Top Banner
MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA ANAK SMP DITINJAU DARI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN OLEH NAMA : FRANSISKUS ASSISI BEYORA LIWUN NIM : 14. 141. 500. 05 MATA KULIAH : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DOSEN PEMBIMBING : ROCE MARSAULINA, M.Pd PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
22

Psikologi Perkembangan

Apr 22, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Psikologi Perkembangan

MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA

ANAK SMP DITINJAU

DARI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

OLEH

NAMA : FRANSISKUS ASSISI BEYORA LIWUN

NIM : 14. 141. 500. 05

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

DOSEN PEMBIMBING : ROCE MARSAULINA, M.Pd

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

Page 2: Psikologi Perkembangan

2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas selesainya makalah yang berjudul "Minat Belajar Pelajaran

Fisika Anak SMP Ditinjau Dari Psikologi Perkembangan". Atas dukungan

moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing

matakuliah psikologi perkembangan, kepada teman-teman FKIP Fisika

yang ikut berpartisipasi atas terwujudnya makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses

perkembangan dan psikologi manusia yang kami sajikan berdasarkan

pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis

dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis

maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang Teori Psikologi Perkembangan

manusia dari usia 0 bulan hingga usia lanjut dangan perbandingan

sikap manusia yang terjadi dimasyarakat khususnya para pelajar dan

sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan

perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia

pendidikan yang semakin lama semakin banyak masalah dan menjadi

pekerjaan kita semua.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya yang membangun

2

Page 3: Psikologi Perkembangan

agar dapat memperbaiki makalah ini menuju kesempurnaan penulisan dan

teori psikologi perkembangan. Terima kasih.

Penyusun

3

Page 4: Psikologi Perkembangan

DAFTAR ISIKata Pengantar........................................ 2

Daftar Isi............................................ 3

BAB I PENDAHULUAN..................................... 4

I.1. Latar Belakang................................... 4

I.2. Perumusan Masalah................................ 4

I.3. Tujuan Penulisan................................. 5

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN METODE PENULISAN........... 6

II. 1. Kajian Teoritis................................ 6

II.1.1. Perkembangan Psikologi Remaja................. 6

II.1.2. Siapa Remaja itu ?............................ 6

II.1.3. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja. 6

II.1.3.1. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja......... 6

II.1.3.1.a. Ciri-ciri Seks Primer..................... 6

II.1.3.1.b. Ciri-ciri Seks Sekunder.................. 7

II.1.3.2. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja...... 7

II.1.3.3. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja......... 7

II.1.3.4. Pekembangan Moral Psikologi Remaja.......... 8

II.1.3.5. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja........ 8

II.1.3.6. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja... 8

II.1.3.7. Perkembangan Kesadaran Beragama............. 9

II.2. METODOLOGI PENULISAN............................ 9

BAB III PEMBAHASAN.................................... 10

III.1. Deskripsi Masalah.............................. 10

III.2. Analisis Masalah............................... 11

BAB IV KESIMPULAN..................................... 14

IV.1. Kesimpulan...................................... 14

IV.2. Saran........................................... `4

Daftar Pustaka........................................ 15

4

Page 5: Psikologi Perkembangan

5

Page 6: Psikologi Perkembangan

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Mata kuliah psikologi perkembangan adalah mata kuliah yang

mempelajari tentang psikologi manusia yang berkembang dari usia 0

bulan sampai dengan usia lanjut dalam bidang pendidikan.

Perkembangan psikologi seorang anak atau individu dimulai

sejak usia anak-anak karena pada saat usia anak-anak manusia

sepenuhnya menjalani proses belajar dari apa yang dilihat,

didapatkan dan didengarkan. Maka pada masa ini sering disebut proses

pematangan. Proses ini akan menghasilkan anak-anak atau individu

dewasa yang baik jika melalui proses yang baik dan benar.

Masa remaja atau usia SMP merupakan masa dimana perahlian dari

anak-anak menjadi individu dewasa. Pada usia ini manusia cenderung

memiliki rasa ingin tahu yang besar dari pada masa lain yang

dilewati. Keberhasilan atau kegagalan seorang manusia dapat

ditentukan pada saat masa remajanya.

Dengan melihat situasi remaja umumnya dan siswa SMP khususnya,

maka penulis akan mempelajari lebih jauh tentang Minat belajar

fisika remaja SMP ditinjau dari psikologi perkembangan. Kemajuan

teknologi dan perkembangan jaman mempunyai pengaruh besar dalam

perkembangan seseorang khususnya anak-anak yang masih dalam proses

belajar dan proses pematangan.

Rasa ingin tahu yang dimiliki anak-anak yang berusia remaja

perlu diisi dengan pengetahuan yang menjadi bekal diusia dewasa dan

menjadikan anak-anak tersebut pribadi yang bermutu dan berakhak

dalam psikologinya.

I.2. Perumusan Masalah

6

Page 7: Psikologi Perkembangan

Adapun perumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam

makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah psikologi mempengaruhi perkembangan seseorang ?

2. Apakah teknologi dan perkembangan jaman mempengaruhi psikologi

seseorang ?

3. Apakah remaja SMP saat ini mempunyai keingintahuan Fisika

dalam minat belajar yang sangat minim ?

4. Apa sajakah solusi yang ada untuk memperbaiki dan mengisi masa

remaja SMP dalam meningkatkan minat belajar dalam pelajaran

fisika ?

I.3. Tujuan Penulisan

Dari latar belakang permasalahan dan perumusan masalah yang

diteliti oleh penulis dan dianalisa oleh penulis maka adapun tujuan

dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh psikologi terhadap perkembangan minat

belajar remaja SMP.

2. Mengetahui pengaruh teknologi dan perkembangan jaman terhadap

perkembangan minat belajar remaja SMP.

3. Mengetahui alasan-alasan yang mempengaruhi minimnya minat

belajar remaja SMP di pelajaran Fisika.

4. Mengetahui solusi-solusi yang tepat dalam meningkatkan minat

belajar pelajaran fisika untuk remaja SMP.

7

Page 8: Psikologi Perkembangan

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENULISAN

II.1. Kajian Teoritis

Perkembangan Psikologi Remaja. Bicara tentang psikologi remaja

tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja, yang mana dapat

dikatakan suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika

memasuki usia 12-22 tahun. Pada fase perkembangan psikologi remaja,

anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya.

II.1.1. Perkembangan Psikologi Remaja

II.1.2. Siapa Remaja itu?

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja

adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami

perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Rentang

waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15

tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan,

dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.

II.1.3. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja

II.1.3.1. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja

Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat

strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya.

Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak

proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja

akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua

bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik

ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat

dipilah menjadi dua bagian, yakni :

II.1.3.1.a. Ciri-ciri Seks Primer

8

Page 9: Psikologi Perkembangan

Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat

pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar

prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja

pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar

sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ

rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk

kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi

pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit

kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung.

Psikologi remaja.

II.1.3.1.b. Ciri-ciri Seks Sekunder

Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah

pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak

sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami pertumbuhan

bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan

kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria

berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada

remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih

terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi

pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta

pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara

proporsional.

II.1.3.2. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja

Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn

secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja

dapat digambarkan sebagai berikut

a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang

gagasan abstrak

9

Page 10: Psikologi Perkembangan

b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat

rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta

memecahkan masalah

c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang

konkrit dengan yang abstrak

d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji

hipotesis

e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi

alternatif untuk mencapainya psikologi remaja

f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar

berinstropeksi

g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama,

keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)

II.1.3.3. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja

Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi

tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat

sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan

temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung).

Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja

yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan

emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif

berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja

1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan

lain-lainnya

2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang

menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau

obat terlarang

Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan

harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :

10

Page 11: Psikologi Perkembangan

1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati,

altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan

menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya

2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif,

wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan

secara sehat dan bijak

II.1.3.4. Pekembangan Moral Psikologi Remaja

Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar

kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa

diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).

II.1.3.5. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja

Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami

orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja

memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang

relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap,

nilai-nilai, dan kepribadiannya.

Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap

comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti

bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat,

pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan,

dan lain-lainnya.

II.1.3.6. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja

Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa

berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar

bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa

saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau

mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan

11

Page 12: Psikologi Perkembangan

kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas

pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :

1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk

berperilaku dewasa pula

2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-

emosi baru

3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali

obsesi dan cita-citanya

4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman

sejenis dan lawan jenis

5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari

masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat

memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas

diri

Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:

1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi

kelebihan dirinya

2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang

diidamkan

3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap

teman-temannya

4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

II.1.3.7. Perkembangan Kesadaran Beragama

Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang.

Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja ?

Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja

hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat.

Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan

kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis

12

Page 13: Psikologi Perkembangan

kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang

memperdulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan

perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual

remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.

II.2. METODOLOGI PENULISAN

Permasalahan yang akan dibahas dan dianalisis oleh penulis

dalam makalah ini adalah minat belajar pelajaran fisika anak SMP

yang ditinjau dari psikologi perkembangan. Untuk menyelesaikan dan

menganalisis kasus atau permasalahan ini, maka penulis menggunakan

metedologi penulisan studi kasus.

Studi kasus yang dimaksudkan adalah penulis tidak melakukan

riset ataupun penelitian atau observasi secara nyata dalam

mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Tetapi dengan mengamati situasi dan menyimpulkan kasus atau

permasalahan, penulis menganalisis dengan berbagai teori yang ada

dan telah dikenal secara pengetahuan untuk mengetahui berbagai

factor penyebab adanya penurunan minat belajar anak SMP khususnya

pada mata pelajaran fisika dan menganalisis kemungkinan solusi yang

terbaik untuk mengatasi penurunan minat belajar ini.

13

Page 14: Psikologi Perkembangan

BAB III

PEMBAHASANIII.1. Deskripsi Masalah

Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu (Depdikbud, 1990:58). Minat merupakan sifat yang

relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya

terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan

sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak

mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah

telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang

dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan

“Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content

(1991:57).

Sardiman A. M. berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu

kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti

sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau

kebutuhankebutuhannya sendiri (1988:6). Sedangkan menurut Pasaribu

dan Simanjuntak mengartikan minat sebagai “suatu motif yang

menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang

menariknya (1983:52). Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat, dkk.,

mengartikan minat adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan

sesuatu hal yang berharga bagi orang (1995:133).

Secara umum “minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau

sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya

perhatian, dan keaktifan berbuat.”

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah

melalui beberapa proses belajar untuk mengetahui sesuatu yang belum

diketahuinya, dan hanya dengan belajar maka ia akan dapat

mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu dengan baik.

14

Page 15: Psikologi Perkembangan

Prestasi belajar adalah hasil yang diberikan oleh guru kepada

siswa dalam jangka waktu tertentu sebagai hasil perbuatan belajar

(Wuryani, 2002:408).

Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Hal

ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya

menyebutkan hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan

kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak di dalam suatu

program pendidikan.

Tingkat prestasi siswa secara umum dapat dilihat pencapian

(penguasaan) siswa terhadap materi pembelajaran. Apabila bahan

pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% yang dikuasai oleh siswa

peserta didik maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran

tersebut tergolong rendah.

III.2. Analisis Masalah

Dari pengertian yang ada, dapat dikatakan bahwa pelajaran

fisika merupakan minat. Jika tidak ada minat atau pun keinginan

seseorang yang cukup mendukung, maka tidak akan menghasilkan

seseuatu yang berguna.

Karena minat, seseorang biasanya lebih memahami dan lebih

banyak menjadi factor utama yang mendukung keberhasilan seseorang

sekalipun dalam bidang akademik yang ada di sekolah.

Minat atau keinginan seseorang tidak dapat dipaksakan tetapi

dapat dibentuk dengan kebiasaan yang ada ataupun factor lingkungan

sangat mendukung.

Berikut adalah tabel hasil nilai UN SMP khususnya mata

pelajaran Fisika, se-Nasional yang di ambil dari salah satu sekolah

di Indonesia :

15

Page 16: Psikologi Perkembangan

NO TAHUN NILAI1 2010 6,02 2011 5,33 2012 5,54 2013 5,55 2014 4,0

Berdasarkan tabel dan nilai yang ada dapat di simpulkan bahwa :

1. Nilai rata-rata UN Fisika sangat mudah jatuh atau turun tiap

tahun sebagai contoh pada tahun 2010 – 2011

2. Nilai rata-rata Fisika sangat susah untuk ditingkatkan lagi

dari nilai sebelumnya sebagai contoh pada tahun 2012 – 2013

3. Rata-rata dari setiap tahun nya nilai fisika selalu turun

dengan tingkat signifikan yang hampir sama.

Berdasarkan analisis yang dibuat oleh penulis maka beberapa faktor

yang mempengaruhi nilai fisika pada Indonesia adalah :

a. Pendidik Mata Pelajaran Fisika

Pendidik yang mengajar mata pelajaran Fisika di Indonesia

adalah rata-rata guru Ilmu Pengetahuan Alam umum yang ada di

sekolah. Hal ini membuat minim nya pengetahuan fisika yang

dapat diberikan oleh pendidik kepada peserta didik.

b. Metode Pengajaran

Metode yang dimaksud adalah cara penyampaian dan cara

menganalisis suatu konsep fisika yang kurang tepat. Biasanya

digunakan metode ceramah dan pengerjaan soal yang sangat

memaksa peserta didik untuk menyelesaikan tanpa pengetahuan

dan pemahaman yang baik tentang teori yang ada.

c. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah tempat belajar mengajar yaitu

sekolah, rumah dan lingkungan tempat tingggal. Dari sisi

16

Page 17: Psikologi Perkembangan

sekolah, dapat dikatakan bahwa sedikit sekolah bahkan sedikit

Perguruan Tinggi yang mempunyai alat peragaan fisika yang

membantu pengajaran, dan laboratorium yang memadai. Fisika

yang sempurna adalah Fisika yang mampu mengenal lingkungan nya

berdasarkan teori yang disampaikan atau yang diterima oleh

peserta didik.

Dari ketiga faktor ini sudah sangat mempengaruhi nilai dan

pemahaman serta minat peserta didik untuk mempelajari dan memahami

fisika secara baik dan benar.

Maka Penulis mengajukan beberapa solusi yang dapat membantu

Peningkatan pemahaman dan minat belajar peserta didik tentang mata

pelajaran Fisika yaitu :

1. Menggantikan beberapa guru mata pelajaran Fisika di sekolah

yang hanya guru Ilmu Pengetahuan Alam umum dengan Guru

Fisika yang ada dan berkualitas.

2. Metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode

lapangan dan metode praktikum. Sebagai contoh adalah

pembuatan alat peraga sederhana yang dapat membantu

pemahaman peserta didik. selain itu dapat digunakan beberapa

sarana seperti internet dan beberapa pemograman seperti

Macromedia Flash dan Powerpoint.

3. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan artinya dengan

memperbanyak laboratorium dan ruang sumber seperti

perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah.

Dari hasil analisa faktor permasalahan dan beberapa solusi

yang diberikan, penulis menyimpulkan bahwa dasar keberhasilan yang

sangat berperan adalah Minat Belajar.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan

17

Page 18: Psikologi Perkembangan

usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi

tantangan.

Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat

dapat mengerti dan mengingatnya. Elizabeth B. Hurlock menulis

tentang fungsi minat bagi kehidupan anak sebagaimana yang ditulis

oleh Abdul Wahid sebagai berikut :

a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai

contoh anak yang berminat pada olah raga maka cita-

citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi,

sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka

cita-citanya menjadi dokter.

b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak

untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar

kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang

hujan.

c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.

Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan

diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain

mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini

terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya

serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka.

d. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering

terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan. Minat

menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai

misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi

kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka

menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas

dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat ini

tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa

sampai mati.

18

Page 19: Psikologi Perkembangan

Beberapa Faktor lain adalah : Keluarga, teman, social media, wahana

atau media belajar, dan lainnnya.

19

Page 20: Psikologi Perkembangan

BAB IV

KESIMPULAN

IV.1. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dibahas maka kesimpulan

yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Psikologi seseorang sangat berperan dalam perkembangan minat

seseorang termasuk minat belajar, karena minat belajar

berkaitan dengan kenyamanan seseorang dalam menyelesaikan

sebuah masalah.

2. Kemajuan IPTEK adalah dua pilihan yang mudah tetapi sangat

sukar dalam pelaksanaannya karena jika kita memilih untuk

mengikuti sebuah trend maka kita siap untuk menyiapkan

filter yang baik. Hal ini sangat memperngaruhi sebuah

psikologi dan perkembangan seseorang yang dunia pendidikan

tentunya.

3. Pengetahuan tentang Fisika dalam dunia remaja saat ini

sangat minim. Hal ini merupakan dampak atau efek samping

dari minimnya jumlah guru fisika yang ada, minimnya alat dan

laboraorium dan kurangnya kreatifitas dalam metode

pembahasan dan pengajaran dalam kelas.

IV.2. Saran

Melihat dampak dan efek yang negative yang ada maka saran yang

dapat penulis berikan adalah memperbaiki guru yang mengajar yaitu

dengan menempatkan guruny sesuai dengan profesi dan keahliannya,

memperbaiki cara atau metode yang digunakan yaitu memanfaatkan

kemajuan IPTEK saat ini dan menciptakan suasana dan situasi

kenyamanan yang membantu memahami konsep-konsep dasar fisika yang

sangat sensitive.

20

Page 21: Psikologi Perkembangan

21

Page 22: Psikologi Perkembangan

DAFTAR PUSTAKA

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/12/minat-belajar-siswa

http://blogsiputri.blogspot.com/2013/02/motivasi-belajar-anak-

remaja-dan-cara_18.html

http://dhealarasati.blogspot.com/2010/03/kurangnya-minat-belajar-

bagi-kaum.html

https://www.academia.edu/8529626/psikologi_Perkembangan_Remaja

https://www.kemdikbud.com

22