Top Banner

of 41

Proposal BAB I-III Revisi

Jul 06, 2018

Download

Documents

BendSoden
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

     Negara Republik Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang

    dimana seluruh aspek bidang kehidupannya masih dalam tahap pembangunan baik 

    itu pembangunan bidang konstruksi, pertanian , peternakan, maupun perkebunan dan

    masih banyak bidang lainnya yang menjadi tonggak kemajuan perekonomian, hal ini

    tidak terlepas dari pembangunan daerah irigasi dimana antara bidang konstruksi dan

     bidang pertanian, bidang perkebunan, serta bidang peternakan berhubungan erat

    kaitannya dan memiliki fungsi serta peranan yang sangat besar pengaruhnya dalam

    mewujudkan kehidupan yang sejahtera, makmur dibangsa yang sedang berkembang

    saat ini, khususnya dalam bidang pertanian yang merupakan sebagian besar 

     penduduk bangsa ini bermata pencaharian pokok sebagai petani terutama di Wilayah

     Nusa Tenggara Timur.

    Sejumlah irigasi pedesaan di ecamatan Satar !ese, !anggarai rusak berat

    dan jebol akibat hujan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir. "ika tidak segera

    diperbaiki maka akan mengganggu produksi sawah warga setempat. Sementara itu

    ratusan hektar padi sawah di lokasi tersebut terendam banjir. Warga #esa Tal,

    ecamatan Satar !ese, $aulus %tu selasa &'()*+ mengatakan -ujan yang terjadi

    selama beberapa pekan terakhir sangat merugikan warga di tersebut. Ia mengatakan,

    ratusan hektar padi sawah siap panen terendam banjir. ondisi ini menyebabkan

    warga terancam gagal panen. Ratusan hektar sawah terendam banjir, ini akan

    menyebabkan gagal panen, &Time/, R0T1N2 Rabu,'3 !ay 45'5+.

    abupaten !anggarai yang memiliki beberapa #aerah Irigasi berfungsi untuk 

    mengairi areal pertanian. #aerah Irigasi Wae !antar yang terdiri beberapa "aringan

    Irigasi dimana salah satunya yaitu "aringan Irigasi Wae !antar II . "aringan Irigasi

    ini telah dibangun pada tahun '336 dari sistem irigasi semi teknis sehingga menjadi

    sistem irigasi teknis, untuk itu perlu diidentifikasi kembali masalah tentang

    kerusakan saluran sekunder, adapun hal ini didiambil oleh penulis berdasarkan

    sumber diatas yang terjadi sebelumnya untuk memperkuat penelitian yang akan

    dilakukan.

    1

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    2/41

    arena persediaan air dan curah hujan yang relatif cukup untuk mengairi

     persawahan daerah irigasi tersebut, perlu dilakukan perbaikan atau rehabilitasi pada

    saluran yang kurang maksimal penggunaannya dalam penyaluran air ke areal

     persawahan masyarakat pada "aringan Irigasi Wae !antar II, dengan demikian

     penelitian ini untuk memberikan gambaran yang dapat dijadikan refrensi untuk 

    menentukan lokasi, tingkat kerusakan, skala prioritas dapat menjadi perkiraan biaya

    dalam konstruksi peningkatan kembali sistem irigasi yang maksimal pada jaringan

    irigasi yang sudah ada.

    1.2. Rumusan Masalah

    %dapun rumusan masalah yang akan diambil guna kelangsungan dalam

     penelitian ini adalah sebagai berikut 7

    '. 8agaimana kondisi yang terjadi pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae

    !antar II 9

    4. %pa yang menjadi penyebab debit aliran air semakin berkurang untuk mengairi

    areal persawahan pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae !antar II 9

    :. 8agaimana pengaturan debit air untuk mencukupi areal persawahan dan biaya

     penanganan perbaikan kondisi fisik pada saluran sekunder yang mengairi areal

     persawahan di "aringan Irigasi Wae !antar II 9

    1.3. Tujuan Peneltan%dapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 7

    2

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    3/41

    '. !engetahui kondisi yang terjadi pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae

    !antar II.

    4. !engetahui penyebab terjadinya penurunan debit pada saluran sekunder dalam

    mengairi areal persawahan yang ada di "aringan Irigasi Wae !antar II.

    :. !engetahui kecukupan debit air dan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan

     perbaikan kondisi pada saluran sekunder yang mengairi areal persawahan di

    "aringan Irigasi Wae !antar II.

    1.!. Batasan Masalah

    #engan mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat maka batasan

    masalah dalam penelitian ini yaitu7

    '. !engidentifikasi kondisi saluran sekunder pada "aringan Irigasi Wae !antar II

    ecamatan Satarmese di abupaten !anggarai

    4. !engidentifikasikan penyebab kekurangan debit air pada saluran sekunder 

    yang mengairi areal persawahan di "aringan Irigasi Wae !antar II.:. !enanggulangi masalah kondisi yang diidentifikasi serta biaya penanganan

     pada saluran sekunder di "aringan Irigasi Wae !antar II ecamatan Satarmese

    di abupaten !anggarai.

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1. Pengertan Irgas

    Seringkali kita dengar tetang irigasi yang sebenarnya irigasi itu sendiri

    memiliki makna baik dari kata itu sendiri maupun secara umum. ata irigasi diambil

    dari kata bahasa asing Irigasi berasal dari istilah ;; irrigaite

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    4/41

    keperluan pertanian, mengalirkan dan membagikan air secara teratur dan setelah

    digunakan dapat pula dibuang kembali %Ma&ar' et al.(2))2+. 0ntuk mengairi suatu

    daerah irigasi, haruslah ditinjau adanya sumber airnya.

    Secara umum pengertian irigasi adalah pemberian  air kepada tanah dengan

    maksud untuk memasok lengas esensial bagi pertumbuhan tanaman %Hansen('kk(

    1**)+. #alam $eraturan $emerintah &$$+ No. 4:)'3(4 $s. ', pengertian irigasi,

     bangunan irigasi, dan petak irigasi telah dibakukan yaitu sebagai berikut 7

    '. Irgas adalah usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan air untuk 

    menunjang pertanian.

    4. "arngan rgas adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu

    kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan,

     pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.:. Daerah rgas adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu

     jaringan irigasi.

    =. Petak rgas adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.

    8utir>butir pengertian tentang irigasi dan jaringan irigasi tersebut di atas

    kemudian dapat disusun rumusan pengertian irigasi sebagai berikut 7

    Irigasi merupakan bentuk kegiatan penyediaan, pengambilan, pembagian,

     pemberian dan penggunaan air untuk pertanian dengan menggunakan satu kesatuan

    saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi.

    Sungai dalam hal ini memiliki debit air dan ele?asi yang cukup untuk 

    disadapkan ke saluran induk. $engambilan air dari sungai dapat dilakukan secara

     bebas apabila ele?asi sawah lebih rendah dari ele?asi sungai, karena air akan lebih

    mudah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. $ermasalahan yang

    timbul adalah apabila sungai tersebut memiliki ele?asi yang lebih rendah daripada

    ele?asi sawah yang akan diairi. $ermasalahan ini dapat diatasi dengan membuat

     bendung. #ibangunnya suatu bendung adalah untuk menaikkan ele?asi muka air sungai sehingga dapat mengairi suatu daerah irigasi yang memiliki ele?asi yang lebih

    tinggi.

    "aringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional pokok yakni 7

    '. 8angunan>bangunan utama &head works+ dimana air diambil dari sumbernya,

    umumnya sungai atau waduk.

    4. "aringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air ke petak>petak tersier.

    :. $etak>petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan

    kolektif@ air irigasi dibagi>bagi dan dialirkan ke sawah>sawah dan kelebihan air 

    ditampung di dalam suatu sistem pembuangan dalam petak tersier.

    4

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    5/41

    =. Sistem pembuangan yang ada diluar daerah irigasi untuk membuang kelebihan

    air ke sungai atau saluran>saluran alami

    .2. Tujuan Dan Man,aat Irgas

    .:.=. Tujuan Irigasi

    Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah adalah

    upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang

     proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta

    mendistribusikan secara teknis dan sistematis. Tujuan dibangunnya suatu bendung

    adalah7

    '. !enaikan ele?asi air sehingga daerah yang bisa dialiri menjadi lebih

    luas.

    4. !emasukkan air dari sungai ke saluran melalui intake

    :. !engontrol sedimen yang masuk ke saluran sungai.

    =. !engurangi fluktuasi sungai.*. !enyimpan air dalam waktu singkat.

    "aringan utama meliputi bangunan utama, saluran primer dan saluran sekunder.

    Sedangkan jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang berada dalam

     petak tersier. Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi

    disebut dengan #aerah Irigasi. Sebagai suatu ilmu pengetahuan, irigasi tidak saja

    membicarakan dan menjelaskan metode>metode dan usaha yang berhubungan

    dengan pengambilan air dari bermacam>macam sumber, menampungnya dalam suatu

    waduk atau menaikkan ele?asi permukaannya, serta menyalurkan serta membagi>

     bagikannya ke bidang>bidang tanah Irigasi adalah segala usaha manusia yang

     berhubungan dengan perencanaan dan pembuatan sarana untuk menyalurkan serta

    membagi air ke bidang>bidang tanah pertanian secara teratur, serta membuang air 

    kelebihan yang tidak diperlukan lagi yang akan diolah, tapi juga mencakup masalah>

    masalah pengendalian banjir, sungai dan segala usaha yang berhubungan dengan

     pemeliharaan dan pengamanan sungai untuk keperluan pertanian

    .4.4. !anfaat Irigasi%dapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah 7

    '. 0ntuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah

    hujannya kurang atau tidak menentu.

    4. 0ntuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi

    sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun

    musim hujan.

    5

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    6/41

    :. 0ntuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung

    lumpur A Bat C Bat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut,

    sehingga tanah menjadi subur.

    =. 0ntuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah ) rawa dengan

     pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.

    *. 0ntuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka

    kotoran) pencemaran) limbah) sampah yang terkandung di permukaan tanah

    dapat digelontor ketempat yang telah disediakan &saluran drainase+ untuk 

    diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.

    D. $ada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari

     pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada

    musim tersebut..3. $las,kas "arngan Irgas

    4.:.'. Tingkat "aringan Irigasi

    8erdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas,

     jaringan irigasi dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan lihat Tabel '.' yakni7

    '. Sederhana

    4. Semiteknis, atau

    :. Teknis.

    etiga tingkatan tersebut diperlihatkan pada 2ambar 4.', 4.4 dan 4.:.

    Tabel 4.' lasifikasi "aringan Irigasi

    $las,kas "arngan Irgas

    Tekns #emtekns #e'erhana

    ' 8angunan utama 8angunan $ermanen 8angunan $ermanen

    atau Semi $ermanen

    8angunan

    Sementara

    4 emampuan 8angunan

    #alam !engukur dan!engatur #ebit

    8aik Sedang "elek  

    : "aringan Saluran Saluran Irigasi dan

    $embuang terpisah

    Saluran Irigasi dan

    $embuang tidak

    sepenuhnya terpisah

    Saluran Irigasi dan

    $embuang jadi satu

    = $etak Tersier #ikembangkan

    sepenuhnya

    8elum dikembangkan

    atau densitas

     bangunan tersier

     jarang

    8elum ada jaringan

    terpisah yang

    dikembangkan

    * 1fisiensi Secara Tinggi *5 C D5 E Sedang =5 C *5 E urang dari =5 E

    6

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    7/41

    eseluruhan &ancar C ancar+ &ancar C ancar+ &ancar C ancar+

    D 0kuran Tak ada batasan Sampai 4555 ha Tidak lebih dari

    *55 ha

    6 "alan 0saha Tani %da keseluruhan

    areal

    -anya sebagian areal Fenderung tidak

    ada

    ( ondisi dan G$ > %da instansi yang

    menangani

    > #ilaksanakan

    teratur 

    8elum teratur Tidak ada G A $

    Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010

    Standarisasi dalam konteks Irigasi ini, hanya irigasi teknis saja yang ditinjau.

    8entuk irigasi yang lebih maju ini cocok untuk dipraktekkan di sebagian besar 

     pembangunan irigasi di Indonesia. #alam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan

    adanya empat unsur fungsional pokok, yaitu 7

    a. 8angunan>bangunan utama &headworks+ di mana air diambil dari

    sumbernya, umumnya sungai atau waduk,

     b. "aringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak>

     petak tersier,

    c. $etak>petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan

    kolektif, air irigasi dibagi>bagi dan dialirkan kesawah>sawah dan

    kelebihan air ditampung di dalam suatu sistem pembuangan di dalam

     petak tersier@

    d. Sistem pembuang berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk 

    membuang kelebihan air dari sawah ke sungai atau saluran>saluran

    alamiah.

    4.:.4. "aringan Irigasi Sederhana) Tradisional

    Irigasi sederhana, lihat gambar 4.' pembagian air tidak diukur atau diatur, air 

    lebih akan mengalir ke saluran pembuang. $ara petani pemakai air itu tergabung

    dalam satu kelompok jaringan irigasi yang sama, sehingga tidak memerlukan

    keterlibatan pemerintah di dalam organisasi jaringan irigasi semacam ini. $ersediaan

    air biasanya berlimpah dengan kemiringan berkisar antara sedang sampai curam.

    Gleh karena itu hampir>hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk sistem

     pembagian airnya. "aringan irigasi yang masih sederhana itu mudah diorganisasi

    tetapi memiliki kelemahan>kelemahan yang serius. $ertama>tama, ada pemborosan

    air dan, karena pada umumnya jaringan ini terletak di daerah yang tinggi, air yangterbuang itu tidak selalu dapat mencapai daerah rendah yang lebih subur. edua,

    7

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    8/41

    terdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebih banyak biaya lagi dari

     penduduk karena setiap desa membuat jaringan dan pengambilan sendiri>sendiri.

    arena bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap)permanen, maka umurnya

    mungkin pendek.

    2ambar 4.' Irigasi Sederhana

    Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010

    .:.:. "aringan Irigasi Semi Teknis) Semi Intensif 

    "aringan irigasi sederhana dan jaringan semi teknis memiliki perbedaan dimana

     jaringan semi teknis bendungnya terletak di sungai lengkap dengan bangunan

     pengambilan dan bangunan pengukur di bagian hilirnya. !ungkin juga dibangun

     beberapa bangunan permanen di jaringan saluran. Sistem pembagian air biasanya

    serupa dengan jaringan sederhana &lihat 2ambar 4.4+. %dalah mungkin bahwa

     pengambilan dipakai untuk melayani)mengairi daerah yang lebih luas dari daerah

    layanan pada jaringan sederhana. Gleh karena itu biayanya ditanggung oleh lebih

     banyak daerah layanan. Grganisasinya akan lebih rumit jika bangunan tetapnya

     berupa bangunan pengambilan dari sungai, karena diperlukan lebih banyak 

    keterlibatan dari pemerintah, dalam hal ini #epartemen $ekerjaan 0mum.

    8

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    9/41

    2ambar 4.4 Irigasi Semi Teknis

    Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010

    .:.=. "aringan Irigasi Teknis) Intensif 

    $rinsip salah satu dalam perencanaan jaringan teknis adalah pemisahan antara

     jaringan irigasi dan jaringan pembuang) pematus. -al ini berarti bahwa baik saluran

    irigasi maupun pembuang tetap bekerja sesuai dengan fungsinya masing>masing, dari

     pangkal hingga ujung. Saluran irigasi mengalirkan air irigasi ke sawah>sawah dan

    saluran pembuang mengalirkan air lebih dari sawah>sawah ke saluran pembuang

    alamiah yang kemudian akan diteruskan ke laut &lihat 2ambar 4.:+.

    $etak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Sebuah

     petak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luas keseluruhan yang idealnya

    maksimum *5 ha, tetapi dalam keadaan tertentu masih bisa ditolerir sampai seluas 6*

    ha. $erlunya batasan luas petak tersier yang ideal hingga maksimum adalah agar 

     pembagian air di saluran tersier lebih efektif dan efisien hingga mencapai lokasisawah terjauh. $ermasalahan yang banyak dijumpai di lapangan untuk petak tersier 

    dengan luasan lebih dari 6* ha antara lain7

    '. #alam proses pemberian air irigasi untuk petak sawah terjauh sering tidak 

    terpenuhi.

    4. esulitan dalam mengendalikan proses pembagian air sehingga sering terjadi

     pencurian air,

    :. 8anyak petak tersier yang rusak akibat organisasi petani setempat yang tidak 

    terkelola dengan baik.

    9

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    10/41

    Semakin kecil luas petak dan luas kepemilikan maka semakin mudah

    organisasi setingkat $:%) 2$:% untuk melaksanakan tugasnya dalam melaksanakan

    operasi dan pemeliharaan. $etak tersier menerima air di suatu tempat dalam jumlah

    yang sudah diukur dari suatu jaringan pembawa yang diatur oleh Institusi $engelola

    Irigasi.

    $embagian air di dalam petak tersier diserahkan kepada para petani. "aringan

    saluran tersier dan kuarter mengalirkan air ke sawah. elebihan air ditampung di

    dalam suatu jaringan saluran pembuang tersier dan kuarter dan selanjutnya dialirkan

    ke jaringan pembuang primer. "aringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip>

     prinsip di atas adalah cara pembagian air yang paling efisien dengan

    mempertimbangkan waktu merosotnya persediaan air serta kebutuhan>kebutuhan

     pertanian."aringan irigasi teknis memungkinkan dilakukannya pengukuran aliran,

     pembagian air irigasi dan pembuangan air lebih secara efisien. "ika petak tersier 

    hanya memperoleh air pada satu tempat saja dari jaringan &pembawa+ utama, hal ini

    akan memerlukan jumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran primer, eksploitasi

    yang lebih baik dan pemeliharaan yang lebih murah dibandingkan dengan setiap

     petani diiBinkan untuk mengambil sendiri air dari jaringan pembawa. esalahan

    dalam pengelolaan air di petak>petak tersier juga tidak akan mempengaruhi

     pembagian air di jaringan utama. #alam hal>hal khusus, dibuat sistem gabungan

    &fungsi saluran irigasi dan pembuang digabung+. Walaupun jaringan ini memiliki

    keuntungan tersendiri, dan kelemahan>kelemahannya juga amat serius sehingga

    sistem ini pada umumnya tidak akan diterapkan.

    euntungan yang dapat diperoleh dari jaringan gabungan semacam ini adalah

     pemanfaatan air yang lebih ekonomis dan biaya pembuatan saluran lebih rendah,

    karena saluran pembawa dapat dibuat lebih pendek dengan kapasitas yang lebih

    kecil. elemahan>kelemahannya antara lain adalah bahwa jaringan semacam ini

    lebih sulit diatur dan dioperasikan sering banjir, lebih cepat rusak dan menampakkan

     pembagian air yang tidak merata. 8angunan>bangunan tertentu di dalam jaringan

    tersebut akan memiliki sifat>sifat seperti bendung dan relatif mahal.

    10

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    11/41

    2ambar 4.: Irigasi Teknis

    Sumber. Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi – KP 01, 2010

    .!. Bangunan Pem-a&a

    8angunan pembawa pada jaringan irigasi yang pada jaringan irigasi teknis

    sebagai berikut 7

    a. Saluran Irigasi 0tama

    '+ Saluran $rimer  Saluran yang membawa air dari saluran utama atau bendungan ke

    saluran sekunder. 8atas untuk daerah saluran $rimer adalah pada

     bangunan bagi yang terakhir. $etak primer terdiri dari beberapa petak 

    sekunder yang mengambil langsung air dari saluran primer. $etak primer 

    dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil air langsung dari

     bangunan penyadap. #aerah di sepanjang saluran primer sering tidak 

    dapat dilayani dengan mudah dengan cara menyadap air dari saluran

    sekunder. %pabila saluran primer melewati sepanjang garis tinggi daerah

    saluran primer yang berdekatan harus dilayani langsung dari saluran

     primer.

