PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM/ INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) And For Six Months Period Ended June 30, 2012 and 2011 (Unaudited)
55
Embed
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. 2012-2014/Juni 2012.pdf · 2014-09-16 · melakukan kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001. ... sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal
30 Juni 2012 Dan 2011 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited)
And For Six Months Period Ended June 30, 2012 and 2011 (Unaudited)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 JUNI 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
INTERIM FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2012 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2011 (AUDITED)
AND FOR SIX MONTHS PERIOD ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (UNAUDITED)
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman/ P a g e
Surat Pernyataan Direksi Statements Of Directors’ Laporan Posisi Keuangan Interim 1‐2 Interim Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim 3 Interim Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Interim 4 Interim Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Interim 5 Interim Statements of cash flows Catatan Atas Laporan Keuangan Interim 6 ‐ 52 Notes to Interim Financial Statements
****************************
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Interim Financial Statements which are an integral part of these interim financial statements.
1
<
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM
PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ Notes June 30, 2012 December 31, 2011
A S E T A S S E T S ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 2b,2n,4,28 501.972.478 786.678.771 Cash on hand and in banks Piutang usaha ‐ pihak ketiga 2n,5,28 6.651.692.915 3.489.135.360 Trade receivables ‐ third parties Piutang lain‐lain ‐ pihak ketiga Other receivables ‐ third parties Pihak ketiga 2n,6,28 127.661.380 367.120.000 Third parties Pihak berelasi 2c,2n,6,25,28 526.114.500 ‐ A related party Persediaan ‐ dikurangi penyisihan Inventories ‐ net of allowance for
penurunan nilai sebesar Rp599.980.495 pada tahun 2012 dan Rp593.980.495 pada tahun 2011
2d,3,7 5.356.369.538 17.664.236.653
decline in value of Rp599,980,495
in 2012 and Rp593,980,495 in 2011
Uang muka dan biaya dibayar di muka 2e,8 34.081.409.246 5.887.971.195 Advances and prepaid expenses Pajak dibayar di muka 2m,12a 136.242.172 108.379.722 Prepaid tax
Jumlah aset lancar 47.381.462.229 28.303.521.701 Total current assets
ASET BUKAN LANCAR NON‐CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan ‐ bersih 2m,3,12d 849.694.174 1.185.540.460 Deferred tax assets ‐ net Aset tetap ‐ setelah dikurangi akumulasi Fixed assets ‐ net of accumulated
penyusutan sebesar Rp38.456.509.235 pada tahun 2012 dan Rp37.467.309.142 tahun 2011
2f,2g,2h,3,9 50.659.419.892 56.218.846.251
depreciation of Rp38,456,509,235 in 2012 and Rp37,467,309,142 in
2011
Jumlah aset bukan lancar 51.509.114.066 57.404.386.711 Total non‐current assets
JUMLAH ASET 98.890.576.295 85.707.908.412 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Interim Financial Statements which are an integral part of these interim financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION (continued) AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ Notes June 30, 2012 December 31, 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha ‐ pihak ketiga 2n,10,28 ‐ 3.037.805.095 Trade payable ‐ third parties Biaya masih harus dibayar 2n,11,28 9.491.504 112.008.862 Accured expenses Utang pajak 2m,3,12b 223.050 8.107.713 Taxes payable Uang muka penjualan 2j,2n,14,28 22.185.235.857 ‐ Customers deposit Utang sewa pembiayaan jatuh tempo Current maturities of obligation dalam satu tahun 2g,2n,13,28 624.979.071 583.459.275 under Finance Lease
Jumlah liabilitas jangka pendek 22.819.929.482 3.741.380.945 Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON‐CURRENT LIABILITIES Utang sewa pembiayaan ‐ setelah dikurangi Long‐term obligation under finance bagian jatuh tempo dalam satu tahun 2g,2n,13,28 734.684.871 891.499.892 Lease ‐ net of current maturities Utang lain‐lain Other payables Pihak ketiga 2n,15,28 180.765.665 9.529.400.000 Third parties Pihak berelasi 2c,2n,15,,25,28 ‐ 27.000.000 A related party Liabilitas imbalan kerja karyawan 2l,3,16b 387.578.770 341.833.090 Employees’ benefit liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang 1.303.029.306 10.789.732.982 Total non‐current liabilities
Jumlah Liabilitas 24.122.958.788 14.531.113.927 Total liabilities
EKUITAS EQUITY Modal saham ‐ nilai nominal Capital stock ‐ par value Rp100 per saham Rp100 per share Authorized capital ‐ Modal dasar ‐ 3.200.000.000 saham 3,200,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh ‐ 17 Issued and fully paid capital ‐ 1.102.977.500 saham 110.297.750.000 110.297.750.000 1,102,977,500 shares Agio saham 2i,18 6.303.547.667 6.303.547.667 Additional paid‐in capital Defisit (41.833.680.159 ) (45.424.503.182 ) Deficit
Jumlah ekuitas 74.767.617.508 71.176.794.485 Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 98.890.576.295 85.707.908.412 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Interim Financial Statements which are an integral part of these interim financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
INTERIM STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE SIX MONTHS
PERIOD ENDED JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ Notes June 30, 2012 June 30, 2011
PENGHASILAN BERSIH 2j,2p,19,24 54.923.531.033 2.328.702.663 NET REVENUES BEBAN POKOK PENGHASILAN 2j,2p,20,24 47.365.150.388 1.584.664.413 COST OF REVENUES
LABA BRUTO 7.558.380.645 744.038.250 GROSS PROFIT Beban penjualan 2j,21 (32.780.312 ) (8.127.000 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi 2j,22 (2.765.262.336 ) (2.089.466.147 ) General and administrative expense Rugi penjualan aset tetap 2j,9 (844.563.766 ) ‐ Loss on sale of fixed assets Pendapatan lainnya 2j,23 97.888.565 ‐ Other income Beban lainnya 2j,23 (86.993.487 ) ‐ Other expenses
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3.926.669.309 (1.353.554.897 )
INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION FOR TAX BENEFIT (EXPENSE)
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN 3.590.823.023 (1.624.265.876 ) INCOME (LOSS) FOR THE PERIOD PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA ‐ ‐ OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 3.590.823.023 (1.624.265.876 )
INCOME (LOSS) COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2o,23 3,25 (1,47 ) INCOME (LOSS)BASIC EARNINGS PER SHARE
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Interim Financial Statements which are an integral part of these interim financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan Modal Disetor/ Modal Saham/ Additional Defisit/ Jumlah Ekuitas/ Capital Stock paid‐in capital Deficits Total Equity Saldo awal 1 Januari 2011 110.297.750.000 6.303.547.667 (41.681.402.407 ) 74.919.895.260 Balance, January 1, 2011 Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss
periode berjalan ‐ ‐ (1.624.265.876 ) (1.624.265.876 ) for the period
Saldo, 30 Juni 2011 110.297.750.000 6.303.547.667 (43.305.668.282 ) 73.295.629.384 Balance, June 30, 2011
Saldo, 1 Januari 2012 110.297.750.000 6.303.547.667 (45.424.503.182 ) 71.176.794.485 Balance, January 1, 2012 Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income
periode berjalan ‐ ‐ 3.590.823.023 3.590.823.023 for the period
Saldo, 30 Juni 2012 110.297.750.000 6.303.547.667 (41.833.680.159 ) 74.767.617.508 Balance, June 30, 2012
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Interim Financial Statements which are an integral part of these interim financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX MONTHS
PERIOD ENDED JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30 June 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 73.946.209.335 2.328.702.663 Cash receipt from customer Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (68.476.543.645 ) (3.166.665.539 ) Cash paid to suppliers and employees Penerimaan dari (pembayaran untuk) Receipt from (paid for) other operating kegiatan usaha lainnya 10.895.078 (3.303.606.958 ) activities
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash profided by (used in) operating aktivitas operasi 5.480.560.768 (4.141.569.834 ) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (4.537.500 ) (449.500.000 ) Purchase of fixed assets Perolehan atas penjualan aset tetap 3.964.400.000 ‐ Return on sales of fixed assets
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash profided by (used in) investing aktivitas investasi 3.959.862.500 (449.500.000 ) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Penurunan utang lain‐lain ‐ pihak Decrease in other payables ‐ related berelasi (27.000.000 ) ‐ parties Penerimaan (penurunan) utang lain‐lain ‐ Increased (decrease) in other payables ‐ pihak ketiga (9.348.634.335 ) 4.537.068.909 third parties Penurunan sewa pembiayaan ‐ bersih (349.495.225 ) ‐ Decrease in leases payable ‐ net
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in ) financing aktivitas pendanaan (9.725.129.560 ) 4.537.068.909 activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(284.706.292 ) (54.000.925 ) NET DECREASE IN
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
786.678.771 59.228.761 CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
501.972.478 5.227.836 CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF PERIOD
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. The Company’s Establishment
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. ("Perusahaan") didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rusman, S.H., Notaris pengganti Elliza Asmawel, S.H., No. 12 tanggal 6 Juni 2001 dan diubah dengan Akta Notaris Elliza Asmawel, S.H., No. 10 tanggal 5 Maret 2002. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C‐06880.HT.01.01.TH.2002 tanggal 23 April 2002 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Madya Jakarta Selatan No. 880/BH.09.03/V/2002 tanggal 7 Mei 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tambahan No. 9565 tanggal 7 Oktober 2003.
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (“the Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 12 dated June 6, 2011 of Rusman, S.H., the substitute notary of Elliza Asmawel, S.H., and amended with Notarial Deed No. 10 dated March 5, 2002 of Elliza Asmawel, S.H. The deed of establishment has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C‐06880.HT.01.01.TH.2002 dated April 23, 2002 and was registered in the Companies Registration Office Municipality of South Jakarta No. 880/BH.09.03/V/2002 dated May 7, 2002, and also has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 80 dated October 7, 2003, supplement No. 9565.
