BAB IPENDAHULUAN
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan
penanggulangan yang baik. Hipertensi didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
darah diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi sering disebut
silent kiler karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan
gejala gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan bagi
korbannya.1 Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah
karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi
hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang masih belum
mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan
darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan
komplikasi yang dapat meningkatkan moriditas dan mortalitas.2
Menurut World Health Organization (WHO) dan The Internationa
Society of Hypertension (ISH) saat ini 600 juta penderita di
seluruh duni dan 3 juta diantaranya meninggal dunia setiap
tahunnya. Di Indonesia masalah hiprtensi cenderung meningkat. Hasil
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa
8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada
tahun 2004.3 Menurut beberapa penulis yaitu 1% dari penderita
hipertensi akan mengalami krisis hipertensi. Menurut majalah Lancet
dan WHO kejadian hipertensi akan meningkat dari 0,26% tahun 2000
menjadi 0,29% tahun 2025 pada penduduk dewasa di dunia. Untuk
mencegah kerusakan organ akibat krisis hipertensi di Indonesia
perlu dilakukan upaya pengenalan dini dan penatalaksanaan krisis
hipertensi yang disepakati bersama.4
Berbagai gambaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis
hipertensi dan secara gais besar The Fifth Report of Joint National
Comitte on Detection, Evaluation and Treatment of High lood
Pressure (JNCV) membagi krisis hipertensi menjadi 2 golongan yaitu
hipertensi emergensi (darurat) dan hipertensi urgensi (mendesak).
Membedakan kedua golongan krisis hipertensi ini bukanlah dari
tingginya tekanan darah, tetapi dari kerusakan organ sasaran.4 BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Krisis Hipertensi
Krisis hipertensi adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh
tekanan darah yang sangat tinggi (tekanan darah sistolik 180 mmHg
dan/ atau diastolik 120 mmHg) yang membutuhkan penanganan
segera.1,52.2 Klasifikasi Krisis Hipertensia. Hipertensi darurat
(Emergency hypertension)
Kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik 180 mmHg dan atau
diastolik 110 mmHg) dengan kerusakan organ target yang bersifat
progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera dalam
hitungan menit sampai jam.5b. Hipertensi mendesak (Urgency
hypertension)
Kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik 180 mmHg dan atau
diastolik 120 mmHg) tanpa kerusakan organ target yang progresif
atau minimal. Sehingga penurunan tekanan darah bisa dilaksanakan
lebih lambat dalam hitung jam sampai hari.5Menurut The Seventh
Report of The Joint National Committe on Prevention, Detection,
Evaluaion, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi
tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2. (Tabel
2.1)2Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 72Klasifikasi
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal