Top Banner
9 RADAR MALANG ONLINE | RABU 18 NOVEMBER 2020 radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang S epuluh pengendara motor trail bergerak dari markas ProFauna, Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, menuju hutan lindung di Wagir, Sabtu (7/11) pukul 09.00. Disusul tiga mobil double cabin 4x4 milik Perhutani KPH Malang, BKSDA, serta Direktorat Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mereka adalah tim gabungan yang dibentuk untuk membongkar perburuan liar dan menangkap para pemburu yang sudah meresahkan. Total ada 26 petugas yang menyusuri hutan belantara tersebut, termasuk tim Polisi Hutan Mobile (Polhutmob) bersenjata api lengkap. Butuh waktu sekitar 40 menit menuju pos pertama di Precet Water Park, kawasan hutan lindung Wagir. Di sana, mereka sudah disambut tim dari Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wagir dan perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Proses koordinasi dan strategi pun dimatangkan. Sekitar delapan tim dari ProFauna lebih dulu naik menyebar ke sejumlah bukit di sekitar Gunung Pitrang, Gunung Batu Tulis, dan Gunung Loksongo. Semuanya berada di bawah BKPH Wagir. Mereka merupakan tim penyisir yang bertugas menjadi informan untuk memantau pergerakan pemburu. Semua anggota tim penyisir ini sudah dibekali alat komunikasi handy talky (HT). Ini karena di bukit dengan ketinggian di atas 1.200 dpl tersebut tidak ada sinyal. Delapan penyisir itu tersebar ke empat pos. Masing- masing pos dua petugas. Sementara tim lain dari Polhutmob, BKSDA, dan penegak hukum (gakkum) siaga di pos Precet Water Park. Mereka siaga, begitu muncul aba-aba ada pemburu, langsung mengepung area. Sekitar pukul 13.00, tim Polhutmob yang di pos pertama mulai menyebar. Sebagian naik menuju pos pantau di dekat Coban Loksongo. Jarak tempuhnya sekitar empat kilometer dari Precet Water Park. Jalan menuju pos tersebut menanjak dan terjal. Hanya motor jenis trail yang memungkinkan bisa naik ke pos tersebut. Sebagian tim berhenti di pos pantau Loksongo. Namun, ada lagi anggota tim yang meneruskan perburuan hingga menuju Coban Loksongo. Karena di atas Coban Loksongo itulah tempat komunitas lutung jawa yang jadi target perburuan. Beberapa pencari kayu, termasuk petugas sumber air yang ditemui di hutan, juga kerap melihat langsung pemburu lutung menuju ke bukit di atas Coban Loksongo. ”Saya sering lihat mereka (pemburu) berangkat mulai sore hari. Menjelang subuh biasanya turun dengan membawa hasil buruan,” terang Imam Sujari, warga yang ditemui dekat Coban Loksongo. Dari informasi itu, tim kian semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. Butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo. Selain jalan licin, menanjak, terjal, lebar jalan juga hanya setapak. Butuh keberanian dan nyali tinggi untuk bisa menembus hutan yang cukup perawan tersebut. Di sisi kanan ada jurang sangat curam, sedangkan sisi kiri pepohonan liar nan rimbun. Tim Jawa Pos Radar Malang bersama Ketua ProFauna Rosek Nursahid mencoba menembus hingga ke ujung jalan. Hanya, kurang dari selemparan batu dari ujung jalan, akses sudah buntu. Di tengah jalan yang hanya setapak itu terhalang pohon besar dan akar-akarnya. Motor trail yang ditunggangi tidak mungkin maju lagi. Mundur pun kerepotan. Ibaratnya, maju kena, mundur kena. ”Tidak ada pilihan, kita harus saling bantu gotong motor trail ini untuk putar balik. Keamanan diri juga penting,” ungkap Rosek Nursahid sembari menunjuk curamnya jurang di samping roda trail. Setelah tiga motor trail berhasil diputar balik dengan cara digotong, tim kembali ke pos pantau. Di sana, tim Polhutmob pun siaga. Setiap pergerakan warga diawasi. Petugas di pos lain terus saling komunikasi lewat HT setiap ada warga yang masuk hutan. Sembari melakukan pengintaian, tim banyak menggali informasi ke warga yang masuk hutan. Satu per satu ditanya keperluannya. Termasuk menanyakan lokasi di mana orang- orang biasanya berburu hewan. ”Yang saya tahu, biasanya warga Ngajum kerap berburu di sini. Mereka anak muda-muda. Tapi yang mereka cari biasanya burung,” ungkap Sucipto, salah satu warga yang mengaku bertugas membenahi pipa air dari sumber air di atas bukit. (c1/abm) TEMUKAN JERAT SATWA HINGGA POTONGAN TANGAN LUTUNG Temuan potongan tangan lutung jawa di jalur pendakian Gunung Butak, Dau, Oktober lalu menjadi perhatian serius. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhutani, dan ProFauna Indonesia pun menggelar operasi besar mengejar para pemburu. Tim Jawa Pos Radar Malang, Abdul Muntholib dan Darmono, ikut langsung dalam tim operasi gabungan tersebut. GALI DATA DI ATAS BUKIT: Wartawan Jawa Pos Radar Malang Abdul Muntholib (dua dari kiri) bersama Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid (dua dari kanan) sedang menggali informasi tentang pemburu satwa di dekat Coban Loksongo, Hutan Lindung Wagir, Sabtu (7/11). FOTO-FOTO: DARMONO/RADAR MALANG SIAGA TANGKAP PEMBURU: Petugas Polhutmob Perhutani KPH Malang saat melakukan pengawalan di pos pantau Precet Water Park, kawasan Hutan Lindung Wagir, Sabtu (7/11).
6

