Lembar Persetujuan PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1. Nama Instansi : Balai Besar Kulit,Karet dan Plastik Yogyakarta Alamat : Jalan Sokonandi Nomor 9 Yogyakarta 2. Pelaksanaan : Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan pada tanggal 22 bulan Januari sampai tanggal 12 bulan Februari 2013 3. Nama Mahasiswa : Sinta Rumniati 4. Prodi (Program Studi) : Kimia 5. Nomor Induk Mahasiswa : 10630031 Yogyakarta, 21 Januari 2013 Mengetahui dan Menyetujui Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Prodi Kimia Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Lembar Persetujuan
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1. Nama Instansi : Balai Besar Kulit,Karet dan Plastik Yogyakarta
Alamat : Jalan Sokonandi Nomor 9 Yogyakarta
2. Pelaksanaan :
Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan pada tanggal 22 bulan Januari sampai tanggal 12 bulan Februari 2013
3. Nama Mahasiswa : Sinta Rumniati
4. Prodi (Program Studi) : Kimia
5. Nomor Induk Mahasiswa : 10630031
Yogyakarta, 21 Januari 2013
Mengetahui dan Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Prodi KimiaFakultas Sain dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Irwan Nugraha.SSi,M.Sc Esti W. Widowati, M.Si.M.BiotekNIP.198203292011011005 NIP. 197608302003122
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Salvato (1982), air limbah adalah air bekas yang berasal dari
penyediaan air bersih sudah dicemari berbagai macam penggunaannya. Limbah
adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terdiri dari air yang
telah dipergunakan dengan hampir 0,1 % dari padanya berupa benda-benda
padat yang teridri dari zat organik dan bukan organik (Mahida,1984).
Di era globalisasi ini banyak industri di bidang tekstil, plastik, kertas dan
karet yang menghasilkan limbah, misalnya mengandung sulfida dan minyak
yang berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Dampak yang sangat berpotensi
adalah air di sekitar lingkungan tempat limbah tersebut ditampung atau dibuang.
Lingkungan air seperti sungai, sumur penduduk, dan perairan lainnya akan
mengalami dampak buruk.
Salah satu kandungan yang terdapat dalam limbah cair hasil industri
misalnya sulfida dan minyak. Sulfida pada umumnya berasal dari limbah hasil
dekomposisi senyawa organik atau juga limbah industri dan hasil reduksi sulfat
oleh bakteri. Hidrogen sulfida yang menguap dari air limbah dapat
menyebabkan bau yang kurang sedap. Salah satu kandungan yang terdapat
dalam limbah industri lainnya adalah minyak. Minyak seperti yang diketahui
dapat merusak lingkungan ekosistem disekitanya. Sehingga dibutuhkan
penanganan terlebih dahulu sebelum minyak tersebut dibuang ke lingkungan.
2
Bahaya yang dapat ditimbulkan dari kandungan minyak di air adalah bau yang
tidak enak dari air-air yang dicemari, warna air yang keruh, dan kemungkinan
adanya logam-logam yang berbahaya bagi kesehatan juga kelestarian biotek
organisme hidup disekitar ekosistem.
Terobosan untuk menanggulangi atau mengurangi dampak dari pencemaran
limbah tersebut adalah dengan penelitian untuk mengetahui kadar senyawa
tersebut sesuai SNI yang pantas untuk diketehui oleh industri-industri masa kini.
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta yang berada di
jalan Sokonandi Nomor 9 Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
corong gelas, kertas saring diameter 11 cm, alat sentrifugal, 2400 rpm, pompa
vacuum, adapter distilasi dengan drip tip, penangas air dilengkapi pengatur suhu,
wadah buangan pelarut, desikator, dan botol gelas mulut lebar.
Bahan – bahan yang digunakan dalam penentuan kadar minyak atau lemak
diantaranya HCl atau H2SO4 (1:1) dalam air, pelarut organik (n-heksana),
MTBE, Na2SO4.anhidrat, campuran 80% n-heksana + 20% MTBE (v/v), dan
pelarut lain ( petroleum benzene atau petroleum eter)
1. Langkah Kerja:
a. Contoh uji sebanyak 500 mL dituangkan kedalam corong pisah,
ditambahkan 30 pelarut n-heksana.
b. Dikocok kuat selama 2 menit, dibiarkan memisah, dikeluarkan lapisan
air.
c. Lapisan pelarut dikeluarkan melalui corong pisah yang telah dipasang
kertas asring berisis 10 gram natrium sulfat anhidrat kedalam labu bersih
yang telah ditimbang.
19
d. Digabungkan lapisan iar dan emulsi sisa ,diekstrasikan 2 kali dengan
pelarut 30 mL tiap kalinya.
e. Digabungkan ekstrak dalam labu distilasi ,termasuk cucian terakhir dari
natrium sulfat anhidrat dan tambah 10 mL pelarut.
f. Distilasikan pelarut dalam penangas air pada suhu 85oC
g. Setelah kondensat habis ,pindahkan labu distilasi pada oven . Dipanaskan
pada suhu 85oC hingga kering selama 1 jam . Pindahkan dalam desikator
selama 15 menit. Ditimbang hingga massa tetap.
2. Perhitungan.
Jumlah minyak-lemak dalam contoh uji:
Kadar minyak-lemak (mg/L)= ( A−B ) x1000mlcontohuji
Dengan pengertian :
A adalah massa labu + ekstrak, (mg)
B adalah massa labu kosong, (mg)
B. Penentuan Kadar Sulfida dengan Titrasi Iodometri
1. Alat dan Bahan.
Alat – alat yang digunakan dalam penentuan kadar sulfida diantaranya pipet
volum (5 mL, 10 mL, 25 mL, dan 50 mL), labu ukur 1000 mL, erlenmeyer 300
mL, gelas piala 300 mL, mikroburet, dan timbangan analitik.
20
Bahan – bahan yang digunakan dalam penentuan kadar sulfida diantaranya
air bebas sulfida, larutan asam klorida 6 N, larutan natrium hidroksida 6 N,
larutan baku iodin 0,025 N, asam salisilat, larutan kanji.
2. Langkah Kerja:
Persiapan contoh uji:
a. Dipiisahkan endapan dengan membuang supernatant secara dekantasi.
b. Ditambahkan air bebas sulfida sampai volume tertentu.
c. Diukur volume akhir secara kuantitatif.
d. Dilakukan pengujian.
Pembakuan larutan thiosulfat dengan kalium bi-iodat:
a. Dilarutkan 2 gram KI dalam Erlenmeyer 300 mL dengan 100 mL air
bebas sulfide.
b. Ditambah 1 mL asam sulfat 6 N.
c. Dipipet 20 mL larutan baku kalium bi-iodat tambahkan ke Erlenmeyer
berisi KI.
d. Ditempatkan diruang gelap selama 5 menit, encerkan sampai 300 mL,
dititrasi dengan natrium thiosulfat hingga kuning muda.
e. Ditambahkan 1-2 mL indikator amilum dan titrasi sampai hilang warna
biru.
f. hitung normalitas,
N1 = N 2 xV 2
V 1
21
Dengan pengertian :
N1 adalah normalitas thiosulfat (N)
N2 adalah normalitas bi-iodat (N)
V2 adalah volume thiosulfat (mL)
V3 adalah volume bi-iodat (mL)
Pengujian :
a. Diukur sejumlah volume tertentu larutan iodine 0.025 N dan tuang dalam
Erlenmeyer. Ditambah air sampai 200 mL.
b. Ditambah 2 mL HCl 6 N. Diambil secara kuantitatif 200 mL contoh (V)
dan tuang dalam erlenmeyer.
c. jika warna iodin hilang, ditambahkan iodin hingga warna kuning muda.
Dicatat volume iodin yang digunakan (A) (1 mL iodin bereaksi dengan
0,4 gram sulfida.
d. Dititrasi dengan thiosulfat 0,025 N, tambah beberapa tetes amilum
sampai biru muda, dititrasi kembali sampai biru muda hilang.
Perhitungan:
Kadar sulfida (mg/L) = [(A x B)- (C x D)] x 16000
V x V 2
V 1
Dengan pengertian:
A adalah volume iodin (mL)
B adalah normalitas iodin (N)
C adalah volume thiosulfat (mL)
D adalah normalitas thiosulfat (N)
22
V adalah volume contoh akhir (mL)
V1 adalah volume akhir (mL)
V2 adalah volume awal (mL)
23
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Day, R.A., dan Underwood, A.L.2002. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi kelima.
Alih bahasa: Aloysius Hadyana. Jakarta: ErlanggaEffendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta : KanisiusFardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : KanisiusHarjadi W. 1986.Ilmu Kimia Analitik Dasar . Jakarta : GramediaKetaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan
Pertama. Jakarta : UI-Press.Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Alih bahasa: Saptorahardjo.
Jakarta: UI PressKristanto, P. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta : Andi. Mahida, U.N., 1984, Pencemaran air dan Pemanfaatan Limbah Industri, Kata
Pengantar Otto Soemarwoto. Jakarta: Penerbit CV. Radjawali,Manik, Karden. E. S. 2003. Pengelolaan LingkunganHidup. Jakarta: Djambatan
KEP MLH 02 1988 INDNaibaho, PM. 1996. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Medan : Pusat
Penelitian Kelapa Sawit.Nugraha , A. 2006. Efektifitas metode pembelajaran montessori dalam
meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada mata pelajaran matematika . skripsi UPI dansung : tidak diterbitkan
Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI-Press.Saeni, M. S. 1989. Kimia Lingkungan. Bogor : IPBSamin. 2006. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Malang : UMM Press Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta: Andi