Top Banner
PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN TELUK BONE-SULAWESI TENGGARA Pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B berbendera Indonesia, GT. 125, Awak Kapal 12 (dua belas) orang, jumlah penumpang 106 (seratus enam) orang, bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, pukul 13.40 WITA kapal mengalami cuaca buruk dan pada pukul 15.00 WITA, kapal tenggelam di perairan Teluk Bone- Sulawesi Tenggara. Dalam peristiwa tersebut terdapat korban jiwa 66 (enam puluh enam) orang meninggal dunia, 12 orang tidak diketemukan, 40 (empat puluh) orang selamat, dan terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/1/2/DN-16, tanggal 21 Januari 2016, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Marina Baru 2B kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.209/23/08/UPP.SW.15, dibuat di Siwa, tanggal 24 Desember 2015, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Siwa; 2. Berita …
30

PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

May 02, 2019

Download

Documents

tranliem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B

DI PERAIRAN TELUK BONE-SULAWESI TENGGARA

Pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B berbendera Indonesia, GT. 125, Awak Kapal 12 (dua belas) orang, jumlah penumpang 106 (seratus enam) orang, bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, pukul 13.40 WITA kapal mengalami cuaca buruk dan pada pukul 15.00 WITA, kapal tenggelam di perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara.

Dalam peristiwa tersebut terdapat korban jiwa 66 (enam puluh enam) orang meninggal dunia, 12 orang tidak diketemukan, 40 (empat puluh) orang selamat, dan terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/1/2/DN-16, tanggal 21 Januari 2016, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Marina Baru 2B kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.209/23/08/UPP.SW.15, dibuat di Siwa, tanggal 24 Desember 2015, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Siwa;

2. Berita …

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

2

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Siwa, tanggal 24 dan 26 Desember 2015, oleh Pemeriksa Syahbandar Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan Kelas III Siwa, terhadap :

a. Nakhoda, Asdar b. Mualim I, Usman; c. Juru Mudi I, Ruswan Gunawan; d. Juru Mudi II, Ambo Masse; e. Wiper, Basri.

3. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat di Siwa, tanggal 30 Desember 2015, oleh Pemeriksa Syahbandar Kantor UPP Kelas III Siwa, dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Siwa;

4. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Pas Besar, nomor urut 08, diterbitkan di Luwuk, tanggal 19 Juli 2013, oleh kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Luwuk;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 520/PPm, dikeluarkan di Batam, tanggal 19 Desember 1998, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Kasie Kesyahbandaran;

c. Sertifikat Keselamatan Pengawakan, nomor 0130/SP/PST/III/1999, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 10 Maret 1999, oleh Kepala Direktorat Perkapalan Dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/3041/ SMC/DK-12,

diberikan di Jakarta, tanggal 31 Oktober 2012, berlaku sampai tanggal 25 Oktober 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Ditjenhubla;

e. Sertifikat Garis Muat Daerah Pelayaran Kawasan Indonesia, nomor

PK.102/845/GM/DK-14, diberikan di Jakarta, tanggal 10 September 2014, berlaku sampai tanggal 15 April 2016, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, PH. Kepala Sub Direktorat Kelaikan Kapal, Ditjenhubla;

f. Sertifikat Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi, nomor PK.001/20/02/SYB.Mks-15, diterbitkan di Makassar, tanggal 26 November 2015, berlaku sampai tanggal 31 Desember 2015, oleh Syahbandar Utama Makassar, Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal;

g. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/3046/DOC/DK-12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 31 Oktober 2012, berlaku sampai tanggal 24 Oktober 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Ditjenhubla;

h. Surat …

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

3

h. Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL), nomor B XXV-1564/AL 58, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 17 April 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

i. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 2880/L/SDPPI/2015, berlaku tanggal 28 April 2015 sampai tanggal 27 April 2020, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos dan Informatika;

j. Penempatan Kapal Dalam Trayek Liner Angkutan Laut Dalam Negeri, nomor AL.101/42/12/145/15, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 07 Juli 2015, masa berlaku trayek tanggal 06 Juli 2015 sampai tanggal 05 Januari 2016, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Ditjenhubla;

k. Re Inspection Certificate Of Inflatable Life Raft, nomor 042/PMK/WUM/X/15, tanggal 02 Oktober 2015, pemeriksaan berikutnya tanggal 02 Oktober 2016, oleh PT. Wilindu Utama;

l. Re Inspection Certificate Of Inflatable Life Raft, nomor 121 s/d

125/ILR/WUM/X/15, tanggal 02 Oktober 2015, pemeriksaan berikutnya tanggal 02 Oktober 2016, oleh PT. Wilindu Utama;

m. Pembebasan Pemasangan OWS, nomor PK.693/1/1/DP-06, diberikan di Jakarta, tanggal 12 Januari 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

n. Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/5/18/UPP.Klk-15, dibuat di Kolaka, tanggal 19 Desember 2015, oleh Kepala Kantor UPP Kolaka;

o. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), nomor Y.3/UPP.III/1375/XII/2015, diterbitkan di Kolaka, tanggal 19 Desember 2015, oleh Syahbandar Kantor UPP Kolaka;

p. Prakiraan Cuaca Wilayah Pelayanan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar, nomor ME.301/019.WP.1/PTR/XII/2015, dikeluarkan di Makassar, tanggal 19 Desember 2015, oleh Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT V, nomor 6201193811N50614, tahun 2014, atas nama Asdar; b. ANT V, nomor 6200160052N50615, tahun 2015, atas nama Usman; c. ATT V, nomor 6201197944T50613, tahun 2013, atas nama Wawan; d. ATT V, nomor 6200265888T50614, tahun 2014, atas nama Poernawan

Indrawansyah.

Dari …

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

4

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan

serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Marina Baru 2B Jenis : Kapal Penumpang Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia /YB 3298 Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1998 di Tanjung Pinang/Fiber glass Isi kotor/Isi bersih : GT. 125 NT. 38 Tanda selar : GT. 125 No.520/PPm Tenaga Penggerak Utama : Mesin merek Caterpillar C32 2 x 1400 HP Ukuran Pokok Panjang : 28.56 Meter Lebar : 5.20 Meter Dalam : 2.42 Meter Pemilik : PT. Belibis Putra Nakhoda : ASDAR Awak Kapal : 12 (dua belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B, berbendera Indonesia, GT. 125, Awak Kapal 12 (dua belas) orang, penumpang 106 (seratus enam) orang termasuk 10 (sepuluh) orang bayi tidak terdaftar dalam daftar penumpang, bertolak dari Pelabuhan Kolaka tujuan Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara. Ketika mengawali pelayarannya kapal dalam keadaan baik dan keadaan cuaca baik;

b. Dalam bernavigasi dan berolah gerak kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, diawaki dengan Perwira Dinas Jaga yang memadai, melayani trayek/rute tetap antara Pelabuhan Kolaka dan Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara dengan jarak tempuh lebih kurang 73 mil laut dan kapal bergerak dengan kecepatan rata-rata 22.5 knots;

c. Setelah menempuh jarak lebih kurang 61 mil laut, pukul 13.40 WITA kapal mengalami cuaca buruk dengan angin sangat kuat dari arah barat disertai tinggi gelombang yang mencapai lebih kurang 5 (lima) meter, lebih tinggi dari bangunan kapal KM. Marina Baru 2B;

d. Pukul …

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

5

d. Pukul 13.45 WITA, Nakhoda melakukan olah gerak kapal untuk menghadapi cuaca buruk, namun karena ombak yang menerpa kapal berkali-kali melewati badan kapal, maka sebagian air laut masuk kedalam badan kapal dan karena kemampuan pompa-pompa yang berada diatas kapal tidak mampu mengimbangi jumlah air laut yang masuk kedalam badan kapal, mengakibatkan kamar mesin tergenang air laut dan seluruh mesin induk mati (black out);

e. Akibat dari mesin induk mati, kapal menjadi tidak terkendali dan karena air laut yang masuk ke badan kapal makin bertambah terus, maka keadaan kapal semakin terbenam. Melihat keselamatan kapal tidak dapat dipertahankan, Nakhoda memutuskan dan memerintahkan kepada seluruh pelayar untuk meninggalkan kapal dengan menggunakan segenap alat keselamatan yang tersedia diatas kapal dan setelah seluruh pelayar meninggalkan kapal, pukul 15.00 WITA KM. Marina Baru 2B tenggelam;

f. Paska upaya penyelamatan dari Tim SAR, dapat diperoleh data, korban meninggal dunia 66 (enam puluh enam) orang, korban tidak diketemukan 12 (dua belas) orang, dan korban selamat 40 (empat puluh) orang.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya KM. Marina Baru 2B, pada tanggal

