Top Banner
NURSING CARE OF MUSKULOSKELETAL SISTEM Prosedur Pemasangan Traksi Tony Suharsono, M Kep Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Email : [email protected] atau [email protected] 1. LEARNING OBJECTIVE 2. PENDAHULUAN 3. POKOK BAHASAN: Prosedur Pemasangan Bidai 3.1. Definisi bidai 3.2 Tujuan pemasangan bidai 3.3 Prinsip pemasangan bidai 3.4 Klasifikasi bidai 3.5 Perlengkapan bidai 3.6 Komplikasi bidai 4. REFERENSI 5. EVALUASI 1. Pendalaman materi 2. Aktivitas Mandiri 3. Aktivitas Kelompok 1.DESKRIPSI Pada sub modul 14 ini mahasiswa akan mempelajari prosedur pemasangan traksi. Fokus sub modul ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, menggali dan memahami tentang konsep bidai yang meliputi definisi, tujuan, prinsip pemasangan, klasifikasi, perlangkapan, dan komplikasi pemasangan traksi. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berpikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam menganalisa konsep traksi dengan pendekatan penyelesaian masalah melalui kegiatan mandiri dan kelompok. Kegiatan pendalaman materi dilakukan dengan menjawab pertanyaan sedangkan kegiatan mandiri dan kelompok dilakukan dengan melakukan jurnal reading tentang pencegahan komplikasi pada pemasangan traksi. SUB MODUL 4 SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED)
10

Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Jan 15, 2016

Download

Documents

Dwi Kurnia Sari

muskuloskeletal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

NURSING CARE OF MUSKULOSKELETAL SISTEMProsedur Pemasangan Traksi

Tony Suharsono, M KepJurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas BrawijayaEmail : [email protected] atau [email protected]

1. LEARNING OBJECTIVE2. PENDAHULUAN3. POKOK BAHASAN:

Prosedur Pemasangan Bidai 3.1. Definisi bidai 3.2 Tujuan pemasangan bidai 3.3 Prinsip pemasangan bidai 3.4 Klasifikasi bidai 3.5 Perlengkapan bidai 3.6 Komplikasi bidai

4. REFERENSI5. EVALUASI

1. Pendalaman materi2. Aktivitas Mandiri3. Aktivitas Kelompok

1. DESKRIPSI

Pada sub modul 14 ini mahasiswa akan mempelajari prosedur pemasangan

traksi. Fokus sub modul ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk mempelajari, menggali dan memahami tentang konsep bidai

yang meliputi definisi, tujuan, prinsip pemasangan, klasifikasi, perlangkapan, dan

komplikasi pemasangan traksi. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada

pencapaian kemampuan berpikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam

menganalisa konsep traksi dengan pendekatan penyelesaian masalah melalui

kegiatan mandiri dan kelompok. Kegiatan pendalaman materi dilakukan dengan

menjawab pertanyaan sedangkan kegiatan mandiri dan kelompok dilakukan

dengan melakukan jurnal reading tentang pencegahan komplikasi pada

pemasangan traksi.

2. LEARNING OBJECTIVE

A. Mengetahui definisi dan tujuan pemasangan traksi

B. Menjelaskan prinsip pemasangan traksi

C. Menjelaskan klasifikasi atau jenis traksi

D. Menyebutkan perlengkapan traksi

E. Menjelaskan komplikasi traksi

3. PENDAHULUAN

SUB MODUL

4

SELF-PROPAG

ATING

ENTREPREN

EURIAL ED

UCATIO

N D

EVELOPM

ENT

(SPEED)

Page 2: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

Traksi merupakan pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme

otot, untuk mereduksi, untuk mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur, meminimalkan deformitas, dan untuk

menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran

yang diinginkan untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu keefektifan tarikan harus

dihilangkan. Kadang traksi harus dipasang dengan arah lebih dari satu untuk mendapatkan garis tarikan yang

diinginkan. Efek traksi yang dipasng harus dievaluasi dengan sinar X, dan mungkin diperlukan penyesuaian. Bila

otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang digunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang

diinginkan.

4. POKOK BAHASAN:

Konsep Traksi

a. Definisi traksi

Traksi adalah suatu gaya yang langsung pada daerah tertentu dan diberikan senatural mungkin untuk

menarik otot. Untuk mengaplikasikan gaya tersebut dibutuhkan tali, katrol dan dengan pmberat itu

sendiri. Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau

gangguan pada tulang dan otot. Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian

tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang

berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi

manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan

tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal.

b. Tujuan traksi

Untuk mengurangi dan atau immobilisasi frakrur tulang agar terjadi pemulihan

Untuk mempertahankan kesejajaran tulang yang tepat

Untuk mencegah cedera pada jaringan lunak

Untuk memperbaiki, mengurangi atau mencegah deformitas

Untuk mengurangi spasme otot dan nyeri

Untuk merawat kondisi inflamasi dengan immobilisasi sendi (mis artritis atau tuberkulosis)

c. Prinsip pemasangan traksi

Tali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik

Berat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan pemberat agar reduksi dapat

dipertahankan

Pada tulang-tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus

Traksi dapat bergerak bebas dengan katrolPage 24 of 8

Page 3: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

Pemberat harus cukup tinggi di atas permukaan lantai

Traksi yang dipasang harus baik dan terasa nyaman

d. Klasifikasi traksi

Traksi Kulit

Alat yang memiliki tarikan yang diterapkan pada kulit dan jaringan lunak yang diterapkan pada kulit dan

jaringan lunak melalui penggunaan pita atau sabuk traksi dan sebuah system tali, katrol dan pemberat.

Pita atau sabuk traksi seing dibuat dar karet busa atau kain yang memiliki lubang angina dan bagian

belakangnya dapat berperekat atau tidak berperekat. Traksi kulit yang berperekat digunakan untuk

traksi continue. Sementara yang tidak berperekat digunakan secara intermitten, traksi tersebut dapat

dengan mudah dilepaskan dan dipasang kembali.

Hal ini bisa dilakukan dalam cara yang bervariasi : ekstensi adhesive dan non adhesive kulit, splint, sling,

sling pelvis, dan halter cervical. Dikarenakan traksi kulit diaplikasikan kekulit kurang aman, batasi

kekuatantahanan traksi. Dengan kata lain sejumlah berat dapat digunakan. Berat harus tidak melebihi

(3-4 kg). Traksi kulit digunakan untuk periodeyang pendek dan lebih sering untuk manajemen temporer

fraktur femur dandislokasi serta untuk mengurangi spasme otot dan nyeri sebelum pembedahan.

Biasanya pada anak-anak dengan beban pemberat 1/10 kg BB.

Untuk usia kurang 3 th misalnya :

Buck’s extention traction

Bryant’s traction

Page 25 of 8

Page 4: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

Traksi bryan merupakan adaptasi dari Buck ekstension untuk menstabilkan fraktur femur atau

memperbaiki dislokasi pinggul kongenital pada anak yang masih muda dengan berat di bawah 17,5 kg.

Traksi kulit digunakan baik pada tungkai yang sakit maupun tungkai yang tidak sakit untuk

mempertahankan posisi tungkai yang sakit. Palang yang melebar yang dikaitkan pada sabuk atau

pengaturan posisi katrol dapat mempertahankan kesejajaran kaki.

Untuk usia 3-12 th biasanya

Hamilton Russel’s traction

Traksi Skeletal

Page 26 of 8

Page 5: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

Diterapkan dengan cara memasukkan pin logam, kabel atau penjepit secara langsung kedalam atau

melalui tulang. Alat logam tersebut kemudian dikaitkan ke sebuah system tali, katrol adan pemberat

dengan menggunakan rangka logam yang terhubung pada tempat tidur.

Untuk melakukan ini berat yang besar dapat digunakan. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang

tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur

membutuhkan traksi jangka panjang. Biasanya pada orang dewasa dengan pemberat 1/7 kg BB.

Misalnya :

Braun-Bohler frame (statis),

Balans suspension traction (dinamis)

Traksi Manual

Page 27 of 8

Page 6: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

Merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara langsung pada tulang

dengan kawat atau pins. Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap

seseorang di bagian tubuh yang terkena melaluitangan mereka.

