WARISAN LELUHUR MAKAM RAJA SIDABUTAR
Makam Raja Sidabutar adalah salah satu warisan leluhur Batak
yang dapat kita saksikan hingga sekarang ini. Makam tersebut berada
di Desa Tomok, Kecamatan Ambarita, Kabupaten Samosir, Provinsi
Sumatera Utara. Perjalanan dari Medan sebagai Ibu Kota Provinsi
Sumatera Utara menuju Tomok dapat ditempuh melalui 2 (dua) jalur
yaitu dari: Medan Tebing Tinggi Pematang Siantar Parapat Tomok, dan
dari Medan Berastagi - Tele Pangururan Tomok.Kata Tomok berasal
dari kata mokmok yang artinya gemuk yang melambangkan daerah yang
subur dan makmur. Penduduk asli Desa Tomok adalah Marga Sidabutar,
selain itu terdapat juga marga Sijabat, Siadari dan Sidabalok.
Dalam silsilah marga-marga Batak, marga-marga tersebut di atas
adalah satu kelompok keturunan yang disebut dengan Siopat Ama.
Masyarakat Desa Tomok pada umumnya hidup dari pertanian, perikanan,
peternakan, perdagangan dan pariwisata. Lahan pertanian warga Desa
Tomok sekitar 20 % saja dari total luas desa. Hasil pertanian warga
antara lain: bawang, kacang tanah, sayur-sayuran, pisang toba, padi
ladang. Di sektor perikanan, warga hidup sebagai nelayan dan
petambak ikan. Di sektor perdagangan dan pariwisata, mereka hidup
dari hasil penjualan home industry seperti souvenir, tenun ulos,
seni ukir kayu serta menjual makanan lokal. Di Desa Tomok terdapat
situs peninggalan sejarah berupa Makam yang terbuat dari batu.
Makam tersebut adalah merupakan makam dari Raja Sidabutar yang
konon diketahui sebagai raja pertama Desa Tomok. Berdasarkan
silsilah marga-marga Batak, Sidabutar adalah generasi ke-6 dari
keturunan si Raja Batak dengan urutan sebagai berikut: Si Raja
Batak Raja Isumbaon- Tuan Sori Mangaraja- Naiambaton- Simbolon-
Tamba- Sidabutar. Bila berdasarkan silsilah marga-marga Batak yang
rata-rata sekitar 20 generasi hingga sekarang ini, maka
diperkirakan makam Raja Sidabutar tersebut berusia sekitar 500
tahun.
Di dalam kompleks makam terdapat: Makam Raja Sidabutar I Makam
Raja Sidabutar II yang bernama Ompu Barita Makam Raja Sidabutar III
yang bernama Ompu Solompoan Makam Raja Sidabutar IV Makam keluarga
Raja Sidabutar Patung Panglima Perang Raja Sidabutar II yang
bernama Teuku Mohammad SaidDalam tradisi lama orang Batak,
khususnya para raja dan keturunannya selalu mempersiapkan makamnya
sebelum meninggal. Demikian juga dengan Raja Sidabutar telah
membangun sendiri makam tersebut ketika dia masih hidup. Pada makam
Raja Sidabutar terdapat patung wajah yang dibentuk menyerupai wajah
sang raja tersebut. Makam Raja Sidabutar I berukuran 1 x 2 meter
terbuat dari batu utuh dan mempunyai tutup pada bagian atas
belakang. Di posisi depan atas makam, terdapat sebuah patung kecil
yang melambangkan istri Raja Sidabutar I yaitu boru Nainggolan.
Gambar 1. Makam Raja Sidabutar I
Makam Raja Sidabutar II berukuran 1,5 x 2,5 meter terbuat dari
batu utuh dan mempunyai penutup pada bagian atas. Di posisi depan
atas makam, terdapat ukiran kepala dengan rambut gimbal yang
melambangkan kesaktian sang raja. Pada bagian belakang makam
terdapat patung wanita yang melambangkan tunangan Raja Sidabutar II
yaitu Anting Malela yang konon meninggal karena guna-guna. Pada
bagian depan makam, terdapat sebuah patung, konon seorang suku Aceh
yang bernama Muhammad Said yang dipercaya sebagai sebagai panglima
perang Raja Sidabutar II. Dapat dijelaskan bahwa Raja Sidabutar II
merupakan cucu dari Raja Sidabutar I.
Tampak depanTampak sampingGambar 2. Makam Raja Sidabutar II
Makam Raja Sidabutar III berukuran 1,5 x 2,5 meter yang sudah
terbuat dari semen. Makam Raja Sidabutar III ini berbeda dari makam
raja sebelumnya karena bukan terbuat dari batu utuh. Pada makam ini
terdapat lambang salib yang terbuat dari porselin yang menunjukkan
bahwa Raja Sidabutar III sudah memeluk agama Kristen.
Gambar 3. Makam Raja Sidabutar III
Makam Raja Sidabutar IV terbuat dari semen dan batu bata yang
dilapis dengan porselin, menggambarkan bahwa beliau sudah memasuki
jaman modern. Makam ini sudah memiliki ornamen-ornamen batak yang
dikenal dengan Gorga. Raja Sidabutar IV mempunyai 2 istri. Istri
yang pertama adalah Boru Hutabarat dan Istri Kedua adalah Boru
Damanik.
Gambar 4. Makam Raja Sidabutar IV
Pada bagian belakang makam Raja terdapat makam kecil yang
merupakan makam keluarga kerajaan dimana didalamnya hanya terdapat
tulang belulang saja. Pada bagian atas setiap makam Raja Sidabutar
terdapat kain berupa selendang berwarna hitam, merah dan putih.
Ketiga warna tersebut berhubungan dengan kepercayaan lama orang
Batak dimana warna hitam melambangkan Banua Ginjang yang dipimpin
oleh Batara Guru, warna merah melambangkan Banua Tonga yang
dipimpin oleh Batara Sori dan warna putih melambangkan Banua Toru
yang dipimpin oleh Batara Bala Bulan.
Gambar 5. Makam Para Raja Sidabutar
Pada bagian pintu gerbang keluar terdapat gambar boraspati
(cecak) dan adop-adop (bentuk payudara). Boraspati (cecak)
melambangkan kesuburan dan pengamanan. Sedangkan adop-adop (bentuk
payudara) melambangkan 4 prinsip yaitu kesuburan, kesetiaan,
kesucian dan kebersamaan. Horas Horas.. Horas...Kelompok II:1.
Nelson Lumbantoruan, M.Hum2. Ir. Eko Harianto3. Jumiter4. Herlando
Manurung, M.Si5. Martiana Sitepu6. Parmonangan Situmorang