PROSES PENCAPAIAN RESILIENSI DIRI PADA CAREGIVER ORANG DENGAN SKIZOFRENIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Kartika Perwara Sari 119114060 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Embed
PROSES PENCAPAIAN RESILIENSI DIRI PADA CAREGIVER · 2018-10-09 · PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penderita gangguan jiwa mengalami peningkatan, baik gangguan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSES PENCAPAIAN RESILIENSI DIRI PADA CAREGIVER
ORANG DENGAN SKIZOFRENIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Kartika Perwara Sari
119114060
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
If you fall a thousand times, stand up millions of times
Because you don’t know how close you are to succes
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk :
Allah SWT yang Maha Segalanya
Bapak, Ibu, dan Adikku tercinta, Nada yang selalu memberi dukungan
di setiap proses kehidupanku, baik suka maupun duka
Keluarga dan Sahabat-sahabat yang terkasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terimakasihku kepada Allah SWT sang pemilik kehidupan, yang telah
memberikan kekuatan di tengah kesulitan dan keputusasaanku.
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk :
Allah SWT yang Maha Segalanya
Bapak, Ibu, dan Adikku tercinta, Nada yang selalu memberi dukungan
di setiap proses kehidupanku, baik suka maupun duka
Keluarga dan Sahabat-sahabat yang terkasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PROSES PENCAPAIAN RESILIENSI DIRI PADA CAREGIVER ORANG
DENGAN SKIZOFRENIA
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Kartika Perwara Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses resiliensi yang dialami oleh informal
caregiver atau keluarga orang dengan skizofrenia. Fokus penelitian ini adalah melihat
bagaimana informal caregiver menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak nyaman
hingga bangkit dan memiliki kenyamanan hidup seperti sekarang. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif naratif. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang
informal caregiver yang memiliki pengalaman merawat orang dengan skizofrenia (ODS)
minimal tiga tahun. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur dengan
validitas hasil penelitian yang menggunakan metode member checking. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa caregiver yang telah mengembangkan aspek positif di dalam dirinya,
memiliki pengetahuan yang cukup tentang gangguan jiwa dan menganggap positif perannya
sebagai caregiver akan memberikan daya dukung pada pencapaian resiliensi diri.
Kata kunci: Resiliensi, caregiver, skizofrenia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE PROCESS OF RESILIENCE AMONG SCHIZOPHRENICS
CAREGIVERS
Sanata Dharma Uviversity
Kartika Perwara Sari
ABSTRACT
This study aims to find out the process of resilience experienced by informal caregiver, known as
family members who take care of schizophrenics. The focus of this study is so figure out how
informal caregivers adjust themselves with inconvenient situations until they can finally settle
things down and live peacefully as what they do now. This study uses a qualitative-narrative
research method. There were three informal caregivers as the participants of this study. Who
participants were considered to have fulfilled the characteristics of resilience by the comunnity of
skizophrenic counterparts. The data gathering was carried out by conducting a semi-structured
interview, in which the result validity of the study used a member-checking method. The study
result shows that the caregiver who has developed positive aspect internally has adequate
knowledge about mental disorder and consider his/her role as the caregiver will positively give
support for the accomplishment of self-resilience.
Keywords: Resilience, caregivers, schizophrenia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT,
Tuhanku yang telah memberikan kemampuan dan kekuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Proses Pencapaian Resiliensi Diri pada
Caregiver Orang dengan Skizofrenia” ini dengan baik. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi, di Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai, penulis telah
mendapatkan banyak doa, dukungan, semangat, bimbingan, saran dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis
dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Agus Sumanto dan Ibu Kristiani selaku orang tua penulis yang
selalu memberikan doa, dukungan, motivasi dan memberikan fasilitas
dengan sangat baik kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai
dengan baik.
2. Ibu Dr. Titik Kristiyani., M.Psi, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi
satu yang telah membimbing penulis dari awal pengerjaan penelitian ini.
Terimakasih atas dukungan, pengarahan dan kesabarannya yang sangat
membantu penulis.
6. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi
dua. Terima kasih atas dukungan, bimbingan dan pendampingannya yang
juga sangat membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
7. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas ilmu
dan bimbingan selama penulis mengikuti proses perkuliahan.
8. Seluruh staff yang bekerja di Fakultas Psikologi, yang telah memberikan
pelayanan dengan baik.
9. Adikku tercinta Refa Nada Violina, terimakasih atas segala dukungannya.
10. Dimas Anggy Prasetyanto, terimakasih sudah setia menunggu dengan
sabar pada proses yang panjang ini.
11. Kakung, Uti, dan Embahku tersayang, terimakasih atas perhatian,
dukungan dan doa untuk penulis.
12. Mbak Aril Halida, M.Psi, terimakasih segala afirmasi positif, dukungan
dan motivasinya.
13. Seluruh keluarga dan saudara yang sudah mendukung dan mendoakan
penulis.
14. Teman-teman kelompok bimbingan ‘Menuju S.Psi’ yang berada di bawah
bimbingan Bapak Adi, Manda, Pudar, Ilis, Olive, Dika dan yang tidak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
saya sebutkan satu per satu. Terimakasih atas dukungan, semangat dan
bantuannya.
15. Butet, Eka, Pakde, Floren, Cik Clo, Dedew, Keke, Mira dan teman-teman
bimbingan skripsi di bawah bimbingan Bapak Siswa yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan dan supportnya, see you
on top!
16. Teman-teman “The last warriors”, terimakasih telah saling menguatkan
pada detik-detik terakhir ini.
17. Ketiga Partisipan yang telah bersedia meluangkan waktu dan berbagi
pengalaman, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
18. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penelitian ini, matur
nuwun sanget.
Penulis merasa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
meminta maaf kesalahan atau kelalaian yang telah diperbuat. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat
menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR SKEMA ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
bisa marah. Berarti aku harus ngerem diriku sendiri
untuk menargetkan tertentu pada anak saya N. Ya..
untuk kuliah bagi saya, saya nggak menargetkan dia
IP berapa, nggak saya targetkan dia selesai dalam
waktu berapa, saya lihat N terpacu sekali belajarnya,
mungkin karena adeknya lebih cepet selesai ya,
adeknya dah mau KKN, anak saya yang pertama
kemaren dari IP 0,09 yang terakhir saya dengar,
2,59, itu dah, bagi saya itu dah luar biasa untuk
orang yang pernah mengalami gangguan jiwa berat
ya?
Kemudian yang membuat bapak semangat lagi
itu apa?
Pertemuan dengan temen-temen di Laras Jiwa,
kemudian ee.. kalau saya melihat orang gila di jalan,
aduh.. saya lebih bersyukur, dan kadang kalau saya
bertemu saya berhenti, mau saya kasih uang tapi ini
nggak mendidik, ya saya hanya bisa ngelus dada aja,
sebisa mungkin saya akan membantu mereka dengan
chanel yang ada di Grhasia, di puskemas- puskemas
juga. itu yang membuat saya semangat, ya.
Kalau untuk sekarang, apakah bapak sudah deal
menerima keadaan seperti ini?
Sudah, saya mau diwawancarai ini bukti bahwa saya
sudah deal, saya tampil sebagai pembicara saya
udah deal, saya bisa bercerita dengan temen-temen
deket saya, seperti itu, dengan senyum, nah itu saya
udah bisa nerima apa adanya kondisi anakku.
Kemudian apa sih yang bapak tanamkan pada
Menyadari bahwa perilaku ODS tidak
bisa seperti dulu dan tidak
mentargetkan apapun pada ODS.
Merasa senang ketika ODS
menunjukkan progres dalam hal
pendidikan.
Pertemuan sesama anggota komunitas
membangkitkan semangat partisipan.
Bersyukur ketika melihat ODGJ yang
di jalan, karena anaknya masih lebih
baik.
Keinginan untuk membantu ODGJ
agar mendapat pengobatan layak.
Mampu menerima kondisi ODS apa
adanya, berdamai dengan keadaan.
2B1
2A3
2A3
2G1
2G2
3F3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 130
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
keluarga bapak untuk, ee.. untuk menerima juga
keadaan yang seperti ini?
Saya mengatakan pada keluarga saya bahwa semua
sakit jiwa itu bisa disembuhkan, ya. Dan itu butuh
proses, dukungan dari keluarga, keluarga harus
memberikan cinta, kasih sayang sepenuhnya pada
Mas N, adek harus berhenti untuk membenci Mas N,
karena Mas N yang dulu bukan Mas N yang
sekarang. Dia udah mengalami progress yang sangat
bagus, ya. Dan mungkin udah diatur ya oleh
semesta, oleh universe, bahwa ada saatnya bahwa
dia benci, ada satu kejadian misalnya, motor bannya
kempes, akhirnya Mas N yang harus nuntun motor
adeknya, semacam itu saya tunjukkan, nih lihat dek.
Betapa kakak kamu tu mencintai kamu juga.
Berarti sekarang adeknya juga sudah mulai
menerima ya pak?
Sudah mulai bisa nerima, walaupun ya sudah
berbeda, berbeda waktu mereka masih kecil, masih
remaja, ya berbeda sekali, berbeda sekali, tapi
yasudah saya nggak bisa apa-apa, saya inginnya sih
kembali seperti dulu ya, dimana mereka bisa gojek,
uyel-uyelan, sekarang enggak, ada, masih ada jarak.
Tapi ya sudah, ini mungkin cerita hidup yang harus
saya hadapi, ya.
Oke, kemudian harapan bapak pada N itu
sebenernya apa Pak?
Saya berharap dia akan menemukan dirinya sendiri, dia
akan happy dengan dirinya sendiri dan menjadi anak
yang mandiri, itu aja.
Memberi motivasi dan dukungan pada
keluarga agar menerima ODS apa
adanya.
3G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 131
No Verbatim Keterangan Koding
1.
2.
3.
4.
5.
6 .
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Jadi kan kemarin bapak cerita soal reaksi bapak
ketika melihat N dengan ekspresi emosi yang tinggi
begitu ya, itu kan awalnya karena ketidak tahuan
bapak tentang skizofrenia. Bagaimana bapak
menyadari bahwa bapak berada pada tahap
ketidak tahuan pada skizofrenia yang dialami oleh
anak bapak?
Sejak N dikirim ke Grhasia bilang itu kan karena
masalah narkoba dan dia mengalami disfungsi emosi
atau depres itu, tapi belum ada kata siko.. skizofrenia
waktu itu. Itu berlangsung dari tahun 2013 sampai
dengan saya ketemu Pak Adi ya. Jadi waktu itu saya
pikir karena dia sudah di rehab dan di detox segala
macem, obat-obatan juga sudah tidak ada, emm ya
saya berfikir maka prosesnya sudah selesai begitu, itu
berlangsung dari 2013 sampai 2014 ya, ketemu Pak
Adi itu satu tahun, ya satu tahun.
Kemudian, kemarin kan bapak bilang kalau N itu
berpakaiannya lusuh atau kadang seperti itu
kemudian hal yang membuat bapak benci itu
adalah ketika N merokok seperti itu ya Pak?
Kemudian perasaan bapak ketika N seperti itu
bagaimana?
Ya saya merasa useless ya sebagai ayah, karena sudah
berusaha mengingatkan berkali-kali, jangan merokok,
itu membuang-buang uang, percuma dan itu tidak baik
untuk kesehatan kamu. Terus cara berpakaian kamu
juga tolong diperhatikan, tapi dia ya Cuma bilang
“ya”, Cuma gitu saja, reaksinya tu datar sekali dan dia
tidak bisa merasakan, tidak bisa berempati pada kedua
Ketidaktahuan pada skizofrenia membuat
partisipan mengira bahwa penyakit yang
dialami anaknya adalah efek dari napza.
Muncul perasaan sedih dan tidak berguna
karena nasehatnya diabaikan dan anaknya
bersikao tidak sesuai
Muncul perasaan sedih dan tidak berguna
ketika anaknya menunjukkan sikap yang
(-1A1)
(-3B1)
(-3A1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 132
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
orang tuanya yang, yang bekerja keras ya, cari uang
untuk membiayai dia kuliah, dia sepertinya ee..
emosinya tu datar sekali. Jadi saya merasa sedih saat
itu, merasa tidak berguna, ya. Merasa buntu juga itu
gimana harus memberi tahu anak saya supaya berhenti
merokok dan berpakaian yang benar.
Kemudian bagaimana bapak mengatasi perasaan
yang tidak nyaman itu ?
Saya, saya pasrah dan saya sabarnya ya beda dengan
istri saya, ibunya N. Ibunya N pun juga dalam keadaan
yang tidak berdaya, ya sudah, yaudah Pa kita terima
saja, kita jalani saja ee.. ya sudah anak kita seperti itu.
Jadi lebih ke pasrah gitu ya Pak?
Lebih ke pasrah, ya. Pada saat dia seperti itu.
Kemudian kan kemarin bapak juga bilang bahwa
adiknya awalnya tidak menerima, terus apa yang
bapak lakukan ketika adiknya tidak menerima
untuk memberi pengertian pada adiknya supaya
menerima keadaan kakaknya?
Pada awalnya susah sekali, bahkan adiknya tu sampai
menangis histeris di rumah dia bercerita bagaimana
kakaknya tuh bertingkah di kampus, ya. Sering kalau
sedang kuliah satu kelas, dia ketawanya keras-keras
dan sering ngrecok suasana kuliah sampai dia pernah
diusir sama dosennya. N kalau kamu nggak mau di sini
silahkan keluar, karena temen-temenmu yang ada di
sini mau belajar, itu ada adiknya di dalem kelas itu.
Dia, dia merasa tertekan sekali di kampus pun dia
tidak mau bertegur sapa, gitu. Dan susah ya sampai
sekarang pun belum bisa klik mereka berdua tu, jadi
mereka berdua tu udah, udah punya issue ee.. pada saat
tidak sesuai dengan keinginannya.
Merasa bingung harus berbuat apa agar
perilaku anaknya bisa sesuai dengan
keinginannnya
Reaksi dari ketidakberdayaan namun
berusaha tetap tenang dalam keadaan yang
tidak nyaman
Memahami keadaan, memahami kondisi
(-3A1)
3A1
2E2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 133
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
itu ya, ya nggak banyak yang bisa kami perbuat bahwa
ee.. kami tidak bisa memaksa R untuk menerima apa
adanya kakaknya, karena dia juga punya satu limith
yang bisa memahami kakaknya yang mengalami
kemunduran mental, kemunduran dari sisi kejiwaan,
ya yang kami lakukan memberikan kondisi, kondisi-
kondisi yang ee.. membuat anak kami nyaman dengan
dirinya masing-masing dan tidak memaksakan bahwa
kalian berdua harus rukun, kalian berdua harus bekerja
sama, kalau mereka berdua tidak bisa bekerja sama
mengerjakan pekerjaan rumah tertentu ya, ya sudah.
Biarkan proses yang berjalan dan toh dengan
berjalannya waktu ada moment-moment tertentu yang
membuat adiknya sedikit demi sedikit mulai cair,
misalnya adiknya pernah suatu saat ee.. naik motor
kecelakaan tapi tidak parah, cuman cuman motornya
rusak dan harus diganti beberapa sparepart nya, pada
saat itu yang ada di rumah hanya kakaknya saja, ee..
karena adiknya takut ngomong sama saya, adiknya
berkeluh kesah sama kakaknya, ya. Di situ saya dengar
N juga memberikan nasehat-nasehat sebagai seorang
kakak yang melindungi, yang lebih dewasa. Dia
bilang, ya udah dik, nanti kan Papa juga ngerti
situasinya dik. Saya tahu ini dari istri saya karena R
menceritakan apa yang dia bicarakan sama kakaknya,
ya. Tapi kayak up and down gitu ya, ada satu peristiwa
dimana R yang nerima, tapi ada satu peristiwa yang
ee.. trigger nya yang membuat R memori nya tu
teringat lagi untuk harus merasa tidak rukun dengan
kakaknya. Dan itu berulang-ulang terus sampai
sekarang, sampai sekarang. Ya untuk kembali seperti
psikologis orang lain dan berusaha
menciptakan kondisi sekondusif mungkin
Tidak memaksakan kehendak dan
keinginan diri pada orang lain, serta
berusaha menerima keadaan dengan apa
adanya
Membiarkan proses berjalan apa adanya
dan percaya bahwa ada penyelesaian
masalah
Tidak memberikan target apapun kepada
2B1
2F1
2B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 134
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103,
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
dulu ya saya tidak berharap sekali bahwa mereka
berdua bisa rukun, bisa guling-gulingan, mungkin
karena apa ya, perjalanan hidupnya sudah berbeda-
beda.
Kemudian bapak kan pernah pindah rumah ya,
dikarenakan karena ada stigma masyarakat.
Seperti apa bentuk dari stigma nya itu sendiri
kepada keluarga bapak?
Iya, orang Jawa kalau ingin menyampaikan sesuatu
yang sensitif kan tidak berbicara langsung, ya kan?
Tidak ngomong langsung to the point. Lalu saya pun
juga berasumsi bahwa tetangga-tetangga kayaknya,
apa ya.. dalam tanda petik menolak kehadiran N, gitu.
Misalnya tetangga saya di sini, yang tadinya ramah
yang tadinya ngajak ngobrol lalu setiap kali ada saya
disitu, dia menyingkir. Lalu ada sahabatnya istri saya,
anaknya juga sama N bersahabat, itu juga, itu jauh.
Dan istriku ya bilang, oo mamanya itu menjauh, yo
wes rapopo. Dan akhirnya ya kami pindah, kami
memutuskan untuk pindah. Selain itu alasannya juga
lebih pada supaya kami bisa lebih memberikan suasana
yang nyaman buat anak-anak ya. Karena anak-anak
kan kuliahnya di X, kami juga di “utara”, ya. Maksud
kamu kalau R ada kuliah antara itu kan bisa pulang,
daripada harus nyeberang dari X ke “selatan” kan jauh
sekali, dan juga faktor resikonya kan tinggi, ya.
Terus kan kemarin bapak menceritakan tentang N
ya, bapak bilang kalau bapak tidak menargetkan
apapun pada N. Nah, bagaimana bapak menyadari
bahwa bapak tidak menargetkan sesuatu pada N?
Emm, iya. Sebagai ayah yang punya anak pertama
anak-anaknya dan berusaha menerima apa
adanya
Merasakan perubahan sikap dari
masyarakat yang disebabkan dari
pandangan negatif terhadap keluarganya
Berusaha menenagkan diri sendiri dan
keluarga; pindah rumah untuk menghidari
pandangan negatif
Menyadari bahwa dirinya tidak dapat
2E1
2A3
3B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 135
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
laki-laki, saya kan punya harapan, bahwa dia nanti
harus menjadi anak yang kuat, anak yang bisa
melindungi adiknya, bisa mandiri, ee.. lalu kadang
dalam, dalam cara saya mendidik, saya push dia terlalu
keras, untuk menjadi anak yang kuat ya, ee.. sekarang
saya tidak lagi mentargetkan apapun ya karena proses
pergaulan saya dengan temen-temen di Paguyuban
Laras Jiwa. Kami sering bertemu dua bulan sekali, dan
kami saling bercerita tentang keadaan keluarga
masing-masing. Ada istrinya yang terkena skizofrenia,
kami saling berbagi. Oo.. caramu begini efektif. Ada
anggota kami di paguyuban Laras Jiwa yang punya
istri skizofrenia, itu sampai membakar sertifikat
rumah, sampai ee.. membuang ikan yang mau dipanen
besoknya, di buka tutupnya, ikannya pada lari ke
sungai, padahal itu dah mau dibeli oleh pedagang ikan,
itu dah rugi puluhan juta itu. Rumah mau dibakar juga
pernah, tapi hebatnya si bapak itu sampai sekarang
masih setia merawat istrinya, dengan kasih sayang
yang penuh sekali. Lalu saya merasa disitu saya belum
ada apa-apanya. Ee.. penderitaan saya itu kecil sekali.
Dan dia bilang Pak, namanya Pak S. Saya tidak
mentargetkan apapun pada istri saya, saya tidak
mentargetkan istri saya harus bisa membuatkan saya
teh dan sarapan, kalau nggak ada ya udah, saya bikin
teh sendiri saya bikin sarapan sendiri. Gitu juga
dengan N, kalau saya ingin mentargetkan kamu ngga
boleh ngerokok, lalu disitu terjadi perdebatan kan? Ya
udah, kalau kamu mau ngerokok ya ngerokok aja, ya
gitu. Untuk masa depan pun ya, saya tidak
mentargetkan apapun juga. biarlah anak saya sendiri
memaksakan keadaan dan harapan yang ia
bangun mengingat keadaan anaknya kini
memiliki keterbatasan
Mengendalikan kesenangan yang muncul
dari dalam diri
Bertukar pengalaman dengan sesama
anggota komunitas dan merasa mendapat
manfaat dari kegiatan tsb.
Menganggap masalahnya belum ada apa
apanya dibandingkan dengan orang lain
Berusaha mengendalikan keinginan dengan
tidak mentargetkan apapun pada anaknya
Mampu mengendalikan keinginan dan
kesukaan dari dalam diri
2B1
3G1
3G3
3B1
2B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 136
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
yang menjalaninya dan berusaha, saya lihat saat ini
sangat bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya
dan saya selalu tanya, Mas ada masalah nggak di
kampus? Enggak. Kamu canggung nggak nyoper di
bawah dengan adik-adik kelasmu? Enggak biasa aja.
Ya syukurlah, lalu saya denger dari tantenya, ya. Dia
lebih terbuka sama tantenya dan adik-adiknya, dia
bilang “aku nggak mau mengulang hidupku yang dulu
lagi, nggak mau coba-coba itu lagi, hidupku udah,
udah hancur”. Dia udah mulai sadar itu.
Kemudian, ibu nya N sendiri bagaimana ya Pak,
dalam merawat N sepert itu. Kalau kemarin saya
dengar kan bapak yang berperan, ibu nya tidak
siap, untuk sekarang bagaimana?
Sekarang istri saya lebih, lebih bisa menangguling..
menanggulangi dirinya sendiri. Penolakan-penolakan
itu sudah bisa dia tanggulangi dan dia juga sudah bisa
menerima N itu apa adanya. Dan dia banyak belajar
juga dari saya, saya kasihin cerita seperti temen-temen
di Laras Jiwa, saya informasikan, saya ee.. mengirim
seorang penderita ODGJ ke puskesmas lewat temen-
temen paguyuban, saat ini saya sedang proyek untuk,
sedang punya proyek untuk, untuk membawa
seseorang yang sakit jiwa ke Rumah Sakit. Jadi, ee..
istri saya melihat bahwa sakit jiwa itu bisa
disembuhkan, skizofrenia juga bisa disembuhkan. Dan
ya.. dia menyesuaikan diri, mendekat ke N, namun
juga tidak lalu ee.. memanjakannya lagi. Karena dulu
ibunya sangat deket dengan, dengan anak saya yang
pertama, dalam arti melayani memanjakan, tapi
sekarang dia nggak lagi.
Memotivasi keluarga supaya dapat
menerima ODS dengan apa adanya
Melakukan sesuatu untuk ODGJ lain
sebagai wujud empati
Keyakinan bahwa skizofrenia dapat
disembuhkan
3G1
3G3
3F1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 137
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
Berarti artiya sudah menyesuaikan diri untuk
menerima ya pak?
Iya, sekarang dia sudah bisa menyesuaikan, karena
dulu dengan proses di Grhasia yang pertama dan kedua
nggak pernah mau nengok ke Grhasia, belum siap.
Ketika bertemu dengan anak saya yang pakai seragam
Grhasia, nangis dia.
Kemudian bagaimana bapak memberi pengertian
pada keluarga bapak tentang keadaan N?
Pada keluarga besar saya?
Pada keluarga inti bapak.
Pada keluarga inti, istri dan anak saya? Saya, intinya
adalah bahwa ini kakakmu, anakmu ini sedang dalam
proses penyembuhan dan yang paling menentukan
adalah keluarga inti, kita harus bisa menerima, ee.. N
itu apa adanya. N yang sekarang berbeda dengan N
yang dulu, sekarang N tu butuh waktu untuk
memahami satu hal, kamu nggak boleh memprotes, ya.
Nggak boleh memaksa, biarkan kita berikan satu apa
ya? Pancingan, satu stimulus, nanti biarkan N sendiri
yang berproses untuk memberikan respon, ya. Anak
saya pernah tanya, Pa, mas N bisa nggak bantu papa
ngasih kelas vegan shusi kayak kemarin? Aku bilang
sama anakku, Dek, mas N belum bisa.
Kelas apa Pak?
Saya kemarin diminta untuk memberikan kelas tentang
vegan shusi, mengajar cara membuat vegan shusi,itu
yang selalu menjadi asisten kan anak saya yang kedua,
si R, karena R sudah bisa membaca pikiran saya, yang
saya butuhkan dia udah tahu, N belum bisa klik
dengan saya, R sudah bisa me.. meng apa..
Meningkatkan hal positif dalam diri untuk
memotivasi keluarganya dan menerima
anaknya dengan apa adanya
3G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 138
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
mengimbangi kecepatan kerja saya, N belum bisa. Dan
R selalu tanya, N udah bisa belum Pa? Belum, ya kasih
waktu lah dek, tapi kan N sudah pernah coba juga jadi
asisten papa waktu papa jualan sushi dan sebagainya.
Dia udah berusaha keras, dia menghitung uang juga
udah cepet juga nulis, bisa nulis order, lalu bisa
memberikan order pada customer yang mana ya itu dia
udah tahu, misalnya customer yang udah bayar dan
belum bayar N udah tahu, dan dia asik juga kalau lagi
bantu saya jualan sushi. Tapi memang dua anak saya
beda, R lebih cepat lebih cekatan, N belum bisa.
Terus tadi bapak bilang N sekarang buka N yang
dulu tu maksudnya seperti apa Pak? Bisa
dijelaskan?
N yang dulu tu cerdas, anaknya cerdas, anaknya pintar,
sejak kecil saya bisa lihat dia tak kasih biola, bisa main
he’em.. waktu itu masih kecil masih di bawah 5 tahun,
dia kan ikut kursus biola terus dia di bawah 5 tahun
juga udah bisa main gitar, ya. Udah bisa baca note
balok di bawah 5 tahun ya, aku aja nggak bisa, gitu.
Dan dari note balok itu dia main biolanya. Kalau saya
lihat foto-fotonya, aduuh.. aku sedih banget e,
seandainya waktu bisa tak putar ya. Di situ saya
kadang ngerasa, kok nggak adil ya? Mestinya N tu
nggak seperti sekarang ini. R dulu pada waktu kecil,
itu lebih lambat daripada N, lambat sekali. R kalau
bangun tud selalu siang, N jam 5 tu matanya dah seger,
dah aktif dan sehat dah jalan-jalan pagi-pagi itu, ya.
Dan N yang dulu ketika balita udah peduli sama
adiknya, sayang sama adiknya, dia diajak ada acara
piknik di TK nya kan, pulang dari piknik tu dia beliin
Tidak dapat mengendalikan dorongan yang
muncul dari dalam diri
(-2B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 139
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
oleh-oleh buat adiknya di rumah, seperti itu. Dia
sangat care, ee.. hangat, dia generous juga, dia peduli
sama keluarga. Pernah waktu kami mau pulang ke
Jogja, mudik kan, naik bus, ada.. waktu mau turun bus
itu salah satu barang saya terjatuh di jalan, N yang
kecil itu langsung lari menerobos jalan di bundaran HI
itu demi mengambilkan barang yang jatuh tadi itu. Dan
itu luar biasa bagi saya, itu luaarr biasa. Dan dia udah
mandiri seusia dia di bawah 5 tahun, dia juga
melindungi adiknya dari temen-temen yang nakal, lalu
kami pulang ke Jogja, hal yang sama masih dilakukan
juga ketika SD di K itu, ee selatan P itu, kan dia anak
baru pindahan dari Tangerang, kan sering dinakali, N
yang membela adiknya “kowe ojo nakal lho” dan
adiknya juga merasakan itu kasih sayang dari kakanya,
dan itu berlangsung sampai kelas 2 SMA, kelas 3
SMA N udah mulai berubah, dan setelah itu sudah
mulai jauh, sampai sekarang. Saya, saya nggak bisa
apa-apa untuk mendekatkan mereka, ya.. saya hanya
dengan cara apa bisa mendekatkan mereka, dengan
cara ya sudah berperilaku wajar saja, ya. Dan saya
menyediakan kondisi untuk tidak berpihak pada dua
anak, ya. Kalau N ngeluh soal adiknya ya udah itu
kecil le, kerjakan. Kalau misal N, adik harus maem
lho, sekarang N itu kan perkembangannya udah bagus
lho, bener nggak? Iya sih Pa, gitu. Ya dia lagi
berproses, dan saya tidak akan meng.. apa ya, merasa
gagal kalau ada temen saya yang menceritakan oo
anak-anakku rukun, ya syukurlah itu hidup mereka,
aku punya hidupku sendiri, dan aku nggak boleh ngiri
nggak boleh ee.. menyalahkan orang lain, ya sudah
Berusaha memberikan kondisi yang
kondusif bagi anak-anaknya
Menerima permasalahan yang ada di
hidupnya dan tidak membandingkannya
dengan orang lain
2A3
3G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 140
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
semua orang punya masalah sendiri-sendiri. Kadang-
kandang bebannya itu kan menjadi berat karena beban
sosial, apa lagi di Jawa, di Indonesia kalau di Amerika
bebas, orang-orang sana tu nggak usil ya, karena
masing-masing tu punya kehidupan sendiri, punya
privacy sendiri, orang nggak usil gitu lho, beda sangat
beda.
Kemudian, bagaimana proses bapak untuk bangkit
dari suatu hal yang menurut bapak tidak nyaman?
Iya, saya melakukan refleksi, melihat lagi ni kenapa
sih kok seperti ini, saya merasa ya karena ada salah
saya juga saya tidak memperhatikan anak, ee.. saya
waku itu terlalu sibuk mencari uang, ya. Kemudian ya
saya harus, harus maju terus menjalani kehidupan ini,
ee.. kadang-kadang kalau diundang temen-temen untuk
ketemuan itu saya nggak bisa hadir, nggak mau hadir.
Temen apa itu Pak? Ya temen SD, temen SMP,
temen kuliah, temen organisasi seusia saya kan lagi
getol-getolnya reuni, itu. Saya selalu menghindar,
karena saya merasa ee.. gagal sebagai temennya gagal,
tapi ya ada temen-temen saya, ada beberapa temen
yang melihat masalah saya, ayolah nggak papa, kamu
gabung dan apa yang kamu pikirkan itu belum tentu
benar kok, ya itu dari situ saya mulai bergaul, dan ya
temen-temen masih sportif untuk mendukung saya
secara spiritual ya, mental, mereka nggak me..
mempermaslahkan itu, lalu ada temen saya juga yang
punya masalah yang lebih berat dengan saya, jadi saya
berhenti untuk berasumsi, ya. Kenapa resistensi terjadi
karena saya berasumsi, “wah ngko gek-gek tekan kono
ditakoni, digrenengi”gitu. Yaa.. itu aja bagaimana
Merasa beban lebih berat karena tekanan
sosial
Mencoba mengingat dan merefleksikan
penyebab terjadinya masalah
Ada perasaan malu ketika akan berinteraksi
dengan orang lain karena memiliki anak
ODS
Ada perasaan malu karena merasa gagal
dalam mendidik anak
(-3B1)
3D1
3C3
(-2B2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 141
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
saya membangun diri, saya refleksi, kemudian saya
mencari informasi-informasi tentang ee.. penyakit
gangguan jiwa, ya. Saya lebih aktif di Paguyuban
Laras Jiwa, diundang untuk menjadi pembicara,
menjadi saksi ya.. lalu disitu saya merasa saya menjadi
duta gitu ya. Dan sekarang saya lebih sensitif ketika
melihat orang ee.. yang mengalami gangguan jiwa,
saya harus berbuat sesuatu untuk mereka. Disitu saya
merasa lebih punya, punya arti ya, gitu. Saya
menemukan ini mungkin ee.. orang bilang kan
something happen for some reason kan? Mungkin
alam, mungkin Tuhan, memilih saya untuk bergelut,
berjuang di area ini, gitu. Meskipun yang saya lakukan
itu baru kecil tapi ya mempunyai arti, dan teman-
teman mendukung, temen-temen di Paguyuban Laras
Jiwa mendukung.
Berarti dengan dukungan sosial itu bapak menjadi
“saya harus bangkit dari keadaan ini”?
Iya, saya merasa itu salah satu ee.. dukungan salah satu
kayak strenght ... untuk bangkit, di samping saya
sendiri juga harus, saya sendiri ya harus bangkit, kalau
enggak ya gimana, saya punya keluarga, saya punya
istri, saya punya dua anak, kalau seorang kepala
keluarga lemah ya anak-anaknya nggak akan bangkit,
nggak akan PD, dan saya lihat anak-anak saya PD,
mereka kan sering datang ke acara-acara saya ketika
ada event pasar organik, mereka datang, mereka PD
aja ya. Nggak peduli misalnya kami ya.. nggak kaya
lah, motornya jelek, mereka nggak peduli itu, itu yang
aku bangga yang aku suka. Dan mereka mulai bisa
menerima satu sama lain itu apa adanya.
Merefleksikan penyebab dari
permasalahan
Meningkatkan sesuatu yang positif dari
dalam diri
Mampu membaca tanda emosional dan
psikologis orang lain
Keyakinan bahwa dirinya mampu
melakukan hal di luar batas
kemampuannya
Memiliki keyakinan bahw dirinya mampu
bangkit dari masalah
3D1
3G1
3E1
3G2
3F1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 142
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367
368.
369.
370.
371.
372.
Kemudian hal apa yang memotivasi bapak untuk
membagi ini di group, sehingga bapak mampu
tampil sebagai pembicara?
Motivasi saya untuk menguatkan orang lain,
menguatkan banyak orang bahwa sakit jiwa itu bisa
disembuhkan, karena ada itu lho, saya kayak kayak..
saya dengan beberapa orang yang punya masalah sama
itu seperti punya connected, dihubungkan oleh
semesta. Ada misalnya contoh baru kenal dengan
seorang bapak dia punya kasus anaknya sakit jiwa, dia
melarikan diri. Anaknya? ayahnya, dia tinggal di
Solo, ayahnya punya bisnis di Jogja dia tu sampai
nggak mau pulang ke Solo karena malu dengan
kondisi anaknya yang sakit jiwa. Itu kan nggak bagus,
makanya saya ingin berbagi pada setiap orang, pada
banyak orang bahkan di group-group WA, di
perkumpulan-perkumpulan alumni dari SD sampai
SMA saya nggak malu-malu lagi untuk cerita, tentang
pentingnya kesehatan jiwa kesehatan mental. Jika
diminta, jika ditanya saya akan jawab, kalau pas ada
moment tertentu ya saya akan cerita, ya. Dan saya
nggak akan malu lagi, nggak pakai tedeng aling-aling
lagi. Dulu kan saya merasa kok gimana ya, gengsi lah.
Ya saya merasa gengsi kalau saya punya anak sakit
jiwa, berarti kamu orang tua yang gagal. Aku sekarang
nggak akan begitu, aku dicap sebagai orang tua yang
gagal ya monggo, tapi aku punya motivasi untuk ya
untuk bercerita, untuk menyadarkan orang lain bahwa
sakit jiwa bisa disembuhkan, menggiring banyak orang
untuk memiliki kesadaran baru, karena kasus yang
saya tangani di X itu, orang tua itu nggak pernah
Berusaha meningkatkan hal yang positif
dalam diri untuk membantu sesama.
Merasa masalah sebagai tantangan yang
harus dihadapi, bukan ancaman yang harus
dihindari
Merasa telah mencapai kesuksesan dalam
menyelesaikan masalah
Mampu meningkatkan sesuatu yang positif
dalam diri untuk dibagikan pada orang lain
3G3
3G3
3F2, 3F3
3G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 143
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
mengobati, membawa dia ke rumah sakit,
diobatkannya malah ke orang pintar, ke dukun gitu.
Dan ya, anaknya sih normal ya, tapi kadang-kadang
ketawa sendiri, kadang-kadang menangis sendiri, kalau
ada yang ganggu dia lempar, nglempari mobil yang
lewat. Ya parah menurut saya kalau itu tidak segera di
tangani, ya ini anaknya (menunjukkan foto). Ini
anaknya sama saya manja sekali. Masih usia, kelahiran
80, yang dipakai itu gelang saya, kalau saya kesana tu,
dia pegang-pegang tangan saya. Tapi dia bisa
berbicara normal? Bisa, bisa berbicara normal, tapi
ketika dia main ke X, kadang-kadang dia itu, ketawa-
ketawa, lalu oleh temen-temen saya di Y diketawain,
jangan gitu dong. Kadang-kadang saya marah, tapi
dalam hati. Ketika saya marah mau maki-maki yang
ngetawain, ya saya salah juga karena mereka belum
memiliki kesadaran, belum memiliki pemahaman lah.
Jangan bicara kesadaran dulu. Macam ini ya, saya
bermanfaat untuk orang lain, bukan sesuatu yang
material, tapi suatu immaterial yang menguatkan saya.
Ini mau ke Rumah sakit dia, tapi maunya sama saya.
Maunya sama saya, nah orang tuanya sedang tak minta
untuk ngurus administrasinya, ngurus rujukan ke
puskesmas, jamkesus juga, ya.
Terus perasaan bapak ketika bapak merasa sudah
bangkit dari keadaan ini, itu perasaannya
bagaimana?
Eemm.. perasaannya sih ya biasa aja sih saya, he’em
saya merasa biasa aja. Karena saya juga tidak merasa
istimewa, nggak merasa ingin terkenal. Ingin biasa-
biasa aja, ingin menjalani hidup ini dengan biasa saja.
Memiliki rasa empati dan peduli pada
orang yang memiliki gangguan jiwa
3E2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 1 144
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
Tapi bapak sudah merasa nyaman dengan yang
seperti ini?
He’em, saya sudah merasa nyaman dan sekarang saya
harus bangkit lagi supaya bisa lebih optimal lagi, dan
saya merasakan bahwa yang penting, yang paling
penting adalah ee.. kami sekeluarga udah connected
ya, kemarin kan istri saya masih belum bisa nerima,
sekarang dia bisa nerima. Adiknya yang walaupun
saya belum puas karena masih teringat memori ketika
mereka kecil sampai dengan masa SMA itu kan sangat
dekat sangat rukun, saya kembali tidak mentargetkan
apapun pada mereka, paling nggak kami bisa pergi
bersama, bisa duduk bersama, itu udah bagus, gitu.
Merasa bahwa diri sudah mencapai
keberhasilan dan telah mampu
menyelesaikan masalah
Berusaha meningkatkan aspek positif
dalam diri
3F2
3G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 145
No Verbatim Keterangan Koding
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Sejak kapan bapak menjadi caregiver ODS ?
Sejak tahun 97
Bisa ceritakan nggak Pak, bagaimana awalnya?
Awalnya tu ketakutan dari untuk berkeluarga, karena
mental yang kecil untuk berkeluarga, bagaimana nanti
punya anak, ee..untuk ee.. tanggungjawab kepada suami,
nah itu dia takut. Akhirnya dia ee.. turunlah drastis ya,
jatuh. Akhirnya dia itu masuk ke dalam posisi
menyendiri, ee.. dia sering murung, akhirnya jatuh tidak
ingat, gitu. Setelah itu saya bawa ke rumah sakit, rumah
sakit X di daerah Klaten, di sana diobati, lima.. diantara
lima hari kan itu, itu baru pulang. Tapi detik itu saya
hancur mbak, saya sebagai suami kan hancur, nah waktu
itu ada, kenapa kok bisa begini gitu, hancur hatinya.
Nah penyakitnya penyakit apa, kok bisa begini kan
nggak terbayangkan, yang dibayangkan sebagai orang
yang mem.. membuat keluarga atau menyusun keluarga
kan bahagia, tapi di tengah jalan pas ada anak kecil, kan
anak saya masih bayi mbak.
Anak yang pertama ya, Pak?
Anak yang kedua, yang kuliah ini. Itu masih bayi, baru
umur 8 bulan mbak, masih merah seakan-akan.
Akhirnya dari detik itu otomatis momong anak, sama
ee.. yang satu ya masih kecil, yang satu masih bayi, ee..
montang-manting ke Rumah Sakit, ya kita jalani. Ya
dengan Bissmillah. Setelah itu, pulang dari Rumah
Sakit, nah kita masih tetap anu.. mencari celah untuk
sebetulnya sakit apa, secara mental, secara hati nurani
kan nggak menerima, pertamanya nggak menerima, tapi
ini sebenarnya sakit apa, kan waktu itu kan masih awam
Dibawa ke RS Umun pda saat muncul
gejala awal skizofrenia
Ketidaktahuan tentang skizofrenia
yang menimbulkan perasaan sedih
karena harapan tidak sesuai kenyataan Merasa beban semakin berat karena tugas yang diemban semakin banyak Berusaha mencari tahu tentang penyakit istrinya Ketidaktahuan tentang skizofrenia membuat dirinya belum bisa menerima
1D1
(-1A1)
1A1
1D1
(-1B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 146
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
mbak, belum kenal tentang, oo ini ODGJ, oo ini ODS,
ya namanya despresi, depresi ya mbak ya, itu nggak
kenal, bener-bener awam. Dari perjalanan itu kan kita ya
seorang muslim, kita ee.. kita pasrah ya. Yang penting
sebagai orang muslim, saya sebagai seorang suami ya
kita tanggung jawab, saya antarkan istri ee.. dengan
usaha penyembuhan, kan gitu, yang kedua tabah, yang
ketiga mungkin saya diamanahi anak ya kita
menjalankan amanah itu. Itu yang pokok utama, sebagai
pendamping harus kuat dasar utamanya. Dasar yang
kedua mungkin gini mbak, untuk perjalanan hidup, kan
ada acuan ke depannya, harus tenang, harus berfikir
kedepannya, gimana nanti seumpama anak itu nggak
ada ibunya, gimana anak itu kalau jadi orang yang gila
di tengah jalan, itu kan kita pikirkan jauh. Makanya kita
harus intinya peduli, akhirnya dalam keadaan su.. susah
anggep aja susah, senangnya mungkin nggak ada waktu
itu, adanya cuma susah. Susah ya, shock, ekonomi
otomatis carut marut to mbak, nah otomatis berjalan
seadanya. Tapi yang penting pendidikan anak saya
jangan sampai putus, walaupun dulu belum ada sama
sekali itu di lain desa, saya kan beli tanah di lain desa,
itu nggak ada jamkesmas mbak. Jadi biaya sendiri
semuanya. Saya tu dapet jamkesmas baru tahun 2011,
kalo nggak sebelas dua belas mbak, dari tahun 97 mbak.
Nah itu, akhirnya sampai nggak kuat to mbak, naah
punya progress lagi, ini anak sekolah, ini istri yang
harus dibiayai setiap hari harus makan obat, pakai uang.
Hari tempo harus masuk di rumah sakit minimal tujuh
ratus lima puluh ribu, itu minimal, sampai empat
setengah juta, dalam posisi satu minggu mbak. Otomatis
keadaan istrinya Berusaha memberikan pengobatan dan bertanggung jawab atas tugasnya sebagai suami dan ayah Menanamkan sikap positif dalam diri dan berusaha mempersiapkan solusi untuk menghadapi kemungkinan masalah yang akan terjadi. Bersikap positif walaupun dalam keadaan yang tidak mudah Berharap pada masa depan yang lebih baik untuk keluarganya Merasa bertanggung jawab pada keluarga di tengah keadaan yang sulit karena bebannya bertambah
1A1
1B2
1A1
1C1
(-1A1)
1C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 147
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
ya kita harus bergerak dalam usaha, usaha yang saya
jalankan menggunakan keseimbangan pikir,
keseimbangan badan, saya mborong sama di proyek,
sama meubel, ya itu mbak. Yang baku bisa terpenuhi
untuk itu, tapi tetep min mbak, walaupun penghasilan
saya tu lebih dari orang-orang yang umum, tapi tetep
min, kan gitu. Saking besarnya biaya di Rumah Sakit.
Terus bagaimana perasaan bapak ketika istri bapak
didioagnosa skizofrenia?
Waktu dulu gini mbak, pasrah. Yang dibilang pasrah tu
gini, ya kaget dan pasrah, dalam arti kaget itu, kok bisa
ya? Dalam posisi sakit kan saya kembali anu.. kembali
kepada amanah, saya seorang suami kan harus amanah,
saya kembali kepada amanah ini harus saya hantarkan,
walaupun hanya berfungsi untuk memandikan anak,
atau memasakkan makanan untuk anak. Sampai saya tu
gini mbak, hanya satu fungsi, prinsip saya gitu. Kalau
dia bisa ee.. nganter anak mandi, nanti masakin anak, itu
bagi saya udah cukup, gitu mbak, udah cukup. Untuk
anu mbak, untuk maanfaat keluarga lho itu mbak. Ya itu
yang saya, yang saya tekankan. Tapi saya tidak meng..
anu mengharapkan terlalu banyak untuk istri tentang hal
yang lainnya. Makanya itu saya bebaskan itu mbak yang
lainnya. Untuk semua kebutuhan atau apapun, saya
pikul sendiri mbak, gitu.
Terus pertama kali mengetahui itu, bapak sempet
nggak paham tentang penyakit istri bapak.
Kemudian bagaimana bapak sampai pada titik
“saya harus mengantarkan dia ke Rumah Sakit?”
Bagaimana menentukan pengobatannya?
Tentang menentukkan pengobatan ya mbak? Setiap
Besarnya biaya RS membuat dirinya harus berusaha lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan keluarga Tidak menyangka istrinya menderita skizofrenia Bertanggungjawab dan berusaha membantu istri agar dapat mandiri Tidak memberikan target tertentu pada istri
(-2A1)
2C2
2B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 148
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
penyakit kita kan punya dasar dari al-quran kan ada
obatnya, nah dari dasar al-quran itu saya tanamkan ke
hati, dan tidak lepas dari usaha walaupun itu lewat
dhohir ataupun batin. Dari dhohir kita lewat mungkin
kita wujudnya dari kesehatan Rumah Sakit, dari orang
Jawa mungkin saya masuk ke tanaman-tanaman alami,
nah gitu mbak. Dari doa mungkin saya minta tolong
sama orang, atau mungkin pribadi saya secara ukhrowi
saya mungkin melakukan anu mbak, seakan-akan orang
tirakat, mungkin sholat malam mbak. Nah dari segi
macem-macem itu supaya dia sembuh itu langkahnya
banyak sekali mbak, dari pengajian saya minta bantuan
sama temen-temen doa, tiap ada kumpulan yasinan saya
minta airnya mbak. Beberapa segi itu kan semakin lama
semakin mengerucut, dari pengkajian ya, dari ini dari ini
akhirnya mengerucut. Akhirnya ternyata yang
mendominan sembuh itu disamping doa, kita usaha
ternyata kalau minum obat ini harus gini, nah akhirnya
mengerucut itu mbak. Akhirnya ketahuan.
Tapi sempat dirawat di Rumah Sakit?
Iya mbak. Itu sering kali.
Di Grhasia atau...?
Di Grhasia tu malah belum pernah, dulu pernah saya
bawa kesana tapi mungkin salah set, salah set untuk di
depannya. Ini ee.. mungkin orang, saya nggak punya
jamkesmas dari detik itu juga nggak punya, nggak
punya apa ya, nggak punya kesempatan untuk bawa
uang waktu dulu itu, nggak punya kesempatan untuk
bawa uang, akhirnya saya lari yang penting ini selamat,
karena mau bunuh diri. Istri saya itu mau bunuh diri
mbak, mau potong nadi, itu kan mengerikan mbak. Itu
Melakukan berbagai alternatif pengobatan sebelum akhirnya diberi pengobatan secara medis (dibawa ke RSU) Membawa ke RSJ karena keadaan istri
2C3
2E2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 149
124.
125.
126.
127
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
akhirnya saya bawa ke sana, ternyata di sana harus ada
persyaratan ini ini, ya udah saya bawa balik lagi.
Akhirnya saya lempar ke X. Kalau RS X kan langsung
masuk mbak, siapa yang tanggungjawab siapa? Anu.. is,
suaminya, yaudah masuk. Itu di anu.. mungkin di sini
udah ada perkembangan yang bagus.
Tadi bapak bilang mau bunuh diri, bagaimana
reaksi bapak saat ibu seperti itu?
Gini mbak, waktu itu kita selalu waspada. Setiap saat
kita selalu waspada dalam posisi siang, malam, kan
gejala sudah kelihatan mbak kalau sudah hafal, lebih
dari tiga tahun saya mempelajari itu udah hafal mbak.
Oo ini udah mondar mandir, oo ini sering ngomel, nah
itu udah tu kelihatan, dan itu harus ada tindakan yang
secepatnya. Seumpama ya mbak nanti pagi sudah
ngomel, tu siang atau sore harus sampai di rumah sakit,
itu harus. Kalau ngga nyampe di rumah sakit nanti
malem nggak bisa tidur mbak satu keluarga.
Gejalanya halusinasi seperti itu atau bagaimana
Pak?
Marah, datang marah. Kalau yang pertama kali kan
halusinasi, kalau melihat oo ini warna air kok anu, jadi
darah mau wudhu mau sholat, ini jadi darah, mau masak
kok jadi darah. Tapi akhir-akhir ini sebagian yang
paling condong tu marah. Kurang, kurang apa ya?
Kurang puas apa yang dilakukan keluarga, kurang
menerima intinya seperti itu. Jadinya inginnya marah,
anak pun dimarahi, anak dimarahi apalagi suami mbak,
sampai terlalu over mbak memarahi, sampai memukul
kepala, sampai pakai air panas dilempar, gitu mbak.
Maka kalau orang lain yang bukan saya dan anak saya,
tidak bisa dikendalikan Menangkap tanda-tanda psikologis istri untuk menentukan tindakan yang tepat
2E1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 150
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
udah takut mbak, betul udah takut.
Iya, memang harus dari keluarga ya Pak?
Dari keluarga, pendampingan keluarga, pedulinya
keluarga, pengamatan keluarga dalam setiap saat dia tu
berubah sikapnya, itu penting sekali dan tindakan yang
bener-bener supaya dia tu bisa diatasi dalam waktu
secepatnya, itu paling penting sekali.
Bisa ceritakan Pak, bagaimana bapak bisa sampai
pada titik yang kemudian bapak berpikir “oh saya
harus bangkit nih dari sini” gitu. Bapak sempat
mengalami drop atau down seperti itu?
Iya mbak.
Bagaimana bapak mencapai, mungkin dari keadaan
yang tidak nyaman kemudian bapak harus bertahan
dalam keadaan itu?
Mungkin anu mbak, dari awal saya sebagai pemuda
mbak, saya dari pemuda tu dari remaja udah dididik di
organisasi mbak, dari organisasi saya menginjak remaja
dewasa, saya sering memimpin. Jadi dari sifat ataupun
jiwa untuk ke sosialan mungkin sudah ditanamkan di
setiap organisasi, akhirnya untuk berfikir memikirkan
orang lain, nah itu mungkin ada empatinya mbak. Itu
jadi nya kan harus tenang, harus cekatan, dan harus
diperhatikan dalam posisi ke depannya harus kita
perimbangkan untuk kita, saya sebagai suami ya itu saya
dibutuhkan tidak hanya istri saya, saya dibutuhkan anak
saya dan saya dibutuhkan masyarakat saya dan saya
dibutuhkan agama saya, kan gitu. Jadi saya harus bisa
membagi, dimana tanggungjawab saya sebagai orang
yang harus bisa membagi itu, itu cambuk saya yang
pertama mbak. Saya harus bisa menghantarkan istri saya
Kesadaran dan kepedulian terhadap sitrinya membuat dirinya dapat memahami kondisi istrinya Terlatih menjadi seorang pemimpin, sehingga memiliki rasa peduli dan empati pada orang lain Memiliki perasaan tenang dan cekatan serta peduli terhadap keluarganya
2A3, 2E1
2E1
2C3
2C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 151
186.
187.
188.
189.
190
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224
225
sampai sebaik-baiknya dia mampu, saya bisa
menghantarkan anak-anak saya sebaik-baiknya dia bisa
berusaha, bisa mandiri dan saya mungkin hari tuanya
mungkin saya harus lepas tapi saya harus
memperhatikan itu ibunya anak harus saya bantu sampai
kapanpun, walaupun dalam keadaan saya masih jadi
suaminya ataupun nanti tidak jadi suaminya. Tapi disitu
saya tetep harus membantu posisinya istri saya atapun
mantan saya. Itu yang paling penting dalam sisi pribadi
saya, soalnya kan kita harus anu to mbak, harus
menengok ke depan. Saya tidak bisa mengharapkan istri
saya secara tidak langsung, istri saya tu ladang untuk
agama, ladang untuk pahala. Tapi hidup saya kan ke
depan harus punya hidup saya tu yang tua saya tu
gimana, mungkin saya ya maaf ya mbak, membutuhkan
istri lagi bisa jadi, tapi saya tidak lepas dari istri saya
walaupun nanti ini jadi mantan saya, kan gitu. Ini
tanggung jawab saya walaupun ini dah lepas tapi ini
sebagai orang yang wajib saya perhatika. Tapi untuk
pribadi saya mungkin saya harus nyusun. Besok saya
tua saya membutuhkan orang yang di samping saya, nah
itu saya pikirkan terus mbak. Tapi tugas saya sebagai
seorang ayah, saya menghantarkan anak saya dulu.
Kemudian bagaimana reaksi anak-anak ketika
melihat keadaan ibunya seperti ini? Bagaimana
sebenarnya reaksi dan perasaan mereka?
waktu pertama dia kan masih bayi to mbak, waktu
berjalan dari hari-hari, mungkin dari kepekaan
keseharian itu, oo ibunya sering marah, dia ya baik-baik,
dipanggil ya langsung lari, kan gitu mbak. Kepekaan
harian, akhirnya kan dia memilah dan memilih to mbak.
Memiliki harapan yang lebih baik pada keluarganya kelak Ada perasaan dilema pada partisipan yang membutuhkan seorang pendamping (secara normal) dengan bertanggung jawan untuk memberi pengobatan pada istrinya (ODS) Perasaan khawatir tentang masadepan yang membutuhkan seorang pendamping
(-2B1)
(-2C2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 152
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
235.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
Oo mamak saya oo ibu saya tu karakternya gini, oo
bapak saya seperti ini, nah kadang kala, saya kan
sebagai orang tua sebagai ayah kan memberi tahu, sabar
di depannya ibu mu kan gitu mbak. Dia baru mengalami
gini, harus dimaklumi, di mong, kan gitu mbak. Jadi
saya yang ngarahkan, saya yang nyupport untuk
batinnya dia supaya dia tu menerima, jadi istilahnya tu
menerima dan ternyata anak saya semuanya menerima.
Makanya tidak ada, ya maaf ya mbak, tidak ada orang
lain yang bisa mendukung saya, dalam arti yang tepat
waktu dan secepat itu ee.. terkecuali anak saya. Setiap
saat, setiap detik, disitu dia siap dan disitu dia siap untuk
menerima. Setlah itu baru mungkin rumah sakit mbak.
Tapi maksudnya dukungan keluarga sendiri pun
penuh gitu ya Pak?
Penuh mbak, full. Dari sisi kegiatan istri saya atau ibu
dari anak-anak saya, mungkin menyiapkan dari, tempat
saya kan pemotongan ayam mbak yang di sana itu,
menyiapkan bulu-bulu ayam tu disisihkan nanti
dikumpulkan, ini untuk kegiatan ibu saya (istri), saya
suruh gitu dah biarkan annati dikerjakan nanti untuk
kegiatan, dijual menjadi uang itu dia udah produktif
walaupun dia untuk mementingkan dirinya sendiri, dia
sebagai ibu tidak memikirkan anak tapi dia memikirkan
dirinya sendiri saja sudah cukup bagi saya. Tapi kan
anak sudah saya kasih sendiri, oo ini ada mungkin udah
punya hasil sendiri jadi untuk memotivasi anak-anak
mbak.
Kemudian hambatan apa sih yang selama ini bapak
alami dalam merawat istri?
Dalam merawat mbak? Yang pertama, penerimaan
Memberi pengertian dan memberi dukungan pada anak-anaknya agar mereka semua dapat memahami keadaan yang sedang dihadapi Berusaha memberikan kegiatan positif pada istrinya namun tidak menargetkan apapun untuk istrinya
2A3
2G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 153
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
orang tua dari mertua, mertua saya. Dia mungkin dari
sisi, sisi apa ya? Mungkin dia nggak mau dijatuhkan
otomatis kan mbak, dikondisi seperti itu kan dia tidak
menerima. Dia tidak mau dibilang oo saya itu keluarga
yang menurunkan anak jadi orang yang ODGJ kan gitu
nggak mau, dan dia nggak menerima. Akhirnya masalah
itu kan dilempar ke saya. Sekarang rasanya gimana
mbak umpamanya dia yang punya anak, akhirnya dia
sakit seperti itu, otomatis secara mental kan pendidikan
dari keluarga pertama kali, akhirnya menjadi orang yang
bermental seperti itu, tapi dia tidak mau menerima.
Tidak menerima, akhirnya kata tidak menerima itu
nggak anu nggak diwujudkan kepada anaknya ataupun
tidak dicari jalan keluarnya, nyalahkan saya. Itu yang
bagi saya sebuah kendala. Seharusnya saya tu beribadah
tu ikhlas lah ya, lilahita’ala dan istri saya harus saya
hantarkan sampai sembuh, tapi dia (mertua) malah
memberi beban bagi saya, ya kan gitu. Men-jugdement
saya tu orang yang membuat ini kurang adil, kurang
kasih sayang kan gitu mbak. Akhirnya yaudah, itu
membatasi saya gerak-gerik saya. Saya tu ingin
memfokuskan dia, dia (mertua) malah menambahi
beban saya, ya akhirnya saya harus mencoba dia. Dia
sebagai orang tua mampu nggak mengatasi masalah
seperti ini? Jangan anu, jangan seenaknya seumpamanya
gitu, jangan seenaknya bilang kamu nggak mampu,
kamu orang gini gini, jangan. Akhirnya ya ini, tapi dari
walaupun seperti itu, saya tetep tidak, tidak gimana ya
tidak termasuk nggak tanggungjawab enggak. Support
dari pengobatan, support dari surat menyurat, Support
dari uang, mungkin dari kegiatan harian tetep dari sini
Beban bertambah karena mertuanya tidak mendukung dan seolah menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada anaknya Hambatan tidak menghalangi partisipan mengusahakan kesembuhan pada istri
(-2A2)
2G3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 154
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
mbak, kan saya hantar ke K. Tapi kan untuk kehidupan
sehari-harian kan disana, tapi untuk support semuanya
dari sini, gitu. Tapi belum lama itu mbak.
Kemudian bagaimana bapak mengatasi hambatan
itu?
Ya biasanya lewat anak mbak, umpamanya kayak gini,
anak kan nggak ada putusnya ya, namanya juga anak.
Tapi kalau saya sampai jatuh, saya sampai roboh nanti
yang rugi anak, umpama saya, saya datang kesana saya
dimarahi umpama ya, dimarahi, dijelek-jelekkan, nanti
mental saya pas dalam posisi down, otomatis saya
ambruk, jatuh, kalau saya jatuh siapa yang rugi? Masa
depan anak, makanya saya ya ambil tindakan, saya
nggak usah kesana, tapi perhatian saya yang sampai
kesana. Lewat perhatian mungkin saya membelikan
pakaian, ataupun uang, mungkin dari sisi itu
kegiatannya, ataupun surat menyurat saya masuk di
Laras Jiwa itu kan termasuk memperlancar lah ya mbak,
otomatis tetep sampai mbak pesan saya yang lewat
tingkah laku tu sampai.
Kemudian suka dukanya apa sih Pak dalam
merawat?
Suka dukanya, waktu anu.. pas menghadapi itu ya mbak
ya?
Iya Pak, selama merawat.
ee.. anu mbak gini, di sisi pihak waktu anak mau
sekolah kuliah, yang satu yang pertama ingin saya
dirikan usaha, itu membutuhkan uang, otomatis mbak.
Yang kedua itu ingin kuliah masuk di kesehatan
otomatis uangnya juga banyak to mbak? Yang ketiga
masih SMP itu saya anggap nggak saya pikir gitu aja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 155
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
itu sambil lari aja bisa gitu mbak. Tapi kan yang paling
berat tu kan harian istri. Yang paling utama untuk susah
tu otomatis ekonomi mbak, makanya sampai saya jual
tanah sama rumah saya itu. Itu waktu saya merantau kan
beli tanah sama istri sudah saya lantai dua juta, saya jual
mbak. Nah supaya dia tu, untuk sembuh tu dari asal
muasalnya apa saya kasih terus, walaupun saya harus
mengorbankan tanah sama rumah lho. Akhirya, kalau
dia nggak memikirkan harta, kan dia agak ringan, dia
kembali ke asal muasalnya, ke flashback kan mungkin
hari-hari mengingat masa lalu mbak, itu jadinya pulang,
saya pulangkan ke K itu ngga saya tegang untuk
menyakiti, ataupun membuang tidak, tapi biar dia tu
belajar dari masalalu, untuk pelajaran, bagi saya gitu
dan tidak anu, mempunyai angan-angan yang terlalu
tinggi. Akhirnya dia tidak mampu, jatuh lagi, jangan
seperti itu dipulangkan ke masalalu. Tu sebagai cara
untuk pengobatan dia lewat anu mbak, lewat mental.
Tapi saya punya jangkauan InshaaAllah sembuh ya
kalau anak sudah punya usaha sendiri, bisa mengasih
orang tua khususnya ibunya, InshaaAllah saya yakin
sembuh itu, saya punya keyakinan gitu mbak.
Kemudian ada situasi nggak Pak yang membuat
bapak terkadang merasa down atau terkadang
merasa semangat lagi?
Selama ini ya kadang-kadang hanya itu, kalau dibilang
kata nggak tanggungjawab itu. Itu bener-bener
menyakitkan lho mbak, sekarang ya anggap aja siapa
orang yang kuat yang setiap hari digempur sama uang,
sama mental yang harus punya angan-angan tinggi
untuk mendampingi keluarga, menghantarkan keluarga,
Partisipan kehilangan harta benda demi kesembuhan istrinya Sedih karena dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab ditengah usaha kerasnya untuk kesembuhan istri
3B1
(-3A2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 156
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
anak, ya siapa hatinya siapa yang sebaik, dibilang orang
nggak tanggungjawab itu kan sakit sekali mbak. Itu lah
yang terkadang menyakitkan mbak.
Kemudian hal yang membuat semangat lagi tu apa
pak?
Yang penting tu anak mbak, jangan sampai, jangan
sampai yang pertama, mental seperti orang tuanya
khusunya ibunya, yang kedua jangan sampai, ee.. kita
buktikan mbak, kita buktikan saya hidup sendiri dengan
anak-anak tiga dalam posisi ini saya berpisah sama istri
ee.. walaupun istri masih tanggungan saya dan saya
kirimi uang ataupun pakaian untuk tanggung jawab
yang dhohiriyah ya mbak ya itu saya harus menjadikan
anak yang posisinya tu kalau bisa tu nggak umum sama
orang, itu prinsip saya mbak. Karena dia haru sekolah
seti.. ee.. semaksimal mungkin dalam menuntut ilmu
kan gitu mbak. Gitu yang membuat cambuk saya seperti
itu mbak.
Kemudian kalau dari masyarakat sendiri , ada
nggak stigma yang diberikan pada keluarga bapak?
Kalau disini kan orang-orang agama nya udah maju gitu
kan mbak, untuk penerimaan agama ya mbak. Dan
untuk penerimaan orang bermasyarakat disini tu
termasuk kismi-kismi mbak, monggo kerso. Jadi nggak
perlu ikut campur urusan orang lain, kamu usaha
silahkan, saya juga usaha jangan diganggu, jadi nggak
ada label itu mbak. Tapi kalau di anu.. di tempat yang
saya dulu yang sebelum saya jual itu ada, itu orang gila
hati-hati jangan mendekat itu ada. Tapi kalau disini
enggak.
Jadi istilahnya kalau disini kondusif ya Pak
Memiliki harapan besar untuk masa depan anak-anaknya agar dapat menjadi orang yang berilmu Perasaan tenang karena masyarakat juga memberikan kondisi yang positif sehingga tidak memberi beban pada partisipan
3C2
3E1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 157
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
masyarakatnya sendiri?
Iya. Dan yang penting, yang terpenting supaya tidak ada
suara seperti itu, label ataupun stigma itu ya kepandaian
kita mbak. Sebagai pendamping atau caregiver nah kita
harus bisa mengimbangi nilai dari orang yang dulu
punya stigma kan, umpama oo dia sakit gila atau ada
gejala ODGJ mungkin dia kan takut mbak. Kalau kita
bisa menarik orang ke dalam ruumah nanti kan dia akan
jadi jawaban di masyarakat mbak. Contohnya mbak,
saya waktu di sana walaupun dalam keadaan jatuh
seperti itu kegiatan saya untuk anak-anak nggak
berhenti. Untuk kegiatan TPA saya mendirikan, untuk
kegiatan yasinan saya mimpin, untuk kegiatan ee..
tabungan islam saya mendirikan juga, jadi hari-hari tu di
tempat saya ramai mbak. Itu yang membuat label
terkikis, jadi orang kan sering datang kalau datang ke
tempatnya Pak Slamet gimana? Istrinya ngamuk nggak?
Enggak, biasa nemoni kan gitu mbak. Makanya yang
ngikis tu pendamping-pendamping itu. Tapi kalau
misalnya saya tu tidak bisa bermasyarakat, bisa jadi
label mbak idatau stigma. Makanya pentingnya untuk
keseimbangan itu.
Kemudian tadi bapak mengatakan bahwa saya tidak
menargetkan apapun pada istri saya, bagaimana
bapak menyadari bahwa bapak tidak menargetkan
apapun?
Karena gini mbak, dalam perjalanan saya mendampingi
waktu sakit itu kan secara tidak langsung kan dia saya
tahu mbak perkembangannya, nah dari perkembangan
itu kan otomatis kan sering menurunnya daripada
menaiknya, secara apa ya, secara grafik, jadi doa atau
Merasa dirinya dapat meningkatkan hal positif sehingga dirinya percaya dapat mengendalikan keadaan agar stigma menjadi berkurang Memahami kondisi istrinya sehingga membuat dirinya tidak menargetkan apapun pada istrinya dan tidak memaksakan kehendak orang lain
3G1, 3C3
3D1, 3E1, 3B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 158
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
436.
437.
438.
439.
450.
451.
452.
kita lihat dari perasaan atau kacamata kita secara
langsung grafik kan menurun, otomatis titik-titik itu kita
minta pada yang kuasa pada Allah kan gitu mbak. Yang
saya targetkan hanya dia tu jadi orang yang bisa
mengurusi dirinya sendiri gitu aja, syukur-syukur dia
bisa memperhatikan anak, itu saja. Tapi kalau dia sudah
memikirkan dirinya sendiri udah mampu otomatis dia
bisa, akan bisa memikirkan orang lain.
Kemudian, kalau untuk anak sendiri Pak, pernah
nggak ada sesuatu yang membuat dia down gitu pak
ketika melihat ibunya seperti itu?
Kalau down itu ada mbak, dalam posisi ngamuk, nanti
saya anggep ya kan kalau ngamuk kan sukar ditangani,
nah nanti kan harus dipegang erat, waah nanti kalau
ngamuk nah dia marah nah itu di detik itu nangis, detik
itu nangis. Mungkin nangisnya kenapa ibu saya seperti
ini? Nah itu lho mbak, itu titik-titik yang down lagi.
Kemudian bagaimana bapak memberikan motivasi,
memberikan pengertian kepada anak-anak?
Ya, yang penting kalau sudah dimasukkan di Rumah
Sakit, kan satu hal pengobatan langsung berjalan, anak
kan tahu sendiri suntik langsung jedet langsung disuntik
tidur, tidur nanti di ruang khusus dia kita dekati sebagai
arahan.
Jadi komunikasi ya Pak dengan anak?
Iya betul.
Kemudian untuk pengobatan sendiri, kenapa bapak
memilih pengobatan medis?
Medis itu secara hitungan saya petik dari hasil selama
ini mbak, selama anggep aja puluhan tahun ya mbak, itu
memang anu mbak, memang mengena. Kita bisa tahu
Partisipan sering merasa down pada saat istrinya mengalami kekambuhan Merasa pengobatan medis lebih memberikan efek yang baik bagi istrinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 159
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
470.
471.
472.
473.
474.
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
mbak, umpamanya ini dari Rumah sakit baru keluar
misalnya dah dibolehkan pulang, kita bisa lihat dia
ngantuk, minum ini ngantuk, minum ini dia agak bisa
berkreatfitas kan gitu, kita tahu mbak, oo jadi otomatis
dia aktif dalam berobat itu bisa kita lihat dan kita anu ya
untk tingkah lakunya bisa menambah baik mbak. Kalau
yang lain nggak ada.
Kalau sekarang apakah keadaannya cukup stabil
untuk berkomunikasi?
Iya mbak sudah, tapi mungkin masih masuk ke
kenangan masa lalu mungkin, jadi sama orang masih
sering menutup diri seakan-akan, tapi kalau anak datang
tu anu wah anakku, sudah biasa mbak. Nanti kalau
anak-anak didekati sama orang umpama sekiranya tu
dulu pernah jahat sama dia tu teringat, memorinya tu
ada memori yang nggak lurus to mbak seakan-akan. Yo,
jadinya anakku jangan dekati, gitu. Nah anggep aja
kalau orang musli suudzon kan mbak. Nanti dia ndak
dipengaruhi kan gitu.
Kalau untuk sekarang gimana Pak, bapak masih ada
perasaan yang mungkin tidak nyaman dalam
merawat?
Kalau merawat saya stel dari sisi strategi tempurnya
mbak, misalnya gini untuk perawatan anak yang penting
satu rujukan, jamkesmas. Yang kedua tu otomatis kan
saya harus nanam orang disana, nah walaupun lewat
anak untuk berembug kan anak lepas dari keluarga kan
mbak? Siapa yang disana yang perlu dihormati, dan
nanti dititipkan gitu, itu cuman arahan saya. Nah disana
nitip makne gedhe gitu kan, pakdhe nya. Nah titip
pakdhe kan gitu, nanti setiap saat nanti yang ngasih obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 160
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
514.
pakdhe nya, tapi kalau obat mau habis, nanti ngebel.
Ngebel le ngetano ke Klaten ambilkan obat kan gitu.
Nanti dah disana ambilkan obat sama ibunya ke RS,
udah kontrol nanti saya suruh kalau pulang jajan kan
gitu, biar refreshing. Jadi langkahnya tu kita susun terus
mbak. Lalu setiap perjalanan, setiap satu langkah
gampangannya kita pikirkan. Walaupun dari jauhan.
Kalau sekarang bisa dibilang bapak sudah dalam
posisi resilien, kemudian ada nggak kejadian yang
bikin bapak merasa tidak nyaman lagi?
Saya sih positif aja mbak, apa lagi hidup kan memang
dibutuhkan sama masyarakat to mbak? Kalau saya tu
memikirkan satu orang yang nggak senang pada saya,
kan kurang manfaat saya. Kembali pada anak nanti saya
eman-eman kalau saya tu jatuh kan eman-eman mbak.
Lebih baik saya berkarya daripada saya ngurusi orang
itu.
Kemudian apa yang bapak tanamkan sama diri
bapak, pada keluarga bapak supaya mampu
bertahan dalam keadaan seperti ini?
Yang saya tanamkan, yang penting orang tu ilmu mbak,
siapa saja, dimana tempatnya, kalau ada ilmu dia akan
jalan, prinsipnya, walaupun itu ilmu untuk ngurusi
orang ODGJ. Kalau dia nggak tahu, nggak berilmu
ataupun nggak mati rasa lah seakan-akan, dan nggak
punya empati aataupun peduli, dia nggak akan jalan
mbak. Makanya setiap saat harus ada ilmu dan harus
peka pada lingkungan atau pada keluarga, itu saya
tanamkan mbak. Sampai-sampai saya memberi nasehat
gini, sampai kapanpun kamu anak tiga jangan sampai
pecah, dalam posisi apapun. Siapa yang tidak mampu,
Meningkatkan aspek positif dalam dirinya agar dapat berkarya lebih optimal dan mencoba menghadapi tantangan
3G1, 3G3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 161
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
harus itu yang didekati dan dibantu. Siapa yang mampu
harus nengok yang tidak mampu. Itu kunci saya gitu
mbak. Makanya anak selalu mengarah mbak.
Kalau sekarang bapak kan kadang menjadi
pembicara untuk membagikan ini, apa motivasi
bapak sehingga bisa show off dengan keadaan ini?
Kan pengalaman saya yang tidak anggap aja tidak
sebentar lah, mungkin yang ngalami seperti saya sampai
15 tahun sampai 19 tahun kan mungkin jarang orang-
orang tu, dan yang paling penting tu gini mbak, yang
masuk ke dalam ranah orang yang mendampingi betul-
betul mendampingi mbak. Sekarang mungkin mbak bisa
lihat, jarang orang yang keluaganya bener-bener sampai
fokus mendampingi, bener-bener mendampingi itu
jarang sekali. Kalau saya mengalami dan saya
mendampingi itu selalu mbak, itu. Akhirnya saya tu itu
kasihan, akhirnya ya kalau bisa dibantu bisa pengalaman
saya yang saya menghadapi seperti ini bisa bermanfaat,
apa salahnya saya membagikan kepada orang lain? Kan
gitu mbak.
Kemudian bagaimana perasaan bapak ketika bapak
sudah bisa show off dan sudah bisa resilien?
Ya syukur aja mbak, ya kita kan gimana ya mbak, ee..
kunci saya kan orang muslim setiap syukur makhluknya
dari Allah, itu kan mesti ada nikmat yang didapat kan
mbak? Makanya ya syukur aja mbak, dan setiap langkah
satu perkataann manfaat untuk orang banyak, tapi saya
ya alhamdulillah aja mbak, itu saya kalau jadi
dimanfaatkan kan saya dapat pahala mbak. Saya kan
ikhlas kan dapat pahala, kita khusnudzon mbak.
Makanya kalau mbak Tika tanya gini saya malah
Mampu membagikan pengalaman agar bermanfaat untuk orang lain Merasa pengalamannya memiliki manfaat untuk orang lain
3F3
3F2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Partisipan 2 162
546.
547.
548.
senang, senang bisa berbagi ilmu, pengalaman. Saya
yang mengalami, mbak Tika yang membukukan kan
gitu. Tapi kan semua nya dapat pahala mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163 Analisis Partisipan 2
No Verbatim Keterangan Koding
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Bagaimana perasaan bapak ketika mendampingi
istri?
Yang pertama kali kan waktu kejadian dia kaya gitu kan
bingung, bingung, susah, sedih dan bisa dikatakan
pedih. Tapi mengalir waktu akhirnya menerima mbak,
menerima ya setelah menerima tetep, ya namanya
tanggung jawab tetep berusaha semaksimal mungkin.
Usaha yang pertama ya mungkin karena dulu belum
kenal sama itu apa? Namannya Rumah Sakit Jiwa ya
kita usaha, dari pengobatan alternatif lah. Nah tapi
setelah kita tahu bahwa ternyata ODGJ ada kelainan
dalam jiwa tu memang ada, dari unsur zat kimia-kimia,
akhirnya masuk ke ranah rumah sakit jiwa.
Kemudian ada perasaan atau emosi saat mendapingi
istri? Ada emosi apa yang bapak rasakan?
Untuk ibu saya ikhlas lillahita’ala mbak. Kan dia itu
orang membutuhkan, kita harus gini.. malah kasihan.
Nah malah kasihan, tapi yang membuat gimana ya, yang
membuat bingung tu malah bukan ibu, tapi malah orang
tuanya. Nah orang lain tu kan nggak tahu, orang nggak
tahu tu kan akhirnya menyalahkan kan gitu. Eehm,
mungkin judgement dia, woo ini sakit karena kurang
momongnya, tapi dia tidak tahu tentang ilmu orang yang
sakit itu seperti apa.
Tapi ada ngga emosi yang lain misalnya capek atau
lelah seperti itu Pak?
Kalau capek pasti mbak, karena nunggui orang yang
kelainan seperti itu, otomatis kan satu hari udah kerja
malem dia tidak tidur mbak, pasti capek sekali mbak.
Sedih dan bingung saat melihat
istrinya mulai berperilaku aneh.
Mulai menerima karena merasa
memiliki tanggung jawab sebagai
suami.
Melakukan upaya untuk pengobatan
istrinya walaupun masih awam tentang
skizofrenia.
Setelah memahami skizofrenia,
akhirnya dirujuk ke RSJ.
Merasa ikhlas ketika merawat istrinya.
Bingung karena keluarga istri
merespon kurang baik pada partisipan.
Lelah dengan rutinitas merawat istri
sebagai ODS.
(-1A1)
1A1
1D1
1A3
3A1
(-1A1)
3A1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164 Analisis Partisipan 2
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
Kemudian bagaimana bapak mengelola emosi
tersebut?
Kita menyendiri, dalam arti menyendiri tu kita
menenangkan diri mbak, atau tidak menarik diri tapi
kita menenangkan diri, memutuskan dalam posisi
tenang mbak.
Kemudian ada nggak dorongan-dorongan yang
muncul ketika bapak capek atau seperti apa gitu,
dorongan negatif yang muncul apa yang ingin bapak
lakukan itu pernah muncul nggak?
Karena saya tu niat nya niat untuk menunjukkan jalan
terang, selama itu belum pernah. Niatnya hanya baik
terus, niat nya hanya baik gitu aja.
Kemudian bagaimana bapak mengontrol perasaan
yang muncul?
Kita dijalan mbak, jalan di relnya agama. Karena itu
harus saya pikul, tanggungjawab sebagai suami ya harus
saya pikul gitu aja mbak pakai pedoman agama mbak.
Sama anak pun juga gitu, anak-anak harus saya pikul ya
harus semaksimal mungkin, semampu saya ya kita
jalani.
Kemudian apa yang bapak harapkan, keyakinan apa
yang bapak miliki dalam keadaan seperti ini?
Kalau sekarang mungkin gini mbak pandangannya,
karena istri tu kemampuannya hanya seperti itu ya kita
merdekakanlah katakanlah begitu, kita merdekakan biar
dia kreatif dengan dirinya sendiri tapi kita perhatikan,
kita empati dengan dia. Untuk dia berpikiran yang jauh,
memikirkan anak-anak saya kira tidak mampu lagi. Nah
pemikiran yang saya tanamkan ya kita harus manfaat
Berusaha menenangkan diri ketika
merasa lelah karena merawat ODS.
Niat baik untuk merawat membuat
partisipan tidak memiliki dorogan
negatif pada saat lelah karena merawat
ODS.
Berpedoman pada agama dan merasa
bertanggung jawab sebagai suami.
Berusaha memahami dan berempati
pada kondisi istrinya sebagai ODS.
Selalu berusaha agar kehidupannya
2A2
2A3
2A2
2E2
2G1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165 Analisis Partisipan 2
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
semuanya, dalam posisi kehidupan saya jangan sampai
terpuruk dalam kehidupan anak saya jangan sampai
terpuruk tapi anak saya giring. Tapi saya walaupun
umpama itu masih saya mampu untuk mendekengi ya
tetep saya dekengi semampu saya mbak. Tapi
umpamanya nanti saya pisah ya, tetep itu saya
perhatikan mbak.
Jadi masih ada tanggungjawab ya Pak?
Iya, umpama nanti saya cerai mungkin saya memikirkan
kehidupan saya untuk hari tua. Bukan saya tu anggaplah
orang yang tidak tanggungjawab tu bukan. Tetap saya
memikikan hari tua saya, besok ya penting kalau dah tua
kalau nggak punya pendamping kan ngeri mbak.
Kemudian dalam keadaan yang down itu bagaimana
cara bapak mengidentifikasi masalah? Bapak
pernah kan merasakan down begitu?
Kita anu ya mbak, cita-cita kan bisa hidup ya namanya
keluarga pengennya sakinah, mawadah, warahmah kan
mbak? Untuk kehidupan harian kita nengok pada
kegiatan harian mbak, kita nengok pada orang tua mbak,
orang tua dulu cari uang susah sekali ya mbak, sekarang
kita nyari uang lebih enak daripada orang tua, sebagai
cambuk ya seperti itu. Apa kita lebih terpuruk dari orang
tua kita? Ataukah kita tu lebih meningkat dari orang tua
kita padahal sama orang kita sudah didoakan, sudah di
modali untuk keyakinan nah kita harus lebih dari orang
tua kita, gitu mbak. Itu sebagai cambuk mbak, motivasi
untuk maju ke depan.
Bagaimana bapak memahami kondisi ibu sebagai
ODS ya Pak?
bisa bermanfaat dan stabil walaupun di
dalam keadaan yang tidak mudah.
Nasehat orang tua membuat partisipan
memiliki keyakinan pada masa depan
yang lebih baik
2C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166 Analisis Partisipan 2
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
Ada kelainan yang biasanya kalau dia itu hari-hari yang
mungkin sudah tentram itu pasti nanti dia ada nilai plus
nya, tapi kalau dia tu ada nilai min dari harian itu
biasanya dia tu inginnya menyendiri dan inginnya
anggap aja ya nggak 100% berfikir dengan normal kan
begitu. Jadinya ya dari gelagat harian mbak. Ada
perubahan harian, mungkin dia mondar-mandir, ya
begitu.
Kemudian ibu seperti itu apa yang bapak lakukan?
Perhatikan mbak. Semaksimal mungkin perhatikan
mbak, dari kita bersapa ya, berbicara kita hati-hati,
untuk dia mau apa kita jangan terlalu memancing
masalah, kita lihat perjalanannya dia, semaksimal dia tu
kayak gimana.
Kemampuan diri apa yang bapak tingkatkan untuk
menyelesaikan permasalahan ini Pak?
Sebetulnya ya kita merdekakan mbak, kita merdekakan,
kita empati dan kita carikan untuk kreativitas harian
untuk dia, itu ada harapan untuk hidup yang lebih
umpamanya anak saya sekolahkan setinggi-tingginya
mbak, supaya jadi orang otomatis dia akan seneng
mbak, senang itu otomatis obat dari dia untuk sakitnya.
Apalagi kalau anak sudah bekerja, punya gaji ngasih
sama orang tua, itu obat mbak.
Pernah nggak bapak merasa up atau down
menghadapi ibu?
Selama ini saya berpikir positif, enggak.
Tapi nggak ada down nya pak dalam hal ini?
Kalau umpama secara perjalanan enggak mbak, tapi
mungkin membuat kita kalau dikatakan itu down saya
Memahami tanda-tanda emosional dan
psikologis istrinya sebagai ODS
Berusaha memberi perhatian
semaksimal mungkin saat kondisi
istrinya tidak baik.
Memberikan kegiatan yang positif
untuk istrinya dan yakin bahwa
dengan usaha-usaha yang dilakukan
keadaan istrinya akan membaik.
Terkadang mengalami perasaan jenuh
2E1
2B2
2C1
(-2A1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167 Analisis Partisipan 2
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
kira enggak, tapi kalau kita mengalami katakanlah jenuh
pasti ada. Titik-titik jenuh pasti ada mbak.
Bagaimana bapak menyikapi perasaan tersebut?
Menyikapi tu kita kembali ke tanggung jawab kita, siapa
lagi kalau bukan kita kan mbak? Itu yang saya selalu
kembali ke pokok persoalan.
Apa bapak memiliki keyakinan untuk mendampingi
ibu sebagai penderita ODS itu dengan optimal?
Ya kita tetep mbak, harus mbak. Makanya tadi saya
matur to, walaupun saya tu dalam status apa, status saya
sebagai suami ya harus mbak, walaupun nanti status kita
sudah cerai, itu tetep saya harus empati sama dia.
Makanya saya harus maksimal mbak.
Apakah itu bentuk dari keoptimalan bapak dalam
merawat?
Iya.
Kemudian kemampuan apa yang bapak kerahkan
dalam menghadapi situasi yang istilahnya tidak
mudah untuk bapak?
Kita anu mbak, kita banyak peralihan untuk berpikir, itu
tidak terfokus sekali, misalnya hari ini kita berpikir
untuk istri, yaudah ada batas-batasnya. Nanti kita
alihkan kepada organisasi mbak, nah organisasi kita
alihkan pada usaha mbak. Anaggap saja kita terpontho-
pontho kalau orang Jawa bilang kan begitu. Kalau
terfokus sama satu nanti pusing mbak.
Bagaimana bapak memandang permasalahan ini?
Ya anggap aja ini cobaan gitu ya mbak. Cobaan yang
harus saya hadapi dan saya terima.
Bagaimana proses bapak untuk menyelesaikan
saat merawat istrinya sebagai ODS.
Selalu menyadari bahwa dirinya
memiliki tanggung jawab.
Mencari kesibukan yang lain supaya
tidak terfokus pada bebannya sebagai
caregiver.
Memandang keadaan sebagai cobaan
yang harus dihadapi.
2G1
2A2
2G3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168 Analisis Partisipan 2
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
.
permasalahan ini.
Ya kita jalani mbak, dalam posisi kita sebagai apa, kita
jalani kita terima kita jalani dan kita cari ranah-ranahnya
untuk, ya kalau kita pahami ternyata ini ilmu gitu kan
mbak. Nah kita cari titik manfaatnya gitu kan mbak.
Bukan itu semuanya dianggap beban enggak, bisa jadi
dibalik kesusahan ada kemudahan.
Menganggap masalah bukan sebagai
beban, namun ada kemudahan dibalik
itu.
2G3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169 Analisis Partisipan 3
No Verbatim Keterangan Koding
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Bisa ceritakan nggak mas awalnya mulanya sebelum
mas tahu bahwa kakak mas menderita skizofrenia?
Kakak saya tu awalnya ya itu, ketawa sendiri, sering
cuma duduk gitu ngalamun, ketawa ya saya ingetnya itu
sih. Itu tahun 2000. Terus saya waktu itu sibuk sendiri
cuma pas itu merhatiin, lhoh kok kayak gini sih. Itu
waktu itu kan di Jepara terus akhirnya dia pulang kesini
tu tahun 2001 apa ya? 2001 itu udah kayak tambah,
istilahnya tu ketawanya tu makin intens, terus saya
memutuskan untuk tak periksakan ke PKU
Muhammadiyah. Di situ terus ya cuma dikasih obat sih,
obat jalan sampai tahun 2008 kalau nggak salah, dia
nggak mau, akhirnya dia bosen nggak mau minum lagi
sampai berhenti berapa tahun, dan akhirnya mau lagi
pada tahun.. saya lupa sih. Berhenti lagi, terus mau lagi
akhirnya tapi berhenti lagi. Akhirnya ya sejak itu terus
selang berapa tahun gejalanya kok semakin nggak bisa
teratasi lah. Puncaknya kemarin ini tahun 2016, bulan
Maret ya kalau nggak salah, tak masukin RSJ dan
divonis skizofrenia paranoid. Wahamnya waham berat
Jadi dari tahun 2001 sampai tahun 2016 itu berobat
di RS Umum?
Rumah sakit umum, terus apa namanya? Ke alternatif
juga.
Terus selama 2001 sampai 2016 itu belum tahu kalau
itu skizofrenia?
Saya nggak tahu, soalnya gejalanya cuma gitu dan
teratasi dengan obat, terus biasa lagi. Terus saya juga
belum mengetahui tentang kejiwaan to, ODGJ. Saya
Ketidaktahuan partisipan pada
penyebab perubahan perilaku anggota
keluarganya membuat partisipan
berinisiatif membawa ke RSU.
Perilaku yang tidak dapat diatasi
membuat pasrtisipan memutuskan
membawa ke RSJ.
1D2
2D2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170 Analisis Partisipan 3
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
jadinya ya cuman dia diobatin, sembuh, dia lama nggak
minum jadi muncul lagi.
Tapi pada saat di RS Umum itu mereka
mendiagnosa apa mas?
Saya dulu nggak begitu perhatian lah, cuman nganter
dan di dalem cuma dia sendiri, dikasih obat udah.
Waktu muncul gejala itu, gimana perasaan mas?
Yang pertama ya malu sih, campur aduk lah, antara
malu, kok kayak gini menimpa keluarga sendiri. Ya itu.
Ada reaksi apa mas dengan perasaan itu?
Eem, apa ya? Reaksi saya ya lama kelamaan ya ini
harus diobati. Ya itu terus tak anter ke PKU itu pertama
kali. Ke Dokter siapa sih? Dokter Pratiti kalau nggak
salah.
Berarti yang membuat mas membawa ke RSJ itu
karena mas merasa ini sudah tidak bisa ditolerir?
Iya, 2016 itu perilakunya udah.. saya nggak bisa ngatasi.
Anaknya nggak boleh sekolah, dia pokoknya paranoid
lah, kunci pintu itu semuanya dikunci. Eehm, lebih
emosional. Itu intinya, anaknya nggak boleh kemana-
kemana lah. Anaknya, ibu saya, keluar rumah itu nggak
boleh. Ada tamu dateng, disuruh pulang. Walaupun itu
saudara sendiri.
Terus pas waktu udah didiagnosa skizofrenia itu
gimana perasaan mas sebagai pendamping?
Ya, apa namanya? Ya itu kan terus ada penjelasan dari
dokter, harus nginep, harus ini. Yaudah ya terima aja.
Walaupun ya dengan kondisi ya namanya juga Rumah
Sakit, terus masuk di ruangan pertama tu kan kayak
gitu, dicampur yaudah tetep diterima aja, terima terus
Tidak memberi atensi penuh pada
penyakit kakaknya.
Muncul perasaan malu karena
memiliki anggota keluarga ODS.
Memutuskan membawa ke RSU untuk
mendapatkan pengobatan untuk
pertama kalinya.
Memutuskan membawa ke RSJ karena
perilaku yang sudah tidak mampu
ditoleransi.
Mencoba menerima ketika
kenyataannya kakaknya harus dirawat
di RSJ.
1A2
-1A1
1D1
2D1
2A2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171 Analisis Partisipan 3
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
dirawat, ada perkembangan yaudah.
Nggak ada perasaan negatif yang muncul dalam diri
mas?
Ehm, ya dulu-dulu namanya Rumah Sakit Jiwa itu saya
anti lah, maksudnya saya stigmanya jelek. Di sana
diapain nggak tahu saya, pas lihat itu juga dokter jelasin
ini langsung nginep satu dua hari di ruangan yang nggak
istilahnya dicampurlah, nggak nyaman. Di .. bukan
isolasi, eh yo isolasi. Terus ditunjukin juga sih, ya maaf
ruangannya kayak gini dulu selama satu dua hari,
setelah itu ya di ruangan sendiri.
Ada perasaan apa waktu itu mas?
Ya khawatir. Kalau pas yang disini.
Khawatirnya kenapa?
Dia kan pertama udah mau ya, mungkin kan perkiraan