1
85
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring dengan perekonomian yang belum stabil dan semakin
tajamnya persaingan di dunia industri, maka keadaan tersebut
memaksa suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran,
efektivitas dan efisiensi kegiatan operasinya. Salah satu hal yang
mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah
kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
menjaga tingkat kesiapan mesin agar mesin dapat selalu digunakan
terus sehingga kontinuitas produksi dapat terus terjamin, maka
dibutuhkan perawatan mesin atau maintenance yang baik (Mustafa,
1998).
Terjadinya kerusakan mesin akibat rusaknya komponen tidak dapat
diketahui dengan pasti. Kondisi tersebut menyebabkan diperlukan
tersedianya suku cadang komponen yang memadai pada saat dibutuhkan.
Penyediaan suku cadang yang sedikit terkadang menyerap dana
perawatan yang sangat besar, terutama pada suku cadang yang sering
rusak karena mesin akan sering mengalami break down, yang akhirnya
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Penyediaan suku cadang
harus didasarkan atas beberapa hal salah satunya berdasarkan
tingkat kekritisannya yaitu pada komponen yang sering mengalami
kerusakan yang berarti berhubungan dengan biaya penyediaan suku
cadang.
Salah satu bentuk aktivitas perawatan adalah penggantian
(replacement) komponen yang telah mengalami kerusakan (falied).
Persediaan (inventory) komponen ini tidak bisa dihindari karena
untuk memperolehnya tidak bisa seketika sedangkan untuk kebutuhan
akan barang tersebut bisa sewaktu-waktu. Karena itu perlu dilakukan
perencanaan jumlah persediaan komponen mesin supaya kelancaran
produksi terjaga. Saat menentukan jumlah spare-parts seyogyanya
mempertimbangkan kebutuhan operasi sistem dan mengembangkan
tingkat-tingkat yang mencukupi pada tiap lokasi perawatan koreksi
dikerjakan.
Menyadari pentingnya arti persediaan bahan baku di dalam
memenangkan pasar dan merebut kepercayaan konsumen maka laporan
Kerja Praktek ini ditulis untuk membahas mengenai ANALISIS TOTAL
PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA
MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. Petrodil Manufaktur
Indonesia.1.2. POKOK PERMASALAHANPada maintenance perusahaan PT.
Petrodil Manufaktur Indonesia, yang harus dilakukan adalah menjaga
agar mesin perkakas dapat bekerja dengan semestinya sehingga
kegiatan produksi tetap berjalan dengan baik. Pada proses
maintenance di PT. Petrodil Manufaktur Indonesia masih banyak
permasalahan yang harus diperbaiki. Didalam laporan ini, penulis
ingin membahas sistem pemeliharaan pompa distribusi dengan
perawatan harian, bulanan maupun tahunan sehingga tingkat kerusakan
dapat diketahui serta dapat diperkecil.1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
PRAKTEK
Adapun tujuan Kerja Praktek di PT. Petrodrill Manufaktur
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Overall Equipment Effectiveness pada mesin bubut
dan membandingkan hasil dari OEE perusahaan dengan standar OEE
world class.
2. Menganalisis keterkaitan antara konsep Autonomous Maintenance
dengan metode overall Equipment Effectiveness, sehingga dapat
melihat hubungan antara Autonomous Maintenance dengan Overall
Equipment Effectiveness, yang pada akhirnya dapat diketahui
seberapa pengaruhnya hubungan keduanya.
3. Menentukan solusi yang terbaik untuk memperbaiki kinerja
perusahaan, guna dijadikan masukan bagi perusahaan untuk melakukan
konsep total productive maintenance.
1.4. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan pada laporan Kerja Praktek ini terbatas pada hal hal
sebagai berikut : tentang Konsep Total Productive Maintenance untuk
Memperbaiki Kinerja perusahaan.1.5. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data yang digunakan untuk Kerja Praktek ini
dilakukan dengan metode sebagai berikut :
1. Studi LiteraturStudi Literatur digunakan untuk membuat
landasan teori yang kemudian dipakai sebagai acuan dalam
menganalisa penerapan Supplay Chain Management Studi Literatur
didapat dari : buku buku teori ( text book )
Data Primer dan Data Sekunder2. WawancaraMengadakan wawancara
langsung kepada karyawan yang bersangkutan untuk mendapatkan
informasi yang lebih jelas dan lebih dekat ke lapangan, selain itu
juga dengan mengingat pengalaman merupakan faktor penting.3.
Observasi Langsung Ke LapanganObservasi langsung sangat membantu
untuk lebih memahami masalah masalah yang ada di Lapangan, sehingga
data data yang didapat melalui literatur dan wawancara dapat lebih
mudah untuk dipahami.4. Praktek Lapangan LangsungPraktek lapangan
langsung dilakukan sebagai perlengkapan akhir, sehingga
permasalahan yang ada bisa lebih dipahami sekaligus merupakan suatu
pengalaman tersendiri dalam menghadapi masalah masalah yang ada di
Lapangan.
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mendapatkan gambaran mengenai kerja praktek ini, maka
sistematika laporan yang akan diharapkan tersebut akan dibagi
menjadi enam bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan Masalah, tujuan masalah, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas sejarah perusahaan, struktur organisai
perusahaan, dan Produk yang dihasilkan di PT. Petrodrill Manufaktur
Indonesia beserta proses produksi KacaBAB III LANDASAN TEORI
Bab ini mengemukakan teori teori yang berkaitan dengan analisis
yang dilakukan pada saat kerja praktek dan teori yang mendukung
untuk pemecahan masalah yang dibahas, terutama mengenai persediaan
bahan baku
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan hasil analisa dan pembahasan hasil dari
pelaksanaan kerja praktek mengenai persediaan bahan baku pada PT.
Petrodrill Manufaktur Indonesia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dari penelitian yang
dilakukan dan saran yang disampaikan kepada Perusahaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 TENTANG PERUSAHAAN
1. Pabrik
Terletak di Jakarta Indonesia, Petrodrill memproduksi baris
lengkap pompa piston dan plunger di negara-of-the-art-fasilitas
yang memanfaatkan sistem perencanaan produksi terbaru dan CAD / CAM
3D sistern operasi. Setiap pompa diuji sebelum pengiriman untuk
mernastikan bahwa memenuhi industri yang ketat dan kebutuhan
pelanggan. Semua tes dapat disaksikan dan disertifikasi.2.
Pelanggan KomitmenPetrodrill memenuhi tantangan yang paling
persyaratan memompa dengan menawarkan lini produk pompa luas,
teknologi canggih dan bahan, teknik terpadu, manufaktur. fabrikasi,
dan kemampuan pengujian serta bantuan teknis di seluruh dunia
melalui kantor penjualan luar negeri. Dengan rekam jejak yang
terbukti sukses dalam rangkaian lengkap aplikasi. Petrodrill
memiliki kornitmen perusahaan-lebar untuk kinerja dan nilai.3.
Penelitian dan PengembanganDedicated R & D personil,
menggunakan state-of-the-art. Fasilitas, yang bekerja untuk
menyempurnakan produk yang sudah ada dan menciptakan pompa baru,
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tertentu di
lingkungan memompa paling menuntut.2.2 VISI DAN MISI
1. Memberikan kepuasan pelanggan dengan memproduksi dan memasok
produkproduk pompa kualitas tertinggi dan layanan dengan harga yang
kompetitif
2. Tambahkan nilai nil dengan menghormati komitmen bisnis,
lokalisasi praktek bisnis dan bekerja dengan pelanggan untuk
memberikan solusi
3. Untuk menjual dan menyediakan produk dan jasa Indonesia
secara global dan untuk lebih membangun Indonesia sebagai pemasok
Tier Satu dari produk-produk berkualitas di Pasar Minyak & Gas,
Pertambangan dan Industri, internasional
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan penggambaran tugas, aktivitas,
serta hubungan yang ada dan terjadi di dalam organisasi yang
dijalankan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya. Organisasi
dalam suatu sistem yang terdiri dari dua orang atau lebih,
kerjasama, tujuan yang akan dicapai. Struktur organisasi atau
hubungan organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan
diantara individu-individu didalam suatu kelompok struktur inti
kemudian dituliskan kedalam bagan organisasi atau diagram yang
memperlihatkan garis-garis hubungan tersebut menurut fungsi fungsi
didalam usaha dan arus tanggung jawab dan wewenang. Berikut
struktur organisasi PT. Petrodrill Manufaktur Indonesia :
Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi PT. Petrodrill Manufaktur
Indonesia2.4 KETENAGA KERJAAN
2.4.1. Rekrutmen
Rekrutmen dilakukan dengan tujuan agar perusahaan mendapatkan
tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan.
Dalam perekrutan tenaga kerja dilakukan berdasarkan atas kebutuhan
masing-masing divisi. Divisi ini akan menentukan spesifikasi tenaga
kerja yang dibutuhkan. Jalur perekrutman dimulai dari pengisian
form permintaan oleh divisi yang memerlukan pegawai, kemudian
diajukan pada divisi Human Resource and General Affair (HR &
GA).Menurut Pujilestari (2009), prosedur penarikan dan seleksi
karyawan harus melalui proses wawancara langsung. Setelah itu
dilakukan pengumpulan data pribadi dari karyawan. Tahap selanjutnya
adalah pengujian dan psikotest untuk mengetahui seberapa jauh
wawasan yang dimiliki oleh calon karyawan. Setelah mengetahui hasil
dari pengujian dan psikotest, biasanya dilakukan kembali wawancara
yang mendalam seputar pengalaman kerja, gaji yang diinginkan, serta
kesiapan kerja karyawan. Apabila calon karyawan tersebut masuk ke
dalam kategori karyawan yang lolos uji, dilakukan kembali
pemeriksaan tentang referensi-referensi prestasi yang dimiliki oleh
calon karyawan. Untuk memaksimalkan pekerjaan, calon karyawan di
periksa kesehatannya agar dapat dipertimbangkan kembali apakah
calon karyawan tersebut akan lolos atau tidak. Dari semua hasil
yang didapatkan, dilakukan pengambilan keputusan tentang lolos atau
tidaknya calon karyawan. Kemudian bagi karyawan yang lolos akan
diberikan orientasi jabatan berupa penggambaran ruang lingkup
pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya.
2.5FASILITAS PERUSAHAAN
Untuk menunjang dan memberi kenyamanan kepada karyawan PT.
Petrodrill Manufaktur Indonesia menyediakan fasilitas,
diantaranya:
1. Tempat Ibadah
Sarana dibangun untuk karyawan yang ingin melaksanakan kegiatan
ibadahnya pada jam istirahat.
2. KantinSarana yang dibangun untuk karyawan yang ingin
istirahat dan membeli makanan.
2.6 BIDANG USAHA1. Produk & jasaa. Indonesia diproduksi
plunger reciprocating dan pompa piston di duplex. triplek dan
desain pompa quintuplex.
b. Resmi berlisensi produsen garis Pompa Wheatley Frank produk,
lebih dari 30 model pompa yang berbeda, dinilai hingga 600hp.
c. Pompa unitisasi lengkap dan sistem pemompaan terpadu,
direkayasa untuk memenuhi aplikasi yang paling menantang dan syarat
pengiriman.
d. Program pelayanan yang komprehensif dan fasilitas pompa pompa
perbaikan profesional, melayani balk reciprocating dan
non-reciprocating dan non - pompa reciprocating dari setiap membuat
atau model.
2. Petrodrill RIG ProdukKami memproduksi operator kami di rumah.
Operator khusus kami adalah tugas berat pembawa ladang minyak
4-poros-poros atau 5 dengan dua as roda depan kemudi, dua belakang
mengemudi as, Semua anggota frame OpEd dan dilas untuk kekuatan
yang unggul dan daya tahan. Pembawa ladang minyak dirancang untuk
manuver maksimum, pembersihan jalan dan radius putar. Lokasi as
operator secara khusus direkayasa untuk benar mendistribusikan
berat badan secara proporsional dengan as roda depan dan
belakang.BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. DEFINISI MAINTENANCE
Pada dasarnya pemeliharaan (Maintenance) merupakan suatu
kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan
fungsional dari suatu sistem kelangsungan fungsional dari suatu
sistem, sehingga dari sistem tersebut diharapkan menghasilkan suatu
out sesuai dengan rencana. Sistem perawatan dapat dipandang sebagai
bayangan dari sistem mesin dimana suatu mesin beroperasi dengan
kapasitas produksi yang tinggi maka mesin itu akan bekerja 24 jam
dan seterusnya maka harus dilakukan perawatan sesering mungkin dan
insentif.
Maintenance itu sendiri merupakan suatu aktivitas untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik (mesin) dan
mengadakan perbaikan penyesuaian atau perbaikan atau bila tidak
memungkinkan akan dilakukan pergantian alat yang berada dimesin
(part). Dengan adanya maintenance ini maka umur mesin akan lebih
lama dan terhindar dari kerusakan yang fatal yang mengakibatkan
berhentinya proses produksi, serta dapat melaksanakan produksi
dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan yang telah
direncanakan atau ditentukan oleh perusahaan dengan hasil produksi
yang kualitasnya tetap terjaga.
3.1.1Kegiatan Kegiatan Maintenance
Kegiatan pemeliharaan dalam suatu perusahaan meliputi berbagai
kegiatan sebagai berikut :
a. Inspeksi
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan
secara berkala dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui
apakah perusahaan selalu mempunyai peralatan atau fasilitas
produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.
Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan perbaikan
perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi dan
berusaha untuk mencegah penyebab timbulnya kerusakan dengan melihat
sebab sebab kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.
b. Kegiatan Teknik
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang
baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan yang perlu diganti
serta melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan
pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan
untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi
perluasan dan kemajuandari fasilitas atau peralatan perusahaan.
Oleh karena itu teknik ini diperlukan terutama apabila dalam
perbaikan mesin-mesin yang rusak tidak diperoleh komponen yang sama
dengan yang dibutuhkan.
c. Kegiatan Produksi
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya,
yaitu memperbaiki dan kereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara
fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang diusulkan
dalam kegiatan inspeksi dan teknik melaksanakan kegiatan service
dan perminyakan ( lubrication ).
d. Kegiatan Administrasi
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi
dalam melakukan-melakukan pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya
yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen ( sparepart
) yang dibutuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa
yang telah dikerjakan, waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan,
serta lamanya perbaikan tersebut, komponen yang tersedia dibagian
pemeliharaan. Jadi, dalam pencatatan ini termasuk penyusunan
planning dan scheduling, yaitu kapan suatu mesin harus dicek atau
diperiksa, diminyaki di service dan di resparasi.
3.2. TUJUAN UMUM MAINTENANCE
Kegiatan maintenance pada dasarnya ditujukan untuk kegiatan
mesin yang beroperasi, perlakuan maintenance ini mempunyai beberapa
tujuan yaitu:
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset ( yaitu setiap bagian
dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya ) hal ini terutama
penting dinegara berkembang karena kurangnya sumber daya modal
untuk pergantian, sedangkan pada negara-negara maju kadang lebih
menggantungkan untuk mengganti daripada merawat.
2. Untuk menjamin ketersedian optimum peralatan yang dipasang
untuk produksi / (jasa) dan mendapatkan laba investasi maksimum
yang memungkinkan.
3. Untuk menjamin ketersediaan operasional dari seluruh
peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan pekerja/orang yang menggunakan
sarana tersebut.
5. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang
diluar batas dan menjaga modal yang di investasikan.
6. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin,
dengan melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
3.3. TUJUAN UTAMA MAINTENANCE
Tujuan utama dari proses maintenance yaitu:
1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa
yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang
tidak terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan diluar
batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan yang
ditentukan
4. Untuk mencapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin,
dengan melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien
keseluruhannya
5. Menghindari kegiatan perawatan yang dapat membahayakan
keselamatan pekerja.
3.4 KLASIFIKASI PEMELIHARAAN
Ada beberapa kegiatan manajemen klasifikasi pemeliharaan yang
dapat dilakukan oleh departemen maintenance kegiatan-kegiatan itu
meliputi :
1. Pemeliharaan Pencegahan ( Preventive Maintenance )
Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemelihraan yang
direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan preventive
termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan,
sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar
dari kerusakan.
2. Pemeliharaan Korektif ( Corrective Maintenance )
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan peneliharaan yang
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau
peralatan sehingga mencapai standart yang dapat diterima. Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa,
seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar
peralatan menjadi lebih baik.3. Pemeliharaan Berjalan ( Running
Maintenance )
Pemeliharaan ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Pemeliharaan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani
proses produksi.
4. Pemeliharaan Prediktif ( Predictive Maintenance )Pemeliharaan
prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupunfungsi dari sistem peralatan.
Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca
indra atau alat-alat monitor yang canggih.5. Pemeliharaan Setelah
Terjadi Kerusakan ( Breakdown Maintenance )Pekerjaan pemeliharaan
ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga
kerjanya.6. Pemeliharaan Darurat ( Emergency Maintenance
)Pemeliharaan ini adalah pekerjaan yang harus segera dilakukan
karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.7.
Pemeliharaan Berhenti ( Shutdown Maintenance )Pemeliharaan berhenti
adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut
berhenti beroperasi.8. Pemeliharaan Rutin ( Routine Maintenance
)Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan secara
rutin dan terus menerus.9. Design Out Maintenance adalah merancang
ulang peralatan untuk menghilangkan sumber penyebab kegagalan dan
menghasilkan model kegagalan yang tidak lagi atau lebih sedikit
membutuhkan maintenance.
3.5JENIS-JENIS PERAWATAN
Kegiatan perawatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan /
pabrik dapat dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Perawatan terencanaAdalah perawatan yang di organisasikan dan
dilakukan dengan pemikiran di masa depan, pengendalian dan
pencatatan ditentukan sebelumnya, perawatan terencana audah
dijadwalkan misalkan, perawatan rutin, perawatan periodik
(mingguan, bulanan2. Perawatan tidak terencana Perawatan tidak
terencana hanya ada satu bentuk perawatan tak terencana yaitu:
perawatan darurat yang didefinisikan sebagai perawatan dimana perlu
segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat serius, misalnya
hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan atau untuk
keselamatan kerja.
