Top Banner

of 21

Referat krisis hipertensi

Oct 05, 2015

Download

Documents

Rizka Utami

interna
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PowerPoint Presentation

REFERATKRISIS HIPERTENSI

Disusun Oleh:Rizka Utami 1102010251Pembimbing:dr. Shelvi F, Sp.Pd

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIRSUD DR. SLAMET GARUTJANUARI 2014

Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Hampir sekitar 72 juta orang di USA dan 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Sekitar 1-2% dari penderita hipertensi akan mengalami peningkatan tekanan darah secara mendadak dalam waktu tertentu.prinsip penatalaksanaan krisis hipertensi sangat penting untuk diketahui mengingat semakin tingginya angka morbiditas serta mortalitas pada pasien-pasien hipertensi yang tidak ditangani dengan baikPENDAHULUAN

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak sistolik 180 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 120 mmHg, pada penderita hipertensi, yang membutuhkan penanggulangan segeraKrisis hipertensi- Hipertensi Emergensi- Hipertensi UrgensiDEFINISI

Hipertensi emergensi adalah peningkatan secara mendadak tekanan darah sistolik 180 mmHg atau tekanan darah diastolik 120 mmHg disertai dengan adanya kerusakan target organ akut atau progresif sehingga membutuhkan penurunan tekanan darah segeraHipertensi Emergensi

Hipertensi urgensi adalah peningkatan secara mendadak tekanan darah sistolik 180 mmHg atau tekanan darah diastolik 120 mmHg tanpa gejala yang berat atau kerusakan target organ progresif dimana kondisi ini membutuhkan penurunan tekanan darah dalam beberapa jamHipertensi Urgensi

1. Peran langsung dari peningkatan tekanan darah2. Peran mediator endokrin dan parakrin

PATOFISIOLOGI

Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi tidak teraturKehamilanPenggunaan NAPZAPenderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti, luka bakar berat, feokromositoma, penyakit kolagen, penyakit vaskuler, dan trauma kepalaFAKTOR-FAKTOR

DIAGNOSIS

Kerusakan Organ target pada Hipertensi Emergensi

Dasar-dasar penatalaksanaan krisis hipertensi

PENATALAKSANAAN

Autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi/dilatasi pembuluh darah.

Pada individu normotensi, aliran darah otak masih tetap pada fluktuasi mean arterial pressure (MAP) 70-105 mmHg. Rumus perhitungan MAP ialah :

MAP = Sistolik + 2 x Diastolik 3

Mekanisme Autoregulasi

tujuan pengobatan ialah memperkecil kerusakan organ target akibat tingginya tekanan darah dan menghindari pengaruh buruk akibat pengobatan. Berdasarkan prinsip ini maka obat antihipertensi pilihan adalah yang bekerja cepat, efek penurunan tekanan darah dapat dikontrol dan dengan sedikit efek sampingHipertensi emergensi

Menurunkan tekanan arteri rata-rata (MAP) sebanyak 25% atau mencapai tekanan darah diastolik 100 110 mmHg dalam waktu beberapa menit sampai satu atau dua jam. Kemudian tekanan darah diturunkan menjadi 160/100 mmHg dalam 2 sampai 6 jam. Tekanan darah diukur setiap 15 sampai 30 menit.

Hipertensi Urgensitujuan pengobatan ialah penurunan tekanan darah sama dalam waktu 24 sampai 48 jamSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah tekanan darah turun untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya hipotensi ortostatil. Bila tekanan darah penderita yang diobati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit.Umumnya digunakan obat-obat oral antihipertensi dalam menanggulangi hipertensi urgensi

NifedipinePemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit), bukal (onset 510 menit), oral (onset 15-20 menit), durasi kerja 5 15 menit secara sublingual/ buccal. Efek samping: sakit kepala, takikardi, hipotensi, flushing, oyong.

ClonidinePemberian secara oral dengan onset 3060 menit, durasi kerja 8-12 jam. Dosis: 0,1-0,2 mg, dilanjutkan 0,05-0,1 mg setiap jam sampai dengan 0,7 mg. Efek samping: sedasi, mulut kering. Hindari pemakaian pada AV blok derajat 2 dan 3, bradikardi, sick sinus syndrome. Over dosis dapat diobati dengan tolazoline.

Captopril Pemberian secara oral/sublingual. Dosis 25 mg dan dapat diulang setiap 30 menit sesuai kebutuhan. Efek samping: angioneurotik edema, rash, gagal ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri stenosis.

Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2 mg dan diulang per jam bila perlu. Efek samping: sinkop, hipotensi ortostatik, palpitasi, takikardi, sakit kepala.

Krisis Hipertensi pada keadaan khusus

Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Maj Kedokteran Indonesia 2009, 59:580-587. Varon J, Marik P.E. Clinical Review: The Management of Hypertensive Crisis. Critical Care 2003,7:374-384. Vaidta C.K, Ouellette J.R. Hyperntensive Urgency and Emergency. Hospital Physician 2004,1:43-50.Tulman D.B, Stawicki S, Papadimos T.J, Murphy C, Bergese S.D. Advances in Management of Acute Hypertension: A Concise Review. Discov Med 2012, 12:375-383Cline D.M, Amin A. Drug Treatment For Hypertensive Emergencies. EMCREG 2008, 1:1-11.Lubis L. Penatalaksanaan Terkini Krisis Hipertensi Preoperatif. CDK-209 2013, 10:733-737. 2013 ESH/ESC Guidelines For The Management of Arterial Hypertension. Journal of Hypertension 2013, 31:1281-1357.2014 Evidence Based Guidelines For The Management of High Blood Pressure in Adults. Report From The Panel Members Appointed to The Eighth Joint National Comitte (JNC 8). JAMA 2013, 10:284-427.Konsensus Hipertensi InaSH 2013. Available: www.drivehq.com/folder/p10733490/ 11314349336.aspx. Accesed on 20 Jan 2015.

DAFTAR PUSTAKA