BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan faktor resiko utama bagi terjadinya serangan penyakit pembuluh darah lainnya. Umumnya masyarakat awam sudah mengetahui hal tersebut. Namun sebagian besar masyarakat belum menyadari bahwa hipertensi juga memiliki kaitan erat dengan kesehatan ginjal. Bagaikan siklus ayam – telur, hipertensi merupakan faktor pemicu utama penyakit ginjal dan gagal ginjal. Sebaliknya,saat fungsi ginjal mengalami gangguan maka tekanan darah pun akan meningkat dan dapat menimbulkan hipertensi. Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Saat ini hipertensi diderita oleh lebih dari 800juta orang di seluruh dunia. Sekitar 10-30% penduduk dewasa di hampir semua negara mengalami hipertensi. Beban kesehatan global akibat hipertensi juga sangat besar karena merupakan pemicu utama dari stroke, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal.
I.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan faktor resiko utama bagi terjadinya serangan penyakit pembuluh darah lainnya. Umumnya masyarakat awam sudah mengetahui hal tersebut. Namun sebagian besar masyarakat belum menyadari bahwa hipertensi juga memiliki kaitan erat dengan kesehatan ginjal. Bagaikan siklus ayam – telur, hipertensi merupakan faktor pemicu utama penyakit ginjal dan gagal ginjal. Sebaliknya,saat fungsi ginjal mengalami gangguan maka tekanan darah pun akan meningkat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan faktor resiko utama bagi terjadinya serangan penyakit
pembuluh darah lainnya. Umumnya masyarakat awam sudah mengetahui hal
tersebut. Namun sebagian besar masyarakat belum menyadari bahwa hipertensi
juga memiliki kaitan erat dengan kesehatan ginjal. Bagaikan siklus ayam – telur,
hipertensi merupakan faktor pemicu utama penyakit ginjal dan gagal ginjal.
Sebaliknya,saat fungsi ginjal mengalami gangguan maka tekanan darah pun akan
meningkat dan dapat menimbulkan hipertensi.
Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena
alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Tanpa
disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung,
otak ataupun ginjal.
Saat ini hipertensi diderita oleh lebih dari 800juta orang di seluruh dunia.
Sekitar 10-30% penduduk dewasa di hampir semua negara mengalami hipertensi.
Beban kesehatan global akibat hipertensi juga sangat besar karena merupakan
pemicu utama dari stroke, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal.
Dari 4.000 penderita hipertensi, sekitar 17 persen di antaranya juga
menyumbang penyakit gagal ginjal. Kejadian hipertensi tertinggi ada pada usia di
atas 60 tahun dan terendah pada usia di bawah 40 tahun. Deteksi penyakit dan
sadar penyakit harus dilakukan sejak masih muda. Di Indonesia, penyakit hipertensi
terus mengalami peningkatan karena tingkat kesadaran dan kewaspadaan
masyarakat akan kesehatan masih rendah. Di negara berkembang, sekitar 80
persen penduduk negara mengidap hipertensi. Untuk penyakit ginjal kronik,
peningkatan terjadi sekitar 2-3 kali lipat dari tahun sebelumnya.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu
bagaimana patofisiologi hipertensi dapat menimbulkan gagal ginjal, bagaimana
pencegahan dan penatalaksanaan yang baik untuk mencegah hipertensi sehingga
tidak menimbulkan gangguan ginjal.
I.3 Tujuan
Tujuan dari referat ini adalah untuk mengetahui patofisiologi hipertensi yang
dapat menimbulkan gagal ginjal sehingga dari pengetahuan ini dapat ditentukan
pencegahan dan penatalaksanaan yang baik untuk mencegah hipertensi sehingga
tidak menimbulkan gangguan ginjal.