3.6MANAJEMEN MAINTENANCE
Manajemen maintenance merupakan penerapan prinsip dan
teknik-teknik manajemen untuk mengorganisasi opersi atau aktivits
dari maintenance sehingga prinsip optimal maintenance diusahakan
akan berjalan efisien dan efektif.Ada beberapa kegiatan yang
dilakukan pada kegiatan manajemen industri, pada kegiatan manajemen
administrasi kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:1. Biaya-biaya
yang terjadi dalam kegiatan pekerjaan maintenance
2. Biaya-biaya yang berhubungan dengan spareparts.
3. Waktu melaksanakan perbaikan
4. Komponen yang tersedia
Perencanaan pemeliharaan, dirasakan pada aplikasi teknologi
tinggi dasar utama adalah evaluasi teknis atas persoalan-persoalan
pemeliharaan. Sasaran yang ingin dicapai adalah mengidentifikasi
penyebab terjadinya persoalan dan bagaimana cara-cara eliminasinya,
setidak-tidaknya mengurangi penyebab terjadinya kerusakan.
3.6.1Ruang Lingkup
Ruang lingkup perencanaan pemeliharaan bukan sekedar perencanaan
saja, tetapi selengkapnya ada beberapa ruang lingkup yang harus
diperhatikan oleh seorang maintenance:
1. Perawatan mesin-mesin atau peralatan secara reguler dan
terencana.
2. Tanggapan terencana atas mesin atau peralatan yang mengalami
kegagalan atau failure
3. Mendapatkan jangka operasi selama mungkin, waktu berhenti
sependek mungkin
4. Mengusahakan inspeksi dan overhoul seminimal mungkin
5. Monitoring kondisi mesin atau peralatan
6. Pengolahan pemeliharaan secara sentral
7. tenaga kerja pemeliharaan mudah dipindah-pindah atau
ditukar-tukar dan jumlahnya sekecil mungkin
8. kontrol pekerjaan secara sentral
9. kontrol jasa kontraktor
10. kontrol hasil pekerjaan seefektif mungkin
11. Pengukuran dan peningkatan produktivitas tenaga kerja secara
terus-menerus
12. Pemakaian indikator secara intensif untuk mengukur hasil
kerja
3.6.2Uraian Pekerjaan Manajer Perawatan
Manajer perawatan dalam struktur orgnisasi berada pada
departemen prekayasa serta bertanggung jawab langsung kepada
direktur produksi. Bertanggung jawab langsung atas insinyur
perawatan terencana, insinyur pelayanan umum pabrik, manajer
bengkel pusat,pengawas sipil, insinyur listrik, pengawas gudang
perawatan.
Fungsi utamanya adalah : manajemen yang efektif secara
keseluruhan bagi departemen prekayasa dan penasehat prekyasa
profesional bagi dewan direksi mengenai pembelian dan pemasangan
mesin-mesin pabrik baru untuk perusahaan/pabrik. Tugas tugas
hariannya:
1. Persiapan, operasi dan kemajuan pelaksanaan rancangan
perawatan,pencegahan terencana dan menaikan pemeliharaan pada
standar yang bila diterima, dalam batas-batas kebijaksanaan yang
disetukui dan ditentukan oleh perusahaan
2. Pengendalian anggaran perawatan dan perbaikan keefektifan
biaya perawatan
3. Penegakan disiplin staf dan menjamin standar rumah tangga
perawatan yang tinggi
4. Perekrutan dan pemecatan seluruh staf perekayasa, tingkat
staf profesional harus disetujui oleh Direktur Umum
5. Menyusun dan memelihara organisasi departemennya dan
mempersiapkan uraian pekerjaan untuk seluruh staf prekayasa dari
tingkat pengawas keatas. Kemudian menilai ulang hal tersebut diatas
secara berkala seperlunya, paling tidak setahun sekali
6. Membuat perkiraan seluruh pekerjaan overhoul besar dan
pekerjaan perawatan khususnya termasuk proyek-proyek yang
melibatkan pembelian barang modal. Merekomendasikan untuk memakai
jasa kontraktr atau tidak
7. Menjamin keselamatan penggunaan seluruh aktivitas perusahaan
dan mempunyai wewenang untuk memberhentikan setiap kilang atau
mesin yang dipandang membahayakan keselamatan
8. Memimpin komite manajemen perawatan empat-mingguan dan
menyerahkan laporan rekayasa periodik kepemimpin sesudah rapat
9. Menjamin bahwa bengkel pusat dikelola secara efisien dan
beroperasi secara efektif3.6.3Uraian Pekerjaan Pengendalian
Perawatan Terencana
Pengendalian perawatan terencana dalam struktur organisasi
berada pada departemen perawatan serta bertanggung jawab langsung
kepada manajer perawatan. Bertanggung jawab langsung atas seluruh
staf bagian perencanaan perawatan. Fungsi utamanya adalah :
Administrasi dan kemajuan pelaksanaan rancangan perawatan terencana
terencana yang efisisen. Tugas - tugas hariannya adalah:
