prosthodonti gtsl

LAPORAN KASUS

KELOMPOK III

KASUS I

PEMERIKSAAN18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 2848 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

• PEMERIKSAAN SUBJEKTIFo Nama : Dewiio Umur : 33 tahuno Jenis kelamin : Perempuan

• PEMERIKSAAN OBJEKTIFoEkstra oral : -oIntra oral :

Kehilangan gigi 15,16,17,18,26,27 secara visual 11, 21 resesi gingiva visual 27 ekstruksi, miring ± 5 , resesi gingiva visual Keadaan gigi yang lain normal

• DIAGNOSA

– Kehilangan gigi : klas II modifikasi 1 menrut kennedy– Gigi 21 dan 11 : resesi gingiva– Gigi 27 : ekstruksi dan miring

RENCANA PERAWATAN

• RENCANA PERAWATAN AWALGigi 11,21,27 : Perawatan periodontalGigi 27 : Pengasahan

• RENCANA PERAWATANPembuatan gtsl kerangka logam

DESAINLANGKAH-LANGKAH

• Gigi penyangga : 14, 25, 27

• Desain cangkolan

Gigi 14 : direct retaineir : ekstra korona :

cirkumferensial : akers claps : ujung retentif berjalan dari

distal ke mesial.

Gigi 25 : direct retaineir : ekstra korona :

cirkumferensial : akers claps: ujung retentif berjalan dari

distal ke mesial.

Gigi 27: direct retaineir : ekstra korona :

cirkumferensial : reserve back action : ujung

retentif berjalan dari mesial ke distal

Indirect retaineir : double palatal bar bagian

anterior

gaya ungkit yang dipakai yaitu gaya ungkit klas

2 karena akan menyeimbangi gaya ungkit klas

1. ujung retentif berjalan dari distal ke mesial.

TAHAP-TAHAP DESAIN• Tahap 1 : klas II modifiksi 1 menrut kennedy• Tahap 2 : Dukungan gigi dan mukosa• Tahap 3 : Gigi 14,25,27• Tahap 4 : Double palatal bar

1. Konektor mayor ( IR)2. Akers claps (DR)3. Anasir gigi4. Reserve back action (DR)5. Konektor mayor 6. Basis7. Akers claps (DR)

12

3

45

7

6

KASUS II

PEMERIKSAAN

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 2848 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

• PEMERIKSAAN SUBJEKTIFo Nama : Ermidaro Umur : 45 tahuno Jenis kelamin : Perempuan

• PEMERIKSAAN OBJEKTIFoEkstra oral : -oIntra oral :

Kehilangan gigi 36,37,38,44,45,46 secara visual 47 Pulpitis irreversibel Keadaan gigi yang lain normal

• DIAGNOSA

– Kehilangan gigi : klas II modifikasi 1 menrut kennedy

– Gigi 47 : Pulpitis irreversibel

RENCANA PERAWATAN

• RENCANA PERAWATAN AWALGigi 47 : Pulpektomi

• RENCANA PERAWATANPembuatan gtsl akrilik

DESAIN

LANGKAH-LANGKAH

• Gigi penyangga : 35,43,47

• Desain cangkolan

Gigi 43 : direct retaineir : ekstra korona :

cirkumferensial : ujung retentif berjalan dari

mesial ke distal : cangkolan 1 jari

Gigi 47 : direct retaineir : ekstra korona :

cirkumferensial : ujung retentif berjalan

dari distal ke mesial : cangkolan 3 jari

Gigi 35 : direct retaineir : ekstra korona :

cirkumferensial : ujung retentif berjalan

dari distal ke mesial : cangkolan 3 jari

indirect retaineir

Peluasan basis sampai ke cingulum gigi

anterior

Peluasan basis sampai ke retromolar pad

TAHAP-TAHAP DESAIN• Tahap 1 : klas II modifikasi 1 menrut kennedy• Tahap 2 : Dukungan gigi dan mukosa• Tahap 3 : Gigi 43, 47, 35• Tahap 4 : basis plat akrilik

1. Cangkolan 3 jari (DR)2. Cangkolan 1 jari (DR)3. Cangkolan 3 jari (DR)4. Perluasan basis sampai

retromolar pad (IR)5. Perluasan basis sampai

cingulum (IR)6. Anasir gigi

14

6 5

3

2

TERIMA KASIH

• Alasan menggunakan KL pada RA dan akrilik pada RB, mengapa pada RB menggunakan basis plat akrilik