BAB IPENDAHULUAN
Memasuki milenium baru Departemen Kesehatan telah mencanangkan
Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma
sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah
kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan
dan perlindangan kesehatan. Secara makro paradigma sehat berarti
semua sektor memberikan kontribusi positif bagi pengembangan
perilaku dan lingkungan sehat, secara mikro berarti pembangunan
kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratifdan rehabilitatif. Berdasarkan
paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3
pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata. Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu perilaku
proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. mencegah risiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Dalam mewujudkan visi
Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan misi pembangunan yaitu
menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga dan masyaralat beserta lingkungannya.Untuk melaksanakan
misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi kesehatan,hal ini
disebabkan program promosi kesehatan berorientasi pada proses
pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,
melalui peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatannya.
Hal ini sesuai dengan yang ditekankan dalam paradigma sehat, dan
salah satu pilar utama Indonesia Sehat 2010. Seiring dengan
cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi
demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat
perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku
dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya
tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan
pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau factor keturunan,
tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis
memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan. Mengingat
dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat
menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua
anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan masyarakat
itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.(2)Tujuan penulisan ini
adalah untuk
BAB IITINJAUAN PUSTAKA1. Definisi PHBS Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007). PHBS di
Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan
melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan
ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup
sehat (Depkes RI, 2007).PHBS merupakan salah satu strategi yang
dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan
baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada
komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan
informasi dan melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
(4)
2. Tujuan PHBS1. Tujuan UmumMeningkatnya rumah tangga sehat di
desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.2. Tujuan Khususa.
Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah
tangga untuk melaksanakan PHBS.b. Berperan aktif dalam gerakan PHBS
di masyarakat.
3. Manfaat PHBS1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:a. Setiap rumah
tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.b. Anak
tumbuh sehat dan cerdas.c. Produktivitas kerja anggota keluarga
meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka
biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya
investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan
modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.2. Manfaat PHBS
bagi masyarakat:a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang
sehat.b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalah-masalah kesehatan.c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada.d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya
Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan
pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban,
kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.
4. Manajemen PHBSa. PHBS bidang gizi dan farmasiMissal :1) Makan
dengan gizi seimbang2) Minum tablet Fe saat hamil3) Memberi bayi
ASI ekslusif4) Mengkonsumsi garam beryodium5) Memberi kapsul
vitamin Ab. PHBS bidang KIA dan KB1) Memeriksakan kehamilan2)
Persalinan ditolong NAKES3) Menimbang balita reguler4)
Mengimunisasi lengkap balitac. PHBS bidang bidang penyakit dan
kesehatan lingkungan1) Menghuni rumah sehat2) Menggunakan air
bersih3) Ada SPAL4) Menggunakan jamban sehatd. PHBS bidang
pemeliharaan kesehatan1) Punya jaminan pemeliharaan kesehatan2)
Aktif mengurus UKBM/sebagai kader3) Memanfaatkan PUSKESMAS/saranan
kesehatan lain
e. PHBS bidang gaya hidup sehat1) Tidak merokok didalam rumah2)
Melakukan aktivitas fisik/olahraga3) Makan sayur dan buah
5. PHBS DI Berbagai TatananManusia hidup di berbagai tatanan,
yaitu berbagai tempat atau system sosial dimana ia melakukan
kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan, faktor-faktor individu,
lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan
dampak terhadap kesehatan. Oleh sebab itu dapat pula dikatakan
bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif
memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan sekaligus juga
mengatasi masalah-masalahnya dibidang kesehatan. Jelas bahwa setiap
tatanan memiliki kekhasan, sehingga dengan demikian pembinaan PHBS
harus disesuaikan untuk masing-masing tatanan.Telah disepakati
adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi
pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan
fasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat keberhasilan
pembinaan PHBS, praktik PHBS yang diukur adalah yang dijumpai di
tatanan rumah tangga. (1)
5. Indikator dan definisi operasional PHBS Pembinaan PHBS di
rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator PHBS dan
3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut (4) :a. .Indikator
PHBS di Rumah Tangga1) Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatanAdalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para
medis lainnya).2) Bayi diberi ASI eksklusifAdalah bayi usia 0-6
bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.3)
Penimbangan bayi dan balitaPenimbangan balita dimaksudkan untuk
memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah
balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.4) Mencuci
tangan dengan air dan sabun Air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman
berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke
dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat mengikat
lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman
masih tertinggal di tangan.5) Menggunakan air bersihAir yang kita
pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari penyakit.6) Menggunakan jamban
sehatSetiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban
leher angsa dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran
sebagai penampung akhir.7) Rumah bebas jentikAdalah rumah tangga
yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat
jentik nyamuk.
