1. Definisi kata sulit :a. Megakolon congenital (hirschsprung
disease) : suatu penyakit akibat obstruksi fungsional yang berupa
aganglionosis usus dimulai dari sfringter ani interna kearah
proksimal dengan panjang segmen tertentu ditandai dengan tidak
adanya sel ganglion pleksus Auerbach dan meissnerb. Sel ganglion
otonom : kumpulan sel-sel atau badan saraf yang mempersyarafi
organc. Lapisan mienterik : lapisan yang terdapat kumpulan saraf
yang disebut pleksus mienterik yang terletak diantara 2 lapisan
ototd. Submukosa usus besar : jaringan ikat areolar yang mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal,
dan pleksus serabut saraf serta sel-sel ganglion yang disebut
peksus meissner.e. Sel Krista neuralis : sel yang terletak pada
dorsal neural tube yang bermigrasi ke organ tertentu
2. Apa yang dimaksud neuroembriogenesis?Neuroembriogenesis
adalah proses pembentukan dan perkembangan saraf dimulai dari
terbentuknya lempeng neuralis sampai pasca lahir pembentukan mielin
yang menyelubungi akson dan dendrit.
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan neuroembriogenesis normal
dan patologis?Sistem saraf terbentuk awalnya dari tubulus neuralis.
Bagian kranial tubulus neuralis berkembang lebih ekstensif daripada
bagian lainnya untuk membentuk tiga vesikel otak yang berbeda,
yaitu rombensefalon (otak belakang), mesenfalon (otak tengah), dan
prosensefalon (otak depan). Akhirnya prosenfalon kemudian
berdiferensiasi ke arah kaudal, diensefalon, dan bagian paling
kranial dari seluruh tubulus neuralis, sepasang telensefalon
(endbrain). Rongga sentral mengalami pembesaran maksimal di area
tempat tubulus neuralis paling banyak tumbuh; sehingga ventrikel
lateral terbentuk di kedua bagian tengah telensefalon, ventrikel
ketiga di dalam diensefalon, dan ventrikel keempat di batang otak.
Pada segmen tubulus neuralis yang kurang tumbuh, seperti
mesenfalon, tidak terbentuk ventrikel.Gangguan perkembangan banyak
menimbulkan penyakit pada sistem saraf.
4. Apa saja jenis sel saraf?Ada 3 jenis neuron, yaitu :a) Neuron
sensorik = neuron aferenFungsinya mengirimkan impuls yang diterima
reseptor ke saraf pusat (otak). Reseptor itu merupakan sel khusus
dalam organ penginderaan, otot, kulit, serta sendi yang mendeteksi
adanya perubahan lingkungan.b) Neuron motorik = neuron eferen
Fungsinya membawa isyarat atau impuls yang keluar dari otak/medulla
spinalis menuju ke organ efektor terutama otot dan kelenjar
sehingga terjadi respon motorik.c) Interneuron = neuron-neuron
asosiatif Fungsinya menerima isyarat atau impuls dari neuron
sensorik dan mengirimkan impuls ke interneuron lain atau ke neuron
motorik.
5. Jelaskan apa yang dimaksud SSP dan SST?Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan
regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua
organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak
dan sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang
sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya.
Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges terdiri
atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter.
Gambar 2. Bagian-bagian dari otak manusia.
Sistem saraf PeriferSusunan saraf tepi terdiri atas serabut
saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal).
Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut
saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang
belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh
atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya.
Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik
yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.
Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya,
yaitu sebagai berikut.1. Sistem Saraf SadarSistem saraf sadar
bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Sistem saraf sadar
terdiri atas 12 pasang saraf cranial. Dua belas pasang saraf
kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.1. Saraf olfaktori,
saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakan saraf
sensori. 1. Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal,
hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf motorik. 1. Saraf
trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf
tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik.
Agar lebih memahami tentang jenis-jenis saraf kranial. 2. Sistem
Saraf Tak Sadar (Otonom)Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari,
secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Contoh
gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata,
gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja
saraf otonom dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Sistem Saraf
SimpatikFungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh,
walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh.
Sistem Saraf ParasimpatikSaraf ini memiliki fungsi kerja yang
berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Karena cara
kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang
normal.
6. Bagaimana anatomi dari SSP dan SST? Dua macam jaringan
pelindung utama dalam sistem saraf adalah meninges dan sistem
ventricular (cairan cerebrospinal). .STRUKTUR UTAMA OTAK1.
FOREBRAINBila kita lihat pada perkembangan awal sistemsaraf,tampak
bahwa bagian forebrain terletak di sekeliling ujung rostral dari
otak.Bagian utamanya adalah diencephalon dan telencephalon.
Diencephalon dan telencephalon ini akan kita bahas lebih lanjut
pada bagian berikut. a. Telencephalon Telencephalon terdiri dari
kedua belah hemisphere yang simetris dan membentuk otak besar
(cerebrum). Kedua hemisphere tersebut dilapisi oleh cerebral cortex
dan terdiri dari basal ganglia dan sistem lymbic. Telencephalon
merupakan bagian terbesar dari otak manusia dan memiliki fungsi
untuk mengatur gerakan tidak disadari (volunteer),
mengintepretasikan input sensoris dan bertugas sebagai mediator
(perantara) bagi proses-proses kognitif seperti belajar, berbicara
dan memecahkan masalah. Oleh karena itu banyak ahli biopsikologi
yang sangat tertarik pada bagian telencephalon ini.1.
CortexHemisphere dilapisi oleh jaringan yang disebut cerebral
cortex (atau cerebral bark). Sebagian besar cortex terdiri dari sel
glia, soma sel, dendrit dan interneuron. Karena sebagian besar
cortex terdiri dari soma sel, maka bagian ini berwarna keabuabuan
seperti gray matter pada tulang belakang.
2. Sistem LymbicSistem Limbic atau Lymbic System terdiri dari
limbic cortex dan satu set struktur interkoneksi (penghubung antara
struktur telencephalic dan diencephalic) yang terletak di pusat
forebrain dan berfungsi dalam proses perilaku yang bermotivasi
(motivated behavior) termasuk motivasi 4 F yang bertujuan
mempertahankan hidup (fleeing =menghindari bahaya, feeding =
makan,fighting = berkelahi, dan perilaku seksual).
3. Basal Ganglia.Basal ganglia adalah kumpulan subcortical
nuclei pada forebrain yang terletak di bagian anterior dari
ventrikellateral. Secara umum basal ganglia terlibat dalam proses
pengendalian gerakan.
b. Diencephalon Diencephalon adalah bagian dari forebrain yang
terletak antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi
ventrikel ketiga. Diencephalon terdiri dari dua struktur utama,
yaitu thalamus dan hypothalamus.1. ThalamusThalamus terletak di
bagian dorsal dari diencephalon dan melingkupi dua sisi otak. Tiap
bagian terletak pada sebelah sisi ventrikel ketiga.
2. HypothalamusHypothalamus terletak di kedua sisi bagian
inferior dari ventrikel ketiga di bagian dasar otak, persis di
bawah thalamus. Hypothalamus mengontrol sistem saraf otonom dan
sistem endokrin, serta memegang peranan penting dalam pengaturan
perilaku bermotivasi (motivated behavior).
2. MIDBRAIN Midbrain sering juga disebut dengan istilah
mesencephalon yang mengelilingi cerebral aquaduct dan terdiri dari
dua struktur utama, yaitu TECTUM dan TEGMENTUM.
1. Tectum. Tectum (berarti atap) terletak di bagian dorsal dari
mesencephalon
2. Tegmentum. Tegmentum (=covering/pelindung) merupakan bagian
mesencephalon yang terletak di bawah tectum
3. HINDBRAINHindbrain terletak disekeliling ventrikel keempat.
Terdiri dari dua struktur utama, yaitu metencephalon dan
myelencephalon.a. Metencephalon Metencephalon (= behind brain/otak
samping)terdiri dari dua struktur utama, yaitu: PONS dam
CEREBELLUM. 1) PonsPons berarti bridge atau jembatan.2)
CerebellumCerebellum (otak kecil) merupakan versi miniatur dari
cerebrum (permukaanya juga bergelombang)
b. Myelencephalon Myelencephalon hanya terdiri darisatu struktur
utama, yaitu Medulla Oblongata sering juga disebut dengan medulla
(lihat gambar 4.20). Myelencephalon merupakan bagian otak yang
letaknya paling ujung posterior(caudal),sebagian besar terdiri dari
traktus(saluran-saluran) yang membawa sinyal di seluruh bagian otak
dan bagian tubuh, iajuga mengandung nuclei dari saraf cranial yang
meninggalkan otak.SUMSUM TULANG BELAKANG(SPINALCORD/MEDULLASPINALIS
Sumsum tulang belakang berbentuk silindris dengan ketebalan
kira-kira seukuran jari kelingking manusia dewasa.
Sumsum tulang belakang dilindungi oleh mas-mas tulang belakang
yang terdiri dari 31 mas dan terbagi atas bagian-bagian berikut
(lihat gambar 4.21) 1) Cervical (leher), terdiri dari 8 ruas tulang
2) Thoracic (dada), terdiri dari 12 ruas tulang 3) Lumbar (punggung
bawah), terdiri dari 5 ruas 4) Sacral (panggul), terdiri dari 5
ruas tulang 5) Coccygeal (ekor), terdiri dari 1 ruas tulang
7. Bagaimana fisiologi dari SSP dan SST?
FISIOLOGI SISTEM SARAFUpaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan
berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan
refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi
kondisi yang tidak seimbang atau sakit.Stimulasi dapat Menghasilkan
Suatu AktifitasStimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang
selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem saraf tepi dalam bentuk
impuls listrik ke sistem saraf pusat.. Pada sistem saraf pusat
impuls diolah dan diinterpretasi untuk kemudian jawaban atau respon
diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor yang
berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir. Jawaban yang terjadi
dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan (volunter) dan
jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (involunter). Jawaban
volunter melibatkan sistem saraf somatis sedangkan yang involunter
melibatkan sistem saraf otonom. Efektor dari sitem saraf somatik
adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya
adalah otot polos, otot jantung dan kelenjar sebasea.
8. Bagaimana gambaran histologi SSP dan SSTSistem Saraf
PusatOtak dan medula spinalis terdiri dari substansia putih (alba)
dan substansia kelabu ( grisea). Substansia alba hanya mengandung
akson bermielin, akson tidak bermielin, dan neuroglia. Substansia
grisea mengandung neuron, dendrit, dan neuroglia serta merupkan
tempat sinaps antara neuron dan dendrite. Pada SSP terdapat juga
neuron yang terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson. Sistem
Saraf TepiSaraf tepi terdiri dari neuron, sel penunjang, saraf, dan
akson yang terletak di luar SSP. Inti pada saraf tepi yang terlihat
dia antara masing-masing akson adalah sel Schwann dan fibrosit.
Hantaran di sepanjang akson bermielin ini disebut hantaran
saltatorik.9. Bagaimana biokimia dari SSP dan SST?Dalam biokimia,
sistem saraf berperan pada beberapa hal seperti : Metabolisme asam
amino Metabolisme glukosa Oksidasi asam lemak Oksidasi glukosa
Komunikasi sel Baik sistem saraf sentral maupun perifer yang
bekerja melalui neurotransmiter listrik yang kompleks dan lengkung
refleks. Misalnya zat neurokimia yang dihasilkan di sistem saraf
pusat bekerja sebagai neurosinyal lokal (neurotransmiter) dan juga
dapat masuk kedalam sirkulasi dan bekerja di tempat jauh sebagai
hormon. Contoh lain pada kasus penurunan tekanan intra-arteri yang
mensinyalkan respon refleks di sistem saraf pusat. Respon ini
kemudian menyebabkan peningkatan kecepatan denyut jantung setiap
menit ketingkat yang lebih cocok untuk mempertahankan tekanan darah
sistemik. Sumber : Buku Biokimia Marks 10. Bagaimana epidemiologi
Megakolon kongenital?Secara genetis, penyakit Hirschsprung bersifat
heterogen, dan diketahui terdapat beberapa defek yang berlainan
yang menimbulkan akibat yang sama. Sekitar 50% kasus terjadi akibat
mutase di gen RET dan ligan RET, karean merupakan jalur sinyal yang
diperlukan untuk membentuk pleksus saraf meintrerikus. Banyak kasus
sisanya terjadi akibat mutai di endotelin 3 dan reseptor endotelin.
Penyakit Hirschsprung terjadi pada sekitar 1 dari 5000 sampai 8000
kelahiran hidup; penyakit ini lebih banyak pada anak laki-laki
dengan rasio 4:5. Penyakit ini jauh lebih sering ditemukan pada
mereka yang juga mengidap anomaly kongenital lain, seperti
hidrosefalus, defek septum ventrikel. Dan divertikum Meckel. Sumber
: Kumar V, Cotran Ramzi S., Robbins Stanley L., Buku Ajar Patologi
RobbinsEdisi 7 Vol. 2. Jakarta : EGC, 2007
11. Bagaimana etiologi Megakolon kongenital?Ada berbagai teori
penyebab dari penyakit hirschsprung, dari berbagai penyebab
tersebut yang banyak dianut adalah teori karena kegagalan sel-sel
krista neuralis untuk bermigrasi ke dalam dinding suatu bagian
saluran cerna bagian bawah termasuk kolon dan rektum. Akibatnya
tidak ada ganglion parasimpatis (aganglion) di daerah tersebut.
sehingga menyebabkan peristaltik usus menghilang sehingga profulsi
feses dalam lumen terlambat serta dapat menimbulkan terjadinya
distensi dan penebalan dinding kolon di bagian proksimal sehingga
timbul gejala obstruktif usus akut, atau kronis tergantung panjang
usus yang mengalami ganglion.
12. Bagaimana patofisiologi Megakoon
kongenital?penyumbatanKegagalan migrasi kraniokaudal pada precursor
sel ganglion sepanjang saluran gastrointestinal (kehamilan minggu 5
dan 12)Gejala : diare, distensi abdomen, feses berbau busuk,
demamDapat sebabkan kematianEnterokolitis Distensi dan iskemia
ususResiko konstipasiMual, muntah, kembungObstruksi kolon
distalPenimbunan fesesPenumpukan/akumulasi isi usus yg dekat dgn
megakolonTidak dapat dorong makanan yang dicernaGerakan tenaga
dorong (peristaltic) abnormal/tidak adaKerusakan primer (tidak ada
sel ganglion parasimpatis) otonom pada pleksus submukosa meissner
dan mienterik auerbash pada satu segmen kolon atau lebih.
Sumber : Kumar .V, Cotran R.S, Robbins S.L. Buku Ajar Patologi
Robbin . Edisi 7. EGC. Jakarta;2007
13. Bagaimana patologi anatomi Megakolon kongenital?Pada kolon
yang normal menampilkan adanya sel ganglion pada pleksus mienterik
(Auerbach) dan pleksus sub-mukosa (Meissner). Diagnosis
histopatologi PH didasarkan atas absennya sel ganglion pada kedua
pleksus tersebut. Disamping itu akan terlihat dalam jumlah banyak
penebalan serabut saraf (parasimpatis). Akurasi pemeriksaan akan
semakin tinggi apabila menggunakan pengecatan immunohistokimia
asetilkolinesterase, suatu enzim yang banyak ditemukan pada serabut
saraf parasimpatis, dibandingkan dengan pengecatan konvensional
dengan haematoxylin eosin. Pada beberapa pusat pediatric dengan
adanya peningkatan asetilkolinesterase di mukosa dan submukosa
disertai dengan manifestasi gejala yang khas dan adanya foto barium
enema yang menunjukkan adanya zona transisi sudah cukup untuk
menegakkan diagnosis PH. Diagnosis ditegakkan apabila ditemukan sel
ganglion Meisner dan ditemukan penebalan serabut saraf. 14.