Dorongan ini harus constant. Traksi manual digunakan untuk mengurangi fraktur sederhana sebelum

aplikasi plesrer atau selama pembedahan.Hal ini juga digunakan selama pemasangan traksi dan jika

ada kebutuhan secara temporal melepaskan berat traksi.

Traksi dapat digunakan secara continue atau intermitten. Traksi continue (skeletal/kulit) dipasang dan

dilepaskan oleh praktisi terlatih yang bertanggung jawab untuk menangani bagian tubuh yang sakit pada

saat tidak menggunakan traksi. Traksi intermitten (traksi kulit tanpa perakat) dapat dipasang dan

dilepaskan oleh perawat dengan urutan benar. Kulit hanya bisa dapat menahan sekitar 5 kg traksi pada

orang dewasa. Jika lebih dari ini tahanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan dalam menjaga reduksi,

traksi tulang mungkin diperlukan. Hindari traksi tulang pada anak-anak- plate pertumbuhan dapat

dengan mudah hancur dengan pin tulang. Setiap tahanan diperlukan tahanan yang berlawanan. Jika

traksi mendorong tungkai kedistal pasien akan meluncur turun melalui katrol, dan traksi tidak akan

menjadi efektif. Berikan tahanan yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari kasur pada blok

tertentu. Dengan merubah tempat tidur pada arah berlainan tendensi untuk meluncur akan ditahan.

Pada traksi servikal sisi depan dari tempat tidur harus ditinggikan, dan dengan traksi Dunlop sisi tempat

tidur dekat dengan luka membutuhkan elevasi

e. Perlengkapan traksi

Perlengkapan berikut ini digunakan untuk sebagian besar traksi kulit dan traksi tulang, yaitu:

Rangka di atas kepala (overhead frame) : rangka ini terhubung dengan tempat tidur rumah sakit

dan terdapat alat untuk mengaitkan peralatan traksi. Setiap rangka mempunyai minimal 2 palang

tegak dan satu palang di atas kepala.

Trapeze dipasang pada rangka di atas kepala, trapeze dapat digunakn oleh klien untuk bergerak di

tempat tidur, kecuali di kontraindikasi untuk kesehatan klien.Page 28 of 8

Page 7: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

Kasur yang keras untuk mempertahankan kesejajaran tubuh dan efisiensi traksi kasur yang keras

merupakan hal yang essensial. Beberapa tempat tidur berisi benda padat bukan pegas, untuk

memberikan sanggahan yang keras.

Tali, katrol, gantungan pemberat dan pemberat

f. Komplikasi traksi

Pneumonia

Tromboplebitis

Pressure Ulcers

Infeksi Saluran Kemih dan Calculi

Konstipasi

5. REFERENSI

Caroll, Lisa. (2007). Acute Medicine, a handbook for nurse practitioners. John Willey and Sons Ltd.

Hopper D.P & William S.L. (2007). Understanding Medical Surgical Nursing third edition. Philadelphia : F.A

Davis Company.

Keogh J, Jackson D & DiGiulio M. (2007). Medical Surgical Nursing Demystified: a self- teaching guide.

McGraw-Hill.

Mohn-Brown L.E, LeMone P & Burke K.M. (2007). Medical-Surgical Nursing Care second edition. New

Jersey : Pearson Prentice Hall.

Porth CM and Matfin G. (2009). Pathofisiologi, concept of altered health states, 8th edition. Lippincott

Williams and Wilkins.

Smeltzer C.S & Bare Brenda.(2003). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. 10th

Edition. Philadelphia: Lippincott

6. EVALUASI

A. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)

Page 29 of 8

Page 8: Prosedur 4 Pemasangan Traksi

Brawijaya University 2012Mata Kuliah / MateriKuliah

1. Jelaskan pengertian dan tujuan dari pemasangan traksi

2. Jelaskan prinsip pemasangan traksi

3. Jelaskan jenis-jenis traksi

4. Jelaskan perlengkapan dan komplikasi pemasangan traksi

B. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

C. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)

Melakukan jurnal reading tentang pencegahan komplikasi pemasangan traksi

Page 30 of 8