23 BAB III PEMBAHASAN 3.1.Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pemerintah yang berkedudukan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang bernaung dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi. Dalam pelaksanaannya LAPAN terdiri dari beberapa Deputi yang membawahi berbagai pusat penelitian. Salah satunya adalah Deputi Bidang Penginderaan Jauh yang membawahi Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh dimana penulis melakukan Penelitian Tugas Akhir yang beralamat di Jalan Kalisari No.8 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pada tanggal 31 Mei 1962 untuk pertama kalinya dibentuk Panitia Astronaumika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI) yang merupakan salah satu panitia teknis Dewan Penerbangan RI disahkan tanggal 14 Desember 1962. Keanggotaannya terdiri dari para wakil departemen seperti Angkutan Udara, Perhubungan Udara, Urusan Riset Nasional, Perguruan Tinggi dan Departemen Luar Negeri. Di berbagai pembahasan dalam panitia Astronautika terungkap bahwa program tahun Geofisika Internasional selama kurun waktu 1957- 1958, Indonesia dimasukan ke dalam kategori “Black Area” atau “Daerah Hitam”. Tak lama kemudian, pada tanggal 27 September 1962 Indonesia membentuk suatu proyek yang bernama Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA). Proyek ini merupakan afiliasi AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) dan ITB. Proyek
31
Embed
BAB III PEMBAHASAN...Penginderaan Jauh LAPAN pada bulan Juni 2019 dalam penelitian ini mayoritas berpendidikan S1 sebesar 56,8% atau 25 orang, karyawan yang berpendidikan S2/S3 sebesar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi
pemerintah yang berkedudukan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang
bernaung dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pelaksanaan tugasnya
dikoordinasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi. Dalam pelaksanaannya LAPAN
terdiri dari beberapa Deputi yang membawahi berbagai pusat penelitian. Salah
satunya adalah Deputi Bidang Penginderaan Jauh yang membawahi Pusat
Pemanfaatan Penginderaan Jauh dimana penulis melakukan Penelitian Tugas Akhir
yang beralamat di Jalan Kalisari No.8 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pada tanggal 31 Mei 1962 untuk pertama kalinya dibentuk Panitia
Astronaumika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan
Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI) yang
merupakan salah satu panitia teknis Dewan Penerbangan RI disahkan tanggal 14
Desember 1962. Keanggotaannya terdiri dari para wakil departemen seperti
Angkutan Udara, Perhubungan Udara, Urusan Riset Nasional, Perguruan Tinggi dan
Departemen Luar Negeri. Di berbagai pembahasan dalam panitia Astronautika
terungkap bahwa program tahun Geofisika Internasional selama kurun waktu 1957-
1958, Indonesia dimasukan ke dalam kategori “Black Area” atau “Daerah Hitam”.
Tak lama kemudian, pada tanggal 27 September 1962 Indonesia membentuk
suatu proyek yang bernama Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA). Proyek
ini merupakan afiliasi AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) dan ITB. Proyek
24
AURI memberikan hasil yang menakjubkan karena berhasil dan meluncurkan dua
seri roket Kartika pada tahun 1964. Boosternya berdiameter 235 mm, ukuran
maksimal yang dapat dikerjakan oleh mesin dari Pusat Industri Angkatan Darat
(PINDAD) pada saat itu. Dasar petimbangan dari pembentukan proyek ini adalah
pebuatan wahana dasr yang standar bagi kepentingan militer dan sipil sehingga dapat
menekan harga pembuatan roket seminimal mungkin. Proyek minimal ini mulai aktif
sekitar pertengahan tahun 1965.
Bermula dari kesuksesan proyek PRIMA, panitia Astronautika kemudian
berinisiatif mengusulkan dibentuknya wadah tersendiri untuk menampung aktifitas
dibidang antariksa. Usulan disambut hangat, pada tanggal 27 November 1963 di
bentuklah Lembaga Penerbangan dan Antarika Nasional (LAPAN) dengan
Keputusan Presiden Presiden (Keppress) Nomor 236 tahun 1963 tentang
pembentukan LAPAN, yang bertujuan melambangkan penyelenggaraan program-
program pembangunan kedirgantaraan nasional. Sedangkan untuk penyempurnaan
organisasi LAPAN dilaksanakan melalui beberapa Keppres dan yang terbaru yaitu
Keppres Nomr 9 tahun 2004.
Adapun visi dan misi Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN adalah
sebagai berikut:
1. Visi Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN
Pusat unggulan dalam bidang pemanfaatan penginderaan jauh untuk
mewujudkan Indonesia maju dan mandiri.
2. Misi Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN.
a. Meningkatkan kualitas litbang pemanfaatan penginderaan jauh.
b. Meningkatkan kualitas pedoman dan Informasi penginderaan jauh.
c. Melaksanakan dan mengelola Sistem Pemantauan Bumi Nasional.
25
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Sumber : Pusat Pemanfaatan Pengindraan jauh
Gambar III.1
Struktur Organisasi Pusat Pemanfaatan Pengindraan jauh
Berikut ini adalah tata kerja atau tugas masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi pada Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh – LAPAN
yaitu:
1. Bagian Administrasi
Bagian Administrasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan,
penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan rumah tangga, sumber daya
manusia aparatur dan tata usaha pusat.
PUSAT
PEMANFAATAN
PENGINDERAAN
JAUH
BIDANG
DISEMINASI
BIDANG
PROGRAM
DAN
FASILITAS
SUBBAGIAN SDM
DAN TATA USAHA
SUBBAGIAN
KEUANGAN DAN
BMN
BIDANG
ADMINISTRASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGISIONAL
26
2. Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara
Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara dan
pengelolaan rumah tangga.
3. Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha
Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan pengelolaan sumber daya manusia aparatur dan pelaksanaan urusan
ketatausahaan.
4. Bidang Program dan Fasilitas
Bidang Program dan Fasilitas mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran, pengelolaan dan pengembangan stasiun
bumi satelit penginderaan jauh, fasilitas Bank Data Penginderaan Jauh Nasional,
fasilitas penelitian, pengembangan dan perekayasa, serta pemantauan dan pelaporan
kinerja pusat.
5. Bidang Diseminasi
Bidang Diseminasi tugas melaksanakan perolehan, pengolahan,
penyimpanan, dan pendistribusian data pengindraan jauh melalui bank data
pengindraan jauh nasional, pendokumantasian dan diseminasi hasil penelitian,
pengembangan, dan perekayasaan, pengelolaan informasi teknis, seta penyimpanan
bahan pelaksanaan teknis.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perudang-udangan.
Kelompok jabatan fungsional sebagaimana yang dimaksud, terbagi kedalam
27
beberapa kelompok jabatan sesuai dengan bidang keahliannya yang
pengangkatannya diatur berdasarkan peraturan perundang- undangan.
3.1.3. Kegiatan Organisasi
Melaksanakan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbangyasa),
serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang pemanfaatan penginderaan jauh.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang pemanfaatan
penginderaan jauh;
2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang pemanfaatan penginderaan
jauh;
3. Penelitian, pengembangan, dan perekayasaan dibidang pemanfaatan penginderaan
jauh;
4. Pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan
di bidang pemanfaatan penginderaan jauh;
5. Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, dan
perekayasaan di bidang pemanfaatan penginderaan jauh;
6. Pengolahan data dengan klasifikasi dan deteksi parameter geo-bio-fisik;
7. Penyiapan bahan penetapan metode dan kualitas pengolahan data;
8. Penyiapan bahan penyusunan pedoman Pemanfaatan data dan diseminasi
informasi;
9. Pengelolaan dan pengembangan Sistem Pemantauan Bumi Nasional;
10 Pembinaan dan pemberian bimbingan teknis di bidang penelitian, pengembangan,
dan perekayasaan pemanfaatan penginderaan jauh;
28
11 Pelaksanaan kerjasama teknis di bidang Pemanfaatan penginderaan jauh; dan
12 Pelaksanaan administrasi keuangan, penata usahaan Barang Milik Negara,
pengelolaan rumahtangga, sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini merupakan karyawan tetap dan karyawan
kontrak pada bagian Administrasi sebanyak 50 responden. Dari jumlah populasi
tersebut, terlibih dahulu menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Untuk
mengetahui berapa sampel yang akan diteliti penulis menggunakan rumus Slovin.
Rumus:
Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis menggunakan
tingkat kesalahan sebesar 5%. Jumlah populasi yang digunakan adalah 50 orang
dengan perhitungan diatas maka:
( )
( )
29
Berdasarkan perhitungan rumus Slovin, maka jumlah sampel yang akan diteliti
sebanyak 44 responden.
3.2.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan
kepada karyawan untuk di analisis lebih lanjut. Karakteristik responden dalam
penelitan ini meliputi:
1. Jenis Kelamin
Data hasil kuesioner responden berdasarkan jenis kelamin dapat terlihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Jumlah Presentase
Kelamin Responden (%)
1 Laki-Laki 28 63,6
2 Perempuan 16 36,4
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, karyawan bagian Administrasi Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh LAPAN pada bulan Juni dalam penelitian ini mayoritas berjenis
kelamin laki-laki sebesar 63,6% atau 28 (jumlah responden) orang dari pada
karyawan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 36,4% atau 16 orang.
2. Usia
Data hasil kuesioner responden berdasarkan usia responden dapat terlihat
pada tabel dibawah ini:
30
Tabel III.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden
No. Usia Jumlah Persentase
Responden (%)
1. < 18 tahun 1 2,3
2. 18 – 25 tahun 15 34,1
3. 26 – 35 tahun 15 34,1
4. 36 – 45 tahun 6 13,6
5. 46 – 45 tahun 5 11,4
6. > 55 tahun 2 4,5
Total 80 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, karyawan bagian Administrasi Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh LAPAN pada bulan Juni 2019 dalam penelitian ini mayoritas
berusia 26-35 tahun sebesar 34,1% atau 15 orang, karyawan yang berusia 18-25
tahun sebesar 34,1% atau 15 orang, karyawan yang berusia 36-45 tahun sebesar
13,6% atau 6 orang, karyawan yang berusia 46-45 tahun sebesar 11,4% atau 5 orang
dan > 55 tahun sebesar 4,5% atau 2 orang.
3. Pendidikan Terakhir
Tabel III.3
Pendidikan Terakhir Responden
No Pendidikan
Terakhir
Jumlah
Responden
Presentasi
(%)
1. SMU 2 4,5
2. D1-D3 1 2,3
3. S1 25 56,8
4, S2/S3 16 36,4
Total 44 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
31
Berdasarkan tabel di atas, karyawan bagian Administrasi Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh LAPAN pada bulan Juni 2019 dalam penelitian ini mayoritas
berpendidikan S1 sebesar 56,8% atau 25 orang, karyawan yang berpendidikan S2/S3
sebesar 36,4% atau 16 orang, karyawan yang berpendidikan D1-D3 sebesar 2,3%
atau 1 orang dan karyawan yang berpendidikan SMA/ SMK sebesar 4,5% atau 2
orang.
4 Masa Kerja
Tabel III.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa
Kerja
Jumlah
Responden
Presentase
(%)
1. > 1 tahun 15 34,1
2. 1-2 tahun 2 4,5
3. 2-3 tahun 4 9,1
4. 3-5 tahun 6 13,6
5. > 5 tahun 17 38,7
Total 44 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, karyawan bagian Administrasi Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh LAPAN pada bulan Juni 2019 dalam penelitian ini mayoritas
karyawan bekerja selama > 5 tahun sebesar 38,7% atau 17 oang, karyawan yang
bekerja selama >1 tahun sebesar 34,1% atau 15 orang, karyawan yang bekerja
selama 3-5 tahun sebesar 13,6% atau 2 orang, karyawan yang bekerja selama 2-3
tahun sebesar 9,1% atau 4 orang dan karyawan yang bekerja selama 1-2 tahun
sebesar 4,5% atau 2 orang.
32
3.2.3. Uji Instrumen Penelitian
Dalam Uji Instrumen Penelitian, terdapat 2 (dua) jenis uji perhitungan yaitu
uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua perhitungan tersebut diuji dengan
menggunakan SPSS for windows versi 16. Perhitungan selengkapnya dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Validitas Instrumen
Di bawah ini adalah tabel hasil uji validitas variabel kepuasan kerja (X) dan
disiplin (Y) menggunakan program SPSS versi 16.
Tabel III.5
Validitas Variabel Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja
Variable Indikator r
hitung
R
Tabel
Keterangan
X1 0,369 Valid
X2 0,408 Valid
X3 0,369 Valid
X4 0,659 Valid
X5 0,670 Valid
Kepuasan Kerja X6 0,671 0,304 Valid
(X) X7 0,600 Valid
X8 0,540 Valid
X9 0,632 Valid
X10 0,691 Valid
X11 0,487 Valid
Y1 0,330 Valid
Y2 0,506 Valid
Y3 0,370 Valid
Y4 0,544 Valid
Y5 0,385 Valid
Y6 0,542 Valid
Motivasi Kerja Y7 0,461 0,304 Valid
(Y) Y8 0,486 Valid
Y9 0,536 Valid
Y10 0,329 Valid
Y11 0,348 Valid
Y12 0,552 Valid
Y13 0,399 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
33
Berdasarkan tabel di atas r uji 2 (dua) arah dengan n = 44, df = (44-2=42)
taraf kesalahan 5% dengan melihat R Tabel Product Moment diperoleh 0,304.
Karena r hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat
disimpulkan indikator-indikator kepuasan kerja dan motivasi kerja tersebut valid dan
dapat dipergunakan untuk penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Tabel III.6
Reliability Variabel Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.760 11
Sumber: Data SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas nilai alpha cronbach’s 0,60 – 0,799 berarti kuat.
Dari hasil yang didapatkan pada variabel kepuasan kerja adalah 0,760 maka hasilnya
adalah reliabel artinya penelitian dilanjutkan.
Tabel III.7
Reliability Variabel Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.651 13
Sumber: Data SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas nilai alpha cronbach’s 0,60 – 0,799 berarti kuat.
Dari hasil yang didapatkan pada variabel motivasi kerja adalah 0,651 maka hasilnya
adalah reliabel artinya penelitian dilanjutkan.
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel Kepuasan Kerja
Menurut (Sunuharjo & Ruhana, Ika, 2016) terdapat 6 (enam) indikator
tentang kepuasan kerja, diantaranya pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, pengawasan,
rekan kerja dan kondisi kerja.
34
Adapun hasil hasil pengumpulan data atas jawaban responden yang diperoleh
terhadap kepuasan kerja pada Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh – LAPAN,
yaitu:
1. Pekerjaan itu Sendiri
Pada dimensi pekerjaan itu sendiri penulis membuat 1 (satu) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan mengenai pekerjaan sumber utama kepuasan.
Tabel III.8
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pekerjaan Itu Sendiri
Alternatif
Kuesioner
1. Pekerjaan merupakan
Jawaban sumber utama
kepuasan
Sangat Setuju (5) 33 75%
Setuju (4) 8 18,2%
Ragu-Ragu (3) 3 6.8%
Tidak Setuju (2) 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0
Total 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.1 sebanyak 75%
atau 33 responden menjawab sangat setuju, sebesar 18,2% atau 8 responden
menjawab setuju, sebanyak 6,8% atau 3 responden menjawab ragu-ragu.
2. Gaji
Pada dimensi gaji, penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan mengenai
kepuasan gaji yang diterima.
35
Tabel III.9
Hasil Jawaban Responden Terhadap Gaji
Alternatif
Kuesioner
2. Kepuasan gaji
Jawaban Yang diterima
Sangat Setuju (5) 31 70,5%
Setuju (4) 10 22,7%
Ragu-Ragu (3) 3 6.8%
Tidak Setuju (2) 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0
Total 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.2 sebanyak
70,5% atau 31 responden menjawab sangat setuju, sebesar 22,7% atau 10 responden
menjawab setuju, sebanyak 6,8% atau 3 responden menjawab ragu-ragu.
3. Promosi
Pada dimensi promosi, penulis membuat 2 (dua) pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan kejelasan
penghargaan dan peningkatan karir.
Tabel III.10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Promosi
Alternatif Jawaban
Kuesioner
3. Penghargaan
dalam bekerja
4. Peningkatan karir
Sangat Setuju (5) 34 77.3% 29 65,9%
Setuju (4) 8 18,2% 15 34,1%
Ragu-Ragu (3) 2 4,5% 0 0%
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0
Total 44 100% 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
36
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.3 sebanyak 77,3%
atau 34 responden menjawab sangat setuju setuju, sebesar 18,2% atau 8 responden
menjawab setuju dan sebanyak 4,5% atau 2 responden menjawab ragu-ragu. Pada
pernyataan nomor 4 sebanyak 65,9% atau 29 responden menjawab sangat setuju dan
sebesar 34,1% atau 15 responden yang menjawab setuju.
4. Pengawasan
Pada dimensi pengawasan, penulis membuat 2 (dua) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
kejelasan partisipasi kepada karyawan dan pengaruh pimpinan.
Tabel III.11
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pengawasan
Alternatif Jawaban
Kuesioner
5. Partisipasi
kepada karyawan
6. Pengaruh
pemimpin
Sangat Setuju (5) 24 54,5% 28 63,6%
Setuju (4) 20 45,5% 16 36,4%
Ragu-Ragu (3) 0 0 0 0
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0
Total 44 100% 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.5 sebanyak 54,5%
atau 24 responden menjawab sangat setuju setuju, sebesar 45,5% atau 20 responden
menjawab setuju. Pada pernyataan nomor 6 sebanyak 63,6% atau 28 responden
menjawab sangat setuju dan sebesar 36,4% atau 15 responden yang menjawab setuju.
5. Rekan Kerja
Pada dimensi pengawasan, penulis membuat 3 (tiga) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
37
kejelasan kenyamanan kerja, tim kerja kooperatif dan dukungan atau bantuan tim
kerja.
Tabel III.12
Hasil Jawaban Responden Terhadap Rekan Kerja
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
7. Kenyamanan dalam 8. Tim kerja 9. Dukungan dan
Bekerja yang kooperatif bantuan
Sangat Setuju (5) 30 68,2% 34 77,3% 32 72,7%
Setuju (4) 14 31,8% 10 22,7% 12 27,3%
Ragu-Ragu (3) 0 0 0 0 0 0
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0 0 0
Total 44 100% 44 100% 44 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.7 sebanyak 68,2%
atau 30 responden menjawab sangat setuju setuju, sebesar 31,8% atau 14 responden
menjawab setuju. Pada pernyataan nomor 8 sebanyak 77,3% atau 34 responden
menjawab sangat setuju dan sebesar 22,7% atau 10 responden yang menjawab setuju.
Pada pernyataan nomor 9 sebanyak 72,7% atau 34 responden menjawab sangat
setuju dan sebesar 27,3% atau 12 responden yang menjawab setuju.
7. Kondisi Kerja
Pada dimensi pengawasan, penulis membuat 2 (dua) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
kejelasan lingkungan kerja yang baik dan budaya kerja.
Tabel III.13
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kondisi Kerja
Alternatif Jawaban
Kuesioner
10. Lingkungan
kerja yang baik
11. Budaya Kerja
Sangat Setuju (5) 29 65,9% 30 68,2%
Setuju (4) 15 34,1% 14 31,8%
Ragu-Ragu (3) 0 0% 0 0%
38
Tidak Setuju (2) 0 0% 0 0%
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0% 0 0%
Total 44 100% 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.10 sebanyak
65,9% atau 29 responden menjawab sangat setuju setuju, sebesar 34,1% atau 15
responden menjawab setuju. Pada pernyataan nomor 11 sebanyak 68,2% atau 30
responden menjawab sangat setuju dan sebesar 31,8% atau 14 responden yang
menjawab setuju.
Berikut adalah rekapitulasi data responden terhadap variabel kepuasan kerja
yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner di Pusat Pemanfaatan Penginderaan
Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Tabel III.14
Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Kerja
No Jawaban Responden
Total X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11
1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 53
2 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 49
3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 49
4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 51
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
6 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 49
7 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 51
8 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 49
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
10 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 50
11 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 52
12 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
13 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 48
14 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 46
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
16 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 49
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
18 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 52
19 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 45
39
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 54
21 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 49
22 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 46
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
Lanjutan tabel III.14
24 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 48
25 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 52
26 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 52
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
28 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 53
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
30 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 49
31 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 52
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
34 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 54
35 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 53
36 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
40
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi Kerja
Menurut (Irham Fahmi, 2016) terdapat 5 (lima) tingkatan atau hierarki dari
kebutuhan menurut teori Abraham H. Maslow, diantaranya Physiological needs,
Safety and Security Needs, Social needs, Esteem needs dan Self actualization needs.
Adapun hasil hasil pengumpulan data atas jawaban responden yang diperoleh
terhadap kepuasan kerja pada Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh – LAPAN,
yaitu:
1. Physiological needs
Pada dimensi pekerjaan itu sendiri penulis membuat 1 (satu) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan mengenai kebutuhan jaminan kesehatan.
Tabel III.15
Hasil Jawaban Responden Terhadap Physiological needs
Alternatif
Kuesioner
1. Kebutuhan jaminan
Jawaban Kesehatan
Sangat Setuju (5) 30 77,2%
37 4 5 5 5 4 4 5 3 5 5 4 49
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
39 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 50
40 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 49
41 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 51
42 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 49
43 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 53
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
41
Setuju ($) 13 29,5%
Ragu-Ragu (3) 1 2,3%
Tidak Setuju (TS) 0 0
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
Total 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.1 sebanyak
68,2% atau 30 responden menjawab sangat setuju, sebesar 29,5% atau 13 responden
menjawab setuju, sebanyak 2,3% atau 1 responden menjawab ragu-ragu.
2. Safety and Security Needs
Pada dimensi pengawasan, penulis membuat 2 (dua) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
kejelasan kebutuhan rasa aman dan rasa kenyamanan
Tabel III.16
Hasil Jawaban Responden Terhadap Safety and Security Needs
Alternatif Jawaban
Kuesioner
2. Kebutuhan rasa
aman
3. Kebutuhan rasa
kenyamanan
Sangat Setuju (5) 36 81,8% 38 86,4%
Setuju (4) 7 15,9% 6 13,6%
Ragu-Ragu (3) 1 2,3% 0 0
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0
Total 44 100% 44 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.2 sebanyak 81,8%
atau 36 responden menjawab sangat setuju setuju, sebesar 15,9% atau 7 responden
menjawab setuju dan sebanyak 2,3% atau 1 responden menjawab ragu-ragu. Pada
pernyataan nomor 3 sebanyak 86,4% atau 38 responden menjawab sangat setuju dan
sebesar 13,6% atau 6 responden yang menjawab setuju.
3. Social needs
42
Pada dimensi pengawasan, penulis membuat 3 (tiga) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
kejelasan saling menghormati, pengakuan terhadap orang lain dan saling
menghargai.
Tabel III.17
Hasil Jawaban Responden Terhadap Social needs
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
4. Saling menghormati 5. Pengakuan 6. Saling menghargai
Pekerjaan orang
Lain
Sangat Setuju (5) 34 77,2% 33 75% 36 81,8
Setuju (4) 10 22,7% 9 20,5% 7 15,9%
Ragu-Ragu (3) 0 0 2 4,5% 1 2,3%
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0 0 0
Total 44 100% 44 100% 44 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan No.4 sebanyak 77,2%
atau 30 responden menjawab sangat setuju setuju, sebesar 22,7% atau 10 responden
menjawab setuju. Pada pernyataan nomor 5 sebanyak 75% atau 33 responden
menjawab sangat setuju dan sebesar 20,5% atau 9 responden yang menjawab setuju
dan sebanyak 4,5% atau 2 responden menjawab ragu-ragu. Pada pernyataan nomor 6
sebanyak 81,6% atau 36 responden menjawab sangat setuju dan sebesar 15,9% atau
7 responden yang menjawab setuju.
4. Esteem needs
Pada dimensi pengawasan, penulis membuat 4 (empat) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
kejelasan memperoleh harga diri, memiliki kompetensi, mandiri dan berprestasi.
Tabel III.18
Hasil Jawaban Responden Terhadap Esteem needs
Alternatif Jawaban
Kuesioner
7. Memperoleh 8. Memiliki 9. Kemandirian 10. Dorongan