Top Banner
MANAJEMEN PATIEN SAFETY “RANTAI PENULARAN” Disusun oleh kelompok 3 Dewi Yanah Desi Indrasari Irfan Saputra Upoyo Juwita Maulydatin Mila Yulfiana D Rama Prasetya R Rizki Putri S Sri Mulyanti Tingkat 2A DIII KEPERAWATAN
14

Rantai Penularan Penyakit

Apr 08, 2017

Download

Health & Medicine

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rantai Penularan Penyakit

MANAJEMEN PATIEN SAFETY“RANTAI PENULARAN”

Disusun oleh kelompok 3Dewi YanahDesi IndrasariIrfan Saputra UpoyoJuwita MaulydatinMila Yulfiana DRama Prasetya RRizki Putri SSri Mulyanti

Tingkat 2A DIII KEPERAWATAN

Page 2: Rantai Penularan Penyakit

INFEKSIInfeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu

menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan. Penyakit akan timbul jika patogen berkembang biak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal. (Potter & perry .Fundamental Keperawatan Edisi 4).

Dan Rantai Penularan Penyakit adalah rangkain sejumlah faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung

Page 3: Rantai Penularan Penyakit

TAHAP INFEKSI

TAHAP INKUBASI

TAHAP PRODOMAL

TAHAP SAKIT

TAHAP PEMULIHAN

Page 4: Rantai Penularan Penyakit

TANDA-TANDA INFEKSI1. Calor terdapat rasa panas 2. Dolor terdapat rasa sakit3. Rubor terdapat kemerahan4. Tumor terdapat pembengkakan5. Fungsiolesa adanya kehilangan fungsi pada organ

Page 5: Rantai Penularan Penyakit

PROSES RANTAI PENULARAN

Page 6: Rantai Penularan Penyakit

1. INFECTIOUS AGENT/ (AGEN INFEKSI)

Sebuah organisme mikroba dengan kemampuan untuk menyebabkan penyakit. Semakin besar virulensi organisme (kemampuan untuk tumbuh dan berkembang biak), invasi(kemampuan untuk masuk ke dalam jaringan) dan patogenisitas (kemampuan untuk menyebabkan penyakit), semakin besar kemungkinan bahwa organisme akan menyebabkan infeksi. Agen infeksius adalah bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Page 7: Rantai Penularan Penyakit

2. RESERVOIRReservoir adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi dapat atau tidak

berkembang biak. Reservoir yang paling umum adalah tubuh manusia. Berbagai mikroorganisme hidup pada kulit dan dalam rongga tubuh, cairan dan keluaran. Untuk berkembang biak dengan cepat mikroorganisme memerlukan lingkungan yang sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu, pH dan cahaya.

Page 8: Rantai Penularan Penyakit

3. PORTAL OF EXIT (PORTAL KELUAR DARI RESERVOIR) 

Sebuah tempat keluar mikroorganisme meninggalkan reservoir. Sebagai contoh, mikroorganisme dapat meninggalkan reservoir melalui hidung atau mulut ketika seseorang bersin atau batuk. Mikroorganisme, terbawa dari tubuh oleh tinja, juga dapat meninggalkan reservoir usus yang terinfeksi.

Page 9: Rantai Penularan Penyakit

4. MODE OF TRANSMISSION (CARA PENULARAN)

Bibit penyakit (mikroba pathogen) dapat menular (berpindah) dari penderita, hewan sakit atau reservoir bibit penyakit lainnya, ke manusia sehat dengan beberapa cara: 1. Melalui Kontak Jasmaniah (Personal Contact)2. Melalui makanan dan minuman (Food Borne Infections)3. Melalui Serangga (Artrhopod Borne Infection)

Page 10: Rantai Penularan Penyakit

5. PORTAL OF ENTRY (PINTU MASUK)

Sebuah portal /pintu gerbang tempat masuk mikroorganisme ke dalam host/penderita. Portal termasuk lubang tubuh, selaput lendir, atau istirahat di kulit. Portal juga hasil dari tabung yang ditempatkan dalam rongga tubuh, seperti kateter urin, atau dari tusukan yang dihasilkan oleh prosedur invasif seperti penggantian cairan intravena.

Page 11: Rantai Penularan Penyakit

6. SUSCEPTIBLE HOST (PENJAMU)

Seseorang/Individu yang tidak bisa menahan invasi mikroorganisme ke dalam tubuhnya dan mengakibatkan infeksi. Host rentan terhadap penyakit, kurang kekebalan atau ketahanan fisik untuk mengatasi invasi oleh mikroorganisme patogen.

Page 12: Rantai Penularan Penyakit
Page 13: Rantai Penularan Penyakit

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP RANTAI PENULARAN

1. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif (contoh : vaksinisasi hepatitis B), atau pemberian imunisasi pasif (imuniglobin). Promosi kesehatan secara umum termasuk nutrisi yang adekuat akan meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Inaktivasi agen peenyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik maupun kimiawi. Contoh metode fisik adalah pemanasan (pasteurisasi atau sterilisasi) dan memasak makanan seperlunya. Metode kimiawi termasuk klorinasi air, disinfeksi.

3. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah untuk mencegah penularan penyakit infeksi, tetapi hasilnya bergantung kepada ketaatan petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.

4. Tindakan pencegahan pasca pajanan (Post Exposure Prophylaxis) terhadap petugas kesehatan. Berkaitan pencegahan agen infeksi yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh lainnya, yang sering terjadi karena luka tusuk jarum bekas pakai atau pajanan lainnya. Penyakit yang perlu mendapatkan perhatian adalah hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.

Page 14: Rantai Penularan Penyakit