R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

Dec 12, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

9RadaR malang online | rabu 18 novembeR 2020

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

Sepuluh pengendara motor trail bergerak dari markas ProFauna, Desa

Petungsewu, Kecamatan Dau, menuju hutan lindung di Wagir, Sabtu (7/11) pukul 09.00. Disusul tiga mobil double cabin 4x4 milik Perhutani KPH Malang, bKSDa, serta Direktorat Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mereka adalah tim gabungan yang dibentuk untuk membongkar perburuan liar dan menangkap para pemburu yang sudah meresahkan. Total ada 26 petugas yang menyusuri hutan belantara tersebut, termasuk tim Polisi Hutan Mobile (Polhutmob) bersenjata api lengkap.

butuh waktu sekitar 40 menit menuju pos pertama di Precet Water Park, kawasan hutan lindung Wagir. Di sana, mereka sudah disambut tim dari bagian Kesatuan Pemangku Hutan (bKPH) Wagir dan perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Proses koordinasi dan strategi pun dimatangkan. Sekitar delapan tim dari ProFauna lebih dulu naik menyebar ke sejumlah bukit di sekitar Gunung Pitrang, Gunung batu Tulis, dan Gunung Loksongo. Semuanya berada di bawah bKPH Wagir. Mereka merupakan tim penyisir yang bertugas menjadi informan untuk memantau pergerakan pemburu. Semua anggota tim penyisir ini sudah dibekali alat komunikasi handy talky (HT). Ini karena di bukit dengan ketinggian di atas 1.200 dpl tersebut tidak ada sinyal. Delapan penyisir itu tersebar ke empat pos. Masing-masing pos dua petugas.

