-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
1/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 1
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Definisi
SISTEM adalah suatu kesehatan atau tatanan yang terdiri dari
kumpulan elemen-elemen yang saling
berinteraksi & saling bergantung dengan yang lain &
secara bersama-sama bergerak untuk mencapai
tujuan.Unsur sistem : input, process, output, impact, feed back,
environment. Sistem yang terdiri dari
berbagai elemen yang dikenal dengan sub sistem, dapat pula
membentuk suatu sistem baru &
dipandang sebagai sistem lagi.
PELAYANAN : Kegiatan dinamis berupa membantu menyiapkan,
menyediakan & memproses serta
membantu keperluan orang lain.
PELAYANAN KESEHATAN : Upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara & meningkatkan
kesehatan, mencegah & menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, & ataupun masyarakat
(Lovey & Loomba).
SISTEM KESEHATAN : suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur
yang terdiri atas berbagai
komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat.
Sistem Pelayanan Kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan
kesehatan. Sistem terbentuk dari subsistem yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Sistem
terdiri dari : input, proses, output, dampak, umpan balik &
lingkungan.
1. INPUT
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem.
Input sistem pelayanan kesehatan : potensi masyarakat, tenaga
& sarana kesehatan, dan sebagainya.
2. PROSES
Kegiatan yg mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yangg
diharapkan dari sistem tersebut.
Proses dalam pelayanan kesehatan: berbagai kegiatan dalam
pelayanan kesehatan.
3. OUTPUT
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses Output
pelayanan kesehatan : pelayanan yang
berkualitas & terjangkau sehingga masyarakat sembuh &
sehat .
4. DAMPAK
Merupakan akibat dari output/hasil suatu sistem, terjadi dalam
waktu yang relatif lama.
Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka
kesakitan & kematian menurun.
5. UMPAN BALIK /FEEDBACK
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi
dari sebuah sistem yang saling
berhubungan & saling mempengaruhi. Umpan balik dlm yankes :
kualitas tenaga kesehatan
6. LINGKUNGAN
Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
2/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 2
Tingkat Pelayanan Kesehatan
Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
pada masyarakat. Menurut
Leavel & Clark dlm memberikan pelayanan kesehatan harus
memandang pada tingkat pelayanan kesehatan
yang akan diberikan, yaitu :
a. Health promotion (promosi kesehatan), merupakan tingkat
pertama dalam memberikan pelayananmelalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Contoh:kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan
sebagainya.
b. Specifik protection (perlindungan khusus)Perlindungan khusus
adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit2
tertentu
Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini &
pengobatan segera)Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan
untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh:
survey penyaringan kasus.
Lembaga Pelayanan Kesehatan
Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pd masyarakat
untuk meningkatkan status
kesehatan Bervariasi berdasarkan tujuan pemberian layanan
kesehatan terdiri dari :
1. Rawat jalanBertujuan memberikan pelayanan kesehatan pd
tingkat pelaksanaan diagnosis & pengobatan
penyakit akut/ mendadak & kronis yg dimungkinkan tdk terjadi
rawat inap.
2. InstitusiMerupakan lembaga pelayanan kesehatan yang
failitasnya cukup dalam memberikan berbagai
tingkat pelayanan kesehatan.
3. HospiceBertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang
difokuskan pada klien dengan sakit terminal
sampai melewati masa terminal dengan tenang. Biasanya digunakan
dalam home care.
4. Community based agencyDilakukan dikeluarga klien, seperti
praktek perawat keluarga, dan sebagainya.
Ruang Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan
dokter, pelayanan keperawatan &
pelayanan kesehatan masyarakat.Terdapat tiga bentuk pelayanan
kesehatan, yaitu:
a. Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama )
Dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang
ringan atau masyarakat sehat
sehingga kesehatan optimal dan sejahtera
Sifat pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan dasar puskesmas
dan balai kesehatanb. Secondary health care (pelayanan kesehatan
tingkat kedua)
Untuk klien yang membutuhkan rawat inap tetapi tidak
dilaksanakandi pelayanan kesehatan utama.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
3/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 3
Rumah sakit yang tersedia tenaga spesialisc. Tertiary health
care (palyanan kesehatan tingkat ketiga)
Tingkat pelayanan tertinggi Membutuhkan tenaga ahli /
subspesialis dan sebagai tempat rujukan utama seperti rumah sakit
tipe A
atau B
Pelayanan Keperawatan dalam Pelayanan Kesehatan
Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan dasar dan rujukan sehingga
meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar
dilakukan di lingkup puskesmas dengan
pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi pada
tugas keluarga dalam kesehatan,
diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil
keputusan, menanggulangi keadaan
darurat, memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang
sakit serta memodifikasi lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan
askep pada ruang/lingkup
rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep
medikal bedah, askep maternitas, askep
gawat darurat, dsb.
Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
a) Ilmu pengetahuan dan teknologi barub) Pergeseran nilai
masyarakatc) Aspek legal dan etikd) Ekonomie) politik
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :
a. Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan
interdisipliner, komprehensif, dankompleks, terdiri dari aktivitas
diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam
berbagai keadaan.
b. Berbagai sistem pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan
kesehatan masyarakat, rumah sakit-rumahsakit, klinik-klinik
medikal, organisasi-organisasi pemeliharaan kesehatan, lembaga
kesehatan
rumah, perawatan dalam rumah, klinik-klinik kesehatan mental,
dan pelayanan-pelayanan
rehabilitasi.
c. Pekerja sosial bekerja dalam berbagai sistem pelayanan
kesehatan.
Menurut Zastrow (1982 : 319 322), pelayanan kesehatan
diorganisasi dalam komponen :
a. Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanya
bertanggungjawab kepada pasien, relatif terisolasi.b. Setting
pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti balai-balai pengobatan
atau klinik-klinik khusus
(seperti klinik ginjal, balai pengobatan gigi) atau yang
diselenggarakan di perguruan tinggi atau
sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik, di perusahaan-perusahaan atau
tempat-tempat kerja lain.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
4/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 4
c. Setting Rumah sakitd. Perawatan dalam rumahe. Pelayanan
kesehatan masyarakat yang diorganisir dalam berbagai tingkatan :
lokal, regional, oleh
pemerintah pusat atau nasional, dan internasional.
Umumnya pelayanan kesehatan masyarakat disediakan melalui
program-program kesehatan secaralokal, lebih fokus pada promotif
dan pencegahan atau upaya perubahan masyarakat dalam mengatasi
suatu
masalah kesehatan, seperti memberantas penyakit menular.
Menurut Johntson, M. (1988: 7 - 18), sistem kesehatan terbagi ke
dalam subsistem:
a. Yang menitikberatkan pada pelayanan kuratifb. Yang
menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang
menghimpun berbagai upayabangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945.
Sub sistem SKN
Sub sistem Upaya Kesehatan Sub sistem Pembiayaan Kesehatan Sub
sistem Sumber Daya Manusia Kesehatan Sub sistem farmasi, alkes,
makanan dan minuman Sub sistem Manajemen dan Informasi Kesehatan
Sub sistem Pemberdayaan Masyarakat
Upaya Kesehatan
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
perlu diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi bangsa
Indonesia. Penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan tersebut memerlukan dukungan dana, sumberdaya manusia,
sumberdaya obat dan perbekalan
kesehatan sebagai masukan SKN. Sesuai dengan pengertian SKN,
upaya kesehatan terdiri dari 2 unsur
utama :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat2. Upaya Kesehatan Perorangan
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
5/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 5
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM: Setiap kegiatan oleh Pemerintah dan atau masyarakat, dunia
usaha, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. UKM
mencakup promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat aditif (bahantambahan makanan) dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat
adiktif dan
bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan
kemanusiaan.
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
UKP: Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat, dunia usaha, untuk
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. UKP
meliputi promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat
inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan
yang ditujukan terhadap perorangan.
Kedua upaya kesehatan tersebut (UKM dan UKP) bersinergi dan
dilengkapi berbagai upaya kesehatan
penunjang. Upaya penunjang UKM antara lain adalah pelayanan
laboratorium kesmas dan pelayanan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya. Upaya
penunjang untuk UKP diantaranya adalah
pelayanan laboratorium klinik, apotek, optik, dan toko obat.
Prisnsip-prinsip Upaya Kesehatan
1. UKM terutama diselenggarakan oleh pemerintah, dengan peran
aktif masyarakat dan swasta2. UKP diselenggarakan baik oleh
pemerintah, maupun masyarakat dan dunia usaha3. Bersifat
menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang,
profesional dan bermutu4. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
swasta harus memperhatikan fungsi sosial5. Penyelenggaraan upaya
kesehatan, termasuk pengobat tradisional dan alternatif, harus
tidak
bertentangan dengan kaidah ilmiah
6. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dengan nilai dan
norma sosial budaya serta moral danetika profesi
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem kesehatan seperti halnya sistem pada umumnya, juga
terdiri dari berbagai elemen atau sub
sistem. Salah satu sistem yang dimaksud adalah sistem pelayanan
kesehatan, Sistem pelayanan kesehatan
adalah sistem yang mengkoordinasikan semua kegiatan sedemikian
rupasehingga menjamin setiap
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya.
Sistem pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari sistem
pelayanan medik dan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat. Di Indonesia, Rumah Sakit dikenal sebagai
bentuk sistem pelayanan medik,
sedangkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mencakup sistem
pelayanan kesehatan masyarakat dan
juga sistem pelayanan medik.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
6/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 6
Berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan, dibedakan 5 jenjang:
1. Tingkat Rumah Tangga2. Tingkat Masyarakat3. Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama4. Fasilitas Pelayanan Kes. Tk.
Kedua5.
Fasilitas Pelayanan Kes. Tk. Ketiga
Pelayanan kesehatan dibedakan dalam dua golongan, yakni :
1. Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau
pelayanan kesehatan masyarakat adalahpelayanan kesehatan yang
paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat
mereka
mengalami ganggunan kesehatan atau kecelakaan. Pelayanan
kesehatan jenis ini diperlukan untuk
masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk
meningkatkan kesehatan mereka atau
promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu
populasi sangat besar (lebih
kurang 85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini
bersifat pelayanan kesehatan dasar
(basic health services) atau juga merupakan pelayanan kesehatan
primer atau utama (primary health
care). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas,
puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, dan balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and
tertiary health care), adalah rumah sakit,tempat masyarakat
memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan.
Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari
rumah sakit tipe D sampai dengan
rumah sakit kelas A. Pelayanan kesehatan masyarakat pada
prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang
lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat
tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit.
Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju
pada pengobatan individu yang
sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting adalah upayaupaya
pencegahan (preventif) dan peningkatan
kesehatan (promotif). Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan
hanya puskesmas atau balkesma saja,
tetapi juga bentuk-bentuk kegiatan lain, baik yang langsung
kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada
peningkatan kesehatan.
Bentuk-bentuk pelayanan kesehatan tersebut antara lain berupa
Posyandu, dana sehat, polindes
(poliklinik desa), pos obat desa (POD), pengembangan masyarakat
atau community development, perbaikan
sanitasi lingkungan, upaya peningkatan pendapatan (income
generating) dan sebagainya.
TINGKATAN / STRATA Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Peroragan STRATA PERTAMA : Upaya Kesehatan
Perorangan tingkat dasar yang mendayagunakan ilmu pengetahuan &
teknologi
kesehatan dasar yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara : pemerintah, masyarakat & swasta.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
7/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 7
Diwujudkan dalam bentuk pelayanan profesional : puskesmas,
praktik perawat, bidan, dokter, balaipengobatan, rumah
bersalin.
Layanan penunjang : apotek, toko obat. Lab klinik,optik. Upaya
Kesehatan Perorangan STRATA KEDUA :
Upaya Kesehatan Perorangan tingkat dasar yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan & teknologikesehatan Spesialistik yang
ditujukan kpd perorangan.
Penyelenggara : pemerintah, masyarakat & swasta. Diwujudkan
dalam bentuk pelayanan profesional : RS kelas C & B non
pendidikan milik pemerintah
& swasta, praktik dokter spesialis.
Layanan penunjang : apotek, toko obat. Lab klinik, optik. Upaya
Kesehatan Perorangan STRATA KETIGA :
Upaya Kesehatan Perorangan tingkat dasar yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan & teknologikesehatan Subspesialistik yang
ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara : pemerintah, masyarakat & swasta. Diwujudkan
dalam bentuk pelayanan profesional : praktik dokter spesialis
konsultan, RS kelas B
pendidikan & kelas A.
Layanan penunjang : apotek, toko obat. Lab klinik,optik.
RUMAH SAKIT
American Hospital association mendefinisikan Rumah Sakit sebagai
suatu organisasi yang melalui
tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan
pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit
yang diderita oleh pasien.
Fungsi Rumah Sakit
Menyediakan & menyelenggarakan :
Pelayanan medik Pelayanan penunjang medik Pelayanan
rehabilitatif Pencegahan & peningkatan kesehatan Sebagai tempat
pendidikan & pelatihan tenaga medik.
Jenis Rumah Sakit
Jenis pelayanannya : RS Umum, RS Khusus (RS Jiwa, RS Mata, RS
Jantung, dll) Pengelola/pemilik : RS vertikal (milik depkes) RS
Daerah (provinsi & kabupaten), RS TNI & Polri,
RS Departemen lain/BUMN, RS swasta
Kemampuan pelayanan : RS kelas D, C, B dan A
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
8/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 8
PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelengarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
Tujuan
Meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.Fungsi
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Agar semua
bidang pembangunan di wilayah kerja puskesmas selalu
mempertimbangkan aspek
kesehatan.
Melakukan analisa mengenai dampak kesehatan (AMDAK) Pendidikan
Pertanian Industri,dll
2. Pusat Pemberdayaan MasyarakatDilakukan dengan cara
memotivasi, memfasilitasi, menggali partisipasi aktif masyarakat Di
bid.
Kesehatan., ditandai dengan munculnya Upaya Kesehatan Berbasis
masyarakat (UKBM).
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata.
Upaya pelayanan kesehatan perorangan (Private goods), pendekatan
kuratif & rehabilitative Upaya pelayanan kesehatan masyarakat
(Public Goods), pendekatan promotif & preventif
PUSKESMAS PEMBANTU
Unit pelayanan kesehatan pelayanang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan dilakukan puskesemas
dalam ruang lingkup wilayah pelayanan
lebih kecil
PUSKESMAS KELILING
Unit pelayanan kesehatan keliling pelayanan dilengkapi dengan
kendaraan bermotor dan peralatankesehatan, peralatan komunikasi
serta sejumlah tenaga pelayanang berasal dari puskesmas.
Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil Melakukan
penyelidikan KLB Transport rujukan pasien Penyuluhan kesehatan
dengan audiovisual
BIDAN DESA
Bagi desa pelayanan yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan
ditempatkan seorang bidanpelayanan bertempat tinggal di desa
tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
9/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 9
Wilayah kerjanya dengan jumlah penduduk 3.000 orang Tugas utama
bidan desa- Membina PSM- Memberikan pelayanan- Menerima rujukan
dari masyarakat
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
10/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 10
MANAJEMEN PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pengertian
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan/atau
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh
perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat (Azrul A, 1996).Dari pengertian di atas tampak ada
dua sudut pandang ditinjau dari:1. Penyelenggara pelayanan
kesehatan (provider) yaitu besarnya dana untuk menyelenggarakan
upaya
kesehatan yang berupa dana investasi serta danaoperasional.
2. Pemakai jasa pelayanan yaitu besarnya dana yang dikeluarkan
untuk dapat memanfaatkan suatuupaya kesehatan.
Adanya sektor pemerintah dan sektor swasta dalam penyelenggaraan
kesehatan sangat
mempengaruhi perhitungan total biaya kesehatan suatu negara.
Total biaya dari sektor pemerintah tidak
dihitung dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh pemakai jasa
(income pemerintah), tapi dari besarnya
dana yangdikeluarkan oleh pemerintah (expence) untuk
penyelenggaraan pelayanankesehatan.Total biaya
kesehatan adalah penjumlahan biaya dari sektor pemerintahdengan
besarnya dana yang dikeluarkan pemakai
jasa pelayanan untuk sektorswasta.
Dalam membicarakan pembiayaan kesehatan yang penting
adalahbagaimana memanfaatkan biaya
tersebut secara efektif dan efisien baik ditinjau dari aspek
ekonomi maupun sosial dengan tujuan dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dengan
demikian suatu pembiayaan kesehatan
dikatakan baik, bila jumlahnya mencukupi untuk menyelenggarakan
pelayanankesehatan yang dibutuhkan
dengan penyebaran dana sesuai kebutuhan sertapemanfaatan yang
diatur secara seksama, sehingga tidak
terjadi peningkatan biayayang berlebihan.
Jenis Biaya Kesehatan
Dilihat dari pembagian pelayanan kesehatan, biaya kesehatan
dibedakan atas beberapa jenis. Jenis
dari biaya kesehatan tersebut antara lain:
a. Biaya pelayanan kedokteran yaitu biaya untuk menyelenggarakan
dan ataumemanfaatkan pelayanankedokteran, tujuan utamanya lebih ke
arahpengobatan dan pemulihan dengan sumber dana dari
sektor pemerintahmaupun swasta.
b. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat yaitu biaya untuk
menyelenggarakandan/atau memanfaatkanpelayanan kesehatan
masyarakat, tujuan utamanya lebih ke arah peningkatan kesehatan
dan
pencegahan dengan sumber danaterutama dari sektor
pemerintah.
Sumber Biaya Kesehatan
Pelayanan kesehatan dibiayai dari berbagai sumber, yaitu:
a. Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
(propinsi dan kabupaten/kota) dengandana berasal dari pajak (umum
dan penjualan), deficitfinancial (pinjaman luar negeri) serta
asuransi
sosal.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
11/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 11
b. Swasta, dengan sumber dana dari perusahaan, asuransi
kesehatan swasta, sumbangan sosial,pengeluaran rumah tangga serta
communan self help.
Hubungan Pembiayaan dengan Derajat Kesehatan
Hubungan pembiayaan dengan derajat kesehatan tidak selalu
berbanding lurus, sangat tergantung
dari pembiayaan khususnya yang berkaitan erat denganpengendalian
biaya. Contohnya: Amerika Serikatyang pengeluaran untuk
kesehatannya paling tinggi (13,7% GNP) pada tahun 1997 (WHO Report
2000),
derajat kesehatannya yang dilihat dari indikator umur harapan
hidup didapatkan untuk laki-laki 73,8 tahun
dan wanita 79,7 tahun. Keadaan ini lebih rendahdaripada Jepang
(umur harapan hidup laki-laki 77,6 tahun
dan wanita 84,3 tahun) yang pengeluaran kesehatannya lebih kecil
(7% GNP). Hal ini menunjukkan
pembiayaan kesehatan di Amerika kurang efisien, yang mungkin
terjadi karena sistem pembiayaan
kesehatannya sangat berorientasipasar dengan pembayaran langsung
oleh pasien (out of pocket) relatif tinggi
yaitukurang lebih 1/3 dari seluruh pengeluaran pelayanan
kesehatan (Murti B, 2000). Keadaan ini terjadi
juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Yangpaling
terpengaruh oleh peningkatan biaya
pelayanan kesehatan adalah aksesitas terhadap pelayanan
kesehatan. Dengan pembiayaan langsung, bukan
hanya masyarakat miskin, tetapi orang yang mengalami sakit pada
saat tidak mempunyai uang pun tidak
dapat akses terhadap pelayanan kesehatan. Salah satu
carapembiayaan yang merupakan pengendalian biaya,
sehingga meningkatkanaksesitas terhadap pelayanan kesehatan
adalah dengan asuransi.
Bentuk-bentuk Pembiayaan Pra-upaya
Mengingat bentuk pembayaran pra-upaya banyak menjanjikan
keuntungan, maka pada saat ini
bentuk pembayaran pra-upaya tersebut banyak diterapkan. Pada
dasarnya ada tiga bentuk pembiayaan secara
pra-upaya yang dipergunakan. Ketiga bentuk tersebut adalah:
a. Sistem kapitasiYang dimaksud dengan sistem kapitasi adalah
suatu sistem pembayaran dengan sejumlah uang yang
merupakan pertanggungjawaban pelayanan kesehatan yang diterima
secara tetap dan periodik sesuai dengan
jumlah atau cakupan pasien. Pengelompokkan biasanya berdasarkan
karakteristik pasien seperti umur dan
jenis kelamin. (Jacob. P, 1997) Sedangkan Azwar A (1996)
menyebutkan sistem kapitasi adalah sistem
pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan penyelenggara
kepada sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan kesepakatan harga untuk setiap peserta yang
dipertanggungkan. Biasanya sistem kapitasi ini
berkaitan erat dengan konsep wilayah.
b. Sistem paketYang dimaksud dengan sistem paket yaitu sistem
pembayaran di muka, berdasarkan paket pelayanan
kesehatan yang dipertanggungkan tanpa melihat jenis penyakit
yang diderita oleh pasien dan atas
kesepakatan harga antara badan penyelenggara dengan
penyelenggara pelayanan kesehatan.
c. Sistem anggaranYang dimaksud dengan sistem anggaran yaitu
sistem pembayaran di muka dengan besaran uang
sesuai dengan yang diajukan oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
12/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 12
Dalam hal ini, keberhasilan penyelenggaraan asuransi kesehatan
sangat tergantung dari kemampuan
perencanaan penyelengara pelayanan kesehatan serta kejelian dari
perhitungan sendiri (owner estimate) dari
badan penyelenggara sehingga kedua belah pihak sama-sama
diuntungkan. Keuntungan sistem pembayaran
di muka antara lain mencegah meningkatnya biaya kesehatan serta
mendorong pelayanan pencegahan.
Sehingga pemanfaatan sarana pelayanan berkurang dan diperoleh
sisa dana yang merupakan keuntungan
bagi penyelenggara pelayanan kesehatan. Di lain pihak sisa dana
ini dapat menjadi masalah, karena tidakmau merugi maka mutu
pelayanan dikurangi.
Manajemen Keuangan
Menurut Azwar A (1996) manajemen keuangan Bapel adalah upaya
yang dilakukan oleh badan
asuransi dalam bidang keuangan sehingga dana yang terkumpul
dapat membiayai seluruh program yang
diselenggarakan. Ruang lingkup manajemen keuangan Bapel
adalah:
a. Analisis aktuarial yaitu suatu analisis untuk menetapkan dan
menghitung besarnya premi sertabesarnya pembayaran kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan. Perhitungan yang dilakukan
melalui
berbagai langkah sebagai berikut: menguraikan pelayanan
kesehatan yang akan ditanggung; apakah rawat
jalan oleh dokter umum atau spesialis atau rawat inap,
menentukan jenis pelayanan kesehatan yang
ditanggung; konsultasi dokter umum/spesialis, tindakan,
penunjang medis, perawatan dan pengobatan,
menetapkan sarana pelayanan kesehatan yang tergabung dalam
sistem rujukan, menghitung unit cost,
menghitung angka pemanfaatan rata-rata pada periode tertentu
misalnya satu bulan dengan menggunakan
angka penyakit (morbidity rate) serta angka kunjungan
(utilization rate) pada berbagai tingkat pelayanan,
menghitung biaya amok tiap peserta, biaya rata-rata perjenis
pelayanan x angka kunjungan per peserta =
besarnya biaya kapitasi, dan menghitung besarnya iuran yaitu
biaya kapitasi ditambah biaya manajemen dan
keuntungan.
b. Under Writi ng adalah suatu penilaian terhadap calon peserta
untuk menetapkan apakah calonpeserta tidak akan menimbulkan
kerugian finansial. Ada beberapa teknik yaitu:
Community rating adalah suatu metoda perhitungan premi asuransi
yang membagi seluruh biayasecara rata sehingga semua anggota di
dalam grup membayar premi dalam jumlah yang sama.
Pengelompokan dapat berdasarkan hubungan risiko dengan
karakteristik peserta, misalnya: usia atau
masalah kesehatan (Jacob P, 1997).
Experience rating yaitu suatu metoda perhitungan premi
berdasarkan pengalaman menyelenggarakanpelayanan kesehatan untuk
suatu kelompok pada tahun yang lalu. Prinsip yang digunakan
adalah
menutup kerugian (cost recovery system). Pada akhir tahun dapat
dilakukan perhitungan sehingga
keuntungan maupun kerugian ditanggung oleh badan asuransi
(prospective experience rating)
Risk rating yaitu suatu metode perhitungan premi berdasarkan
perbedaan ciri peserta (communityrating by class) ditambah dengan
perbedaan jenis pelayanan kesehatan yang akan digunakan.
Biasanya digunakan pada asuransi kesehatan swasta.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
13/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 13
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan underwriting antara
lain risiko jatuh sakit dari
peserta. Risiko ini dipengaruhi oleh golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, pola hidup, riwayat kesehatan
serta riwayat kesehatan keluarga.
c. Collecting premiumyaitu mengumpulkan iuran dari peserta dapat
peroranganatau kelompok secaraperiodik sesuai kesepakatan,
dilengkapi denganreporting dan recording yang baik serta sanksi
bagi yang
tidak memenuhikewajibannya.d. Pembayaran kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan. Besarannya sesuai dengankesepakatan antara
badan penyelenggara denganpenyelenggara pelayanan kesehatan.
e. Accountability adalah pertanggungjawaban badan asuransiyang
ditilik berdasarkan pada masalahkeuangan yaitu pengelolaan dana
yangditerima dari peserta. Untuk itu diperlukan sistem informasi
yang
baiksehingga dapat memberikan informasi keuangan pada satu saat
atau periodetertentu. Laporan keuangan
yang dihasilkan dapat berupa neraca, laporan labarugi ataupun
laporan sumber dan penggunaan dana.
f. Reasuransi yaitu upaya mengasuransikan program asuransi
kepada badanasuransi lain denganmaksud untuk mengalihkan sebagian
risiko yangdihadapi sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, dana akan tetaptersedia.
g. I nsolvency coverage adalah upaya mengasuransikanprogram
asuransi kepada badan asuransi lainuntuk berjaga-jaga (safety
act)terhadap kemungkinan bangkrutnya badan asuransi.
h. Investasi secara luas adalah penempatan fisik atas sumberdaya
manusia untuk mencapai kondisidalam rangka peningkatan produksi.
Investasi dalam asuransi adalah suatu kegiatan dari badan
penyelenggaraberupa penempatan sejumlah uang atau modal yang
dimiliki kedalam salahsatu bentuk
pemilikan dengan tujuan mendapatkan hasil yang
menguntungkan(Azrul A, 1996). Azrul mengatakan
bahwa investasi selalu memiliki risiko.Besarnya risiko
berbanding lurus dengan besarnya investasi sehingga
perlumempertimbangkan beberapa hal sebelum melakukan investasi,
antara lain :
Keamanan (security) Kelancaran (liquidity) Tingkat keuntungan
(Rentability) Kelayakan ekonomi (economic feasible) Lakukan
investasi yang menguntungkan sesuai dengan rencana dankemampuan
dana yang dimiliki
serta dilengkapi administrasi yang baik.
Manajemen Kepesertaan
Tujuan dari manajemen kepesertaan adalah meningkatkan jumlah
peserta dan mempertahankan
kepesertaan. Ada beberapa macam bentuk kepesertaan, yaitu bentuk
perorangan, bentuk keluarga, dan
bentuk kelompok, bentuk ini mempermudah perhitungan iuran serta
risiko finansial yang mungkin terjadi.
Kegiatan yang dilakukan :
a. Pemasaran untuk meningkatkan jumlah peserta dimulai dari
penelitian kebutuhan konsumen (targetgroup), kriteria konsumen
terutama pendapatan, kemudian menyusun program asuransi sesuai
target group
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
14/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 14
dan menetapkan besarnya iuran. Selanjutnya mengatur
penyelenggara pelayanan kesehatan serta melakukan
promosi dan tidak terlepas dari monitoring dan evaluasi.
b. Mempertahankan kepesertaan dengan cara : menampung dan
menjawab pertanyaan calon pesertaserta membantu pemahaman dengan
memberikan penjelasan yang lengkap kemudian mencatat dan
memberikan kartu tanda peserta (enrolle identification
card),jika ada keluhan ditampung dan diselesaikan.
c.
Menyusun persyaratan kepesertaan (eligibility requirement) dan
dijelaskan kepada calon pesertasehingga paham dan dapat membuat
suatu pilihan atas pertimbangan diri sendiri.
d. Membuat isi perjanjian (element of contract) yang memuat
antara lain: kondisi perjanjian, yangberhak mendapat pelayanan,
jenis pelayanan kesehatan termasuk pelayanan gawat darurat yang
dapat
dimanfaatkan serta perubahan jenis pelayanan kesehatan, bantuan
pelayanan jika sedang tidak di tempat,
pembayaran iuran, pengajuan keluhan, pembatasan atau
perpanjangan kepesertaan, masa tenggang (jika ada),
pembatasan dan pengecualian serta ketentuan hukum dan
perundangan.
e. Komunikasi dengan peserta baik langsung maupun tidak
langsung.f. Pemutusan kontrak, terjadi pada keadaan: bapel
bangkrut, peserta tidak memenuhi kewajiban,peserta tidak puas
dengan pelayanan, peserta pindah domisili, dan peserta bercerai
atau mati.
SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
Sistem pembiayaan kesehatan didefinisikan sebagai suatu sistem
yang mengatur tentang besarnya
dan alokasi dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :
1. Penyedia pelayanan kesehatan, merupakan besarnya dana yang
harus disediakan untuk dapatmenyelenggarakan upaya kesehatan.
2. Pemakai jasa pelayanan, yang dimaksud dengan biaya kesehatan
dari sudut pemakai jasa pelayanan(health consumer) adalah besarnya
dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa
pelayanan.
Jumlah dana pembiayaan harus cukup untuk membiayai upaya
kesehatan yang telah direncanankan.
Bila biaya tidak mencukupi maka jenis dan bentuk pelayanan
kesehatannya harus diubah sehingga sesuai
dengan biaya yang disediakan. Distribusi atau penyebaran dana
perlu disesuaikan dengan prioritas. Suatu
perusahaan yang unit kerjanya banyak dan tersebar perlu ada
perencanaan alokasi dana yang akurat.
Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa negara, namun
secara garis besar berasal dari :
1. Bersumber dari anggaran pemerintah. Pada sistem ini, biaya
dan penyelenggaraan pelayanankesehatan sepenuhnya ditanggung oleh
pemerintah. Pelayanannya diberikan secara cuma-cuma oleh
pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan disediakan oleh pihak swasta.
Untuk negara yang kondisi keuangannya belum baik, sistem ini
sulit dilaksanakan karena memerlukan dana
yang sangat besar.
2. Bersumber dari anggaran masyarakat. Dapat berasal dari
individual ataupun perusahaan. Sistem inimengharapkan agar
masyarakat (swasta) berperan aktif secara mandiri dalam
penyelenggaraan maupun
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
15/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 15
pemanfaatannya. Hal ini memberikan dampak adanya
pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
pihak swasta, dengan fasilitas dan penggunaan alat-alat
berteknologi tinggi disertai peningkatan biaya
pemanfaatan atau penggunaannya oleh pihak pemakai jasa layanan
kesehatan tersebut.
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri. Sumber pembiayaan
kesehatan, khususnya untukpenatalaksanaan penyakitpenyakit tertentu
cukup sering diperoleh dari bantuan biaya pihak lain, misalnya
oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain. Misalnya
bantuan dana dari luar negeri untukpenanganan HIV dan virus H5N1
.
4. Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat. Sistem ini
banyak diadopsi oleh negara-negara didunia karena dapat
mengakomodasi kelemahan kelemahan yang timbul pada sumber
pembiayaan
kesehatan sebelumnya. Tingginya biaya kesehatan yang dibutuhkan
ditanggung sebagian oleh pemerintah
dengan menyediakan layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga
menuntut peran serta masyarakat dalam
memenuhi biaya kesehatan yang dibutuhkan dengan mengeluarkan
biaya tambahan.
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa
syarat pokok yaitu:
1. Jumlah. Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia
dalam jumlah yang cukup. Yangdimaksud cukup adalah dapat membiayai
penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta
tidak menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
2. Penyebaran. Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan
kebutuhan. Jika dana yang tersediatidak dapat dialokasikan dengan
baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan.
3. Pemanfaatan. Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik,
tetapi jika pemanfaatannya tidakmendapat pengaturan yang optimal,
niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang jika
berkelanjutan
akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan.
Untuk dapat melaksanakan syaratsyarat pokok tersebut perlu
dilakukan beberapa hal, antara lain :
1. Peningkatan efektifitasnya. Peningkatan efektifitas dilakukan
dengan mengubah penyebaran ataualokasi penggunaan sumber dana.
Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut
lebih
diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang
lebih besar, misalnya mengutamakan
upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit.
2. Peningkatan efisiensi. Peningkatan efisiensi dilakukan dengan
memperkenalkan berbagai mekanismepengawasan dan pengendalian.
Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan efisiensi antara
lain:
1. Standar minimal pelayanan. Tujuannya adalah menghindari
pemborosan. Pada dasarnya ada duamacam standar minimal yang sering
dipergunakan yakni:
o standar minimal sarana, misalnya standar minimal rumah sakit
dan standar minimal laboratorium.o tandar minimal tindakan,
misalnya tata cara pengobatan dan perawatan penderita, dan daftar
obat-
obat esensial. Dengan adanya standard minimal pelayanan ini,
bukan saja pemborosan dapat
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
16/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 16
dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan efisiensinya,
tetapi juga sekaligus dapat pula
dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
2. Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan
efisiensi ialah memperkenalkankonsep kerjasama antar berbagai
sarana pelayanan kesehatan. Terdapat dua bentuk kerjasama yang
dapat dilakukan yakni:
oKerjasama institusi, misalnya sepakat secara bersama-sama
membeli peralatan kedokteran yangmahal dan jarang dipergunakan.
Dengan pembelian dan pemakaian bersama ini dapat dihematkan
dana yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan
peralatan yang rendah. Dengan demikian
efisiensi juga akan meningkat
o Kerjasama sistem, misalnya sistem rujukan, yakni adanya
hubungan kerjasama timbal balik antarasatu sarana kesehatan dengan
sarana kesehatan lainnya.
Jenis pelayanan kesehatan antara lain :
1. Penataan Terpadu (managed care); Merupakan pengurusan
pembiayaan kesehatan sekaligus denganpelayanan kesehatan. Pada saat
ini penataan terpadu telah banyak dilakukan di masyarakat dengan
program
Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat atau JPKM. Managed care
membuat biaya pelayanan kesehatan
yang dikeluarkan bisa lebih efisien. Persyaratan agar pelayanan
managed care di perusahaan dapat berhasil
baik, antara lain: a. Para pekerja dan keluarganya yang
ditanggung perusahaan harus sadar bahwa
kesehatannya merupakan tanggung jawab masing-masing atau
tanggung jawab individu. Perusahaan akan
membantu upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Hal ini perlu untuk menghidari
bahaya moral hazard b. Para pekerja harus menyadari bahwa
managed care menganut sistem rujukan. c. Para
pekerja harus menyadari bahwa ada pembatasan fasilitas berobat,
misalnya obat yang digunakan adalah obat
generik kecuali bila keadaan tertentu memerlukan life saving. d.
Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus
dilakukan
2. Sistem reimbursement; Perusahaan membayar biaya pengobatan
berdasarkan fee for services. Sistemini memungkinkan terjadinya
over utilization. Penyelewengan biaya kesehatan yang dikeluarkan
pun dapat
terjadi akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh
karyawan maupun provider layanan kesehatan.
3. Asuransi; Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi
kesehatan dalam upaya melaksanakanpelayanan kesehatan bagi
pekerjanya. Dianjurkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi
kesehatan yang
mencakup seluruh jenis pelayanan kesehatan (comprehensive),
yaitu kuratif dan preventif. Asuransi tersebut
menanggung seluruh biaya kesehatan, atau group health insurance
(namun kepada pekerja dianjurkan agar
tidak berobat secara berlebihan).
4. Pemberian Tunjangan Kesehatan; Perusahaan yang enggan dengan
kesukaran biasanya memberikantunjangan kesehatan atau memberikan
lumpsum biaya kesehatan kepada pegawainya dalam bentuk uang.
Sakit maupun tidak sakit tunjangannya sama. Sebaiknya tunjangan
ini digunakan untuk mengikuti asuransi
kesehatan (family health insurance). Tujuannya adalah
menghindari pembelanjaan biaya kesehatan untuk
kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok, minuman
beralkohol, dan hal hal lain yang malah
merugikan kesehatannya.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
17/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 17
5. Rumah Sakit Perusahaan; Perusahaan yang mempunyai pegawai
berjumlah besar akan lebihdiuntungkan apabila mengusahakan suatu
rumah sakit untuk keperluan pegawainya dan keluarga pegawai
yang ditanggungnya. Dalam praktisnya, rumah sakit ini bisa juga
dimanfaatkan oleh masyarakat bukan
pegawai perusahaan tersebut. Menyangkut kesehatan pegawainya,
rumah sakit perusahaan harus menyiapkan
rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu dievaluasi
secara periodik. Perlu diingatkan bahwa
pelayanan kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan
diupayakan bisa lebih baik bila dibandingkanjika dilayani oleh
rumah sakit lain. Dengan demikian, pegawai perusahaan yang dirawat
akan merasa puas
dan bangga terhadap fasilitas yang disediakan. Rasa senang
menerima fasilitas kesehatan ini akan
membuahkan semangat bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang
dinikmatinya.
Masalah pokok yang sering ditemui dalam pembiayaan kesehatan
:
1. Kurangnya dana yang tersedia; Kurangnya dana sering terkait
dengan masih kurangnya kesadaranpengambil keputusan akan pentingnya
arti kesehatan. Kebanyakan pengambil keputusan menganggap
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan hanyalah beban yang
bersifat konsumtif dan tidak bersifat produktif,
sehingga kurang mendapat prioritas.
2. Penyebaran dana yang tidak sesuai; Perbedaan fasilitas yang
diberikan kepada karyawan yang dilihatdari sudut lama masa kerja,
jabatan/golongan, terkadang menimbulkan masalah tersendiri,
terlebih lagi
adanya kecenderungan dari karyawan dengan jabatan yang tinggi,
lebih memilih dan menuntut fasilitas yang
lebih baik pula.
3. Pemanfaatan dana yang tidak tepat; Selama ini banyak tumbuh
sifat-sifat boros dalam pola konsumsipelayanan kesehatan, baik dari
sisi penyelenggara pelayanan kesehatan maupun dari sisi karyawan.
Pihak
penyedia pelayanan kesehatan akan berusaha memperbesar
keuntungan dengan jalan melakukan berbagai
pemeriksaan kesehatan yang berlebihan menggunakan bermacam-macam
alat canggih yang ada,
memperlama waktu rawat inap pengguna jasa, dan pembebanan
biaya-biaya administrasi yang berlebihan.
Hal ini akan menimbulkan pembengkakan terhadap biaya kesehatan
yang dianggarkan.
4. Pengelolaan dana yang belum sempurna; Pengelolaan dana yang
tepat dapat dan terdokumentasidengan baik sangat membantu
pelaksanaan sistem pembiayaan kesehatan yang ada, meskipun dana
yang
dianggarkan terbatas. Hal ini berkaitan dengan kemampuan,
pengetahuan, ketrampilan dan sikap mental
pengelolanya.
5. Biaya kesehatan yang makin meningkat; Seiring dengan
bertambahnya tahun, biaya pelayanankesehatan semakin meningkat.
Banyak penyebab yang berperan dalam peningkatan biaya kesehatan,
beberapa yang terpenting :
1. Tingkat Inflasi; Meningkatnya biaya kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang terjadi dimasyarakat. Apabila
terjadi kenaikan harga di masyarakat, maka secara otomatis biaya
investasi dan juga
biaya operasional pelayanan kesehatan akan meningkat pula, yang
tentu saja akan dibebankan kepada
pengguna jasa.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
18/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 18
2. Tingkat Permintaan; Meningkatnya biaya kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tingkat permintaanyang ditemukan di masyarakat.
Untuk bidang kesehatan, tingkat permintaan itu dipengaruhi
sedikitnya oleh
dua faktor, yaitu meningkatnya kuantitas penduduk yang
memerlukan pelayanan kesehatan, yang karena
jumlahnya lebih atau bertambah banyak, maka biaya yang harus
disediakan meningkat pula. Faktor kedua
adalah meningkatnya kualitas penduduk. Dengan tingkat pendidikan
dan penghasilan yang lebih baik,
mereka akan menuntut penyediaan layanan kesehatan yang baik pula
dan hal ini membutuhkan biayapelayana kesehatan yang lebih baik dan
lebih besar. Kedua hal tersebut tentu saja akan sangat
mempengaruhi
besarnya biaya yang dibutuhkan dalam pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan.
3. Kemajuan Ilmu dan Teknologi; Sejalan dengan adanya kemajuan
ilmu dan teknologi dalampenyelenggaraan pelayanan kesehatan
(penggunaan peralatan kedokteran yang modern dan canggih)
memberikan konsekuensi tersendiri, yaitu tingginya biaya yang
harus dikeluarkan dalam berinvestasi. Hal ini
membawa akibat dibebankannya biaya investasi dan operasional
tersebut pada pemakai jasa pelayanan
kesehatan.
4. Perubahan Pola Penyakit; Meningkatnya biaya kesehatan juga
dipengaruhi adanya perubahan polapenyakit, yang bergeser dari
penyakit yang sifatnya akut menjadi penyakit yang bersifat
kronis.
Dibandingkan dengan berbagai penyakit akut, perawatan berbagai
penyakit kronis ternyata lebih lama.
Akibatnya biaya yang dikeluarkan untuk perawatan dan penyembuhan
penyakit ini akan lebih besar. Hal ini
akan sangat mempengaruhi tingginya biaya kesehatan.
5. Perubahan Pola Pelayanan Kesehatan; Perubahan pola pelayanan
kesehatan ini terjadi akibatperkembangan keilmuan dalam bidang
kedokteran sehingga terbentuk spesialisasi dan subspesialisasi
yang
menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak
(fragmented health service) dan satu sama lain
seolah tidak berhubungan. Akibatnya sering terjadi tumpang
tindih atau pengulangan metoda pemeriksaan
yang sama dan pemberian obat-obatan yang dilakukan pada seorang
pasien, yang tentu berdampak pada
semakin meningkatnya beban biaya yang harus ditanggung oleh
pasien selaku pengguna jasa layanan
kesehatan ini. Selain itu, dengan adanya pembagian spesialisasi
dan subspesialisasi tenaga pelayanan
kesehatan, menyebabkan hari perawatan juga akan meningkat.
6. Perubahan Pola Hubungan Dokter-Pasien; Sistem kekeluargaan
yang dulu mendasari hubungandokter-pasien seakan sirna. Dengan
adanya perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi serta
penggunaan
berbagai peralatan yang ditunjang dengan kemajuan ilmu dan
Teknologi, mengakibatkan meningkatnya
biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien, hal ini tentu saja
membuat pasien menuntut adanya kepastian
pengobatan dan penyembuhan dari penyakitnya. Hal ini diperberat
dengan semakin tingginya tingkat
pendidikan pasien selaku pengguna jasa layanan kesehatan, yang
menddorong semakin kritisnya pemikiran
dan pengetahuan mereka tentang masalah kesehatan. Hingga bila
terjadi hal-hal yang tidak diharapkan yang
timbul selama masa pearwatan atau pengobatan, dapat menimbulkan
perselisihan yang cukup besar dan
dapat mendorong munculnya sengketa bahkan tuntutan hokum ke
pengadilan. Hal tersebut diatas mendorong
para dokter sering melakukan pemeriksaan yang berlebihan (over
utilization), demi kepastian akan tindakan
mereka dalam melakukan pengobatan dan perawatan, dan juga dengan
tujuan mengurangi kemungkinan
kesalahan yang dilakukan dalam mendiagnosa penyakit yang
diderita pasiennya. Konsekuensi yang terjadi
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
19/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 19
adalah semakin tingginya biaya yang dibutuhkan oleh pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Upaya lain yang sering dilakukan para dokter dalam melindungi
dirinya terhadap tuntutan yang mungkin
terjadi, dengan cara mengasuransikan praktek kedokterannya.
Dengan semakin seringnya tuntutan hokum
atas diri dokter menyebabkan premi yang harus dibayar meningkat
dari tahun ke tahun, dengan dampak
semakin meningkatnya biaya pelayanan kesehatan yang
diajukan.
7.
Lemahnya Mekanisme Pengendalian Biaya; Kurangnya peraturan
perundang-undangan yangditetapkan untuk mengatur dan membatasi
pemakaian biaya pelayanan kesehatan menyebabkan
pemakaiannya sering tidak terkendali, yang akhirnya akan
membebani penanggung (perusahaan) dan
masyarakat secara keseluruhan.
8. Penyalahgunaan Asuransi Kesehatan; Asuransi kesehatan (health
Insurance) sebenamya merupakansalah satu mekanisme pengendalian
biaya kesehatan, sesuai dengan anjuran yang diterapkan oleh
pemerintah. Tetapi jika diterapkan secara tidak tepat
sebagaimana yang lazim ditemukan pada bentuk yang
konvensional (third party system) dengan sistem mengganti biaya
(reimbursement) justru akan mendorong
naiknya biaya kesehatan.
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pengertian
Subsistem pembiayaan kesehatan adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan berbagai upaya
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk
mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan subsistem pembiayaan kesehatan
adalah tersedianya dana kesehatan
dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, merata dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan
berdaya guna, tersalurkan sesuai peruntukannya untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Unsur-unsur
a. DanaDana digali dari sumber pemerintah baik dari sektor
kesehatan dan sektor lain terkait,dari
masyarakat, maupun swasta serta sumber lainnya yang digunakan
untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Dana yang tersedia harus mencukupi dan
dapat dipertanggungjawabkan serta
dipertanggung-gugatkan.
b. Sumber DayaSumber daya dari subsistem pembiayaan kesehatan,
meliputi: SDM pengelola, sarana,standar,
regulasi, dan kelembagaan yang digunakan secara berhasil guna
dan berdaya guna dalam upaya penggalian,
pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung
terselenggaranya pembangunan
kesehatan.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
20/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 20
c. Pengelolaan Dana KesehatanProsedur/mekanisme pengelolaan dana
kesehatan adalah seperangkat aturan yangdisepakati dan
secara konsisten dijalankan oleh para pelaku subsistem
pembiayaan kesehatan, baik oleh pemerintah secara
lintas sektor, swasta, maupun masyarakat yang mencakup mekanisme
penggalian, pengalokasian, dan
pembelanjaan dana kesehatan.
Prinsip
a. KecukupanPembiayaan kesehatan pada dasarnya merupakan
tanggung-jawab bersama pemerintah,masyarakat,
dan swasta. Alokasi dana yang berasal dari pemerintah untuk
upaya kesehatan dilakukan melalui penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja, baik pusat maupun daerah, terus
diupayakan peningkatan dan
kecukupannya sesuai kebutuhan menuju sekurang-kurangnya 5% dari
PDB atau 15% dari total anggaran
pendapatan dan belanja setiap tahunnya. Pembiayaan kesehatan
untuk masyarakat miskin dan tidak mampu
merupakan tanggung-jawab pemerintah.
Dana kesehatan diperoleh dari berbagai sumber, baik dari
pemerintah, masyarakat, maupun swasta
yang harus digali dan dikumpulkan serta terus ditingkatkan untuk
menjamin kecukupan agar jumlahnya
dapat sesuai dengan kebutuhan, dikelola secara adil, transparan,
akuntabel, berhasil guna dan berdaya guna,
tersalurkan secara tepat memperhatikan subsidiaritas dan
fleksibilitas, berkelanjutan, serta menjamin
terpenuhinya ekuitas.
b. Efektif dan EfisienDalam menjamin efektifitas dan efisiensi
penggunaan dana kesehatan, maka pembelanjaannya
dilakukan melalui kesesuaian antara perencanaan pembiayaan
kesehatan, penguatan kapasitas manajemen
perencanaan anggaran dan kompetensi pemberi pelayanan kesehatan;
sistem pembayaran pada fasilitas
kesehatan perlu dikembangkan menuju bentuk pembayaran
prospektif.
c. Adil dan TransparanDana kesehatan yang terhimpun baik dari
pemerintah maupun masyarakat dimanfaatkan secara adil
dalam rangka menjamin terpeliharanya dan terlindunginya
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan.
Dana kesehatan digunakan secara bertanggungjawab dan
bertanggung-gugat berdasarkan prinsip tata
pemerintahan yang baik (good governance transparan, danmengacu
pada peraturan perundangan yang
berlaku.
Penyelenggaraan
Subsistem pembiayaan kesehatan merupakan suatu proses yang
terus-menerus dan terkendali, agar
tersedia dana kesehatan yang mencukupi dan berkesinambungan,
bersumber dari pemerintah, swasta,
masyarakat, dan sumber lainnya.
Perencanaan dan pengaturan pembiayaan kesehatan dilakukan
melalui penggalian dan pengumpulan
berbagai sumber dana yang dapat menjamin kesinambungan
pembiayaan pembangunan kesehatan,
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
21/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 21
mengalokasikannya secara rasional, serta menggunakannya secara
efisien dan efektif.
