PENINGKATAN PENJAMINAN KEAMANAN DAN MUTU PANGAN: Untuk Pencegahan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM Bangsa dalam Rangka Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta, 16 Oktober 2018 Disampaikan oleh: Purwiyatno Hariyadi phariyadi.staff.ipb.ac.id
32
Embed
Purwiyatno Hariyadi phariyadi.staff.ipb.ac · 2019. 4. 15. · KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DL. L . USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN PENJAMINAN KEAMANAN DAN MUTU PANGAN:Untuk Pencegahan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM Bangsa dalamRangka Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Jakarta, 16 Oktober 2018
Disampaikan oleh:
Purwiyatno Hariyadiphariyadi.staff.ipb.ac.id
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan SDM
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegahPangan dari kemungkinan cemaranbiologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusiaserta tidak bertentangan denganagama, keyakinan, dan budayamasyarakat sehingga aman untukdikonsumsi.
(UU 18, 2012, BAB I, Pasal 1, Angka 5)
Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteriakeamanan dan kandungan Gizi Pangan
(UU 18, 2012, BAB I, Pasal 1, Angka 36)
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan SDM
SDM?
• SDM masa depan pangan aman dan bergizi pada 1000 HPK. • 37% (atau hampir 9 juta) balita Indonesia saat ini
• POLA ASUH• Pemberian pengetahuan tentang kesehatan & gizi• Inisiasi Menyusu Dini (IMD) • ASI eksklusif selama 6 bulan• Melanjutkan menyusui sampai usia2 tahun atau lebih & pemberian MP-ASI • Layanan kesehatan yang baik; seperti (Posyandu, imunisasi)
Penanganan stuntingmemerlukan peran aktif semua sektor dan perubahan perilakumasyarakat.
penjaminan keamanan dan mutu pangan yang dikonsumsi di level rumah tangga harus dilakukan dengan pendekatan penjaminan di setiap titik di sepanjang rantai nilai pangan.
From Farm to Table
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
DISKUSI POKJA III - WNPG
PRODUSEN(Petani, Nelayan,
Pekebun, Pedagang, UMKM)
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
DISKUSI POKJA III - WNPG
PRODUSEN(Petani, Nelayan,
Pekebun, Pedagang, UMKM)
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
DISKUSI POKJA III - WNPG
PRODUSEN(Petani, Nelayan,
Pekebun, Pedagang, UMKM)
Perdagangan Dunia(Global Value Chain)
INDUSTRI (Food Value Chain)
Ekspor/Impor
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
DISKUSI POKJA III - WNPG
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
DISKUSI POKJA III - WNPGLima program; yaitu
(i) Penguatan Sistem Nasional & Kelembagaan Keamanan dan MutuPangan (NFCS),
(ii) Penguatan Penelitian dan Pengembangan dan PengembanganSDM bidang Keamanan dan MutuPangan,
(iii) Penguatan Pengembangan Regulasi(Standar, Pedoman, Praktek Baik, dan Regulasi) Keamanan dan MutuPangan
(iv) Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Keamanan dan MutuPangan, dan
(v) Penguatan Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi (KIEA) Keamanan dan Mutu Pangan.
REKOMENDASI
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
DISKUSI POKJA III - WNPG REKOMENDASI
Keterkaitan program penjaminan keamanan dan mutu pangan di Indonesia
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPG
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPG
INPUT
Program
IMPACT
GOAL
OUTPUT
OUTCOME
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPG
a) Penguatan implementasi amanat UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan “Koordinator NasionalPenjaminan Keamanan dan Mutu Pangan”, atau “Otoritas Nasional Keamanan Pangan”.
b) Penguatan sistem NFCS dapat dilakukan dengan menggunakan Logical Framework Matrix yang sudah disusun berdasarkan Strategic Analysis dari Laporan NFCS Assessment (FAO/WHO, 2017).
c) Penguatan koordinasi kelembagaan, mengikuti kerangka NFCS terpadu, yaitu:• Penguatan Jejaring Risk Manager (Competence Authorities),• Penguatan koordinasi kelembagaan penegakan hukum,• Penguatan koordinasi kelembagaan impor-ekspor pangan, termasuk pembentukan ‘joint expert
committee’ dan penguatan Komite Nasional Codex Indonesia,• Penguatan koordinasi kelembagaan pemerintah pusat – pemerintah daerah dan peningkatan peran
pemerintah daerah dalam penjaminan keamanan dan mutu pangan, dan• Penguatan koordinasi kelembagaan R&D pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan
industri.
Program Penguatan Sistim Nasional Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS) 1
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPGProgram Penguatan Sistim Nasional Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS)
a) -………….b) -…………..c) - ………….d) Pengembangan/penguatan sistem monitoring dan evaluasi program nasional penjaminan keamanan dan
mutu pangan. Pengembangan dan implementasi sistem ini dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional yang berperan sebagai Koordinator Nasional Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan.
e) Penguatan koordinasi competence authorities bidang keamanan dan mutu pangan dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH, Kementerian Agama (implementasi JPH; UU No. 33 Tahun 2014).
f) Pengembangan/penguatan sistem surveilans keamanan pangan dan sistem penanganan kedaruratan keamanan pangan.
g) Pengembangan sistem pengakuan penjaminan keamanan dan mutu pangan yang dilaksanakan melalui skema jaminan pihak ke tiga (lembaga akreditasi dan sertifikasi independen ; 3rd Party Assurance Scheme).
REKOMENDASI POKJA III - WNPGProgram Penguatan R&D dan Pengembangan SDM Keamanan dan Mutu Pangan
a) Penyusunan peta jalan R&D iptek bidang keamanan dan mutu pangan melalui penelitian-penelitian:1. Pengembangan National Risk Profiling dan National Risk Ranking.2. Penghitungan biaya/beban keamanan pangan dan foodborne diseases.3. Pengaruh perubahan iklim terhadap keamanan dan mutu pangan di Indonesia.4. Antisipasi isu keamanan pangan dan perdagangan global (di era digital).5. Pengkajian isu keamanan dan mutu pangan dalam hubungannya SDGs.6. Pengembangan riset dan kajian untuk keperluan peningkatan daya saing produk pangan Indonesia
dalam upaya penyusunan regulasi (standar, pedoman, dan praktik baik) secara regional dan international (forum ASEAN, Codex, IPPC, OIE, dan World Trade Organization).
7. Penelitian lebih mendalam tentang stunting:i. Stunting dan kaitannya dengan keamanan dan mutu pangan, termasuk studi infeksi saluran cerna
dan mikrobioma.ii. Pemetaan stunting di Indonesia dengan mempertimbangkan aspek lokalitas, kontaminan, mutu
pangan, dan lainnya.b) Pengembangan SDM: Pengembangan program pendidikan dan pelatihan SDM bagi pembina, pengawas,
perumus, negosiator kebijakan, pelaku usaha, di bidang keamanan, kehalalan, dan mutu pangan.
2
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPGProgram Penguatan Pengembangan Regulasi (Standar, Pedoman, Praktik Baik) Keamanan dan Mutu Pangan
a) Penguatan dan implementasi program pengembangan regulasi (standar, pedoman dan praktek baik produksipangan) di sepanjang rantai pasok pangan dengan menerapkan prinsip Good Regulatory Practices*) (science-and evidence-based standard development program) :
1. Sesuai dengan spesialisasi/pembagian mandat lembaga pengawas,2. Penguatan tahapan proses pengembangan standar, dan3. Implementasi Kajian Dampak Regulasi (Regulatory5 Impact Assessment).
b) Penguatan program penyusunan dan implementasi pedoman praktek baik produksi Pangan Olahan Tertentu(khususnya formula untuk bayi, MPASI, pangan yang diperuntukkan bagi ibu hamil atau menyusui untukmenunjang 1000 HPK.
c) Pengembangan pedoman pengawasan sesuai kerangka NFCS yang efektif dan efisien (tidak tumpang tindih).
d) Pengembangan pedoman khusus untuk pengawasan produk pangan khusus dalam kaitannya dengan stunting.
___________*) Pengertian regulatory mencakup pengertian policy, law, regulation and guidelines (WHO). Good practices ini mencakup: openess
(keterbukaan),transparency (transparansi), consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak), effectiveness and relevance (efektivitas dan relevansi), coherence (koherensi), dan development dimension (berdimensi pembangunan)
3
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPGProgram Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan
a) Penguatan sistem pembinaan dan pengawasan keamanan pangan terpadu dan implementasinya, melibatkanmulti sektor (sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2012 dan PP No. 28 Tahun 2004), baik untuk pangan segar, pangan olahan, maupun pangan khusus (MPASI dan lainnya).
b) Pengembangan sistem pembinaan & pengawasan keamanan pangan terpadu antisipasi era digital.c) Pengembangan sistem dan skema khusus pembinaan dan pengawasan keamanan Pangan produk usaha
mikro kecil menengah (UMKM); di sepanjang rantai pasok pangan dari hulu ke hilir (petani, nelayan, petambak, pengolahan, dan lainnya).
1. Pengawasan melibatkan informal leaders berbasis kearifan lokal (local wisdom).2. Peningkatan dan penyediaan fasilitas untuk pelaksanaan praktek yang baik, di sepanjang rantai
pangan; khususnya berfokus pada petani, nelayan dan industri kecil, seperti :i. Pengadaaan/penyediaan air bersih, fasilitas rantai dingin, pengeringan, transportasi,
sarana distribusi (penataan/standardisasi pasar rakyat)ii. Pengembangan program pembinaan UMKM (pengembangan dan lembagaan program
yang telah ada; seperti UMKM Hebat, Sentra UMKM, Klinik Mutu, Warung BahanTambahan Pangan, pengembangan produk pangan aman berbasis budaya dan sumberdaya lokal, dan lainnya).
4
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPGProgram Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan
a) ………… b) ………… c) …………d) Penguatan lembaga penilai kesesuaian (pengadaan/penguatan laboratorium uji/kalibrasi,
penguatan jejaring, lembaga sertifikasi, lembaga penjamin halal, dan lembaga inspeksi). e) Penguatan industri pangan di era digital.
4
(Keamanan dan Gizi) PANGAN dan STUNTING
REKOMENDASI POKJA III - WNPGProgram Penguatan KIEA Keamanan dan Mutu Pangan
a) Penguatan program risk communication oleh competence authorities di bidang keamanandan mutu pangan.
b) Memasukkan pentingnya keamanan pangan (di sepanjang rantai pangan) pada materi KIEA pencegahan stunting
c) Mengangkat budaya dan sumber daya lokal; d) Penguatan peran serta masyarakat dalam KIEA keamanan pangan; terutama di era digitale) Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan perubahan perilaku untuk membangun
budaya keamanan dan mutu pangan.1. Pemberdayaan pelaku (aktor) di sepanjang rantai pangan, khususnya UMKM,2. Fokus pada konsumen rumah tangga, dan3. Fokus pada ibu rumah tangga.
5
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan BerkelanjutanINPUT