Top Banner
Poetry Series Refa Kris - poems - Publication Date: 2014 Publisher: Poemhunter.com - The World's Poetry Archive
26

Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Aug 04, 2019

Download

Documents

phammien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Poetry Series

Refa Kris- poems -

Publication Date: 2014

Publisher:Poemhunter.com - The World's Poetry Archive

Page 2: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Refa Kris()

1www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 3: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Bercak Cinta Di Atas Perkamen Istriku, Buatkan aku secangkir kopiBarangkali hanya ada teh, tidak masalahAsalkan bisa membuatku tenangKarena saat ini aku sedang menulis diatas perkamenmungkin ada sekitar duapuluh empat lembar banyaknya Sekiranya kamu bisa membantuku menulisKemarilah, sumbangkanlah ingatanmuKeluarkan ide-ide dan juga angan-anganmuKita kenang bersama masa-masa pacaran duluDan kita simpulkan Kisah pertengkaran tadi malam, juga resolusinyaSambil kita mereka-reka masa depan anakSemua itu kita tulis di atas perkamen Meski aku tau perkamen ini mudah rusakJuga tulisan didalamnya aku tahu akan lunturSama sekali aku tidak resahKarena aku dan kamu juga nantinya akan matiCintaku padamu juga akan matiCintamu padaku juga akan matiTapi, paling tidak kita bisa menjaga perkamen-perkamen iniAgar tetap utuh sampai ajal kita tiba Adapun telah aku yakinisebuah kredo diatas batu yapsisyang selama ini aku genggamtelah menuntunku kepada Cinta Sejati Maaf saja, itu bukan cinta antara kau dan akuTetapi cinta antara aku dengan Tuhanku Tapi tunggu dulu,aku tadi malam merencanakan sesuatuwalaupun hanya berandai-andai Nantinya,jika kamu meninggal lebih dulu

2www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 4: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

kirimkanlah surat-surat untuku ya...se-sering mungkinagar rinduku padamu tidak sampai membuatku tercekik Atau mungkin jika aku meninggal lebih dahuluakupun pasti akan mengirimkan bagimusejumlah sajak sajak tentang keagungan Tuhandan juga sesekali diwaktu senggangaku akan mengirimkan undangankhusus untukmuSebuah undangan makan malam Mungkin kita bisa bertemu lagiDan melanjutkan cinta kita Eh, Tapi sepertinya itu tidak mungkin yaKarena pada waktu kebangkitanorang tidak kawin dan tidak dikawinkan,melainkan hidup seperti malaikat di Sorga Maka, di akhir perkamen iniKita akan tuliskan sebuah janji,Bahwasanya aku dan kamu akan saling mencintaisampai maut memisahkan Refa Kris

3www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 5: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Desa Diatas Kaki Dian Kemari kawanKe Menggala, CilongokTempat dengan sejuta limpahan inspirasiNangkring di atas pohon kalba Menikmati udara pegunungan Aduh biyungAlamnya bukan mainApalagi kalau pagiSeperti disuguhi pertunjukkan kabaretBurung-burung menjadi lakonnya Kabaretnya pentas sampai siangSiang hari istirahat sebentarTidurMataharinya hangatNggak panas, nggak bikin gerah, pas Langit disini seperti pencemburuCemburu sama pemandangan alam dibawahnyaMakanya kalo sore dia suka beratraksiSemburat merah, kuning, biru, oranye, hijau, kadang merah mudaSecara bergantian dipertunjukkanAtau malah bisa muncul bersama-samaAku sering dibuat takjubYa, Seperti Aurora Borealis Langit warna-warni tadi adalah tiraiAkan terbuka nantiPukul enam,...... Opera malam pun dimulaiMendadak panggung menjadi gelapSebelum akhirnya bulan dan bintang tampil kemudianMenciptakan harmoniSeperti penyanyi sopran yang diiringi alunan orchestraKomposer dan libretinya adalah Tuhan

4www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 6: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Aku biasa ke belakang rumahSetelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari siniTapi mungkin desaku ini lebih terangDalam artian yang lebih mendalam Aku tinggal diatas kaki dianNamanya MenggalaSebuah desa dengan terang menyala nyala Darimana asal terang itu? Bisakah kamu melihatnya?Praban Wulan itu memancarkan cahayaCahaya kemuliaan Tuhan “Like the candlestick in the tabernacle, these are ‘golden’ Luk Salam Sejati, dengan segala hormatku kepada Kaki Suramenggala dan NiniSuramenganti-Menggala, Karang Tengah, Cilongok 26 Maret 2014 Refa Kris

5www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 7: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

I Like Rain i like rain, without floodsi like rain, without hurricanesi like rain, without storms i like rain, without memoriesi like rain, without tearsi like rain, without her i like her, without me Refa Kris

6www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 8: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Kentauromakhia Aku itu liarAku adalah kentaurAku menyetubuhi kuda Setengah tubuhku terperosok ke tubuh kudaSyaraf-syarafpun sudah tersambung, melalui gumbaKucambuki tubuhku sendirihingga darah mengucur derastercampur tumpahan anggurLalu kuminum kembalisampai mabuk darah Pedangku marah, mataku mengagahPerang dimulai! Tentu,Sudah hilang birahiku kepada keturunan LapithKarenanya kini aku pindah haluanMulai dari Laut Ionia sampai Himalaya pedangku menari-nariHingga akhirnya berhenti di Babilonia, dalam kemenangan Aku telah melenyapkan sebuah bangsaHingga tak ada lagi sisa-sisa sejarahataupun puing-puing tradisi Jika ada tersisaDialah BukefalosAkan aku tunggangi nanti malamUntuk menciptakan kentaur-kentaur baruUntuk menciptakan perang-perang baru Aku adalah kentaurAkan terus menjamurSAMPAI KALIAN AKUR Refa Kris

7www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 9: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Maherat Matahari maharupa maheratMahdi Mahasuci maheratMahkota Mahamulia maherat Refa Kris

8www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 10: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Membaca Tanda dalam komanya ia rutin menemui tanda serukerap menimbulkan tanda tanyamungkin sebuah pertanda ia akan berjumpa dengan titik atau malah titik dua?sebagai penghubung paragraf paragraf baru atau bahkan jawaban Refa Kris

9www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 11: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

My Morning Glory I see you, dearin every morning I love you, i love you so muchyour heart-shaped earsyour trumpet-shaped lipsyour gentle handsand your brown hairsuccessfully brightening my world Let's germinates, my dearand give me more happiness OhYou are my morning gloryYou adorn my house all the year roundyour love rises with the sun -refa- 20 September 2014 Refa Kris

10www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 12: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Nocturnal Serenade In Ursa Minor [Malam ini dingin sekali ya sayangApakah kita sudah benar-benar ada di utara? ] ............ Sudah berapa jauh kita berjalan?Sudah berapa lama sejak kita meninggalkan sauh? Aku dehidrasi sayangApakah kamu tidak?Mengapa bibirmu tetap basahMinum apa kamu tadi siang? Seingatku,Tadi siang kamu hanya membaca bukuBuku apa itu tadi?Kelihatan sangat tebal Ah, masa bodohKita istirahat sebentar sayangKita bersandar sejenak pada batu ituBatu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan Baiklah sayangkuAku akan menyanyikan sebuah laguuntukmumumpung sedang padang wulan Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta firaun kuumpamakan engkau, manisku Moleklah pipimu ditengah perhiasan-perhiasan dan lehermu ditengah kalung-kalung Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun anggur En-Gedi Lihatlah, cantik engkau, manisku sungguh cantik engkau bagaikan merpati matamu. (K.A)

11www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 13: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Ah, marilah kita lanjutkan perjalananTuntunlah akuAku nggak bawa kompasAku sering tersesat dan, antarkanlah aku kepada terangyang selalu kamu ceritakan padakusaat dulu kita sedang berjalandi telapak malam ........ [Malam ini dingin sekali ya sayangApakah kita sudah benar-benar ada di utara? ] Refa Kris