1. Penyusunan daftar investasi pabrik
2. Persiapan, pengeluaran dan penyimpanan indeks dsfgtar
investasi pabrik lengkap
3. identifikasi dan penomoran fisik semua mesin
4. mempersiapkan jadwal perawatan sesuai petunjuk menejer
perawatan
5. penyusunan spesifikasi pekerjaan dari jadwal perawatan dan
revisi jika perlu
6. perencanaan pekerjaan perawatan yang berhubungan dan yang
timbul dari laporan pemeriksaan
7. Persiapan program perawatan tahunan.
8. Negosiasi penyerahan mesin untuk perawatan pembuatan dan
penyebaran program perencanaan mingguan
3.6.4 Uraian Pekerjaan Tugas Harian Pengawas
Pengawas perawatan bertanggung jawab atas penyedia seluruh
pekerjaan mekaik yang dibawah tanggung jawabnya. Mempunyai tugas
dalam rancangan perawatan terencana:
1. Pelaksanaan rancangan perawatan terencana dalam segala
aspeknya sebagaimana ditetapkan oleh menejer perawatan
2. meyakinkan dengan pemeriksaan-pemeriksaan di lapangan bahwa
pemeriksaan perawatan pencegahan terencana dilakukan dengan
tepat
3. membantu jika mungkin pekerjaan-pekerjaan perancangan
pengurangan perawatan san mencapai sasaran serta tujuan seksinya,
sebagaimana ditentukan oleh menejer perawatan
4. memerintahkan anak buahnya operasi yang benar dari sistem
perawatan terencana, pekerjaan tulis-menulis dan metode untuk
melakukan pekerjaan
5. menegakkan disiplin dalam seksinya, meliputi penetapan waktu
untuk pekerjaan perorangan atau kerjasama dan sebagainya
6. menjamin bahwa peraturan perundang-undangan dilaksanakan
sesuai dengan instruksi menejer
7. menyerahkan permintaan lembur untuk disahkan oleh manajer
perawatan
8. menjaga standar rumah tangga yang baik diseluruh seksinya
9. memberikan informasi teknis yang perlu kepada bagian
pembelian mengenai pembelian barang yang tidak disimpan sedianya,
jika diperlukan
10. menjamin bahwa peralatan penguji dan perkakas yang memadai
cukup tersedia bagi para tukang untuk memungkinkan mereka melakukan
pekerjaan perawatan dengan cepat dan efisien.
3.7Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)Ilmu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari
multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu
alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu
terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi
pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Perkembangan dan kebutuhan ilmu/keahlian K3 berkembang sangat
pesat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), percepatan pembangunan melalui industrialisasi serta
tuntutan kebutuhan pekerjaan yang semakin meningkat dalam hal
efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan keselamatan.
Perkembangan ini semakin dipacu dengan kebijakan dari Pemerintah
yang mendukung pendidikan tinggi untuk membuka program pendidikan
di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan yang
bersifat multidisipliner. Kebijakan di tingkat internasional dengan
telah dilansirnya ISO 18000 juga semakin mendorong percepatan
ini.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para
pekerja di lingkungan kerjanya masing-masing selalu dalam keadaan
sehat, nyaman, selamat dan terutama bekerja secara produktif dalam
meningkatkan kinerja Perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan
Karyawan Perusahaan. Demikian pula untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan kemauan serta kerja sama para karyawan agar menjunjung
tinggi peraturan-peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja demi
kesejahteraan Perusahaan yang berarti kesejahteraan keluarga
karyawan. Dengan keadaan karyawan melaksanakan kegiatan operasinya
dengan aman, nyaman, handal dan efisien, sehingga kerugian
Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu
kegiatan preventif untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam
keselamatan dan kesehatan pekerja di lapangan. Isi dari Perencanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, antara lain:
a. Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal
b. Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin
c. Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin
dan peralatan
d. Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan verja
e. Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan
proses yang berbahaya
f. Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan
peralatan.
Keselamatan pada waktu bekerja harus diperhatikan setiap waktu.
Peraturan keselamatan kerja perusahaan dan peraturan pemerintah
mengenai keselamatan kerja harus diperhatikan oleh seluruh
karyawan.
Tetapi dalam penerapan teknik perawatan terencana, situasi dapat
dibuat lebih memungkinkan terjadi kecelakaan dibandingkan dengan
yang biasanya terjadi ketika mesin terhenti karena perawatan
darurat. Meskipun demikian aturan umumnya ialah utamakan selamat
dan komentar berikut ini memuat kesimpulan pertimbangan utama
mengenai keselamatan ketika mengerjakan tugas-tugas perawatan
meliputi sebagai berikut:
1. PelindungPelindung mesin yang dipasang oleh pembuat mesin
atau kadang-kadang dibuat sendiri oleh perusahaan, dapat
dimodifikasi untuk memudahkan pemeriksaan atau pemberian pelumas.
Perlu diadakan tindakan agar pelindung ini dibuka-buka oleh orang
yang tidak berwewenang agar tidak menimbulkan kecelakaan. Kondisi
dan keamanan pelindung yang mudah di utakatik ini harus selalu
dimasukkan kedalam spesifikasi pekerjaan untuk diperiksa secara
berkala pada waktu pemeriksaan perawatan pencegahan perencana2.
Pakaian PelindungPenggunaan pakaian pelindung, misalnya helm, kaca
mata, sarung tangan, pakaian kerja pelindung seluruh tubuh, topeng
gas dan sebagainya, terutama di industri-industri yang memakai
bahan kimia, haruslah dipertimbangkan masak-masak. Jika salah satu
dari barang pelindung keselamatan ini harus dipakai dalam satu
daerah yang berbahaya atau ketika akan memperbaiki suatu mesin, hal
ini harus dituliskan dipermintaan perawatan atau spesifikasi
pekerjaan.3. Pemutusan Daya (listrik)Pada peralatan yang digerakkan
dengan daya listrik pemutusan catu daya listrik selama tindakan
perawatan merupakan persyaratan keselamatan kerja yang mencukupi
baik dengan cara melepaskan sekring atau lebih baik lagi dengan
melepas sambungan. Masalah biasanya timbul ketika daya listrik.4.
Izin untuk BekerjaSuatu dokumen yang ditanda tangani yang berwenang
untuk mendapatkan suatu fasiitas yang harus menyatakan
keadaan-keadaan, termasuk persyaratan keselamatan kerja untuk
pekerjaan yang harus dilaksanakan tersebut. Izin ini bisa merupakan
suatu dokumen yang ditanda tangani sesudah selesainya perawatan
yang menyatakan bahwa fasilitas tersebut dalam keadaan aman dan
siap untuk digunakan.5. Petugas Keamanan KerjaDalam perusahaan
kecil biasanya manajer perawatan juga diharapkan menjabat sebagai
petugas keselamatan kerja. Dalam perusahaan besar petugas
keselamatan kinerja ini biasanya merupakan karyawan teap yang harus
dilatih dan berpengalaman mengenai keselamatan kerja dan sangat
menguasai peraturan pemerintah mengenai keselamatan kerja. Adalah
tanggung jawab manajer perawatan untuk bekerja sama erat dengan
petugas yang ditunjuk untuk mengawasi keselamatan kerja dalam
pabrik dan untuk menjamin bahwa pekerja yang diminta dikerjakan
dengan enuh pertimbangan mengenai keselamatan kerjanya dan seuai
dengan indeks prioritasnya, tidak peduli dengan permintaan bagian
produksi. Setiap manajer yang mengabaikan instruksi mengenai
keselamatan kerja.
Tabel 3.1 Peralatan Tangan dan jenis-jenis peralatan proses
maintenanceNoPeralatan tanganJenis-Jenis Alat
1Wrench/spannerkunci pas akhir terbuka BesarUjung terbuka kunci
pas / kunci pasTappet kunci pas / kunci inggrisKotak akhir kunci /
cincin kunci paskombinasi kunciAdjustable wrench (Cresent) /
pergeseran kunci pasTugas berat disesuaikan kunci inggris / kunci
pas pergeseranKepala sekrup kunci inggris berongga / Allen
keyFerrule tidak kunci inggriscrowfoot kunci
2SocketSocket
socket sopirsoket ekstensiUniversal soketHex hard soketTitik
bahu baut soketTugas berat dampak soketSumur yang dalam soket
3ObengStandar Obengkabinet obengobeng philipsOffset obeng
4Plierstang Needle hidung / hidung panjang tangDiagonal tang /
sisi pemotongMengunci tang kunci inggris Tang mempertahankan cincin
/ lingkaran tang
5PunchPukulan Driftmeruncing pukulan
6Palupalu Bola peensoft paluClawn palu (palu tukang kayu)
7SikatSikat Tokokuas catSikat kawat Bagianmembersihkan sikat
8AdaptorHard adaptorratchet adaptor
9Peralatan khususTorsi kuncirantai kunciSpanner kunci pas / c
Spenner
10Peralatan lainnyaMinyak Bisaroda bergigi searahbreaker barGuru
mengukur cincinSimakBaca secara fonetik
Banyak sekali teknik dan evaluasi yang tersedia. Analisa maupun
evaluasi dapat dilakukan bila tersedia data, salah satu alat yang
dipakai untuk ini dikenal nama seven tool.
Seven tool merupakan alat untuk diambil pengambilan data,
pengolahan data, dan menampilkan data, selanjutnya data-data
tersebut dilakukan penghitungan terhadap angka kerusakannya,
dilakukan konsekuensi dan analisa daerah operasi yang banyak
terjadi kerusakannya.
Dari data analisa tersebut dibuat rekomendasi
perbaikan-perbaikan yang kemudian dituangkan dalam rencana,action
plan dan target perawatan kerja.3.8STRUKTUR ORGANISASI
PEMELIHARAAN
Praktek terbaik untuk struktur organisasi pemeliharaan secara
langsung tergantung pada unsur-unsur seperti rencana operasi
pekerjaan, jenis pekerjaan pemeliharaan dan sejenisnya.
3.8.1Rencana Operasi Pekerjaan
Organisasi pemeliharaan harus ditetapkan untuk memenuhi tuntutan
dari fungsi operasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan
dioperasikan 24 jam per hari, 7 hari per minggu memerlukan struktur
organisasi perusahaan yang dapat mendukug modus atau cara operasi.
Tenaga kerja pemeliharaan harus didistribusikan untuk mendukung
operasi terus-menerus dan mempunyai penjadwalan dan perencanaan
yang efektif dapat mengambil keuntungan dari jendela peluang.
Misalnya, periode ketika permintaan izin produksi mempertahankan
aktifitas pemeliharaan. Di sisi lain, ketika siklus produksi 24 jam
per hari, 5 hari per minggu,organisasi pemeliharaan harus di
wujudkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari jendela 2 hari.
Misalnya, akhir pekan, untuk melakukan mempertahankan
pemeliharaan.
3.8.2Jenis Pekerjaan Pemeliharaan
Sebuah keefektikfan organisasi pemeliharaan harus di susun
untukmenyediakan tingkat batas dari pemeliharaan yang berbeda
dengan jenis pekerjaan. Minimal, organisasi pemeliharaan harus di
wujudkan untuk menyediakan tindakan efektif, dukungan kualitas
untuk 3 jenis atau klasifikasi pekerjaan utama, yaitu,pemeliharaan
darurat ( emergency maintenance ) preventive maintenance, dan
membangun kembali dan pemeriksaan berkala darurat ( periodic
rebuild and overhauls ).
KegiatanJuniJuliAgustus
MingguMingguMinggu
123412341234
Menyerahkan Surat Pengantar ke Perusahaan
Penyusunan Proposal Kerja Praktek
Penyerahan Proposal ke Perusahaan
Pelaksanaan Kerja Praktek
Menyusun Bab I Pendahuluan
Menyusun Bab II Gambaran Umum Perusahaan
Menyusun Bab III Landasan Teori
Menyusun Bab IV Pengumpulan Data pengamatan, Pengolahan data dan
analisa
Menyusun Bab V Kesimpulan dan Saran
Koordinator Kerja Praktek
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
Ir. BUDIADY, MTPemohon
EDI SUPRIADI
Mengetahui
Sekretaris Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
Ir. MUCHTAR DARMAWAN, MTLEMBAR PERSETUJUAN
Nama:EDI SUPRIADINPM:440920018Fakultas:Teknik, Jurusan Teknik
Industri
Universitas Pancasila Jakarta
Peminatan:Perencanaan Pengendalian Produksi
Judul:ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI
MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. Petrodil
Manufaktur IndonesiaDengan ini disetujui untuk mengikuti Kerja
Praktek yang diselenggarakan di PT. Petrodrill Manufaktur
Indonesia. Jakarta, 31 Mei 2010
Mengetahui
Sekretaris Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
Ir. MUCHTAR DARMAWAN, MT
Koordinator Kerja Praktek
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
Ir. BUDIADY, MT
PROPOSAL
KERJA PRAKTEK
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN
PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. Petrodil
Manufaktur Indonesia
Disusun Oleh :
\
EDI SUPRIADI
440920018FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA 2013