b. 3 Indikator Gaya Hidup Sehat:1) Makan buah dan sayur setiap
hariAdalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi
minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap
hari.2) Melakukan aktivitas fisik setiap hariAdalah anggota rumah
tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit
setiap hari.3) Tidak merokok dalam rumahAnggota rumah tangga umur
10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam rumah ketika berada
bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.Berikut adalah
indikator yang dinilai di empat tatanan PHBS lainnya :
INDIKATOR PHBS DI SEKOLAH1. Mencuci tangan dengan air mengalir
dan memakai sabun2. Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah3.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat4. Olahraga yang teratur
dan terukur5. Memberantas jentik nyamuk6. Tidak merokok di
sekolah7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan8. Membuang sampah pada tempatnya
INDIKATOR PHBS DI TTU1. PHBS Di Pasar Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di
pasar Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk2. PHBS Di
Tempat Ibadah Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang
sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat ibadah Tidak meludah
sembarangan Memberantas jentik nyamuk3. PHBS Di Rumah Makan
Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada
tempatnya Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak merokok
di rumah makan Menutup makanan dan minuman Tidak meludah
sembarangan Memberantas jentik nyamuk4. PHBS Di Angkutan Umum (Bus,
Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll) Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di
angkutan umum Tidak meludah sembarangan
INDIKATOR PHBS DI TEMPAT KERJA1. Tidak merokok di tempat kerja2.
Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja3. Melakukan
olahraga secara teratur/ aktifitas fisik4. Mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
buang air kecil5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja6.
Menggunakan air bersih7. Menggunakan jamban saat buang air kecil
dan besar8. Membuang sampah pada tempatnya9. Menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
INDIKATOR PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
1. Menggunakan air bersih2. Menggunakan jamban3. Membuang sampah
pada tempatnya4. Tidak merokok di institusi kesehatan5. Tidak
meludah sembarangan6. Memberantas jentik nyamuk7. Mencuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dan sabun
PHBS terdiri dari empat klasifikasi, yaitu 1. Klasifikasi
pratama atau klasifikasi I yaitu keluarga melakukan sampai 3
indikator dari 10 indikator PHBS yang ada2. Klasifikasi madya atau
klasifikasi II yaitu keluarga melakukan 4 sampai 5 indikator dari
10 indikator PHBS yang ada3. Klasifikasi purnama atau klasifikasi
III yaitu keluarga melakukan 6 sampai 7 indikator dari 10 indikator
PHBS yang ada4. Klasifikasi mandiri atau klasifikasi IV yaitu
keluarga melakukan 8 sampai 10 indikator dari 10 indikator PHBS
yang ada
6. Lima pilar PHBSDalam lingkup rumah tangga, untuk ber-PHBS
kegiatanya cukup banyak seprti tidak merokok dalam rumah, memberi
ASI, menimbang balita secara rutin, memberantas jentik nyamuk, dll.
Khusus dalam program PAMSIMAS, sebagaimana tercakup dalam Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM), ada 5 pilar ver-PHBS, yaitu:
(2,5)5.1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)a. Latar
belakangSampai saat ini, diperkirakan sekitar 47% masyarakat
Indonesia masih buang air besar sembarangan, ada yang berperilaku
buang air besar ke sungai, kebon, sawah, kolam dan tempat-tempat
terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut jelas sangat merugikan
kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja dikenal sebagai media
tempat hidupnya bakteri coli yang berpotensi menyebabkan terjadinya
penyakit diare. Tahun 2006 sebesar 423 per 1000 penduduk terserang
diare dengan angka kematian sebesar 2,52 %.Berbagai alasan
digunakan oleh masyarakat untuk buang air besar sembarangan, antara
lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di
sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain yang akhirnya
dibungkus sebagai alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak
anak-anak, sejak nenek moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami
gangguan kesehatan.Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan
dan dirubah karena akibat kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup
bersih dan sehat jelas-jelas akan memperbesar masalah kesehatan.
Dipihak lain bilamana masyarakat berperilaku higienis, dengan
membuang air besar pada temapt yang benar, sesuai dengan kaidah
kesehatan, hal tersebut akan dapat mencegah dan menurunkan
kasus-kasus penyakit menular. Dalam kejadian diare misalnya, dengan
meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, dalam hal
ini meningkatkan jamban keluarga, akan dapat menurunkan kejadian
diare sebesar 32%.
b. Mengapa harus STOP BABSTinja atau kotoran manusia merupakan
media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit
menular (missal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila tinja
tersebut dibuang di sembarang tempat, missal kebon, kolam, sungai,
dll maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan,
dan akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia, dan berisiko
menimbulakan penyakit pada seseorang dan bahkan bahkan menjadi
wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.Stop buang air besar
sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam hal-hal
sebagai berikut:1) Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman
dan tidak berbau2) Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan
sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari
lainya seperti mandi, cuci, dll 3) Tidak mengundang serangga dan
binatang yang dapat menyebarluaskan bibit penyakit, sehingga dapat
emncegah penyakit menular
c. Kemana tinja harus dibuangMengingat tinja merupakan bentuk
kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan kesehatan
masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan
benar. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu wadah atau sebut
saja JAMBAN KELUARGA. Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam
bentuk jamban yang paling sederhana, dan murah, misal jamban
CEMPLUNG, atau jamban yang lebih baik, dan lebih mahal misal jamban
leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa dari bahan
keramik.Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah
atau tempat yang mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut TIDAK
MENCEMARI AIR terutama air untuk sumber air minum DAN TIDAK
MENCEMARI TANAH.
d. Siapa yang harus menggunakan jambanSemua anggota keluarga
harus menggunakan jamban untuk membuang tinja, baik anak-anak
(termasuk bayi dan anak balita) dan lebih-lebih orang dewasa.
Dengan pemikiran tertentu, oleh orang tua seringkali tinja bayi dan
anak-anak dibuang sembarangan oleh orang tuanya, misal kehalaman
rumah, kebon, dll. Hal ini perlu diluruskan, bahwa tinja bayi dan
anak-anak juga harus dibuang ke jamban, karena tinja bayi dan
anak-anak tersebut sama bahayanya dengan tinja orang dewasa.
e. Apa peran kader masyarakat.Kader kesehatan, atau kelompok
masyarakat desa yang berkesadaran dan berkepentingan untuk
memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang
sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air besar
sembarangan, yaitu anttara lain:1) memanfaatkan setiap kesempatan
di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya
perilaku buang air besar yang benar dan sehat2) melakukan pendataan
rumah tangga yang anggota keluarganya masih BAB Sembarangan,
mendata rumah tangga yang sudah memiliki jamban sederhana dan
mendata keluarga yang sudah memiliki jamban yang sudah lebih sehat
(leher angsa)3) mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu,
mendampingi, dan memonitor perilaku masyarakat dalam menghentikan
kebiasaan buang air besar sembarangan, sehingga dalam tatanan
dusun/desa terwujud kondisi TERBEBAS DARI PERILAKU BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN4) menggalang daya (bisa tenaga ataupun dana) antar
sesama warga untuk memberi bantuan dalam pembangunan jamban bagi
warga yang lain5) menjadi resource-lingker (penghubung) antar warga
masyarakat dengan berbagai pihak terkait yang berkepentingan dalam
mewujudkan jamban yang sehat (improved jamban).
f. Penyakit yang berhubungan dengan tinja1) Diare Sakit diare
atau dikenal masyarakat dengan sebutan mencret sering diderita oleh
masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa. Pada umumnya sakit
diare disebabkan oleh makan makanan atau minum minuman yang tidak
bersih. Kotoran manusia merupakan suber kuman penyakit yang apabila
mengotori makanan atau minuman maka orang yang memakan atau
meminumnya dapat menjadi sakit.Alur penularan penyakit perut dan
diare melalui sampah dapat dijelaskanpada diagram gambar dibawah
ini.
2) KecacinganTinja manusia dan kotoran hewan banyak mengandung
telur cacing yang dapat tertelan masuk ke dalam tubuh manusia
sehingga menjadi kecacingan. Satu ekor cacing dapat bertelur lebih
dari 100.000 telur. Cacing dalam tubuh perlu makan yang diambil
dari sari makanan yang ada di usus manusia.Penyakit kecacingan
selain disebabkan masuknya telur cacing kedalam mulut dapat pula
disebabkan karena masuknya larva cacing (cacing yang baru menetas)
ke dalam tubuh melalui kulit. Biasanya larva cacing menembus kulit
kaki yang tidak memakai alas kaki atau sepatu Alur penularan
penyakit kecacingan melalui tinja dapat dijelaskan seperti diagram
dibawah ini.
5.2 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)a. Latar belakangDari aspek
kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit menular,
cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau
perilaku higienes dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), seperti
miisal penyakit diare, typhus perut, kecacingan, flu burung, dan
bahkan flu babi yang kini cukup menghebohkan dunia.Seperti halnya
perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan terlebih
cuci tangan pakai sabun merupakan masih merupakan sasaran penting
dalam promosi kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih
dan sehat. Hal ini disebabkasn perilaku tersebut masih sangat
rendah, dimana baru1) 12% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun
setelah buang air besar,2) hanya 9% ibu-ibu yang mencuci tangan
pakai sabun setelah membersihkan tinja bayi dan balita,3) hanya
sekitar 7% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun sebelum memberi
makan kepada bayi,4) baru 14% masyarakat cuci tangan pakai sabun
sebelum makan.Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai
sabun dan menggunakan air bersih yang mengalir akan dapat
menurunkan kejadian diare sampai 45%.
b. Mengapa perlu CTPSPerilaku cuci tangan pakai sabun ternyata
bukan merupakan perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh
masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun
dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun
dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya
promosi kesehatan bermaterikan peningkatan cuci tangan tersebut.
Dengan demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan,
antara lain karena berbagai alas an sbb:1) Mencuci tangan pakai
sabun dapat mencegah penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu
anak meninggal setiap tahunya.2) Mencuci tangan dengan air saja
tidak cukup3) CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang
paling cost-effective jika dibanding dengan hasil yang
diperolehnya.
c. Kapan harus cuci tanganAda 5 waktu kritis untuk cuci tangan
pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat sebagai
berikut:1) Sebelum kanan2) Sebelum menyiapkan makanan3) Setelah
buang air besar4) Setelah menceboki bayi/anak5) Setelah memegang
unggas/hewanSelain 5 waktu kritis tersebut, ada beberap waktu lain
yang juga penting dan harus dilakukancuci tangan, yaitu:1) Sebelum
menyusui bayi2) Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung3)
Setelah membersihkan sampah4) Setelah bermain di tanah atau lantai
(terutama bagi anak-anak)
d. Apa manfaat cuci tanganAda beberapa manfaat yang diperoleh
setelah seseorang melakukancuci tangan pakai sabun, yaitu antara
lain:1) membunuh kuman penyakit yang ada ditangan2) mencegah
penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus,
dll3) tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
e. Bagaimana mencuci tangan yang benar1) cuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya2) bersihkan
telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan3) bersihkan tangan pakai lap bersih.
f. Apa peran kader masyarakatKader kesehatan, atau kelompok
masyarakat desa yang berkesdaran untuk memajukan dan meningkatkan
derajat kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi
perilaku cuci tangan pakai sabun, diantaranya adalah:1)
memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan
penyuluhan tentang pentingnya perilaku CTPS2) mengadakan kegiatan
yang sifatnya suatu gerakan cuci tangan pakai sabun sehingga dapat
menarik perhatian masyarakat, seperti pada hari besar kesehatan,
pesta desa, dll
5.3 Pengamanan Air Minum Rumah Tanggaa. Mengapa perlu air
bersihAir merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari
untuk minum, mandi, cuci, dan keperluan lainnya. Bila kita tidak
menggunakan air yang bersih.Air banyak dijumpai di alam, dan
merupakan benda social yang melimpah ruah seperti kita lihat di
laut, sungai, danau dan lain-lain. Namun demikian air yang bersih
yang sehat merupakan benda ekonomi, yang kini susah untuk diperoleh
bagi masyarakat.Air merupakan suatu unsure yang sangat penting
dalam aspek kesehatan masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber
dan tempat perindukan dan media kehidupan bibit penyakit. Banyak
penyakit yang tterkait dengan air, baik air kotor dan bahkan juga
air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah, dllAir
dialam akan digunakan sebagai sumber air baku air minum bagi I
masyarakat. Air yang tercemar akan menyebabkan susah dalam
pengolahanya memerlukan teknologi yang kadang-kadang canggih. Untuk
itu air dialam harus dipelihara, dan diccegah dari pencemaran.