Dalam hal pengaturan penggalian dan pengumpulan serta
pemanfaatan dana yang bersumber dari
iuran wajib, pemerintah harus melakukan sinkronisasi dan
sinergismeantara sumber dana dari iuran wajib,
dana APBN/APBD, dana dari masyarakat, dansumber lainnya.
a. Penggalian DanaPenggalian dana untuk pembangunan kesehatan
yang bersumber dari pemerintah dilakukan melalui pajakumum, pajak
khusus, bantuan atau pinjaman yang tidak mengikat, serta berbagai
sumber lainnya. Dana yang
bersumber dari swasta dihimpun dengan menerapkan prinsip
kemitraan antara pemerintah dan masyarakat
yang didukung dengan pemberian insentif. Penggalian dana yang
bersumber dari masyarakat dihimpun
secara aktif oleh masyarakat sendiri atau dilakukan secara aktif
dengan memanfaatkan berbagai dana yang
sudah terkumpul di masyarakat.
Penggalian dana untuk pelayanan kesehatan perorangan dilakukan
dengan cara penggalian dan
pengumpulan dana masyarakat dan didorong pada bentuk jaminan
pemeliharaan kesehatan.
b. Pengalokasian DanaPengalokasian dana pemerintah dilakukan
melalui perencanaan anggaran dengan mengutamakan
upaya kesehatan prioritas secara bertahap dan terus ditingkatkan
jumlah pengalokasiannya sehingga sesuai
dengan kebutuhan. Hal ini termasuk program bantuansosial dari
pemerintah untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu (Jamkesmas).
Dana pemerintah untuk pembangunan kesehatan diarahkan untuk
membiayai upaya kesehatan
primer, sekunder, dan tersier dengan mengutamakan masyarakat
rentan dan miskin, daerah terpencil,
perbatasan, pulau-pulau terluar dan terdepan, serta yang tidak
diminati swasta, termasuk program-program
kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
Pengalokasian dana untuk pelayanan kesehatan perorangan
dilakukan melalui kepesertaan dalam
jaminan pemeliharaan kesehatan yang diatur oleh pemerintah.
Pengalokasian dana yang dihimpun dari
masyarakat dilaksanakan berdasarkan asasgotong-royong sesuai
dengan potensi dan kebutuhannya.
Masyarakat yang didukung dengan pemberian insentif. Penggalian
dana yang bersumber dari masyarakat
dihimpun secara aktif oleh masyarakat sendiri atau dilakukan
secara pasif
c. PembelanjaanPemanfaatan dana kesehatan dilakukan dengan
memperhatikan aspek teknis maupun alokatif sesuai
peruntukannya secara efisien dan efektif untuk terwujudnya
pengelolaan pembiayaan kesehatan yang
transparan, akuntabel, serta menerapkan prinsip penyelenggaraan
tata pemerintahan yang baik (good
governance).
Pembelanjaan dana kesehatan diarahkan terutama melalui jaminan
pemeliharaan kesehatan, baik
yang bersifat wajib maupun sukarela serta dalam upaya
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
22/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 22
Upaya mengendalikan biaya kesehatan :
1. Memberlakukan peraturan sertifikat kebutuhanYaitu mewajibkan
penyelenggara pelayanan untuk membuktikan adanya kebutuhan
masyarakat akan
penambahan sarana atau fasilitas kesehatan yang ditandai dengan
adanya sertifikat kebutuhan ( Certificate
of need laws )
2.
Memberlakukan peraturan studi kelayakanPenambahan sarana dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang baru hanya dibenarkan apabila
dapat
membuktikan bahwa penambahan sarana dan fasilitas pelayanan
tersebuttetap dapat menyelenggarakan
kegiatannya dengan tarif pelayanan yang bersifat sosial. Hal ini
dibuktikan dengan adanya feasibility study
yang bersifat sosial.
3. Melakukan peraturan pengembangan yang terencanaPengembangan
sarana dan fasilitas kesehtan hanya dibenarkan apabila rencana
tersebut telah sesuai
dengan rencana pengembangan yang sebelumnya telah disetujui
pemerintah.
4. Menetapkan standar baku pelayanan kesehatanPelayanan
kesehatan hanya dapat dibenarkan untuk diselenggarakan jika tidak
menyimapang dari
standard baku yang telah ditetapkan
5. Menyelenggarakan program menjaga mutuPenerapan standar baku
pelayanan harus diawasi misalnya dengan melakukan audit kedokteran
(
Medical Audit )
6. Menyelenggarakan pengaturan tarif pelayananYaitu dengan
menyelenggarakan pengaturan tarif pelayanan kesehatan
7. Menyelenggarakan asuransi kesehatan.Penyelenggaraan asuransi
kesehatan juga ditujukan untuk mengendalikan biaya kesehatan
dengan
melibatkan peran dan tanggung jawab penyedia pelayanan kesehatan
serta pemakai jasa pelayanan
kesehatan.
Aspek aspek dalam managemen keuangan dalam praktek dokter
keluarga
1. Membuat catatan tentang pendapatan, pengeluaran dan laba2.
Membuat jurnal keuangan setiap akhir periode kegiatan biasanya
akhir tahun3. Membuat analisis terhadap jurnal keuangan dan membuat
langkah langkah kalau ada penympangan4. Membuat daftar inventaris
dan buku stok secara tertib5. Membuat tidak lanjut jika ada
penimpangan6. Meyakinkan bahwa catatan keuangan dapat di audit
secara berkala7. Menyiapkan rencana pengembangan keuangan
Pendapatan praktek dokter keluarga berasal dari :
1. Biaya konsultasi2. Pembayaran obat
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
23/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 23
3. Biaya pelayanan seperti immunisasi, KB pemeriksaan KIA dll4.
Kunjungan rumah5. Hasil kegiatan investasi lain diluar pelayanan
kesehatan
Pengeluaran terdiri dari komponen,
1.
1 Staff cost, salary, bonus, insentif, asuransi, lembur dll2.
Occupancy cost, misalnya sewa gedung, pemeliharaan, telephone. Air,
listrik dll3. Pembelian obat dan alat habis pakai4. ATK dan biaya
perjalanan dan alat transportasi
Laba
Merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk
mendapatkan laba yang memadai
adalah lebih bijaksana untuk mengendalikan pengeluaran dari pada
mengharapkan pendapatan yang tinggi.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
24/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 24
PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Definisi
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan
pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan
tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien juga
tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakittertentu.
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang
sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya
menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982).
llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh
spektrum ilmu kedokteran tingkat
yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan
dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan
masyarakat dengan memperhatikan faktor-
faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).
Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga
1. Komprehensif dan holistik2. Kontinu3. Mengutamakan
pencegahan4. Koordinatif dan kolaboratif5. Personal sebagai bagian
integral dari keluarganya6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan
kerja, dan lingkungan7. Menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum8.
Sadar biaya dan sadar mutu9. Dapat diaudit dan
dipertanggungjawabkan
Karakteristik
1. Lynn P. Carmichael (1973)a. Mencegah penyakit dan memelihara
kesehatan
b. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakatc.
Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganyad.
Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani
penyakite. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan
mewaspadai kemiripan penyakit.
2. Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)
a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawabb. Pelayanan primer
dan lanjutc. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
25/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 25
d. Memandang pasien dan keluargae. Melayani secara maksimal
3. IDI (1982)
a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang
melainkan sebagai anggota satukeluarga dan bahkan sebagai anggota
masyarakat sekitarnya.
b.
Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepadapenderita secara lengkap dan sempurna,
jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan.
c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin,mencegah timbulnya penyakit dan
mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
dan berusaha memenuhikebutuhan tersebut sebaik-baiknya.
e. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan bertanggungjawab pada pelayanan kesehatan
lanjutan.
Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga
Tujuan Umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efektif.b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan
pelayanan kedokteran yang lebih efisien.
Manfaat
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai
manusia seutuhnya, bukan hanyaterhadap keluhan yang
disampaikan.
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan
dijamin kesinambungan pelayanankesehatan.
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan
lebih baik dan terarah, terutamaditengah-tengah kompleksitas
pelayanan kesehatan saat ini.
d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu
sehingga penanganan suatu masalahkesehatan tidak menimbulkan
pelbagai masalah lainnya.
e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani
maka segala keterangan tentang keluargatersebut, baik keterangan
kesehatan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan
dalam menangani
masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
f. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi
timbulnya penyakit, termasuk faktorsosial dan psikologis.
g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan
tatacara yang lebih sederhana dantidak begitu mahal dan karena itu
akan meringankan biaya kesehatan.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
26/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 26
h. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran
canggih yang memberatkan biayakesehatan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat
luas sekali. Jika disederhanakan secara
umum dapat dibedakan atas dua macam :1. Kegiatan yang
dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus
memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan
kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).
Karakteristik cmc :
jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis
pelayanan kedokteran yang dikenal dimasyarakat.
Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak
ataupun terputus-putus melainkandiselenggarakan secara terpadu
(integrated) dan berkesinambungan (continu).
Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran
tidak memusatkanperhatiannya hanya pada keluhan dan masalah
kesehatan yang disampaikan penderita saja,
melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.
Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya
dari satu sisi saja, melainkan darisemua sisi yang terkait
(comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial
(secara holistik).
2. Sasaran PelayananSasaran pelayanan dokter keluarga adalah
kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan dokter keluarga
harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga
sebagai satu kesatuan, harus
memperhatikan pengaruh masalah kesehatan yang dihadapi terhadap
keluarga dan harus memperhatikan
pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh
setiap anggota keluarga.
Tugas Dokter Keluarga:
1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh,
dan bermutu guna penapisan untukpelayanan spesialistik yang
diperlukan,
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat
dan tepat,3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada
pasien pada saat sehat dan sakit,4. Memberikan pelayanan kedokteran
kepada individu dan keluarganya,5. Membina keluarga pasien untuk
berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,
pencegahan
penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,
6. Menangani penyakit akut dan kronik,7. Melakukan tindakan
tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS,8. Tetap
bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis
atau dirawat di RS,9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di
konsultasikan,10. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan
bagi pasiennya,11. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk
kepentingan pasien,
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
27/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 27
12. Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,13.
Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum
dan ilmu kedokteran
keluarga secara khusus.
Wewenang Dokter Keluarga:
1.
Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,2.
Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,3. Melaksanakan
tindak pencegahan penyakit,4. Mengobati penyakit akut dan kronik di
tingkat primer,5. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat
awal,6. Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di
unit pelayanan primer,7. Melakukan perawatan sementara,8.
Menerbitkan surat keterangan medis,9. Memberikan masukan untuk
keperluan pasien rawat inap,10. Memberikan perawatan dirumah untuk
keadaan khusus.
Kompetensi Dokter Keluarga
1. Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih
dari pada seorang lulusan fakultaskedokteran pada umumnya.
Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan melalui program
perlatihan ini.
2. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran
keluarga, menguasaipengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan
klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga, menguasai
ketrampilan berkomunikasi, menyelenggarakan hubungan profesional
doktersetiap Dokter Keluarga secara
garis besar. Rincian memgenai kompetensi ini, yang dijabarkan
dalam bentuk tujuan pelatihan
3. Pasien untuk :a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien
dan semua anggota keluarga dengan perhatian khusus
terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga,
b) Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk
berkerjasana menyelesaikan masalahkesehatan, peningkatan kesehatan,
pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan
pemantauan risiko kesehatan keluarga,
c) Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam
satu tim pada penyelenggaraanpelayanan kedokteran/kesehatan.
PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang
berbeda tidak ada upaya lain yang
dapat dilakukan, kecuali berupaya menyediakan serta
menyelenggarakn pelbagai jenis pelayanan kedokteran
yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kesehatan setiap
anggota keluarga tersebut. Pelayanan
kedokteran yang seperti ini, mencakup pelbagai jenis pelayanan
kedokteran, populer dengan sebutan
pelayanan kedokteran menyeluruh.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
28/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 28
Batasan
Jika menyebut pelayanan kedokteran menyeluruh banyak batasan
yang pernah dirumuskan. Beberapa
diantaranya yang dipandang cukup penting adalah :
1. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah mobilisasi semua
sumber daya yang diperlukan untukmelayani kesehatan penderita (
Lee, 1961 )
2.
Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan yang dalam
melakukan pendekatan kepadapasien selalu berorientasi kepada
keluarga, serta dengan bekerja sama dalam tim, menyelenggarakan
dengan tata cara mutahir, pelayanan kedokteran terbaik yang
tersedia (Ferrara, 1968).
3. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan yang tidak
mengenal batas-batas yang tegasantara keadaan sehat dengan keadaan
sakit, melainkan pelayanan yang diselenggarakan pada setiap
keadaan kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pasien
(Goldston,1956).
4. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah integrasi dari
pelayanan peningkatan derajat kesehatan,pencegahan penyakit,
diagnosis penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan yang
diselenggarakan secara terpadu untukmemenuhi kebutuhan kesehatan
perseorangan atau keluarga
secara keseluruhan (Bodenheimer, 1969).
5. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah totalitas dari semua
pelayanan kesehatan yang diingikan,yakni pelayanan peningkatan
derajat kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis, penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan (somers dan Somers,
1974).
6. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pendekatan total yang
dilakukan oleh seorang dokterterhadap pasiennya, yang tujuannya
bukan untuk memastikan kelainan organik serta pengobatan,
melainkan menyelesaikan masalah emosional pasien, masalah
keluarga serta totalitas lingkungan
sosio ekonomis pasien (Somers dan Somers, 1974).
Jika diperhatikan keenam batasan diatas segera terlihat bahwa
meskipun rurnusannya agak berbeda,
tetapi prinsip pokok yang terkandung di dalamnya hampir sama.
Prinsip pokok pelayanan kedokteran
menyeluruh pada dasarnya adalah pelayanan yang lengkap. Baik
jika ditinjau dari sudut penyelenggara
pelayanan (menerapkan semua tata cara pelayanan yang dikenal),
maupun jika ditinjau dari sudut pasien
sebagai pemakai jasa pelayanan (memenuhi semua kebutuhan dan
tuntutan kesehatan pasien, baik sebagai
individu maupun sebagai bagian dari anggota keluarga).
Karakteristik Pelayanan Kedokteran Menyeluruh
1. Jenis pelayanan yang diselenggarakanPelayanan kedokteran yang
menyeluruh tidak membatasi diri pada satu jenis pelayanan
kedokteran
saja, melainkan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang
dikenal di masyarakat. Untuk ini banyak
pembagian jenis pelayanan yang pernah di kemukakan. Dua
antaranya yang dipandang penting adalah :
a. Ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan .Jika
ditinjau dari kedudukannya dalam sistemkesehatan, pelayanan
kedokteran dibedakan atas tiga macam. Ketiga macam pelayanan
tersebut
adalah pelayanan kedokteran tingkat pertama (primary medical
care), pelayanan kedokteran tingkat
kedua (secondary medical care), serta pelayanan kedokteran
tingkat ketiga (tertiary medical care).
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
29/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 29
Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang
mencakup ketiga tingkat
pelayanan kedokteran diatas.
b. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit. Jika
ditinjau dari peranannya dalam mencegahpenyakit, pelayanan
kedokteran dibedan atas lima macam (Leavel dan Clark, 1953). Kelima
macam
pelayanan kedokteran tersebut adalah peningkatan derajat
kesehatan (health promotion), pencegahan
khusus (specific protection), diagnosis dini dan pengobatan
tepat (early diagnosis and promttreatment), pembatasan cacat
(disability limitation), serta pemulihan kesehatan
(rehabilitation),
pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang
mencakup kelima macam
pelayanan kedokteran diatas.
2. Tata cara pelayanan.Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak
diselenggarakan secara tekotak-kotak (fragmented) dan
ataupun perputus -putus, melainkan diselenggarakan secara
terpadu (integrated) dan berkesinambungan
(continous). Pengertian pelayanan terpadu disini banyak
macamnya. Yang terpenting adalah dari sudut
pengorganisasiannya. Dalam arti pelbagai jenis pelayanan
kedokteran yang dikenal, harus berada dalam
suatu pengorganisasian yang utuh. Sedangkan pengertian pelayanan
berkesinambungan ada dua macam,
yaitu :
a. Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien.
Seseorang yang berada dalam keadaansehat membutuhkan pelayanan
peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit. Tetapi
apabila telah jatuh sakit ia membutuhkan pelayanan pengobatan.
Sedangkan bagi yang telah sembuh
dari penyakit, mungkin memerlukan pelayanan pemulihan. Kesemua
jenis pelayanan kedokteran
yang dibutuhkan ini harus tersedia secara berkesinambungan.
b. Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan. Pelayanan
berkesinambungan yangdimaksudkan disini adalah Pelayanan yang harus
tersedia pada setiap saat yang dibutuhkan.
Pelayanan kedokteran yang tidak tersedia pada setiap saat,
bukanlah pelayanan kedokteran
berkesinambungan.
3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan
pelayanan.Penyelenggaraan pelayanan kedokteran menyeluruh tidak
memusatkan perhatiannya hanya pada
keluhan dan atau masalah kesehatan yang disampaikan penderita
saja, melainkan pada penderita sebagai
manusia seutuhnya, lengkap dengan pelbagai faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Adanya perhatian
yang bersifat menyeluruh ini dipandang penting, bukan saja untuk
lebih mempertajam diagnosis penyakit,
tetapi juga pada waktu mencari jalan keluar untuk mengatasi
penyakit tersebut.
4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan.Perumusan masalah
dan atau penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang
dihadapi
penderita pada pelayanan kedokteran menyeluruh, tidak didekati
hanya dari satu sisi saja, melainkan dari
semua sisi yang terkait (comprehensive approach). Sisi yang
dimaksudkan disini mencakup bidang yang
amat luas sekali. Yang terpenting diantaranya adalah sisi fisik,
mental dan sosial, yang secara keseluruhan
disebut dengan pendekatan holistik (holistic approaches).
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
30/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 30
Jika diperhatikan keempat karakteristik pelayanan kedokteran
menyeluruh segeralah mudah
dipahami bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran
menyeluruh tersebut tidak lain adalah
pelayanan kedokteran yang mencakup semua jenis pelayanan
kedokteran yang dikenal di masyarakat,
dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan, memusatkan
perhatiannya kepada pasien sebagai
manusia seutuhnya, serta pendekatan pelayanannya dilakukan
secara holistik.
Manfaat Pelayanan Kedokteran Menyeluruh
Apabila pelayanan kedokteran menyeluruh dapat dilaksanakan
dengan baik, banyak manfaat yang
diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah :
1. Terpenuhinya pelbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan karena
pada kedokteran menyeluruhtersedia semua jenis pelayanan
kedokteran, menyebabkan apabila pelayanan kedokteran tersebut
berhasil
diselenggarakan, akan dapat dipenuhi pelbagai kebutuhan dan
tuntutan kesehatan pasien beserta segenap
anggota keluarganya. Setiap anggota keluarga memang memiliki
kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang
berbeda. Pelbagai kebutuhan dan tuntutan yang berbeda ini hanya
akan dapat dipenuhi, apabila pelayanan
kedokteran yang diselenggarakan adalah pelayanan kedokteran
menyeluruh.
2. Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Karena pada
pelayanan kedokteran menyeluruhtersedia semua jenis pelayanan
kedokteran, menyebabkan pemanfaatan pelayanan akan lebih mudah
dilakukan. Setiap anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan
kedokteran, siapapun orangnya atau
apapun jenis pelayanannya, cukup mendatangi pelayanan kedokteran
menyeluruh tersebut. Para anggota
keluarga yang jatuh sakit tidak perlu berpindah-pindah tempat
dan atau mencari-cari tempat pelayanan
kesehatan tertentu. Pelayanan kedokteran menyeluruh ibarat suatu
toko serba ada (departement store).
