Top Banner
STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD UNDATA PALU I. IDENTITAS PASIEN 1) Nama pasien : Ny. NL 2) Umur : 28 tahun 3) Jenis Kelamin : Perempuan 4) Alamat : Jl. Samratulangi 5) Agama : Islam 6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 7) Tanggal Pemeriksaan: 16 Maret 2015 II. ANAMNESIS 1) Keluhan utama : Gatal dan nyeri pada kepala dan tangan 2) Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke Poliklinik RS Undata dengan keluhan kulit memerah dan gatal pada kepala lalu muncul ditangan. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal pada kepala, namun setalah dibiarkan kemerahan juga muncul pada tangan dan rasa timbul juga rasa nyeri. Terkadang saat menggaruk tanpa sadar pasien melukai kulit sendiri dan kemudian timbul timbul perlukaan pada lesi yang gatal. Terkadang muncul rasa nyeri dan panas pada lesi yang ada. Karena keluhan yang diderita tersebut pasien datang ke Poliklinik RSUD Undata untuk mendapatkan pengobatan.
13

Psoriasis Vulgaris

Oct 02, 2015

Download

Documents

Muhammad Hafidz

used it properly
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

STATUS PASIENBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINRSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN1) Nama pasien: Ny. NL2) Umur: 28 tahun3) Jenis Kelamin: Perempuan4) Alamat: Jl. Samratulangi5) Agama: Islam6) Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga7) Tanggal Pemeriksaan: 16 Maret 2015

II. ANAMNESIS1) Keluhan utama :Gatal dan nyeri pada kepala dan tangan 2) Riwayat penyakit sekarang:Pasien datang ke Poliklinik RS Undata dengan keluhan kulit memerah dan gatal pada kepala lalu muncul ditangan. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal pada kepala, namun setalah dibiarkan kemerahan juga muncul pada tangan dan rasa timbul juga rasa nyeri. Terkadang saat menggaruk tanpa sadar pasien melukai kulit sendiri dan kemudian timbul timbul perlukaan pada lesi yang gatal. Terkadang muncul rasa nyeri dan panas pada lesi yang ada. Karena keluhan yang diderita tersebut pasien datang ke Poliklinik RSUD Undata untuk mendapatkan pengobatan. Selama sakit, pasien belum melakukan pengobatan terhadap keluhannya. Pasien juga mengaku baru pertama kali mengalami penyakit ini dan tidak ada riwayat penyakit ini dalam keluarganya.3) Riwayat penyakit dahulu:Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya4) Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit serupa dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan Umum: Sakit ringan2. Status Gizi: Baik3. Kesadaran: Compos mentis

Tanda-tanda VitalTekanan Darah: 110/80 mmHgNadi: 84 kali/menitRespirasi: 20 kali/menitSuhu: 36o C

Status DermatologisUjud Kelainan Kulit:

Lokalisasi1. Kepala: Psoriasisformis, Makula Eritema, plak2. Leher: tidak ada ujud kelainan kulit3. Dada: tidak ada ujud kelainan kulit4. Punggung: tidak ada ujud kelainan kulit5. Perut: tidak ada ujud kelainan kulit6. Selangkangan : tidak ada ujud kelainan kulit7. Ekstremitas Atas : Psoriasisformis, Makula Eritema, plak8. Ekstremitas bawah: tidak ada ujud kelainan kulit

IV. GAMBAR

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

V. RESUMEPasien datang ke Poliklinik RS Undata dengan keluhan kulit memerah dan gatal pada kepala lalu muncul ditangan. Awalnya keluhan ini hanya gatal-gatal pada kepala, namun setalah dibiarkan kemerahan juga muncul pada tangan dan rasa gatalnya bertambah. Terkadang saat menggaruk tanpa sadar pasien melukai kulit sendiri dan kemudian timbul timbul perlukaan pada lesi yang gatal. Terkadang muncul rasa nyeri dan panas pada lesi yang ada. Karena keluhan yang diderita tersebut pasien datang ke Poliklinik RSUD Undata untuk mendapatkan pengobatan. Selama sakit, pasien belum melakukan pengobatan terhadap keluhannya. Pasien juga mengaku baru pertama kali mengalami penyakit ini dan tidak ada riwayat penyakit ini dalam keluarganya.Pada kepala dan tangan terdapat ujud kelainan kulit berupa psoriasisformis, plak serta adanya makula eritema.

Hasil pemeriksaan : Plak Eritema, skuama, makula eritema

VI. DIAGNOSIS BANDING1. Psoriasis Vulgaris 2. Dermatitis Seboroik 3. Tinea Kapitis4. Pitiriasis Rosea

VII. ANJURAN PEMERIKSAANPemeriksaan HistopatologiKerokan kulit dengan KOH 10%

VIII. DIAGNOSA KERJAPsoriasis Vulgaris

IX. PENATALAKSANAANNon Medikamentosa Menghindari menggaruk dan menggosok area lesi Hindari stress psikis sebisa mungkin Menjaga higienitas kulit

Medika mentosa Topikal : LCD 5% Asam Salisilat 5% Desoximetasone cream Vaselin Oral : cetirizin 10 mg 1x/hari

X. PROGNOSISQuo ad vitam: bonamQuo ad fungtionam: bonamQuo ad sanationam: bonamQuo ad cosmeticam: dubia ad bonam

PEMBAHASANPsoriasis adalah penyakit yang penyebabnya adalah autoimun bersifat kronik dan residif ditandai dengan adanya bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis lapis, dan transparan.(1)Kasus psoriasis sangat sering dijumpai, meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian, namun menibulkan gangguan kosmetik, terlbih perjalannya menahun. Insiden pda pria agak lebih banyak dari pada wanita, psoriasis terdapat pada semua usia, tetapi umunya pada orang dewasa.(1)Faktor genetik berperan, bila orang tuanya tidak pernah mengalami psoriasis sebelumnya, mkaa resiko orang tersebut terkena penyakit ini sebesar 12 %, sedangkan jika orang tuanya mengalami psoriasis maka risikonya mencapai 34 39 %. Faktor genetik juga berperan defek genetik pada psoriasis dapat di ekspresikan pada salah satu dari tiga jenis sel, yakni limfosit T, sel penyaji antigen atau keratinosit. Lesi psoriasis matang umumnya penuh dengan limfosit T pada dermis, yang terutama terdiri dari limfosit CD4, sedangkan pada lesi baru lebih banyak terdapat limfosit CD8. Sel Langerhans yang juga berperan dalam immunopatogenesis, terjadinya proliferasi epidermis diawali dengan adanya pergerakan eksogen maupun endogen oleh sel langerhans.(1)Berbagai faktor pencetus pada psoriasis diantaranya stress psikis, infeksi lokal, gangguan metabolik, merokok dan mengkonsumsi alkohol. Stress psikis merupakan faktor pencetus utama. Infeksi lokal mempunyai hubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasis ialah psoriasis gutata. Gangguan metabolisme misalnya hipokalsemia.(1)Keluhan yang sering ditemukan pada pasein dengan psoriasis vulgaris yaitu adanya rasa gatal, tempat predilaksis yaitu daerah kepala, ekstremitas teruma bagian siku dan lutut. Kelainan kulit yang dapat ditemukan yaitu bercak bercak eritema yang meninggi, dengan skuam diatasnya, sirkumskrip dan merata, tetapi pada proses penyembuhan sering eritema ditemangah menghilang dan hany terdapat pinggirnya. Skuama berlapis lapis, kasar, dan berwarna putih, besar lesi bervariasi : lentikular, numular dan plakat.(1)Penngobatan yang dapat diberikan yaitu kortosteroid seperti prednison 30mg perhari. Setelah membaik pemberian dapat diturunkan dosisnya perlahan lahan, penghentian secara mendadak dapat menyebabkan kekambuhan dan munculnya psoriasis pustulosa generalisata.(1)Pengananan psoriasis vulgaris sangat sulit, meliputi banyak faktor dan sampai saat ini masih belum memuaskan, karena belum ditemukan obat yang efektif, dan aman untuk memelihara lesi yang tertinggal, terdapat berbagai pilihan untuk pengobatan, baik secara sistemik maupun topikal.(2) Kortikosteroid topikal merupakan pengobatan yang sering digunkana untuk psoriasis, tetapi pengobatan ini terutama digunakan unutk lesi lokal atau psoriasis ringan dengan kelainan kuliat 10 20 %.Prognosis untuk penyakit ini baik, walaupun penyembuhan lesi membutuhkan waktu yang cukup lama.(1),(2) Komplikasi yang dapat terjadi anatara lain : eritroderma atau dermatitis eksfoliatif, dapat timbul akibat efek iritasi obat topikal seperti Ter atau Ditranol, atau efek pada obat kortikosteroid, dapat pula timbul psoriasis atropi.(3)Pada pengobatan, Psoriasis ringan bila luas lesi < 15% luas permukaan tubuh. Terapi topikal: Ter Likuor karbonis detergen 5-10% (untuk kulit dan skalp) dan asam salisilat 3% tidak boleh untuk daerah lipatan. Pelembab vaselin album, urea 10% Kortikosteroid poten-super poten (tidak lebih dari 50 gram/minggu), dalam waktu kurang dari dua minggu) untuk daerah lipatan memakai kortikosteroid lemah-sedang tergantung ketebalan lesi. Antitralin 2%. [4]

DAFTAR PUSTAKA[1] Djuanda, A. dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta: Universitas Indonesia.[2] Walujo, Agus. Endang Sutedja & Oki Suwarsa. 2007. Penurunan Kadar Soluble Intercellular adhesion Molecule-1 Serum Penderita Psoriasis Vulgaris setelah pengobatan dengan Krim Klobetasol Propionat 0,05%.[3] Nashar, AH dkk. 2013. The Deases : Diagnosa & Terapi. Jakarta. Pustaka Cendekia Press[4] Emmy S. Sjamsoe. 2008. Penyakit Kulit yang umum di Indonesia : sebuah panduan bergambar. Jakarta.