19 Desember 2015, pukul 15.00 WITA, di Perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Asdar.

b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Usman; 2) Juru Mudi I, Ruswan Gunawan; 3) Juru Mudi II, Ambo Masse; 4) Wiper, Basri.

c. Saksi lainnya dan Saksi Ahli : 1) DPA PT. Belibis Putra, Mustakim; 2) Mantan Kepala Kantor UPP Kelas III Kolaka, Ilham Saenong, S.E.; 3) Kepala Kantor UPP Kelas III Siwa, Muhammad Ridwan, S.T.; 4) Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Sangia Ni Bandera Kolaka,

Purwanto.

B. Dalam …

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

6

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 05 dan 06 April 2016, di Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Asdar, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,

didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Maruge – Sulawesi Tenggara Tanggal : 15 Februari 1988 Agama : Islam Alamat : Maruge Kecamatan Katoi Tobaku, Kabupaten Kolaka

Utara, Sulawesi Tenggara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Maruge, Sulawesi Tenggara; 2) SMP, tahun 2005, di Kodeoha, Kolaka; 3) SMA, tahun 2009, di Maruge, Sulawesi Tenggara. Teknis : ANT V, tahun 2014, di Barombong.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim II, Ocean Spirit, mulai 05 Mei 2015 s/d 05 Agustus 2015; 2) Mualim I, KM. Marina Baru 2B, 07 Agustus 2015 s/d 07 September

2015; 3) Nakhoda, KM. Marina Baru 2B, November 2015 s/d kejadian.

b. Berdasarkan Surat Kuasa yang dibuat di Makassar, tanggal 04 April 2016, Tersangkut Nakhoda telah menunjuk Penasehat Ahli Capt. Tekky Toreh, S. H., M. M., M. Mar., untuk mendampingi Tersangkut Nakhoda dalam sidang pemeriksaan lanjutan Mahkamah Pelayaran;

c. KM. Marina Baru 2B merupakan kapal penumpang cepat yang terbuat dari bahan fiber glass, dengan panjang lebih kurang 28 meter, dilengkapi dengan dengan alat penolong berupa rakit kembung (life raft) 5 unit dengan kapasitas keseluruhan 205 orang, rakit tegar 2 (dua) unit kapasitas masing-masing 25 orang, baju penolong (life jacket) 340 buah, pelampung bulat (life bouy) 6 buah, dan kapal memiliki kapasitas penumpang yang diijinkan sebanyak 184 orang;

d. Tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B,

berbendera Indonesia, GT. 125, Awak Kapal 12 (dua belas) orang, penumpang 106 (seratus enam) orang, bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, dilengkapi

dengan …

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

7

dengan Surat Persetujuan Berlayar dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kolaka nomor Y.3/UPP III/1375/XII/2015, tanggal 19 Desember 2015;

e. Dalam bernavigasi kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi

berupa radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, kompas magnet 1 (satu) unit, radio VHF 1 (satu) unit, radio SSB 1 (satu) unit, Clinometer 1 (satu) unit, tachometer 1 (satu) unit, kapal digerakkan oleh mesin utama yang berbaling-baling ganda dengan sistem pengoperasian dilayani dari anjungan;

f. Kapal melayani trayek tetap (liner), pergi dan pulang antara

Pelabuhan Kolaka dan Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara dengan jarak 73 mil laut, yang ditempuh dalam waktu lebih kurang 3,5 jam dengan asumsi kecepatan rata-rata 22.5 knots;

g. Pada saat mengawali pelayarannya keadaan cuaca langit cerah

sebagian berawan, arah angin tidak terpantau karena diatas kapal tidak ada anemometer dan kecepatan kapal tinggi, tinggi ombak sedang (slight sea), jarak tampak baik (good visibility), kapal bergerak dengan kecepatan rata-rata 22.5 knots, kapal berlayar dengan mengikuti garis haluan (track) yang sudah diprogram dalam GPS, dengan petugas dinas jaga di anjungan Mualim I dan Juru Mudi Jaga;

h. Pukul 12.00 WITA, Mualim I serah terima dinas jaga dengan

Tersangkut Nakhoda, tetapi Mualim I masih tetap berada di anjungan. Pada jarak 12 mil laut menjelang tiba di Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, pukul 13.40 WITA, terjadi perubahan cuaca, langit berawan gelap, angin kuat menerpa lambung kiri kapal pada arah 3 surat dari haluan kapal, tinggi ombak lebih kurang 5 (lima) meter, sehingga kapal mengoleng dengan kuat;

i. Menyikapi terhadap kondisi tersebut, pukul 13.45 WITA Tersangkut

Nakhoda mengolah gerak kapalnya dengan menurunkan kecepatan kapal dan merubah haluan ke kiri hingga haluan kapal serong pada sudut 1 surat disebelah kanan arah angin, sehingga gerakan kapal berubah dari mengoleng menjadi mengangguk, pada saat itu haluan pada kompas menunjuk di sekitar arah 280°;

j. Keadaan cuaca semakin buruk, angin semakin kuat dan ombak

semakin besar disertai hujan, sementara kapal mengangguk semakin kuat dan sekali-sekali mengoleng, siraman air laut berkali-kali naik keatas kapal hingga melewati anjungan. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk memeriksa ruang penumpang dan menginformasikan kepada penumpang agar tenang serta mengenakan baju penolong (life jacket);

k. Beberapa …

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

8

k. Beberapa saat kemudian Tersangkut Nakhoda mendapat laporan dari Mualim I bahwa telah terjadi kebocoran pada packing pintu bagian depan sebelah kiri akibat terpaan air laut dan air laut masuk ke ruang penumpang terus mengalir ke kamar mesin, para penumpang telah diberitahu agar jangan panik dan segera memakai baju penolong (life jacket) dengan dibantu oleh para ABK. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I agar segera menghubungi orang keagenan, orang Syahbandar, dan orang lain yang dikenal melalui telephon genggam berhubung radio kapal tidak bisa digunakan karena antenanya patah terkena angin kuat;

l. Karena air laut yang masuk ke kapal terlalu banyak dan kekuatan

pompa di kamar mesin tidak mampu mengimbanginya, maka kamar mesin tergenang air, mesin induk mati (black out), sehingga kapal menjadi tidak terkendali. Melihat situasi kapal tidak aman dan terancam bahaya tenggelam Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I dan Juru Mudi Jaga agar bersama-sama dengan ABK lainnya membimbing serta mengarahkan penumpang untuk meninggalkan kapal dengan memanfaatkan segenap alat penolong yang ada di kapal, sementara Tersangkut Nakhoda masih tetap berada di anjungan mengawasi proses meninggalkan kapal sambil menelpon orang-orang yang dikenal di darat melaporkan situasi yang memburuk serta meminta segera dikirim bantuan;

m. Tersangkut Nakhoda dari anjungan menyaksikan ada beberapa rakit

kembung (life raft) yang berhasil dikembangkan tapi tali pengikatnya putus kemudian hanyut tertiup angin, keadaan kapal semakin terbenam sehingga para penumpang dan ABK mencebur ke laut dengan menggunakan baju penolong (life jacket) saja karena tidak ada alat penolong yang bisa digunakan, ketika Tersangkut Nakhoda mengawasi pada sisi kiri anjungan terpeleset dan jatuh ke laut karena hentakan goyangan kapal, selanjutnya Tersangkut Nakhoda bertahan dilaut dengan menggunakan baju penolong (life jacket) dan pada pukul 15.00 WITA menyaksikan KM. Marina Baru 2B secara perlahan tenggelam dengan bagian anjungan yang terakhir tenggelam;

n. Tanggal 19 Desember 2015, pada sore hari, Tersangkut Nakhoda

bertemu dan bergabung dengan 5 (lima) orang yang sedang bertahan dilaut secara berkelompok yang terdiri dari Masinis II, Juru Mudi, Juru Minyak, dan 2 (dua) orang penumpang, sementara keadaan cuaca masih buruk sehingga ke 6 (enam) orang dalam kelompok hanyut terbawa angin dan ombak, malam harinya Masinis II dan 1 (satu) orang penumpang meninggal dunia dan dilepas dari kelompok, kemudian pada tanggal 20 Desember 2015 waktu dini hari Juru Minyak dan 1 (satu) orang penumpang meninggal dunia lagi dan dilepas dari kelompok, pada pagi harinya Juru Mudi

meninggal …

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

9

meninggal, dan tinggal Tersangkut Nakhoda yang masih bertahan dilaut;

o. Pada tanggal 20 Desember 2015, pagi hari keadaan cuaca reda,

Tersangkut Nakhoda melihat KM. Marina Express III lewat, Tersangkut Nakhoda memberi isyarat lambaian tangan untuk meminta pertolongan tetapi tidak terlihat oleh Awak Kapal sehingga tidak tertolong, pada sore hari keadaan cuaca memburuk kembali dan pada tengah malam reda kembali;

p. Tanggal 21 Desember 2015, pagi hari keadaan cuaca baik,

Tersangkut Nakhoda masih tetap bertahan dengan baju penolong (life jacket), pada siang hari sempat bertemu dengan 3 (tiga) orang korban meninggal yang mengapung lengkap dengan baju penolongnya, lebih kurang pukul 14.00 WITA, Tersangkut Nakhoda ditolong oleh kapal nelayan dan dibawa ke bagan, baru pada tanggal 22 Desember 2015 Tersangkut Nakhoda dibawa ke dermaga Pelabuhan Palopo dan untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Siwa untuk dirawat;

q. Dalam peristiwa tersebut 40 (empat puluh) orang selamat, 66 (enam

puluh enam) orang meninggal dunia, dan 12 (dua belas) orang belum diketemukan, sedangkan KM. Marina Baru 2B tenggelam;

r. Tersangkut Nakhoda belum pernah mengalami kejadian kapal tenggelam dan dan belum pernah dihukum karena kesalahan dalam menjalankan profesinya, Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga dan tidak ada keahlian lain selain sebagai Awak Kapal, dan Tersangkut Nakhoda ditahan lebih kurang sudah 4 (empat) bulan.

2. Saksi Mualim I, Saudara Usman, dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Rante Angin, Kolaka Tanggal : 02 Maret 1980 Agama : Islam Alamat : Jl. TPI Kelurahan Latambaga, Kecamatan Blakasi,

Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1994, di Waluo; 2) SMP, tahun 1997, di Rante Angin; Teknis : ANT V, tahun 2015, di Barombong.

Pengalaman …

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

10

Pengalaman berlayar : Mualim I, KM. Marina Baru 2B, sejak 27 November 2015 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara dengan penumpang sebanyak 106 (seratus enam) orang, terdiri dari 96 (sembilan puluh enam) orang dewasa dan 10 (sepuluh) orang bayi serta Awak Kapal 12 (dua belas) orang;

c. Pada saat kapal bertolak dari Pelabuhan Kolaka, yang berada di anjungan Nakhoda, Mualim I, Juru Mudi Jaga (Saudara Ambo Masse), kapal dilengkapi alat bantu navigasi terdiri dari radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, radio VHF 1 (satu) unit, radio SSB 1 (satu) unit, kompas magnit 1 (satu) unit, clinometer 1 (satu) unit dan tachometer 1 (satu) unit, keadaan cuaca cukup baik, langit cerah, laut sedang, adapun arah angin tidak diketahui secara pasti karena di anjungan tidak ada anemometer;

d. Pada saat olah gerak yang memegang handel Nakhoda, kemudi secara manual, kecepatan kapal 22.5 knots sesuai yang tertera di GPS, pukul 12.00 WITA Saksi Mualim I serah terima jaga dengan Nakhoda;

e. Saksi saat lepas jaga masih berada di anjungan dan melihat cuaca masih bagus, selanjutnya Saksi melaksanakan sholat dan makan siang di anjungan, selesai makan siang lebih kurang pukul 13.40 WITA, cuaca mulai buruk, angin sangat kuat dan ombak antara 4-5 meter, selanjutnya Nakhoda memerintahkan Saksi untuk mengencangkan jendela ruang penumpang, memeriksa penumpang, lambung kapal dan menenangkan penumpang;

f. Saksi melaporkan kepada Nakhoda bahwa penumpang panik dan telah ditenangkan serta diperintahkan untuk memakai baju penolong (life jacket), namun pada saat itu sebagian besar penumpang telah memakai baju penolong (life jacket) dan dilaporkan pula bahwa lambung kapal dalam kondisi baik/tidak bocor;

g. Karena kapal oleng, Nakhoda menurunkan kecepatan kapal, merubah haluan ke kiri hingga lebih kurang 280°, sehingga sedikit serong terhadap arah angin dan gerakan kapal berubah dari oleng menjadi mengangguk;

h. Atas perintah Nakhoda, Saksi melakukan komunikasi ke darat guna melaporkan keadaan kapal dan meminta bantuan/pertolongan kepada Bapak Asri, selaku Personalia, Bapak Abdullah, Syahbandar/KUPP Siwa, Nakhoda KM. Marina Express III, Petugas Syahbandar di KUPP Kolaka, Istri Saksi, Bapak Ambok Lalo Kantor Perusahaan. Adapun alat komunikasi yang digunakan pada saat itu

telepon …

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

11

telepon genggam (hand phone), mengingat Radio SSB/VHF saat itu telah dicoba tidak dapat digunakan oleh karena antenanya patah;

i. Saksi menyampaikan bahwa perkembangan cuaca semakin buruk, tinggi ombak antara 5 – 6 meter menghantam haluan kapal, sehingga kapal mengangguk (haluan menyendok air) dan dengan adanya tekanan air laut yang kuat maka packing pintu kedap air di bagian depan/dekat haluan bocor dan lama kelamaan air masuk ke ruang penumpang, selanjutnya mengalir ke kamar mesin melalui lubang-lubang pada pembatas palka dan kamar mesin yang mengakibatkan kamar mesin tergenang dan mesin induk mati (black out) serta kapal semakin terbenam;

j. Saksi bersama ABK lainnya berusaha melepas 3 (tiga) unit rakit

kembung (life raft) dengan hasil yang 1 (satu) unit dapat mengembang namun tali pengikat putus dan terbawa angin, 1 (satu) unit terguling-guling lepas dan tidak mengembang, serta 1 (satu) unit lagi tali putus kemudian hanyut dan tidak mengembang, adapun 2 (dua) unit rakit kembung (life raft) pada bagian haluan jatuh ke laut, sedangkan 2 (dua) unit rakit tegar diatas anjungan, 1 (satu) unit jatuh ke laut dan yang 1 (satu) unit dilepas oleh ABK;

k. Saksi memerintahkan kepada penumpang dan ABK yang ada disekitar rakit penolong tersebut agar melompat ke rakit penolong sejumlah 18 (delapan belas) orang yang terdiri dari 3 (tiga) ABK (Juru Mudi I, Juru Mudi II dan Wiper) dan 15 (lima belas) orang penumpang (terdiri dari 13 orang laki-laki dan 2 orang perempuan), selanjutnya ke 18 (delapan belas) orang dinyatakan selamat, adapun Nakhoda jatuh terlempar ke sisi kiri kapal, dan Saksi turun terakhir kali di haluan kapal dengan menggunakan baju penolong (life jacket) dan pelampung bulat (life bouy), tanggal 21 Desember 2015, pukul 09.00 WITA Saksi mendapat pertolongan dari KM. Marina Express III yang selanjutnya di rawat di Rumah Sakit Lasusua.

3. Saksi Juru Mudi I, Saudara Ruswan Gunawan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Penanggo - Kolaka Timur

Tanggal : 27 September 1992 Agama : Islam Alamat : Dusun Mekar Jaya, Dese Penanggo, Kecamatan Lambadia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2004, di Penanggo; 2) SMP, tahun 2007, di Penanggo.

Teknis …

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

12

Teknis : ANT D, tahun 2012, di Barombong. Pengalaman berlayar : Juru Mudi I, KM. Marina Baru 2B, mulai tanggal 05 Agustus 2015 s/d kejadian.

b. Tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B, bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, saat itu Saksi sedang melaksanakan tugas jaga di anjungan;

c. Pada saat kapal berlayar tidak ada peragaan cara memakai baju

penolong (life jacket) kepada para penumpang dan pada pukul 12.00 WITA saat Saksi lepas jaga cuaca dalam keadaan bagus, cerah, keadaan laut tenang, pukul 12.30 WITA, Saksi turun ke deck untuk istirahat, duduk-duduk di ruang penumpang;

d. Pukul 13.30 WITA, Saksi mengetahui datang angin kencang disertai ombak besar dengan ketinggian lebih kurang 5 meter, kemudian Saksi naik ke anjungan untuk melihat keadaan, Saksi melihat angin dan ombak datang dari arah haluan kapal menghempas haluan kapal;

e. Selanjutnya dalam kondisi demikian, Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk memeriksa kondisi penumpang dan menenangkan penumpang agar tidak panik serta memeriksa kondisi kapal dan Saksi ikut mendampingi Mualim I;

f. Pada saat Mualim I dan Saksi sampai di ruang penumpang, semua penumpang dalam keadaan panik dan sudah banyak penumpang memakai baju penolong (life jacket), sehingga Mualim I dan Saksi mencoba menenangkan penumpang agar tidak panik dan memerintahkan kepada penumpang yang belum memakai baju penolong (life jacket) agar mengambil dan memakainya;

g. Setelah semuanya menggunakan baju penolong (life jacket), Mualim I memeriksa kondisi kapal di deck bagian depan, selanjutnya menuju anjungan untuk melaporkan kepada Nakhoda, sementara Saksi beserta ABK lainnya serta beberapa penumpang mencoba menguras air yang masuk dari pintu besar ke ruang penumpang dengan menggunakan pompa celup dan ember serta peralatan lain yang ada untuk dibuang ke toilet (WC), namun air bertambah besar sehingga tidak dapat diatasi;

h. Pada saat air yang masuk ke kapal makin besar, Saksi mendengar perintah Nakhoda untuk membawa semua penumpang menuju ketempat berberkumpul (muster station) dan setelah semua penumpang naik keatas Saksi ikut naik, selanjutnya pada saat air

sudah …

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

13

sudah memenuhi ruang bawah, kapal mulai terbenam dengan haluan tunggak/mendongak, Nakhoda memerintahkan semua penumpang dan ABK untuk meninggalkan kapal dengan cara mencebur ke laut dan dianjurkan agar tetap berkumpul (tidak berpisah);

i. Selanjutnya Saksi bergerak ke haluan kapal, karena di haluan masih ada beberapa penumpang dan ABK yang bertahan di kapal, lalu Saksi bersama Mualim I menarik rakit yang di depan dan mendorong turun ke laut dan setelah rakit di air semua penumpang dan ABK yang tersisa loncat ke rakit, adapun Nakhoda telah meninggalkan kapal lebih dahulu karena terjatuh pada saat menolong penumpang;

j. Bahwa Saksi mengetahui jumlah rakit ada 5 (lima) buah, 3 (tiga) buah berada di buritan yang 1 (satu) buah mengembang, adapun 2 (dua) buah tidak tahu, sementara rakit yang di haluan 2 (dua) buah hilang/tidak mengembang;

k. Bahwa Saksi mengetahui sekat palka ke kamar mesin diberi lubang-lubang hal ini dimaksudkan jika ada air di palka dapat mengalir ke got di kamar mesin selanjutnya dapat dipompa dari kamar mesin.

4. Saksi Juru Mudi II, Saudara Ambo Masse, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Lamata – Sulawesi Selatan

Tanggal : 27 Nopember 1988 Agama : Islam Alamat : Dusun Lapabaa, Kecamatan Kajauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Lamata – Sulawesi Selatan; 2) SMP, tahun 2004, di Pakue – Sulawesi Tenggara; Teknis : ANT D, tahun 2015, di Barombong. Pengalaman berlayar : 1) Kelasi, KM. Marina Baru 2B, tahun 2007 s/d tahun 2009; 2) Juru Mudi, KM. Marina Baru 2B, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.00 WITA, KM. Marina Baru 2B, bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, saat bertolak keadaan cuaca baik dan laut tenang;

c. Pukul 12.00 WITA, Saksi tugas jaga bersama Nakhoda, lebih kurang

pada pukul 13.40 WITA, kapal mendapat cuaca buruk, Saksi saat itu sedang bertugas mengemudikan kapal atas perintah Nakhoda, ketika

kapal …

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

14

kapal mendapat cuaca buruk, Nakhoda memerintahkan Saksi untuk mengemudikan kapal mengarahkan haluan ke arah angin;

d. Saat kejadian Saksi sedang dinas jaga dan berada di anjungan bersama Nakhoda dan Mualim I. Saksi mengetahui kejadian karena terasa ada hempasan keras, kapal terasa miring kekiri dan buritan terangkat, kemudian Saksi panik dan lari ke samping kanan dan melihat air laut sudah masuk melalui celah-celah pintu ruang penumpang;

e. Selanjutnya Saksi melihat Mualim I melakukan komunikasi melalui radio tetapi tidak ada jawaban, kemudian Mualim I melaporkan kondisi kapal kepada Perusahaan dan Syahbandar melalui telepon genggam;

f. Saat cuaca buruk dan air sudah masuk ke badan kapal, Saksi melihat penumpang sudah panik dan memakai baju penolong (life jacket). Karena air semakin banyak masuk ke kapal, kemudian mesin induk mati (black out) karena terendam air laut dan kapal makin terbenam;

g. Selanjutnya Mualim I dan Juru Mudi I, menurunkan rakit, Saksi bersama 2 (dua) orang ABK Wiper Saudara Basri dan Juru Mudi I, Saudara Ruswan Gunawan dan 15 orang penumpang naik ke dalam rakit, setelah beberapa saat diatas rakit Saksi melihat KM. Marina Baru 2B tenggelam. Tanggal 20 Desember 2015, pukul 09.30 WITA, Saksi bersama 2 orang ABK dan 15 orang penumpang ditolong tim SAR dari kapal Bupati.

5. Saksi Wiper, Saudara Basri, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Parappe Tanggal : 10 Nopember 1963 Agama : Islam Alamat : Campalagian Desa Parappe Kecamatan Campalagian,

Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1976, di Parappe; 2) SMP, tahun 1979, di Parappe. Teknis : BST, tahun 2010, di PIP.

Pengalaman berlayar : 1) Wiper, KM. Marina Baru 2, tahun 2000 s/d tahun 2006; 2) Wiper, KM. Express 6, tahun 2006 s/d tahun 2010; 3) Wiper, KM. Bahari 9, tahun 2010 s/d tahun 2012; 4) Wiper, KM. Express Bahari, tahun 2012 s/d tahun 2015;

5) Wiper …

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

15

5) Wiper, KM. Marina Baru 2B, tanggal 01 Mei 2015 s/d kejadian.

b. Saksi mengetahui adanya kejadian karena mengalami sendiri, saat itu Saksi sedang berada di kamar mesin bersama Kadet, kondisi mesin pada saat itu normal, tidak ada masalah;

c. KM. Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan

Siwa-Sulawesi Tenggara, saat kapal bertolak keadaan cuaca cukup baik dan laut tenang. Setelah kapal berlayar lebih kurang 2 jam, Saksi merasakan adanya olengan dan hempasan pada kapal, saat itu mesin masih hidup, dan Saksi sedang berada di kamar mesin, sedangkan Kadet langsung naik ke anjungan, lebih kurang 1 jam kemudian air sudah masuk ke kamar mesin, karena air yang masuk ke kamar mesin semakin banyak, Saksi langsung menuju pintu keluar dan mengambil baju penolong (life jacket) yang ada di dekat pintu keluar dan memakainya kemudian Saksi menuju ke buritan dan mesin induk mati (black out) karena terendam air laut;

d. Setelah Saksi di buritan, Saksi melihat air sudah menggenangi ruang penumpang, Saksi melihat penumpang sudah panik dan berkumpul di bagian belakang ruang penumpang dengan memakai baju penolong (life jacket), pada saat bagian belakang kapal mulai dekat permukaan air laut, penumpang mulai mencebur ke laut;

e. Selanjutnya kapal mulai tenggelam, dengan bagian haluan tunggak/mendongak, Saksi naik ke bagian atas kapal dan langsung menuju haluan kapal melalui atap anjungan, Saksi melihat beberapa penumpang dan ABK yang masih bertahan diatas kapal, Saksi bersama ABK lainnya mengambil rakit dan menurunkan rakit, setelah rakit turun penumpang dan ABK yang ada di haluan langsung naik ke dalam rakit dengan memakai baju penolong (life jacket).

6. Saksi DPA PT. Belibis Putra, Saudara Mustakim, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pare-pare Tanggal : 24 Mei 1975 Agama : Islam Alamat : Jln. Batu Raya Lr. Mandengen 3 No. 5 Makassar Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1989, di Pare-pare; 2) SMP, tahun 1991, di Pare-pare; 3) SMA, tahun 1994, di Makassar; 4) D III, tahun 1997, di Makassar; 5) S1, tahun 2003, di Palembang.

Pengalaman …

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

16

Pengalaman bekerja : 1) Operasional, PT. Sim Cab. Boom Baru Palembang, tahun 2005 s/d

tahun 2008; 2) Kepala Operasional, PT. Sim Cab. Boom Baru Palembang, tahun

2008 s/d tahun 2009; 3) Kepala Cabang, PT. Sim Cab. Boom Baru Palembang, tahun 2009

s/d tahun 2012; 4) Ass Manager OPS, PT. Sim Pusat Palembang, tahun 2012 s/d

tahun 2013; 5) Manager OPS, PT. Belibis Putra, tahun 2014; 6) DPA, PT. Belibis Putra, tahun 2015 s/d sekarang.

b. Saksi bekerja sebagai DPA di PT. Belibis Putra sejak bulan Maret 2015 sampai dengan sekarang, mempunyai tugas pokok untuk mengurus seluruh kegiatan kapal dari tiba sampai dengan kapal bertolak dan bertanggung jawab terhadap keselamatan kapal;

c. Saksi mengetahui adanya kejadian tenggelamnya KM. Marina Baru 2B

dari laporan Operasional (Bapak Asri), saat itu Saksi sedang dirawat di Rumah Sakit Grestelina Makassar, setelah mengetahui kejadian tersebut saksi langsung memerintahkan operasional untuk mencari kebenaran beritanya dan mengkoordinasikan dengan kapal-kapal Syahbandar setempat untuk minta bantuan evakuasi dan melaporkan kejadian tersebut kepada Bapak Direktur yang saat itu sedang berada di Sorong;

d. Pada tanggal 19 Desember 2015, lebih kurang pukul 15.30 WITA, Bagian Operasional sudah hilang kontak dengan Awak Kapal, kemudian operasional berkoordinasi dengan pihak Syahbandar dan mengerahkan kapal-kapal diantaranya KM. Marina Express III untuk melakukan pencarian terhadap korban;

e. Lebih kurang pukul 16.00 WITA, Saksi menghubungi pihak kapal KM. Marina Express III tetapi tidak dapat, selanjutnya menghubungi Kepala Cabang di Tobako yang berada di seberang Siwa karena Saksi mengetahui KM. Marina Express III ada di Tobako, Kepala Cabang telah berupaya untuk melakukan pencarian bersama KM. Kamelia dibantu kapal Patroli dari Siwa, tetapi upaya pencarian terhambat oleh cuaca buruk, sehingga upaya pencarian ditunda sampai esok harinya;

f. Tanggal 20 Desember 2015 pagi hari, Saksi berkoordinasi dengan operasional (Bapak Asri) dan perwakilan dari Tobako, mereka menginformasikan bahwa pencarian korban sudah berjalan kembali dengan KM. Marina Express III dibantu oleh kapal-kapal nelayan;

g. Tanggal …

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

17

g. Tanggal 20 Desember 2015 siang, Saksi turun ke lokasi bersama Direktur, tiba dilokasi Saksi bersama Direktur bergabung dengan Tim SAR, diketahui pada pagi hari ditemukan oleh kapal nelayan 4 orang korban hidup, 3 orang dewasa dan 1 orang anak-anak, kemudian ditemukan lagi 18 (delapan belas) orang korban hidup dari atas rakit, para korban dievakuasi ke pelabuhan terdekat, ke Pelabuhan Siwa dan Tobako;

h. Tanggal 21 Desember 2015, Nakhoda terakhir diketemukan oleh kapal nelayan, dan Saksi mengetahui dalam kecelakaan tersebut terdapat korban meninggal dunia 66 (enam puluh enam) orang, 12 (dua belas) orang belum diketemukan dan 40 (empat puluh) orang selamat;

i. KM. Marina Baru 2B dilengkapi dengan alat-alat penolong berupa rakit kembung (life raft) 5 (lima) unit yang menampung 205 orang, rakit tegar 2 (dua) unit yang menampung 50 orang, baju penolong (life jacket) 300 buah untuk dewasa dan 40 buah untuk anak-anak, dan pelampung bulat (life bouy) 6 buah dan keseluruhannya lebih dari cukup untuk pelayar.

7. Saksi Mantan Kepala UPP Kelas III Kolaka, Saudara Ilham Saenong, S.E, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bajo’e Tanggal : 31 Desember 1966 Agama : Islam

Alamat : Jl. Benteng No.4 Lowrae, Kec. T.R Timur, Kabupaten Bone

Pendidikan Umun : 1) SD, tahun 1977, di Bone;

2) SMP, tahun 1981, di Bone; 3) SMA, tahun 1984, di Kolaka; 4) S1, tahun 2002, di Makassar; 5) S2, tahun 2010, di Sengkang.

Teknis : 1) ANT IV, tahun 1998, di Barombong. 2) Marine Inspektor, tahun 2003, di Jakarta; 3) Kesyahbandaran B, tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman bekerja : 1) Staf CPNS Palopo, tahun 1990 s/d tahun 1991; 2) Staf PNS Palopo, tahun 1991 s/d tahun 2005; 3) Kepala Kantor Pelabuhan Pattiro Bajo, tahun 2005 s/d tahun

2007; 4) Kepala Kantor Pelabuhan Biringkassi, tahun 2007 s/d tahun

2011;

5) Kepala …

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

18

5) Kepala Kantor Pelabuhan Langara, tahun 2012 s/d tahun 2015; 6) Kepala Kantor UPP Kolaka, tahun 2015 s/d tahun 2016.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 19 Desember 2015, lebih

kurang pukul 15.00 WITA, terjadi kecelakaan KM. Marina Baru 2B di Teluk Bone-Sulawesi Tenggara, karena Saksi mendapat telepon dari KUPP Siwa bahwa KM. Marina Baru 2B dalam keadaan darurat, pada saat itu Saksi sedang berada di Makassar (pulang dinas dari Jakarta);

c. Setelah mendapat berita tersebut, Saksi memerintahkan kepada

Pelaksana Harian KUPP Kolaka melalui telepon seluler untuk berkoordinasi dengan Basarnas dan membuat laporan kejadian kecelakaan kapal ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, membentuk Posko Penyelamatan yang dipimpin oleh Bupati Kolaka;

d. Bahwa Saksi selanjutnya berangkat menuju Siwa dan dalam perjalanannya Saksi menghubungi Saudara Ilham Husein Kantor Wilayah Kerja di Lasusua/Tobako untuk meminta bantuan kepada KM. Marina Express III dan KM. Kamelia. Setelah kapal siap Saudara Ilham Husein dan Tim bersama-sama menuju lokasi kejadian, namun kedua kapal yaitu KM. Marina Express III dan KM. Kamelia tidak mampu karena ombak besar;

e. Pada pukul 17.00 WITA, Saksi tiba di Lasusua dan langsung melakukan koordinasi dengan Kepala Wilayah Kerja untuk melakukan langkah-langkah yang akan ditempuh, selanjutnya naik KM. Kamelia dari Tobako menuju ke lokasi kejadian, namun masih ombak besar;

f. Saksi membenarkan bahwa KM. Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 13.00 WITA, karena mendapat laporan dari Perwira Jaga selaku Penandatangan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan kapal telah siap berlayar;

g. Saksi menyampaikan bahwa kapal baru turun dari dock bulan Oktober 2015, dan dinilai kapal laik laut, dengan pertimbangan tersebut maka kapal diberikan Surat Persetujuan Berlayar, adapun pemberian SPB sudah sesuai Standar Operasional Procedure (SOP);

h. Saksi juga menyampaikan bahwa setiap hari KUPP Kolaka menerima faximile dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika pada pagi hari;

i. Saksi …

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

19

i. Saksi membenarkan bahwa kapal tidak diklaskan, namun Syahbandar Utama Makssar mengeluarkan ijin Persetujuan Pengoperasian Kapal Kecepatan Tinggi, pada tanggal 26 November 2015 dan ijin tersebut berlaku sampai dengan 31 Desember 2015.

8. Saksi Kepala Kantor UPP Kelas III Siwa, Saudara Muhammad Ridwan,

S.T, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kuala Enok Tanggal : 04 Juni 1974 Agama : Islam

Alamat : Jl. Poros Barebbo Desa Kading Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Propinsi Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1987, di Bajo’e;

2) SMP, tahun 1990, di Watampone; 3) SMA, tahun 1993, di Watampone; 4) D III Manajemen, tahun 2000, di Makssar; 5) S1 Arsitektur, tahun 2001, di Makassar.

Teknis : 1) Pim TK. IV, tahun 2009, di Bogor; 2) PPNS, tahun 2015, di Bogor.

Pengalaman bekerja : 1) CPNS, Kantor Pelabuhan Bajo’e, tahun 2002 s/d tahun 2003; 2) PNS, Kantor Pelabuhan Bajo’e, tahun 2003 s/d tahun 2012; 3) Kepala Kantor UPP Kelas III Siwa, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Pada hari terjadinya kecelakaan KM. Marina Baru 2B, tanggal

19 Desember 2015, lebih kurang pukul 14.00 WITA, ketika Saksi sedang berada di kantor keadaan langit menjadi gelap, angin sangat kuat hingga menara air dikantor jatuh karena tertiup angin, lampu padam dan turun hujan tidak deras;

c. Saksi bertugas di Kantor UPP Kelas III Siwa sudah lebih kurang 3 (tiga) tahun. Saksi mengetahui kejadian tenggelamnya KM. Marina Baru 2B, dari laporan langsung ke Kantor UPP Siwa dari Agen, Agen melaporkan bahwa KM. Marina Baru 2B di Teluk Bone-Sulawesi Tenggara dalam keadaan darurat lebih kurang 15 mil dari Pelabuhan Siwa;

d. Setelah menerima laporan dari Agen, lebih kurang pukul 15.30 WITA, Saksi langsung memerintahkan Komandan KN.P 5144 untuk melakukan pertolongan, setelah berlayar lebih kurang 15 menit komandan KN.P 5144 melaporkan bahwa air laut sudah naik

melewati …

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

20

melewati atas kapal dan kapal tidak sanggup ke lokasi kejadian karena cuaca buruk;

e. Selanjutnya Saksi berkoordinasi dengan Basarnas Pos Bajo’e, lebih kurang 3 jam kemudian melalui jalan darat telah tiba di Siwa dengan penuh perlengkapan SAR terutama perahu karet, kemudian Saksi berkoordinasi dengan Muspida setempat, Kapolres, Wakil Bupati, Dandim dan unsur-unsur PNPD pada malam hari langsung datang ke Posko;

f. Keesokan harinya tanggal 20 Desember 2015, pada pagi hari tim SAR Basarnas Makassar tiba di Siwa melalui jalan darat, selanjutnya tim SAR Basarnas bersama-sama dengan tim KUPP Siwa dan segenap jajaran Muspida, melakukan pencarian korban, pada akhir pencarian diketemukan 40 orang korban hidup, 66 orang korban meninggal dunia, dan 12 orang korban belum diketemukan;

g. Selama Saksi bertugas di KUPP Siwa, sebelumnya pernah terjadi 2 (dua) kali kecelakaan kapal ferry tenggelam akibat cuaca buruk.

9. Saksi Ahli Kepala Stasiun BMKG Stamet Pomalaa – Kolaka, Saudara Purwanto, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sleman Tanggal : 27 September 1974 Agama : Islam Alamat : Jl. Racing Centre No.5 B Makassar, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1986, di Yogyakarta; 2) SMP, tahun 1989, di Yogyakarta; 3) SMA, tahun 1993, di Yogyakarta; 4) S1 Kelautan, tahun 2015, di Makassar. Pengalaman bekerja :

1) Observer/Forecaster, BMKG Stamar Paotere Makassar, tahun 1997 s/d tahun 2010;

2) Kasie OBS Informasi, BMKG Stamar Paotere Makassar, tahun 2010 s/d tahun 2016;

3) Kepala Stasiun, BMKG Stamet Pomalaa Kolaka, tahun 2016 s/d sekarang.

b. Saksi …

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

21

b. Saksi Ahli bekerja pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, yang diantaranya mempunyai tugas pokok dan fungsi mengkoordinasikan kegiatan operasional terkait pengamatan, prakiraan dan distribusi prakiraan cuaca di wilayah pelayanan Selat Makassar bagian Selatan, perairan Barat Sulawesi Selatan, perairan Kepulauan Sabalana, perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian Utara, Teluk Bone bagian Selatan dan Laut Flores. Prakiraan Cuaca biasanya disampaikan kepada pihak Syahbandar dan radio pantai dan pelayanan tidak tertutup kemungkinan langsung disampaikan ke pengguna;

c. Pada saat kejadian tenggelam KM. Marina Baru 2B, Saksi Ahli saat itu

masih menjabat sebagai Kepala Seksi Observasi dan Informasi di Stasiun Meteorologi Maritime Paotere Makassar, dan informasi prakiraan cuaca dari BMKG setiap hari di update dan diberikan kepada pengguna sesuai dengan pelayanannya berdasarkan prakiraan cuaca;

d. Saksi Ahli menerangkan bahwa prakiraan cuaca dari BMKG pada saat

kejadian, kondisi cuaca di daerah kejadian dan sekitarnya keakuratannya berkisar 70% sampai 80%, namun dalam kondisi yang sebenarnya keadaan cuaca dapat terjadi dua kali lipat dari hasil analisis yang dibuat oleh BMKG, sedangkan penyimpangan antara 20% hingga 30 % dipengaruhi oleh faktor cuaca lokal dan cuaca ekstrim sebagai dampak dari kondisi lokal topografi dan kondisi regional. Adanya konvergensi atau pumpunan angin dapat mempengaruhi pertumbuhan awan, yang berdampak terjadinya awan konvektif atau tumpukan awan dan angin kencang;

