Page 1
PROPOSAL PENELITIAN
DIPA LP2M UNINDRA
PENGARUH PEMBELAJARAN CONCTRUCTIVE CONTROVERSY (CC)
DAN MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) TERHADAP PRESTASI
BELAJAR DAN HIGHER ORDER THINKING SKILS (HOTS)
DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS
MAHASISWA BIOLOGI
Peneliti Utama :
Zakiah Fithah A’ini, M.Pd
Anggota :
Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2013
PENDIDIKAN
Page 3
iv
DAFTAR ISI
HAL
Halaman Pengesahan Proposal Penelitian ....................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Daftar Lampiran ............................................................................................... iv
A. Judul Penelitian ........................................................................................... 1
B. Bidang Ilmu ................................................................................................. 1
C. Latar belakang ............................................................................................. 1
D. Perumusan Masalah..................................................................................... 4
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 4
1.1. Pembelajaran Constructive Controversy …………………………… 4
1.2. Pembelajaran Modified Free Inquiry ................................................... 5
1.3. Kemampuan Analisis ........................................................................... 6
1.4. Prestasi Belajar ..................................................................................... 7
1.5. Higher Order Thinking Skills (HOTS) ................................................ 8
F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
G. Kontribusi Penelitian ................................................................................... 9
H. Metode Penelitian ........................................................................................ 9
1.1. Metode....................................................................... .......................... 9
1.2 Desain Penelitian................................................................................. .. 10
1.3. Variabel Penelitian.............................................................................. 10
1.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 10
1.5. Teknik Analisis Data........................................................................... 10
I. Jadwal Penelitian......................................................................................... 11
J. Biaya Penelitian.......................................................................................... 11
K. Daftar Pustaka............................................................................................ 12
L. Lampiran-Lampiran ..................................................................................... 13
Page 4
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. SAP Mata Kuliah Kimia Dasar 2 ................................................. …….13
2. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Analisis ........................................... 14
3. Soal Prestasi ..........................................................................................15
4. Kisi-Kisi Tes Higher Order Thinking Skill ...........................................16
5. Daftar Riwayat Ketua Peneliti ..............................................................17
6. .. Daftar Riwayat Anggota peneliti ..................................................... ...18`
7. Daftar Nilai UAS Kimia Dasar .............................................................19
Page 5
1
A. JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Pembelajaran Conctructive Controversy (CC) dan Modified Free
Inquiry (MFI) terhadap Prestasi Belajar dan Higher Order Thinking Skils
(HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi
B. BIDANG ILMU
Pendidikan
C. LATAR BELAKANG
Masih rendahnya partisipasi mahasiswa dalam proses pembelajaran
berdampak pada rendahnya hasil belajar mahasiswa khususnya mata kuliah
kimia dasar. Prestasi belajar mahasiswa untuk mata kuliah kimia dasar di
Program Studi Pendidikan Biologi belum memuaskan, masih ada 30%
mahasiswa yang mendapat nilai UAS Kimia Dasar I di bawah 70 (terlampir).
Berdasarkan hasil analisis wawancara dengan mahasiswa, belum tercapainya
hasil belajar kimia mahasiswa yang memuaskan kemungkinan disebabkan
karena hal-hal berikut: (1) Metode diskusi informasi masih dominan dalam
kegiatan belajar-mengajar sehingga menimbulkan kejenuhan pada mahasiswa.
(2) Mahasiswa merasa kurang diikutsertakan dalam partisipasi proses belajar
mengajar. (3) Kurang dioptimalkannya penggunaan laboratorium dan media
pembelajaran. (4) Aktivitas mahasiswa seperti oral activities yaitu
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan mendebat pernyataan
masih belum muncul selama proses KBM. (5) Dosen belum sepenuhnya
memperhatikan faktor internal mahasiswa sehingga metode yang digunakan
kadang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hal ini membawa
konsekuensi kepada dosen untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya
karena proses belajar mengajar dan hasil belajar mahasiswa sebagian besar
ditentukan oleh dosen sebagai fasilitatornya.
Kimia adalah ilmu yang mengkaji suatu materi dan perubahannya.
Unsur dan senyawa adalah zat yang mengalami perubahan kimia.
Karakterisasi zat dapat dilakukan dengan mengetahui sifat fisik yang dapat
Page 6
2
kita amati dan sifat kimia yang hanya ditunjukkan melalui perubahan kimia.
Sesuai dengan karakteristik ilmu kimia tersebut, Nobert J. Pienta et.al (2005:
11) dalam bukunya “Chemists’ Guide to Effective Teaching” mengungkapkan
bahwa ilmu kimia dapat disampaikan dengan memadukan cooperative
learning dan laboratory work untuk mendiskusikan konsep kimia dan
membuktikan fakta (things in science) menggunakan inkuiri ilmiah (scientific
inquiry). Dengan menggabungkan kedua metode tersebut diharapkan
mahasiswa dapat memperoleh pemahaman ilmu kimia lebih dalam (deeper
understanding).
Alexander Smith dalam Nobert J. Pienta et.al (2005: 40)
mengungkapan bahwa ilmu sains termasuk kimia sering menggunakan formal
thinking skill termasuk kemampuan menganalisis. Selain itu hasil penelitian
Zhou Qing et.al (2010: 4) mengungkapkan bahwa belajar kimia membutuhkan
kemampuan analisis. Kemampuan analisis diartikan sebagai kemampuan
mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya
diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya
untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi
atau opini (Facione, 2011: 4). Kemampuan analisis sangat mempengaruhi
pembentukan sistem konseptual mahasiswa. Pembelajaran dengan
mengutamakan kemampuan analisis mampu mendukung tercapainya prestasi
belajar yang lebih tinggi. Kemampuan analisis sangat dibutuhkan pada materi
kimia dasar 2, misalnya mengidentifikasi setiap reaksi pada senyawa
makromolekul dan mikromolekul, menginterpretasi data hasil eksperimen,
dan menghubungkan data dengan teori.
Materi kimia dasar 2 yang tercantum dalam SAP mencakup struktur
dan reaksi biokimia pada makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) dan
mikromolekul (vitamin dan mineral). Seluruh materi kimia dasar 2 dapat
dikuasai dengan maksimal jika mahasiswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium.
Page 7
3
Berdasarkan kajian karakteristik materi dan faktor internal
mahasiswa yang mencakup kemampuan analisis maka diperlukan penerapan
metode pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran berjalan
efektif dan efisien. Metode yang cocok untuk diterapkan pada materi kimia
dasar 2 adalah Constructive Controversy (CC) dan Modified Free Inquiry
(MFI). Kedua metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang sesuai
diterapkan pada mata kuliah kimia karena berbasis inquiry.
Pembelajaran menggunakan Modified Free Inquiry (MFI) memberi
kebebasan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah, mengumpulkan
data, menganalisis data sampai menarik kesimpulan. Tugas utama dosen
adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas dan
menyediakan sumber belajar bagi mahasiswa dalam rangka pemecahan
masalah. Sama halnya dengan metode Constructive Controversy (CC) yang
disarankan untuk diterapkan dalam pembelajaran kimia. Mats Daniel dan Asa
Cajander (2010) menyebutkan bahwa Constructive Controversy adalah salah
satu metode pembelajaran kolaboratif yang mengembangkan kemampuan
berpikir mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu adanya penelitian
mengenai pengaruh penerapan pembelajaran kimia menggunakan metode MFI
dan CC pada materi kimia dasar 2 terhadap prestasi belajar dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill)/ HOTS mahasiswa.
Manfaat jangka pendek yang dapat diperoleh jika penelitian ini dilakukan
adalah mahasiswa menjadi active leaner sehingga prestasi belajar mahasiswa
memuaskan sedangkan manfaat jangka panjang jika mahasiswa terbiasa
menempatkan dirinya sebagai active leaner maka mahasiswa dapat
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual,
kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Page 8
4
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Constructive Controversy dan
Modified Free Inquiry terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa?
2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap
prestasi belajar dan HOTS mahasiswa?
3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran Constructive Controversy
dan Modified Free Inquiry dengan kemampuan analisis mahasiswa
terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa?
E. TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pembelajaran Constructive Controversy
Menurut Tjosvold (1983: 2) dalam catatannya secara eksperimen
mendemonstrasikan bahwa Constructive Controversy dapat berkontribusi
untuk membuat keputusan berdasarkan diskusi dari ide-ide yang berbeda yang
bersifat membangun (konstruktif). Menurut Berlyne (1963) dalam Tjosvold
(1983: 2) menyebutkan bahwa Controversy mampu menumbuhkan sifat
keingintahuan (curiosity) yang pada akhirnya mendorong mahasiswa untuk
bereksplorasi karena adanya perbedaan ide, menggunakan pikiran terbuka,
dan mengintegrasi ide-ide dan pikirannya sehingga menghasilkan kognisi
yang berkualitas tinggi dan menerima penyelesaian.
Marcketti, Sara B (2007) menyarankan teknik untuk mendukung
pembelajaran yang optimal melalui Constructive Controversy. Pembelajaran
akan optimal ketika mahasiswa difokuskan pada suatu materi, dimotivasi
dengan tantangan dan kesempatan belajar berkualitas dan ketika mahasiswa
dikonsentrasikan dalam atmosfer belajar yang menyenangkan. Adapun sintaks
pembelajaran Constructive Controversy disajikan pada tabel 1.
Page 9
5
Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Constructive Controversy
Tahapan Kegiatan
Tahap 1:
Penyajian masalah
Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran
kemudian mahasiswa diminta mencari sendiri
konsep materi yang sedang dipelajari melalui
analisis masalah.
Tahap 2:
Diskusi kelompok melalui
laboratory work
Mahasiswa secara berkelompok memecahkan
masalah dengan berdiskusi.
Mahasiswa mengeksplorasi beberapa sumber,
mengkaji teori, prinsip dan hukum.
Mendayagunakan segala alat dan bahan di
laboratorium (berekperimen) untuk
mendapatkan data dan informasi guna
memecahkan masalah.
Tahap 3
Mengkomunikasikan hasil
diskusi
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
Tahap 4
Controversy
(berdiskusi, berargumen, dan
berdebat sehingga diperoleh
kesimpulan)
Antar kelompok berdebat mempertahankan hasil
diskusi kelompok. Titik utama dari kontroversi
adalah ketidaksamaan pendapat antara anggota
atau kelompok.
Tahap 5
Mengintegrasi perbedaan
pendapat dan evaluasi
proses pemecahan masalah
Mahasiswa mengintegrasi perbedaan ide, opini,
informasi dan teori kedalam satu kesepakatan
yang berkualitas dan disetujui bersama. Dosen
membantu mahasiswa melakukan pemantapan
terhadap hasil diskusi mereka.
1.2. Pembelajaran Modified Free Inquiry
Menurut Sund dan Trowbridge (1973) dalam Jacinta Agbarachi
Opara dan Nkasiobi Silas Oguzor (2011: 192) pada Modified Free Inquiry
dosen memberikan permasalahan atau problem kemudian peserta didik
diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan,
eksplorasi, dan prosedur penelitian. Metode ini pada prinsipnya hampir sama
dengan metode inkuiri bebas, tetapi dosen yang menyiapkan masalah
sedangkan mahasiswa diundang untuk memecahkan masalah tersebut melalui
pengamatan, eksplorasi, atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh
jawabannya.
Page 10
6
Mahasiswa merencanakan garis besar prosedur penelitian atau
membuat langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah sedangkan dosen
hanya menyiapkan masalah dan menyediakan bahan–bahan dan alat yang
diperlukan mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut. Dosen
merupakan nara sumber (resource person) yang tugasnya hanya memberi
bantuan yang diperlukan untuk menjamin bahwa mahasiswanya tidak frustasi
atau gagal. Adapun langkah-langkah kegiatan inkuiri bebas termodifikasi
digambarkan pada tabel 2.
Tabel 2. Tahapan Kegiatan Inkuiri Bebas Termodifikasi
Tahapan Kegiatan
Tahap 1:
Penyajian masalah
Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran
kemudian memberikan masalah/ garis besar
prosedur penelitian untuk menemukan konsep
dengan diskusi kelompok.
Tahap 2:
Membuat hipotesis
Mahasiswa dalam kelompok aktif berdiskusi
untuk memecahkan masalah dengan melakukan
Mahasiswa merumuskan hipotesis dan
merancang eksperimennya.
Tahap 3
Melakukan penyelidikan
Mahasiswa melakukan eksperimen, melakukan
pengamatan, mengambil dan mencatat data, dan
berdiskusi dan menyimpulkan hasil eksperimen.
Tahap 4
Menyajikan hasil karya dan
mengkomunikasikannya
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
eksperimennya dan menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya.
Tahap 5
Membuat Kesimpulan
Menyimpulkan hasil praktikum yang dikaji
dengan teori, prinsip, dan hukum-hulum yang
relevan.
1.3. Kemampuan Analisis
Facione (2011: 4) dalam jurnalnya “Critical thinking: What It is and
Why It Counts” menyatakan bahwa keterampilan berpikir analisis yang
merupakan bagian dari kemampuan berpikir kritis sangat disarankan untuk
dikembangkan dalam memahamkan konsep-konsep. Analisis adalah
mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya
diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya
Page 11
7
untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi
atau opini. Komponen-komponen dari kemampuan analisis mencakup
menginterpretasi informasi dan ide, mengidentifikasi pernyataan dan
informasi yang disajikan, membangun hipotesis, dan menguraikan hubungan
dari kalimat atau bagian-bagian suatu konsep untuk memberikan keputusan.
1.4. Prestasi Belajar
Kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah proses
kegiatan belajar-mengajar. Beberapa ahli telah menyusun definisi belajar,
yang perumusannya berbeda-beda antara lain: (1) Winkel (2007:162)
mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan seseorang mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya. (2) Nana Sudjana (2009: 22)
mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki
mahasiswa setelah ia menerima pengamalan belajarnya. (3) Alvin W. Howard
dalam Slameto (2010: 32) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
keterampilan dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; sikap dan cita-cita.
Prestasi belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Prestasi merupakan penguasaan pengetahuan, ketrampilan
terhadap mata pelajaran sebagai hasil usaha yang telah dilaksanakan menurut
batas kemampuan dari pelaksana usaha tersebut.
Dari beberapa pendapat ahli diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan
usaha untuk mendapat ilmu pengetahuan yaitu berupa penguasaan
pengetahuan, sikap, keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan
melalui hasil tes. Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup
semua aspek kompetensi yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Page 12
8
1.5. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Beberapa konsep yang relevan dengan proses berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking) didasarkan pada tiga asumsi berpikir dan belajar.
Pertama, tingkatan berpikir tidak dapat dipisahkan dari tingkatan belajar,
proses berpikir memiliki keterkaitan, komponen dan tingkatan yang banyak.
Kedua, berpikir tidak dapat dipelajari tanpa isi dari materi teoritis. Ketiga,
higher order thinking mencakup proses berpikir yang beragam yang
diaplikasikan kedalam masalah yang kompleks. Konsep umum dari higher
order thinking sebagai berikut yaitu: (1) Kreativitas. (2) Problem Solving, dan
(3) Creativity (King FJ et.al., 2004: 14).
Assessmen yang valid untuk mengukur higher order thinking skills
mensyaratkan bahwa mahasiswa tidak familiar dengan pertanyaan yang
diberikan dan mahasiswa harus memiliki kemampuan awal yang cukup untuk
menggunakan keterampilan berpikir tingkat tingginya dalam menjawab
pertanyaan. Komponen-komponen Higher Order Thinking meliputi: 1)
menghubungkan informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan
masalah, 2) memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan
alur berpikir deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan, dan
3) merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. Dalam
penelitian ini penilaian aspek Higher Order Thinking Skill dengan
memberikan soal bentuk essay.
F. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya:
1. Pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan metode pembelajaran
kimia dengan menggunakan metode Constructive Controversy dan Modified
Free Inquiry terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa.
2. Pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dan
HOTS mahasiswa.
Page 13
9
3. Interaksi antara metode pembelajaran Constructive Controversy dan Modified
Free Inquiry dengan kemampuan analisis mahasiswa terhadap prestasi belajar
dan HOTS mahasiswa.
G. KONTRIBUSI PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah penelitian mengenai penerapan pembelajaran Constructive
Controversy dan Modified Free Inquiry.
b. Masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan bagi dosen/guru untuk menerapkan pembelajaran
Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry.
b. Memberikan masukan bagi mahasiswa bahwa pencapaian hasil belajar
yang baik memerlukan peran aktif mahasiswa.
H. METODE PENELITIAN
1.1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan dua kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen pertama diberi
perlakuan dengan metode pembelajaran CC, sedangkan kelompok kedua
diberi perlakuan dengan metode pembelajaran MFI. Setelah mahasiswa
selesai melakukan pembelajaran dilakukan penilaian prestasi dan
pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
1.2 Desain faktorial penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Desain Faktorial 2 X 2
Metode Pembelajaran
CC (A1) MFI (A2)
Kemampuan Analisis Tinggi (B1) A1B1 A2B1
Kemampuan Analisis Rendah (B2) A1B2 A2B2
Page 14
10
Keterangan :
A1 B1 C1 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis tinggi yang
diberi perlakuan metode pembelajaran CC terhadap prestasi dan HOTS.
A1 B2C2 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis rendah yang
diberi perlakuan metode pembelajaran CC terhadap prestasi dan HOTS.
A2B2C1 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis tinggi yang
diberi perlakuan metode pembelajaran MFI terhadap prestasi dan HOTS.
A2B2C2 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis rendah yang
diberi perlakuan metode pembelajaran MFI terhadap prestasi dan HOTS.
1.3 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas yaitu metode pembelajaran dan
kemampuan analisis. Variabel terikat terdiri dari prestasi belajar dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun sumber data penelitian ini disusun relevan dengan variabel penelitian
dan metode pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan
data prestasi belajar ranah kognitif, kemampuan analisis, dan higher order
thinking skills (HOTS) berupa tes. Sedangkan untuk mengukur prestasi ranah
afektif mahasiswa menggunakan angket dan prestasi ranah psikomotor
menggunakan lembar observasi yang dilengkapi rubrik penilaian.
1.5 Teknik Analisis Data Penelitian
a. Uji prasyarat mencakup uji Normalitas dan uji homogenitas.
b. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Multivariate Analysis
of Variance (Manova) karena variable terikat (dependent) yang mencakup
prestasi dan HOTS diuji secara bersamaan.
Page 15
11
I. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 - Januari 2014.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap
pelaksanaannya sebagai berikut :
Tabel 3. Tahapan Penelitian
Kegiatan Bulan
Sep Okt Nov Des Jan Feb
Penyusunan proposal
Permohonan ijin
Pembuatan dan uji coba instrumen
Pengambilan data
penelitian
Penyusunan laporan
J. BIAYA PENELITIAN
PERINCIAN PENGELUARAN UANG JUMLAH (Rp)
1. Gaji dan Upah (@ 2 org) Rp 600.000,00
2. Bahan Kimia dan Alat Laboratorium Habis Pakai (Material
Penelitian)
Rp 600.000,00
3. Biaya Transportasi Rp 500.000,00
4. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi
• Biaya Dokumentasi
• Pembuatan Laporan Print Out + CD
• Fotokopi Instrumen Penelitian untuk Soal Prestasi dan
HOTS
• Fotokopi Instrumen Uji Coba untuk Soal Prestasi dan
HOTS
Rp 600.000,00
JUMLAH Rp 2.300.000,00
Page 16
12
K. DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Menengah Umum Depdiknas.
Facione, Peter A. 2011. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts.
California: California Academic Press.
Jacinta Agbarachi Opara dan Nkasiobi Silas Oguzor. 2011. Inquiry Instructional
Method and The School Science Curriculum. Current Research Journal of
Social Science (3): 188-189. ISSN: 2041-3246. Federal College of Education
Nigeria: Maxwell Scientific Organization.
King, FJ, Goodson Ludwika, and Rohani Faranak. 2004. Higher Order Thinking
Skill. http://www. Cala. Fsu. Edu. Diakses tanggal 20 September 2013.
Marcketti, Sara B. 2007. Optimal Learning. College Students Journal Publisher:
Project Inovation Alabama. ISSN: 0146-3934. Volume 41 Isuue: 4. Diakses
tanggal 28 September 2013.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
National Committee on Science Education Standards and Assessment. 2001.
National Science Education Standards. USA. National Research Council.
ISBN: 0-309-54885-X, http://www. nap.edu. Diakses tanggal 24 September
2013.
Pienta, Nobert J, Copper, Melanie M, and Greenbowe, Thomas J. 2005. Chemists’
Guide Effective Teaching. USA: Pearson Prentice Hill.
Tjosvold Dean. 1983. Learning to Make Decisions Through Constructive
Controversy. Canada: American Educational Research Assosiation.
Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Zhou Qing, Guo Jing and Wang Yan. 2010. Promoting Preservise Teachers’ Critical
Thinking Skills By Inquiry-Based Chemical Experiment. Procedia Social
and Behavioral Science. www. sciencedirect.com. Diakses Tanggal 3
Oktober 2013.
Page 17
13
SAP MATA KULIAH KIMIA DASAR II
Program Studi/ Smt : Pendidikan Biologi
SKS : 3
Dosen Terkait : Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd dan Zakiah F.A’ini, M.Pd.
Deskripsi Mata Kuliah Kimia karbon (pendahuluan, atom C dengan 4 tangan, beserta gugus fungsi), K, L, P, M, & V.
Pert.
Ke-
Materi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Penilaian
1 Pendahuluan Ilmu Kimia Menjelaskan perbedaan perubahan
Fisika dan Kimia
Mengetahui dan memahami istilah-
istilah dalam ilmu kimia
Lisan (direct)
2 Kimia Anorganik Dasar
(Stoikiometri)
Dapat menghitung molaritas, molalitas,
% massa, % volume dari larutan
Latihan Soal
3,4 Kimia Karbon Menjelaskan dan memahami seluk
beluk kimia karbon
Latihan Soal
5 Pendahuluan Ilmu Kimia, Kimia
Anorganik Dasar dan Kimia
Karbon (Praktikum)
Mampu bekerja dengan alat-alat Lab
Dapat melakukan pemisahan campuran
Memahami teori kimia karbon
Report Pract
6 Kimia Anorganik Dasar (Ikatan
Kimia)
Dapat membuat struktur ikatan kimia
dari rumus kimia
Latihan Soal
7 Kimia Anorganik Dasar (Atom,
konfigurasi elektron &
hibridisasi)
Menjelaskan teori-teori atom
Memahami konfigurasi elektron
Mengetahui hibridisasi
Tugas Mandiri
UTS 30%
1 Kimia Organik 1 (Alkana,
Alkena, Alkuna)
Mengetahui rumus dasar Alkana
Mengetahui rumus dasar Alkena
Mengetahui rumus dasar Alkuna
Memahami isomer
Latihan Soal
2 Kimia Organik 1 (Alkana,
haloalkana, sikloalkana, isomer)
Menjelaskan Alkana
Mahir membuat rumus struktur
Latihan Soal
3 Kimia Organik 1 (Alkena,
alkadiena, alkatriena, isomer cis-
trans)
Menjelaskan Alkena
Mahir membuat rumus struktur
Latihan Soal
4 Kimia Organik 1 (Alkuna,
alkadiuna, alkatriuna)
Menjelaskan Alkuna
Mahir membuat rumus struktur
Latihan Soal
5 Kimia Organik 1 (Alkanol,
Benzena)
Memahami alkanol
Memahami benzena
Latihan Soal
6 Kimia Organik 1 (Praktikum) Turunan Alkana/alkanol
Ikatan Benzena
Report Pract
7 Kimia Organik 1 (Ujian
Praktikum) & Kimia Lingkungan
Melihat kompetensi dan keahlian
mahasiswa/i
Melihat potensi mahasiswa/i
Tugas Mandiri
UAS 50%
Page 18
14
Lampiran 2
KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN ANALISIS
Definisi Komponen Indikator
(Facione, 2011: 4) Analisis adalah
mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata
yang diharapkan dan terpercaya diantara
pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk
lain dari perwakilannya untuk
mengungkapkan keyakinan, penilaian,
pengalaman, alasan, informasi atau opini.
Interpret information and ideas.
Menginterpretasi informasi dan ide.
Menginterpretasi informasi dari tabel data
secara akurat.
Menginterpretasi informasi dari pernyataaan-
pernyataan yang disajikan secara akurat.
Identify the similarities and
differences between informations to
the solution of a given problems.
Mengidentifikasi kesamaan dan
perbedaan dari pernyataan dan
informasi yang disajikan.
Mengidentifikasi adanya inconsistencies
(ketidakkonsistensian) informasi untuk
memecahkan masalah.
Construct hypotheses
Membangun hipotesis.
Memilih hipotesis yang tepat dari kajian teori
yang diberikan.
Sketching relationship of sentences or
passage of main concept to give
decicion.
Menguraikan hubungan dari kalimat
atau bagian-bagian suatu konsep
untuk memberikan keputusan.
Menghubungkan keterkaitan antar hal atau
bagian dari suatu konsep untuk memberikan
keputusan yang tepat.
Page 19
15
Lampiran 1
SOAL PRESTASI
1. Tuliskan struktur gugus fungsi derivate alkana di bawah ini disertai 1 contoh lagi dan
beserta tatanamanya! (20%)
a. Pentanol
b. Metoksietana
c. Heksanal
d. 2-pentanon
2. Buktikanlah pernyataan reaksi berikut dengan struktur reaksinya : (20%)
a. Methanol + asam etanoat ester
b. Butanol + asam fosfat ester
c. Oksidasi alcohol primer aldehid
d. Oksidasi alcohol sekunder keton
3. Berikanlah runutan terperinci laporan praktikum untuk kegiatan di bawah ini! (20%)
a. Pembuatan Tohlens
b. Reaksi Esterifikasi
c. Hidrolisis Pati Mentah dan Pati Matang
4. Berikut ini adalah nama struktur linear golongan karbohidrat. Buatlah struktur
Haworthnya! (20%)
a. D-Alosa c. D-Sorbosa e. D-gulosa
b. L-Alosa d. L-Sorbosa f. L-Gulosa
5. Mineral dan vitamin merupakan bahan makanan yang dapat diserap langsung oleh tubuh.
Struktur dasar dari mineral dan vitamin yang menyebabkan keanekaragaman jenisnya.
Berdasarkan tugas yang diberikan, uraikanlah penggolngan yang telah di cari! (20%)
Page 20
16
Lampiran 4
KISI-KISI TES HIGHER ORDER THINKING SKILL
A. Definisi Higher Order Thinking Skill
Higher order thinking skill yang adalah keterampilan menggabungkan
penguasaan konsep, logiko-matematik dan kegiatan laboratorium untuk
memecahkan masalah.
B. Komponen Higher Order Thinking Skill
Komponen-komponen Higher Order Thinking meliputi: 1) menghubungkan
informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan masalah, 2)
memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan alur berpikir
deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan, dan 3)
merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. Ketiga
komponen selalu ada di setiap item soal.
C. Indikator Item HOTS
Komponen Indikator Item Soal
Menghubungkan informasi
dengan penguasaan konsep
untuk memecahkan masalah.
Menuliskan reaksi yang terjadi dari hasil rancangan
eksperimen yang telah dirancang.
Menentukan jumlah zat dalam bentuk volum dari hasil
eksperimen yang telah dirancang.
Menentukan jumlah zat dalam bentuk massa dari hasil
eksperimen yang telah dirancang.
Memberikan alasan atau
argument yang logis yaitu
menggunakan alur berpikir
deduktif ataupun induktif untuk
menjawab suatu pertanyaan.
Menjelaskan keterkaitan eksperimen yang dirancang
dengan dasar teori.
Merancang kegiatan
laboratorium untuk
memecahkan masalah.
Menggambarkan rancangan eksperimen di
laboratorium terkait informasi yang diberikan.
Page 21
17
Lampiran 5
RIWAYAT HIDUP PENELITI
a. Nama Lengkap dan Gelar : Zakiah Fithah Aíni, M.Pd.
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Mei 1987
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pangkat/ Jabatan/ Golongan : Dosen
e. NIP/ NIDN : 0305058701
f. Bidang Keahlian : Pendidikan
g. Jurusan/ PS : FTMIPA/ Pendidikan Biologi
h. Pendidikan tinggi : S2
Universitas Gelar Tahun Selesai Bidang Studi
Indraprasta PGRI S.Pd. 2009 Pendidikan Biologi
Indraprasta PGRI M.Pd. 2012 Pendidikan MIPA
i. Pengalaman Penelitian
No. Judul Kedudukan*) Tahun
1. Pengaruh Media Pembelajaran dan
Frekuensi Kegiatan Praktikum terhadap
Hasil Belajar Biologi di Kelas X SMA N
42 Halim Perdana Kusuma
Peneliti Utama (Skripsi) 2009
2. Analisis Penyebab Rendahnya Pengetahuan
Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi
Peneliti Utama (Penelitian
didanai LP2M UNINDRA)
2010
3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
dan Asesmen Kinerja terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Kemampuan Komunikasi Matematika
dalam Mata Kuliah Statistika
Anggota 1 (Penelitian didanai
LP2M UNINDRA) 2011
4. Hubungan Pola Asuh dan Kebiasaan
Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA
Anggota 2 (Penelitian didanai
LP2M UNINDRA) 2011
5. Persepsi Remaja Terhadap Perkawinan
Berdasarkan Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi (Survey Pada Remaja Usia 19-
24 Tahun Di Lebak Sari, Tanjung Barat,
Jakarta Selatan)
Peneliti Utama (Dana Mandiri) 2011
6. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil
Iaa (Indole-3-Acetid Acid) Dari Tanah Dan
Air
Di Situgunung, Sukabumi
Anggota 1 (Penelitian didanai
Mandiri & didukung Lab. Mikro
IPB)
2012
j. Publikasi Ilmiah
No. Judul Kedudukan*) Tahun
1. Hubungan Pola Asuh dan Kebiasaan
Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA
Anggota 2 (Penelitian didanai
LP2M UNINDRA) 2011
2. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil
Iaa (Indole-3-Acetid Acid) Dari Tanah Dan
Air
Di Situgunung, Sukabumi
Anggota 1 (Penelitian didanai
Mandiri & didukung Lab. Mikro
IPB)
2013
Jakarta, 15 Oktober 2013
(Zakiah Fithah Aíni)
Page 22
18
Lampiran 6
DATA DIRI ANGGOTA
Nama : Rosa Dewi Pratiwi
Alamat : Jl. Ranco Indah No. 26 I, Jakakarsa, Jakarta Selatan.
Tempat & tanggal lahir : Surabaya, 11 Juni 1988
Pangkat/ Jabatan : Dosen
NIDN : 0311068802
Bidang Keahlian : Pendidikan
Nomor telepon : 0857 2517 0562 / 081392152537
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
April 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta, Indonesia
Program Pascasarjana, Pendidikan Sains, Minat Utama Kimia dengan IPK 4,00
Sept 2010 UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Program Sarjana Pendidikan Kimia dengan IPK 3,49 skala 4,00
PRESTASI DAN PENGALAMAN PENELITIAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
2011 Pemakalah di Seminar Nasional dengan Tema “Perkembangan Pendidikan dan
Pembelajaran Sains Menuju Bangsa yang Berkarakter, Kritis dan Kreatif.
2011 Pemakalah di Seminar Nasional dengan Tema Lingkungan Hidup di UNISRI.
2009-2010 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP
DIKTI tahun 2009/ 2010) sebagai ketua: dengan judul “Modifikasi Montmorilonit
Boyolali dengan Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben Kinerja Tingkat Tinggi”.
2008-2009 Mahasiswa berprestasi di Prodi Pendidikan Kimia UNS.
2008-2009 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian
Masyarakat (PKMM DIKTI tahun 2008/ 2009), sebagai ketua: dengan judul “
Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Udang Menjadi Chitosan Sebagai Pengawet Makanan
Alami di Kelurahan Pucangsawit”.
2008-2009 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian
Masyarakat (PKMM DIKTI tahun 2008/2009) sebagai anggota: dengan judul
“Pemberdayaan Perempuan Kecamatan Jebres dalam memanfaatkan Minyak Jelantah
sebagai Soufenir Cantik”. Pengabdian ini lolos sebagai nominasi PIMNAS.
2008-2009 Nominator Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional sebagai ketua berjudul: Tiwul as
Modification Alternative Food.
PUBLIKASI ILMIAH
No. Judul Kedudukan*) Tahun
1. Modifikasi Montmorilonit Boyolali dengan
Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben
Kinerja Tingkat Tinggi
Ketua (Penelitian didanai
DIKTI) Publish di Prosiding
Seminar Lingkungan Hidup
UNISRI
2011
2. Penerapan Metode TGT dilengkapi Media
Flash terhadap Materi Hidrokarbon Siswa
SMA N Muhammadiyah 1 Surakarta
Anggota 1 (Penelitian didanai
Mandiri) Publish di Prosiding
Seminar Pendidikan MIPA UNS
2012
Jakarta, 15 Oktober 2013
(Rosa Dewi Pratiwi)