BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu komponen penting yang menunjang kehidupan manusia. Kebutuhan air semakin meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas. Sedangkan kualitas dan kuantitas sumber-sumber air seperti air sungai, danau, wadukdan air tanah terus menerus menga lami penu runan [1]. Beberapa teknologi telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih, salah satunya adalah teknologi membran reverse osmosis(membran R! [2, 3]. "ekno lo gi me mbra n Rsecara luas di gunakan unt uk me mprod uksi air dengan kualitas tinggi baik skala kecil maupun besar di berbagai belahan dunia [2]. #atatan penjualan m odul membran Rpada tahun $%%& m encapai angka yang cukup besar yaitu 'juta )S dolar [4]. "eknologi ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan proses pemisahan kon*ensional yaitu dapat bekerja secara kontinyu, energi yang diperlukan lebih rendah, mudah dikombinasikan dengan proses pemisahan yang lain, serta mudah dalam penyesuaian kapasitas [5]. +i ndonesia, membran Rjuga telah banyak digunakan dalam proses pemurnian air skala rumah tangga dengan tekanan operasi yang rendah [6].erkembangan yang pesat dalam industri membran Rmenuntut perbaikan teknol ogi ke arah kesemp urnaan, termasuk usaha untuk meminimalisas i kelemahan- kelemahan yang dapat menurunkan kinerja membran. Salah satu kelemahan membran Rada lah te rja di ny a scaling[7, 8]. Sca li ng dapat dide/inisikan sebagai proses terbentuknya lapisan oleh material berupa komponen-komponen non organik yang tidak dii nginkan pada permuk aan membran. Scalingyang terjadi pada permukaan membran Rsecara signi/ikan dapat mengurangi e/isiensi proses yaitu mengurangi /luks pada permeat (produk! dan mengurangi rejeksi garam-garam yang terkandung $
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Air merupakan salah satu komponen penting yang menunjang kehidupan
manusia. Kebutuhan air semakin meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sedangkan kualitas dan kuantitas sumber-sumber air seperti air sungai, danau, waduk
dan air tanah terus menerus mengalami penurunan [1]. Beberapa teknologi telah
dikembangkan untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih, salah satunya adalah
teknologi membran reverse osmosis (membran R! [2, 3].
"eknologi membran R secara luas digunakan untuk memproduksi air
dengan kualitas tinggi baik skala kecil maupun besar di berbagai belahan dunia [2].
#atatan penjualan modul membran R pada tahun $%%& mencapai angka yang cukup
besar yaitu ' juta )S dolar [4]. "eknologi ini memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan proses pemisahan kon*ensional yaitu dapat bekerja secara
kontinyu, energi yang diperlukan lebih rendah, mudah dikombinasikan dengan proses pemisahan yang lain, serta mudah dalam penyesuaian kapasitas [5]. +i ndonesia,
membran R juga telah banyak digunakan dalam proses pemurnian air skala rumah
tangga dengan tekanan operasi yang rendah [6].
erkembangan yang pesat dalam industri membran R menuntut perbaikan
teknologi ke arah kesempurnaan, termasuk usaha untuk meminimalisasi kelemahan-
kelemahan yang dapat menurunkan kinerja membran. Salah satu kelemahan membran
R adalah terjadinya scaling [7, 8]. Scaling dapat dide/inisikan sebagai proses
terbentuknya lapisan oleh material berupa komponen-komponen non organik yang
tidak diinginkan pada permukaan membran. Scaling yang terjadi pada permukaan
membran R secara signi/ikan dapat mengurangi e/isiensi proses yaitu mengurangi
/luks pada permeat (produk! dan mengurangi rejeksi garam-garam yang terkandung
2a'3 4-$4 0-0 '-$ $-1 hingga $K 3 .'-$.4 .'-4 hingga $ 4-$ hingga $
#a'3 1-0 4-1 1-% hingga $ hingga $5g'3 '-6 -0 $-4 hingga 7 hingga $8e'3 hingga 0 .$-4 hingga .$ hingga .$ hingga '#l- 0-0 4-' 4-$4 $-4 hingga $
20- .4-4 .4-$ $-' $-1 hingga $
9#0- $-6 '-'4 $4-0 4-' hingga $
S1'- $-' $-0 4-4 hingga $ hingga $Si0 hingga 1 $-' 0-& $-0 hingga 0
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang
scaling yang terjadi pada membran R. Sheikholeslami ('0! meninjau scaling dari
segi kinetika dan termodinamikanya [0], :ang ('4! dan 5usto/a ('7!
mengamati scaling yang diakibatkan oleh keberadaan #a#0 (kalsium karbonat!,
#aS1 (kalsium sul/at! dan Si' (silika! pada umpan dengan mempertimbangkan
adanya pengaruh ion satu dengan yang lainnya [4, 7] serta penelitian-penelitian lainyang menyimpulkan bahwa penebalan lapisan non organik pada permukaan membran
dapat menurunkan permeabilitas dari membran dan meningkatkan tekanan operasi
sistem yang menjadikan proses membran tidak ekonomis [1, 11].
+alam upaya meminimalisasi scaling, beberapa metode dikembangkan untuk
memperkirakan kondisi batas operasi yang aman dan derajat saturasi garam-garam
terlarut untuk potensi scaling #a#0 seperti Langelier Saturation Index (;S!, Stiff
Davis Stability Index dan Ryznar Stability Index [4].
Scaling yang terjadi pada membran R biasanya diawali dengan polarisasi
konsentrasi akibat rejeksi garam-garam terlarut oleh membran pada saat proses. Suatu
saat garam-garam tersebut akan mengalami keadaan supersaturasi yang diikuti oleh
pembentukan inti kristal dan pertumbuhan kristal [4]. 5etode yang selama ini
digunakan untuk mengendalikan scaling adalah membatasi /luks permeat (produk!
selama proses pemisahan sehingga dapat menurunkan rejeksi <at terlarut danmemperlambat larutan mencapai keadaan supersaturasi [0]. Kelemahannya, adalah
produk yang dihasilkan kuantitasnya tidak maksimal. #ara lain adalah penambahan
antiscalant sebagai penghambat proses scaling, yaitu dengan menambahkan sejumlah
chemical agent pada umpan secara berkala [12], proses ini dapat menghambat
pembentukan inti kristal [12]. Beberapa penelitian menggunakan metode
penambahan antiscalant seperti 9anson, et all ($%%&! membandingkan 4 jenis
antiscalant dan bereksperimen pada umpan yang memiliki nilai Langelier Saturation Index (;S! '.'-'.6. Al Shammiri, et all ('! membandingkan dua jenis antiscalant
dengan menganalisa parameter operasi seperti, perbedaan tekanan, kualitas produk,
rejeksi dan laju alir produk [4]. 5etoda penambahan antiscalant sangat
menguntungkan jika diterapkan di instalasi skala besar, namun untuk instalasi skala
kecil seperti rumah tangga, penambahan antiscalant merupakan metode yang
kompleks, ditinjau dari segi peralatan dan prosedur serta penakarannya.
5etode autoflush (hydraulic cleaning ! cocok diterapkan untuk membran R
skala rumah tangga. 5etode ini berbasis pada teknik mekanis penghentian tekanan
operasi selama beberapa waktu sehingga pada waktu tersebut umpan akan
mendepolarisasi konsentrasi yang terdapat di permukaan membran [13]. 5etode
autoflush tidak menggunakan chemical agent dan secara otomatis bekerja saat proses
ada @ambar '.'.a. air mengalir dari konsentrasi <at terlarut rendah ke
konsentrasi <at terlarut tinggi sampai kesetimbangan kimia pada larutan terjadi. Saat
kesetimbangan, perbedaan tekanan antara dua sisi membran sebanding dengan
tekanan osmosis larutan dan untuk membalikkan aliran air (pelarut!, maka larutan
yang memiliki konsentrasi <at terlarut tinggi harus diberi tekanan yang lebih besar
dibandingkan tekanan osmosisnya seperti yang terlihat pada @ambar '.'.b. [16].
ada sistem pemisahan air, akan dihasilkan air murni dari konsentrasi <at terlarut
tinggi ke konsentrasi rendah rendah dengan menggunakan konsep reverse osmosis.
2.1.3. $"e e!ran eer%e %*%$%
5embran R adalah membran dengan ukuran pori 'nm yang terdiri dari
lapisan /ilm tebal. Air akan berpindah dari sisi umpan ke sisi permeat dengan proses
di/usi dengan tekanan sebagai driving force [7]. 5embran R bertindak sebagai
barrier yang bersi/at semi permeabel yang dengan mudah melewatkan komponen
secara selekti/ (pelarut, biasanya air! dan menghalangi <at terlarut secara parsial
maupun keseluruhan. @radien potensial kimia pada membran menghasilkan driving force -Cs yaitu gradien potensial kimia <at terlarut, biasanya berupa perbedaan
konsentrasi dan -Cw yaitu gradien potensial kimia pelarut, biasanya berupa
perbedaan tekanan yang mendorong larutan untuk melewati membran [16]. roses
yang terjadi pada membran R merupakan proses hiper/iltrasi yang dapat menahan
komponen-komponen seperti bakteri, garam, gula, protein, serta komponen lain yang
memiliki berat molekul lebih dari $4-'4 daltons [7].
5embran R yang paling sering digunakan dalam industri pemurnian air
adalah membran yang berbahan selulose asetat (#A!, selulose triasetat (#"A!, dan
poliamida (A!. erbedaan diantara ketiga jenis membran R dapat dilihat pada
p9 p9 '-& p9 1-% p9 '-$$"emperatur 4#-0# 4#-04# 4#-4#Ketahanan terhadap serangan bakteri
;emah Kuat Sangat kuat
Ketahanan terhadap klorin -$ ppm -0 ppm -.$ ppm-Rejeksi terhadap garam saat 6 psi
&4-%'D %'-%6D %1-%&D
Rejeksi terhadap nitrat saat 6 psi 0-4D 1-6D 7-%D#ost relati/ Rendah 5enengah "inggi
Selain material membran, desain modul membran juga berpengaruh pada
kee/ekti/an membran R sebagai salah satu teknologi pemisahan. Eenis modul
membran antara lain plate-and-frame, tubular , spiral-ound , dan hollo-fiber .
5odul plate-and-frame terdiri dari lembaran membran yang disusun pada rangka
yang memiliki jarak tertentu satu dengan yang lainnya. 5odul tubular terdiri dari
membran berbentuk pipa berdiameter $.0 cm, disusun pada pipa stainless steel .5odul spiral-ound terdiri dari lembaran membran yang disusun lalu digulung
menyerupai gulungan kain. 5odul ini lebih e/ekti/ dari segi teknis dan ekonomi
apabila dibandingkan dengan modul plate-and-frame dan tubular . 5odul hollo-
fiber terdiri dari banyak membran berbentuk pipa kapiler dengan diameter F ' Cm
yang ditempatkan pada *essel bertekanan. 5odul ini memiliki kelemahan antara lain
sangat mudah terkena fouling dan tidak dapat diterapkan pada beberapa proses
pemisahan [16].
5emban R telah banyak diterapkan diberbagai bidang termasuk desalinasi
air laut dan air payau, penanganan air limbah, industri makanan dan minuman,
separasi biomedical , puri/ikasi air untuk air minum dan kebutuhan industri. Selain itu
Induction time dide/inisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk mencapai
pembentukan kristal dari keadaan supersaturasi. Induction time sangat dipengaruhi
oleh derajat supersaturasi dan temperatur. erpindahan komponen-komponen <at
terlarut ke permukaan membran (crystal transportation! dipengaruhi oleh berbagai
macam proses seperti di/usi, sedimentasi, turbulen, dan thermoporesis. Sedangkan pengikatan kristal mengacu pada proses terikatnya <at terlarut pada permukaan
membran yang dipengaruhi gaya 'an der "alls, elektrostatik, tegangan permukaan,
dan properties dari <at terlarut seperti densitas, elastisitas serta kondisi
permukaannya. Saat pertumbuhan kristal pada permukaan membran konstan, maka
akan terjadi kesetimbangan antara deposisi dan perpindahan kristal (removal !. roses
ageing akan terjadi sesaat setelah proses deposisi. ada tahap ini dimungkinkan
terjadi perubahan struktur kimia atau kristal yang akan menaikkan atau menurunkan
kekuatan dari deposisi tersebut.
Scaling adalah proses fouling akibat akumulasi garam-garam non organik.
ada kondisi tersebut, garam yang terlarut dalam umpan terkonsentrasi melebihi
batas kelarutannya. ada saat scaling , terjadi pembentukan kristal garammineral
ada proses pemurnian air menggunakan membran R, garam-garam seperti
#a#0, #aS1 dan silika adalah jenis garam yang mudah membentuk scale (kerak!.
leh karena itu, untuk menghindari penurunan kinerja dari membran akibat scaling
perlu diketahui seberapa besar potensi scaling dan batasan-batasan pada saat proses
pemisahan terjadi [7, 2]. Beberapa metode dikembangkan untuk memprediksikan
potensi scaling , khususnya scaling potential index untuk kalsium karbonat #a#0
yang sering diterapkan dalam industri adalah Langelier Saturation Index (;S!, Stiff
Davis Stability Index (S+S! dan Ryznar Stability Index (RS! [7].
A. Langelier Saturation nde! "LS#
;angelier Saturation nde= (;S! adalah metode yang digunakan untuk
memprediksi stabilitas kalsium karbonat dalam air. ;S ini dapat memprediksikan
keadaan kalsium karbonat apakah membentuk endapan, larut atau berada pada
kesetimbangan dengan air [21].
;angelier mengembangkan metode untuk memprediksi p9 saat kalsium
karbonat berada dalam kondisi jenuh yang disebut p9s. 5etode ini dapat digunakan
pada sistem air yang mengandung "+S kurang dari $. mg;. ;S dide/inisikansebagai delta antara p9 aktual sistem dengan p9 saturasi pada keadaan jenuh [7, 21].
"abel '.'. menunjukkan nilai ;S berdasarkan potensi scaling yang terdapat dalam
larutan.
a!el 2.2. P*ten%$ Scaling Ber'a%arkan N$la$ LI [10]
LI P*ten%$al Scaling
(-! "idak ada potensi terjadinya scaling dan air akan melarutkan
#a#0(3! Scaling dapat terjadi dan #a#0 akan terendapkan5endekati nol Ambang batas dari potensi scaling . Kualitas air dan perubahan