BAB II
HIPERTENSI GINJAL
II.1 DEFINISI HIPERTENSI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
di dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya Tekanan/Tegangan; Jadi,
Hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal). Hipertensi didefinisikan oleh Joint National
Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JIVC)
sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai
tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca
seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir
setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60
tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.Tekanan
darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada
saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat
tidur malam hari.
II.2 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Pre-hipertensi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(Hipertensi ringan)140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang)160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat)180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna)210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
GINJAL
ANATOMI & FISIOLOGI
ANATOMI
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua
kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas
mayor). Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kelenjar
adrenal terletak terletak di atas kutub masing-masing ginjal.
Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung di sebelah posterior dilindungi oleh
iga dan otot-otot yang meliputi iga, sedangkan di anterior dilindungi oleh bantalan usus yang
tebal. Bila ginjal mengalami cedera, maka hampir selalu terjadi akibat kekuatan yang
mengenai iga kedua belas, yang berputar ke dalam dan menjepit ginjal di antara iga itu
sendiri dengan korpus vertebrae lumbalis. Perlindungan yang sempurna terhadap cedera
langsung ini menyebabkan ginjal dengan sendirinya suka untuk diraba dan juga sukar untuk
dicapai sewaktu pembedahan. Ginjal kiri yang berukuran normal, biasanya tidak teraba pada
waktu pemeriksaan fisik karena dua pertiga atas permukaan anterior ginjal tertutup oleh
limpa. Namun kutub bawah ginjal kanan yang berukuran normal, dapat diraba secara
bimanual. Kedua ginjal yang membesar secara mencolok atau tergeser dari tempatnya dapat
diketahui dengan palpasi, walaupun hal ini lebih mudah dilakukan di sebelah kanan.
STRUKTUR MAKROSKOPIK GINJAL
Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada
ginjal wanita. Ginjal pada orang dewasa penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat
kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.
Ukuran tidak berbeda menurut bentuk dan ukuran tubuh. Perbedaan panjang dari kutub ke
kutub kedua ginjal (dibandingkan dengan pasangannya) yang lebih dari 1,5 cm atau
perubahan bentuk merupakan tanda yang penting karena sebagian besar manifestasi penyakit
ginjal adalah perubahan struktur.
Permukaan anterior dan posterior kutub atas dan bawah serta tepi lateral ginjal berbentuk
cembung sedangkan tepi medialnya berbentuk cekung karena adanya hilus. Beberapa struktur
yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus adalah arteri dan vena renalis, saraf,
pembuluh limfatik, dan ureter. Ginjal diliputi oleh suatu kapsula fibrosa tipis mengkilat, yang
berikatan longgar dengan jaringan di bawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah dari
permukaan ginjal.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan
medulla.Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid
tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus
pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini
yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul. Setiap duktus
papilaris masuk ke dlam suatu perluasan ujung pelvis ginjal berbantuk seperti cawan yang
disebut kaliks minor. Beberapa kaliks minor bersatu membentuk kaliks mayor, yang
selanjutnya bersatu sehingga membentuk pelvis ginjal. Pelvis ginjal merupakan reservoar
utama sistem pengumpul ginjal. Ureter menghubungkan pelvis ginjal dengan vesika urinaria.
Pengetahuan tentang anatomi ginjal merupakan dasar untuk mengetahui pembentukan
urine. Pembentukan urine dimulai dalam korteks dan berlanjut selama bahan pembentukan
urine tersebut mengalir melalui tubulus dan duktus pengumpul. Urine yang terbentuk
kemudian mengalir ke dalam duktus papilaris Belini, masuk kaliks minor, kaliks mayor,
pervis renalis dan akhirnya meninggalkan ginjal melalui ureter menuju vesika urinaria.
Dinding kaliks, pelvis dan ureter mengandung otot polos yang dapat berkontraksi secara
berirama dan membantu mendorong urine melalui saluran kemih dengan gerakan peristaltik.
STRUKTUR MIKROSKOPIK GINJAL
a. NEFRON
Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Dalam setiap ginjal
terdapat sekitar 1juta nefron yang pada dasarnya mempunyai srtuktur dan fungsi yang
sama. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, yang mengitari rumbai kapiler
glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus
distal, yang mengosongkan diri ke duktus pengumpul.
b. KORPUSKULAR GINJAL
Korpuskular ginjal terdiri dari kapsula bowman dan rumbai kapiler
glomerulus. Kapsula bowman merupakan suatu invaginasi dari tubulus proksimal.
Terdapat ruang yang mengandung urine antara rumbai kapiler dan sel-sel kapsula
bowman, dan ruang yang mengandung urine ini dikenal dengan ruang Bowman atau
ruang kapsular.
Kapsula Bowman dilapisi oleh sel-sel epitel. Sel-sel epitel parietalis berbentuk
gepeng dan membentuk bagian terluar dari kapsula, sel epitel visceralis jauh lebih
besar dan membentuk bagian dalam kapsula dan juga bagian luar dari rumbai kapiler.
Sel visceralis membentuk tonjolan yang disebut podosit, yang bersinggungan dengan
membrana basalis pada jarak tertentu sehingga terdapat daerah yang bebas dari
kontak antar sel epitel.
Membran basalis membentuk lapisan tengah dinding kapiler, terjepit diantara
sel-sel epitel pada satu sisi dan sel-sel endotel pada sisi yang lain. Membrana basalis
membentuk lapisan tengah dinding kapiler menjadi membrana basalis tubulus dean
terdiri dari gel hidrasi yang menjalin serat kolagen.
Sel-sel endotel bagian terdalam dari rumbai kapiler. Sel endotel langsung
berkontak dengan membrana basalis.
Sel-sel endotel,membrana basalis, dan sel-sel epitel visceralis merupakan 3
lapisan yang membentuk membrana filtrasi glomerulus. Membran filtrasi glomerulus
memungkinkan ultrafiltrasi darah melalui pemisahan unsu-unsur darah dan molekul
protein besar. Membran basalis glomerulus merupakan struktur yang membatasi
lewatnya zat terlarut ke dalam ruang urine berdasarkan seleksi ukuran molekul.
Komponen penting lainnya dari glomerulus adalah mesangium, yang terdiri
dari sel-sel mesangial dan matriks mesangial. Sel mesangial membentuk jaringan
yang berlanjut antara lengkung kapiler dari glomerulus dan berfungsi sebagai
kerangka jaringan penyokong.
c. APARATUS JUXTAGLOMERULUS
Aparatus juxtaglomerulus (JGA) terdiri dari sekelompok sel khusus yang
letaknya dekat dengan kutub vascular masing-masing glomerulus yang berperan
penting dalam mengatur pelepasan renin dan mengontrol volume cairan ekstraselular
(ECF) dan tekanan darah.
JGA terdiri dari 3macam sel:
1. Juxtaglomerulus (JG) atau sel granular ( yang memproduksikan menyimpan renin)
pada dinding arteriol aferen
2. Makula densa tubulus distal
3. Mesangial ekstraglomerular atau sel lacis
Makula densa adalah sekelompok sel epitel tubulus distal yang diwarnai
dengan pewarnaan khusus. Sel ini bersebelahan dengsn ruangsn yang berisi sel lacis
dan sel juxtaglomerulus yang mensekresi renin.
Secara umum, sekresi renin dikontrol oleh faktor ekstrarenal dan intrarenal.
Dua mekanisme penting untuk mengontrol sekresi renin adalah sel JG dan makula
densa. Setiap penurunan tegangan dinding arteriol aferen atau penurunan pengiriman
Na ke makula densa dalam tubulus distal akan merangsang sel JG untuk melepaskan
renin dari granula tempat renin tersebut disimpan didalam sel. Sel JG, yang sel
mioepitelnya secara khusus mengikat arteriol aferen, juga bertindak sebagai