This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ISBl.i :975-r *2 -7 i]tia. 2 -9
PROSIDII{GSEh,{IhiAR hTASIOI{AL
17-18 i"laiei.ililf l otel Ban!;irmasi:r iiit.:ir-iaii ln;: I/I
STRATEGI PEMANFAATAN LAHAN RAWADALAM MENDUKUNG KEDAULATAN
PANGAN NASIONAL
Banj armasin, 17 -18 Maret 20L5
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS ISLAM KALIMANTANMUHAMMAD ARSYAD ALBANJARY
I
ISBN : 978-602-713932.-9
PROSIDINGSEMINAR NASIONAL
STRATEGI PEMANFAATAN LAHAN RAWA DALAMMENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN NASIONAL
Luki Abdullah, dkk
Cetakan pertama 2015
Diferbitkan olehLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada MasyarakatFakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan MAB
Hak Cipta dilindungi Undang-undang mencetak dan menerbitkan sebagian atauseluruh isi buku ini dengan cara dan ilalam bentuk apapun tanpa seizin penerbit
Puji syukur kehadirat lllahi Robbi, atas Rahmat dan karunia-Nya senantiasa dilimpahkansehingga buku prosiding Seminar Nasional dengan tema Strategi Pemanfaatatr Lahan RawaDalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional,,. Telah diselesaikan. Tujuan dari kegiaranSeminar Nasional ini diharapkan dapat menggali potensi pengembangan lahan rarva untukmendukung kedaulatan pangan menuju tercapainya kemandirian pangan secam nasional-
Indonesia memiliki Luas total lahan rawa diperkirakan mencapai 33 juta hektar, yangterdiri dari 20 juta hektar rawa pasang surut dan 13 juta heklar rawa non pasang surut (rarvalebak). Berdasarkan luasan tersebut, empat juta hektar sudah dikembangkan yang meliputi 2.6juta hektar sec:rra spontan oleh masyarakat/ swasta, dan 1.3 juta hektar dengan bantuanpemerintah. Disamping itu, masih ada lahan rawa yang potensial untuk dikembangkan seluasempat juta hektar. Daerah rawa ini tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lrianJay4 dimana dari 434 kabupaten/ kota di tndonesia yang ada saat ini diperkirakan 34.56 % ataulebih dari 150 kabupaten/ kota mempunyai daemh rawa. Pemanfaatan dan penggunaan lahanrawa ini sangat beragam, antara lain sebagai kawasan konservasi, ekoturisme, pengembangantanaman pangan, hortikultura, tanaman sa,,ur-mayu, pengembangan perkebunan, budidayaperikanan, petemakan, pengembangan tanama! industri, serta pemukiman dan prasarana yangmemiliki nilai ekonorni.Oleh sebab itu, maka dalam pengembangan lahan rawa kedepan upayamendukung kedaulatan pangan nasional.
Panitia mengucapkan t€rimakasih atas bantuan berbagai pihak sehingga kegiatan inidapat terlaksana dengan baik dan lancer dan semoga memberikan sumbangsih bagi kemajuanpeogembangan lahan rawa di Indonesia.
B i s mil I dhi trdhmdni ahi mAssq|dmu' dloikun W.Wb.
Yth. Bapak Direktur Pakan Ditjen Petemakan dan Kesehatan Hewan,Kement anPertanian zu
Yth. Ketua Badan Pengurus Yayasan Uniska MABYth. Bapak Rektor Uniska MABYth. Bapak Dekar Fakukas Petemakan IPBYth. Dekan Fakultas Pertanian Uniska MABYth. Bapak/ibu invited speaker,pemakalah dan peserta Seminar Nasional
Pertama-tama marilah kita parlatan puja dan puji slukur kehadirat luahi Robbi, atas
Rahmat dan karunia-Nya dapat hadir pada Seminar Nasional dengan tema StrategiPemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional". Sola\\,at
serta salam dilimpahkan kepada junjunan kita Nabi Muharrumd SAW. Kegiatan ini dapat
diselenggarakan alas kerjasama yang baik dari Fakultas Pelemakan IPB, Direktorat Jendral
Petemakan dan Kesehaan Hewan, Balai Pasca Panen Cimanggu Bogor, Balai penelitian
Pertanian Lahan Rawa, Yayasan Unika dan Fakultas Pertanian Uniska MAB. Seminar Nasional
ini yang diselenggarakan di Kota Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan, yang dikenal dengan
Seribu sungai dan memiliki lahan rawa yang cukup luas, diharapkan dapat menggali potensi
pengembangan lahan rawa untuk mendukung kedaulatan pangan menuju tercapainya
kemandirian pangan secara nasional.
Kami atas nama Panitia Pelaksana memohon izin untuk menyampaikan ucapkan terima
l{asih yang tak terhingga atas dukungan moril dan materil kepada yayasar Universitas Islam{aiinuntan MAB, Bapak Rektor, Bapak Dekan Faperta, bapak Ibu pernakalah utama dan
rrmakalah penunja.ng beseda peserta Seminar yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas'iehadiran dan partisifasi aktif dalam Seminar nasional ini.
Pese(a Seminar nasional Strategi Pemanfaatan Lahan rawa dalam Mendukung:{edaulatan Pangan Nasionalal ini dopresentasikan sebanyak 50 paper yang tediri dari 4 makalah
u',-ama dan 46 Pemakalah p€nunjang. Pemakalah bemsal dad berbagai perguruan tinggi PTN/PTSjrn lembaga penelitian, di Indonesia antara lain. IPB, LII.IDIP, UNIIAS, LINPAD, UNLAM,
-\LR-[P, Stiper, Politeknik Samarinda, IINIDA Bogor, UPAYA Banjamasin, BALITRA Prop
{-alsel. Lembaga Bioteknologi LIPi Bogor, BPTP KalSel, dan Universitas Islam Kalimantan.].lengjngat baryak peserta dari luar daerah./luar propinsi sehingga kami memfasilitasi untuk
::rgenal lebih jauh kota Kalimantan Selatan, diantaranya kami mengadakan field trip ke Pasar
:lapung, Ketempat Kerbau rawa yang berada di Bati-bati, ketempat lntan Permata dan wisata..::rner Martapwa.
Ucapan te ma kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
<:rua pemakalah dan peserta seminar yang disela-sela kesibukannya, berkenan hadir dan
::rrampaikan makalah pada Seminar Nasional yang Karni selenggarakan. Semoga curahan
lt
Pftsjdins sehinat Nasiondt sttatesi penmraat n t-ahan Rawe Dalan t4endukuns ISBN : 97g_602_71399_2_9/aiaulaten Ptugon Nedonat Bsnjtuasin,1748 Mstot 2OlS
pemikiran dan gagasan baru yang Bapalv'ibu sampaikan dapat menjadikan pemikiran dan kajianpengembangan lahan rawa dalam mendukung kedaulatan pangan nasional.
Akhir kata kami alas nama panitia menghaturkan terima kasih k€pada semua pihak y"angtelah membantu tarselenggarakan seminax ini, serta panitia juga rnemohon maaf yang sebesar_besamya, bila sekiranya terdapat kekurang sempumaan dalam pelaksanaan seminar nasional ini.-{khirulkalam, kami mengucapkan selamat melaksanakan seminar
Il/abillahi Taufik lltal Hidayahtrl/as sal amu' la i kum W. Wh.
B is m il ld h iqa h m a n ita h imA s s a Ia mu' a la i ku m, Ilt Wh.
Yth. Bapak Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan K€sehatan Hewan,KementrianPertanian RI
Yth. Ketua Badan Pengurus Yayasan Uniska MABYth. Bapak Rektor Uniska MAB11h. Bapak Dekan Fakultas Petemakan IPB\ih. Dekan Fakultas Pertanian Uniska MABi th. Bapak/ibu invited speaker,pemakalah dan pesena Seminar Nasionai
Puji syrkur kehadirat Illahi Robbi, atas segala ralunat dan karunia-Nya yang senantiasailjmpahkan sehingga kita dapat menghadiri Seminar nasional . Strategi Pemanfaatan LahanRs\ve Dalam Mendukung Kedaulatsn Pangan Nasional,, Kegiatan seminar ini terselenggara:=s kerjasama yang baik antar Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan MAB dengan:3kriltas P€temakan IPB, Direktont Jeldml Petemakan dal Kesehaan Hewan, Balai Pasca
lsnen Cimanggu Bogor, Balai penelitian Pertanian Lahan Rawa. Seminar ini diharapkan rnarnpu:-:nggali potensi peng€mbangan lahan mwa dalam mendukung kedaulatan pangan nasionai.
Seminar Nsional ini yang pertama kali kami selenggarakan ol€h Fakultas Penanianrska. Ultuk itu, kami atas nama keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Islam
.,:hmantan menyampaikan ucapan t€rima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Direktur::lian Ditj€n Pete.nakan dan Kesehatan Hewan, bapak dekan Fakultas P€temakan IPB, Bapak-::rak Peneliti utama dari Balai Pasca Panen Cimanggu Bogor, Peneliti Utama balai Peflanian:ian Raw4 Bapak r€ktor, Bapak ketua Pembina harian yayasan Uniska MAB, bapaldibu
:::rakalah, hadirin dan hadirat peserta seminar sekalian, yang tidak bisa dapat saya sebutkan:;:j persatu.
: :.rk lbu Peserta Sentinar yang saya muliakan
Indoresia nemiliki Luas total lahan rawa diperkirakan mencapai 33 juta heklar, yang'::trrn dari 20 juta heldar rawa pasang surut dan 13 juta hellar rawa non pasang srrut (rawa:::\r. Berdasarkan luasan tersebut, empat juta hekar sudah dikembangkan yang meliputi 2.6-- hekar secara spontan oleh masyarakat/ swasta, dan 1.3 juta hektar dengan bantuan
:<:.:nn1ah Disamping itu, masih ada lahan ra*a yang potensial untuk dikembangkan seluas:-:.:1Juta hektar. Daerah rawa ini tersebar di pulau Sumatera, Kalimartan, Sulawesi dan lrian: . :. drmana dari 434 kabupater/ kota di Indonesia yang ada saat ini diperkirakan 34.56 % atau:::: dari 150 kabupaten/ kota mempunyai daerah rawa. Pemanfaatan dan penggunaan lahan.., iri saiigat beragar , altara lain sebagai kawasan konservasi, ekoturisure, pengeniballgdnr_::rrn pangan, honikultura, tanaman sa)'ur-ma)'ur, pengembangan perkebunan, budidaya:<::i:.nan- petemakan, pengembangan tanaman industri, serta pemukiman dan prasarana yang-.:::tiki nilai ekonorni.Oleh sebab itu, maka alangkal beruntungnya kita yang ada disini pada
Pnsdjhs Snin Nasionat St6t gt P$qntaatqn Lahan R.ea DalahMandukungKeltaulat n Pansa Uasional Banj.masjn, 17-13 Marct 2a1S
ISBN : 978-602-71 393-2-s
hari .ini, dapat mengikuti dan menyimak, menerima masukkan ilmu pengetahuan yang sangarpenting dalam pengembangan lahan rawa kedepan upaya rnendulung kedaularan- pangannasioral.BapaVibu Peserta Seminar Yang saya MuliaL,nn
Pada kesempatan yarg berbahagia ini saya atas nama dekan Fakultas penanian Uniska,mcngucapkan terima kasih dan p€nghalgaan yang setinggi-tingginya kepada pemakalah utanadan pernakalal pendukung serta para peserta seminar yang telah mencurahkkan segenaprrakunya untuli mengikuti acara seminar ini. Tidak ada balasan yang sepadan kecuali teriringdo'a kita semua, ssmoga Alloh SWT Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan balasan pahaladunia akhirat karena pertemuar ini, tidak dapat dihargai dengan ukuran apapun kecuali rahmatdan kasih saying dari alloh SWT. Amiin Yaa Robbal 'Alamiiiin. Dengan demikian kamimenghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika sekiranya terdapat kel:urangansrmpumaatr dalam pelaksanaan seminar nasional ini. T€rima kasih atas segala perhatiannya,
JA'WAL PARALEL ,SESSION SEMINAR NASIOI{ALSTRATEGI PEMANFAATAN LAEAN RAWA DAI,AM MENDUKUNG
I'EDAULATAN PANGAN NASTONAI,
Tempat : Ruang I (Bougenville Room)Waku : 13.30 16.00Penanggung Jawab : Dr. Ir. Aam Gunawan MP/ Ir. Nordiansyah Firahmi,MPBidang : Pertanian
,IudulKualitas Nutdsi Hijauan Sorgum Sebagai TanananRatoon pada Berbagai Pemupukan Nitrogen
Hidrologi Lahan pasang Surut di Kalimantan S€latanuntuk Mendukung Pefianian: Perubahan Kualitas Air(kemasaman dan Daya hantar Listrik) .
Toksisitas Ekastrak Tumbuhan Jeruju Terhadap Ulatgrayak (Spodoptera lituta F.) Pada SkalaLaboratorium
Yuspihana Fitrial ,Evi MintowatiKuntorini, Maria DewiAstuti
Brondong brji teratai : nilai gizi dankandnnganfttokjmia"Brondong" Wate ilySeeds: Nutritional value ahd Phytochemical content
Riama Rita Manullangdan Rusmini
Danang Biyatmoko
Khairuddin dan SyaifulAsikin
Susi
Sumanto
Morfologi Buah dan Perkeecambahanwilld
Pengolahan Limbah Buah-Buahan dan BonggolPisang menladi Bioaktivator UntukKomoos Tandan Kosons SawitSystem Rotasi panen penyediaan hijauan temaksepanjang musim melalui model tiga strataterm odifi kasi
Gulura kirinlu dan Babadotan sebagaiNabati
KhairuddinAsikin
dan Syaitul
Identifikasi Komponen Kimia Buah Kalangkala danBiniai sebasai Bahan
Galur-galur Padi adaptif dan Terpilih di Lahan RanaLebak KabuDaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
GuLna kirinyu dan Babadotan sebagai PestisidaNabati
Manslur,Tididhalika,Rz Islami, ISusilawati dan UHTanuwiraZuraida Titin dan MMahbub
Asikin S dankahairuddin
Bekti Ntu Muhajaroh
.,asidine senlnq Na.ionat stht st pnantaaten L6han Raw6 Datah MendukLns ISBN : 978_602_71393_2_9..cg'tgtan Png.n Nssional Banjamasin, 17-13 Mad 2a15
JADWAL PARAIEL ,SESSION SEMINAR NASIONALSTRATEGI PEMANFAATAN LAEAN RAWA DALAM MENDUKUNG
\o Nama JudulMuh Faisal Saade , AsmuddinNatsir, Harfiah, M. ZainMide
Daya Cema Bahan kering dan Bahan OrganikWafer pakan komplit Tongkoljagungmengandung Sumber Protein yang Berbeda (
A.Abd Malik Wahid, M.Irfan. Said, E.Murpiningmm
Pengaruh lama perendaman dan perbedaankonsentmsi etanol terhadap nilai rendemendan sifat fisiko-kimia gelatin tulang sapi Bali
Siti Dharmawati, danFirahmi N
lenggunaan Silase Keong Rawa 'Kalambuai',,ang menggunakan Sumber aditif dan metodelengolahan berbeda terhadap dewasa kelaminlerta Pra Produksi Itik Alabio lase Laver /
Irsan Abd. Latief Tolleng,Muhammad Yusu
Pcngaruh lama Thawing dan LamaPenyirnpanan setelah Thawing terhadapKualitas semen Beku sapi Bali,
Habibah Pengaruh Tingkat Konsentrasi dan LamaPerendaman dalam Erzim papain terhadapkualitas dagins kerbau
i Angaeni, Dihansih E, danGMC Putri
Sifat Fisik Daging Itik Alabio Betina yangdberi Ransum Ampas Tahu Hasil lermentasiBuc il lus utnylul iquefu.ie nr dun Tr icltuder rtu
-',,lova Dilla Yanthi, N Herlina,T Maulana dan E Sophian
Dampak Introduksi Teknologi pada UsahaPembibitan Ternak Kerbau (Bubalu bubalis)Berbasis Kelompok Tani-Temak di KabupatenL€bak Bante[
Sumekar, W., W RoessalidanD. Mardiningsih
Perilaku Petemak ltik pada Risiko usahakaitannya dengan Pengembangan Teknologibaru di daerah rawa Pening , KabupatenSemarang.
Lilis Hartati, Ali Agus danLies Mira Yusiati
Kadar Asam Lemak Bebas Beberapa KombinasiLemak Protein Terproteksi yang DiujiKecemaan secara lnvitro.
Endah Murpi Ningnun dan\\'ahniati Hatta
Cila Rasa dan Wama Abon Berbahan Dasartelur Infenil dan Dasins Buah Semu Jambu
I
::!d,,s se't ar Nasrond/,soatost p.nqntaatan Lah.n Rawa D.t.n tvtandukunc ISBN | 928-602_71393_2_9
iviete ,3 Jaelani A, M.Iryan Zakir dan
T. RostiniPemanfaatan Duckweed sebagai pakan seratsumber Protein dalam Pakan Kambing.
Istna Mangisah, N Suthamadan I Wah}.uninglu?n
Efek Penambahan Probiotik dalam Ransurn Itikyang rendah ProteiL
lyahdar Baba, Anis Muktiani,{mbo Ako, Muhammad thsan$di Dagong
Persepsi Petemak sapi Perah Skala KecilTerhaddap karakteristik Teknologi PakanKomplit di Kabupaten Effekkang.
Endalg Purbolvati, AgrmgPumomoadi, Christina MariaSri Lestari, Edy Rianto, MukhAdfin, Retno Adiwinarti, SriMawati, Sulamo, dan WayanSukarva Dilasa
Evaluasi Manajemen Pemberian PakanKambing Kacang di Petemakan .akyat,kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
.. Andi Saenab, Mansyur, MSobri, M Andriani, Jola JMRoosje
)refomans Kelinci jantan Lokal yang diberilansLun serar Berbeda dan Disuplementasi-emak
Hikmah M. Ali, Nahariah,Zulkharnaim, Jasmal A.s u
KaraLteristik Temak potong pada RPH Makasar
Wah]lni HI, Wulandari EC,Suthama N, dan Mangisah I.
Pengembangan ayam arab Petelul sebagaiPenyedia Protein hewani di Sekitar RawaPenjng. kabupaten semarans.
Widodo HS, Mulciani A danSudjatmogo
)engaruh Tinskat Protein Tak terdegradasi danry'etode Pernberian pakan rerhadap konsumsi)akan, Produksi susu serta efesiensi padaiambing peranakan ettawa Laktasi
: .\nis Muktiani, K.G.WiryawanB.Utomo, E. Pang€stu
lfisiensi Pakan Berbahan Eceng Gondok daniuplementasi Mineral Zinc dalam usaha)enggemukkan Domba
\ahariah, Hikmah M. Ali, danSumarheni, Effendi Abustan
lentifikasi asam amino pada putih telur hasilbtmenlzsi Luctobacilus plantarum dan yanglikeringbekukan)
-\am Gunawan, NA fauzana,\1 Syarif Djaya, dan RSamudla
erbandingan Nilai Biokonversi Bungkil IntiJawit oleh Maggot BSF Menggunakan Metodefe.tutup dan Terbuka.
Harfiah, Asmuddin Natsir, M.Zain Mide, dan Rinduwati
Kecemaan serat wafer ransum kornplit denganiumber prolein berbeda pada rernak ruminansia
JADWAL PARALEL ,SESSION SEMINAR NASIONALSTRATEGI PEMANFAATAN LAHAN RAWA DALAM MENDUKUNG
KEDAULATAN ?ANGAN NASIONAI,
Ruarg 3 ( Plamboyan Room)13.30 - t6 00
::ranegung Jawab Dr. Ir. Hj. Siti Erlina/ Ir.
.i:i1u
: tlaH.M
I Suslinawati
Abdul. Sabur
Perikanan dan SosialNama
SulaimanHidavat I
Ilmu Hidayat,MPDll
nfa Minggawati dan Lukas
M. Fauzi Makki
Rohan, St, Siregar AhmadI ltari Tri Rr'ani A
Dewi Kartika Sari
Rini Marlida
Abdul Djafar,M. fauji,Kamiliah Wilda dan Suprijanto
ErlinaSuslinaR-idha Havati dan Fahrurazi
xt
Pendugaan Fungsi Produksi usaha PertanamanUbi alabio (Diotcotea alata L) di LahanRawa Lebak Kabupat€n Hulu sungai Utara
Persepsi dan Tingkat Adopsi Teknologi PTTPadi sawah pada Petani Lahan RawalebakKecamatar Babirik Kabupaten Hulu SungaiI ItaraTingkat Kemautangan Gonad Ikan Lais(Ompok hypopthalmus) yang tertangkap diRawa Banjiran Sungai Rungan Kalimantan'fengah terkait dengan kedalarnan Arr.M€ngapa Strategi Ekstensifikasi untukTanarnan padi di Lahal rawa Lebak bukanKebijakan yang Tepat (Kajian dan Persfekrtif
isis Biaya Produksi pada Skaia Usahaernak Sapi potong di Desa Samangki
atan Simbang KabuDaten Maros.posisi Kimia Tepung Ikan gabus
Ophiocephalas striatris) dengan Umur simpan
Fisiologi Pencemaan lkan Paptyl (Anabastestudineus Bloch) Pada Awal Perkembangan
Alih Fungsi Lahan Pertanian di KalSel danDampaknya Terhadap Produksi PanganB€rkelanjutan (Kajian Berbasis data SensusPertanian 2013
Parsial Penggunaan pupuk Kandang PadaItik Disela Sawit Kebun
Hubungan peran orang tua dan sumller arrawa dengan karies gigi pada anak sekolahandi SDN Kelayan dalam 2 banjarmasin tahun2014
::..'.:.nhdrNesihetstatestPanqntaatanLahanR.wsDstanMendukuhs ISBN : 978_602-71393_2_9-:. r,-.3ns2nNasional B.nj.ttu6in, 1/,13 Marct 2015
POSTER SE}ID{AR NASIONALSTRATEGI PEMANFAATAN LAHAN RAWA DALAM MENDUKUNG
KEDAULATAN PANGAN NASIONAL
NamaMuhammad Saleh Keragaman Melon varietas Action 434 dan
Glamor Lahan Rawa Pasang Surut JambiSumatera Selatan
Muhammad Saleh, M. Alwidan Eddy Williarn
Keragaman Tanaman Padi di Lahan RawaPasang Srnrt Sulfat Masam Tip€ LuaranAir
Mahdianoor,N hafizah,dan HSetiawan
Kecepatan Tumbuh Benih Kelapa sawit(Elais guineensis Jacq) Pada Dua tempatPengambilan Tanah rawa Lebak
;.:::'tyan pengembangqn Hijauan pakan dalam mendukung kedaulatan pangan,:.:n;ll ]Iaradoli Hutasuhut ): 1-11
. : ....lnan Hiiauan Pakan di Lahan rcna f, Luki Abdullah) : 12-22, -=:rika
-dan Strategi Pengembangan Lahan Rawa dalam Mendukung Kedaulatan pangan
Herman Subagio dan Muhamrnad Noor)t 23 - 3l- -1:.3si Teknologi Pascapanen Pertanian Untul( pengembangan lahan Rawa dalam
'.1::iulung Kedaulatan angan Nasional (Abubakar): 32 - 56
t:-laian
- ---.r:-galur Padi adaptif dan Terpilih di Lahan Rawa Lebak Kabupaten Tanai Laut:.-:.::i1nian Selatan. (Sumanto): 57 -62i.:2!aman Tanaman Padi di Lahan Rawa Pasang Surut Sulfat Masan Tipe Luaran Air.iluhah &d Saleh, M. Alwi dan Eddy Wi.tm): 63-67.
1..."qaman Melon varietas Action 434 dan Glamor Lahan Rarva pasang Surut jambi:,r::aiera Selatan . (Mr hammad SaleU:68 -71::::anfaatan Tumbuhan Jengkol Sebagai Biof€stisida (Klniruddin dan Syaiful
. -.*isiias Eksilali Tumbuhan Jeruju Teihadap Ulat grayak (Spodoptera lttura F.) pacla:r::ia Laboratorium (,4 sikin S .lan Khainddin):7g -84
-':-na kirinlrr dan Babadotan sebagai Pestisida Nabati (Khahuddin dan Syaiful Asikin ):t5- 91
:::ologi Lahan pasang Suiut di Kalimantan Selatan untuk Mendukung pertanian:i:lf'ahan Kualilas Air (kemasaman dan Daya hantar Lrstrik).( Zuraitta Titin da Mrlahbub).92 - 103\:lrtas Nut si Hijauan Sorgum Sebagai Tanaman Ratoon pada Berbagai pemupukan
".loeen( Mansyur,Tidi Dhalikq RZ Islami, I susilawati .lan IJ E Tanuwiru):g7 - j03
::ntifikasi Komponen Kimia Buah Kalangkala dan Binjai sebagai Bahan pangan. (,tr.6t: lA1 - 114
--:.rndong biji teratai : nilai gizi dan kandungan fl1,r.ki:Ii1ra',Brondong"llaterlily Seeds:'.',:,tttonal value and Pl.tytochemical content (yuspihona Fittiql, Evi Mintowati Kuntoini,rlaria Dewi 4stuti)tll5 -l2l\:ortblogi Buah dan Perkeecambahan Biji teratai (Nymphaea puDescens Willd.)' BeAti .\ut 14 u h(itttoh) : 1 2 2- 127?:rgolahan Lirnbah Buah-Buahan dan Bonggol Pisang menjadi Bioakivator Untuk Kompos. :.ndan Kosong Sawit ( Riamt Rita Manullang dan Rasmjni):128-13tSislem Rotdsi Panen Penyediaan hijauan Telnak sepanjang Musim Melalui Model TigaSrrure TemodiJikasi (Danang) : 139-145{.cepatan Turnbuh Benih Kelapa sawit (Elais guineensis Jacq) pada Dua tempat:.ngambilan Tanah rawa Lebak (MahdianooL N Halizahian H Setiawrrn):146
t -:.-.:En Pdnq.n Nasionar Banhttusin,17,13 i'atur 2o15ISBN : 978-602-n393-2-9
Perernakan
l. Daya Cema Bahan kering dan Bahan Organik Wafer pakan komplit Tongkol jagungmengandung Surnber Protein yang Berbeda (Muh Faisal Soade , Asmuddin Nstsit,Hatialt, lvl Zain Mide)t147 -l5l
!. Pengaruh lama Thawing dan Lama Penfmpanan setelah Thawing terhadap Kualitas semenBeku sapi Bali (Irsan, Abd Latief Tolleng, Muhamma.l Yusat:152- 160
3 Pengaruh lama p€renda.man dan perbedaaa konsenhasi etanol terhadap nilai rendemen dansifat fisiko-kimia gelatin tulang sapt Bali (A,Abd Malik lt/ahtuI, M. Irfan Said, E.M u r p i ft ing r um) | 1 6l-161
r. Perilaku Petemak Itik pada Risiko usaha kaitannya dengan P€ngembangar Teknologi barudi daerah rawa Pening , Kabupaten Semawrg. Sumekar, W., 141 Roessalidan D,lI a d.ining sih)t 168-11 4
5. Elaluasi Manajemen Pemberian Pakan Kambing Kacang di Petemakan ralq/at, kabupaten\\-onogiri, Jawa Tergah. lEndang Putbowati, Agang Putnomoidi, Chtistina Mafia SriLestai, Edy Rianto, Mukh Arilin, Retno Adiwina i, Si MawatL Sularno, dnn WayanS u k a r !- a D i I a g a\ | l7 5-183
.* Pemanfaatan Duckw€ed sebagai pakan serat sumber Protein dalam Pakan Kambing. (.4.
- Jaelani, )lLlrwan Zq.kir dan T. RostinylSl -189Perbandingan Nilai Biokonversi Bungkil Inti Sawit oleh Maggot BSF Menggunakan Metodefedutup dan Te$uka. (,4orn Gunawaq NA fauzono" M Syafif Djaye" dnn R Sarwtfua)l190 - .198
' Penggunaan Silase Keong Rawa'Kalambuai' yang menggunakan Sumber aditif dan metodePengolahan berbeda terhadap dewasa kelamin serta PIa Produksi Itik Alabio Fas€ Layer (Siti Dhamqwati dan Firchni N): 199 - 206
i Pengembangan Ayam Arab Petelur Sebagai Penyedia Protein Hewani di Sekitar RawaPening, Kabupaten Semaiang. (\'y'abyuni EI, Wulandari EC, Suthama N, dan Mangisahl.)1201-214
i4 Dampak Inlroduksi Teknologi pada Usaha Pembibitan Temak Kerbau (Bubalu bubalis)Berbasis Kelompok Tani-Temak di Kabupaten Lebak Banten (Nova Dilla Yanthi, NHerlina, T Maaltna dan E Sophiaft)?1s - 220
.. Prefomans Kelinci jantan Lokal ya-ng diberi Ransum serat Berbeda dan DisuplementasiLemak Q4wli Saenab, Mtnsyur, M Sobri, M Andriani, Jols JM Roosj)t221-225
: Pengaruh Tingkat Konsenhasi dan Lama Perendaman dalam Enzim papain terhadap kualitasdaging kerbau (I{a}rD al) : 2 2 G2 j 3
;-1. Silat Fisik Daging Itik Alabio Betina yang diberi Ransum Ampas Tahu Hasil fermentasiBacillus amyloliqwfaciens dan Tticlxodemu harrianum (AngraenL Dihansih E, dan GMCPutti)t234-240
: Persepsi Petemak sapi Perah Skala Kecil Terhaddap karakteristik Teknologi Pakan Komplitdi Kabupaten Emekkang. (Sythdat Baba, Anis MuktiqnL Ambo Ako, Muhammad lhsanAwli Dagong): 24I-249
1,r-. Kecemaan sent wafel ransum komplit dengan sumber protein berbeda pada ternakntmrnansta. (HarJiah, Asmuddin Natsir, M. Zain Mide, dan Rinduwati) : 250- 255
1r. Kadar Asam Lemak Bebas Beb€rapa Kombinasi Lemak Protein Terproteksi yang DiujiKecemaan.secam Invita ( Lilis EaftatL AIi Agus dan Lies Miru Yusiati):256-259
,'-. Efisiensi Pakan Berbahan Eceng Gondok dan suplementasi Mineral Zinc dalam usahaPenggemukkan Domba(Anis Muktiani, Kc.Wrrrybean B.Utamo, E. Pangestu):260 - 266
: : r. rc seni@ t$s@at st rd P.ntnta.t6n L.han R.||d Datdn $endukhs ISBN : 978-602-7139},2-9' ! ::, ...n Panqan N.sional BanFmsin, 17 13 ilhBt 2015
r Cita Rasa dan Wama Abon Berbahan Dasar telur lnfertil dan Daging Buah Semu jambu),lete , Endalt Murpi Ningrum dan Wahniati Hattt)t26'l-211
' Karakteristik Temak potong pada RPH Makasar (Hikmah M. Ali, Nahaiah, Zulkharnain\Jasrwl A. Syamsu): 272-277
-'ir. Efek Penambahan Probiotik dalam Ransum Itik yang rendah Proteir (Islna Mangisah, NS u t lnna d.an I ll'alty utri,ry runj.z1 g-235
. Pengaruh Tingkat Protein Tak terdegmdasi dan Metode Pemberian pakan terhadap konsumsiPakan, Produksi susu s€na efesiensi pada kambing peranakan ettawa Laklasi (Widotlo HS,lluktiani A dan Sudjatmogo):286 - 292'' Identifikasi asam amino pada putih telur hasil fermentasi LactobucilLt\ pla tarun dan yangdikeringbekukan (Nahariah, Hikmah M. AIi, dan Suma eni, Elfendi Abustam):293-300
.'-i. Kualitas Fisik daging merpati Lokal (Columbia Livia) yang dipotong pada umur berbedaJan dipelihara secara inlansi,f (Neni Widanixgsih dan Dlnrmawnti S) : 301-308
:..il? na n
{oniposisi Kimia Tepung lkan gabus (Ophiocephalus sr'idlr.!) dengan Umur sirnpan duaI ahun (Dewi Kartika Sdrt:309 - 313
l irsiologi Pencemaan Ikan Papuyu (Anahas rcstudineus Bloch) Pada Awal Perkembangan)rLrr hidup (iini Ma ida):314-322
lngkat Kemantangan Gonad Ikan I-ais (Ompok hypopthalmus) yang te.tangkap di Ra\\alr iran Sungai Rungan Kalimantan Tengah terkait dengan kedalaman A;r. (lnIaI I i n g g a vdt i dan Lu kasr323-328
- r,.mposisi Jenis dan Kepadatan Anemon Laut Diperairan Desa Tcluk Tamiang Kabupaten
\orabaru Provinsi Kalimantan Sclatan (Ilcdiratul Kutlsiah dan M. Ahsin Rifa) : 329-336
: -..r 1 t-konomi
:'::psi dan Tingkat Adopsi Teknologi PTT Padi sawah pada Petani Lahan Ra\valebak.. -::matan Babirik Kabupaten Hulu SungaiUtafa. (Abdul Sabut):337 -349
-,.:srs Biaya Prodr-rksi pada Skala Usaha Temak Sapi potong di Desa Samanltkri.:.rmatan Simbang Kabupaten Maros. (Rorrar,, St, SirugM Ahmad R, Utari I'ti:'.rri.l):35G356
- - fugaan Fungsi Produksi usaha Penanaman tfti alabio (Dbscot'eu al..tt.t L) di Lali\t1' ,..: Lebak Kabupaten Hulu sungai Utara (HSU). (Suslinawati): 357-363
- -:srs Parsial Penggunaan pupuk Kandalg Pada Pemeliharaan Itik Disela Sawit Kebun (tflit., .t.
'-:iinn ,4, Suslinaeati, I Hidayat):364-366- --ungsi Lahan Pertanian di KalSel dan Dampaknya Terhadap Produksi Pansin
-'.::l3niutan (Kajian Bcrbasis data Sensus Pertanian 2013). (Abtlul Djnfar,tr'r. lauii,,.,-liliah llilda da Suptijantolt 367-374
--:loa SlrategiEkstensifikasi untuk Tanaman padi di l,ahan rawa Lebak bukan Kebrjak;L;1-. . :par r Kajian dan Persfeknif Ekonomi Penanian) ( M. Fauzi tlakki),375-381
- --.1n peran orang tua dan sumber air rawa dengan karies gigi pada anak sekolahrn .lr
r,:laran dalam 2 banjarmasin tahun 2014 (lQidho Hapti dM Fahruruzi):38s - 339
92
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
HIDROLOGI LAHAN PASANG SURUT DI KALIMANTAN SELATAN UNTUK
MENDUKUNG PERTANIAN : PERUBAHAN KUALITAS AIR (KEMASAMAN DAN
DAYA HANTAR LISTRIK)
Zuraida Titin Mariana & Muhammad Mahbub Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UNLAM, Banjarbaru
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang perubahan kualitas air (kemasaman dan daya hantar listrik) selama 6 bulan pada masing-masing 3 (tiga) bulan musim kemarau dan musim hujan di lahan pasang surut pada berbagai tipologi lahan. Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental yang dilakukan dengan cara survei. Sampel air diambil pada tiga lokasi yang ditentukan berdasarkan fluktuasi pasang yaitu : (1) tipe luapan A yaitu daerah yang selalu mendapat luapan pasang pada saat pasang tunggal (purnama) maupun pasang ganda (perbani), (2) tipe luapan B yaitu daerah yang hanya mendapat luapan pasang hanya saat pasang tunggal (purnama), (3) tipe luapan C yaitu daerah yang tidak mendapat luapan pasang namun pengaruh ayunan pasang melalui resapan. Pengambilan sampel air pada saat pasang dan surut dilakukan pada masing-masing titik yang ditentukan secara site sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH air di saluran tipe luapan A lebih tinggi dari pada tipe luapan B dan C. Kemasaman air di saluran pada tipologi lahan A dan C pada saat pasang dan saat surut baik pada saat pasang purnama ataupun pasang perbani tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun pada tipologi lahan B menunjukkan bahwa kemasaman air di saluran lebih rendah pada saat pasang dibandingkan saat surut. Kualitas air yang ditinjau dari besarnya daya hantar listrik (DHL) menunjukkan bahwa pada tipologi lahan C lebih tinggi dari pada tipologi lahan B dan A baik pada saat pasang maupun saat surut.
Kata kunci: Lahan pasang surut, kemasaman air, DHL.
PENDAHULUAN
Lahan adalah matriks dasar kehidupan manusia dan pembangunan. Hampir semua aspek kehidupan dan pembangunan, baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan permasalahan lahan. Salah satu lahan yang cukup luas penyebarannya di Indonesia dan berpeluang di kembangkan menjadi lahan pertanian produktif dengan pengelolaan tertentu adalah lahan pasang surut, dimana luasannya diperkirakan sekitar 20,1 juta hektar yang sebagian besar tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya (Widjaja Adhi et al., 1992). Lahan pasang surut adalah lahan yang dipengaruhi secara langsung atau tak langsung oleh gerakan pasang surutnya air laut. Lahan yang dekat dengan sungai akan dipengaruhi langsung oleh gerakan pasang surut air (Noorsyamsi dan Syarwani, 1984).
Berdasarkan kemampuan arus pasang mencapai daratan, maka tipe luapan pada lahan rawa pasang surut dibedakan menjadi 4 macam tipe luapan yaitu tipe A merupakan lahan yang selalu terluapi air pasang, baik pada saat pasang tunggal (spring tide) maupun pasang ganda (neap tide), tipe B (lahan yang terluapi air pada saat pasang tunggal), Tipe C (lahan yang tidak mendapat luapan air pasang dan pengaruh ayunan pasang diperoleh hanya melalui resapan, tetapi air pasang berpengaruh pada air tanah dan kedalaman muka air tanah kurang dari 50 cm), dan Tipe D merupakan lahan yang tidak pernah terluapi air pasang, tetapi air pasang berpengaruh pada air tanah dan kedalaman muka air tanah lebih dari 50 cm (Haryono et al., 2013).
93
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Hampir semua masalah tanah muncul pada daerah pasang surut, baik berupa fisika, kimiawi, hidrologi, maupun biologi. Salah satu masalah yang sering dijumpai adalah penyusupan (intrusi) air laut secara musiman melalui saluran permukaan dan atau bawah tanah, yang di beberapa tempat dapat masuk jauh ke pedalaman (Notohadiprawiro, 1986). Peristiwa intrusi ini terjadi pada pasang maksimum, dimana debit air sungai lebih kecil sehingga air laut masuk kedalam sungai (Hakim et al., 1996). Intrusi air bergaram disebut periode “salin” yang terjadi pada musim kemarau, terutama pada bulan Agustus-September (Ismail et al., 1990). Intrusi garam dapat memberikan pengaruh yang menguntungkan atau merugikan terhadap tanah maupun terhadap pertumbuhan tanaman. Kadar garam yang terlalu tinggi dalam tanah akan sangat mengganggu penyerapan hara oleh akar tanaman. Disamping itu juga kadar garam yang terlalu tinggi dapat mengganggu sifat fisik tanah terutama watak kelengasan tanah karena tegangan lengas tanah yang meningkat tinggi (Notohadiprawiro, 1986).
Kualitas air di lingkungan lahan pasang surut sangat dipengaruhi oleh besarnya curah hujan atau musim, keadaan pasang atau surut dan jarak lokasi dari muara sungai atau saluran sekunder. Kualitas air pada saat musim hujan lebih baik daripada pada saat musim kemarau. Semakin jauh jarak lokasi secara melintang (transek) dengan muara sungai atau sekunder semakin jelek kualitas airnya, termasuk kualitas air tanah.
Perbaikan kualitas air di lahan petani untuk mendukung pertumbuhan tanaman mutlak diperlukan dalam penyusunan strategi pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan yang bijaksana (wise use) sehingga pengkajian kualitas air pasang surut berdasarkan tipe luapan (tipologi lahan) sangat diperlukan melalui kajian penentuan periodik kualitas air di lahan pasang surut pada berbagai tipe luapan lahan (Tipe A, B dan C) saat pasang purnama atau pasang tunggal (spring tide) dan pasang ganda atau perbani (neap tide) pada musim penghujan dan musim kemarau yang meliputi pH dan daya hantar listrik (DHL)
BAHAN DAN METODE
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental yang dilakukan dengan cara survei. Sampel air diambil pada tiga lokasi yang ditentukan berdasarkan fluktuasi pasang yaitu pada tipe luapan A, B dan C. Pengambilan sampel air pada saat pasang dan surut dilakukan pada masing-masing titik yang ditentukan secara site sampling (koordinat)
Data yang diperoleh ditampilkan secara deskriptif dengan menggunakan grafik garis. Masing-masing parameter diuji dengan uji nilai tengah berpasangan (pared t-test) antara pH air pasang dan air surut, DHL air pasang dan air surut. Demikian juga antara kualitas air (pH dan DHL) di tipologi lahan dengan ketentuan jika P-value : lebih besar dari 0,05 tidak berbeda nyata (tn), 0,01 – 0,05 berbeda nyata (*) dan lebih kecil atau sama dengan 0,01 berbeda sangat nyata(**).
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian lapangan dilaksanakan di Kecamatan Tamban (tipe luapan A), Kecamatan Mekar Sari (tipe luapan B) dan Kecamatan Anjir Pasar (tipe luapan C). Sampel air diambil secara rutin pada saluran pengairan untuk menentukan periodik kualitas air di lahan pasang surut saat pasang tunggal (pasang purnama) dan pasang ganda (pasang perbani) yang dilakukan pada 3 bulan musim kemarau dan 3 bulan musim hujan pada tipologi lahan yang berbeda.
94
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Sampel air dianalisa di laboratorium Fisika-Kimia Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemasaman Air Pada Berbagai Tipe Luapan
Hasil penelitian terhadap kemasaman air selama 6 bulan (3 bulan di musim kemarau dan 3 bulan di musim penghujan) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata baik pada saat pasang dan saat surut pada berbagai tipe luapan A, B dan C (Gambar 1 dan 2; Tabel 1) berdasarkan hasil uji nilai tengah berpasangan (paired t-test). Pada tipe luapan A, pH air saluran lebih tinggi dibandingkan pada lahan tipe luapan B dan C. Hal ini disebabkan karena pada tipe luapan A yang dekat dengan sungai lebih mudah airnya tergantikan pada saat pasang. Kemasaman air di saluran pada tipologi lahan C menunjukan pH yang sangat rendah (pH air kurang dari 3,5). Sifat fisik air yang jernih dan bening pada tipe luapan C menunjukkan kandungan Fe dan sulfat yang tinggi . Di samping itu adanya senyawa pirit dalam tanah pasang surut dapat menjadi sumber kemasaman yang jika teroksidasi menghasilkan asam sulfat yang mengakibatkan pH tanah turun menurut reaksi (Konsten dan Sarwani, 1992; Hicks et al., 1999) :
Menurunnya permukaan air tanah akibat pembuatan saluran drainase primer-sekunder-tersier menyebabkan oksigen masuk ke dalam pori tanah dan akan mengoksidasi pirit membentuk asam sulfat, ion hidrogen dan Fe3+ (Dent, 1986; Hicks et al., 1999).
Pada tipe luapan C, dimana lahan tidak mendapatkan luapan pasang dan pengaruh ayunan pasang diperoleh hanya melalui resapan (seepage) menyebabkan air permukaan bercampur dengan air hujan yang telah bereaksi dengan tanah dan berdasarkan analisa pendahuluan kondisi tanah pada tipe luapan C ini mempunyai pH tanah yang rendah (Gambar 3) sehingga pH air di saluran tetap masam. Kemasaman yang tinggi juga sangat berhubungan dengan kemasaman potensial total. Berdasarkan hasil penelitian Mariana (2011) menunjukkan kemasaman potensial total berkorelasi negatif sangat nyata dengan reaksi tanah (pH). Meningkatnya kemasaman potensial total diikuti dengan menurunnya pH tanah.
Pada pada tipe luapan A, lahan yang selalu mendapat luapan pasang baik pasang tunggal (purnama) maupun pasang ganda (perbani) menyebabkan air di saluran mempunyai pH > 5 baik pada saat pasang maupun saat surut sehingga masih baik digunakan untuk irigasi pertanian. Pada tipe luapan A ini, air di saluran didominasi oleh air sungai baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Pada tipe luapan B, perubahan air permukaan berjalan lambat yang diakibatkan air pasang hanya dapat meluap pada saat pasang besar sehingga air permukaan bercampur dengan air hujan yang telah bereaksi dengan tanah, ditambah lagi kondisi tanah dengan pH sebesar 3,54 (Gambar 3).
Kemasaman air di saluran pada tipologi lahan B menunjukkan perbedaan yang nyata antara saat pasang dan saat surut baik pada saat pasang besar (pasang purnama) ataupun pasang kecil (pasang perbani) berdasarkan uji nilai tengah berpasangan (paired t-test), dimana kemasaman air di saluran lebih rendah pada saat surut dibandingkan saat pasang (Gambar 4 dan Tabel 2). Hal ini membuktikan bahwa adanya ion-ion H+ yang keluar bersama air pada saat surut. Sebaliknya pada tipologi lahan A dan C tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Derajat kemasaman air (pH) yang memungkinkan untuk dijadikan air irigasi adalah berkisar antara 5 – 9 (Alaerts, 1994) dan 6,5 – 8,4 (Landon, 1984), sehingga air yang mengalir di saluran pada tipe luapan A dapat digunakan untuk kegiatan pertanian. Pada tipe luapan B pada
95
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
saat pasang, air di saluran dapat digunakan untuk kegiatan pertanian kecuali ketika saat surut. Pada tipe luapan C, air di saluran tidak baik digunakan untuk pertanian.
Daya Hantar Listrik Pada Berbagai Tipe Luapan
Daya hantar listrik (DHL) adalah gambaran numerik dari kemampuan air untuk meneruskan aliran listrik. Oleh karena itu semakin banyak garam-garam yang terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Reaktivitas, bilangan valensi dan konsentrasi ion-ion terlarut sangat berpengaruh terhadap nilai DHL. Asam, basa, dan garam merupakan penghantar listrik yang baik, sedangkan bahan organik (seperti sukrosa dan benzena) tidak dapat mengalami disosiasi, merupakan penghantar listrik yang jelek (APHA, 1976; Mackereth el al., 1989 dalam Effendi H, 2003).
Daya hantar listrik (DHL) di saluran tipe luapan A, B dan C saat pasang dan saat surut menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan hasil uji nilai tengah berpasangan (paired t-test), kecuali pada pada tipe luapan lahan antara A dan B pada saat pasang (Gambar 5 dan 6; Tabel 3).
Daya hantar listrik digunakan dalam kriteria air irigasi yang dikelompokkan sebagai berikut : 1. Konduktivitas rendah (C1) jika nilai DHL 250 S/cm. 2. Konduktivitas sedang (C2) jika nilai DHL 250 - 750 S/cm. 3. Konduktivitas tinggi (C3) jika nilai DHL 750 - 2250 S/cm. 4. Konduktivitas sangat tinggi (C4) jika nilai DHL 2250 S/cm.
Selama 6 bulan pengamatan, DHL air di saluran tipologi lahan C lebih tinggi dari pada tipologi lahan B dan A baik pada saat pasang maupun saat surut. Air yang masuk pada saat pasang tunggal (purnama) atau pasang ganda (perbani) ataupun keluar pada saat surut di tipologi lahan C pada musim kemarau berada pada kriteria C3 (konduktivitas tinggi) sehingga tidak sesuai untuk pengairan. Sementara pada musim hujan, air saluran berada pada kriteria C2 (konduktivitas sedang), jika digunakan untuk pengairan maka tanaman yang ditanam harus bertoleransi terhadap konsentrasi garam sedang. Tingginya nilai DHL di tipologi lahan C disebabkan oleh adanya oksidasi pirit yang menghasilkan asam sulfat (Van Moormann et al., 1985 dalam Hardjowigeno dan Rayes, 2001). Hal ini bersesuaian dengan rendahnya nilai pH air dan pH tanah di tipologi lahan C di bandingkan tipologi A dan B. Nilai pH yang sangat rendah dapat menghancurkan liat sehingga membebaskan aluminium dan kation-kation lain seperti Ca, Mg, Na dan K dari kompleks adsorbsi (Sitomorang dan Sudadi, 2001).
Salinitas (kadar garam) berkaitan erat dengan keadaan drainase yang buruk akibat dari pengelolaan air yang kurang baik seperti sistem jaringan drainase yang kurang lancar, fungsi pintu-pintu air yang kurang baik, konstruksi tanggul yang kurang pejal sehingga rembesan air dapat menembus dinding tanggul dan kondisi tanah lapisan bawah yang masih mentah sehingga mudah mengalami amblesan (Dent, 1986). Kondisi kegaraman juga ditentukan oleh keadaan musim atau curah hujan, ketinggian pasang atau lokasi wilayah dari sungai, dan sistem pengelolaan air yang diterapkan. Kadar garam yang tinggi umumnya terjadi di musim kemarau. Kelarutan garam yang tinggi dapat menghambat penyerapan (uptake) air dan hara oleh tanaman karena tekanan osmotik yang meningkat.
Berdasarkan analisis uji nilai tengah berpasangan (paired t-test), DHL air di saluran pada saat pasang dan saat surut baik pada saat pasang tunggal ataupun pasang ganda tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, kecuali pada tipologi lahan B (Tabel 4).
96
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
KESIMPULAN
1. Kemasaman air di saluran tipe luapan A lebih tinggi dari pada tipe luapan B dan C. Derajat kemasaman air (pH) di saluran tipe luapan A dan B dapat digunakan untuk air irigasi, namun pada tipe luapan C tidak sesuai untuk digunakan sebagai air irigasi.
2. Kemasaman air di saluran pada tipologi lahan A dan C pada saat pasang dan saat surut baik pada saat pasang purnama ataupun pasang perbani tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun pada tipologi lahan B menunjukkan bahwa kemasaman air di saluran lebih rendah pada saat pasang dibandingkan saat surut.
3. Kualitas air yang ditinjau dari besarnya daya hantar listrik (DHL) menunjukkan bahwa pada tipologi lahan C lebih tinggi dari pada tipologi lahan B dan A baik pada saat pasang maupun saat surut.
4. Pada tipe luapan C pada musim kemarau berada pada kriteria C3 (konduktivitas tinggi) sehingga tidak sesuai untuk pengairan. Sementara pada musim hujan, air saluran berada pada kriteria C2 (konduktivitas sedang), jika digunakan untuk pengairan maka tanaman yang ditanam harus bertoleransi terhadap konsentrasi garam sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G. Sri Sumestri Santika. 1994. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Dent, D. 1986. Acid Sulphate Soils : A Baseline for Research and Development. Wageningan. Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan
Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Hakim. N., M. Yusuf Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha, Go Ban
Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung.
Hardjowigeno, S dan M. Luthfi Rayes. Tanah Sawah. 2001. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Haryono, M. Noor, H. Syahbuddin, M. Syarwani. 2013. Lahan Rawa : Penelitian dan Pengembangan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta
Hicks W.S., G.M. Bowman and R.W. Fitzpatrick. 1999. East Trinity acid sulfate soils Part 1 : Enviromental hazards. Technical Report 14/99. CSIRO Land and Water. Queensland.
Ismail, I.G., Suwarno, M.H. Togatorop, D.E.Sianturi. 1990. Proyek penelitian lahan pasang surut dan rawa swamps II Laporan Tahunan 1988/1989. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dsepartemen Pertanian.
Konsten, C.J.M. and M. Sarwani. 1992. Actual and potential acidity and related chemical characteristics of acid sulphate soils in Pulau Petak, Kalimantan. In Workshop on Acid Sulphate Soil in the Humid Tropic. Bogor. Indonesia.
Landon, J.R. 1984. Booker Tropical Soil Manual. Longman Group Ltd. England. Mariana, Z.T. 2011. Kajian Kemasaman Potensial Total pada Tanah Rawa Di Kalimantan
Selatan. Jurnal Agroscientiae. 18: 70-73. Noorsyamsi dan Syarwani. 1984. Tidal Swamp Rice. Internasional Rice Research Institute.
Los Banos, Philiphines. Notohadiprawiro, T. 1986. Tanah Estuarin, Watak, Sifat, Kelakuan dan Kesuburannya.
Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
97
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Situmorang, R dan Untung Sudadi. 2001. Tanah Sawah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Widjaja Adhi, I.P.G., K. Nugroho, D.S. Ardi dan A.S. Karama. 1992. Sumber Daya Lahan Rawa. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
98
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Gambar 1. Derajat kemasaman (pH) air di saluran pada tipe luapan A, B dan C pada saat kondisi
pasang selama 3 bulan musim kemarau dan 3 bulan musim hujan di lahan pasang surut Kalimantan Selatan.
Gambar 2. Derajat kemasaman (pH) air di saluran pada tipe luapan A, B dan C pada saat kondisi surut selama 3 bulan musim kemarau dan 3 bulan musim hujan di lahan pasang surut Kalimantan Selatan.
12345678
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
ar
Musim Kemarau Musim Hujan
pH
Air
Waktu Pengamatan
pH Air pada Waktu Pasang
Tipe ATipe BTipe C
12345678
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
ar
Musim Kemarau Musim Hujan
pH
Air
Waktu Pengamatan
pH Air pada Waktu Surut Tipe ATipe BTipe C
99
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Tabel 1. Hasil uji nilai tengah berpasangan (paired t-test) terhadap parameter pH air di saluran antara saat pasang dan saat surut pada berbagai tipe luapan lahan pasang surut Kalimantan Selatan
Tipe Luapan T-Hitung P-
Value Saat Pasang : A B 5.47 ** 0.000 A C 14.7 ** 0.000 B C 6.96 ** 0.000
Saat Surut : A B 10.83 ** 0.000 A C 16.98 ** 0.000 B C 3.10 ** 0.000
Gambar 3. Hasil analisa pendahuluan kemasaman tanah pada berbagai tipe luapan lahan
pasangsurut Kalimantan Selatan
4,55
3,54 3,47
3
3,5
4
4,5
5
A B C
Tipe luapan
pH
tan
ah
100
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Gambar 4. Perbedaan derajat kemasaman (pH) air di saluran tipologi lahan A, B dan C pada saat
kondisi pasang dan surut selama 3 bulan musim kemarau dan 3 bulan musim hujan di lahan pasang surut Kalimantan Selatan
2345678
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
ar
Musim Kemarau Musim Hujan
pH
air
Waktu Pengamatan
pH Air Di Saluran Tipe Luapan A Pasang
Surut
1234567
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
arMusim Kemarau Musim Hujan
pH
Air
Waktu Pengamatan
pH Air Di Saluran Tipe Luapan B PasangSurut
1,52,02,53,03,54,0
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
ar
Musim Kemarau Musim Hujan
pH
Air
Waktu Pengamatan
pH Air Di Saluran Tipe Luapan C
Pasang
Surut
101
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Tabel 2. Hasil uji nilai tengah berpasangan (paired t-test) terhadap parameter pH air di saluran antara saat pasang dan saat surut pada masing-masing tipe luapan lahan pasang surut Kalimantan Selatan
Tipologi Lahan T-Hitung P-
Value Saat Pasang Saat Surut A A -1.88 tn 0.073 B B 3.89 ** 0.001 C C -1.93 tn 0.065
Gambar 5. DHL air di saluran pada tipe luapan A, B dan C pada saat kondisi pasang selama 3
bulan musim kemarau dan 3 bulan musim hujan di lahan pasang surut Kalimantan Selatan.
Gambar 6. DHL air di saluran pada tipe luapan A, B dan C pada saat kondisi surut selama 3
bulan musim kemarau dan 3 bulan musim hujan di lahan pasang surut Kalimantan Selatan.
0200400600800
100012001400
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
ar
Musim Kemarau Musim Hujan
DH
L (
S/c
m)
Waktu Pengamatan
DHL pada waktu Air Pasang Tipe ATipe BTipe C
0200400600800
10001200
7 Sy
a'ban
14 S
ya'b
an21
Sya
'ban
1 R
amad
han
7 R
amad
han
14 R
amad
han
21 R
amad
han
1 S
yaw
al7
Syaw
al14
Sya
wal
21 S
yaw
al1
Zulq
aida
h7
Zulq
aida
h14
Zul
qaid
ah21
Zul
qaid
ah1
Zulh
ijah
7 Zu
lhija
h14
Zul
hija
h21
Zul
hija
h1
Muh
arra
m7
Muh
arra
m14
Muh
aram
21 M
uhar
am1
syaf
ar7
syaf
ar
Musim Kemarau Musim Hujan
DH
L (
S/c
m)
Waktu Pengamatan
DHL pada Waktu Air Surut Tipe ATipe BTipe C
102
Prosiding Seminar Nasional “Strategi Pemanfaatan Lahan Rawa Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”, Banjarmasin, 17-18 Maret 2015
ISBN: 978-602-71393-2-9
Tabel 3. Hasil uji nilai tengah berpasangan (paired t-test) terhadap parameter DHL air di saluran antara saat pasang dan saat surut pada berbagai tipe luapan lahan pasang surut Kalimantan Selatan
Tipologi Lahan T-Hitung P-
Value Saat Pasang : A B -1.70 tn 0.102 A C -8.01 ** 0.000 B C -5.83 ** 0.000
Saat Surut : A B -5.56 ** 0.000 A C -10.11 ** 0.000 B C -4.03 ** 0.000
Tabel 4. Hasil uji nilai tengah berpasangan (paired t-test) terhadap parameter DHL air di saluran antara saat pasang dan saat surut pada masing-masing tipe luapan lahan pasang surut Kalimantan Selatan
Tipologi Lahan T-Hitung P-Value Saat Pasang Saat Surut
A A 0.15 tn 0.089 B B -2.75 * 0.011 C C 0.19 tn 0.847