Bidang Usaha Bergerak dalam bidang Industri Besi Beton Berkedudukan di Gresik, Jawa Timur, Indonesia Kantor Pusat dan Pabrik Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28 Kec. Driyorejo, Gresik 61177 Telepon : (031) 750-7303, 750-7791, Faksimili : (031) 7507302 PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (DIAUDIT)
39
Embed
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 296,386,842 pada '31
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bidang Usaha
Bergerak dalam bidang Industri Besi Beton
Berkedudukan di Gresik, Jawa Timur, Indonesia
Kantor Pusat dan Pabrik
Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28
Kec. Driyorejo, Gresik 61177
Telepon : (031) 750-7303, 750-7791, Faksimili : (031) 7507302
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2015 (DIAUDIT)
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi 1
Laporan Posisi Keuangan Interim 2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Interim 4
Laporan Perubahan Ekuitas Interim 5
Laporan Arus Kas Interim 6
Catatan Atas Laporan Keuangan Interim 7
LAPORAN KEUANGAN INTERIM - Pada tanggal 31 Maret 2016 (Tidak
diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk periode yang berakhir
pada tangal-tanggal tersebut
/[g- PT. BnTONJAYA MIuUNGGAI Thk.-J ^rt Suet*taru.facttring Infi$trI
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain
itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan
penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian
instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.
beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung
dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya)
dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 3.
9
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
f
i.
a
b
ii.
i)
Pengukuran Liabilitas Keuangan
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan
dalam dari kategori sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) dan (ii) liabilitas keuangan
lainnya.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan
awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan
derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Available For Sale "AFS")
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai
(a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs,
sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur
pada biaya perolehan.
Pengukuran selanjutnya aset keuangan
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan
dalam salah satu dari empat kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, '(ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali
yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran awal
Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu
pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan
mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut
ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau
liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
10
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
ii)
d
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki
hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah
tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui
pada laba rugi.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat
bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum
dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan
pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:
a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
c. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan gagal bayar.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di
bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak
kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu
atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan.
Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan
menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang
timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan
sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban
yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah
terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Liabilitas keuangan lainnya
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan
dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dalam hal liabilitas
keuangan selain derivatif.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses
amortisasi.Perusahaan memiliki utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi
11
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
g Kas dan Setara Kas
iii Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai
wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan
keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak
dapat diobservasi.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Perusahaan pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang
pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat
diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
i Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran
(Level 1)
ii Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun
tidak langsung (Level 2)
Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan
tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut
ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut
dalam waktu dekat. Perusahaan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi
penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa
investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika
aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara
substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar
kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan
(atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang
relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan
selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah
tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas
dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan
opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang
dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan
seluruh premium atau diskonto lain.
Reklasifikasi
12
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
h Aset Keuangan lancar lainnya
Deposito Berjangka
i Piutang Usaha
j
k
a
b
c
jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka Perusahaan mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai
wajar.
ketika Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam
penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika
investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada
periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai
realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional
investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya
perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba
rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat
tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain,
termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam
penghasilan komprehensif lain
Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai
berikut:
jika investasi menjadi entitas anak.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya
pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2011) tentang
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengukuran, dan PSAK 60 tentang Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagihkan semua piutang sesuai dengan
persyaratan piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan,
dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran (lebih dari 30 hari jatuh tempo) dianggap sebagai indikator bahwa piutang usaha telah turun
nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan
pada suku bunga efektif awal.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika
piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif.
Deposito Berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih
dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
13
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
l
m
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Instalasi gas dan listrik
Kendaraan
Inventaris kantor dan pabrik
n
Setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut
telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian
penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi
jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset
non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan
dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif.
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak
atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam
jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang
bersangkutan.
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya
perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari
biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal
dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan
sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan
tersebut dilakukan.
Pada akhir tahun Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan dan sisa umur
pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
Penurunan Aset Non Keuangan
20
10-16
4-15
5-10
4
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa
perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan legal atas hak atas tanah ketika
tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari perolehan tanah.
