PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG Jl. Tamansari No. 1 PO. BOX. 1357Bandung 40116 Telp. (022) 4203368 Ext. 313 Fax. (0220) 4263895 / 4264065 AKTIVITAS PENGAMATAN GEOTEKNIK PT. KIDECO JAYA AGUNG - KALIMANTAN TIMUR I. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan salah satunya adalah sumber daya energi. Indonesia telah banyak memproduksi berbagai macam bahan tambang yang berguna bagi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Produksi dari kegiatan pertambangan Indonesia telah banyak memberikan perkembangan besar bagi perekonomian Indonesia. Karena dunia pertambangan ini dapat menambah pemasukan devisa Negara dengan investor-investor yang menanamkan modalnya untuk mengolah sumberdaya Indonesia. Pertambangan di Indonesia memiliki potensi untuk dijadikan tumpuan pendapatan dan sebagai usaha padat karya yang berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Mahasiswa teknik pertambangan sebagai aset sumber daya manusia, merasa perlu memperdalam bidang keilmuannya terutama dilihat dari sisi aplikasi ilmu. Karenanya dibutuhkan wadah yang mampu untuk mengembangkan dan mengaplikasikan bidang keilmuannya tersebut. Program Studi Pertambangan Universitas Islam Bandung menyikapi persoalan tersebut dengan menetapkan kerja praktek sebagai upaya pemecahannya. Sehingga mata kuliah Kerja Proposal Kerja Praktek di PT. KIDECO JAYA AGUNG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap aktifitas
pengamatan geoteknik di PT. Kideco jaya agung
Diskusi dan wawancara tentang data yang perlu diambi dengan pihak -
pihak dari PT.KIdeco jaya agung
Pengecekan data
Pengolahan data
Pembahasan, dan
Pembuatan laporan
VI. TEORI DASAR
Dalam pertambangan batubara dengan sistem tambang terbuka, kegiatan desain dan perencanaan tambang merupakan kegiatan utama dalam tahapan studi kelayakan. Desain lereng bukaan tambang batubara sangat menentukan keekonomian dari proyek penambangan itu yang ditolok ukur dari nilai stripping ratio, SR, yaitu perbandingan waste yang digali dengan batubara yang dapat ditambang. Pada sisi lain, kemiringan lereng bukaan tambang (overall) maksimum yang dapat dibuat dalam konteks mendapatkan SR yang kecil dan keamanan stabilitas lereng terjamin, sangat tergantung dari sifat-sifat dan kondisi geoteknik massa batuan lereng bukaan tambang. Penentuan sudut kemiringan lereng bukaan tambang optimum untuk memenuhi kriteria desain (SF, SR, mineable coal reserves) hanya dapat ditentukan melalui studi geoteknik yang cermat dengan dukungan data yang representatif. Jadi, peranan studi geoteknik tambang (slope stability) di sini sangat menentukan kelayakan tambang.
Dalam tahap operasi penambangan, sejalan dengan kemajuan
penggalian tambang, para penambang akan dihadapkan dengan berbagai
persoalan teknis operasional penambangan dan masalah lainnya,
terutama masalah keselamatan kerja (safety) tambang. Salah satu aspek
penting yang terkait adalah adanya bahaya kelongsoran lereng-lereng
galian tambang, baik potensi longsor dalam skala single bench, double,
atau inter-ramp slope.
Proposal Kerja Praktek di PT. KIDECO JAYA AGUNG
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
Masalah ini, juga aspek geoteknik tambang yang perlu dipahami
para pengelola penambangan.adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan pengamatan stabilitas lereng adaah :
Stabilitas lereng dan kriteria stabilitas lereng dilapangan
Stabilitas lereng dapat disebut juga sebagai suatu kekuatan lereng dalam
mengatasi gaya – gaya (shear stress) yang diterima agar lereng selalu
stabil tanpa mengalami longsoran. Dimana stabilitas lereng ini telah
ditentukan dengan berdasarkan kriteria - kriteria yang telah ditetapkan,
adapun kriteria yang digunakan adalah berdasarkan parameter dari SF.
Secara teoritis SF > 1,0 adalah stabil dan SF < 1,0 adalah longsor dan
tepat SF =1,0 kondisi kritis.
Kuat geser tanah dan batuan
Kuat geser tanah dianggap terdiri dari bagian kohesi, yaitu gaya tarik-menarik antara butir tanah yang tergantung dari jenis dan kepadatan tanah, dan bagian yang bersifat geseran (friction), yaitu tergantung dari tegangan efektif pada bidang geser dan sudut geser dalam tanah.
Fator – faktor yang mempengaruhi kestabilan pada lereng
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas atau kelongsoran
lereng, yang menurut penulis (Gde Suratha), dapat dikelompokkan
menjadi 5 faktor utama, yaitu sebagai berikut.
a. Geometri lereng, yaitu tinggi dan kemiringan lereng.
b. Sifat fisik-mekanik, kekuatan (terutama kuat geser) dan bobot isi
massa batuan pembentuk lereng.
c. Orientasi umum struktur diskontinuitas massa batuan lereng terhadap
orientasi muka lereng bukaan tambang.
d. Adanya air tanah di dalam massa batuan lereng.
e. Faktor luar sistem lereng, berupa beban luar dan atau getaran
(gempa bumi dan akibat peledakan tambang)
Geometri lereng
geometri lereng adalah tinggi lereng dan kemiringan lereng, yang dapat
dipandang sebagai lereng tunggal (single bench), lereng ganda (double
benches), tripple benches, inter-ramp slope atau overall slope. Untuk
suatu jenis material, makin tinggi dan makin curam sudut lereng, makin
rendah stabilitas lereng tersebut. Demikian juga sebaliknya.
Proposal Kerja Praktek di PT. KIDECO JAYA AGUNG
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG