PROPOSAL BASELINE DATA DESA RINGINPITU KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI Proposal ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Perencanaan Program Gizi Dosen Pembimbing : Mirthasari Palupi, SST. ,M.Kes Oleh : 1. Dina Aliyati 2. Eka Lestari 3. Eka Prasetyani 4. Fitria Baso 5. Hendrik Imalika 6. Muhammad Irfan 7. Olivia Claudia M.S 8. Tri Anggun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSAL BASELINE DATA
DESA RINGINPITU KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI
Proposal ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata
Kuliah Perencanaan Program Gizi
Dosen Pembimbing :
Mirthasari Palupi, SST. ,M.Kes
Oleh :
1. Dina Aliyati
2. Eka Lestari
3. Eka Prasetyani
4. Fitria Baso
5. Hendrik Imalika
6. Muhammad Irfan
7. Olivia Claudia M.S
8. Tri Anggun
PRODI DIII GIZI
STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AJARAN 2015/2016
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gizi dan Status Gizi
2.2 Faktor - faktor yang mempengaruhi status gizi balita
2.3 Faktor Penyebab Gizi Kurang atau Gizi Buruk
2.4 Status Gizi Ibu Hamil
BAB III KERANGKA KONSEP,HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Definisi Operasional
BAB IV METODOLOGI
4.1 Waktu dan Tempat
4.2 Alat dan Bahan
4.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan
dalam penentun status gizi perorangan atau kelompok. Pada awal tahun empat
puluhan survey konsumsi, terutama metode Recall 24 jam banyak digunakan
dalam penelitian kesehatan dan gizi. Di Indonesia , survey konsumsi sudah
sering digunakan ddalam penelitian di bidang gizi. Secara umum survey
konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui kebiassaan makan dan
gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat
kelompok, rumah tangga dan perorangan serta factor-faktor yang berpengaruh
terhadap konsumsi makanan tersebut.
Salah satu pendidikan kesehatan yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di bangku
kuliah dengan praktek puskesmas yaitu Prodi DIII Gizi yang berada dalam
naungan Stikes Karya Husada Kediri. Tujuan pendidikan di Prodi DIII Gizi
merupakan bagian integral dari tujuan pendidikan nasional yaitu mendidik
tenaga ahli madya gizi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berjiwa Pancasila dan UUD 1945, berperirasa, periakal dan perilaku
kreatif, dinamis, inovatif, memiliki integritas dan kepribadian tinggi, terbuka,
tanggap terhadap perubahn dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tanggap terhadaap seni dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat
khususnya yang bekaitan dengan bidang gizi. Dalam pelaksanaan pendidikan,
proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak terbatas di dalam kelas saja.
Proses pembelajaran juga berlangsung di luar kelas, bahkan di luar institusi
pendidikan seperti lingkungan kerja dan kehidupan masyarakat.
Dalam rangka mempersiapkan ahli gizi yang terampil dan bermutu dalam
melaksanakan tugas seperti diharapkan di atas, maka perlu memberi
kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada
1
mahasiswa di Puskesmas maupun masyarakat. Sehubungan dengan hal itu,
slah satu pengalaman belajar yang perlu disediakan bagi mahasiswa yaitu
melakukan baseline data guna mengetahui tingkat konsumsi balita dan ibu
hamil di desa Ringinpitu Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pola makan, porsi makan, dan status gizi pada bayi/ balita dan
ibu hamil di desa Ringinpitu Kecamatan Palemahan Kab. Kediri ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pola makan, porsi makan dan status gizi,
pada bayi/ balita dan ibu hamil di desa Ringinpitu Kecamatan
Palemahan Kab. Kediri.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengetahui karakteristik ibu hamil / balita, pola makan, porsi
makan, dan status gizi pada bayi/ balita dan ibu hamil di desa
Ringinpitu Kecamatan Palemahan Kab. Kediri
2) Mengetahui jenis, jumlah, frekuensi bahan makanan yang
dikonsumsi pada bayi/ balita dan ibu hamil di desa Ringinpitu
Kecamatan Palemahan Kab. Kediri
3) Mengetahui kebutuhan energi dan zat gizi (karbohidrat, lemak,
protein) pada bayi/ balita dan ibu hamil di desa Ringinpitu
Kecamatan Palemahan Kab. Kediri
4) Mengetahui tingkat konsumsi energi dan zat gizi (karbohidrat,
lemak, protein) pada bayi/ balita dan ibu hamil di desa Ringinpitu
Kecamatan Palemahan Kab. Kediri
5) Mengetahui status gizi pada bayi/ balita dan ibu hamil di desa
Ringinpitu Kecamatan Palemahan Kab. Kediri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gizi dan Status Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi. Tidak ada satu jenis makanan yang
mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup
sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang
cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI
adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh
kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam
pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.Makanan
sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung
lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari-hari.Makanan sumber zat pembangun yang
berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu.
Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu
3
serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.Makanan sumber zat
pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan
bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi adalah
konsumsi makanan dan pengguanan zat-zat gizi dalam tubuh. Tubuh yang
memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan mencapai
status gizi yang optimal. Defisiensi zat mikro seperti vitamin dan mineral
memberi dampak pada penurunan status gizi dalam
waktu yang lama (Almatsier, 2002).
Menurut WHO, pemeliharan status gizi anak sebaiknya :
Dimulai sejak dalam kandungan. Ibu hamil dengan gizi yang baik,
diharapkan akan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula.
Setelah lahir segera beri ASI eksklusif sampai usia 4 atau 6 bulan.
Pemberian makanan pendampingan ASI (weaning food ) bergizi, mulai
usia 4 atau 6 bulan secara bertahap sampai anak dapat menerima menu
lengkap keluarga.
Memperpanjang masa menyususi (prolog lactation) selama ibu dan bayi
menghendaki.
2.2 Faktor - faktor yang mempengaruhi status gizi balita
Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah asupan
makanan dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang melatarbelakangi kedua
faktor tersebut misalnya faktor ekonomi dan keluarga (Suhardjo, 2000).
a. Faktor Langsung
1) Konsumsi Pangan
Penilaian konsumsi pangan rumah tangga atau secara perorangan
merupakan cara pengamatan langsung yang dapat menggambarkan
pola konsumsi penduduk menurut daerah, golongan sosial ekonomi
4
dan sosial budaya. Konsumsi pangan lebih sering digunakan sebagai
salah satu teknik untuk memajukan tingkat keadaan gizi (Moehji,
2003).
2) Infeksi
Penyakit infeksi dan keadaan gizi anak merupakan 2 hal
yang saling mempengaruhi. Dengan infeksi, nafsu makan anak mulai
menurun dan mengurangi konsumsi makanannya, sehingga berakibat
berkurangnya zat gizi ke dalam tubuh anak. Dampak infeksi yang lain
adalah muntah dan mengakibatkan kehilangan zat gizi. Infeksi yang
menyebabkan diare pada anak mengakibatkan cairan dan zat gizi di
dalam tubuh berkurang. Kadang–kadang orang tua juga melakukan
pembatasan makan akibat infeksi yang diderita dan menyebabkan
asupan zat gizi sangat kurang sekali bahkan bila berlanjut lama