12www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 14: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Power Rangers Yuk main power rangersAnto, kamu jadi rangers merahKarena kamu temanku laki-laki paling tangguhWati, kamu jadi rangers pinkKarena kamu temanku perempuan yang paling berani LaluJati, kamu jadi ranger hijauKarena kamu selalu bisa mencairkan suasanaHatimu laksana segar hutan kalimantanKuharap rindangmu bisa mengayomi kita Nah sekarang NuraeniKamu jadi ranger kuning yaKarena aku pikir kamu orangnya hangatKasihmu laksana hangat matahari ibukotaPastikan hangatmu menengahi perselisihan kita Kalau akuAku jadi ranger biru sajaKarena kalian bilang aku orangnya selalu ceriaKalian bilang guyonanku segar, laksana biru Samudera HindiaAku ingin bisa menyegarkan suasana markas kita Sementara,Yohanes dan Chen jadi ranger hitam dan ranger putihKarena selama ini aku nggak pernah lihat kalian bertengkarPersahabatan kalian laksana erat hubungan cendrawasih dengan pohon matoaHarusnya kalian bisa menyatukan semangat dan tekad kita Terakhir,Kita biarkan tempat ranger emas tetap kosongKarena aku pikir tidak ada yang memenuhi kriteria sebagai ranger emasTapi mari kita yakini bersama, bahwasanya rangers emas nanti akan datangMenolong kita semua dari serangan musuh terakhir bernama maut Baiklah,Semuanya sudah lengkapMari satukan kekuatan

13www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 15: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

danBerubah! Refa Kris

14www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 16: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Sebelum Menikah Diluar gelap sayang,bagaimanapun juga aku tak ingin menjadi seperti Leandros.Melakukan perzinahan-perzinahan dengan tenangnya,Bukannya mensyukuri suar yang telah menuntunnya pada perjumpaan Cintanya itu perlahan-lahan akan hanyuthanyut... hanyut..... hanyut.....dan tenggelam. -refa- 25 april 2014 Refa Kris

15www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 17: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Semakin Kuat Wahai saudara-saudarakuPara pekerja ladang; Semakin hari kita semakin kuatBertumbuh seperti ikan layarBerkembang seperti bunga marigoldBergerak selincah cheetah Kita memang kuatBerdiri diatas kaya unsur haraTapi ketahuilah negeri kita sudah rentaCangkul-cangkulmu sudah lama berkarat Sekarang, buanglah cangkul itu, kita tidak sedang berladangTetapi ambilah pistol juga pelurunyaKita harus satukan pasukanKarena sebentar lagi kita akan berperang Negeri seberang sedang menghunus pedangKengerian sudah dilukiskan di dahi merekaBendera-bendera pembawa wabah sudah selesai dijahitRibuan peleton seteru sudah mengepung diperbatasan Karenanya, kita harus satukan pasukanKarena sebentar lagi kita akan berperang - - - - - - - - - - - - - - - Yang kami hormati,baginda raja; Kami tidak mau berperangKami masih ingin berladangWalaupun tidak menjanjikan umur panjangTapi kami ingin melihat terang Tenang saja baginda rajakita masih bisa semakin kuatTanpa berperang

16www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 18: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Tanpa terkekang Refa Kris

17www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 19: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Slamet wajah semu itu mengerutkan dahinya dibalik dinding kabutubun-ubunnya seperti mau njeblugmatanya sudah merah, tapi terus saja dikucek-kucekdalam bebasnya, ia mengaku masih diborgolkarena niatnya berbeda dengan niat-Nya Siapa gerangan yang mendinginkan mendoan dari tangannya?Siapa gerangan yang menghangatkan telapak kakinya dari ketidaksabaran?Sejak dahulu ia dituntut untuk sabarWalaupun banyak manusia manusia kurang ajar indekos gratisan di gubuknya 'Sabar...sabar...sabar...Nek ora sabar inyong ora bakal SLAMET.Sabar...sabar....sabar....Nek ora sabar berarti inyong udu SLAMET.' kata-kata itu selalu saja keluarsetiap kali amarahnya sudah diredam Refa Kris

