Top Banner
PROPOSAL ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2009-2011 A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Salah satu investasi di pasar modal yang cukup menguntungkan namun mengandung risiko ialah saham. Investor tertarik untuk berinvestasi saham karena saham memiliki daya tarik berupa keuntungna yaitu dividen dan capital gain. Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan dan hal ini merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi 1
41

Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Jan 31, 2016

Download

Documents

Contoh Metopen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

PROPOSAL

ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN ROI DAN EVA

DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM

YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

PERIODE 2009-2011

A. Latar Belakang

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada

saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Salah

satu investasi di pasar modal yang cukup menguntungkan namun mengandung

risiko ialah saham. Investor tertarik untuk berinvestasi saham karena saham

memiliki daya tarik berupa keuntungna yaitu dividen dan capital gain. Dividen

yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut

atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan dan hal ini merupakan salah satu

daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Sedangkan

capital gain merupakan selisih antara harga beli dengan harga jual dan umumnya

investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntngan melalui capital

gain tersebut.

Guna menemukan risiko dan membuat suatu harapan keuntungan dari

investasi, kita harus menggali informasi dari hal yang fundamental seperti

laporan keuangan. Dari laporan keuangan kita mengetahui kinerja perusahaan

1

Page 2: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

yang pada akhirnya dapat menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan

keputusan investasi. Informasi fluktuasi kinerja penting dalam hubungan ini.

Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dan sumber daya yang ada, Disamping itu, informasi

tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas

perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya.

Dari laporan keuangan kita bisa menilai kinerja perusahaan, laba

akuntansi selalu menjadi focus utama yang diperhatikan. Alat ukur finansial yang

sering digunakan untuk mengukur tingkat laba ialah Return On Investment

(ROI). Namun, penggunaan alat ukur terhadap laba akuntansi seperti ROI

memiliki kelemahan yaitu tidak memperhatikan risiko yang dihadapi perusahaan

dengan mengabaikan adanya biaya modal dan hanya memperhatikan hasilnya

(laba perusahaan) sehingga sullit untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut

telah menciptakan nilai perusahaan atau tidak1. Nilai perusahaan itu sendiri

merupakan acuan bagi para investor dalam mempertimbangkan keputusan yang

akan diambil dalam berinvestasi.

Tujuan perusahaan menghasilkan laba yang sebesar-besarnya saat ini

sudah tidak relevan. Hal ini disebabkan rasio keuangan yang disajikan

berdasarkan pada sistem akuntansi dinilai kurang mampu mewakili ukuran

1 Harjono Sunardi, “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. II, No. 1 (Mei, 2010 : 70-92), hlm. 73

2

Page 3: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

kesuksesan terhadap pencapaian yang telah dilakukan perusahaan2. Sistem

akuntansi laporan keuangan yang baik belum tentu mencerminkan kinerja

perusahaan yang baik pula, demikian juga sebaliknya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, selama beberapa tahun terakhir, telah

berkembang suatu pendekatan baru dalam mengukir kinerja keuangan suatu

perusahaan, yang dikenal dengan nama Economic Value Added (EVA). Suatu

pendekatan yang dapat menjadi indikator internal yang mengukur kekayaan

pemegang saham suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. EVA mengukur

seberapa efisien perusaaan menggunakan modalnya untuk menciptakan nilai

tambah ekonomis3.

Pendekatan EVA dicetuskan pertama kali oleh G.Bennert Steward pada

tahun 1990. Dasar pengukuran pendekatan EVA lebih memfokuskan pada

penciptaan nilai perusahaan (creating firm’s value) yaitu menghasilkan

menghasilkan return on total capital yang lebih besar dari cost of capital (nilai

modalnya). EVA merupakan pengukuran kinerja keuangan yang dianggap sesuai

dengan harapan para penyandnag dana, karena EVA memperhitungkan tingkat

risiko. Semakin tinggi beban biaya modal atau Cost Of Capital (COC) yang

ditanggung perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian (return)

2 Lisa Linawati Utomo, “Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan,” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. I, (Mei, 1999: 28-42), hlm. 29

3 Haris Hansa Wijaya dan Lauw Tjun Tjun, “Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45”, Jurnal Akuntansi Vol. I, No. 2 (November, 2009 : 180-200), hlm. 182

3

Page 4: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

yang harus diberikan perusahaan kepada para penyandang dana4. Hal itu

dikarenakan Cost Of Capital (COC) yang tinggi menandakan tingkat risiko yang

tinggi pula, sesuai hukum investasi, high risk high return Jika tingkat

pengembalian investasi perusahaan tidak mampu menutupi cost of capital nya,

maka EVA perusahaan itu negatif, yang mana berarti perusahaan telah gagal

menciptakan nilai bagi pemilik modal, begitu juga sebaliknya.

