1 PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN Untuk Memenuhi Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester yang diampu oleh Joko Purnomo, S.IP, M.A Disusun Oleh : Hayu Maulidya 145120400111021 C – IHI - 6 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
15
Embed
PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN€¦ · PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN Untuk Memenuhi Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester yang diampu oleh Joko Purnomo, S.IP, M.A Disusun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PROPOSAL
MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN
Untuk Memenuhi Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester yang diampu oleh Joko Purnomo,
S.IP, M.A
Disusun Oleh :
Hayu Maulidya
145120400111021
C – IHI - 6
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
2
PROPOSAL KEGIATAN
1. Basic Data Sheet
Name of Project :“Help The Children”
Location : SD Negeri Kelampok Singosari
Name of Organization: ROTARACT Malang Kutaraja
Contact Point : 087859653173
Other Partners :
• Rotary Malang Central
• Rotary Singapore
• Rotary Kucing Malysia
Project Cost : Rp 5.150.000 per kegiatan
Total Project Cost and Duration : Rp 10.300.000
Kegiatan berlangung selama 2 hari
3
2. Contextual Analysis
Problem Specific
Kota Malang merupakan kota dengan julukan kota pendidikan. Julukan ini muncul
lantaran banyaknya jumlah kampus dan sekolah yang ada di Malang raya. Terdapat
setidaknya lebih dari 80 Perguruan Tinggi yang tersebar di wilayah Malang Raya.
Berdasarkan catatan sejarah, pada masa Hindia Belanda, Malang sudah memiliki puluhan
sekolah yang tersebar di segala penjuru. Jumlah itu termasuk sangat banyak untuk kota
dengan luas dan jumlah penduduk seperti Malang. Pertumbuhan jumlah sekolah yang sangat
pesat ini, terjadi pada kisaran tahun 1914-1939. Menurut Dukut Imam widodo dalam
bukunya yang berjudul Malang Tempo Doeloe menyebut bahwa pada tahun 1914, di Malang
baru ada delapan sekolah saja. Delapan sekolah tersebut terdiri dari 1 MULO (sekolah
lanjutan atau setingkat SMP), 3 ELS (Sekolah dsar dengan sistem Eropa), 1 HCS (Sekolah
dasar khusus etnis tionghoa), dan 3 Inlands Scholen der 2e Klasse (Sekolah dsar pribumi atau
biasa disebut sekolah ongko loro).1 Namun jumlah itu meningkat sangat pesat pada sekitar
tahun 1930-an. Pada saat itu jumlah sekolah yang sebelumnya hanya delapan, meningkat
pesat menjadi puluhan jumlahnya. Meningkatnya perekonomian dan bertambahnya penduduk
kota Malang secara pesat menjadi alasan semakin banyak munculnya sekolah.
Dengan seiring berjalannya waktu, saat ini Malang setidaknya memiliki 60 Sekolah
Menengah Atas, 50 Sekolah Menengah Kejuruan, 110 Sekolah Menengah Pertama, dan 140
Sekolah Dasar. 2Namun ternyata julukan kota Pendidikan itu telah muncul jauh lebih lama
sebelum terbentuknya kampus-kampus yang ada sekarang. Kota Malang sebagai kota
pendidikan memiliki beberapa permasalahan mengenai pendidikan yang belum terselesaikan.
Salah satunya yaitu mengenai adanya keterbatasan kemampuan ekonomi yang menghambat
siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam kenyataanya, masyarakat Kota Malang
masih banyak yang tergolong sebagai masyarakat miskin, dengana banyaknya urban
menyebabkan kemiskinan Kota Malang menjadi meningkaat. Keluarga-keluarga urban ini
banyak tinggal di bantaran-bantaran sungai dengan rumah yang tidak layak huni. Hal tersebut
kemudian juga menyebabkan adanya keterbatasan bagi masyarakat mereka untuk
memperoleh pendidikan yang semestinya.
1 Koran Merdeka Malang, Malang sebagai kota pendidikan sejak masa Hindia Belanda, diakses dari https://malang.merdeka.com/kabar-malang/malang-sebagai-kota-pendidikan-sejak-masa-hindia-belanda-160502n.html pada 12 April 2017 2 Dinas Pendidikan Kota Malng, Daftar Sekolah, diakses dari http://malangkota.siap.web.id/data-sekolah/data-daftar/ pada 12 April 2017
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah
menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan
tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat. Untuk itu, dengan berdasarkan undang-undang tersebut,
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh
peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang
sederajat. Hal tesebut dapat diartikan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
status sosial, ras, etnis, agama dan gender. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah ,
diantaranya yaitu:3
1. SD/SDLB Rp 800.000,-/siswa/tahun
2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP Rp 1,000.000,-/siswa/tahun
3. SMA/SMK Rp 1.200.000,-/siswa/tahun
Sedangkan dari pemerintah daerah sebesar:
1. SDN Rp 50.000,-/siswa/bulan
2. SDS/MIS Rp. 25.000,-/siswa/bulan
3. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP Rp 50.000,-/siswa/bulan
4. SMA/SMK Rp. 65.000,-/siswa/bulan
Disamping bantuan untuk sekolah Pemerintah juga memberi bantuan langsung ke siswa yang
disebut PIP (Program Indonesia Pintar). Bantuan-bantuan tersebut telah diberikan kepada
siswa, namun sayangnya ternyata bantuan tersebut belum dapat menyelesaikan persoalan
siswa dengan latar belakang ekonomi rendah dalam mengakses pendidikan.
Context
Dalam pelaksanaanya ternyata program pemerintah ini tidak mendapatkan hasil yang
sangat maksimal. Hal tersebut terjadi karena beberapa alasan, diantaranya yaitu tidak Semua
Warga Miskin Mendapatkan Kartu KPS/PKH/KKS, serta Orang Tua Penerima Kartu
KPS/KKS/PKH Banyak Yang Tidak Tahu Penggunaannya. Program pemerintah diatas
kemudian memperlihatkan adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi
permasalahan pendidikan siswa dari keluarga miskin. Namun sayangnya, meskipun
3 Dinas Pendidikan Kota Malang, Permasalahan Siswa dari Keluarga Miskin di Kota Malang, diakses dari http://diknas.malangkota.go.id/?p=4030 pada 12 April 2017
masyarakat miskin tidak dipungut biaya dan juga mendapat bantuan PIP dari pemerintah
pusat bukan berarti permasalahan pendidikan siswa dari keluarga miskin telah selesai.
Kemiskinan memang merupakan suatu kondisi yang tidak ingin dirasakan oleh semua
orang. Tidak ada orang jaman ini yang bercita-cita menjadi miskin, semua orang ingin
memiliki hidup yang berkecukupan. Namun, sayangnya harapan tidak semua menjadi
keyataan faktanya di Kota malang dengan jumlah penduduk 900 ribu jiwa, jumlah
masyarakat miskin sekitar 43.200 jiwa (4,8%) berdasar survey BPSs tahun 2013. Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
sandang, pangan ,papan , pendidikan dan kesehatan. Dengan keadaan yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang dan pangan, maka kebutuh tentang pendidikan
pun bukan menjadi fokus utama bagi rakyat miskin. Untuk itu kemudian timbul berbagai
permasalhan pendidikan siswa dari keluarga miskin yang belum disentuh. Permasalahan
tersebut diantaranya, Siswa miskin sering tidak masuk sekolah, Siswa miskin rentan droup
out, Siswa miskin sulit untuk disiplin, dan Sulitnya meningkatkan pemerataan mutu
pendidikan.
Dengan Terdapatnya bantuan tersebut beban siswa pun berkurang untuk mengakses
pendidikan. Namun pada nyatanya, uang sekolah atau yang biasa dikenal sebagai SPP
bukanlah satu-satunya penghambat siswa dalam mengakses pembelajaran. Permasalahan lain
yang juga perlu diperhatikan selain yang telah disebutkan diatas yaitu, ketidakmampuan
siswa untuk mengakses alat tulis serta perlengkapan sekolah. Ketidakmampuan siswa dalam
mengakses perlengkapan sekolah ini terutama dilatar belakangi oleh permasalahan rendahnya
kemampuan ekonomi keluarga. Karena rendahnya kemampuan ekonomi keluarga
menyebabkan ketidakmampuan mereka untuk mengakses perlengkapan sekolah bagi anak-
anaknyya. Untuk itu berdasarkan permasalahan tersebut, organisasi kami yaitu Rotaract dan
Rotary menginisiasikan sebuah proyek “Help The Children”.
3. Project Description
Project yang kami inisiasi bersama Rotary Malang Central ini bernama ‘Help The
Children”. Project yang diselenggarakan oleh Rotary Malang Central, Rotary Singapore, dan
Rotary Kuching Malaysia dengan menggandeng organisasi kami yaitu Rotaract Malang
Kutaraja merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk meringankan beban keluarga
miskin untuk mengakses pendidikan yang layak bagi anaknya. Adapun output dari kegiatan
6
ini yaitu diantaranya, memberikan bantuan alat sekolah bagi siswa dengan kondisi
perekonomian yang dibawah rata-rata, melakukan pembangunan terhadap fasilitas sekolah
dasar yang sudah tidak layak, memberikan pelatihan usaha rumahan bagi orangtua siswa,
memberikan bantuan modal bagi orangtua siswa sebagai modal usaha. Indikator tercapainya
output ini adalah adanya bantuan alat tulis bagi siswa kurang mampu, adanya bantuan
seragam sekolah bagi siswa kurang mampu, terlaksananya perbaikan ruangan belajar
mengajar yang mengalami kerusakan, adanya penambahan koleksi buku di perpustakaan
Sekolah Dasar, terlaksananya kelas memasak bagi orang tua, terlaksananya kelas menjahit
bagi orang tua siswa, adanya bantuan alat-alat memasak bagi orang tua siswa yang akan
membuka usaha tersebut, adanya bantuan pinjaman mesin jahit bagi orang tua siswa. Dan
faktor penghambat dari output ini adalah kurangnya dana untuk mendukung proyek ini,
kurangnya minat dan partisipasi orang tua siswa untuk mengikuti kelas memasak maupun
menjahit, adanya persaingan ketat dari usaha sejenis (kataering dan penjahit), kurangnya
inovasi orang tua siswa untuk menjaga dan mengembangkan usahanya.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas, maka kegiatan dari project
kami ini adalah melakukan pendistribusian alat-alat perlengkapan sekolah seperti alat tulis,
seragam sekolah, da buku bacaan. Karena penggagas dari kegiatan ini adalah organisasi
sponsor kami yaitu Rotary Malang Central, maka kami disini banyak berperan dalam tahapan
persiapan maupun saat hari pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam tahap persiapan, kegiatan
yang dilakukan oleh rotaract adalah membantu packing pendistribusian perlengkapan
sekolah, selain itu kami juga membantu pendistribusian perlengkapan sekolah ke SD
Kelampok di Singosari. Kegiatan pendistribusian ini termasuk mulai dari memindahkan
barang dari gudang / tempat packing kedalam kendaraan, lalu dari kendaraan ke sekolah
penerima bantuan. Dan pada saat hari pelaksanaan launching kegiatan ini sendiri, kami akan
bertugas untuk membantu Rotary menghandle acara. Salah satunya menjadi MC dan mengisi
games sebelum pembagian barang. Hal ini dilakukan karena pada saat launching, para siswa
dikumpulkan di salah satu aula sekolah. Sebelum pembagian dimulai, Rotarian ditemani
Rotaractor dan guru – guru sekolah berkeliling ke rumah siswa yang mendapatkan bantuan,
dan disaat yang bersamaan Rotaractor memberi games kepada para siswa agar tidak bosan
menunggu.
Keuntungan dari kegiatan kami ini adalah siswa yang berasal dari keluarga yang
kurang mampu akan mendapatkan bantuan perlengkapan sekolah yang akan dapat
meringankan beban keluarga dan membantu kelancaran kegiatan pembelajaran mereka.
7
Selain itu, kegiatan kami ini juga akan bermanfaat bagi orang tua siswa, dimana diharapkan
dengan mengikuti kelas memasak atau menajhit yang kami selenggarakan serta terdapatnya
bantuan modal berupa alat memasak atau menjahit akan dapat membantu memperbaiki
kondisi perekonomian mereka dengan adanya pendapatan tambahan dari hasil membuka
usaha tersebut. Kami berharap walaupun tanpa kehadiran kami, usaha yang digeluti oleh para
orang tua siswa kurang mampu ini tetap dapat berjalan dan menghasilkan output yang
signifikan. Untuk itu kami menekankan pentingnya melakukan inovasi terhadap usaha yang
mereka jalankan.
4. Management and Arrangement
Dalam pelaksanaan sosialisasi dapat berjalan dengan lancar dan terstruktur, kelompok
kami membagi tugas untuk setiap anggota Rotaract, yaitu sebagai berikut ini:
NAMA JOB DESCRIPTION
Hayu Maulidya Ketua pelaksana
Adita Octaviana Koordinator lapangan
Dyah Soeharto Dokumentasi, publikasi, multimedia
Ayu Magda Perlengkapan, Humas
Rosa Dwi Kirana Sekretaris, Bendahara
Sebagai ketua pelaksana dari kegiatan ini maka Hayu memiliki tanggung jawab dalam
berbagai bidang yang ada selama kegiatan ini berlangsung. Ketua pelaksana juga bertindak
sebagai pemimpin yang diharapkan mampu untuk membimbing serta mengarahkan para
anggotanya agar kegiatan berjalan dengan baik. Ketua pelaksana diharapkan dapat
menyelesaikan berbagai permasalahan yangmungkin ada, baik ketika perencanaan maupun
pelaksanaan dari kegiatan Help The Childern yang dilaksanakan oleh Rotaract.
Sekretaris dan bendahara memiliki tugas untuk mengatur segala pemasukan dan
pengeluaran dana selama kegiatan dan menulis proposal pelaksanaan, laporan pertanggung
jawaban, surat perizinan bagi terlaksananya acara ini.
Kemudian koordinator lapangan memiliki tugas untuk mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan selama proses distribusi dan launching. Sebagai koordinator lapangan maka
diharuskan untuk memastikan bahwa tempat berlangsungnya kegiatan launching oleh
Rotaract dalam kondisi baik dan mendukung untuk melakukan launching Dalam
melaksanakan tugasnya divisi ini dapat bekerja sama dengan divisi transcoper yang berfungsi
8
untuk mempersiapkan kendaraan yang akan disgunakan dalam proses distribusi dan
launching.
Sedangkan pada divisi dokumentasi, publikasi, dan multimedia memiliki tugas untuk
membuat dan menyediakan design logo, sticker, poster, banner, dan pamflet. Selain itu divisi
ini juga bertugas untuk mendokumentasikan semua kegiatan, baik berupa foto maupun video
serta mempublikasikannya ke media sosial seperti facebook, instagram, path, dan website.
Publikasi tidak hanya dilakukan setelah kegiatan berlangsung, sehingga kegiatan ini dapat
diketahui serta mendapat dukungan dari berbagai kalangan serta mengundang masyarakat
luas. Dimana hal ini akan sangat berpengaruh dalam branding Rotaract Malang kutaraja.
Divisi perlengkapan dan humas bertanggung jawab untuk menyediakan segala
kebutuhan sebelum dan ketika kegiatan distribusi dan lunching ini berlangsung, dan juga
sebagai penghubung antara Rotaract Malng kutaraja dan pihak eksternal yang terlibat dalam
kegiatan Help The Children ini.
9
5. Appendix
Logical Framework
Project Description Indikator Means of verification Assumptions
Goal 1.Foto –foto yang memperlihatkan siswa SD kelampok 2 di kecamatan Singosari yang memeiliki latar belakang keluarga dengan perekonomian yang kurang telah mendapat bantuan alat tulis dan seragam 2. Foto-foto yang memperlihatkan Orang tua siswa yang telah mendapatkan pelatihan melalui kelas memasak dan menjahit telah membuka usaha yang sesuai untuk menjadi sumber pendapatan tambahan
Faktor pendorong: 1. Adanya organisasi
lain dengan misi yang sama yang bersedia untuk menjadi partner dalam pelaksanaan project ini
2. Adanya antusiasme pihak sekolah terhadap project ini
Faktor penghambat: 1. Kurangnya dana
untuk mendukung proyek ini
2. Kurangnya minat dan partisipasi orang tua siswa untuk mengikuti kelas memasak maupun menjahit
3. Adanya persaingan ketat dari usaha sejenis (kataering dan penjahit)
4. Kurangnya inovasi orang tua siswa untuk menjaga dan mengembangkan usahanya
Purpose Memperbaiki kondisi yang menghambat siswa SD kelampok 2 di kecamatan Singosari dalam proses pembelajaran
a. Adanya fasisilitas pembelajaran yang memadai b.Adanya peningkatan kondisi perekonomian keluarga siswa
Component Objective
a. Menyediakan fasilitas pembelajaran
b. Meningkatkan kondisi perekonomian keluarga siswa
a. Adanya bantuan alat sekolah bagi siswa dengan perekonomian dibawah rata-rata
- Terlaksananya pembangunan fasilitas sekolah dasar yang sudah tidak layak
b. Adanya pelatihan usaha rumahan bagi orang tua siswa
- Adanya bantuan modal bagi orang tusa siswa yang akan membuka usaha
Output a. Memberikan bantuan alat sekolah bagi siswa dengan kondisi perekonomian yang dibawah rata-rata
- Melakukan pembangunan terhadap fasilitas sekolah dasar yang sudah tidak layak
b. Memberikan
a. Adanya bantuan alat tulis bagi siswa kurang mampu
- Aadanya bantuan seragam sekolah bagi siswa kurang mampu
- Terlaksananya perbaikan ruangan belajar mengajar yang mengalami kerusakan
10
pelatihan usaha rumahan bagi orangtua siswa
- Memberikan bantuan modal bagi orangtua siswa sebagai modal usaha
- Adanya penambahan koleksi buku di perpustakaan Sekolah Dasar
b. Terlaksananya
kelas memasak bagi orang tua
- Terlaksananya kelas menjahit bagi orang tua siswa
- Adanya bantuan alat-alat memasak bagi orang tua siswa yang akan membuka usaha tersebut
- Adanya bantuan pinjaman mesin jahit bagi orang tua siswa
Activities a. Memberikan bantuan alat tulis bagi siswa kurang mampu
- Memberikan bantuan seragam sekolah bagi siswa kurang mampu
- Memperbaiki ruangan belajar mengajar yang mengalami kerusakan
- Menambah koleksi buku di perpustakaan Sekolah Dasar
b. Menyediakan kelas memasak bagi orang tua
- Menyediakan kelas menjahit bagi orang tua siswa
- Memberikan
a. Pemberian bantuan 50 pak buku tulis, pencil, bulpoin, dan lks bagi siswa
- Pemberian 50 seragam bagi siswa
- Pembelian bahan-bahan material untuk perbaikan ruangan belajar mengajar
- Pembelian 25 buku bacaan untuk perpustakaan sekolah Dasar
b. Penyediaan alat dan bahan-bahan memasak serta ketersediaan narasumber untuk kelas
11
bantuan alat-alat memasak bagi orang tua siswa yang akan membuka usaha tersebut
- Memberikan bantuan pinjaman mesin jahit bagi orang tua siswa
memasak - Penyediaan
alat-alat menjahit serta ketersediaan narasumber bagi kelas menjahit
- Penyediaan 20 set alat memasak bagi orang tua siswa
- Penyediaan pinjaman 5 mesin jahit bagi orang tua siswa
Organization Backgroud
Citra Diri : Menjadi organisasi terdepan di bidang sosial pendidikan di Kota dan Kabupaten
Malang
Visi
Untuk menjadi pelopor dan teladan bagi terbentuknya kepedulian terhadap lingkungan sekitar
serta untung menaungi individu-individu penuh semangat dalam melayani dan membuat
perbedaan dalam masyarakat.
Misi
1. Mengembangkan keterampilan profesional dan kepemimpinan
2. Menekankan pada sikap yang menghormati hak orang lain, dengan didasarkan pada
pengakuan dari nilai dari masing-masing individu
3. Mengakui martabat dan nilai dari semua pekerjaan yang berguna sebagai kesempatan
untuk melayani
4. Mengenali, mempraktekan dan mempromosikan standar etika sebagai kualitas
kepemimpinan dan tanggung jawab kejuruan.
Nilai-nilai :
1. Leadership : mengembangkan sikap kepemimpinan bagi pemuda-pemuda
2. Simpati dan empati : menumbuhkan rasa peduli dan memberikan impact terhadap
lingkungan sekitar
3. Relasi : membangun relasi dengan berbagai pihak dalam berbagai tingkat
12
Institusi : Organisasi yang dinamakan Rotaract (Rotary in Action) adalah bersifat sosial
pendidikan yang ditujukan untuk pemuda-pemuda profesional dan para pelajar di Malang.
Organisasi ini didirikan dengan anggota awal sebanyak 20 anggota yang terdiri dari dari
berbagai profesi seperti mahasiswa serta anggota yang telah bekerja di berbagai bidang yang
berbeda. Organisasi ini merupakan organisasi dengan cakupan Kota dan Kabupaten Malang
dimana beranggotakan para pemuda dengan batasan usia dibawah 30 tahun. Di setiap kali
kepengurusan kami melakukan penerimaan anggota baru dengan jumlah sebanyak 20-30
orang, dimana hal tersebut dilakukan untuk melakukan regenerasi terhadap kepemimpinan di
organisasi ini.
Dengan berfokus pada kegiatan sosial serta pendidikan yang ditujukan bagi
lingkungan sekitar maka organisasi ini berusaha menggandeng anggota dengan keahlian
profesional sehingga dapat menyalurkan keahliannya tersebut. Kegiatan sosial yang
dimaksudkan dalam hal ini merupakan kegiatan dengan tujuan untuk memberikan keahlian
dan pengetahuan dalam berbagai hal. Selain untuk memberikan dampak bagi lingkungan
sekitar, organisasi ini juga didirikan dengan fokus untuk membina kemampuan memimpin
dari para anggotanya.
Kapasitas : Selain berfokus pada kemampuan mengajar yang dimiliki oleh anggota
organisasi ini juga berusaha mengembangkan kemampuan memimpin atau leadership bagi
anggota-anggotanya, dimana kemampuan itu berusaha dikembangkan melalui berbagai
proyek yang akan dilaksanakan.
Kapabilitas: Organisasi ini merupakan organisasi pemuda-pemudi berusia dibawah 30 tahun
yang di sponsori oleh organisasi serupa yang bernama Rotary dimana beranggotakan individu
berusia diatas 30 tahun yang merupakan profesional di bidangnya. Dengan bantuan dari
Rotary terutama dalam hal finansial maupun terkait hal lainnya kami disini merupakan
perpanjangan tangan dari Rotary untuk melakukan aksi-aksi sosial dalam membantu proyek
yang dilakukan Rotary maupun proyek yang kami buat sendiri. Rotary dalam hal ini menjadi
sponsorship utama kami dalam menggalang dana bagi keberlangsungan proyek. Selain itu,
dengan adanya koneksi dengan para anggota dari Rotary yang ahli atau profesional dalam
berbagai bidang seperti pengusaha, dokter, pengajar dll, organisasi ini akan mendapatkan
13
berbagai koneksi serta pembelajaran di berbagai bidang yang dapat digunakan untuk
memperlancar kegiatan-kegiatan organisasi maupun bagi pengalaman pribadi.
Sumber Daya: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan beranggotakan para
pemuda-pemudi yang sedang menempuh pendidikan maupun yang telah memiliki
pengalaman bekerja maka sumber daya yang kami miliki adalah kemampuan mengajar bukan
hanya pembelajaran secara formal, namun juga informal.
Budget
Barang Jumlah Barang Harga Satuan Total
Buku tulis 50 lusin Rp 12.000,00 Rp 600.000
Alat tulis 50 set Rp 15.000,00 Rp 450.000
Seragam 50 Rp 70.000,00 Rp 3.500.000
Buku bacaan 25 Rp 30.000,00 Rp 750.000
Alat Memasak
(wajan, panci,
pisau, dll)
25 Rp 150.000,00 Rp 3.750.000
Alat menjahit
(jarum, benang,
gunting, dll)
25 Rp 50.000,00 Rp 1.250.000
Total Rp 10.300,00
14
CV
Name : Hayu Maulidya
Place And Date Of Birth : Malang, August 20th 1996