Top Banner
i EFEK KOMBINASI EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga tanarius L. DENGAN GLIBENKLAMID TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR TERBEBANI GLUKOSA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh Stephanie Irena Nugrahesti NIM : 088114107 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

Jun 29, 2019

Download

Documents

trandien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

i

EFEK KOMBINASI EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga

tanarius L. DENGAN GLIBENKLAMID TERHADAP PENURUNAN

GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

TERBEBANI GLUKOSA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh

Stephanie Irena Nugrahesti

NIM : 088114107

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Jalan yang mulus dan lurus tidak akan pernah

menghasilkan pengemudi yang hebat.

Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh.

Langit yang cerah tidak akan menghasilkan pilot yang handal.

Hidup yang tidak ada masalah,

tidak akan membuat orang menjadi kuat

Aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah

bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu

( Markus 11:24)

Kupersembahkan karyaku ini untuk…….

Bapa ku di surga Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

yang selalu menjaga dan memberikan kekuatan kepadaku

Untuk Papa, Mamaku dan Cicikku Vina yang telah memberikan dukungan dan doa

Dan untuk orang-orang yang aku sayangi……

Almamaterku tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkatnya yang

melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Efek

Kombinasi Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. dengan

Glibenklamid terhadap Penurunan Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur

Wistar Terbebani Glukosa” dengan baik.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Farmasi (S.Farm.) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi,

tidak terlepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya selama

ini.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D. Apt. sebagai Dosen Pembimbing Utama

skripsi ini atas segala kesabarannya telah memberikan bimbingan,

pengarahan, tuntunan, dukungan dan motivasi selama penelitian dan

penyusunan skripsi.

4. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. sebagai Dosen Penguji skripsi atas

bantuan masukkan dan saran serta perhatian kepada penulis demi

kemajuan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

viii

5. Ibu dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. sebagai Dosen Penguji skripsi bantuan

masukkan dan saran serta perhatian kepada penulis demi kemajuan skripsi

ini.

6. Ibu Rini Dwiastuti, M.Si., Apt selaku Pimpinan Laboratorium Farmasi

yang telah memberikan ijin penggunaan semua fasilitas laboratorium guna

penelitian skripsi ini.

7. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah membimbing dalam

determinasi tanaman Macaranga tanarius L.

8. Bapak Heru, Bapak Parjiman, Bapak Kayat, Drh. Ari N, Mas Yuwono,

Mas Yohanes R dan Pak Timbul yang telah banyak membantu

menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini.

9. Teman-teman “Tim Macaranga 2” Martina Tri Handayani, Triana Oktavia,

Rio Bagus Permadi, Ivan Pradipta, Ana Puspita Dewi, Viviane Theresia,

atas kerja sama, bantuan, suka duka, dan perjuangan dalam menyelesaikan

penelitian ini sampai akhir.

10. Teman-teman “Tim Macaranga 1” Elisa Eka Andrianto, Aryanti Prima

Andini, Ari Widya Nugraha, Andreas Arry Mahendra, Aloysia Yossy

Kurniawaty, dan Dina Wulandari atas kerja sama, dan telah banyak

memberikan informasi dan masukan dalam menyelesaikan penelitian ini

sampai akhir.

11. Seluruh warga FKK angkatan 2008 kelas B dan semua teman farmasi USD

atas kebersamaannya selama kuliah S1 di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

x

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa kombinasi ekstrak

metanol-air daun M. tanarius (EMMT) dan glibenklmida mempunyai aktivitas

penurunan glukosa darah pada tikus terbebani glukosa. Penelitian ini bersifat

eksperimantal murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini

menggunakan tikus jantan galur Wistar, umur 2-3 bulan. Tiga puluh lima ekor

tikus dibagi secara acak dalam tujuh kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol

negatif) diberi CMC 1%. Kelompok II (kontrol positif) diberikan Glibenklamid

0,45 mg/kg BB. Kelompok III diberikan kontrol EMMT dosis 0,43 g/kg BB.

Kelompok IV diberikan glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,43g/kg BB;

kelompok V diberikan glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,43g/kg BB;

kelompok VI diberikan glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,22g/kg BB;

kelompok VII diberikan glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,22g/kg BB.

Semua pemberian dilakukan secara per-oral. Efek hipoglikemik dari

kombinasi diuji menggunakan metode uji toleransi glukosa oral (UTGO). Kadar

glukosa darah ditetapkan pada menit ke-0 sebelum UTGO dan menit ke-15, 30,

45, 60, 90, 180 dan 240 setelah UTGO dari hewan uji yang sebelumnya telah

mendapatkan pra-perlakuan kontrol negatif, positif, EMMT dan kombinasi

EMMT dengan glibenklamid. LDDK 0-240

diuji dengan one way ANOVA dan

dilanjutkan dengan uji Scheffe bertaraf kepercayaan 95%.

Kombinasi EMMT dan Glibenklamida memberikan efek penurunan kadar

glukosa darah tikus terbebani glukosa.

Kata kunci: kombinasi , ekstrak metanol-air, M. tanarius L., gula darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xi

ABSTRCT

The purpose of this research was to find out that the combination of

M.tanarius L. leaf methanol-water extract (MTME) and glibenklmida has effect to

decrease blood glucose levels on burdened glucose rats. The research was pure

experimental with direct sampling design. The research used Wistar male rats, age

2-3 months.Thirty five rats can be divided into seven treatment groups. First

group (negative control) given CMC 1%. Second group (positive control) given

glibenclamide 0.45 mg/kg BW. Third group given MEMT 0.43 g/kg BW. Fourth

group given glibenclamide 0.45 mg/kg BW and MTME 0.43g/kg BW; fifth group

given glibenclamide 0.23 mg/kg BW and MTME 0.43g/kg BW; sixth group

given glibenclamide 0.45 mg/kg BW and MTME 0.22g/kg BW; seventh group

given glibenclamide 0.23 mg/kg BW and MTME 0.22g/kg BW.

All of the processes were given through the oral method. The

hypoglycemic effect of combination was tested by following the Oral Glucose

Tolerance Test (OGTT) method. The blood-glucose contents were taken, at the 0

minutes before the OGTT and also taken at minutes of 15, 30, 45, 60, 90, 180 and

240 after the OGTT, from the tested animal that had been gotten the pre-treatment

of the negative control, positive, MTME control and combination of MTME with

glibenclmide. The AUC 0-240

was statistically analyzed using the one way

ANOVA test and then continued by using Scheffe test with 95 % level of

confidence.

The combination of MTME and Glibenklamida giving effect to decresase

blood glucose levels on burdened glucose rats.

Keyword: combination, methanol-water extract, M. tanarius L., blood

glucose.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi

PRAKATA ........................................................................................................ vii

INTISARI ............................................................................................................ x

ABSTRACT ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN, ARTI LAMBANG DAN ISTILAH ........................ xviii

BAB I PENGATAR ........................................................................................... 1

A.Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.Permasalahan ....................................................................................... 3

2.Keaslian penelitian ............................................................................... 3

3.Manfaat penelitian ............................................................................... 4

B. Tujuan .......................................................................................................... 4

BAB II PENELAHAAN PUSTAKA ................................................................. 5

A. Diabetes Mellitus ......................................................................................... 5

1.Definisi ................................................................................................ 5

2. Gejala ................................................................................................... 5

3. Klasifikasi ............................................................................................ 6

4. Prevalensi ............................................................................................. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xiii

5. Diagnosis penyakit ............................................................................... 8

6. Terapi farmakologi ............................................................................. 10

B. Transport Glukosa ...................................................................................... 11

C. Glibenklamida ............................................................................................ 14

D. Penghambat Enzim -glukosidase .............................................................. 16

E. Interaksi Antar Obat ................................................................................... 17

F. Tanaman Macaranga tanarius L. ................................................................ 19

1. Keterangan botani............................................................................... 19

2. Morfologi ........................................................................................... 20

3. Kandungan kimia ............................................................................... 20

4. Khasiat ............................................................................................... 22

5. Ekologi penyebaran dan budaya ......................................................... 23

G. Metode Penyarian....................................................................................... 23

H. Teknik Uji Diabetik dan Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah ............. 24

1. Teknik uji diabetik .............................................................................. 24

2. Metode penetapan kadar glukosa darah ............................................... 26

I. Landasan Teori ............................................................................................ 28

J. Hipotesis ..................................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 29

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 29

B. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................. 29

1. Variabel .............................................................................................. 29

2. Definisi operasional ............................................................................ 30

C. Bahan Penelitian ......................................................................................... 31

D. Alat dan Instrumen Penelitian ..................................................................... 32

E. Tata Cara Penelitian .................................................................................... 33

1. Determinasi tanaman M. tanarius ....................................................... 33

2. Pengumpulan bahan............................................................................ 33

3. Pembuatan serbuk............................................................................... 33

4. Pembuatan ekstrak metanol-air daun M. tanarius ................................ 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xiv

5. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak ................................................... 34

6. Penetapan dosis efektif ekstrak daun M. tanarius ................................ 34

7. Preparasi bahan .................................................................................. 34

8. Percobaan pendahuluan ...................................................................... 36

9. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji ........................................... 38

10. Penetapan kadar glukosa darah ......................................................... 39

F. Tata Cara Analisis Data .............................................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 41

A. Determinasi Tanaman................................................................................. 41

B. Hasil Maserasi Daun M. tanarius L. .......................................................... 41

C. Percobaan pendahuluan .............................................................................. 43

1. Penetapan waktu pemberian larutan glibenklamid ............................. 43

2. Penetapan waktu pemberian larutan ekstrak metanol-air M. tanarius 45

D. Efek kombinasi Ekstrak Metanol-Air M. tanarius dan Glibenklamida ...... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 58

A. Kesimpulan ................................................................................................ 58

B. Saran .......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN ...................................................................................................... 62

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Nilai Normal Kadar Gula Darah .............................................................. 9

Tabel II. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP ................................................ 31

Tabel III. Keseragaman bobot tablet ................................................................... 35

Tabel IV. Volume pengukuran kadar glukosa darah ........................................... 39

Tabel V. Nilai LDDK0-240

larutan glibenklamida sebelum UTGO ....................... 44

Tabel VI. Hasil uji Scheffe LDDK0-240

glukosa darah tikus putih jantan terbebani

glukosa pada waktu pemberian 15, 30, 45 menit sebelum UTGO ....................... 45

Tabel VII. LDDK0-240

ekstrak metanol-air M. tanarius ....................................... 45

Tabel VIII. Rerata kadar glukosa darah rata-rata dan LDDK 0-240

setiap kelompok

perlakuan ........................................................................................................... 48

Tabel IX. Hasil uji Scheffe LDDK0-240

glukosa darah tikus putih jantan terbebani

glukosa .............................................................................................................. 53

Tabel X. Pengaruh praperlakuan ekstak metanol-air M.tanarius terhadap

LDDK0-240

kadar glukosa darah tikus putih jantan dan prosentase perbedaan

terhadap kontrol positif dan kontrol negatif ........................................................ 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan glukosa dalam darah ................... 12

Gambar 2. Insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel....................... 13

Gambar 3. Struktur glibenklamida ..................................................................... 14

Gambar 4. Penggolongan antaraksi obat berdasarkan perubahan efek................. 18

Gambar 5. Struktur kandungan senyawa daun M.tanarius .................................. 21

Gambar 6. Ellagitannins diisolasi dari daun M.tanarius asam mailotinik(1),

corilagin(2), macatannins A (3), asam chebulagic (4) dan macatannins B(5) ..... 22

Gambar 7. Struktur aloksan ................................................................................ 25

Gambar 8. Struktur streptozotosin ...................................................................... 26

Gambar 9. Diagram penentuan selang waktu pemberian glibenklamida terhadap %

selisih LDDK ..................................................................................................... 44

Gambar 10. Diagram penentuan selang waktu pemberian ekstrak metanol-air M.

tanarius terhadap LDDK.................................................................................... 46

Gambar 11. Reaksi enzimatik antara glukosa dan reagen GOD-PAP .................. 47

Gambar 12. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata

glukosa darah akibat pemberian CMC, glibenklamida, dan ekstrak metanol-air

M.tanarius ......................................................................................................... 49

Gambar 13. Hasil analisis normalitas variansi menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov ............................................................................................................. 52

Gambar 14. Test mean LDDK0240

ketujuh kelompok perlakuan dengan uji Anova

one way.............................................................................................................. 52

Gambar 15. Diagram LDDK0-240

glukosa darah masing-masing perlakuan ........ 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Determinasi daun M.tanarius ......................................................... 62

Lampiran 2. Tanaman M. tanarius ..................................................................... 63

Lampiran 3. Foto ekstrak metanol air M. tanarius .............................................. 63

Lampiran 4. Foto hewan uji ( tikus putih jantan galur Wistar) ............................ 63

Lampiran 5. Alat penelitian ................................................................................ 64

Lampiran 6. Preparasi bahan .............................................................................. 66

Lampiran 7. Perhitungan volume pemberian ...................................................... 68

Lampiran 8. Uji normalitas orientasi waktu pemberian glibenklamid ................. 69

Lampiran 9. Uji scheffe orientasi waktu pemberian glibenklamid ....................... 69

Lampran 10. Uji normalitas waktu pemberianEMMT ........................................ 70

Lampiran 11. Uji normalitas Kolmogorov- Smirnov .......................................... 70

Lampiran 12. Uji one way Anova dan uji deskripsi ............................................ 71

Lampiran 13. Uji scheffe kelompok kontrol negatif, positif dan kombinasi ........ 72

Lampiran 14. Rendemen ekstrak ........................................................................ 73

Lampiran 15. Leaflet GOD-PAP ........................................................................ 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

xviii

DAFTAR SINGKATAN, ARTI LAMBANG, DAN ISTILAH

CMC : Carboxy Methyl Cellulosa

GOD–PAP : Glucose Oxydase - Phenol Antipirin

Hipoglikemi(k): penurunan kadar glukosa dalam darah secara abnormal

LDDK : Luas Daerah di Bawah Kurva, kadar glukosa dalam darah vs

waktu

LDDK0-240

: Luas Daerah di Bawah Kurva dari menit ke-0 sampai menit ke-

240

EMMT : Ekstrak Metanol-Air M.tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dewasa ini semakin banyak masyarakat yang menderita penyakit

degeneratif. Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang tidak menular akan

tetapi struktur dari jaringan atau organ akan mengalami penurunan fungsinya dari

waktu ke waktu (Subroto, 2006). Diabetes merupakan contoh dari penyakit

degeneratif. Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat empat teratas

pada 2010 yang penduduknya mengidap diabetes. Menurut “Diabetes Health

Center” pada tahun 2030 kemungkinan pengidap diabetes akan bertambah dua

kali lipatnya atau seratus persen. Pada tahun 2010 ada sekitar 8,4 juta jiwa

penderita diabetes dan kemungkinan di tahun 2030 bisa mencapai 21,3 juta jiwa

(Setiwan, 2010). Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme pada

karbohidrat, protein dan lemak yang ditunjukan dengan hiperglikemia (kadar gula

dalam darah tinggi), hal ini disebabkan karena penurunan sekresi insulin ataupun

sensitivitas dari reseptor insulin (Sukandar, Andrajati, Sigit, Adya, Setiadi,

Kusnandar, 2009).

Sampai saat ini pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus adalah

dengan menggunakan obat hipoglikemik oral (OHO), suntikan insulin maupun

dengan diet. Glibenklamida merupakan obat hipoglikemik oral yang sering

digunakan. Penggunaan obat-obat oral maupun suntikan insulin jelas memakan

banyak biaya karena harga yang tidak murah dan pengobatan penyakit ini harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

2

dilakukan seumur hidup penderitanya. Penggunaan tanaman obat merupakan salah

satu solusi dari permasalahan tersebut.

Tanaman Macaranga tanarius L. merupakan tanaman tropis yang banyak

ditemukan di Asia Selatan hingga Australia bagian utara (Lim, Lim, dan Yule,

2009). Kulit kayunya diketahui memiliki banyak kandungan tanin sehingga dapat

digunakan sebagai antidiare dan antiseptik (Lim, dkk., 2009). Di Thailand

biasanya digunakan sebagai antipiretik dan antitusif (Phommart, Sutthivaiyakit,

Chimnoi, Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit, 2005).

Daun M. tanarius diketahui memiliki aktivitas daya antioksidan pada uji

DPPH oleh penelitian Lim dkk. (2009). Hasil penelitian Puteri dan Kawabata

(2010) menunjukkan bahwa isolasi ekstrak metanol dari M. tanarius (EMMT)

memiliki daya hambat α-glikosidase. Penelitian in vivo pada EMMT juga penah

dilakukan diantaranya yaitu sebagai analgesik (Andini dan Hendra, 2011)

antiinflamasi dan sebagai hepatoprotektif (Kurniawaty, Andrianto, dan Hendra,

2011). Bentuk sediaan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan ekstrak

metanol-air. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Puteri dan Kawabata (2010)

bahwa senyawa hasil isolasi EMMT menghasilkan senyawa inhibitor α-

glikosidase. Handayani (2011) melaporkan bahwa EMMT 0,43 g/kg BB dapat

menurunkan glukosa darah tikus jantan.

Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, penggunaan pengobatan

komplementer dan alternatif (complementary and alternative medicine, CAM)

dalam 20 tahun terakhir semakin meningkat tajam. Pada dasarnya obat herbal dan

konvensional mempunyai keunggulan masing-masing, sehingga seringkali obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

3

herbal digunakan untuk melengkapi atau komplementer dari obat konvensional.

Akan tetapi pada kenyataanya, masyarakat seringkali bereksperimen dalam

penggunaan herbal dan konvensional untuk mengobati penyakitnya. Mereka

beranggapan bahwa alami berarti aman. Namun faktanya adalah walaupun herbal

bersifat alami, namun banyak jenis herbal yang dalam penggunaannya perlu

pengawasan ketat dari tenaga medis profesional karena cukup berbahaya. Selain

itu, penggunaan herbal seringkali memiliki interaksi negatif bila dikonsumsi

bersamaan dengan obat konvensional (Harmanto dan Subroto, 2006)

Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian apakah kombinasi ekstrak

metanol-air daun M. tanarius dan glibenklamida mempunyai efek menurunkan

kadar glukosa darah pada tikus jantan galur Wistar yang terbebani glukosa oral.

1. Permasalahan

Apakah kombiansi EMMT dan Glibenklamida mempunyai aktivitas

penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar ?

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian mengenai daun M. tanarius yang pernah dilakukan

adalah uji efektivitas antioksidan melalui uji DPPH oleh Phommart, dkk (2005).

Penelitian Puteri dan Kawabata (2010) menunjukkan bahwa isolasi EMMT

memiliki daya hambat α-glikosidase. Penelitian in vivo pada EMMT juga penah

dilakukan diantaranya, yaitu penelitian efek analgesik oleh Andini dan Hendra

(2011), penelitian efek antiinflamsi dan efek hepatoprotektif oleh Kurniawaty, dkk

(2011), dan penelitian efek penurunan kadar glukosa darah pada tikus terbebani

glukosa oleh Handayani (2011). Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

4

potensiasi efek menurunkan kadar glukosa darah dari EMMT dengan

Glibenklamid pada tikus jantan galur Wistar terbebani glukosa belum pernah

dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a) Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat

tentang penggunaan tanaman alternatif yang digunakan secara bersamaan

dengan obat dokter sebagai penurun kadar glukosa darah.

b) Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang kegunaan daun M. tanarius yang digunakan bersama

Glibenklamida sebagai penurun kadar glukosa darah.

B. Tujuan

Untuk mengetahui bahwa kombinasi EMMT dan glibenklamida

mempunyai aktivitas penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur

Wistar terbebani glukosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

5

BAB II

PENELAHAN PUSTAKA

A. Diabetes Mellitus

1. Definisi

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein yang disebabkan karena penurunan sekresi insulin atau

penurunan sensitifitas insulin, atau keduanya menyebabkan komplikasi kronis

mikrovaskular, makrovaskular dan neuropati (Sukandar, dkk., 2009). Diabetes

ditandai dengan poliuria, polidipsi, polifagia dan peningkatan kadar gula dara atau

hiperglikemia, yaitu glukosa puasa ≥ 126 ml/dL atau postprandial ≥ 200mg/dL

atau glukosa sewaktu ≥ 200mg/dL (Suherman, 2008).

2. Gejala

Gejala klasik penyakit diabetes mellitus, dikenal dengan istilah trio-P,

yaitu poliuria (banyak kencing), polidipsi (banyak minum), dan polifagia (banyak

makan). Dengan kadar glukosa darah 180 mg/dl, ginjal sudah tidak bisa

mereabsorpsi glukosa dari filtrat glomerulus sehingga timbul glikosuria. Karena

glukosa menarik air, osmotik diuretik akan terjadi yang mengakibatkan poliuria.

Poliuria akan mengakibatkan hilangnya banyak air dan elektrolit lewat urine,

terutama natrium, klorida, kalium, dan fosfat. Hilangnya air dan natrium akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

6

mengakibatkan sering merasa haus dan peningkatan asupan air (polidipsia).

Karena sel tubuh juga mengalami kekurangan bahan bakar (cell starvation),

pasien merasa sering lapar dan ada peningkatan asupan makanan (polifagia). Pada

IDDM, lingkaran setan dengan hilangya banyak glukosa (lewat urine) dan glukosa

yang tidak dapat dipakai (dalam darah) akan mengakibatkan banyak kalori yang

hilang dan berat badan pasien menurun walaupun ia banyak makan (Baradero,

Dayrit, Siswadi, 2005).

Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal,

mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita (Mansjoer,

Triyanti, Savitri, Wardhani, Setiowulan, 2001)

3. Klasifikasi

Diabetes mellitus dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Diabetes mellitus tipe 1. Terjadi karena adanya gangguan produksi

insulin akibat autoimun atau idiopatik. Tipe ini sering disebut juga insulin

dependent diabetes mellitus atau IDDM karena pasien mutlak membutuhkan

insulin (Suherman, 2008). IDDM umumnya muncul sebelum usia dewasa,

walaupun seringkali juga terjadi pada orang-orang dewasa non-obese dan pasien

yang sudah lanjut usia pada waktu diabetes mulai muncul. Diabetes tipe ini

disebabkan oleh gangguan katabolisme, dimana insulin tidak ada sama sekali

dalam sirkulasi, glukagon plasma meningkat dan sel-sel B pankreas tidak

responsif terhadap semua stimuli insulinogen. Oleh sebab itu, pasien-pasien ini

mutlak memerlukan pengobatan insulin eksogen untuk memperbaiki katabolisme,

mencegah ketosis, menurunkan glukagon darah agar kadarnya menjadi meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

7

dalam darat dapat turun (Insulin dependent) (Direktoral Jendral Pengawasan Obat

dan Makanan, 1991).

b. Diabetes mellitus tipe 2. Terjadi akibat resistensi insulin atau

gangguan sekresi insulin. Pada tipe ini tidak selalu dibutuhkan insulin, kadang-

kadang cukup dengan diet atau antidiabetik oral. Karena tipe ini sering disebut

juga nondependent insulin diabetes mellitus atau NIDDM (Suherman, 2008).

NIDDM biasanya muncul pada usia dewasa, walaupun dapat muncul pada anak-

anak. Pada diabetes tipe ini, insulin endogen dalam sirkulasi sebenarnya masih

cukup tinggi untuk mencegah ketoasidosis, tetapi sering kali sub-normal atau

relatif tidak cukup karena kebutuhan yang meningkat yang disebabkan oleh tidak

sensitifnya jaringan. Dengan demikian, pasien-pasien diabetes tipe ini tidak

mutlak memerlukan insulin untuk mempertahankan hidup. NIDDM dibagi

menjadi dua yaitu berhubungan dengan kegemukan dan tidak berhubungan

dengan kegemukan (obesitas). NIDDM yang berhubungan dengan kegemukan

inilah yang paling sering dijumpai (Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan

Makanan, 1991).

c. Diabetes mellitus tipe lain. Tipe ini disebabkan oleh berbagai kelainan

genetik spesifik (kerusakan genetik sel ß pankreas dan kerja insulin), penyakit

pada pankreas, obat-obatan, bahan kimia, infeksi, dan lain- lain (Wijayakusuma,

2006).

d. Diabetes mellitus saat kehamilan. Diabetes mellitus saat kehamilan

merupakan istilah yang digunakan untuk wanita yang menderita diabetes selama

kehamilan dan kembali normal sesudah hamil. Banyak wanita yang mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

8

diabetes kehamilan kembali normal saat postpartum (setelah kelahiran), tetapi

pada beberapa wanita tidak demikian (Wijayakusuma, 2006).

4. Prevalensi

Di Indonesia berdasarkan penelitian epidemiologis didapatkan

prevalensi. Diabetes mellitus sebesar 1,5 – 2,3% pada penduduk yang usia lebih

15 tahun, bahkan di daerah urban prevalensi DM sebesar 14,7% dan daerah rural

sebesar 7,2%. Prevalensi tersebut meningkat 2-3 kali dibandingkan dengan negara

maju, sehingga diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

serius. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2003 penduduk

Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebesar 133 juta jiwa, maka pada tahun

2003 diperkirakan terdapat penderita DM di daerah urban sejumlah 8,2 juta dan di

daerah rural sejumlah 5,5 juta. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan

penduduk diperkirakan pada tahun 2030 akan terdapat 194 juta penduduk yang

berusia di atas 20 tahun maka diperkirakan terdapat penderita sejumlah 12 juta di

daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural (Perkeni, 2006).

5. Diagnosis penyakit

a. Pemeriksaan Gula Darah. Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam

darah vena pada saat pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan atau 2 jam setelah

makan (tabel 1.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

9

Tabel I. Nilai Normal Kadar Gula Darah (Sutedjo, 2006)

No Jenis pemeriksaan Nilai Normal Keterangan

1 Kadar Glukosa

Darah (KGD) puasa

70-110 mg/dl

60-100 mg/dl

60-100 mg/dl

30-80 mg/dl

Orang dewasa

Darah utuh OD

Anak

Bayi baru lahir

2

KGD 2 jam setelah

makan (Post

prandial)

<140 mg/dl/2jam

<120 mg/dl/2jam

Orang dewasa

Darah utuh OD

Hasil pemeriksaan berulang diatas nilai normal kemungkinan menderita

diabetes Mellitus. Pemeriksaan glukosa darah toleransi adalah pemeriksaan kadar

gula dalam darah puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram oral), 1 jam setelah

diberi glukosa dan 2 jam setelah diberi glukosa. Pemeriksaan ini bertujuan untuk

melihat toleransi tubuh terutama insulin terhadap pemberian glukosa dari waktu

ke waktu (Sutedjo, 2006).

b. Hb A1C. Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah, untuk

memperoleh informasi kadar gula darah yang sesungguhnya, karena pasien tidak

dapat mengkontrol hasil tes dalam waktu 2-3 bulan. Glikosiliasi adalah masuknya

gula ke dalam sel darah merah dan terikat. Maka tes ini berguna untuk mengukur

tingkat ikatan gula pada hemoglobin A (AIC) sepanjang umur sel darah merah

(120 hari). AIC menunjukkan kadar hemoglobin terglikosilasi yang pada orang

normal antara 4-6%. Semakin tinggi nilai AIC pada penderita DM semakin

potensial beresiko terkena komplikasi (Sutedjo, 2006).

c. Glukosa Sewaktu. Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan

bertujuan untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa

pertimbangan waktu setelah makan. Dilakukan untuk penjagaan awal pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

10

penderita yang diduga DM sebelum dilalukan pemeriksaan yang sesungguhnya

dipersiapkan misalnya puasa, setelah makan dan toleransi (Sutedjo, 2006).

d. Fruktosamin. Peningkatan kadar fruktosamin menggambarkan

adanya defisensi enzim yang juga berpengaruh pada berkurangnya kemampuan

tubuh mensintesis glukosa dari jenis lain sehingga terjadi hipoglikemi.

Pemeriksaan fruktosamin menggunakan metode enzimatik seperti pada

pemeriksaan glukosa (Sutedjo, 2006).

6. Terapi farmakologi

a. Insulin. Digunakan untuk menurunkan kadar guka darah dengan

menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa

hepatik.

b. Sulfonilurea. Bekerja dengan cara merangsang sekresi insulin pada

pankreas sehingga hanya efektif bila sel beta masih dapat berproduksi. Golongan

ini tidak boleh diberikan pasien dengan gangguan hepar dan ginjal.

c. Biguanid. Digunakan untuk NIDDM yang gagal dikendalikan

dengan diet dan sulfonilurea terutama untuk pasien yang gemuk. Golongan ini

tidak menyebabkan hipoglikemik. Mekanismenya dengan cara menurunkan

produksi gula dihepar dan meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adipose

dalam insulin.

d. Meglitinid. Mekanisme kerjanya sama seperti sulfonilurea yaitu

cara merangsang sekresi insulin pada pankreas. Pasien dengan gangguan fungsi

hepar dan ginjal harus diberikan hati-hati. Golongan ini dapat menyebabkan

hipoglikemik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

11

e. Tiazolidindion. Digunakan untuk meningkatkan sensitivitas insulin

pada otot dan jaringan adiposa dan menghambat glukogenesis hepatik.

f. Penghambat α-glukosidase. Obat golongan penghambat enzim α-

glikosidase ini dapat memperlambat absorbsi polisakarida, dektrin, dan disakarida

di intestin. Dengan menghambat kerja enzim α-glikosidase di intestin, dapat

mencegah peningkatan glukosa plasma pada orang normal dan diabetes. Karena

tidak mempengaruhi sekresi insulin, maka tidak akan menyebabkan hipoglikemia

(Sukandar, dkk.2009 dan Suherman, 2008).

B. Transport Glukosa

Glukosa merupakan karbohidrat yang paling penting. Glukosa

merupakan karbohidrat dalam makanan yang diserap dalam jumlah besar kedalam

darah (Mayes, Murray, dan Granner, 2000). Glukosa merupakan bahan bakar

utama jaringan tubuh yang pada akhirnya digunakan oleh sel tubuh untuk

membentuk ATP. Glukosa merupakan jenis monosakarida yang paling banyak

diabsorbsi oleh usus biasanya mencakup 80% dari kalori karbohidrat yang

diabsobsi. Alasanya adalah bahwa glukosa merupakan produk cerna terakhir dari

makanan (Guyton dan Hall 2006). Glukosa diserap usus melalui dua tahap, yaitu

masuknya glukosa melewati membran apikal usus dan kemudian dari sel masuk

melewati membrane basal. Absobsi glukosa melewati membrane apikal difasilitasi

oleh Sodium-dependent glucose transporter (SGLT1), sedangkan pada membran

basalis difasilitasi oleh transporter glukosa (GLUT2) (Boron dan Boulpaep, 2005).

Masuknya glukosa melewati membran apical, melalui SGLT1 dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

12

tranpost aktif, sebab masuknya glukosa ke dalam sel epitel usus, terjadi melawan

gradient kadar konsentrasi glukosa. Glukosa masuk melewati membran basalis

diberi energi oleh gradient elektrokimia Na+, yang mana pada gilirannya dijaga

oleh tekanan Na+ yang melewati membran basolateral dengan pompa Na-K.

Sistem transport glukosa dengan Na+ ini adalah salah satu contoh proses transport

aktif sekunder, sedangkan masuknya melewati membran basalis terjadi secara

difusi fasilitatif melalui GLUT2 (Boron, 2005). Sekresi insulin akibat peningkatan

kadar glukosa dalam darah dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah

(Cartailler, 2004)

Sekresi insulin oleh sel ß (beta) tergantung oleh 3 faktor utama, yaitu

kadar glukosa darah, ATP-sensitive K+ channels dan Voltage-sensitive Calsium

Channels sel ß pankreas. Mekanisme kerja faktor- faktor tersebut adalah sebagai

berikut: pada keadaan puasa, kadar glukosa darah turun, ATP-sensitive K+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

13

channels pada membran sel ß akan terbuka sehingga ion kalium akan

meninggalkan sel ß, dan Ca-channels tertutup, akibatnya kalsium tidak dapat

masuk ke dalam sel ß, dan perangsangan sel ß untuk mensekresi insulin menurun

(Merentek, 2006).

Pada saat keadaan setelah makan, kadar glukosa darah akan meningkat

dan akan ditangkap oleh sel ß melalui glucose transporter 2 (GLUT2) dan dibawa

ke dalam sel ß. Di dalam sel, glukosa akan mengalami fosforilase menjadi

glukosa-6-fosfat (G6P) dengan bantuan enzim glukokinase. Glukosa-6-fosfat akan

mengalami glikolisis menjadi asam piruvat. Proses glikolisis juga menghasilkan

produk 6-8 ATP. Penambahan ATP ini akan meningkatkan rasio ATP/ADP dan

menutup kanal kalium. Penumpukan kalium dalam sel mengakibatkan

depolarisasi membran sel sehingga membuka kanal kalsium dan kalsium akan

masuk kedalam sel dan insulin akan dilepaskan ke dalam sel (Merentek, 2006).

Cara kerja insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel dapat dilihat

pada gambar 2.

Gambar 2. Insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel

(Cartailler, 2004)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

14

Sekresi insulin pada orang non diabetes meliputi 2 fase, yaitu early peak

(fase 1) yang terjadi dalam 3–10 menit pertama setelah makan. Insulin yang

disekresi pada fase ini adalah insulin yang disimpan dalam sel beta (siap pakai).

Fase 2 atau disebut juga fase lanjut adalah sekresi insulin yang dimulai 20 menit

setelah stimulasi glukosa. Pada fase 1 pemberian glukosa meningkatkan sekresi

insulin untuk mencegah kenaikan kadar glukosa darah, dan kenaikan glukosa

darah selanjutnya akan merangsang fase 2 untuk meningkatkan produksi insulin.

Pada diabetes mellitus tipe-2, sekresi insulin pada fase 1 tidak mampu

menurunkan glukosa darah sehingga merangsang fase 2 untuk menghasilkan

insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin

sebagaimana pada orang non diabetes (Merentek, 2006).

C. Glibenklamida

OCH3

Cl

CO NH CH2

CH2

SO2

NH

CO

NH

Gambar 3. Struktur glibenklamida (Dollery,1999)

Glibenklamida (gambar 3.) merupakan obat hipoglikemik oral yang

digunakan secara luas di dalam pengobatan diabetes mellitus tidak tergantung

insulin (tipe-2). Glibenklamida merupakan sulfonilurea paling poten dan dikenal

sebagai sulfonilurea ”generasi kedua” (Dollery, 1999). Mekanisme kerjanya

sering disebut insulin secretagogues, yaitu merangsang sekresi insulin dari

granul sel-sel β Langerhans pankreas (Suherman, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

15

Aksi farmakologi glibenklamida adalah mentimulasi pelepasan insulin

dengan meningkatkan fungsi sel-sel pankreas. Pada terapi jangka pendek, hal

ini signifikan dengan peningkatan sirkulasi konsentrasi insulin, tetapi dengan

penggunaan berkelanjutan biasanya terjadi penurunan kadar insulin tanpa

merusak kontrol glikemik. Sulfonilurea menunjukkan peningkatan sintesis

glikogen dan penghambatan glikogenolisisi dan glukoneogenesis pada hati. Pada

subyek normal puasa, peningkatan konsentrasi insulin dalam plasma dan

penurunan glukosa plasma terjadi 15-60 menit setelah pemberian glibenklamida

oral dan mencapai maksimum setelah 1-2 jam sebelum kembali ke nilai dasar

setelah 3 jam (Dollery, 1999).

Glibenklamida dimetabolisme dalam hati menjadi produk dengan

aktivitas hipoglikemik yang sangat rendah. Meskipun analisis spesifik untuk

senyawa yang tidak dimetabolisme menimbulkan dugaan terdapatnya suatu

waktu-paruh plasma yang singkat, tetapi efek biologis glibenklamida jelas

bertahan selama 24 jam setelah pemberian satu dosis tunggal yang diberikan

pada pagi hari pada pasien diabetes. Awal dosis pemberian yang biasa adalah 2,5

mg/hari atau kurang, dan rata-rata dosis pemeliharaan adalah 5-10 mg/hari yang

diberikan sebagai dosis tunggal pada pagi hari. Tidak dianjurkan untuk

memberikan dosis pemeliharaan lebih dari 20 mg/hari (Nolte dan Karam, 2002).

Obat golongan tiazid dan beta bloker dapat menurunkan efektifitas

glibenklamida, sedangkan penggunaan yang bersamaan dengan golongan obat

antikoagulan, salisilat, anti inflamasi non steroid atau pun MAO inhibitor dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

16

meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia (Lacy, Armstrong, Goldman,

Lance, 2006).

D. Penghambat Enzim -Glikosidase

Obat golongan penghambat enzim α-glukosidase ini dapat

memperlambat absorpsi polisakarida (starch), dektrin, dan disakarida di intestin.

Dengan menghambat kerja enzim α-glukosidase di brush border intestin, dapat

mencegah peningkatan glukosa plasma pada orang normal dan pasien DM

(Suherman, 2008).

Karena kerjanya tidak mempengaruhi sekresi insulin, maka tidak

menyebabkan efek samping hipoglikmia. Akarbose dapat digunakan sebagai

monoterapi pada DM usia lanjut atau DM yang glukosa postprandialnya sangat

tinggi. Diklinik sering digunakan bersamaan antidiabetik oral lain dan atau insulin

(Suherman, 2008).

Obat golongan ini diberikan pada waktu mulai makan. Akarbose,

merupakan oligosakarida yang berasal dari mikroba, dan miglitol, yang secara

kompetitif juga menghambat glukoamilase dan sukrase, tetapi efeknya pada α-

amilase pankreas lemah. Kedua preparat dapat menurunkan glukosa plasma

postprandial pada DM tipe 1 dan 2, dan pada DM tipe 2 dengan hiperglikemia

yang hebat dapat menurunkan HbA1C secara bermakna. Pada pasien DM dengan

hiperglikemia ringan sampai sedang, hanya dapat mengatasi hiperglikemia sekitar

30%-50% dibandingkan antidiabetik oral lainnya (dinilai dengan pemeriksaan

HbA1c) (Suherman, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

17

Efek samping yang bersifat dose-dependent antara lain malabsorpsi,

flatulen, diare, dan abdominal bloating. Untuk mengurangi efek samping

sebaiknya dosis dititrasi, mulai dosis awal 25 mg pada saat mulai makan untuk

selama 4-8 minggu sampai dosis maksimal 75 mg setiap tepat sebelum makan.

Dosis yang lebih kecil dapat diberikan dengan makanan kesil (snack) (Suherman,

2008).

Penghambat enzim α-glukosidase paling efektif bila diberikan bersama

makanan yang berserat, mengandung polisakarida, dengan sedikit kandungan

glukosa dan sukrosa. Bila akarbose diberikan bersama insulin atau golongan

sulfonilurea, dan menimbulkan hipoglikemia, pemberian glukosa akan lebih baik

daripada pemberian sukrose, polisakarida atau maltosa (Suherman, 2008).

E. Interaksi Antar Obat

Antaraksi obat didefinisikan sebagai peristiwa manakala efek obat

tertentu (obat-obyek) diubah oleh obat lain (antaraktan) yang diberikan sebelum

atau bersama-sama dengannya. Kedua berdasarkan perantara (mekanisme kerja),

antaraksi obat didefinisikan sebagai peristiwa yang terjadi manakala dua obat

diberikan bersama-sama, saling mempengaruhi proses farmakokinetika dan / atau

farmakodinamika masing-masing obat (Donatus, 1995). Rangkuman

penggolongan antaraksi obat berdasarkan perubahan efek dapat dilihat pada

gambar 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

18

Gambar 4. Penggolongan antaraksi obat berdasarkan perubahan efek (Donatus,1995)

Dua obat yang digunakan pada waktu bersamaan dapat saling

mempengaruhi khasiatnya masing-masing, yakni dapat memperlihatkan kerja

berlawanan (antagonis) atau kerja sama (sinergisme). Antagonis terjadi jika

kegiatan obat pertama dikurangi / ditiadakan sama sekali oleh obat kedua yang

memiliki khasiat farmakologi berlawanan misalnya barbital dan strychin,

adrenalin dan histamin. Pada antagonis kompetitif, 2 obat bersaing secara

reversible untuk resepetor sama. Ada pula obat-obat yang bersaing secara tak

reversible untuk molekul yang sama (Donatus,1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

19

Sinergisme adalah kerja sama antar dua obat dan dikenal dalam 2 jenis :

1. Adisi (penambahan)

Efek kombinasi adalah sama dengan jumlah kegiatan dari masing-masing

obat misalnya kombinasi asetosal dan paracetamol juga trisulfa

2. Potensiasi (peningkatan potensi)

Kedua obat saling memperkuat khasiatnya, sehingga terjadi efek yang

melebihi jumlah matematis dari a+b. Kedua obat kombinasi dapat memiliki

kekuatan yang sama seperti esterogen dan progesteron, sulfametoksazol dan

trimetroprim, asetosal dan kodein atau satu obat dari kombinasi memiliki efek

berlainan misalnya analgetika dan klorporamazin, benzodiazepin dan

meprobamat/ alkohol, perintang MAO dan amfetamin, juga tiamin/piridoksi dan

diklofenak (NSAIDs) (Tjay dan Raharja, 2007).

F. Tanaman Macaranga tanarius L.

1. Keterangan botani

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliphyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

20

Genus : Macaranga

Spesies : Macaranga tanarius L. (Plantamor, 2008)

Tanaman M. tanarius termasuk dalam famili euphorbiaceae. Tanaman ini

dikenal di beberapa daerah dengan nama Tutup ancur (Jawa), Mapu (Batak) dan

Mara (Sunda) (Prosea, 2010).

2. Morfologi

M. tanarius merupakan pohon kecil sampai sedang, dengan dahan agak

besar. Daun berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh.

Perbungaan malai di ketiak, bunga ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul

berkokus 2, ada kelenjar kekuningan di luarnya. Biji membulat dan

menggelembur. Jenis ini juga mengandung tanin yang cukup untuk menyamak

jala dan kulit (Prosea, 2010).

3. Kandungan kimia

Hasil penelitian Lim dkk. (2009) ditemukan bahwa ekstrak aseton daun

M. tanarius mengandung tujuh hidrolyzable tanin baru yang sebelumnya telah

ditemukan sebanyak 21 komponen didalamnya.pada penelitian Phommart dkk.

(2005) diketahui bahwa ekstrak n-heksana dan kloroform dari daun M. tanarius

mempunyai aktivitas daya antioksidan pada uji 2,2-diphenyl-1 picryhydrazyl

(DPPH) serta diketemukannya tiga komponen baru, yaitu flavononol, tanari

flavonon C, tanari flavonon D bersama tujuh komponen sebelumnya, yaitu

Nymphaeol A,B,C ,tanari flavononeB, Blumenol A,B ,annuionone E. Hasil

penelitian selanjutnya oleh Matsunami dkk. (2006) dari ekstrak daun M. tanarius

didapatkan empat senyawa baru (gambar 5.) , yaitu Macarangloside A,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

21

Macarangloside B, Macarangloside C, mallophenol B bersamaan dengan lima

komponen sebelunya yang pernah diketemukan yaitu mallophenol B, Lauroside E,

methyl brevitolin carboxylate, Hyperin dan isoquercitrin. Sedangkan pada tahun

2009 diketemukan glikosida, (+)-pinoresinol 4-O-[6”-O-galloly]-β-D-

glucopyranosida dan dua megastigman glukosida yang diberi nama

Macarangiosida E dan F bersama 15 komponen lain yang pernah diketemukan.

Nymphaeol A Nymphaeol B Nymphaeol C

Malofenol B Macarangiosida A Macarangiosida B

Macarangiosida C Macarangiosida D

tanariflavanon C tanariflavanon D

Gambar 5. Struktur kandungan senyawa daun M. tanarius (Phommart, dkk,2005) dan

(Matsunami, 2006)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

22

Hasil penelitian Puteri dan Kawabata (2010) menunjukkan bahwa isolasi

EMMT terdiri dari asam mailotinik, corilagin, asam chebulagic dan dua

komponen baru macatannins A dan macatannins B memiliki daya hambat α-

glikosidase sehingga bisa dimanfaatkan sebagai obat diabetes dan obesitas.

Gambar struktur senyawa hasil isolasi ekstrak metanol air dapat dilihat pada

gambar 6. Karena senyawa inhibitor α-glikosidase mampu menghambat α-

glikosidase seperti maltosa dan sukrosa di usus dan mampu menunda absorpsi

gula di usus sehingga mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah

postprandial.

Gambar 6. Ellagitannins diisolasi dari daun M.tanarius: asam mailotinik(1), corilagin(2),

macatannins A (3), asam chebulagic (4) dan macatannins B(5) (Puteri dan Kawabata, 2010)

4. Khasiat

Kulit kayu dan daun dari M. tanarius diketahui mengandung banyak

tanin sehingga dimanfaatkan sebagai obat diare, luka dan juga antiseptik (Lin,

dkk., 1990), sedangkan di Thailand dimafaatkan sebagai obat tradisional untuk

antipiretik dan antitusif, sementara akar dan daun segarnya dimanfaatkan sebagai

penutup luka (Phommart, dkk., 2005), sedangkan secara tradisional, daun M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

23

tanarius digunakan sebagai pakan ternak ataupun sebagai pembungkus tempe

(Puteri dan Kawabata, 2010).

5. Ekologi penyebaran dan budaya

M. tanarius tersebar luas, dari Kepulauan Andaman dan Nicobar, Indo-

Cina, Cina Selatan, Taiwan dan Kepulauan Ryukyu, seluruh Malesia, sampai ke

Australia Utara dan Timur dan Melanesia. Jenis ini umum dijumpai di daratan

Asia Tenggara (Thailand Selatan, Semenanjung Malaya), dan pada banyak pulau

di Malesia (yaitu Sumatra, Borneo, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Nugini,

seluruh Kepulauan Filipina) (Prosea, 2010). Tumbuhan ini dapat ditemukan

disepanjang Asia Timur dan Selatan, khususnya Cina Selatan, Korea dan Jepang

(Matsunami, dkk., 2006).

G. Metode Penyarian

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat

aktif dari simplisia nabati ataupun simplisia hewani menggunakan pelarut yang

sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelaut diuapkan dan massa atau

serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan (Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995).

Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan

dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan

menembus dinding sel dan masuk ke rongga sel yang mengandung zat aktif, zat

aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif

di dalam dan di luar sel, maka larutan yang terpekat terdesak keluar. Peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

24

tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di

luar dan di dalam sel (Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1986).

H. Teknik Uji Diabetik dan Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

1. Teknik uji diabetik

a. Uji Toleransi Glukosa Oral. Kemampuan tubuh untuk mentolelir

gula yang dikonsumsi diukur dengan uji toleransi glukosa sesuai pedoman WHO

(WHO, 1985), yang dilakukan sebelum dan sesudah menjalani pengobatan.

Semalam sebelum dilakukan GTT, hewan uji dipuasakan terlebih dahulu (10-16

jam). Kemudian di pagi hari, hewan uji diberi larutan gula. Sampel darah diambil

sesaat sebelum meminum glukosa, dan 2 jam setelah pemberiaan. Bila perlu

sampel-sampel darah juga bisa diambil tiap 0,5 jam stelah pembebanan glukosa

(jam ke 0; 0,5 ; 1; 1,5; dan 2 jam). Kemudian sampel –sampel tersebut segera

dianalisis untuk menentukan kadar glukosa. Apabila analisis tidak dapat segera

dilakukan, maka sampel dapat disimpan dalam bentuk plasmanya (Direktoral

Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1991).

b. Induksi Aloksan. Aloksan (2,4,5,6-tetraoksipirimidin; 5,6-

dioksiurasil) merupakan senyawa hidrofilik dan tidak stabil (gambar 7). Waktu

paro pada suhu 37°C dan pH netral adalah 1,5 menit dan bisa lebih lama pada

suhu yang lebih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

25

Gambar 7. Struktur aloksan

Sebagai diabetogenik, aloksan dapat digunakan secara intravena,

intraperitoneal dan subkutan. Dosis intravena yang digunakan biasanya 65 mg/kg

BB, sedangkan intraperitoneal dan subkutan adalah 2-3 kalinya. Aloksan secara

cepat dapat mencapai pankreas. Pembentukan oksigen reaktif merupakan faktor

utama pada kerusakan sel β Langerhans. Salah satu target dari oksigen reaktif

adalah DNA pulau Langerhans pankreas. Pada kondisi tersebut, konsentrasi

insulin meningkat sangat cepat, dan secara signifikan mengakibatkan gangguan

pada sensitivitas insulin perifer dalam waktu singkat. Selain itu aloksan juga

diduga berperan dalam penghambatan glukokinase dalam proses metabolisme

energi (Nugroho, 2006).

c. Streptozotosin. Streptozotosin (STZ) atau 2-deoksi-2-[3-(metil-3-

nitrosoureido)-D-gluko piranose] diperoleh dari Streptomyces achromogenes

dapat digunakan untuk menginduksi baik DM tipe 1 maupun tipe 2 pada hewan

uji (gambar 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

26

Gambar 8. Struktur streptozotosin

Dosis yang digunakan untuk menginduksi DM tipe 1 untuk intravena

adalah 40-60 mg/kg, sedangkan dosis intraperitoneal adalah lebih dari 40 mg/kg

BB. STZ juga dapat diberikan secara berulang, untuk menginduksi DM tipe 1

yang diperantarai aktivasi sistem imun. Untuk menginduksi DM tipe 2, STZ

diberikan intravena atau intraperitoneal dengan dosis 100 mg/kg BB pada tikus

yang berumur 2 hari kelahiran, pada 8-10 minggu tikus tersebut mengalami

gangguan respon terhadap glukosa dan sensitivitas sel β terhadap glukosa.

Patofisiologis tersebut identik pada DM tipe II. Selain itu, STZ juga mampu

membangkitkan oksigen reaktif yang mempunyai peran tinggi dalam kerusakan

sel β pankreas (Nugroho, 2006).

2. Metode penetapan kadar glukosa darah

Secara umum metode penentuan glukosa darah menurut Widowati,

Dzulkarnain, dan Sa’roni (1997) dapat ditentukan dengan beberapa cara :

a. Metode kondensasi gugus amin. Prinsip :aldosa dikondensasi

dengan orto toludin dalam suasana asam dan menghasilkan larutan berwarna hijau

setelah dipanaskan. Kadar glukosa darah dapat ditentungkan sesuai dengan

intensitas warna yang terjadi, diukur secara spektrofotometri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

27

b. Metode enzimatik. Glukosa dapat ditentukaan secara enzimatik,

misalnya dengan penambahan enzim glukosa oksidase (GOD). Dengan adanya

oksigen atau udara , glukosa dioksidasi oleh enzim menjadi asam glukoronat

disertai pembentukan H2O2 akan membebaskan O2 yang mengoksidasi akseptor

kromogen yang sesuai serta memberikan warna yang sesuai pula. Kadar glukosa

darah ditentukan berdasarkan intensitas warna yang terjadi, diukur secara

spektrofotometri.

c. Metode reduksi. Prinsip : kadar glukosa darah ditentukan secara

reduksi dengan menggunakan suatu oksidan ferisianida yang direduksi menjadi

ferosianida oleh glukosa dalam suasana basa dengan pemanasan. Kemudian

kelebihan garam feri dititrasi secara iodometri.

d. Metode pemisahan glukosa. Glukosa dipisahkan dalam keadaan

panas dengan antron atau timol dalam suasana asam sulfat pekat. Glukosa juga

dapat dipisahkan secara kromatografi, tetapi pemisahan glukosa ini jarang

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

28

I. Landasan Teori

Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein yang disebabkan karena penurunan sekresi insulin atau

penurunan sensitifitas insulin (Sukandar,dkk., 2009). Dari hasil penelitian Puteri

dan Kawabata (2010) yang menyatakan bahwa senyawa hasil isolasi EMMT

menghasilkan senyawa inhibitor α-glikosidase. Hasil penelitian Handayani (2011)

menyatakan bahwa EMMT dosis 0,43g/kgBB mempunyai efek menurunkan

kadar glukosa darah pada tikus jantan terbebani glukosa.

Tjay dan Raharja (2007) melaporkan bahwa pada dasarnya kedua obat

yang dikombinasi dapat saling memperkuat khasiatnya, sehingga terjadi efek yang

melebihi kemampuan sebelumnya. Kedua obat kombinasi dapat memiliki

kekuatan yang sama efeknya maupun berlainan efek. Oleh karena itu uji

pontensiasi juga perlu dilakukan untuk perkembangan obat baru.

Glibenklamida merupakan obat hipoglikemik oral yang digunakan secara

luas di dalam pengobatan diabetes mellitus tidak tergantung insulin (tipe-2).

Mekanisme kerja glibenklamida adalah mentimulasi pelepasan insulin dengan

meningkatkan fungsi sel-sel pankreas. Pada penelitian ini akan melihat efek

kombinasi dari glibenklamid dosis 0,45 mg/kg BB dan EMMT dosis 0,43g/kg BB.

J. Hipotesis

Kombinasi EMMT dan Glibenklamida memiliki efek menurunkan kadar

glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis dan rancangan penelitian ini adalah eksperimental murni dengan

penelitian rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a. Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah kombinasi dosis EMMT dengan

Glibenklamida.

b. Variabel tergantung

Variabel tergantung penelitian ini adalah kadar glukosa darah

c. Variabel pengacau terkendali

i) Galur hewan uji adalah tikus dengan galur Wistar

ii) Jenis kelamin hewan uji adalah tikus jantan

iii) Umur hewan uji adalah 2-3 bulan

iv) Berat hewan uji adalah 200-300 gram

v) Waktu pengamatan antara 08.00-15.00

vi) Cara pemberian secara peroral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

30

d. Variabel pengacau tak terkendali

i) Kemampun absorbsi, distribusi dan eleminasi dari tikus terhadap

kombinasi EMMT dan glibenklamida

ii) Kondisi patologis dari tikus

2. Definisi operasional

a. Daun M. tanarius adalah daun yang diambil dari tanaman M. tanarius,

memiliki daun yang berwarna hijau, tidak berlubang, segar, tidak terlalu tua dan

muda (diambil daun yang berada tidak dipangkal dan diujung batang).

b. Ekstrak metanol-air daun M. tanarius berupa ekstrak kental yang

diperoleh dengan mengekstraksi serbuk kering daun M. tanarius seberat 10,0

gram yang dilarutkan dalam 100 ml pelarut metanol 50% secara maserasi selama

72 jam, dengan putaran 140 rpm. Kemudian disaring dengan kertas saring dan

diuapkan di oven pada suhu 50oC, hingga diperoleh bobot ekstrak tetap dengan

susut pengeringan sebesar 0%.

c. Dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius adalah sejumlah berat

ekstrak metanol-air daun M. tanarius tiap satuan berat badan hewan uji dengan

satuan g/KgBB.

d. Daya antidiabetik adalah penurunan kadar glukosa dalam darah yang

dihitung dengan metode GOD-PAP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

31

C. Bahan Penelitian

1. Hewan uji tikus jantan galur Wistar dengan berat 200-300 gram dengan

umur 2-3 bulan yang diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Drama Yogyakarta.

2. Bahan uji daun M. Tanarius diperoleh dari kebun obat Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dipanen pada bulan April

3. Senyawa pembanding adalah kaplet Glibenklamida yang diproduksi oleh

PT. IndoFarma.

4. Pereaksi untuk pengukuran kadar glukosa darah

Pereaksi yang digunakan adalah enzim Glukose GOD FS * (DiaSys,

Germany) yang terdiri atas

Tabel II. Isi perekasi enzim Glucose GOD-PAP

Reagen

Buffer fosfat pH 7,5 250 mmol/l

Fenol 5 mmol/l

4-aminoantipyrine 0,5 mmol/l

Glukosa oksidase GOD ≥10 kU/I

Phenol Aminoantipirin Peroksidase PAP ≤1 kU/I

Glukosa standart 100 mg/dl 5,5 mmol/dl

5. Glukosa monohidrat p.a (Merck) dengan dosis 1,75 g/kg BB sebagai

larutan untuk pembuatan kurva baku dan untuk uji toleransi glukosa oral

yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Drama Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

32

6. Paraffin cair sebagai pelancar aliran darah dalam pengambilan sampel

darah dari hewan uji yang didapat dari Laboratorium Biofarmasetika dan

Bioanalisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Metanol yang diperoleh dari Laboratorium Farmakognosi Fitokimia

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8. Aquadest diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Alat atau Instrumen Penelitian

1. Seperangkat alat gelas (beaker glass, labu takar, gelas pengaduk, gelas

ukur) merk Pyrex

2. Mortir dan stamper

3. Jarum suntik (injeksi peroral) yaitu jarum suntik yang ujungnya diberi

bulatan kecil dengan lubang ditengahnya agar tidak melukai hawan uji.

4. Mikropipet, yellow tipe, blue tipe

5. Sentrifuge (Centurion Scientific C2 Series) dan microtube

6. Surgical blade no 10 dan 11

7. Vitalab mikro (Microlab 200, Merck)

8. Alat timbang elektrik (Mettler Tolendo AB 204, Switzerland)

9. Vortex

10. Holder

11. Tabung Efendrof

12. Maserator dan Evaporator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

33

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman M.tanarius

Determinasi tanaman M. tanarius dilakukan dengan mencocokan kunci

determinasi tanaman M. tanarius dengan buku acuan (Backer dan Van Den

Brink, 1963). Determinasi dilakukan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si.,

dosen Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan

Bahan uji yang digunakan adalah daun M. tanarius yang masih segar dan

berwarna hijau, dipetik dari Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

3. Pembuatan serbuk

Daun M. tanarius dicuci bersih di bawah air mengalir. Setelah bersih

daun diangin-anginkan hingga daun tidak tampak basah lagi kemudian untuk

mengoptimalkan pengeringan, pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven

pada suhu 50°C selama 24 jam. Setelah kering daun dibuat serbuk dan diayak

dengan ayakan nomor 50.

4. Pembuatan ekstrak metanol air daun M.tanarius

Sebelum pembuatan ekstrak, daun M. tanarius dibuat serbuk terlebih

dahulu supaya kandungan fitokimia yang terkandung dalam daun M. tanarius

lebih mudah terekstrak karena luas permukaan serbuk yang kontak dengan pelarut

makin besar. Sebanyak 10 g serbuk kering daun M. tanarius diekstraksi secara

maserasi dengan melarutkan serbuk dalam 100 ml pelarut metanol 50% pada suhu

kamar selama 3x24 jam dengan kecepatan 140 rpm. Tujuan dilarutkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

34

pelarut metanol adalah agar senyawa kimia yang terkandung dalam daun M.

tanarius dapat larut dalam pelarut. Setelah dilakukan perendaman, hasil maserasi

disaring dengan kertas saring. Larutan hasil saringan dipindahkan dalam cawan

porselen yang telah ditimbang sebelumnya, agar mempermudah perhitungan

randemen ekstrak yang akan diperoleh. Selanjutnya, beaker glass yang berisi

larutan hasil maserasi tersebut dimasukkan dalam oven untuk diuapkan dengan

suhu 50°C agar mendapatkan ekstrak metanol-air daun M. tanarius yang kental

dengan bobot pengeringan ekstrak yang tetap.

5. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak

Menghitung rata-rata randemen ke-5 replikasi ekstrak metanol-air daun

M. tanarius kental yang telah dibuat.

Randemen ekstrak = Berat cawan ekstrak kental – berat cawan kosong

Konsentrasi ekstrak didapat dari hasil rata-rata randemen ekstrak. Konsentrasi

yang dapat digunakan adalah konsentrasi pekat yang dapat dibuat dimana pada

konsentrasi tersebut ekstrak dapat dimasukkan serta dikeluarkan dari spuit oral.

6. Penetapan dosis efektif ekstrak daun M.tanarius

Dosis efektif didapatkan dari hasil penelitian Handayani (2011).

7. Preparasi bahan

a. Pembuatan larutan stok glukosa p.a. 15% b/v. Glukosa monohidrat

p.a. ditimbang sebanyak 3,75 gram dan dilarutkan dengan aquades dalam labu

takar 25 ml sampai tanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

35

b. Pembuatan CMC 1 % b/v. Timbang CMC sebanyak 0,25 gram

kemudian diencerkan dengan menggunakan air panas dengan menggunakan labu

takar 25 mL hingga tanda.

c. Pembuatan larutan ekstrak 38,4 % b/v. Ekstrak ditimbang sebanyak

1,92 gram dan dilarutkan dengan CMC 1% dalam labu takar 5 mL sampai tanda.

d. Penentuan keseragaman bobot kaplet Glibenklamida. Penentuan

keseragaman bobot kaplet glibenklamida mengacu pada Direktoral Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan 1979. Timbang 20 tablet, hitung bobot tablet. Jika

ditimbang satu satu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya

menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom

A, dan tidak satu tabletpun menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga

yang ditetapkan kolom B. Nilai penyimpangan bobot rata-rata kolom A dan B

dapat dilihat pada tabel III.

Tabel III. Keseragaman bobot tablet

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot dalam %

A B

25 mg atau kurang 15 % 30%

26 mg samapi dengan 150 mg 10 % 20%

151 mg sampai dengan 300 mg 7,5 % 15 %

Lebih dari 300 mg 5 % 10%

e. Penentuan dosis Glibenklamida. Dosis glibenklamida yaitu 5 mg

pada manusia dengan berat badan 70 kg dikonversikan ke tikus 200 mg dengan

faktor konversi 0,018.

5 mg Glibenklamida x 0,018 = 0,09 mg Glibenklamida / 200 mg

= 0,45 mg Glibenkliamida / kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

36

Berdasarkan perhitungan maka besarnya dosis Glibenklamida pada hewan uji

tikus yaitu 0,45 mg/kg BB

f. Pembuatan larutan Glibenklamida 0,1125 mg/ml. Timbang serbuk

glibenklamida setara dengan 25 mg glibenklamida murni, larutkan dengan CMC

1% dalam labu takar 10 ml sampai tanda sebagai larutan induk glibenklamida.

Buat dengan konsentrasi 0,1125 mg/ml dalam labu ukur 10 ml dari larutan induk

glibenklamida tersebut. Caranya dengan mengambil 0,45 ml larutan baku induk

Glibenklamida kemudian diencerkan dalam labu takar 10 ml.

8. Percobaan pendahuluan

a. Penetapan pemberian glibenklamida. Tujuan dari penetapan

pemberian glibenklamida adalah untuk melihat pengaruh waktu pemberian

terhadap efek hipoglikemik glibenklamida, agar pada saat uji toleransi glikosa oral

(UTGO) glibenklamida sudah memberikan efek penurunan kadar glukosa darah.

Orientasi ini menggunakan 12 ekor tikus yang terbagi dalam 4 kelompok dimana

masing-masing kelompok diberi perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif.

Perlakuan tersebut dilakukan terhadap masing-masing kelompok yaitu pada menit

ke-15 sebelum UTGO untuk kelompok kesatu, menit ke-30 sebelum UTGO untuk

kelompok kedua, dan menit ke-45 sebelum UTGO untuk kelompok ketiga dan

pada kelompok keempat sebagai kontrol negatifnya yaitu dengan diberikan larutan

CMC 1%. Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan

UTGO dengan diberikan larutan glukosa monohidrat 15% b/v; 1,75 g/kgBB.

Pengambilan cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit

ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 180, dan 240 setelah UTGO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

37

Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode GOD-

PAP. Selanjutnya dibuat kurva UTGO dan perhitungan harga LDKK0-240

.

Penentuan waktu pemberian Glibenklamida didasarkan pada harga selisih

LDKK0-240

kontrol positif dan negatif tertinggi.

b. Penetapan pemberian ekstrak metanol-air M.tanarius. Tujuan dari

penetapan pemberian ekstrak metanol-air M.tanarius adalah untuk melihat

pengaruh waktu pemberian terhadap efek hipoglikemik ekstrak metanol-air

M.tanarius, agar pada saat uji toleransi glikosa oral (UTGO) ekstrak sudah

memberikan efek penurunan kadar glukosa darah. Orientasi ini menggunakan 6

ekor tikus yang terbagi dalam 2 kelompok dimana masing-masing kelompok

diberi perlakuan ekstrak metanol-air M.tanarius. Perlakuan tersebut dilakukan

terhadap masing-masing kelompok yaitu pada menit bersamaan dengan UTGO

untuk kelompok kesatu, dan menit ke-15 sebelum UTGO untuk kelompok kedua.

Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan UTGO dengan

diberikan larutan glukosa monohidrat 15% b/v; 1,75 g/kgBB. Pengambilan

cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit ke-0 dan pada

menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 180, dan 240 setelah UTGO. Pengukuran kadar

glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode GOD-PAP. Selanjutnya

dibuat kurva UTGO dan perhitungan harga LDKK0-240

. Penentuan waktu

pemberian ekstrak metanol-air M.tanarius didasarkan pada harga LDKK0-240

ekstrak metanol-air M.tanarius terendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

38

9. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Penelitian ini mengikuti rancangan acak lengkap pola searah, sehingga

nantinya 35 ekor tikus dibagi acak menjadi 7 kelompok yang tiap ekornya

terdiri dari 5 ekor. Tiap hewan uji diadaptasi dengan kondisi yang sama, jauh

dari kebisingan dan dihindarkan dari stress. Sebelum mendapatkan perlakuan,

masing-masing kelompok dipuasakan selama 18 jam dengan diberi minum, dan

kemudian diberi perlakuan sebagai berikut.

Kelompok I adalah aquades 5 ml/ kg BB (kontrol negatif untuk perlakuan

EMMT).

Kelompok II adalah larutan glibenklamida 0,45 mg/kgBB (kontrol positif).

Kelompok III adalah EMMT 0,43 g/kg BB.

Kelompok IV adalah kombinasi Glibenklamida 0,45 mg/kg BB dan EMMT

0,43 g/kg BB.

Kelompok V adalah kombinasi Glibenklamida 0,23 mg/kg BB dan EMMT

0,43 g/kg BB.

Kelompok VI adalah kombinasi Glibenklamida 0,45 mg/kg BB dan EMMT

0,22 g/kg BB.

Kelompok VII adalah kombinasi Glibenklamida 0,23 mg/kg BB dan EMMT

0,22 g/kg BB.

Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan UTGO

dengan diberikan larutan glukosa monohidrat 15% b/v; 1,75 g/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

39

10. Penetapan kadar glukosa darah

Kadar glukosa darah ditetapkan dengan metode GOD-PAP. Pada

tiap kelompok dilakukan pengambilan cuplikan darah sebanyak 0,5 ml melalui

vena lateralis ekor dan ditampung dalam efendrof. Pengambilan cuplikan

darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit ke-0 dan pada menit

ke-15, 30, 45, 60, 90, 180, dan 240 setelah UTGO. Kemudian darah

dipusingkan 3000 rpm selama 10 menit. Selanjutnya diambil 10 l serum

darah, kemudian dilakukan pengukuran seperti dalam tabel IV.

Tabel IV. Volume pengukuran kadar glukosa darah

Bahan Sampel Standart Blangko

Supernatan 10 l - -

Larutan baku glukosa - 10 l -

Aquabidest - - 10 l

Pereaksi GOD-PAP 1000 l 1000 l 1000 l

Bahan-bahan tersebut dicampur dan diinkubasi selama operating time yaitu

selama 20 menit. Kemudian divorteks. Lalu kadar glukosa darah ditetapkan

dengan menggunakan alat Micro VitaLab.

Selanjutnya dibuat kurva dengan mem-plot-kan nilai kadar glukosa darah

lawan waktu ke-0 sampai menit ke 240 dengan metode trapezoid (LDDK0-240

)

dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

LDDKto-tn

= x (Co+C1) + x (C2+C1) + x (C3+C2) +

x (Cn+Cn-1)

Keterangan:

t = waktu (jam-1/menit-1)

C = konsentrasi zat dalam darah (mg/ml)

LDDKto-tn

= luas daerah di bawah kurva dari waktu ke-0 sampai ke-n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

40

F. Tata Cara Analisis Data

Dari harga LDDK0-240

glukosa darah dilakukan uji distribusi

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov kemudian jika distribusinya normal

dilanjutkan dengan analisis Anova One Way dan post hoc tests Scheffe dengan

tingkat kepercayaan 95%. Jika nilai LDDK0-240

glukosa darah mempunyai variansi

yang berbeda maka dilakukan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann

Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan masing-

masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman yang

digunakan telah sesuai dan tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel.

Determinasi tanaman dilakukan di laboratorium Farmakognosi–Fitokimia fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan menggunakan pustaka

acuan (Backer dan Van Den Brink, 1963).

Hasil determinasi sebagai berikut:

1b, 2b, 3b, 4b, 12b, 13b, 14b, 17b, 18b, 19b, 20b, 21b, 22b, 23b, 24b, 25a famili:

Euphorbiaceae.

1b, 3b, 4b, 6a, 7b, 8b, 10b, 13a, 14b Genus: Macaranga.

1a, 2a, 3b, 5b Species : Macaranga tanarius (L.) M. A.

Hasil determinasi menyatakan bahwa tanaman yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah benar tanaman Macaranga tanarius L..

B. Hasil Maserasi Daun M. tanarius L.

Daun M. tanarius L. yang diambil merupakan daun yang masih segar dan

berwarna hijau kemudian dicuci dengan air mengalir lalu dikeringkan untuk

menghilangkan air. Simplisia kering kemudian diserbuk/ diblender untuk

memperluas permukaan, sehingga zat-zat yang terkandung di dalam daun lebih

mudah tersari. Tahap selanjutnya yaitu penyarian dengan metanol-air. Serbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

42

daun M. tanarius seberat 10 gram direndam dengan 100 ml pelarut metanol 50%

di dalam erlenmeyer selama 72 jam (Puteri dan Kawabata, 2009). Penyarian

dengan maserasi ini dilakukan 3x24 jam. Tujuan dilarutkan dalam pelarut metanol

adalah agar senyawa kimia yang terkandung dalam daun M. tanarius dapat larut

dalam pelarut. Selain itu, metode maserasi ini digunakan untuk menyari simplisia

yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari. Digunakan

cairan penyari metanol-air (50:50). Pelarut yang digunakan adalah metanol karena

metanol bersifat lebih polar dibanding etanol sehingga mampu menarik lebih kuat

senyawa kimia yang terkandung didalam daun, selain itu metanol lebih cepat

menguap dibanding etanol sehingga pada proses penguapan tidak membutuhkan

suhu yang lebih tinggi yang bisa menyebabkan kerusakan senyawa kimia didalam

daun tersebut. Setelah dilakukan perendaman, hasil maserasi disaring dengan

kertas saring. Selanjutnya, beaker glass yang berisi larutan hasil maserasi tersebut

dimasukkan dalam oven untuk diuapkan dengan suhu 50°C sampai lima hari agar

mendapatkan ekstrak metanol-air daun M. tanarius yang kental dengan susut

pengeringan ekstrak yang tetap. Ekstrak yang sudah kental kemudian dibungkus

dengan aluminium foil dan disimpan dalam sebuah wadah yang berisi silika gel.

Hal ini bertujuan untuk menjaga agar ekstrak tetap kering dan tidak ditumbuhi

mikroba lainnya.

Pada standarisasi ekstrak metanol-air daun M. tanarius yang dilihat

sebagai parameternya adalah susut pengeringan tetap dengan susut pengeringan

0%. Tujuan dilakukan pengukuran parameter non spesifik, yaitu parameter susut

pengeringan adalah untuk menghitung sisa zat setelah dilakukan pengeringan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

43

temperatur 50°C. Ekstrak yang berada dalam beaker glass ditimbang setiap

harinya hingga berat menjadi konstan (dinyatakan dalam persen). Tujuannya

adalah untuk menentukan batasan atau rentang mengenai seberapa banyak

senyawa yang hilang selama proses pengeringan, dimana hal ini dapat

mempengaruhi bobot ekstrak yang didapatkan sehingga akan mempengaruhi

konsentrasi dan dosis ekstrak. Hasil dari proses pengeringan didapatkan bahwa

tidak ada perubahan bobot ekstrak sehingga diperoleh susut pengeringan tetap

yaitu pada hari ke-4 dan 5, sehingga dapat diketahui pelarut penyari ekstrak sudah

tidak ada atau tidak ada sisa. Dengan demikian, pada penelitian ini, waktu

pengeringan 5 hari yang digunakan untuk memperoleh susut pengeringan tetap

ekstrak metanol-air daun M. tanarius. Rendemen ekstrak didapat dari

pengurangan antara beaker glass yang berisi ekstrak kering dengan beaker glass

kosong kemudian dibagi dengan total berat ekstrak cair. Dari percobaan

didapatkan 125 g sebuk M.tanarius menghasilkan ekstrak kental sebesar 41,01 g

sehingga didapatkan rendemen 3,28 % b/v

C. Percobaan Pendahuluan

1. Penetapan waktu pemberian larutan glibenklamida

Waktu pemberian larutan Glibenklamida ini dilihat dari prosentase

penurunan harga luas daerah dibawah kurva dari menit ke 0 sampai 240 menit

(LDDK 0-240

). Hasil perhitungan prosentase selisih LDDK 0-240

dapat dilihat di

tabel V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

44

Tabel V. Nilai LDDK0-240

larutan glibenklamida sebelum UTGO

Waktu pemberian

larutan Glibenklamida

sebelum UTGO (menit

ke-)

LDDK 0-240

(mg.menit/dl) Selisih

LDDK 0-240

(mg.menit/

dl)

% selisih

LDDK 0-240

Kontrol

Negatif

(CMC 1%)

Perlakuan

(larutan

glibenklamida)

15 28750 17557,5 11192,5 38,9

30 28750 17232,5 11517,5 40,1

45 28750 22840 5910 20,6

Dari tabel. V kita dapat melihat bahwa pemberian larutan Glibenklamida pada

menit ke-30 secara peroral menghasilkan penurunan LDDK 0-240

paling besar

yaitu 40,1 %, sedangkan pada menit ke 15 sebesar 38,9% dan menit ke-45 sebesar

20,6%. Dan untuk lebih jelasnya ada pada gambar. 9

Gambar 9. Diagram penentuan selang waktu pemberian glibenklamida terhadap %

selisih LDDK

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa pada menit ke-30 merupakan menit yang

menghasilkan prosentase selisih LDDK 0-240

terhadap kontrol negatif (CMC 1%)

paling besar dibandingkan menit lainnya. Jadi kemampuan Glibenklamida dalam

menurunkan kadar glukosa darah paling efektif pada menit ke 30. Perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

45

antara selang waktu pemberian dapat dilihat lebih jelas dengan uji statistik pada

tabel VI dibawah ini dengan melihat nilai p yang dihasilkan.

Tabel VI. Hasil uji Scheffe LDDK0-240

glukosa darah tikus putih jantan terbebani glukosa

pada waktu pemberian 15, 30, 45 menit sebelum UTGO

Waktu Pemberian

(menit) 15 30 45

15 - (BTB) (BTB)

30 (BTB) - (BTB)

45 (BTB) (BTB) -

Keterangan : BTB ( Berbeda Tidak Bermakna)

Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa antara waktu pemberian 15, 30, 45

menit sebelum UTGO memiliki nilai perbedaan yang berbeda tidak bermakna.

Pada penelitian ditetapkan bahwa waktu untuk pemberian larutan Glibenklamida

pada percobaan ini adalah 30 menit sebelum UTGO karena memberikan % selisih

LDDK0-240

yang besar.

2. Penetapan waktu pemberian larutan ekstrak metanol-air M. tanarius

Waktu pemberian larutan EMMT ini dilihat dari nilai penurunan harga

luas daerah dibawah kurva dari menit ke 0 sampai 240 menit (LDDK 0-240

). Hasil

perhitungan LDDK 0-240

dapat dilihat di tabel VII.

Tabel VII. LDDK0-240

ekstrak metanol-air M. tanarius

Waktu pemberian larutan

Glibenklamida sebelum

UTGO (menit ke-)

LDDK 0-240

(mg.menit/dl)

Perlakuan (larutan glibenklamida)

0 23680

15 29947,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

46

Dari tabel. VII kita dapat melihat bahwa pemberian larutan EMMT pada menit ke-

0 atau bersamaan dengan UTGO secara peroral menghasilkan LDDK 0-240

paling

kecil yaitu 23680 mg.menit/dl, sedangkan pada menit ke 15 sebesar 29947,5

mg.menit/dl. Dan untuk lebih jelasnya ada pada gambar 10.

Gambar 10. Diagram penentuan selang waktu pemberian ekstrak metanol-air M. tanarius

terhadap LDDK

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa pada menit ke-0 atau bersamaan dengan

UTGO merupakan menit yang menghasilkan LDDK 0-240

paling kecil

dibandingkan menit ke-15. Jadi kemampuan larutan ekstrak metanol-air M.

tanarius dalam menurunkan kadar glukosa darah paling efektif pada menit ke 0.

Sehingga dapat ditetapkan bahwa waktu untuk pemberian larutan ekstrak metanol-

air M. tanarius pada percobaan ini adalah bersamaan UTGO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

47

D. Efek Kombinasi Ekstrak Metanol-Air M.tanarius dan Glibenklamida

Penetapan kadar glukosa pada percobaan ini dengan menggunakan

reagen GOD-PAP bekerja secara enzimatik dengan prinsip adanya Glucose

Oxidase (GOD) yang akan mengkatalisis oksidasi glukosa menjadi asam glukonat

dan hydrogen peroksida. Hidrogen peroksida akan bereaksi dengan adanya enzim

peroksidase, bersama dengan fenol dan 4-amino-antipirin membentuk senyawa

kuinonimin yang berwarna merah muda. Intensitas warna merah muda yang

terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa. Reaksi yang terjadi dapat dilihat

pada gambar 11.

Gambar 11. Reaksi enzimatik antara glukosa dan reagen GOD-PAP(DiaSys, 2006)

Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar glukosa darah dengan

kontrol negatif diberi larutan CMC 1%; kontrol positif diberi larutan

glibenklamida dengan dosis 0,45 mg/kgBB; kontrol ekstrak pada dosis efektif

yaitu 0,43 g/kg BB dan empat kelompok perlakuan yaitu kelompok I diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

48

kombinasi Glibenklamida 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,43 g/kg BB; kelompok II

kombinasi Glibenklamida 0,23mg/kg BB dan EMMT 0,43 g/kg BB; kelompok III

diberi kombinasi dari Glibenklamida 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,22 g/kg BB;

dan kelompok IV diberi Glibenklamida 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,22 g/kg BB.

Kadar glukosa darah diukur menggunakan alat micro vitalab dengan metode

enzimatik GOD-PAP. Kadar yang diperoleh kemudian dihitung nilai LDDK 0-240

.

Kemampuan EMMT dalam menurunkan kadar glukosa darah dapat

diperjelas dengan membandingkan nilai LDDK 0-240

glukosa darah dari masing-

masing kelompok. LDDK 0-240

merupakan besaran yang menggambarkan jumlah

glukosa darah yang diamati pada menit ke-0 sampai menit ke-240 pada setiap

kelompok perlakuan.

Tabel VIII. Rerata kadar glukosa darah dan LDDK 0-240

setiap kelompok perlakuan

Kelompok Perlakuan

Kontrol- Kontrol+ Ekstrak K I K II K III K IV

Rerata

glukosa

darah

(mg/dl) tikus ±SE

0 109±

11,3

82,8±

6,9

56±

4,2

62,8±

7,1

84,8±

2,5

71,6±

1,7

73,6±

5,3

15 144,4±

15,6 108,8±

8,3 94,6±

2,3 105,6±

4,3 100,8±

4,2 121,6±

7,1 135± 2,5

30 182,4±

15,3

117,4±

11,3

109,6±

3,5

113,6±

6,5

111±

5,6

109,4±

1,7

128,8±

5,1

45 168,2±

13,5 122± 2,6

101,8± 5,8

108,2± 7,8

109,6± 4,2

103± 6,1

121,4± 8,1

60 141,2±

8,8

93,8±

4,2

109±

5,7

93±

9,3

108±

3,8

90,6±

5,1

115,2±

4,4

90 120,6±

10,3 60,2± 11,4

88,6± 3,2

64,2± 6,7

82± 7,0

72,4± 2,5

107,8± 1,1

180 103±

9,5

49,6±

4,4

84±

4,7

48±

2,7

68,8±

2,5

47,6±

3,4

84,8±

4,8

240 86,6±

9,9 49,4±

4,6 72,6±

5,3 38,8±

2,4 72,6±

4,7 62± 4,3

76,2± 4,2

LDDK 0-240

(mg.menit/dl) 28978,4 16768,5 21256,5 16090,5 20145 17359,5 24036

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

49

Grafik hubungan antara waktu sampling darah dan perubahan kadar glukosa darah

dapat dilihat lebih jelas pada gambar 12.

Gambar 12. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa darah

akibat pemberian CMC, glibenklamida, dan ekstrak metanol-air M.tanarius

Keterangan :

Negatif : kontrol negatif CMC 1% Positif : kontrol positif glibenklamid dosis 0,45 mg/kg BB

Ekstrak : EMMT dosis 0,43 g/kg BB

K1 : kombinasi I (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,43g/kg BB)

K2 : kombinasi II (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,43g/kg BB)

K3 : kombinasi III (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,22g/kg BB)

K4 : kombinasi IV (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,22g/kg BB)

Pada kelompok kontrol negatif CMC 1% menunjukkan rata-rata kadar

glukosa paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan pada

kontrol negatif CMC 1%, tikus yang diberikan glukosa oral dan CMC 1% yang

tidak memiliki efek terapetik, sehingga kadar glukosa darah ditentukan oleh

kemampuan tubuh tikus sendiri untuk menurunkan kadar glukosa tanpa adanya

penambahan obat ataupun ekstrak. Hal ini terlihat dari nilai LDDK0-240

yaitu

sebesar 28978,4 mg.menit/dl. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kadar glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

50

darah naik pada menit ke-15 sampai menit ke-60, kemudian kadar glukosa darah

menurun kembali setelah 90 sampai 180 menit setelah pemberian glukosa oral.

Hal ini sesuai dengan teori Mayes (1990) dimana kadar glukosa darah pada

individu normal meningkat dalam satu jam setelah pemberian glukosa oral.