Dunia usaha menjadi semakin kompetitif menuntut perusaaan mampu

beradaptasi agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul dalam persaingan.

Untuk mengantisipasi persaingan tersebut, perusahaan harus mempertahankan

dan meningkatkan kinerja sebagai upaya menjaga kelangsungan usahanya.

Upaya yang dapat dilakukan antara lain menerapkan kebijakan strategis yang

mengahasilkan efisiensi dan efektifitas bagi perusahaan. Usaha tersebut

memerlukan modal yang banyak, yang meliputi usaha memperoleh dan

mengalokasikan modal tersebut secara optimal. Salah satu tempat untuk

memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

Pasar modal sendiri merupakan pasar yang menjual berbagai macam

instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang dalam bentuk hutang maupun

modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah atau juga swasta. Pasar modal

bisa menjadi sarana untuk melakukan investasi bagi para pemodal (investor)

untuk diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai risiko yang bersedia

4 Ibid., hlm. 181

4

Page 5: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

mereka tanggung dengan tingkat return yang diharapkan. Namun, guna

mengetahui tingkat resiko serta keuntungan yang diharapkan, maka calon

investor terlebih dahulu mencari informasi keungan perusahaan melalui laporan

keuangannya perusahaan tersebut.

Di Indonesia sendiri untuk pasar saham terdapat Bursa Efek Indonesia

(BEI) yang lahir sejak jaman Hindia Belanda dahulu dengan pasang surutnya

hingga akhirnya muncul Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 1997. Jakarta

Islamic Index (JII) didirikan oleh BEI berkejasama dengan PT Danareksa

Investment Management. Dengan berdirinya JII maka pilihan dalam berinvestasi

semakin luas. Calon investor saat ini akan lebih selektif dalam berinvestasi,

terutama bagi investor yang menginginkan modalnya digunakan oleh perusahaan

yang menjalankan seluruh aktivitasnya berbasis syariah maka JII dapat menjadi

pilihan utama. Sesuai dengan tujuan didirikannya JII yaitu sebagai wadah atau

indeks saham syariah yang mampu memberikan pilihan perusahaan dalam

berinvestasi berbasis syariah.

Jakarta Islamic Index (JII) dapat juga digunakan sebagai tolok ukur

(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis

syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor

untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Saham syariah

yang menjadi anggota di Jakarta Islamic Index (JII) saat ini berjumlah 30 saham

5

Page 6: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi

pasar besar.

Perkembangan produk-produk investasi syariah diharapkan bisa

mewujudkan BEI menjadi suatu market (pasar) yang bisa menarik para investor

yang ingin berinvestasi dengan memperhatikan kesesuain produk dan atau

instrument yang sejalan dengan kaidah-kaidah ajaran Islam. Hal ini tidak hanya

terhadap para investor local, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah hal ini

diharapkan pula bisa memberikan daya tarik tersendiri terhadap minat investor

dari mancanegara.

Perkembangan harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) dalam beberapa

tahun terakhir setelah terjadi krisis global tahun 2008 mengalami kenaikan5

Tabel 1.1

Pergerakan Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII)

Tahun 2008-2009

Tahun 2008 2009 2010 2011

Harga 216.19 417.18 532.90 537.03

Tabel di atas menunjukkan jika JII masih diminati oleh para investor..

Pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi terjadi hingga mempengaruhi pasar

modal kita. Namun, secara perlahan harga saham mulai naik lagi dari tahun 2009

5 www.ojk.go.id, diakses 23 Mei 2015, pukul 13.00

6

Page 7: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

hingga 2011. JII mengalami kenaikan tertinggi sebanyak 201 poin pada tahun

2009 dengan posisi harga 417, kemudian selalu beranjak naik hingga akhirnya

menembus harga 537 pada tahun 2011.