b. Apa syarat air bersihAir bersih dan air minum harus memenuhi
syarat kesehatan, baik syarat fisik, biologi maupun kimiawi.Syarat
fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapat dilihat,
dirasa, dicium, diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat
sbbi:1) air tidak berwarna, bening/jernih2) air tidak keruh, bebas
dari lumpur, sampah, busa, dll3) air tidak berasa, tidak rasa asin,
tidak rasa asam, tidak payau4) air tidak bberbau, tidak bau amis,
anyir, busuk, tdak bau belerang, dll
c. Apa manfaat airAir yang bersih dan sehat, akan memberi
menfaat bagi kesehatan masyarakat, seprti terhindar dari gangguan
penyakit diare, cholera, disentri, thypus, penyakit kulit, dll
Disamping dari aspek penyakit, air juga sangat penting untuk aspek
kebersihan diri, atau hygiene perorangan.
d. Dari sumber air bersih dapat diperolehAir bersih untuk
kebutuhan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun seringkali
sumber air bersih jauh dari lokasi tempat tinggal suatu kelompok
masyarakat, sehingga sulit dan membutuhkan tenaga dan biaya untuk
mendapatkannya. Sumber-sumber air tersebut adalah:1) mata air2) air
sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal)3) air ledeng atau
perusaahan air minum4) air hujan5) air dalam kemasan
e. Bagaimana menjaga sumber air bersih1) Sumber mata air harus
dilindungi dari bahan pencemar, baik cemaran fisik, cemaran biologi
maupun cemaran kimiawi2) Sumur gali, sumur pompa, kran-kran umum
dan juga mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak,
seperti lantai sumur tidak boleh retak, tidak rusak, bibir sumur
diplester, dll3) Lingkungan sumber air harus dijaga kebersihannya,
seprti tidak boleh untuk tempat pembuangan sampah, tidak ada
genangan air, dll4) Gayung, timba, dan ember pengambil air harus
dijaga tetap bersih, tidak diletakan di lantai.5) Jarak sumber air
(missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan tangki jamban
keluarga, tidak boleh ada berdekatan dengan kandang ternak.6) Dan
lain-lain
f. Bagaimana menjaga air minum yang ada di rumah supaya
sehatMeskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu
bebas dari kuman penyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai
mendidih, karena kuman akan mati ppada suhu 100 derjat C (saat air
,mendidih).Disamping cara tersebut diatas, ada beberapa cara untuk
membunuh kuman dalam air, misal derngan member bahan-bahan kimia
terbatas yang sudah dinyatakan aman bagi kesehatan (misal air
rahmat, sodis, dll)
g. Apa peran kader1) Melakukan pendataan rumah tangga mana yang
sudah dan yang belum memiliki ketersedian air bersih/air minum di
rumahnya2) Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa,
berusaha untuk mencari sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan
n=bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih bagi lingkungannya3)
Membentk kelompok pemakai air (pokmair misalnay) untuk mengawasi
sumber air, memelihara saluran air dan memperbaiki kerusakan
bilamana terjadi4) Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha
untuk member bantuan dalam penyedian air bersih dan air minum5)
Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepada
masyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang air yang sehat
bagi masyarakat, dll.
h. Penyakit yang berhubungan dengan air1) Sakit perut dan
diareSakit perut dan diare disebabkan karena mengkonsumsi air yang
telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau
kotoran hewan.Alur penularan penyakit perut dan diare melalui air
dapat dijelaskan padadiagram gambar dibawah ini.
2) Sakit kulitSakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang
telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau
kotoran hewan untuk mandi atau mencuci baju, sehingga kotoran
menempel di badan.Alur penularan penyakit kulit melalui air dapat
dijelaskan pada diagramdibawah ini.
3) Sakit mataSakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit
ke mata yang salah satunya melalui air yang kotor, yang digunakan
untuk mandi atau mencuci muka.Alur penularan penyakit mata melalui
air dapat dijelaskan pada diagramdibawah ini.
4) KecacinganKecacingan dapat terjadi karena mengkonsumsi air
yang telah tercemar kotoran manusia atau binatang karena didalam
kotoran tersebut terdapat telur cacing.Alur penularan penyakit
kecacingan melalui air dapat dijelaskan padadiagram dibawah
ini.
5) MalariaNyamuk malaria berkembang biak di air yang tergenang,
oleh karena itu bila ada air yang menggenang harus dialirkan agar
tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.Tempat bertelur
nyamuk malaria antara lain di sawah, kolam, danau, terutama di
daerah pantai. Alur penularan penyakit malaria melalui air dapat
dijelaskan padadiagram dibawah ini
6) Demam berdarah dengue (DBD)Tempat berkembang biak nyamuk
demam berdarah yaitu di air yang tergenang dan jernih. Untuk
mencegahnya, air yang menggenang harus dialirkan agar tidak ada
nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.Menutup tempat penyimpanan
air dan mengurasnya minimal seminggu sekali agar telur yang berada
di tempat air tersebut tidak sempat menetas menjadi nyamuk.
Mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Upaya pencegahan
tersebut di atas dikenal dengan istilah 3M yaitu menutup, menguras,
mengubur.Alur penularan penyakit demam berdarah dapat dijelaskan
pada diagramdibawah ini
7) Kaki gajah (filariasis) Penyakit kaki gajah (Elephantiasis)
disebabkan oleh cacing filaria yang menyumbat pembulur darah
sehingga mengakibatkan pembengkakan. Cacing filaria terdapat
didalam tubuh nyamuk culex yang biasa berkembang biak di air kotor
yang tergenang seperti got, comberan, dan rawa. Untuk mencegahnya
yaitu mengalirkan air agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat
tersebut. Alur penularan penyakit kaki gajah dapat dijelaskan pada
diagramdibawah ini
5.4 Pengelolaan Sampah Rumah Tanggaa. Apa itu sampahSampah
adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bias
membusuk (organic) dan tidak membusuk (anorganik) yang dianggap
sudah tidak berguan lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan masyarakat.Namun demikian anggapan bahwa sampah itu
tidak berguna kini mulai memudar, karena ternyata kini sampah
justru mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga sampah
bias menjadi barang rebutan, untuk diolah atau digunakan kembali,
dan kemudian dijula sebagai bahan komoditas yang sangat
menggiurkan.Sampah yang dihasilkan di pedesaan relative sedikit
dibandingkan dengan lahan di desa tersebut. Jenis sampah pada
umumnya berupa bahan-bahan organic yang mudah hancur secara alami
oleh alam-lingkungan
b. Mengapa sampah perlu dikelolaSampah harus dikelola dengan
baik dan benar, karena bila tidak akan dapat menjadi tempat
perindukan vector bibit penyakit penyakit.Sampah akan menarik
binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat
menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus, dan
anjing.Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang
tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri,
thypus, dan lain-lain
c. Jenis-jenis sampahSampah digolongkan menjadi dua jenis yaitu
sampah basah (organic) dan sampah kering (non-organik)Sampah basah
biasanya akan mudah mengalami pembusukan, seperti misal sisa
makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun, dan lain-lainSampah
kering relative sukar dan bahkan tidak dapat mebusuk, separti misal
kayu, sisa kertas, botol, plastic, sisa-sisa bangunan ( pecahan
batu, batu bata) seng, logam, kaca, dan lain-lain
d. Kemana sampah dibuangUntuk pedesaan, pada umumnya sampah
biasanya ditangani dengan beberapa cara, yaitu :1) Dengan dibakar2)
Dibuang ke lubang galian3) Dibuat kompos
e. Apa itu 3RNamun dengan berkembangnya dunia usaha dan juga
ilmu pengetahuan, kini sampah dapat dikelola dengan lebih
menguntungkan, yaitu yang dikenal dengan istilah pendekatan 3R (
reduce, reuse dan recycle)Reduce, adalah upaya pengelolaan sampah
dengan cara mungurangi volume sampah itu sendiri. Cara ini sifatnya
lebih mengarah ke pendekatan pencegahan. Misal kalo beli sayuran
pilihlah sayuran yang sesedikit mungkin dibuang, kalo ambil makanan
jangan berlebihan, sehingga akan mengurangi makanan yang menjadi
sampah.Reuse, yaitu suatu cara untuk menggunakan kembali sampah
yang ada, untuk keperluan yang sama atau fungsinya yang sama. Misal
botol sirop digunakan kembali untuk botol sirop, atau untuk botol
kecap. Tentunya proses ini harus dilakukan dengan baik, missal
dengan dicuci yang benar.Recycle, atau daur ulang, adalah
pemanfaatan limbah melalui pengolahan fisik atau kimia, untuk
mengahsilkan produk yang sama atau produk yang lain. Misal sampah
oorganik diolah menjadi kompos, besi bekas diolah kembali menjadi
barang-barang seni dari besi, dll
f. Apa peran kader1) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
mengelola sampah dengan benar, dan bila mungkin dapat mendatangan
keuntungan secara financial2) Menggalang pihak lain, termasuk dunia
usaha untuk memberi bantuan dalam pengelolaan sampah3) Memanfaatkan
setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat
tentang hidup bersih dan sehat , tentang persampahan terkait
masalah kesehatan masyarakat
g. Penyakit yang berhubungan dengan sampah1) Sakit perut dan
diare Sakit perut dan diare disebabkan karena mengkonsumsi makanan
atau minum air yang telah tercemar kotoran dari sampah, baik yang
berasal dari sampah.Alur penularan penyakit perut dan diare melalui
sampah dapat dijelaskan pada diagram dibawah ini.
2) Sakit kulit Sakit kulit disebabkan karena menggunakan air
yang telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja,
atau kotoran hewan untuk mandi atau mencuci baju, sehingga kotoran
menempel di badan.
Alur penularan penyakit kulit melalui air dapat dijelaskan pada
diagramdibawah ini.
3) Sakit mataSakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit
ke mata yang salah satunya melalui air yang kotor, kena sampah dan
digunakan untuk mandi atau mencuci muka.Alur penularan penyakit
mata melalui air dapat dijelaskan pada diagramdibawah ini.
4) Kecacingan Kecacingan dapat terjadi karena mengkonsumsi air
yang telah tercemar kotoran manusia atau binatang karena didalam
kotoran tersebut terdapat telur cacing.Alur penularan penyakit
kecacingan melalui air dapat dijelaskan padadiagram gambar dibawah
ini.
5) Demam berdarah Tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah
yaitu di air yang tergenang dan jernih. Untuk mencegahnya bila ada
air yang menggenang harus dialirkan agar tidak ada nyamuk yang
bertelur di tempat tersebut.Menutup tempat penyimpanan air dan
mengurasnya minimal seminggu sekali agar telur yang berada di
tempat air tersebut tidak sempat menetas menjadi nyamuk. Mengubur
barang bekas yang dapat menampung air. Upaya pencegahan tersebut di
atas dikenal dengan istilah 3M+, yaitu menutup, menguras, mengubur
dan menggunakan racun serangga bila diperlukan.Alur penularan
penyakit demam berdarah dapat dijelaskan pada diagram dibawah
ini
6) Kecelakaan Kecelakaan bisa terjadi akibat pembuangan sampah
yang tidak benar, seperti membuang kulit pisang dapat menyebabkan
orang yang menginjak terpeleset. Membuang benda tajam (pecahan
gelas/kaca, paku, duri, dll) sembarangan dapat menyebabkan orang
yang menginjak terluka. Membuang sampah di tempat sampah dengan
benar dapat menghindari kecelakaan .