Apapun yang dibutuhkan seseorang, pasti tersedia.
3. Biaya kesehatan akan lebih terkendali. Karena pelayanan
kedokteran menyeluruh diselenggarakansecara terpadu, menyebabkan
kemungkinan terjadinya tumpang tindih pelayanan kedokteran, yang
sering
meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, akan sangat berkurang.
Keadaan yang seperti ini jelas mempunyai
peranan yang amat besar dalam turut mengendalikan biaya
kesehatan. Tidak hanya untuk biaya langsung,
yakni biaya yang dikeluarkan pasien karena dimanfaatkannya
pelayanan kesehatan, tetapi juga biaya tidak
langsung, seperti misalnya biaya transportasi yang dikeluarkan
pasien pada waktu berkunjung ke sarana
pelayanan kesehatan.
4. Mutu pelayanan akan lebih meningkat. Karena perhatian utama
pelayanan kedokteran menyeluruhadalah pada pasien sebagai manusia
seutuhnya, serta pendekatan yang dilakukan bersifat holistik,
menyebabkan pelayanan kedokteran yang diselenggarakan akan lebih
mampu menyelesaikan pelbagai
masalah kesehatan yang ditemukan. Keadaan yang seperti ini jelas
mempunyai peranan yang amat besar
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Di satu pihak,
pasien akan merasa lebih puas (patient
satisfaction), dan di pihak lain, pertolongan kedokteran yang
dilakukan akan lebih efektif.
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
31/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 31
Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran Menyeluruh
Menyadari bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran
menyeluruh adalah pelayanan
kedokteran yang dapat memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pasien yang menjadi tanggung
jawabnya, serta menyadari pula bahwa tidak semua jenis pelayanan
kedokteran yang dibutuhkanoleh pasien
tersebut dapat diselenggarakan sendiri oleh seorang dokter
keluarga, maka untuk dapat menjamin tetap
terselenggaranya pelayanan kedokteran menyeluruh, ada tiga
syarat pokok yang perlu diperhatikan. Ketigasyarat pokok yang
dimaksud adalah :
1. Membina hubungan dokter-pasien yang baik (doctor-patient
relationship)Syarat pertama yang harus dimiliki setiap dokter
keluarga untuk dapat menyelenggarakan pelayanan
kedokteran menyeluruh, dalam arti dapat memenuhi semua kebutuhan
dan tuntutan kesehatan pasien yang
menjadi tanggung jawabnya, adalah membina hubungan dokter-pasien
yang baik. Maksudnya adalah agar
pelbagai kebutuhan dan atau tuntutan kesehatan pasien dapat
diketahui dengan tepat, sehingga dengan
demikian pengaturan dan pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pasien akan dapat dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Sesungguhnyalah terbinanya hubungan
dokter-pasien yang baik dalam praktek dokter
keluarga merupakan suatu persyaratan yang bersifat mutlak.
Dengan baiknya hubungan dokter-pasien
tersebut, bukan saja pelbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan
pasien akan dapat diketahui, tetapi yang
terpenting lagi pelbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi,
lingkungan hidup serta pelbagai faktor
lainnya lagi dari pasien yang bersangkutan, yang kesemuanya
dinilai mempunyai peranan yang amat penting
dalam menjamin keberhasilan penyelenggaraan pelayanan dokter
keluarga. Tentu mudah dipahami hubungan
dokter-pasien yang dimaksudkan disini bukanlah hubungan antara
dokter dengan pasien sebagai individu,
melainkan hubungan dokter dengan pasien sebagai bagian dari
anggota keluarga serta dengan seluruh
anggota keluarga secara keseluruhan.
2. Memahami pelbagai sumber kesehatan yang tersedia di masyakat
(health resources)Syarat kedua yang harus dimiliki oleh setiap
dokter keluarga untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan kedokteran menyeluruh, dalam arti dapat mengatur
pemanfaatan pelbagai pelayanan kesehatan
yang tidak mampu dilakukan sendiri, adalah mengetahui pelbagai
sumber kesehatan yang tersedia di
masyarakat. Apabila pengetahuan tentang pelbagai sumber
kesehatan ini dapat dimiliki, akan dapatlah
dilakukan pengaturan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat sesuai dengan kebutuhan
pasien dengan sebaik-baiknya. Pengaturan yang dimaksudkan
disini, sebagaimana yang telah dikemukakan,
dapat dilakukan melalui dua mekanisme pokok. Pertama, mekanisme
konsultasi. Kedua, serta mekanisme
rujukan.
3. Minat terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteranSyarat ketiga yang harus dimiliki oleh setiap dokter
keluarga untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan kedokteran menyeluruh, dalam arti memiliki kemampuan
untuk menyelenggarakan pelbagai
pelayanan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pasien, adalah adanya minat yang
besar untuk mengikuti pelbagai perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran. Dengan adanya minat
tersebut dapatlah diharapkan makin meningkatnya kemampuan, yang
apabila dapat dilakukan secara
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
32/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 32
berkesinambungan, pada gilirannya akan mempunyai peranan yang
amat penting dalam menyelenggakan
pelbagai pelayanan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan pasien.
Sesungguhnyalah terselenggaranya pelayanan kedokteran menyeluruh
sangat menentukan
keberhasilan pelayanan dokter keluarga. Terutama apabila
pelayanan kedokteran keluarga tersebut dibiayai
secara pra-upaya (pre-payment system). Untuk mencegah timbulnya
kerugian finansial pada terselenggaraan
pelayanan dokter keluarga dengan pembiayaan pra-upaya tersebut,
yang antara lain disebabkan olehpemanfaatan pelayanan
penyembuhanpenyakit (curative services) oleh pasien secara
berlebihan dan
berulang-ulang, setiap dokter keluarga harus dapat
menyelenggarakan pelayanan peningkatan derajat
kesehatan (health promotion) dan atau pencegahan penyakit
(preventive services). Kedua jenis pelayanan
kedokteran yang terakhir ini, jelas merupakan bagian dari
pelayanan kedokteran menyeluruh.
Kecuali itu, untuk dapat mempertahankan kepesertaan para
keluarga pada pelayanan dokter keluarga
yang dibiayai secara pra-upaya, yang penting artinya untuk
menjamin mantapnya penghasilan, setiap dokter
keluarga harus pula dapat menyelenggarakan pelayanan kedokteran
terpadu, berkesinambungan dan holistik,
yang kesemuanya merupakan karakteristik pokok dari pelayanan
kedokteran menyeluruh.
PRAKTEK DOKTER KELUARGA
Terlepas dari masih ditemukannya perbedaan pendapat tentang
kedudukan dan peranan dokter
keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan, pada saat ini telah
ditemukan banyak bentuk praktek dokter
keluarga. Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara
umum dapat dibedakan atas tiga macam :
1. Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah
sakit (hospital based) pada bentukpelayanan dokter keluarga
diselenggarakan di rumah sakit. Untuk ini dibentuklah suatu unit
khusus yang
diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga. Unit khusus ini dikenal dengan
nama bagian dokter keluarga (departement of family medicine),
semua pasien baru yang berkunjung ke
rumah sakit, diwajibkan melalui bagian khusus ini. Apabila
pasien tersebut ternyata membutuhkan pelayanan
spesialistis, baru kemudian dirujuk kebagian lain yang ada
dirumah sakit.
2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter
keluarga (family clinic) Pada bentuk inisarana yang
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang
didirikan secara khusus
yang disebut dengan nama klinik dokter keluarga (family
clinic/center). Pada dasarnya klinik dokter keluarga
ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri
(free-standing family clinic). Kedua, merupakan bagian
dari rumah sakit tetapi didirikan diluar komplek rumah sakit
(satelite family clinic). Di luar negeri klinik
dokter keluarga satelit ini mulai banyak didirikan. Salah satu
tujuannya adalah untuk menopang pelayanan
dan juga penghasilan rumah sakit. Terlepas apakah klinik dokter
keluarga tersebut adalah suatu klinik
mandiri atau hanya merupakan klinik satelit dari rumah sakit,
lazimnya klinik dokter keluarga tersebut
menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan rumah sakit.
Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap
akan dirawat sendiri atau dirujuk ke rumah sakit kerja sama
tersebut. Klinik dokter keluarga ini dapat
diselenggarakan secara sendiri (solo practice) atau bersama-sama
dalam satu kelompok (group practice).
Dari dua bentuk klinik dokter keluarga ini, yang paling
dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang
dikelola secara berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari 2
sampai 3 orang dokter keluarga. Pada
-
5/24/2018 Rangkuman Modul 3
33/48
ModuL 3 Blok 21 Thanty 33
klinik dokter keluarga berkelompok ini diterapkan suatu sistem
manajernen yang sama. Dalam arti para
dokter yang tergabung dalam klinik dokter keluarga tersebut
secara bersama-sama membeli dan memakai
alat-alat praktek yang sama. Untuk kemudian menyelenggarakan
pelayanan dokter keluarga yang dikelola
oleh satu sistem manajemen keuangan, manajemen personalia serta
manajemen sistem informasi yang sama
pula. Jika bentuk praktek berkelompok ini yang dipilih, akan
diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut
(Clark, 1971) :a. Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan
akan lebih bermutu
Penyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang
dikelola secara kelompok, para
dokter keluarga yang terlibat akan dapat saling tukar menukar
pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan. Di samping itu, karena waktu praktek dapat diatur,
para dokter mempunyai cukup
waktu pula untuk menambah pengetahuan dan keterampilan.
Kesemuannya ini, ditambah dengan
adanya kerjasama tim (team work) disatu pihak, serta lancarnya
hubungan dokter-pasien di pihak
lain, menyebabkan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan
akan lebih bermutu.
b. Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih
terjangkauPenyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter
keluarga yang dikelola secara berkelompok,
pembelian serta pemakaian pelbagai peralatan medis dan non medis
dapat dilakukan bersama-sama
(cost sharing). Lebih dari pada itu, karena pendapatan dikelola
bersama, menyebabkan penghasilan
dokter akan lebih terjami