Anggaran dasar Perusahan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 36 tanggal 8 Agustus 2008 sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka memenuhi ketentuan Undang‐Undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU‐81067.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 36 dated August 8, 2008 of Adi Warsito, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., concerning the change in the Company’s Articles of Association in order to meet the provisions of Limited Liability Company Act No. 40 year 2007. The Deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU‐81067.AH.01.02.year 2008 dated November 3, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang bioteknologi pertanian. Hak Pengelolaan Hutan (HPH), Hutan Tanam Industri (HTI) dan Perdagangan, Kantor pusat Perusahaan beralamat di Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37‐38 Jl. Tentara Pelajar, sedangkan lokasi kegiatan usaha di Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activity is engaged in agricultural biotechnology. Forest Concession Rights, Plantingl Forest Industry, Trading, etc. The Company's head office is located at Rukan Komplek Permata Senayan, Blok E No. 37‐38 Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Selatan 12210, while the location of its activities in Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang. The Company started its commercial activities in June 2001.
b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek
b. The Company’s Shares Public Offering and Listing on the Stock Exchange
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan penawaran
umum saham kepada masyarakat sebanyak 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp125 setiap saham disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 276.000.000 yang diberikan secara cuma‐cuma dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp125 setiap saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 14 Nopember 2004 sampai dengan 13 Mei 2007. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham perusahaan. Bila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlakunya habis maka, waran tersebut menjadi kadaluarsa. Penawaran umum saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 19 Februari 2004 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2004. Penawaran umum saham ini telah memperoleh izin dari Ketua BAPEPAM dengan Surat Keputusan No. S‐1 102/PM/2004 tanggal 29 April 2004.
In 2004, the Company made a public offering of its shares to the public of 120.000.000 shares with a nominal value of Rp100 per share with offering price of Rp125 per share and accompanied by the issuance of Warrant Series I of 276.000.000 as an incentive with a nominal value of Rp100 per share with an exercise price of Rp125 per share. Purchases can be made during the offering period which began on November 14, 2004 until May 13, 2007. Each warrant entitled the holder to purchase one share of the Company. If the warrants are not executed until the validity period expires, then, these warrants were obsolete. The Company’s shares public offering has been registered to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on February 19, 2004 and has been listed on the Indonesia Stock Exchange on May 13, 2004. The Public offering of shares has obtained permission from the Chairman of BAPEPAM in its Decision Letter No. S‐1 102/PM/2004 dated April 29, 2004.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Board of Commissioners, Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing‐masing berdasarkan Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 138, tanggal 27 Juni 2012 dan Akta Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 206 tanggal 25 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the Company as of June 30, 2012 and December 31, 2011, based on Notarial Deed of Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 138, dated 27 June 2012 and Notarial Deed of Desman, S.H., M.Hum., No. 206 dated March 25, 2011, respectively are as follows:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Anne Patricia Sutanto
Yenny Sutanto
Gunawan Angkawibawa
Agustin Budiningsih
Wiyana
Gunawan Angkawibawa
: : :
Board of Commissioners President commissioners
Commissioners Commissioners
(independent commissioners)
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Ari Sutanto
Kim Byeong Su Doddy Sutanto
Naning Wahyuningsih
Kim Byeong Su
Naning Wahyuningsih ‐ ‐
: : : :
Board of Directors President directors
Directors Directors Directors
Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk
periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 sebesar Rp370.000.000,00 dan Rp55.500.000,00.
Remunation for Board of Commissioners and Board of Directors for six months period ended June 30, 2012 and 2011, as amount of Rp370,000,000.00 and Rp55,500,000.00.
Berdasarkan Surat keputusan Direksi dengan surat
No. 089/DIR‐BTEK/X/2011 tangal 5 Oktober 2011 Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on Directors’ Statements Letter No. 089/DIR‐BTEK/X/2011 dated October 5, 2011, the composition of the Company’s audit committee are as follows:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Ketua : Gunawan Angkawibawa Gunawan Angkawibawa : Chairman Anggota : Benny Jayawardana Benny Jayawardana : Member Anggota : Roy Linanda Roy Linanda : Member
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011,
Perusahaan memiliki karyawan masing‐masing sebanyak 32 orang dan 34 orang (tidak diaudit).
As of June 31, 2011 and December 31, 2011, the Company have 32 employees and 34 employees (unaudited), respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan‐peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM‐LK). Seperti diungkapkan dalam catatan‐catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 dan 2012.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM‐LK). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011 and 2012.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan Laporan keuangan interim a. Basis of preparation of the interim financial statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non‐current assets and short‐term and long‐term liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut
memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the year Ende December 31, 2011, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual
dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing‐masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan
metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan adalah Rupiah. The reporting currency used in the preparation of the
financial statements is Indonesian Rupiah.
b. Kas dan bank b. Cash on hand and in banks
Kas dan bank terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang penggunaannya tidak dibatasi dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Cash on hand and in banks consists of unrestricted cash on hand and cash in banks and not pledged as collateral.
c. Transaksi dengan pihak berelasi c. Transaction with related parties
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Since January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak‐pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak‐pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) c. Transaction with related parties (continued)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: A party is considered to be related to the Company if:
a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with, the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or, (iii) has joint control over the Company;
b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; b. the party is an associate of the Company; c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana
Perusahaan sebagai venturer; c. the party is a joint venture in which the Company is a
venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Perusahaan; d. the party is a member of the key management
personnel of the Company; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari
individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); e. the party is a close member of the family of any
individual referred to in (a) or (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Prior January 1, 2011
Perusahaan Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak‐pihak berelasi. Hubungan berelasi didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak‐ Pihak Berelasi”, sebagai berikut:
The Company have transactions with related parties. Related party relationship is defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”, as follows:
a) perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan induk, anak perusahaan dan sesama anak perusahaan);
a) enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
b) perusahaan asosiasi; b) associated enterprises; c) perorangan yang memiliki, baik secara langsung
maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
c) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in conjunction with their transactions with the reporting enterprise);
d) karyawan kunci, yaitu orang‐orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang‐orang tersebut; dan
d) Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and key officers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) c. Transaction with related parties (continued)
e) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial
dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada butir (iii) atau (iv) di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup perusahaan‐perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan‐perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
e) Enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak‐pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak‐
pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.
d. Persediaan d. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata‐rata tertimbang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is measured using the weighted‐average method. .
Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan
hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.
e. Biaya dibayar di muka e. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat
dengan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses are amortized over the periods benefited
using the straight‐line method.
f. Aset tetap f. Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight‐line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Aset tetap (lanjutan) f. Fixed assets (continued)
Tahun/Year
Bangunan dan prasarana 3 ‐ 20 Buildings and infrastructure Kendaraan 5 Vehicles Peralatan laboratorium 4 Laboratory equipments Peralatan dan perabot kantor 4 Office furniture and equipments Peralatan aklimatisasi 3 Acclimatization equipments Peralatan pendewasaan 4 Maturation equipments
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the statements of comprehensive income in the period the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat
dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan
nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap”
dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing‐masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Asset in‐progress is presented under “Fixed Assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Perolehan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
tidak diamortisasi. Biaya‐biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek.
land is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles are deferred and amortized over the legal term or the economic life of the land, whichever is shorter.
g. Sewa g. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Sewa (lanjutan) g. Leases (continued)
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan
liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa.
Under a finance lease, the Company recognize assets and liabilities in their statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability.
Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama
masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.
Rental kontinjen, jika ada, dibebankan pada periode
terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Contingent rents, if any, are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statments of comprehensive income. Capitalized leased assets (presented under the account of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Company recognized lease payments as an expense on a straight‐line method over the lease term.
h. Penurunan nilai aset non‐keuangan h. Impairment of non‐financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai
apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset yang melampaui nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (cash‐generating units). Aset non‐keuangan yang diturunkan nilainya direview untuk kemungkinan adanya pembalikan terhadap nilai penurunan setiap tanggal pelaporan.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less cost to sales and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash‐generating units). Non‐financial assets that have suffered an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
i. Biaya penerbitan emisi efek ekuitas i. Stock issuance costs
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang
“Tambahan Modal Disetor” sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Stock issuance costs are presented as deduction from “Additional Paid‐in Capital” in the equity section in the statements of financial position.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Pengakuan pendapatan dan beban j. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui pada saat semua risiko signifikan dan
kepemilikan atas barang telah beralih kepada pelanggan, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai dengan persyaratan penjualan. Jika persyaratan penjualan tidak terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pelanggan dicatat sebagai uang muka pelanggan sampai seluruh syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.
Revenues are recognized when all significant risks and ownership of the goods have been transferred to the customer, generally upon shipment of goods in accordance with the requirements of the sale. If requirements are not met, payments received from customers are recorded as advances from customer until all conditions for revenue recognition are met.
Beban diakui pada saat terjadinya Expenses are recognized when incurred.
k. Provisi k. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini
(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Liabilitas kontijensi diungkapkan dalam laporan
keuangan, kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Aset kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus kas masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent liabilities are recognized in the financial statements, unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent Asset are not recognized in the financial statements, but are disclossed when an inflow of economic benefits is probable.
l. Imbalan kerja l. Employees’ benefits
Beban imbalan kerja karyawan ditentukan dengan
metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata‐rata sisa masa kerja karyawan.
The cost of providing employee benefits is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight‐line method over the expected average remaining working lives of the employees.
m. Pajak penghasilan m. Income tax
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan laba
kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Pajak penghasilan (lanjutan) m. Income tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi‐transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling
hapus dalam laporan posisi keuangan. Deferred tax assets and liabilities are offset in the
statements of financial position.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
n. Aset dan liabilitas keuangan n. Financial assets and liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 50
(Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari
instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, viabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instrumental and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial Asset, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instrumental and the accounting policies applied to those instruments.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip‐prinsip
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non‐keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non‐financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi
instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Grup yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola resiko mereka.
PSAK 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006)
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held‐to‐maturity investments, available‐for‐sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan
dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang
mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: The subsequent measurement of financial assets depends
on their classification as follows:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non‐derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan memiliki kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain‐lain dalam kategori ini.
The Company has cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables in this category.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo held‐to‐maturity (“HTM”) Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non‐derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan investasi direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non‐derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available‐For‐Sale (“AFS”)]
Available‐For‐Sale (“AFS”) financial assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non‐derivative financial assets that are designated as available‐for‐sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial assets in this category.
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, dihentikan pengakuan pada saat:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii. Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass‐through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Apabila Perusahaan mentransfer hak untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass‐through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan
secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the statements of comprehensive income.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each statement of financial position date, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak
peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan
Diamortisasi Financial assets carried at amortized cost
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang dipakai untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama‐sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the statements of comprehensive income. If a future write‐off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya Perolehan Financial assets carried at cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses were not recoverable in the next period.
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Pengakuan awal Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi
2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar
dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut: The measurement of financial liabilities depends on their
classification as follows:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
melalui laporan laba rugi Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
The Company did not have financial liabilities in this category.
Pinjaman dan utang Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest‐bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Perusahaan memiliki utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, uang muka penjualan dan utang lain‐lain jangka panjang dalam kategori ini.
The Company has trade payables, accrued expenses, obligation under finance leases, customers deposit and long‐term other payables in this category.
Penghentian pengakuan Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat
liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) n. Financial assets and liabilities (continued)
Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing‐masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen Keuangan Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan
nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di
pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir tanggal pelaporan keuangan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
o. Laba per saham dasar o. Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total
laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata‐rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the total income by the weighted‐average number of ordinary shares outstanding during the period.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Laba per saham dasar (lanjutan) o. Basic earnings per share (continued)
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham
biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of March 31, 2011 and 2010, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of comprehensive income.
p. Informasi segmen p. Segment information
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK
No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang
terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen
termasuk item‐item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal‐hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segmen.
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain dan interpretasi q. Adoption of other revised accounting standards and
interpretations
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2012, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:
1) PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing” 1) PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in
yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” 14) ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions
Involving the Legal Form of a Lease” 16) PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya” 16) PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and
Reporting by Retirement Benefit Plans” 21) PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis
Saham” 21) PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share Based Payment”
30) ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” 30) ISAK No. 25, “Landrights” 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan Judgments Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam
rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2n.
Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency
Mata uang fungsional Perusahaan merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban pokok pendapatan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Rupiah.
The functional currencies of the Company is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the Company’s management assessment, the Company’s functional currency is in Rupiah.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja Karyawan Employees’ Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah‐jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s employees’ benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn‐over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately as income or loss when they occurred. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employees’ benefits and employees’ benefits expense. Further details are disclosed in Note 16.
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight‐line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 9.
Instrumen Keuangan Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s income or loss. Further details are disclosed in Note 28.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Pajak penghasilan Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12d.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies. Further details are disclosed in Note 12d.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keuangan Persediaan Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of
Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re‐evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are shown in Note 7.
4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Kas 381.214.073 164.317.384 Cash on hand
Bank Cash in Banks PT Bank Central Asia ,Tbk. 116.115.084 617.718.066 PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 4.643.321 4.643.321 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Jumlah 501.972.478 786.678.771 Total
Seluruh saldo kas dan bank dalam mata uang Rupiah. All cash on hand and in banks balances are in Rupiah currency.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
5. PIUTANG USAHA ‐ PIHAK KETIGA 5. TRADE RECEIVABLES ‐ THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
UD Wijaya Loka 3.489.135.360 UD Wijaya Loka Putri 4.890.947.315 ‐ Putri Sutrisno 373.045.600 ‐ Sutrisno Lain‐Lain (dibawah 150 juta) 1.387.700.000 ‐ Others (Under 150 juta)
Jumlah 6.651.692.915 ‐ 3.489.135.360 Total
Seluruh piutang usaha ‐ pihak ketiga dalam mata uang Rupiah.
All Trade receivables ‐ Third parties are in Rupiah currency.
Piutang kepada UD Wijaya Loka, Putri, Sutrisno merupakan piutang atas penjualan kayu log (lihat catatan 30c dan d)
Receivables from UD Wijaya Loka, Putri, Sutrisno represents receivable from sales of logs (see note 30c and d)
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is presented below:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Belum jatuh tempo 5.758.192.915 ‐ Current Telah jatuh tempo: Overdue:
1 sampai 30 hari 565.500.000 ‐ 1 to 30 days 31 sampai 60 hari 328.000.000 3.489.135.360 31 to 60 days
Jumlah 6.651.692.915 3.489.135.360 Total
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, management believes that all receivables are collectible therefore no allowance for decline in value of receivables has been provided.
6. PIUTANG LAIN‐LAIN ‐ PIHAK KETIGA 6. OTHER RECEIVABLES ‐ THIRD PARTIES 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Pihak ketiga Third parties PT Mitra Pembangunan Global ‐ 195.259.500 PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian ‐ 130.000.000 PT Bangun Kayu Irian PT Bentara Agra Timber 100.068.200 ‐ PT Bentara Agra Timber Karyawan 27.593.180 41.860.500 Employees
Jumlah pihak ketiga 127.661.380 ‐ 367.120.000 Total third parties
Pihak berelasi (lihat Catatan 25) A related party (see Note 25) Karyawan 526.114.500 ‐ Employees
Jumlah 653.775.880 ‐ 367.120.000 Total
Seluruh piutang lain‐lain dalam mata uang Rupiah. All other receivables are in Rupiah currency.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
6. PIUTANG LAIN‐LAIN ‐ PIHAK KETIGA (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES ‐ THIRD PARTIES (continued)
Piutang pada PT Bentara Agra Timber, PT Mitra Pembangunan Global dan PT Bangun Kayu Irian merupakan pinjaman dana tanpa bunga, tanpa jaminan dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti.
Receivables from PT Bentara Agra Timber, PT Mitra Pembangunan Global and PT Bangun Kayu Irian represents non‐interest bearing loans, unsecured and have no definite repayment terms.
Piutang pada karyawan merupakan pinjaman dana yang pembayarannya melalui pemotongan gaji bulanan karyawan bersangkutan.
Receivables from employees represents loans which the repayments is through monthly salaries deductions of the related employees.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, management believes that all receivables are collectible therefore no allowance for decline in value of receivables has been provided.
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Akun ini merupakan persediaan tanaman yang berlokasi di divisi Bioplant dan Bioflora, baik yang berada di area tertutup maupun area terbuka di lokasi Cikupa, Tangerang dan di Solo.
This account represents inventory of plants which located in Bioplant and Bioflora divisions, both are in enclosed or open areas at Cikupa, Tangerang and Solo.
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Jati 1.389.935.858 6.887.435.858 Teak Sansivera 2.057.226.834 4.770.280.000 Sansivera Tanaman kehutanan 1.167.241.743 3.457.485.343 Forestry crops Aglaonema 500.126.275 1.228.675.000 Aglaonema Bahan pendukung tanaman 452.771.323 720.670.040 Plants supporting material Kayu bulat ‐ 804.622.907 Logs Tanaman lainnya 389.048.000 389.048.000 Other crops
Jumlah 5.956.350.033 18.258.217.148 Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai Less allowance for decline in value of
persediaan dan persediaan usang (599.980.495 ) (593.980.495 ) inventory and inventory obsolescence
Bersih 5.356.369.538 17.664.236.653 Net
Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan dan
persediaan usang adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for decline in value of inventory
and inventory obsolescence are as follows: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Saldo awal 593.980.495 581.980.495 Beginning balance Penyisihan 6.000.000 12.000.000 Provision
Saldo akhir 599.980.495 593.980.495 Ending balance
Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan
2011, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas persediaan jati masing‐masing sebesar Rp6.000.000 dan Rp43.787.573 yang disebabkan karena nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi bersih.
For six months period ended June 30, 2012 and 2011, the Company provided allowance for decline in value of inventory for teak amounted to Rp6,000,000 and Rp43,787,573, respectively, since the carrying value of such inventories were higher than the net realizable value.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 7. INVENTORIES (Continued) Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi bersih
persediaan dan keadaan fisik persediaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Based on the review of the net realizable value of inventories and physical condition of inventories as of June 30, 2012 and December 31, 2011, the management of the Company believes that the allowances for decline in value of inventory and inventory obsolescence are adequate to cover possible losses arising.
Persediaan tanaman Perusahaan tidak diasuransikan
terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya karena belum ada perusahaan asuransi yang dapat memberikan nilai pertanggungan yang wajar.
The Company’s inventory of plants are not covered by insurance against losses from fire and other risks, as there is no insurance company that is able to provide sufficient coverage.
8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Uang muka pembelian 33.921.235.832 5.775.000.000 Advances for purchase Asuransi dibayar di muka 94.843.416 112.971.195 Prepaid insurance Lain‐lain 65.329.998 ‐ Others
Jumlah 34.081.409.246 5.887.971.195 Total
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Uang
muka pembelian merupakan uang muka pembelian kayu bulat (lihat Catatan 30e dan f).
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, advance for purchase represents advances for purchase of logs (see Note 30e and f).
9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Details and changes of fixed assets for six months period ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011 are as follows:
Harga perolehan Cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 49.309.820.000 ‐ 4.808.963.766 ‐ 44.500.856.234 Land Bangunan dan prasarana 10.612.906.284 ‐ ‐ ‐ 10.612.906.284 Buildings and infrastructure Kendaraan 21.600.000 ‐ ‐ ‐ 21.600.000 Vehicles Peralatan dan perabot Office furniture and
Jumlah pemilikan langsung 91.399.315.929 4.537.500 4.808.963.766 ‐ 86.594.889.663 Total direct ownership
Sewa pembiayaan Assets under capital leases Kendaraan 2.286.839.464 234.200.000 ‐ ‐ 2.521.039.464 Vehicles
Jumlah harga perolehan 93.686.155.393 238.737.500 4.808.963.766 ‐ 89.115.929.127 Total cost
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) 30 Juni 2012/June 30, 2012 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan prasarana 6.036.468.417 437.723.683 ‐ ‐ 6.474.192.140 Buildings and infrastructure Kendaraan 21.600.000 ‐ ‐ ‐ 21.600.000 Vehicles Peralatan dan perabot Office furniture and
Harga perolehan Cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 49.309.820.000 ‐ ‐ ‐ 49.309.820.000 Land Bangunan dan prasarana 9.863.406.284 299.500.000 ‐ 450.000.000 10.612.906.284 Buildings and infrastructure Kendaraan 21.600.000 ‐ ‐ ‐ 21.600.000 Vehicles Peralatan dan perabot Office furniture and
Jumlah pemilikan langsung 90.707.688.593 541.627.336 ‐ 150.000.000 91.399.315.929 Total direct ownership
Sewa pembiayaan Assets under capital leases Kendaraan ‐ 2.286.839.464 ‐ ‐ 2.286.839.464 Vehicles
Aset dalam penyelesaian Assets in‐progress Bangunan dan prasarana 150.000.000 ‐ ‐ (150.000.000 ) ‐ Buildings and infrastructure
Jumlah harga perolehan 90.857.688.593 2.828.466.800 ‐ ‐ 93.686.155.393 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan prasarana 5.340.739.905 685.728.552 ‐ 10.000.000 6.036.468.457 Buildings and infrastructure Kendaraan 21.599.997 ‐ ‐ ‐ 21.599.997 Vehicles Peralatan dan perabot Office furniture and
Jumlah pemilikan langsung 34.010.936.196 3.084.591.145 ‐ ‐ 37.095.527.341 Total direct ownership
Aset sewa pembiayaan Assets under capital leases Kendaraan ‐ 371.781.801 ‐ ‐ 371.781.801 Vehicles Leases
Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan 34.010.936.196 3.456.372.946 ‐ ‐ 37.467.309.142 depreciation
Nilai buku bersih 56.846.752.397 56.218.846.251 Net book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Beban penyusutan untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing‐masing sebesar Rp989.200.041 dan Rp1.556.813.481 disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum Dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif (lihat Catatan 22).
Depreciation expenses for the six months periode enden June 30, 2012 and 2011 amounted to Rp989,200,041 and Rp1,556,813,481 was presenter as part of “General And Administrative Expenses” accounts in the statements of Comprehensive income (see Note 22).
Rincian dari aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: The details of assets in‐progress was as follows:
Persentase Akumulasi Estimasi penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ Percentage Accumulated Estimated of completion cost completion date 2011 2011 Bangunan dan prasarana
80%
150.000.000
31 Maret 2011/ March 31, 2011
Building and infrastructure
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap ‐tanah dengan rincian sebagai berikut:
Deductions on fixed assets represent sales of fixed asset ‐ land with details as follows:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Nilai buku aset tetap 4.808.963.766 ‐ Net book value of fixed assets Hasil penjualan aset tetap 3.964.400.000 ‐ Proceed from sale of fixed assets
Laba (rugi) penjualan aset tetap (844.563.766 ) ‐ Gain (loss) on sale of fixed assets
Tanah dengan luas 119.558,50 m2 senilai Rp49.309.820.000,
berlokasi di Jl. Raya Pasar Kemis, Desa Pasir Gadung, Tangerang. Status kepemilikan tanah berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah/Girik yang masih dalam proses pengurusan menjadi Hak Guna Bangunan (sesuai dengan tanda terima berkas permohonan Hak atas Tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tangerang tanggal 23 April 2004). Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah seluas 11.660 m2 (lihat Catatan 30a).
Land with an area of 119,558.50 m2 amounted to Rp49,309,820,000, which located on Jl. Raya Pasar Kemis, Pasir Gadung Village, Tangerang. The status of land ownership in form of Statement of Waiver of Land/Girik are still in the process to obtain a Building Use Rights (in accordance with the application file receipt of Landrights issued by the National Land Agency Tangerang Regency dated April 23, 2004). In 2011, the Company sold a lot of land covering an area of 11,660 m2 (see note 30a).
Aset tetap, Tidak diasuransikan terhadap risiko bencana alam, baik resiko kebakaran maupun risiko lainnya.
Fixed assets, except for land, are not insured against the risks of natural disaster, fire and others.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian‐kejadian atau perubahan‐perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Based on the review on the recoverable value of the fixed assets, the Company’s management believe that there is no event or change indicating assets impairment as of June 30, 2012 and December 31, 2011.
10. UTANG USAHA ‐ PIHAK KETIGA 10. TRADE PAYABLE ‐ A THIRD PARTY
Akun ini merupakan utang kepada PT Indo Vener Utama pada Desember 2011 dan masing‐masing sebesar Rpnihil dan Rp3.037.805.095 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
This account represents payables owed to PT Indo Vener Utama in December 2011 amounted to Rpnihil dan Rp3,037,805,095 as of June 30, 2012 and December 31, 2011, respectively.
Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah. All Trade payables are in Rupiah currency.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
10. UTANG USAHA ‐ PIHAK KETIGA (lanjutan) 10. TRADE PAYABLE ‐ A THIRD PARTY (continued)
Rincian umur usaha usaha ‐ pihak ketiga adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables ‐ a Third party is presented below:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Belum jatuh tempo ‐ 3.037.805.095 Current Telah jatuh tempo: Overdue:
1 sampai 30 hari ‐ ‐ 1 to 30 days 31 sampai 60 hari ‐ ‐ 31 to 60 days
Jumlah ‐ 3.037.805.095 Total
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 11. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Gaji, upah dan tunjangan ‐ 81.268.231 Salaries, wages and benefit in kinds Jasa profesional ‐ 22.500.000 Professional fees Lain‐lain 9.491.504 8.240.631 Others
Jumlah 9.491.504 112.008.862 Total
12. PERPAJAKAN 12. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid tax
Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai dibayar di muka masing‐masing sebesar Rp136.242.172,00 dan Rp108.379.722 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
This accounts represent prepaid value added tax amounted to Rp136,242,172 and Rp108,379,722 as of June 30, 2012 and December 31, 2011, respectively.
b. Utang pajak b. Taxes payables
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
c. Taksiran manfaat (beban) pajak c. Provision for tax benefits (expenses)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before provision for income tax benefits (expenses) as shown in the statements of comprehensive income and the estimated fiscal losses for six months period ended June 30, 2012 and 2011 is as follows:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Laba (rugi) sebelum taksiran manfaat (beban) pajak Income (loss) before provision for tax menurut laporan laba rugi benefits (expenses) per statements of komprehensif 3.926.669.309 (1.353.554.896 ) comprehensive income
Koreksi fiskal: Fiscal corrections:
Penyusutan dan laba Depreciation and gain from sale of penjualan aset tetap (53.584.376 ) ‐ fixed assets
Imbalan kerja karyawan 45.745.680 19.830.493 Employees’ benefits Jamuan dan sumbangan ‐ 600.000 Entertainment and donation Pajak 13.312.360 2.393.734 Taxes Penghasilan bunga yang telah Interest income already subject
dikenakan pajak final (478.565 ) (84.899 ) to final income tax Penyisihan penurunan nilai Provision for decline in value of
persediaan dan persediaan inventory and inventory usang 290.990.250 43.787.573 obsolescence
Taksiran rugi fiskal sebelum Estimated fiscal loss before kompensasi rugi fiskal fiscal loss compensation of tahun sebelumnya 4.222.654.658 (1.287.027.996 ) the previous years
Kompensasi rugi fiskal Tax loss carry forward
tahun‐tahun sebelumnya (3.886.808.372 ) (13.058.098.602 ) of the previous years
Koreksi rugi fiskal tahun‐tahun Tax loss carry forward sebelumnya ‐ 9.031.514.637 of the previous years
Akumulasi rugi fiskal akhir periode
(335.846.286 )
(5.313.611.961 )
Accumulated fiscal loss at the end of the period
Dalam laporan keuangan ini, jumlah taksiran rugi fiskal berdasarkan perhitungan sementara. Oleh karena itu, jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah rugi fiskal yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).
In these financial statements, the amount of estimated fiscal loss is based on a preliminary calculation. Therefore, this amount may differ from the estimated fiscal loss to be reported in the tax return (SPT).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Mutasi aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Changes of deferred assets are as follows: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Saldo awal aset pajak Deferred tax asset ‐ net tangguhan ‐ bersih 1.185.540.460 5.058.972.773 at beginning of period
Saldo akhir aset pajak Ending balance of deferred tangguhan ‐ bersih 849.694.174 1.185.540.460 tax assets ‐ net
e. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan e. Administration and changes in tax regulation
Berdasarkan Undang‐Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun‐tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company and Subsidiary submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada bulan September 2008, Undang‐undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang‐undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2011 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2011 onwards.
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 13. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut:
The Company entered into financial leases agreement to purchase vehicles with detail as follows:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
PT Mitsui Leasing Capital Indonesia 1.353.288.750 1.465.699.733 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance 6.375.192 9.259.434 PT Federal International Finance
Jumlah 1.359.663.942 1.474.959.167 Total Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun (624.979.071 ) (583.459.275 ) Less current maturities
Bagian jangka panjang 734.684.871 891.499.892 Long‐term portion
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 13. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE (continued) Pembayaran sewa minimum masa adalah sebagai berikut: Future minimum lease payments are as follows: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Kurang dari satu tahun 580.081.595 724.308.000 Less than 1 year Satu tahun sampai dengan dua tahun 986.720.098 966.663.302 One to two years
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang 1.566.801.693 1.690.971.302 Total future lease payment Dikurangi beban bunga di masa mendatang (207.137.751 ) (216.012.135 ) Less future interest payment
Nilai sekarang kewajiban sewa Present value of obligation under pembiayaan 1.359.663.942 1.474.959.167 finance lease
Dikurangi utang sewa pembiayaan Jatuh tempo dalam satu tahun (624.979.071 ) (583.459.275 ) Less current portion
Bagian jangka panjang 734.684.871 891.499.892 Long‐term portion
14. UANG MUKA PENJUALAN 14. CUSTOMERS DEPOSIT
Akun ini merupakan uang muka penjualan kayu bulat kepada PT Kayan Jaya Tanjung, pihak ketiga masing‐masing sebesar Rp22.185.235.857 dan Rpnihil pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (lihat Catatan 30g).
This account represents customer deposits for sales of logs from PT Kayan Jaya Tanjung, third party, amounted to Rp22,185,235,857 and Rpnihil as of June 30, 2012 and December 31, 2011 (see Note 30g).
15. UTANG LAIN‐LAIN JANGKA PANJANG 15. LONG‐TERM OTHERS PAYABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Pihak ketiga Third parties UD Wijaya Loka 180.765.665 ‐ UD Wijaya Loka PT Kayan Jaya Tanjung ‐ 5.565.000.000 PT Kayan Jaya Tanjung Dadi Hardadi ‐ 3.964.400.000 Dadi Hardadi
Jumlah pihak ketiga 180.765.665 9.529.400.000 Total third parties
Pihak berelasi (lihat Catatan 25) A Related party (see Note 25) Benny Tjokrosaputro ‐ 27.000.000 Benny Tjokrosaputro
Jumlah 180.765.665 9.556.400.000 Total
Utang kepada Dadi Hardadi merupakan penerimaan uang muka penjualan tanah (lihat Catatan 30a).
Payable to Dadi Hardadi represents advances received from sale of land (see Note 30a).
Utang kepada PT Kayan Jaya Tanjung dan UD Wijaya loka merupakan utang atas uang muka pembelian kayu log.
Payable to PT Kayan Jaya Tanjung And UD Wijaya Loka represents payable from advance purchase of logs.
Utang kepada Benny Tjokrosaputro merupakan pinjaman modal kerja dan uang muka untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Utang ini tanpa jaminan, tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jadual pembayaran yang pasti.
Payable to Benny Tjokrosaputro represents working capital loans and advances to finance the Company's operations. This payable is unsecured, non‐interest bearing and have no fixed repayment terms.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 16. EMPLOYEES’ BENEFITS LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca‐kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing‐masing tertanggal 1 Februari 2012, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi‐asumsi sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the Company recognize retirement benefit cost based on the actuary’s calculation of PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, whose report dated February 1, 2012, respectively, using “Projected Unit Credit” method with assumption as follows:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Tingkat bunga aktuaria per tahun : 10% 10% : Actuarial discount rate per annum Tingkat kenaikan gaji per tahun : 6% 6% : Salary increased rate per annum Tingkat kematian : TMI II ‐ 1999 *) TMI II ‐ 1999 *) : Mortality rate Umur pensiun normal : 55 tahun 55 tahun : Normal retirement age Tingkat cacat : 5% dari tingkat
mortalitas 5% dari tingkat
mortalitas : Disability rate
Tingkat pengunduran diri : 3% sampai dengan usia 40 tahun,
kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% sampai
dengan usia 55 tahun
3% sampai dengan usia 40 tahun,
kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% sampai
a. Beban imbalan kerja karyawan a. Employees’ benefits expenses 2012 2011
Biaya jasa kini 28.484.753 56.968.500 Current service cost Biaya bunga 11.345.175 22.690.349 Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognized past
belum diakui ‐ unvested 4.943.266 9.886.532 service cost ‐ unvested Amortisasi keuntungan (kerugian)
aktuarial 972.486 1.944.971 Amortization of actuarial gail (loss)
Jumlah 45.745.680 91.490.353 Total
b. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan b. Changes in Employees’ benefits liabilities
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Saldo awal 341.833.090 250.342.737 Beginning balance Beban imbalan kerja karyawan 45.745.680 91.490.353 Employees’ benefits expenses
Saldo akhir 387.578.770 341.833.090 Ending balance
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan Undang‐Undang Ketenagakerjaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
The Company’s management believe that employee’s benefits liabilities as of June 30, 2012 and December 31, 2011 are adequate to cover the requirements of Labor Law.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK
Komposisi pemegang saham Perusahaan, jumlah dan nilai saham yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders, the number of issued and paid‐up shares and the related value were as follows:
30 Juni 2012/June 30, 2012
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Jumlah/ Shares Issued of Ownership Amounts Pemegang Saham and Fully Paid (%) (Rp) Shareholders
Anjas Ilyas 239.246.500 21,69 23.924.650.000 Anjas Ilyas Edi Suwarno Al Jab L Sing 221.024.500 20,04 22.102.450.000 Edi Suwarno Al Jab L Sing Benny Wirawansa 220.208.000 19,96 22.020.800.000 Benny Wirawansa Coutts and CO. LTD. Singapore 67.380.500 6,11 6.738.050.000 Coutts and CO. LTD. Singapore PT A.J. Adisarana Wanaartha 63.592.000 5,77 6.359.200.000 PT A.J. Adisarana Wanaartha Masyarakat (masing‐masing Public (eachs below
kurang dari 5%) 291.526.000 26,43 29.152.600.000 Less than 5%)
Jumlah 1.102.977.500 100,00 110.297.750.000 Total
31 Desember 2011/December 31, 2011
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage Jumlah/ Shares Issued of Ownership Amounts Pemegang Saham and Fully Paid (%) (Rp) Shareholders
Anjas Ilyas 239.246.500 21,69 23.924.650.000 Anjas Ilyas Benny Wirawansa 220.208.000 19,96 22.020.800.000 Benny Wirawansa Edi Suwarno Al Jab L Sing 221.024.500 20,04 22.102.450.000 Edi Suwarno Al Jab L Sing Coutts and CO. LTD. Singapore 87.906.500 7,97 8.790.650.000 Couttts and Co. LTD .Singapore Masyarakat (masing‐masing Public (eachs below
kurang dari 5%) 334.592.000 30,34 33.459.200.000 Less than 5%)
Jumlah 1.102.977.500 100,00 110.297.750.000 Total
Pada tanggal 30 Juni 2012, susunan pemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registar, Biro Administrasi Efek, No. 001/BTEK‐FBR/VII/2012 tanggal 5 Juli 2012.
As of June 30, 2012, The details of the Company’s shareholders is based on the report of PT Ficomindo Buana Registar, the Securities Administration Agency, No. 001/BTEK‐FBR/VII/2012 dated July 5, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan pemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registar, Biro Administrasi Efek No. 59/BTEK‐FBR/12 tanggal 5 Januari 2012.
As of December 31, 2011, the details of the Company’s shareholders is based on the report of PT Ficomindo Buana Registar, the Securities Administration Agency No. 59/BTEK‐FBR/12 dated January 5, 2012.
18. AGIO SAHAM ‐ BERSIH 18. ADDITIONAL PAID‐IN CAPITAL – NET
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
18. AGIO SAHAM ‐ BERSIH (lanjutan) 18. ADDITIONAL PAID‐IN CAPITAL ‐ NET (continued)
Rincian biaya emisi saham adalah sebagai berikut: Details of stock issuance costs are as follows: 30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Biaya komisi penjamin emisi 161.250.000 161.250.000 Cost of underwriting commissions Biaya lembaga dan profesi penunjang Cost of supporting capital markets
pasar modal 480.052.750 480.052.750 institutions and professionals Biaya pencetakan dokumen Cost of printing of registration
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Kayu bulat 42.383.856.033 ‐ Logs Jati 5.690.000.000 2.293.682.665 Teak Sansivera 3.439.575.000 130.000 Sansivera Tanaman kehutanan 2.428.475.000 1.430.000 Forestry crops Aglaonema 981.625.000 25.170.000 Aglaonema Tanaman lainnya ‐ 7.758.000 Others crops Tanaman holtikultura ‐ 532.000 horticulture crops
Jumlah 54.923.531.033 2.328.702.663 Total
Rincian penjualan kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah penjualan adalah sebagai berikut:
Details of sales to parties over 10% of total sales are as follows:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
UD Wijaya Loka 19.080.098.975 ‐ UD Wijaya Loka Putri 13.050.947.315 ‐ Putri PT Kayan Jaya Tanjung 5.879.764.143 ‐ PT Kayan Jaya Tanjung Sutrisno 4.373.045.600 ‐ Sutrisno PT Mitra Pembangunan Global 2.400.000.000 ‐ PT Mitra Pembangunan Global PT Bangun Kayu Irian 2.000.000.000 ‐ PT Bangun Kayu Irian Soelaksono ‐ 425.728.913 Soelaksono Andri ‐ 280.000.000 Andri Surya Pradja ‐ 500.000.000 Surya Pradja Ronny ‐ 237.500.000 Ronny Budi Santoso ‐ 880.293.750 Budi Santoso
Jumlah 46.783.856.033 2.323.522.663 Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
20. BEBAN POKOK PENGHASILAN 20. COST OF REVENUES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Bahan baku yang digunakan 34.940.436.573 1.584.337.158 Raw material used Upah buruh langsung 109.273.700 160.339.681 Direct labour Beban perbaikan dan pemeliharaan 1.573.000 ‐ Indirect expenses Beban penyisihan penurunan nilai Provision for decline in value of inventory
persediaan dan persediaan usang 6.000.000 43.787.574 and inventory obsolescence
Jumlah biaya produksi 35.057.283.273 1.788.464.413 Total manufacturing costs Persediaan awal tahun 17.664.236.653 18.385.064.015 Inventories at beginning of year Persediaan akhir tahun (5.356.369.538 ) (18.588.864.015 ) Inventories at end of year
Beban pokok penghasilan 47.365.150.388 1.584.664.413 Cost of revenues
Rincian pembelian kepada pihak yang lebih besar dari 10% jumlah beban pokok penghasilan adalah sebagai berikut:
Details of purchases to parties over 10% of total cost of revenues are as follows:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
PT Bangun Kayu Irian 23.075.811.168 ‐ PT Bangun Kayu Irian PT Mitra Pembangunan Global 11.855.197.205 ‐ PT Mitra Pembangunan Global
Jumlah 34.931.008.373 ‐ Total
21. BEBAN PENJUALAN 21. SELLING EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Perjalanan dinas 30.905.800 2.259.500 Traveling Pengemasan dan pengiriman 1.874.512 5.367.500 Packaging and shipping Bahan bakar, tol dan parkir ‐ ‐ Fuel, tol and parking Jamuan ‐ 500.000 Entertainment
Jumlah 32.780.312 8.127.000 Total
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Penyusutan (lihat Catatan 9) 989.200.093 1.556.813.481 Depreciations (see Note 9) Gaji dan tunjangan 913.245.220 281.242.893 Salaries and benefit in kinds Jasa profesional 424.109.265 27.000.000 Professional fees Telepon, listrik dan air 89.364.245 5.797.081 Telephone, electricity and water
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued) 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Periklanan dan promosi 83.242.850 ‐ Advertising and promotion Imbalan kerja karyawan
(lihat Catatan 16) 45.745.680 19.830.493 Employees’ benefits (see Note 16) Perijinan 39.361.500 ‐ Licenses Keanggotaan 36.025.002 72.050.000 Membership Asuransi 33.400.778 71.391.474 Insurance Alat tulis kantor dan percetakan 26.395.400 15.178.425 Office supplies and printing Rumah tangga kantor 20.827.530 6.382.690 Office households Pajak dan administrasi 13.312.360 2.393.734 Taxes and administration Pendidikan dan pelatihan 11.040.000 ‐ Jamsostek 11.225.216 26.127.242 Jamsostek Lain‐lain 28.767.197 5.258.634 Others
Jumlah 2.765.262.336 2.089.466.147 Total
23. PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA 23. OTHER INCOME (EXPENSES)
a. Pendapatan lainnya a. Other income
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Jasa giro 478.565 ‐ Interest income Lain‐lain 97.410.000 ‐ Others
Jumlah 97.888.565 ‐ Total
b. Beban lainnya b. Other expenses
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Bunga sewa pembiayaan (83.942.775 ) ‐ Finance Leases interest Administrasi bank (955.000 ) ‐ Bank administrative Lain‐lain (2.095.712 ) ‐ Others
Jumlah (86.993.487 ) ‐ Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
24. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 24. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor‐faktor pembilang dan pembagi yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar:
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic earnings per share:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Jumlah Laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) periode berjalan 3.590.823.023 (1.624.265.875 ) for the period
Jumlah rata‐rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary
biasa yang beredar 1.102.977.500 1.102.977.500 shares outstanding
Laba (rugi) per saham dasar 3,25 (1,47 ) Basic earnings per share
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 25. RELATED PARTIES TRANSACTIONS AND BALANCES
Sifat hubungan Nature of relationship
‐ Benny Tjokrosaputro ‐ Karyawan
: :
Anggota keluarga dekat Direktur Perusahaan/ Close family member of the Company’s Board of
Directors Personil manajemen kunci dalam Perusahaan/ Key management personnel of the Company
: :
‐ Benny Tjokrosaputro
‐ Employees
Sifat hubungan Nature of relationship
Saldo dengan pihak‐pihak berelasi adalah sebagai berikut: Balances with related parties are as follows:
30 Juni 2012/ 31 Desember 2011/ June 30, 2012 December 31, 2011
Piutang lain‐lain Other receivables Karyawan 526.114.500 ‐ Employees
Persentase terhadap jumlah aset 0,53% ‐ Percentage to total Asset
Utang lain‐lain jangka panjang Long‐term other payables
Persentase terhadap jumlah liabilitas ‐ 0,18% Percentage to total liabilities
Transaksi dengan pihak berelasi Transactions with related parties
Piutang pada karyawan merupakan pinjaman dana dari personil manajemen kunci yang pembayarannya melalui pemotongan gaji bulanan karyawan bersangkutan.
Receivables from employees represents loans from key management personnel which the repayments is through monthly salaries deductions of the related employees.
Utang kepada Benny Tjokrosaputro merupakan pinjaman modal kerja dan uang muka untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Utang ini tanpa jaminan, tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jadual pembayaran yang pasti.
Payable to Benny Tjokrosaputro represents working capital loans and advances to finance the Company's operations. This payable is unsecured, non‐interest bearing and have no fixed repayment terms.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
26. INFORMASI SEGMEN 26. SEGMENT INFORMATION
Jenis Produk Product type
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
Information regarding the Company's business segments by product type are as follows:
30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Penghasilan bersih Net revenues Kayu bulat 42.383.856.033 ‐ Logs Jati 5.690.000.000 ‐ Teak Sansivera 3.439.575.000 ‐ Sansivera Tanaman kehutanan 2.428.475.000 2.295.112.663 Forestry crops Aglaonema 981.625.000 ‐ Aglaonema Tanaman hias ‐ 32.928.000 Tanaman holtikultura ‐ 521.000 horticulture crops Tanaman lainnya ‐ 141.000 Others crops
Jumlah 54.923.531.033 2.328.702.663 Total
Beban pokok penghasilan Cost of revenues Kayu bulat 34.931.008.373 ‐ Logs Jati 6.184.281.555 ‐ Teak Sansivera 3.102.632.754 ‐ Sansivera Tanaman kehutanan 2.334.916.553 1.561.561.933 Forestry crops Aglaonema 812.311.153 ‐ Aglaonema Tanaman hias ‐ 22.482.480 Tanaman lainnya ‐ 125.000 Others crops Tanaman holtikultura ‐ 495.000 horticulture crops
Jumlah 47.365.150.388 1.584.664.413 Total
Laba (rugi) kotor Gross profit (loss) Kayu bulat 7.452.847.660 ‐ Logs Jati (494.281.555 ) ‐ Teak Sansivera 336.942.246 ‐ Sansivera Tanaman kehutanan 93.558.447 733.550.730 Forestry crops Aglaonema 169.313.847 ‐ Aglaonema Tanaman Hias ‐ 10.445.520 Tanaman lainnya ‐ 16.000 Others crops Tanaman holtikultura ‐ 26.000 horticulture crops
Jumlah 7.558.380.645 744.038.250 Total
Daerah Geografis Geographic Areas
Informasi segmen Perusahaan berdasarkan daerah geografis disajikan berdasarkan satu lokasi utama, yaitu di domestik.
Segment information of the Company based on geographic areas served by one main location, which is domestic.
Seluruh kegiatan operasional segmen usaha Perusahaan dijalankan di dalam negeri (domestik).
The entire operations of the Company's business segments conducted in domestic.
27 KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko likuiditas dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko‐risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are liquidity risk and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
27 KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash‐in) dan kas keluar (cash‐out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The management evaluates and monitors cash‐in flows and cash‐out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to settle the current and long‐term liabilities is obtained from sales activities to customers.
Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
The risks management applied by the Company are as follows:
a. Menjaga agar posisi kas dan setara kas Perusahaan
selalu dalam posisi likuid. a. Keeping position of the Company’s cash on hand and in
banks in liquid position. b. Memonitor posisi kas dan setara kas Perusahaan secara
periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai.
b. Monitoring position of the Company’s cash on hand and in banks balance periodically, either yearly, monthly, weekly and daily to certain that there will always be adequate cash surplus.
Tabel dibawah merupakan profil liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012:
The table below summarizes the maturity profile of the Comapny’s financial liabilities at June 30, 2012:
Dibawah 1 tahun/ Lebih dari 1 tahun/ Below 1 year Over 1 year
Utang usaha trade payables Biaya masih harus dibayar 9.491.504 ‐ Accrued expenses Utang uang muka penjualan 22.185.235.857 ‐ Utang sewa pembiayaan jatuh tempo Current maturities of obligatio under
dalam satu tahun 624.979.071 ‐ finance lease Utang sewa pembiayaan jangka
panjang ‐ setelah dikurangi bagian Long‐term obligation under finance jatuh tempo dalam satu tahun ‐ 734.684.871 lease ‐ net of current maturities
Utang lain‐lain jangka panjang ‐ 180.765.665 Long‐term other payables
Jumlah 22.819.706.432 915.450.536 Total
Risiko harga komoditas Commodity price risks
Perusahaan dipengaruhi oleh labilnya harga komoditas dari waktu ke waktu. Manajemen memonitor pergerakan (tren) dan analisa pasar atas harga komoditas secara ketat dan terus menerus untuk meminimalisasi efek signifikan dan negatif terhadap kinerja keuangannya. Manajemen juga mengurangi risiko ini dengan memelihara tingkat persediaan secara tepat untuk mengambil efek terbaik dari lindung nilai alami.
The Company is affected by the volatility of commodity prices from time to time. The management monitors the market trend and analysis of commodity price strictly and continuosly to minimize significant and negative impact to its financial performance. It also reduces the risk by maintaining a proper inventory level to get the optimum effect from natural hedging.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
27 KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Pengelolaan Modal Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholders value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capitals’ structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
28. INSTRUMEN KEUANGAN 28. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
a. Kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain‐lain. a. Cash on hand and in banks, trade receivables and other
receivables.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.
b. Utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan uang
muka penjualan. b. Trade payables, accrued expenses and customers deposit.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas
jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
c. Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang, termasuk
bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun. c. Long‐term obligation under finance lease, including their
current maturities.
Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan diestimasi dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat bunga yang tepat.
The fair value obligation under finance lease is estimated by discounting future cash flows using appropriate interest rate.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
d. Utang lain‐lain jangka panjang. c. Long‐term other payables.
Nilai wajar dari utang lain‐lain jangka panjang dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca.
Long‐term other payables are carried at historical cost because their fair values cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair values of such assets because there are no fixed repayment terms although these are not expected to be settled within 12 months after the statements of financial position.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the financial instruments of the Company that are carried in the statements of financial position as of June 30, 2012 and 2011:
30 Juni 2012/June 30, 2012
Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 501.972.478 501.972.478 Cash on hand and in banks Piutang usaha 6.651.692.915 6.651.692.915 Trade receivables Piutang lain‐lain – pihak ketiga Other receivables Pihak ketiga 127.661.380 127.661.380 Third parties Pihak berelasi 526.114.500 526.114.500 A related party
Jumlah 7.807.441.273 7.807.441.273 Total
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang Usaha ‐ ‐ Trade payable Biaya masih harus dibayar 9.491.504 9.491.504 Accrued expenses Uang muka penjualan 22.185.235.857 22.185.235.857 Customers deposit Utang sewa pembiayaan jatuh Current maturities obligation under
tempo dalam satu tahun 624.979.071 624.979.071 finance lease Utang sewa pembiayaan jangka
panjang ‐ setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long‐term obligation under finance ‐ dalam satu tahun 734.684.871 734.684.871 net of current maturities
Utang lain‐lain jangka panjang Long‐term other payables Pihak ketiga 180.765.665 180.765.665 Third parties Pihak berelasi ‐ ‐ A related party
Jumlah 23.735.156.968 23.735.156.968 Total
31 Desember 2011/December 31, 2011
Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 786.678.771 786.678.771 Cash on hand and in banks Piutang usaha 3.489.135.360 3.489.135.360 Trade receivables Piutang lain‐lain Other receivables Pihak ketiga 367.120.000 367.120.000 Third parties Pihak berelasi ‐ ‐ A related party
Jumlah 4.642.934.131 4.642.934.131 Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang Usaha 3.037.805.095 3.037.805.095 Trade payable Biaya masih harus dibayar 112.008.860 112.008.862 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan jatuh Current maturities obligation under
tempo dalam satu tahun 583.459.275 583.459.275 finance lease Utang sewa pembiayaan jangka
panjang ‐ setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long‐term obligation under finance ‐ dalam satu tahun 891.499.892 891.499.892 net of current maturities
Utang lain‐lain Other payables Pihak ketiga 9.529.400.000 9.529.400.000 Third parties Pihak berelasi 27.000.000 27.000.000 A related party
Jumlah 14.181.173.122 14.181.173.124 Total
29. PENGUNGKAPAN INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 29. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES OF CASH FLOWS
INFORMATION
Aktivitas Perusahaan yang bukan kas terdiri dari: Non‐cash activities of the Company consist of: 30 Juni 2012/ 30 Juni 2011/ June 30, 2012 June 30, 2011
Penambahan aset tetap melalui utang
sewa pembiayaan (lihat Catatan 9)
234.200.000
‐
Additions to fixed assets through incurrence of obligations under finance lease (see Note 9)
Arus kas ini di peroleh dari periode 30 Juni 2012 ke 31 Desember 2011
This cash flow was obtained from the period June 30, 2012 to December 31, 2011
30. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli tanggal 15 Januari 2010, Perusahaan melakukan penjualan sebidang tanah dengan luas 11.660 m2 yang berlokasi di Desa Pasir Gadung, Cikupa, Tangerang kepada Dadi Hardadi dengan harga sebesar Rp340.000 per m2 atau seluruhnya sebesar Rp3.964.400.000, dengan syarat area tanah tersebut merupakan area industri. Apabila pemerintah setempat menyatakan bahwa area tersebut bukan merupakan area industri maka, kedua belah pihak sepakat untuk membatalkan jual beli tanah tersebut. Sampai dengan tanggal laporan ini, keputusan dari Pemerintah setempat tentang area tanah masih dalam proses.
a. Based on Sale and Purchase Agreement dated January 15, 2010, the Company sold an area of land of 11,660 m2 located in Sand Gadung Village, Cikupa, Tangerang to Dadi Hardadi amounted to Rp340,000 per m2 or a total of Rp3,964,400,000, with condition that the are is an industrial area. If the local Government declare that the area is not an industrial area then, both parties agreed to cancel the sale and purchase of those land. As of the date of this report, the decision from the local Government regarding the status of the land area is still in process.
Dari jumlah keseluruhan jumlah penjualan tanah diatas, Perusahaan telah menerima uang muka penjualan tanah dari Dadi Hardadi sebesar Rp3.964.400.000 pada tanggal 31 Maret 2011.
From the total sales of land above, the Company has received advances for sell of land to Dadi Hardadi amounted to Rp3,964,400,000 as of March 31, 2011.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
30. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Pada tahun 2012, Perusahaan telah mendapat surat pernyataan dari Dadi Hardadi bahwa dia telah melihat surat dari Pemerintah setempat tentang area tanah yang telah di jual tersebut adalah area industri sehingga jual beli tanah dapat di terrealisasi.
In 2012, the Company has received a letter from Dadi Hardadi statement that he had seen a letter from the local government area of land that has been selling industrial area that is buying and selling land can be realized
b. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan
menandatangani Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham dengan pemegang saham PT Bentara Agra Timber (BAT), dimana Perusahaan akan membeli 990 saham atau 90% kepemilikan pada BAT. Harga kesepakatan pembelian saham tersebut sebesar Rp35.000.000.000.
b. On September 30, 2010, the Company entered into a Conditional Shares Sale and Purchase Agreement with shareholders of PT Bentara Agra Timber (BAT), whereby the Company will purchase 990 shares or 90% ownership in BAT. The agreed price of the share purchase amounted to Rp35,000,000,000.
Berdasarkan perjanjian tersebut, pembelian saham BAT akan dilakukan dengan transfer atau cara lain yang disepakati bersama dengan ketentuan sebagai berikut:
Under the agreement, the purchase of BAT shares will be made by transfer or other methods which agreed by both parties with the following conditions:
‐ Pembayaran pertama sebesar Rp11.000.000.000 dilakukan setelah Perusahaan menyetujui hasil Due Diligence yang telah dilaksanakan;
‐ The first payment amounted Rp11,000,000,000 will be paid after the Company agreed with the Due Diligence results which have been implemented;
‐ Sisanya sebesar Rp24.000.000.000 akan dilakukan pada tanggal diperolehnya persetujuan dari Menteri Kehutanan atas transaksi BAT.
‐ The remaining outstanding amounted to Rp24,000,000,000 will be paid on the date of obtaining approval from the Minister of Forestry on BAT transactions.
Tanggal penutupan dari perjanjian ini adalah tanggal 20 Mei 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.
The closing date of this agreement is dated May 20, 2011 or such other date agreed by both parties.
BAT didirikan pada tanggal 3 September 2001 dengan bidang usaha meliputi bidang pertanian, perdagangan, perindustrian, jasa dan pengangkutan darat.
BAT was established on September 3, 2001 with the scope of its activities mainly comprises of agriculture, commerce, industry, services and ground transportation.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Perusahaan dan pemegang saham BAT menandatangani addendum Perjanjian Bersyarat Jual Beli Saham, dimana kedua belah pihak setuju bahwa pembayaran harga pembelian dilakukan dengan menerbitkan Surat Sanggup oleh Perusahaan sebagai pembeli dengan nilai sebesar harga pembelian dan berdasarkan ketentuan dan persyaratan dari Surat Sanggup. Dengan tunduk kepada pemenuhan syarat‐syarat penutupan, Perusahaan dan pemegang saham BAT selanjutnya menyetujui bahwa setelah diterimanya Surat Sanggup yang telah ditandatangani pada tanggal penutupan, pemegang saham BAT akan menyatakan bahwa harga pembayaran telah dibayar secara penuh oleh pembeli.
On October 11, 2010, the Company and the shareholders of BAT signed an amendment Conditional Share Sale and Purchase Agreement, in which both parties agree that payment of the purchase price is made by issuing promissory notes by the Company as purchaser in the amount of the purchase price and based on terms and conditions of the promissory notes. Subject to compliance with the terms of closing, the Company and the shareholders of BAT further agreed that upon receipt of a signed promissory notes on the closing date, the shareholders of BAT will made a statements that the payments have been paid in full by the purchaser.
Sampai saat ini masih dalam proses Pengesahan inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) ddan Rencana Kerja Umum (RKU) di Departemen Kehutanan, dan Dinas kehutanan Propinsi dan diperkirakan pada Semester pertama 2012 akan diperoleh seluruh pengesahan dimaksud, setelah itu Perseroan akan mempertegas pola pembayaran atas hasil akuisisi atau investasi pada BAT.
Up to present there is still under process of approval of All Temporal Forest Inventarisation and Planning of General Working at Forest Department and Forest Provincial Department , its paying a hope the license may be issued at the first semester in 2012, after that, company may affirmed for the type of payment refer to the acquisition or investment process at BAT.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
30. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Sampai dengan tanggal laporan ini, syarat dan ketentuan mengenai Surat Sanggup belum ditentukan oleh Perusahaan dan pemegang saham BAT.
As of the date of this report, the terms and conditions of the promissory note has not been determined by the Company and the shareholders of BAT.
Berdasarkan RUPSLB Perusahaan telah membatalkan pola transaksi akuisisi PT Bentara Arga Timber (BAT) (Lihat catatan 32b)
Based on the RUPSLB of the Company has canceled the transaction patterns of acquisition of PT Bentara Arga Timber (BAT) (See note 32b)
c. Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat
(LOGS) antara Perusahaan dengan Putri dengan senilai Rp13.050.947.315 Perusahaan telah melakukan pengiriman sesuai kontrak tersebut dan menerima pembayaran dari Putri sebesar Rp8.160.000.000 sehingga menimbulkan piutang kepada Putri sebesar Rp4.890.947.315.
c. Under the Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) between the Company and Putri by worth Rp13,050,947,315 Company has made delivery under the contract and receive payment from the Putri of Rp8,160,000,000 giving rise to the Putri of Rp4.890.947.315 receivable
d. Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat
(LOGS) antara Perusahaan dengan Sutrisno dengan senilai Rp4.373.045.680 Perusahaan telah melakukan pengiriman sesuai kontrak tersebut dan menerima pembayaran dari Sutrisno sebesar Rp4.000.000.000 sehingga menimbulkan piutang kepada Sutrisno sebesar Rp373.045.680.
d. Under the Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) between the Company and Sutrisno with Rp4,373,045,680 worth of the Company have been making deliveries under the contract and receive payment from Sutrisno for Rp4,000,000,000 giving rise to the receivables amounting Rp373,045,680 Sutrisno.
e. Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat
(LOGS) antara PT Bangun Kayu Irian (BKI) dengan Perusahaan dengan senilai kontrak sebesar Rp81.875.000.000 Perusahaan telah pembayaran kepada PT BKI sebesar Rp31.497.699.900 dan pihak PT BKI telah melakukan pengiriman kayu bulat senilai Rp23.075.811.168 sehingga menimbulkan uang muka pembelian kepada PT BKI sebesar Rp8.421.888.732.
e. Under the Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) between PT Bangun Kayu Irian (BKI) by the Company with a contract valued at Rp81,875,000,000 Company for payment to PT BKI Rp31,497,699,900 and parties have made shipments worth of logs Rp23,075,811,168 giving rise to the down payment for PT BKI Rp8,421,888,732.
f. Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat
(LOGS) antara PT Mitra Pembangunan Global (MPG) dengan Perusahaan dengan senilai kontrak sebesar Rp96.750.000.000 Perusahaan telah pembayaran kepada PT MPG sebesar Rp29.577.349.400 dan pihak PT MPG telah melakukan pengiriman kayu bulat senilai Rp6.815.197.205 sehingga menimbulkan sisa uang muka pembelian kepada PT MPG sebesar Rp22.762.152.195.
e. Under the Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) between PT Mitra Pembangunan Global (MPG) by the Company with a contract valued at the payment to the Company Rp96,750,000,000 PT MPG for Rp29,577,349,400 and the PT MPG has made delivery of logs worth Rp6,815,197,205 giving rise to the rest of the down payment to PT MPG for Rp22,762,152,195
g. Berdasarkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Kayu Bulat (LOGS) antara Perusahaan dengan PT Kayan dengan nilai Rp46.800.000.000 Perusahaan hingga saat ini masih dalam proses pemenuhan pengiriman kayu bulat sesuai kontrak tersebut dan menerima uang muka dari PT Kayan sebesar Rp22.185.235.857.
f. Under the Sale and Purchase Contract Logs (LOGS) between the Company and PT Kayan with Rp46,800,000,000 value of the Company is still in the process of fulfilling the delivery of logs according of the contract and receive payment from PT Kayan for Rp22,185,235,857.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
31. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN DAN RENCANA MANAJEMEN
31. THE COMPANY’S GOING CONCERN AND MANAGEMENT PLANS
Selama tahun 2012 dan 2011, Perusahaan terus terfokus
pada upaya melakukan diversifikasi strategi dalam mencari peluang bisnis potensial, meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasi untuk mengurangi defisit. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo defisit Perusahaan masing‐masing sebesar Rp41.833.680.159 dan Rp45.424.503.182.
During 2012 and 2011, the Company continues to focus on efforts to diversify its strategy searching for potential business opportunities, increasing its revenue and operating efficiencies to reduce its deficit. On June 30, 2012 and December 31, 2011, the Company's deficit amounted to Rp41,833,680,159 and Rp45,424,503,182 respectively.
Selanjutnya, Perusahaan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakan‐tindakan berikut: • melakukan akusisi dan/atau investasi perusahaan yang
memiliki bidang usaha yang sama dengan Perusahaaan, khususnya Hak Pengusahaan Hutan HPH), Hutan Tanam Industri (HTI), Perusahaan Plywood, dan lain‐lain;
• mendapatkan investor strategis; • melakukan right issue untuk penambahan permodalan • melakukan program efisiensi biaya melalui program
pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan staf dan karyawan dalam mengendalikan operasi Perusahaan; dan
• Strategi diversifikasi dalam mencari peluang bisnis potensial (seperti: pembuatan dan/atau perdagangan plywood, hutan tanam industri, pelayaran, pengangkutan dan lain‐lain).
Furthermore, the Company have implemented and will continue to implement the following: • undertake acquisitions and/or investment in companies
which have similar business with the Company, Forest Conncession Rights, Planting Forest Industry, Plywood Industry, etc.;
• obtain strategic investor; • rights issue for additional capital; undertake cost efficiency program through employee
development program to enhance staff’s or eployees capability in controlling the operations of the Company; and
• diversification strategy in the search for potential business opportunities (such as: producing and/or trading of plywood, planting forest industry, shipping,transportation, etc ).
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disebutkan diatas akan dapat secara efektif mengatasi dan memperbaiki kondisi Perusahaan. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih bergantung pada dukungan yang terus menerus dari pemegang saham dan kreditur.
Management of the Company believes that the above mentioned plan will effectively manage and improve the condition of the Company. The Company's ability to continue it going concern is dependent on the continuation support from the shareholders and creditors.
Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadap kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan.
There is no events subsequent to statements of financial position date until the date of this report occur that give rise to the uncertainties of the Company going concern.
32. PERISTIWA PENTING 32. IMPORTANT EVENTS
Menunjuk hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam surat Notaris Desman, S.H., M.Hum., MM., No. 512/VI/N/2012 tanggal 29 Juni 2012 perihal penyampaian keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT.Bumi Teknokultura Unggul, Tbk. (‘Perseroan”) dan telah di selengarakan RUPST & LB Hari Rabu, 27 Juni 2011 Pukul 14.32 Wib adalah sebagai berikut.
Pointed to the Shareholders Annual General and Extraordinary Meeting of the Company as stated in the letter from Notary Desman, SH, M. Hum., MM., No. 512/VI/N/2012 dated June 29, 2012 decision regarding the submission of the Shareholders Annual General and Extraordinary Meeting of PT Bumi Teknokultura Unggul, Tbk. ("Company") has been conducted Wednesday, June 27, 2011 At 14:32 WIB, is as follows.
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan A. Annual Shareholders General Meeting
1. Menyetujui menerima baik Laporan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
1. Agree to accept either an Accountability form Board of Commissioners
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
32. PERISTIWA PENTING (lanjutan) 32. IMPORTANT EVENTS (continued)
2. Menyetujui menerima baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 sekaligus memberikan pembebasan dan pelunasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, sejauh tindakan‐tindakan mereka tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan.
2. Agree to accept the Board of Directors of the Company's Annual Report for the year ended December 31, 2011, and has been approved and authorized the Financial Statements for the year ended December 31, 2011 as well as providing fully release and discharge responsibilities (acquit et de charge) to all members of the Board of Directors and Board of Commissioners for theirs management and supervision carried out during the year ended on December 31, 2011, as far as their actions are reflected in the Annual Report and Financial Statements of the Company.
3. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada
Direksi Perseroan untuk menetapkan Akuntan Publik untuk tahun buku 2012 dan menetapkan honorarium Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lainnya.
3. Approved the provision of power and authority to the Board of Directors to establish a Public Accountant for the fiscal year 2012 and set a Public Accountant honorarium and other requirements..
4. Menyetujui perubahan susunan Anggota Dewan
Komisaris dan Anggota Direksi Perseroan, menjadi sebagai berikut:
4. Members agreed to change the composition of the Board of Commissioners and Members of Board of Directors, as follows::
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Komisaris Independen)
: : :
Anne Patricia Sutanto
Yenny Sutanto
Gunawan Angkawibawa
Agustin Budiningsih
Wiyana
Gunawan Angkawibawa
: : :
Board of Commissioners President commissioners
Commissioners Commissioners
(independent commissioners)
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Ari Sutanto
Kim Byeong Su Doddy Sutanto
Naning Wahyuningsih
Kim Byeong Su
Naning Wahyuningsih ‐ ‐
: : : :
Board of Directors President directors
Directors Directors Directors
5. Menyetujui penetapan besarnya remunerasi dan
tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2012 dan 2013
5. Approved the amount of remuneration and allowances for the Board of Directors and Board of Commissioners for the years 2012 and 2013
B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: B. Shareholders of Extraordinary General Meeting:
1. Menyetujui pembatalan pola transaksi akuisisi PT. Bentara Arga Timber (BAT) dan menyetujui memberikan wewenang dan/atau kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/atau disyaratkan sehubungan dengan pembatalan pola transaksi akuisisi tersebut, tanpa ada pengecualian.
1. Approved the cancellation of the acquisition transaction pattern PT Bentara Arga Timber (BAT) and approved to authorize and / or authorize the Board of Directors to perform all actions necessary and / or required in connection with the cancellation of the acquisition transaction pattern, without no exceptions
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
32. PERISTIWA PENTING (lanjutan) 32. IMPORTANT EVENTS (continued)
2. Menyetujui akuisisi 90% kepemilikan pada PT. Mitra Pembangunan Global (“MPG”) dengan nilai sebesar Rp. 59.040.000.000,00 (limapuluh sembilan miliar empat puluh juta Rupiah), peningkatan penyertaan saham pada MPG sebesar Rp. 10.980.000.000,00 (sepuluh miliar sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah), sehingga total investasi menjadi sebesar Rp.70.020.000.000,00 (tujuh puluh miliar dua puluh juta Rupiah) atau sebesar 90% kepemilikan saham dan merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.2.
2. Approved the acquisition of 90% stake in PT. Mitra Pembangunan Global ("MPG") with a value of Rp.59,040,000,000.00 (fifty nine billion and forty million Rupiah), increased investment as of Rp. 10,980,000,000.00 (ten billion nine hundred and eighty million Rupiah), so the total of investment as amounted to Rp.70,020,000,000.00 (seventy billion and twenty million Rupiah) or by 90% of shares holding and unaffiliated party, both to the Controlling Shareholders and Board of Directors and / or Board of Commissioners who valued material referred to the Bapepam & LK regulation Number of IX.E.2.
3. Menyetujui penyertaan 80% kepemilikan saham pada
PT. Bangun Kayu Irian (“BKI”) sebesar Rp.45.000.000.000,00 (empat puluh lima miliar Rupiah) dan merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.2.
3. Approved the investment of 80% sharesholding in PT Bangun Kayu Irian ("BKI") amount of of Rp.45,000,000,000.00 (forty‐five billion Rupiah) and as an unaffiliated party, both to the Controlling Shareholders and Board of Directors and / or Board of Commissioners who valued material referred to the Bapepam & LK Rule No. IX.E.2..
4. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan untuk pembelian alat‐alat berat (capital expenditure) kurang lebih sebesar Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah) dan merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.1 atau IX.E.2 dan rencana akuisisi dan penyertaan Perusahaan pada BAT di masa depan sebesar Rp.35.100.000.000,00 (tiga puluh lima miliar seratus juta Rupiah) akan mendasarkan Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu atau Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama.
4. Approved and authorized the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the purchase of heavy equipments (capital expenditure) of a postage Rp.100,000,000,000.00 (one hundred billion Rupiah) and as an unaffiliated party, both to the Controlling Shareholders and Directors and / or the Board of Commissioners who valued material referred to Rule of Bapepam & LK No. IX.E.1 or IX.E.2 and the proposed acquisition and the Company's investment in BAT in the future for Rp.35,100,000,000.00 (thirty‐five billion one hundred million Rupiah) will based to the Bapepam & LK No. IX.E.1 on Affiliate Transactions and Conflicts of Interest in Certain Transactions or Transaction Number IX.E.2 of Material and changes in the Main Business Activities..
5. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi dan
Dewan Komisaris untuk mendapatkan dana pinjaman sebanyak‐banyaknya sebesar Rp.400.000.000.000,00 (empat ratus miliar Rupiah) baik yang berasal dari Perbankan Lokal/Luar Negeri/Kreditur Lokal/Kreditur Luar Negeri guna menunjang kegiatan operasional Perseroan dengan menjaminkan aset Perseroan, penerbitan Surat Utang (Promissory Notes), Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dan lain‐lain dan rencana transaksi ini merupakan pihak yang tidak terafiliasi, baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan yang bernilai material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.E.1 atau IX.E.2.
5. Approved and authorized the Board of Directors and the Board of Commissioners to obtain a loan for as much as Rp.400,000,000,000.00 (four hundred billion Rupiah,) both derived from the Banking Local / State / Local Lenders / Creditors of Foreign Affairs to support the operational activities Company to pledge the assets of the Company, issuance of bonds (Promissory Notes), Corporate Guarantee and others and plan a party to this transaction that is not affiliated with the Controlling Shareholders and Board of Directors and / or Board of Commissioners who valued material referred to Bapepam & LK rule No. IX.E.1 or IX.E.2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INTERIM (lanjutan) PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 (Tidak Diaudit)
DAN 31 DESEMBER 2011 (Diaudit) DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI TEKNOKULTURA UNGGUL, Tbk.
NOTES TO INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (continued)
AS OF JUNE 30, 2012 (Unaudited) AND DECEMBER 31, 2011 (Audited)
AND FOR THE SIX MONTHS PERIODS ENDED
JUNE 30, 2012 AND 2011 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
32. PERISTIWA PENTING (lanjutan) 32. IMPORTANT EVENTS (continued)
6. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali keputusan RUPSLB sekaligus memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subsitusi kepada Direksi Perseroan, untuk menuangkan keputusan‐keputusan yang telah diambil secara sah dan mengikat dalam Rapat dalam suatu akta yang dibuat di hadapan Notaris, dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan keputusan Rapat tersebut sesuai dengan ketentuan perundang‐undangan yang berlaku.
6. Approved and authorized the Board of Directors of the Company to restate the RUPSLB decisions as well as providing the authority and power to the right of substitution to the Directors of the Company, to pour the decisions have been taken legally and binding in the Meeting in a deed made before the Notary, and do all necessary action in connection with the implementation of the Meeting in accordance with applicable laws and regulations..
33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 33. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui pada tanggal 30 Juli 2012.
The management of the Company is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed and approved on July 30, 2012.