Oleh: LUKITA DINARSYAH TUWO Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara: Penjaringan Aspirasi Masyarakat sebagai Masukan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 Pontianak, 20 Februari 2014 RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Oleh:
LUKITA DINARSYAH TUWO
Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas
Disampaikan dalam acara:
Penjaringan Aspirasi Masyarakat sebagai Masukan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Pontianak, 20 Februari 2014
RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KERANGKA PAPARAN
RPJMN dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
RPJMN 2015-2019 dalam Kerangka RPJPN 2005-2025
Penyusunan RPJMN dalam kerangka kesinambungan perencanaan pembangunan
Kerangka Pembangunan Berkelanjutan
Review Beberapa Indikator Pembangunan
Tantangan Pembangunan Nasional
Arah Kebijakan Pembangunan
Sasaran Pembangunan
Slide - 2
RPJMN DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Isu Strategis Jangka Menengah 2015-2019 (background studies)
Evaluasi RPJMN 2010-2014
Aspirasi Masyarakat
RPJMN :Menjabarkan Visi – Misi Presiden Terpilih Ke Dalam
Berbagai Program dan Kegiatan Pembangunan
Slide - 7
RPJMN 2015-2019 :1. Prioritas Nasional2. Arah Kebijakan dan Sasaran Pembangunan Nasional3. Dukungan Mekanisme Implementasi :- Kerangka Regulasi- Kerangka Kelembagaan- Kerangka Pendanaan4. Pembangunan Bidang-bidang5. Pembangunan Wilayah
Visi – Misi Presiden terpilih
Arahan RPJPN 2005-2025
Penyusunan Background Studies : identifikasi isu-isu strategis jangka menengah 2015-2019
Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019
Rancangan Awal RPJMN 2015-2019
Rancangan Akhir RPJMN 2015-2019
Januari 2013 – Desember 2013
Januari 2014 – Agustus 2014
mulai November 2014
Januari 2015
AGENDA PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
Slide - 8
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
Slide - 9
Backg
rou
nd
Stu
die
s
SD
AS
DM
IPT
EK
*Sumber UU 17/2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025
EVALUASI RPJMN 2
MASUKAN STAKEHOLDERS
1. SosialBudaya danKehidupanBeragama
2. Ekonomi3. Iptek4. Sarana dan
Prasarana5. Politik6. Hankam7. Hukum dan
Aparatur8. Wilayah dan
Tata Ruang9. SDA dan LH
9 Bidang:
PEMBANGUNANBERDAYA SAING,
INKLUSIF,BERKELANJUTAN &
BERKEADILAN
Pengarusutamaan
Tantangan &Kendala
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KERANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Perkembangan APM dan APK menurut Jenjang Pendidikan, 2003-2012
Slide - 16
Angka Partisipasi sekolah membaik, namun perlu peningkatan akses pendidikan menengahdan tinggi serta kualitas pendidikan dan peningkatan akses bagi masyarakat miskin
INDIKATOR KESEHATANINDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2014
1. Angka kematian Ibu (AKI) 228 118
2. Angka kematian bayi (AKB) 34 24
3. Prevalensi kekurangan gizi 18,4 15
63
020406080
100120
Sula
wes
i B
arat
Mal
uk
u U
tara
Mal
uk
uSu
law
esi
Ten
ggar
a
Kal
iman
tan
Ten
gah
Pap
ua
Sula
wes
i T
enga
h
Ben
gku
luK
alim
anta
n S
elat
an
Pap
ua
Bar
at
Go
ron
talo
Kal
iman
tan
Bar
at
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Jam
bi
Sula
wes
i Se
lata
n
Sum
ater
a U
tara
Ria
u
Ace
hSu
mat
era
Sela
tan
Sula
wes
i U
tara
Ban
ten
Lam
pu
ng
IND
ON
ESI
A
Kal
iman
tan
Tim
ur
Jaw
a B
arat
Kep
. Ban
gka
Bel
itu
ng
Nu
sa T
engg
ara
Bar
atSu
mat
era
Bar
at
Jaw
a T
enga
h
Kep
ula
uan
Ria
u
Jaw
a T
imu
r
DI
Yo
gyak
arta
DK
I Ja
kar
ta
Bal
i
Persalian di fasilitas kesehatan masih belum optimal;Disparitas Persalinan di Fasilitas Kesehatan cukup lebar
Prevalensi kekurangan gizi pada balita masih tinggi,
disparitas kekurangan gizi antar provinsi masih lebar
TANTANGAN
Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak (service delivery)
Meningkatkan kualitas gizi ibu dan anak
17
Slide - 17
Tingkat pengangguran menurun, namun perlu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi danberkualitas untuk penyediaan lapangan kerja yang lebih besar
INDIKATOR EKONOMI
18
a. Ada penurunan penciptaan lapangan kerja dalam 3 tahun terakhir (2011-2013) dibandingkan periode 2007-2010.
b. Untuk tahun 2013, meskipun ekonomi tumbuh sekitar 5,9 persen, terdapat penurunan jumlah pekerja secara nasional, meskipun relatif kecil (10.000 pekerja), yang berimplikasi kepada tingkat pengangguran meningkat.
c. Peningkatan pengangguran terjadi pada kelompok SMA (SMU dan SMK).
Slide - 18
EoDB
2014
CTRY RANK
SGP 1
MYS 6
THA 18
BRN 59
RUS 92
CHN 96
VNM 99
PHL 108
BRA 116
IDN 120
IND 134
KHM 137
LAO 159
MMR 182
CPI
2013
CTRY SCORE
SGP 87
BRN 55
MYS 49
BRA 43
CHN 39
THA 37
IND 36
PHL 34
IDN 32
VNM 31
RUS 28
KHM 22
MMR 15
LAO 13
CoC
2012
CTRY SCORE
SGP 2,15
BRN 0,64
MYS 0,30
BRA -0,07
THA -0,34
CHN -0,48
IND -0,57
VNM -0,56
IDN -0,66
PHL -0,58
RUS -1,01
LAO -1,04
KHM -1,04
MMR -1,12
GOV. EFF.
2012
CTRY SCORE
SGP 2,15
MYS 1,01
BRN 0,83
THA 0,21
PHL 0,08
CHN 0,01
BRA -0,12
IND -0,18
IDN -0,29
VNM -0,29
RUS -0,43
KHM -0,83
LAO -0,88
MMR -1,53
GCR (TOTAL)
2013-2014
CTRY RANK
SGP 2
MYS 24
BRN 26
CHN 29
THA 37
IDN 38
BRA 56
PHL 59
IND 60
RUS 64
VNM 70
LAO 81
KHM 86
MMR 139
GCR (INST.)
2013-2014
CTRY RANK
SGP 3
BRN 25
MYS 29
CHN 47
LAO 63
IDN 67
IND 72
THA 78
PHL 79
BRA 80
KHM 91
VNM 98
RUS 121
MMR 141
EoDB : Ease of Doing Business (IFC, WB) (2014)CPI : Corruption Perception Index (TI)CoC : Control of Corruption (WB)Gov. Eff. : Government Effectiveness Index (WB)GCR : Global Competitiveness Report (WEF)GCR (Inst.): Global Competitiveness Report (Variabel Institution) - WEF
INDIKATOR KORUPSIPenegakan anti korupsi membaik, namun perlu percepatan
Slide - 26
8%
19%
41%
57%
63%
76% 74%
0% 3% 0% 3%
18%
30%
61%
0,70% 0,69% 2,87% 2,97%5,73%
11,61%
24,94%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
K/L
Provinsi
Kab/Kota
Opini WTP BPK atas Laporan Keuangan
5,83
6,846,64 6,16
7,07 6,86 7,37
6,696,46
5,26
6,006,32
6,82
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
pusat daerah*skor: 1-10
Skor Integritas Pelayanan Publik
C
INDIKATOR PELAYANAN PUBLIK
Slide - 27
Kualitas pelayanan publik pusat dan daerah perlu ditingkatkan
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
28
Wilayah Sumatera
Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%
Pertumb. Ekonomi 8.21%
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53
Tingkat Kemiskinan 12,07 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20
Tingkat Pengangguran 5,66%
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %
Pertumb. Ekonomi 4,83 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70
Tingkat Kemiskinan 6,69 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90
Tingkat Pengangguran 5,30%
Wilayah Sulawesi
Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %
Pertumb. Ekonomi 8,67%
PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86
Tingkat Kemiskinan 13,99 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60
Tingkat Pengangguran 5,23 %
Wilayah Papua
Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %
Pertumb. Ekonomi 6,38 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43
Tingkat Kemiskinan 30,50%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60
Tingkat Pengangguran 3,97%
Wilayah Maluku
Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %
Pertumb. Ekonomi 7,33 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80
Tingkat Kemiskinan 16,42%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20
Tingkat Pengangguran 6,37 %
Wilayah Nusa Tenggara
Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %
Pertumb. Ekonomi 1,54 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97
Tingkat Kemiskinan 19,79%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30
Tingkat Pengangguran 4,06 %
Wilayah Jawa-Bali
Share PDRB thdp 33 Prov 58,87%
Pertumb. Ekonomi 6.58%
PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61
Tingkat Kemiskinan 11,36 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60
Tingkat Pengangguran 6,65 %
Sumber : BPS 2012 (diolah)
Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %, Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96% Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 % PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta
KABUPATEN
Total: 398 Kabupaten
RTRW Kab yang Sudah ditetapkan:
264 RTRW Kab (66%)
KOTA
Total: 93 Kota
RTRW Kota yang sudah ditetapkan:
70 RTRW Kota (75%)
INDIKATOR TATA RUANG
Slide - 29
Perlu percepatan penetapan RTRW Provinsi dan Kab/Kota
PETA STATUS RTRW PROVINSI
POSISI KOMPETITIF INFRASTRUKTUR INDONESIATAHUN 2013
Sumber : The Global Competitiveness Index 2013-2014 – World Economic Forum
Deskripsi Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Philippines
Infrastruktur 82 25 61 110 98
Jalan 78 23 42 102 87
Kereta Api 44 18 72 58 89
Pelabuhan 89 24 56 98 116
Angkutan Udara 68 20 34 92 113
Listrik 89 37 58 95 93
Telepon Selular 62 27 49 21 81
Telepon Tetap 82 79 96 88 109
Slide - 30
Daya saing infrastruktur membaik, namun harus dipercepat untuk
menghadapi persaingan dengan negara tetangga
KONDISI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI INDONESIA DIBANDINGKAN DENGAN BEBERAPA NEGARA
31,4
28,7
22,8
7,2
6,4
4
0,5
0,2
53,8
65,1
46,9
41,2
86,7
59
91,7
98,1
0% 20% 40% 60% 80% 100%
China (2010)
Japan (2007)
Korea (2010)
Malaysia (2010)*
Indonesia (2010)
Thailand (2010)
Vietnam (2010)
Philippines (2006)
Pangsa Moda Transportasi Antar Kota
Rail Road Inland Waterways Air Bus
48
35
32
25
19
14
14
5
2,3
2
12
26
39
11
29
40
46
69
62,2
20
3
34
2
63
29
46
20
6
12,9
22
37
5
27
23
19
20
22,6
56
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Tokyo (2009)
Seoul (2009)
Osaka (2000)
Hong Kong (2011)
Singapore (2011)
Guangzhou (2010)
Taipei (2010)
Sydney (2010)
DKI Jakarta (2010)
Beijing (2011)
Pangsa Moda Transportasi Perkotaan
Rail Private Transport Non-Rail Public Transport Others
Peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang pendidikan
Penurunan kesenjangan akses pendidikan (antarwilayah, antarkelompok status ekonomi, dan antargender).
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat , pencegahan dan pengendalian penyakit
Penguatan karakter dan jati diri bangsa.
Ekonomi:
Pemanfaatan Bonus Demografi
Peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi
Debottlenecking dan peningkatan kapasitas infrastruktur
Pengembangan sistem inovasi dan ekonomi kreatif
Penanggulangan kemiskinan dan pemerataan
Penciptaan lapangan kerja yang berkualitas
Peningkatan kontribusi UKM terhadap ekonomi
Slide - 39
TANTANGAN RPJMN 2015-2019:BIDANG-BIDANG RPJPN (2)
Polhukhankam:
Pemantapan dan percepatan konsolidasi demokrasi
Peningkatan kapasitas pertahanan dan stabilitas keamanan nasional
Perbaikan tata kelola pembangunan dan penegakan hukum yang berkualitas.
Peran Indonesia dalam berbagai forum internasional.
Wilayah dan Tata Ruang:
Pengurangan kesenjangan antar wilayah
Percepatan pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan
Pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah
Peningkatan efektivitas penataan ruang
Slide - 40
TANTANGAN RPJMN 2015-2019 (3)
Slide - 41
Sarana Prasarana:
Penguatan konektivitas nasional dan sinergi antarsektor
Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar
Peningkatan kapasitas infrastruktur untuk meningkatkan daya saing
SDA dan LH:
Pemantapan ketahanan pangan
Penguatan ketahanan energi dan air
Penguatan pembangunan kelautan berdimensi kepulauan
Pengembangan ekonomi hijau (green economy)
Penanganan perubahan iklim (mitigasi dan adaptasi)
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 42
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (1)
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN:
1. Meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua jenjang pendidikandengan memberikan perhatian lebih pada daerah 3T, penduduk miskin, dan anak dengan kebutuhan khusus.
2. Meningkatkan kompetensi siswa Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan literasi.
3. Menyelaraskan bidang studi SMK dengan kegiatan ekonomi utama di masing-masing kab/kota.
4. Memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah yang berkualitas.
5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu dan anak.
6. Memperbaiki status gizi remaja putri, ibu hamil dan anak dibawah 2 tahun.
7. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit serta penyehatan lingkungan.
8. Meningkatkan kualitas implementasi jaminan kesehatan masyarakat.
9. Pengembangan kebijakan afirmatif : pelayanan dasar, pengembangan penghidupanberkelanjutan, dan sistem perlindungan sosial yang komprehensif.
Slide - 43
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (2)
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN:
1. Transformasi ekonomi melalui industrialisasi berkelanjutan(green secara bertahap) dan penguasaan iptek.
2. Menjaga dan mempertahankan kesinambungan fiskal.
3. Meningkatkan daya saing produk ekspor non migasmanufaktur dan jasa (parawisata dan lainnya).
4. Meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan kesempatankerja yang berkualitas.
2. Meningkatkan penegakan hukum serta efektivitaspencegahan dan pemberantasan korupsi.
3. Memantapkan dan mempercepat konsolidasi demokrasi.4. Meningkatkan kapasitas pertahanan dan stabilitas
keamanan nasional.5. Meningkatkan kepemimpinan dan kualitas partisipasi
Indonesia dalam forum internasional.
Slide - 45
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (4)
MENGEMBANGKAN DAN MEMERATAKAN PEMBANGUNAN DAERAH:
1. Menjaga momentum pertumbuhan Wilayah Jawa-Bali dan Sumateraserta meningkatkan kinerja pusat-pusat pertumbuhan wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
2. Menjamin pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah bagiseluruh lapisan masyarakat.
3. Mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasanperbatasan.
4. Meningkatkan kualitas pembangunan perkotaan dan perdesaan.
5. Mempercepat penetapan rencana tata ruang wilayah.
6. Mengoptimalkan desentralisasi dan otonomi daerah.
Slide - 46
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (5)
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN:
1. Memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan
2. Mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik).
3. Menjamin ketahanan air, pangan, dan energi untuk mendukung ketahanan nasional
4. Mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan
5. Meningkatkan kontribusi kerjasama pemerintah swastadalam pembangunan infrastruktur
6. Mengintegrasikan isu lintas bidang infrastruktur
Slide - 47
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019 (6)
MENINGKATKAN PENGELOLAAN DAN NILAI TAMBAH SUMBER DAYA ALAM YANG BERKELANJUTAN:
1. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatanproduktivitas dan perluasan areal pertanian.
2. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian/perikanan.
3. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber dayamineral dan tambang lainnya.
4. Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya energi.
5. Meningkatkan efisiensi dan pemerataan pemanfaatan energi.
6. Mengembangkan ekonomi kelautan yang terintegrasiantarsektor dan antarwilayah.
7. Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.Slide - 48
2. Mempercepat rehabilitasi daerah terkena bencana
3. Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
SASARAN RPJMN 2015-2019 (INDIKATIF)
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 50
SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019
Keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030:
Pertumbuhan ekonomi sekitar 6-8 persen per tahun, terutama didukung oleh industri yang mempunyai nilai
tambah tinggi
PDB per kapita 2019 sekitar USD 7000
Pengurangan angka kemiskinan menjadi 6-8 persen pada periode 2015-2019
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia:
Meningkatnya angka partisipasi pendidikan (dasar, menengah dan tinggi):
APM SD/MI/sederajat : 97 % (2019)
APM SMP/MTs/sederajat : 80 % (2019)
APK SMP/MTs//sederajat : 104 % (2019)
APK SMA/SMK/MA : 89 % (2019)
APK PT/PTA : 33 % (2019)
Membaiknya kualitas pendidikan
Angka Kematian Bayi dari 28 per seribu (2012) menjadi 25 per seribu (2019)
Terjaganya swasembada pangan :
Produksi Beras : 46,1 juta ton (pertumbuhan 2,9% per tahun)
Ketahanan energi :
Meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi (renewable energy)
Dari 4 % (2014) 6-7 % (2019)
Kapasitas terpasang pembangkit listrik : 92,9 GW
Slide - 51
RPJM 2 RPJM 3 RPJM 4
Pertumbuhan PDB 6 - 8 % per tahun
PDB per kapita2013
Sktr USD 4.0002019:
Sktr USD 7.0002025:
> USD 12.000
Kemiskinan 2013 :11,47%
6 - 8 % per tahun
Pengangguran 2013:6,25%
ROADMAP MIT
2015 2020 2025 20302010
Threshold Middle Income Trap
USD 12.000
BONUS DEMOGRAPHIC2010 2030
Slide - 52
SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019
Meningkatnya kuantitas sarana prasarana dan kualitas layanan
Rasio Elektrifikasi 100 %
Jangkauan air bersih 85%
Kelayakan jalan raya 100 %
Menurunnya emisi GRK: mendekati 26 % (2019)
Menurunnya kesenjangan :
Meningkatnya peranan PDRB di luar Jawa:
Luar Jawa: dari 41 % (2014) menjadi 45-47 % (2019)
Jawa: 59 % (2014) menjadi 53-55 % (2019)
Menurunnya jumlah kabupaten tertinggal:
Dari 114 Kab (2014) 39 Kab (2019)
Menurunnya praktek korupsi
Meningkatnya konsolidasi demokrasi
Slide - 53
SASARAN BAURAN ENERGI PRIMER(DRAFT KEN)
Kebijakan Energi Nasional (KEN) – mengamanatkan pemanfaatan EBT untuk menggantikanenergi fosil, memanfaatkan gas dengan lebih optimal. Batubara tetap dimanfaatkan sebagaisumber energi. Pada tahun 2019, konstribusi EBT diharapkan dapat mencapai 6-7%.
Slide - 54
Kajian Pengembangan Model Dalam Mendukung Perencanaan Energi
Gambar 20. Proyeksi Bauran Energi (Dengan Biomassa) Sampai Tahun 2025
(dalam juta SBM)
Gambar 21. Proyeksi Bauran Energi (Tanpa Biomassa) Sampai Tahun 2025
(dalam juta SBM)
File paparan akan dapat di-download di:
http://bappenas.go.id/penjaringan-aspirasi-
masyarakat-rpjmn
Masukan secara tertulis dapat disampaikan
pada Panitia maupun secara langsung
melalui web tersebut diatas
Slide - 55
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL