PUTUSAN NOMOR HK.210/8 /V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KLM. VERSACE JAYA DI PERAIRAN SELAT LINTA LABUAN BAJO NUSA TENGGARA TIMUR Pada tanggal 29 Juli 2017 pukul 08.00 WITA, KLM. Versace Jaya berbendera Indonesia GT 43, awak kapal 5 (lima) orang dengan penumpang 19 orang bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo tujuan Pulau Komodo dan sekitarnya kemudian kembali ke Labuan Bajo, dalam pelayarannya tanggal 30 Juli 2017 pukul 09.00 WITA di Perairan Selat Linta kapal mendapatkan pusaran arus yang menyebabkan kapal tenggelam (melayang dalam air). Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa kapal KLM. Versace Jaya tenggelam (melayang dalam air). Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL. 205/3/18/DN-17, tanggal 16 Oktober 2017, telah melimpahkan Berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) Kecelakaan Kapal KLM. Versace Jaya kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373.a Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melaksanakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa: 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor AL.502/218/VII/KUPP.LB-2017 dibuat di Labuan Bajo, tanggal 30 Juli 2017 oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo; 2. Kronologis… MAHKAMAH PELAYARAN MAHKAMAH PELAYARAN
22
Embed
PUTUSAN NOMOR HK.210/8 /V/MP.18 DEMI KEADILAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/be0c953c...Pas Besar dikeluarkan oleh Kasie Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PUTUSAN NOMOR HK.210/8 /V/MP.18
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN
TENTANG
KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KLM. VERSACE JAYA
DI PERAIRAN SELAT LINTA LABUAN BAJO NUSA TENGGARA TIMUR
Pada tanggal 29 Juli 2017 pukul 08.00 WITA, KLM. Versace Jaya
berbendera Indonesia GT 43, awak kapal 5 (lima) orang dengan penumpang 19
orang bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo tujuan Pulau Komodo dan sekitarnya
kemudian kembali ke Labuan Bajo, dalam pelayarannya tanggal 30 Juli 2017 pukul
09.00 WITA di Perairan Selat Linta kapal mendapatkan pusaran arus yang
menyebabkan kapal tenggelam (melayang dalam air).
Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun
terdapat kerugian harta benda berupa kapal KLM. Versace Jaya tenggelam
(melayang dalam air).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.
205/3/18/DN-17, tanggal 16 Oktober 2017, telah melimpahkan Berkas Berita
Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) Kecelakaan Kapal KLM. Versace Jaya
kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.
Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373.a Kitab
Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah
melaksanakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk
mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan
ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi
Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang
terbukti bersalah atau lalai.
Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa:
1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor AL.502/218/VII/KUPP.LB-2017 dibuat
di Labuan Bajo, tanggal 30 Juli 2017 oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo;
2. Kronologis…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
2
2. Kronologis Kejadian Kecelakaan KLM. Versace Jaya (Tenggelam), tanggal 1
Agustus 2017 oleh Team Pemeriksa Kecelakaan Kapal diketahui oleh Kepala
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo;
3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat Nakhoda dan Anak
Buah Kapal di Labuan Bajo, tanggal 14, 15, 16 Agustus 2017, oleh Petugas
Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo
terhadap
a. Nakhoda, Herman Ihlas;
b. KKM, Ambo Sakka;
c. Juru Mudi, Agus Sofian;
d. Pemilik Kapal, Kaharudin H. Siga
4. Berita Acara Pendapat (Resume) Musibah kapal terhempas/arus dan
gelombang serta terbalik dan tenggelam KLM. Versace Jaya di Selat Linta,
dibuat oleh Petugas Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
Kelas III Labuan Bajo, tanggal 16 Agustus 2017;
5. Surat-surat Kapal terdiri dari :
a. Surat Ukur Dalam Negeri No. 1950/Pd, dikeluarkan oleh Kepala Kantor
Kesyahbandaran Pelabuhan Benoa, di Benoa tanggal 21 Mei 2013 dengan
Nomor pengesahan PK. 202/48/14/DK, tanggal 21 Agustus 2013
b. Pas Besar dikeluarkan oleh Kasie Status Hukum dan Sertifikasi Kapal Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Lembar pada tanggal 3
Oktober 2014 di Lembar;
c. Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) Berukuran Tonase
Kotor Sampai Dengan 500 GT oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, Nomor. PK . 001/39/V/KUPP.LB-2017
tanggal 23 Mei 2017 berlaku sampai dengan tanggal 22 Agustus 2017;
d. Re-Inspection Certificate Inflatable Life Raft, Seri 1231, Tipe OJF- Y 12,
Nomor 172/SKB/ILR/08/16, Desember 2015 oleh Kepala Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pemenang;
e. Re-Inspection Certificate Inflatable Life Raft, Seri 199, Tipe QJF-25, Nomor
033/SKB/ILR/03/16, September 1999 oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Lembar;
f. Certificate…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
3
f. Certificate Of Re-Inspection Inflatable Liferaft, Nomor MS.0782, tanggal 20
Mei 2015, diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Lembar;
g. Re-Inspection Sertificate Tabung Alat Pemadam Kebakaran (PMK), Nomor
234/SKB/PMK/SF/III/2016, tanggal 23 Maret 2016, diketahui Kepala Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pemenang;
h. Surat Persetujuan Berlayar Nomor PM 130 /KUPPIII/VII/2017 tanggal 29
Juli 2017 oleh Syahbandar Kantor KUPP Kelas III Labuan Bajo.
6. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KLM. Versace Jaya terdiri dari :
a. MPR TK.II Sertifikat Kecakapan Pelayaran Rakyat Tingkat II Nomor K2
001602 diterbitkan di Semarang tahun 2006, atas nama Herman Ihlas;
b. JMPR TK.II Sertifikat Kecakapan Pelayaran Rakyat Tingkat II Nomor K
001582, diterbitkan di Kupang tahun 2008, atas nama Ambo Sakka;
Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Pendahuluan (BAPP) serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai
berikut :
A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan
1. Data Kapal
Nama : KLM. Versace Jaya
Jenis : Kapal Layar Motor Wisata
Bendera : Indonesia
Pembuatan / Konstruksi : 2012 / Kayu
Isi kotor / Isi bersih : GT. 43 / NT 13
Tanda selar : GT. 43 No. 1950 / Pd
Tenaga Penggerak Utama : Mitzubishi – 120 PK
Ukuran Pokok
Panjang : 20,65 m
Lebar : 4,20 m
Dalam : 1,67 m
Pemilik…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
4
Pemilik : PT. Pemayar Rempa Wanua
Nakhoda : Herman Ihlas
Awak Kapal : 5 (lima) orang
2. Jalannya Peristiwa.
a. Pada tanggal 29 Juli 2017 pagi hari KLM. Versace Jaya berbendera
Indonesia, GT 43 awak kapal 5 (lima) orang, dengan penumpang 19
orang wisatawan bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo, berwisata di
pulau-pulau sekitar Pulau Komodo kemudian kembali lagi ke Pelabuhan
Labuan Bajo;
b. Dalam pelayarannya KLM. Versace Jaya dilengkapi dengan alat bantu
navigasi yang memadai untuk daerah pelayaran dan ukuran kapalnya,
serta diawaki secara cukup;
c. Dalam Pelayarannya Kapal bermalam di Pulau Kalong, Tanggal 30 Juli
2017 lebih kurang pukul 04.00 WITA Kapal bertolak menuju ke Pulau
Padar dan lebih kurang pukul 08.30 WITA KLM. Versace Jaya bertolak
dari Pulau Padar dengan tujuan Pulau Rinca, ketika kapal memasuki
Selat Linta berkecepatan 6 knots, dengan tidak di ketahui / disadari
kapal telah terperangkap masuk ke dalam pusaran arus yang
menyebabkan kapal miring ke kiri kemudi tidak dapat di kendalikan
sehingga kemiringan mencapai 90°, hingga air masuk ke dalam kapal
yang hingga kapal tenggelam (melayang dalam air);
d. Sebelum kapal tenggelam ABK menurunkan life raft kemudian
mengarahkan penumpang untuk naik ke life raft dan sebagian naik ke
perahu penyelamat (rescue boat) milik Kapal yang diikat dibelakang
kapal, selanjutnya 13 orang penumpang diselamatkan oleh KLM.
Bintang Timur dan 6 (enam) orang penumpang dengan KLM. Rambo
dibawa ke Labuan Bajo, sedangkan 5 (lima) orang awak kapal
diselamatkan KLM. Padaelo;
e. Selanjutnya KLM. Versace Jaya yang tenggelam (melayang dalam air)
ditarik oleh KLM. Duta Samota, KLM. Indonesia Juara 1 dan KLM.
Indonesia Juara 2 ke Pelabuhan Labuan Bajo yang kemudian
diapungkan kembali;
f. Dalam…
Certificate
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
5
f. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa
maupun luka, namun terdapat kerugian harta berupa KLM. Versace
Jaya tenggelam (melayang dalam air).
3. Dalam peristiwa tenggelamnya KLM. Versace Jaya pada tanggal 30 Juli
2017, lebih kurang pukul 09.00 WITA, di Perairan Selat Linta Pulau Padar
Nusa Tenggara Timur, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan
Para Saksi sebagai berikut :
a. Tersangkut : Herman Ihlas;
b. Para Saksi : 1) KKM, Ambo Sakka;
2) Juru Mudi, Agus Sofian;
3) ABK, Daud;
4) M.Randi Yunhadi.
c. Para Saksi lainnya : 1) Pemilik Kapal, Kaharuddin H. Siga;
2) Kepala KUPP Kelas III Labuan Bajo, Jasra
Yuzi Irawan, SE. MM.
B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan
Kecelakaan Kapal KLM. Versace Jaya pada tanggal 30 Juli 2017 pukul 09.00
WITA, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut
dan Saksi-saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan
Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2017 di
Kantor UPP Kelas III Labuan Bajo dan Sidang ke II Pemeriksaan Lanjutan
Kecelakaan Kapal hari Selasa tanggal 16 Januari 2018 di Kantor Mahkamah
Pelayaran. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan
Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :
1. Tersangkut Nakhoda Saudara Herman Ihlas, tidak hadir dalam Sidang
Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal sesuai dengan Surat dari PT.
Pemayar Rempa Wanua dengan Nomor. 139/PRW/XII/LBJ-2017,
tanggal 8 Desember 2017, dan Nomor 06/PRW/I/LBJ-2018 tanggal 11
Januari 2018 dikarenakan yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi
diperusahaan dan kondisi yang bersangkutan sedang sakit. Keterangan
dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai
berikut :
a. Lahir di…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
6
a. Lahir di : Tanjung Benua
Tanggal : 01 – 07 – 1961
Agama : Islam
Alamat : Kampung Manadar RT/ RW 003/001 Kel. Seruni Mumbul Kec. Pringgabaya – Lombok Timur
Pendidikan
Umum : SD, tidak tamat;
Teknis : MPR TK II.
b. Pada tanggal 30 Juli 2017 lebih kurang pukul 08.30 WITA KLM.
Versace Jaya berbendera Indonesia, GT 43 Awak Kapal 5 (lima) orang
dengan penumpang 19 orang bertolak dari Pulau Padar menuju ke
Pulau Rinca;
c. Pada saat berangkat Kapal kondisi baik dilengkapi dengan alat bantu
navigasi dan diawaki oleh perwira dinas yang memadai untuk ukuran
dan daerah pelayarannya;
d. Ketika kapal memasuki Tanjung Selat Linta dengan kecepatan 6 knots,
terperangkap ke dalam pusaran air, kemudi tidak bisa dikendalikan,
yang menyebabkan kapal langsung miring ke kiri, terus miring akhirnya
kemiringan sampai 90º dan air masuk ke dalam kapal;
e. Melihat kondisi kapal demikian tersangkut Nakhoda memerintahkan
kepada ABK untuk menurunkan life raft dan membagikan life jacket
kepada penumpang, setelah life raft terbuka dan kapal sebelum
tenggelam Nakhoda memerintahkan penumpang untuk meninggalkan
kapal menuju ke life raft dan sebagian ke perahu penyelamat milik
kapal yang diikat diburitan;
f. Selanjutnya 13 orang penumpang dievakuasi ke KLM. Bintang Timur
dan 6 (enam) orang dievakuasi dikapal KLM. Rambo milik Saudara
Tayep sedangkan awak kapal tetap berada di atas kapal. Tersangkut
Nakhoda memerintahkan untuk menurunkan jangkar agar kapal tidak
hanyut, selanjutnya Tersangkut Nakhoda bersama seluruh ABK
meninggalkan kapal dengan perahu penyelamat yang kemudian
diselamatkan oleh KLM. Padaelo, dan selang beberapa waktu kapal
tenggelam (melayang dalam air), setelah Tersangkut Nakhoda berada
di atas…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
7
di atas KLM. Padaelo melaporkan kondisi tersebut kepada pemilik kapal
melalui telepon genggam bahwa kapal tenggelam untuk meminta
bantuan;
g. Selanjutnya pemilik kapal mengirimkan bantuan Kapal BASARNAS dan
Kapal Patroli KPLP untuk mengevakuasi penumpang dan KLM. Bintang
Timur. Setelah kapal tenggelam Tersangkut Nakhoda minta arahan
kepada pemilik kapal dan diperintahkan kapal ditarik ke Labuan Bajo
dengan menggunakan KLM. Duta Samota;
h. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka
namun terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam
(melayang dalam air).
2. Saksi KKM, Saudara Ambo Sakka, hadir dalam Sidang Pemeriksaan
Lanjutan Kecelakaan Kapal, sehat jasmani dan rohani dibawah sumpah
memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir di : Bone
Tanggal : 11 – 01 – 1985
Agama : Islam
Alamat : Kp. Baru, Lombok Timur
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1997 di Lombok;
2) SMP, tahun 2000 di Lombok;
Teknis : JMPR II, tahun 2008 di Kupang
Pengalaman Berlayar :
1) Kapal Nelayan, sebagai Juru Minyak, 2001- 2007
2) Kapal Cargo Kayu, sebagai Oliman, 2008 – 2010
3) Kapal Wisata, sebagai KKM, 2014 – sekarang
b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tenggelamnya KLM. Versace Jaya
pada tanggal 30 Juli 2017 pukul 09.00 WITA di Perairan Selat Linta
Pulau Padar Nusa Tenggara Timur, dan saat itu Saksi mengalami sendiri
dan berada di buritan sedang sarapan bersama Juru Mudi;
b. Saksi…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
8
c. Saksi KKM Saudara Ambo Sakka mempunyai sertifikat JMPR telah
bekerja di KLM. Versace Jaya sebagai KKM lebih kurang 3 tahun
sampai dengan kejadian dan baru pertama mengalami kecelakaan;
d. Saksi mempunyai tugas memimpin ABK mesin, bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan dan perawatan permesinan dan kelistrikan di
atas kapal, tugas jaga mesin saat kapal berlayar;
e. KLM. Versace Jaya mempunyai 2 (dua) unit Mesin Induk merk
Mitsubhisi dan merk Yanong serta 1 (satu) buah Mesin bantu berbahan
bakar bensin, Pompa keong menempel dengan mesin induk yang di
gunakan untuk pompa got, pemadam kebakaran digunakan pompa
portable, mempunyai 1 (satu) unit sekoci berkapasitas 6 (enam) orang
yang digerakan mesin sendiri, serta 2 (dua) unit life raft, 4 (empat)
pelampung penolong dan sistem kemudi menggunakan rantai
dioperasikan secara manual yang langsung dipegang oleh Nakhoda;
f. Tanggal 29 Juli 2017 pagi hari kapal berangkat dari Labuan Bajo
berlayar ke Pulau Kanawa. Selanjutnya kapal langsung menuju Pulau
Gili Lawa seterusnya bermalam di Pulau Kalong, lebih kurang pukul
04.00 WITA berangkat dari Pulau Kalong menuju Pulau Padar;
g. Pukul 08.00 WITA Tanggal 30 Juli 2017 kapal berangkat dari Pulau
Padar tujuan Pulau Rinca cuaca cerah, matahari terik, tidak ada angin
laut tenang, setelah lebih kurang satu jam berlayar, arus deras kapal
berlayar melawan arus dengan kecepatan kapal 2- 3 knot;
h. Saat Saksi sedang sarapan, melihat 2 (dua) pusaran air kiri dan kanan
kapal, dapat dilewati dengan aman, selanjutnya kapal kembali
melewati pusaran air, mengakibatkan kapal miring, dan air masuk ke
kamar mesin sehingga kapal makin miring selanjutnya kapal tenggelam
(melayang dalam air);
i. Saksi KKM turun ke skoci (speed boat) bersama 6 (enam) orang
penumpang yang telah menggunakan baju penolong dan selanjutnya
diselamatkan ke kapal KLM. Rambo yang ada disekitar kecelakaan,
sedangkan 13 orang penumpang lainnya yang sudah menggunakan
baju penolong naik life raft dan dengan ditarik speed boat menuju kapal
KLM. Bintang Timur, sedangkan seluruh ABK naik kapal KLM. Padaelo,
beberapa saat kemudian seluruh penumpang dipindahkan ke Kapal
BASARNAS dan kapal patroli KPLP KN P.5168 seterusnya dibawa ke
Labuan Bajo tiba pukul 11.30 WITA;
j. Pada…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
9
j. Pada hari yang sama Kapal KLM. Versace Jaya yang dalam kondisi
tenggelam (melayang) berhasil ditarik ke Labuan bajo dengan
menggunakan 3 unit kapal yaitu KLM. Duta Samota, KLM. Indonesia
Juara 1 dan KLM. Indonesia Juara 2;
k. Kapal diapungkan kemudian dilakukan perbaikan mesin dan lainnya
kurang lebih satu bulan, kapal dapat beroperasi kembali.
3. Saksi Juru Mudi, Agus Sofian, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan
Kecelakaan Kapal, sehat jasmani dan rohani dibawah sumpah memberikan
keterangan sebagai berikut:
a. Lahir di : Lombok
Tanggal : 17 – 08 – 1990
Agama : Islam
Alamat : Kp. Baru, Lombok Timur
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 2003 di Lombok;
2) SMP, tahun 2006 di Lombok;
3) SMA, tahun 2009 di Lombok
Teknis : 1) ANT-D tahun 2013;
2) BST tahun 2016 di Surabaya
Pengalaman Berlayar :
1) Kapal Fery, sebagai ABK, 2011- 2013;
2) Kapal Cargo, sebagai ABK, 2015 – 2016;
3) Kapal Wisata, sebagai Juru Mudi, 2017 – sekarang;
b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tenggelamnya KLM. Versace Jaya
pada tanggal 30 Juli 2017 pukul 09.00 WITA di Perairan Selat Linta
Pulau Padar Nusa Tenggara Timur, dan saat itu Saksi mengalami sendiri
berada di buritan sedang sarapan bersama KKM;
b. Saksi…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
10
c. Saksi mulai bekerja di KLM. Versace Jaya bulan Februari 2017 di Labuan
Bajo dengan jabatan Juru Mudi, kapal mempunyai kemudi manual yang
dihubungkan dengan rantai, 1 (satu) unit kompas magnit, 1 (satu) unit
GPS yang dioperasikan oleh Nakhoda, dan 2 (dua) unit radio HT;
d. Tugas pokok Saksi menjaga kebersihan kapal dan ketika kapal berlayar
mengoperasikan kemudi, tugas jaga pukul 00.00 – 04.00 dan 12.00 –
16.00;
e. Pada tanggal 30 Juli 2017 Pukul 08.00 WITA kapal berangkat dari Pulau
Padar tujuan Pulau Rinca membawa penumpang 19 orang dengan
kecepatan 6-7 knot, saat kejadian Saksi sedang sarapan dengan KKM
dan Juru Mudi lainnya. (Randi) dan kira-kira 1 (satu) jam kemudian
saat Saksi sedang berbincang-bincang dengan tamu yang menanyakan
kenapa kapal tidak bergerak dan Saksi menjelaskan bahwa kapal sedang
melawan arus.
f. Tiba-tiba kapal membelok kekanan dan kapal miring ke kiri, sebagian
penumpang lari keatas dan yang lainnya lari ke lambung kanan, namun
kapal terus miring ke kiri hingga kemiringan mencapai 90° (kapal tidur)
dan air mulai masuk ke badan kapal. KKM langsung turun ke speed
boat dan Saksi menurunkan life raft langsung ditarik dan mengembang
dan Saudara Randi membagikan life jacket kepada penumpang, 6
(enam) orang penumpang pindah ke speed boat dan 13 orang
penumpang menuju ke life raft.
g. Seluruh penumpang dibawa ke KLM. Bintang Timur dan satu kapal
lainnya dengan selamat dan tidak ada cedera dan dipertengahan jalan
dijemput dan dipindahkan oleh kapal BASARNAS dan Kapal Patroli KPLP
KN. P.5168 untuk dievakuasi ke Labuan Bajo.
4. Saksi pemilik kapal, Saudara Kaharudin A. Siga hadir dalam Sidang
Pemeriksaaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, sehat jasmani dan rohani
dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :
a. Lahir di : Labuan Bajo
Tanggal : 31 – 12 – 1957
Agama : Islam
Alamat…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
11
Alamat : Labuan Bajo RT 005/ RW 004
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1969 di Labuan Bajo;
2) SMP, tahun 1974 di Labuan Bajo;
Teknis : ATT-V tahun 2013 di Barombong, Makassar.
Pengalaman Kerja :
Direktur PT. Pemayar Rempa Wanua, tahun 1994 – sekarang
b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tenggelamnya KLM. Versace Jaya
pada tanggal 30 Juli 2017 pukul 09.00 WITA di Perairan Selat Linta
Pulau Padar Nusa Tenggara Timur, dan Saksi mendapat informasi dari
keluarga melalui telepon dengan berita kapal KLM. Versace Jaya
tenggelam di Perairan Pulau Padar;
c. Saksi sebagai pemilik kapal memiliki 2 (dua) unit kapal yaitu KLM.
Versace Jaya yang beroperasi sejak tahun 2012 dan satu kapal lain
yang beroperasi tahun 2017;
d. Tanggal 29 Juli 2017 pukul 09.00 WITA KLM. Versace Jaya berangkat
dari Dermaga Labuan Bajo jumlah awak kapal 5 (lima) orang dan
penumpang 19 orang dengan tujuan/trayek ke Gili Lawa, Pulau Padar
dan Pulau Rinca selanjutnya malam hari menginap di Pulau Komodo.
Pada tanggal 30 Juli 2017 lebih kurang pukul 04.00 WITA melanjutkan
perjalanan dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar dilanjutkan ke Pulau
Rinca, tetapi setelah berlayar lebih kurang 30 menit kapal tenggelam di
sekitar Pulau Padar, dalam pelayaran tersebut kapal tidak membawa
peralatan penyelam;
e. Kapal dilengkapi dengan kamar dan tempat tidur kapasitas untuk 20
orang penumpang, sedangkan ABK dan Nakhoda tersedia kamar sendiri,
jadi penumpang dan Awak Kapal tidak melebihi kapasitas;
f. Setelah kecelakaan kapal ditolong oleh kapal-kapal yang kebetulan
sedang melintas ditempat kejadian antara lain KLM. Bintang Timur,
KLM. Rambo dan KLM. Padaelo, selanjutnya penumpang dievakuasi oleh
Kapal BASARNAS dan Kapal Patroli KPLP dibawa ke Labuan Bajo, tiba
tanggal 30 Juli 2017 pukul 11.30 WITA seluruh penumpang dan Awak
Kapal selamat;
g. Tanggal…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
12
g. Tanggal 30 Juli 2017 pukul 14.00 WITA setelah kejadian kapal ditarik ke
Labuan Bajo menggunakan Kapal KLM. Duta Samota dan KLM.
Indonesia Juara 1 dan KLM. Indonesia Juara 2, selanjutnya diapungkan
menggunakan drum dan dilakukan perbaikan mesin hingga satu bulan
dan saat ini kapal sudah dapat beroperasi kembali;
h. Dokumen dan sertifikat kapal yang mengurus Staf Saudara Money,
sedangkan yang memberikan Surat JMPR II Saudara Ambo Sakka, KKM
Saksi tidak mengetahui, tidak ada perjanjian kerja antara Perusahaan
dengan ABK;
i. Saksi menerangkan bahwa dilokasi kejadian sering terjadi pusaran arus
yang tiba-tiba, seharusnya kapal mengikuti arus dan mutar sendiri tidak
ditahan, pada saat itu Nakhoda kaki bengkak karena sakit gula, kurang
pengalaman terhadap kondisi pusaran arus di Pulau Padar dan Pulau
Rinca, kejadian serupa pernah terjadi di tahun 1980 dan tahun 2017 di
Batu Tiga Pulau Komodo;
j. Saksi menyatakan bahwa Nakhoda tidak dapat menghadiri sidang
dikarenakan sakit gula, dan berada di Lombok NTB.
5. Saksi Kepala KUPP kelas III Labuan Bajo Saudara Jasra Yuzi Irawan, SE.
MM, hadir dalam Sidang Pemeriksaaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, sehat
jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai
berikut :
a. Lahir di : Padang
Tanggal : 17 – 02 – 1975
Agama : Islam
Alamat : Jl. Wismilak No. B7, BTN Bumi Gora Permai – Mataram
Pendidikan
Umum : 1) SD, tahun 1985 di Padang;
2) SMP, tahun 1989 di Padang;
3) SMA, tahun 1993 di Padang;
4) D III AIP / PLAP, tahun 1996 di Jakarta;
5) S1 UNRAM, tahun 2001 di Mataram;
Teknis…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
13
Teknis : 1) Kesyahbandaran, tahun 2013 di BP2TL;
2) Pendaftaran & Kebangsaan Kapal, tahun 2014 di BP2TL;
menjalankan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di
lingkungan Kementerian Perhubungan;
c. Sistem pengawasan dibagi 2 (dua) kategori :
1) Kapal-kapal yang beroperasi tetap di Labuan Bajo;
2) Kapal-kapal yang singgah di Labuan Bajo;
Pemeriksaan melibatkan anggota untuk mengecek pengawakan, alat
keselamatan (Life Jacket, pemadam kebakaran, signal) dan sertifikat-
sertifikat kapal, persyaratan untuk membawa penumpang;
d. Saksi mengetahui adanya kecelakaan tenggelamnya KLM. Versace Jaya
laporan dari staf, pada saat kecelakaan sedang di Bogor acara temuan
hasil pemeriksaan Inspektur Jenderal. Saksi memberikan pengarahan
kepada staf untuk berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional untuk
melakukan pertolongan, menugaskan staf untuk melakukan
pemeriksan Awak Kapal, dokumen, berita acara, LKK dan dibuat
BAPP;
e. Persyaratan…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
14
e. Persyaratan pengawakan kapal GT.43 di Wilayah Labuan Bajo,
berdasarkan Keputusan DIRJEN Perhubungan Laut Nomor. PY.68 dan
PY 62 tahun 1972 dan PM2/70;
f. Kecelakaan serupa pernah terjadi disebabkan di Wilayah Labuan Bajo adanya arus deras dan munculnya pusaran secara tiba-tiba dan berdasarkan informasi pejabat KUPP lama bahwa kecelakaan serupa pernah terjadi;
g. Dalam surat persetujuan berlayar hanya dicantumkan Labuan Bajo ke
Komodo dan kembali ke Labuan Bajo;
h. KLM tidak ada layarnya;
i. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka namun ada kerugian harta berupa KLM. Versace Jaya tenggelam (melayang dalam air).
C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.
Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas
yang diterima Mahkamah Pelayaran dan BAPP, serta keterangan dalam
Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada hari Rabu 13 Desember 2017 di Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, dan keterangan dalam
Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke II pada hari selasa 16 Januari 2018 di
Kantor Mahkamah Pelayaran sehubungan dengan tenggelamnya KLM.
Versace Jaya tanggal 30 Juli 2017, pukul. 09.00 WITA di pulau Padar Selat
Linta Labuan Bajo, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:
1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal
Berdasarkan pemeriksaan atas data administratif dan berdasarkan hasil
pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka
keadaan kapal, surat kapal dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai
berikut:
KLM. VERSACE JAYA…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
15
KLM. VERSACE JAYA
a. Kapal
KLM. Versace Jaya adalah Kapal Motor Wisata, konstruksi kayu
dibangun di Labuan Lombok tahun 2012 berbendera Indonesia, GT
43, Kapal terdiri dari geladak satu, berbaling baling satu, penggerak
mesin utama mesin Merk Mitsubishi 120PK, ukuran Panjang
20.65m, lebar 4,20 m, dalam 1,67 m. Dock terakhir di Labuan Bajo
tanggal 03 sampai dengan 13 Maret 2017
b. Surat Kapal
KLM. Versace Jaya memiliki Pas Besar Nomor Urut 60, tanggal 3
Oktober 2014 dikeluarkan oleh kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas III Lembar, Surat Ukur Dalam Negeri Nomor
1950/Pd tanggal 21 Mei 2013 dikeluarkan oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, Sertifikat
Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) Berukuran Tonase Kotor
sampai dengan 500 GT Nomor PK 001/39/V/KUPP.LB-2017 tanggal
23 Mei 2017 berlaku sampai dengan 22 Agustus 2017 dan Surat-
surat lainnya lengkap sesuai Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
c. Awak Kapal
KLM. Versace Jaya sesuai Surat Keterangan dengan susunan
perwira tanggal 29 Juli 2017 yang ditandatangani oleh Nakhoda,
untuk daerah pelayaran LOKAL sebagai berikut:
Bagian Dek
Nakhoda : Herman Ihlas MPR TK.II tahun 2006
Bagian Mesin
KKM : Ambo Sakka JMPR TK.II tahun 2008
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal,
instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan
memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap. Susunan Perwira
Deck dan Mesin memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Laut PY.66/1/2-02 tentang Persyaratan
Keselamatan…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
16
Keselamatan Kapal Layar Motor (KLM) berukuran Tonase Kotor sampai
dengan GT.500.
2. Tentang Cuaca
Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan
berdasarkan keterangan dari Tersangkut Nakhoda dan para Saksi, maka
mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi
kejadian adalah sebagai berikut :
a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun
Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan surat Nomor
ME.401/343/MTJP/XI/2017 tanggal 14 November 2017, bahwa
keadaan cuaca pada tanggal 30 Juli 2017 pukul 08.30 WITA, di
Perairan Pulau Padar Selat Linta, Labuan Bajo koordinat 08° 40’39”S /
119° 35’36”T adalah sebagai berikut :
Cuaca : Cerah - Berawan
Arah dan Kecepatan Arus : Timur – Tenggara, 5 - 15 cm/s
Arah dan Kecepatan Angin : Dari arah Timur - Tenggara 20-37
km/jam
Tinggi Gelombang : 0.5 – 1.25 meter
Jarak Penglihatan : 10 – 12 mil
b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam
Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dalam Sidang
Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal bahwa pada saat kejadian
keadaan cuaca cerah, angin sepoi-sepoi, laut tenang.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan
cuaca yang didapat dari Tersangkut Nakhoda dan para Saksi Awak Kapal
menyatakan pada saat kejadian keadaan cuaca dapat diterima.
3. Tentang Muatan…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
17
3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal
Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan
kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan
dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :
a. Keadaan Muatan
KLM. Versace Jaya berdasarkan surat ukur dalam negeri No
1950/Pd yang dikeluarkan Kepala Kantor dan Pelabuhan Benoa
memiliki ukuran-ukuran kapal sebagai berikut :
Panjang (L) : 20,65 meter
Lebar (B) : 4,20 meter
Tinggi (H) : 1,67 meter
Lambung Timbul (LT) = 0,50 m
Syarat Max (Smax) = H – LT = 1,67 – 0,50 = 1,17 m
Displasmcement (Disp) = L x B x Smax x 0,68 x 1,025
= 20,65 x 4,20 x 1, 17 x 0,68 x 1, 025
= 70,727 Ton
Light Weight (LWT) = 0,30 x D
= 0,30 x 70,727 = 21, 218 Ton
Daya Angkut (DWT) = D – LWT
= 70,727 – 21,218 = 49,509 Ton
KLM. Versace Jaya tercatat draft rata-rata = 0,80 m
Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 1,67 – 0,80 = 0,87 m
KLM. Versace Jaya dari kondisi diatas tidak melebihi kapasitas
muatnya.
b. Keadaan Stabilitas
KLM. Versace Jaya sebelum kejadian kondisi stabilitas positif setelah
memasuki pusaran arus kencang, kapal berbelok ke kanan sehingga
bekerja gaya sentrifugal yang menyebabkan kapal miring ke kiri
langsung terbalik ke kiri.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan
muatan dapat diterima dan keadaan stabilitas kapal tidak dapat
diterima.
4. Tentang Navigasi…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
18
4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak
Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-
aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan
pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara
berolah gerak dinilai sebagai berikut :
a. Tentang Navigasi
KLM. Versace Jaya dalam pelayaran dari Pelabuhan Labuan Bajo
menuju Pulau Komodo dan sekitarnya telah dilengkapi dengan alat
bantu navigasi yang memadai sesuai dengan daerah pelayarannya,
yaitu melayani wisatawan dan diawaki dengan Perwira Dinas Jaga
yang memenuhi persyaratan;
b. Tentang Olah Gerak
Kapal memasuki Tanjung Selat Linta dengan kecepatan 6 knots,
terperangkap ke dalam pusaran air, kapal tidak bisa dikendalikan,
menyebabkan kapal langsung miring ke kiri, dan terus miring
akhirnya kemiringan sampai 90º, mengakibatkan air masuk ke
dalam kapal dan kapal tenggelam (melayang dalam air);
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara
bernavigasi dapat diterima dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KLM.
Versace Jaya tidak dapat diterima.
5. Tentang sebab terjadinya peristiwa
Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam),
dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai
kejadian tenggelam KLM. Versace Jaya penyebab kecelakaan adalah
sebagai berikut :
a. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman Ihlas
yang dikuatkan oleh keterangan Saksi KKM Saudara Ambo Sakka dan
Saksi Juru Mudi Saudara Agus Sofyan. Kapal berangkat dari Pulau
Padar menuju Pulau Rinca, lebih kurang pukul 08.30 WITA;
b. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Herman Ihlas
yang dikuatkan oleh keterangan Saksi KKM Saudara Ambo Sakka dan
Saksi Juru Mudi Saudara Agus Sofyan. Setelah kapal berlayar 1 (satu)
jam…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
19
jam dan memasuki Selat Linta kapal terperangkap dalam pusaran
arus yang menyebabkan kapal miring ke kiri, dan terus miring ke kiri
(kemiringan mencapai 90°) dan air laut masuk ke dalam kapal hingga
kapal tenggelam (melayang dalam air);
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa
berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan meyakinkan
penyebab tenggelamnya KLM. Versace Jaya akibat dari terperangkapnya
kapal ke dalam pusaran arus yang menyebabkan kapal miring sampai
90° dan masuknya air laut ke dalam kapal hingga kapal tenggelam
(melayang dalam air).
6. Tentang Upaya penyelamatan
Berdasarkan Pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil
Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, maka mengenai upaya
penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda adalah sebagai
berikut :
a. Setelah kapal miring dan tidak dapat dikendalikan Nakhoda
memerintahkan ABK untuk membagikan life jacket kepada
penumpang dan menurunkan life raft yang berada disisi kanan serta
menghidupkan speed boat yang berada dibagian belakang, setelah
life raft mengembang Nakhoda memerintahkan kepada seluruh
penumpang untuk meninggalkan kapal menuju ke life raft dan speed
boat;
b. 6 (enam) orang penumpang yang telah memakai life jacket dinaikkan
keatas speed boat selanjutnya dibawa ke kapal KLM. Rambo yang
berada di dekat kecelakaan;
c. 13 penumpang lainnya di naikan ke atas life raft selanjutnya ditarik
dengan menggunakan speed boat menuju KLM. Bintang Timur yang
berada disekitar kecelakaan kapal. Sedangkan crew menaiki KLM.
Padaelo yang ada disekitar kecelakaan dalam perjalanan menuju
Pelabuhan Labuan Bajo seluruh penumpang dipindahkan ke Kapal
BASARNAS dan Kapal Patroli KPLP KN. P.5168 selanjutnya menuju
Pelabuhan Labuan Bajo;
d. KLM. Versace Jaya yang posisi melayang ditarik menuju Labuan Bajo
dengan menggunakan KLM. Duta Samota, KLM. Indonesia Juara 1,
dan KLM. Indonesia Juara 2;
e. Dalam…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
20
e. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka namun
terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam (melayang
dalam air).
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya
penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.
7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus
Tenggelamnya KLM. Versace Jaya, maka beban tanggung jawab
terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan pendapat Mahkamah Pelayaran, terbukti secara sah
dan mayakinkan penyebab teggelamnya KLM. Versace Jaya akibat
dari terperangkapnya kapal dalam pusaran arus yang menyebabkan
kapal miring sampai 90° dan masuknya air laut ke dalam kapal
hingga kapal tenggelam (melayang dalam air);
b. Tersangkut Nakhoda Saudara Herman Ihlas pemilik surat
kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat TK II Tahun 2006, dalam
memperoleh surat kecakapan tersebut tidak diajarkan tentang arus
dan bagaimana cara berolah gerak dalam pusaran arus sehingga
yang bersangkutan tidak memiliki pengetahuan tentang pusaran
arus dan bagaimana berolah gerak dalam pusaran arus.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab
tenggelamnya KLM. Versace Jaya bukan menjadi tanggung jawab
Nakhoda, sehingga Tersangkut Nakhoda KLM. Versace Jaya Saudara
Herman Ihlas dibebaskan dari tanggung jawabnya sehubungan dengan
amanah Pasal 249 Undang Undang Republik Indonesia No 17 Tahun
2008 tentang Pelayaran dan dinilai telah melaksanakan kebiasaan Pelaut
yang baik (Good Seamanship) dan telah memenuhi kewajibannya sesuai
Amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan
a. Hal – hal yang meringankan
Tidak ada
b. Hal – hal yang memberatkan Tidak ada
D. PUTUSAN…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
21
D. PUTUSAN
Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373a
KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998
tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal
yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :
MEMUTUSKAN :
I. Menyatakan bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan
meyakinkan penyebab tenggelamnya KLM. Versace Jaya akibat dari
terperangkapnya kapal ke dalam pusaran arus yang menyebabkan kapal
miring sampai 90° dan masuknya air laut ke dalam kapal hingga kapal
tenggelam (melayang dalam air).
II. Menyatakan bahwa penyebab tenggelamnya KLM. Versace Jaya pada tanggal
30 Juli 2017 di Selat Linta Nusa Tenggara Timur bukan menjadi tanggung
jawab Nakhoda, sehingga Tersangkut Nakhoda KLM. Versace Jaya Saudara
Herman Ihlas dinyatakan tidak bersalah.
III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KLM. Versace Jaya atas nama Herman
Ihlas memiliki Surat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat Tingkat II Nomor
K2 001602, diterbitkan di Semarang tanggal 20 Maret 2006 oleh Kepala
Direktorat Perkapalan dan Pelayaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
IV. Keputusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan
Mahkamah Pelayaran di eksekusi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut
sesuai Peraturan Perundang-undangan.
Demikian…
MAHKAMAH PELAYARANMAHKAMAH PELAYARAN
22
Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran dibacakan oleh Ketua Majelis dalam
sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin Tanggal 14 Mei 2018 dengan dihadiri
oleh Para Anggota Majelis dan Sekertaris Majelis serta tanpa dihari oleh
Saudara Herman Ihlas.
Ketua : TTD Capt. Supardi, MM
Anggota : TTD Capt. Frederick H. Roinwowan
Anggota : TTD Rusman Hoesien, M.Sc (ATT-I)
Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, MM
Anggota : TTD Muryamtini, SH
Sekretaris : TTD Yuniharto B. Arif, S.Sos.,SH.,M.si