PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS DI RUANG PALEM I RSU Dr. SOETOMO SURABAYA PERIODE 15 Oktober – 17 November 2012 OLEH : OLEH : KELOMPOK 3 Heri Kusnaidi, S. Kep 131131109 M. Hartono, S. Kep 131131152 Jehan Eka P, S. Kep 131131174 Denny Agus S, S. Kep 131131180 Evi Desnauli T, S. Kep 131131114 Wahyu Widiyati,S. Kep 131131133 Etri Taviane,S. Kep 131131158 Gayuh Kurniasari, S. Kep 131131167 Yanti M Ataupah, S. Kep 131131169 Silvia Risti, S. Kep 131131177 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSALRONDE KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DI RUANG PALEM I RSU Dr. SOETOMO SURABAYAPERIODE 15 Oktober – 17 November 2012
OLEH :
OLEH :
KELOMPOK 3
Heri Kusnaidi, S. Kep 131131109 M. Hartono, S. Kep 131131152 Jehan Eka P, S. Kep 131131174 Denny Agus S, S. Kep 131131180Evi Desnauli T, S. Kep 131131114 Wahyu Widiyati,S. Kep 131131133 Etri Taviane,S. Kep 131131158Gayuh Kurniasari, S. Kep 131131167 Yanti M Ataupah, S. Kep 131131169Silvia Risti, S. Kep 131131177
PROGRAM PRAKTIK PROFESI KEPERAWATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA
2012
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengetahuan masyarakat yang meningkat menyebabkan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan termasuk didalamnya
pelayanan keperawatan. Melihat fenomena tersebut mendorong perawat untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan keperawatan
dengan belajar banyak tentang konsep pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah
konkrit dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut dapat berupa penataan
sistem model asuhan keperawatan professional (MAKP) mulai dari
ketenagaan/pasien, penetapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan.
Pemenuhan tingkat kepuasan pasien ini dapat dimulai dengan upaya menggali
kebutuhan pasien demi tercapainya keberhasilan asuhan keperawatan. Metode yang
dipilih untuk menggali secara mendalam tentang kebutuhan pasien adalah dengan
melaksanakan ronde keperawatan. Dengan melaksanakan ronde keperawatan
diharapkan dapat memecahkan masalah keperawatan pasien melalui cara berpikir
kritis berdasarkan konsep asuhan keperawatan.
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk membahas
masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan,
konsultan keperawatan, serta tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, rehabilitasi medik).
Selain menyelesaikan masalah keperawatan pasien, ronde keperawatan juga
merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata. Dengan pelaksanaan
ronde keperawatan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan perawat ruangan untuk berpikir secara kritis dalam peningkatan
perawatan secara professional. Dalam pelaksanaan ronde juga akan terlihat
kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan yang
lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien (Nursalam,2007).
Di Ruang Palem I RSUD Dr.Soetomo Surabaya, ronde keperawatan sudah
pernah dilaksanakan pada saat diadakannya program praktik manajemen
keperawatan mahasiswa PSIK FKp UNAIR angkatan sebelumnya. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai pendorong untuk proses tindak lanjut pelaksanaan ronde
keperawatan di ruangan Palem I secara berkesinambungan.
2
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga program B angkatan tahun 2010 akan
mengadakan kegiatan ronde keperawatan di Ruang Palem I selama Praktik Profesi
Manajemen Keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir
kritis.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1). Menumbuhkan cara berpikir kritis dan
sistematis
2). Meningkatkan kemampuan validasi data
klien
3). Meningkatkan kemampuan menentukan
diagnosis keperawatan.
4). Meningkatkan kemampuan untuk
memodifikasi rencana keperawatan
5). Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah klien.
6). Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7). Meningkatkan kemampuan dalam menilai
hasil kerja
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1). Membantu menyelesaikan masalah pasien
sehingga mempercepat masa penyembuhan.
2). Mendapat perawatan secara profesional dan
efektif kepada pasien
3). Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
1). Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor perawat.
2). Meningkatkan kerjasama antar tim
kesehatan.
3
3). Menciptakan komunitas keperawatan
profesional.
3. Bagi rumah sakit
1). Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
2). Menurunkan lama hari perawatan pasien.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ronde Keperawatan
2.1.1 Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien, dilakukan dengan melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer dengan konselor, kepala ruangan, perawat
assosiate serta melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011)
2.1.2 Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
2.1.3 Kriteria klien
Klien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Klien dengan kasus baru atau langka
2.1.4 Peran masing-masing anggota tim
1. Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA)
a. Menjelaskan data klien yang mendukung masalah klien
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji
2. Perawat Konselor
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
d. Mengarahkan dan koreksi
5
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari
2.1.5 Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2.1.6 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
6
PROPOSAL
PP
APA YANG MENJADI MASALAHCROSS CEK DATA YANG ADAAPA YANG MENYEBABKAN MASALAH TERSEBUTBAGAIMANA PENDEKATAN (PROSES, SAK, SOP)
Pelaksana : Kepala ruangan, Perawat Primer dan Perawat Associate
Tempat : Ruang Palem I RSU Dr. Soetomo Surabaya
Pembimbing : 1. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
2. Eka Misbahatul,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Supervisor :
Acara dihadiri oleh :
1. Pembimbing Akademik sebanyak 1 orang.
2. Pembimbing Klinik sebanyak 1 orang.
3. Supervisor sebanyak 1 orang.
4. Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR angkatan 2010 sebanyak 10
orang.
5.2 Struktur Pengorganisasian
Kepala ruangan :
Konselor :
PP1 :
PA1 :
PP2 :
PA2 :
Dokter :
5.3 Materi :
Asuhan keperawatan Tn I dengan diagnosa medis Tumor Mediastinum +
Efusi Pleura Bil Hipoalbumin di Ruang Palem I RSU Dr Soetomo Surabaya
5.4 Metode
1. Presentasi
2. Diskusi dan tanya jawab
5.5 Media
1. Dokumentasi klien (status)
2. Informed Consent.
3. Sarana diskusi :
a. LCD
1
b. Alat tulis: kertas dan bollpoint
5.6 Persiapan
Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok pada minggu keempat.
Persiapan kasus dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan, dengan uraian sebagai
berikut:
a. Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan dengan menetapkan pasien
yang akan dilakukan ronde keperawatan.
b. Penanggung jawab kegiatan menyusun resume kasus ronde keperawatan
c. Menyiapkan resume keperawatan pasien selama dirawat
d. Konsultasi pada pembimbing akademik, pembimbing ruangan mengenai
resume kasus ronde keperawatan.
e. Meminta informed concent ronde keperawatan sesuai jenis kasus.
5.7 Pelaksanaan
Topik : Ronde Keperawatan
Sasaran :Pasien dan keluarga pasien Tn I dengan diagnosa medis
Tumor Mediastinum + Efusi Pleura Bil Hipoalbumin di
Ruang Palem I RSU Dr Soetomo Surabaya.
Hari/tanggal : Kamis 08 November 2012
Waktu : 09.00- 10.00 WIB
Tempat : Ruang Palem I RSUD Dr. Soetomo
Acara dihadiri oleh :
1. Pembimbing Akademik sebanyak 1 orang
2. Pembimbing Klinik sebanyak 1 orang
3. Supervisor sebanyak 1 orang
4. Dokter PPDS Paru 1 orang
Pengorganisaasian :
Penanggung jawab :
Kepala Ruangan :
Konselor :
PP 1 :
PA 1 :
PP 2 :
PA 2 :
Dokter :
Masalah keperawatan yang belum dapat diatasi dan dibahas dalam ronde
keperawatan adalah pola nafas tidak efektif, dan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2
5.8 Hambatan dan Dukungan
Selama pelaksanaan role play, semua kegiatan berjalan sesuai dengan alur yang
sudah direncanakan, waktu pelaksanaan tepat sesuai jadwal, undangan yang datang
juga sudah sesuai yang diharapkan yaitu ada pembimbing klinik, pembimbing
akademik dan juga supervisor, Ruangan sangat mendukung dilakukannya ronde
keperawatan, karena sampai saat ini belum bisa dilakukan ronde keperawatan di
ruangan. Dukungan diberikan dalam bentuk pemberian fasilitas kepada mahasiswa
untuk melakukan praktek ronde keperawatan di ruang Palem I. Selain itu dukungan
juga diperoleh dari tim kesehatan lain seperti dokter PPDS
5.9 Hasil Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pelaksanaan Role Play Ronde Keperawatan yang dilakukan kelompok,
telah dipersiapkan sebelumnya yang meliputi penetapan kasus ronde
keperawatan, pembuatan proposal kegiatan, informed consent yang telah
disetujui dan ditanda tangani oleh ayah klien, pembagian peran sebagai PP1,
PA1, PP2, PA2, Karu, serta telah menyampaikan undangan, dan proposal
kepada perawat konselor dan dokter yang menangani klien. Pasien yang
diangkat sebagai kasus ronde keperawatan adalah pasien kelolaan yang telah
menjalani perawatan di Ruang Palem I dengan kasus yang unik dan sukar
untuk ditangani. Sebelum pelaksanaan, pasien dan keluarganya telah
diberitahukan dan bersedia untuk menjadi pasien ronde keperawatan.
b. Evaluasi Proses Ronde Keperawatan
No WAKTU KEGIATAN1 09.15 – 10.00 WIB Proses pelaksanaan Role Play2 10.00 – 10.00 WIB Evaluasi dari pembimbing dan Supervisor
c. Evaluasi Hasil Ronde Keperawatan
1) Kegiatan ronde dihadiri oleh 1 orang pembimbing klinik, 1 orang
pembimbing akademik, 1 orang supervisor, 1 orang dokter.
3
2) Selama kegiatan setiap mahasiswa yang berperan bekerja sesuai tugasnya
masing – masing.
3) Acara dimulai tepat dengan jadwal yang telah ditentukan, acara
berlangsung selama 60 menit.
4) Kegiatan berjalan lancar dan mahasiswa dapat mencapai tujuan yang
diharapkan meskipun terdapat beberapa kekurangan, antara lain PP1 yang
kurang aktif dalam mengklarifikasi dan kurang keras dalam
menyampaikan presentasi, karu kurang bisa mengontrol fase klarifikasi
sehingga terdapat solusi dari perawat konselor, karu lupa untuk
memperkenalkan tim ronde kepada pasien ketika validasi, dan ketika
memberikan kesimpulan kurang lengkap, belum mengakomodir saran dan
solusi yang diberikan dokter dan perawat konselor. PA1 dan PA2 sama-
sama tidak aktif dalam kegiatan.
4
Daftar Pustaka
Alsagaff, H, et all. (1993), Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University
Press, Surabaya.
Carpenito, L inda Jual (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis,
Ed.6, EGC, Jakarta
Doenges et al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta
Doengoes, M, et all, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih bahasa : I
Made Kariasa dan Ni Made S, EGC, Jakarta.
Engram, B, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa
Suharyati S, volume 1, EGC, Jakarta
Lab/UPF Ilmu Penyakit Paru, (1994), Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dokter
Soetomo, Surabaya
Phipps, Wilma. et al, (1991), Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical
Practice, 4th edition, Mosby Year Book, Toronto.
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4,
EGC, Jakarta
Soedarsono (2000), Tuberkulosis Paru-Aspek Klinis, Diagnosis dan Terapi, Lab.
Ilmu Penyakit Paru FK Unair/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, BP FKUI, Jakarta.
Tucker, M et all (1999), Standar Perawatan Pasient,alih bahasa Yasmin Aih, volume
4, edisi V, EGC, Jakarta.
Wilson, S and Thompson, J(1990), Respiratory Disorders, Mosby Year Book,
Toronto.
5
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANDI RUANG PALEM II RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
INFORMED CONSENTYang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………………..Umur : …………………………………..Alamat : …………………………………..Menyatakan SETUJU/TIDAK SETUJU
Untuk dilakukan ronde keperawatan terhadap diri saya sendiri/ suami/ istri/ orang tua/ anak/ ayah/ ibu/ nenek/ kakek, dengan :Nama : …………………………………..Umur : …………………………………..
Jenis Kelamin : ...................................................... Alamat : …………………………………..Ruang : Palem I (Paru laki) RSUD Dr Soetomo Surabaya.No. RM. : …………………………………..
Dengan ketentuan sebagai berikut :1) Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja
sama dalam ronde keperawatan2) Pasien dan keluarga telah mendapatkan penjelasan
tentang maksud dan tujuan dilakukan ronde keperawatan3) Pasien dan keluarga menerima untuk dilakukan ronde
keperawatan 4) Pasien dan keluarga memberikan persetujuan untuk
dilakukan ronde keperawatanKetentuan ronde keperawatan tersebut diatas telah dijelaskan oleh perawat
dan saya telah mengerti dengan sepenuhnya.Demikianlah persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya. Surabaya, 06 November 2012