5.5 Pengelolaan Air Limbah Rumah Tanggaa. Apa itu limbah cair
RTLimbah cair rumah tangga merupakan limbah yang berbentuk cair
yang merupakan timbulan dari kegiatan rumah tangga. Limbah cair ini
dapat berasal dari kamar mandi, peturasan, cucian barang/bahan dari
dapur. Dalam pengertian ini limbah cair ini tidak termasuk limbah
cair yang berasal dari WC/jamban keluarga.Limbah cair dari kegiatan
rumah tangga volumenya relative sedikit disbanding dengan luas
lahan yang ada di desa tersebut. Namun demikian limbah cair
tersebut tetap harus dikelola, karena kalo dibuang sembarangan akan
membuat lingkungan kotor, berbau, dan mengurangi estetika dan
kebersihan lingkungan
b. Mengapa limbah cair perlu dikelolaLimbah cair harus dikelola
dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat menjadi tempat
perindukan vector bibit penyakit penyakit. Limbah cair akan menarik
binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat
menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa ,
tikus.Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang
tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri,
thypus, dan lain-lain
c. Kemana limbah cair harus dibuangLimbah cair harus dibuang
pada sarana pengolahan air limbah, (SPAL) yang dapat dibuat oleh
masing-masing rumah tangga.Bentuk SPAL dapat berupa sumuran ataupun
saluran dengan ukuran tertentu. Sumuran atau saluran tersebut
diberi bahan-bahan yang dapat berfungsi untuk menyaring unsure yang
terkandung dalam limbah cair. Bahan tersebut disusun dengan formasi
urutan sebagai berikut:1) Batu belah ukuran diameter 5-10 cm2)
Ijuk3) Batu belah diameter 10-15 cm
d. Apa peran kader1) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
mengelola limbah cair dengan benar, dan bila mungkin dapat
dijadikan media yang dpat dimanfaatkan secara ekonomi.2)
Menghubungi unit/instansi terkait untuk memberikan bimbingan teknis
dalam pembangunan sarana (SPAL).3) Memanfaatkan setiap kesempatan
yang ada untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang hidup
bersih dan sehat, menjaga lingkungan yang bersih aman dan
nyaman
e. Penyakit yang berhubungan dengan air limbah1) Sakit perut dan
diareSakit perut dan diare disebabkan karena mengkonsumsi air yang
telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau
kotoran hewan.Alur penularan penyakit perut dan diare melalui air
limbah dapat dijelaskan pada diagram dibawah ini.
2) Sakit kulitSakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang
telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau
kotoran hewan untuk mandi atau mencuci baju, sehingga kotoran
menempel di badan. Alur penularan penyakit kulit melalui air limbah
dapat dijelaskan pada diagram dibawah ini.
3) Sakit mataSakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit
ke mata yang salah satunya melalui air yang kotor, baik digunakan
untuk mandi atau mencuci muka.
Alur penularan penyakit mata melalui air limbah dapat dijelaskan
padadiagram dibawah ini.
4) KecacinganKecacingan dapat terjadi karena bermain-main di
tempat pembuangan air libah kemudian makan dengan tangan tanpa cuci
tangan dengan sabun terlebih dahulu. Atau bermain di tempat
pembuangan air limbah tanpa alas kaki sehingga larva cacing masuk
ke dalam tubuh melalui kaki.Alur penularan penyakit kecacingan
melalui air limbah dapat dijelaskan pada diagram dibawah ini.
5) MalariaNyamuk malaria berkembang biak di air yang tergenang,
oleh karena itu bila ada air yang menggenang harus dialirkan agar
tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.
Tempat bertelur nyamuk malaria antara lain di sawah, kolam,
danau, terutama di daerah pantai.Alur penularan penyakit malaria
melalui air limbah dapat dijelaskan pada diagram dibawah ini
6) Filariasis Filariasis atau sering disebut penyakit kaki gajah
(Elephantiasis) karena kaki menjadi bengkak seperti kaki gajah,
disebabkan oleh cacing filaria yang menyumbat pembulur darah balik,
sehingga mengakibatkan pembengkakan. Cacing filaria terdapat
didalam tubuh nyamuk culex yang biasa berkembang biak di air kotor
yang tergenang seperti got, comberan, dan rawa. Untuk mencegahnya
yaitu mengalirkan air atau menutup agar tidak ada nyamuk yang
bertelur di tempat tersebut.
Sedangkan alur penularan penyakit kaki gajah dapat dijelaskan
pada diagram dibawah ini
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
KEMENKES RI; Jakarta. 20112. Anonymous. Perilaku hidup bersih dan
sehat aspek hygiene dan sanitasi. Pamsimas 2013; (online),
(www.pamsimas.org, diakses 21 Agustus 2013)3. Kusumawati O, Nugroho
HA dan Hartono R.Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
kejadian diare pada balita 1-3 tahun studi kasus di desa tegowanu
wetan kecamatan tegowanu grobogan.4. Sitinjak LH. Hubungan perilaku
hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare di desa pardede onan
kecamatan balige tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara; Medan 20115. Anonymous. Perilaku hidup
bersih dan sehat dan penyakit berbasis lingkungan. Pamsimas 2013;
(online), (www.pamsimas.org, diakses 21 Agustus 2013)