Top Banner

of 22

Referat - Sinusitis Dentogen 1

Oct 10, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sinusitis adalah peradangan pada satu atau lebih mukosa sinus paranasal.1

    Penyakit sinusitis selalu dimulai dengan penyumbatan daerah kompleks ostiomeatal

    (KOM) oleh infeksi, obstruksi mekanis atau alergi, dan oleh karena penyebaran infeksi

    gigi.2

    Seara anatomis apeks gigi!gigi rahang atas (keuali insisi"us) sangat dekat

    dengan dasar sinus, terutama sinus maksilaris. #igi yang berlubang (karies) atau adanya

    abses$infeksi di sekitar gigi harus diobati, sebab masalah gigi di rahang atas itu dapat

    men%alar sampai ke sinus.&

    Mukosa sinus terdiri atas epitel toraks berlapis semu bersilia dan diantaranya ada

    sel!sel goblet serta kelen%ar submukosa yang menghasilkan suatu selaput lendir yang

    bersifat melindungi. selaput lendir mukosa ini akan men%erat bakteri dan bahan berbahaya

    yang diba'a oleh silia, kemudian mengeluarkannya melalui ostium ke dalam hidung

    untuk dibuang.

    Se%ak ditemukannya kompleks osteomeatal sebagai faktor yang sangat berperan

    dalam patofisiologi sinusitis kronis, diperlukan tomografi komputer yang dapatmemberikan gambaran yang sangat baik dari sinus paranasal dan kompleks osteomeatal.

    Pada tomografi komputer dapat dilihat lokasi sumbatan aliran sekret, perluasan penyakit,

    berbagai kelainan anatomi, adanya massa dan airan dalam sinus. Semuanya ini sangat

    membantu operator dalam mengarahkan tindakan operasi sesuai dengan kelainan yang

    ditemukan, sehingga tidak merusak %aringan yang sehat.

    Pada potongan koronal sinus paranasal, gambaran KOM terlihat %elas yaitu suatu

    rongga di antara konka media dan lamina papirasea. KOM dibatasi oleh bula etmoid,

    prosesus unsinatus, dan konka media. *si KOM adalah prosesus unsinatus, infundibulum,

    sel ager nasi, resesus frontal, dan bula etmoid.2,&

    1

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    2/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 ANATOMI SINUS PARANASAL

    Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsi

    karena bentuknya sangat ber"ariasi pada tiap indi"idu. +da empat pasang sinus paranasal,

    mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid

    kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulag!tulang kepala,

    sehingga terbentuk rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke

    dalam rongga hidung. 1

    Seara embriologik, sinus paranasal berasal dari in"aginasi mukosa rongga

    hidung dan perkembangannya dimulai pada fetus usia &! bulan, keuali sinus sfenoid

    dan sinus frontal. Sinus maksila dan sinus etmoid telah ada saat bayi lahir, sedangkan

    sinus frontal berkembang dari sinus etmoid anterior pada anak yang berusia kurang lebih

    tahun. Pneumatisasi sinus sfenoid dimulai pada usia !1- tahun dan berasal dari bagian

    postero!superior rongga hidung. Sinus!sinus ini umumnya menapai besar maksimal pada

    usia antara 1!1 tahun.1

    SINUS MAKSILA

    Sinus maksila merupakan sinus paranasal yang terbesar. Saat lahir sinus maksila

    ber"olume ! ml, sinus kemudian berkembang dengan epat dan akhirnya menapai

    ukuran maksimal, yaitu 1 ml saat de'asa.1

    Sinus maksila berbentuk piramid. /inding anterior sinus ialah permukaan fasial

    os maksila yang disebut fosa kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infra!

    temporal maksila, dinding medialnya ialah dinding lateral rongga hidung, dinding

    superiornya ialah dasar orbita dan dinding inferiornya ialah prossesus al"eolaris dan

    palatum. Ostium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial sinus dan

    bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid.1

    2

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    3/22

    /ari segi klinik yang perlu diperhatikan adalah0

    a. /asar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, yaitu

    premolar (P1 dan P2), molar (M1 dan M2), kadang!kadang %uga gigi taring ()

    dan gigi molar M&, bahkan akar!akar gigi tersebut dapat menon%ol ke dalam sinus,

    sehingga infeksi gigi geligi mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis.

    b. Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita.

    . Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga drenase

    hanya tergantung dari gerak silia, lagipula drenase %uga harus melalui

    infundibulum yang sempit.d. *nfundibulum adalah bagian dari sinus etmoid anterior dan pembengkakan akibat

    radang atau alergi pada daerah ini dapat menghalang drenase sinus maksila dan

    selan%utnya menyebabkan sinusitis.1

    SINUS FRONTAL

    Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai terbentuk se%ak bulan ke!empat

    fetus, berasal dari sel!sel resesus frontal atau dari sel!sel infundibulum etmoid. Sesudah

    lahir, sinus frontal mulai berkembang pada usia !1- tahun dan akan menapai ukuran

    maksimal sebelum usia 2- tahun.1

    Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, satu lebih besar daripada

    lainnya dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah. Kurang lebih 1 orang

    de'asa hanya mempuyai satu sinus frontal dan kurang lebih sinus frontalnya tidak

    berkembang.1

    3kuran sinus frontal adalah 2, m tingginya, lebarnya 2, m dan dalamnya 2

    m. Sinus frontal biasanya bersekat!sekat dan tepi sinus berlekuk!lekuk. 4idak adanya

    gambaran septum!septum atau lekuk!lekuk dinding sinus pada foto rontgen menun%ukkan

    adanya infeksi sinus. Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan

    fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus frontal mudah men%alar ke daerah ini.1

    Sinus frontal berdrenase melalui ostiumnya yang terletak di resesus frontal, yang

    berhubungan dengan infundibulum etmoid.1

    SINUS ETMOID

    3

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    4/22

    /ari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling ber"ariasi dan akhir!akhir

    ini dianggap paling penting, karena dapat merupakan fokus infeksi bagi sinus!sinus

    lainnya. Pada orang de'asa bentuk sinus etmoid seperti piramid dengan dasarnya di

    bagian posterior. 3kurannya dari anterior ke posterior ! m, tinggi 2. m dan lebarnya

    -. m di bagian anterior dan 1. m di bagian posterior.1

    Sinus etmoid berongga!rongga, terdiri dari sel!sel yang menyerupai sarang ta'on,

    yang terdapat di dalam massa bagian lateral os etmoid, yang terletak diantara konka

    media dan dinding medial orbita. Sel!sel ini %umlahnya ber"ariasi. 5erdasarkan letaknya

    sinus etmoid dibagi men%adi sinus etmoid anterior yang bermuara di meatus medius dan

    sinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior. Sel!sel sinus etmoid anterior

    biasanya keil!keil dan banyak, letaknya di depan lempeng yang menghubungkan

    bagian posterior konka media dengan dinding lateral (lamina basalis), sedangkan sel!sel

    sinus etmoid posterior biasanya lebih besar dan lebih sedikit %umlahnya dan terletak di

    posterior dari lamina basalis.1

    /i bagian terdepan sinus etmoid aterior ada bagian yang sempit, disebut resesus

    frontal, yang berhubungan dengan sinus frontal. Sel etmoid yang terbesar disebut bula

    etmoid. /i daerah etmoid anterior terdapat suatu penyempitan yang disebut

    infundibulum, tempat bermuaranya ostium sinus maksila. Pembengkakan atau

    peradangan di resesus frontal dapat menyebabkan sinusitis frontal dan pembengkakan diinfundibulum dapat menyebabkan sinusitis maksila.1

    +tap sinus etmoid yang disebut fo"ea etmoidalis berbatasan dengan lamina

    kribrosa. /inding lateral sinus adalah lamina papirasea yang sangat tipis dan membatasi

    snus etmoid dari rongga orbita. /i bagian belakang sinus etmoid posterior berbatasan

    dengan sinus sfenoid.1

    SINUS SFENOID

    Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior. Sinus

    sfenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid. ukuranya adalah 2 m,

    tingginya 2.& m dan lebarnya 1.6 m. 7olumenya ber"ariasi dari !6. ml. Saat sinus

    berkembang, pembuluh darah dan ner"us di bagian lateral os sfenoid akan men%adi sangat

    4

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    5/22

    berdekatan dengan rongga sinus dan tampak sebagai indentasi pada dinding sinus

    sfenoid.1

    5atas!batasnya ialah, sebelah superior terdapat fosa serebri media dan kelen%ar

    hipofisis, sebelah inferiornya atap nasofaring, sebelah lateral berbatasan dengan sinus

    ka"ernosus dan a. karotis interna dan di sebelah posteriornya berbatasan dengan fosa

    serebri posterior di daerah pons.1

    Gambar 10 +natomi sinus paranasal (potongan koronal)

    5

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    6/22

    Gambar 20 +natomi sinus paranasal (potongan melintang)

    Gambar 30 +natomi sinus paranasal (potongan sagital)

    6

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    7/22

    KOMPLEKS OSTEOMEATAL

    Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung yaitu di meatus medius, ada muara!

    muara saluran dari sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior. /aerah ini

    rumit dan sempit dan dinamakan kompleks osteomeatal (KOM), terdiri dari infundibulum

    etmoid yang terdapat di belakang prosesus unsinatus, resesus frontalis, bula etmoid dan

    sel!sel etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila.1

    Gambar 40 Kompleks osteomeatal

    2.2 DEFINISI

    Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. 3mumnya

    disertai atau dipiu oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya

    adalah selesma (ommon old) yang merupakan infeksi "irus, yang selan%utnya diikuti

    oleh infeksi bakteri.

    5ila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai

    semua sinus paranasal disebut pansinusitis.

    7

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    8/22

    Sinus maksila disebut %uga antrum 8ighmore, letaknya dekat akar gigi rahang

    atas, maka infeksi gigi mudah menyebar ke sinus, disebut sinusitis dentogen.

    Gambar 50 Penyebaran infeksi pada sinusitis dentogen

    Hubu!a aa"#m$ a"ara !$!$ %a a"rum H$!&m#r'(

    a. Sinus maksilaris de'asa merupakan suatu rongga berisi udara yang dibatasi oleh

    bagian al"eolar sinus maksilaris, lantai orbital, dinding lateral hidung dan dinding

    lateral os maksila.

    8

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    9/22

    b. Pada sesetengah indi"idu, pneumatisasi dan perluasan dapat ter%adi sedemikian

    rupa sehingga hanya sinus mukoperiosteum (membran Shneidarian) yang tersisa.. 5isa %uga ter%adi ekspansi terus sehingga hanya meninggalkan tulang al"eolar

    antara sinus dan rongga mulut.

    d. Otot le"ator labial dan orbiularis ouli di dinding lateral dari maksila dapatlangsung menyebabkan penyebaran infeksi. /inding lateral ini lemah dan mudah

    ditembus dari lantai sinus. +kibatnya, infeksi odontogenik umumnya ter%adi

    bersamaan dengan infeksi %aringan lunak "estibular$fasia.

    2.3 ETIOLOGI

    9tiologi sinusitis dentogen adalah0

    a. Pen%alaran infeksi gigi, infeksi periapikal gigi maksila dari kaninus sampai gigi

    molar tiga atas. 5iasanya infeksi lebih sering ter%adi pada kasus!kasus akar gigi

    yang hanya terpisah dari sinus oleh tulang yang tipis, 'alaupun kadang!kadang

    ada %uga infeksi mengenai sinus yang dipisahkan oleh tulang yang tebal.b. Prosedur ekstraksi gigi, misalnya terdorong gigi ataupun akar gigi se'aktu akan

    diusahakan menabutnya, atau terbukanya dasar sinus se'aktu dilakukan

    penabutan gigi.

    . Pen%alaran penyakit periodontal yaitu adanya pen%alaran infeksi dari membran

    periodontal melalui tulang spongiosa ke mukosa sinus.d. 4rauma, terutama fraktur maksila yang mengenai prosesus al"eolaris dan sinus

    maksila.

    e. 8ubungan langsung gigi maksila dengan sinus maksila terutama gigi molar tiga

    terpendam.

    f. +danya benda asing dalam sinus berupa fragmen akar gigi dan bahan tambalan

    akibat pengisian saluran akar yang berlebihan.

    g. Osteomielitis akut dan kronis pada maksila.

    h. Kista dentogen yang seringkali meluas ke sinus maksila, seperti kista radikuler

    dan folikuler.

    i. :eoplasma yang mengadakan infiltrasi ke dalam sinus maksila.

    9

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    10/22

    Gambar )0 ;aktor penyebab ter%adinya sinusitis dentogen

    2.4 EPIDEMIOLOGI

    /i 9ropa, sinusitis diperkirakan mengenai 1-!&- populasi. /i +merika, lebih

    dari &- %uta penduduk per tahun menderita sinusitis. 5eker

    et al. dari 5onn, ?erman menyatakan 1- infeksi pada sinus maksila disebabkan oleh

    penyakit pada akar gigi. #ranuloma dental, khususnya pada premolar kedua dan molarpertama sebagai penyebab sinusitis maksila dentogen. 1-8ighler dari Minnesota, +merika

    Serikat menyatakan 1- kasus sinusitis maksila yang ter%adi setelah gangguan pada

    gigi.11

    /ata dari sub bagian =inologi 484 ;K3* =S3P: /r. ipto Mangunkusumo

    menun%ukkan angka ke%adian sinusitis yang tinggi yaitu 2 pasien (-) dari > pasien

    10

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    11/22

    ra'at %alan. ;arhat di Medan mendapatkan insiden sinusitis dentogen di /epartemen

    484!K@$=S3P 8. +dam Malik sebesar 1&.6 dan yang terbanyak disebabkan oleh

    abses apikal yaitu sebanyak 61.&. 8asil dari penelitian melaporkan bah'a insiden

    sinusitis dentogen lebih tinggi pada 'anita dan angka ke%adian tertinggi pada usia dekade

    ketiga dan keempat.2

    Gambar *0 4ampilan abses periodontal dan abses periapikal

    2.5 PATOFISIOLOGI

    Kegagalan transpor mukus dan menurunnya "entilasi sinus merupakan faktor

    utama berkembangnya sinusitis. Sinusitis dentogen dapat ter%adi melalui dua ara, yaitu0

    *nfeksi gigi yang kronis dapat menimbulkan %aringan granulasi di dalam mukosa sinus

    maksilaris, hal ini akan menghambat gerakan silia ke arah ostium dan berarti

    menghalangi drainase sinus. #angguan drainase ini akan mengakibatkan sinus mudah

    mengalami infeksi.

    Kuman dapat menyebar seara langsung, hematogen atau limfogen dari

    granuloma apikal atau kantong periodontal gigi ke sinus maksila.2

    11

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    12/22

    Patofisiologi sinusitis adalah sebagai berikut0

    *nflamasi mukosa hidung menyebabkan pembengkakan (udem) dan eksudasi,

    yang mengakibatkan obstruksi ostium sinus. Obstruksi ini menyebabkan gangguan

    "entilasi dan drainase, resorbsi oksigen yang ada di rongga sinus, kemudian ter%adi

    hipoksia (oksigen menurun, p8 menurun, tekanan negatif), selan%utnya diikuti

    permeabilitas kapiler meningkat, sekresi kelen%ar meningkat kemudian transudasi,

    peningkatan eksudasi serous, penurunan fungsi silia, akhirnya ter%adi retensi sekresi di

    sinus ataupun pertumbuhan kuman.6

    2.) GEJALA KLINIS %a DIAGNOSIS

    /iagnosis sinusitis dentogen adalah berdasarkan pemeriksaan lengkap pada gigi

    serta pemeriksaan fisik lainnya. *ni menakup e"aluasi ge%ala klinis pasien sesuai dengan

    kriteria +merian +ademy of Otolaryngology 8ead and :ek Surgery (++O!8:S),

    yang mana diagnosis sinusitis membutuhkan setidaknya 2 faktor mayor atau setidaknya 1

    faktor mayor dan 2 faktor minor dari serangkaian ge%ala dan tanda klinis, ri'ayat

    penyakit gigi geligi, serta temuan radiologi sinus paranasal dan 4 San. Selain itu,

    kadang diperlukan konsultasi dengan departemen kedokteran gigi untuk mendukung dan

    membuat diagnosis sinusitis dentogen serta penatalaksanaannya.

    AKUT

    /itegakkan berdasarkan kriteria di ba'ah ini0

    Anamnesis

    =i'ayat rinore purulen yang berlangsung lebih dari 6 hari, merupakan keluhan

    yang paling sering dan paling menon%ol pada sinusitis akut. Keluhan ini dapat disertai

    keluhan lain seperti sumbatan hidung, nyeri$rasa tekanan pada muka, nyeri kepala,

    demam, ingus belakang hidung, batuk, anosmia$hiposmia, nyeri periorbital, nyeri gigi,

    nyeri telinga dan serangan mengi (wheezing) yang meningkat pada penderita asma.

    Rinoskopi Anterior

    12

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    13/22

    =inoskopi anterior merupakan pemeriksaan rutin untuk melihat tanda

    patognomonis, yaitu sekret purulen di meatus medius atau superiorA atau pada rinoskopi

    posterior tampak adanya sekret purulen di nasofaring (post nasal drip).

    Nasoendoskopi

    Pemeriksaan nasoendoskopi dapat dilakukan untuk menilai kondisi ka"um nasi

    hingga ke nasofaring. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan dengan %elas keadaan

    dinding lateral hidung.

    Foto polos sinus paranasal

    Pemeriksaan foto polos sinus bukan prosedur rutin, hanya dian%urkan pada kasus

    tertentu, misalnya0

    a. =inosinusitis akut dengan tanda dan ge%ala berat.b. 4idak ada perbaikan setelah terapi medikamentosa optimal

    . /iduga ada airan dalam sinus maksila yang memerlukan tindakan irigasi

    d. 9"aluasi terapie. +lasan medikolegal.,6

    Tomografi Komputer dan MRI

    Pemeriksaan tomografi komputer tidak dian%urkan pada rinosinusitis akut, keuali

    ada keurigaan komplikasi orbita atau intrakranial.

    Pemeriksaan M=* hanya dilakukan pada keurigaan komplikasi intrakranial.

    KRONIK

    /itegakkan berdasarkan kriteria di ba'ah ini0

    Anamnesis

    =i'ayat ge%ala sesuai dengan 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2

    kriteria minor dari kumpulan ge%ala dan tanda menurutInternational Consensus on Sinus

    Disease, tahun 1>>& dan 2--. Kriteria mayor terdiri dari0 sumbatan atau kongesti

    hidung, sekret hidung purulen, sakit kepala, nyeri atau rasa tertekan pada 'a%ah dan

    gangguan penghidu. Kriteria minornya adalah demam dan halitosis.

    13

  • 5/20/2018 Referat - Sinusitis Dentogen 1

    14/22

    P'%'r$"a G'+a,a %a Ta%a

    D'-aa %a Aa/

    Ma0#r M$#r

    Kongesti hidung atau sumbatan

    Sekret hidung$post nasal purulen

    =asa nyeri$tekanan$penuh di 'a%ah

    #angguan penghidu (hiposmia, anosmia)

    /emam

    /emam

    Sakit kepala

    :afas berbau

    ;atiBue

    5atuk

    Sakit gigi

    8idung berbau

    #e%ala telingaAa/Aa/ 5atuk

    *ritabilitas$=e'el

    /ikutip dari0 Kennedy /