18www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 20: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Tarian Suronoma Supaya kamu santai Yuk kita menari Diatas meja kerjamu Mainkan ''Fur Elise'' Tapi jangan keras keras Lirih saja Takut *Kalarahu marah Jika musik sudah berhenti Yuk pindah ke atas meja kerjaku Kita kumpulkan uang Lalu simpan dilaci Sebelum akhirnya kita menari lagi Kali ini sambil nyanyi ''Padang Wulan'' Joget seperti orang gila Sampai pagi Sampai burung gagak itu mengirim undangan Lagi Untuk kita

19www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 21: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

... Bu hari ini aku diajak pergi Aku ambil uang dilaci ya Semuanya Mau aku hamburkan Untuk bersenang-senang sama pak rentenir Nanti pulangnya aku bawakan *meniran Untuk pesta Rayakan hari ulangtahun pernikahan kita Pernikahan emas Aku semakin tua Rambutku juga sudah beruban Pun begitu juga denganmu Kamu sudah keriput Kadang linglung Tapi suara tawa kita masih saja keras ya bu Hingga terdengar sampai ke telinga Pak Presiden Buat Pak Presiden jadi tenang Pikir dia kita sedang bersenang-senang Pikir dia kita baik-baik saja

20www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 22: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Tapi Biarlah begitu Kita syukuri saja ya bu Kita lanjutkan bahagia ini Sambil mengumandangkan kebesaran Tuhan Kita lanjutkan tarian *Suronoma kita Sampai pagi Sampai besoknya lagi Sampai kita mati Mati bahagia Menggala,29 Maret 2014 (tanggal tua) ttd: Refa Kris Dwi Samanta *Tarian Suronoma adalah salah satu tarian dalam pentas teater tradisionalJepang, yang dikenal dengan Noh. Suronoma menceritakan tentangkebahagiaan, yang dilambangkan dengan gerakan burung bangau yang hidupselama 1000 tahun. *Kalarahu adalah raksasa yang suka menelan bulan saat terjadi gerhana bulan(mitos dari Bali) *Meniran adalah nama makanan yang dibuat dari adonan beras menir dansantan, diberi daun pandan dan garam, dibungkus dengan daun pisang dandikukus.

21www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 23: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Refa Kris

22www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 24: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Tiga Peringatan Dua puluh tahun lalu aku lihat ibumu tengah menyemaikan damaikedalam sarung bantalmu, yang bermotif bunga itubiar kamu tidur nyenyak, sampai lali pun telah ia buat sebuah pagar kelilingagar mimpi buruk akan susah payah memanjatnyabahkan berakhir tersangkut beling semua kemenakannya disuruh nyanyisebagai pengantar kamu tidursementara ibumu membacakan dongeng tentang srikandi sebelum kamu benar benar tiduribumu memberi beberapa peringatanhanya ada tiga peringatan malam itu pertama, peringatan tentang damai yang akan layukedua, peringatan tentang mimpi buruk yang semakin tangguhdan ketiga, peringatan tentang kemenakannya yang akan semakin tua pikiranmu adalah pupuk terbaikakal budimu adalah pagar tertinggidan percayalah, hatimu tidak akan pernah menjadi tua sekarang, kamu sudah dua puluh lima tahunwaspadalah!karena hari ini adalah jahat! Refa Kris

23www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 25: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Venus gadis kinasih di sore harimaukah engkau mendiktekan bagikuseluruh bait-bait hilang dari bentang peradaban gelap lalu?kamu tahu, aku pernah hidup di abad itujadi, peluklah aku dengan hangatkarena kamu Venus dan aku Uranusarahkan wajahmu kedalam gelap hatikuhingga magnitudonya mampu meneranginya kembaliwalaupun aku tahu, terangnya mampu menciptakan sedikit bayangan Refa Kris

24www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive

Page 26: Refa Kris - poems fileAku biasa ke belakang rumah Setelah pertunjukan opera selesai Kota Ajibarang terlihat gemerlap dari sini Tapi mungkin desaku ini lebih terang

Wib sore ini minum teh,ayo kita nikmati bersama.walaupun jauh jauhan nanti malam minum kopi.sambil makan teluryang katanya dimasak purnama ayo kita nikmati bersama.walaupun jauh jauhan... Refa Kris

25www.PoemHunter.com - The World's Poetry Archive