Sementara tim lain dari Polhutmob, bKSDa, dan penegak hukum (gakkum) siaga di pos Precet Water Park. Mereka siaga, begitu muncul aba-aba ada pemburu,

langsung mengepung area. Sekitar pukul 13.00, tim Polhutmob yang di pos pertama mulai menyebar. Sebagian naik menuju pos pantau di dekat Coban Loksongo. Jarak tempuhnya sekitar empat kilometer dari Precet Water Park. Jalan menuju pos tersebut menanjak dan terjal. Hanya motor jenis trail yang memungkinkan bisa naik ke pos tersebut. Sebagian tim berhenti di pos pantau Loksongo. Namun, ada lagi anggota tim yang meneruskan perburuan hingga menuju Coban Loksongo. Karena di atas Coban Loksongo itulah tempat komunitas lutung jawa yang jadi target perburuan. beberapa pencari kayu, termasuk petugas sumber air yang ditemui di hutan, juga kerap melihat langsung pemburu lutung menuju ke bukit di atas Coban Loksongo. ”Saya sering lihat mereka (pemburu) berangkat mulai sore hari. Menjelang subuh biasanya turun dengan membawa hasil buruan,” terang Imam Sujari, warga yang ditemui dekat Coban Loksongo.

Dari informasi itu, tim kian semangat. Dengan menunggangi

trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo. Selain jalan licin, menanjak, terjal, lebar jalan juga hanya setapak. butuh keberanian dan nyali tinggi untuk bisa menembus hutan yang cukup perawan tersebut. Di sisi kanan ada jurang sangat curam, sedangkan sisi kiri pepohonan liar nan rimbun. Tim Jawa Pos radar Malang bersama Ketua ProFauna rosek Nursahid mencoba menembus hingga ke ujung jalan. Hanya, kurang dari selemparan batu dari ujung jalan, akses sudah buntu. Di tengah jalan yang hanya setapak itu terhalang pohon besar dan akar-akarnya. Motor trail yang ditunggangi tidak mungkin maju lagi. Mundur pun kerepotan. Ibaratnya, maju kena, mundur kena. ”Tidak ada pilihan, kita harus saling bantu gotong motor trail ini untuk putar balik. Keamanan diri juga penting,” ungkap rosek Nursahid sembari menunjuk curamnya jurang di samping roda trail.

Setelah tiga motor trail berhasil diputar balik dengan cara digotong, tim kembali ke pos pantau. Di sana, tim Polhutmob pun siaga. Setiap pergerakan warga diawasi. Petugas di pos lain terus saling komunikasi lewat HT setiap ada warga yang masuk hutan. Sembari melakukan pengintaian, tim banyak menggali informasi ke warga yang masuk hutan. Satu per satu ditanya keperluannya. Termasuk menanyakan lokasi di mana orang-orang biasanya berburu hewan. ”Yang saya tahu, biasanya warga Ngajum kerap berburu di sini. Mereka anak muda-muda. Tapi yang mereka cari biasanya burung,” ungkap Sucipto, salah satu warga yang mengaku bertugas membenahi pipa air dari sumber air di atas bukit. (c1/abm)

Temukan JeraT SaTwa hinggaPoTongan Tangan LuTung

Temuan potongan tangan lutung jawa di jalur pendakian Gunung butak, Dau, Oktober lalu menjadi perhatian serius. badan Konservasi Sumber Daya alam (bKSDa), Perhutani, dan ProFauna Indonesia

pun menggelar operasi besar mengejar para pemburu. Tim Jawa Pos radar Malang, abdul Muntholib dan Darmono, ikut langsung dalam tim operasi gabungan tersebut.

gali daTa di aTaS bUKiT: Wartawan Jawa

Pos Radar malang abdul muntholib (dua

dari kiri) bersama Ketua ProFauna indonesia

Rosek nursahid (dua dari kanan) sedang menggali

informasi tentang pemburu satwa di dekat Coban loksongo, Hutan

lindung Wagir, Sabtu (7/11).

FoTo

-FoTo

: daRmo

no

/RadaR malan

g

Siaga TangKaP PembURU: Petugas Polhutmob Perhutani KPH malang saat melakukan pengawalan di pos pantau

Precet Water Park, kawasan Hutan lindung Wagir, Sabtu (7/11).

Page 2: R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

10RadaR malang online | rabu 18 novembeR 2020

malang KoTa - Kawasan he ning Pondok Pesantren Mif tahul Huda, Kelurahan Ga ding kasri, Kecamatan Klojen, kemarin siang (17/11) sekitar pukul 10.50 mendadak geger. Hal ini dikarenakan ada asap keba karan yang membumbung tinggi dari lantai empat ge dung asrama pondok putri. Dite ngarai, korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran ini.

Kejadian ini pun sontak membuat santriwati yang berada di dalam asrama ter sebut semburat keluar setelah asap hitam sudah membumbung tinggi. Hal ini pun sontak membuat warga dan santri putra bahu-membahu memadamkan kobaran api dalam gudang yang berada di lantai empat bangunan tersebut dengan cara seadanya. Info yang diterima Jawa Pos Radar Malang di lapangan, gudang tersebut berisi barang-barang seperti gelas, piring dan yang dipergunakan untuk kegiatan Haul. ”Ini memang para santri putra dengan luar biasa membantu pemadaman, warga juga ada yang membantu,” terang binmas uPT Damkar Kota Malang, Sumadi.

Sementara itu, Kepala uPT Damkar Kota Malang

Teguh budi Wibowo menduga bahwa kejadian ini disebabkan oleh aliran korsleting diarea tersebut. ”Memang di atas itu ada aliran listrik dan kebetulan di sana banyak bahan mudah terbakar seperti kardus, gelas, piring,” terang dia. Ketika ditanya sumber api berasal dari mana, dugaan sementara ialah aliran listrik

yang berada di atas plafon gudang berukuran 6 meter x 4 meter persegi tersebut. ”Dari sebelah timur mengarah ke selatan, di area pojok gudang. Kemungkinan ada percikan api dari atas ke bawah,” ujar dia. Hingga berita ini terbit, proses penyidikan tentang penyebab kebakaran oleh kepolisian masih terus berlangsung. (biy/mas)

PembaSaHan: Petugas PmK

sedang melakukan

pembasahan ulang

terhadap puing-puing

sisa kebakaran di

Ponpes miftahul Huda

kemarin (17/11).

Page 3: R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

11RadaR malang online | rabu 18 novembeR 2020

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

KoTa baTU - Keinginan sejumlah sekolah untuk segera menggelar belajar tatap muka (offline) harus dipendam dulu. Mereka harus bersabar. Sebab, Pemkot batu melalui Satgas Covid-19 belum memberi restu. Dinas pendidikan pun juga tidak mau ambil risiko. alasannya, Kota batu masih masuk zona oranye wabah virus korona. artinya, tingkat sebaran virus asal Wuhan, Tiongkok, itu masih kategori tinggi sehingga berisiko jika ada sekolah offline.

Kepala Dinas Pendidikan Kota batu Eny rachyuningsih meng ungkapkan jika akan memulai proses kegiatan belajar mengajar (KbM) tatap muka hanya saat status sudah menginjak zona ku ning. Ini sesuai surat keputusan bersama (SKb) 4 menteri.

”Sudah ada SKb dari menteri pen didikan, menteri kesehatan, menteri agama, dan menteri dalam negeri yang membahas prinsip pem bela jaran tatap muka. Harus tetap meng utamakan kesehatan dan keselamat an bagi

semua pelaku pendidikan,” terangnya kemarin (17/11).

Pernyataan tersebut berlaku bagi jenjang pendidikan PauD hingga SMP. untuk jenjang SMa sederajat, sudah ada beberapa sekolah di Kota batu yang mulai melakukan uji coba tatap muka. Namun, yang masuk sekolah bergantian. Masing-masing 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa.

Dia menjelaskan masih me nunggu rekomendasi pemerintah daerah sebagai acuan dimulainya KbM tatap muka. beberapa langkah sudah dilakukan guna mening katkan status dari oranye menjadi kuning. ”Salah satu upaya kami untuk memperbaiki status zona adalah gencar dalam melakukan Operasi Yustisi. Sosialisasi pene-rapan protokol juga dilaksanakan sebagai upaya perbaikan,” imbuh Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Muhammad Chori.

Sosialisasi penerapan protokol kesehatan meliputi pusat keramai an, tempat wisata, dan lembaga pelayanan masyarakat. Mereka rajin melakukan penanggulangan seperti penyemprotan disinfektan secara rutin.

”Hampir setiap dua minggu sekali di balai Kota among Tani. apabila terdapat permintaan penyemprotan tempat lain, pihak satgas akan lang sung melakukannya,” ung kapnya. Dia berharap agar masya rakat juga bisa melaksanakan protokol kesehatan supaya masa pandemi segera dapat terlewati. (wil/c1/abm)

Zona

Kuni

ngBa

ru Se

kola

h off

line

Dul

u,

PRoToKol KeTaT: Siswa SmKn 1 Kota batu dites suhu badan sebelum masuk ke ruang kelas.

RUbianTo/RadaR baTU

Page 4: R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

RadaR malang online | rabu 18 novembeR 2020

10

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malangradarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

1512

ada banyak komponen dari pemain yang perlu dikembalikan jika latihan kembali digelar. Maklum, Hendro Siswanto dan kawan-kawan sedang libur sebulan penuh. Karenanya, saat kembali punggawa tim Singo Edan butuh program untuk me ngembalikan kondisi mereka. Lantas, latihan apa yang dibutuhkan saat kembali menempa diri di lapangan?

asisten pelatih arema FC Charis Yulianto mengatakan, hal pertama yang akan diterapkan kepada pemain adalah latihan menggenjot kondisi fisik pemain. Pria asal blitar itu menambahkan, tidak adanya kompetisi kompetitif dan libur latihan berdampak pada penurunan kondisi pemain. ”Tentunya fisik yang paling utama,” tutur pelatih lisensi a aFC itu.

bagi atlet, fisik memang menjadi faktor penting dalam menentukan permainan di lapangan. Dia yakin tanpa ditunjang kekuatan fisik, pesepakbola akan kesulitan mengeluarkan kemampuannya di lapangan hijau. Karena itu, pemain-pemain arema FC membutuhkan minimal sebulan latihan, sebelum kembali terjun di kompetisi Liga 1 2020 mendatang. ”Supanya mengejarnya tidak terlalu berat, tim pelatih menyarankan para pemain untuk terus jalani rest aktif (latihan mandiri),” terang pria 41 tahun itu.

Menu-menu yang diberikan menurutnya beragam. Mulai dari kembali fisik mereka sampai teknik bermain latihan di lapangan. Charis memang tidak ingin saat kembali pemainya hanya punya cadangan fisik saja, namun lebih jauh teknik mereka juga tetap terasah. ”Para pemain juga harus kembali mengasah teknik, selain mengembalikan kondisi fisiknya,” urai dia. Jangan sampai, tambah dia, karena tidak latihan teknik saat kembali tubuhnya malah kaku.

Komponen fisik dan teknik diakuinya sangat penting bagi atlet sepak bola. apalagi untuk pemain-pemain yang tampil di Liga 1. Di mana level permaianannya hampir merata. Jadi jika tidak bisa mengimbangi akan sulit bersaing.

Oleh karenanya, jika diberikan satu bulan latihan, Charis mengaku kalau tim pelatih akan memadukan kedua hal itu sebaik mungkin. ”Kalau menurut saya pribadi, dalam 1 bulan, mungkin kami akan berikan porsi fokus fisiknya 1 minggu. Selebihnya teknik dan taktik,” jelas mantan pemain belakang Timnas Indonesia itu. (gp/dan)

Fisik TeknikTakTik

Seminggu,

lalu

dan

genJoT FiSiK: Striker arema FC dedik

Setiawan saat berlatih menempa fisik di

stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

l. m

ah

Fud

/Ra

da

R m

ala

ng

Page 5: R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

13RadaR malang online | rabu 18 novembeR 2020

JabUng – Ini kabar baik bagi dunia perkebunan Kabupaten Malang. Salah satu komoditas unggulan, yakni varietas durian tikno, kini sudah mendapat sertifikasi dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) rI. Sertifikasi untuk varietas yang berasal dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, itu diterbitkan 22 Oktober lalu dalam surat bernomor 1542/PVL/2020.

Durian tikno memang agak berbeda dari durian lainnya. Salah satunya terletak dari segi rasa dan bau yang tidak terlalu menyengat. ”Pada saat makan durian ini rasanya seperti makan es krim,” kata Kasi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang budi Widodo. Dia juga menjelaskan jika daya simpan durian tikno itu bisa berlangsung sekitar 5 hingga 7 hari pascapanen.

Hasil buahnya per pohon dalam setahun bisa mencapai 210-380 kilogram. ”Ketebalan daging buahnya sudah mau mendekati montong. Persentase bagian buah yang dapat dikonsumsi sekitar 36 persen dan yang tertinggi bisa men capai 36,7 persen,” papar budi. Dia melanjutkan, warna buah itu tidak begitu mencolok seperti durian lainnya.

”biasanya orang-orang suka yang warnanya mencolok, namun buah ini kuningnya tidak mencolok,”

ungkap dia. Soal nama ”tikno”, budi menyebut bila jenis durian itu memang termasuk dalam pohon induk tunggal (PIT). Nama pemilik satu-satunya pohon durian tersebut adalah Sutikno. Dari situlah tercetuslah nama tikno dalam varietas tersebut. ”Sejarahnya dia (Sutikno) menanam biji durian bajul, warna bijinya seperti kulit buaya dan punggungnya pun seperti buaya. Jenis durian ini termasuk jenis yang unggul di Kabupaten Malang,” ucapnya. (ajh/c1/by)

PRodUK UnggUlan: Proses verifikasi terhadap durian tikno sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Kini varietas itu sudah mendapat sertifikasi dari PPvTPP Kementan.

Durian Tikno Dapat Pengakuan Kementan

Page 6: R Temukan JeraT SaTwa hingga PoTongan Tangan LuTung...semangat. Dengan menunggangi trail, tim bergegas mendekati Coban Loksongo. butuh perjuangan berat menuju kawasan Coban Loksongo.

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

14RadaR malang online | rabu 18 novembeR 2020

malang KoTa – Tak hanya para siswa yang hingga kini masih berlajar dari rumah. Sistem pembelajaran daring juga berlaku bagi para mahasiswa. Namun beberapa kampus memberikan kelonggaran bagi mahasiswa yang memang wajib melakukan pratikum dalam studinya.

Kepala Humas universitas Merdeka (unmer) Malang Dr ana Mariani MSi menyebutkan, sudah ada beberapa jurusan yang melakukan praktikum secara offline. ”ada praktikum yang bisa ditunda ada juga yang memang tidak bisa. Maka untuk yang tidak bisa ditunda ini kami izinkan

untuk melakukan praktikum,” ujarnya.

Dosen Ilmu Komunikasi tersebut menutur kan, pihaknya menyerahkan kepada kepala laboraturium masing-masing jurusan terkait penjadwalan praktikum. Di mana dalam sekali praktik, maksimal hanya dipekenankan 20 mahasiswa yang masuk. Tentunya sesuai dengan instruksi rektor unmer tentang semua kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan standart protokol kesehatan.

”Kami juga meminta pertimbangan dengan para pengajar dulu sebelumnya.

Karena memang, tidak semua pembelajaran dapat dilakukan secara daring,” terang wanita berusia 45 tahun tersebut.

Sejalan unmer, universitas brawijaya juga telah melakukan hal serupa. Meski tak bisa menyebut secara pasti fakutas yang telah melakukan praktikum, Kepala Humas dan Kearsipan universitas brawijaya Kotok Gurito SE menyebutkan sudah ada beberapa jurusan yang telah melakukan praktikum. ”Tentunya praktikum dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang wajib diterapkan,” terangnya. (cho/nay)

Kampus Beri Kelonggaran Praktikum

Humas Unmer for Radar malang Jaga JaRaK: Kegiatan praktikum mahasiswa diploma Kepariwisataan Unmer yang

dilakukan dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.