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk
membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan
selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Tahun
Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Aset tetap
14
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
o
p
a
b
a
b
i
ii
a
b
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
entitas kena pajak yang sama; atau
entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak
tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan:
memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan
bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau
laba kena pajak (rugi pajak).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia
sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal
aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau
laba kena pajak (rugi pajak).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan
jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset
pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena
pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
Perusahaan melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan
Pajak Penghasilan
Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak
kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau
ekuitas.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar
untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui
sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar
kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan
diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa
depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
pengakuan awal goodwill; atau
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan dikurangkan langsung dari agio saham yang diperoleh dari penawaran
efek tersebut.
15
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
q
r Pengakuan Pendapatan dan Beban
s
t
●
●
●
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada
segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual
Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
Segmen Operasi
Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai
kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal
didalam Perusahaan.
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Penjualan Barang
Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, pada
saat diterbitkan faktur.
Penghasilan Bunga, Royalty dan dividen
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, royalty diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan,
dan dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Beban
Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai
wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan
pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang
timbul dari praktif informal entitas.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui
dalam laba rugi.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan
setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari
imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No.13/2003 (”UU 13/2003”).
16
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
o
i.
ii
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Nilai tercatat liabilitas dan asumsi-asumsi kunci
diungkapkan dalam Catatan 24.
Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan AkuntansiPertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
Cadangan Kerugian Penurunan nilai Piutang
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam
hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu
hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang
tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah
piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi
yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang
nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya
dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok
piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi Penting
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan
perkembangan tekonologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang
diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap disajikan di Catatan 11.
Imbalan Kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi
yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi
jumlah tercatat imbalan kerja.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk
menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku
bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan
akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting
Perusahaan membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
diungkapkan di bawah ini.
17
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
3 Kas dan Setara Kas
Kas
Bank Pihak ketiga - Rupiah:PT. Bank UOB IndonesiaPT Bank Central Asia, TbkPT Bank Mandiri (Persero), Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk.Sub Jumlah
Bank Pihak ketiga - Dollar Amerika Serikat :Standard Chartered BankPT. Bank UOB Indonesia
PT. Bank ICBCPT. Bank Central Asia, Tbk
Sub Jumlah
Deposito Berjangka - Dollar Amerika Serikat.PT. Bank ICBC
PT. Bank UOB Indonesia
Sub Jumlah
Jumlah Kas dan Setara Kas
Tingkat bunga Deposito per tahun
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
4 Piutang Usaha
a. Berdasarkan PelangganPihak Ketiga
Elang Perkasa Jayatama, PT.
Gunawan, Bpk.
Suwidji, Bpk.
Yulia, UD.
Grogol Sarana Transjaya, PT.
Surya Steel, PT.
Kurnia Permata Persada, PT.
Bersatu Sukses Sejahtera, PT.
Perfec Tama Raya, CV.
Rajawali Daya Perkasa, PT.
Delta Bangun Griya, PT.
Surya Bangun Persada Indah, PT.
Unicon Pratama Indonesia, CV
Ardana Karunia Delta, PT.
Wira Artha Nusantara, CV.
Unicon Provestindo, PT
Tri Putra Manunggal, PT.
Mekarsari, UD.
127,703,928 -
109,190,906 -
96,745,833 96,745,833
160,006,902 -
148,479,892 -
131,250,086 -
220,142,890 50,753,494
178,363,086 37,016,980
326,858,741 -
274,359,951 274,359,951
814,590,458 -
498,284,633 321,650,428
336,111,765 -
930,298,457 1,045,588,511
864,136,559 -
1,050,830,788 1,010,642,053
1,032,352,662 948,168,281
2,615,395,046 676,761,239
Rp Rp
Jangka waktu penempatan deposito adalah 12 bulan Automatic Roll Over dengan kondisi breakable,sesuai dengan surat konfirmasi dari PT. Bank
ICBC Indonesia tanggal 10 Maret 2016 untuk deposito per 31 Maret 2016 dan PT. Bank UOB Indonesia tanggal 24 Februari 2015 untuk deposito per 31
Desember 2015
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Tidak terdapat kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi.
31 Maret 2016 31 Desember 2015
5,5% - 7,00% 5,5% - 7,00%
1% - 1,75% 1% - 1,75%
109,394,240,000 112,525,815,000
109,596,169,718 112,630,703,156
109,394,240,000 -
- 112,525,815,000
47,540,692 68,721,034
29,561,802 - 12,885,818 13,596,490
- - 5,093,072 55,124,544
151,607,276 31,165,422
3,777,198 5,240,551 1,486,717 3,704,531
2,070,615 - 144,272,746 22,220,340
2,781,750 5,001,700
31 Maret 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
18
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perwira Multi Jaya Kencana, PT.
Chalidana Inti Permata, PT.
Inti Surya Sentosa, PT.
Perkasa Jaya Sentosa, PT.
Tanjaya, Bpk.
Angkasa Perindo Sakti, PT.
Lendis Cipta Media Jaya, PT.
Perkasa Mandiri Jaya, CV
Sanusi, Bpk.
Nisak Nasir, Bpk.
Susilo, Bpk.
Sugandi, Bpk.
Ali, Bpk.
Tata Baskara Jaya, PT.
Bersatu Sukses Swadana, PT.
Sumber Indah, PT.
Nusa Graha Utama, PT.
Wonolusumo Indah,CV.
Edy Mulyanto, Bpk.
Bumi Indah, CV
Lain-lain kecil
Jumlah
Penyisihan Piutang Ragu - ragu
Jumlah
Pihak Berelasi
PT Varia Usaha Lintas SegaraGunawan Dianjaya Steel Tbk, PT.
Jumlah
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Jumlah Piutang Usaha
b. Berdasarkan Umur (Hari)
Belum jatuh tempo
Telah Jatuh Tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari
Lebih dari 120 hariJumlah
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Jumlah Piutang Usaha
Mutasi Penyisihan Piutang Ragu - ragu
Saldo awalPenambahan Pengurangan
Saldo Akhir
Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
296,386,842 296,386,842
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu - ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin
dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 piutang usaha tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak terdapat jaminan yang diterima
Perusahaan atas piutang tersebut .
- 6,027,917 - -
296,386,842 290,358,925
10,376,030,054 8,422,549,863
10,672,416,896 8,718,936,705
(296,386,842) (296,386,842)
- -
631,721,048 3,696,209,427
393,838,980 302,867,062
48,340,138 -
1,962,659,039 1,736,659,226
7,635,857,691 2,983,200,990
10,376,030,054 8,422,549,863
651,002 -
651,002 -
- -
10,375,379,052 8,422,549,863
10,671,765,894 8,718,936,705
(296,386,842) (296,386,842)
- 90,678,467
56,487,866 60,458,613
- 149,408,083
- 44,446,490
- 44,208,494
- 253,974,941
- 178,856,975
13,920,123 13,920,123
- 3,046,488,379
24,571,676 24,571,676
20,000,029 20,000,029
32,115,900 32,115,900
27,599,984 47,420,469
55,334,961 -
44,719,972 50,515,487
80,443,946 41,520,039
56,744,877 56,744,877
86,751,104 -
81,612,025 -
89,439,955 -
86,920,893 101,920,893
19
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
5 Aset Keuangan Lancar lainnya
Deposito yang Dijaminkan - Rupiah
PT. Bank UOB Indonesia
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk.
Jumlah
Deposito yang Dijaminkan - Dolar Amerika Serikat
PT. Bank UOB Indonesia
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk.
Jumlah
Jumlah
Bunga Deposito yang akan diterima
Efek yang tersedia untuk dijual .
Saham- Pihak berelasi PT. Gunawan Dianjaya Steel, Tbk.
Jumlah
a. Deposito berjangka.
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
b Efek Tersedia untuk Dijual
Mutasi Investasi pada saham yang tersedia untuk dijual
Saldo Awal
Perolehan pada tahun berjalan
Laba (Rugi) yang belum direalisasi
Jumlah
Mutasi laba (Rugi) pemilikan efek yang belum direalisasi
Saldo awal
Laba (Rugi) yang belum direalisasi
Laba yang direaliasi atas penjualan efek
Saldo akhir
Penghasilan (beban) pajak tangguhan
Jumlah
Laba (Rugi) belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual:
Laba (Rugi) belum direalisasi
Penghasilan Pajak Tangguhan
Jumlah
Nilai wajar efek ekuitas ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penempatan pada efek yang tersedia untuk dijual dilakukan pada pihak-pihak berelasi (Catatan 23).
(3,569,670) 178,413,400
10,709,009 (535,240,200)
14,278,679 (713,653,600)
(737,159,543) (747,868,552)
Laba (Rugi) yang belum direalisasi dari aset tersedia untuk dijual (982,879,390) (997,158,069)
245,719,848 249,289,517
Laba (Rugi) belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual
di pendapatan komprehensif lain terdiri dari:
- -
(982,879,390) (997,158,069)
(997,158,069) (283,504,469)
14,278,679 (713,653,600)
971,223,279 956,944,600
- -
14,278,679 (713,653,600)
Rp Rp
956,944,600 1,670,598,200
1,00 - 1,75% 2.90%
Deposito kepada PT. Bank UOB Indonesia pada dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk masing-masing pada 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015 di atas merupakan deposito yang digunakan sebagai jaminan atau bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Penempatan deposito berjangka tersebut dilakukan pada pihak ketiga.
Merupakan investasi dalam bentuk saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, pihak berelasi, sejumlah 16.219.400 lembar saham pada tanggal 31
Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Mutasi investasi saham adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016 31 Desember 2015
1,208,040,331 1,547,431,213
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka 12 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun adalah sebagai berikut:
5,50 - 7,00% 7.00%
973,164,000 956,944,600
128,024,318 361,224,145
158,824,318 438,224,145
76,052,013 152,262,468
128,024,318 -
- 361,224,145
30,800,000 -
- 77,000,000
30,800,000 77,000,000
31 Maret 2016 31 Desember 2015
Rp Rp
20
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
31 Maret 2016 31 Maret 2015
Rp Rp
(1,615,698,825) 1,634,259,160
(3,569,670) 117,710,428
(1,619,268,495) 1,751,969,588
(1,637,540,514) 1,517,296,129
21,841,689 116,963,031
352,133,395 258,232,188
31 Maret 2016 31 Maret 2015
Rp Rp
202,409,350 159,895,000
117,434,568 -
23,042,450 29,620,278
9,247,027 4,873,660
- 63,843,250
Rp Rp 31 Maret 2016
- 653,303,029
- 10,801,777
2,095,896,614 664,104,806
Rp Rp
2,095,896,614 -
31 Maret 2016 31 Desember 2015
677,483,029 -
25
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tarif Pajak yang Berlaku :
25% x Rp
25% x Rp
Jumlah
Dikurangi Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka
Pasal 22
Pasal 25
Jumlah
Utang (Piutang) Pajak Kini
Laba Sebelum Beban Pajak Perusahaan
Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba Entitas Asosiasi
Jumlah
Tarif Pajak yang Berlaku :
25% x Rp
25% x Rp
Jumlah
Pengaruh Pajak atas Beban (Manfaat) yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal :
Sumbangan dan Jamuan
STP dan biaya pajak
Penghasilan yang telah Dikenakan Pajak Final
Lain-lain
Jumlah
Jumlah Beban Pajak
Pajak Penghasilan Komprehensif lain
Total beban pajak
(3,569,670) 117,710,428
(1,619,268,496) 1,751,969,588
2,857,813 25,000
142,042,383 (89,017,974)
(1,615,698,826) 1,634,259,160
7,250,000 4,812,500
169,370,757 -
(37,436,187) (93,855,474)
(1,757,741,209) 1,723,277,134
(7,030,964,837) (1,757,741,209) -
6,893,108,533 - 1,723,277,134
(7,030,964,837) 6,893,108,533
(6,928,477,138) 6,492,393,604
(102,487,699) 400,714,929
83,271,540 1,422,369,083
Rekonsiliasi antara manfaat pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Maret 2015
Rp Rp
Jumlah 1,011,548,990 182,309,178 167,081,064 1,360,939,232 (21,841,689)
Nilai tercatat dari aset keuangan mencerminkan nilai eksposur kredit maksimum. Nilai eksposur kredit maksimum pada tanggal laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016 Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo Penurunan Nilai Jumlah
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh
eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan proses-proses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program
manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada
kinerja keuangan Perusahaan.
Kebijakan manajemen Perusahaan mengenai risiko keuangan adalah sebagai berikut:
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau rekanan yang gagal memenuhi
kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan. Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif
dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut:
33
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
USD
USD
3
Instrumen dengan bunga tetap
Aset Keuangan
Liabilitas KeuanganJumlah aset bersih
Analisis sensitivitas terhadap risiko suku bunga.
Tingkat bunga tetap
Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Tingkat bunga mengambang
Aset Keuangan
Liabilitas KeuanganJumlah aset bersih
4 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran
jangka pendek
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk
operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan
kewajiban keuangan
- -
110,849,734,409 114,194,564,857
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen
keuangan dengan bunga tetap.
110,849,734,409 114,194,564,857
109,752,212,286 113,063,925,601
- -
31 Maret 2016 31 Desember 2015
- -
109,752,212,286 113,063,925,601
109,752,212,286 113,063,925,601
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan
suku bunga pasarPada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
31 Maret 2016 31 Desember 2015
Melemah 100 (818,816,674) (818,816,674)
31 Desember 2015 Menguat 100 818,816,674 818,816,674
1,322,424
Melemah 100 (1,322,424) (1,322,424)
31 Maret 2016 Menguat 100 1,322,424
Penurunan Nilai Tukar Ekuitas Laba (Rugi)
112,955,760,179
Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal akhir tahun dapat meningkatkan
(mengurangi) nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians nilai tukar mata uang asing
yang pertimbangkan dapat terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan semua variabel lain adalah konstan.
Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas Perusahaan:
Sensitivitas
Aset Bersih 13,224 175,565,010 8,188,167
361,224,145
-
Aset Keuangan Laincar lainnya 9,643 128,024,318 26,185
Kas dan Setara Kas 3,581 47,540,692 8,161,982 112,594,536,034
Aset
31 Maret 2016 31 Desember 2015
Mata Uang
Asing
Ekuivalen
Rupiah
Mata Uang
Asing
Ekuivalen
Rupiah
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat:
34
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2016
Utang Usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban akual
Jumlah
31 Desember 2015
Utang Usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban akual
Jumlah
5
28
29 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan lancar lainnyaJumlah
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Jumlah 34,039,306,106 34,039,306,106 31,078,952,814 31,078,952,814
Nilai wajar atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
Seluruh struktur permodalan Perusahaan merupakan modal sendiri. Perusahaan tidak memiliki liabilitas untuk memelihara rasio keuangan dan struktur
permodalan tertentu.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga
atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Entitas terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan pada
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015:
31 Maret 2016 31 Desember 2015
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Risiko Harga Baja
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama
karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik pada saat
harga naik maupun harga turun secara konsisiten akan mempertahankan stok bahan baku.
Pengelolaan Modal
Tujuan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk pengamanan kemampuan Perusahaan dalam melanjutkan kelangsungan usaha agar dapat
memberikan manfaat bagi pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya serta untuk mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk
meminimalkan biaya modal.
Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan memaksimalkan penerimaan kas dari penjualan, karena
Perusahaan tidak memiliki pinjaman.
521,492,394 - - 521,492,394
31,078,952,814 - - 31,078,952,814
30,365,301,667 30,365,301,667
188,572,073 188,572,073
3,586,680 - - 3,586,680
34,039,306,106 - - 34,039,306,106
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo Penurunan Nilai Jumlah
82,687,365 - - 82,687,365
892,328,343 - - 892,328,343
32,751,183,698 32,751,183,698
313,106,700 313,106,700
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan umur yang telah jatuh tempo;
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo Penurunan Nilai Jumlah
35
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 Informasi Penting Lain
31 Standar Akuntansi Yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif
Amandemen standar dan interprestasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif
yaitu:
· PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
· PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima Untuk Penyusutan dan Amortisasi
· PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
· PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
· PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventute Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
· PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti Iuran Pekerja