Absorpsi glukosa menjadi normal kembali setelah dua sampai tiga jam setelah

pemberian glukosa. Hal ini berarti bahwa tubuh hewan uji tersebut berada dalam

keadaan sehat karena masih dapat mentoleransi pembebanan glukosa UTGO pada

tingkat normal.

Pada kontrol positif Glibenklamida dosis 0,45 mg/kg BB memberikan

rata-rata kadar glukosa yang rendah dengan nilai LDDK0-240

-nya sebesar 16768,5

mg.menit/dl. Hal ini disebabkan karena penggunaan larutan glibenklamida

sebagai kontrol positif, merupakan obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea

yang memiliki efek terapetik menurunkan kadar glukosa darah. Rerata

kemampuan menurunkan glukosa pada kontrol positif glibenklamid terlihat lebih

drastis sehingga bisa menyebabkan hipoglikemi pada hewan uji, hal ini terlihat

pada menit ke-60, 90, 180 dan 240.

Pada kelompok ekstrak dosis 0,43 g/kg BB memberikan rata-rata kadar

glukosa dibawah kontrol negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak

metanol-air M. tanarius tersebut mampu menurunkan kadar glukosa darah akan

tetapi tidak sekuat kontrol positif Glibenklamid. Hal ini terlihat dari nilai

LDDK0-240

yang dihasilkan masih diatas nilai yang dihasilkan Glibenklamid yaitu

sebesar 21256,5 mg.menit/dl. Sedangkan rata-rata kemampuan EMTT dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

51

menurunkan glukosa darah relatif lebih perlahan-lahan dan stabil dari menit ke

menit sehingga tidak menyebabkan hipoglikemik pada hewan uji.

Pada kombinasi I, II, III dan IV masing-masing memberikan penurunan

glukosa, akan tetapi pada kombinasi I memberikan rata-rata kadar glukosa yang

paling rendah dengan nilai LDDK0-240

sebesar 16090,5 mg.detik/dl. Hal ini

disebabkan karena penggunaan larutan glibenklamida dan ekstrak yang bekerja

sebagai inhibitor -glukosidase secara bersamaan menyebabkan hipoglikemia.

Hal tersebut sesuai teori Suherman (2008) yang menyatakan bahwa penggunaan

sulfonilurea dan inhibitor -glukosidase secara bersamaan bisa menyebabkan

hipoglikemia. Hipoglikemia pada hewan uji dapat dilihat pada menit ke-240 yaitu

sebesar 38,8 mg/dl kadar glukosanya, sedangkan kadar glukosa normal tikus

adalah 50-135 mg/dl menurut Layman (2003).

Dari ke-4 kombinasi, terlihat kombinasi IV (glibenklamid 0,23 mg/kg BB

dan EMMT 0,22 mg/kg BB) memberikan rata-rata glukosa paling tinggi sehingga

dapat dikatakan pada kombinasi tersebut kurang efektif untuk menurunkan

glukosa darah. Hal ini mungkin disebabkan karena pada kombinasi tersebut baik

glibenklamida maupun ekstrak tidak mampu bekerja secara efektif pada dosis

kecil ( ½ dari dosis efektif).

Rerata penurunan glukosa pada kombinasi I sama seperti pada kontrol

positif glibenklamid, glukosa darah menurun secara drastis pada menit ke-60, 90,

180 dan 240. Sedangkan rerata penurunan glukosa pada kombinasi II relatif lebih

perlahan-lahan dan stabil dari menit ke menit. Rerata penurunan glukosa pada

kombinasi III juga relatif lebih stabil akan tetapi terjadi penurunan yang cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

52

drastis pada menit ke-180 dan kemudian terjadi kenaikan glukosa pada menit ke

240. Sedangkan pada kombinasi IV rerata penurunan glukosa yang dihasilkan

juga relatif secara perlahan-lahan dan stabil.

Data LDDK0-240

dari tujuh kelompok perlakuan ini kemudian dianalisis

menggunakan uji One Way Anova untuk terlebih dahulu mengetahui uji distribusi

normal variansi data LDDK0-240

dengan Kolmogorov Smirnov. Dari hasil uji

tersebut menunjukkan bahwa variansi data LDDK0-240

memang normal, sehingga

uji Anova One Way dapat dilanjutkan. Hasil uji normalitas data dilihat pada

gambar 13.

Gambar 13. Hasil analisis normalitas variansi menggunakan uji Kolmogorov Smirnov

Dari gambar 13 kita dapat melihat bahwa nilai p yang dihasilkan adalah 0,200.

Yang artinya apabila p >0,05 maka distribusi data dikatakan normal. Langkah

selanjutnya adalah dilakukan uji Anova One Way untuk mengetahui apakah ada

perbedaan nilai LDDK 0-240

yang bermakna dari kelompok-kelompok perlakuan.

Gambar 14. Test Mean LDDK

0240 ketujuh kelompok perlakuan dengan uji Anova One Way

Dari gambar 14 diketahui bahwa nilai p yang dihasilkan <0,05 ini menandakan

bahwa terdapat perbedaan yang bermakna diantara ketujuh kelompok. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

53

diketahui bahwa ada perbedaan LDDK 0-240

yang signifikan di antara ketujuh

kelompok perlakuan, masalah yang timbul adalah kelompok perlakuan mana yang

berbeda dan tidak berbeda. Untuk itu analisis Anova One Way ini dilanjutkan

dengan uji Scheffe untuk mengetahui pengaruh kombinasi dengan komposisi

berbeda-beda antara EMMT dengan pada masing-masing kelompok. Hasil uji

dinyatakan berbeda bermakna antar kelompok perlakuan bila nilai p < 0,05. Hasil

ini secara ringkas dapat dilihat dalam tabel IX.

Tabel IX. Hasil uji Scheffe LDDK0-240

glukosa darah tikus putih jantan terbebani glukosa

Negatif Positif Ekstrak K1 K2 K3 K4

Negatif - BB BB BB BB BB BB

Positif BB - BB BTB BTB BTB BB

Ekstrak BB BB - BB BTB BTB BTB

K1 BB BTB BB - BTB BTB BB

K2 BB BTB BTB BTB - BTB BTB

K3 BB BTB BTB BTB BTB - BB

K4 BB BB BTB BB BTB BB -

Keterangan :

Negatif : kontrol negatif CMC 1%

Positif : kontrol positif glibenklamid dosis 0,45 mg/kg BB

Ekstrak : ekstrak dosis 0,43 g/kg BB K1 : kombinasi I (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan ekstrak 0,43g/kg BB)

K2 : kombinasi II (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan ekstrak 0,43g/kg BB)

K3 : kombinasi III (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan ekstrak 0,22g/kg BB) K4 : kombinasi IV (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan ekstrak 0,22g/kg BB)

BB : Berbeda Bermakna BTB : Berbeda Tidak bermakna

Dari uji Scheffe pada kelompok kontrol negatif CMC 1% menghasilkan

perbedaan yang bermakna pada semua kelompok, baik pada kontrol positif,

ekstrak dan kombinasi. Hal ini menandakan bahwa kelompok kontrol positif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

54

ekstrak dan kombinasi memiliki efek terapetik untuk menurunkan kadar glukosa

darah pada hewan uji.

Pada kelompok kontrol positif glibenklamida menghasilkan perbedaan

yang bermakna pada kelompok kontrol ekstrak dan kombinasi IV, dan berbedaan

yang tidak bermakna pada kombinasi I, II dan III. Hal ini menunjukkan bahwa

kontrol ekstrak dan kombinsi IV tidak mampu menurunkan glukosa darah setara

dengan glibenklamid, namun kombinasi I, II dan III mampu menurunkan kadar

glukosa darah yang setara dengan glibenklamida.

Pada kelompok kontrol ekstrak dosis 0,43 g/kg BB menghasilkan

perbedaan yang bermakna terhadap kombinasi I. Hal ini menunjukkan aktivitas

penurunan kadar glukosa darah kombinasi I lebih besar daripada kontrol ekstrak.

Kelompok kontrol ekstrak memberikan perbedaan yang tidak bermakna terhadap

kombinasi II, III dan IV ini berarti kombinasi II, III dan IV menunjukkan

kesetaraan dengan dengan kontrol ekstrak dalam menurunkan glukosa darah

hewan uji.

Untuk melihat lebih jelas perbedaan terhadap mean LDDK antar kelompok

kontrol negatif, positif, ekstrak, kombinasi I, II, III, dan IV dapat dilihat pada tabel

X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

55

Tabel X. Pengaruh praperlakuan ekstak metanol-air M.tanarius terhadap LDDK0-240

kadar

glukosa darah tikus putih jantan dan prosentase perbedaan terhadap kontrol positif dan

kontrol negatif

Kelompok Perlakuan N

Mean

LDDK0240

±SE (mg.menit/dl)

Prosentase perbedaan terhadap

mean LDDK

Kontrol Negatif

CMC

Kontrol Positif

glibenklamida

Negatif 5 28978±1174,7 - -

Positif 5 16768±952,66 42,1 100

Ekstrak 5 21256±442,03 26,6 73,2

K1 5 16090±964,85 44,5 96

K2 5 20145±374,24 30,5 79,9

K3 5 17360±241,8 40,1 96,5

K4 5 24036±671,87 17,1 56,7

Keterangan :

Negatif : kontrol negatif CMC 1% Positif : kontrol positif glibenklamid dosis 0,45 mg/kg BB

Ekstrak : ekstrak dosis 0,43 g/kg BB

K1 : kombinasi I (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan ekstrak 0,43g/kg BB) K2 : kombinasi II (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan ekstrak 0,43g/kg BB)

K3 : kombinasi III (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan ekstrak 0,22g/kg BB)

K4 : kombinasi IV (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan ekstrak 0,22g/kg BB)

Pada tabel diatas menunjukkan adanya perbedaan yang bemakna antara

semua kelompok kontrol dan perlakuan bila dibandingkan dengan kontrol negatif

aquades. Perbedaan kelompok kontrol positif glibenklamida, kelompok ekstrak

dan perlakuan kombinasi I, II, III dan IV dengan kontrol negatif aquades secara

berturut-turut adalah 42,1; 26,6; 44,5; 30,5; 40,1; dan 17,1. Penurunan yang paling

besar terlihat pada kelompok perlakuan kombinasi I dibandingkan dengan kontrol

negatif CMC 1% yaitu sebesar 44,5%.

Pada tabel XI diatas juga menunjukkan adanya perbedaan antara semua

kelompok bila dibandingkan dengan kontrol positif glibenklamida. Perbedaan

dengan kelompok ekstrak dan kelompok perlakuan kombinasi I, II, III, dan IV

dengan berturut-turut adalah 73,2; 96; 79,9; 96,5;dan 56,7. Perbedaan yang paling

besar terhadap kontrol positif glibenklamida terlihat pada kombinasi IV yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

56

sebesar 56,7%, sedangkan pada kelompok perlakuan perbedaan paling kecil

terhadap kontrol positif glibenklamida terjadi pada kombinasi III, yaitu 96,5%.

Gambar mean LDDK dapat dilihat lebih jelas pada gambar 15.

Gambar 15. Diagram LDDK0-240

glukosa darah masing-masing perlakuan

Keterangan : Negatif : kontrol negatif CMC 1%

Positif : kontrol positif glibenklamid dosis 0,45 mg/kg BB

Ekstrak : ekstrak dosis 0,43 g/kg BB K1 : kombinasi I (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan ekstrak 0,43g/kg BB)

K2 : kombinasi II (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan ekstrak 0,43g/kg BB)

K3 : kombinasi III (glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan ekstrak 0,22g/kg BB)

K4 : kombinasi IV (glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan ekstrak 0,22g/kg BB)

Kombinasi antara ekstrak metanol-air dari M. tanarius yang bersifat -

Glikosidase inhibitor dengan glibenklamida dari golongan sulfonilurea

mempunyai efek yang sama yaitu sama-sama menurunkan kadar glukosa darah.

Akan tetapi mekanisme kedua senyawa tersebut berbeda sehingga antaraksinya

disebut homoergi heterodinami. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan

kombinasi kedua senyawa tersebut memiliki efek penguatan (potensiasi).

Sehingga penggunaan ekstrak metanol-air daun M. tanarius bersamaan dengan

glibenklamida dapat menurunkan glukosa darah lebih kuat dibandingkan bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

57

digunakan secara tunggal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil LDDK0-240

kelompok kombinasi I yaitu sebesar 16090 mg.menit/dL, sedangkan nilai LDDK

0-240 kontrol positif glibenklamid sebesar 16768 mg.menit/dL dan kontrol EMMT

sebesar 21256 mg.menit/dL. Hal tersebut menunjukkan bahwa kombinasi I

mampu menurunkan glukosa darah lebih besar daripada penggunaan kontrol

positif maupun EMMT secara tunggal. Pada kelompok kombinasi II, III, dan IV

belum bisa dilihat efek potensiasinya, hal ini disebabkan karena pada penelitian

tidak memiliki kontrol positif glibenklamid maupun EMMT setengah dari dosis

efektifnya, sehingga untuk penelitian selanjutnya dibutuhkan kontrol

positifsetengah dari dosis efektif dan EMMT setengah dari dosis efektif.

Penelitian lebih lanjut juga dibutuhkan untuk melihat efek kombinasi ekstrak

dengan obat hipoglikemik oral yang termasuk golongan -glukosidase seperti

Akarbose.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dan analisis yang telah dilakukan

maka dapat disimpulkan bahwa kombinasi EMMT dan Glibenklamida

memberikan efek menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan galur Wistar.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek kombinasi dari EMMT

dengan obat yang termasuk -glukosidase inhibitor.

2. Perlu adanya pengukuran kadar glukosa pada waktu 120 menit untuk melihat

kadar glukosa post prandial, dan juga perpanjangan waktu pengamatan kadar

glukosa darah misalnya sampai 300 menit.

3. Perlu diadakannya kontrol positif glibenklamid dosis 0,23 mg/kg BB dan

EMMT pada dosis 0,22 g/kg BB.

4. Masyarakat harus berhati-hati dalam menggunakan produk kombinasi EMMT

dan glibenklamid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

59

DAFTAR PUSTAKA

Andini, A., P., Hendra, P., 2011, Efek Analgesik Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L. Pada Mencit Betina Galur Swiss, Media Farmasi

Indonesia, vol.6, no.2, Maret 2011,pp.55-63.

Backer, C., A., Van Den Brink, R.C.B., 1963, Flora of Java, Volume I, NV.P.

Noordhoff-Groningen, The Netherlands.

Baradero, M., Dayrit, M., W., Siswandi, Y., 2005, Seri Asuhan Keperawatan :

Klien Gangguan Endokrin, EGC, Jakarta, PP. 92.

Boron, B., F., Boulpaep, E., L., 2005, Medical Physiology: A Celluler and

Moleculer Approach, Update Edition, Philadelpia: Elsevier Sounders, pp.

592, 952.

Cartailler, J.P., 2004, Insulin - from secretion to action, www.betacell.org/content/

articles/print.php?aid=1, diakses tanggal 10 Oktober 2011.

Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1991, Penapisan Farmakologi

Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Balai Pengembangan dan

Pemanfaatan Obat Bahan Alam, Jakarta, pp.233,234,237.

Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,

edisi IV, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta, pp.7.

Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1986, Sediaan Galenik,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.25.

Dollery, S., C., 1999, Therapeutic Drug,Second Edition, Churchill Livingstone,

Toronto, pp.G64.

Donatus, I., A., 1995, Antaraksi Farmakokinetika, Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta, pp.8,9.

Guyton, A., C., Hall, J., E., 2006, Textbook of Medical Physiology, Philadelphia:

WB Sounders Company, pp.72-76.

Handayani, M., T., 2011, Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L. terhadap Penurunan Kadra Glukosa Darah pada

Tikus Terbebani Glukosa, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta

Harmanto, N., Subroto, M., A., 2006, Herbal dan Jamu (Pengaruh dan Efek

Sampingnya),http://ningharmanto.com/bukumade/Pilih_Jamu_dan_Herba

l_Tanpa_Efek_Samping.pdf, diakses 23 November 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

60

Kurniawaty, A., Y., Andrianto, E., E., Hendra, P., 2011, Uji Praklinik Ekstrak

Metanol-Air Macaranga tanarius L. Kajian : Aktivitas Antiinflamasi dan

Hepatoprotektif, Kongres Ilmiah IAI XIX & Rapat kerja Nasional IAI

2011, Oktober 2011

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.O., and Lance L.L., 2006, Drug

Information Handbook, 14th Ed., Lexi-comp, Ohio,pp.701,702.

Layman , 2003, Rats Health Guide, www. Ratguide.com/health/, diakses tanggal

28 Oktober 2011.

Lim, T.Y., Lim, Y.Y.,and Yule, C. M., 2009, Evaluation of Antioxidant,

antibacterial and anti-tyrosinase activities of Four Macaranga species,

Food Chemistry, 114, pp. 594-599.

Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W., I., Setiowulan, W., 2001,

Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Fakulatas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta, pp.580-586.

Matsunami, K., Ichiko T., Takakazu S., Mitsunori A., Kazunari K., Hideaki O, et

al,2006, Radical-Scavenging Activities of New Megastigmane Glucosides

from Macaranga tanarius (L.) MÜLL.-ARG., 54, No. 10, pp. 1403 –

1406.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kawahata, M., Yamaguchi,

K.,dkk 2009, Absolute configuration of (+)-pinoresinol 4-O-[600-O-

galloyl]-b-D-glucopyranoside, macarangiosides E, and F isolated from

the leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry 70 (2009), pp.1277–

1285.

Mayes, P., A., Murray, R., K., Granner, D., K., 1990, Harper’s Biochemistry, 25th

edition, New York : McGraw-Hill, pp.7-10.

Merentek, E., 2006, Resistensi Insulin Pada Diabetes mellitus Tipe 2, Majalah

Cermin Dunia Kedokteran, No 150, Jakarta, pp.38, 39.

Nugroho, A., E., 2006, Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi Dan

Mekanisme Aksi Diabetogenik, Biodiversitas, vol.7, No.4, PP.378-382.

Nolte, M.S., dan Karam, J.H., 2002, Hormon Pankreas dan Obat Anti Diabetes,

dalam Katzung, B.G., (Eds.), Farmakologi Dasar dan Klinik,

diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas edokteran Universitas

Airlangga, Buku 2, Edisi 8, Salemba Medika, Jakarta, pp. 699.

Perkeni, 2006, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2

di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

61

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Chimnoi, N., Ruchirawat, S., and Sutthivaiyakit,

S., 2005, Constituents of the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat.

Prod., 68, pp.927-930.

Plantamor, 2008, Informasi Spesies- Mara Macaranga tanarius L. M.A.

http://www.plantamor.com/index.php?plant=804, diakses tanggal 22

Maret 2011.

Prosea, 2010, Prosea- Macaranga tanarius,

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=162, diakses

tanggal 22 Maret 2011.

Puteri, M.G., and Kawabata, J., 2010, Novel α-glucosidase inhibitors from

Macaranga tanarius leaves, food chemistry, 123 (2010), pp.384-389.

Setiwan,Y.,2010, Pencegahan Kencing Manis (Diabetes Melitus) dengan Lari

Pagi dan Konsumsi Pangan yang Kaya Antioksidan, IPB, Bogor.

Subroto, A., 2006, Ramuan Herbal untuk Diabetes Melitus, Penebar Swadaya,

Jakarta, pp.5-6.

Sukandar, E., Y., Andrajati, R., Sigit, J., Adyana, K., Setiadi, A., Kusnandar,

2009, ISO Farmakoterapi, ISFI penerbitan , Jakarta, pp.26.

Sutedjo, 2006, Mengenal Penyakit Lewat Pemeriksaan Hasil Laboratorium,

Amara Books, Yogyakarta, pp.114-117.

Suherman, S., K., 2008, Farnakologi dan Terapi, edisi V, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta, pp.485, 493-493.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K.,2007,Obat-Obat Penting, Edisi VI, Gramedia ,

Jakarta, pp.50.

Widowati, L., Dzulkarnain, B., dan Sa’roni, 1997, Tanaman Obat untuk Diabetes

Melitus, Cermin Dunia Kedokteran, 116, Jakarta, pp.53-54.

Wijayakusuma, H., 2006, Bebas Diabetes Mellitus ala Hembing, Puspa Swara,

Jakarta, pp., 7-8, 15-16.

World Health Organization, 1985, Diabetes Mellitus Technical Report Series

No.727, WHO Study Group-World Health Organization, Geneva.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

62

LAMPIRAN

Lampiran 1. Determinasi daun M. tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

63

Lampiran 2. Tanaman M. tanarius

Lampiran 3. Foto ekstrak metanol air M. tanarius

Lampiran 4. Foto hewan uji ( tikus putih jantan galur Wistar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

64

Lampiran 5. Alat penelitian

Foto timbangan elektrik (Mettler Toledo AB240, Switzerland)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

65

Vortex Genie Wilten

Vitalab mikro (Microlab 200, Merck)

Sentrifuge (Centurion Scientific C2 Series)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

66

Lampiran 6. Preparasi bahan

a. Pembuatan Larutan stok glukosa 15% b/v

Berat kertas = 0,4125 g

Berat kertas + glukosa monohidrat = 4,1626 g

Berat kertas + sisa = 0,4126 g

Berat glukosa monohidrat = 3,75 g

Glukosa monohidrat sebanyak 3,75 g dilarutkan dengan aquadest dalam

labu takar 25 ml sampai tanda.

b. Pembuatan CMC 1% b/v

Berat kertas = 0,4105 g

Berat kertas + CMC = 0,6655 g

Berat kertas + sisa =0,4135 g

Berat CMC = 0,252 g

Glukosa monohidrat sebanyak 0,252 g dilarutkan dengan aquadest panas

dalam labu takar 25 ml sampai tanda.

c. Pembuatan larutan ekstrak

Berat plastik = 3,4025 g

Berat plastik + ekstrak = 5,3325 g

Berat plastik + sisa =3,4130 g

Berat glukosa monohidrat = 1,9195 g

Glukosa monohidrat sebanyak 1,9195 g dilarutkan dengan CMC dalam

labu takar 5 ml sampai tanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

67

d. Keseragaman bobot tablet

no Tablet (g)

1 0.2015 0.1998

2 0.2055 0.201

3 0.2044 0.2034

4 0.2006 0.2022

5 0.2021 0.2024

6 0.2016 0.2056

7 0.2008 0.2035

8 0.2024 0.2036

9 0.201 0.2008

10 0.1986 0.2047

rata-

rata

0.202 g

202.275 mg

Berat rata-rata tablet glibenklamida = 202,275 mg. Berdasarkan Anonim

1979 tablet dengan bobot 151mg - 300mg memiliki penyimpangan rata-

rata tablet pada kolom A = 7.5 % dan kolom B = 15%

Kolom A: 7,5% x 202,275 mg = 15,17 mg ± 202,275 mg. Berdasarkan

penimbangan dua puluh tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari

range 187,105 mg – 217,445 mg.

Kolom B: 15% x 202,275 mg = 30,34 mg ± 202,275 mg. Berdasarkan

penimbangan dua puluh tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari

range 171, 935 mg - 232,615 mg. Ini berarti bahwa semua tablet

memenuhi keseragaman bobot tablet

e. Pembuatan larutan glibenklamida 0,1125 mg/ ml

Berat rata-rata kaplet glibenklamida adalah 202,275 mg

Tiap kaplet mengandung 5 mg zat aktif glibenklamida sehingga serbuk

yang harus ditimbang untuk mendapatkan 25 mg zat aktif adalah = (25mg:

5mg) x 202,275 = 1,011 g. sejumlah 1,011 g dilarutkan dalam kabu ukur

10 ml sebagai larutan induk dengan konsentrasi 0,25%. Untuk

mendapakan larutan glibenklamida dengan konsentrasi 0,1125 mg/ml

dengan volume 10 ml maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

68

C1 . V1 = C2 . V2

25 mg/10ml . x = 0,1125 mg/ml . 10 ml

x = 0,45 ml

Sehingga sebanyak 0,45 ml larutan baku induk diambil dan dilarutkan

dalam labu ukur 10 ml dengan CMC hingga tanda.

Lampiran 7. Perhitungan volume pemberian

a. Glibenklamida

D = 0,45x10-3

mg/kg BB

BB = 227,1 g

C= 0,1125 mg/ml

D . BB = C . V

0,45x10-3

mg/kg BB . 227,1 g = 0,1125 mg/ml. v

v= 0,91 ml

b. Glukosa

D = 1,75x10-3

mg/kg BB

BB = 227,1 g

C= 15% b/v

D . BB = C . V

1,75x10-3

mg/kg BB . 227,1 g = 15% b/v. v

v= 2,65 ml

c. CMC 1%

BB = 204,5 g

5ml/1000g = x/ 204,5 ml

x = 1,0225 ml

d. Ekstrak

D = 0,43x10-3

mg/kg BB

BB = 222,5 g

C= 38,4% b/v

D . BB = C . V

0,43x10-3

mg/kg BB. 222,5 g = 38,4% b/v. v

v= 0,249 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

69

Lampiran 8. Uji normalitas orientasi waktu pemberian glibenklamid

Lampiran 9. Uji Scheffe orientasi waktu pemberian glibenklamid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

70

Lampran 10. Uji normalitas waktu pemberian EMMT

Lampiran 11. Uji normalitas Kolmogorov- Smirnov

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

71

Lampiran 12. Uji one way Anova dan uji deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

72

Lampiran 13. Uji Scheffe kelompok kontrol negatif, positif dan kombinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

73

Lampiran 14. Rendemen ekstrak

Keterangan I II III IV V

Glass Beker

kosong 104,19 104,86 109,86 103,71 107,24

Glass Beker +

Ekstrak 111,56 112,96 116,68 115,31 114,36

Rendemen 7,37 8,1 6,82 11,6 7,12

Total ekstrak kering = 7,37 + 8,1 + 6,82 + 11,6 + 7,12 = 41,01 gram

125g serbuk dimaserasi dengan 1250 ml pelarut metanol –air (50:50)

menghasilkan rendemen 41,01 g / 1250 ml x 100%= 3,28% b/v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

74

Glass Beker berat

kosong 9/5 10/5 11/5 12/5 13/5

I 104,19 340,69 190,28 132,34 111,57 111,56

II 104,86 348,38 198,18 122,62 112,96 112,96

III 109,86 344,32 194,24 120,12 116,71 116,68

IV 103,71 353,65 203,65 136,65 115,35 115,31

V 107,24 343,35 199,54 143,35 114,38 114,36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

75

Lampiran 15. Leaflet GOD-PAP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileAku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah ... 1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya

77

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Efek Kombinasi Ekstrak

Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. dengan

Glibenklamid terhadap Penurunan Glukosa Darah

pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Terbebani

Glukosa” memiliki nama lengkap Stephanie Irena

Nugrahesti, merupakan anak kedua dari dua bersaudara

pasangan So Djing Hay dan Martha Irawati. Penulis

dilahirkan di Magelang pada tanggal 26 Juli 1990.

Pendidikan formal yang telah ditempuh, yaitu TK Pius X Magelang (1995-1996),

kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Tarakanita

Magelang (1996-2002). Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ditempuh

oleh penulis di SLTP Tarakanita Magelang (2002-2005), kemudian melanjutkan

pendidikan tingkat menengah atas di SMA Negeri 3 Magelang (2005-2008).

Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2008. Semasa menempuh kuliah, penulis aktif dalam

kegiatan dalam fakultas maupun di luar fakultas. Penulis pernah menjadi

pemakalah oral dalam Seminar Nasional (2011). Penulis juga pernah menjadi

Asisten Praktikum Formulasi Teknologi Sediaan Solid B (2011) dan Asisten

Praktikum Toksikologi Dasar (2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI