Top Banner
Pumpunan Kajian Urban Pemikiran Para Cendekiawan Kampus Urban JILID 2 EDI PURWANTO SUHERY HANDOKO
277

Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Mar 23, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Pumpunan Kajian UrbanPemikiran Para Cendekiawan Kampus Urban

J I L I D 2

E D I P U R W A N T OS U H E R Y H A N D O K O

Page 2: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- i -

PUMPUNAN KAJIAN URBAN

P E M I K I R A N P A R A C E N D E K I A W A N K A M P U S U R B A N

JILID 2

Page 3: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- ii -

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

Tentang Hak Cipta

Pasal 113

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak

ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk

Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling

banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,

dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda

paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,

dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda

paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling

banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- iii -

PUMPUNAN KAJIAN URBAN

P E M I K I R A N P A R A C E N D E K I A W A N K A M P U S U R B A N

JILID 2

Kumpulan Kajian Urban dari

Rangkaian Kegiatan 1st Research Week

Page 5: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- iv -

P U M P U N A N K A J I A N U R B A N

P E M I K I R A N P A R A C E N D E K I A W A N K A M P U S U R B A N

J I L I D 2

Editor

Edi Purwanto

Suhery Handoko

Desain Sampul

Suhery Handoko

Tata Letak

Suhery Handoko

ISBN

978-623-7455-29-5

Penerbit UPJ Press

Gedung Universitas Pembangunan Jaya

Jalan Cendrawasih Raya Blok B7/P, Sawah Baru, Ciputat, 15430

Page 6: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- v -

SEKAPUR SIRIH

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

memungkinkan tersusunnya buku yang menjadi muara dari

terlaksananya 1st Research Week yang diselenggarakan oleh

LP2M Universitas Pembangunan Jaya dari 21-25 Juni 2021.

Serangkaian seminar dalam lima rumpun urban telah

menyegarkan kembali semangat para dosen UPJ untuk

memenuhi panggilan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sejumlah

ahli telah didaulat untuk menjadi pembicara menurut lima kajian

urban.

Dr. Jatmika Adi Suryabrata dari UGM Yogyakarta telah berbicara

tentang Green Building Design dalam Perancangan Kawasan

Urban untuk sesi Chapter Urban Development. Dian Gemiano,

Chief Marketing Officer KG Media dan Soma Wiraga Saniscara,

Product Design Lead Samsung Research Indonesia berbicara

tentang Behaviour Study untuk Menganalisa Tren dan Proses

Desain untuk sesi Chapter Urban Culture. Dr. Zaafri A. Husodo

dari Universitas Indonesia berbicara tentang Kiat dan Strategi

Menembus Jurnal Internasional Bereputasi bidang Manajemen &

Akuntansi pada sesi Chapter Urban Growth. Dr. Irwansyah dari

Universitas Indonesia berbicara tentang Penelitian Media Digital

dalam Perspektif Psikologi Komunikasi pada sesi Chapter Urban

Society. Kemudian, Prof. Dr. Achmad Nizar Hidayanto berbicara

tentang Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Hidup di

Page 7: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- vi -

Wilayah Urban melalui Teknologi Dital pada sesi Chapter Urban

and the Future.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para peneliti

Universitas Pembangunan Jaya dari berbagai rumpun urban

yang telah menyumbangkan tulisannya untuk disunting menjadi

buku ini. Para peneliti dari rumpun Urban Society UPJ telah

menyumbangkan enam tulisan, Urban Growth UPJ telah

menyumbangkan delapan tulisan, Peneliti dari rumpun Urban

Culture UPJ menyumbangkan satu tulisan berjudul, Terakhir

peneliti dari Urban and the Future UPJ menyumbangkan satu

tulisan.

Akhirnya kiranya suntingan buku ini pada akhirnya dapat

memberi manfaat bagi pembaca dan masyarakat luas.

Tangerang Selatan, 15 September 2021

Dr. Edi Purwanto

Page 8: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- viii -

DAFTAR ISI

SEKAPUR SIRIH .................................................................................................. v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB 1. Telaah Konsep Transportasi Narasi .......................................... 1

BAB 2. Masyarakat Dunia Menghadapi Pandemi: Pelajaran dari

Beberapa Negara ............................................................................................. 15

BAB 3. Ilmu Komunikasi, Kembali ke Akar......................................... 23

BAB 4. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi ................................... 31

BAB 5. Edukasi Literasi Pangan sebagai Bagian dari Food Smart

City ......................................................................................................................... 59

BAB 6. Sejumlah Perilaku Baik Menghadapi Pandemi.................. 81

BAB 7. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap

Kinerja? ................................................................................................................ 89

BAB 8. Kemiskinan Urban: Narasi Potret Retak Kehidupan Orang

Miskin ................................................................................................................ 115

BAB 9. Consumer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis .................. 123

BAB 10. Intellectual Capital dan Pengungkapan CSR terhadap

Kinerja Perusahaan ..................................................................................... 139

BAB 11. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat

Perkotaan sebagai Dampak Pandemi Covid-19 ............................ 145

BAB 12. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan

dalam Mendukung Environmental Performance Perusahaan 161

BAB 13. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku

Konsumen Dan Bisnis Dalam Lingkup Urban ................................ 181

BAB 14. Indonesian Executives’ Characteristic And Political

Connections On Tax Avoidance: A Case During Covid-19

Pandemic.......................................................................................................... 207

Page 9: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

ix

BAB 15. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak

Langsung Antara Individu ........................................................................ 223

BAB 16. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha

Mikro Kecil Menengah ............................................................................... 237

TENTANG PENULIS ..................................................................................... 261

TENTANG PENYUNTING........................................................................... 267

Page 10: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 1 -

B A B S A T U

Telaah Konsep Transportasi Narasi

Sri Wijayanti

Narasi dalam berbagai bentuk, salah satunya film

menawarkan sarana perwakilan berpetualang ke tempat-tempat

baru, berkenalan dengan orang-orang baru dan menyediakan

berbagai pengalaman baru. Sehingga narasi lazim digunakan

untuk menyampaikan pengetahuan ataupun pengalaman antar

generasi, karena dianggap memiliki kekuatan untuk

mempengaruhi sikap dan keyakinan yang konsisten dengan

pesan yang disampaikan.

Gagasan narasi sebagai media persuasi untuk

mensosialisasikan isu-isu sosial kepada khalayak dianggap tepat.

Karena pada dasarnya setiap orang menyukai cerita yang bagus,

Transportasi narasi didefinisikan sebagai

kondisi psikologis penonton/pembaca menjadi terserap

dalam dunia narasi, meninggalkan dunia nyata

setidaknya untuk sementara.

Page 11: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

2. Telaah Konsep Transportasi Narasi

bersifat emosional dan dramatis hingga memengaruhi dan

membentuk keyakinan, sikap bahkan perilakunya. Terlebih pada

isu yang dekat dengan kehidupan sehari hari. Hal inilah yang

mendasari munculnya konsep transportasi narasi sebagai

konsep penting teori Transportation Imagery Model dari Green &

Brock (2000) sebagai bagian dari teori persuasi narasi.

Konsep Transportasi Narasi

Mekanisme pengolahan pesan berbasis narasi secara

teoritis berbeda dengan pesan bentuk argumen dalam dua hal.

Pertama, pesan tertanam dalam narasi mengurangi resistensi

khalayak terhadap persuasi yang disampaikan. Kedua, cara

khalayak penerima pesan memproses cerita dalam narasi

menjauhkan mereka dari penilaian kritis terhadap persuasi yang

disampaikan.

Konsep yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman

narasi dalam diri individu dikenal dengan transportasi narasi.

Gerrig menganalogikan transportasi narasi dengan seorang

wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke suatu tempat,

sebagaimana pernyataannya sebagai berikut:

Page 12: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Sri Wijayanti. 3

“Someone (the traveler) is transported by some means of

transportation as a result of performing certain actions. The

traveler goes some distance from his or her world of origin,

which makes some aspects of the world of origin inaccessible.

The traveler returns to the world of origin, somewhat changed

by the journey”

Individu penerima pesan diibaratkan sebagai wisatawan yang

meninggalkan dunia asal, sehingga kehilangan akses ke

beberapa aspek dari dunia nyata. Seperti halnya seorang dalam

kehidupan nyata yang melakukan perjalanan jauh dari tempat

asal mereka, maka mereka melepaskan akses ke lokasi fisik awal

mereka. Demikian pula dengan pengalaman narasi, Gerrig

mengklaim bahwa individu yang terbawa ke dunia narasi,

memilih keluar dari dunia nyata dan menggantikannya dengan

realitas narasi.

Dalam satu hal, kondisi transportasi menyebabkan

hilangnya akses ke fakta-fakta dunia nyata, yang berarti individu

kehilangan kesadaran lingkungan fisik eksternal mereka. Secara

sederhana, dapat diartikan bahwa individu tidak

memperhatikan berlalunya waktu yang merupakan salah satu

konsekuensi dari transportasi. Setelah perjalanan usai, individu

akan kembali ke dunia asal dengan kondisi berubah karena

Page 13: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

4. Telaah Konsep Transportasi Narasi

adanya pengalaman baru. Perubahan ini dapat dianggap penting

sebagai hasil pembentukan memori baru dalam diri individu

terhadap narasi secara mendalam yang dapat mempengaruhi

sikap dan keyakinan individu.

Analogi Gerrig tentang wisatawan berhasil

mengidentifikasi elemen kunci pengalaman narasi. Gerrig

bahkan menyediakan dasar teoritis dan membuka adanya

penelitian lebih lanjut dari berbagai disiplin ilmu untuk

menjawab permasalahan terkait: apa yang dimaksud dengan

transportasi, apa yang membuat individu kehilangan akses

selama mengalami transportasi dan perubahan apa yang dialami

individu setelah kembali ke dunia asal (nyata).

Transportation Imagery Model

Salah satu studi yang bermaksud menjawab tantangan

tersebut adalah Green & Brock (2000). Keduanya berupaya

mengembangkan konsep teoritis transportasi ke dalam studi

narasi dan cerita hiburan melalui teori Transportation Imagery

Model (TIM). Teori ini berupaya menjelaskan proses psikologis

yang terlibat hanya ketika menerima pesan dengan format

narasi serta menghasilkan sikap yang konsisten dengan narasi

sebagai salah satu hasil yang diperoleh dari pengalaman dengan

narasi.

Page 14: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Sri Wijayanti. 5

Definisi transportasi narasi menurut Green & Brock sendiri

adalah sebagai berikut:

“Psychological transportation defined as a state in which

readers become absorbed in the narrative world, leaving the

real world behind, at least momentarily”

Secara sederhana, transportasi narasi diartikan sebagai proses

terserap secara menyeluruh ke dalam sebuah cerita, dimana

seseorang secara penuh hanya berfokus pada serangkaian

peristiwa yang terjadi di dalam cerita dan melupakan keadaan

sekelilingnya. Efek seseorang yang terbawa dalam cerita dapat

memengaruhi keyakinan mereka terhadap dunia nyata, ketika

seseorang terbawa ke dunia cerita, ia akan kehilangan akses ke

dunia nyata dan menerima dunia cerita yang diciptakan oleh

penulis. Setelah cerita selesai dan kembali dari kondisi ter-

transportasi, ia mungkin akan mengalami perubahan keyakinan

dan sikap karena pengalaman.

Teori ini dianggap sebagai kunci dari persuasi narasi. Inti

dari teori TIM ini sebenarnya sederhana, yakni semakin besar

transportasi yang dialami individu penerima pesan pada narasi,

semakin besar pula kemungkinan individu tersebut terpengaruh

pesan yang disampaikan narasi.

Transportasi narasi sendiri diukur dengan menggunakan

alat ukur berupa skala transportasi narasi. Skala ini terdiri dari

Page 15: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

6. Telaah Konsep Transportasi Narasi

sejumlah kriteria yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar seorang individu menjadi terserap dalam narasi dengan

mempertimbangkan tanggapan kognitif dan emosional serta

pengaruh yang dihasilkan. Green dan Brock berhasil

menunjukkan pentingnya peran transportasi dalam

memperantarai jumlah pemikiran pembaca dalam melakukan

tanggapan terhadap narasi, serta menawarkan pemahaman yang

penting tentang mengapa transportasi harus disertakan dalam

penelitian persuasi narasi.

Table 1 Transportation Scale Items

Item Panel 1: General items

1. While I was reading the narrative. I could easily pictures the events in it talking place

2. While I was reading the narrative, activity going on in the room around me was on my mind. (R)

3. I could picture myself in the scene of the events described in the narrative.

4. I was mentally involved in the narrative while reading it. 5. After finishing the narrative. I found it easy to put it out of my

mind. (R) 6. I wanted to learn how the narrative ended. 7. The narrative affected me emotionally. 8. I found myself thinking of ways the narrative could have turned

out differently. 9. I found my mind wandering while reading the narrative. (R) 10. The events in the narrative are relevant to my everyday. 11. The events in the narrative have changed my life.

Panel 2: Items specific to “Murder at the Mall” (Experiments 1-3)

12. While reading the narrative I had a vivid image of Katie. 13. While reading the narrative I had a vivid image of Joan (John).

Page 16: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Sri Wijayanti. 7

14. While reading the narrative I had a vivid image of the psychiatric patient.

15. While reading the narrative I had a vivid image of the registered nurse.

Panel 3: Item specific to “Two Were Left” (Experiment 4)

12. While reading the narrative I had a vivid image of the boy. 13. While reading the narrative I had a vivid image of the dog. 14. While reading the narrative I had a vivid image of the ice island. 15. While reading the narrative I had a vivid image of the pilot.

Namun demikian, pengunaan skala transportasi narasi

berupa self report mendapat sejumlah kritikan. Di antaranya

skala ini dianggap tidak mengandung sub skala dan

memperlakukan konstruk sebagai uni dimensional. Hal ini

menyebabkan kurang pekanya komponen utama proses

transportasi untuk menyediakan informasi yang berpotensi

berharga tentang peran masing-masing komponen pada

transportasi secara keseluruhan dan terkait hasil persuasi.

Disamping itu, banyak item skala transportasi ini berhubungan

dengan media tertentu (media baca), sehingga skala ini dianggap

hanya sesuai dengan jenis narasi tertentu saja.

Transportasi sebagai pengalaman personal

Telaah kali ini berupaya mengadopsi pendekatan yang

berbeda karena adanya keterbatasan metode dalam persuasi

narasi. Penting untuk dilakukan agar dapat memahami berbagai

aspek input narasi maupun komponen transportasi secara jauh

Page 17: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

8. Telaah Konsep Transportasi Narasi

lebih dalam dibandingkan dengan analisis kuantitatif. Untuk itu,

kemudian fokus persuasi narasi diarahkan pada keterlibatan

pada narasi yang mempengaruhi orang secara berbeda. Dengan

kata lain, transportasi narasi dianggap sebagai pengalaman

personal.

Transportasi narasi sebagai pengalaman personal pada

dasarnya berusaha untuk menjelaskan keterkaitan transportasi

narasi sebagai pengalaman personal, dengan narasi sebagai

sarana pembentukan sikap dan keyakinan yang konsisten

dengan pesan narasi. Sebagai pengalaman personal, transportasi

menjelaskan mengapa seorang individu tertarik mengonsumsi

narasi, bagaimana sensasi yang dirasakan selama keterlibatan

dengan narasi serta apa saja pengaruh yang dirasakan setelah

mengalami narasi. Dengan demikian, berbeda dengan

pandangan dominan yang cukup luas diyakini para peneliti

positivistik selama ini yang lazim melihat transportasi narasi

terukur secara kuantitatif, dibagi kedalam tingkat transportasi

tinggi dan rendah. Dimana tingkat transportasi tinggi dianggap

lebih terbuka untuk persuasi dibanding tingkat transportasi

rendah.

Konsep transportasi narasi dalam konteks ini dipandang

sebagai kondisi psikologis yang dialami seorang individu dengan

narasi, bersifat personal, individual, unik dan khas, berbeda satu

Page 18: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Sri Wijayanti. 9

dengan yang lain, hingga memengaruhi cara pengolahan

maupun kecenderungan pengaruh dalam berbagai bentuk, tidak

sama antara satu dengan yang lain, sehingga menunjukkan

adanya nuansa transportasi narasi.

Gagasan transportasi narasi sebagai pengalaman

personal sejalan dengan sejumlah studi narasi hiburan yang

memfokuskan perhatian pada pengalaman penonton terhadap

narasi dengan format hiburan, salah satunya dalam bentuk film.

Adapun tujuan dari studi narasi meliputi, pertama, digunakan

untuk mengamati dan menjelaskan efek mengonsumsi hiburan

di media. Kedua, meneliti cara-cara dimana hiburan dapat

digunakan sebagai sarana untuk mengajarkan dan

menyampaikan informasi. Ketiga, sebagai sarana

pendistribusian pesan parasosial serta untuk membiasakan

penonton dengan norma-norma dan nilai-nilai.

Studi yang memandang transportasi narasi sebagai

pengalaman yang bersifat individual dan khas dengan metode

analisis yang lebih reflektif dalam studi narasi selama ini belum

banyak diteliti. Pendekatan fenomenologi interpretatif

merupakan upaya memahami kesadaran dari sudut pandang

subyektif orang terkait. Pendekatan ini lebih melihat

pengalaman manusia sebagaimana ia mengalaminya, yakni dari

sudut pandang orang pertama. Fokus pada pengalaman

Page 19: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

10. Telaah Konsep Transportasi Narasi

subyektif orang pertama, tidak hanya berhenti pada deskripsi

perasaan inderawi semata, namun hingga mencapai makna

konseptual, yang dapat berupa imajinasi, pikiran, hasrat ataupun

perasaan-perasaan spesifik, ketika orang mengalami dunianya

secara personal. Transportasi narasi dilihat melalui pemaknaan

terhadap pengalaman individu menjadi terserap dalam narasi.

Untuk itu, transportasi narasi dalam penelitian ini akan

dijelaskan melalui pemaknaan individu yang mengalaminya.

Pemaknaan meliputi mengapa seorang individu diangkut ke

narasi, bagaimana seorang individu diangkut ke narasi dan

bagaimana transportasi narasi mempengaruhi individu. Melalui

pemaknaan transportasi narasi dapat diketahui sensasi persepsi

dan memori individu yang mendasari transportasi, agar dapat

meningkatkan pemahaman individu terhadap pesan persuasif

dalam narasi, yang pada gilirannya akan menghasilkan

perubahan sikap konsisten dengan pesan yang disampaikan

narasi.

Teori Transportation Imagery Model sebagai sumber

konsep transportasi narasi berdasarkan perspektif disiplin ilmu

merupakan salah satu teori yang banyak dipengaruhi oleh

disiplin ilmu psikologi. Sebagai salah satu disiplin yang

mewarnai perkembangan studi komunikasi, dalam konteks ini,

disiplin ilmu psikologi memberikan sumbangan pada analisis

Page 20: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Sri Wijayanti. 11

tingkah laku manusia terkait proses komunikasi pada level

individu khususnya terkait dengan penerimaan dan pemrosesan

pesan.

Perspektif psikologi komunikasi yang digunakan untuk

dapat menjelaskan mekanisme psikologis transportasi narasi

merupakan pendekatan yang menguraikan, meramalkan dan

mengendalikan proses pengolahan stimulus yang terjadi pada

diri individu meliputi proses sensasi, persepsi, memori dan

berpikir. Dalam konteks transportasi narasi, hanya

memfokuskan pada kajian yang menyangkut persepsi.

Persepsi merupakan salah satu tahapan dari serangkaian

proses pengolahan informasi pada diri individu. Proses

terjadinya persepsi pada diri individu tidak berlangsung begitu

saja, tetapi melalui suatu beberapa tahap sebagai berikut:

pertama, suatu obyek atau sasaran menimbulkan stimulus,

selanjutnya stimulus tersebut ditangkap oleh alat indera. Kedua,

stimulus suatu obyek yang diterima oleh alat indera, kemudian

disalurkan ke otak melalui syaraf sensoris. Proses pentransferan

stimulus ke otak disebut proses psikologis. Ketiga, otak

selanjutnya memproses stimulus hingga individu menyadari

obyek yang diterima oleh alat inderanya yang juga dikenal

sebagai proses psikologis.

Page 21: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

12. Telaah Konsep Transportasi Narasi

Menurut perspektif ilmu Komunikasi, persepsi bisa

dikatakan sebagai inti dari komunikasi, sedangkan

penafsirannya (interpretasi) adalah inti dari persepsi. Karena

jika persepsi itu tidak ada, maka kita tidak mungkin untuk

melakukan komunikasi secara efektif. Persepsilah yang

menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan

yang lainnya. Dengan adanya persepsi, suatu pemahamaan akan

diri pribadi berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan

yang terjadi dalam hidup kita dan menentukan bagaimana akan

bersikap.

Sehingga penjelasan tentang proses persepsi relevan

dalam telaah konsep transportasi narasi, sesuai dengan asumsi

yang dibangun bahwa melalui pemaknaan transportasi narasi,

dapat diketahui persepsi individu dalam mekanisme psikologis

yang mendasari transportasi agar dapat meningkatkan

pemahaman individu terhadap pesan persuasif dalam narasi,

yang pada gilirannya akan menghasilkan perubahan sikap

konsisten dengan pesan yang disampaikan narasi.

Pengembagan konsep transportasi narasi penting bagi

perkembangan teori-teori persuasi narasi sekaligus secara

praktis bagi para praktisi yang ingin menggunakan narasi

sebagai alat persuasi. Penelitian yang berfokus pada analisis

refleksi pada studi narasi berfungso sebagai jalur potensial

Page 22: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Sri Wijayanti. 13

untuk pemahaman ketika pesan narasi dikerahkan untuk

membujuk/ persuasif. Upaya untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut juga akan memberikan kontribusi untuk

tujuan yang lebih luas yakni untuk mengembangkan teori

persuasi narasi dalam kaitannya dengan studi efek media.

Referensi

Buchanan, William James (2013). The Phenomenological

Experience of Narrative Transportation. Florida :

University of Central Florida

Green, M.C & Brock, T.C (2000). The Role of Transportation in The

Persuasiveness of Public Narratives. Journal of Personality

and Social Psychology, 79, 701-721

Green, M.C & Brock, T.C (2005). Persuasion, Psychological

Insights and Perspectives (2nd Edition). Thousand Oaks,

CA : Sage Publications Inc

Hoopen, Annemarie ten (2010). Transportation inti A Narrative :

Antecedents, Moderators and Consequences. Wageningen

University

Li, Cheng (2018). Research on Theory and Context of E-ELM Model

from The Perspective of Entertainment Education 3rd

International Conference on Contemporary Education,

Social, Science and Humanities. https://www.atlantis-

press.com/proceedings/iccessh:18/25897982

Page 23: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

14. Telaah Konsep Transportasi Narasi

Moyer-Guse, E (2008). Toward a Theory of Entertainment

Persuasion: Explaining The Persuasive Effects of

Entertainment-Education Messages. Communication

Theory, 18, 407-424

Wijayanti, Sri (2020), Transportation Imagery Model dalam Studi

Persuasi Narasi, Jurnal Media dan Komunikasi Indonesia,

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesia, 1(1):35-

55. https://jurnal.ugm.ac.id/jmki/issue/view/4013-

volume-1

Page 24: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 15 -

B A B D U A

Masyarakat Dunia Menghadapi Pandemi:

Pelajaran dari Beberapa Negara

Runi Rulanggi

Pandemi yang disebabkan oleh Covid-19 dan variannya

telah mengakibatkan perubahan total dalam sektor kehidupan

manusia. Negara-negara di dunia telah menyatakan perang

terhadap Covid-19. Berbagai intervensi telah dilakukan oleh

negara-negara di dunia, seperti vaksinasi dan pembatasan sosial

dalam skala makro maupun mikro, namun pada kenyataannya

upaya tersebut belum cukup sehingga Covid-19 masih menjadi

momok bagi dunia.

Kualitas dalam keluarga sebagai berikut: komunikasi yang

baik, komitmen, nilai religius, nilai budaya, interaksi dengan

anggota keluarga lainnya, kepedulian terhadap kesehatan

anggota keluarga, kepemimpinan dalam keluarga,

kepercayaan terhadap anggota keluarga, kebersamaan, kasih

sayang, kemapanan ekonomi, literasi teknologi yang baik,

literasi kesehatan yang baik dan kesadaran untuk mengikuti

protokol kesehatan yang ada merupakan modal utama bagi

keluarga tangguh Indonesia.

Page 25: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

16. Masyarakat Dunia Menghadapi Pandemi: Pelajaran dari Berbagai Negara

Tantangan menghadapi Pandemi memang tidak hanya

dihadapi oleh Bangsa Indonesia saja, tetapi hampir semua

negara di dunia telah terdampak oleh situasi ini. Bagaimana

negara-negara menghadapi Pandemi ini? Bila dibandingkan

dengan Indonesia, apa saja perbedaan yang dihadapi oleh

negara-negara di dunia dalam menghadapi pandemi serta

pelajaran apa yang bisa diambil dari negara lain untuk mengatasi

situasi pandemi ini? Tulisan ini akan menguraikan satu

persatuan hal tersebut, meskipun dengan segala keterbatasan

pengetahuan yang dimiliki oleh penulis tentunya.

Pelajaran dari Australia

Australia adalah salah satu negara tetangga yang

memiliki kedekatan diplomatik dengan Indonesia. Sebelum

Pandemi terjadi, banyak kerjasama antar kedua negara yang

terjalin dengan baik, baik di bidang ekonomi, pendidikan dan

lainnya. Ketika Australia melaporkan adanya temuan kasus

Covid-19 di negaranya, hal itu mengubah semua bentuk

hubungan diplomatik negara terebut, termasuk dengan

Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara yang

mendapatkan travel ban dari Pemerintah Australia. Sebuah

kondisi yang tentunya mempengaruhi kualitas hubungan

diplomatik di kedua negara.

Page 26: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Runi Rulanggi. 17

Hal tersebut cukup bisa dipahami, mengingat pandemi

telah mengubah tatanan kehidupan di negara tersebut. Situasi

Pandemi membuat Pemerintah Australia dituntut untuk

bergerak cepat melawan penyebaran Covid-19 beserta

variannya. Salah satunya dengan membatasi masuknya warga

negara asing, terutama yang berasal dari zona merah

penyebaran Covid-19 ke dalam wilayah Australia. Hal ini

tampaknya cukup berhasil, yang ditunjukkan dengan angka

kejadian Covid-19 yang rendah. Hal ini memang didukung oleh

sistem layanan kesehatan yang baik, aturan pemerintah yang

jelas mengenai pembatasan interaksi sosial dan kerjasama

dengan sektor pendidikan, hingga dukungan kepada pekerja

yang mendapatkan pemutusan hubungan kerja di masa

pandemi. Beragam intervensi ini nampaknya cukup mampu

untuk menekan kejadian Covid-19 di Australia.

Akan tetapi, masalah ternyata tidak berhenti sampai

disitu. Nyatanya, ketika terjadi pandemi, Australia juga

dihadapkan pada bencana alam yang terparah dalam sejarah

negara tersebut (kebakaran hutan dan banjir), ketegangan yang

meningkat dengan China, hingga kerentanan yang dihadapi oleh

penduduk asli Australia (Suku Aborigin) terhadap Covid-19.

Bagaimana Australia dapat bertahan dalam situasi yang

kompleks ini? Jawabannya dengan mengembalikan fungsi

Page 27: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

18. Masyarakat Dunia Menghadapi Pandemi: Pelajaran dari Berbagai Negara

keluarga dan memperkuat tatanan keluarga di masa pandemi.

Geggie (2021) menyebutkan bahwa ketika keluarga telah

mampu melakukan atau meningkatkan kualitas dari hal-hal

berikut: kebersamaan, kasih sayang, penerimaan, komunikasi,

komitmen, dukungan dan ketangguhan/ketahanan keluarga,

maka hal ini dapat membantu keluarga untuk menghadapi

tekanan selama masa pandemi.

Ketahanan keluarga ini juga perlu didukung oleh

ekosistem positif di sekitarnya, seperti sekolah dan

komunitasnya, pemerintah dan sektor industri. Dukungan ini

akan membantu keluarga untuk bertahan menghadapi

ketidakpastian di masa kini dan masa depan.

Pelajaran dari Qatar

Qatar, merupakan salah satu negara di Benua Asia yang

menghadapi tantangan di masa pandemi ini. Seperti yang

ditemukan di Australia, tantangan juga dihadapi oleh keluarga

Qatar. Studi yang dilakukan oleh Abdelmoneium, dkk (2020)

menunjukkan bahwa dukungan, kasih sayang, ketangguhan,

komunikasi dan penghargaan terhadap anggota keluarga lainnya

merupakan aspek-aspek yang dibutuhkan agar keluarga dapat

bertahan di masa pandemi.

Page 28: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Runi Rulanggi. 19

Terdapat satu hal yang menarik pada keluarga Qatar.

Abdelmoneium, dkk (2020) menemukan bahwa kohesivitas

keluarga meningkat selama masa pandemi. Situasi pandemi

telah membuat keluarga menjadi lebih terikat dan dekat satu

dengan lainnya. Akan tetapi, tentunya situasi ini tidak serta

merta terjadi tanpa adanya tantangan. Berdasarkan penelitian

yang sama, ditemukan bahwa situasi pandemi dapat membuat

munculnya ketegangan dalam keluarga, yang dimulai dari

tekanan yang dihadapi oleh masing-masing-masing anggota

keluarga (baik tekanan pekerjaan, urusan domestik,

pengasuhan, dan lainnya). Selain itu, situasi pandemi juga rentan

menimbulkan distres psikologi pada diri seseorang, yang

tampak pada berbagai macam gejala gangguan psikologis,

seperti perasaan terisolasi.

Pelajaran dari Indonesia

Pandemi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia

menimbulkan dampak yang cukup kompleks terhadap tatanan

kehidupan masyarakat Indonesia. Setelah gelombang pertama

penyebaran Covid-19 di Indonesia, penyebaran virus menjadi

lebih cepat. Bahkan ketika tulisan ini disusun di akhir Juli 2021,

jumlah temuan baru kasus Covid-19 yang terdapat di Indonesia

menempati urutan tertinggi di dunia. Situasi yang cukup

mengkhawatirkan, mengingat upaya yang dilakukan oleh

Page 29: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

20. Masyarakat Dunia Menghadapi Pandemi: Pelajaran dari Berbagai Negara

pemerintah sejauh ini nyatanya belum mampu untuk menekan

penyebaran virus secara optimal.

Di tengah situasi tersebut, ketahanan keluarga menjadi

pilar utama dalam membangun masyarakat tangguh di masa

Pandemi. Diana Setyawati, peneliti dI Center for Public Mental

Health Universitas Gadjah Mada melakukan analisis terhadap

keluarga Indonesia di masa pandemi. Hasil yang didapatkan

menunjukkan bahwa kualitas dalam keluarga sebagai berikut:

komunikasi yang baik, komitmen, nilai religius, nilai budaya,

interaksi dengan anggota keluarga lainnya, kepedulian terhadap

kesehatan anggota keluarga, kepemimpinan dalam keluarga,

kepercayaan terhadap anggota keluarga, kebersamaan, kasih

sayang, kemapanan ekonomi, literasi teknologi yang baik,

literasi kesehatan yang baik dan kesadaran untuk mengikuti

protokol kesehatan yang ada merupakan modal utama bagi

keluarga tangguh Indonesia.

Namun, seperti negara lainnya, dukungan dari komponen

di luar keluarga seperti pemerintah dibutuhkan untuk

meningkatkan ketangguhan keluarga Indonesia. Kebijakan

ekonomi yang tepat sasaran, perlindungan sosial, jaminan

kesehatan, akses terhadap layanan kesehatan, keamanan

finansial, kebijakan pemerintah “satu suara”, dan contoh yang

Page 30: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Runi Rulanggi. 21

baik dari pemerintah merupakan kunci untuk meningkatkan

ketahanan masyarakat Indonesia di tengah pandemi.

Kembali pada Keluarga

Pelajaran yang didapat dari negara-negara yang ada di

dunia dalam menghadapi Pandemi adalah mengembalikan peran

keluarga dan meningkatkan ketangguhan keluarga. Hal ini cukup

masuk akal, sebab keluarga merupakan fondasi bagi bangsa.

Page 31: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

22. Masyarakat Dunia Menghadapi Pandemi: Pelajaran dari Berbagai Negara

Referensi

Abdelmoneium, A. & Sultan, A. (2021). The Strength and

Challanges of Families During Covid-19 in Qatar. Doha:

Doha International Families Institute.

Geggie, J. (2021). Covid-19 Pandemic and Australian Families.

New South Wales: Family Action Centre, University of

Newcastle.

Setyawati, D. (2021). Strong Families Surviving the Pandemic:

Indonesian Experience. Disampaikan pada Seminar

Strong Families Around The World: Surviving the

Pandemic. Yogyakarta, 17-19 Juli 2021.

Page 32: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 23 -

B A B T I G A

Ilmu Komunikasi, Kembali ke Akar

Suci Marini Novianty

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang baru bila

dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Ilmu

komunikasi pun merupakan pengembangan dari berbagai ilmu

pengetahuan yang lebih dulu ada. Tak heran, mempelajarinya,

banyak kita temukan irisan dengan ilmu lain, seperti ilmu

psikologi, ilmu politik, ilmu manajemen, atau ilmu sosiologi. Jika

demikian, apakah ilmu komunikasi sebenarnya? sebuah science

atau studies?

“To effectively communicate, we must realize that we are

all different in the way we perceive the world and use this

understanding as a guide to our communication with

others.”

Anthony Robbins

Page 33: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

24. Ilmu Komunikasi, Kembali ke Akar

Definisi Ilmu Komunikasi

Ada beberapa definisi ilmu komunikasi menurut para

pakar. Menurut Calhoun dalam Jones (2012), Ilmu Komunikasi

adalah sebuah disiplin dalam bidang akademik yang

berhubungan dengan proses komunikasi manusia, perilaku, pola

komunikasi dalam hubungan interpersonal, interaksi sosial dan

komunikasi dalam budaya berbeda.

Pendapat lain mengenai ilmu komunikasi juga dijelaskan

oleh Craig (1999) dan Erving (1959), keduanya memiliki

persamaan dalam memandang ilmu komunikasi. Mereka

berpendapat bahwa ilmu komunikasi adalah ilmu sosial yang

menggunakan beragam metode investigasi empiris dan analisis

kritis untuk mengembangkan kebijaksanaan yang memandu

berbagai topik diskusi. Mulai dari percakapan tatap muka dalam

level individu, hingga interaksi sosial dan sistem komunikasi

budaya pada tahapan makro.

Mengutip Berger dan Chafee dalam Moerdijati (2016),

ilmu komunikasi dimaksudkan sebagai pengamatan terhadap

produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang

melalui pengembangan teori dengan tujuan menjelaskan

fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan

pengaruh dari sistem tanda dan lambang.

Page 34: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Suci Marini Novianty. 25

Pemahaman Berger dan Chafee ini dapat disarikan

menjadi beberapa kata kunci untuk secara penuh memahami

pertanyaan, “Apa itu Ilmu Komunikasi?”

Pengamatan terhadap Produksi, Proses, & Pengaruh dari

Sistem Tanda dan Lambang;

Dengan pengembangan Teori; dan

Tujuannya menjelaskan fenomena.

Sebenarnya, dari ketiga pendapat mengenai definisi ilmu

komunikasi, dapat kita simpulkan bahwa para pakar

mengamininya sebagai sebuah bidang keilmuan yang

mengamati proses komunikasi dalam level individu hingga sosial

menggunakan metodologi penelitian sesuai kaidah keilmuan.

Berkaitan dengan ini, lalu kita sampai pada pembahasan

mengenai ruang lingkup Ilmu Komunikasi. Penulis menyarikan

dari berbagai sumber dan menemukan bahwa sebenarnya hanya

ada tiga ruang lingkupnya, yaitu:

Gambar 1. Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

Pertama, fokusnya adalah produksi. Produksi adalah

proses saat pesan dibuat oleh komunikator (pengirim pesan).

Page 35: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

26. Ilmu Komunikasi, Kembali ke Akar

Proses produksi ini dimulai sejak perencanaan hingga

penentuan tujuan pembuatan sebuah pesan. Di sini yang menjadi

poin utamanya adalah “Apa pesan yang ingin disampaikan” serta

“Siapa pengirim pesannya”.

Setelah pesan sudah dibuat oleh komunikator, lalu

selanjutnya kita memindahkan fokus kepada “Bagaimana pesan

akan disampaikan”. Di sini, kanal atau media yang menjadi poin

utamanya. Ketika pesan diputuskan akan disampaikan secara

langsung, maka otomatis kondisinya akan berbeda dengan pesan

yang dikirim melalui jalur daring misalnya.

Pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat tulisan

ini dibuat, membuat proses komunikasi berubah drastis. Segala

bentuk pengiriman pesan lebih banyak menggunakan media

perantara. Tentu, pesannya pun dirancang mengikuti karakter

medianya. Apabila proses komunikasi yang dilakukan tatap

muka, maka kita bisa fokus pada isi pesannya. Namun, media

perantara membuat kita harus mempertimbangkan kapasitas

penerimaan pesan, sinyal, hingga aksesibilitas pesan bagi

penerimanya.

Pesan yang sudah dikirimkan kepada komunikan

(penerima pesan) kemudian dilihat pengaruhnya. Pengaruh

pesan, menjadi salah satu ruang lingkup dalam ilmu komunikasi.

Sebab, kita harus benar melihat apakah pesan yang disampaikan

Page 36: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Suci Marini Novianty. 27

diterima dengan baik atau tidak. Jika sudah diterima dengan

baik, apakah ada pengaruhnya kepada penerima pesan. Namun,

bagaimana jika tidak? Apa penyebabnya? Apa yang harus

dilakukan selanjutnya? Singkatnya, kembali harus ditemukan

langkah untuk membuat sebuah pesan memiliki pengaruh.

Dalam prosesnya, ketiga ruang lingkup ini melibatkan

berbagai aspek keilmuan lain. Isu – isu komunikasi selalu diselipi

oleh isu dari ranah psikologi, sosiologi, manajemen, antropologi,

hingga politik.

Akar Ilmu Komunikasi

Ranah Ilmu Komunikasi selalu mengikuti perkembangan

zaman. Apalagi, perkembangan Ilmu Komunikasi sangat erat

kaitannya dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Banyaknya topik yang berkembang saat ini, mayoritas mengarah

kepada isu – isu komunikasi yang termediasi oleh teknologi.

Ruang lingkupnya, masih sama. ilmu komunikasi tidak

berubah meski pun medianya terus berkembang. Sebenarnya,

hal ini pun sudah diramalkan oleh Marshall McLuhan di era 60-

an (Hendricks, 2021) dengan konsep Global Village. Melalui

konsep ini, McLuhan memprediksikan bahwa dunia akan

menjadi satu desa global yang terkoneksi. Desa global ini

dihubungkan dengan teknologi. Hal yang sudah terjadi saat ini.

Page 37: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

28. Ilmu Komunikasi, Kembali ke Akar

Produksi, media, dan pengaruh masih menjadi fokus

utama dalam penelitian – penelitian ilmu komunikasi. Dari fokus

ini, kemudian bisakah kita menyimpulkan akar dari ilmu

komunikasi? Apakah ilmu komunikasi benar jika kita

klasifikasikan sebagai science? Atau malah ilmu komunikasi

hadir sebagai studies?

Bagi pakar yang mengamini ilmu komunikasi sebagai

science karena dari berbagai sumber yang sudah penulis sarikan,

mereka menganggap bahwa sampai batas tertentu ilmu

komunikasi adalah science jika Anda berbicara tentang proses

komunikasi. Proses komunikasi yang melibatkan aspek mental

dan fisiologis dari entitas yang bersangkutan. Dengan kata lain,

ilmu komunikasi sebagai science berfokus pada mekanisme

untuk memahami cara komunikasi bekerja.

Bagaimana otak berfungsi agar suatu entitas dapat

berkomunikasi, dan bagaimana seseorang merespons itulah

yang menjadikan komunikasi sebagai science. Ilmu Komunikasi,

sebagai science, ketika dapat diuji dalam lingkungan yang

terkendali, dan pengujian semacam itu dapat diulangi oleh

otoritas di bidang tersebut untuk merumuskan teori-teori dalam

komunikasi.

Sayangnya, jika demikian, maka kita terbentur pada

kenyataan bahwa kebanyakan teori – teori yang dipakai oleh

Page 38: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Suci Marini Novianty. 29

ilmu komunikasi justru datang dari ilmu lain. Misalnya, teori

kultivasi yang berangkat dari penelitian psikologi dikaitkan

dengan komunikasi. Atau teori interaksionalisme simbolik yang

datang dari bidang ilmu sosiologi. Sampai saat ini, jika ada isu

berkaitan dengan ilmu komunikasi pun, akan tetap dibahas dari

berbagai kajian ilmu lainnya. Hal ini yang membuat penulis

percaya bahwa penyematan ilmu komunikasi sebagai science

kurang tepat.

Menurut penulis, secara epistimologi, Ilmu Komunikasi

lebih tepat bila disebut dengan studies. Sebab, bila dirunut

sejarahnya, Ilmu Komunikasi bukanlah ilmu murni sebagaimana

lainnya. Kemurnian ilmu tidak ada pada ilmu komunikasi karena

kajian ini hadir dengan berbagai ilmu lain menjadi

penyokongnya. Ketika membahas isu dalam ilmu komunikasi,

maka kita akan bersinggungan dengan kajian ilmu lainnya.

Wiryanto (2004) menyimpulkan bahwa ilmu komunikasi

memang merupakan ilmu baru yang menjadi titik pertemuan

dari beberapa ilmu. Ia menyebutnya sebagai kulturologi. Ilmu

komunikasi menjadi titik pertemuan dari ilmu sosiologi, politik,

bahasa, matematika, teknik, antropologi, dan sebagainya.

Maka, dalam tulisan ini, penulis menawarkan perspektif

lain dalam melihat ilmu komunikasi. Bahwa berdasarkan bukti –

bukti, ilmu komunikasi bukanlah ilmu murni yang berdiri

Page 39: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

30. Ilmu Komunikasi, Kembali ke Akar

sendiri. Melainkan sebuah ilmu yang lahir untuk mengamati

proses, media, dan pengaruh pesan dilihat dari berbagai fokus

kacamatanya, dan tidak ada yang salah dengan itu.

Referensi

Calhoun, Craig. 2012. Communication as Social Science (and More). Jones, Steve (ed.). Communicating at the Center. Hampton Press.

Craig, Robert T. 1999. Communication Theory as a Field. Communication Theory. 9 (2): 119–161.

Goffman, Erving. 1959. The presentation of self in everyday life. Anchor books (ed.). New York: Garden City.

Moerdijati, Sri. 2016. Modul Pengantar Ilmu Komunikasi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Hendricks, Beth. "Marshall McLuhan & the Global Village Concept". study.com. study.com. Diakses 30 Juli 2021.

Page 40: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 31 -

B A B E M P A T

Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

Clara Moningka, Annisa Windi

Sisi lain dari dunia yang semakin modern adalah berbagai

macam masalah dalam kehidupan manusia. Modernisasi ikut

memudahkan individu dan membuat kita tidak dibatasi ruang

dan waktu, di sisi lain individu juga semakin kekurangan waktu

untuk dirinya sendiri (Weiten, Dunn, & Hammer, 2015). Hal lain

yang merupakan dampak perkembangan teknologi adalah

pemanasan global, terpaparnya zat kimia berbahaya. Saat ini

dunia juga menghadapi penyebaran virus Covid-19. Kondisi ini

tidak hanya berpengaruh pada fisik namun juga pada mental

Tulisan ini menjelaskan bagaimana kondisi pandemi

Covid-19 dapat mempengaruhi kehidupan anak dan apa

yang bisa dilakukan orang tua/guru. Saat pandemi,

ekonomi, pekerjaan dan kecemasan terhadap penyebaran

virus menjadi fokus utama, namun anak-anak juga

mengalami tantangan baru dalam perkembangannya.

Penulis akan menjelaskan tantangan tersebut dan

bagaimana bisa menghadapinya.

Page 41: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

32. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

individu. Banyak orang merasa kelelahan dan mengalami stres

karena berbagai tantangan yang dihadapi saat ini. Fenomena ini

merupakan fenomena yang juga dialami oleh generasi muda saat

ini, temasuk anak-anak kita.

Generasi muda saat ini, yang merupakan usia anak dan

remaja mendapatkan tantangan yang besar dalam menghadapi

kehidupan dan dalam mempertahankan kualitas hidup. Pada

usia 10 – 17 tahun, anak membutuhkan banyak ruang gerak dan

aktivitas fisik bersama teman. Mereka membutuhkan waktu satu

jam bahkan lebih untuk beraktivitas di luar ruangan dan untuk

mendukung pertumbuhan fisik mereka (Physical activity, 2020).

Sebelum pandemi Covid-19, kebanyakan dari anak dan

remaja yang tinggal di perkotaan sudah memiliki kesulitan

menemukan lahan bermain untuk mereka, terlebih di kota besar

seperti Jakarta. Walaupun pemerintah sudah berusaha

menyediakan lahan bermain, anak dan remaja masih sulit

menemukan temat beraktivitas (Azhari, 2019). Tidak hanya di

Jakarta, hal ini juga dialami anak dan remaja di berbagai kota.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai pada

awal April, 2020 di Jakarta di diikuti oleh kota-kota lain semakin

membatasi berbagai aktivitas. Masa ini sering disebut “New

Normal” dimana perilaku manusia memang diseusaikan untuk

menghambat laju penyebaran Covid-19 (McNamee, et al., dalam

Page 42: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 33

Ginting, 2020). situasi ini memang tidak dapat dihindari karena

basic reproductive number (Ro) di Indonesia berdasarkan

laporan Badan Pusat statistik tahun 2020 mencapai angka 2,5

yang artinya 1 orang bisa menularkan virus ini ke 2-3 orang

lainnya.

Munculnya varian baru di pertengahan tahun 2021

menyebabkan kondisi saat ini belum pula membaik. Data yang

diperoleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan

Ekonomi Nasional menunjukkan 35,02% wilayah Indonesia

termasuk dalam zonasi risiko tinggi besar dan 54,67%

diantaranya adalah wilayah dengan zonasi risiko sedang. Melalui

program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

(PPKM) jumlah persebaran Covid-19 mengalami penurunan

sebesar 40% kasus di bulan Juli (Penanganan Pandemi Harus

Terus Ditingkatkan, 2021).

Meskipun demikian, program Pembelajaran Tatap Muka

tahun ajaran baru akan tetap dilakukan secara daring.

Keputusan tersebut diambil sebagai langkah untuk mengurangi

klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan Pendidikan

(Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021, 2021).

Tidak semua orang tua menerima keputusan tersebut secara

positif. Mereka berpendapat pembelajaran jarak jauh sangat

tidak menguntungkan bagi anak. Bagi mereka anak akan

kehilangan waktu untuk berinteraksi langsung dengan guru dan

Page 43: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

34. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

bersosialisasi atau beraktivitas dengan teman sebaya (Cahyati &

Kusumah, 2020).

Pada dasarnya aktivitas anak dan remaja, sendiri

cenderung lebih aktif dari orang dewasa. Pada masa pandemi ini,

dimana aktivitas sekolah masih dilakukan secara daring, anak

cenderung lebih mudah lelah bila duduk terlalu lama,

dibandingkan ketika mereka berlari, melompat, atau melakukan

aktivitas fisik lain. Fogelhom (sebagaimana dikutip oleh

Santrock, 2011) mengemukakan bahwa jauh sebelum pandemi

saja banyak sekolah di Cina, Finlandia, dan Inggris

mengkhawatirkan gaya hidup yang terlalu banyak duduk, baik di

depan televisi maupun komputer. Sebenarnya pada era normal,

dengan berlatih dan beraktivitas fisik, masalah ini bisa saja

terselesaikan. Santrock (2011) mengemukakan bahwa aktivitas

fisik anak dan remaja dapat mempengaruhi perkembangan

kognitif dan emosi anak (Santrock, 2011). Hilmann, dkk (2009)

juga mengemukakan bahwa anak yang lebih sehat dan bugar

secara fisik akan lebih baik performansi kognitifnya.

Pada masa ini, selain kehilangan kesempatan untuk

beraktivitas fisik, anak juga kehilangan akses dukungan sosial

dari orang tua dan sumber lain seperti guru, saudara, bahkan

pengasuh. Kesulitan yang dialami orang tua yang menjadi

pengasuh utama saat pandemi menyebabkan orang tua

Page 44: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 35

kewalahan dan dapat memicu perilaku kekerasan terhadap

anak. Anak dari keluarga yang rentan secara sosial ekonomi dan

tinggal di tempat yang kumuh; berdempetan juga menjadi sangat

berisiko. Entah mereka mengalami kekerasan atau bahkan

diabaikan karena orang tua mereka juga sedang berjuang untuk

memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Berasal dari keluarga sosial ekonomi yang rendah, tak

jarang anak dan remaja terjerumus pada tindakan kriminal.

Salah satu Pembimbing Kemasyarakatan BAPAS (Balai

Pemasyarakatan) Cilacap mengatakan saat pandemi jumlah

anak yang masuk BAPAS karena melakukan tindakan kriminal

meningkat sebesar 10 persen. Anak-anak tersebut melakukan

tindak kriminal dengan alasan bosan selama belajar daring serta

kurangnya pengawasan orang tua (Thenu, 2021).

Kebutuhan Ekonomi vs Kebahagiaan

Pada kenyataannya situasi pandemi memang

menyebabkan orang berfokus pada kondisi ekonomi. Perilaku

ini pada dasarnya sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Sebagai

orang tua kita terkadang mengabaikan kebutuhan anak karena

berfokus pada ekonomi, belum lagi aktivitas pekerjaan dan

adaptasi bekerja secara daring. Curtin (2020) mengemukakan

bahwa situasi pandemi ini menyebabkan perubahan perilaku

ekonomi dan perilaku konsumen. Informasi yang kita peroleh

Page 45: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

36. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

dan keadaan di sekitar individu dapat mempengaruhi suasana

hati individu, termasuk bagaimana mereka mengontrol diri,

bahkan bisa menimbulkan perilaku baru. Perilaku ini

merupakan proses adaptasi dan pembelajaran dari lingkungann.

Proses adaptasi ini pada dasarnya dilakukan agar individu dapat

berfungsi lebih efektif (Weiten, Dunn, & Hammer, 2015). Dalam

hal ini, individu akan lebih fokus pada pendapatan mereka dan

efisiensi, dan di sisi lain mereka juga akan fokus pada kesehatan

dan pendidikan. Dengan perilaku baru yang berfokus pada

ekonomi, sebagai orang tua kita juga sebaiknya tidak melupakan

kesejahteraan anak. Kesejahteraan yang dimaksud bukan hanya

kesejahteraan fisik, namun juga mental.

Penulis melakukan Focus Group Discussion (FGD)

bertahap yang dilakukan penulis pada 40 Mahasiswa dari

berbagai lapisan sosial di perguruan tinggi pada saat pandemi

tahun 2020. Hasil FGD menunjukkan bahwa mereka tidak siap

menghadapi kejadian ini dan merasa bingung dengan keadaan di

masa depan. Walaupun masih ada yang merasa optimis, namun

kebanyakan dari merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan

dan cukup mengkhawatirkan kondisi di masa yang akan datang.

Bagi mereka, kuliah daring memberikan beban tersendiri. Hal

lain yang mereka alami adalah kurangnya interaksi sosial secara

real-time. Keadaan ini membuat mereka merasa kesepian.

Sebagian dari mereka mengalami kesulitan karena pertengkaran

Page 46: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 37

keluarga mengenai masalah ekonomi. Ada yang merasa terjebak

di rumah. Mereka lebih senang bertemu teman atau bisa

meninggalkan rumah walau tahu risikonya. Untuk mahasiswa

dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi, mereka merasa

masih memiliki pilihan dan masih bisa menikmati kenyamanan

di rumah.

Pada tahun yang sama, FGD secara daring juga dilakukan

pada 20 siswa Sekolah Dasar usia 10 – 12 tahun di Jakarta

mengenai apa yang mereka rasakan mengenai perubahan yang

terjadi di lingkungan mereka, termasuk penyebaran virus

corona. Responden dari FGD ini adalah siswa dari keluarga

dengan status ekonomi cukup baik (menengah ke atas).

Berdasarkan FGD diketahui bahwa anak-anak ini merasa

kehilangan waktu bersama teman dan kurang beraktivitas.

Pelajaran daring membuat mereka memiliki waktu belajar lebih

singkat dengan guru. Kualitas internet juga membuat mereka

merasa kesulitan berinteraksi dan bertanya lebih banyak. Di satu

sisi, kesibukan orang tua mereka yang bekerja juga

menyebabkan mereka terkadang bingung ketika harus bertanya

mengenai materi tertentu. Bagi anak-anak yang memiliki

significant other di rumah atau pengasuh, mereka masih bisa

belajar dan bertanya pada mereka saat dibutuhkan.

Pada anak-anak yang memiliki saudara; baik kakak

maupun adik, mereka juga masih bisa bermain dengan saudara

Page 47: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

38. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

mereka, namun keinginan untuk bermain dengan teman sekolah

sangat besar. Mereka juga masih memiliki fasilitas seperti masih

bisa bermain di halaman, menonton TV dengan siaran berbayar,

staycation, dan lain sebagainya. Sandang dan pangan mereka

juga masih tercukupi.

Walaupun anak-anak masih kelihatan ceria, berbagai

perubahan lingkungan ini, termasuk penyebaran virus, tentu

saja akan mempengaruhi lingkungan dimana anak bertumbuh

dan berkembang. Adanya perubahan pada pola hubungan

keluarga, pertemanan, kondisi ekonomi dan sosial, keadaan

masyarakat dan rutinitas sehari-hari dapat berdampak buruk

pada anak dan remaja. Perubahan besar seperti pandemi ini

dapat mempengaruhi kesehatan dan kebahagiaan anak.

Kurangnya interaksi sosial secara langsung di tengah pandemi

penyebabkan anak dan remaja lebih banyak menghabiskan

waktu di depan layar. Penggunaan internet yang terlalu banyak

memberikan konsekuasi buruk bagi kesehatan mental dan

Health Related Quality of Life yang dimiliki anak (Nobari et al.,

2021).

Karantina atau pembatasan sosial yang dilakukan untuk

melindungi anak juga dapat berdampak buruk bagi mereka.

Anak menjadi lebih tidak bahagia dengan keadaan tersebut.

Berdasarkan data Office for national statistic, UK tahun 2020,

Page 48: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 39

kesejahteraan anak atau kebahagiaan memang ditentukan oleh

beberapa faktor, antara lain perasaan dicintai dan diterima,

lingkungan yang sehat dan aman, bahkan kondisi ekonomi

keluarga. Dalam hal ini kondisi pandemi menjadi hal yang dapat

mengancam keberadaan faktor-faktor tersebut.

Hasil FGD yang dilakukan penulis pada 2 kelompok usia

cukup membuktikan bahwa anak dan remaja cenderung tidak

siap menghadapi perubahan yang terjadi karena penyebaran

virus ini. Selain terbatasnya aktivitas, mereka juga menghadapi

kenyataan bahwa kematian karena pandemi ini bisa dialami

siapa saja termasuk orang tua mereka. Di satu sisi mereka harus

dipersiapkan untuk menghadapi masa depan mereka yang

penuh tantangan, entah karena virus, perubahan ekonomi

global, bahkan perubahan iklim yang memiliki dampak yang

besar pada anak. FGD ini juga cukup sesuai dengan survey yang

dilakukan oleh Ravens-sieberer et al., (2020) di Jerman debfab

responden anak dan remaja berusia 7 hingga 17 tahun

menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan dua

diantara tiga anak merasa tertekan, cemas, bahkan mengalami

depresi sehingga mengalami penurunan tingkat kesehatan dan

kualitas kehidupan (health-related quality of life).

Page 49: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

40. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

Mempersiapkan anak menghadapi pandemi

Bagaimana caranya kita membantu anak-anak kita

mempersiapkan diri di tengah pandemi, sedangkan kita juga

sedang berjuang untuk bisa bertahan, secara mental dan

finansial? Indonesia sendiri masih bergelut untuk meningkatkan

laju pertumbuhan ekonomi. Langkah apa saja yang bisa kita

ambil untuk mensejahterahkan anak kita?

Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah berusaha

melindungi warganya, baik dengan informasi di media, ataupun

dengan menyediakan fasilitas Kesehatan yang cukup memadai.

Tetapi memang sulit untuk memberikan perhatian pada

aktivitas anak saat pandemi. Namun kita bisa saja bercermin

atau belajar dari negara lain, salah satunya Sudan.

Sudan merupakan salah satu negara miskin di dunia yang

mencoba menjalankan program melindungi anak-anak selama

pandemi. Pemerintah Sudan menyadari bahwa banyak anak dan

remaja yang hidup dengan risiko cukup tinggi karena taraf

ekonomi yang rendah. Mereka juga tinggal di daerah yang

memang berdesakan dan kumuh. Pemerintah Sudan tetap

berusaha menerapkan beberapa kebijakan yang mendukung

kesejahteraan anak. Untuk anak-anak dengan ekonomi

menengah ke bahwa, pemerintah Sudan menyediakan ruang

terpadu ramah anak untuk beraktivitas yang diawasi. Namun

Page 50: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 41

dengan adanya pembatasan sosial (Social distancing), hal ini juga

menjadi sulit. Konselor yang awalnya disediakan untuk tatap

muka, juga mengalami kesulitan karena takut akan risiko

tertular. Pada akhirnya, mereka membuat komunitas

perlindungan anak, yang membantu melindungi anak di

lingkungan mereka.

Salah satu program mereka adalah membuat anak

menyadari risiko dari penularan virus corona. Program ini juga

sempat terhambat karena kecemasan terhadap risiko penularan

virus. Namun pemerintah tetap berupaya melindungi anak dan

remaja, termasuk membuat prosedur mitigasi bila ada anak yang

terinfeksi virus corona dan bagaimana bila ada keluarga mereka

yang terinfeksi (Child Protector sub-sector Sudan, 2020).

Di Indonesia, keadaan seperti ini memang kita alami.

Anak dengan fasilitas yang nyaman mungkin akan lebih bisa

beradaptasi dengan keadaan pandemi. Dukungan sosial masih

bisa diperoleh dari orang tua maupun dari orang terdekat.

Bahkan orang tua dapat melakukan tes PCR pada pengasuh

mereka, untuk memastikan anak mereka dapat didampingi

dalam beraktivitas. Mereka juga masih memiliki tempat bermain

bahkan fasilitas untuk membersihkan diri. Di sisi lain banyak

anak-anak yang juga berisiko; hidup dalam lingkungan yang

berdesakkan dan kumuh. Mereka bahkan tidak memiliki akses

air bersih atau berbagai alat kebersihan lainnya. Untuk

Page 51: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

42. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

membuang waktu, mereka tetap berkumpul bersama teman dan

kerap melakukan aktivitas seperti biasanya.

Penulis melakukan wawancara personal dengan seorang

anak yang tinggal di perkampungan kumuh di Jakarta Barat.

Anak berusia 13 tahun tersebut tetap bermain dengan temannya

di pinggir jalan dan tanpa menggunakan masker. Keterbatasan

tempat untuk aktivitas fisik dan kurangnya informasi mengenai

risiko penyebaran virus corona, menyebabkan anak ini tetap

beraktivitas seperti biasa. Pada dasarnya ia menyadari adanya

virus tersebut, namun bosan dan terbatasnya fasilitas anak

tersebut akhirnya bermain seperti biasa. Pada kenyataannya,

kondisi seperti ini dialami oleh banyak anak di Indonesia.

Mereka juga menjadi rentan terhadap virus dan bisa menjadi

Orang Tanpa Gejala (OTG). Wawancara singkat ini

mengindikasikan bahwa anak begitu rentan dan perlu

mendapatkan pengetahuan dan perlindungan.

Robert Jenkins, Kepala Divisi Pendidikan Global Unicef

mengemukakan program pendampingan untuk anak selama

pandemi. Program ini menarik dan memang ideal bagi orang tua

yang memiliki waktu bersama anak selama pandemi. Jenkins (5

ways to help…, 2020) mengemukakan bahwa orang tua atau care

giver seharusnya menyediakan waktu untuk aktivitas rutin

bersama anak temasuk aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang

Page 52: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 43

dikemukakan Jenkins, pada dasarnya bisa saja dilakukan di

dalam rumah, seperti membantu orang tua membersihkan

halaman, bermain naik turun tangga; bila ada, atau berkebun.

Kesulitannya adalah ketika anak tidak memiliki fasilitas atau

kemewahan tersebut.

Bagi anak yang tidak memiliki fasilitas ada baiknya

komunitas memberikan tempat tertutup yang ramah anak dan

menyediakan fasilitas kebersihan, dengan tetap menjaga jarak

tentunya. Di Rumah atau ruang aman tersebut, anak sebaiknya

diingatkan mengenai bahaya penyebaran dan bagaimana

pencegahannya. Berdasarkan penelitian penulis, banyak anak

Sekolah Dasar dari keluarga menengah yang juga tidak

mengetahui risiko penularan dan bagaimana cara mencegah

penularan selain menggunakan masker. Banyak dari mereka,

yang seringkali masih lupa mencuci tangan atau masih bermain

di luar rumah bahkan setelah mandi sore. Orang tua sebagai agen

perubahan di rumah ada baiknya mengingatkan pentingnya

menjaga kebersihan. Tidak untuk membuat cemas dan takut,

namun mempersiapkan mereka hidup dalam kondisi pandemi

yang berkelanjutan ini. Kita sebagai orang tua dapat

mengingatkan untuk mencuci tangan, menggunakan masker

dengan tepat, mencuci kaki, dan lain sebagainya.

Hal lain yang dapat mendukung kesejahteraan anak saat

pandemi adalah komunikasi. Komunikasi, walaupun dalam

Page 53: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

44. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

waktu singkat sangat penting untuk memperkuat relasi anak dan

orang tua. Sebagai orang tua, ada baiknya kita meluangkan

waktu untuk menanyakan bagaimana perasaan atau emosi

mereka saat harus belajar daring atau saat aktivitas menjadi

terbatas. Kalat (2014) menjelaskan bahwa kita dapat

menanyakan perasaan seseorang pada keadaan tertentu (self-

report) dan walaupun memang kurang akurat, namun

percakapan pendek mengenai apa yang anak rasakan sangat

penting bagi mereka. Orang tua juga dapat menenangkan dan

menjelasakan mengapa situasi ini terjadi, bagaimana kondisi ini

dialami pula oleh banyak orang. Dengan demikian anak dapat

memahami kondisi dan mencoba menerima kondisi tersebut.

Hal yang harus diperhatikan adalah memantau aktivitas

daring anak. Pada masa pandemi ini, terkadang waktu sekolah

anak tidak sesuai dengan waktu sekolah regular. Ada kalanya

anak memiliki luang lebih banyak. Sebagian anak tidak

mempergunakan waktu luang tersebut dengan membaca atau

belajar, tetapi kemudian melakukan aktivitas daring, seperti

bermain secara daring dan juga menonton televisi. Jenkins (5

ways to help., 2020) mengemukakan bahwa perlu adanya

pembatasan waktu daring anak dan pengarahan bagaimana

menggunakan internet. Akses daring memberikan risiko yang

tinggi pada anak. Ada baiknya orang tua berdiskusi mengenai

perilaku apa yang pantas atau tidak ditunjukkan secara daring,

Page 54: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 45

dan apa saja yang harus mereka perhatikan ketika berinteraksi

secara daring.

Seorang guru SD swasta di Jakarta Barat mengeluhkan

perilaku daring, baik lewat percakapan atau lewat video. Anak-

anak belum menyadari apakah yang mereka tampilkan atau

bicarkan pantas atau tidak. Guru ini kerap memberikan nasihat

dan menegur dengan halus bila memang ada perilaku daring

yang tidak baik, seperti merespon dengan kasar di percakapan

daring atau atau duduk dengan sembarangan saat video

conference. Anak juga perlu diingatkan untuk tidak berbagi

gambar apapun secara daring dengan orang lain. Guru ini juga

kerap memberikan semangat kepada anak-anaknya dan

mengingatkan mereka untuk mencuci tangan serta tetap sehat.

Dalam hal ini, guru juga berperan menjadi agen perubahan yang

baik dan dapat memberikan informasi yang relevan.

Moningka dan Soewastika (2020) juga memberikan

beberapa hal untuk beradaptasi selama pandemi, yaitu positif,

produktif dan pro-aktif (3P). Penulis kemudian menambahkan

pentingnya Pro-sosial dan Patuh (5P). 5P ini bersifat umum

untuk siapa saja, namun dapat diterapkan pada anak untuk

menghadapi pandemi. Ketika menghadapi era ini, ada baiknya

kita juga memberikan contoh hidup positif pada anak. Ketika kita

kerap mengeluah, anak juga akan melihat ini sebagai contoh.

Banyak keluarga yang walau bekerja masih bisa menanamkan

Page 55: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

46. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

nilai positif pada anak. Anak dapat diarahkan pada hobi baru,

seperti diajarkan mendaur ulang, atau membuat sesuatu dari

barang bekas. Aktivitas ini tidak memerlukan bahan yang mahal,

namun anak dapat menemukan esensi dari kesederhanaan.

Pikiran yang positif akan mempengaruhi perilaku kita (Oppong

sebagaimana dikutip Moningka dan Soewastika, 2020).

Anak juga dapat diajak untuk produktif, selain

menciptakan kreasi baru mereka juga dapat membantu orang

tua membuat sesuatu untuk mendukung ekonomi keluarga. Ada

ibu yang mencegah anaknya terlalu banyak bermain di luar,

namun kemudian meminta tolong mereka untuk membantu

membuat kue. Orang tua bisa menjelaskan kepada anak, arti

bantuan mereka kepada orang tua. Anak juga akan menghargai

nilai kerja keras dan nilai uang. Anak juga dapat diajak

berolahraga tanpa biaya. Misalnya dengan mengajak berjalan

kaki atau bersepeda, Hal ini juga didukung hasil wawancara

Moningka (2020) dengan tiga orang ibu di daerah Cengkareng,

Jakarta Barat. Mereka menggunakan face-shield mengajak anak

mereka naik sepeda. Tujuannya adalah agar anak mereka

bergerak dan tidak di depan Televisi saja. Ada juga yang

menunjukkan berbagai hal seperti berbagai tumbuhan pada

anaknya. Pada ibu yang anaknya remaja, mereka dapat

berolahraga bersama.

Page 56: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 47

Tidak hanya berolahraga, ibu-ibu dengan lahan sempit

pun mencoba berkebun. Mereka menyemai benih di pot atau

sekitar rumah. Anak-anak diajak untuk mengamati

pertumbuhan dan merawat tanaman tersebut. Berkebun sendiri

memiliki manfaat bagi kesehatan Ulrich (Scott, Masser, &

Pachana, 2014) menjelaskan bahwa dengan berkebun dan

memelihara tanaman dapat mengurangi stress dan menurunkan

tekanan darah (Scott, Masser, & Pachana, 2014). Berkebun juga

tidak selalu memerlukan lahan yang luas. Kita bahkan bisa

menggunakan pot atau sepetak tanah sisa. Hal ini banyak

dilakukan oleh para petani urban.

Perilaku produktif ini juga bisa membantu

mengembangkan kewirausahaan pada anak. Pada fase ini, anak

menyadari bahwa ia tidak sekedar mengkonsumsi, namun juga

bisa membantu perekonomian keluarga. Seperti pada salah satu

responden penelitian Moningka (2020), diketahui bahwa

mereka berusaha untuk membantu keluarga mereka dengan

membuat kue tanpa harus dipanggang. Mereka menjual kepada

tetangga atau secara daring. Hal ini tidak pernah dilakukan

sebelumnya. Karena pandemi orang tua kekurangan sumber

penghasilan, maka ibu dibantu anak-anak berusaha untuk

berwirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah pandemi,

Page 57: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

48. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

anak-anak dapat berperan serta membantu ekonomi keluarga.

Aktivitas ini dapat menumbuhkan kemandirian dan rasa bangga

pada anak.

Orang tua juga dapa mengajarkan anak untu pro-aktif,

yaitu aktif mencari informasi dan pembelajaran yang relevan.

Hal-hal mana yang dapat menambah pengetahuan anak, dan

membatasi media daring. Berita yang tidak benar, atau terlalu

banyak membaca berita tanpa disaring atau dipahami akan

mengarah pada kecemasan (Wei, 2020). Pada dasarnya hampir

semua orang memiliki telepon genggam berbasis android. Ada

baiknya ketika kita membelikan alat tersebut untuk anak, alat

tersebut dapat digunakan dengan bijaksana. Pada masa pandemi

ini, dimana lingkungan daring menjadi lingkungan sosial baru,

tidak jarang kita, termasuk anak-anak merespon stimulus dari

media sosial. Bisa saja mereka melakukan perbandingan sosial

yang tidak sehat. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan

diri, termasuk kepercayaan diri mereka (Moningka, 2016;

Moningka, 2019).

Hal lain yang perlu diingat adalah mengembangkan

perilaku pro-sosial. Saat ini, orang terkadang menjadi egois.

Seringkali ditemui perilaku menimbun dan melakukan panic

buying. Mereka berusaha mengontrol situasi dengan melakukan

antisipasi. Perilaku ini juga terjadi karena kecemasan

Page 58: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 49

(Moningka, 2020). Sebagai orang tua, kita dapat memberikan

contoh yang baik, dengan tidak melakukan penimbunan, namun

mengajarkan anak berbagi atau berbuat kebaikan. Saat pandemi

ini, banyak yang membagikan makanan pada pengemudi ojek

online. Anak dapat diajak untuk melihat dan membantu dalam

jarak aman. Atau bisa saja hal kecil seperti memberikan

makanan pada pekerja, petugas keamanan yang berada di

sekitar rumah. Dengan demikian anak masih bisa

mengembangkan keterampilan sosial saat pandemi ini,

Selain keempat hal di atas, patuh pada prokes adalah hal

yang sangat dibutuhkan pada saat ini. Anak harus belajar untuk

patuh dan mampu mengontrol diri mereka. Patuh pada aturan

atau kebijakan yang ada seperti tidak keluar rumah saat

diperlukan, menggunakan masker, mencuci tangan dan lain

sebagainya. Dalam hal ini orang tua atau guru dapat memberikan

pemahaman mengapa mereka harus mematuhi hal tersebut.

World Health Organization (WHO) bahkan menyarankan untuk

mengingat apa saja yang kita sentuh dan dengan siapa kita

bertemu. Anak-anak dapat dilatih untuk tidak menyentuh

sembarangan dan menggunakan desinfektan bila diperlukan.

Anak-anak yang diingatkan dan dijelaskan mengapa mereka

harus patuh, lakan terbiasa terhadap kehidupan baru ini.

Kepatuhan tersebut akan menjadi kebiasaan baru dalam era

baru ini.

Page 59: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

50. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

Tidak mudah memang bagi kita mempersiapkan anak-

anak kita dan menjaga mereka selama pandemi. Seiring dengan

berjalannya waktu kita berharap bahwa mereka mampu

beradapatasi dan mengembangkan keterampilannya. Mereka

menjadi sejahterah. Sebagai orang tua dan pendidik, kita

memang harus berusaha ekstra pada saat seperti ini, namun kita

akan lebih lega nantinya ketika mereka mampu beradaptasi

dalam era ini. Selamat mencoba!

Referensi

(April 30, 2020). 5 ways to help keep children learning during

the COVID-19 pandemic. Diunduh dari

https://www.unicef.org/coronavirus/5-tips-help-keep-

children-learning-during-covid-19-pandemic

Azhari, J.R. (Juni 28, 2019). Kak Seto Soroti Kurangnya Tempat

Bermain untuk Anak-Anak Nelayan di Jakarta. Diunduh

darihttps://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/2

8/18193561/kak-seto-soroti-kurangnya tempat-

bermain-untuk-anak-anak-nelayan-di

Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam

Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi

Covid-19. Jurnal Golden Age, 4(01), 4–6.

https://doi.org/10.29408/jga.v4i01.2203

Page 60: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 51

Curtin, R. (May 8, 2020). Richard Curtin: Pandemic’s impact on

economic behavior. Diunduh dari

https://news.umich.edu/pandemics-impact-on-

economic-behavior/

Ginting, H. (2020, Juni). PERUBAHAN PERILAKU SEBAGAI

RESPON TERHADAP WABAH COVID-19. Retrieved from

https://himpsi.or.id/blog/materi-edukasi-covid-19-

5/post/perubahan-perilaku-sebagai-respon-terhadap-

wabah-covid-19-130

(July, 2019). Guidance Note For Protection Of Children Diring

Covid-19 Pandemic.

Https://Www.Humanitarianresponse.Info/Sites/Www.

Humanitarianresponse.Info/Files/Documents/Files/Sud

an_Cp_Sub_Sector_Guidance_On_Covid_Final.Pdf

Kalat, J.W. (2014). Introduction To Psychology 10e. Belmont, Ca:

Wadsworth: Cengage Learning.

Moningka, C. (2016). Self-comparison: the self in digital world in

Michelle F. Wright (Ed.), Identity, Sexuality, and

Relationships among Emerging Adults in the Digital Age

(pages 18-26). Pennsylvania: IGI Global.

Moningka, C. (2019). Self-Comparison in the Digital World: The

Impact to Self-Esteem in Michelle F. Wright (Ed.), Recent

Advances in Digital Media Impacts on Identity, Sexuality,

and Relationships (pages 231-240). Pennsylvania: IGI

Global.

Page 61: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

52. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

Nobari, H., Fashi, M., Eskandari, A., Villafaina, S., Murillo-Garcia,

Á., & Pérez-Gómez, J. (2021). Effect of covid-19 on health-

related quality of life in adolescents and children: A

systematic review. International Journal of Environmental

Research and Public Health, 18(9), 1–12. Ariesandy, G.

(2018). Pengaruh Good Corporate Governance, Intellectual

Capital Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2015).

Aulia, F. Z. (2015). PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN,

KINERJA LINGKUNGAN, DAN LIPUTAN MEDIA TERHADAP

ENVIRONMENTAL DISCLOSURE. Accounting Analysis

Journal. https://doi.org/10.15294/aaj.v4i3.8306

Batty, G. D., Kivimäki, M., Bell, S., Gale, C. R., Shipley, M., Whitley,

E., & Gunnell, D. (2018). Psychosocial characteristics as

potential predictors of suicide in adults: An overview of the

evidence with new results from prospective cohort studies.

Translational Psychiatry, 8(22).

https://doi.org/10.1038/s41398-017-0072-8

Bilbina, N. (2020). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan dan

Tipe Industri Terhadap Environmental Disclosure.

Burhany, D. I. N. (2014). Akuntansi Manajemen Lingkungan

sebagai Alat Bantu untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan

dalam Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Simposium

Page 62: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 53

Nasional Akuntansi XVII.

Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam

Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid

19. Jurnal Golden Age, 4(01), 4–6.

https://doi.org/10.29408/jga.v4i01.2203

Chandra, M., & Augustine, Y. (2019). Pengaruh Green Intellectual

Capital Index Dan Pengungkapan Keberlanjutan Terhadap

Kinerja Keuangan Dan Non Keuangan Perusahaan Dengan

Transparansi Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Magister

Akuntansi Trisakti.

https://doi.org/10.25105/jmat.v6i1.5066

Chen, P. C. and S. W. H. (2014). Collaborative green innovation in

emerging countries: a social capital perspective.

International Journal of Operations & Production

Management. International Journal of Operations &

Production Management, 34((3)).

Durkheim, E. (1951). Suicide. Free Press.

Henri, J. F., & Journeault, M. (2008). Environmental performance

indicators: An empirical study of Canadian manufacturing

firms. Journal of Environmental Management.

https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2007.01.009

Hilmi, U., & Ali, S. (2008). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN

LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan-

perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006)

Page 63: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

54. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

Utari. Jurnal Dan Prosiding SNA - Simposium Nasional

Akuntansi.

Ivbijaro, G., Kolkiewicz, L., Goldberg, D., N’jie, I. N. S., Edwards, T.,

Riba, M. B., Švab, I., Geller, J., & Enum, Y. (2021). Suicide

prevention and COVID-19. Asia-Pacific Psychiatry, 1–12.

https://doi.org/10.1111/appy.12482

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Knowles, J. R. P., Gray, N. S., O’Connor, C., Pink, J., Simkiss, N. J., &

Snowden, R. J. (2021). The Role of Hope and Resilience in

Protecting Against Suicidal thoughts and Behaviors During

the COVID-19 Pandemic. Archives of Suicide Research, 0(0),

1–18. https://doi.org/10.1080/13811118.2021.1923599

Kwarto, F. (2012). Synchronization of Green Accounting With

Company Managerial Accounting; a Corporate Financial

Department Perspective. Simposium Nasional Akuntansi XV

Banjarmasin 2012.

Nobari, H., Fashi, M., Eskandari, A., Villafaina, S., Murillo-Garcia,

Á., & Pérez-Gómez, J. (2021). Effect of covid-19 on health-

related quality of life in adolescents and children: A

systematic review. International Journal of Environmental

Research and Public Health, 18(9), 1–12.

https://doi.org/10.3390/ijerph18094563

Oktris, L. (2018). Dampak Modal Intelektual Hijau terhadap

Page 64: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 55

Pengungkapan Sukarela Emisi Karbon. Indonesian Journal of

Accounting and Governance.

https://doi.org/10.36766/ijag.v2i1.7

Ornell, F., Schuch, J. B., Sordi, A. O., & Henrique, F. P. K. (2020).

“Pandemic fear” and COVID-19: mental health burden and

strategies. Brazilian Journal of Psychiatry, 42, 232–235.

Patel, A. B., & Kumar, S. (2021). A sociological study of suicide

during COVID-19 in India. Mental Health and Social

Inclusion, 25(1), 76–87.

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021. (2021).

Direktorat Pendidikan Masyarakat Dan Pendidikan Khusus.

Penanganan Pandemi Harus Terus Ditingkatkan. (2021). Komite

Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Purwanto, E., & Arofa, E. (2021). Law enforcement regarding

health protocols during the covid-19 pandemic in Indonesia.

International Journal of Law, 7(3), 113–117.

Pusaka, S. (2017). “Peluncuran GRI Standards 2018: Membaca

Arah Akuntabilitas Masa Depan.” Majalahcsr.Id.

Ravens-sieberer, U., Kaman, A., Otto, C., Erhart, M., & Devine, J.

(2020). Impact of the COVID-19 Pandemic on Quality of Life

and Mental Health in Children and Adolescents. 1–23.

Rinati, I. (2016). Pengaruh NPM, ROA dan ROE terhadap Harga

Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks

LQ45. Jurnal Akuntansi.

Riski, P. (2017). “Lumpur Lapindo 11 Tahun: Masalah

Page 65: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

56. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

Lingkungan dan Kesehatan Masih Ancam Warga.”

Voaindonesia.Com.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2008). Teori Sosiologi. Kreasi

Wacana.

Sari, C. W., & Ulupui, I. G. K. (2014). Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Kinerja Lingkungan Berbasis Proper

Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis. 28((1)), 28–41.

Sartono, A. (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi

Edisi Empat. In Yogyakarta BEF.

Standish, K. (2021). A coming wave: suicide and gender after

COVID-19. Journal of Gender Studies, 30(1), 114–118.

https://doi.org/10.1080/09589236.2020.1796608

Standish, K., & Weil, S. (2021). Gendered pandemics: suicide,

femicide and COVID-19. Journal of Gender Studies, 148(3).

Suratno, D. dan S. M. (2006). Pengaruh Environmental

Performance terhadap Environmental Disclosure dan

Economic Performance: Studi Empiris pada Perusaaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode

2001-2004. SNA IX Padang, 23–26.

Tanjung, R. B., & Kurnia, K. (2020). Pengaruh Kinerja Keuangan

Ukuran Perusahaan, Kepemilikian Saham terhadap Kinerja

Lingkungan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA). Jurnal

Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 9((4)).

Page 66: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Annisa Windi. 57

Thenu, S. (2021). Kekerasan Meningkat Selama Pandemi,

Perlindungan Anak Perlu Lebih Ditingkatkan.

Yadiati, W., Nissa, N., Paulus, S., Suharman, H., & Meiryani, M. (9

C.E.). Suharman, H., & Meiryani, M. (2019). The Role of

Green Intellectual Capital and Organizational Reputation in

Influencing Environmental Performance. International

Journal of Energy Economics and Policy, (3)(261).

Yuliastuti, R. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga

Saham Pada Sektor Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek

Indonesia.

Zalsman, G., Stanley, B., Szanto, K., Clarke, D. E., Carli, V., &

Mehlum, L. (2020). Suicide in the Time of COVID-19: Review

and Recommendations. Archives of Suicide Research, 24(4),

477–482.

https://doi.org/10.1080/13811118.2020.1830242

Moningka, C. (2020). Serba Panik Karena Corona: Perubahan

Perilaku Belanja. Buletin Kpin. Http://Buletin.K-

Pin.Org/Index.Php/Daftar-Artikel/564-Serba-Panik-

Karena-Corona-Perubahan-Perilaku-Belanja

Moningka, C. (2020). Mempersiapkan Anak Dan Remaja

Mengahadapi Perubahan Iklim. (Manuskrip Belum

Diterbitkan).

Moningka, C., Soewastika, W. (2020). 3p Selama Pandemi.

Prepublish Di Info Bintaro.

http://www.infobintaro.com/3p-selama-pandemi/

Page 67: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

58. Kesejahteraan Anak Selama Pandemi

(Juni, 2018). Physical Activity For Children and youth.

https://www.caringforkids.cps.ca/handouts/physical_ac

tivity

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021. (2021).

Direktorat Pendidikan Masyarakat Dan Pendidikan

Khusus.

Penanganan Pandemi Harus Terus Ditingkatkan. (2021). Komite

Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

https://covid19.go.id/berita/penanganan-pandemi-

harus-terus-ditingkatkan

Ravens-sieberer, U., Kaman, A., Otto, C., Erhart, M., & Devine, J.

(2020). Impact of the COVID-19 Pandemic on Quality of

Life and Mental Health in Children and Adolescents. 1–23.

https://doi.org/10.1007/s0078 7-021-01726-5

Thenu, S. (2021). Kekerasan Meningkat Selama Pandemi,

Perlindungan Anak Perlu Lebih Ditingkatkan.

https://www.beritasatu.com/nasional/715349/kekeras

an-meningkat-selama-pandemi-perlindungan-anak-

perlu-lebih-ditingkatkan

Scott, T. L., Masser, B. M., & Pachana, N. A. (2014). Exploring the

health and wellbeing. Cambridge University Press.

Weiten, W., Dunn, D.S., Hammer, E.Y. (2015). Psychology Applied

to Modern Life: Adjustment in the 21st Century. Stamford

City: Cengage Learning

Page 68: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 59 -

B A B L I M A

Edukasi Literasi Pangan sebagai Bagian

dari Food Smart City

Naurissa Biasini, Emma Rachmawati, Reni Dyanasari

Gambar 1. Indonesia sebagai Food Waster terbesar kedua di dunia.

Sumber: (Ruang Makan, 2018)

Indonesia ternyata merupakan negara urutan kedua di

dunia sebagai pembuang makanan atau Food Waster

berdasarkan hasil penelitian dari The Economist Intelligence

Unit pada 2018 (Ruang Makan, 2018). Bahkan menurut

Investopedia dan Safefood.eu, Indonesia membuang 300 ton

makanan setiap tahunnya baik lewat berbagai proses. Makanan

tersebut terbuang baik karena produksi berlebih yang tidak

Page 69: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

60. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

tersalurkan dengan baik, kondisi pangan yang dianggap tidak

layak jual, proses pengiriman, hingga penyimpanan atau

penumpukan makanan hingga menjadi busuk atau kadaluarsa.

Permasalahan ini mendorong berbagai pihak untuk

membangun kesadaran terhadap kebutuhan akan literasi

pangan untuk masyarakat. Hal ini juga mendorong program

Food Smart City untuk dapat dikembangkan di Indonesia.

Isu penyediaan dan pengelolaan pangan sehat masih

menjadi tantangan sejumlah kota di Indonesia dan dunia.

Literasi pangan dan integrasi kebijakan terkait pangan dinilai

perlu dilakukan dan menjadi modal penting menuju Food

Smart City atau kota cerdas pangan (Kompas, 2019). Food

Smart City adalah program berbasis kemitraaan yang

menawarkan alternatif cara pandang produksi, distribusi dan

konsumsi pangan yang lebih bertanggung jawab dan ramah

lingkungan dan sekaligus memberikan jawaban atas tantangan

masa depan di mana semakin banyak orang akan tinggal di kota

dan semakin sedikit orang tinggal di pedesaan. Solo dan Depok

adalah dua kota di Indonesia yang menyelenggarakan program

Food Smart City. Depok ditargetkan menuju Kota Cerdas

Pangan melalui tiga program unggulan yaitu Program Zero

Waste City; Program Smart Healthy City dan Program Family

Resilience City.

Peningkatan literasi pangan di masyarakat luas dipandang

sangat penting. Dengan tingkat literasi pangan yang tinggi,

masyarakat akan bisa membuat pilihan yang bijak berdasarkan

Page 70: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.61

informasi yang diterimanya. Literasi pangan dapat memberikan

dasar untuk membuat kebijakan dan program untuk mencegah

penyakit, mempromosikan kesehatan lengkap dan berkembang,

dan mempertahankan lingkungan dan budaya. Literasi pangan

dimungkinkan melalui dukungan eksternal yang memberi akses

terhadap makanan sehat dan kondisi kehidupan, kesempatan belajar

yang luas, dan lingkungan sosial budaya yang positif. (Deer, F.,

Falkenberg, T., McMillan, B. and Sims, L. (Eds.). (2014).) Oleh

karena itu, literasi pangan perlu didukung komunikasi yang efektif

agar masyarakat bisa memperoleh edukasi bagaimana mengelola

makanan dengan cara yang menyenangkan, mudah dilakukan dan

praktis, sehingga pola konsumsi pangan sehat menjadi bagian dari

kehidupan sehari-hari dan gaya hidup yang berkelanjutan.

Untuk merumuskan komunikasi yang efektif dalam upaya

meningkatkan literasi pangan masyarakat, bisa menggunakan

pendekatan Komunikasi Lingkungan. Secara umum, komunikasi

lingkungan memiliki dua fungsi sosial. Pertama yaitu kita

menggunakan komunikasi untuk melakukan berbagai hal.

Contohnya, kita menggunakan komunikasi untuk

menginformasikan, mempengaruhi, mendidik dan mengingatkan

orang lain. Kedua, komunikasi memiliki peranan penting dalam

membentuk cara pandang dan nilai-nilai kita dalam memandang

peristiwa-peristiwa, kondisi, gagasan-gagasan dan lainnya.

Sehingga apa pun maksud dan tujuan kita menggunakan

Page 71: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

62. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

komunikasi lingkungan, apa yang kita komunikasikan akan

memengaruhi hasilnya. (Theica.org)

Tim dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas

Pembangunan Jaya sangat menaruh perhatian pada permasalahan

literasi pangan terutama pada masyarakat wilayah Jakarta Selatan

dan Tangerang Selatan. Karena itu, kami tertarik untuk melakukan

program edukasi literasi pangan bagi masyarakat bekerja sama

dengan Perkumpulan Indonesia Berseru (PIB).

Lembaga nirlaba ini mendedikasikan karyanya di bidang

kampanye untuk perubahan sosial. Ruang lingkup yang diambil

terkait dengan kemiskinan dan pengelolaan sumber daya alam yang

berkelanjutan dan berpihak pada kelompok masyarakat, dewasa

dan anak-anak, laki-laki dan perempuan untuk mengubah situasi

yang ada dengan skala yang relevan. Perkumpulan Indonesia

Berseru merupakan lembaga swadaya masyarakat yang bersifat

nirlaba dan independen, tidak berafiliasi pada organisasi politik,

lembaga bisnis, badan sosial, pemerintah, suku, agama, kelas sosial

dan jenis kelamin tertentu. Dalam program ini PIB bertindak

sebagai salah satu mitra pemerintah Kota Depok dalam

menjalankan program Food Smart City. Selain itu PIB sering sekali

menjadi narasumber bagi berbagai seminar maupun pelatihan

terkait literasi pangan dan kaitannya dengan Food Smart City.

Page 72: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.63

Terkait rendahnya literasi pangan, ada tiga permasalahan yang

mengemuka, yaitu:

1. Informasi mengenai literasi pangan masih terbatas. Meski

literasi pangan merupakan isu global yang cukup banyak

mendapatkan sorotan di antara isu-isu lingkungan lainnya,

informasi mengenai literasi pangan dalam konteks lokal

masih terbatas. Perlu upaya yang persisten dan

berkelanjutan untuk memberikan edukasi kepada

masyarakat akan pentingnya literasi pangan.

2. Perlunya komunikasi yang efektif untuk meningkatkan

literasi pangan masyarakat sebagai modal untuk

membangun Kota Cerdas Pangan.

3. Perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

memproduksi dan mengonsumsi pangan yang sehat secara

lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Metode Pelaksanaan Edukasi Literasi Pangan

Ada beberapa langkah yang akan dilakukan pada program

ini. Langkah pertama adalah melakukan diskusi dengan mitra untuk

memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai program

peningkatan literasi pangan. Dalam tahapan ini dilakukan analisis

situasi dan menggali permasalahan terutama yang terkait dengan

strategi komunikasi.

Page 73: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

64. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

Pada tahap selanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh

dari hasil diskusi disusun strategi komunikasi serta taktik

komunikasi yang akan digunakan untuk mendukung proses

edukasi literasi pangan. Berikutnya adalah tahap pelaksanaan

atau realisasi strategi menggunakan saluran komunikasi yang

memanfaatkan media konvensional melalui komunikasi tatap

muka dan penyebaran infomasi melaui website dan media sosial.

Sebagai tolak ukur keberhasilan peningkatan pemahaman

tentang literasi pangan, kegiatan ini menggunakan salah satu

indikator yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan

Desjardins (2013) yaitu pemahaman tentang keterampilan

individu dan sikap dalam mengelola pangan yang meliputi

keterampilan teknik, pengetahuan dan perencanaan. Hasil yang

diharapkan adalah kemampuan menyiapkan hidangan sehat

untuk konsumsi sehari-hari.

Target utama dalam kegiatan ini adalah para ibu di wilayah

Tangerang Selatan. Terakhir, kegiatan edukasi yang dibuat akan

dievaluasi oleh tim pengabdian masyarakat untuk mengetahui

sejauh mana efektivitas dari pesan mengenai pentingnya literasi

pangan diterima oleh masyarakat.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan atau

realisasi kegiatan pengabdian adalah terkait situasi pandemi Covid-

19 dan kebijakan pemerintah berupa Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) yang diberlakukan bertepatan dengan periode

Page 74: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.65

kegiatan yang sudah ditetapkan pada awal perencanaan, Di mana

seluruh kegiatan yang bersifat tatap muka secara langsung tidak

dimungkinkan sehingga solusi yang diambil adalah memfokuskan

kegiatan edukasi melalui media daring secara penuh. Kegiatan

edukasi dilakukan melalui penyampaian pesan melalui platform

zoom yang diikuti oleh khalayak sasaran. Tema besar Literasi

Pangan diturunkan ke dalam dua kegiatan utama yaitu seminar dan

workshop. Kedua bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini

melibatkan tim pengabdian masyarakat dari program studi Ilmu

Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya bekerjasama dengan

anggota dari Perkumpulan Indonesia Berseru.

Pelaksanaan dan Hasil Edukasi Literasi Pangan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan

memberikan edukasi kepada audiens melakukan kegiatan seminar

dan workshop yang berlangsung secara daring melalui zoom dan

kanal Youtube. Kegiatan pertama yaitu seminar berlangsung pada

4 November 2020 pukul 10.00 S.D. 12.00 WIB. Seminar diberi

judul “Kenal Makananmu”. Dimaksudkan untuk memberikan

pemahaman mengenai dampak konsumsi pangan terhadap

kesehatan, perekonomian secara mikro maupun makro, serta

dampak konsumsi pangan terhadap lingkungan sosial maupun

lingkungan hidup.

Page 75: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

66. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

Sebelum memulai kegiatan, kami mengadakan Pre-Test

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mengenai Food

Literacy dari para peserta. Berikut adalah hasil dari Pre-Test yang

dilakukan oleh 104 orang responden, di mana 81.7% adalah

perempuan, dan 18.3% adalah laki-laki.

Gambar 2. Hasil Pre-Test terkait pemahaman peserta

mengenai konsep Literasi Pangan

Berdasarkan data yang didapatkan dari Pre-Test, terlihat

bahwa sebagian besar peserta seperti memahami dan memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai ‘Literasi Makanan’. Namun

dalam proses berjalannya seminar, dari pertanyaan-pertanyaan

yang masuk di kolom chat, didapatkan bahwa sebenarnya banyak

yang masih belum memahami mengenai makanan dan

hubungannya dengan kesehatan maupun lingkungan. Selain itu

panitia juga menanyakan pemahaman para peserta mengenai

berbagai konsep terkait makanan dan hubungannya dengan

Page 76: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.67

kesehatan seperti penyakit degeratif hingga konsep “Piring

Makan”.

Seminar menghadirkan dua orang narasumber yang terdiri

dari Tejo Wahyu Jatmiko yang bertindak sebagai koordinator

nasional Perkumpulan Indonesia Berseru yang merupakan mitra

utama kegiatan pengabdian masyarakat, serta Wied Harry Apriadji

seorang Nutripreneur yang memiliki perhatian besar terhadap

konsumsi pangan masyarakat serta memiliki kepakaran dalam

bidang nutrisi baik secara teori maupun praktik. Acara dimoderatori

oleh dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Reni Dyanasari, M.Si.

Acara seminar diikuti oleh 132 peserta dengan profil sesuai

sasaran yaitu para ibu yang bertempat tinggal di Kawasan

Tangerang Selatan dan sekitarnya, serta audiens yang berasal dari

kalangan umum dan mahasiswa. Narasumber pertama membuka

wawasan peserta mengenai ketergantungan bangsa Indonesia

terhadap bahan pangan impor dan mengajak masyarakat untuk

beralih mengonsumsi sumber pangan lokal Indonesia yang sangat

kaya dan beragam, memiliki kandungan gizi tinggi, lebih murah

dan bersahabat dengan lingkungan. Peserta diajak untuk melepas

ketergantungan pada sumber pangan impor dan bagaimana bisa

menjadi pahlawan dari konsumsi pangan sehari-hari.

Page 77: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

68. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

Materi yang dibawakan oleh narasumber kedua yaitu Wied

Harry Apriadji lebih difokuskan pada dampak konsumsi pangan

terhadap Kesehatan. Apa saja penyakit-penyakit yang bisa muncul

karena konsumsi pangan yang keliru. Juga dipaparkan bagaimana

mengolah pangan dengan baik agar para ibu bisa menyiapkan

makan yang memenuhi kecukupan gizi untuk keluarganya. Tidak

kalah penting, narasumber mensosialisasikan tips praktis pola

makan yang seimbang yang langsung bisa diterapkan langsung oleh

siapa dan menjadikannya kebiasaan yang berkelanjutan.

Sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap

efektiktivitas penyampaian pesan, tim pelaksana kegiatan

pengadian masyarakat menyiapkan kuesioner yang dikirimkan

kepada peserta sebelum dan sesudah berlangsungnya seminar untuk

melihat ada tidaknya perubahan pengetahuan terkait literasi pangan

dari materi yang disampaikan oleh narasumber. Sebagai catatan

tambahan, acara seminar berlangsung interaktif, terbukti dari

banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta selama seminar

berlangsung. Namun karena keterbatasan waktu, hanya 5

pertanyaan yang bisa dibahas selama acara.

Setelah sesi seminar selesai, panitia memberikan kuesioner

post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan

pemahaman peserta terkait materi yang diberikan oleh narasumber

dalam edukasi literasi pangan berbentuk seminar daring.

Page 78: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.69

Berikut adalah hasil dari Post-Test yang kami lakukan yang

dijawab oleh 73 orang peserta:

Gambar 3. Post-Test Pengertian Peserta terhadap Konsep ‘Literasi Pangan’

Setelah dilakukan post-test terjadi peningkatan pemahaman

peserta terkait literasi pangan sebesar 24.3% yaitu dari 70.2% dari

jumlah peserta yang hadir paham, menjadi 94.5% paham mengenai

konsep literasi pangan. Setelah ditanyakan secara personal kepada

5.5% peserta yang masih belum memahami konsep literasi pangan,

ternyata diakibatkan karena adanya kendala koneksi di pihak

peserta saat Webinar berlangsung, sehingga beberapa materi

penting tidak dapat diterima dengan baik.

Page 79: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

70. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

Gambar 4. Post-Test Pemahaman Peserta terhadap dampak pilihan makanan

Setelah dilakukan webinar, ternyata 100% dari peserta yang

mengisi kuesioner menjadi paham mengenai dampak pemilihan

makanan mereka terhadap kesehatan. Hal ini terkait dengan materi

yang diberikan oleh kedua narasumber yaitu Tejo Djatmiko dan

Wied Harry.

Gambar 5. Post-Test Pemahaman Peserta terkait dampak pemilihan makanan terhadap

lingkungan

Page 80: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.71

Berdasarkan hasil post-test di atas, didapatkan bahwa

95.9% peserta menjadi paham bahwa pilihan makanan mereka

dapat memberikan dampak kepada lingkungan. Ketika dilakukan

wawancara, ternyata beberapa peserta mengakui bahwa selama ini

mereka mengira pemilihan makanan terkait lingkungan hanya

berdampak pada masalah sampah saja. Mereka baru memahami

bahwa pemilihan makanan bukan hanya berdampak pada masalah

sampah, namun juga pada jejak karbon dan berbagai permasalah

lingkungan lainnya seperti Food Loss dan Food Waste.

Gambar 6. Post-Test Pemahaman Peserta terkait dampak pemilihan makanan terhadap

ekonomi

Berdasarkan hasil post test di atas, 97.3% peserta yang

menjawab kuesioner paham mengenai dampak pemilihan makanan

terhadap ekonomi. Ekonomi yang sebelumnya dipahami oleh

peserta hanya sebatas mengenai lingkup ekonomi mikro seperti

uang belanja, dan untung-rugi perdagangan barang makanan.

Namun setelah dilakukan Webinar, para peserta memahami bahwa

Page 81: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

72. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

dampak ekonomi yang terjadi lebih luas seperti kesejahteraan

petani lokal dan ketersediaan pangan lokal.

Gambar 7. Post-Test Pemahaman Peserta terkait penyakit degenerative

Setelah dilakukan post-test mengenai pemahaman tentang

penyakit degenerative, terjadi peningkatan pemahaman yaitu dari

57.7% menjadi 94.5%. Hal ini menunjukkan bahwa penyampaian

pesan dari webinar terkait penyakit degeneratif akibat makanan

terdampaikan dengan baik kepada para peserta.

Gambar 8. Post-Test Pemahaman Peserta terkait komposisi gizi seimbang

Page 82: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.73

Terjadi kenaikan sebesar 16.5% persen pemahaman peserta

mengenai komposisi gizi seimbang dari 80.8% menjadi 97.3%

peserta paham. Peserta sebelumnya sudah banyak mendapatkan

informasi mengenai gizi seimbang baik dari keluarga, sekolah,

maupun sumber online, namun belum benar-benar menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 9. Post-Test kebiasaan peserta dalam mengonsumsi makanan

Berdasarkan hasil post-test di atas, 94.5% peserta akan lebih

memperhatikan keseimbangan gizi dalam mengonsumsi makanan

mereka ke depannya. Sebelumnya hanya sebesar 75% dari peserta

yang memperhatikan keseimbangan gizi dalam mengonsumsi

makanan.

Page 83: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

74. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

Gambar 10. Post-Test pemahaman peserta terkait pengaruh cara olah dengan kandungan

gizi makanan

Dari data di atas dapat terlihat bahwa 100% peserta menjadi

paham bahwa cara mengolah makanan akan mempengaruhi

kandungan gizi makanan. Hal ini terkait erat dengan materi dari

Wied Harry yang memberikan informasi kepada para peserta

mengenai cara mengolah bahan makanan yang baik sesuai dengan

jenis bahan makanan yang digunakan agar kandungan gizi tidak

hilang.

Gambar 11. Post-Test pengetahuan peserta mengenai konsep “Piring Makanmu”

Page 84: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.75

Dalam salah satu materi yang diberikan oleh Wied Harry,

dijelaskan mengenai konsep “Piring Makanmu” yang merupakan

konsep persentase dan komposisi makanan yang baik dengan

menggunakan rumus piring makan. Materi ini kemudian dipahami

oleh 93.2% dari peserta yang mengisi kuesioner post test.

Gambar 12. Post-Test pengetahuan peserta mengenai pangan yang dapat meningkatkan

imunitas tubuh

Dalam salah satu materi yang diberikan dibahas juga

mengenai makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh,

dikarenakan informasi ini sangat berguna di masa pandemi seperti

sekarang ini. 98.6% peserta memahami informasi mengenai pangan

yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Kegiatan edukasi kedua berupa workshop, diadakan pada

11 November 2020, pukul 10.00 S.D. 12.00 WIB mengangkat tema

Pertanian Kota dan Budidaya Jamur. Menghadirkan dua pembicara

yaitu Arini, seorang pemerhati pertanian kota dan Daisy Irawan

Page 85: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

76. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

yang merupakan Chloropyll Scientific. Dalam kegiatan ini, Ibu

Arini memberikan tips dan trik dalam menjalankan pertanian kota

di halaman rumah sendiri. Sedangkan Ibu Daisy Irawan

memberikan materi workshop budidaya jamur merang. Di mana

proses workshop diikuti oleh para peserta yang hadir. Para peserta

sebelumnya telah diberikan bibit jamur merang oleh panitia acara.

Acara dimoderatori oleh Naurissa Biasini, M.I.Kom, dosen

Program Studi Ilmu Komunikasi. Kami juga menanyakan umpan

balik dari pada peserta apakah mereka berniat untuk

mempraktikkan materi workshop di rumah.

Gambar 13. Umpan balik peserta terkait workshop

Dari data yang didapatkan, sebanyak 72.2% peserta

menyatakan akan mempraktikkan materi workshop yang diberikan,

dan sebanyak 27.8% peserta menyatakan mungkin akan

mempraktikkan materi workshop. Sedangkan tidak ada peserta

yang menjadi tidak dalam feedback ini. Hal ini dikarenakan banyak

peserta yang hadir memang ingin memiliki sumber protein yang

Page 86: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.77

mudah didapatkan dan murah karena dapat dihasilkan dari kebun

kecil sendiri.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan

kerjasama Universitas Pembangunan Jaya bersama Perhimpunan

Indonesia Berseru berangkat dari kepedulian terhadap masalah

rendahnya literasi pangan masyarakat Indonesia sehingga

diperlukan upaya yang persisten dan berkelanjutan untuk

memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya literasi

pangan. Solusi yang diberikan oleh Universitas Pembangunan Jaya

melalui program studi Ilmu Komunikasi adalah program

komunikasi yang efektif untuk meningkatkan literasi pangan

masyarakat sebagai modal untuk membangun Kota Cerdas Pangan.

Kegiatan edukasi melalui seminar tentang literasi pangan

telah terlaksana dengan baik. Gambaran sementara yang berhasil

dihimpun dari hasil evaluasi melalui pre test dan post test

menunjukan peningkatan pemahaman yang cukup signifikan

terkait literasi pangan. Dari pelaksanaan kegiatan tahap pertama,

temuan yang didapat terkait keberhasilan program komunikasi

yang dilakukan mencakup 3 hal utama yaitu terkait pemilihan tema

(pesan yang memenuhi kriteria news value), penentuan narasumber

yang kompeten (kredibilitas sumber) dan pemilihan medium yang

tepat (zoom dan kanal youtube).

Kegiatan pengabdian masyarakat tahap berikutnya akan

ditargetkan untuk dapat membantu meningkatkan keterampilan

Page 87: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

78. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

audiens dalam mengelola sumber pangan melalui workshop berisi

panduan praktis yang bisa diterapkan sehari-hari, sebagai

kelanjutan peningkatan pengetahuan yang diperoleh dari seminar

sebelumnya. Hasil yang diharapkan adalah kemampuan

menyiapkan hidangan sehat untuk keluarga dengan cara yang

menyenangkan, mudah dan praktis, sehingga pola konsumsi

pangan sehat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan gaya

hidup yang berkelanjutan

Page 88: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Biasini, Rachmawati, Dyanasari.79

Referensi

Ida Ronauli, Perkumpulan Indonesia Berseru, wawancara pada

tanggal 3 Februari 2020.

YLKI, Ford Foundation, Rikolto, Gita Pertiwi, Indonesia

Berseru, Laporan Akhir: Hasil Survei Literasi, Pola

Konsumsi, dan Akses Pangan Masyarakat di Kota Depok

dan Kota Solo Tahun 2018.

Deer, F., Falkenberg, T., McMillan, B. and Sims, L. (Eds.). (2014).

Sustainable well-being: Concepts, issues, and

educational practices (pp.37-55). Winnipeg, MB: ESWB

Press. Chapter 3: Food literacy by Colatruglio, S. and

Slater, J.

Desjardins, E. and Azevedo, E.(2013) “Making Something Out of

Nothing”: Food Literacy among Youth, Young pregnant

women and young parents who are at Risk for Poor

Health, a Locally Driven Collaborative Project of Public

Health Ontario.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/13/28

-dari100-balita-mengalami-stunting-pada-2019

https://kompas.id/baca/utama/2019/02/27/literasi-pangan-

modal-penting-menuju-kota-cerdas-pangan/

https://theieca.org/resources/environmental-

communication-what-it-and-why-it-matters

https://www.foodliteracycenter.org/what-food-literacy

Page 89: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

80. Edukasi Literasi Pangan Sebagai Bagian dari Food Smart City

https://twitter.com/ruangmakan_/status/993109214527606

785?lang=gu

https://foodsustainability.eiu.com/food-loss-and-waste/

Page 90: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 81 -

B A B E N A M

Sejumlah Perilaku Baik Menghadapi

Pandemi

Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo

Setelah satu tahun lebih hidup kita jungkir balik akibat

pandemi Covid-19, kini pemerintah pusat maupun daerah

kembali mengeluarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan

Masyarakat berbasis mikro (PPKM Mikro). Saat ini kita

menjalani PPKM Mikro di tengah bombardir informasi tentang

peningkatan kasus, disinyalir akibat peningkatan mobilitas

kerumunan libur lebaran. Sebagian masyarakat berlomba

mengejar vaksin, sebagian sudah keburu kehabisan waktunya di

dunia – sebagaimana sebagian dari kita pun harus menderita

kehilangan di lingkaran terdekat.

Apa yang bisa kita lakukan dalam situasi ini? Berikut

nukilan singkat sejumlah penelitian terkini di bidang Psikologi

Setelah setahun lebih hidup kita jungkir balik akibat

pandemi Covid-19, apa yang bisa kita lakukan dalam

situasi ini?

Page 91: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

82. Sejumlah Perilaku Baik Menghadapi Pandemi

untuk membantu menghadapi tantangan. Semakin tinggi rasa

takut kita terhadap pandemi Covid-19, semakin lemah pula

kemampuan kita memaklumi ketidakpastian (uncertainty

intolerance). Penelitian Bakioğlu, Korkmaz dan Ercan (2020)

menyarankan agar ketidakpastian tersebut perlu diatasi, antara

lain memperbanyak pengetahuan tentang hal-hal yang

dipandang relatif ajeg - seperti informasi tentang peran asupan

vitamin terhadap imunitas tubuh dan implementasi protokol

kesehatan; karena harapannya kecemasan ikut menurun seiring

perjalanan waktu. Maka mengikuti perkembangan terkini

dengan konsentrasi pada mitigasi risiko dapat membuat

seseorang lebih berdaya, menurunkan ketakutan serta lebih

tenang menghadapi situasi ini. Masih terkait dengan hal

tersebut, rasa percaya (trust) terkait sumber informasi pun

mempengaruhi, utamanya pada perilaku individu untuk

menimbun barang karena takut kehabisan (hoarding).

Pemikiran dan perasaan yang difokuskan pada aspek

pencegahan dampak Covid-19 serta penurunan kecemasan akan

terjadi apabila seseorang mampu membangun keyakinan pada

sumber informasi otoritatif (Jovančević & Milićević, 2020).

Lebih jauh lagi, Arslan dan Yildirim (2020) meneliti

bahwa apabila seseorang ternyata mampu merumuskan makna

hidup yang ia jalani saat ini (meaning in life) sembari tetap

optimis, manakala seseorang mampu membangun pemahaman

Page 92: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo. 83

utuh serba selaras tentang untuk apa ia hidup, apa saja

pencapaian duniawi maupun ilahiah yang telah ia perjuangkan,

maka semua itu mendukung pencapaian kesehatan mental yang

lebih baik. Vos, Habibović, Nyklíček, Smeets dan Mertens (2021)

menambahkan bahwa individu yang menjalani hari-hari ini

dengan kesadaran penuh (mindful) serta punya bekal

pengalaman bangkit dari peristiwa kegagalan (resilience) untuk

mereka bangkitkan dari memori dibilai punya faktor

kepribadian protektif yang berpotensi melindungi mereka dari

gelombang kecemasan.

Bercermin pada temuan di atas, apa yang kita bisa petik?

Memperkaya diri dengan informasi sahih terutama dari sumber

resmi serta melakukan refleksi diri tentang makna hidup yang

hakiki bisa jadi cara untuk dicoba manakala kita seolah

terengah-engah mendengar gempuran berita buruk. Hal ini

selaras dengan penelitian Leslie-Miller, Waugh dan Cole (2021)

yang menunjukkan bahwa jika seseorang dapat menjalani

keseharian seraya mengantisipasi bahwa kelak ia akan bisa

kembali mengalami rangkaian peristiwa yang ia pandang positif,

maka emosi pun terangkat lebih positif – dimana kondisi ini bisa

bertahan sampai sekian hari ke depan. Sekalipun tampaknya

harapan-harapan seperti ini masih serba kabur, apalagi di saat

kita merasa terjebak di rumah saja, tetapi kita tetap boleh untuk

sesekali berandai-andai bahwa satu hari nanti semua akan

Page 93: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

84. Sejumlah Perilaku Baik Menghadapi Pandemi

kembali baik-baik saja dan apa yang kita harapkan kelak akan

terjadi.

Di sisi lain, kita kerap melihat bagaimana sebagian dari

masyarakat tenggelam dalam main salah-salahan (blame game):

menyalahkan pemerintah, menyalahkan pemudik, menyalahkan

aparat – intinya semuanya yang ada di kolong langit ini tak ada

yang benar. Sekalipun perilaku seperti ini merupakan upaya

mengendurkan ketegangan akibat stres berkepanjangan, Kumar

dan Nayar (2020) menyarankan agar stigmatisasi apalagi

sampai diskriminiasi tak jadi pilihan karena toh tak banyak

membantu kita mencapai kesehatan mental.

Justru rekomendasi yang diberikan adalah agar kita

memperkuat intensi membantu orang lain (prosocial behavior).

Menurut temuan Sætrevik (2021), justru dengan cara ini

keyakinan akan adanya kekuatan kolektif agar kita bisa

mengatasi ini bersama-sama semakin terbangun. Bercermin

pada kesimpulan penelitian Drury, Reicher dan Stott (2020)

tentang psikologi kolektif, banyak situasi darurat justru berhasil

diatasi bersama dengan solidaritas dan kerjasama, bukan

dengan mementingkan diri sendiri, tak peduli orang lain dan

bereaksi berlebihan.

Jadi, apakah kita sebaiknya tetap optimis? Penelitian-

penelitian di atas menyarankan demikian. Ada baiknya kita tetap

Page 94: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo. 85

berkeyakinan bahwa hal-hal baik itu ada – baik di dalam diri kita

sendiri maupun di antara kelompok masyarakat kita, pada saat

ini maupun nanti di masa depan. Toh ternyata hal ini bisa

membawa pada kondisi kesehatan mental yang lebih baik.

Di sisi lain, kita juga perlu seksama agar tidak tergelincir

melakukan bias optimisme (optimism bias). Mereka yang sarat

bias optimisme ini meyakini bahwa apabila diri mereka

dibanding-bandingkan dengan orang lain, mereka punya

kemungkinan lebih kecil untuk mengalami hal-hal buruk akibat

pandemi – entah karena tak punya komorbiditas, masih muda

usia, maupun hal-hal lain yang diyakin membuat mereka seolah

kebal virus (Druica, Musso, Ianole-Calin, 2020). Orang-orang

seperti ini yakin bahwa mereka pasti baik-baik saja, tak terlalu

khawatir karena mereka percaya bahwa ya sudahlah mengalir

saja, kalapun nanti terpapar ya nanti, semua akan ada jalannya –

entah apa jalan itu, sudah tenang saja, seketemunya saja nanti

(Kuper-Smiet, Doppelhofer, Oganian, Rosenblau dan Korn,

2020). Mereka yang sesat pikir seperti ini cenderung memiliki

persepsi risiko yang terdistorsi. Penelitian Macià, Cattaneo,

Solana, Tormos, Pascual-Leone dan Bartrés-Faz (2021)

menemukan bahwa justru mereka inilah yang kerap kendor

mempraktikkan protokol kesehatan, gara-gara punya keyakinan

yang tak ada dasarnya.

Page 95: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

86. Sejumlah Perilaku Baik Menghadapi Pandemi

Perkembangan terakhir menetapkan PPKM Mikro sampai

5 Juli 2021. Apakah yang terjadi setelah itu? Apakah situasi

membaik? Apakah PPKM Mikro ini justru akan diperpanjang?

Kita boleh jadi tidak tahu sampai nanti hari H nanti. Namun

setidaknya kini kita punya bekal tambahan bahwa ada sederetan

perilaku baik yang masih dapat kita lakukan menghadapi situasi

serba tak pasti ini.

Dimuat di Tangsel Pos dengan judul yang sama, 5 Juli 2021

Referensi

Arslan, G., and Yildirim, M. (2020). Coronavirus stress,

meaningful living, optimism, and depressive symptoms: a

study of moderated mediation model. PsyArXiv. doi:

10.31234/osf.io/ykvzn

Bakioğlu, F., Korkmaz, O., & Ercan, H. (2020). Fear of covid-19

and positivity: Mediating role of intolerance of

uncertainty, depression, anxiety, and stress. International

Journal of Mental Health and Addiction. Advance online

publication. https://doi.org/10.1007/s11469-020-

00331-y

Druica, E.; Musso, F. & Ianole-Calin, R. (2020). Optimism bias

during the Covid-19 pandemic: Empirical evidence from

Romania and Italy. Games, 11(39)

doi:10.3390/g11030039

Page 96: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo. 87

Drury, J. & Reicher, S. & Stott C. (2020). COVID-19 in context:

Why do people die in emergencies? It’s probably not

because of collective psychology. British Journal of Social

Psychology Vol 59 Issues 3 July 2020

https://doi.org/10.1111/bjso.12393

Jovančević A, Milićević N. Optimism-pessimism, conspiracy

theories and general trust as factors contributing to

COVID-19 related behavior - A cross-cultural study. Pers

Individ Dif. 2020;167:110216.

doi:10.1016/j.paid.2020.110216

Kumar, A. & Nayar, K.R. (2021). Covid-19 and its mental health

consequences. Journal of Mental Health Vol 30, Issues 1

https://doi.org/10.1080/09638237.2020.1757052

Kuper-Smith, B. J., Doppelhofer, L. M., Oganian, Y., Rosenblau, G.,

& Korn, C. (2020, March 19). Risk perception and

optimism bias during the early stages of the COVID-19

pandemic. https://doi.org/10.31234/osf.io/epcyb

Leslie-Miller CJ, Waugh CE, Cole VT. Coping With COVID-19: The

Benefits of Anticipating Future Positive Events and

Maintaining Optimism. Front Psychol. 2021 Apr

9;12:646047. doi: 10.3389/fpsyg.2021.646047. PMID:

33897550; PMCID: PMC8062780.

Macià D, Cattaneo G, Solana J, Tormos JM, Pascual-Leone A &

Bartrés-Faz D (2021) Meaning in Life: A Major Predictive

Page 97: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

88. Sejumlah Perilaku Baik Menghadapi Pandemi

Factor for Loneliness Comparable to Health Status and

Social Connectedness. Front. Psychol. 12:627547. doi:

10.3389/fpsyg.2021.627547

Sætrevik, B. (2021). Realistic Expectations and Prosocial

Behavioural Intentions to the Early Phase of the COVID-

19 Pandemic in the Norwegian Population Collabra:

Psychology (2021) 7 (1): 18698.

https://doi.org/10.1525/collabra.18698

Vos LMW, Habibović M, Nyklíček I, Smeets T, Mertens G.

Optimism, mindfulness, and resilience as potential

protective factors for the mental health consequences of

fear of the coronavirus. Psychiatry Res. 2021

Jun;300:113927. doi: 10.1016/j.psychres.2021.113927.

Epub 2021 Apr 6. PMID: 33848964.

Page 98: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 89 -

B A B T U J U H

Masihkah Ukuran Perusahaan

Berpengaruh terhadap Kinerja?

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri,

Fitriyah Nurhidayah

Di tengah pandemi Covid-19, banyak perusahaan

terdampak laju bisnisnya. Berbagai sektor industri mengalami

penurunan kinerja. Bahkan di sektor barang konsumsi yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran

perusahaan, leverage dan likuiditas berpengaruh terhadap

kinerja. Sampel dalam penelitian ini adalah 33 perusahaan

sektor Industri Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di

BEI Periode 2017-2019. Penelitian ini menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia

yang berupa laporan keuangan dan laporan tahunan

periode tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan bahwa

Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Kinerja

Perusahaan. Variabel Likuiditas juga berpengaruh

terhadap Kinerja, sedangkan Leverage tidak berpengaruh

terhadap Kinerja Perusahaan.

Page 99: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

90. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

sering disebut tahan terhadap krisis juga mengalami perlambatan

kinerja (Qolbi, 2020). Di lain pihak, setiap Perusahaan diharapkan

mampu untuk beradaptasi juga dapat membaca situasi yang

terjadi untuk dapat mengelola fungsi manajemen dengan baik.

Dimulai dari bidang produksi, pemasaran, sumber daya manusia

dan keuangan sehingga perusahaan mampu untuk lebih unggul di

dalam persaingan. Persaingan yang semakin ketat menuntut

perusahaan untuk melakukan lebih banyak dalam meningkatkan

performa dan melakukan inovasi produk, sehingga perusahaan

membutuhkan lebih banyak modal. Hal tersebut, menjadi faktor

perusahaan masuk ke dalam bursa efek atau biasa disebut dengan

perusahaan go public.

Adapun perusahaan go public yang mempunyai

persaingan kompetitif adalah perusahaan sektor industri barang

dan konsumsi. Dalam persaingan yang ketat ini membuat

perusahaan pada sektor industri barang dan konsumsi terus

berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara

mengembangkan inovasi dan strategi bisnis untuk menghindari

kebangkrutan. Perusahaan dikatakan mampu dalam

meningkatkan laba jika manajer keuangan mengetahui faktor –

faktor yang memiliki pengaruh terhadap profitabilitas untuk

kesejahteraan pemilik dan para pemegang saham. Melalui

pemahaman dari setiap faktor, perusahaan dapat menentukan

langkah – langkah untuk mengatasi permasalahan dan

Page 100: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 91

mengurangi dampak negatif yang timbul. Menengok selama

beberapa tahun terakhir bisa dikatakan bahwa sektor industri

barang dan konsumsi mampu bersaing dengan dinamis

dibanding dengan sektor – sektor industri lainnya di Indonesia.

Seperti negara berkembang lainnya, menguatnya sektor

barang dan konsumsi dipengaruhi oleh aksi beli yang dilakukan

oleh pelaku pasar sehingga menjadi faktor penting dalam

pembangunan ekonomi di Indonesia. Pertambahan jumlah

penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan

membuat kebutuhan akan sektor industri barang dan konsumsi

terus meningkat. Pada sektor industri barang konsumsi terdapat

beberapa sebsektor antara lain, subsektor makanan dan

minuman, subsektor rokok, subsektor farmasi, subsektor

kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, subsektor

peralatan rumah tangga dan subsektor lainnya.

Subsektor industri makanan dan minuman masih

mendominasi dan menyumbang emitmen terbesar pada sektor

industri barang konsumsi, yaitu berjumlah 26 emitmen. Sehingga,

menjadikan subsektor industri makanan dan minuman ini sering

menjadi tumpuan dan memberikan kontribusi signifikan dalam

pertumbuhan sektor industri barang konsumsi di Indonesia.

Namun, subsektor lain yang terdapat pada sektor barang

konsumsi juga tak kalah dalam memberikan kontribusinya

Page 101: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

92. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

karena kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan yang

semakin besar. Maka, perusahaan dan investor pun melihat ini

sebagai prospek peluang untuk menyediakan atau memenuhi

kebutuhan pasar. Jika pasar suka menyukai produk yang

dihasilkan, maka akan tercipta loyalitas konsumen yang mampu

menghasilkan bibit untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.

Dilansir dari katadata.co.id, bahwa Pertumbuhan ekonomi

pada kuartal I 2019 melambat karena tertahannya konsumsi

masyarakat yang berdampak pada penurunan kinerja keuangan

beberapa perusahaan pada sektor industri barang konsumsi.

Salah satu penyebab ekonomi tumbuh tidak maksimal adalah

melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Saat

konsumsi melambat, hampir dipastikan akan berefek pada

agregat pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS)

menengarai faktor penyebab melambatnya pertumbuhan

konsumsi rumah tangga adalah masyarakat menengah ke atas

yang menahan konsumsinya pada awal tahun. Sinyalemen ini

juga tebukti dari penurunan kinerja keuangan beberapa emiten

konsumer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Imbas

dari konsumsi masyarakat yang tertahan juga dirasakan oleh

beberapa emiten atau perusahaan publik yang bergerak di sektor

konsumer. Secara umum, kinerja emiten sektor konsumer masih

tumbuh. Namun, kinerja beberapa perusahaan yang berukuran

Page 102: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 93

besar sekalipun, khususnya yang bergerak di industri makanan

dan minuman justru turun pada kuartal I 2019.

Dari beberapa emiten yang memiliki kapitalisasi besar di

sektor konsumer, terlihat untuk sub-sektor makanan dan

minuman, yang masih tumbuh positif disokong oleh Grup

Indofood, yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan

Indofood CPB Sukses Makmur Tbk (ICPB) dengan pertumbuhan

laba 13,5% dan 10,24%. Selanjutnya, perusahaan menengah ke

bawah seperti Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

(ULTJ), Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dan Sariguna

Primatirta Tbk (CLEO).

Di sisi lain, terjadi penurunan kinerja perusahaan

khususnya laba pada beberapa emiten makanan dan minuman

dengan kapitalisasi pasar (market cap) besar, bahkan yang

menjadi market leader di sektornya. Sebut saja Unilever

Indonesia Tbk (UNVR) dengan penurunan laba 4,37% yang

disebabkan oleh anjloknya penjualan dari segmen makanan dan

minuman, Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan penurunan laba

0,51%, dan Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dengan

penurunan laba paling besar mencapai 19,9%. Pada MYOR dan

GOOD, penurunan laba disebabkan oleh faktor lain yaitu

peningkatan beban usaha yang lebih tinggi dari pertumbuhan

penjualan yang akhirnya menggerus laba kedua perusahaan ini.

Page 103: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

94. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

Kinerja perusahaan menggambarkan status keuangan

perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

kepemilikan, manipulasi laba serta pengungkapan laporan

keuangan (Hastuti, 2005). Semakin tinggi nilai laba yang

dihasilkan juga akan membuat harga pasar saham suatu

perusahaan meningkat, sehingga berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Analisis keuangan perusahaan dibuat untuk

menyediakan informasi spesifik bagi pihak tertentu serta

mempunyai kriteria dan pengukuran dalam menggambarkan

kinerja.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

diatas, dimana adanya fenomena profitabilitas yang terjadi pada

perusahaan sektor industri barang konsumsi menjadi alasan

penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh ukuran

perusahaan terhadap kinerja perusahaan.

Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

Dalam teori Signalling, Perusahaan memberikan sinyal

yang baik kepada pengguna laporan keuangan atau laporan non

keuangan. Sinyal adalah tindakan atau perilaku manajemen

untuk memberikan petunjuk kepada investor tentang prospek

perusahaan (Brigham dan Houston, 2014). Teori ini juga dapat

memberikan referensi kepada investor untuk menjadikan

Page 104: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 95

perusahaan sebagai tempat dana investasi yang baik atau buruk.

Secara garis besar Signalling Theory sangat erat kaitannya

dengan ketersediaan informasi. Laporan keuangan dapat

digunakan untuk mengambil keputusan bagi investor Laporan

keuangan merupakan bagian terpenting dari analisa dasar suatu

perusahaan. Pada penelitian ini penerapan teori signaling

digambarkan oleh informasi berupa rasio Tobin’s Q

atauperbandingan antara nilai pasar ditambah total hutang

terhadap total asset. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai Tobin’s

Q maka akan menjadi sinyal yang baik bagi para investor yang

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tersebut baik maka

investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya yang

berupa surat berharga atau saham karena prospek perusahaan

akan baik kedepan.

Hadri kusuma (2005) menyebutkan bahwa menurut teori

critical, semakin besar perusahaan maka laba akan meningkat,

namun pada titik atau kuantitas tertentu, ukuran perusahaan

pada akhirnya akan mengurangi keuntungan perusahaan. Teori

kritis menekankan pada penguasaan aset perusahaan, teknologi,

kekayaan intelektual dan sumber daya perusahaan lainnya oleh

pemilik perusahaan, yang merupakan faktor-faktor yang

menentukan ukuran perusahaan.

Page 105: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

96. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

Karena dengan adanya sejumlah besar sumber daya,

perusahaan dapat melakukan investasi pada aset lancar dan aset

tetap, serta dapat juga memenuhi kebutuhan produk. Ini akan

semakin memperluas pangsa pasar. Dengan meningkatnya

penjualan, perusahaan dapat menanggung biaya yang timbul

dalam proses produksi sehingga keuntungan perusahaan akan

meningkat. Dari uraian tersebut, maka dapat ditarik hipotesis

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja.

Selain ukuran perusahaan, ada faktor lain yang turut

mempengaruhi kinerja seperti Leverage dan Likuiditas. Menurut

Van Horne (2009), Semakin tinggi rasio hutang terhadap total

aset, semakin besar risiko keuangannya. Meningkatnya risiko

berarti ada kemungkinan gagal bayar karena perusahaan telah

mengumpulkan terlalu banyak aset dari utang. Karena risiko

gagal bayar, perusahaan harus membayar lebih untuk mengatasi

masalah ini. Rasio leverage (hutang) menekankan pentingnya

peran pembiayaan hutang dalam suatu perusahaan dengan

menunjukkan persentase aset perusahaan yang didukung oleh

pembiayaan hutang. Semakin besar rasio tersebut maka semakin

besar pula biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk

memenuhi kewajibannya. Hal ini dapat menurunkan

profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 106: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 97

Pada Perusahaan dengan current ratio yang lebih besar

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan

yang lebih kuat untuk melaksanakan kewajiban jangka pendek.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menginvestasikan

banyak uang pada alat likuid. Alokasi dana yang berlebihan di sisi

aset akan memiliki dua efek yang sangat berbeda. Di satu sisi,

likuiditas perusahaan semakin membaik. Di sisi lain, perusahaan

kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan

tambahan, karena dana yang digunakan dalam investasi untuk

kepentingan perusahaan harus digunakan untuk memenuhi

likuiditas. Semakin besar rasionya maka semakin besar pula

likuiditas perusahaan tersebut. Menurut Van Horne, dan

Wachowicz (2009) likuiditas perusahaan berbanding terbalik

dengan profitabilitas

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jenis

data yang digunakan adalah data sekunder yaitu annual report

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2017-2019. Sumber data diambil dari dengan menggunakan data

berupa angka sebagai alat untuk melakukan perhitungan dan

menganalisis.

Page 107: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

98. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh

melalui media perantara atau data yang diperoleh dari pihak lain.

Data sekunder untuk penelitian ini berupa laporan tahunan

perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dari tahun 2017 hingga 2019. Sumber data dalam

penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia

(BEI) yaitu www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan sektor

industri barang konsumsi yang terkait dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini terdapat objek yang diteliti yaitu Pengaruh

ukuran perusahaan, leverage dan likuiditas terhadap Kinerja

Keuangan. Penelitian ini di lakukan pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2017-2019.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah

variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau

variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Kinerja Perusahaan. Tobin’s Q menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mengukur kinerja perusahaan

yang dilihat dari sisi

potensi nilai pasar suatu perusahaan (Sudiyatno dan Puspitasari,

2010). Tobin’s Q diperoleh dengan cara membandingkan nilai

pasar ditambah total hutang terhadap total aset. Secara

matematis Tobin’s Q dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 𝑄 = 𝑀𝑉𝑆 + 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝐴

Page 108: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 99

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah: (1) Ukuran Perusahaan yang di hitung dengan rasio Size,

(2) Leverage dihitung dengan rasio DER; dan (3) Likuiditas

dengan rasio CR.

Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar

perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki. Untuk

memberikan kriteria yang pasti mengenai ukuran suatu

perusahaan, digunakan rumus

Rasio utang merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan.

Untuk mengukur seberapa besar perbandingan total hutang

dengan total aset, digunakan rumus:

Current ratio merupakan indikator yang sesungguhnya

dari likuiditas perusahaan, karena perhitungan tersebut

mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva lancar

dengan hutang lancar untuk masing-masing perusahaan

(Syamsudin 1985). Adapun formulasi dari current ratio (CR)

adalah sebagai berikut:

Data yang telah di kumpulkan yang telah dikumpulkan

pada penelitian ini diolah melalui pengujian statistik deskriptif

𝑆𝑖𝑧𝑒 = ln 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐷𝐸𝑅) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐶𝑢𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟× 100%

Page 109: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

100. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

dan analisis regresi menggunakan SPSS versi 25.0. Sebelum

melakukan pengujian hipotesis, peneliti terlebih dahulu

melakukan uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan atas model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik

teridiri dari empat pengujian, diantaranya yaitu uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji meteroskedastisitas, uji autokorelasi.

Hasil dan Analisis Penelitian

Pada penelitian ini data yang didapatkan adalah data

sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan (financial

statement) dan laporan tahunan (financial report) pada

perusahaan sektor Industri Barang dan Konsumsi dengan 3 tahun

pengamatan (2017-2019) yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) dan dipilih dengan metode purposive sampling

berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.

No Kriteria Jumlah

1

Perusahaan sektor industri konsumsi yang terdaftar di BEI periode tahun 2017 sampai dengan 2019

45

2 Melaporkan laporan tahunan dan laporan keuangan selama periode

33

Tabel 1. Seleksi Sampel Penelitian

Page 110: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 101

tahun 2017 sampai dengan 2019 berturut-turut

Jumlah Populasi 33

Tahun amatan 3

Jumlah sampel 99

Sample Outlier 14

Total sampel yang digunakan dalam penelitian 85

Jumlah perusahaan sektor industri barang dan konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun

amatan 2017 – 2019 berjumlah 45 perusahaan. Dari 45

perusahaan terdaftar tersebut terdapat 33 perusahaan yang

konsisten melaporkan laporan keuangan atau tahunannya selama

periode 2017 – 2019 secara berturut-turut. Terdapat 14 data

yang menjadi sampel outlier, sehingga total sampel yang

digunakan pada penelitian ini berjumlah 85 sampel pada

penelitian ini.

Hasil uji normalitas dengan metode Kolmogrov Smirnov

didapatkan hasil siginifikansi dari uji tersebut adalah sebesar

0,200 pada nilai Asymp. Sig (2-tailed) yang ditunjukkan pada

tabel 2 yang artinya hasil tersebut lebih besar dari 0,05 dan dapat

Page 111: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

102. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

disimpulkan bahwa uji tes normalitas pada penelitian adalah

terdistribusi normal.

Hasil uji multikolonieritas pada tabel 3 menunjukkan hasil

nilai tolerance pada variabel ukuran perusahaan (Size), Leverage

(DER) dan Likuiditas (CR) adalah sebesar lebih dari 0.10.

Kemudian nilai VIF (Variance Inflation Factor) pada variabel

ukuran perusahaan (Size), Leverage (DER) dan Likuiditas (CR)

adalah sebesar kurang dari 10.00. Maka, dapat disimpulkan

bahwa seluruh variabel independen tidak terdapat

multikolinearitas atau dapat diartikan bahwa model regresi

terhindar dari masalah multikolinearitas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 83

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.13136007

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .060

Negative -.065

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Page 112: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 103

Tabel 3. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 82.457 5.779 14.268 .000

LN_SIZE -21.586 .954 -.927 -22.638 .000 .992 1.008

LN_DER -.743 .502 -.089 -1.482 .142 .464 2.157

LN_CR -1.208 .582 -.124 -2.074 .041 .465 2.151

a. Dependent Variable: LN_TQ

Dari hasil uji heteroskedastisitas pada tabel di bawah dapat

disimpulkan bahwa, nilai signifikansi dari masing – masing

variabel memiliki nilai di atas 0.05, ukuran perusahaan (Size)

0.301, Leverage (DER) 0.921, Likuiditas (CR) 0.845. Maka dapat

disimpulkan bahwa, tidak terdapat heteroskedastisitas dari

ketiga variabel tersebut.

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .932a .869 .864 2.17145 1.632

a. Predictors: (Constant), LN_CR, LN_SIZE, LN_DER

b. Dependent Variable: LN_TQ

Page 113: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

104. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

Tabel 5. Hasil Uji Auto Korelasi

Correlations

LN_SIZE LN_DER LN_CR

Unstandardized

Residual

Spearman's

rho

LN_SIZE Correlation

Coefficient

1.000 -.060 .102 .115

Sig. (2-

tailed)

. .590 .355 .301

N 85 83 85 83

LN_DER Correlation

Coefficient

-.060 1.000 -.722** -.011

Sig. (2-

tailed)

.590 . .000 .921

N 83 83 83 83

LN_CR Correlation

Coefficient

.102 -.722** 1.000 -.022

Sig. (2-

tailed)

.355 .000 . .845

N 85 83 85 83

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

.115 -.011 -.022 1.000

Sig. (2-

tailed)

.301 .921 .845 .

N 83 83 83 83

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil autokorelasi pada tabel 5 diketahui

bahwa nilai Durbin Watson (D-W) yaitu sebesar 1.629 dengan arti

diantara -2 dan +2. Sehingga berdasarkan dasar pengambilan

keputusan nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau dapat

dijabarkan -2 < 1.632 < +2maka dapat disimpulkan bahwa data

tersebut tidak terjadi autokorelasi.

Setelah uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan uji

hipotesis menggunakan uji parsial (t) dengan hasil sebagai

berikut:

Page 114: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 105

Tabel 6. Hasil Uji Parsial (t)

Pada penelitian ini, variabel ukuran perusahaan diukur

dengan menggunakan Size. Berdasarkan pengujian yang telah

dilakukan, diperoleh hasil uji parsial (T) dengan nilai signifikansi

0.000 (0.000 < 0.005) dengan nilai koefisien sebesar –21.586. Hal

ini menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh dengan

arah negatif terhadap kinerja perusahaan (Tobins’s Q). Sehingga

H1 yaitu ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan

diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Suryana dan Nuzula (2018), Sutrisno (2019), serta

Ang dkk (2020) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

(Size) berpengaruh dengan arah yang negatif terhadap kinerja

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance

82.457 5.779

14.268 .000

-21.586 .954 -.927 -22.638 .000 .992

-.743 .502 -.089 -1.482 .142 .464

-1.208 .582 -.124 -2.074 .041 .465

a. Dependent Variable: LN_TQ

Page 115: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

106. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

yang diukur dengan Tobin’s Q. Hasil penelitian yang dilakukan

sebelumnya menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang

besar akan lebih sulit dalam meningkatkan kinerjanya karena

perusahaan besar cenderung memerlukan proses dan waktu

lebih lama bagi manajemen dalam mengambil keputusan serta

kurangnya fleksibilitas manajemen dalam mengontrol kondisi

pasar sehingga menjadi faktor munculnya pengaruh negatif.

Menurut Lovi (2018) menyatakan bahwa besar kecilnya

suatu perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan

memperoleh tambahan modal dari dana eksternal ketika

mendanai kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan

menggunakan ukuran perusahaan sebagai rasio untuk melihat

informasi atau gambar dari total aset yang dimiliki perusahaan

dalam laporan tahunannya.

Ukuran perusahaan yang diproksikan menggunakan (Size)

dapat dinilai dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Besarnya total asset yang dimiliki perusahaan maka perusahaan

juga akan membutuhkan dana yang cukup besar untuk mengelola

asetnya tersebut, sehingga beban operasional dan penyusutan

pun akan meningkat dan laba semakin terkikis hal ini akan

mengakibatkan kinerja perusahaan juga menurun. Hasil ini juga

sejalan dengan teori signaling. Pada informasi yang diberikan

perusahaan berupa laporan keuangan atau tahunan berisi akun

Page 116: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 107

total asset yang apabila nilainya besar maka akan mengakibatkan

total beban juga akan semakin tinggi, hal ini akan membuat

investor berpikir kembali dalam menanamkan modalnya

Pada variabel leverage diukur dengan menggunakan debt

to equity ratio (DER). Berdasarkan pengujian yang telah

dilakukan diperoleh hasil uji parsial (T) dengan nilai signifikansi

0.142 (0.142 > 0.005) dan nilai koefisien sebesar – 0.743. Hal ini

menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan (Tobins’s Q). Sehingga H2 yaitu leverage terhadap

kinerja perusahaan ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan denga penelitian yang

dilakukan oleh Prasetyorini (2013), Yumiasih dan Isbanah (2017)

serta Makhdalena (2012) yang menyatakan bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap kinerja yang diukur dengan Tobin’s Q.

Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa besar

kecilnya hutang perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap

kinerja sebuah perusahaan karena semakin tinggi nilai leverage

maka perusahaan tidak akan mampu untuk membayarkan utang

jangka pendeknya.

Tinggi rendahnya hutang akan mempengaruhi penilaian

investor untuk menanamkan modal pada perusahaan, nilai debt

to equity ratio (DER) yang tinggi maka, semakin besar biaya yang

harus ditanggung perusahaan untuk pembiayaan hutang. Dalam

Page 117: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

108. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

hal ini perusahaan cenderung membiayai hutangnya memakai

biaya internal seperti beban ditahan sehingga dengan kata lain

perusahaan masih mampu dalam mendanai hutangnya

berdasarkan modal yang dimiliki. Sehingga jika nilai debt to equity

ratio tinggi akibatnya semakin banyak pembagian laba operasi

yang digunakan untuk membayar hutang jangka panjang

tersebut, sehingga sisa keuntungan pemegang saham menjadi

semakin sedikit. Hasil ini sejalan dengan teori signaling, karena

investor akan melihat bagaimana manajemen mengelola dana

perusahaan dalam membiayai hutangnya berdasarkan informasi

yang diterima.

Pada penelitian ini variabel likuiditas yang diukur dengan

menggunakan current ratio (CR). Berdasarkan pengujian yang

telah dilakukan diperoleh hasil uji parsial (T) dengan nilai

signifikansi 0.041 (0.041 < 0.005) dan nilai koefisien sebesar –

1.208 . Hal ini menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh dengan

arah negatif terhadap kinerja perusahaan (Tobins’s Q). Sehingga

H3 yaitu likuiditas terhadap kinerja perusahaan diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Utami (2018), Ikhsan (2019) serta Kombih dan

Suhardianto (2017) yang menyatakan bahwa likuiditas yang di

proksikan dengan current ratio (CR) berpengaruh dengan arah

negatif terhadap kinerja yang diukur dengan Tobin’s Q. Hasil

Page 118: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 109

penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa nilai likuiditas yang

tinggi akan mengurangi kinerja perusahaan dalam menghasilkan

laba karena memiliki resiko dana menganggur.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai current

ratio maka kinerja perusahaan juga akan menurun, karena nilai

likuiditas yang tinggi juga akan membuat perusahaan memakai

laba operasionalnya dalam membiayai hutang jangka pendeknya

tersebut sehingga keuntungan yang dimiliki pemegang saham

juga akan menurun. Hasil ini sejalan dengan teori signaling,

karena informasi mengenai likuiditas yang tinggi akan menjadi

sinyal yang buruk dan respon yang negatif. Kondisi tersebut akan

membuat investor tidak tertarik untuk melakukan investasi

dengan begitu kinerja perusahaan juga akan ikut menurun.

Kesimpulan

Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q). Hal ini dikarenakan

besar kecilnya suatu ukuran perusahaan maka akan

mempengaruhi daya tarik bagi investor untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut, karena ukuran perusahaan

yang besar akan dilihat bahwa perusahaan tersebut mampu

tumbuh dan bersaing dengan baik.

Page 119: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

110. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

Variabel leverage yang diwakili dengan debt to equity ratio

(DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap perusahaan

(Tobin’s Q). Hal ini dikarenakan bahwa besarnya nilai debt to

equity ratio (DER) akan mengurangi minat para investor dalam

menanamkan modalnya, semakin besar hutang maka akan

semakin besar pula pengeluaran perusahaan untuk membayar

hutang tersebut akibatnya laba operasional pun juga terpakai dan

sisa keuntungannya hanya tersisa sedikit.

Variabel likuiditas yang diukur dengan menggunakan

current ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan (Tobin’s Q). Hal ini dikarenakan bahwa semakin besar

nilai current ratio (CR) maka laba yang dimiliki oleh perusahaan

juga akan meningkat yang artinya perusahaan mampu untuk

memenuhi utang jangka pendeknya, sehingga akan menarik

minat inestor dalam menaruh modalnya.

Referensi

Aisyah, K. E., & Wahyuni, D. U. (2020). Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai.

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen.

Anggarsari, L., & Aji, T. S. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Leverage, Likuiditas, Perputaran Modal Kerja dan

Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Sektor

Industri Barang dan Konsumsi yang terdaftar di Bursa

Page 120: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 111

Efek Indonesia Periode 2013-2016.. Jurnal Ilmu

Manajemen (JIM), 542-549.

Esthirahayu, D. P., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2014).

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio

Aktivitas terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi

pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa

Efek Indonesia Tahun2010-2012). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB).

Hasibuan, V., AR, M. D., & NP, N. G. (2016). Pengaruh Leverage dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2015). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), 139-147.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi

Revisi 2008. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Prasetorini, B. F. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Price Earning Ratio dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) , 183-196.

Prasinta, D. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan. Accounting Analysis Journal.

Prastoewo, & Julianti. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Konsep

dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Pratama, I. G., & Wiksuana, I. G. (2016). Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Page 121: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

112. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi.. E-Jurnal

Manajemen Unud, 1338-1367.

Rahmawati, A. D., Topowijono, & Sulasmiyati, S. (2015). Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal dan

Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi

pada Perusahaan Sektor Properti, Real Estate, dan

Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode 2010-2013). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB).

Ross, S. A. (1977). The Determination of Financial Structure: The

Incentive Signaling Approach. ell Journal of Economics and

Management Science,Vol. 8(1), 23-40.

Setiadewi, K. A., & Purbawangsa, I. B. (2016). Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas dan

Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud.

Sunardi, N., & Febrianti, F. (2020). Likuiditas dan Kebijakan

Hutang Pengaruhnya terhadap Kinerja Perusahaan dan

Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri

Sektor Telekomunikasi di Indonesia. JURNAL ILMIAH

MANAJEMEN FORKAMMA, 269-282.

Sunardi, N., & Sasmita, A. S. (2019). Pengaruh Likuiditas, Leverage

dan Growth Terhadap Kinerja Industri Makanan dan

Minuman yang Tercatat di Indonesia Stock Exchange

Page 122: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Talitha Engrasia Antyesti, Sila Ninin Wisnantiasri, Fitriyah Nurhidayah. 113

selama Periode Tahun 2011 - 2015. JURNAL SEKURITAS

(Saham, Ekonomi, Keuangan, dan Investasi), 81-97.

Syahyunan. (2013). Manajemen Keuangan (Perencanaan, Analisis

dan Pengendalian Keuangan). Medan: USUpress.

Theacini, D. A., & Wisadha, I. G. (2014). Pengaruh Good Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Ukuran Perusahaan Pada

Kinerja Perusahaan.. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 733-746.

Tobin, J. (June 1967). Tobin’s Q Ratio As An Indicator of the

valuation of the company. Journal of Financial Economics.

Vol LIII, No.3, 287-298.

Unud, E.-J. M., & Budiyanto. (2016). Pengaruh Leverage,

Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan Otomotif di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen.

Ang, J., Murhadi, W. R., & Ernawati, E. (2020). Pengaruh Corporate

Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan dan Earning Management sebagai Variabel

Moderasi.. Journal of Entrepreneurship & Business.

Kombih, M. T., & Suhardianto, N. (2017). Pengaruh AKtivitas

Pemasaran, Kinerja Keuangan dan Aset Tidak Berwujud

Terhadap Nilai Perusahaan.. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan

Keuangan .

Page 123: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

114. Masihkah Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Kinerja ?

Makhdalena. (2012). Pengaruh Blockholders Ownership, Firm

Size, Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan..

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 277-292.

Suryana, A., & Nuzula, N. F. (2018). Pengaruh Kompensasi

Eksekutif Terhadap ROA dan Tobin's Q Dengan Variabel

Kontrol Umur dan Ukuran Perusahaan. (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2016). Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB).

Sutrisno, B. (2019). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan dengan Struktur

Modal sebagai Variabel Intervening. MABIS, 71-84.

Utami, N. (2018). Pengaruh Risiko Likuiditas dan Leverage

Terhadap Kinerja Bank yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2015. BALANCE: Jurnal

Akuntansi, Auditing dan Keuangan.

Yumiasih, L., & Isbanah, Y. (2017). Pengaruh Kompensasi, Ukuran

Perusahaan, Usia Perusahaan, dan Leverage Terhadap

Nilai Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di BEI

Periode 2012-2015. Jurnal Ilmu Manajemen .

Page 124: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 115 -

B A B D E L A P A N

Kemiskinan Urban: Narasi Potret Retak

Kehidupan Orang Miskin

Anil Dawan

Kemiskinan: Aib Sosialkah?

Kemiskinan merupakan penderitaan nyata karena

seseorang yang miskin tidak bisa mendapatkan kebutuhan yang

diperlukannya. Akibatnya untuk memenuhi kebutuhannya maka

orang miskin akan bekerja dengan sangat keras, bahkan dengan

cara apapun juga. Kemiskinan yang parah akan menjadi sumber

bagi permasalahan sosial lain yang lebih kompleks lagi,

misalnya: timbul aksi-aksi kriminalitas seperti pencurian,

penjambretan, perampokan dengan kekerasan bahkan hingga

Kemiskinan merupakan suatu situasi yang dialami oleh

manusia yang dalam kondisi keterbatasan untuk

memenuhi kebutuhan material yang bersifat primer.

Dalam hal ini, kebutuhan primer yang dimaksud yaitu:

sandang, pangan, dan papan atau tempat tinggal,

kesehatan, kerja yang wajar dan pendidikan yang wajar

Page 125: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

116. Kemiskinan Urban: Narasi Potret Retak Kehidupan Orang Miskin

pembunuhan. Selain itu konflik antar kelas, terutama kelas yang

kaya dengan kelas yang miskin yang bermotifkan kecemburuan

sosial akan sangat mudah terjadi. Itulah keadaan kemiskinan

yang terjadi di masyarakat urban.

Kemiskinan juga akan menghambat peradaban suatu

bangsa untuk menjadi lebih dinamis mengarah kepada

kemajuan di segala bidang kehidupan. Peradaban yang maju

salah satunya ditentukan oleh faktor pendidikan untuk

meningkatkan intelektualitas manusia, dan kesempatan untuk

memperoleh akses pekerjaan yang layak. Namun, bagaimana

jadinya, jika pendidikan (seperti yang kita alami sekarang)

menjadi begitu mahal dan tidak terjangkau oleh kaum miskin.

Orang miskin tidak memiliki akses pendidikan, karena

pendidikan diserahkan kepada swasta yang motif dan

orientasinya adalah keuntungan semata.

Peran negara sebagai pionir pencerdasan bangsa perlu

didukung oleh semua pihak termasuk oleh lembaga akademisi,

perguruan tinggi. Kemiskinan adalah realita sosial dan salah satu

potret buram kemiskinan Indonesia dan hal tersebut bukan aib

sosial yang harus ditutupi. Apakah penyebab utama dari benang

kusut kemiskinan di bumi dan tanah air yang kita cinta ini?

Bagaimana kita menggambarkan kemiskinan urban dan

realitasnya? Penulis mencoba menggambarkan dua narasi

Page 126: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Anil Dawan. 117

kemiskinan yang penulis jumpai dan temui secara langsung

untuk menggambarkan realitas kemiskinan dan jejaring yang

membelitnya.

Kemiskinan dan Akses kesehatan

Seorang Bapak bernama R berprofesi sebagai tukang gali

kubur, buruh di kelurahan, tukang becak, (memiliki 1 anak).

Bapak R tinggal bersama isteri, anak, menantu dan cucu. Secara

fisik kesehatan Bapak R sangatlah rapuh. Hal tersebut

dikarenakan sakit diabetes dan karena pola hidup yang tidak

disiplin maka membuat penyakitnya makin parah. Puncak

parahnya penyakit tersebut sampai membuat jari-jari kakinya

diamputasi. Saat amputasi harus dilaksanakan, maka Bapak R ini

harus mengurus surat melalui program Jamkesnas (jaminan

kesehatan masyarakat) bagi warga masyarakat yang tidak

mampu. Akhirnya proses amputasi dapat dilaksanakan di rumah

sakit setelah melalui persyaratan administrasi dan penantian

waktu yang cukup panjang.

Saat ini Bapak R tidak bekerja karena kondisi

kesehatannya yang memburuk. Sekarang ini yang menjadi

tulang punggung adalah isterinya. Tanggungan adalah anak,

menantu dan cucu. Isterinya sebagai buruh cuci. Berangkat dari

rumah pukul 8 pagi dan pulang pukul 7 malam. Penghasilan

tetapnya tidak diketahui, akan tetapi di satu keluarga jemaat, ibu

Page 127: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

118. Kemiskinan Urban: Narasi Potret Retak Kehidupan Orang Miskin

R mendapatkan Rp175.000 per-bulan untuk masa kerja dua hari

kerja. Selain itu, dia masih mendapatkan jasa dari mengasuh

anak, dan pekerjaan serabutan lainya dari tetangganya.

Dari narasi deskriptif ini nampak bahwa kemiskinan

adalah akumulasi dari keterbatasan kemampuan secara

intelektual dan juga secara fisik (melemahnya kondisi

kesehatan). Kemiskinan juga membuat orang hanya mampu

bekerja di sektor informal yang tidak terlindungi oleh jaminan

kesehatan dan jaminan hari tua yang memadahi. Ketika kepala

keluarga (ayah) tak lagi sanggup bekerja, beban keluarga beralih

ke anggota keluarga lainnya. Dalam kasus Bapak R, yang

menggantikan sebagai tulang punggung keluarga adalah

isterinya. Akan tetapi keadaan kemiskinan tidak berubah karena

kemampuan intelektualitas dan fisik juga terbatas. Akibatnya

selain harus berjuang menjadi tulang punggung keluarga, Ibu R

masih harus mengupayakan bertahan. Dia hanya bisa berharap

dan berdoa supaya tidak jatuh sakit, karena tak terbayangkan

jika dia sakit maka dia tidak bisa bekerja dan tidak ada yang akan

mencukupi kebutuhan-kebutuhan keluarganya.

Kemiskinan dan Penataan Keuangan yang Bijaksana

Seorang Ibu bernama K status janda (suami meninggal)

memiliki 3 anak. Pekerjaan sebagai penjaga dan petugas

kebersihan di suatu lembaga agama. Pasca purna tugas Ibu R

Page 128: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Anil Dawan. 119

mendapatkan pesangon dari lembaga agama tersebut dan dari

pesangon itu dipergunakan sebagai uang muka untuk membeli

sebuah rumah di perumahan dengan cara kredit kepemilikan

rumah (KPR). Dalam perencanaan semula cicilan rumah akan

dibayarkan oleh ketiga anak-anaknya yang sudah bekerja

tersebut. Akan tetapi tak kurang dari 4 tahun Ibu K terlilit hutang

kepada rentenir yang memaksa dia harus menjual rumahnya.

Nampaknya tidak ada cara lain untuk menyelesaikan persoalan

keuangan ibu K mengingat besarnya hutang dan tanggungan

yang harus diselesaikan. Akhirnya rumah dapat dijual, dan uang

itu dipakai untuk membayar hutang-hutangnya dan membeli

sebidang tanah. Atas jasa kebaikan seorang jemaat bernama

Bapak JG, maka Ibu K bersama ketiga anaknya mengontrak

rumah milik Bapak JG dengan ongkos sewa yang murah.

Dari deskripsi ini nampak terlihat bahwa kemiskinan juga

disebabkan oleh penataan atau pengelolaan keuangan yang tidak

bijaksana. Pesangon dari gereja sebagai koster gereja tanpa uang

pensiun yang cukup, sementara harus membayar sisa cicilan

rumah membuat Ibu K terjerat hutang kepada rentenir. Hutang

kepada rentenir ini memperparah kemiskinan yang dialami Ibu

K. Dengan demikian kemiskinan juga disebabkan oleh manusia

atau kelompok tertentu yang mengambil manfaat dari

kemiskinan itu untuk mendapatkan keuntungan berlebih. Rasa

belas kasihan diabaikan.

Page 129: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

120. Kemiskinan Urban: Narasi Potret Retak Kehidupan Orang Miskin

Upaya Pemberdayaan

Dua potret kemiskinan diatas menggambarkan secara

deskriptif bahwa kemiskinan merupakan keadaan yang

membuat manusia mengalami penurunan kualitas karena

terampasnya kebutuhan-kebutuhan dasariahnya yaitu

kesehatan, pekerjaan yang layak, rumah tinggal dan sebagainya.

Orang-orang miskin ada di masyarakat urban, mereka adalah

kaum yang terempas karena minimnya pendidikan,

keterampilan bahkan akses pada sumber-sumber yang dapat

menghidupi mereka. Harus diakui bahwa tidak cukup banyak

lembaga dan keluarga besasr yang mampu berperan membantu

yang terlilit kesulitan kaum miskin yang membuat mereka jatuh

semakin miskin. Dua potret kemiskinan ini kiranya dapat

menjadi starting point pada eksplorasi, refleksi bahkan aksi yang

kongkret, dan relevan.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (entah itu individu,

organisasi maupun masyarakat umumnya didefinisikan dengan

pengertian sebagai berikut “sebuah proses yang direncanakan

untuk mengubah perilaku, pengetahuan dan keterampilan

melalui pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang efektif

dalam suatu kegiatan”.

Page 130: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Anil Dawan. 121

Tujuannya, adalah untuk mengembangkan kemampuan individu

dan untuk meningkatkan kinerja yang memuaskan pada saat ini

dan masa depan sesuai dengan kebutuhan serta konteks yang

menyekitarinya. Mengingat kompleksitas masalah yang dihadapi

masyarakat miskin urban, maka perlu upaya-upaya sinergis

yang tak cukup hanya menyediakan lapangan kerja dan

penyediaan modal. Upaya-upaya pemerintah melalui bantuan

Kartu PraKerja bagi mereka yang menjadi korban PHK

(Pemutusan Hubungan Kerja). Subsidi bagi pengusaha mikro

perlu dilakukan sebagai pemberdayaan transformatif supaya

usaha mereka bisa tetap survive untuk mengembangkan diri.

Pemberdayaan yang berbasis komunal bisa dilakukan

sebagai upaya strategis. Pemberdayaan adalah upaya

membangun kekuatan dengan mendorong, memotivasi, dan

meningkatkan kesadaran akan potensinya serta berupaya

mengembangkannya untuk mencapai tujuan akhir, yaitu

masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Page 131: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

122. Kemiskinan Urban: Narasi Potret Retak Kehidupan Orang Miskin

Pada akhirnya dukungan semua pihak yaitu pemerintah

pusat dan daerah, instansi-instansi terkait, media dan perguruan

tinggi bisa memberikan sumbangsih sesuai dengan peran dan

kemampuannya masing-masing. Diharapkan kelak masyarakat

miskin kota dapat diberdayakan menuju masyarakat yang

mandiri dan makin sejahtera.

Page 132: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 123 -

B A B S E M B I L A N

Costumer Experience, Pusat Gravitasi

Bisnis

Yohannes Totok Suyoto

Ada pergeseran horizon yang fundamental dalam dunia

bisnis di tahun-tahun terakhir ini. Pusat gravitasi bisnis yang

awalnya berada di internal bisnis kini sudah bergeser ke

pelanggan (Harvad Business Review, 2021). Pelanggan menjadi

pusat eksistensi sebuah bisnis. Bisnis saat ini tidak lagi

memegang kendali penuh atas kesuksesan operasinya. Kendali

“Companies must realize that they make memories, not

goods and create the stage for generating greater economic

value, not deliver services. It is time to get your act

together, for goods and services are no longer enough.

Customers now wants experiences and they’re willing to

pay admission for them. There’s new work to do, and only

those who perform that work so as to truly engage their

guests will succeed in the new economy”.

(Pine & Gilmore, 1999)

Page 133: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

124. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

itu telah beralih ke tangan pihak yang jauh sebelum ini hanya

merupakan agen yang instrumental saja. Pelanggan saat itu hanya

sekedar menjadi alat untuk menuai keberhasilan. Tetapi,

sekarang pelanggan peran sebagai determinan utama bagi

kelangsungan hidup suatu bisnis. Bisnis tidak lagi mengikuti

konsep self-centricity, melainkan meyakini dan menjalankan

customer oriented phylosophy (Hooley et al., 2008). Orientasi

kepada pelanggan menjadi filosofi bagi seluruh sepak terjang

strategis dan serangkaian program taktisnya.

Alasan Pergeseran

Mengapa terjadi pergeseran semacam itu? Perubahan ini

terjadi karena pelanggan memasuki dunia informasi dan memiliki

kekuasaan untuk memilih produk dan jasa yang dikonsumsi

(Harvad Business Review, 2021). Saat ini pelanggan adalah raja

sehingga menuntut perlakuan yang selayaknya sebagai orang

yang istimewa (Kotler & Keller, 2016; Kotler et al., 2016). Pada

saat yang sama, dunia digital telah mempertontonkan kepada

khalayak bisnis sekaligus dihadapan pelanggan bahwa

pengalaman pelanggan merupakan jantung dari kehidupan bisnis

sekarang dan kedepan (Harvad Business Review, 2021). Setiap

bisnis dituntut untuk mampu menghadirkan pengalaman bagi

pelanggan. Ketika bisnis gagal memberikan pengalaman yang

unik dan menyenangkan bagi pelanggan, pada saat yang sama

bisnis harus bersiap-siap untuk terpaksa menarik diri dari ajang

percaturan yang sudah dimasukinya (Brakus et al., 2009).

Page 134: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 125

Pelanggan tidak hanya mencari produk atau jasa untuk

dikonsumsi, melainkan mencari solusi atas masalah yang

dihadapinya (Kotler et al., 2016). Produk dan jasa tidak lagi cukup

bagi pelanggan. Dalam setiap aspek yang dicarinya, pelanggan

sesungguhnya ingin mendapatkan pengalaman. Pengalaman

terhadap apa? Pelanggan ingin mendapatkan pengalaman

terhadap produk dan jasa yang dikonsumsinya (Pine & Gilmore,

1999; Brakus et al., 2009). Adalah suatu yang perlu dipahami

bahwa produk dan jasa tidak dapat dipisahkan. Di dalam produk

terkandung aspek jasa yang melekat secara fundamental.

Misalnya, pelanggan memiliki kebutuhan transportasi dan

pilihannya adalah membeli mobil dengan alasan yang dipikirkan.

Tentunya pelanggan tidak sekedar menerima produk mobil saja

ketika membeli, melainkan juga menerima jasa, misalnya layanan

penghantaran, layanan pembayaran dengan beberapa alternatif

cara membayar, layanan perbaikan ketika terjadi kondisi tidak

nyaman akibat pemakaian, ataupun layanan purna jual.

Itulah sebabnya konsumsi yang dilakukan pelanggan

harus menghadirkan aspek pengalaman dari awal sampai akhir

dalam seluruh rangkaian customer touch point dan customer

journey yang dilaluinya. Mengabaikan pengalaman pelanggan

berarti memasukkan diri dalam jeratan penghancuran diri yang

tinggal menunggu waktu saja. Bahkan para praktisi mengatakan

bahwa bisnis harus menjual pengalaman terlebih dahulu sebelum

menjual produk dan jasa (Pine & Gilmore, 1999). Misalnya,

BXChange Mall membangun wahana seluncur es (ice skating)

bertaraf internasional di Bintaro dan berusaha menciptakan

Page 135: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

126. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

venue of ice skating. Lebih dari pada itu, pemasar bekerja keras

untuk mempopulerkan venue of ice skating tersebut. Karena ice

skating itu disebarluaskan kepada masyarakat, permintaan

terhadap ice skating bertumbuh bersama dengannya.

Pengalaman berseluncur es menimbulkan permintaan terhadap

pakaian seluncur. Sejak lama logika bisnis yang mengusung

pengalaman sebagai jantung operasi didengungkan, tetapi

transformasi spirit-nya tidak jarang mengalami jalan buntu sebab

masih terpatri pada mindset dan praksis bisnis gaya tradisional.

Kesadaran baru yang menempatkan pengalaman sebagai

jantung bisnis menimbulkan pertanyaan selanjutnya. Apakah

pengalaman itu? Istilah pengalaman merupakan entitas yang

sudah sejak lama menjadi kajian penelusuran dalam berbagai

disiplin ilmu. Tercatat sekurang-kurangnya beberapa disiplin

ilmu yang mengangkat pengalaman sebagai bagian dari karya

permenungan ilmiahnya seperti filsafat, ilmu kognitif,

manajemen dan pemasaran pengalaman (Brakus et al., 2009).

Artikel ini tidak ingin masuk terlalu jauh pada pemahaman

filosofis mengenai pengalaman sehingga akan disinggung kulit

luasnya saja. Tampaknya tidak menjadi tempat yang pas

membicarakan panjang lebar konsep pengalaman dalam

kacamata pra ahli ilmu kognitif sehingga akan disinggung sambil

lalau saja sudut pandangnya. Akan sangat bermanfaat

meneropong pengertian pengalaman dalam kajian ilmu

Manajemen dan Manajemen Pemasaran sehingga dalam hal itu

akan mendapatkan porsi uraian yang secukupnya.

Page 136: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 127

Konsep Pengalaman

Ada beberapa filsuf yang berbicara mengenai pengalaman

manusia. Salah satu yang paling terkenal dan selalu menjadi

rujukan banyak peneliti ketika mereka melakukan kajian tema

yang berkaitan dengan pengalaman adalah John Dewey (1925).

Filsuf sebelumnya, Immanuel Kant, juga mengangkat fenomena

pengalaman manusia sebagai salah satu Garapan filsafati yang

sangat fenomenal dari sekian karya filsafati yang dikemukakan.

Konsep Dewey tentang pengalaman seringkali digunakan sebagai

pendekatan yang holistik dalam konteks pendidikan, dalam

pengertian bahwa pendidikan dimaknai sebagai interaksi antara

manusia dan dunia (Hohr, 2012). Apa yang dikemukakan oleh

Dewey (1859-1952) sesungguhnya merupakan kritik atas filsafat

pengalaman yang dikemukakan oleh Kant.

Dalam pandangan Dewey (1925,1938), pengalaman

adalah hasil dari conceiving, feeling, dan enliving. Dalam entitas

yang disebut pengalaman, manusia itu conceive, feel, dan enlive.

Yang dimaksud dengan conceiving adalah aktivitas kognitif

dimana manusia menciptakan pemahaman tentang segala

sesuatu yang nampak pada dirinya melalui proses isolasi dan

abstraksi. Isolasi merupakan kegiatan pikiran manusia Ketika dia

memisahkan sesuatu yang ingin dipahami itu dari Sesutu yang

lain agar memudahkan proses mengerti dan tidak tercampur

dengan sesuatu lain yang pada saat yang sama itu nampak

dihadapannya. Abstraksi (Latin, abstrahere) adalah aktivitas

pikiran dimana manusia menciptakan pengertian tentang sesuatu

Page 137: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

128. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

yang nampak dihadapnnya dengan cara menarik konsep abstrak

dari sesuatu yang nampak itu.

Untuk melakukan tindakan itu, manusia tidak hanya

menggunakan kemampuan intelektualnya, melainkan juga

kemampuan inderawinya. Bahkan untuk mewujudkan itu, juga

dibutuhkan emosi dan tindakan. Semua pengertian yang

dibangun akan membentuk gambaran hidup seorang manusia.

Jika semua pengertian dan gambaran hidup itu disatukan dan

diolah dengan pendekatan keilmuan, maka hal itu akan mejadi

pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan dan ilmu

pengetahuan yang dikembangkan secara sistematis dengan

metode tertentu, maka terbentuklah teknologi. Maka teknologi

lahir dari pengetahuan dan ilmu pengetahuan, sementara

pengetahuan dan ilmu pengetahuan berakar pada pengalaman

manusia. Perlu diingat juga bahwa manusia hanya mampu

mendekati, dan tidak mampu mengungkapkan realitas yang

dihadapi dengan pengertian dan pemehaman yang tuntas

sehingga apa yang dihasilkannya hanyalah sebuah pendekatan

terhadap realitas yang dihadapi itu sendiri. Dengan kemampuan

nterlek manusia yang terbatas, tidak memungkinkan diperoleh

pemahaman tentang realitas yang benar-benar lengkap.

Secara sederhana feeling adalah aktivitas yang bersifat

afektif-emosional yang didalamnya manusia merasakan sesuatu

yang nampak dihadapannya. Feeling bersifat aktif. Feeling

merupakan cara manusia mengalami (a mode of experience). Di

dalam feeling, manusia membenamkan diri dalam dunia dan

Page 138: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 129

merasakannya. Mengingat itu merupakan aktivitas merasakan

dan menyangkut aspek yang lain, yaitu kognisi, tindakan, dan

komunikasi. Dalam feeling, aspek emosi, kognisi, tindakan, dan

komunikasi menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Bukan

hanya saling terkait, melainkan juga saling tergantung.

Berbeda dengan feeling dimana manusia merasakan, di

dalam enliving manusia masuk dalam dunia interaksi yang

dimediasi oleh simbol. Simbol itu merupakan bentuk yang

signifikan karena didalamnya termaktub sisi mental dan kultural.

Dengan enliving, manusia memasuki interaksi dengan dunia yang

didalamnya dan menghidupi interaksi itu dengan segala

perangkat personal yang dimilikinya. Interkasi itu dapat dengan

sesame manusia, alam, dan bahkan dengan diri sendiri. Konsep

yang penting dalam enliving adalah presentasi, artinya kehadiran

manusia dalam setiap aspek interkasi itu penting karena dengan

kehadiran itu menusia benar-benar ada dan menghidupi apa yang

dialaminya. Presentasi berarti kehadiran diri dalam setiap

momen interaksi dengan segalam kemampuan personal yang

dimiliki. Dengan hadir itu, manusia menampilkan dirinya sebagai

subyek pelaku. Segala sesuatu yang dilakukan itu senantiasa

dibangun diatas kesadaran dan pengertian yang dimiliki. Oleh

karena itu, manusia bertanggungjawab secara moral atas semua

tindakan yang dilakukan. Dari enliving muncullah aspek moral

yang bersumber dari fakta kehadiran dirinya sebagai subyek atau

pelaku.

Page 139: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

130. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

Banyak pemikir dalam Ilmu Manajemen mengacukan

konsep yang digunakan ketika berbicara tentang pengalaman itu

pada filsafat pengalaman yang dikemukakan Dewey (1916,1925).

Para ahli Manajemen mangadopsi konsep dari ranah ilmu yang

lain, tetapi itu tidak berarti mengambilnya begitu saja tanpa

dilakukan adaptasi. Adaptasi konsep dilakukan agar konsep itu

menjadi aplikatif.

Dalam konteks pemasaran, Pine & Gilmore (1999)

mengusulkan pemahaman tentang pengalaman dalam sebuah

bentuk kerangka konseptual. Dalam studinya di lingkungan dan

kegiatan retail, Pine & Gilmore (1999) menyatakan pengalaman

sebagai konsep yang bersifat multi-dimensional. Menurut mereka

pengalaman memiliki empat dimensi yang meliputi pengalaman

estetik, pengalaman edukasional, pengalaman hiburan, dan

pengalaman escapist. Pengalaman estetik sendiri memiliki lima

aspek yang mencakup pengalaman visual, pengalaman aural,

pengalaman olfactory dan pengalaman taktikal.

Schmidt (1999,2003) mempertimbangkan konsep

pengalaman yang diajukan oleh pemikir yang lain dan

menerapkannya dalam konteks Manajemen Pemasaran. Dalam

konseptualisasinya, Schmidt mendefinisi mengusulkan lima

pengalaman, yaitu sense (pengalaman berpikir), feel (pengalaman

merasakan), think (pengalaman berpikir), act (pengalaman

bertindak), dan relate (pengalaman berhubungan). Terlihat

bahwa konsep ini memiliki pertalian dengan penjelasan filsafati

Page 140: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 131

yang dikemukakan Dewey (1916,1925), meskipun disini sudah

mendapat sentuhan teoritik dan operasional yang lebih konkrit.

Dalam pandangan Schmidt (1999,2003), pengalaman

sensoris meliputi pengalaman yang berkenaan dengan aspek

kualitas keindahan dan inderawi. Misalnya, suatu waktu

konsumen mengunjungi sebuah Mall terbesar di Jakarta dan

melihat berbagai barang-barang yang berkualitas sekaligus

bentuknya indah sekali. Keindahan merupakan aspek kualitas

yang menggambarkan keindahan. Pengalaman dimana konsumen

dapat menentukan barang yang ditemui itu indah-indah,

merupakan bagian dari proses melakukan penginderaannya.

Dengan melihat, konsumen menyimpulkan bahwa barang itu

indah. Dengan meraba, konsumen menyimpulkan bahwa barang

itu bukan hanya indah tetapi juga memiliki kualitas yang bagus.

Pengalaman inderawi tidak hanya dalam bentuk penglihatan

mata dan perabaan, melainkan juga dapat merupakan hasil dari

indera penciuman, indera pendengaran, dan indera pengecapan.

Pengalaman merasakan merupakan tanggapan yang

bermuatan suasana hari dan emosi konsumen terhadap

rangsangan yang diterima. Pengalaman merasakan tidak boleh

dilepaskan dari pengalaman yang bersifat inderawi sebab

perasaan itu seringkali muncul berdasarkan pengalaman melihat,

mendengar, meraba, membau, dan mengecap suatu yang nampak

dihadapan konsumen. Misalnya, konsumen merasakan kesukaan

yang mendalam terhadap barang-barang yang ditampilkan di

sebuah tenan Mall yang dikunjungi, itu terbentuk setelah

Page 141: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

132. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

konsumen mengaktifkan dan memproses pengalaman inderawi

yang diperolehnya. Pengalaman inderawi seringkali menjadi

fondasi bagi pembentukan pengalaman yang afektif sifatnya.

Pengalaman berpikir mencakup respon yang bersifat

imajinatif dan analitik. Setelah menginderai dan atau merasakan

stimuli, konsumen memproses pengalaman inderawi dan

pengalaman merasakan itu ke dalam alam berpikirnya.

Pengalaman berpikir merujuk pada aktivitas analisis dan

imajinatif. Menganalisis berarti memilah dan memilih informasi

yang diperoleh dalam pengalaman sebelumnya kedalam

kategori-kategori tertentu. Sedangkan pengalaman imajinatif

menrupakan aktivitas kreatif dimana konsumen membangun

gambaran atau bayangan tertentu tetang obyek yang nampak

dihadapnnya. Pengalaman berpikir tergantung pada kapasitas

setiap konsumen dalam memproses informasi yang diperoleh

menggunakan pikirannya. Tidak semua pengalaman sensoris dan

perasaan akan menjadi bagian dari pengalaman berpikirnya

sebab tidak semua hal yang diperoleh melalui indera dan

perasaan itu menarik untuk dibawa ke dalam alam inteleknya.

Pengalaman bertindak merujuk pada pengalaman

tindakan atau keprilakuan yang dilakukan konsumen atas

rangsangan yang diperoleh. Pengalaman tindakan dapat

merupakan sekuensi dari pengalaman-pengalaman sebelumnya

ataupun juga terlepas. Misalnya, setelah konsumen melihat

barang-barang bagus di Mall yang dikunjungi dan merasakan

ketertarikan pada salah satu barang, konsumen kemudian

Page 142: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 133

mengambil keputusan untuk membeli. Keputusan itu dilanjutkan

dengan Tindakan membeli yang ditandai oleh transaksi

pembayaran dan mendapatkan barang yang diinginkannya.

Pengalaman berelasi merujuk pada pengalaman yang

bersifat sosial, artinya pengalaman itu memuat respons-respon

hubungan yang dilakukan konsumen. Berelasi berarti konsumen

menjalin pertalian, ikatan, attachment, dan bonding dengan obyek

yang nampak dihadapannya. Ikatan ini tidak pertama-tama

bersifat emosional, melainkan bersifat sosial. Itu berarti bahwa

konsumen membangun hubungan dengan obyek yang diinginkan.

Obyek itu dapat bermacam-macam, dapat berupa barang, orang,

tempat, komunitas, dan lain sebagainya. Konsumen dapat

memiliki pertalian tertentu dengan komunitas yang

mengkonsumsi barang yang sama atau ikatan dengan kelompok

referensi.

Dalam literatur Manajemen Pemasaran dan berbagai ilmu

yang merupakan turunan darinya, konsep tentang pengalaman

menjadi kajian yang sangat menarik. Banyak kajian teoritis dan

empiris dilakukan untuk melakukan konseptualisasi dan

membangun model empiris. Banyak penelitian menunjukkan

bahwa pengalaman merupakan faktor yang memberikan

pengaruh yang signifikasi terhadap pengetahuan, sikap, dan

perilaku konsumen (Brakus et al., 2009).

Page 143: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

134. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

Implikasi Bisnis

Untuk mampu bertahan, bersaing, dan memenangkan

persaingan, bisnis harus mampu menciptakan pengalaman dan

membagikan pengalaman itu kepada konsumennya.

Pertanyaanya adalah apakah implikasinya bagi bisnis terutama

dalam industri jasa, misalnya pendidikan. Penulis artikel ini

menarik langsung implikasi konsep pengalaman ke konteks yang

sangat spesifik, yaitu pendidikan. Alasannya pertama-tama

adalah bahwa penulis artikel ini mengeluti dunia pendidikan dan

secara khusus memiliki pemahaman mengenai proses bisnis jasa

pendidikan yang dimana pengalaman konsumen harus menjadi

concern utama dalam upaya menciptakan hubungan dan

keunggulan bersaing ditengah kondisi persaiangan di industri

pendidikan yang semakin ketat.

Awal harus dikatakan bahwa bisnis pendidikan

menempatkan mahasiswa dan karyawan (dosen, tenaga

kependidikan, dan komponen lain yang terlibat) sebagai asset

bisnis terpenting. Mahasiswa merupakan tulang punggung

keberadaan dan jalannya bisnis. Selain Mahasiswa, karyawan

menjadi determinan utama bagi proses Pendidikan dapat

berjalan. Tidak ada dosen yang mengajar, pengajaran tidak akan

terlaksana. Tidak ada laboran, praktikum mata kuliah tidak akan

berjalan, tidak ada tenaga pendidikan, proses administrasi akan

menjadi tumpukan pekerjaan yang tidak mungkin diambil

tanggungjawabnya oleh dosen. Jadi, Mahasiswa dan karyawan

merupakan faktor utama dan pertama dalam proses bisnis

Pendidikan tinggi. Oleh karena itu, perguruan tinggi tidak hanya

Page 144: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 135

perlu menciptakan pengalaman yang baik bagi mahasiswa

melainkan juga pengalaman yang memuaskan bagi seluruh

karyawan yang ada di dalamnya.

Tulisan ini mengangkat pengalaman mahasiswa sebagai

pusat pembicaraan. Itu tidak berarti pengalaman karyawan

ditinggalkan. Tidak. Itu hanya semata-mata pilihan praktis dan

kesediaan waktu saja. Pertanyaannya adalah bagaimana

menciptakan pengalaman yang memuaskan bagi mahasiswa.

Secara lebih konkrit, bagaimana caranya membuat mahasiswa

merasakan kepuasan atas layanan pendidikan yang diberikan?

Perguruan tinggi dapat menyediakan pengalaman kepada

mahasiswa dalam seluruh touch point yang dilewati oleh journey

mahasiswa dalam keseluruhan proyek pendidikannya sampai

dinyatakan lulus bahkan setelah lulus. Untuk mengupayakan ini,

seluruh elemen dan komponen yang ada dalam perguruan tinggi

mengambil peran aktif dan kreatif untuk menghasilkan layanan

yang memuaskan. Itu dimulai sejak mahasiswa menginjakkan

kaki pertama kali di kampus. Bakan pengalaman itu dapat dimulai

sebelumnya ketika mereka mencari informasi mengenai

perguruan tinggi melalui berbagai media yang digunakan sebagai

saluran komuniksi dan promosi. Media komunikasi dan informasi

merupakan touch point pertama yang diperhatikan dalam long-

life journey pendidikan mahasiswa.

Touch point kedua adalah unsur unit yang pertama kali

melakukan interaksi dan komunikasi dengan calon mahasiswa.

Dalam banyak lembaga peruguran tinggi, unit marketing yang

Page 145: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

136. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

tugasnya bukan hanya melakukan komunikasi dan promosi

melainkan menjadi sumber informasi bagi internal perguruan

tinggi mengenai superior value yang sesungguhnya diharapkan

oleh calon mahasiswa. Marketing mengemban tugas istimewa

untuk memberikan narasi analitik dan komprehensif mengenai

value macam apa yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi

lain dan itu harus disediakan demi keberlangsungan kedepan.

Touch point selanjutnya adalah proses pengajaran dan

pembelajaran yang melibatkan partisipasi dan kreasi inovatif

dalam aspek konten dan metodologi pembelajaran. Selain itu,

segenap unit terkait yang turut menjadi titik-titik perjumpaan

mahasiswa dalam keseluruhan layanan tidak boleh lepas dari

perhatian dan penanganan yang serius. Masih banyak detail touch

point layanan yang menjadi perhatian semua elemen dalam

perguruan tinggi sebab itu justru menjadi gaya tarik potential

students dan existing students yang signifikan.

Simpulan

Tulisan ini mengangkat topik mengenai pengalaman dan

implikasinya bagi bisnis terutama bisnis edukatif perguruan

tinggi. Konsep tentang pengalaman yang bersifat filsafat menjadi

dasar bagi para peneliti dalam bisnis dan pemasaran untuk

menggarap pengalaman sebagai salah satu sumber gravitasinya.

Berbeda dengan dekade-dekade sebelumnya, pengalaman

konsumen menjadi daya tarik potential customers dan existing

customers. Dalam keseluruhan journey pengalaman mahasiswa,

perguruan tinggi mendapat tantangan lebih besar dewasa ini,

Page 146: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto. 137

mengingat kebutuhan mahasiswa akan superior value semakin

meningkat.

Referensi

Brakus, J. Josko, Bernd H. Schmitt, dan Lia Zarantonello, 2009,

Brand Experience: What Is It? How Is It Measured? Does It

Affect Loyalty? Journal of Marketing, Vol. 73, 52-68.

Dewey, J., 1925, Experience and Nature. Later Works. 1935-53,

Vol. 1. Carbondale: Southern Illinois University Press.

Dewey, J., 1934, Art as Experience. Later Works, 1935-53. Vol. 10.

Carbondale: Southern Illinois University Press.

Dewey, J., 1938, Experience and Education. Later Works, 1935-53,

Vol. 13. 1-63, Carbondale: Southern Illinois University

Press.

Harvad Business Review, 2021, Making Customer Experience,

The Heart of The Enterprise, Research Report, 1-16.

Hohr, Hansjorg, 2012, The Concept of Experience by John Dewey

Revisited: Conceiving, Feeling and “Enliving”. An

International Journal Study Philosophical Education, 1-14.

DOI: 10.1007/s11217-012-9330-7

Hooley, Graham, Nigel F. Piercy, dan Brigitte Nicoulaud, 2008,

Marketing Strategy and Competitive Positioning, Fourth

Edition, London, Prentice Hall.

Page 147: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

138. Customer Experience, Pusat Gravitasi Bisnis

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2016, Marketing

Management, 15th Edition, New Jersey, Pearson Prentice

Hall.

Kotler, Philip, Gary Armstrong, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong,

dan Oliver Yau Hon-Ming, 2009, Principle of Marketing, A

Global Perspective, 12th Edition, Singapore, Pearson

Prentice Hall.

Schmitt, Bernd H., 1999, Experiential Marketing: How to Get

Customers to Sense, Feel, Think, Act, Relate to Your

Company and Brands. New York: The Free Press.

Schmitt, Bernd H., 2003, Customer Experience Management. New

York: John Wiley & Sons.

Pine, Joseph B., II, and James H. Gilmore, 1999, The Experience

Economy: Work Is Theatre and Every Business a Stage.

Cambridge, MA: Harvard Business School Press.

Page 148: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 139 -

B A B S E P U L U H

Intellectual Capital dan Pengungkapan

CSR terhadap Kinerja Perusahaan

Fitriyah Nurhidayah

Sampai saat ini intellectual capital seringkali dimaknai

secara berbeda. Sebagai suatu konsep, intellectual capital

mengarah pada modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan,

yakni modal non-fisik atau modal tidak berwujud (intangible

assets) atau tidak kasat mata (invisible) yang berkaitan dengan

pengetahuan, pengalaman manusia dan juga teknologi yang

digunakan. Pada awal perkembangannya intellectual capital

merupakan materi yang telah disusun, dan digunakan untuk

menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi. Menurut Bontis

(1998), dirinya menyatakan bahwa intellectual capital

Penting bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan

Intellectual Capital (aset fisik, aset non fisik) secara

maksimal serta melaksanakan pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) demi pencapaian nilai tambah

pada kinerja perusahaan.

Page 149: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

140. Intellectual Capital dan Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Perusahaan

mencakup semua pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dan

organisasi serta kemampuan mereka untuk menciptakan nilai

tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif

berkelanjutan. Sementara itu, Organisation for Economic Co-

operation and Development (OECD) mendefinisikan intellectual

capital sebagai nilai ekonomi dari dua kategori intangibles asset

perusahaan. Pertama adalah organisational structural capital,

yang terdiri dari proprietary software system, supply chains, dan

distribution networks. Kedua adalah human capital, yang terdiri

dari human resources baik dalam perusahaan maupun luar

perusahaan, seperti pelanggan dan supplier. Dari berbagai

definisi dapat disimpulkan bahwa intellectual capital merupakan

suatu aset tak berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan

dalam wujud ilmu pengetahuan yang jika diolah dan digunakan

secara optimal akan memampukan suatu perusahaan untuk

menjalankan strategi yang dimiliki secara lebih efektif dan

efisien, yang mana nantinya akan mempengaruhi daya tahan dan

menciptakan keunggulan bersaing dengan perusahaan sejenis.

Corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab

sosial merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang perlu

dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki kerusakan

lingkungan dan kesenjangan sosial yang diakibatkan dari

berbagai macam aktivitas operasional perusahaan. Bentuk

tanggung jawab sosial dapat dilakukan dengan berbagai macam

Page 150: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Fitriyah Nurhidayah. 141

kegiatan sosial yang dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat disekitar lingkungan perusahaan. Semakin banyak

bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan

terhadap lingkungan sekitarnya, citra perusahaan akan semakin

baik. Dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan sebuah

komitmen perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial

kepada masyarakat sekitar perusahaan maupun masyarakat

luas dengan berbagai macam kegiatan sosial untuk

pengembangan ekonomi dan meningkatkan taraf hidupnya

dengan tetap memperhatikan kinerja perusahaan dan

kepentingan stakeholders, sehingga tidak ada pihak yang merasa

dirugikan.

Pengelolaan capital employed dapat memberikan

kontribusi yang positif bagi perusahaan sektor manufaktur dan

penghasil bahan baku agar dapat bertahan dan mengembangkan

usahanya dengan memperkuat finansial dan aset fisik

perusahaan. Aset fisik dan finansial yang digunakan oleh

perusahaan merupakan nilai untuk memperoleh profitabilitas

atau laba yang berguna untuk meningkatkan kinerja perusahaan

pada suatu waktu. Manajemen perusahaan sektor manufaktur

dan penghasil bahan baku telah mampu memaksimalkan aset

fisik dan finansial yang dimiliki untuk memperoleh laba bagi

perusahaan. Laba perusahaan yang naik secara otomatis juga

akan menaikkan kinerja perusahaan sehingga dapat menarik

Page 151: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

142. Intellectual Capital dan Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Perusahaan

pasar ataupun investor untuk dapat menanamkan modalnya

pada perusahaan dan dapat bersaing di pasar.

Ide-ide kreatif maupun inovasi-inovasi baru dapat terus

bermunculan, sehingga produk-produk yang diciptakan semakin

berkualitas dan bervariasi. Produk yang bervariasi dengan

kualitas yang selalu dijaga dapat membuat konsumen merasa

puas dan tetap setia pada produk-produk yang diciptakan oleh

perusahaan. Perusahaan dapat bertahan dalam persaingan

global karena adanya keunggulan kompetitif tersebut (Wijaya,

2017). Kondisi ini juga menunjukkan bahwa karyawan yang

mengelola capital employed yang dimiliki oleh perusahaan dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Pengetahuan, pengalaman dan ilmu pengetahuan tinggi

yang dimiliki oleh sumber daya manusia (human capital) dan

didukung oleh modal struktural (structural capital) yang

memadai seharusnya dapat menghasilkan nilai tambah (value

added) dalam perusahaan (Saraswati, 2018).

Pemanfaatan structural capital pada perusahaan sektor

manufaktur dan bahan baku menunjukkan arah negatif karena

menimbulkan biaya tambahan yang nantinya akan menjadi

beban opeasional bagi perusahaan yang berujung pada

penurunan profitabilitas perusahaan (Putri, 2019).

Pelaksanaan dan pengungkapan tanggungjawab sosial

masih dirasa kurang maksimal karena item-item yang

Page 152: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Fitriyah Nurhidayah. 143

diungkapkan pada laporan keberlanjutan yang diukur dengan

Global Reporting Initiative (GRI) juga masih minim. Legitimacy

Theory menyatakan bahwa aktivitas dan pengungkapan CSR

sebenarnya dapat digunakan sebagai jembatan penghubung

antara masyarakat dengan perusahaan untuk menciptakan trust

demi keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan dalam

memperoleh profitabilitas.

Pada kenyataannya, tidak ada yang dapat menjamin

profitabilitas bagi perusahaan yang telah melaksanakan dan

melakukan pengungkapan CSR. Selain itu, kesadaran

perusahaan terhadap aktivitas CSR dapat menyebabkan

penambahan biaya pada perusahaan, karena dapat menambah

beban operasi dan beban keuangan bagi perusahaan yang

nantinya juga akan mengurangi tingkat profitabilitas

perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan berkurang maka

kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi

akan berkurang yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja

perusahaan.

Berdasarkan teori legitimasi dinyatakan bahwa organisasi

terus menerus mencoba untuk memastikan bahwa mereka

melakukan kegiatan sesuai dengan batasan dan norma-norma

masyarakat. Oleh karena itu perusahaan tidak hanya

memikirkan keuntungan saja namun juga melakukan tannggung

jawab sosial demii keberlanjutan hidup perusahaan. Dapat

Page 153: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

144. Intellectual Capital dan Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Perusahaan

disimpulkan bahwa intelectual capital dan pengungkapan

corporate social responsibility berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Selain itu, perusahaan juga telah melakukan

kegiatan tanggungjawab sosial dan pengungkapan CSR untuk

dapat meningkatkan image dan akuntabilitas perusahaan.

Page 154: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 145 -

B A B S E B E L A S

Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri

Masyarakat Perkotaan sebagai Dampak

Pandemi Covid-19

Edi Purwanto

Pendahuluan

Sejumlah media memberitakan bahwa jumlah orang

bunuh diri meningkat pada masa pandemi, dan secara langsung

atau pun tidak langsung merupakan dampak dari pandemic itu

Sejumlah penelitian menemukan bahwa ketakutan, isolasi

sosial, ketidak-stabilan ekonomi dan kehilangan pekerjaan

sebagai dampat pandemi Covid-19 terkait erat dengan

peningkatan jumlah kematian karena bunuh diri

(Standish, 2021).

Sesungguhnya bunuh diri dapat dicegah. Dan oleh sebab itu,

sangat penting untuk memprioritaskan strategi pencegahan

bunuh diri pada periode dan pasca pandemic Covid-19

(Ivbijaro et al., 2021.)

Page 155: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

146. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

sendiri. Sejumlah publikasi pada jurnal juga mengkaji dampak

pandemi Covid-19 terhadap bunuh diri di berbagai negara.

Dr. Katerina Standish (2021) mengatakan bahwa ketidak-

nyamanan dan ketidak-amanan yang secara luas dialami oleh

masyarakat sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dengan

sangat jelas terkait dengan peningkatan kematian melalui bunuh

diri, entah sebagai akibat dari ketakutan, isolasi sosial, ketidak-

stabilan ekonomi dan kehilangan pekerjaan.

Bunuh diri sebagai dampak Covid-19 bersifat global dan

tentunya harus ada sejumlah usaha untuk menghentikannya.

Walaupun kasus di Indonesia yang telah terpublikasi terbilang

kecil dibandingkan misalnya kasus di Jepang, namun tetap saja

harus ada pencegahan agar tidak meningkat. Mengetahui

masalah tentang bagaimana Covid-19 berdampak pada tindakan

bunuh adalah langkah awal untuk mencegah naiknya kasus

tersebut.

Dr. Avanish Bhai Patel dan Dr. Sumant Kumar dari

Alliance University, Bengaluru melakukan riset terkait kasus

bunuh diri di India sebagai dampak dari Covid-19. Mereka

menggunakan teori bunuh diri yang dipopulerkan oleh Emile

Durkheim tentang bunuh diri untuk menjadi pisau

pembedahnya (Patel & Kumar, 2021).

Emile Durkheim mempopulerkan teori empat jenis

bunuh diri dalam karyanya yang berjudul Suicide (Durkheim,

1951). Pertama, bunuh diri egoistis dilakukan seseorang yang

tidak mampu mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat

Page 156: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 147

sebagai unit sosial yang lebih luas. Rendahnya integrasi menjadi

penyebabnya (Ritzer & Goodman, 2008). Kedua, bunuh diri

altruistis yang merupakan kebalikan dari jenis pertama. Justru

karena integrasi sosial seseorang sangat kuat dengan

kelompoknya, ia rela mati demi membela kehormatan

kelompoknya. Jadi tingginya integrasi yang menjadi

penyebabnya (Ritzer & Goodman, 2008).

Ketiga, bunuh diri anomik. Jenis ini disebabkan oleh

rendahnya regulasi dalam masyarakat sehingga menyebabkan

kekacauan dan ketidakpastian hukum (Ritzer & Goodman,

2008). Keempat, bunuh diri fatalistis kebalikan dari jenis ketiga,

yaitu bahwa bunuh diri disebabkan oleh karena tingginya

regulasi sehingga individu tidak lagi tahan dengan tekanan dari

regulasi dan disiplin yang diterapkan dalam masyarakat (Ritzer

& Goodman, 2008).

Faktor Penyebab Bunuh Diri

Hasil riset Dr. Patel dan Dr. Kumar yang telah

dipublikasikan pada jurnal Mental Health and Social Inclusion

dengan judul “A sociological study of suicide during COVID-19 in

India” melaporkan bahwa 122 kasus bunuh diri sebagai dampak

dari Covid-19 di India disebabkan oleh: 12,3 % karena positif

Covid-19, 20,49 % karena takut terinfeksi Covid-19, 15.57 %

karena isolasi dan karantina, 10.66% karena terpaksa migrasi

sebagai dampak Covid-19, 18.85% krisis ekonomi di masa Covid-

19, 8.2% stres kerja karena Covid-19, dan 13.93 % karena

masalah pribadi dan keluarga (Patel & Kumar, 2021).

Page 157: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

148. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

Bunuh diri egoistis

Dr. Patel dan Dr. Kumar melaporkan bahwa 36 orang atau

29,51% dari 122 kasus bunuh diri di India sebagai bentuk bunuh

diri egoistik. Dua faktor utama dari bunuh diri egoisitik ini

disebabkan oleh karena mereka tidak tahan hidup dalam isolasi

selama menjalani karantina dan karena masalah keluarga.

Mereka yang terinfeksi dan menjalani karantina takut dipandang

sebagai aib bagi keluarga dan mengalami penolakan dari

masyarakat. Ia takut bahwa setelah keluar dari karantina, ia akan

ditolak oleh masyarakat dan bahkan menjadi aib keluarganya.

Hal itu menyebabkan stres yang mendorong mereka

memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri (Patel &

Kumar, 2021).

Pengumpulan data pada riset mereka dilakukan antara

Maret hingga Juli 2020. Sosialisasi dan edukasi bahwa positif

Covid-19 bukan aib masih minim. Pada bulan-bulan tersebut di

Indonesia juga terjadi penolakan masyarakat terhadap pasien

Covid-19 dan keluarganya. Bahkan juga ada penolakan warga

terhadap tenaga medis di rumah sakit yang melayani penderita

Covid-19 yang tinggal di lingkungan mereka. Namun, dengan

semakin teredukasinya masyarakat untuk menerima bahwa

positif Covid-19 bukanlah aib dan pasien yang telah dinyatakan

negatif setelah menjalani isolasi atau karantina dapat kembali ke

masyarakat tanpa perlu kuatir masih akan menularkan Covid-

19.

Page 158: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 149

Menurut studi yang dilaporkan oleh Ornell et al. (2020)

ketakutan, kebosanan, kesepian, kecemasan, insomnia, atau

kemarahan adalah reaksi emosional dan perilaku pasien yang

terinfeksi Covid-19 dapat mendorong mereka untuk melakukan

bunuh diri. Ini bahkan bisa terjadi pada pasien yang baru diduga

terinfeksi Covid-19.

Menurut Zalsman et al. (2020), bunuh diri atau berbagai

usaha bunuh diri merupakan perilaku kompleks yang didorong

sejumlah faktor, dan terutama oleh kombinasi antara gangguan-

gangguan kejiwaan (ini mencapai 90% kasus bunuh diri), usaha

bunuh diri sebelumnya, dan kesusahan hidup yang begitu

menekan. Covid-19 dan konsekuensinya seperti isolasi dan

berbagai kesulitan ekonomi dapat menyebabkan munculnya

pikiran seseorang untuk melakukan bunuh diri, dan lebih buruk

menyebabkan ia benar-benar melakukannya.

Bunuh diri altruistis

Kemudian Dr. Patel dan Dr. Kumar melaporkan bahwa 40

orang atau 32,79% dari 122 kasus bunuh diri di India sebagai

bentuk bunuh diri altruistik. Ada sejumlah kasus pasien yang

terinfeksi Covid-19 di India melakukan bunuh diri karena ia

takut jika kembali ke rumah akan menyebabkan anggota

keluarganya tertular. Ia berpikir bahwa demi menyelamatkan

anggota keluarganya, ia harus mengakhiri hidupnya sendiri

(Patel & Kumar, 2021).

Kuatnya solidaritas mereka yang terinfeksi Covid-19

terhadap anggota keluarganya akan menyebabkan mereka takut

Page 159: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

150. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

pulang ke rumah setelah keluar dari isolasi atau karantina

karena takut menulari keluarganya, juga berpotensi mereka

menjadi tertekan (Purwanto & Arofa, 2021).

Zalsman et al. (2020) menjelaskan bahwa kesedihan yang

mendalam karena banyak keluarga atau orang dekat yang telah

meninggal yang disebabkan oleh karena terinfeksi Covid-19

akan menjadi alasan seseorang melakukan bunuh diri. Demikian

juga, berbagai kesulitan dalam berhubungan dengan keluarga

karena terisolasi atau terpisah dari keluarganya karena pandemi

ini.

Semakin teredukasinya masyarakat diharapkan bagi

mereka yang diduga maupun positif Covid-19 untuk menyadari

bahwa dengan menjalani isolasi atau karantina, serta perawatan

Covid-19 dan dinyatakan negatif setelah itu, maka

keberadaannya tidak lagi membahayakan keluarganya. Sehingga

tidak perlu harus mengakhiri hidupnya sendiri karena takut

menularkan Covid-19 kepada anggota keluarganya.

Bunuh diri anomik

Akhirnya, Dr. Patel dan Dr. Kumar melaporkan bahwa 46

orang atau 37,70% dari 122 kasus bunuh diri di India sebagai

bentuk bunuh diri anomik. Pandemi yang terjadi secara tiba-tiba

dan tak terduga telah mengubah banyak hal dalam masyarakat

dan ekonomi menyebabkan kekacauan di dalam kehidupan

masyarakat. Pembatasan atau lockdown telah menciptakan

dampak negatif dengan banyaknya orang kehilangan pekerjaan,

pemotongan upah kerja sehingga masyarakat tidak dapat

Page 160: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 151

memenuhi kebutuhan mereka seperti sebelumnya. Hal tersebut

menciptakan stres yang tinggi di antara mereka yang merasakan

dampak tersebut dan berdampak pada meningkatnya angka

bunuh diri (Patel & Kumar, 2021).

Pembatasan sosial juga merusak solidaritas dalam

masyarakat yang secara organik telah mengakar dalam

kehidupan masyarakat kolektivistik. Dibatasinya tempat-tempat

berkumpul seperti pasar, supermarket, tempat-tempat ibadah

dan tempat-tempat wisata menyebabkan kehidupan sosial

terganggu dan meningkatkan stres yang pada akhirnya menjadi

penyebab angka bunuh diri. Seperti dikatakan oleh Zalsman et al.

(2020) isolasi dan karantina sebagai dampak dari pandemi

memiliki dampak signifikan terhadap Kesehatan mental

seseorang.

Menurut Zalsman et al. (2020) mengatakan bahwa

berbagai kesulitan sebagai dampak isolasi berkepanjangan

menjadi salah satu alasan penyebab bunuh diri. Demikian juga,

kesulitan ekonomi, kehilangan pekerjaan, mengalami

kebangkrutan dalam usahanya, serta ketidak-pastian dan

kecemasan akan nasib dan perkembangan pandemi yang belum

pasti kapan akan berakhir.

Dari perspektif psikologi, menurut Batty et al. (2018),

kehilangan pekerjaan dan kesulitan ekonomi memang

sepenuhnya berkorelasi dengan tingkat bunuh diri dan upaya

bunuh diri dalam masyarakat. Sehingga temuan (Patel & Kumar,

2021) dan (Zalsman et al., 2020) bahwa kehilangan pekerjaan

Page 161: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

152. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

dan kesulitan ekonomi akibat pandemic Covid-19 berdampak

pada tindakan dan usaha bunuh diri mengonfirmasi teori

tersebut.

Bunuh diri fatalistis

Bunuh diri fatalistis tidak dibahas oleh Dr. Patel dan Dr.

Kumar. Mungkin belum ada kasus ini pada saat riset dilakukan.

Namun melihat sudah setahun pandemi berlangsung dan belum

ada tanda-tanda berakhir, dan pemerintah di berbagai negara

terus menerapkan pembatasan sosial bisa menyebabkan orang-

orang tertentu tidak tahan lagi dengan berbagai aturan yang

diterapkan. Ditambah lagi banyaknya hoaks yang mengatakan

pandemi sebagai teori konspirasi, hoaks tentang vaksin dan

sebagainya dapat menyebabkan stres tinggi sebagai dampak dari

berbagai aturan regulasi terkait Covid-19 (Patel & Kumar, 2021).

Menurut Knowles et al. (2021), banyak orang yang stress

atau tertekan sebagai dampak dari pandemi berkorelasi dengan

meningkatnya pikiran untuk bunuh diri. Hubungan antara stres

karena Covid-19 dan munculnya pikiran untuk bunuh diri jauh

lebih kuat terjadi pada orang-orang dengan tingkat keputus-

asaan yang tinggi dan ketahanan yang rendah.

Saran Pencegahan

Dr. Katerina Standish dari University of Otago, in New

Zealand, mengatkan bahwa wanita dan anak perempuan

mengalami tingkat percobaan bunuh diri yang jauh lebih tinggi

daripada pria dan anak laki-laki (Standish, 2021). Dari konteks

Page 162: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 153

gender, Dr. Katerina Standish dan Dr. Shalva Weil dari Hebrew

University of Jerusalem, Israel, menegaskan, bahwa tingkat

bunuh diri akan meningkat untuk perempuan dan anak

perempuan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya

sebagai akibat langsung dari langkah-langkah penanganan

kesehatan masyarakat di masa pandemi. Kemudian mereka

mendesak para pemimpin global untuk melakukan pencegahan

sekarang (Standish & Weil, 2021).

Hal senada dikemukakan oleh Dr. Gabriel Ivbijaro dari

NOVA University, Lisbon, Portugal, bahwa perempuan

memerlukan dukungan khusus selama masa pandemi ini, karena

jenis pekerjaan yang mereka miliki paling rentan terdampak

krisis pandemi ini. Ini juga karena mereka sering memikul

sebagian besar beban rumah tangga, dan berisiko lebih tinggi

mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama masa

lockdown dan krisis ini (Ivbijaro et al., 2021).

Zalsman et al. (2020) menjelaskan bahwa karena banyak

penelitian yang menemukan masalah kesehatan mental pada

umumnya dan khususnya, resiko bunuh diri sebagai dampak

dari pandemic Covid-19, maka mereka menyarankan perlunya

berbagai inisiatif pencegahan. Untuk mencegah terjadinya

bunuh diri egoistis dan altruistis, Dr. Patel dan Dr. Kumar

menyarankan agar layanan bantuan terkait Kesehatan mental

harus dimulai di setiap pusat layanan Kesehatan di setiap distrik.

Mereka juga menyarankan agar sejumlah psikiater ditugaskan

untuk memberikan konseling kepada orang-orang yang

terinfeksi Covid-19 dan yang sedang menjalani isolasi atau

Page 163: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

154. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

dikarantina (Patel & Kumar, 2021). Edukasi tentang bagaimana

keadaan pasien paska menjalani karantina dan telah dinyatakan

negatif atau sembuh sangat diperlukan.

Peran para tokoh sosial dan masyarakat, serta tokoh

keagamaan sangat penting untuk melakukan tindakan

pencegahan. Setiap agama di Indonesia tentunya melarang

seseorang melakukan bunuh diri. Tokoh agama, misalnya Kyai,

Ustad, Pendeta atau Pastor, dapat lebih intens mengajarkan

kepada umat atau jemaat melalui khutbah atau ceramah, agar

umat dapat tabah dan ikhlas menghadapi pandemi dan berbagai

dampak sosial dan ekonomi lainnya sebagai dampak dari

pandemi. Mereka juga perlu menekankan bahwa usaha

melarikan diri dari penderitaan dengan cara-cara yang tidak

terpuji, salah satunya bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang

oleh agama, dan dibenci oleh Tuhan.

Bantuan kepada mereka yang kehilangan pekerjaan atau

pemotongan upah kerja akibat pandemi dan pembatasan sosial

sangat disarankan untuk mencegah terjadinya stres dan bahkan

bunuh diri anomik. Penting juga dilakukan penanaman

kesadaran bahwa dinamika perubahan dalam kehidupan akan

terus berlangsung dalam hidup dan kenyataan bahwa Tuhan

melengkapi mahkluk ciptaan-Nya dengan kemampuan untuk

beradaptasi dan bertahan di tengah perubahan.

Ivbijaro et al. (2021) menyarankan untuk melakukan

investasi dalam program-program penciptaan lapangan kerja

yang aktif, karena hal tersebut akan menurunkan angka bunuh

Page 164: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 155

diri pada masa tingkat pengangguran yang tinggi. Menurut

Ivbijaro et al. (2021) orang-orang bergaji rendah dan memiliki

pekerjaan serabutan memerlukan dukungan khusus, karena

mereka adalah orang-orang yang paling rentan secara finansial

selama krisis terkait pandemi ini.

Berikan pengharapan kepada mereka yang tertekan

sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan berbagai masalah

yang mengikutinya. Seperti dijelaskan oleh Knowles et al.

(2021), pengharapan melindungi individu dari dampak negatif

pandemi COVID-19. Demikian juga, resilience atau ketahanan

juga melindungi masyarakat dari dampak negatif pandemi

COVID-19 (Knowles et al., 2021).

Menurut Ivbijaro et al. (2021) layanan kesehatan mental

diprioritaskan dan perlu didanai dengan tepat selama dan

setelah pandemi. Penyalahgunaan obat-obat penenang sebagai

pelarian dari masalah juga perlu menjadi perhatian. karena

peningkatan terkait penyalahgunaan obat-obat penenang

selama pandemi akan menyebabkan memburuknya kesehatan

mental dan peningkatan risiko bunuh diri. Dengan demikian, ini

juga harus menjadi perhatian serius pihak-pihak terkait.

Penerapkan regulasi dengan tegas dan kuat adalah

penting agar setiap anggota masyarakat tidak keluar dari rel atau

perundangan-undangan atau regulasi yang harus diterima

semua anggota masyarakat, karena dengan menjadi warga

negara, berarti telah mengikatkan diri dalam kontrak sosial

dengan segala peraturan hukum negara. Untuk menghindari

Page 165: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

156. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

potensi bunuh diri anomik di dalam masyarakat, pemerintah

perlu menegakkan supremasi hukum, integritas pemimpin, dan

konsistensi dalam penerapan hukum. Karena ketika ada

masyarakat yang melihat adanya ketidak-konsistenan

pemerintah dalam penerapan dan penindakan hukum akan

menyebabkan kekacauan dalam masyarakat. Masyarakat hidup

seakan di tengah negara yang mana hukum tidak ditegakkan

secara adil atau lebih parahnya kalau ada masyarkat yang

memandang bahwa seakan sudah tidak ada hukum yang harus

dihormati lagi (anomik) (Purwanto & Arofa, 2021).

Di masyarakat muncul banyak perdebatan pada

penerapan kebijakan PSBB. Ada suara-suara yang mengatakan,

“mudik dilarang, mall dibuka, tenaga kerja asing diizinkan

masuk, tempat wisata dibuka.” Ungkapan-ungkapan seperti itu

menandakan adanya penilaian dari sebagian masyarakat bahwa

hukum atau regulasi PSBB tidak diterapkan dan ditegakkan

dengan adil. Masyarakat yang menilai demikian berpotensi

memberontak dan melanggar protokol kesehatan dan

mengambil risiko untuk ditangkap polisi, atau membahayakan

dirinya sendiri untuk terpapar Covid-19 yang mengancam jiwa

mereka. Ini bisa dikategorikan dalam jenis bunuh diri anomik

(Purwanto & Arofa, 2021).

Maka, komunikasi politik yang baik penting untuk

disampaikan oleh pemerintah. Tentunya pemerintah memiliki

alasan untuk tetap mengizinkan mal buka, dan daerah tujuan

wisata dibuka berdasarkan pertimbangan ekonomi nasional.

Tenaga kerja asing yang masuk diterima karena alasan bahwa

Page 166: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 157

mereka adalah tenaga ahli yang memang dibutuhkan, dan

mewajibkan mereka untuk dikarantina. Lagi-lagi integritas

pemimpin dan komunikasi politik yang baik perlu dimiliki

pemerintah sebagai pembuat dan penegak hukum agar

masyarakat bisa menerimanya dengan baik. Karena jika ada

anggota masyarakat yang tidak bisa melihat itu, mereka akan

menilai pemerintah sebagai penegak hukum berlaku tidak adil,

supremasi hukum diragukan, dan jika sampai pada keyakinan

bahwa hukum sudah tidak ada lagi (anomik), mereka dapat

membahayakan diri mereka sendiri untuk terpapar Covid-19

yang dapat membahayakan nyawa mereka. Itulah sebabnya, ini

dapat dikategorikan sebagai potensi bunuh diri anomik

(Purwanto & Arofa, 2021).

Untuk mencegah bunuh diri fatalistis,

pengkomunikasian regulasi terkait Covid-19 perlu dilakukan

dengan bijak dengan mempertimbangkan kondisi psikis

masyarakat di tengah berbagai tekanan. Edukasi kepada

masyarakat untuk mengandalkan sumber-sumber berita

terpercaya juga perlu diberikan. Sangat diharapkan kasus bunuh

diri fatalistis tidak terjadi.

Seiring dengan pemberlakuan kebijakan PSBB,

pemerintah juga harus terus memberikan edukasi kepada

masyarakat, dan menyerukan kepada para tokoh masyarakat

yang dihormati untuk ikut mengedukasi kepada masyarakat

pentingnya untuk melindungi diri dan keluarga dari terpapar

Covid-19. Komunikasi yang baik dari pemerintah sangat

diperlukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa regulasi di

Page 167: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

158. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

masa pandemi semata-mata adalah untuk menjaga keselamatan

masyarakat. Integritas kepemimpinan dari para pemimpin

pemerintahan juga harus dibangun agar apa yang diluncurkan

dalam bentuk regulasi dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat, dan dipahami oleh masyarakat sebagai regulasi

untuk kebaikan dan keselamatan rakyat (Purwanto & Arofa,

2021).

Penutup

Untuk menutup tulisan ini, saran dari tim peneliti yang

diketuai oleh Dr. Gabriel Ivbijaro berikut ini patut menjadi

pertimbangan dalam membuat kebijakan pencegahan potensi

bunuh diri di masyarakat, khususnya pada masa pandemi ini.

Ivbijaro et al. (2021) menyarankankan dibentuknya Strategi

Pencegahan Bunuh Diri Nasional oleh semua negara, dan harus

mengantisipasi respons terhadap berbagai bencana, termasuk

pandemi Covid-19 saat ini. Pencegahan bunuh diri adalah urusan

semua orang dan Strategi Pencegahan Bunuh Diri Nasional harus

mengadopsi pendekatan sistem menyeluruh, termasuk layanan

kesehatan mental, dinas sosial, lembaga-lembaga kepedulian

sosial, LSM dan pemangku kepentingan masyarakat lainnya.

Ivbijaro et al. (2021) menegaskan bahwa sesungguhnya bunuh

diri dapat dicegah. Dan oleh sebab itu, sangat penting untuk

memprioritaskan strategi pencegahan bunuh diri pada periode

dan pasca-Covid-19 ini untuk memastikan bahwa nyawa

terselamatkan.

Page 168: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Edi Purwanto. 159

Referensi

Ariefana, P. (2020). Kisah Tragis 3 Pasien COVID-19 Bunuh Diri, Stress Terpapar Corona. Suara Jakarta. https://jakarta.suara.com/ read/2020/09/04/095233/kisah-tragis-3-pasien-covid-19-bunuh-diri-stress-terpapar-corona?page=all

Batty, G. D., Kivimäki, M., Bell, S., Gale, C. R., Shipley, M., Whitley, E., & Gunnell, D. (2018). Psychosocial characteristics as potential predictors of suicide in adults: An overview of the evidence with new results from prospective cohort studies. Translational Psychiatry, 8(22). https://doi.org/10.1038/s41398-017-0072-8

CNN. (2020). Pasien Corona Bunuh Diri, Loncat dari RS Wisma Atlet Jakarta. CNN Indonesia,. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200909213718-20-544676/ pasien-corona-bunuh-diri-loncat-dari-rs-wisma-atlet-jakarta

Durkheim, E. (1951). Suicide. Free Press.

Ernes, Y. (2020). Depresi Usai Dinyatakan Positif COVID, IRT di Tangerang Diduga Bunuh Diri. Detik News. https://news.detik.com/berita/d-5263255/depresi-usai-dinyatakan-positif-covid-irt-di-tangerang-diduga-bunuh-diri

Indirawati, F. (2020). 114 Tentara Amerika Nekat Bunuh Diri Akibat Stress COVID-19. Viva Militer. https://www.viva.co.id/militer/militer-dunia/1308223-114-tentara-amerika-nekat-bunuh-diri-akibat-stress-covid-19

Ivbijaro, G., Kolkiewicz, L., Goldberg, D., N’jie, I. N. S., Edwards, T., Riba, M. B., Švab, I., Geller, J., & Enum, Y. (2021). Suicide prevention and COVID-19. Asia-Pacific Psychiatry, 1–12. https://doi.org/10.1111/appy.12482

Page 169: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

160. Potensi dan Pencegahan Bunuh Diri Masyarakat Perkotaan sebagai...

Knowles, J. R. P., Gray, N. S., O’Connor, C., Pink, J., Simkiss, N. J., & Snowden, R. J. (2021). The Role of Hope and Resilience in Protecting Against Suicidal thoughts and Behaviors During the COVID-19 Pandemic. Archives of Suicide Research, 0(0), 1–18. https://doi.org/10.1080/13811118.2021.1923599

Ornell, F., Schuch, J. B., Sordi, A. O., & Henrique, F. P. K. (2020). “Pandemic fear” and COVID-19: mental health burden and strategies. Brazilian Journal of Psychiatry, 42, 232–235.

Patel, A. B., & Kumar, S. (2021). A sociological study of suicide during COVID-19 in India. Mental Health and Social Inclusion, 25(1), 76–87.

Purwanto, E., & Arofa, E. (2021). Law enforcement regarding health protocols during the covid-19 pandemic in Indonesia. International Journal of Law, 7(3), 113–117.

Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2008). Teori Sosiologi. Kreasi Wacana.

Standish, K. (2021). A coming wave: suicide and gender after COVID-19. Journal of Gender Studies, 30(1), 114–118. https://doi.org/10.1080/09589236.2020.1796608

Standish, K., & Weil, S. (2021). Gendered pandemics: suicide, femicide and COVID-19. Journal of Gender Studies, 148(3).

Thea, F. (2021). Banyak yang Bunuh Diri di Jepang Selama Pandemi Covid-19. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210122180833-4-218135/banyak-yang-bunuh-diri-di-jepang-selama-pandemi-covid-19

Zalsman, G., Stanley, B., Szanto, K., Clarke, D. E., Carli, V., & Mehlum, L. (2020). Suicide in the Time of COVID-19: Review and Recommendations. Archives of Suicide Research, 24(4), 477–482. https://doi.org/10.1080/13811118.2020.1830242

Page 170: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 161 -

B A B D U A B E L A S

Green Intellectual Capital dan Karakter

Perusahaan dalam Mendukung

Environmental Performance Perusahaan

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia

Latar Belakang Masalah

Keberadaan perusahaan di Indonesia saat ini tak dapat

dipungkiri, hal ini ditunjukkan dari meningkatnya jumlah emiten

Masalah pencemaran lingkungan terutama yang banyak terjadi atas kelalaian perusahaan masih sangat banyak terjadi. Hal ini memunculkan banyaknya pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari keberadaan suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh green intellectual capital dan karakteristik perusahaan terhadap environmental performance. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mengikuti progran PROPER pada tahun 2016 – 2020, kecuali sektor keuangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel green intellectual capital dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap environmental performance, sedangkan variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap environmental performance.

Page 171: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

162. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

di Bursa Efek Indonesia. Peningkatan emiten diakui dapat

memberikan kontribusi bagi masyarakat seperti memberi

lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan konsumen,

membayar pajak, hingga kegiatan sosial yang saat ini semakin

banyak dilakukan oleh perusahaan. Ternyata dibalik itu semua

perusahaan juga banyak berpartisipasi pada keadaan sumber

daya alam yang semakin langka dan kondisi lingkungan yang

memburuk. Menurut Anggraini (2006) dalam Irawan (2019) hal

ini disebabkan oleh perusahaan dan industri yang lebih

mengutamakan konsep memaksimalkan laba yang berorientasi

pada kepentingan pemilik modal dan menyebabkan eksploitasi

sumberdaya alam dan manusia yang dilakukan perusahaan

mengakibatkan kerusakan lingkungan sehingga mengganggu

kehidupan manusia.

Masalah pencemaran lingkungan terutama yang banyak

terjadi atas kelalaian perusahaan masih sangat banyak terjadi.

Hal ini memunculkan banyaknya pertanyaan mengenai apa yang

sebenarnya menjadi tujuan dari keberadaan suatu perusahaan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada lebih dari 100

orang, termasuk belasan anggota penduduk adat dan perwakilan

dari organisasi bukan pemerintah di Kecamatan Jagoi Babang,

Provinsi Kalimantan Barat, dalam laporan yang

didokumentasikan menunjukan dokumentasi pendirian dan

ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah merugikan

penduduk adat dan mengambil hak-hak mereka atas hutan,

penghidupan yang layak, makanan, air dan kebudayaan, berita

tersebut dirilis dalam humanrightwatch.com pada 2019.

Page 172: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 163

Berdasarkan kasus yang dirilis dalam voaindonesia.com

oleh Riski (2017), tertulis bahwa warga penyintas lumpur

lapindo, hingga saat ini banyak yang mengalami masalah

kesehatan yang disebabkan oleh lumpur Lapindo. Salah satu

penyakit yang kerap dialami oleh masyarakat adalah Infeksi

Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Pada beberapa puskesmas

(Pusat Kesehatan Masyarakat) yang berada di sekitar tanggul

kolam penampungan lumpur terdapat peningkatan jumlah

pasien ISPA, hal ini terjadi sejak lumpur Lapindo meluap.

Namun, hal ini sangat disayangkan karena tidak semua

masyarakat maupun warga penyintas yang tinggal di sekitar

Porong mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah.

Dari kasus yang telah disebutkan dapat diketahui bahwa ternyata

terdapat perusahaan yang masih lalai dalam melakukan aktivitasnya

dan akhirnya menimbulkan dampak yang tidak baik pada lingkungan

sekitarnya. Dampak tersebut berseberangan dengan pendapat yang

diutarakan oleh Suratno et al. (2006) dimana tujuan dari kinerja

perusahaan yang sebenarnya adalah menciptakan lingkungan yang

baik. Namun, dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan

justru merusak lingkungan dan menyebabkan warga sekitar yang

terkena dampak penyakit dari kelalaian perusahaan.

Permasalahan mengenai lingkungan saat ini sudah menjadi

perhatian bagi sebagian besar perusahaan baik di tingkat nasional

maupun internasional. Permasalahan lingkungan tersebut sebagian

Page 173: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

164. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

besar disebabkan oleh perusahaan yang berada di bidang ekstraktif

yang menyebabkan pencemaran. Pencemaran lingkungan tersebut

dimulai dari pengambilan bahan baku hingga proses produksi.

Akibat dari kegiatan tersebut maka terjadilah kerusakan tanah,

kerusakan ekosistem, polusi udara, polusi air hingga polusi suara.

Dari permasalahan tersebutlah permintaan akan pengungkapan

lingkungan semakin meningkat.

Kinerja lingkungan (Environmental Performance)

Kinerja lingkungan (environmental performance)

merupakan kinerja perusahaan dalam mewujudkan lingkungan

yang baik (Suratno et al. 2006). Suratno et al. (2006) menyatakan

bahwa kinerja lingkungan dapat dipengaruhi oleh kinerja

keuangan perusahaan. Didukung dengan tanggapan dari

Earnhart dan Lizal (2006) kinerja keuangan yang sukses dapat

meningkatkan kinerja lingkungan di masa depan. Kondisi

keuangan berupa kesuksesan ataupun kegagalan keuangan akan

menjadi pertimbangan pihak manajemen dalam melaksanakan

kegiatan perbaikan-perbaikan aktivitas perusahaan di masa

periode berikutnya. Penelitian ini menggunakan kinerja

lingkungan yang merupakan hasil observasi langsung yang

dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup kepada

perusahaan yang kemudian diungkapkan ke dalam laporan

PROPER.

Page 174: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 165

Indikator kinerja lingkungan menurut Henri dan Journeault

(2008) merupakan langkah numerik dalam menyebarkan

informasi kunci yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan.

Wang, et al. (2002) dalam Sari dan Ulupui (2014) menjelaskan

mengenai program pengendalian pencemaran berbasis insentif

di China, dimana kinerja lingkungan perusahaan berperingkat

dan dilaporkan kepada pihak publik menggunakan media

dengan peringkat hijau, biru, kuning, merah dan hitam.

Perusahaan besar tentunya akan memiliki aktivitas yang lebih

banyak bila dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga

dapat menimbulkan pengaruh yang lebih besar pula kepada

masyarakat. Kwarto (2012) menyatakan bahwa pengelolaan

lingkungan mampu menghindarkan perusahaan dari reputasi

buruk dan juga klaim dari masyarakat dan pemerintah sehingga

hal ini dapat meningkatkan keuntungan ekonomi.

Di Indonesia konteks mengenai pentingnya pengungkapan

lingkungan dijabarkan dalam Undang-Undang Perseroan

Terbatas No.40 Pasal 74 Tahun 2007. Dalam UU tersebut

dinyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan

usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya

alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan. Bersamaan dengan UU tersebut Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No.1 (PSAK) paragraf kesembilan juga

mendukung masalah pelaporan pengungkapan lingkungan yang

Page 175: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

166. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

menyatakan bahwa perusahaan dapat menyajikan laporan

tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan

laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi

industri yang memegang peran penting faktor-faktor lingkungan

hidup dan bagi industri yang menganggap karyawannya sebagai

kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Dalam menghasilkan profit tentu suatu perusahaan

memerlukan modal, modal dapat terdiri dari modal sendiri,

modal pemegang saham ataupun modal yang berasal dari

pinjaman pihak lain. Ketergantungan suatu perusahaan kepada

utang dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan dapat

mempengaruhi kinerja lingkungan. Apabila rasio utang semakin

tinggi maka aktivitas perusahaan dalam mengelola dan

memperbaiki lingkungan akibat dari dampak operasinya akibat

laba dari penjualan perusahaan yang akan dialokasikan untuk

menurunkan resiko keuangan akan menurun.

Sebagai bentuk kinerja lingkungan perusahaan maka

perusahaan menunjukan perhatian dan kepedulian perusahaan

terhadap lingkungan, maka dari itu perusahaan membuat suatu

pengungkapan aktivitas lingkungan yang tercantum dalam

laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan (Ciriyani,

2016). Dalam laporan keberlanjutan (sustainability report)

informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan bisa

Page 176: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 167

didapatkan. Pengungkapan lingkungan yang dilakukan oleh

perusahaan dalam melakukan aktivitasnya disebut dengan

environmental disclosure atau corporate environmental

disclosure (CED).

Environmental disclosure merupakan bagian dari

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Pengertian

dari environmental disclosure sendiri adalah pengungkapan

informasi dalam laporan tahunan yang berkaitan dengan

lingkungan hidup. Pengungkapan CSR menurut Effendi (2016)

adalah sebuah mekanisme yang dilakukan oleh suatu organisasi

dengan senantiasa memberikan perhatian terhadap lingkungan

baik lingkungan hidup maupun lingkungan sosial pada setiap

operasi atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut

Aulia (2015) pengelompokan pengungkapan CSR dibagi menjadi

3 (tiga) bagian yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, semua

bagian memiliki dampak terhadap aktivitas perusahaan.

Secara umum, Laporan Tahunan perusahaan terdiri dari

pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan sukarela muncul

dari kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar,

keberhasilan suatu perusahaan tidak dilihat dari laba semata

tetapi juga ditentukan dari kepedulian terhadap masyarakat di

sekitas perusahaan (Ikbal, 2012). Peraturan mengenai

Page 177: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

168. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

pengungkapan sukarela tertera dalam Peraturan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1 Paragraf 12, 2009), yang

menyatakan bahwa “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan

tambahan, seperti laporan mengenai lingkungan hidup, laporan

nilai tambah, khususnya bagi industri di mana faktor-faktor

lingkungan hidup memegang peranan penting bagi industri yang

menganggap pegawai sebagai bagian pengguna laporan yang

memegang peranan penting”.

Kinerja lingkungan (Environmental Performance)

Environmental performance atau kinerja lingkungan

merupakan hasil dari usaha melestarikan dan mengelola

lingkungan Burhany dan Nurniah (2014). Perusahaan yang

kinerja lingkungannya baik akan mendapatkan respon positif dan

pandangan baik dari masyarakat. Hal ini dapat mendorong

ketertarikan investor pada saham perusahaan karena investor

akan lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki gambaran

bagus di mata masyarakat (Haryati dan Rihatiningtyas, 2015). Hal

ini tidak luput dari kemampuan perusahaan dalam melakukan

kinerja lingkungan dengan baik.

Kinerja lingkungan dapat terwujud dengan cara memelihara

dan melestarikan alam. Perusahaan yang menghasilkan limbah

residu dari kegiatan produksinya dan perusahaan yang

mempunyai proses bisnis yang berhubungan langsung dengan

Page 178: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 169

alam, kinerja lingungan menjadi hal yang sangat vital untuk

dilakukan (Sarumpaet, et al., 2015). Kinerja lingkungan dapat

diukur dengan pendekatan internasional maupun standar

nasional. Pengukuran dengan standar internasional adalah

melalui pendekatan indikatr dalam Global Reporting Initiative

(GRI) G4. Sedangkan untuk pendekatan dengan standar nasional

diwujudkan dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan merupakan kendala sosial yang

dimiliki, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat likuiditas,

umur perusahaan, struktur dewan komisaris, profil perusahaan,

negara tempat berdirinya perusahaan, negara pemilik suatu

perusahaan, dan lain sebagainya (Veronica, 2009).

Karakteristik perusahaan menjadi ciri-ciri khusus

perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut dengan

perusahaan lainnya. Karakteristik perusahaan dapat

menjelaskan variasi dari luas pengungkapan sukarela dalam

laporan tahunan, karakteristik perusahaan merupakan

prediktor kualitas suatu pengungkapan (Lang dan Lundholm,

1993).

Page 179: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

170. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan alat atau tolak ukur

untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan dimana hal ini

diukur berdasarkan peraturan Bapepam KEP-11/PM/1997

mengenai bentuk dan isi pendaftaran perusahaan besar atau

kecil, mengenai total kekayaan atau total aktiva yang dimiliki

perusahaan menengan atau kecil tidak lebih dari Rp

100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) dan perusahaan

besar memiliki kekayaan atau total aktiva lebih dari Rp

100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah). Ukuran

perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam segi. Besar

kecilnya ukuran suatu perusahaan dapat didasarkan ada total

nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga

kerja dan lain sebagainya. Semakin besar item-item tersebut

maka akan semakin besar pula ukuran suatu perusahaan (Hilmi

dan Ali, 2008).

Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu

memperoleh laba atau keuntungan. Rasio profitabilitas

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio profitabilitas

dapat memberikan ukuran tingkat efektifitas pada manajemen

perusahaan ditunjukan dari laba yang diperoleh (Kasmir, 2012).

Page 180: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 171

Profitabilitas perusahaan merupakan rasio utama dalam seluruh

laporan keuangan karena tujuan utama dari perusahaan

merupakan hasil operasi atau keuntungan. Sedangkan,

keuntungan merupakan hasil akhir dari kebijakan dan

keputusan yang diambil oleh manajemen.

Profitabilitas sangat penting bagi seluruh pengguna

laporan tahunan, khususnya investor ekuitas dan kreditor. Bagi

investor ekuitas, laba menjadi satu-satunya faktor penentu

perubahan nilai sekuritas. Pengukuran dan peramalan laba

menjadi pekerjaan penting bagi investor ekuitas. Sedangkan bagi

kreditor, laba dan arus kas menjadi sumber pembayaran bunga

dan pokok. Berikut rasio-rasio yang digunakan dalam

pengukuran profitabilitas:

Net Profit Margin (NPM)

NPM tergolong dalam rasio profitabilitas, dimana rasio ini

merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva ataupun

saham. Dengan begitu NPM merupakan rasio yang mengukur

presentase setiap nilai penjualan yang tersisa dikurangi dengan

seluruh pengeluaran termasuk pajak (Sartono, 2008). Berikut

rumus pengukuran NPM:

𝑁𝑃𝑀 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛

Page 181: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

172. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

Return On Assets (ROA)

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung

keuntungan bersih yang didapat dari penggunaan aktiva (Lestari

dan Sugiharto, dalam (Rinati, 2016). Apabila ROA semakin tinggi

maka semakin baik pula produktivitas aset dalam memperoleh

keuntungan bersih. Secara eksplisit ROA memperhitungkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi

pemegang saham biasa setelah menghitung bunga (biaya utang)

dari dividen saham preferen. Selama perusahaan mampu

meningkatkan laba maka setiap utang mampu meningkatkan

laba dan setiap utang dapat menyebabkan kenaikan pada ROA

dan memberi keuntungan bagi pemegang saham biasa. Angka

ROA disebut baik apabila presentasenya lebih dari 2%. Berikut

rumus perhitungan ROA:

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

Return On Assets (ROE)

ROE adalah salah satu rasio profitabilitas yang

menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba yang bisa didapatkan oleh pemegang saham

(Yuliastuti, 2009). ROE dihitung dengan cara membagi laba

bersih dengan jumlah ekuitas perusahaan. Secara eksplisit ROE

menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

Page 182: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 173

bagi pemegang saham biasa, setalah dilakukan perhitungan laba

biaya utang dan dividen saham preferen. Bagi investor, ROE

meerupakan hal penting karena menjadi indiktor penting dalam

menilai prospek perusahaan dengan melihat sejauh mana

pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Dengan begitu investor

dapat mengetahui sejauh mana perusahaan yang dapat

menghasilkan laba tinggi, hal ini bisa mempengaruhi harga

saham. Berikut rumus perhitungan ROE:

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan

mengungkapkan peringkat PROPER pada tahun 2016 – 2020,

kecuali sektor keuangan karena perbedaan analisis kinerja

keuangan, dan perusahaan keuangan cenderung melakukan

aktivitas yang lebih berfokus pada kegiatan keuangan, sehingga

diindikasikan akan lebih mempunyai karakteristik perusahaan

(kinerja keuangan) yang berbeda dengan perusahaan sampel

lain (Hanindita, 2017). Periode yang dipilih dalam penelitian ini

adalah lima tahun terahir hal ini karena pada lima tahun tersebut

GRI GSBB (Global Sustainability Standart Board) mulai

memperkenalan GRI Standards yang kemudian diluncurkan

pada tahun 2017 dan GRI Standards mulai efektif berlaku pada

Page 183: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

174. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

tanggal 1 Juli 2018 (Pusaka, 2017), alasan lain dipilihnya periode

tersebut karena merupakan data terbaru yang dapat diperoleh

dan diharapkan dengan periode tiga tahun tersebut akan

diperoleh hasil yang baik dalam menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengungkapan lingkungan. Pemilihan sampel

dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu dengan cara

mengumpulkan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dan

sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang

dipertimbangkan dalam pemilihan sampel antara lain sebagai

berikut:

1. Seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

kecuali sektor keuangan.

2. Annual report perusahaan tersedia dan dapat diakses melalui

website www.idx.co.id selama tiga tahun berturut-turut mulai

2016 – 2020.

3. Perusahaan yang mengungkapkan peringkat PROPER

(Penilaian Peringkat Kinerja) dalam Pengelolaan Lingkungan

dari Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2016 - 2020.

4. Menerbitkan sustainability report selama periode 2016 –

2020 dengan standar GRI.

Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial atau uji t dilakukan untuk menguji pengaruh

dari variabel independen yaitu GIC, karakteristik perusahaan

Page 184: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 175

yang diwakili oleh ukuran perusahaan dan profitabilitas

terhadap environmental performance secara parsial. Apabila

nilai signifikan uji t < 0.05, artinya variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara

parsial, dan sebaliknya.

Tabel 1 Uji Parsial (t)

Variabel

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

β Std.

Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -.952 .711 -1.339 .189

GIC (X1) 2.281 .610 .497 3.738 .001 .941 1.063

Ukuran Perusahaan

(X2) .181 .055 .444 3.279 .002 .909 1.100

Profitabilitas (X3) .163 .240 .094 .682 .500 .867 1.153

Pengaruh Green Intellectual Capital terhadap Environmental Performance

Dalam penelitian ini GIC diukur dengan pengukuran

berdasarkan penelitian Chen dan Hung (2014) dimana setiap

item yang diungkapkan oleh perusahaan akan diberi skor 1 dan

sebaliknya apabila terdapat item yang tidak diungkapkan oleh

perusahaan akan diberi skor 0. Kemudian jumlah yang

diungkapkan dibagi dengan total dari seluruh kriteria yang

harus diungkapkan. Berdasarkan pengujian yang telah

dilakukan, didapatkann hasil yang menunjukkan bahwa GIC

Page 185: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

176. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

berpengaruh positif terhadap environmental performance

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 pada uji parsial

yakni sebesar 0.001 < 0.05, maka dari itu dapat disimpulkan

bahwa green intellectual capital berpengaruh terhadap

environmental performance.

Uraian diatas sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Chandra dan Augustine (2019), Oktris (2018),

dan Yadiati et al (2019) yang menyatakan bahwa GIC memiliki

pengaruh signifikan terhadap environmental performance.

Menurut Chandra dan Augustine (2019) dengan adanya inisiatif

perusahaan untuk mengelola intellectual capital dengan

memperhatikan lingkungan akan meningkatkan kinerja non

keuangan dengan nilai dari seluruh kegiatan perusahaan baik

produk maupun jasa, bahkan proses bisnis yang dijalankan

dapat meraih penghargaan pada bidangnya, sehingga

kemungkinan besar dapat diakui oleh lembaga terkait.

Kondisi lingkungan saat ini memicu perusahaan untuk

menjadi lebih tanggap dan bertanggung jawab dalam

meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan,

sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas kinerja

lingkungan suatu perusahaan. Hal tersebut didukung dengan

teori RBV dimana reputasi perusahaan dianggap sebagai atribut

penting dalam mendukung tujuan perusahaan dalam hal

Page 186: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 177

keberlanjutan dan dengan demikian dapat meningkatkan daya

saing dan kinerja perusahaan (Yadiati et al. 2019).

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Environmental Performance

Dalam penelitian ini variabel ukuran perusahaan menjadi

salah satu perwakilan dari karakteristik perusahaan. Ukuran

perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan melihat jumlah

aset yang dimiliki oleh perusahaan dan kemudian

ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma dengan tujuan

untuk menyamakan variabel lain karena total aset jauh lebih

besar jika dibandingkan dengan variabel lain. Berdasarkan pada

hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil yang

menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap environmental performance. Keputusan tersebut

diambil berdasarkan pada hasil uji parsial, dimana nilai

signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni sebesar 0.002 < 0.05. Maka

dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap environmental performance.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Aulia, 2015), Defitra (2018), dan Ariesandy (2018) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap environmental performance. Menurut Bilbina (2020)

hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai aset perusahaan

mengalami perkembangan dan ukuran perusahaan yang tinggi

Page 187: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

178. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

akan cenderung lebih banyak mengungkapkan informasi

mengenai lingkungan dan perusahaan yang memiliki kepedulian

terhadap lingkungan. Apabila perusahaan lebih besar

mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat sekitar, maka

dorongan untuk menjalankan aktivitas lingkungan juga semakin

besar (Tanjung dan Kurnia, 2020).

Pengaruh Profitabilitas terhadap Environmental Performance

Dalam penelitian ini variabel karakteristik perusahaan

juga diwakili oleh profitabilitas dimana variabel ini diukur

menggunakan Return on Equity dengan melihat laba yang

dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Berdasarkan pada hasil

pengujian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap environmental

performance dimana nilai signifikan lebih besar dibandingkan

0.05 pada uji parsial, yaitu sebesar 0.500 > 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

environmental performance.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian oleh Dewi dan

Yasa (2017), Ciriyani dan Putra (2016) dan penelitian oleh

Paramitha dan Rohman (2014) dimana profitabilitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap environmental performance.

Alasannya adalah karena hasil observasi yang telah dilakukan

rata-rata dari profitabilitas unit analisis cenderung rendah. Maka

Page 188: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Grace C. Aninda & Irma P. Sofia. 179

dari itu semakin rendah profit yang diterima oleh perusahaan,

maka kemungkinan perusahaan tidak melaksanakan

pengungkapan tanggung jawab lingkungan yang perlu

disampaian oleh perusahaan tersebut (Dewi dan Yasa, 2017).

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas rendah

menganggap bahwa tidak perlu mengadakan pelaporan karena

dianggap akan memerlukan biaya besar dalam pelaksanaannya.

Sedangkan menurut Paramitha dan Rohman (2014) dengan

tingginya tingkat profitabilitas, maka perusahaan tidak perlu

mengungkapkan informasi karena stakeholder akan

melegitimasi perusahaan dan beranggapan bahwa perusahaan

baik untuk diinvestasi.

Pengaruh Green Intellectual Capital, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Environmental Performance

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah GIC,

dan karakteristik perusahaan yang diwakili oleh ukuran

perusahaan dan profitabilitas. Berdasarkan hasil uji statistik

simultan (uji F) diperoleh hasil bahwa variabel dalam penelitian

ini berpengaruh secara simultan terhadap environmental

performance. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi sebesar

0.000 yakni lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0.05,

dan diperoleh nilai F tabel sebesar 2.86, yang berarti F hitung >

F tabel (8.039 < 2.86).

Page 189: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

180. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

Penelitian ini memperoleh hasil nilai koefisien

determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.257 atau setara

dengan 25.7 persen yang artinya sebesar 25.7 persen

environmental performance dapat dipengaruhi oleh GIC, dan

karakteristik perusahaan yang diwakili oleh ukuran perusahaan

dan profitabilitas dan sisanya sebesar 74.3 persen dipengaruhi

oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Keunggulan kompetitif suatu perusahaan dapat

ditunjukkan dari sumber daya dan kemampuan perusahaan

(Barney, 1991 dalam Oktris, 2018), dan disisi lain dalam

mencapai keunggulan yang berkelanjutan tersebut perusahaan

harus memiliki tanggung jawab pada sosial dan lingkungan

(Hart, 1995; Orsato, 2006 dalam Oktris, 2018). Hal tersebut

didukung oleh teori legitimasi dimana suatu perusahaan atau

organisasi akan terus berjalan dan beroperasi secara

berkelanjutan jika masyarakatnya sendiri memiliki kesadaran

bahwa perusahaan atau organisasi tersebut berjalan sesuai

sistem nilai masyarakat (Ahmad dan Sulaiman, 2004). Dengan

kata lain dapat disebutkan bahwa seluruh upaya yang telah

disebutkan dapat dikatakan sebagai bentuk

pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan untuk

stakeholder

Page 190: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 181 -

B A B T I G A B E L A S

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Perilaku Konsumen Dan Bisnis Dalam

Lingkup Urban

Yohannes Totok Suyoto

Dunia menyaksikan pandemi Covid-19 yang

memaksakan disrupsi yang tidak pernah diramalkan

sebelumnya (Samal et al., 2020). Pandemi Covid-19 bukanlah

krisis normal sehingga keputusan dan kebijakan ekstrim harus

diambil untuk mengendalikan penyebaran penyakit dan

menjaga kehidupan, termasuk diantaranya lockdown total

Pandemi Covid-19 adalah krisis kemanusiaan global yang

mencuatkan situasi kritis. Situasi kritis mendorong

perilaku manusia menuju arah yang berbeda dengan

beberapa aspek keputusan dan tindakan yang tidak

dapat dibatalkan (Metha et al., 2020). Pergeseran

perilaku konsumen memaksa organisasi bisnis untuk

mengambil langkah strategis dalam upaya

mempertahankan eksistensi saat ini dan pertumbuhan di

masa yang akan datang.

Page 191: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

182. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

ataupun sebagian. Hal ini menimbulkan ketidakstabilan

ekonomi negara karena semua elemen ekonomi terkait dengan

langkah-langkah ekstrim kesehatan masyarakat dan lockdown.

Isyarat ketidakstabilan ekonomi tampak pada perubahan

dinamika pasar dengan tingkat turbulensi yang seringkali tidak

dapat ditoleransi. Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil,

konsumen mengalami transformasi perilaku meskipun seberapa

besar transformasi pada masa kritis akan bertahan masih

menyisakan sebuah pertanyaan (Oana, 2020; Metha et al., 2020).

Transformasi perilaku konsumen mendorong organisasi bisnis

untuk mengambil langkah strategis konkrit untuk

mempertahankan kelangsungan bisnis dan mengambil peluang

pertumbuhan. Pergeseran perilaku konsumen akibat Pandemi

Covid-19 menuntut antisipasi strategis dengan langkah-langkah

implementasi yang persisten bagi setiap bisnis.

Covid-19 pada dasarnya adalah sebuah krisis

kemanusiaan yang tidak dapat dihapus dari sejarah (Tyagi &

Pabalkar, 2021). Eksistensinya menyerang dan menghancurkan

segala sendi kehidupan manusia, bahkan esksistensi ras manusia

itu sendiri. Dua eksistensi, Covid-19 dan manusia, yang tidak

dapat ko-eksistens, hidup dan ada bersama. Keduanya memiliki

fungsi saling meniadakan. Dahsyatnya serangan dan

penghancuran yang diakibatkan, peniadaan manusia, mengubah

perilaku ras manusia itu dalam segala hal. Pandemi Covid-19

mengubah kehidupan manusia sebagai makluk sosial dan

makhluk ekonomikus (Kumar & Abdin, 2020; Sfetcu, 2020),

bahkan makhluk religius (Boguszewski et al., 2020). Sebagai

Page 192: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.183

makhluk ekonomikus, pergeseran terjadi dalam soal bagaimana

manusia berperilaku dan berdaya-upaya untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Covid-19 mengubah perilaku konsumen

dengan cara yang tidak terdefinisikan dan diramalkan (Tyagi &

Pabalkar, 2021). Seluruh lapisan masyarakat turut menanggung

dampaknya, tidak terkecuali masyarakat yang tinggal di

perkotaan. Disinyalir bahwa lingkungan perkotaan justru paling

banyak menderita sengsara karena virus Covid-19 mendapatkan

ruang lebih leluasa penyebarannya. Padatnya penduduk, jarak

antar rumah berdekatan, dan potensi kerumunan yang sering

tidak terhindarkan menjadi pemicu paling besar penularannya.

Tulisan ini merupakan sebuah refleksi singkat atas Covid-

19 dan dampaknya bagi perilaku manusia dan organisasi bisnis.

Melalui refleksi ini, penulis hendak mencoba memahami realitas

Covid-19 sebagai sebuah krisis kemanusiaan. Pencarian

pemahaman ini dirasa penting menjadi pergumulan agar

manusia mendapatkan fundamen bagi pamaknaan eksistensinya

sendiri secara mendasar. Penulis melanjutkan penelisikan

renungan dengan mencoba melihat akibat Covid-19 terhadap

perilaku manusia sebagai makhluk yang berdaya-upaya

melakukan konsumsi bagi pemenuhan hidupnya. Pemahaman

mengenai perubahan perilaku konsumen menjadi ancangan

untuk sedikit melakukan telaah mengenai implikasi logis

perubahan itu bagi strategi bisnis. Sebagai bagian sendi hidup

fundamental, dunia bisnis dituntut untuk memiliki kecepatan

dalam merespons perubahan dengan menyusun dan

Page 193: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

184. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

menjalankan strategi baru yang efektif demi keberlangsungan

bisnis sekarang dan dimasa depan.

Krisis Kemanusiaan Covid-19

Dunia ini tidak hanya sekali ini mengalami bencana

pandemi mengerikan, tetapi pandemi Covid-19 saat ini

merupakan satu krisis kemanusiaan global terbesar yang

tampaknya tidak mudah begitu saja dapat diatasi (Suzaini et al.,

2020; WHO, 2020b). Pandemi dahsyat telah terjadi sebelum

zaman postmodern saat ini. Pandemi-pandemi hebat yang

pernah melanda kehidupan manusia di hampir semua belahan

dunia memang memaksakan perubahan yang menyajikan cerita

derita bagi generasi berikutnya. Peristiwa Black Dath yang

terjadi pada pertengahan abad keempat belas telah

mengakibatkan kematian lebih dari separuh penduduk Eropa.

Pada abad keenam belas, orang-orang Spanyol yang bermigrasi

ke Amerika membawa penyakit Smallpox yang membunuh

sekitar 90% penduduknya. Penyakit Cholera menghantam dunia

pada abad kesembilan belas yang hampir menghabiskan

Sebagian besar penduduk manusia di bumi. Lebih dari separuh

penduduk dunia dihancurkan oleh penyakit Flu yang tidak

mudah dimusnahkan pada saat itu.

Pada abad ini, serangan penyakit AIDS dikabarkan

merenggut nyawa manusia hampir 40 juta di seluruh dunia.

Terbilang lebih dari 100.000 manusia meninggal di seluruh

dunia akibat virus SARS pada tahun 2003 dan Swine Flu pada

Page 194: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.185

tahun 2009-2010. Itulah sekelumit penggalan dari rentetan

peristiwa serangan virus dan penyakit penghangus kehidupan

yang menandai perjalanan sejarah hidup manusia di bumi. Alih-

alih memaksa kita untuk memandang kematian Ketika berbicara

tentang Covid-19, kita justru ditarik untuk melihat kehidupan

dan merengkuhnya erat-erat melalui rangkaian pikiran, sikap,

dan tata kelakuan yang tepat dan tidak meremehkan terhadap

keganasan Covid-19.

Belum hilang semua ingatan akan sejarah penderitaan

manusia akibat penyakit besar itu, disini dan sekarang sudah

datang Covid-19 dari Wuhan, China, yang kunjungannya tidak

mengenal batas-batal wilayah. Semua belahan dunia yang dihuni

manusia dia hampiri tanpa mengenal diskriminasi ras, budaya,

agama, dan status sosial. Semua yang tidak waspada dicabut

eksistensinya. Semua yang tidak disiplin diambil nyawanya

tanpa menunggu waktu. Kelakuan Covid-19 memang

menggelikan dan menyebalkan. Nyawa manusia dihargai sangat

tidak manusiawi. Bahkan kehadirannya ingin membuat manusia

tidak berharga karena setiap saat harus siap sedia pergi

meninggalkan apa yang dimiliki di dunia ini.

Serangan dahsyat Covid-19 yang tak kenal waktu seakan

ingin memaksa manusia membicarakan kematian disetiap

waktu sebelum dirinya dihantamnya. Covid-19 adalah tragedi

kemanusiaan yang membelah tipis dunia kehidupan dan

kematian manusia. Namun, manusia yang tetap waspada, tetap

berjaga siaga, berani disiplin-patuh, serta mengerti aturan main

Page 195: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

186. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

penyelamatan, tampaknya dapat lolos dan terhindar sementara

dari kibasan anginnya. Kelengahan dan kesombongan manusia

menjadi momen penting yang dinantikan Covid-19 untuk

menjauhkannya dari keberuntungan hidup. Tidak ada lagi

keberuntungan bagi manusia bagi Covid-19 bagi yang

menyisakan kecerobohan terhadap Covid-19. Yang membuatnya

beruntung adalah kesadaran dan upaya personal-komunal

dalam menjauhkan jarak antara hidup dan mati. Memang

menghadapi Covid-19, arah permenungan dipaksa berjalan

dalam tingkatan yang paling mendasar, kehidupan dan

kematian. Dihadapan Covid-19, manusia dapat bertahan hidup

tetapi bisa dipaksa melepaskan kehidupan jika tidak memiliki

keutamaan hidup melawan keperkasaannya.

Catatan resmi menunjukkan bahwa Covid-19 menyerang

lebih dari 200 negara di dunia. Kematian yang diakibatkannya

tidak tanggung-tanggung (WHO, 2021). Di seluruh negara yang

terkena pandemi, tercatat 191.148.056 orang yang terserang

Covid-19. Dari jumlah tersebut, sejumlah 4.109.303 manusia

mengalami kematian. Di Indonesia pada tanggal 22 Juli 2021

tercatat 3.033.339 orang terserang virus Covid-19. Sejumlah

2.392.923 dinyatakan sembuh dan 79.032 meninggal dunia.

Catatan jumlah serangan dan kematian di seluruh dunia dan

Indonesia khususnya ini hanya ingin menggambarkan

dahsyatnya dampak pandemi Covid-19 pada kehidupan

manusia.

Page 196: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.187

Sulit untuk dibayangkan jumlah penyintas dan korban

kematian yang akan menyusul di waktu mendatang mengingat

bahwa diperkirakan Covid-19 tidak mau segera pergi. Ini

menjadi semakin jelas bahwa skala pendemik pada saat ini

membutuhkan refleksi yang serius tentang bagaimana

masyarakat seharusnya menghadapi penyakit menular

semacam ini (Delanty, 2020). Telah banyak penelitian yang

mengangkat pandemi Covid-19 dari sudut pandang kesehatan,

sosial, politik, budaya, agama, dan ekonomi yang memberikan

insight, temuan, dan pelajaran yang sangat menentukan. Itu akan

menjadi catatan penting bagi pemahaman dan bahan praksis

hidup manusia di wilayah hidup sosial dan kerja.

Kesehatan menjadi isu utama dalam konteks pandemi

Covid-19. Kesehatan menjadi prasyarat utama bagi kualitas

hidup manusia. Ditengah isu utama itu, pandemi Covid-19

memberikan dampak besar pada bidang ekonomi. Secara

sederhana, ekonomi merupakan bidang hidup yang berisi

tentang bagaimana manusia berperilaku dalam upayanya

memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan yang dimaksudkan

adalah kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang

dikonsumsi demi kelangsungan hidup dalam berbagai bentuk

dan formatnya. Sebagai makhluk yang mengkonsumsi, manusia

membutuhkan barang dan jasa yang dapat memuaskannya dan

oleh karena itu disebut sebagai konsumen. Sebagai konsumen,

manusia melakukan tindakan tertentu agar kebutuhan akan

barang dan jasa itu terpenuhi. Perilakunya sebagai konsumen

Page 197: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

188. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

dipengaruhi oleh banyak hal baik yang bersifat internal maupun

eksternal (Tyagi & Pabalkar, 2021).

Ada banyak faktor internal yang mempengaruhi perilaku

konsumen, misalnya kepribadian, usia, jenis kelamin,

pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Faktor-faktor eksternal

yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah kondisi

sosial, ekonomi, budaya, politik, hukum, agama, teknologi,

lingkungan alam dan sebagainya. Tanpa bermaksud menafikan

faktor eksternal yang lainnya, dengan tegas harus dikatakan

bahwa pandemi Covid-19 saat ini menjadi faktor eksternal yang

paling menentukan perilaku manusia sebagai konsumen.

Perubahan Perilaku Konsumen

Pandemi Covid-19 berdampak besar pada perilaku

konsumen, khususnya mewujud dalam mitigasi kesehatan dan

perilaku konsumsi yang dilakukan konsumen (Miri et al., 2020).

Harus diakui bahwa pandemi Covid-19, secara langsung atau

tidak langsung, menggerakkan terjadi perubahan perilaku

konsumen (Government of Alberta, 2020). Seth (2020)

menyebutkan delapan dampak Covid-19 terhadap perilaku

konsumen, yaitu hoarding, improvisation, pent-up demand,

embracing digital technology, store comes, blurring work-life

boundaries, reunion with friends and family, dan discovery of

talent. Berikut ini diuraikan secara singkat apakah yang

dimaksud dengan setiap perubahan tersebut.

Page 198: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.189

Hoarding adalah perilaku menimbun barang-barang

penting untuk kebutuhan hidup sehari-hari yang mengakibatkan

kelangkaaan dan persediaan habis (Seth,2020). Perilaku ini

merupakan reaksi spontan dan cerminan rasa panik yang umum

terjadi akibat ketidakpastian akan masa depan. Konsumen

memborong pembelian barang sehingga terjadi kekosongan

barang di pasaran. Kekosongan ini memicu perilaku spekulatif

produsen untuk menaikkan harga barang demi keuntungan

besar yang disisi lain memberatkan kemampuan beli konsumen.

Dampak berikutnya adalah munculnya improvisation,

yaitu reaksi spontan konsumen mengatasi kendala yang

dihadapi. Ketika melakukan improvisasi, konsumen

menciptakan pola perilaku baru yang sesuai dengan keadaan

saat itu dan meninggalkan kebiasaan berperilaku lama yang

biasa dijalankan (Seth, 2020). Prilaku konsumsi yang berbentuk

improvisasi menggambarkan cara baru berperilaku yang tidak

terencana. Tindakan itu bukan bentuk kreativitas melainkan

respons takut terhadap ketidakpastian dan penurunan daya

tahan mental atas beratnya hantaman Covid-19.

Dalam konteks pembelian barang dan jasa, improvisasi

mendapatkan bentuk nyatanya pada panic buying yang beberapa

hari terakhir kita lihat pada perilaku pembelian produk

minuman kaleng instan. Konsumen bertindak membeli produk

dengan mengikuti apa yang dirasakan dalam hati dan tidak

mengindahkan pertimbangan yang panjang (Radjou et al., 2012).

Sungguhpun ini merupakan reaksi spontan yang umum terjadi,

Page 199: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

190. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

tetapi akan mengakibatkan konsumen meningalkan kebiasaan

konsumsi lama yang sudah tertanam dalam pola perilakunya.

Memang tetap menjadi pertanyaan apakah ketika pandemi

Covid-19 sudah pergi, konsumen akan kembali pada kebiasaan

konsumsi yang lama?

Pent-up demand adalah perilaku konsumen dimana

konsumen mengambil keputusan untuk menunda pembelian

dan konsumsi barang dan jasa (Seth, 2020). Penundaan

didasarkan adanya krisis dan ketidakpastian dalam ekonomi.

Kondisi krisis mengakibatkan kemampuan dan daya beli

konsumen melemah. Pelemahan daya beli karena pendapatan

yang diperoleh dari sektor ekonomi terganggu. Konsumen

cenderung menahan diri untuk tidak membeli produk yang tidak

mendesak, misalnya mobil, rekreasi, hiburan, perjalanan, dan

sebagainya.

Perilaku pent-up demand tentu mempengaruhi jalannya

roda perekonomian secara lebih luas sebab itu menyebabkan

tidak terjadinya transaksi dan oleh karena itu perputaran uang

melambat. Untuk kategori produk yang tidak penting dan tidak

mendesak, akan terjadi stagnasi perdagangan yang

mengakibatkan penurunan serapan barang dipasaran menjadi

terhambat dan melemah. Sektor industri seperti otomotif dan

jasa perjalanan merupakan sektor-sektor yang paling banyak

menderita kerugian akibat pandemi Covid-19 sebab konsumsi

konsumen diarahkan pada aspek kesehatan. Bahkan sektor

pendidikan tidak lepas dari jeratan pandemic Covid-19, pasalnya

Page 200: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.191

tidak sedikit orangtua calon mahasiswa lebih memilih untuk

melakukan penundaan kuliah anaknya di pendidikan tinggi.

Pergeseran perilaku konsumen yang paling fenomenal

adalah perilaku penggunaan teknologi digital. Embracing digital

technology adalah kegandrungan konsumen pada teknologi

digital dan kesukaan besar konsumen pada teknologi digital

yang semakin mengesankan kemajuannya itu menjadi solusi

baru di saat pandemic Covid-19 (Seth, 2020). Disaat semua

orang harus mengikuti aturan formal social distancing dan work

from home, perilaku pemanfaatan teknologi digital meningkat

berkali-kali lipat. Aplikasi Zoom atau Google Meet dan

sebagainya yang awalnya tidak menjadi instrumen vital untuk

menjalankan aktivitas, dengan adanya pandemic Covid-19,

mendadak berubah menjadi alat wajib yang memang

memberikan solusi bagi kendala tatap muka.

Banyak sektor industri merasakan manfaat besar dengan

adanya teknologi semacam itu. Misalnya, sektor pendidikan

paling mendapatkan kemudahan bagi proses pengajaran

pendidik dan pembelajaran siswa. Meskipun tingkat efektivitas

tetap menjadi keprihatinan, tetapi dalam kondisi darurat

pandemic Covid-19, intrumen digital seperti itu menjadi

pemecah masalah yang menggembirakan. Itu membuahkan hasil

dimana tidak terjadi kemandegan dalam proses bisnis

pendidikan. Untuk keperluan komunikasi dan hiburan yang lain,

konsumen beralih pada media sosial, seperti whatsapp,

instagram, youtube, dan sebagainya. Meskipun untuk bentuk

Page 201: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

192. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

pekerjaan tertentu tidak dapat diselesaikan dengan

pemanfaatan teknologi digital, tetapi setidak-tidaknya teknologi

itu membantu memberikan kemudahan dalam mengatasi

hambatan tertentu. Dengan itu, konsumen ingin

mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan pada tempat

pertama dan utama di tengah pandemic Covid-19.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan cara baru dalam soal

mobilitas. Kebijakan “tetap tinggal di rumah” demi kesehatan

dan keselamatan memaksa konsumen untuk tidak melakukan

aktivitas konsumsi di mall, took, pasar, warung, dan sebagainya.

Store comes adalah tindakan konsumen untuk tidak melakukan

transaksi pembelian dan konsumsi barang dan jasa di tempat

penyedia barang dan jasa tersebut (Seth, 2020). Konsumsi

dilakukan di rumah. Sekolah dilakukan secara daring.

Mahasiswa belajar dari rumah. Dosen mengajar dari rumah.

Rapat-rapat untuk urusan kantor juga dilakukan secara online.

Tidak diijinkan ada pertemuan fisik yang mengakibatkan

penyebaran Covid-19 mendapatkan ruang yang leluasa.

Konsumen tidak berinteraksi langsung secara fisik dengan

penjual. Berbagai bentuk aplikasi online, misalnya Gojek, Grab,

Shopee, Tokopedia, Lazada, dan sebagainya memberikan

fasilitas penuh pada perubahan perilaku konsumsi.

Blurring work-life boundaries merupakan kenyataan yang

menggambarkan bahwa konsumen konsumen mengalami

kaburnya batas antara hidup dan kerja (Seth, 2020). Dalam

kondisi normal, konsumen mampu menarik batas tegas antara

Page 202: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.193

aktivitas kerja dan aktivitas untuk hidup di luar kerja. Di sana

kelihatan jelas jam kerja terjadi di waktu tertentu dan jam untuk

kegiatan hidup keluarga di waktu lainnya. Namun, pandemic

Covid-19 mengaburkan batas diantara keduanya. Yang terjadi

kebanyakan adalah bahwa kehidupan kerja sering kali

dikorbankan untuk mengerjakan hal-hal yang harus diselesaikan

berkenaan dengan urusan pekerjaa.

Tidak sedikit orang merasa bahwa hidupnya menjadi

tidak cukup terperhatikan mengingat waktunya Sebagian besar

bahkan selurunya untuk bekerja. Semua aktivitas harus

dikerjakan dirumah menjadikan orang seakan seperti ‘tahanan

rumah’ yang dirasakan membuat sangat menjemukan dan

menyesakkan. Kegiatan bekerja, berdoa, belanja, bersosialisasi,

dan belajar dilakukan di satu ruang terbatas dan waktu yang

seakan menjadi satu. Keseimbangan antara hidup dan kerja

menjadi persoalan baru yang tidak mudah untuk mendapatkan

solusi karena kondisi eksternal dan internal yang

mengharuskannya untuk ‘bertahan diri di rumah’.

Dampak berikutnya dari pandemi Covid-19 adalah

buntunya konsumen melakukan reunion with friends and family.

Reuni dengan teman dan keluarga di tempat jauh merupakan

kebutuhan sosial dasar yang dirasakan manusia sebagai

makhluk yang kodratnya hidup bersama dengan orang lain.

Ungkapan “No man is and island” menjadi dengan sangat tegas

disadari dan jelas dirasakan oleh setiap orang. Setiap orang

adalah konsumen terhadap relasi dengan orang lain.

Page 203: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

194. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

Kebersamaan dengan orang lain yang menjadi momen untuk

narasi diri dan pengalaman tampak dicabut dari hadapan setiap

orang. Orang hanya diberikan kesempatan untuk menghayati

kisah dan pengalaman dengan orang lain dalam interaksi digital

yang sesungguhnya menyisakan hambatan kehangatan dan

keriuhan suasana bersama (Seth, 2020). Banyak orang merasa

menjadi asing dari dirinya sendiri justru karena dia terlepas dan

berda jauh dari orang lain. Itu menandakan bahwa hakekat

hidup sosial, hidup bersama dengan yang lain, menjadi kodrat

natural manusia yang tidak dapat ditolak. Menolaknya berarti

membuat diri menjadi terasing di dalam dunia ini. Kondisi ini

Nampak begitu kuat dialami oleh masyarakat dari budaya timur

yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kesosialan

dalam keseluruhan proses hidupnya.

Dampak terakhir yang menjadi catatan adalah discovery

of talent, yaitu kesempatan personal dimana konsumen dapat

menemukan inti diri dengan segala potensi dan bakat yang

dimiliki (Seth, 2020). Pandemi Covid-19 memaksa konsumen

untuk tinggal di rumah. Itu berarti konsumen memiliki

kesempatan yang fleksibel yang melakukan eksperimen dan

ekplorasi diri. Tidak sedikit konsumen menjadi lebih kreatif

dengan adanya pandemi Covid-19. Yang dulu tidak mengerti

media sosial, kini menjadi sangat mahir menggunakannya. Yang

dulu tidak mampu mengaplikasikan teknologi digital untuk

kepentingan dinas dan pekerjaan, saat ini menjadi sangat akrab

dan suka dengan pemanfaatannya. Konsumen menjadi kreatif

dan inovatif dengan melahirkan berbagai karya unik bagi dirinya

Page 204: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.195

dan mungkin bagi konsumen lain justru Ketika menyadari

bahwa ‘tinggal di rumah’ membuatnya mampu menemukan

bakat dan potensi terbesarnya. Fenomena ini dapat disaksikan

Bersama dalam berbagai bentuk inovasi, misalnya maraknya

produk Tik Tok, Youtube dengan konten unik, Podcast dengan

bahasan menarik, dan sebagainya.

Pandemi Covid-19 tidak hanya mengubah perilaku

konsumen, melainkan juga mengubah perspektif tentang

konsumen itu sendiri (Tyagi & Pabalkar, 2021). Perilaku

konsumen itu sangat dinamis sehingga itu harus menjadi catatan

bagi pelaku bisnis. Pengetahuan tentang perubahan perilaku

konsumen baik dalam tataran individual maupun komunal

merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan

dalam mencapai keberhasilan bisnisnya (Svajdova, 2016).

Implikasi bagi Organisasi Bisnis

Krisis akibat pandemi Covid-19 merupakan bencana

global yang secara mendalam mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan ekonomi dan menantang kemampuan bertahan

perusahaan-perusahaan seluruh dunia (Wang et al., 2020). Tidak

dapat dipungkiri bahwa disrupsi natural telah menghantam

ekonomi global dan mengakibatkan krisis besar bagi perusahaan

dan industri (Prasad & Srivastava, 2021). Krisis besar itu berakar

kuat pada realitas bahwa pendemi Covid-19 mengubah perilaku

konsumen. Perubahan perilaku konsumen mempersempit ruang

gerak pertumbuhan dan perkembangan bisnis (Chronopoulos et

Page 205: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

196. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

al., 2020). Diatas sudah dikemukakan bagaimana konsumen

cenderung untuk menunda pembelian produk yang tidak

penting dan mendesak yang jika di kondisi normal pembelian

dan konsumsi terhadap produk tersebut sangat mungkin

terealisasi.

Event historis pandemi Covid-19 telah mengubah

konsumen dan produksi serta rantai pasokan di seluruh dunia

(Larios-Gomez et al., 2021). Menghadapi kondisi upnormal

akibat pandemic Covid-19, perusahaan tentu harus memiliki

kemampuan dan fleksibilitas untuk bergerak dengan cepat dan

tepat. Bukan hanya sekedar cepat memahami keadaan,

melainkan mengambil langkah strategis dan konkrit untuk

mengambil segala peluang yang adan dan menghindari ancaman

yang bisa saja menghantam (Renjini & Joseph, 2020). Ada

beberapa langkah strategis yang dapat menjadi fokus keputusan

perusahaan, yaitu transformasi teknologi dan digital, nilai

human capital, strategi dan kepemimpinan, organisasi dan

budaya, keterlibatan pelanggan.

Organisasi dewasa ini menerima kemajuan sangat

signifikan dibidang teknologi terutama teknologi komunikasi.

Pandemi Covid-19 mempercepat dan memperluas proses adopsi

teknologi dikalangan konsumen dalam skala yang besar.

Kecepatan adopsi itu menuntut organisasi melakukan

transformasi teknologis dan digital. Proses bisnis membutuhkan

teknologi dalam segala aspeknya, mulai dari pengelolaan

operasional sampai dengan penagangan pelanggan. Semua touch

Page 206: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.197

point dalam proses bisnis mendapatkan sentuhan teknologi yang

salah satunya berwujud teknologi digital. Teknologisasi itu

memungkinkan perusahaan meningkatkan kinerja lebih baik,

artinya lebih masif, cepat, dan akurat. Proses bisnis menjadi

semakin efektif dan efisien. Ambil contoh misalnya bagaimana

perusahaan melakukan survey terhadap kepuasan pelanggan

atau menangani keluhan pelanggan. Adopsi teknologis dan

digital sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal itu.

Atau misalnya bagaimana perusahaan melakukan komunikasi

dengan pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik

guna menciptakan kepuasan dan loyalitas. Proses transformasi

digital tidak bisa tidak harus dilakukan organisasi. Jika tidak

dilakukan, organisasi akan ketinggalan dalam percepatan dan

efisiensi pekerjaaa sehingga tidak mudah memenangkan

persaingan bisnis (Metha et al., 2020).

Transformasi teknologis dan digital dalam organisasi

menuntut bukan hanya perangkat teknologi, melainkan juga

kesiapan sumberdaya yang lain. Pandemic Covid-19 memaksa

perusahaan untuk memiliki kecukupan bukan hanya

sumberdaya keuangan, melainkan juga penyiapan sumberdaya

manusia yang handal. Teknologi bagus tanpa didukung oleh

sumberdaya manusia yang handal tidak akan memberikan

dampak signifikan pada kinerja perusahaan. Sumberdaya

manusia harus memiliki kesiapan yang cukup untuk dilakukan

upgrade dalam penggunaan teknologi dan digital dalam proses

operasi bisnis. Hal ini membutuhkan upaya organisasi bisnis

Page 207: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

198. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

melalui serangkaian program pengembangan sumberdaya

manusia yang berkelanjutan.

Teknologi tinggi jika tidak dibarengi dengan sumberdaya

manusia yang siap tidak aka nada gunanya. Transformasi itu

bukan pekerjaan mudah meskipun bukan juga pekerjaan yang

tidak mungkin. Untuk membantu proses teknologisasi dan

digitalisasi organisasi, saat ini terdapat banyak platform yang

adequate dan handal untuk dimanfaatkan. Meskipun ada

platform yang dapat dimanfaatkan untuk teknologisasi dan

digitalisasi dalam organisasi, tidak semua platform menawarkan

keunggulan yang sama. Itulah sebanya mengapa organisasi perlu

memilih dan memanfaatkan platform tertentu dalam

transformasi digital bisnis yang dilakukan. Intinya adalah sejauh

mana kesiapan sumberdaya manusia dipersiapkan dengan baik

dalam organisasi agar transformsi menjadi efektif. Selain

melakukan investasi pada human capital, organisasi harus

menghargai dengan sungguh-sungguh sumberdaya manusia

yang dimiliki. Sumberdaya manusia dinilai tinggi dan diarahkan

untuk secara masif memberikan kontribusi nyata pada

kemajuan organisasi. Mengingat bahwa kedepan teknologi akan

semakin menjadi custom, maka perilaku sumberdaya manusia

juga harus berubah. Skill sets baru yang akan muncul kemudian

harus diantisipasi dan dipersiapkan untuk dikuasai dengan baik.

Di tengah kondisi yang tidak menentu dan permasalahan

semakin kompleks, bisnis harus memiliki strategi yang efektif.

Secara sederhana, strategi adalah rencana tindakan yang

Page 208: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.199

didesain untuk mencapai tujuan organisasi. Di tengah terpaan

badai pandemi Covid-19, organisasi dituntut untuk menyusun

rencana strategi yang benar-benar jitu agar organisasi mampu

mencapai tujuan yang ditentukan. Penyusunan strategi

membutuhkan kapasitas kognitif intelektual dari sumberdaya

organisasi agar sesuai dengan visi, misi, dan tujuan organisasi

didirikan. Implementasi strategi bisnis membutuhkan

kepemimpinan yang kuat (Sfetcu, 2020). Kepemimpinan

dipahami sebagai kemampuan seorang pemimpin dalam

mempengaruhi orang lain dalam organisasi untuk mencapai

tujuan. Dalam pandemi Covid-19 saat ini sangat dibutuhkan

model kepemimpinan yang efektif, yaitu kepemimpinan yang

mampu menggerakkan dan mengarahkan semua orang dalam

organisasi untuk berhasil mencapai tujuan. Pemimpin tidak

hanya mampu memberikan motivasi, orientasi, dan pelecut bagi

anggota organisasi, melainkan juga teladan konkrit tentang

bagaimana seorang pribadi bertindak berlandaskan keutamaan

kepribadian moral yang mantap.

Dunia bisnis mengalami perkembangan yang begitu cepat

berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia yang

berkembang cepat itu juga ditandai oleh empat ciri kas, yaitu

volatility, ambiguity, complexity, dan uncertainty. Volatility bisnis

ditandai oleh adanya perubahan cepat dan tidak dapat

diramalkan khususnya berkenaan dengan kemungkinan

buruknya. Ambiguity menggambarkan bahwa perkembangan

yang terjadi sesungguhnya tidak menyuguhkan makna tunggal

yang jelas. Dalam bisnis perubahan memiliki makna ganda yang

Page 209: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

200. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

tafsirannya tidak mungkin dipadukan. Complexity

memperlihatkan bahwa dunia binis memiliki persoalan yang

rumit dan pelik tersendiri sehingga untuk mendapatkan

rumusan solusi dan pelaksanaan pemecahannya membutuhkan

kemampuan yang kompleks. Uncertainty mencerminkan bahwa

dunia bisnis berhadapan dengan kondisi dan situasi yang tidak

pasti dimasa depan sehingga kemampuan untuk memprediksi

masa depan merupakan kecakapan yang harus dipraktikkan.

Pandemi Covid-19 menambah semakin dinamis perubahannya,

semakin tidak menentu maknanya, semakin kompleks

masalahnya, dan semakin tidak pasti kondisi di masa depan bagi

dunis bisnis (Metha et al., 2020).

Ditengah situasi semacam itu, bisnis harus memiliki

keberanian untuk membangun tata kelola organisasi dan

memantabkan budaya organisasi yang sesuai dengan kondisi

dan situasi sekarang dan dimasa depan. Proses penanaman nilai-

nilai budaya yang baru membutuhkan perencanaan dan

implementasi yang sistematis dan tidak mudah menyerah pada

tantangan yang menghadang karena mengubah perilaku harus

diawali dengan mengubah minset dan sikap. Itu kerap kali

membutuhkan will power dari semua elemen mulai dari struktur

paling bawah sanpai pimpinan puncak.

Pandemi Covid-19 berdampak pada bagaimana strategi

pemasaran direncanakan, dijalankan, dan dievaluasi agar

memberikan value yang tinggi bagi perusahaan. Strategi

pemasaran diarahkan untuk mampu menciptakan value yang

Page 210: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.201

superior bagi pelanggan, Perlu menjadi perhatian besar tentang

bagaimana pemasar menciptakan pengalaman dan hubungan

dengan pelanggan (Mistrean, 2021; Renjini & Joseph, 2020).

Ditengah beratnya kondisi sosial dan ekonomi saat ini, strategi

pemasaran harus mampu membawa konsumen untuk bersedia

melakukan pembelian, pembelian ulang, bahkan berbicara yang

baik mengenai produk yang dikonsumsi dan merekomendasikan

produk kepada orang lain (Oana, 2020).

Lebih daripada itu, strategi pemasaran dituntut mampu

menggerakkan konsumen untuk memberikan engagement-nya

kepada organisasi. Persoalan besar bagi pemasar adalah

bagaimana caranya menciptakan customer engagement di

tengah kondisi sosial yang mengharuskan setiap orang harus

‘stay at home dan menjaga social distancing serta protokol

kesehatan yang ketat’. Meskipun konsumen ‘harus tinggal di

rumah dan menjaga jarak’ dan seakan menjadi suatu yang

mustahil membuat konsumen bersedia untuk membangun

keterlibatan pada organisasi, pemasar dituntut untuk menyusun

dan menjalankan serangkaian strategi dan program pemasaran

yang efektif (Oana, 2020). Penerapan teknologi digital dalam

proses interaksi dan transaksi dengan konsumen menjadi efektif

dengan menggunakan platform online (Pham et al., 2020).

Penutup

Pandemi Covid-19 merupakan krisis kemanusiaan besar.

Adalah tidak mudah membuatnya musnah atau pergi dari

Page 211: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

202. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

hadapan kita. Kehadirannya telah mengakibatkan penderitaan

dan kematian jutaan manusia di seluruh dunia. Meskipun

penampakan dampaknya adalah kesengsaraan dan kematian,

sesungguhnya pandemi Covid-19 memaksa kita untuk melihat

kehidupan dengan lebih serius. Kehidupan manusia tidak boleh

dikalahkan oleh keganasan Covid-19. Manusia ditantang untuk

menjadi lebih concern pada Kesehatan dan keselamatan diri dan

masyarakat. Perlu menjadi catatan penting adalah bahwa

pandemic Covid-19 telah mengubah perilaku manusia sebagai

konsumen. Dalam konteks perilaku konsumen, dampak pandemi

Covid-19 meliputi munculnya perilaku memborong produk,

improviasi, penundaan permintaan, pemanfaatan teknologi

digital, tetap tinggal di rumah, kaburnya batas hidup dan kerja,

tidak mungkinnya kebersamaan secara fisik, dan penemuan

potensi diri. Pergeseran perilaku konsumen membawa implikasi

strategis pada bagaimana organisasi memandang bisninya.

Adopsi konsumen terhadap teknologi menuntut

organisasi melakukan transformasi teknologis dan digital.

Transformasi teknologis dan digital merupakan suatu keharusan

bagi organisasi dewasa ini. Penerapan teknologi dan digitalisasi

harus dibarengi dengan sumberdaya manusia yang handal.

Ditengah kondisi yang tidak menentu dan permasalahan

semakin kompeks, organisasi bisnis harus memiliki strategi dan

kepemimpinan yang efektif. Ditengah lingkungan bisnis yang

ditandai oleh turbulensi, ambiguitas, kompleksitas, dan

ketidakpastian saat ini, perusahaan harus menerapkan sistem

dan budaya organisasi yang sesuai. Meskipun kondisi sosial

Page 212: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.203

mengharuskan setiap orang harus ‘stay at home dan menjaga

social distance serta protokol kesehatan yang ketat’, pemasaran

harus mampu menciptakan strategi dan program pemasaran

yang mampu mendorong konsumen untuk engage kepada

perusahaan. Engagement pelanggan menjadi momentum yang

sangat bagus bagi pemasar bukan hanya untuk menciptakan

hubungan pelanggan yang kuat.

Referensi

Boguszewski, Rafał, Marta Makowska, Marta Bozewicz, & Monika Podkowi (2020), The COVID-19 Pandemic’s Impact on Religiosity in Poland. Religions, 11, 646; Doi:10.3390/rel11120646

Chronopoulos, Dimitris K., Marcel Lukas, & John O. S. Wilson (2020), Consumer Spending Responses to the Covid -19 Pandemic: An Assessment of Great Britain. The Centre for Responsible Banking & Finance (CRBF) Working Paper Series, School of Management, University of St. Andrews The Gateway, Scotland, United Kingdom. Diunduh dari: http://www.st-and rews.ac.u k/bu siness/rbf/

Delanty, Gerard (2020), Six political philosophies in search of a virus: Critical perspectives on the coronavirus pandemic. LSE ‘Europe in Question’ Discussion Paper Series, LEQS Paper No. 156/2020, 1-18.

Economics and Competitive Branch, Alberta Agriculture and Forestry (2020), Corner Consumer, Covid-19 and Emerging Consumer Behavior. Government of Alberta, August, Issue 58. http://www.iaeme.com/IJM/issues.asp?JType=IJM&VType=11&IType=11

Page 213: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

204. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

Kumar, Rahul & Md. Shahnawaz Abdin (2020), Impact of epidemics and pandemics on consumption pattern: evidence from Covid-19 pandemic in rural-urban India. Asian Journal of Economics and Banking, Vol. 5 No. 1, 2-14.

Larios-Gomez, Emigdio, Laura Fischer, Monica penalosa & Mayra Ortega-Vivanco (2021), Purchase Behavior in COVID-19: A cross study in Mexico, Colombia, and Ecuador. Heliyon, 7, 1-12.

Mehta, Seema, Tanjul Saxena & Neetu Purohit (2020), The New Consumer Behaviour Paradigm amid COVID-19: Permanent or Transient? Journal of Health Management, 22, 2, 291–301. DOI: 10.1177/0972063420940834.

Miri, S. M., F. Roozbeh, A. Omranirad & S. M. Alavian (2020). Panic of Buying Toilet Papers: A Historical Memory or a Horrible Truth? Systematic Review of Gastrointestinal Manifestations of COVID-19. Hepatitis Monthly, 20, 3.

Mistrean, Larisa (2021), Behavioral evolution of consumers of banking services in the COVID-19 Pandemic situation. Journal of Corporate Government, Insurance, and Risk Management, Volume 8, Seri 1, 84-100.

Oana, Duralia (2020), The Impact of the Current Crisis Generated by the Covid-19 Pandemic on Consumer Behavior. Studies in Business and Economics, 15, 2, 85-99.

Pham, Van Kien, Thu Ha Do Thi & Thu Hoai Ha Le (2020), A study on the COVID-19 awareness affecting the consumer perceived benefits of online shopping in Vietnam. Cogent Business & Management, 7, 1, 1846882. https://doi.org/10.1080/23311975.2020.1846882

Prasad, Ram Komal & Manish Kumar Srivastava (2021), Switching Behavior Toward Online Shopping: Coercion or Choice During Covid-19 Pandemic. Academy of Marketing

Page 214: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Yohannes Totok Suyoto.205

Studies Journal, Volume 25, Special Issue 1, 1-15.

Radjou, Navi, Jaideep Prabhu, & Simone Ahuja (2012). Jugaad Innovation: Think Frugal, Be Flexible, Generate Breakthrough Growth. United Kingdom: Jossey Bass.

Renjini, D. & George Joseph (2020), Modelling Consumer Behaviour during Pandemics: A Conceptual Model. International Journal of Management, 11, 11, 816-822.

Samal, Ajatashatru, G. V. Rajeshwari & Y. K. Sunitha (2020), The impact of COVID-19 Pandemic on factors Influencing Consumer Behavior: A Study with Reference to Bengaluru. Bioscience Biotechnology Research Communications, Special Issue, Vol. 13, No. 13, 219-223.

Sfetcu, Nicolae (2020), COVID-19 Pandemic – Philosophical Approaches, SetThings. MultiMedia Publishing, November 10, 1-113. DOI: 10.13140/RG.2.2.31039.74405

Sheth, J. (2020), Impact of Covid-19 on consumer behavior: will the old habits return or die? Journal of Business Research, 117, 280–283. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.05.059.

Tyagi, Priyadarshani & Vanishree Pabalkar (2021), Impact of Covid-19 Over Purchasing Behaviour of The Consumers. European Journal of Molecular & Clinical Medicine, Volume 08, Issue 02, 561-571.

Wang, Y., A. Hong, X. Li & J. Gao (2020), Marketing innovations during a global crisis: A study of China firm’s response to COVID-19. Journal of Business Research, 116, 214-220.

WHO (2020b). Water, sanitation, hygiene and waste management for COVID-19. Artikel diunduh dari: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technicalguidance/infection-prevention-andcontrol. World Health Organiztion (WHO)

Page 215: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

206. Green Intellectual Capital dan Karakter Perusahaan dalam Mendukung...

https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technicalguidance/infection-prevention-andcontrol

WHO (2021), Coronavirus Disease (COVID-19) Pandemic. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019?gclid=Cj0KCQjwl_SHBhCQARIsAFIFRVXwLHmwqwhq5hVYouTjaoH-ImXKRXnKg3A_E8YKOTu0Iy8DA6fa0QQaAjpCEALw_wcB

Zaid, Suzaini, Muhamad Afiq Aziz, Raha Sulaiman, Khanom Simarani, Yohanes Totok Suyoto, Eric Lou, & Masoud Esfandiari (2020), Review of Coronavirus transmission in urban clusters: Survival in Water and Wastewater Systems. Journal of Design and the Built Environment, 20, 3, 85-102. http://e-space.mmu.ac.uk/627057/.

Page 216: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 207 -

B A B E M P A T B E L A S

Indonesian Executives’ Characteristic And

Political Connections On Tax Avoidance:

A Case During Covid-19 Pandemic

Agustine Dwianika, Haryono Umar

Introduction

Discussions about the practice of Tax Avoidance are

always interesting. Almost every country in the world seeks to

maintain and improve public tax compliance, and suppress this

The Covid-19 pandemic has affected various aspects of the

world economy. Maintaining sustainable performance is

the main focus of the company by optimizing various

policies, including state-owned companies in Indonesia.

This study examines the role of executives’ characteristics

and political connections on tax avoidance in this type of

business. The results show that both continue to influence

this practice, both in the timeframe before and during the

ongoing economic downturn.

Page 217: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

208. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

208

practice. Indonesia has many policy agendas that support these

efforts, including a tax amnesty.

Figure 1. Indonesia SPT Submission Ratio Sources: DGT, 2019

The government said the improvement in the compliance

ratio was a combination of increasing taxpayer voluntary

compliance, changes in post-tax amnesty compliance behavior,

as well as increasing taxpayer coverage in the tax administration

system.

In the first 7 months of 2019, according to the

government, the development of the compliance ratio was still

positive at 67.4%. The government projects that the compliance

ratio can be maintained at the level of 70% by the end of the year.

The level of taxpayer compliance getting stronger is the

foundation in efforts to create a sustainable source of income or

sustainable tax revenue (news.ddtc.co.id, 2019).

60,40% 60,70%

72,60%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

2015 2016 2017

Per

cen

tace

Year-End

Indonesia SPT Submission Ratio

Page 218: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.209

Tabel 2. Realization of Tax Income (in Billion Rupiahs)

Sources by BPS (2020)

Allegations of efforts to optimize manager's characteristic

and political connections remain strong even for the practice of

tax avoidance in the midst of the COVID-19 pandemic. According

to Prebble et al. (2012), tax avoidance is the act of taking

advantage of existing legal weaknesses to reduce the tax payable.

In line with Prebble, (Dyreng et al, 2008) stating that companies

doing tax avoidance are not always wrong because there are

many provisions in taxes that encourage companies to reduce

taxes, coupled with the existence of unclear legal boundaries

(gray areas) especially for complex transactions.

The lawful nature of tax avoidance makes the government

unable to impose sanctions even when there are indications that

a tax avoidance scheme will be carried out by the company. Wang

(2010) stated that tax avoidance is a tool for tax saving by

diverting resources that should be given to the state to

Receiving

Sources

2017 % 2018 % 2019 %

Tax Income 1,343,529 81 1,518,789 79 1,643,083 81

Non-Tax

Income

311,216 19 409,320 21 386,333 19

Total 1,654,746 100 1,928,110

100 2,029,417

100

Page 219: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

210. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

210

shareholders so that the after-tax value of the company

increases.

If we examine further, there are several cases involving

Indonesian multinational companies, proven to have committed

tax violations. Take, for example, the case of a tobacco company

owned by British American Tobacco (BAT) suspected of evading

tax in Indonesia through PT Bentoel International Investama Tbk

(RMBA). This alleged fraud was the result of an institution called

the Tax Justice Network (TJN). The next question is, how about

the State-Owned Enterprises sector?

During the covid-19 pandemic, it is interesting to conduct

a study on the executives characteristics of SOEs related to tax

avoidance practices. The leadership character who supports the

company to remain tax-compliant is of course very ideal. Even in

the current economic situation. But is that so? Then what about

the political connections that cannot be separated from this type

of business?

And whether they support the practice of tax avoidance,

or vice versa. Empirical studies to find the answers to these

questions are needed. This study focuses on an empirical study

of the financial statements of SOEs listed on the IDX in the period

before and during the Covid-19 pandemic, which is still rarely

conducted nowadays. That is during 2018-2020. Thus, the

information obtained later becomes a reference for the

government to make special policies for SOEs in the selection of

executives in times of economic difficulties.

Page 220: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.211

Agency theory (Jensen & Meckling, 1976), underlies this

issue. Even though it is a state-owned company, there is still a

potential imbalance in the information obtained because the

executive has more information and tends to take appropriate

actions to maximize its utility. Therefore, sometimes certain

policies are known only to the agent without the knowledge of

the government. On the other hand, each individual company

leader as an executive has two characteristics, they are risk taker

and risk averse.

A risk-taker executives will be more willing to take risks

in business because they understand that the higher the risk

taken, the higher the profits gotten. The many benefits offered

such as abundant wealth, high income, promotions and the

granting of authority or power are the motivations for executives

to become increasingly risk takers (Low, 2009); MacCrimmon

and Wehrung, 1990).

SOEs are dominated by political connections. A company

is considered politically connected if at least one of the

shareholders is large (a person who controls at least 10% of the

total shares with voting rights) or one of the satimpu

pimpahsideanus, anauside or a person closely associated with

politicians (Faccio, 2006). The presence or absence of direct

government ownership of the company is an indication of the

presence or absence of political connections (Adhikari et al,

2006; Nugroho, 2011). This is reflected in the financial

statements.

Page 221: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

212. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

212

Various previous literatures also warmly discussed this

issue in Indonesia. Political connections have been proven to

influence the practice of tax avoidance (Mulyani et al, 2014;

Kadek & Luh, 2017; Likewise, executive character (Adnan, 2017;

Butje & Elisa, 2014; Putu & Made, 2017), has been shown to

influence this practice. how do these two affect tax avoidance in

today's difficult times? The following discussion provides the

answer.

This research observes the financial statements of SOEs

listed on the IDX during 2018-2020, using documentation

techniques. There are 24 companies under observation, and only

20 meet the criteria, with a total sample of 60. The data has

passed the classical assumption test with SPSS version 24

software, and is declared good. The detail this information has

been shown in Tabel 2, which is EC=Executive’s character,

PC=Political Connections and TA=Tax Avoidances.

Table 3. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EC 60 .00458 .09068 .0474882 .01927376

PC 60 0 1 .67 .477

TA 60 6.03174 59.63552 25.2065548 10.88054778

Valid N

(listwise)

60

Sources : Data processed (2021)

Most of the executive characters in the sample are

relatively small, because the average value is close to the

Page 222: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.213

minimum value. PT Semen Indonesia Tbk shows the lowest

executive character value, while the one with the highest

executive character value is PT Wijaya Karya Beton Tbk. There

are 12 companies that have shares ownership by the

government above 20%, while those that do not have shares

ownership by the government above 20% are 8 companies, with

an average value of 0.67, and a standard deviation of 0.477.

Hipotesys results has been shown in Tabel 4 and 5.

Table 4. Coefficient of Determination Test (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .666a .444 .416 .78633 .828

a. Predictors: (Constant), KP, KE

b. Dependent Variable: TA

Tabel 5. Partial and Simultaneus Test Results

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.531 .662 12.889 .000

EC -14.711 2.674 -.695 -5.501 .000 .894 1.119

PC -.730 .272 -.220 -2.682 .011 .821 1.883

EC_PC -1.223 .335 -.339 -5.574 .000 .624 2.335

Dependent Variable: Tax Avoidance

Page 223: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

214. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

214

The Effect of Executive Character on Tax Avoidance

Practices

The more executives are risk takers, the lower the Cash ETR

value, which indicates the higher tax avoidance. It can be

concluded that the more executives are risk takers, the higher

the level of tax avoidance (Low, 2009; Carolina et al. 2014). On

the other hand, the more risk-averse executives, the lower the

level of tax avoidance. Research conducted by (Dyreng et al,

2008), (Budiman, 2012), Carolina et al. (2014), (Hanafi, Harto,

2014) concluded that the executive character has a significant

effect on tax avoidance.

The results of the study show that the executives’

characteristics affect the tax avoidance, supported by Carolina et

al. (2014), (Hanafi & Harto, 2014) and (Budiman, 2012) stating

that the executives’ characteristics affect the tax avoidance.

These characteristics can be categorized into two, they are risk

taker and risk averse. The theory of compliance which in the

theory states that compliance with taxation is the responsibility

of the government and the people as taxpayers to fulfill all tax

obligations and exercise their taxation rights. (Low, 2006; Tahar

& Rachman, 2014).

Page 224: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.215

Companies having political connections to the government are

proven to have a high level of tax avoidance compared to similar

companies having no political connections. Thus, it can be

concluded that the executives’ characteristics have an influence

on tax avoidance in SOEs listed on the Indonesia Stock Exchange

in 2018-2020.

The Influence of Political Connections on Tax Avoidance

Practices

In previous studies conducted by (Butje & Tjondro, 2014),

and (Hardianti, 2014) and (Praptidewi & Sukartha, 2016), the

results showed that the variables represented by Executives’

Characteristics and Political Connections had a joint effect on Tax

Avoidance. The influence of the Executives’ Characteristics and

Political Connections also plays an important role in the

occurrence of tax avoidance practices.

The executives’ characteristics in a company also has an

important role in viewing the company's risk. Thus, in that risk

what actions will be taken by the manager. Political connection

is a condition in which a relationship exists between certain

parties and parties having position in politics that is used to

achieve certain things that can benefit both parties.

This study uses a political connection variable as

measured by a dummy. Based on the tests that have been carried

Page 225: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

216. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

216

out, the results show that political connections have a significant

effect on tax avoidance with a significance value less than 0.05

(0.011 < 0.05) in the partial test (t test) so it can be concluded

that H2 is accepted.

The results of this study are in line with the results of tests

conducted by (Hardianti, 2014), (Butje & Tjondro, 2014), and

Utari & Supadmi (2017) stating that political connections affect

tax avoidance. The difficulty of getting investors as funders is not

a big problem for the company. Political connections make it easy

for companies to get loans with extendable credit limits. This can

happen because lenders also receive direct economic support

from the government to which the company is connected and

there is a guarantee from the government that politically

connected borrowers and lenders will be given bailout funds

when they both experience a financial crisis (Faccio, 2006).

The political connection owned by a company makes the

company get special treatment, such as the ease of obtaining a

capital loan, the risk of low tax audits which makes the company

more aggressive in implementing tax planning which results in a

decrease in the transparency of financial statements. Loss of

investors due to a decrease in the transparency of financial

statements can be replaced by the role of the government as the

main funder.

Page 226: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.217

Therefore, companies having political connections with

the government in power are proven to have a high level of tax

avoidance when compared to similar companies having no

political connections. The Directorate General of Taxes wants the

government (principal) to be able to collect as much tax as

possible from the company. However, the company as an agent

wants the company to reduce the tax set by the government.

This is supported by agency theory which can be related

to the existence of conditions between government differences

regarding tax collection and differences in company views on

taxes. Thus, political connections have an influence on tax

avoidance in SOEs listed on the Indonesia Stock Exchange in

2018-2020.

The Influence of Executives’ Characteristics and Political

Connections on Tax Avoidance Practices

This study uses executive character variables (EC) and

political connections (PC). Based on the simultaneous test (F

test) that has been carried out, the test results indicate that the

two variables have a simultaneous effect on tax avoidance. It can

be concluded that H3 which states that the executive character

and political connections simultaneously affect tax avoidance is

accepted.

Page 227: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

218. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

218

Compliance theory was chosen as the theory in this study

because it is closely related to the executives’ characteristics or

attitude of the company leader. If the executives’ characteristic is

risk averse, they will not do tax avoidance. Otherwise, they will

do tax avoidance. With this theory, it is hoped that the executives

can be wise in making decisions and remain obedient to the

applicable regulations.

Conclusion

From this empirical evidence, it can be seen that

executives’ characteristics play an important role in the practice

of tax avoidance in SOEs during the pandemic. If you look at the

direction of the results of data processing, it leads to lowering the

level of tax avoidance practices. Likewise the political

connections that the company has. It can be seen that it affects

the practice of this type of tax, and actually reduces the practice

of tax avoidance. Even these two things together are able to

reduce tax avoidance, even during the current pandemic.

High tax avoidance indicates low tax compliance, the two

things contradict each other. Therefore, the findings on the effect

of these two things on reducing tax avoidance practices are

actually good news for the level of tax compliance during the

pandemic of Indonesian SOEs. For policy makers, this

Page 228: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.219

information is important to ascertain the risk of selecting SOE

managers.

That the executives of this company would be better off

having a relationship with the government either directly or

indirectly. This is to facilitate the synergy between the company

and stakeholders, aligning the company's vision, mission and

goals. For this reason, SOEs become truly a form of government-

owned business that contributes highly to the government's

agenda. Lowering the level of tax avoidance, which means it can

improve tax compliance.

Page 229: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

220. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

220

References

Adhikari, A. D. (2006). Public Policy, Political Connections, And Effective Tax Rates: Longitudinal Evidence From Malaysia. Journal Of Accounting And Public Policy, 25(5), 574595.

Badan Pusat Statistik. 2020. Realisasi Penerimaan Pajak. Available online at https://www.bps.go.id/indicator/13/1070/1/realisasi-pendapatan-negara.html

Budiman, J. &. (2013). Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). prosiding. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Budiman, J. d. (2012). Pengaruh Karakteristik Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Artikel.Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.

Butje, S. &. (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif dan Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. Tax & Accounting Review, 4(2).

Dewi, N. N. (2014). Pengaruh karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, dan dimensi tata kelola perusahaan yang baik pada tax avoidance di bursa efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6(2), 249-260.

Directorat Goverment of Tax. 2019. Rasio Penerimaan SPT. Availabel online at pajak.go.id.

Dyreng, S. D. (2008). Long-Run Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, 83(1), 61-82.

Faccio, M. (2006). Politically Connected Firms. The American Economic Review, 369-386.

Faccio, M. M. (2006). Political Connections And Corporate Bailouts. The Journal Of Finance, 61(6), 2597-2635.

Gujarati, D. N. (2003). Basic Econometrics. FourthEdition. NewYork: McGraw Hill.

Hanafi, U. &. (2014). Analisis Pengaruh Kompensasi Eksekutif, Kepemilikan Saham Eksekutif Dan Preferensi Risiko

Page 230: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Agustine Dwianika, Haryono Umar.221

Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting, 3(2), 1162-1172.

Hardianti, E. P. (2014). Analisis Tindakan Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Yang Mempunyai Koneksi Politik. Jurnal Akuntansi Unesa, 3 (1): 1-25.

I, G. (2018). Aplikasi Analisis Multivarite dengan program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jensen, M. d. (1976). “Theory Of Firm: Manajerial Behavior, Agency Cost, And Ownership Structure”. Journal Of Financial Economics, 3: 305-360.

Kim, C. F. (2014). Corporate Political Connections And Tax Aggressiveness. Contemporary Accounting Research, Forthcoming.

Leuz, C. &.-G. (2006). Political Relationships, Global Financing, And Corporate Transparency: Evidence From Indonesia. Journal Of Financial Economics, 81(2), 411-439.

Low, A. (2009). Managerial Risk-Taking Behavior And Equity-Based Compensation. Journal Of Financial Economics, 92(3), 470-490.

Mulyani, S. (2014). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik Dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Tahun 2008-2012). Jurnal Mahasiswa Perpajakan, 1(2).

Network, T. J. (2019). Retrieved from https://www.taxjustice.net/wpcontent/uploads/2019/04/Ashes-to-ashes_How-British-American-Tobacco-Avoids-Tax-in-Low-and-Middle-Income-Countries_Tax-Justice-Network_2019.pdf

Paligorova, T. (2010). Corporate Risk Taking and Ownership Structure. Bank Of Canada Working Paper, 2010-3.

Prebble, Z. M. (2010). The Morality Of Tax Avoidance. Swingly, C. S. (2015). Pengaruh karakter eksekutif, komite audit,

ukuran perusahaan, leverage dan sales growth pada tax avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 10(1), 47-62.

Page 231: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

222. Indonesia Executives’ Characteristic and Political Connections on Tax ...

222

Utari, N. K. (2017). Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas Dan Koneksi Politik Pada Tax Avoidance. Journal Of Pathology, 179, A45–A45.

Utari, N. K. (2017). Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas Dan Koneksi Politik Pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(2).

Page 232: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 223 -

B A B L I M A B E L A S

Desain Drop Off Paket Untuk

Menghindari Kontak Langsung Antara

Individu

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha

Masa pandemi Covid-19 mengharuskan membatasi

interaksi antar setiap orang, banyak pola aktifitas manusia yang

mengalami perubahan salah satunya pola dalam berbelanja

berbagai jenis barang atau kebutuhan pokok. Sebelumnya, pola

Masa pandemi saat ini, terjadi perubahan pola

berbelanja yang sebelumnya didominasi dilakukan

secara langsung berganti melalui ecommerce dan

marketplace, kondisi ini menimbulkan lonjakan

pengiriman paket barang yang signifikan. Masa pandemi

mengharuskan setiap orang untuk membatasi interaksi

antara sesamnya, desain drop off paket dapat menjadi

solusi untuk meminimalisir kontak secara langsung

antara kurir pengiriman paket dengan penerimanya.

Page 233: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

224. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

224

belanja dengan cara interaksi langsung dengan mendatangi

pusat perbelanjaan (mal atau toko) masih mendominasi

dibandingkan secara online melalui ecommerce atau

marketplace. Saat pandemi sekarang ini, terjadi pola perubahan

komsumsi dari masyarakat yang disebabkan pembatasan

aktifitas masyarakat seperti pemberlakuan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) dan aturan protokol pencegahan

penyebaran Covid-19 yaitu seperti penerapan social distancing.

Social distancing adalah pola interaksi antara individu dengan

cara memperlebar jarak (1 meter) antar setiap individu sebagai

upaya menurunkan peluang penularan Covid-19 (Anung Ahadi

Pradana, Casman, 2020).

Terjadinya perubahan pola belanja masyarakat dari

berbelanja langsung menjadi lebih banyak dilakukan melalui

perantara marketplace dan platform online lainnya

menyebabkan lonjakan pengiriman paket barang. Sebelum

pandemi, lonjakan pengiriman barang biasanya terjadi pada saat

menjelang hari raya, tetapi saat ini, lonjakan tersebut terjadi

secara konstan terutama pada saat menjelang PSBB.

Melonjaknya pengiriman paket tersebut diikuti oleh

meningkatnya perusahaan baru dengan bisnis jasa kurir

pengiriman paket barang.

Page 234: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha. 225

Melonjaknya pergerakan paket barang menimbulkan

kecemasan baru, ada yang berasumsi bahawa kemasan paket

dapat menjadi perantara penularan Covid-19, walaupun sampai

saat ini belum dapat dipastikan berapa lama virus Covid-19

dapat bertahan pada permukaan suatu barang terutama pada

permukaan kemasan barang. Menurut Kementerian Kesehatan

RI, virus dapat bertahan pada permukaan benda hingga

beberapa jam, selain itu faktor jenis material, suhu dan

kelembaban lingkungan ikut berpengaruh. Pendapat lain

menyimpulkan bahwa virus Corona masih dapat bertahan hidup

pada permukaan material seperti plastik, kardus dan stainless

steel yang kerap digunakan sebagai pembungkus paket kiriman.

Untuk saat ini, penggunaan disinfektan dapat dilakukan

sebagai cara sederhana untuk menetralisir virus dan bakteri

sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19 dari

permukaan benda kepada manusia. Pencegahan lain yang wajib

dilakukan yaitu hindari menyentuh mata, mulut atau hidung

setelah menyentuh benda atau paket barang, hal ini seperti yang

dijelaskan oleh Korea Centers for Disease Control and Prevention

menyatakan, bahwa kecil kemungkinan paket dapat menularkan

virus Covid-19, tetapi dapat meningkat resikonya jika setelah

memegang paket tersebut dilanjutkan menyentuh mata, hidung

atau mulut.

Page 235: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

226. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

226

Merujuk kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO), paket

yang dikirm oleh kurir pengiriman barang pada dasarnya aman

dari penyebaran Covid-19 apabila penyedia layanan dapat

menjalankan protokol kebersihan selama proses pengiriman

paket tersebut. Sebaliknya penerima paket, diwajibkan untuk

melakukan prosedur pencegahan COVID-19 yaitu seperti cuci

tangan setelah mengambil atau menerima paket.

Sistem pengiriman dan penerimaan barang sebenarnya

telah berkembang sejak lama, dimana terjadi transformasi yang

awalnya lebih didominasi oleh pengiriman surat kemudian

berganti tidak hanya surat tetapi paket barang. Sistem

pengiriman dan penerimaan barang mandiri di luar Indonesia

sudah berkembang cukup lama dan menjadi sistem layanan

standar yang digunakan oleh perusahaan jasa pengiriman paket

barang. Layanan pengiriman dan penerimaan paket mandiri ini

dapat meminimalkan kontak langsung antara kurir dan

penerima atau pengirim paket.

Berdasarkan jenisnya, layanan pengiriman dan

pengambilan paket madiri dapat dikelompokkan menjadi dua

jenis yaitu yang berbentuk station ditempatkan pada area

khusus atau tempat strategis yang terletak di area publik dan

yang kedua yaitu ditempatkan di sekitar rumah atau menyatu

Page 236: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha. 227

dan menjadi bagian dari fasilitas yang ada di rumah tinggal atau

apartemen.

Gambar 1. Loker layanan pengiriman dan pengambilan paket mandiri yang terletak di University of Arkansas United States

(Sumber: https://talkbusiness.net/2017/11/university-of-arkansas-only-campus- nationwide-with-ups-package-locker/)

Gambar 2. Loker atau tempat khusus penerimaan paket yang menyatu dengan pintu rumah atau apartement, lokasi di negara Jepang

(Sumber: https://www.reviewmylife.co.uk/blog/2010/06/29/japan-parcel-delivery-box/)

Desain Drop Off Paket

Untuk kota besar di Indonesia, sistem layanan

pengiriman dan penerimaan paket sistem station maupun yang

Page 237: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

228. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

228

terintegrasi dengan rumah tinggal belum popular seperti di

negara maju lainnya, walapun ditempat-tempat strategis yang

berlokasi di kota besar seperti Jakarta saat ini mulai

bermunculan drop off paket station yang disebut dengan istilah

smart locker, tetapi penggunanya masih terbatas. Disaat

pandemi saat ini dan berlakunya pembatasan untuk beraktifitas

warga, menghadirkan peluang untuk penyediaan drop off paket

yang dapat terintegras dengan rumah tinggal.

Gambar 3. Smart locker yang disediakan oleh salah satu perusahaan jasa pengiriman paket (Sumber: https://www.paxel.co/id)

Sebelumnya, kotak surat sempat menjadi elemen

pelengkap untuk rumah tinggal, seiring perubahan pola dan

aktifitas masyarakat, kotak surat sudah jarang untuk ditemukan.

Merujuk penggunaan kotak surat untuk tempat tinggal, dan

melihat peluang lonjakan pengiriman paket dengan tujuan

rumah tangga, Drop off paket dengan konsep kotak surat yang

dapat berfungsi ganda sebagai tempat untuk meletakkan dan

menyimpan paket dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 238: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha. 229

Sebagai studi kasus yang akan dikembangkan untuk

pembuatan desain drop off ini adalah mengacu kepada standar

ukuran paket kemasan salah satu market place (Shopee) yang

ada di Indonesia. Standar dimensi ukuran tersebut dibagi

menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Small: dimensi kemasan 22cm X 12cm X 10cm

2. Medium: dimensi kemasan 27cm X 16cm X 15cm

3. Large: dimensi kemasan 20cm X lebar 25cm X 35cm

Dimensi dari desain drop off paket yang akan mengacu kepada

ukuran kemasan paket tersebut.

Konsep desain drop off diawali dengan mengumpulkan

referensi gambar yang digunakan sebagai imageboard untuk

membangun dan mengembangkan konsep bentuk, warna dan

tampilan dari desain drop off yang akan didesain.

Gambar 4. Imageboard sebagai dasar ide desain untuk pembuatan desain drop off

Page 239: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

230. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

230

Dari hasil imageboard tersebut, konsep yang diambil

untuk desain droff off yaitu mengambil konsep stilasi bentuk dari

tumbuhan jamur, transformasi bentuk dan penempatannya

berdasarkan dari sistem kotak post surat dan dilengkapi dengan

fitur smart locker yang dioperasikan menggunakan aplikasi

berbasis android untuk membuka dan menutup loker droff off.

Dari hasil pengembangan ide yang didapat dari imageboard

tersebut, selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk sketsa

desain dan dimensi dari desain drop off paket tersebut

ditetapkan berdasarkan standar ukuran kemasan salah satu

marketplace yang ada di Indonesia (Shopee).

Gambar 5. Desain droff off dari hasil pengembangan ide imageboard

Material yang dipilih untuk pembuatan desain drop off

paket ini, yaitu yang memiliki bobot ringan dan tahan terhadap

perubahan kondisi cuaca luar ruangan. Alternatif material yang

Page 240: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha. 231

akan dipilih yaitu untuk bagian body droff dibuat dari material

plastik atau fiberglass, untuk bagian pintu depan menggunakan

aklirik transparan. Finishing akhir menggunakan pewarnaan

dengan sistem painting menggunakan jenis pewarnaan dengan

bahan utama Polyurethane.

Proses desain selanjutnya yang dilakukan yaitu

menerjemahkan gambar kerja yang telah dibuat menjadi bentuk

gambar 3D digital, gambar ini selanjutnya digunakan sebagai

acuan untuk melakukan evaluasi desain bentuk droff off paket

secara keseluruhan dan visualisasi secara 3D yang meliputi

tampilan warna, detail, impresi dan dimensi produk. Visualisasi

3D ini selanjutnya digunakan sebagai dasar referensi untuk

guideline dalam pembuatan prototipe droff off paket.

Gambar 6. Visualisasi 3D dari Desain droff off paket

Prototipe Drop Off Paket

Proses tahap berikutnya yaitu pembuatan prototipe dari

desain droff off yang telah selesai dilakukan. Proses pembuatan

Page 241: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

232. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

232

prototipe dilakukan oleh UMKM pembuatan produk fiberglass

yang berada diwilayah Tangerang Selatan. Proses pembuatan

prototipe meliputi:

1. Pembuatan rangka body dan dudukan droff off

2. Proses pelapisan permukaan rangka dengan

menggunakan material fiberglass

3. Proses dempul dan penghalusan permukaan fiberglass

4. Proses pewarnaan dasar

5. Proses pewarnaan akhir

6. Proses perakitan komponen droff off

Berikut ini gambar dari proses pembuatan prototipe droff off

paket:

Gambar 7. Proses pembuatan droff off paket

Page 242: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha. 233

Tahap perakitan akhir dari pembuatan prototipe droff off paket

ini, yaitu meliputi:

1. Perakitan bagian komponen pintu untuk menyimpan dan

mengambil paket

2. Pemasangan smart lock dibagian komponen pintu

3. Pemasangan bracket pada bagian belakang body untuk

menggantung atau menempatkan droff off paket di

dinding atau tembok rumah.

Hasil akhir dari pembuatan prototipe droff off paket dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 8. Hasil akhir prototipe droff off paket

Page 243: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

234. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

234

Gambar 9. Proses operasional dan membuka atau menutup droff off paket menggunakan smart lock

Penggunaan smart lock pada produk droff off paket ini,

dapat membantu untuk meningkatkan keamanan dalam

penyimpanan paket, sistem operasional membuka penutup droff

off menggunakan perangkat hand phone android. Melalui

aplikasi pada perangkat tersebut, untuk proses membuka

penutup droff off dapat diatur untuk dapat dilakukan hanya oleh

pengirim paket dan penerima paket yang memiliki kode akses

yang terhubung secara wirelless atau dengan cara memindai

kode QR dari aplikasi yang terdapat di hand phone ke perangkat

smart lock. Pengguna dapat merekam aktifitas seseorang saat

membuka atau menutup droff off paket. Fitur lain yang tersedia

diperangkat tersebut yaitu dapat memberikan notifikasi secara

realtime saat kurir paket, membuka dan meletakkan barang

tersebut di dalam droff off paket.

Page 244: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Faradilla Chika Arienta, Hari Nugraha. 235

Gambar 10. Kode QR yang dapat digunakan untuk membuka droff off

Dari hasil prototipe yang telah dibuat dan dilakukan uji

coba operasional penggunaan droff off paket, selanjutnya

dilakukan evaluasi. Hasil yang diperoleh selanjutnya dapat

digunakan sebagai referensi untuk proses pengembangan tahap

selanjutnya untuk perbaikan desain dan sistem operasional dari

droff off paket tersebut. Hasil evaluasi dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Perbaikan dimensi keseluruhan agar paket yang dapat

disimpan di dalam droff off dapat bervariasi

2. Sistem penempatan droff off dapat dilakukan tidak hanya

digantung di dinding rumah atau tembok

3. Bobot droff off dibuat lebih ringan, saat ini prototipe final

memiliki bobot 4kg

4. Sumber listrik smart lock dari baterai, dapat ditambahkan opsi

sumber listrik dapat terhubung langsung ke listrik PLN untuk

backup apabila baterai tidak berfungsi

Page 245: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

236. Desain Drop Off Paket Untuk Menghindari Kontak Langsung Antara Individu

236

Prototipe ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk

meminimalkan kontak secara langsung antara pengirim paket

dan penerima paket, dampak positif secara langsung yaitu dapat

mendukung penerapan pelaksanaan protokol pencegahan

penularan Covid-19 yang sampai saat ini masih belum

menunjukkan tanda-tanda pemulihan kondisi.

Page 246: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

- 237 -

B A B E N A M B E L A S

Aplikasi Sistem Informasi untuk

Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar,

Mohamad Johan Budiman

Kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

memiliki peranan yang penting bagi perekonomian di Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2008 pasal 3, dinyatakan bahwa tujuan UMKM

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi

ekonomi yang berkeadilan dengan kegiatan menumbuhkan dan

mengembangkan usahanya. Pendapatan masyarakat dapat

ditingkatkan dengan adanya UMKM sehingga dapat mengurangi

Menghadirkan aplikasi Sistem Informasi untuk

memfasilitasi pengembangan bisnis dalam Usaha Mikro

Kecil Menengah menjadi salah satu materi penelitian

yang menarik. Tidak hanya tantangan dalam membuat

aplikasi tetapi juga bagaimana memfasilitasi kebutuhan

pelaku usaha dalam penggunaannya.

Page 247: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

238. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

tingkat kemiskinan (Anugerah & Nuraini, 2021). Namun, dengan

semakin banyaknya UMKM di Indonesia membuat tingginya

persaingan bagi para pelaku usaha agar mampu menghadapi

tantangan global. Hal ini mengharuskan para pelaku usaha untuk

dapat bersaing dengan meningkatkan inovasi dengan

menggunakan teknologi informasi yang semakin berkembang.

Teknologi informasi yang semakin berkembang, dapat

mempengaruhi UMKM di Indonesia. Banyak perusahaan

maupun perorangan yang membuka peluang usaha yang banyak

dicari dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Para pelaku

usaha ini yang tergolong didalam UMKM bersaing secara ketat

dengan menggunakan teknologi informasi yang semakin

berkembang dalam melakukan pencatatan persediaan.

Persediaan merupakan aktiva lancar suatu perusahaan. Apabila

perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan maka,

persediaan sebagai barang yang disimpan untuk dijual kembali

dalam operasi normal perusahaan (Solihin & Nusa, 2017).

Penggunaan teknologi informasi, dengan perangkat

komputer sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM dalam

melakukan pencatatan persediaan yang lebih terkomputerisasi.

Adanya sistem yang terkomputerisasi dapat mendukung usaha

para pelaku UMKM dapat mengakses data-data persediaan tanpa

ada batasan waktu. Pencatatan persediaan dengan sistem yang

sudah terkomputerisasi mendukung usaha untuk usaha yang

mempunyai lebih dari satu cabang, sehingga dapat mengurangi

resiko kerugian akibat data barang keluar dengan data barang

Page 248: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 239

yang masuk tidak valid di setiap cabangnya. Dengan ini para

pelaku usaha dapat mengetahui stok barang untuk dijual dan

stok barang yang harus diproduksi untuk dijual kembali.

Kesuksesan UMKM dalam mempertahankan usahanya dilihat

dari peran pelaku usaha dalam mengelola persediaan barang

yang dijual atau diproduksi agar dapat memenuhi permintaan

konsumen secara maksimal dan dapat menghasilkan informasi

yang cepat, tepat, akurat bagi pemilik UMKM tersebut. Untuk

mencapai tujuan UMKM, maka dibutuhkan sistem komputer

dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi.

Berdasarkan uraian diatas, perlu adanya solusi suatu

aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan UMKM yang

berkaitan dengan sistem persediaan data barang. Usaha kecil

yang menjadi contoh adalah usaha milik perseorangan yang

bernama Wita Fotocopy. Mempunyai usaha menjual alat tulis

kantor dan menyediakan jasa printing, scanning, jilid, fotocopy,

laminating dan jasa lainnya. Selain itu, Wita Fotocopy memiliki

dua cabang dan proses pencatatan persediaan barang di ke dua

cabang Wita Fotocopy masih dilakukan secara manual dengan

menggunakan bon kertas. Pencatatan barang melalui kuitansi

hanya berlaku bagi barang-barang yang dibeli owner dari

supplier. Untuk pencatatan persediaan barang di gudang dan

barang keluar yang dibeli pelanggan belum dilakukan

pencatatan. Hal ini menyebabkan seringkali kuitansi yang sudah

dicatat hilang, rusak dan barang yang ada di gudang dengan

barang yang ada untuk dijual tidak sesuai jumlahnya. Dari hasil

Page 249: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

240. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

analisis dan perancangan dibuat aplikasi Sistem Pengelolaan

Persediaan (Inventory Management System) berbasis web.

Tujuan dari aplikasi Sistem Pengelolaan Persediaan

untuk dapat mengelola persediaan data barang masuk dan

barang keluar serta kegiatan operasional sehari-hari yang terjadi

dalam UMKM, sehingga informasi cepat, tepat dan akurat

menjadi lebih mudah didapatkan. Melalui aplikasi ini juga dapat

membantu pengelola UMKM untuk melakukan monitor pada

multi cabang dengan melalui satu sistem saja.

Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan

Berasal dari konsep Sistem Informasi yang merupakan

sistem yang dibangun untuk diteruskan pada sistem tertentu,

sehingga data yang ada menjadi lebih terkoordinasi (Anggraeni

& Irviani, 2017). Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian untuk mendukung fungsi operasional

organisasi yang bersifat manajerial beserta kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan

yang diperlukan oleh pihak luar tertentu (Sutabri, 2012). Sistem

informasi terdiri dari data input yang menghasilkan laporan

output, kemudian diterima oleh sistem lainnya beserta kegiatan

strategi dalam suatu organisasi untuk mengambil tindakan atau

keputusan (Prehanto, 2020).

Dalam kegiatan usaha, persediaan merupakan aktiva

yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud

Page 250: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 241

untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau

persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses

produksi (Vikaliana et al, 2020). Melalui kegiatan persediaan

adalah barang-barang disimpan untuk dijual kembali pada

waktu yang akan datang (Mahmuda & Agustin, 2020).

Pengendalian persediaan sangat diperlukan dengan tujuan

menghasilkan produksi perusahaan menjadi lancar. Jumlah

persediaan yang sedikit atau kurang dari biasanya untuk suatu

produksi dapat mengakibatkan adanya pengurangan jumlah

persediaan pada setiap tahap produksinya (Fitriyani & Siahaan,

2020). Untuk mengatasi masalah persediaan ini perlu adanya

sistem pengelolaan persediaan yang baik.

Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan adalah sistem

yang mengelola sekumpulan informasi persediaan barang di

gudang untuk mencapai efektifitas dan efisiensi yang optimal

dalam mengolah informasi terkait persediaan barang gudang.

Sistem ini dapat membantu suatu perusahaan dalam mengelola

data yang diperlukan sebagai bahan evaluasi dalam jangka

waktu yang ditentukan (Maulana, Sadikin, & Izzuddin, 2018).

Dalam implementasinya Sistem Informasi menggunakan

teknologi web internet untuk menyampaikan informasi dan

layanan, kepada pengguna atau sistem/aplikasi informasi

lainnya. Aplikasi tersebut merupakan sistem perangkat lunak

yang mempunyai tujuan utama menampilkan dan memelihara

data dengan menggunakan prinsip-prinsip web seperti hypertext

teknologi. Dalam aplikasi ini menggunakan web server untuk

Page 251: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

242. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

memproses data dan mengirimkan data tersebut ke user melalui

internet. Bagian yang menerima layanan server adalah client

pada aplikasi desktop. Instalasi dilakukan dari sisi client, namun

aplikasi web hanya membutuhkan sebuah web browser yang

digunakan hanya untuk manampilkan data yang diterima dari

server (Tahir, 2018). Melalui web server dapat dijalankan sebuah

aplikasi yang menggunakan teknologi browser untuk

menjalankan aplikasi tersebut dan dapat diakses melalui

jaringan komputer dan jaringan internet.

Konsep UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah suatu

usaha produktif yang didirikan sendiri oleh perorangan atau

badan usaha di semua sector ekonomi (Gonibala, Masinambow,

& Maramis, 2019). UMKM memiliki peran penting dalam

perekonomian di Indonesia. Tersedia lapangan pekerjaan

sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dari jumlah

usahanya yang semakin meningkat. Menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 tentang kriteria UMKM (Khudaefah,

2017) dapat ditunjukkan dari Tabel 1 berikut ini.

Tabel. 1. Kriteria UMKM

No. Uraian Kriteria

Asset Omzet

1

.

Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta

2.

Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta >300 Juta – 2,5 Miliar

Page 252: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 243

3.

Usaha Menegah >500 Juta – 10 Miliar >2,5 Miliar – 50 Miliar

UMKM Wita Fotocopy

Wita Fotocopy merupakan usaha yang bergerak di bidang

barang dan jasa. Dimiliki oleh perseorangan yang tergolong

kedalam jenis usaha kecil. Saat ini Wita Fotocopy sudah memiliki

2 (dua) cabang di daerah Tangerang Selatan. Wita Fotocopy

menjual berbagai macam keperluan alat tulis kantor serta

menyediakan jasa printing, fotocopy, laminating, scan, jilid dan

lain sebagainya. Proses bisnis yang dilakukan oleh Wita

Fotocopy terkait persediaan, pembelian dan penjualan.

Proses bisnis yang berjalan di Wita Fotocopy terdiri dari

Pembelian (Purchase), Persediaan (Inventory) dan Penjualan

(Sales). Awal jalannya proses bisnis tersebut dimulai ketika

Pemilik melakukan pembelian barang dari supplier untuk dijual

di toko. Supplier memberikan kuitansi barang-barang yang dibeli

Pemilik, kemudian kuitansi tersebut disimpan di toko sebagai

dokumen persediaan barang. Proses penjualan dilakukan oleh

Pegawai toko yang melayani pelanggan dalam melakukan

pembelian barang di toko. Pegawai akan memberikan kuitansi

kepada pelanggan sebagai dokumen persediaan data barang

yang keluar. Proses pencatatan persediaan barang terjadi jika

ada barang masuk atau barang yang dibeli dari supplier dan

barang keluar yang dibeli oleh pelanggan.

Page 253: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

244. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Jika jumlah barang yang ada di toko semakin sedikit

persediaannya dan persediaan barang digudang habis, maka

Pegawai langsung menghubungi Pemilik untuk membeli atau

memesan barang dari supplier. Pencatatan persediaan barang

dilakukan berdasarkan dari adanya kuitansi pembelian barang-

barang dari supplier. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Pemilik Wita Fotocopy dapat disimpulkan bahwa belum adanya

pencatatan persediaan barang masuk dan barang keluar yang

menyebabkan nominal pemasukan yang didapat dari barang

keluar dengan persediaan barang menjadi tidak sesuai

jumlahnya dan monitoring persediaan barang di ke dua cabang

Wita Fotocopy belum dilakukan dengan cara yang efektif dan

efisien. Hasil analisis proses bisnis pencatatan persediaan

digambarkan dalam bentuk Activity Diagram yang terlihat pada

Gambar 1.

Page 254: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 245

Gambar 1. Proses Bisnis Berjalan UMKM Wita Fotocopy

Dari hasil analisis alur proses bisnis persediaan terlihat

adanya masalah : 1) Pencatatan persediaan barang dilakukan

ketika membeli barang dari supplier saat persediaan barang

Page 255: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

246. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

digudang tidak tersedia secara tidak menentu. 2) Tidak ada

laporan persediaan barang yang terstruktur.

Pencatatan persediaan barang merupakan hal penting

untuk dilakukan bagi pelaku usaha. Jika dibuat dan diolah

dengan baik akan menghasilkan informasi yang valid terkait

persediaan barang yang masuk maupun barang keluar.

Informasi yang valid berguna bagi pemilik usaha sebagai acuan

dalam mengambil keputusan terkait persediaan barang. Analisis

kebutuhan sistem dilakukan dengan wawancara dengan Pemilik,

yang dijelaskan lebih detail ke dalam bentuk elisitasi kebutuhan

yaitu mengetahui apa saja kebutuhan pengguna terhadap

aplikasi, dapat ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Elisitasi Final

Functional

Analisa Kebutuhan, Saya ingin sistem dapat:

1 Menampilkan form Login

2 Menampilkan Dashboard

3 Menambahkan product

4 Melakukan input, update dan delete product

5 Menampilkan data product dari Werehouse A dan Werehouse B

6 Menampilkan Inventory Reports

Non Functional

Analisa Kebutuhan; Saya ingin sistem dapat:

1. Sistem user friendly

Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang ada

dibuat perancangan pada modul persediaan dengan tujuan

Page 256: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 247

untuk memudahkan UMKM dalam membuat pencatatan

persediaan barang sehingga dapat menghasilkan informasi yang

valid. Pencatatan persediaan pada aplikasi berbasis web yang

akan dirancang meliputi pencatatan Warehouse, pencatatan

Product Cabang dan pembuatan Inventory Reports. Dengan

adanya pencatatan persediaan barang dapat menghasilkan

informasi yang cepat, tepat dan akurat. Dari Informasi tersebut

menghasilkan laporan persediaan bagi pemilik UMKM dari

kedua cabangnya.

Metode yang digunakan dalam membuat perancangan

aplikasi pada penelitian ini adalah menggunakan metode Object

Oriented Analysis Design (OOAD). Metode ini merupakan metode

terstruktur untuk menganalisis, merancang sistem dengan

menerapkan konsep yang berorientasi pada objek. Untuk

menggambarkan proses perancangan sistem yang akan dibuat

menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) yang

terdiri dari: Use Case Diagram, Spesifikasi Use Case, Activity

Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram pada Gambar 2., menggambarkan

aktivitas yang dapat dilakukan oleh aktor. Terdapat dua aktor

yaitu: Pemilik dan Pegawai, kedua aktor digeneralisasikan

sebagai User. Aktivitas dalam Use Case Diagram: 1) Login, untuk

dapat mengakses aplikasi, seluruh aktor harus melakukan login

terlebih dahulu. Aktor melakukan login dengan cara input

username dan password pada form login. 2) View Dashboard,

bila user sudah berhasil login, maka akan tampil grafik

Page 257: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

248. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

perbandingan barang yang masih tersedia dan barang yang

sudah terjual dari kedua cabang. 3) Product, pada menu ini aktor

dapat melakukan input data barang untuk dijual sesuai data

product yang ada di warehouse, maka pada halaman product

aktor juga dapat melakukan edit dan delete product di halaman

yang sama. 4) Warehouse, pada menu ini aktor melakukan input

data barang masuk untuk disimpan di gudang atau untuk dijual

Kembali. Aktor juga dapat melakukan edit dan delete data

barang. 5) Inventory Reports, pada menu ini aktor dapat melihat

jumlah barang masuk dan jumlah barang keluar sesuai periode

waktu yang diinginkan.

Gambar 2. Use Case Diagram

Page 258: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 249

Tampilan Web

Berdasarkan analisis perancangan sistem yang telah

dibuat sebelumnya. Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Persediaan berbasis web, dirancang desain tampilan untuk

halaman Login, Dashboard, halaman Product, halaman

Warehouse dan halaman Inventory Report. Pada halaman Login

aktor melakukan input username dan password pada akun yang

telah terdaftar. Masing-masing aktor memiliki username dan

password yang berbeda sesuai hak aksesnya. Tampilan halaman

Login dapat dilihat pada Gambar 3

Gambar 3. Tampilan halaman Login

Setelah aktor berhasil melakukan Login, sistem

menampilkan halaman dashboard berupa grafik perbandingan

persdiaan barang pada cabang A dan cabang B. Pada Gambar 4

merupakan grafik perbandingan product terjual dan product

tersedia pada product dari kedua cabang. Pada Gambar 5

merupakan perbandingan product di warehouse dari kedua

cabang.

Page 259: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

250. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Gambar 4. Tampilan Dashboard Perbandingan Product

Gambar 5. Tampilan Dashboard Perbandingan Product di Warehouse

Pada halaman Product cabang terdapat list product yang

telah tersimpan di dalam database. Hanya product yang terdapat

di cabang yang tampil di halaman Product cabang. Data yang

ditampilkan berupa kode product, nama product, stock product

dan harga product. Pada halaman product terdapat juga button

Tambah Product, Update Product, Delete Product dan Search

Page 260: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 251

Product. Aktor dapat melakukan tambah product sesuai dengan

product yang ada di Warehouse cabang. Button update product

untuk mengubah data product, button delete untuk menghapus

product dan search product untuk mencari product yang di

inginkan. Tampilan halaman product dapat dilihat pada Gambar

6.

Gambar 6. Tampilan halaman Product Cabang

Halaman Warehouse cabang hanya dapat diakses oleh Pegawai

cabang. Product yang terdapat pada warehouse merupakan

product yang ada di gudang, product yang disimpan untuk

persediaan dan untuk dijual kembali. Pada halaman warehouse

terdapat button tambah data untuk menyimpan data barang

masuk, button update untuk mengubah data product, button

delete untuk menghapus product dan search untuk mencari

product sesuai keinginan. Tampilan Warehouse dapat dilihat

pada Gambar 7.

Page 261: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

252. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Gambar 7. Tampilan Halaman Warehouse Cabang

Perancangan masukan (Input) merupakan interface yang

digunakan aktor untuk menyimpan data ke dalam database.

Penulis membuat rancangan masukan berupa form tambah

product dan form update product pada saat aktor akan

melakukan input data product pada sub-menu Poduct dan

Warehouse. Aktor dapat melakukan input product sesuai

product yang telah di input pada warehouse. Tampilan form

tambah product pada halaman Product dapat dilihat pada

Gambar 8.

Page 262: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 253

Gambar 8. Tampilan Tambah Product

Tampilan Tambah Product Warehouse digunakan ketika aktor

ingin melakukan input data product di Warehouse. Product yang

diinput pada warehouse adalah product yang di simpan di

gudang dan dapat di input kembali pada sub-menu product.

Tampilan halaman input product di Warehouse dapat dilihat

pada Gambar 9.

Page 263: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

254. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Gambar 9. Tampilan Halaman Tambah Product Warehouse

Perancangan keluaran merupakan hasil akhir yang dihasilkan

dari suatu proses yang dijalankan. Dokumen yang dihasilkan

tersimpan di dalam database dan dapat diunduh oleh aktor

dalam bentuk pdf. Pada modul persediaan dokumen akhir yang

dihasilkan berupa inventory report dari kedua cabang. Dokumen

inventory report yang dihasilkan mengenai barang yang masuk

dan barang yang keluar sesuai periode waktu yang diinginkan,

yaitu: mingguan dan bulanan. Dokumen tersebut dapat dilihat

oleh aktor, seperti dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 264: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 255

Gambar 10. Inventory Reports

Implementasi Sistem

Tahap implementasi merupakan tahap dalam mengoperasikan

sistem. Pada tahap ini juga bertujuan untuk memastikan

tercapainya suatu tujuan. Implementasi yang dilakukan pada

perancangan modul persediaan dengan melakukan pengujian

sistem atau testing, yang bertujuan untuk memeriksa apakah

terdapat bugs atau error yang dapat menganggu jalannya sistem.

Pengujian dilakukan dengan cara memeriksa hasil input yang

telah dilakukan akan menghasilkan output yang di inginkan. Saat

sudah terbukti tidak ada bugs atau error, tahap selanjutnya

adalah melakukan implementasi aplikasi agar dapat digunakan

oleh user. Tabel berikut ini merupakan rancangan testing yang

dilakukan oleh penulis yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 265: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

256. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

Tabel 3. Rancangan Testing

No. Test Name Test Steps Expected Result Status

1 Login 1.Mengakses

aplikasi

2.Input username dan password

3.Klik button Login

Menampilkan dashboard

True

2 Input Data Product

1.Mengakses Aplikasi 2.Klik menu master data 3.Klik sub-menu product 4.Klik button tambah product cabang 5.Mengisi form product 6.Klik submit

Menyimpan data product cabang ke dalam database

True

3 Edit Data Product

1.Mengakses aplikasi 2.Klik menu master data 3.Klik sub-menu product 4.Klik button edit product 5.Mengisi form edit 6.Klik submit

Menyimpan perubahan data product ke dalam database

True

4 Delete Data Product

1.Mengakses aplikasi 2.Klik menu master data 3.Klik sub-menu product 4.Klik button delete

Menghapus data product dari database

True

5 Input Data Warehouse

1.Mengakses Applikasi 2.Klik menu master data 3.Klik sub-menu warehouse 4.Klik button tambah product

Menyimpan data product pada warehouse

True

Page 266: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 257

5.Mengisi form product pada warehouse 6.Klik submit

6 Edit Data Warehouse

1.Mengakses Applikasi 2.Klik menu master data 3.Klik sub-menu warehouse 4.Klik button edit product 5.Mengisi form edit 6.Klik button submit

Menyimpan perubahan data ke dalam database

True

7 Delete Data Warehouse

1.Mengakses Aplikasi 2.Klik menu master data 3.Klik sub-menu warehouse 4.Klik button delete

Menghapus data product di warehouse dari database

True

Kesimpulan

Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan

berbasis web telah dibuat untuk dapat dimanfaatkan oleh pelaku

UMKM berdasarkan analisa kebutuhan pada UMKM Wita

Fotocopy. Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang

dilakukan, aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan

dapat mengelola persediaan data barang masuk dan barang

keluar serta kegiatan operasional dengan melakukan pencatatan

persediaan yang terdiri dari pencatatan data product pada setiap

cabang, pencatatan data product di warehouse dari setiap

cabang, sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dan

akurat terkait persediaan barang bagi pemilik UMKM. Untuk

Page 267: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

258. Aplikasi Sistem Informasi untuk Pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah

rencana pengembangan sistem, selanjutnya yaitu: 1)

Mengembangkan modul Sales dan modul Purchase agar saling

terintegrasi dengan modul Persediaan. 2) Melakukan

pemeliharaan sistem secara berkala untuk menghindari bugs

yang akan menganggu jalannya sistem saat digunakan.

Referensi

Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. CV. Andi Offset, Yogyakarta: Indonesia.

Anugerah, F. N., & Nuraini, I. (2021). Peran UMKM Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur . Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE), Vol. 5, 27- 41.

Fitriyani, E., & Siahaan, M. (2020). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode EOQ Pada PT. SIGMA Indonesia MFG. Journal of Management, Volume 1, 102-106.

Gonibala, N., Masinambow, V. .., & Maramis, M. T. (2019). Analisis Pengaruh Modal dan Biaya Produksi Terhadap Pendapatan UMKM di Kotamobagu. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 19.

Khudaefah, I. (2017). Analisis Yuridis Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Dalam Prespektif Hukum Islam, Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri "Sultan Maulana Hasanuddin" Banten.

Mahmuda, Q. A., & Agustin, W. S. (2020). Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Terhadap Aktivitas Produksi. Jurnal Mahasiswa Akutansi (JAMAK), Vol 1, 111-121.

Page 268: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Martha Veronica, Johannes Hamonangan Siregar, Mohamad Johan Budiman. 259

Prehanto, D. R. (2020). Buku Ajar Konsep Sistem Informasi. Surabaya: Scopindo Media Pustaka, Surabaya: Indonesia.

Solihin, H. H., & Nusa, A. A. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Suku Cadang Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut. Jurnal Infotronik. Vol. 2 No. 2.

Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. CV Andi Offset, Yogyakarta: Indonesia.

Tahir, M. A. (2018). Implementasi Ajax pada Aplikasi Index Artikel Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Sistem Informasi dan Teknik Informatika "JISTI". Vol. 1 No. 2, 60-68.

Vikaliana et al, R. (2020). Manajemen Persediaan. Bandung: CV. Media Sains Indonesia, Bandung: Indonesia.

Page 269: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya
Page 270: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

261

TENTANG PENULIS

Dr Sri Wijayanti, M.Si merupakan

pengajar di prodi Ilmu Komunikasi

Universitas Pembangunan Jaya. Ia

mempercayai disiplin ilmu komunikasi

dan interaksinya dengan perspektif

disiplin ilmu lainnya melahirkan berbagai

kajian yang dapat digunakan sebagai

pisau analisis berbagai persoalan sosial

yang ada ditengah masyarakat. Salah

satunya terkait dengan kajian

komunikasi persuasi narasi.

Naurissa Biasini merupakan dosen di

Universitas Pembangunan Jaya Program

Studi Ilmu Komunikasi. Bersama tim

dosen di prodi, Bias menjalankan

program pengabdian masyarakat bidang

Komunikasi Lingkungan terkait Food

Waste. Hal ini sejalan dengan warna

program studi yaitu komunikasi media

baru dan komunikasi lingkungan, serta

sesuai dengan roadmap pengabdian

masyarakat program studi.

Page 271: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Clara Moningka, Dosen tetap di Program

Studi Psikologi, UPJ. Saat ini sudah

menulis beberapa buku, termasuk buku

ajar Psikologi Sosial bersama tim,

kontributor Buku Himpsi, dan handbook

Internasional. Ia juga berperan sebagai

anggota komisi etik KPIN, reviewer Jurnal

Psikologi Ulayat, Biopsikososial, Journal

of Social and Political Psychology dan

Editorial board Jurnal Widyakala.

Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo,

menyelesaikan S1 Psikologi di

Universitas Indonesia 1994-1999, Gita

menjadi jurnalis Majalah Tempo lalu

koresponden di London seraya studi S2

Understanding and Securing Human

Rights di School of Advanced Studies

Institute of Commonwealth Studies

University of London dengan beasiswa

Chevening Award. Gita bergabung di PSI

UPJ sejak 2011, dan sejak Juli 2019

menjabat sebagai Kepala LPMU.

Runi Rulanggi, pengamat isu-isu

kesehatan mental, pendidikan, keluarga

dan disabilitas.

Page 272: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

263

Talitha Engrasia Antyesti, Mengambil

jurusan Akuntansi semasa kuliah

membuat saya semakin memahami apa

itu laporan keuangan dan bagaimana cara

mengelola financial sesuai dengan

standar akuntansi yang benar. Saya pun

turut berkontribusi dalam berbagai

kegiatan organisasi kampus dan

dipercaya untuk mengelola bagian

keuangan sehingga acara berjalan dengan

sukses.

Dr. Yohanes Totok Suyoto, S.S., M.Si.,

CPMA. adalah dosen dan peneliti di

Program Studi Manajemen Universitas

Pembangunan Jaya. Bersama kolega, ia

menulis buku seperti "Bunga Rampai

Manajemen" dan "Manajemen

Pemasaran". Berkolaborasi dengan

peneliti dari dalam dan luar negeri, ia

menghasilkan sejumlah artikel yang

diterbitkan di jurnal nasional dan

internasional terindeks.

Suci Marini Novianty, Seorang dosen di

Prodi Ilmu Komunikasi, memiliki

ketertarikan pada dasar - dasar

komunikasi, komunikasi interpersonal,

digital, dan politik

Page 273: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Dr. Edi Purwanto adalah Dosen

Manajemen Strategis dan Metode

Penelitian Bisnis pada Program Studi

Manajemen, Universitas Pembangunan

Jaya. Ia juga menjabat sebagai Kepala

Lembaga Penelitian & Pengabdian

Masyarakat (LP2M) UPJ. Penulis

sejumlah buku, artikel di media massa,

dan banyak jurnal

Agustine Dwianika, A Doctor of

Economics with a concentration in

Accounting who started her career as a

practitioner in Finance, Accounting and

Tax for more than 15 years. Focused on

teaching tax since 2016. Passionate about

research in the field of tax studies,

intellectual capital, leadership and

organizational culture with various

grants both from within and outside the

country.

Faradilla Chika Arienta biasa dipanggil

Chika, umur 20 tahun, merupakan

mahasiswi Desain Produk angkatan

2019.

Page 274: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

265

Drs. Johannes Hamonangan Siregar

M.Ed., Ph.D, dosen Program Studi Sistem

Informasi, Universitas Pembangunan

Jaya. Menyelesaikan pendidikan S1 di

Universitas Indonesia, S2 di Yokohama

National University dan S3 di University

of Tsukuba Japan. Mengajar mata kuliah

Dasar Logika Matematika, Sistem Basis

Data, Knowledge Management,

Keamanan Informasi dan Administrasi

Jaringan.

Dr Anil Dawan adalah seorang Doktor

Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Sebagai Dosen yang mengajar di Prodi

Manajemen untuk matakuliah Perilaku

Organisasi, Penelitian Bisnis, Statistik

Bisnis, Manajemen Operasional dan

Kepemimpinan serta Komunikasi Bisnis.

Memiliki hobby membaca, dan menulis

serta melakukan research kualitiatif.

Beberapa tulisannya dimuat di beberapa

media online nasional dan daerah.

Page 275: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

Irma Paramita Sofia, Lahir di Malang, 13

Juni 1982, penulis lulus dari Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Brawijaya pada tahun 2004 dan

melanjutkan studi ke Magister Akuntansi

Universitas Indonesia dan memperoleh

gelar Magister Akuntansinya pada tahun

2006. Penulis menamatkan Program

Doktor Ilmu Ekonomi pada Universitas

Trisakti, Jakarta pada Tahun 2021.

Fitriyah Nurhidayah, SE, M.Si. Lahir di

Jakarta, 28 November 1973.

Menyelesaikan studi S-1 dan S-2 di

Universitas Trisakti Jakarta pada

Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen

konsentrasi Keuangan dan pada Program

Pascasarjana Magister Akuntansi.

Perjalanan karir dosen dimulai dari tahun

1998 sebagai Dosen Luar Biasa di Sekolah

Tinggi Pariwisata Sahid, pada 2000

menjadi Dosen Luar Biasa di Sekolah

Tinggi Pariwisata Trisakti dengan

mengampu beberapa mata kuliah terkait

Akuntansi, Keuangan dan Manajemen

Page 276: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya

267

TENTANG PENYUNTING

Dr. Edi Purwanto adalah Dosen

Manajemen Strategis dan Metode

Penelitian Bisnis pada Program Studi

Manajemen, Universitas Pembangunan

Jaya. Ia juga menjabat sebagai Kepala

Lembaga Penelitian & Pengabdian

Masyarakat (LP2M) UPJ. Penulis sejumlah

buku, artikel di media massa, dan banyak

jurnal

Suhery Handoko, merupakan tenaga

kependidikan di Universitas Pembangunan

Jaya sejak 2017. Ia bergabung di dalam

Lembaga Penelitian Dan Pengabdian

Kepada Masyarakat (LP2M) sebagai kepala

sub bagian penelitian dan inovasi. Suhery

pernah menyunting dua buku serial

Sewindu UPJ pada 2019. Judul kedua buku

tersebut yaitu “Antologi Pakar : Korpus

Cendekiawan Kampus Urban” dan

“Pumpunan Kajian Urban : Ukiran Abstrak

Para Cendekiawan”. Buku Pumpunan

Kajian Urban yang disuntingnya saat ini

merupakan hasil kegiatan 1st Research

Week yang acaranya dikelola oleh

penyunting saat kegiatan berlangsung.

Page 277: Pumpunan Kajian Urban - Universitas Pembangunan Jaya