Christian Budi Santoso dan Elma Muncar Aditya menyimpulkan jika

Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga

saham food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2009. Dia

menuturkan jika hal ini disebabkan investor belum tertarik menggunakan EVA

sebagai salah satu alat analisis kinerja keuangan6.

Harjono Sunardi juga melakukan penelitian serupa dengan dengan

variabel independen Economic Value Added (EVA) dan tambahan variabel

Return On Investment (ROI) menyimpulkan return saham pada perusahaan yang

tergabung dalam Indeks LQ-45 periode 2006-2008 tidak terpengaruh oleh EVA

dan ROI. Mennurut Harjono, hal ini disebabkan oleh krisis global pada tahun

2008 yang melanda Indonesia menyebabkan kepanikan dan menjatuhkan harga

saham. Ditambah karena minimnya minat investor terhadap analisis EVA7.

Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Ribka dan Candra Sinuraya

menyimpulkan hal yang sama, yaitu Economic Value Added (EVA) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusaaan yang

6 Christian Budi Santoso dan Elma Muncar Aditya, “Analisis Pengaruh EPS, EVA dan Cash Flow terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. X, No. 1 (Maret, 2012 : 62-70), hlm. 68

7 Harjono Sunardi, “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. II, No. 1 (Mei, 2010 : 70-92), hlm. 90

7

Page 8: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

tergabung dalam indeks LQ45 periode tahun 2007-2009. Hal ini disebabkan oleh

EVA masih jarang digunakan oleh perusahaan maupun para investor di Indonesia

sebagai alat ukur kinerja keuangan8.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Haris Hansa Wijaya dan Lauw

Tjun Tjun menyimpulkan jika Economic Value Added (EVA) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan LQ45

tahun 2007. Hal ini disebabkan karena investor dalam menentukan required rate

of return (tingkat keuntungan) selalu mempertimbangkan risiko yang dihadapi

perusahaan berupa cost of capital (biaya modal). Sehingga investor akan memilih

perusahaan yang rate of return lebih besar dari cost of capital nya9.

Dari beberapa penelitian di atas, terlihat penelitian tersebut masih

menggunakan periode tahun yang relatif sama. Contohnya tahun 2007-2009 yang

berarti periode tersebut masih masa krisis global. Maka dari itu penulis ingin

melakukan penelitian pada tahun yang berbeda ketika perekonomian mengalami

peningkatan yang berjudul “Analisis Penilaian Kinerja dengan Pendekatan

ROI dan EVA dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham yang Tergabung

dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011”

B. Rumusan Masalah

8 Ribka dan Candra Sinuraya, “Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode ROA, ROE, dan EVA dan Pengaruhnya terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Bisnis Mahajemen dan Ekonomi Vol. X, No. 3 (Agustus, 2011 : 2771-2782), hlm. 2781

9 Harris Hansa Wijaya dan Lauw Tjun Tjun, “Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45”, Jurnal Akuntansi Vol. I, No. 2 (November, 2009 : 180-200), hlm. 198

8

Page 9: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

1. Apakah faktor Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan

terhadap tingkat return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?

2. Apakah faktor Return On Investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap

tingkat return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?

3. Apakah faktor Economic Value Added (EVA) dan Return On Investment

(ROI) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat return

saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini untuk menguji faktor-faktor apa saja

yang memengaruhi return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

Secara rinci, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menguji faktor Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan

terhadap tingkat return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

2. faktor Return On Investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap tingkat

return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

3. Menguji faktor Economic Value Added (EVA) dan Return On Investment

(ROI) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat return

saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

D. Manfaat Penelitian

9

Page 10: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan

wawasan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat return

saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

2. Bagi pihak investor, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tolak ukur serta

pengambilan langkah strategis dalam memperkirakan tingkat return saham

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) menggunakan EVA dan ROI.

3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam

penelitian selanjutnya.

E. Telaah Pustaka

Guna mendukung penelitian ini, penulis mengacu pada beberapa

penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut digunakan sebagai landasan dan

pembanding dalam menganalisis variabel-variabel yang memengaruhi tingkat

return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

Penelitian yang dilakukan oleh Christian Budi Santoso dan Elma Muncar

Aditya dengan variabel independen Earning Per Share (EPS), Economic Value

Added (EVA), Cash Flow dan dan variabel dependen harga saham perusahaan

food and beverage yang terdaftar di BEI.10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 Christian Budi Santoso dan Elma Muncar Aditya, “Analisis Pengaruh EPS, EVA dan Cash

Flow terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. X, No. 1 (Maret, 2012 : 62-70), hlm. 68

10

Page 11: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa EVA bisa jadi kurang diminati oleh

sebagian investor sebagai alat analisis kinerja keuangan. Kinerja keuangan yang

dinilai dengan analisis EVA tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap besarnya harga saham. Akan tetapi, hanya Earning Per Share (EPS)

saja yang memiliki pengaruh signifikan dari semua variabel independen yang

digunakan. Lebih lanjut lagi, secara simultan Earning Per Share (EPS),

Economic Value Added (EVA) dan Cash Flow memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap harga saham food and beverage11.

Penelitian yang dilakukan oleh Harjono Sunardi dengan dengan variabel

independen Return On Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA) dan

variabel dependen return saham pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks

LQ-45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable Return On Investment

(ROI) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini

kemungkinan dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah kondisi

perekonomian dalam periode 2007-2008 sedang terjadi krisis global yang

memberikan imbas terhadap pasar modal. Kemudian, variabel Economic Value

Added (EVA) juga tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini

menurut peniliti lebih disebabkan karena kurangnya pengetahuan investor di

Indonesia mengenai perhitungan dan manfaat EVA dalam pengambilan

11 Ibid, hlm.69

11

Page 12: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

keputusan investasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Christian Budi Santoso dan Elma Muncar Aditya. Lebih lanjut lagi, secara

simultan Return On Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA)

ternyata juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada perusahaan yang

tergabung dalam Indeks LQ-4512.

Nampaknya hasil berbeda didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh

Haris Hansa Wijaya dan Lauw Tjun Tjun dengan variable independen Economic

Value Added (EVA) dan variable dependennya ialah tingkat pengenmablian

saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ-45. Hasil penelitian mereka

menyatakan jika EVA memiliki pengaruh yang signifikan dengan tingkat

pengembalian saham periode tahun 2007. Hal ini disebabkan karena alat analisis

keuangan menggunakan EVA yang dipertimbangkan oleh investor dan para

penganalisisnya dalam mengambil keputusan investasi. Dalam pengambilan

keputusan investasi, investor selalu mempertimbangkan risiko yang dihadapi

perusahaan, yang secara teoritis tercermin dari biaya modalnya13.

F. Landasan Teori

1. Return On Investment (ROI)

12 Harjono Sunardi, “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. II, No. 1 (Mei, 2010 : 70-92), hlm. 89

13 Harris Hansa Wijaya dan Lauw Tjun Tjun, “Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45”, Jurnal Akuntansi Vol. I, No. 2 (November, 2009 : 180-200), hlm. 197

12

Page 13: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat

pengembalian) yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang

dikeluarkan. ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan

dalam nilai desimal14. Atau bahasa sederhananya ROI merupakan

pengembalian keuntungan atas investasi. ROI dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut15:

Return On Investment (ROI) =Laba Setelah Pajak

Total Aktiva

Kebaikan Return On Investment (ROI) sendiri yaitu: ROI mendorong

manajer untuk memberi perhatian yang lebih luas terhadap hubungan antara

penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya merupakan fokus bagi

manajer pusat investigasi, ROI mendorong efisiensi biaya dan ROI bisa

mengurangi investasi berlebihan pada aktiva operasi16. Sedangkan kelemahan

Return On Investment (ROI) sendiri yaitu: ROI tidak mendorong manajer

untuk menerima investasi proyek-proyek yang akan mnurunkan ROI

walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusaaan secara keseluruhan,

14 Harjono Sunardi, “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. II, No. 1 (Mei, 2010 : 70-92), hlm. 76

15 Dr. R. Agus Sartono, MBA, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm. 123

16 Abdul Halim, Achmad Tjahjono dan Muh Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003), hlm. 123

13

Page 14: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

dan ROI mendorong manajer divisi untuk memfokuskan diri hanya pada

jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang17.

2. Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) adalah konsep Residual Income (RI)

dengan sejumlah modifikasi yang diperkenalkan oleh Stern & Steward. Ide

dasar EVA adalah mendapatkan surplus dengan mengurangkan biaya

operasional dan biaya keuangan terhadap pendapatan. Syarat dapat dihitung

EVA adalah diketahuinya WACC (Weighted Average Costo of Capital).

WACC merupakan biaya modal rata-rata tertimbang, biaya modal merupakan

biaya sumber dana 18. Atau, EVA adalah nilai tambah ekonomis yang

diciptakanperusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu.

Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu

kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA

berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan19. Kemudian,

secara garis besar EVA dapat dicari dengan rumus sebagai berikut20:

EVA =Laba Bersih Operasi Setelah Pajak (NOPAT) – Biaya Modal Setelah

Pajak Yang Diperlukan Untuk Mendukung Operasi

17 Ibid, hlm. 143-144

18 Toto Prihadi, Analisis Laporan Keuangan Lanjutan (Jakarta: Penerbit PPM, 2013), hlm. 141-142

19 Lisa Linawati Utomo, “Economic Value Added sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. I, No. 1 (Mei, 1999 : 28-42), hlm. 36

20 Dr. R. Agus Sartono, MBA, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm. 103

14

Page 15: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

=EBIT (1-Pajak Perusahaan) – (Modal Operasi)(Biaya Modal Setelah

Pajak)

EVA sendiri juga memiliki keunggulan sebagai pengukuran kinerja

keuangan perusahaan meliputi: Pertama, dengan EVA seluruh unit usaha

memiliki sasaran laba untuk perbandingan investasi yang sama. Kedua,

dengan meningkatnya EVA maka investasi akan manghasilkan laba diatas

biaya modal sehingga akan lebih menarik para manajernya untuk berinvestasi

dalam perusahaan tsb. Ketiga, adanya tingkat suku bunga yang berbeda dapa

digunakan untuk jenis asset yang berbeda pula. Dan keempat, EVA memiliki

korelais positif yang kuat terhadap perubahan nilai-nilai pasar perusahaan21.

3. Return Saham

Return biasanya didefinisikan sebagai perubahan nilai antara periode

t+1 dengan periode t terrtentu. Atau mudahnya return ialah tingkat

keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang

dilakukannya22. Secara sistematis, perhitungan return saham adalah sebagai

berikut23:

Return Saham =1

x 100%

21 Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan, Sistem Pengendalian Manajemen (Tangerang Selatan: KARISMA Publishing Group), hlm. 427-428

22 Suhartono, S.E. M.Si. dan Falilah Qudsi S.E, Portofolio Investasi dan Bursa Efek: Pendekatan Teori dan Praktik. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2009), hlm. 82

23 Dr. Mahmudah M Hanafi dan Dr Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012), hlm. 297

15

Page 16: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Pt-1

Keterrangan:

Pt = Harga saham akhir periode

Pt-1 = Harga saham awal periode

G. Hipotesis

Return On Investment (ROI) merupakan alat ukur finansial yang lazim

digunakan untuk mengukur tingkat laba perusaaan atau dengan kata lain ROI

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mengahsilkan keuntungan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harjono

Sunardi, ROI tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini

berarti Return On Investment (ROI) tidak mempengaruhi besaran return saham,

namun peneliti dalam hal ini beralasan jika disebabkan oleh periode tahun yang

digunakan sebagai sampel penelitian bertepatan dengan krisis global24.

H1: Return On Investment (ROI) berpengaruh positif signifikan

terhadap return saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index

(JII) periode 2009-2011

Economic Value Added (EVA) adalah indikator internal yang mengukur

kekayaan pemegang saham suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. EVA

mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modalnya untuk

24 Harjono Sunardi, “Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi Vol. II, No. 1 (Mei, 2010 : 70-92), hlm. 78

16

Page 17: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

menciptakan nilai tambah ekonomis. Besarnya EVA menunjukkan nilai tambah

ekonomis yang tercipta saat perusahaan dapat mengahsilkan return on total

capital yang melebihi cost of capital. Menurut penelitian Haris Hansa Wijaya

dan Lauw Tjun Tjun, EVA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat

pengembalian saham. EVA yang tinggi juga menggambarkan ekspetasi masa

depan perusahaan yang baik, sehingga menimbulkan reaksi investor untuk

berinvestasi. Ekspetasi untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar ini

berpengaruh positif terhadap harga dan return saham.25.

H2: Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan terhadap

return saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode

2009-2011

Dari kedua variabel independen diatas, peneliti akan menguji pengaruh

kedua variabel tersebut secara simultan terhadap tingkat return saham yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011. Oleh karena itu,

diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H3: Return On Investment (ROI) dan Economic Value Added (EVA)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011

H. Teknik Analisis Data25 Harris Hansa Wijaya dan Lauw Tjun Tjun, “Pengaruh Economic Value Added (EVA)

Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45”, Jurnal Akuntansi Vol. I, No. 2 (November, 2009 : 180-200), hlm. 186

17

Page 18: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah uji yang harus dilalui agar data yang akan

dianalisis lebih lanjut terhindar oleh pelanggaran-pelanggaran terhadap asumsi

kasik. Hal tersebut sangat krusial untuk mendapatkan analisis yang akurat atas

faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisis dan untuk mendapatkan

data yang tidak bias.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.26

Uji normalitas ini menggunakan histogram sebagai salah satu alat yang

membandingkan antara data hasil observasi dengan distribusi yang

mendekati normal. Selain itu dilakukan dengan melihat probability plot

yang membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya

dengan distribusi normal. Garis lurus diagonal akan dibentuk oleh

distribusi normal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data normal. maka garis yang menunjukkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terdapat korelasi antarvariabel bebas. Pada model yang baik tidak

26 Imam Ghazali, Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 91

18

Page 19: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

boleh terjadi korelasi diantara variabel bebas.27 Untuk mengetahui ada

tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari

tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Sebagai dasar dapat

disimpulkan bahwa:

a) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIH < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antarvariabel

independen dalam model regresi.

b) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIH > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antarvariabel independen

dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Disebut homokedastisitas apabila variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Sebaliknya akan

disebut heteroskedastisitas apabila variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain mengalami perbedaan. Model regresi yang baik

adalah model yang homokedastisitas atau tidak tejadi

heteroskedastisitas.28 Heteroskedastisitas dapat diuji dengan

menggunakan glejser, uji park, dan uji white untuk mengetahui adanya

27 ? Ibid., hlm. 9228 ? Ibid., hlm. 93

19

Page 20: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

tingkat signifikansi. Tidak adanya gejala heterokedastisitas ditunjukkan

dengan tingkat signifikansi berada di atas 5 persen. Apabila berada di

bawah 5 persen berarti terdapat gejala heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam satu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi,

maka disimpulkan terjadi problem autokorelasi. Autokorelasi ini muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lain. Uji Durbin Watson (DW) mampu mendeteksi adanya autokorelasi.

Uji DW ini dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran

faktor gangguan yang berurutan. Suatu data dapat disimpulkan bahwa

dalam data tersebut tidak terjadi autokorelasi apabila nilai DW terletak

diantara du dan 4-du.

5. Regresi Linear Berganda

Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh hubungan

antara variabel independen yaitu (DPK, NPF, CAR, dan profit margin)

dan variabel independen (pertumbuhan pembiayaan murabahah,

musyarakah, dan mudharabah yang diproksikan dengan laba perbankan

syariah). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda

(multiple regression analysis) dengan persamaan kuadrat terkecil

20

Page 21: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

(ordinary least square). Metode ini adalah metode yang mengestimasi

suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat

kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.29 Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Variabel dependen (return saham JII)

a = Koefisien konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk Return On Investment (ROI)

b2 = Koefisien regresi untuk Economic Value Added (EVA)

X1 = ROI perusahaan di JII periode 2011-2013

X2 = EVA perusahaan di JII periode 2011-2013

e = error term

6. Pengujian Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang berarti kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

(X) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Y) amat terbatas.

29 ? Ibid., hlm. 95

21

Page 22: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen (X)

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel Y.

b. Uji F-Statistik

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama atau simultan memengaruhi variabel dependen.30

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel yang

memengaruhi variabilitas variabel dependen.

c. Uji t-Statistik (Uji signifikan parameter individual)

Uji t-statistik ini pada intinya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen atau variabel penjelas secara

individual dalam menerangkan variabel dependen.31 Uji tersebut dapat

dilakukan dengan melihat besarnya nilai probabilitas signifikansinya.

Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari lima persen

(t < 5 %), maka hipotesis yang menjelaskan bahwa suatu variabel

independen secara individual memengaruhi variabel dependen dapat

diterima atau dengan kata lain apabila nilai signifikansi t < 5% maka

Ho diterima dan Ha ditolak. Sebelum digunakan uji F dan uji t terlebih

dahulu dilakukan uji asumsi klasik.

30 ? Ibid., hlm. 9831 ? Ibid., hlm. 99

22

Page 23: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur

pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana

sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I = Pendahuluan

Bab ini berisi pendahuluan untuk mengantarkan skripsi ini

secara keseluruhan. Pada bab ini menjelaskan latar belakang

masalah mengapa penelitian ini diadakan, pokok masalah yang

akan dianalis dan dijawab dari penelitian ini, metode penelitian, dan

sistematika pembahasan.

Bab II = Landasan Teori

Bab dua merupakan tinjauan pustaka dan pengembangan

hipotesis. Bab ini berisi tentang tinjauan teoritis, variabel-variabel

yang diteliti, telaah pustaka, dan perumusan hipotesis.

Bab III = Metode Penelitian

Bab tiga berisi metode penelitian yang terdiri dari variabel

penelitian dan definisi operasional variabel, penentuan populasi dan

sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan

metode analisis data.

Bab IV = Analisis Data dan Pembahasan

23

Page 24: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasannya.

Bab ini juga memuat analisis data yang tersedia, perangkat

penelitian yang digunakan untuk memperoleh gambaran, jawaban,

serta hasil dari masalah yang diteliti yaitu mengenai faktor yang

mempengaruhi tingkat pertumbuhan pembiayaan murabahah,

musyarakah, dan mudharabah perbankan syariah di Indonesia tahun

2008-2013.

Bab V = Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis penelitian ini,

keterbatasan penelitian serta saran mengenai tindakan-tindakan

yang seharusnya dilakukan.

24

Page 25: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

DAFTAR PUSTAKA

Sunardi, Harjono. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap

Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol. II, No. 1, Mei, hlm 70-92

Utomo, Lisa Linawati. 1999. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan

Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. I,

Mei, hlm 28-42.

Hansa Wijaya, Hrais dan Tjun, Lauw Tjun. Pengaruh Economic Value Added

Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung

dalam LQ-45. Jurnal Akuntansi. Vol. I, No. 2, November, hlm 180-200

Budi Santoso, Christian dan Muncar Aditya, Elma. Analisis Pengaruh EPS, EVA dan

Cash Flow terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage yang

Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. X, No. 1, Maret, hlm 62-70

Ribka dan Sinuraya, Candra. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan

Metode ROA, ROE, dan EVA dan Pengaruhnya terhadap Return Saham pada

Perusahaan yang Tergabung dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Bisnis Mahajemen dan Ekonomi. Vol. X, No. 3, Agustus, hlm 2771-2782

www.ojk.go.id

25

Page 26: Proposal Metopen Pengaruh EVA terhadap Return Saham JII

Imam Ghazali. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Prihadi, Toto. 2013. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan. Jakarta: Penerbit PPM

Dr. R. Agus Sartono, MBA. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: BPFE

M Hanafi, Mahmudah dan Halim, Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Halim, Abdul. Tjahjono, Achmad dan Husein, Muh Fakhri. 2003. Sistem

Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Anthony, R, N., dan V. Govindarajan. 2011. Sistem Pentendalian Manajemen.

Tangerang Selatan: KARISMA Publishing Group

Suhartono dan Qudsi, Fadlilah. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN

26