REFARAT KELAINAN KELOPAK OLEH: DERIX FALDEINSCOUV N 111 13 069 PEMBIMBING dr. SAUL DANIEL RAPAR, Sp. M DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA RSUD UNDATA-FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITS TADULAKO PALU 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
REFARAT
KELAINAN KELOPAK
OLEH:
DERIX FALDEINSCOUV
N 111 13 069
PEMBIMBING
dr. SAUL DANIEL RAPAR, Sp. M
DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
RSUD UNDATA-FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITS TADULAKO
PALU
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Derix Faldeinscouv
Nim : N 111 13 069
Program Studi : Pendidikan Dokter
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas : Tadulako
Judul : Kelainan Kelopak
Bagian : Ilmu Kesehatan Mata
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
RSUD Undata Palu
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Tadulako
Palu, Agustus 2015
Pembimbing Klinik Co-Asistant Co-Asistant
dr. Saul Daniel Rapar, Sp.M Derix Faldeinscouv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………………………... 1
BAB II
Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………… 2
Anatomi Kelopak Mata……………………………………………………. 2
Definisi……………………………………………………………………... 4
Kelainan Kelopak Mata……………………………………………………. 5
Deformitas Anatomik Palpebra……………………………………………..18
Trauma Palpebra…………………………………………………………… 32
Tumor Palpebra…………………………………………………………….. 33
BAB III
Kesimpulan………………………………………………………………………… 45
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri atas kulit, otot, dan jaringan fibrosa,
yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat
mudah digerakkan karena kulitnya paling tipis di antara kulit di bagian tubuh yang
lain. Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea.
Kelopak merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan keringnya bola mata. Kelopak membasahi
permukaan kornea dengan berkedipnya kelopak secara teratur. Kelopak berkedip
setiap 14-16 detik.
Oleh karena itu, berdasarkan hal-hal di atas kelopak mata merupakan suatu
bagian yang penting untuk mata. Namun kelopak mata juga tidak jarang mengalami
gangguan masalah seperti infeksi, peradangan, deformitas, trauma, dan tumor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI KELOPAK MATA
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan
sedangkan dibagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut
konjungtiva tarsal. Konjungtiva tarsal hanya dapat dilihat dengan eversi
kelopak. Konjungtiva tarsal melalui forniks menutup bulbus okuli.
Konjungtiva merupakan membrane mukosa yang mempunyai sel Goblet
yang menghasilkan musin.
Pada kelopak terdapat rambut halus yang hanya tampak dengan
pembesaran. Di bawah kulit terdapat jaringan areolar longgar yang bisa
mengembang pada edema masif. Musculus orbicularis oculi melekat pada
kulit. Permukaan dalamnya dipersarafi nervus cranialis facialis (VII), dan
fungsinya adalah untuk menutup palpebra. Otot ini terbagi atas bagian
orbital, praseptal, dan pratarsal. Bagian orbital, yang terutama berfungsi
untuk menutup mata dengan kuat, adalah suatu otot sirkular tanpa insersio
temporal. Otot praseptal dan pratarsal memiliki caput medial superfisialis dan
profundus yang berperan dalam pemompaan air mata.
Tepian palpebra ditunjang oleh tarsus yaitu lempeng fibrosa kaku
yang dihubungkan ke tepian orbita oleh tendo-tendo kantus medialis dan
lateralis. Septum orbitale, yang berasal dari tepian orbita, melekat pada
aponeurosis levatoris, kemudian menyatu dengan tarsus. Pada palpebra
inferior, septum bergabung dengan tepi bawah tarsus. Septum merupakan
sawar yang penting antara palpebra dan orbita. Di belakangnya terdapat
bantalan lemak pra-aponeurotik, suatu petunjuk bedah yang penting.
Bantalan lemak tambahan terletak di medial palpebra superior. Di bawah
septum orbitale, palpebra memiliki dua bantalan lemak yang terpisah secara
anatomis.
Terbenam di dalam lemak terdapat kompleks otot levator-retraktor
utama palpebra superior dan padanannya, Fasia Kapsulo palpebra di palpebra
inferior otot levator berorigo di apeks orbita. Saat memasuki palpebra, otot
ini membentuk aponeurosis yang melekat pada sepertiga bawah tarsus
superior. Pada palpebra inferior fasia kapsulopalpebra berasal dari musculus
rectus inferior dan berinsersio pada batas bawah tarsus. Ia berfungsi menarik
palpebra inferior saat melihat ke bawah. Musculus tarsalis superior dan
inferior membentuk lapisan berikutnya yang melekat pada konjungtiva. Otot-
otot simpatis ini juga merupakan retractor palpebra. Konjungtiva palpebralis
menyatu dengan konjungtiva yang berasal dari bola mata dan mengandung
kelenjar-kelenjar yang penting untuk pelumasan kornea.
Palpebra superior lebih besar dan lebih mudah digerakan daripada
palpebra inferior. Sebuah alur yang dalam biasanya terdapat diposisi tengah
palpebra superior bangsa kulit putih, merupakan tempat melekatnya serat-
serat otot levator. Alur ini jauh lebih dangkal atau bahkan tidak ada pada
palpebra orang Asia. Dengan meningkatnya usia, kulit tipis palpebra superior
cenderung menggantung di atas alur palpebra tersebut dan bisa sampai
menyentuh bulu mata. Penuaan juga menipiskan septum orbitale sehingga
terlihat bantalan lemak di bawahnya.