Bagaimana gambaran histopatologi Megakolon kongenital?Tidak adanya
sel ganglion pada pleksus myenterik (Auerbach) dan pleksus
sub-mukosa (Meissner). Di samping itu akan terlihat dalam jumlah
banyak penebalan serabut saraf (parasimpatik). Akurasi pemeriksaan
dengan Pengecatan Acetylcholinesterase, suatu enzim yang banyak
ditemukan pada serabut saraf parasimpatik.
Normal rektum menunjukan minimal aktivitas Acetylcholinesterase
dari lamina propia dan ganglion submukosa.
Penyakit Hirschsprung dikarakteristikan dengan peningkatan
positif acetylcholinesterase di lamina propia dan penebalan serabut
saraf di submucosa15. Bagaimana diagnosis Megakolon
kongenital?AnamnesisAdanya keterlambatan pengeluaran mekonium
pertama yang pada umumnya keluar > 24 jam, muntah berwarna
hijau, adanya obstipasi masa neonatus. Pada anak yang lebih besar
obstipasi semakin sering, perut kembung, dan pertumbuhan terhambat
serta riwayat keluarga sebelumnyaPemeriksaan FisikPada neonatus
biasa ditemukan perut kembung karena mengalami obstipasi. Colok
dubur maka sewaktu jari ditarik keluar maka feses akan menyemprot
keluar dalam jumlah yang banyak dan tampak perut anak sudah kembali
normal.Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan foto polos abdomen dan
khususnya pemeriksaan enema barium merupakan pemeriksaan diagnostik
secara dini pada neonatus. akan dijumpai tiga tanda khas yaitu
adanya daerah penyempitan di bagian rektum ke proksimal yang
panjangnya bervariasi, terdapat daerah transisi, terlihat di
proksimal daerah penyempitan ke arah daerah dilatasi, serta
terdapat daerah pelebaran lumen di proksimal daerah transisi. Foto
retensi barium, yakni foto setelah 24-48 jam barium dibiarkan
membaur dengan feses ke arah proksimal kolon.
Gambar 2.4 Foto polos abdomen pada penderita penyakit
Hirschsprung
Gambar 2.5 Foto barium enema pada penderita penyakit
Hirschsprung
Pemeriksaan Patologi AnatomiDiagnosis patologi-anatomik penyakit
Hirschsprung dilakukan melalui prosedur biopsi yang didasarkan atas
tidak adanya sel ganglion pada pleksus myenterik (Auerbach) dan
pleksus sub-mukosa (Meissner). Di samping itu akan terlihat dalam
jumlah banyak penebalan serabut saraf (parasimpatik).Manometri
AnorektalPemeriksaan manometri anorektal adalah suatu pemeriksaan
objektif yang mempelajari fungsi fisiologi defekasi pada penyakit
yang melibatkan sfingter anorektal. Dua komponen dasar yaitu
transuder yang sensitif terhadap tekanan seperti balon mikro dan
kateter mikro, serta sistem pencatat seperti poligraph atau
komputer.Penyakit Hirschsprung adalah hiperaktivitas pada segmen
dilatasi, tidak adanya kontraksi peristaltik yang terkoordinasi
pada segmen usus aganglionik, sampling reflex tidak berkembang yang
artinya tidak dijumpainya relaksasi sfingter interna setelah
distensi rektum akibat desakan feses atau tidak adanya relaksasi
spontan.
16. Apa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk penyakit
Megakolon kongenital?Pemeriksaan fisikPada inspeksi abdomen,
terlihat perut cembung/ membuncit seluruhnya, didapatkan perut
lunak hingga tegang pada palpitasi, bising usus melemah dan
jarang.
Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan radiologii. Pada foto otot
polos abdomen dapat dijumpai gambaran obstruksi usus letaknya
rendah.ii. Pemeriksaan yang merupakan standar dalam menegakkan
diagnosa Hirschprung adalah barium edemaiii. Apabila dari foto
barium edema tidak terlihat tanda khas penyakit hirscprung
dilanjutkan dengan foto retensi barium.b. Manometri anus yaitu
pengukuran tekanan sfingter anus dengan cara mengembangkan balon di
dalam rektumc. Biopsi rektum menunjukkan tidak adanya ganglion
sel-sel saraf.
17. Bagaimana tanda dan gejala Megakolon kongenital?Pada bayi
yang baru lahir, kebanyakan gejala muncul 24 jam pertama kehidupan.
Dengan gejala yang timbul: distensi abdomen dan bilious emesis.
Tidak keluarnya mekonium pada 24 jam pertama kehidupan merupakan
tanda yang signifikan mengarah pada diagnosis ini.Kebanyakan
anak-anak dengan hirschsprung datang karena obstruksi intestinal
atau konstipasi berat selama periode neonatus. Gejala cardinal nya
yaitu gagalnya pasase mekonium pada 24 jam pertama kehidupan,
distensi abdomen dan muntah.Beberapa mengalami konstipasi menetap,
mengalami perubahan pada polamakan, perubahan makan dari ASI
menjadi susu pengganti atau makanan padat. Didiagnosis karena
adanya riwayat konstipasi, kembung berat dan perut seperti tong,
massa faeses multipel dans ering dengan enterocolitis, dan dapat
terjadi gangguan pertumbuhan. Gejala dapat hilang namun beberapa
waktu kemudian terjadi distensi abdomen. 18. Bagaimana tatalaksana
Megakolon kongenital?Tindakan dekompresi medik, atau dekompresi
bedah dengan pembuatan sigmoidostomi. Terapi medis hanya dilakukan
untuk persiapan bedah. Prinsip penanganan atau terapi penyakit
hirschsprung umumnya dengan melaksanakan dekompresi yang dilakukan
dengan rectal washing dan diversion(colostomi). Serta terapi
definitifnya adalah dengan pembedahan yaitu dengan mengganti atau
membungkus usus yang mengalami aganglion dengan yang ganglion.
19. Apa pencegahan yang dapat dilakukan untuk penyakit megakolon
kongenital?Pencegahan PrimerPencegahan primer pada penderita
HIrschsprung dapat dilakukan dengan cara:a. Health PromotionPada
tahap health promotion ini, sebagai pencegahan tingkat pertama
(primary prevention) adalah perlunya perhatian terhadap pola
konsumsi sejak dini terutama sejak masa awal kehamilan.b. Spesific
ProtectionPencegahan lebih mengarah pada perlindungan terhadap
ancaman agent penyakitnya misalnya melakukan akses pelayanan
Antenatal Care (ANC) terutama pada skrining ibu hamil beresiko
tinggi, imunisasi ibu hamil, pemberian tablet tambah darah
danpemeriksaan rutin sebagai upaya deteksi dini obstetric dengan
komplikasi.Pencegahan SekunderDiagnosa penyakit Hirschsprung dapat
ditegakkan pada masa neonatal. Berbagai teknologi tersedia untuk
menegakkan diagnosis penyakit Hirschsprung. Dengan melakukan
anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik yang teliti, pemeriksaan
radiografik, serta pemeriksaan patologi anatomi biopsi isap rektum,
diagnosis penyakit Hirschsprung pada sebagian besar kasus dapat
ditegakkan.
20. Apa kerusakan yang terjadi pada Megakolon
kongenital?Penyakit Hirschsprung merupakan penyakit dari usus besar
(kolon) berupa gangguan perkembangan dari sistem saraf enterik.
Pada bayi yang lahir dengan penyakit Hirschsprung tidak ditemui
adanya sel ganglion yang berfungsi mengontrol kontraksi dan
relaksasi dari otot polos dalam usus distal. Tanpa adanya sel-sel
ganglion (aganglionosis) otot-otot di bagian usus besar tidak dapat
melakukan gerak peristaltik (gerak mendorong keluar feses).
21. Apa yang menyebabkan kegagalan migrasi sel-sel krista
neuralis menuju sel target?Hal ini diakibatkan oleh karena
terhentinya migrasi kraniokaudal dari sel krista neuralis di daerah
kolon distal pada minggu ke lima sampai minggu ke dua belas
kehamilan untuk membentuk sistem saraf usus. Migrasi sel-sel krista
neuralis yang kemudian mengadakan proliferasi dan diferensiasi
didalam dinding usus akan meningkatkan pembentukan sel saraf dan
sel glial pada sistem saraf intestinal. Kegagalan proses ini selama
fase embriogenesis akan mengakibatkan gangguan motilitas usus
seperti yang terlihat pada penyakit Hirschsprung.
Gambar. Dilatasi kolon akibat tidak ditemukannya sel saraf pada
bagian akhir usus Pleksus Myenterik (Auerbach) dan Pleksus
Submukosal (Meissner)
22. Mengapa tidak adanya sel-sel ganglion otonom pada lapisan
mientrik pada submucosa usus besar?Tidak adanya inervasi saraf
adalah akibat dari kegagalan perpindahan neuroblast dari usus
proksimal ke distal. Segmen yang agangloinik terbatas pada
rektosigmoid pada 75 % penderita, 10% seluruh kolonnya tanpa
sel-sel ganglion. Bertambah banyaknya ujung-ujung saraf pada usus
yang aganglionik menyebabkan kadar asetilkolinesterase
tinggi.bagian kolon dari yang paling distal sampai pada bagian usus
yang berbeda ukuran penampangnya, tidak mempunyai ganglion
parasimpatik intramural. Bagian kolon aganglionik itu tidak dapat
mengembang sehingga tetap sempit dan defekasi terganggu. Akibat
gangguan defekasi ini kolon proksimal yang normal akan melebar oleh
tinja yang tertimbun, membentuk megakolon.
23. Mengapa pada pasien ini ususnya melebar dan apa pengaruhnya
pada proses pencernaan?Pada penyakit Hirschsprung, ganglion ini
tidak terbentuk sehingga segmen usus tidak memiliki gerakan
peristaltik untuk dapat mendorong bahan-bahan yang dicerna dan
terjadi penyumbatan sehingga usus bayi melebar yang menyebabkan
akumulasi/ penumpukan isi usus dan distensi usus yang berdekatan
dengan kerusakan (megakolon). Kegagalan sfingter anus internal
untuk berelaksasi berkontribusi terhadap gejala klinis adanya
obstruksi , karena dapat mempersulit evakuasi zat padat (feses),
cairan, dan gas. Selain itu juga dapat menyebabkan malnutrisi
ditandai dengan kegaglan tumbuh kembang.
24. Faktor apa saja yang menghambat embriogenesis?a. Faktor
heredokonstitusionil Yaitu gen yang terdapat di dalam nukleus. DNA
yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat
sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus
tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen
yang abnormal.b. Faktor Lingkungan (defesiensi vitamin, iodium,dan
lain lain)Dengan menghilangkan vitamin dalam makanan saat proses
embriogenesis akan menyebabkan suatu kelainan.c. Faktor Toksin
Kimia (propiltiourasil, aminoprotein, obat kontrasepsi dll)Obat
obatan dapat menimbulkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali
dan hiperplasia adrenal.
25. Kelainan kongenital apa saja yang mungkin dapat terjadi pada
usus?a. Anomali kongenital , dapat terjadi berbagai anomali di usus
seperti: Duplikasi usus halus/ kolon, biasanya dalam bentuk
struktur sakular hingga struktur kistik yang panjang Malrotasi
seluruh usus, akibat rotasi usus yang tidak tepat pada masa mudigah
Omfalokel, otot abdomen tidak terbentuk sehingga bayi lahir dengan
herniasi isi perut ke kantung membranosa ventral. Gastroskisis,
sebagian dinding abdomen tidak terbentuk sehingga usus terburai
keluar.b. Atresia dan stenosis Obstruksi (atresia)
Inkomplit(stenosis) Atresia dapat berupa diafragma imperforata atau
berupa segmen usus menciut menjadi seperti tali yang menghubungkan
usus proksimal dan distal yang normal. Stenosis disebabkan oleh
penyempitan suatu segmen usus atau sebuah diafragma dengan lubang
sempit didalamnya.