e. Selanjutnya Saksi Ahli memberikan keterangan bahwa akibat dari adanya awan konvektif dapat mengakibatkan terjadinya down push atau tekanan ke bawah sampai permukaan air laut dan dapat menimbulkan adanya gerakan angin kuat ke segala arah, dan mengakibatkan terjadinya gerakan air atau ombak dengan arah yang tidak beraturan;

f. Di daerah Teluk Bone termasuk ditempat kejadian menurut Saksi Ahli bahwa berdasarkan pengamatan cuaca secara periodik, pada bulan Desember, April, Mei, dan Juni sering terjadi adanya cuaca ekstrim tersebut, yang lebih dominan dipengaruhi oleh adanya konvergensi, namun mengenai waktu kapan akan terjadinya tidak dapat diprediksi;

g. Saksi Ahli menyatakan tentang kemungkinan dari dampak tekanan angin ke bawah (down push) tersebut kemungkinan dapat menimbulkan angin putar atau puting beliung, hal ini tergantung kepada kondisi tekanan udara yang berada disekelilingnya;

h. Berdasarkan …

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

22

h. Berdasarkan bukti data/gambar citra satelit pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 14.00 WITA dan pukul 15.00 WITA, diatas tempat lokasi kejadian menunjukkan adanya awan konvektif dan sebagai barang bukti data tersebut diserahkan kepada Majelis.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan, pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 05 dan 06 April 2016, di Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, sehubungan dengan tenggelamnya KM. Marina Baru 2B, pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 15.00 WITA, di Perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal. KM. Marina Baru 2B adalah kapal penumpang, berbendera Indonesia,

GT. 125, konstruksi fiber glass dibangun tahun 1998, di Batam, kapal terdiri dari 1 (satu) geladak, berbaling-baling ganda. Kapal penggerak utama terdiri dari 2 (dua) unit mesin Carterpillar C32, 4 Tak Kerja Tunggal, tenaga efektif 2 x 1400 HP. Kapal dilengkapi dengan mesin bantu 2 (dua) unit, panjang kapal 28,56 meter, lebar 5,20 meter, dalam 2,42 meter, tetapi kapal tidak diklasskan. Telah melaksanakan dok terakhir pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan 02 Oktober 2015 di Surabaya.

b. Surat Kapal.

KM. Marina Baru 2B memiliki Pas Besar, nomor urut 08, tanggal 19 Juli 2013, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Luwuk, Surat Ukur Internasional (1969), nomor 520/PPm, tanggal 19 Desember 1998, oleh Kantor Pelabuhan Batam, Sertifikat Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi, nomor PK.001/20/02/Syb.Mks-15, tanggal 26 November 2015 berlaku sampai dengan 31 Desember 2015, dan sertifikat serta surat lainnya sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak …

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

23

c. Awak Kapal.

KM. Marina Baru 2B diawaki oleh 12 (dua belas) orang, sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK. 683/15/04/KUPP-LBK-2013, tanggal 23 Desember 2015 yang ditandatangani Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pelabuhan Kolaka, bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin untuk daerah pelayaran TERBATAS sebagai berikut :

Bagian Deck : Nakhoda : Asdar ijazah ANT V, tahun 2014; Mualim I : Usman ijazah ANT V, tahun 2015. Bagian Mesin : KKM : Wawan ijazah ATT V, tahun 2013; Masinis II : Poernawan I ijazah ATT V, tahun 2014.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : Kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan tetapi tidak memenuhi persyaratan karena KM. Marina Baru 2B, GT. 125 tidak diklasskan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal Peraturan Menteri Perhubungan nomor 7 Tahun 2013, namun sertifikat serta surat lainnya masih berlaku dan sesuai Peraturan perundang-undangan. Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM.70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah nomor 51 Tahun 2002 serta SK. Ditjenhubla nomor PY.67/2/3-01 tanggal 6 November 2001.

2. Tentang Cuaca

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan

suratnya tanggal 18 Maret 2016, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 15.00 WITA, di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Tenggara tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan dan terjadi Hujan Ringan Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 12.5 – 17.5/21.3 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat – Barat Laut, 7.1 – 14.7 Cm/det Tinggi Gelombang : Barat, 0.8 – 1.4/2.0 M Jarak Penglihatan : 4.0 – 6.0 Mil

b. Menurut …

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

24

b. Menurut prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Paotere Makassar,

nomor ME.301/018.WP2/PTR/XII/2015, yang berlaku 12 jam, mulai tanggal 19 Desember 2015, pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 20.00 WITA, di Perairan Teluk Bone, adalah sebagai berikut : Cuaca : Berawan dan hujan ringan Arah dan kecepatan angin : Barat-Utara, 4-20 knots Tinggi gelombang : 0,5-2,0 meter Catatan : Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang tertera dilabel atas.

c. Berdasarkan keterangan dari Saksi Ahli Kepala Stasiun BMKG Stasiun Meteorologi Pomalaa-Kolaka, didepan sidang lanjutan pemeriksaan kecelakaan kapal pada tanggal 06 April 2016, di Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar diperoleh kesimpulan bahwa :

1) Keakurasian dari prakiraan cuaca berkisar antara 70%-80% dengan

kondisi yang sebenarnya keadaan cuaca dapat terjadi 2 (dua) kali lipat dari hasil analisa pada tabel cuaca, sedangkan penyimpangan antara 20%-30% sangat dipengaruhi oleh cuaca lokal dan cuaca ekstrim sebagai dampak dari kondisi lokal topografi dan kondisi regional, dengan adanya konvergensi atau pumpunan angin dapat mempengaruhi terjadinya awan konvektif atau tumpukan awan dan angin kencang;

2) Berdasarkan bukti gambar citra satelit pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 14.00 WITA dan pukul 15.00 WITA diatas lokasi terjadinya kejadian KM. Marina Baru 2B menunjukkan adanya awan konvektif yang dapat mengakibatkan terjadinya tekanan kebawah (down push) sampai ke permukaan air laut dan dapat menimbulkan adanya gerakan angin kuat dan ombak yang tinggi.

d. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi dalam sidang

pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal bahwa keadaan cuaca pada saat kejadian langit berawan gelap, angin sangat kuat dari arah Barat, dan laut berombak dengan tinggi antara 4-5 meter.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan

Tersangkut dan para Saksi mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang …

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

25

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan dan Penumpang.

1) KM. Marina Baru 2B, dengan Surat Ukur International (1969) nomor 520/PPm, diterbitkan oleh Kantor Pelabuhan Batam, tanggal 19 Desember 1998, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : Panjang : 28,56 meter

Lebar : 5,20 meter Dalam : 2,42 meter

Sertifikat Garis Muat Daerah Pelayaran Kawasan Indonesia nomor PK.102/845/GM/DK-142014, tanggal 10 September 2014, diterbitkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menerangkan sebagai berikut : - Lambung Timbul musim panas : 32,5 cm - Pengurangan untuk Air Tawar : 3,5 cm KM. Marina Baru 2B tercatat draft depan dan belakang tidak sampai 1 meter, tanda lambung timbul tidak tenggelam, sehingga kapal tersebut tidak terjadi kelebihan muatan.

2) KM. Marina Baru 2B berdasarkan sertifikat diijinkan untuk

mengangkut sebanyak 184 orang, sedangkan pada saat kejadian jumlah pelayar diatas kapal sebanyak 118 orang, sehingga pada saat kejadian tidak terjadi kelebihan penumpang.

b. Keadaan Stabilitas.

1) KM. Marina Baru 2B sebelum kejadian telah menempuh jarak 61 mil laut dengan kecepatan rata-rata 22.5 knots dan bergerak dengan kondisi stabil;

2) Ketika kapal mengalami cuaca buruk dan air laut masuk kedalam badan kapal dan tidak dapat diimbangi dengan pompa, maka kapal secara perlahan semakin terbenam (sinkage) dan ketika permibilitas (daya apung) terlampaui maka kapal tenggelam dengan bagian lunas tetap pada bagian bawah;

3) KM. Marina Baru 2B tenggelam bukan karena kesalahan dalam stabilitas kapal, tetapi karena kehilangan daya apung cadangannya sebagai akibat dari masuknya air laut kedalam badan kapal.

Dengan …

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

26

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas KM. Marina Baru 2B sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) Dalam bernavigasi dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, diawaki dengan petugas dinas jaga yang memadai, bergerak dengan kecepatan rata-rata 22.5 knots dan telah menempuh jarak lebih kurang 61 mil laut sebelum terjadinya kecelakaan;

2) Sesuai dengan ukurannya GT. 125, KM. Marina Baru 2B bukan

termasuk kapal yang dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan faximile cuaca dan seandainya dilengkapipun di wilayah perairan Indonesia tidak dapat digunakan karena tidak terdapat stasiun pemancar berita cuaca di bumi Indonesia dan juga datangnya cuaca buruk yang bersifat ekstrim tidak dapat diprediksi oleh BMKG;

3) Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, maka kecelakaan tenggelamnya KM. Marina Baru 2B diperairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara bukan merupakan bagian dari kesalahan dalam bernavigasi.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Dalam berolah gerak KM. Marina Baru 2B dilengkapi dengan mesin

induk berbaling-baling ganda yang dapat dioperasikan langsung dari anjungan, sehingga dalam berolah gerak dapat dilaksanakan secara cepat (efektif) dan leluasa (fleksibel);

2) Sehubungan dengan ilmu olah gerak, Tersangkut Nakhoda yang

memiliki kompetensi Ahli Nautika Tingkat V (ANT V) hanya mempelajari ilmu olah gerak pada tingkat dasar saja, namun secara alamiah yang biasa dilakukan oleh para Nakhoda, ternyata dalam berolah gerak menghadapi cuaca buruk telah dilakukan dengan benar, tetapi berhubung besarnya ombak lebih besar bila

dibanding …

Page 27: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

27

dibanding dengan ukuran kapal, maka kapal menjadi tidak terkendali, apalagi setelah mesin induk mati (black out);

3) Berdasarkan argumentasi tersebut diatas, maka kecelakaan tenggelamnya KM. Marina Baru 2B di perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara bukan merupakan bagian dari kesalahan dalam berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Marina Baru 2B dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, keterangan Saksi Ahli, dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KM. Marina Baru 2B, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi, serta berdasarkan pertimbangan-pertimbangan faktor penyebab lainnya maka penyebab tenggelamnya KM. Marina Baru 2B adalah dikarenakan adanya cuaca buruk yang datangnya tidak dapat diprediksi, angin sangat kuat, ombak besar, dan tidak sebanding dengan ukuran kapal, sehingga mengakibatkan air laut masuk ke badan kapal, mesin induk mati (black out), kapal tidak terkendali dan tenggelam;

b. Berdasarkan Saksi Ahli dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Paotere-Makassar, bahwa pada perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara kondisi cuaca bisa menyimpang dari prakiraan cuaca dengan probabilitas 20% sampai dengan 30% yang dipengaruhi oleh kondisi topografi lokal dan kondisi cuaca regional, kondisi tersebut dapat berupa terjadinya awan konvektif yang dapat menimbulkan gerakan tekanan angin kebawah (down push) hingga ke permukaan air laut dan berakibat terjadinya angin yang sangat kuat dan ombak besar. Hal ini biasa terjadi pada bulan Desember, April, Mei dan Juni, namun mengenai waktu kapan akan terjadinya tidak dapat diprediksi dan berdasarkan data/gambar dari citra satelit pada pukul 14.00 WITA dan pukul 15.00 WITA menunjukkan adanya awan konvektif diatas lokasi terjadinya kecelakaan yang dialami oleh KM. Marina Baru 2B.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KM. Marina Baru 2B adalah disebabkan oleh cuaca buruk yang datangnya tidak dapat diprediksi.

6. Tentang …

Page 28: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

28

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Ketika KM. Marina Baru 2B mendapat cuaca buruk, Tersangkut

Nakhoda telah berupaya mengolah gerak kapal untuk menghadapi cuaca buruk, ketika mesin induk mati dan kapal tidak terkendali maka kapal semakin terbenam, Tersangkut Nakhoda telah berupaya meminta bantuan ke darat dan memerintahkan seluruh pelayar untuk meninggalkan kapal dengan memanfaatkan segenap alat penolong yang tersedia;

b. Dalam proses meninggalkan kapal (abandon ship) Tersangkut Nakhoda telah memberi arahan kepada ABK dan mengawasi dari anjungan, namun berhubung terkena hentakan gerakan kapal Tersangkut Nakhoda terpeleset dan jatuh ke laut, sehingga Tersangkut Nakhoda tidak dapat mengawasi sampai pada posisi terakhir orang yang meninggalkan kapal;

c. Setelah para korban bertahan dilaut, selanjutnya masalah upaya penyelamatan bukan menjadi tanggung jawab Tersangkut Nakhoda lagi, tetapi merupakan tanggung jawab dari tim SAR.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut

Nakhoda KM. Marina Baru 2B dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KM. Marina Baru 2B, pada tanggal 19 Desember 2015, pukul 15.00 WITA, di Perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Dalam bernavigasi untuk melayarkan KM. Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa-Sulawesi Tenggara, pada tanggal 19 Desember 2015, dalam berolah gerak menghadapi cuaca buruk, serta dalam upaya penyelamatan Tersangkut Nakhoda telah bertindak dengan kecakapan dan kecermatannya, sehingga dinilai tidak bersalah dan tidak lalai dalam melaksanakan kewajibannya;

b. Kejadian tenggelamnya KM. Marina Baru 2B dinilai sebagai akibat dari datangnya cuaca buruk yang tidak dapat diprediksi dan merupakan bagian dari faktor alam yang tidak dapat dicegah oleh manusia.

Dengan …

Page 29: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

29

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentang tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian atas tenggelamnya KM. Marina Baru 2B adalah sebagai berikut : 1) Tersangkut Nakhoda dibebaskan dari tanggung jawabnya atas

tenggelamnya KM. Marina Baru 2B karena telah memenuhi kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

2) Tenggelamnya KM. Marina Baru 2B adalah disebabkan karena faktor alam dan dikategorikan sebagai peristiwa force majoure.

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi

yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut :

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah mengalami kejadian kapal tenggelam dan belum pernah dihukum karena kesalahan dalam menjalankan profesinya;

2) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga dan tidak ada keahlian lain selain sebagai Awak Kapal;

3) Tersangkut Nakhoda ditahan lebih kurang sudah 4 bulan.

b. Hal – hal yang memberatkan. Tidak ada.

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tenggelamnya KM. Marina Baru 2B, tanggal 19 Desember 2015, pukul 15.00 WITA, di Perairan Teluk Bone-Sulawesi Tenggara disebabkan oleh faktor alam dan dikategorikan sebagai peristiwa force majoure.

II. Menyatakan ...

Page 30: PUTUSAN NOMOR HK.210/13/V/MP.16 PUTUSAN MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/18fc0664eec... · KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. MARINA BARU 2B DI PERAIRAN

30

II. Menyatakan bahwa dalam menghadapi cuaca buruk Tersangkut Nakhoda KM. Marina Baru 2B telah bertindak sesuai dengan kecakapan dan kecermatannya, sehingga dinilai telah memenuhi kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda, atas nama Asdar, lahir tanggal 15 Februari 1988, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, nomor 6201193811N50614, tahun 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Saudara Asdar.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 23 Mei 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, tanpa dihadiri oleh Saudara Asdar. Ketua : ……………………………......Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar. Anggota : …………………………..................................……. Capt. Surono, M. M. Anggota : ………………………………................................ Iswandi, ATT-I, M. Si. Anggota : ………………………………................................ .......Ir. Budi Prasetyo. Anggota : ………………………………........................................Muryamtini, S. H. Sekretaris : ……………………………….....................................Rinna Purba, S. H.