B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahkluk hidup paling sempurna dimuka bumi ini, manusia sangat membutuhkan air bersih sebagai kebutuhan penghidupan sehari-hari. Dengan adanya usaha pengolahan air bersih, maka negara diseluruh belahan dunia membentuk instansi atau perusahaan air bersih. Di Indonesia khususnya mempunyai perusahaan pengolahan air bersih dengan nama Perusahaan Air Minum (PAM) dan membuat cabang disetiap provinsi bernama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang ditangani langsung oleh Pemerintah Daerah Tingkat I, Di Provinsi Sumatera Utara bernama PDAM Tirtanadi. PDAM Tirtanadi ini yang sebelumnya sebagai penyalur air bersih ke setiap rumah tangga, perkantoran, pabrik, dan lain-lainnya di Sumatera Utara. PDAM Tirtanadi adalah satu-satunya PAM terbaik dari zaman Hindia Belanda dahulu yang memberikan penyaluran air bersih kepada setiap konsumen. Dengan 1
55
Embed
Proposal Skripsi Hubungan Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Konsumen PDAM Tirtanadi Sunggal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai mahkluk hidup paling sempurna dimuka bumi
ini, manusia sangat membutuhkan air bersih sebagai
kebutuhan penghidupan sehari-hari. Dengan adanya usaha
pengolahan air bersih, maka negara diseluruh belahan
dunia membentuk instansi atau perusahaan air bersih. Di
Indonesia khususnya mempunyai perusahaan pengolahan air
bersih dengan nama Perusahaan Air Minum (PAM) dan
membuat cabang disetiap provinsi bernama Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) yang ditangani langsung oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I, Di Provinsi Sumatera Utara
bernama PDAM Tirtanadi.
PDAM Tirtanadi ini yang sebelumnya sebagai
penyalur air bersih ke setiap rumah tangga,
perkantoran, pabrik, dan lain-lainnya di Sumatera
Utara. PDAM Tirtanadi adalah satu-satunya PAM terbaik
dari zaman Hindia Belanda dahulu yang memberikan
penyaluran air bersih kepada setiap konsumen. Dengan
1
jumlah karyawan yang hampir mencapai 30 orang pada
pertengahan tahun 2011 di PDAM Tirtanadi Cabang
Sunggal,
Setelah menjadi salah satu cabang yang sebelumnya
berupa cabang instalasi PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal
sangat berpengaruh terhadap penyaluran air bersih dan
pengelolaan air limbah dikawasan Medan Sunggal. Agar
sesuai dengan judul diatas untuk penelitian penulis
mengambil lokasi PDAM Cabang Sunggal sebagai tempat
riset penelitian agar sesuai dengan judul dan tempat
penulis sebelumnya melaksanakan tugas magang yang
sebelumnya ditugaskan oleh Universitas Pembinaan
Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan.
Dikarenakan adanya hubungan yang terjalin antara
perusahaan air minum tersebut dengan konsumen pengguna
air bersih khususnya di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal
Medan yang ingin diteliti dan analisa seperti apa
hubungan antara kedua belah pihak tersebut, sebuah
perusahaan besar pasti memiliki dinamika dalam
menghadapi pergerakan dan perkembangan zaman. Hal ini
2
tentu perusahaan harus memperhatikan peningkatan
kualitas pelayanan yaitu salah satunya memperoleh
kepuasan dari konsumen.
Tentunya masalah dinamika kinerja karyawan
perusahaan yang berhubungan langsung ke konsumen ini
sering ada situasi positif dan negatif dalam
kinerjanya, apakah itu hubungan baik atau buruk, hal
tersebutlah yang menjadi alasan dalam pemilihan judul
untuk mengetahui bagaimana kepuasan konsumen terhadap
kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal, maka jalinan
hubungan kinerja karyawan dengan konsumen harus dijaga
dengan baik sebagai peningkatan pelayanan dari PDAM
Tirtanadi Cabang Medan Sunggal.
Karena hal tersebut diatas judul skripsi yang
ingin disusun oleh penulis, yaitu “Hubungan Kinerja
Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Perusahaan
PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan”.
3
B. Perumusan Masalah
Masalah yang sering dihadapi oleh PDAM Tirtanadi
Cabang Sunggal Medan biasanya tidak jauh berbeda dengan
yang sering dijumpai pada masalah di PDAM Tirtanadi
Sumatera Utara Medan, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah adanya hubungan yang kurang baik
antara kinerja karyawan terhadap kepuasan konsumen PDAM
Tirtanadi Cabang Sunggal Medan.
C. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto (2002) hipotesis adalah jawaban
bersifat sementara dari permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data-data yang telah terkumpulkan.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut, penulis
mengadakan penelitian dengan mengemukakan hipotesis
sebagai berikut :
4
1. Hipotesis Nihil (H0)
Hipotesis nihil dari penelitian ini adalah
“Kurangnya kinerja karyawan yang berhubungan
dengan terjadinya ketidakpuasan pada konsumen
pada perusahaan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal
Medan”.
2. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis kerja dari penelitian ini adalah
“Terjalinnya hubungan baik antara karyawan
terhadap konsumen yang merasa puas atas kinerja
PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan”.
Dengan demikian menjadi ketentuan jika hipotesis
kerja terbukti, maka hipotesis nihil tersebut diatas
ditolak yang berarti “Terjalinnya hubungan baik antara
karyawan terhadap konsumen yang merasa puas atas
kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan”.
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
5
Penelitian dari penulisan proposal judul ini
bertujuan untuk :
Untuk mengetahui keseimbangan kinerja karyawan
dengan rasa kepuasan konsumen tentang pelayanan
perusahaan dan memberikan hasil penelitian
sebagai saran yang akurat kepada perusahaan
untuk pengembangan kinerja karyawan.
Untuk mengetahui Indeks Kepuasan Pelanggan air
bersih dan air limbah di PDAM Tirtanadi Cabang
Sunggal, selanjutnya penelitian ini juga dapat
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
ketidakpuasan pelanggan.
Untuk mengetahui keinginan dan kemampuan
membayar (willingness and ability to pay)
pelanggan air bersih dan air limbah.
6
b. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Manfaat Bagi Penulis
Sebagai wahana dalam meningkatkan wawasan dan
menerapkan ilmu yang telah dipelajari
dibangku kuliah khususnya yang berkaitan
dengan hubungan kinerja karyawan terhadap
kepuasan konsumen.
Dapat mengetahui masalah yang didapati dalam
ruang lingkup perusahaan dan menerapkan ilmu
yang telah dipelajari dibangku kuliah serta
dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang
menganalisa sebuah perusahaan.
b. Manfaat Bagi Penulis Lain
Sebagai bahan referensi dan acuan perbandingan
dalam penelitian yang sama pada masa yang akan datang.
c. Manfaat Bagi Perusahaan dan Konsumen
7
Manfaat bagi perusahaan tempat dilaksanakan riset
penelitian Manfaat riset penelitian ini terbagi atas
dua hal pokok, yaitu bagi perusahaan dan bagi konsumen.
Bagi perusahaan, yaitu :
Penelitian ini merupakan tolok ukur dalam
meningkatkan kinerja perusahaan dan
mengidentifikasi secara spesifik perbaikan dan
pengembangan aspek pelayanan.
Penelitian ini menjadikan masukan bagi
perencanaan dan pengembangan perusahaan dan
dapat menimbulkan iklim yang kondusif bagi para
staff untuk bertindak dengan orientasi pada
konsumen.
Perusahaan dapat mengevaluasi hasil kinerja
yang telah diteliti oleh mahasiswa dan
menjadikannya sebagai saran yang dapat
membangun perkembangan perusahaan.
Perusahaan dapat menyeleksi karyawan yang
dinilai memiliki sisi positif dan negatif dalam
8
melaksanakan pekerjaannya baik didalam kantor
maupun petugas dilapangan.
Menjadikan prioritas utama dalam penyuluhan
penerimaan karyawan kedepan nantinya dan
menggunakan analisa riset sebagai media
langsung untuk mengetahui hasil kinerja dan
tanggapan dari konsumen.
Adapun manfaat bagi konsumen, yaitu penelitian ini
bermanfaat sebagai sarana penyampaian keluhan,
inspirasi dan media komunikasi yang konstruktif
sekaligus sarana partisipasi pelanggan dalam penentuan
kebijakan perusahaan. Selanjutnya, penelitian ini juga
merupakan sarana yang dapat menimbulkan rasa turut
memiliki terhadap aset dan fasilitas perusahaan.
Demikianlah hal-hal yang menjadi pembahasan
tentang apa tujuan dan manfaat penelitian yang
dirasakan oleh banyak pihak. Terkadang hal dalam
mendapatkan solusi dari dinamika masalah yang hadir
adalah sesuatu yang tergolong sulit untuk diselesaikan
dengan mudah.
9
E. Metode Analisa
Metode analisa dalam penelitian ini adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif,
proses analisa penelitian ini menggunakan dua macam
statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial (Sugiyono, 2011).
Sugiyono (2011) lebih lanjut menjelaskanbahwa statistik deskriptif adalah statistik yangdigunakan untuk menganalisis data dengan caramendeskrisikan atau menggambarkan data yang telahterkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksudmembuat kesimpulan yang berlaku untuk umum ataugeneralisasi.
Sugiyono (2010) juga menjelaskan statistikinferensial (sering juga disebut statistikinduktif atau probabilitas) adalah teknik yangdigunakan untuk menganalisis data sampel danhasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistikini akan cocok digunakan bila sampel diambil daripopulasi yang jelas dan teknik pengambilan sampeldari populasi itu dilakukan secara acak (random).
Sugiyono (2010) juga menjelaskan bahwapenelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatifadalah “Metode penelitian yang berlandaskan padasifat positivisme, digunakan untuk meneliti padapopulasi atau sampel tertentu, teknik pengambilansampel pada umumnya dilakukan secara acak(random), pengumpulan data menggunakan instrumenpenelitian, analisa data bersifat kuantitatif ataustatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesisyang telah ditetapkan.
10
Sebelumnya (Sugioyono, 2010) juga mengartikanbahwa penelitian yang menggunakan pendekatankuantitatif atau deduktif yang bertujuan untukmenguji hipotesis merupakan penelitian yangmenggunakan penelitian kuantitatif. penelitian inidisebut juga dengan penelitian tradisional(traditional), positivis (positivist), eksperimental(experimental), atau empiris (empiricist). Jenispenelitian yang termasuk dalam pandanganpenelitian kuantitatif dibedakan berdasarkantujuan penelitian dan karakteristik masalah.
Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang
menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis
data dengan prosedur statistik.
Dalam melakukan proses penelitian, telah
dijelaskan dalam melaksanakan penelitian harus
menganalisa sebelum proses observasi penelitian
dilaksanakan harus dirancang metode-metode analisa
data. Sudah jelas pada awal paragraf tentang pengertian
metode penelitian, yaitu cara-cara pengumpulan data
informasi dan nilai variabel dari penelitian.
11
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan
sebagai berikut :
1. Data Primer, adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiono,
2004). Disini peneliti melakukan data dengan
cara Observasi (Pengamatan), yang mana dalam
hal ini peneliti mengadakan observasi langsung
terhadap kegiatan karyawan pada perusahaan
tersebut. Peneliti juga melakukan penelitian
dengan cara Interview (Wawancara).
2. Data Sekunder, adalah sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiono, 2004). Disini peneliti melakukan
pengumpulan data dengan mencari sumber tulisan
dari media (buku, internet, dan majalah).
Demikian metode analisa data yang akan digunakan
dalam proses riset penelitian. Selanjutnya penulis akan
membahas bentuk kerangka pemikiran dari penelitian ini.
12
F. Kerangka Pemikiran
Setelah mengetahui latar belakang alasan pemilihan
judul, pemilihan lokasi penelitian, perumusan masalah
dan hipotesis permasalahan serta mengetahui tujuan dan
manfaat penelitian. Gambar kerangka pemikiran dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1Kerangka Pemikiran Hubungan Kinerja Karyawan
Terhadap Kepuasan Konsumen
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2010) bahwa
kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
13
Variabel XKinerja Karyawan
1. Kualitas (Quality)2. Kuantitas (Quantity)3. Ketepatan Waktu4. Sumber Daya5. Pengawasan Kerja6. Hubungan PersonalBernardin dan Rusel
Variabel YKepuasan Konsumen
1. Tidak adanya keluhan.
2. Perasaan puas pada jasa.
3. kesesuaian dan
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka pemikiran berupa susunan hipotesis dan
teori-teori sesuai dengan identifikasi atau pengenalan
dari sebuah permasalahan. Dalam hal ini kerangka
pemikiran yang digunakan berbentuk uraian penelitian
deskriptif sesuai dengan pendapat Sugiyono tentang
penelitian deskriptif, yaitu digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang ilmiah, (sebagai lawannya yang
bereksperimen).
Dimana peneliti adalah instrumen kunci,pengambilan sampel sumber data dilakukan secarabertujuan arah dan sangat jelas dan (purposive andsnowball) dan hasilnya lebih menekankan kepada maknadaripada generalisasi. Hal yang penting dalam menyusunkerangka pemikiran adalah perlunya dipahami dengan baikteori-teori yang akan dijabarkan (Sugiyono, 2010).
Teori yang hadir pada penelitian ini bersifat umum
dan sederhana, maka analisa sosial yang hadir sudah
bisa dijadikan sebagai teori sebagai sarana penelitian,
yaitu teori tentang banyaknya pendapat akan kinerja
14
karyawan PDAM Tirtanadi dengan kepuasan yang dirasakan
oleh konsumen sebagai pengguna layanan jasa.
Dasar teori yang dijadikan sebagai pijakanjika menggunakan penelitian ini adalah adanyainteraksi simbolik dari suatu gejala dengan gejalalainnya yang ditafsir berdasarkan dengan apa yangsering dibicarakan oleh masyarakat sebagaikonsumen dari perusahaan yang bersangkutan (TeguhAditya, 2008).
Kerangka berpikir merupakan sintesa tentanghubungan antar variabel yang disusun dari berbagaiteori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teoriyang telah dideskripsikan tersebut selanjutnyadianalisis secara kritis dan sistematis, sehinggamenghasilkan sintesa tentang hubungan antarvariabel yang diteliti (Sugiyono 2010).
Jelas saja dari begitu banyaknya teori yang
diangkat oleh para ilmuan dan para ahli terdahulu
semuanya hampir tertuju pada satu titik yaitu
penelitian kuantitatif.
15
B A B II
URAIAN TEORITIS
A. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut penulis dari berbagai media yang telah
dipelajari, kinerja merupakan suatu kondisi yang harus
diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu
untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu
instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu
organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak
positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.
Berikut beberapa pengertian kinerja :
Kinerja menurut Mangkunegara (2002)
“Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh
atasan kepadanya. Kinerja karyawan juga dapat
diartikan sebagai suatu hasil dan usaha
16
seseorangyang dicapai dengan adanya kemampuan dan
perbuatan dalam situasi tertentu”.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson
Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2002),
“Menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan”.
Individu yang memiliki kinerja yang tinggi
memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a)
berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri,
(c) berpengendalian diri, (d) kompetensi.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson(2002) : Adapun faktor-faktor yang mempengaruhikinerja individu tenaga kerja, yaitu :
1. Kemampuan mereka 2. Motivasi 3. Dukungan yang diterima4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan5. Hubungan mereka dengan organisasi.
Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik
kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan
kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu
maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang
17
diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang
diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan bahwafaktor yang memengaruhi kinerja antara lain : a.Faktor kemampuan. Secara psikologis kemampuan(ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi(IQ) dan kemampuan realita (pendidikan), Olehkarena itu pegawai perlu ditempatkan padapekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya. b.Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap(attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi(situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yangmenggerakkan diri pegawai secara terarah untukmencapai tujuan kerja. c. Faktor Mental. Sikapmental merupakan kondisi mental yang mendorongseseorang untuk berusaha mencapai potensi kerjasecara maksimal.
(David C. Mc Cleland, 1997) dalam Mangkunegara
(2002), berpendapat “Ada hubungan yang positif antara
motif berprestasi dengan pencapaian kerja”.
Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif
berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik
baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja)
dengan predikat terpuji.
18
Mc. Clelland, mengemukakan 6 karakteristikdari seseorang yang memiliki motif yang tinggiyaitu : 1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi 2)Berani mengambil risiko 3) Memiliki tujuan yangrealistis 4) Memiliki rencana kerja yangmenyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan.5) Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalamseluruh kegiatan kerja yang dilakukan 6) Mencarikesempatan untuk merealisasikan rencana yang telahdiprogamkan.
Menurut Mangkunegara (2002). Ada 3 faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja : 1) Faktor individu :
sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja 3)
Faktor organisasi : struktur organisasi, desain
pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward
system).
Demikianlah pendapat-pendapat dan teori dari
beberapa ahli tentang pengertian dan sedikit penjelasan
19
dari kinerja karyawan yang dikutip peneliti dari
beberapa buku dan media internet.
2. Indikator Kinerja KaryawanSejalan dengan pendapat di atas Wibowo (2007)
menyatakan bahwa terdapat tujuh indikator kinerja
karyawan. Ketujuh indikator tersebut digambarkan
dalam bentuk bagan dibawah ini :
Gambar 2Indikator Kinerja Karyawan
20
Sumber : Wibowo (2007).
Gambar 2 memberikan pengertian bahwa kinerja
karyawan ditentukan oleh tujuan pekerjaan yang hendak
dicapai dan untuk melakukannya diperlukan adanya motif.
Tanpa dorongan motif untuk mencapai tujuan pekerjaan,
kinerja karyawan tidak akan berjalan dengan baik.
Sebuah perusahaan didirikan tentunya dengan suatu
tujuan tertentu.
Sementara tujuan itu sendiri tidak sepenuhnya akan
dapat dicapai jika karyawan tidak memahami tujuan dari
pekerjaan yang dilakukannya. Artinya, pencapaian tujuan
dari setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan akan
berdampak secara menyeluruh terhadap tujuan organisasi.
Oleh karena itu, seorang karyawan harus memahami
indikator-indikator kinerja sebagai bagian dari
pemahaman terhadap hasil akhir dari pekerjaannya.
21
Indikator-indikator kinerja karyawan sebagaimana
disebutkan di atas memberikan pengertian bahwa
pekerjaan yang dilakukan karyawan dilandasi oleh
ketentuan-ketentuan dalam organisai. Di samping itu,
karyawan juga harus mampu melaksanakan pekerjaannya
secara benar dan tepat waktu.
Dengan demikian, tujuan perkerjaan dan motif
menjadi indikator utama dari kinerja karyawan. Namun
demikian, kinerja karyawan memerlukan adanya dukungan
sarana, kompetensi, peluang, standar, dan umpan balik.
Kaitan diantara ketujuh indikator tersebut digambarkan
oleh Hersey, Blanchard, dan Johnson dengan penjelasan
seperti berikut (Wibowo, 2007).
1) Tujuan
Tujuan pekerjaan merupakan keadaan yang
berbeda yang secara aktif dicari oleh seorang
karyawan untuk dicapai. Pengertian tersebut
mengandung makna bahwa tujuan pekerjaan bukanlah
persyaratan, juga bukan merupakan sebuah
keinginan. Tujuan merupakan sesuatu hasil atau
22
keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai di masa
yang akan datang. Dengan demikian tujuan
menunjukkan arah kemana kinerja karyawan harus
dilakukan.
2) Standar
Standar mempunyai arti penting karena
memberitahukan kapan suatu tujuan dapat
diselesaikan. Standar merupakan suatu ukuran
apakah tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Standar menjawab pertanyaan tentang kapan karyawan
tahu bahwa seorang telah sukses atau gagal dalam
melaksanakan pekerjaan. Kinerja karyawan dikatakan
berhasil apabila mampu mencapai standart yang
ditentukan atau disepakati bersama antara atasan
dan bawahan.
3) Umpan Balik
Umpan balik terutama penting
untuk mempertimbangkan “real goals” atau tujuan
sebenarnya. Tujuan yang dapat diterima oleh
karyawan adalah tujuan yang bermakna dan berharga.
23
Umpan balik merupakan masukan yang dipergunakan
oleh karyawan untuk mengukur kemajuan kinerja,
standar kerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan
balik dilakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan
dan sebagai hasilnya dapat dilakukan perbaikan
kinerja.
4) Alat atau Sarana
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang
dapat dipergunakan untuk membantu menyelesaikan
tujuan pekerjaan dengan sukses. Alat atau sarana
merupakan factor penunjang untuk pencapaian
tujuan. Tanpa alat dan sarana, tugas pekerjaan
spesifik tidak dapat dilakukan dan tujuan tidak
dapat diselesaikan sebagaimana seharusnya.
5) Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki
oleh karyawan untuk menjalankan pekerjaan yang
diberikan kepadanya dengan baik. Orang harus
melakukan lebih dari sekedar belajar tentang
sesuatu, orang harus dapat melakukan pekerjaannya
24
dengan baik. Kompetensi memungkinkan karyawan
mewujudkan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
6) Motif
Motif merupakan alasan atau pendorong bagi
karyawan untuk melakukan sesuatu. Manajer
memfasilitasi motivasi kepada karyawan dengan
insentif berupa uang, memberikan pengakuan,
menetapkan tujuan menantang, menetapkan standar
terjangkau, meminta umpan balik, memberikan
kebebasan melakukan pekerjaan termasuk waktu
melakukan pekerjaan, menyediakan sumber daya yang
diperlukan dan menghapuskan tindakan yang
mengakibatkan disintensif.
7) Peluang
Karyawan perlu mendapatkan kesempatan
untuk menunjukkan prestasi kerjanya. Terdapat dua
faktor yang menyumbangkan pada adanya kekurangan
kesempatan untuk berprestasi yaitu ketersediaan
waktu dan kemampuan untuk memenuhi syarat. Tugas
25
mendapatkan prioritas lebih tinggi, mendapat
perhatian lebih banyak, dan mengambil waktu yang
tersedia. Jika karyawan dihindari karena
supervisor tidak percaya terhadap kualitas atau
kepuasan konsumen, mereka secara efektif akan
dihambat dari kemampuan memenuhi syarat untuk
berprestasi.
Handoko (2001) mendefinisikan penilaian kinerja
atau prestasi kerja (performance appraisal) adalah
proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai
prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan personalia dan
memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang
pelaksanaan kerja mereka.
Sementara itu Simamora (1999) mendefinisikan
penilaian kinerja adalah alat yang berfaedah tidak
hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan,
tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan
karyawan. Pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa
26
dalam penilaian kinerja karyawan tidak hanya semata-
mata menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang
seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja
atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya
layak untuk dinilai.
Bernardin dan Rusel dalam Rucky (2001)mengemukakan ada enam kriteria primer yang dapatdigunakan untuk mengukur prestasi kerja karyawan, yaitu:
1. Quality (kualitas)Merupakan tingkat sejauh mana proses atau
hasil pelaksanaan pekerjaan mendekatikesempurnaan atau mendekati tujuan yangdiharapkan.
2. Quantity (kuantitas)Merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya
jumlah rupiah, jumlah unit atau jumlah sikluskegiatan yang diselesaikan.
3. Timeliness (ketepatan waktu)Merupakan lamanya suatu kegiatan diselesaikan
pada waktu yang dikehendaki, denganmemperhatikan jumlah output lain serta waktuyang tersedia untuk kegiatan lain.
4. Cost effectiveness (sumber daya)Besarnya penggunaan sumber daya organisasi
guna mencapai hasil yang maksimal ataupengurangan kerugian pada setiap unitpenggunaan sumber daya.
5. Need for supervision (pengawasan)Kemampuan karyawan untuk dapat melaksanakan
fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan
27
seorang supervisor / atasan untuk mencegahtindakan yang tidak diinginkan.
6. Interpersonal impact (hubungan personal)Kemampuan seorang karyawan untuk memelihara
harga diri, nama baik dan kemampuan bekerjasamadi antara rekan kerja. Unsur prestasi karyawanyang dinilai oleh setiap organisasi atauperusahan tidak selalu sama, tetapi padadasarnya unsur-unsur yang dinilai itu mencakupseperti hal-hal di atas.
3. Pengaruh Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan akan dapat berjalan dengan
baik apabila didukung oleh faktor-faktor yang baik
pula. Menurut Prawirasentono dalam Ruki (2001)
tanpa adanya faktor pendukung tentunya kinerja
karyawan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan adalah sebagai berikut:
1.Efektivitas dan efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa
dicapai, dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut
efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak
dicari kegiatan mempunyai nilai yang penting dari
28
hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan
ketidakpuasan walaupun efektif dinamakan tidak
efisien. Sebaliknya bila akibat yang dicari-cari
tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut
efisien.
2. Otoritas (wewenang)
Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi
atau perintah dalam suatu perusahaan formal yang
dimiliki (diterima) oleh seorang anggota
perusahaan kepada anggota yang lain
untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai
dengan kontribusinya (sumbangan tenaganya).
Perintah tersebut menyatakan apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam
perusahaan tersebut.
3.Disiplin
29
Disiplin kegiatan karyawan yang bersangkutan
dalam menghormati perjanjian kerja dengan
perusahaan dimana karyawan kerja demi terciptanya
kinerja yang baik.
4. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya dan
kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan
sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Jadi, inisiatif adalah daya dorong kemajuan yang
bertujuan untuk mempengaruhi kinerja perusahaan.
30
B. Kepuasan Konsumen
1. Pengertian Kepuasan Konsumen
Secara konseptual, kepuasan konsumen dapat
digambarkan sebagai berikut:
Menurut Fandi Tjiptono (2001), seorangkonsumen mungkin mengalami berbagai tingkatkepuasan yaitu bilamana kinerja produk tidaksesuai dengan harapannya setelah dikonsumsi makakonsumen itu akan merasa tidak puas sehingga daripembelajaran tersebut konsumen akan kecewa. Namunbila terjadi sebaliknya yaitu kinerjaproduk sesuai dengan persepsi konsumen maka konsumenakan merasa sangat puas sehingga di waktu yang akandatang konsumen bergairah untuk mengkonsumsi produktersebut kembali.
31
3
Menurut Fandy Tjiptono (2000) kepuasan atauketidakpuasan konsumen ialah merupakan responkonsumen terhadap ketidaksesuaian ataudiskonfirmasi yang dirasakan antara harapansebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakanpemakainya. Jadi pada dasarnya kepuasan konsumenmencakup perbedaan terhadap harapan terhadap hasilyang dirasakan oleh konsumen.
Kemudian Fandy Tjiptono (2001) jugamenjelaskan bahwa kepuasan konsumen merupakanevaluasi purna beli dimana alternatif dipilihsekurang-kurangnya memberi hasil yang sama ataumelampaui harapan konsumen, sedangkanketidakpuasan konsumen timbul ketika hasil(outcome) yang tidak sesuai dengan harapan.
Pengertian secara umum Kepuasan Konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang
mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai
dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau
harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira
kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang
puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli
lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga
32
dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan.
Beberapa kutipan teori tentang kepuasan konsumen
Philip Kotler (1997) dalam Suroso (2007)mengemukakan bahwa kepuasan konsumen dapat menjadidasar menuju terwujudnya konsumen yang loyal atausetia. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaanseseorang setelah membandingkan kinerja atau hasilyang dirasakan dibandingkan dengan harapan.
Adapun mengenai kepuasan ini Cravens (1996)dalam Foedjiwati (2005) lebih mengemukakanpemuasan konsumen harus disertai dengan pemantauanterhadap kebutuhan dan keinginan mereka. Kepuasankonsumen akan dipengaruhi oleh sistem pengirimanproduk, performa produk atau jasa, citraperusahaan / produk / merek, nilai harga yangdihubungkan dengan nilai yang diterima konsumen,prestasi karyawan, keunggulan dan kelemahanpesaing.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Philip
Kotler (1993) dalam Suroso (2007) yang menyatakan
kunci untuk mempertahankan konsumen adalah kepuasan
konsumen. Konsumen yang puas akan :
1. Melakukan pembelian secara berulang-ulang.
2. Mengatakan hal yang baik tentang perusahaan
kepada orang lain (rekomendasi).
3. Kurang memperhatikan merek dan iklan produk
pesaing.
33
4. Membeli produk lain dari perusahaan yang
sama.
Menurut Foedjiawati (2005), loyalitaskonsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan darikepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitasmaupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihakperusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen diperusahaan tersebut.
Foedjiawati (2005) menjelaskan bahwa kepuasankonsumen merupakan bagian yang sangat penting dalamloyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan biasanyamengakibatkan pembelian berulang (repeat buying)dan rekomendasi (recommended buying). Jika konsumenpuas akan suatu merek tertentu dan sering membeliproduk tersebut maka dapat dikatakan tingkatkesetiaan konsumen itu tinggi, sebaliknya jikakonsumen tidak terlalu puas akan suatu merektertentu dan cenderung untuk membeli produk denganmerek yang berbeda-beda maka tingkat kesetiaankonsumen terhadap produk tersebut rendah. Karenaitu setiap bagian dari perusahaan harus dapatmemahami bahwa kepuasan adalah hal yang harusdiberikan kepada pelanggannya.
Menurut Amir (2005) dalam Kotler (2000)mengatakan bahwa ”kepuasan konsumen merupakantingkat perasaan seseorang setelah membandingkanantara kinerja produk yang ia rasakan denganharapannya”. Jadi tingkat kepuasan merupakanfungsi dari perbedaan antara kinerja yangdirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawahharapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerjasesuai dengan harapan, maka pelanggan akan puas.
34
Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelangganakan sangat puas.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
2. Indikator Kepuasan Konsumen
Pada penelitian ini ditentukan empatindikator dari variabel Kepuasan Konsumen menurutFandy Tjiptono (2001), yaitu :
1. Tidak ada keluhan atau keluhan yang teratasi.2. Perasaan puas pelanggan pada keseluruhan
produk.3. Kesesuaian dengan expektasi / harapan
pelanggan.4. Pelayanan yang baik.
3. Tinjauan Pelayanan Publik atau Konsumen
Pelayanan adalah setiap kegiatan atas unjuk
kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada
pihak lain yang secara prinsip intangileble dan
35
tidak menyebabkan pemindahan kepemilikan apapun,
produksinya bisa juga tidak terikat pada suatu
produk fisik. Pengaruhnya dengan kerja dan
kepuasan konsumen adalah setelah adanya
peningkatan kerja pada proses pelayanan, maka akan
ditemukan hasil yang berupa kepuasan terhadap
konsumen.
36
B A B III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2004), penelitian adalah
investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan
tertentu antar fenomena. Sugiyono (2004) juga
menjelaskan, metode penelitian adalah cara-cara
pengumpulan data informasi atau data, nilai dari
variabel pada proses penelitian. Setelah diketahui
peneliti dapat mempelajari bentuk karakteristik dan
masalah yang sering dihadapi masyarakat banyak
khususnya ditempat penelitian.
Metode penelitian yang akan dilakukan sesuai
dengan judul riset penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif, metode penelitian deskriptif
kuantitatif adalah penulis mengukur atau mencari
fenomena yang berkembang.
37
Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena ilmiah maupun buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktifitas
karakteristik, perubahan hubungan, kesamaan dan
perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Best (1982) dalam Sugiyono (2008) penelitiandeskriptif adalah salah satu jenis metodepenelitian yang berusaha menggambarkan danmenginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.Penelitian Deskriptif ini juga sering disebutnoneksperimen, karena pada penelitian ini penelititidak melakukan kontrol dan manipulasi variabelpenelitian.
Menurut Best (1982) dalam Sugiyono (2008).Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkanpeneliti untuk melakukan hubungan antar variabel,menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, danmengembangkan teori yang memiliki validitasuniversal.
Di samping itu, Sugiyono (2008) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana
pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian
atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan
kejadian sekarang.
38
Menurut Sugiyono (2010) Pada umumnya tujuanutama penelitian deskriptif adalah untukmenggambarkan secara sistematis fakta dankarakteristik objek dan subjek yang ditelitisecara tepat. Jelas dari beberapa teori diataspeneliti melaporkan keadaan objek atau subjek yangditeliti sesuai dengan apa adanya.
Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode
penelitian deskriptif banyak digunakan oleh peneliti
karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris
didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian
dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode
deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi
permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia.
Jadi jelas bahwa penelitian ini bersifat analisa
sosial yang berhubungan langsung dengan pihak yang
bersangkutan, dalam hal ini perusahaan, karyawan dan
konsumen. Pada metode ini peneliti dituntut untuk
memahami fenomena apa yang sering dijumpai dan
mempelajari fenomena yang menjadi kendala perusahaan.
Dalam penelitian ini berupa hubungan yang terjalin
antara karyawan perusahaan PDAM Tirtanadi Cabang Medan
39
Sunggal terhadap kepuasan konsumen serta mendata hasil
dari wawancara dan observasi dari konsumen maupun
karyawan. Kemudian memprosesnya sehingga menjadi sebuah
analisa yang akurat dan berguna untuk evaluasi
perusahaan.
Untuk memperoleh data serta informasi yang
dibutuhkan dan juga keterangan didalam penyusunan
skripsi penulis mengadakan penelitian dengan menentukan
objek, responden, populasi dan sampel penelitian serta
teknik pengumpulan data.
B. Spesifikasi Penelitian
1. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek dan Responden dalam penelitian ini adalah
karyawan pada PT. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirtanadi Cabang Sunggal Medan dan konsumen yaitu
masyarakat yang berada disekitar area kerja PDAM
Tirtanadi Cabang Sunggal yaitu Kecamatan Medan Sunggal.
Lokasi penelitian dilaksanakan yang ada di Jl. Medan
40
Sunggal / Jl. Asam Kumbang – Namorambe, Kecamatan Medan
Sunggal, Medan.
2. Populasi
Menurut Kuncoro (2003) “ Populasi adalah kelompok
elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,
transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
mempelajari atau menjadi objek penelitian”. Jelas yang
menjadi pengertian dari populasi dari salah satu
spesifikasi penelitian, yaitu jumlah objek yang menjadi
pengambilan dari sebuah proses penelitian.
Populasi yang dijadikan objek penelitian ini
adalah konsumen PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan
adalah 21600 orang sebagai konsumen pengguna air bersih
dikawasan Medan Sunggal dan sekitarnya.
3. Sampel
41
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam penentuan sampel, menurut Sugiyono (2011)
“bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili)”.
Sampel penelitian ini menggunakan cara simple
random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen (sama).
Berdasarkan jumlah populasi 21600 orang maka
sampel penelitian hanya mengambil secara acak 30 orang
42
sampel dari konsumen yaitu masyarakat pengguna jasa
PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Sugiyono, 2010) untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Studi Dokumen dan Kepustakaan : Dapat dilakukandengan cara mempelajari dan mengumpulkan datadari sumber perpustakaan, tulisan-tulisanartikel ataupun karya ilmiah yang berhubungandengan penyusunan skripsi.
2. Wawancara : Dapat dilakukan secara terstrukturmaupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukanmelalui tatapan muka (face to face) maupunmenggunakan telepon, atau email.
3. Kuisioner (angket) : Dapat dilakukan dengancara memberi seperangakat pertanyaan ataupertanyaan tertulis kepada responden untukdijawabnya lalu kemudian jawaban yang diberikansebagai data hasil penelitian.
4. Observasi : Dapat dilakukan dengan menggunakanalat pengukur terhadap suatu proses baik fisik,biologi maupun fisiologi di area atau tempatpenelitian sesuai dengan rencana pemilihanlokasi penelitian..
43
Keempat metode penelitian diatas biasa digunakan
pada penelitian kualitatif. Sebagai cara yang paling
sering digunakan untuk penelitian adalah dengan cara
kuisioner (angket). Instrumen pengumpulan data
menggunakan angket dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis,
yaitu :
- Angket Terbuka.
Angket yang disajikan dan diisi oleh responden
sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
- Angket Tertutup.
Angket yang disajikan dalam bentuk dimana
responden hanya memberikan tanda centang (v) pada
kolom yang sesuai.
- Angket Gabungan (Terbuka dan tertutup).
Angket yang penyajiannya merupakan penggabungan
antara Angket Terbuka dan Angket Tertutup.
Selain ketiga angket yang telah disebutkan, ada
angket untuk peneliti sebagai penilaian untuk
memasukkan data hasil penelitian. Angket tersebut
44
menggunakan sebuah penghitungan berupa skala yang
bernama Angket Skala Likert, yaitu angket yang telah
menyediakan alternatif jawaban dengan ketentuan
katagori.
Contoh untuk tabel kategori penilaian sebagai
berikut.
• A nilai (5). B (4) C (3) D (2) E (1) untuk
pertanyaan Positif.
• A nilai (1). B (2) C (3) D (4) E (5) untuk
pertanyaan Negatif.
Tabel 1Bobot Nilai Angket Likert
A B C D E
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidakpernah
Tidakpernahsamasekali
Sangat
Setuju
Setuju
Abstain/
ragu-ragu
Tidaksetuju
Sangattidaksetuju
Sumber : Google Search Angket Likert
Dengan tabel pengisian seperti berikut :
Tabel 2Kategori Pengisian Angket
45
SS S A T S STS
X Sumber : Google Search Angket Likert
Dari penjelasan tentang angket dihalaman
sebelumnya, data-data yang selanjutnya akan menjadi
pertanyaan-pertanyaan akan disusun oleh peneliti
nantinya pada proses penelitian berdasarkan analisa
yang didapat dilapangan dan didokumentasikan dalam
penulisan skripsi.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan data
penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu
pada rata-rata nilai kategori angket yang diperoleh
responden, penggunaan nilainya sesuai dengan lima
kategori nilai yang dikembangkan dalam angket skala
likert.
Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
Tabel 3
46
Kriteria Analisis Data DeskripsiRentang
Nilai
Penafsiran
1,00 -
1,79
Sangat Tidak Baik /
Sangat Rendah
1,80 -
2,59
Tidak Baik / Rendah
2,60 -
3,39
Cukup / Sedang
3,40 -
4,19
Baik / Tinggi
4,20 -
5,00
Sangat Baik / Sangat
Tinggi
Sumber : Diadaptasi dari nilai kategori likert
D. Variabel Penelitian47
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel Bebas (Independent Variable) dalam
variabel penelitian ini adalah hubungan kinerja
karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) dalam
variabel penelitian ini adalah kepuasan
konsumen perusahaan PDAM Tirtanadi Cabang
Sunggal Medan.
E. Teknik Analisa Data
Menurut Arikunto (2002) sistematika penelitian
merupakan penjelasan tentang penjelasan cara-cara
secara detail atau lebih lengkap tentang proses
penelitian, isi dari sistematika penelitian berupa cara
yang digunakan dalam proses pengumpulan data informasi,
nilai variabel dan lain-lainnya.
Untuk menghitung validitas angket digunakan rumus
product moment (Arikunto, 2002 : 146), yaitu :
rxy = n xy – ( x - y )
48
√{x2 – (x)2}{y2 – (y)2)}
Keterangan :rxy = korelasi antara x dan yn = jumlah sampelxy = jumlah hasil kali pengamatan variabel x dan yx = jumlah pengamatan xy = jumlah pengamatan yx2 = jumlah kuadrat pengamatan xy2 = jumlah kuadrat pengamatan y(x)2 = kuadrat jumlah pengamatan x(y)2 = kuadrat jumlah pengamatan y
Uji Signifikan untuk hipotesis digunakan rumus uji
signifikan sebagai berikut :
Uji Determinasi untuk melihat besar hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan
rumus sebagai berikut :
D = x 100 %
Uji Signifikan Koefisien Korelasi untuk mengetahui
tingkat signifikasi Kinerja Karyawan terhadap Kepuasan
Konsumen dilakukan uji hipotesa terhadap r dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
49
1. Menentukan hipotesa
H0 :
H0 = Kurangnya kinerja karyawan yang berhubungan dengan
terjadinya ketidakpuasan pada konsumen pada perusahaan
PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan.
H1 :
H1 = Terjalinnya hubungan baik antara karyawan terhadap
konsumen yang merasa puas atas kinerja PDAM Tirtanadi
Cabang Sunggal Medan.
2. Menentukan taraf nyata : 5%
3. Menentukan uji statistik : t = n = 30
Demikian penjelasan tentang bagaimana penelitian
menggunakan teknik analisa data yang dilakukan peneliti
sehingga nantinya dapat diketahui oleh peneliti hasil
dari perumusan masalah yang sedang diteliti.
F. Jangka Waktu Penelitian
Teknis dalam sistematika ini dibuat untuk dapat
dilaksanakan sesuai dengan metode analisa dan metode
50
penelitian sesuai dengan jadwal pelaksanaan riset
penelitian yang dibuat. Riset penelitian ini dilakukan
selama 4 bulan terhitung mulai dari Maret 2012 sampai
dengan Juni 2012.
Jadwal Riset Penelitian merupakan time schedule
agar proses pembuatan skripsi selesai dengan tepat
waktu, tabel jadwal riset penelitian yang direncanakan
sebagai berikut :
Tabel 4
Time Schedule Penelitian
No
.
Uraian
Kegiatan
Alokasi Waktu Penelitian
Februa
riMaret April Mei Juni
1 Survei Awal
2Penyusunan
Proposal
3Pengajuan
Proposal
4Seminar
Proposal
51
5Revisi
Proposal
6Riset
Penelitian
7Pengumpulan
Data
8Penyusunan
Skripsi
9Penulisan
Skripsi
10 Sidang Skripsi
52
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Teguh. 2008. Metode Penelitian Sosial. Diakses Maret