Kantus lateralis terletak 1-2 mm lebih tinggi dari kantus medialis.
Karena longgarnya insersio tendo ke tepian orbita, kantus lateralis akan
sedikit naik saat melihat ke atas.
B. DEFINISI
Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri atas kulit, otot, dan jaringan
fibrosa, yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan.
Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulitnya paling tipis di antara kulit
di bagian tubuh yang lain. Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi
melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk
film air mata di depan kornea. Kelopak merupakan alat menutup mata yang
berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan
keringnya bola mata.
C. KELAINAN KELOPAK MATA
1. Infeksi dan Radang Palpebra
a. Infeksi kelopak atau blefaritis
Blefaritis adalah radang yang sering terjadi pada kelopak mata
merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau
tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar
rambut.
Blefaritis disebabkan infeksi dan alergi berjalan kronis atau
menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap bahan
kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak desebabkan
Streptococcus alfa atau beta, Pneumococcus, dan Pseudomonas.
Demodex folliculorum selain dapat merupakan penyebab merupakan
vector umtuk terjadinya infeksi staphylococcus. Dikenal untuk
blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.
Gejala umum blefaritis adalah kelopak mata berwarna merah,
bengkak, nyeri, eksudat lengket, dan epiforia. Blefaritis sering disertai
dengan konjungtivitis dan keratitis.
Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam
fisiologik hangat, dan kemudian diberi antibiotic yang sesuai.
Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis,
hordeolum. Kalazion, dan madarosis.
Gambar Blefaritis
Blefaritis bacterial
Infeksi bakteri pada kelopak mata dapat ringan sampai berat.
Diduga sebagian besar infeksi kulit superfisial kelopak
diakibatkan streptococcus. Bentuk infeksi kelopak dikenal sebagai
folikulitis, impertigo, dermatitis eksamatoid.
Pengobatan pada infeksi ringan adalah dengan memberikan
antibiotic local dan kompres basah dengan asam borat. Pada
blefaritis sering diperlukan kompres air hangat. Infeksi yang berat
perlu diberikan antibiotic sistemik.
Blefaritis superfisial
Pada infeksi kelopak superficial disebabkan oleh
Staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan
salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisoksazol. Sebelum
pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila
terjadi blefaritis maka dilakukan penekanan manual kelenjar
Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom
(Meibom mianitis), yang biasanya menyertainya.
Blefaritis seboroik
Blefaritis seboroik biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut
(50 tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan.
Gejalanya adalah sekret yang keluar dari kelenjar Meibom, air
mata berbusa pada kantus lateral, hyperemia dan hipertrofi papil
pada konjungtiva. Pada kelopak mata dapat terbentuk kalazion,
hordeolum madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.
Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang
sukar penanganannya. Pengobatannya adalah dengan
memperbaiki kebersihan dan memebersihkan kelopak dari
kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Dapat
dilakukan pembersihan dengan nitrat argenti 1%. Salep
sulfonamide berguna pada aksi keratolitiknya. Kompres hangat
selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan
dengan shampoo bayi. Pada blefaritis seboroik antibiotik
diberikan local dan sistemik seperti tetrasiklin oral 4 kali 250 mg.
Penyulit yang dapat ditimbulkan berupa flikten, keratitis
marginal, ulkus kornea vaskularisasi, horedolum dan madarosis.
Blefaritis skuamosa
Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya
skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas
tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. Merupakan peradangan
tepi kelopak terutama yang mengenai kelenjar kulit di daerah akar
bulu mata dan sering terdapat pada orang dengan kulit berminyak.
Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik
ataupun oleh jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan
merasa panas dan gatal. Pada blefaritis skuamosa terdapat sisik
berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra disertai
madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya tanpa
mengakibatkan perdarahan.
Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan
tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid,
setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien.
Gambar Blefaritis Skuamosa
Blefaritis ulseratif
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan
tukak akibat infeksi Staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif
terdapat keropeng berwarna kekuning-kuningan yang bila
diangkat akan terlihat ulkus yang kecil dan mengeluarkan darah
disekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif skuama yang
terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka
dengan disertai pendarahan. Penyakit berfiat sangat infeksius.
Ulserasi berjalan lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel
rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis).
Pengobatan dengan antibiotic dan hygiene yang baik.
Antibiotik yang digunakan berupa sulfasetamid, gentamisin, atau
basitrasin. Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat
Staphylococcus. Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah
antibiotik sistemik dan diberi roboransia.
Penyulitnya adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut
yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superficial,
keratitis pungtata, hordeolum, dan kalazion. Bila ulkus kelopak ini
sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat
berakibat trikiasis.
Blefaritis angularis
Blefaritis angularis merupakan infeksi Staphylococcus pada
tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis
mengenai sudut kelopak mata (kantus eksternus dan internus)
sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi pungtum
lakrimal. Blefaritis angularis disebabkan Staphylococcus aureus
atau Morax Axenfeld. Kelainan ini pada umumnya bersifat
rekuren.
Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan
sengsulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial pada
sudut balik mata yang akan menyumbat pada duktus lakrimal.
Blefaritis Virus
Pada blefaritis virus terdapat beberapa infeksi seperti virus