Top Banner
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 2 KEDOKTERAN KOMUNITAS BLOK XVIII 1,2,3Yosie Yolanda Saputra G1A110025 4,5,6Indri Lydia G1A110027 7,8,9Muhammad Subli G1A110046 10,11,12Ayu Indira G1A110055 13,14,15RantyFemilyaUtami G1A111025 16,17, PutriKurniawati G1A111026 18,19,VirgiawanYudhaKarsa G1A111027 2021KarolinAnggelina G1A111028 2223.NovitaSuryana G1A111056 2425,Oka Kurniawan G1A111057 2627,Andrimeikawardhana G1A111058 2829Dian FriskaPanjaitan G1A111063 Tutor: dr. Huntari FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
41

Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Jan 19, 2016

Download

Documents

KarolinFOJ

hasil diskusi tutorial blok 18
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 2

KEDOKTERAN KOMUNITAS

BLOK XVIII

1,2,3Yosie Yolanda Saputra G1A110025

4,5,6Indri Lydia G1A110027

7,8,9Muhammad Subli G1A110046

10,11,12Ayu Indira G1A110055

13,14,15RantyFemilyaUtami G1A111025

16,17, PutriKurniawati G1A111026

18,19,VirgiawanYudhaKarsa G1A111027

2021KarolinAnggelina G1A111028

2223.NovitaSuryana G1A111056

2425,Oka Kurniawan G1A111057

2627,Andrimeikawardhana G1A111058

2829Dian FriskaPanjaitan G1A111063

Tutor: dr. Huntari

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

T.A 2014/2015

Page 2: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

SKENARIO 1

Dr.Nani adalah dokter umum yang akan melaksanakan tugas PTT disebuah daerah terpencil

di Kabupaten TanjungJabungTimur.Walau dokter baru, akibat keterbatasan tenaga kesehatan,

ia ditempatkan sebagai kepala puskesmas. Sebelum dikirim menempati puskesmas didaerah

tersebut, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Kapuskes, dr.Nani

mendapat pembekalan di Dinas Kesehatan Kabupaten TanjungJabungTimur tentang

kedokteran komunitas dan puskesmas seperti visi, misi puskesmas, tujuan, upaya pokok,

Abas penyelanggaraan dan fungsi puskesmas serta upaya promkes dan upaya preventif yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ada diwilayah kerja

puskesmas. dr.Nani mendapat gambaran bahwa wilayah kerja puskesmasnya nanti adalah

daerah yang penduduknya masih rendah tingkat pendidikannya, dan daerah tersebut angka

kejadian penyakit yang berbasis lingkungan seperti diare masih cukup tinggi akibat

masyarakatnya yang sulit merubah perilaku sehari-hari seperti menggunakan sungai sebagai

sumber air minum sekaligus MCK mereka. dr.Nani merasa tertantang untuk menerapkan

pengetahuannya tentang teori perilaku Lawrence Green yang telah didapatnya selama

pembekalan untuk mewujudkan perilaku sehat pada masyarakat didaerahnya. Dengan

mempelajari segala sesuatu hal tentang puskesmas dan mengusahakan mengubah perilaku

masyarakat yang tidak sehat, aspek apa dari 7 pilar kesehatan masyarakat yang dikerjakan

oleh dr.Nani?

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Puskesmas

Unit teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab melakukan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya

2. Kedokteran komunitas

Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit , memperpanjang hidup dan

meningkatkan kesehatan fisik dan mental melalui pengorganisasian masyarakat

3. Promkes

Proses penyadaran masyarakat atau peningkatan pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan dan upaya-upaya memfasilitasi perubahan-perubahan

4. Preventif

Upaya kesehatan yang berfokus pada upaya pencegahan penyakit

Page 3: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

5. Perilaku sehat

Semua aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang yang berkaitan dengan

mencegah/melindungi diri dari penyakit/masalah kesehatan, peningkatan

kesehatan dan mencari penyembuhan bila sakit atau terkena masalah kesehatan

DEFENISI MASALAH

1. Apa saja visi dan misi puskesmas?

2. Siapa saja yang termasuk tenaga kesehatan?

3. Apa tujuan dan fungsi puskesmas? dan asas

4. Apa upaya pokok dan azas penyelenggaraan puskesmas?

5. Bagaimanan managemen puskesmas?

6. Bagaimana ruang lingkup kedokteran komunitas?

7. Bagaimana konsep dari kedokteran komunitas?

8. Apa saja sasaran kedokteran komunitas?

9. Apa saja strategi dan macam kegitan kedokteran komunitas?

10. Apa tujuan dan manfaat kedokteran komunitas?

11. Apa visi dan misi promosi kesehatan?

12. Apa tujuan dan manfaat promosi kesehatan?

13. Bagaimana ruang lingkup promosi kesehatan?

14. Apa saja upaya untuk meningkatkan taraf hidup sehat?

15. Jelaskan teori perilaku menurut lawrence green?

16. Apa saja teori perilaku selain lawrence green?

17. Apa saja 7 pilar kesehatan masyarakat?

18. Aspek apa saja dari 7 pilar kesmas yang dikerjakan dr. Nani?

19. Jelaskan mengenai penyakit berbasis lingkungan!

20. Jelaskan mengenari perubahan perilaku?

21. Jelaskan macam-macam tingkat preventif?

Page 4: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

ANALISIS MASALAH

1. Apa saja visi dan misi puskesmas?

Jawab:

Visi

Terwujudnya kecamatan sehat untuk indonesia sehat.

Indikatorkecamatansehat :

1. Lingkungansehat

2. Perilakusehat

3. Cakupanpeayanan yang bermutu

4. Derajatkesehatanpemdudukkecamatan

Misi

1. Menggerakkan pembangunanberwawasan kesehatan.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayahkerjanya.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemeratan dan keterjangkauan

pelayanankesehatanpuskesmas.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga,

masyarakat dan lingkungan.

2. Siapa saja yang termasuk tenaga kesehatan?

Jawab:

Tenagakesehatanadalahsetiap orang yang

mengabdikandiridalambidangkesehatansertamemilikipengetahuandan/atauketerampi

lanmelaluipendidikan di bidangkesehatan yang

untukjenintertentumemerlukankewenanganuntukmelakukanupayakesehatan.

Tenagakesehatan yang diaturdalampasal 2 ayat(2) samapaidenganayat (8)

PeraturanPemerintahNomor 32 Tahun 1996, tenagakesehatanterdiridari.

a. Tenaga medis : Dokterdandoktergigi

b. Tenaga keperwatan: perawatdanbidan

c. Tenaga kefarmasian: apoteker, analisisfarmasidansistenapoteker.

Page 5: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

d. Tenaga kesehatan masyarakat: epidemiologikesehatan,

entemologkesehatan, mikrobiologikesehatan, penyuluhkesehatan,

administrator kesehatandan sanitarian.

e. Tenaga gizi : Nutrisionisdandietisien.

f. Tenaga keterapian fisik: fisioterapis, okupasiterapis,

g. Terapis wicara

h. Tenaga teknisis medis : radiografer, radioterapis, teknisigigi,

teknisielektromedis, analiskesehatan, dll.

3. Apa tujuan dan fungsi puskesmas?

Jawab:

Tujuan:

Tercapainya tujuan

pembangunankesehatannasionalyaitumeningkatkankesadaran, kemauan,

dankemampuanhidupsehatbagisetiap orang agar terwujudderajatkesehatan yang

setinggitingginya.

Fungsi:

a. Pusatpenggerakpembangunanberwawasankesehatan.

b. Pusatpemberdayaanmasyarakat .

c. Pusatpelayanankesehatan strata pertama,

meliputiupayakedehatanperorangan / ukpdanupayakesehatanmasyarakat

/ukm

4. Apa upaya pokok dan azas penyelenggaraan puskesmas?

Jawab:

Upaya Pokok

1. UpayaKesehatanWajib

a. UpayaPromosiKesehatan

b. UpayaKesehatanLingkungan

c. UpayaKesehatanIbu, Anak KB

d. UpayaPerbaikanGiziMasyarakat

e. UpayaPencegahan, PemberantasanPenyakitMenular

Page 6: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

f. UpayaPengobatan.

2. UpayaKesehatanPengembangan

a. UpayaKesehatanSekolah

b. UpayaKesehatanOlahraga

c. UpayaKesehatanKerja

d. UpayaPerawatanKesehatanMasyarakat

e. UpayaKesehatan Gigi danMulut

f. UpayaKesehatanJiwa

g. UpayaKesehatan Mata

h. UpayaKesehatanUsiaLanjut

i. UpayaPembinaanPengobatanTradisional

Azas Penyelenggaraan

a. AzasPertanggungjawaban Wilayah

Azas penyelenggaraan puskesmas yang pertama adalah penanggungjawab

wilayah. Dalam arti puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini

puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :

• Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga

berwawasan kesehatan.

• Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan

masyarakat diwilayah kerjanya.

• Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh

masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

• Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata

dan terjangkau di wilayah kerjanya.

b. AzasPemberdayaanMasyarakat

Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka

pemberdayaan masyarakat antara lain :

Upaya Kesehatan ibu dan anak :

- Posyandu

- Polindes

- Bina keluarga balita (BKB)

Page 7: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Upaya pengobatan :

- Posyandu

- Pos Obat Desa (POD)

Upaya Perbaikan gizi :

- Posyandu

- Panti pemulihan gizi

- Keluarga sadar gizi (kadarzi)

Upaya kesehatan sekolah :

- Dokter kecil

- Penyertaan guru dan orangtua/wali murid, Saka Bakti Husada (SBH)

- Pos kesehatan pesantren (poskestren)

Upaya kesehatan lingkungan Kelompok Pemakai Air (Pokmair), desa

percontohan kesehatan lingkungan (DPKL)

Upaya kesehatan Usia Lanjut :

- Posyandu Usila

- Panti wreda

Upaya kesehatan jiwa :

- Posyandu

- Tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat (TPKJM)

Upaya pembinaan pengobatan tradisional :

- Taman obat keluarga (TOGA),

- Pembinaan pengobatan tradisional (battra).

Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif)

- Dana sehat

- Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)

- Mobilisasi dan keagamaan

c. AzasRujukan

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus penyakit

atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara

vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secar

horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama. Sesuai

dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas ada dua

macam rujukan yang dikenal yakni :

Page 8: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit.

Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :

- Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (misal

operasi) dan lain-lain.

- Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium

yang lengkap.

- Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih

kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan ataupun

menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas.

Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan

masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan

bencana. Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :

- Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,

peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman, alat audio visual,

bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.

- Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan

kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,

penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam.

- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan

tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau

penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha

Kesehatan sekolah, Usaha kesehatan Kerja, Usaha kesehatan Jiwa,

pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

5. Bagaimanan managemen puskesmas?

Jawab:

Menagemenpuskesmasyaitudigambarkansebagaisuaturangkaiankegiatan yang

bekerjasecarasinergiksehinggamenghasilkankeluaran yang efisiendanefektif.

a. Perencanaanpuskesmas

Page 9: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Arahperencanaanpuskesmasyaitumewujudkankecamatan yang sehat . 3

langkahdalampenyusunanperencanaanyaitu:

1. Identifikasikondisimasalahkesehatanmasyarakatdanlingkungansertafasilita

spelayanankesehatantentangcakupandanmutupelayanan.

2. Indentifikasipotensi SDM dan provider

3. Menetapkankegiatan-kegiatanuntukmenyelesaikanmasalah.

b. Pengawasan

c. Pengendalian

d. Pelaksanaan

e. Pertanggungjawaban

6. Bagaimana ruang lingkup kedokteran komunitas?

Jawab:

a. IndividudalamEkosistem

• Bagian yang takterpisahkandarilingkungan&komunitasnya

• Pemahamanmanusiaseutuhnya(Bio-Psiko-Sosial& Spiritual)

b. Host- Agent-Environment

• Manusia = Host = Penjamu

• Penyebabspesifik = Agent

• Lingkungan = Environment

c. Tingkat UpayaKesehatan

• Promotif

• Preventif

• Protektif

• Kuratif

• Rehabilitatif

d. KomponenAdministrasi/Manajemen

• Pengorganisasian

• Penggerakan/Pelaksanaan

• Evaluasi

e. Ilmu pendukung

• Statistik

• Epidemiologi

Page 10: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

• Ilmu-ilmu Perilaku (Behavioral Sciences)

7. Bagaimana konsep dari kedokteran komunitas?

Jawab:

a. Penyakit sebagai proses penyebab ganda

b. Keananekaragaman biologis

c. 5 tingkat pencegahan

d. Peran serta masyarakat

e. Prioritas

8. Apa saja sasaran kedokteran komunitas?

Jawab:

Individu, anggota keluarga, masyarakat dalam ruang lingkup terbatas.

9. Apa saja strategi dan macam kegitan kedokteran komunitas?

Jawab:

a. Melakukan ” Community Diagnosis ”.

b. Memberikan tindakan pencegahan dan pengobatan yang ditujuakan pada perorangan, keluarga atau anggota masyarakat terbaas.

Page 11: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

10. Apa tujuan dan manfaat kedokteran komunitas?

Jawab:

Meningkatkanderajatkesehatanperorangan(individu),

kesehatankeluargadankesehatanmasyarakatterbatas.

11. Apa visi dan misi promosi kesehatan?

Jawab:

Visi

Meningkatkankemampuanmasyarakatuntukmemeliharadanmeningkatkanderajatke

sehatanmasyarakatbaik, fisik, mental dan social

sehinggaproduktifsecaraekonomidan social.

Misi

1. Advokat (Advocate)

Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di

berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan

upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tersebut

mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang perlu didukung

melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.

2. Menjembatani (Mediate)

Menjadi jembatan dan menjalani kemitraan dengan berbagai program dan

sektor yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-

program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain dilingkungan

kesehatan, maupun disektor lain yang terkait. Oleh sebab itu dalam

mewujudkan kerja sama atau kemitraan ini, peran pendidikan/promosi

kesehatn kesehatan diperlukan.

3. Memampukan (enable)

Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka

mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara

mandiri. Hal ini berarti masyarakat diberikan kemampuan-kemampuan atau

Page 12: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

keterampilan agar mereka mandiri dibidang kesehatan termasuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan mereka. Misalnya; pendidikan dan pelatihan

dalam rangka meningkatkan keterampilan cara-cara bertani, beternak,

bertanam obat-obatan tradisional, koperasi, dan sebagainya dalam rangka

meningkatkan pendapatan keluarga (income generating). Selanjutnya dengan

ekonomi keluarga yang meningkat, maka kemampuan dalam pemeliharaan

dan peningkatan kesehata keluarga juga meningkat.

12. Apa tujuan dan manfaat promosi kesehatan?

Jawab:

Tujuan promosikesehatan

• Perubahanperilakuindividu, organisasimasyarakat

• Perubahansikap,Praktekkesehatan.

• Memperbaikilingkungan

ManfaatPromosikesehatan

• Untukmeningkatkankesadaradanpengetahuanmasyarakatdanpentingnyakesehat

an.

• Untukmembawaperubahan yang

lebihbaikdalammasyarakatdanlingkunganterhadapkesehatan.

• Untukmeningkatkankemampuanmasyarakatdalammemeliharadanmeningkatka

nderajatkesehatanbaikdarisegifisik, mental dan social

sehinggaproduktifekonomidan social.

13. Bagaimana ruang lingkup promosi kesehatan?

Jawab:

RuangLingkup

1. Aspekpromotifpada orang sehatseperti :

Promosi kesehatan pada aspek promotif adalah sekelompok orang sehat. Selama

ini kelompok orang sehat kurang memperoleh perhatian dalam upaya kesehatan

masyarakat. Padahal kelompok otang yang sehat disuatu komun itas berkisar

antara 80-85% dari populasi. Apabila jumlah ini tidak bisa dibina kesehatannya

Page 13: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

maka jumlah ini akan meningkat. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan pada

kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau lebih menigkat

lagi. Derajat kesehatan adalah dinamis, oleh sebab itu meskipun seseorang telah

dalam kondisi sehat tetapi perlu ditingkatkan dan dibina lagi kesehatannya

2. Aspekpencegahan/penyembuhan :

a. Pencegahantingkat pertama (primary prevention)

Sasaran promosi kesehatan aspek ini adalh kelompok masyarakat yang

berisoko tinggi (high risk), misalnya: kelompok ibu hamil dan menyusui, para

perokok, obesitas (orang-orang yang kegemukan), para pekerja seks (wanita

atau pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok

ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.

b. Pencegahantingkat kedua (secondary prevention)

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit

kronis, misalnya: asma, diabetes melitus, tuberkulosis, rematik, tekanan darah

tinggi, dan sebagainya. Tujuannya upaya promosi kesehatan pada kelompok

ini adalah agar penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.

c. Pencegahan tingkat tiga (tertiary prevention)

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru

sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera

pulih kembali kesehatannya. Dengan perkataan lain menolong para penderita

yang baru sembuh dari penyakit ini agar tidak menjadi cacat atau mengurangi

kecacatan seminimal mungkin (rehabilitasi).

14. Apa saja upaya untuk meningkatkan taraf hidup sehat?

Jawab:

• Makanandengan menu seimbang

• Kegiatanfisiksecarateraturdancukup

• Tidakmerokok, minumankerasdannarkoba

• Istirahat yang cukup

• Pengendalianataumenagemen stress

• Perilakuataugayahidupsehat.

Page 14: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

15. Jelaskan teori perilaku menurut lawrence green?

Jawab;

Lowrence Green (1980)

Perilakudipengaruhi 3 faktorutamasebagai berikut:

1. FaktorPredisposisi (predisposing factor)

Mencakup :Pengetahun; sikap;Kepercayaan, tingkatpendidikan, tingkat social,

Ekonomi.

2. Faktorpemungkin (Enabling factor)

Mencakup,tersedianyasaranadanprasaranaatau

fasilitaskesehatanbagimasyarakatmisalnya:Airbersih,tempatpembuangansampah ,

tempatpembuangantinja. Polindes ,posobatdesa,dokterataubidan.

3. Faktorpenguat (Reinforcing factor)

MeliputifaktorsikapdanperilakutokohMasyarakat,tokoh agama

danpetugaskesehatanUndang – undang, peraturan-peraturan.

16. Apa saja teori perilaku selain lawrence green?

Jawab:

Teori Snehandu B.Kar

Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku

itu merupakan fungsi dari:

a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan perawatan

kesehatannya (behavior intention)

b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (Social Support)

c. Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan

(accessebility of information)

d. Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau

keputusan (personal autonomy)

e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau todak bertindak (acton

situation)

Teori WHO

Tim kerja dari WHO menganalisi bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku

tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok.

Page 15: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), yakni dalam bentuk pengetahuan,

persepsi, sikap kepercayaan-kepercayaan, dan penilaian-penilaian seseorang terhadap

objek (dalam hal ini adalah objek kesehatan).

a. Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.

Seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa apa itu panas adalah setelah

memperoleh pengalaman tangan atau kakinya kena pai atau terasa panas. Seorang

ibu akan mengiminisasikan anaknya setelah anak tetangganya kena penyakit polio

sehingga cacat, karena anak tersebut belum pernah memperoleh imunisasi polio.

b. Kepercayaan

Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang

menerima kepercaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian

terlebih dahulu. Misalnya wanita hamil tidak boleh makan telur agar tidak

kesulitan waktu melahirkan.

c. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap

sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat.

Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.

Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu

tindakan nyata. Hal ini desebabkan oleh beberapa alasan. Antara lain:

- Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung dari situasi saat itu.

- Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada

pengalaman orang lain.

- Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan kepada banyak

atau sedikitnya pengalamn seseorang.

- Nilai (value)

d. Orang penting sebagai referensi

Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil, lebih banyak dipengaruhi oleh

orang-orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuknya,

maka apa yang akan ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.

e. Sumber-sumber daya (resouces)

Page 16: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Sumber daya ini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya.

Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat.

Pengaruh sumber-sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun

negatif.

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam

suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada

umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama

sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama. Kebudayaan selalu

berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat manusia.

Kebudayaan atau pola hidup masyarakat disini merupakan kombinasi dari semua

yang telah yang telah disebutkan diatas. Perilaku yang normal adalah salah satu

aspek dari kebudayaan, dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang

dalam terhadap perilaku ini.

17. Apa saja 7 pilar kesehatan masyarakat?

Jawab:

7 pilar kesehatan masyarakat yakni :

1. Manajemen Kesehatan.

Banyak ahli yang mebuat batasan tentang manajemen antara lin :

a. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan

menggunakan orang lain. (Robert D.Terry)

b. Manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan

diselenggarakan dan diawasi.(Encylopedia of social sciences)

c. Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang

laindan fungsi-fungsinyadapat dipecah sekurang-kurangnya du tanggung

jawab utama, yakni perencanaan dan pengawasan.

d. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang yang lebih

untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatn orang lain guna mencapai hasil

tujuan yang tidak dapat dicaapai oleh hanya satu orang saja.(Evancevich,

1989)

Fungsi-fungsi manajemen menurut garis besarnya yaitu :

a. Perencanaan.

Page 17: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Perencanaan merupakan proses dimulai dari identifikasi masalah, penentuan

prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi

(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi.

a. Pengorganisasian.

Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yanga ada dalam suatu

institusi agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana dapat

berjalan dnegan baik, yang akhirnya semua tujuan dapat dicapai.

b. Penyusunan personalia.

c. Penggordinasian.

d. Penyusunan anggaran.

2. Biostatistik/Statistik Kesehatan.

Secara umum arti statistik dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :

a. Arti sempit:

Merupakam data ringkasan berbentuk angka, misalnya:Jumlah karyawan

BKKBN, jumlah akseptor KB, jumlah peserta KB yang aktif

didesa/kelurahan, dan lain-lain.

b. Arti luas:

Merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,

penyajian dan analisa sata termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan

memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.

Statistik menurut definisi dibagi menjadi dua bagian atau sub kategori yakni :

a. Descriptive Statistic.

Adalah penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang

spesifik saja dan tidak memikirkan mengimplikasi atau kesimpulan yang

mewakili sesuatu yang besar dan umum.Cara penyajiannya dapat

berbentuk grafik dan tabel-tabel.

b. Inferencial Statistic.

Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data

yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.

Peran statistik adalah :

Page 18: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Statistik sebagai bahan perencanaan.

Statistik sebagai bahan monitoring.

Statistik seabagi bahan evaluasi.

3. Epidemiologi

Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagain studi tentang epidemi yang

mencakup tentang penyakit menular,penyakit-penyakit non infeksi,

penyebaran penyakit pada manusia dalam konteks lingkungannya, dan pola-

pola penyakit serta pencarian determina-determinan penyakit tersebut.

Dalam batasan epidemiologi sekurang-kurangnya mencakup tiga elemen

yakni:

a. Mencakup semua penyakit.

b. Populasi.

c. Pendekatan ekologis.

Didalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu direnungkan

yakni :

a. Siapa (who).Siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit atau

orang yang terkena penyakit.

b. Dimana (where).Dimana penyebaran atau terjadinya penyakit.

c. Kapan (when).Kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut.

Kegunaan epidemiologi , khususnya dalam konteks kesehatan dan keluarga

berencana adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode pendekatan.Kegunaan

lain, khusunya dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran epidemiologi

seperti prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan

perhitungan-perhitungan; prevalensi, kasus baru case quality rate dan

sebagainya.

Di dalam epidemiologi terdapat dua tipe pokok pendekatan yaitu :

a. Epidemiologi deksriptif.

Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari, bagaimana frekuensi penyakit

berubah menurut perubahan variabel-variabel epidemiologi yang terdiri

dari orang (person), tempat(place), dan waktu (time).

Page 19: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

b. Epidemiologi analitik.

Pendekatan pada studi ini dipergunakan untuk menguji data dan

informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.

Ada dua studi epidemiologi ini yaitu :

Studi riwayat kasus.

Studi kohort.

c. Epidemiologi eksperimen.

Studi ini dilakukan dengan mengaakan eksperimen (percobaan) kepada

kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol

(yang tidak dikenakan percobaan).Contoh : untuk menguji keampuhan

suatu vaksin, dapat diambil kelompok anak kemudian diberikan vaksin

tersebut.Sementara diambil pula sebagai kontrol yang hanya diberikan

placebo.

Pengukuran dalam epidemiologi adalah :

a. Incidence rate.

yakni jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode

waktu tertentu.Rumusnya :

Jumlahkasus baru suatu penyakit selama periode tertentuPopulasi yang mempunyai risiko

× 1.000

b. Attack rate.

Attack rate ═ Jumlah kasus selama epidemi

Populasi yang mempunyai risiko−risiko × 1.000

c. Prevalence rate.

Yakni mengukur jumlah orang di kalangan penduduk tertentu yang

menderita suatu penyakit pada satu titik tertentu.Rumusnya :

Jumlahkasus−kasus penyakit yang ada pada suatutitik waktuJumlah penduduk seluruhnya

× 1.000

d. Period prevalence.

Terbentuk dari prevalence pada suau titik waktu ditambah kasus-kasus baru

(incidence), dan kasus-kasus yang kambuh selam periode observasi.

Rumusnya :

Page 20: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Jumlahkasus penyakit yangselama periodePenduduk rata−rata dari periode tesebut

(' mid period population' )×1.000

e. Crude Death Rate (CDR).

Rumusnya:

CDR ═

Jumlahkematian di kalan gan pendudukdi suatu daerah dalam satu tahunJumlah penduduk rata−rata ¿

¿¿

f. Age Specific Death Rate (Angka Kematian pada Umur Tertentu)

Rumusnya :

Jumlahkematian antaraumur ….−... tahundi suatu daerah dalam waktusatu tahun

Jumlah penduduk berumur antara…−... tahunpada daerah dantahun yangsama

× 1.000

g. Cause Disease Spesific Death Rate

Rumusnya :

Jumlah kematiankarena …disatu daerahdalam waktu satutahun

Jumlah penduduk rata−rata ( pertengahan tahun )pada daerahdan tahun yang sama

×1.000

Dalam menentukan timbulnya suatu pemyakit, maka dibuatlah suatu model-

model yang akan menjadi dasar timbunya suatu penyakit.Tiga model epidemiologi

yang sering dipakai yakni :

a. Segitiga epidemiologi.

b. Jaring-jaring sebab-akibat.

c. Roda.

4. Kesehatan Kerja.

Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja

(perusahaan,pabrik,kantor dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dalam kesehatan

kerja adaalah masyarakt pekerjaan dan masyarakat di sekitar perusahaan

tersebut.Upaya pokok dari kesehatan kerja adalah pencegahan kecelakaan akibat

kerja.

Tujuan utama kesehatan kerja adalah :

Page 21: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan

akibat kerja.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.

c. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.

d. Pemberantassan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan

bekerja.

e. Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar terhindar dari bahya-

bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.

f. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh

produk-produk perusahaan.

Perbandingan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Massyarakt.

Kesehatan kerja Kesehatan masyarakat

Sasaran utama : masyarakat kerja

Pendekatan : pada golongankaryawan

yang mudah didekati

Pemeriksaan kesehatan : sebelum

bekerja dan periodik

Yang dihadapi adalah lingkungan kerja.

Tujuan utama peningkatan

produktivitas.

Biaya : oleh perusahaan dan tenaga

kerja.

Sasaran utama : masyarakat umum

Pendekatan : masyarakat yang kurang

mudah dicapai.

Pemeriksaan kesehatan : sulit secara

periodik.

Yang dihadapi lingkungan umum.

Tujuan utama kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat.

Biaya : pemerintah, dan partisipasi

masyarakat.

Determinan kesehatan kerja mecakup tiga faktor utama yakni :

a. Beban kerja.

b. Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja.

Page 22: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

c. Kemampuan kerja.

5. Kesehatan lingkungan.

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang

optimum sehingga pengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang

optimal pula.Ruang lingkup kesehatan lingkupan tersebut adalah : perumahan,

pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan

sampah, pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan

sebagainya.

6. Gizi masyarkat.

Berkaitan dengan gangguan gizi pada masyarakat oleh sebab itu sifat dari gizi

masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan dan peningkatan.

Penyakit-penyakit yang sering menjadi masalah dalam masyarakat yakni :

a. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)

b. Penyakit Kegemukan (Obesitas)

c. Anemia (Penyakit Kurang Darah)

d. Zerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)

e. Penyakit Gondok Endemik

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang

palingmudah menderita gangguan kesehatan atau rentan kekurangan

gizi.Kelompok-kelompok rentan gizi itu terdiri dari :

a. Kelompok bayi, umur 0-1 tahun.

b. Kelompok di bawah lima tahun (balita) 1-5 tahun.

c. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 tahun.

d. Kelompok remaja, umur 13-20 tahun.

e. Kelompok ibu hamil dan menyusui.

f. Kelompok usia lanjut dan lansia.

Mengacu pada standar Harvard, pengukuran gizi masyarakat dibagi sebagai

berikut :

a. Berat badan per umur.

b. Tinggi badan menurut umur.

c. Berat badan menurut tinggi.

Page 23: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

d. Lingkar lengan atas menurut umur.

e. Indeks Massa Tubuh (IMT)

7. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.

Lawrence green menyatakan ada tiga faktor pokok yang mempengaruhi perilaku

yakni faktor presdiposisi, faktor yang mendukung dan faktor yang memperkuat

Oleh sebab itu, pendidikan ksehatan sebagai upaya intervensi perilaku yang harus

dairahkan pada ketiga faktor tersebut.Pendidikan kesehatan adalah penerapan

konsep pendidikan dalam bidang kesehtana.

Pada dasa warsa 1980-an terjadi pergeseran terminologi pendidikan kesehatn ke

promosi kesehatan.Perbedaan pendidikan kesehatn dan promosi kesehatna itu

hanya pada penekanan saja.Jika pendidikan kesehatan dengan faktor presdiposisi

perilaku dengan pemberian informasi, peningkatan pengethuan dan

sikap.Sementara promosi kesehatan tidak hanya pada faktor presdiposisi saja

tetapi juga terhadap faktor pemungkin (enabling) dan penguat (reinforcing).

Dari dimensi sasarannya pendidikan kesehatan dibagi menjadi tiga kelompok

besar yakni :

a. Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu.

b. Pendidikan kesehatan kelompok, dengan sasaran kelompok.

c. Pendidikan kesehatan masyarakat, dengan sasaran masyarakat luas.

Mata ajaran-ajaran dari pendidikan kesehatan yakni :

1. Komunikasi.

2. Dinamika kelompok.

3. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat (PPM)

4. Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKMD)

5. Pemasaran sosial (social marketing)

6. Pengebangan organisasi.

7. Pendidikan dan pelatihan (diklat)

8. Pengembangan media (teknologi pendidikan kesehatan)

9. Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatn.

10. Antropologi kesehatan.

11. Sosiologi kesehatan.

12. Psikologi.

Page 24: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

13. Perilaku kesehatn.

Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta

lingkungan.

Perilaku kesehatan itu mencakup :

a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaiamana

seseorang merespons, baik secara pasif (mengetahui, bersikap, dan

mempersepsi rasa sakit pada dirinya maupun aktif/tindakan) yang

dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut.

b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan yaknirespon seseorang

terhadap pelayanan kesehatan baik atau modern maupun tradisional.

c. Perilaku kesehatan dengan makanan adalah respon seseorang terhadap

makanan sebagi kebutuhan vital bagi kehidupan.

d. Perilaku kesehatan terhadap lingkungan.respon seseorang terhadap

lingkungan sebagai determinan kesehatan.

18. Aspek apa saja dari 7 pilar kesmas yang dikerjakan dr. Nani?

Jawab:

• Kesehatan ligkungan

• Gizi masyarakat

• Promosi kesehatan dan ilmu perilaku

19. Jelaskan mengenai penyakit berbasis lingkungan!

Jawab:

Adalahkondisipatologisberupakelainanfungsiataumorfologisuatu organ tubuh

yang disebabkanolehinteraksimanusia

20. Jelaskan mengenari perubahan perilaku?

Jawab:

Teori Perubahan Perilaku

a. Teori Stimulus organisme (S-O-R)

Page 25: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku

tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan

ornisme. Artinya, kualitas dari sumber komunikasi (sources), misalnya

kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan

perubahan perilaku seseorang, kelompok, atau masyarakat.

Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa prubahan perilaku pada hakikatnya

adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut

menggambarkan proses belajar pada individu dan stimulus tersebut efektif.

a. Stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau

ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus

itu tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu, dan berhenti disini.

Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari

individu dan stimulus tersebut efektif.

b. Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima)

maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan

untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).

d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka

stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan

perilaku).

Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila

stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.

Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan

harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini faktor

reinforcement memegang peranan penting.

b. Teori “Dissonance” : Festinger

• Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara

sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil.

• Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang

tersebut akan terjadi ketidakseimbangan (dissonance).

Page 26: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

• Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan

melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru, dan akhirnya kembali

terjadi keseimbangan.

c. Teori Fungsi: Katz

• Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu,

stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).

• Prinsip teori fungsi:

1) Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan

subyek)

2) Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan

3) Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons

terhadap gejala sosial)

4) Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi

(marah, senang).

d. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin

• Perilaku merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong (driving

forces)dan kekuatan penahan (restraining forces).

• Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidakseimbangan antara kedua

kekuatan tersebut.

Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan perilaku:

1) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan tetap.

2) Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.

3) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.

21. Jelaskan macam-macam tingkat preventif?

Page 27: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

KERANGKA KONSEP

Page 28: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

HIPOTESIS

Dr. Nanisebagaidokterkepalapuskesmas di daerahterpencil di

kabupatentanjungjabungtimurmenerapkanpebekalan yang diadapatkan di

pelatihanmengenaiupayapreventifuntukpeningkatanderajatkesehatan,

perilakusehatdanpenerapankedokterankomunitasdanpuskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Nani (dokter PTT)

Tingkatan preventif

Puskesmas:

Visi dan misi Tujuan dan fungsi Azas dan upaya Ruang lingkup Manajemen

Kedokteran Komunitas:

Strategi Ruang lingkup Sasaran Konsep dasar Prinsip pencegahan

penyakit

Promosi Kesehatan:

Tujuan dan strategi Visi dan misi Sasaran dan ruang

lingkup Bentuk dan tempat

Perilaku Kesehatan:

Model/ bentuk Faktor yang

mempengaruhi Strategi perubahan

Page 29: Puskesmas dan Kedokteran Komunitas.docx

1. Agius, R Seaton (2009). Practical Public Health. http//practical.public.health.com.

diakses 22 juni 2014.

2. Departemen kesehatan republic Indonesia tahun 2007. Keputusan Menteri Kesehatan

Republic Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat

Kesehatan Masyarakat. 2007. Hal 3-19.

3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Direktorat

Jenderal Bina Kesehatan. 2007.

4. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. Petunjuk

Teknis Jaminan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Dan Jaringannya Tahun 2009. Hal

3-26.

5. Muninjaya. A. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC. 2008

6. Murti Bhisma. Kedokteran Komunitas. http//community.medicine.org. diakses 22 juni

2014.

7. Notoadmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. 2007..

8. Notoadmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.

9. Yuniar, Tanti. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Agung Media Mulia.

2004.