    4+ Saluran Sekunder 

    Saluran yang membawa air dari saluran primer terus saluran

    tersier. $etak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang

    kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder. 8iasanya petak 

    11

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    12/41

    sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran

     primer atau sekunder. 8atas>batas petak sekunder pada urnumnya berupa

    tanda topografi yang jelas misalnya saluran drainase. Huas petak 

    sukunder dapat berbeda>beda tergantung pada kondisi topografi daerah

    yang bersangkutan. Saluran sekunder pada umumnya terletak pada

     punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai

    saluran drainase yang membatasinya. Saluran sekunder juga dapat

    direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi lereng > lereng

    medan yang lebih rendah.

    :+ Saluran $etak Tersier 

    Saluran yang membawa air dari saluran dari muka tersier kedaerah

     persawahan $etak tersier terdiri dari beberapa petak kuarter masing>

    masing seluas kurang lebih ( sampai dengan '* hektar. $embagian air,

    eksploitasi dan perneliharaan di petak tersier menjadi tanggung jawab

     para petani yang mempunyai lahan di petak yang bersangkutan dibawah

     bimbingan pemeintah. $etak tersier sebaiknya mempunyai batas>batas

    yang jelas, misalnya jalan, parit, batas desa dan batas>batas lainnya.

    0kuran petak tersier berpengaruh terhadap efisiensi pemberian air.

    8eberapa faktor lainnya yang berpengaruh dalam penentuan luas petak 

    tersier antara lain jumlah petani, topografi dan jenis tanaman. %pabila

    kondisi topografi memungkinkan, petak tersier sebaiknya berbentuk 

     bujur sangkar atau segi empat. -al ini akan memudahkan dalam

     pengaturan tata letak dan pembagian air yang efisien. $etak tersier 

    sebaiknya berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau saluran

     primer. Sedapat mungkin dihindari petak tersier yang terletak tidak 

    secara langsung di sepanjang jaringan saluran irigasi utama, karena akanmemerlukan saluran muka tersier yang membatasi petak>petak tersier 

    lainnya.

     b. Saluran !uka Tersier 

    '+ Saluran Irigasi Tersier  

    Saluran yang membawa air dari muka tersier ke petak tersier.

    4+ Saluran uarter ) $emakai

    12

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    13/41

    Saluran yang membawa air dari daerah saluran petak tersier ke petak>

     petak sawah.

    .. Bangunan Bag 'an Bangunan #a'a/

    .*.'. 8angunan 8agi

    %ir irigasi apabila dibagi dari saluran primer, sekunder, maka akan dibuat

     bangunan bagi. 8angunan bagi terdiri dari pintu>pintu yang dengan teliti mengukur 

    dan mangatur muka air yang mengalir ke berbagai saluran. Salah satu dari pintu>

     pintu bangunan bagi berfungsi sebagai bangunan pengatur muka air, sedangkan

     pintu>pintu sadap lainnya hanya mengukur debit. 8iasanya untuk memasang pintu

     pengatur disalurkan terbesar dan membuat alat>alat pengukur dan pengatur di

     bangunan>bangunan sadap yang lebih kecil.

    8angunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer,

    sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluranyang bersangkutan) primer. husus untuk saluran tersier dan kuarter bangunan bagi

    ini masing C masing disebut boks tersier dan boks kuarter. 8angunan bagi dilengkapi

    dengan pintu dan alat ukur. Waktu debit kecil muka air akan turun. $intu diperlukan

    untuk menaikkan kembali muka air sarnpai batas yang diperlukan, supaya pemberian

    air ke cabang saluran sekunder dapat dilakukan. $ada cabang saluran dibuat alat ukur 

    guna mengukur debit yang akan dialirkan melalui saluran yang bersangkutan sesuai

    dengan kebutuhan air disawah yang akan diairi.

    8angunan bagi pada saluran>saluran besar pada umumnya mempunyai : &tiga+

     bagian utama, yakni7

    '. %lat pembendung, bermaksud untuk mengatur ele?asi muka air sesuai

    dengan tinggi pelayanan yang direncanakan

    4. $erlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain

    menuju saluran cabang. onstruksinya dapat berupa saluran terbuka

    ataupun gorong>gorong. 8angunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur 

    agar debit yang masuk saluran dapat diatur.

    :. 8angunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk 

    mengukur besarnya debit yang mengalir.

    .*.4. 8angunan Sadap

    8angunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder 

    menuju saluran tersier penerima. #alam rangka penghematan bangunan bagi dan

    sadap dapat digabung menjadi satu rangkaian bangunan.

    '. 8angunan Sadap Sekunder

    13

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    14/41

    %da tiga tipe bangunan yang dapat dipakai untuk bangunan sadap

    sekunder, yaitu 7

    a. %lat ukur Romjin

     b. %lat ukur Crump de Gruyter  ambang lebar.

    c. $intu aliran bawah dengan alat ukur

    4. 8angunan Sadap Tersier 

    8angunan sadap tersier untuk mengatur dan mengukur aliran dipakai alat

    ukur Romijn atau jika fluktuasi di saluran besar dapat dipakai alat ukur Crump-

    de Gruyter . #ipetak>petak tersier kecil di sepanjang saluran primer dengan

    tinggi muka air yang ber?ariasi dapat dipertimbangkan untuk memakai

     bangunan sadap pipa sederhana, di lokasi yang petani tidak bisa menerima

     bentuk ambang sebaiknya dipasang alat ukur  parshall   atau cut throat flume.%lat ukur parshall  memerlukan ruangan yang panjang, presisi yang tinggi dan

    sulit pembacaannya, alat ukur cut throat flume  lebih pendek dan mudah

     pembacaannya. %lat>alat ukur yang dapat dipakai ditunjukkan pada Ta-el 2.2

     berikut 7

    Tabel 4.4. %lat>alat ukur 

    Tipe !engukur dengan !engatur  

    %lat ukur ambang lebar %liran atas Tidak  

    %lat ukur  Parshall  %liran atas Tidak  %lat ukur Cipoletti %liran atas Tidak  

    %lat ukur Romijn %liran atas ya

    %lat ukur Crump-de

    Gruyter 

    %liran bawah ya

    8angunan sadap pipa

    sederhana

    %liran bawah ya

    Constant-Head Orifice

    (CHO)

    %liran bawah ya

    Standar $erencanaan Irigasi $>5', #ept. $0 #irjen $engairan, '3(D

    .0. E,sens "arngan Irgas

    4.D.'. $engertian 1fisiensi "aringan Irigasi

    1fisiensi irigasi adalah perbandingan antara jumlah air yang nyata bermanfaat

     bagi tanaman yang diusahakan dengan jumlah air yang diberikan yang dihitung

    dalam persen &E+. !enurut %rsyad &45'5+, efisiensi irigasi dipengaruhi oleh efisiensi

     pemakaian air di petak sawah dan efisiensi pengaliran air dari bendung &sumber air+

    sampai ke sawah, yang dipengaruhi oleh7

    '. ondisi tekstur lapisan olah dan permeabilitas lapisan bawah & su-soil +,4. eadaan topografi,

    14

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    15/41

    :. 8anyaknya air di dalam saluran, dan

    =. Sistem pengelolaan air &water management +.

    ehilangan air sistem pendistribusian berbeda tergantung pada metode

    distribusi dan pemberian air. ehilangan air pada sistem pendistribusian dengan

    sistem distribusi saluran terbuka yang salurannya tidak dilapisi ditaksir sebesar =5E.

    $ada sistem irigasi pipa, kehilangan air berkisar dari '5E untuk sistem irigasi mikro

    lokal dan irigasi tetes &drip irrigation+, sedangkan pada sistem irigasi  sprinkler 

    sampai :5E &%rsyad, 455(+. #alam praktek irigasi terjadi kehilangan air. ehilangan

    air dapat terjadi karena menguap di saluran irigasi, rembesan dari saluran ke luar,

     bahkan diambil orang untuk kebutuhan rumah tangga atau penyadapan air secara

    ilegal. %pabila kehilangan air sangat besar, nilai efisiensi irigasi menjadi rendah.

    4.D.4. !acam 1fisensi Irigasi

    !enurut Sudjarwadi &'333+ efisiensi irigasi meliputi7

    '. 1fisiensi $engaliran &!ater con"eyance effficiency+, disebut juga efisiensi

     penyaluran air, yaitu merupakan perbandingan antara jumlah air yang sampai di

    areal irigasi &petak persawahan+ terhadap jumlah air yang dialirkan dari

     bangunan sadap.

    a. Rumus yang digunakan dalam 1fsiensi $engaliran &!ater con"eyance

    effficiency+ adalah7

    1$N2 J Asa

     Adb ×100

    1$N27 efisiensi pengaliran

    %sa 7 jumlah air yang sampai di areal irigasi

    %db 7 jumlah air yang diambil dari bangunan sadap

     b. Kaktor yang mempengaruhi efisiensi pengaliran7

    ondisi jaringan irigasi, bangunan dan salurannya@ kehilangan air 

     banyak terjadi waktu pengaliran, baik karena penguapan maupun

     peresapan. $enyadapan air secara liar pada saluran sekunder dan primer 

    guna dialirkan secara langsung ke petak persawahan.

    4. 1fisiensi $emakaian &!ater aplication efficiency+ disebut juga efisiensi

     pemberian air yaitu perbandingan antara jumlah air yang tersimpan di dalam

    15

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    16/41

    Bone perakaran selama periode pemberian air terhadap jumlah air yang sampai

    di areal irigasi &petak persawahan+.

    a. Rumus yang digunakan dalam 1fisiensi $emakaian

    1$! J Adzp

     Asa ×100

    1$!7 efisiensi pemakaian air,

    %dBp 7 jumlah air yang ditahan &tersimpan+ pada Bone perakaran, selama

     periode pemberian air.

    %sa 7 jumlah air yang sampai di areal irigasi

     b. Kaktor yang mempengaruhi efisiensi pemakaian7

    !etode)cara pemberian air pada tanaman, Sifat tanah dan bentuk 

    topografi wilayahnya, Huas areal pertanaman, ualitas air irigasi.

    :. 1fisiensi $enyimpanan &!ater storage efficiency+

    %pabila keadaan sangat kekurangan air, jumlah air yang dibutuhkan untuk 

    mengisi lengas tanah pada Bone perakaran adalah As/ &air simpanan penuh+

    dan air yang diberikan hanya A'k , maka refisiensi penyimpanan adalah7

    a. 1fisiensi $enyimpanan &!ater storage efficiency+

    1$NL J

     Adk 

     Asp ×100

    1$NL 7 efisiensi penyimpanan

    %dk 7 air yang diberikan

    %sp 7 air simpanan penuh

    Salah satu sebab yang menimbulkan kecilnya 1$NL adalah

    sulitnya infiltrasi, berarti air irigasi sulit melewati &menembus+

     permukaan tanah untuk memasuki Bona perakaran. ecilnya persediaan

    air dan kecilnya kapasitas infiltrasi tanah juga berpengaruh terhadap nilai

    1$NL.

     b. Kaktor yang mempengaruhi efisiensi penyimpanan7

    Tata air tanah, permeabilitas dan kapasitas lapang dari tanah yang

     bersangkutan, kualitas)mutu pengolahan tanah.

    =. 1fisiensi Sebaran

    1fisiensi sebaran ini sering pula disebut efisiensi distribusi. !engingat

     pentingnya keseragaman sebaran air irigasi dalam Bona perakaran. eadaan

    16

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    17/41

    umum menunjukkan suatu gejala, bahwa makin seragam sebaran air irigasi

     pada Bone perakaran, akan makin baiklah produksi tanaman.

    a. Sebagai indikator &petunjuk+ tentang efisiensi sebaran digunakan rumus7

    1S8 J' C 

     ( y

    d )  ×100

    1S8 7 efisiensi sebaran

    y 7 rerata de?iasi numerik dari kedalaman air tersimpan terhadap nilai d.

    d 7 rerata kedalaman air tersimpan selama periode irigasi.

    0saha>usaha untuk meningkatkan efisiensi pengairan, yaitu7

    '+ !emperbaiki sarana jaringan irigasi &bangunan dan salurannya+ agar

    kehilangan air melalui resapan)kebocoran dapat dikurangi.

    4+ Saluran>saluran pengangkut hendaknya dibuat lurus, dengan kemiringan

    tertentu, sehingga air dapat lancar mengalir@ hal ini dapat mengurangi

    kehilangan air melalui e?aporasi sepanjang saluran.

    :+ Hahan harus dikerjakan dengan baik dan rata sebelum ditanami.

    =+ Furah hujan efektif di daerah irigasi yang bersangkutan harus

    dimanfaatkan semaksimal mungkin.

    *+ !enerapkan pola bercocok tanam dengan sistim giliran &rotasi tanaman+.

    D+ $etak>petak sawah yang letaknya saling terpencar dan berukuran sempit

    seyogianya dikonsentrasikan menyatu sehinggaa menjadi unit yang lebihefektif.

    6+ !empersingkat waktu pengolahan tanah dan membuat persemaian di

    satu tempat untuk masing>masing kelompok petak persawahan.

    (+ $etani>petani pemakai air harus dilatih dan dibiasakan menggunakan air 

    secara wajar, sehingga mereka dapat melakukan pemberian air dalam

     jumlah yang proporsional pada saat yang tepat, tidak berlebihan.

    ehilangan air utama pada saluran adalah rembesan. !enurut %rsyad &45'5+,

     penyebab rembesan adalah7

    '+ Sifat tanah yang dilalui saluran. Rembesan saluran besarnya dari *5

    mm)hari pada tanah liat, sampai *55 mm)hari pada tanah berpasir.

    4+ 2eometri saluran. Hebih dalam air di dalam saluran semakin besar 

    rembesan dan semakin besar parameter basah, semakin besar 

    kemungkinan rembesan.

    :+ #alamnya air bawah tanah. Semakin jauh letak permukaan air bawah

    tanah dari saluran semakin besar rembesan.

    17

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    18/41

    =+ andungan sedimen di dalam air yang disalurkan. andungan sedimen

    yang tinggi akan dengan cepat menutupi pori>pori tanah yang akan

    memperkecil rembesan.

    ehilangan air pada saluran>saluran biasanya tinggi, yaitu berkisar antara 45>

    =*E untuk saluran primer dan sekunder. Salah satu cara untuk meningkatkan

    efisiensi air yang disalurkan untuk irigasi adalah mengurangi ?olume air yang hilang

    oleh rembesan selama perjalanan air melalui saluran ke lahan>lahan tani dengan

    melapisi saluran. !enurut %rsyad &455(+, beberapa alasan teknis untuk melapisi

    saluran air adalah7

    '+ 8erkurangnya air hilang oleh rembesan,

    4+ !eningkatnya kapasitas saluran melepaskan air &discharge capacity+,

    :+ Terhambatnya pertumbuhan gulma,

    =+ 8erkurangnya &water logging +*+ Tercegahnya erosi tebing saluran,

    D+ #istribusi air lebih merata,

    6+ Terhindarnya kerusakan lahan yg berdekatan,

    (+ 8erkurangnya biaya drainase.

    $enelitian di Nebraska, %merika Serikat, menunjukkan bahwa pelapisan

    saluran primer dengan beton dapat mengurangi kehilangan air dari :55 mm)hari

    menjadi '=5 mm)hari, sedangkan di India menunjukkan bahwa pelapisan dengan

     beton dapat mengurangi kehilangan air oleh rembesan sebesar *5E di saluran primer dan =*E di saluran distribusi &sekunder dan tersier+ & Plus#uellec and Ochs, 455:

    dalam %rsyad, 45'5+.

    1fisiensi pemakaian air pada tingkat lapangan atau petak usaha tani akan

    meningkat jika air yang masuk merata ke seluruh petak. !asuknya air ke petak usaha

    tani secara merata sulit dicapai jika permukaan tanah tidak rata, yang akan

    mengakibatkan rendahnya efisiensi pemakaian air dan hasil tanaman yang tidak baik.

    $eningkatan efisiensi pemakaian air pada tingkat lapangan atau petak usaha

    tani selain dari meratakan permukaan tanah, dapat dilakukan dengan7

    '+ $enggunaan tanaman berumur pendek.

    4+ $enggunaan tanaman berumur 35 hari akan menghemat banyak air dari

     pada tanaman berumur '45 hari,

    :+ $erbaikan genetik tanaman. Seleksi tanaman yang kebutuhan airnya lebih

    rendah,

    =+ $enggenangan air lebih rendah pada tanaman padi sawah dan cara

     pengolahan tanah sawah memperbaiki efisiensi pemakaian air pada padi

    sawah.

    18

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    19/41

    *+ $emberian air padi di bawah kandungan air kapasitas lapang untuk 

    tanaman bukan padi sawah, akan meningkatkan efisiensi pemakaian air.

    D+ $enggunaan sisa tanaman dan mulsa plastik dan berbagai metode

    konser?asi tanah,

    6+ $ergiliran pemberian air, berdasarkan saluran sekunder, tersier atau petak 

    sawah.

    .. /eras 'an Pemelharaan "arngan Irgas

    $engelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi

     pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi didaerah irigasi.

    Gperasi "aringan Irigasi itu sendiri adalah upaya pengaturan air irigasi yaitu

    kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian , dan penggunaan air irigasi serta

     pembuangannya, termasuk kegiatan membuka > menutup pintu bangunan irigasi,

    menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana

     pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu, mengumpulkan data, memantau dan

    menge?aluasi.

    $emeliharaan "aringan Irigasi adalah upaya menjaga kondisi dan fungsi

     jaringan irigasi serta mencegah terjadinya hal C hal yang merugikan terhadap

     jaringan dan fasilitas jaringan sehingga selalu berfungsi dengan baik guna

    memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. $ada

     pengembangan dan pengelolaan sistem jaringan irigasi partisipasif yang selanjutnya

    disebut $$SI$ dimana penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani

    mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, sampai pada pelaksanaan

    kegiatan pada tahap perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan

    dan rehabilitasi.

    4.6.'. egiatan Gperasi "aringan Irigasi

    '. $engertian GperasiGperasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan

     pembuangannya, termasuk kegiatan membuka>menutup pintu bangunan irigasi,

    menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu)bangunan, mengumpulkan data,

    memantau,dan menge?aluasi.

    !aksud dan Tujuan Gperasi "aringan Irigasi 7 0ntuk membantu

    masyarakat pedesaan dalam melakukan pengembangan dan pengelolaan irigasi

    desa dengan pendekatan partisipatif, serta pemberdayaan masyarakat melalui

     perkumpulan petani pemakai air. !eningkatkan kehidupan sosial ekonomi

    masyarakat desa melalui peningkatan produksi pertanian. egiatan operasi

     jaringan irigasi secara rinci meliputi 7

    19

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    20/41

    a. $ekerjaan $engumpulan data &data debit, data curah hujan, dan data luas

    tanam, dll.+

     b. $ekerjaan kalibrasi alat pengukur debit.

    c. $ekerjaan membuat pembagian dan pemberian air &termasuk pekerjaan 7

    membuat laporan permintaan air, mengisi papan operasi, mengatur 

     bukaan pintu+

    d. $ekerjaan mengatur pintu C pintu air pada bendung berkaitan dengan

    datangnya debit sungai banjir.

    e. $ekerjaan mengatur pintu kantong lumpur untuk menguras endapan

    lumpur.

    f. oordinasi antar instansi terkait.

    g. !onitoring dan e?aluasi kegiatan operasi jaringan irigasi.

    4. Ruang Hingkup egiatan Gperasi "aringan Irigasi

    Ruang lingkup kegiatan operasi jaringan irigasi 7

    a. $erencanaan'+ $erencanaan penyediaan air tahunan

    4+ $erencanaan tata tanam detail

    :+ Rapat komisi irigasi untuk menyusun rencana tata tanam

    =+ $erencanaan pembagian dan pemberian air tahunan

    *+ !elaksanakan rencana tata tanam

     b. $elaksanaan

    '+ Haporan keadaan air dan tanaman

    4+ $enentuan rencana kebutuhan air dipintu pengambilan

    :+ $encatatan debit saluran

    =+ $enetapan pembagian air pada jaringan primer dan sekunder 

    *+ $encatatan debit sungai) debit pengambilan

    D+ $erhitungan faktor atau faktor palawija relatif 

    6+ Haporan produktifitas dan neraca pembagian air setiap daerah

    irigasi

    (+ Rekap kabupaten setiap masa tanam

    3+ $engoperasian bangunan pengatur irigasi

    c. !onitoring dan e?aluasi

    '+ !onitoring pelaksanaan Gperasi

    4+ alibrasi alat ukur 

    :+ !onitoring inerja #aerah Irigasi

    :. #ata pendukung kegiatan operasi jaringan irigasiGperasi jaringan irigasi dapat dilaksanakan dengan baik jika tersedia data

     pendukung antara lain 7

    a. $eta wilayah kerja pengelola irigasi sesuai dengan tugas dan tanggung

     jawab &Skala ' 7 4*.555 atau di sesuaikan+. #engan plotting sumber air,

    waduk, bendung, saluran induk, lahan irigasi.

     b. $eta daerah irigasi &' 7 *555 atau disesuaikan+. #engan batas daerah

    irigasi dan plotting saluran induk) sekunder, bangunan air, lahan irigasi

    serta pembagian golongan.

    20

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    21/41

    c. Skema jaringan irigasi yang menggambarkan saluran induk dan sekunder,

     bangunan air dan bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang

    saluran, petak tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode

    golongan yang masing C masing dilengkapi dengan nomenklatur.

    d. Skema rencana pembagian dan pemberian air yang menggambarkan

    skema petak dengan data pembagian dan pembagian air mulai dari petak 

    tersier, saluran sekunder, saluran primer dan bendungan ) sumber air.

    e. 2ambar purna konstruksi &as uilt drawing +, merupakan gambar kerja

     purna konstruksi untuk saluran maupun bangunan.

    f. #okumen dan data lain yang berupa 7

    '+ !anual pengoperasian bendung, bangunan, ukur debit, atau

     bangunan khusus lainnya.

    4+ #ata seri dari catatan curah hujan.

    :+ #ebit sungai=+ #ata klimatologi dan lainnya.

    4.6.4. egiatan $emeliharaan "aringan Irigasi

    '. $engertian $emeliharaan$emeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan

     jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar 

     pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. !aksudnya, adalah

    untuk menMngkatkan peran dan kemandirian perkumpulan petani pemakai air 

    dalam pengelolaan irigasi dengan memperjelas wewenang, tugas, dan tanggung

     jawab masing masing lembaga pengelola irigasi tingkat propinsi dan

    kabupaten) kota. Tujuannya adalah 7

    a. 0ntuk meningkatkan keterpaduan berbagai lembaga dalam pengelolaan

    irigasi propinsi dan kabupaten guna terjaminnya keberlanjutan sistem

    irigasi.

     b. !enjaga agar jaringan dapat beroperasi

    c. !enciptakan pemakaian ma/imum dari seluruh fasilitas jaringan

    d. !enjaga agar umur manfaat dari jaringan tercapai tanpa rehabilitasi

    secara besar>besaran.4. Ruang lingkup pemeliharaan

    $emeliharaan yang penting dalam pengangkutan air irigasi adalah

     pembersihan saluran. Tumbuhnya rumput>rumput dan semak>semak pada tepi

    saluran dan lumut serta tanaman air lainnya disaluran sangat menghalangi

    kecepatan air dan mengurangi kapasitas saluran. Humpur dan lempung yang

    mengendap pada saluran juga mengurangi aliran air. $ertumbuhan rumput yang

    dapat menahan pemeriksaan tepi saluran yang sepadan dan menyebabkan

    hewan>hewan pemakan rumput berkeliaran serta merusak saluran. !etode

    21

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    22/41

    kerja tangan untuk pembersihan saluran diganti dengan pemakaian uldo$er ,

    dragline% e&ca"ator  dan traktor draw chain. !etode yang sangat umum pada

     pengendalian rumput>rumputan diatas saluran adalah pembabatan, pencabutan,

     pembakaran, dan pemakaian obat>obatan kimia pembunuh rumput. !etode

    untuk mengendalikan tumbuhnya tumbuh>tumbuhan air dapat berlangsung

    secara mekanik, pengeringan penutupan dan kimiawi.

    :. !acam>macam pemeliharaan 7

    a. $emeliharaan Rutin 7

    '+ !embersihkan sampah atau lumpur yang ada disaluran atau pintu

    air.

    4+ !emotong rumput dan tumbuhan pengganggu disaluran dan

    :+ !emberi pelumas pada pintu air.

     b. $emeliharaan 8erkala 7'+ !engecat pintu air 

    4+ !engganti skot balik yang rusak 

    :+ !emperbaiki sayap bangunan, tembok saluran.

    c. $emeliharaan #arurat 7$erbaikan sebagai akibat bencana alam, perbaikan ini dilakukan sebatas

    air irigasi dapat mengalir agar fungsi jaringan irigasi dapat melayani

    daerah irigasi dan dilaksanakan dalam waktu yang cepat.

    .. I'ent,kas $erusakan "arngan

    ondisi bangunan yang die?aluasi meliputi e?aluasi terhadap kondisi bangunandengan cara menjumlah semua komponen dari bangunan sesuai dengan kondisinya

    &baik, rusak ringan dan rusak berat+. emudian dari hasil penjumlahan tersebut

    dihitung prosentase dari masing>masing kondisi. #ari hasil prosentase

    tersebut dilakukan e?aluasi untukk menentukan rekomendasi penanganan yang

    dilakukan dengan asumsi sebagai berikut 7

    a. 8aik.

     b. Rusak Ringan, dan

    c. Rusak 8erat.

    8erdasarkan hasil in?entori lapangan yang sudah dilaksanakan, dilakukan

     pembagian kriteria kerusakan menjadi : yaitu rusak ringan, rusak sedang dan rusak 

     berat dan yang dimaksud kriteria penanganan kerusakan tersebut sebagai berikut 7

    '. Rusak ringan, yaitu kerusakan pada kriteria ini bisa diakibatkan karena

    kerusakan teknis maupun fungsi. erusakan ini hanya merupakan penurunan

    fungsi jaringan tetapi tidak sampai mengganggu sistim jaringan secara

    keseluruhan. $enanganan dilakukan pada lokasi>lokasi yang mengalami

    22

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    23/41

    kerusakan dengan skala kecil, seperti penutupan saluran pengambilan

    air, pembersihan sedimen dan tanaman liar di saluran dan bangunan,

     penggantian stang penggerak pintu, pengecatan dan pelumasan pintu pada

     bangunan sadap serta kerusakan kecil lain yang hanya mengembalikan ke

    kondisi semula.

    4. Rusak sedang, yaitu penanganan ini dilakukan pada lokasi>lokasi

    yang mengalami kerusakan dengan skala menengah)sedang, kerusakan

    ini menyebabkan penurunan fungsi bangunan dan saluran serta mengganggu

    kelancaran sistim jaringan yang ada, seperti pada rehabilitasi saluran dikiri dan

    kanan saluran, rahabilitasi dasar, rehabilitasi dengan penambahan tinggi jagaan

    saluran.

    :. Rusak berat, yaitu penanganan ini akan dilakukan pada lokasi>lokasi

    yang mengalami kerusakan total karena rusak oleh alam maupun karena umur 

     bangunan maupun karena keperluan desain untuk mengoptimalkan fungsi

     jaringan, baik saluran maupun bangunan. erusakan ini menyebabkan

     penurunan fungsi saluran dan bangunan serta menyebabkan sistem hampir 

    tidak berfungsi.

    Secara umum kerusakan saluran diakibatkan oleh @

    a. 8encana %lam b. 0mur pemakaian bangunan itu sendiri

    c. Tidak ada atau kurangnya operasi dan pemeliharaan

    d. $enggunaan material pekerjaan awal tidak berkualitas

    Sedimentasi juga salah satu penyebab utama berkurangnya fungsi layanan,

    didefinisikan sebagai penumpukan bahan sedimen disuatu lokasi akibat terjadinya

    erosi tebing yang terjadi pada daerah tangkapan air terbawa oleh aliran sampai

    kelokasi tersebut &sumber @ 2untara, $" dan Hukito, '33:+. Sebagian besar masalah

    erosi disebabkan oleh faktor air, meskipun angin juga dapat menyebabkan erosi.

    .. Pr4'user Penlaan k4n's 'an ,ungs jarngan

    $roduser penilaian kondisi dan fungsi jaringan irigasi dilakukan terhadap

     beberapa komponen utama jaringan irigasi meliputi bangunan utama, saluran

     pembawa, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, saluran pembuang dan bangunan

    sepanjang saluran pembuang.

    $enilaian kondisi fisik dan fungsi jaringan irigasi dilakukan terhadap beberapa

     bangunan yaitu luas) areal yang menerima manfaat irigasi, kondisi penyediaan air &ma/ dan min+. Rencana tata tanam &pola tanam+ dan intensitas tanaman &cropping 

    23

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    24/41

    intencity+ penilaian tersebut dilakukan dengan cara membandingkan keadaan

    menurut rencana dan keadaan menurut kenyataan.

    4.(.'. omponen dan pembobotan

    Setiap komponen utama dibagi menjadi beberapa komponen yang lebih kecil,

    yang masing>masing perlu dinilai kondisinya. Setiap komponen akan diberikan

    kontribusi nilai kondisi terhadap kondisi fisik jaringan secara keseluruhan.

    ontribusi setiap komponen utama terhadap keseluruhan fisik jaringan secara

    keseluruhan fisik jaringan irigasi mempunyai bobot yang tidak sama. 0ntuk setiap

    komponen, bobot disusun atas dasar besarnya pengaruh setiap komponen tersebut

    terhadap jaminan pelayanan jaringan irigasi.

    8obot komponen utama dapat dirumuskan sebagai berikut @

    Tabel.4.:. 8obot omponen 0tama Sistem "aringan Irigasi

     NG omponen 8angunan 8obot &E+

    ' 8angunan 0tama :*

    4 Saluran $embawa 4*

    : 8angunan 8agi 8angunan 8agi Sadap 4*

    = Saluran $embuang '5

    * 8angunan Sepanjang Saluran $embuang *

    "umlah '55Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina

     program ditjen air, jakarta, '333

    8obot untuk setiap komponen utama tersebut merupakan gabungan dari

    masing>masing komponen penyusunnya, dan distribusi bobot baik untuk komponen

    utama maupun komponen penyusunnya &komponen lebih kecil+

    4.(.4. !etode $erhitungan $enilaian ondisi "aringan

    $enilaian kondisi jaringan irigasi secara keseluruhan dilakukan dengan

    menghitung kondisi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagi, bangunan

    sadap, saluran pembuang dan bangunan sepanjang saluran pembuang dengan metode

     perhitungan sebagai berikut @

    '. J  ms O  toO  cc O  dc O  sdPP................................................ &4.6+

    #engan 7

    J kondisi jaringan &E+

     msJ kondisi bangunan utama &E+

     to J kondisi bangunan bagi atau sadap &E+

     cc J kondisi saluran pembawa &E+

    24

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    25/41

     dc J kondisi saluran pembuang &E+

     sd J kondisi saluran sepanjang saluran pembuang &E+

    4. ondisi bangunan utama di hitung berdasarkan rumus berikut7

     Kms=

     N  1 xKms1+ N 2 xKms2+ N 3 xKms3 N  1+ N 2+ N  3 …………………… (2.8)

    #engan 7

     ms J ondisi bangunan 0tama &E+

     N' J "umlah bangunan utama yang dalam kondisi baik 

     ms' J ondisi rata>rata bangunan utama yang kondisi baik &E+

     N4 J "umlah bangunan utama yang berkondisi cukup

     ms4 J ondisi rata>rata bangunan utama yang kondisi cukup&E+

     N: J "umlah bangunan utama yang berkondisi rusak 

     ms: J ondisi rata>rata bangunan utama yang kondisi rusak &E+

    :. ondisi bangunan bagi sadap di hitung sebagaimana rumus berikut 7

     Kto= N  1 xKto1+ N  2 xKto2+ N  3 xKto3

     N  1+ N  2+ N  3……………… ..………(2.9)

    #engan 7

     to J ondisi bangunan 8agi sadap &E+

     N' J "umlah bangunan 8agi sadap yang dalam kondisi baik 

     to' J ondisi rata>rata 8agi sadap yang kondisi baik &E+

     N4 J "umlah bangunan 8agi sadap yang berkondisi cukup

     to4 J ondisi rata>rata 8agi sadap yang kondisi cukup&E+ N: J "umlah bangunan 8agi sadap yang berkondisi rusak 

     to: J ondisi rata>rata 8agi sadap yang kondisi rusak &E+

    =. ondisi saluran pembawa di hitung sebagaimana rumus berikut7

     Kcc= N 1 xKcc 1+ N 2  xKcc2+ N 3 xKcc 3

     N 1+ N 2+ N 3……………………………(2.10)

    #engan 7

     cc J ondisi saluran pembawa &E+

     N' J "umlah saluran pembawa yang dalam kondisi baik  cc' J ondisi rata>rata saluran pembawa yang kondisi baik &E+

     N4 J "umlah saluran pembawa yang berkondisi cukup

     cc4 J ondisi rata>rata saluran pembawa yang kondisi cukup &E+

     N: J "umlah saluran pembawa yang berkondisi rusak 

     cc: J ondisi rata>rata saluran pembawa yang kondisi rusak &E+

    *. ondisi saluran pembuang di hitung sebagaimana rumus berikut7

     Kdc= N 1 xKdc1+ N 2  xKdc2+ N 3 xKdc3

     N 1+ N 2+ N 3……………………………(2.11)

    #engan 7 dc J ondisi Saluran pembuang &E+

    25

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    26/41

     N' J "umlah Saluran pembuang yang dalam kondisi baik 

     dc' J ondisi rata>rata Saluran pembuang yang kondisi baik &E+

     N4 J "umlah Saluran pembuang yang berkondisi cukup

     dc4 J ondisi rata>rata Saluran pembuang yang kondisi cukup&E+

     N: J "umlah Saluran pembuang yang berkondisi rusak 

     dc: J ondisi rata>rata Saluran pembuang yang kondisi rusak &E+

    D. ondisi bangunan disepanjang saluran pembuang dihitung berdasarkan rumus

     berikut7

     Ksd= N  1 xKsd1+ N  2 xKsd 2+ N 3 xKsd 3

     N  1+ N  2+ N 3…………………………… (2.12)

    #engan 7

     sd J ondisi 8angunan disepanjang Saluran pembuang &E+

     N' J 8angunan di sepanjang Saluran pembuang yang dalam baik 

     sd' J ondisi rata>rata 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang

    kondisi baik &E+

     N4 J "umlah 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang

     berkondisi cukup

     sd4 J ondisi rata>rata 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang

    kondisi cukup&E+

     N: J "umlah 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang

     berkondisi rusak 

     sd: J ondisi rata>rata 8angunan disepanjang Saluran pembuang yang

    kondisi rusak &E+

    .*. Penlaan 5sk $4m/4nen Bangunan Pa'a "arngan Irgas

    Tabel 4.: $enilaian Kisik Saluran $embawa

    N4 Bangunan $4n's ,sk Bangunan

    Bak 6uku/ Rusak  

    26

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    27/41

    '. $engendapan

    dan erosi

    Tidak ada endapan atau

    yang berpengaruh

    terhadap kapasitas

    rencana saluran, dan

    atau terhadap fungsi

     bangunan ukur  ondisi rata>rata aspekdiatas (5E > '55E

    1ndapan dan atau

    erosi sedikit

     berpengaruh

    terhadap kapasitas

    rencana saluran dan

    atau terhadap fungsi bangunan ukur

    &Q:5E+

    ondisi rata>rata

    aspek diatas *5E >

    63E

    1ndapan dan atau erosi

     berpengaruh besar

    terhadap kapasitas

    rencana saluran dan

    atau terhadap fungsi

     bangunan ukur&:5E+

    ondisi rata>rata aspek 

    diatas 5E > =3E

    4. Tubuh Saluran 

    $rofil Saluran Tanggul mempunyai

    stabilitas yang baik 

    Tanggul mempunyai

    tinggi jagaan yang

    cukup untuk mencegah

    air melimpah &o"er

    topping + selama masa

    operasi

    $ada saluran pasang

    &lining +keadaannya

    masih baik 

    ondisi rata>rata aspek

    diatas (5E>'55E

    Stabilitas tanggul

    memenuhi syarat

    1le?asi muka air

    maksimum operasi

    masih dalam batas

     jagaan yang

    diijinkan.

    $ada saluran pasang

    &lining + terdapat

    sedikit bagian yang

    retak atau pecah

    &Q:5E+

    ondisi rata>rata

    aspek diatas *5E>

    65E

    Stabilitas tanggul tidak 

    memenuhi syarat

    Tinggi tanggul tidak

    memenuhi syarat

    untuk ele?asi air

    maksimum selama

    operasi

    $ada saluran pasang

    keadaan banyak yang

    retak atau pecah

    ondisi rata>rata aspek 

    diatas 5E > =3E

    Talang Tidak terdapat kebocoranatau bagian yang retak

    atau pecah

    Terdapat kisi>kisi

     penyaringan sampah

    &trashtrack +

    8ila talang berfungsi

    ganda sebagai jalan

    &talang>tutup+ ada

     penguras yang berfungsi

     baik 

    onstruksi aman

    terhadap lalulintas

    kendaraan &jika talang

    melintasi jalan+

    ondisi rata>rata aspek

    diatas (5E > '55E

    Tidak terdapat

    kebocoran atau

     bagian yang retak

    atau pecah

    Tidak ada penyaring

    sampah

    Kasilitas penguras

    kurang berfungsi

    dengan baik 

    ondisi rata>rata

    aspek diatas *5E>

    63E

    8anyak terdapat bocor)

    retak) pecah.

    Tidak ada penyaring

    sampah &trashrack +

    Kasilitas penguras

    sudah tidak berfungsi

    ondisi rata>rata aspek 

    diatas 5E>=3E

    Shipon   tidak terdapat bocoranatau bagian yang retak 

    terdapat kisi>kisi

     penyaring sampah&trasrack +

    terdapat saluran

     pelimpah

    &trashrack +

    fasilitas penguraskurang berfungsi

    8anyak terdapat

    kebocoran atau retak 

    Tidak ada penyaring

    sampah & trashrack) Kasilitas penguras

    27

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    28/41

    terdapat saluran pelimpah

    & spillway+

    fasilitas penguras

     berfungsi dengan baik 

    konstruksi aman terhadap

    gerusan yang terjadi pada dasar sungai

    kondisi rata>rata aspek

    diatas (5E>'55E

    dengan baik 

    tidak terdapat

     bocoratau bagian

    yang retak 

    kondisi rata>rata

    *5E>63E

    tidak berfungsi

    ondisi rata>rata diatas

    5E>=3E

    Terow

    ongan

    #apat mengalir air sesuai

    dengan kapasitas

    rencana

    #inding terowongan

    diberi perkuatan sesuai

    dengan keadaan

    setempat &beton, batu

    cadas, atau pasangan #apat dilalui oleh

     petugas GA$ untuk

    inspeksi

    ondisi rata>rata diatas

    (5E>'55E

    #apat mengalir air

    sesuai dengan

    kapasitas rencana

    #inding terowongan

    tidak diberi

     perkuatan

    Tidak dapat dilalui

    oleh petugas G A $

    untuk inspeksi

    ondisi rata>rata

    diatas *5E>63E

    Sering terjadi tanah

    terban & longsor+ pada

    dinding terowongan

    sehingga terjadi

     pengumpalan endapan

    yang mengakibatkan

    menurunnya kapasitas

    aliran menjadi lebih

    kecil dari kapasitas

    debit rencana

    #inding terowongan

    tidak diberi perkuatan

    Tidak dapat dilalui

    oleh petugas G A $

    untuk inspeksi

    ondisi rata>rata diatas

    5E>=3E

    8ocoran "ika secara kuantitastidak mengganngu serta

    mempengaruhi kapasitas

    debit rencana saluran

    #isepanjang ruas tidak

    terdapat sadap air

    &illegal offtake+

    ondisi rata>rata diatas

    (5>'55E

    Secara kuantitasmempengaruhi

    kasitas rencana

    saluran

    Terdapat sadap liar

    yang sedikit

    mempengaruhi

    terhadap kapasitas

    rencana saluran

    ondisi aspek rata>

    rata diatas 5>=3E

    Secara kuantitas sangatmempengaruhi

    kapasitas rencana

    saluran

    Terdapat sadap liar

    yang berpengaruh

    terhadap kapasitas

    rencana saluran

    ondisi aspek rata>rata

    diatas 5>=3E

    Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina

     program ditjen air, jakarta, '333

    Tabel 4.= 8angunan 8agi) 8agi Sadap) Sadap #an $engatur 

    N4 Bangunan $4n's -angunan

    Bak 6uku/ Rusak  

    '. $intu bagi) bagi

    sadap) sadapA

     pengatur 

    Semua pintu

     berfungsi

    dengan baik

    secara mekanis

    Semua pintu masih

     berfungsi dengan

     baik 

    Tidak tersedia

    Semua pintu

    sudah tidak

     berfungsi

    Tidak tersedia

    28

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    29/41

    dan hidrolis

    Tersedia

     petunjuk

    manual operasi

     pintu

    Terdapat atap

     pelindung pintu

    untuk

     bangunan bagi)

     bagi sadap

    yang besar 

    Tidak terdapat

     bocoran pada

    semua pintu

    terpasang

    ondisi rata>

    rata (5>'55E

     petunjuk pada

    operasional pintu

    8ocoran pada pintu

    masih

    mempengaruhi

    :5E

    ondisi rata>rta

    aspek diatas *5>63E

     petunjuk

    operasional

    Tingkat

    kerusakan pintu

    sudah

    mempengaruhi

    kapasitas

    rencana saluran

    ondisi 5>=3E

    4. 8angunan

     pengukur debit

    #apat

     berfungsi dan

    dapat

    mengukur debit

    dengan baik 

    #apat diterima

     baik oleh

     petani

    Terdapat papan

    duga& peilschaal +

    Tersedia tabel

     pebaca debit

    ondisi (5>

    '55E

    #apat mengukur

    debit dengan baik 

    $etani belumdapat

    menerima apa yang

    dihasilkan oleh

     pengukur debit

    Terdapat papan duga ondisi *5>63E

    8angunan ukur

    sudah tidak

     berfungsi lagi

    ondisi 5>=3E

    :. Tubuh

     bangunan

    Tubuh bangunan tidak 

    retak yang

    membahayakan

    konstruksi dan

    fungsi bangunan

    Tidak ada gerusan di

    seluruh bangunan

    Tidak ada

     penurunan

    &settlement+

    tubuh bangunan

    #ilengkapi dengan

     papan duga muka

    air) peilschaal

    ondisi rata>rata (5>

    '55E

    Terdapat retak) pecah

     pada tubuh

     bangunan, tetapi

    tidak berpengaruh

     pada kapasitas

    rencana saluran

    Terdapat beberapa

    gerusan

    Terjai penurunan

    &settlement+ pada

    tubuh bangunan

    ondisi rata>rata *5>

    63E

    Kungsi

     bangunan

     berubah karena

    tubuh bangunan

    retak atau pecah

    8anyak terdapat

     penurunan

     bangunan

    Terjadi gerusan

     pasangan yang

    dalam waktu

    relati?e lama

    dapat

    menghanyutkan

    mercu

     bangunan ondisi rata>

    29

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    30/41

    rata 5>=3E

    Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina

     program ditjen air, jakarta, '333

    Tabel 4.* Saluran $embuang

     No 8angunan ondisi bangunan

    8aik Sedang Rusak'. 1rosi dan

    sedimentasi

    Terdapat

    erosi)

    sedimentasi

    yang

    menghambat

    aliran

     pembuang

    ondisi rata>

    rata (5>'55E

    #i beberapa

    tempat terjadi

     beberapa erosi)

    sedimentasi,

    tetapi tidak

    menghambat

    aliran

     pembuang

    ondisi *5>

    63E

    8anyak terdapat

    erosi)

    sedimentasi yang

    mengahambat

    saluran

     pembuang

    ondisi rata>rata

    aspek diatas 5>

    =3E

    4. $rofil saluran Stabilitas

    tanggul baik

    dan

    memenuhi

    syarat

    $rofil saluran

    cukup untuk

    menampung

    debit pembuangan

    ondisi rata>

    rata aspek

    (5E>'55E

    Stabilitas

    tanggul

    memenuhi

    syarat

    1le?asi air

    maksimum

    masih dalam

     batas yang

    diijinkan ondisi rata>

    rata (5E>

    '55E

    Stabilitas tanggul sudah

    tidak memenuhi syarat

    Tinggi tanggul tidak

    memenuhi syarat untuk

    ele?asi maksimum

    ondisi rata>rata 5E>

    =3E

    Sumber 7 $edoman $enilaian "aringan Irigasi dari Subdit. 1$!$ #it. 1$!$. #it bina

     program ditjen air, jakarta, '333

    #ata kerusakan jaringan irigasi dan bangunan pelengkapnya ditetapkan

     berdasarkan bobot kerusakan dari yang terbesar kebobot yang terkecil, hal tersebut

    akan dijelaskan pada pembahasan..1). Ren7ana Anggaran Ba8a %RAB+

    30

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    31/41

    Rencana %nggaran 8iaya &R%8+ adalah penjumlahan dari seluruh biaya item

     pekerjaan. 8iaya item pekerjaan merupakan hasil perhitungan antara ?olume setiap

    item pekerjaan dengan analisa harga satuan per>item pekerjaan tersebut

    Tahapan> tahapan yang harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya

    adalah sebagai berikut 7

    a. !elakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar 

    menyediakan bahan)material konstruksi secara kontinu.

     b. !elakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah

    lokasi proyek dan upah pada umumnya pekerja)tenaga karja didatangkan dari

    luar daerah lokasi proyek.

    c. !elakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan analisis

    yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran.

    d. !elakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil

    analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas) ?olume pekerjaan.

    e. !embuat rekapitulasi terhadap keseluruhan biaya proyek tersebut termasuk 

     pajak.

    f. !enentukan jadwal pelaksanaan serta membuat rencana kerja atau syarat>

    syarat teknis terhadap seluruh item pekerjaan yang termasuk dalam perhitungan

     biaya yaitu7

    2ambar 4.= 8entuk Tahapan $enyusunan %nggaran 8iaya &R%8+

    Sumber@ !ukomoko .#asar $enyusunan %nggaran 8iaya 8angunan..

    4.=.' %nalisa -arga Satuan Item $ekerjaan

    %nalisa harga satuan pekerjaan adalah perhitugan detail dari penggunaan

    sumber daya &tenaga kerja, material, peralatan, dan uang+ untuk dapat menyelesaikan

    satu item pekerjaan. 8erdasarkan diagram alir biaya proyek, analisa harga satuan

    item pekerjaan merupakan penjumlahan dari semua biaya sumber daya yang

    digunakan untuk menyelesaikan satu item pekerjaan.

    %nalisa harga satu item pekerjaan yang mempunyai satuan Hs, harus dilakukan

    melalui suatu pendapat kebutuhan akan sumber daya yang digunakan untuk 

    menyelesaikan item pekerjaan. uantitas atau ?olume pekerjaan merupakan

    31

    #aftar -arga Satuan 8ahan #aftar -arga Satuan 0pah

    #aftar -arga Satuan 0pah dan Tenaga erja

    #aftar olume #an -arga Satuan $ekerjaan

    Rekapitulasi

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    32/41

     banyaknya item pekerjaan yang harus dikerjakan untuk memenuhi seluruh atau

    sebagian bangunan.

    $ajak merupakan pendapat pemerintah dari usaha atau transaksi yang

    dilakukan oleh orang atau perusahan yang berbeda dalam koordinasi pemerintah

    yang bersangkutan. 8erdasarkan pajak ditentukan oleh pemerintah dan umumnya

     berbeda>beda menurut lingkungan usahanya.

    Tabel 4.D Fontoh %nalisa -arga Item

     No #eskripsi Sat uantitas-arga Satuan

    &Rp+

    "umlah

    -arga

    &Rp+

    I. Tenaga kerja

    '. $ekerja "am Rp Rp

    4. Tukang "am Rp Rp

    "umlah Rp

    II. !aterial

    '. Semen Uak > Rp Rp

    4. $asir !: > Rp Rp

    "umlah Rp

    III. $eralatan

    '. Foncerte

    !i/er

    "am > Rp Rp

    4. %lat 8antu Hs > Rp Rp

    "umlah Rp

    I "umlah

    IOII OIII

    Total Rp

     Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.

    Tabel 4.6 Fontoh #aftar uantitas dan -arga $ekerjaan

    N4. Uraan Pekerjaan #at 94l. Pek. Harga

    #atuan %R/+

    "umlah

    Harga

    %R/+

    I. $erja Persa/an'. %ir kerja Hiter !:

    4. $engukuran dan pematokan Hs Rp. Rp.

    "umlah I Rp.

    I. Pekerjaan :alan Dan

    Urugan

    '. 2alian tanah asli !: Rp. Rp.

    4. 0rugan tanah bekas galian !: Rp. Rp.

    "umlah II Rp.

    III #an seterusnya Rp.

    "umlah IOIIOIII Rp.  Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.

    32

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    33/41

    4.=.4 -arga Satuan Sumber #aya &Tenaga erja, !aterial, $eralatan+

    '. -arga satuan tenaga kerja atau upah tenaga kerja

    Fara yang digunakan untuk menentukan harga satuan tenaga kerja adalah

    diukur berdasarkan pendapatan rata>rata perkapita tiap tahun yakni pendapatan

    kotor nasional) regional tiap tahun dibagi dengan jumlah penduduk.

    $erhitungan biaya proyek, upah tenaga kerja umumnya diambil dari

    standar upah minimum propinsi &0!$+, yang dikeluarkan oleh pemerintah

    daerah setempat dimana proyek akan dilaksanakan. $enempatan upah tenaga

    kerja juga ditentukan oleh tingkat keterampilan dari tenaga kerja tersebut.

    4. -arga Satuan $eralatan

    $engunaan peralatan pada proyekCproyek konstruksi disamping adanya

    tuntutan spesifikasi proyek dan teknologi konsruksi, juga dapat memberikan

    nilai tambah pada pelaksanaan proyek yang menyangkut mutu pelaksanaan,

    mutu pekerjaan, tingkat kesulitan dan biaya. Waktu pelaksanaan diharapkan

    lebih singkat bila menggunakan peralatan, sehingga penyelesaian pekerjaan

    tidak terlambat. 8iaya alat dapat dibagi atas beberapa bagian yakni 7

    a. 8iaya alat 7 segala macam biaya yang dibutuhkan untuk 

    mengoperasikan alat

     b. 8iaya tetap 7 biaya>biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan

    status kepemilikan alat, biaya ini tetap ada walaupun tidak 

     beropersi dan besarnya tetap tidak mengalami perubahan jika alat

    tersebut beroperasi.

    c. 8iaya operasi &biaya ?ariabel+, biaya yang dikeluarkan sehubungan

    dengan beroperasinya alat tersebut.

    d. 8iaya produksi 7 biaya penggunaan alat untuk memindahkan

    material atau melakukan pekerjaan sebanyak satu satuan.

    :. -arga satuan material

    -arga satuan material adalah material yang telah dihitung, jika material

    sampai dilokasi berarti sampai asecamp  sebagai tempat penampungan

    sementara sebelum digunakan seperti semen, besi &material nonlokal+. "ika

    harga material memperhitungkan seluruh pengeluaran sampai material tersebut

    siap dipakai dilokasi pekerjaan, maka biaya>biaya yang dikeluarkan untuk 

    mengadakannya dapat dikelompokan sebagai berikut 7

    a. 8iaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan material yang

    disebut harga beli atau dasar 

    33

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    34/41

     b. 8iaya yang dikeluarkan untuk memindahkan material ke lokasi

     proyek yang disebut biaya angkut atau transportasi

    c. 8iaya yang dikeluarkan untuk menurunkan akan menaikan material

    ke atas angkut yang disebut dengan biaya bongkaran muat.

    d. 8iaya yang dikeluarkan untuk menyimpan material sebelum

    digunakan yang disebut dengan biaya penanganan atau perawatan.

    4.=.: oefesien Sumber #aya &Tenaga erja, !aterial, $eralatan+

    '. oefesien tenaga kerja

    oefesien tenaga kerja adalah7 $enggunaan waktu tenaga kerja untuk 

    sekelompok tenaga kerja yang terdiri dari beberapa kualifikasi tenaga kerja

    seperti mandor, kepala tukang, tukang, pekerja.

    4. oefesien material

    oefesien material adalah jumlah material yang digunakan untuk 

    menyelesaiakan satu item pekerjaan. %da dua kelompok material yangdibedakan menurut asalnya yaitu7 !aterial yang berasal dari alam &material

    lokal+ seperti pasir, batu, sedang material yang berasal dari produk pabrik 

    &material non lokal+ seperti semen, besi, dan sebagainya, dalam perhitungan

     biaya proyek, koefesien material pada umunya digunakan standar koefesien

    dalam SNI.

    :. oefesien peralatan

    oefesien peralatan adalah7 jumlah penggunaan waktu kerja peralatan

    untuk menyelesaikan satu item pekerjaan. Satuan pekerjaaan yang digunakan

    untuk mengukur koefesien peralatan adalah waktu dan jam yang diperlukan

    untuk menyelesaikan satu item pekerjaan.

    4.=.= Hangkah>langkah perhitungan R%8

    '. $ersiapan dan pengecekan gambar kerja

    2ambar kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada

    dalam komponen bangunan yang akan dikerjakan. #ari gambar akan

    didapatkan ukuran bentuk, dan spesifikasi pekerjaan. $astikan gambar 

    mengandung semua ukuran dan spesifikasi material yang akan digunakan

    untuk mempermudah perhitungan ?olume pekerjaan.

    #alam tahapan ini perlu juga dilakukan pengecekan harga>harga material dan

    upah yang ada disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat bangunan

    rehabilitasi saluran yang akan dikerjakan.

    4. $erhitungan ?olume

    Hangkah awal untuk menghitung ?olume pekerjaan yang perlu dilakukan

    adalah mengurutkan seluruh item dan komponen pekerjaan yang akan

    dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja yang ada.

    34

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    35/41

    "ika item pekerjaan tertuang, selanjutnya mulai menghitung ?olume masing>

    masing ?olume pekerjaan tersebut. 0ntuk format sederhana dan memudahkan

     perhitungan harus sama dengan analisa harga satuan pekerjaan. "ika

     perhitungan sudah selesai, tidak salah jika dilakukan pengecekan kembali

     bilamana ada kemungkinan kesalahan perhitungan ukuran.

    Tabel 4.( Fontoh perhitungan ?olume

    olume $ekerjaan

     No 0nit $ekerjaan Sub Item #imensi ol 0nit ol

    Total

     Sat.

    $&m+ l &m+ T &m+"umlah

    %. $ekerjaan Saluran

    '. $ekerjaan bongkar

     pasangan lama)

     baru

     Sekunder 4* ',4 5,3 34( 46,=5 !:

    Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.

    :. !embuat -arga Satuan $ekerjaan

    0ntuk menghitung harga satuan pekerjaan, yang perlu dipersiapkan adalah7

    a. Indeks &oefisien+ analisa pekerjaan

    '+ -arga material)bahan sesuai satuan

    4+ -arga upah kerja perhari termasuk mandor, kepala tukang, dan

     pekerja.

    Indeks &koefisien+ analisa pekerjaan mungkin sedikit agak rumit

    dan membinggungkan, jika kurang pahan darimana indeks tersebut resmi

    yang dikeluarkan oleh pemerintah &dapat melihatnya dari SNI yang sudah

    ada saat ini masing>masing item pekerjaan+.

    0ntuk harga material dan upah kerja tinggal dimasukan harga

     berdasarkan harga yang ada di daerah lokasi proyek &diperoleh dari dinas

     pekerjaan umum+. $erlu mengantisipasi nilai yang dimasukan bilamana

    kemungkinan akan ada kenaikan harga jika pekerjaan masih untuk 

    dimulai.

    Tabel 4.3 Fontoh -arga Satuan $ekerjaan

     No 0raian

    $ekerjaan

    Sat oef. -arga

    Satuan

    &Rp+

    -arga 0pah

    &Rp+

    -arga

    8ahan

    &Rp+

    "umlah

    -arga

    &Rp+

    a b c d e f g h

    '. $ekerjaan 8ongkaran !: 5,( =5,555.55 =*,555.55 *5,555.55 '5(

    4. $ekerjaan 2alian !: 5,( =*,555.55 *5,555.55 **,555.55 '45

    Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.

    35

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    36/41

    $erhitungan analisa harga satuan saat ini semakin berkembang,

    dimana banyak terdapat metode perhitungannya. 8ila mengecek beberapa

    analisa harga satuan dari beberapa R%8 yang ada, kemungkinan akan

    dijumpai ada berapa perbedaan harga dalam satu item pekerjaan yang

    sama.

     b. $erhitungan "umlah 8iaya $ekerjaan

    $erhitungan ?olume dan harga satuan pekerjaan setelah didapat

    kemudian mengalikannya untuk mendapatkan harga biaya pekerjaan

    masing>masing tiap item pekerjaan, untuk memisahkan biaya antara upah

    kerja dan jumlah biaya, material, dapat memisahkan kolom perhitungan

    seperti pada gambar dibawah ini.

    Tabel 4.'5 Fontoh -arga 0pah dan !aterialN4 Uraan

    Pekerjaan

    94l. #at Harga #atuan T4tal

    u/ah

    T4tal

    materal

    T4tal

    -a8a

    U/ah Materal

    a B 6 ' e , g h

    '. 2alian Tanah

    Termasuk 

    $erapihan 2alian

    !4  =*,555.55 

    **,555.55 =*,555.55 **,555.55 '55,555.55

    4. 2alian 8atu

    Termasuk 

    $erapihan 2alian

    !4  **,555.55 

    *5,555.55 **,555.55 *5,555.55 '5*,555.55

    Sumber@ $T.Kloresco %neka Indah.

    c. Rekapitulasi R%8

    Rekapitulasi adalah jumlah masing>masing sub item pekerjaan dan

    kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah total biaya pekerjaan.

    #alam rekapitulasi ini bila diperlukan juga ditambahkan biaya o"erhead 

    dan biaya pajak. Fontoh rekapitulasi biaya pekerjaan dapat dilihat pada

    gambar dibawah ini7

    Tabel 4.'' Fontoh Rekapitulasi R%8

    N4 Uraan Pekerjaan "umlah Harga #atuan %R/+

    a b c

    '. $ekerjaan $ersiapan =D,(55,555.55

    4. 8ongkar $asangan Hama) 8eton :,655,555.55

    A "UMLAH )())())).))

    B PPN 1); ())())).))

    6 TTAL ()())).))

    D DIBULAT$AN

    Terbilang  <

    Sumber@$T.Kloresco %neka Indah.

    36

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    37/41

    BAB III

    METDE PENELITIAN

    3.1. L4kas Peneltan

    Hetak "aringan Irigasi Wae !antar berada di #esa Tal ecamatan Satarmese

    dengan koordinat 7 Hintang Selatan 7 (55  :5V 4( 8ujur Timur 7 '455 4:V 5 dan jarak 

     jangkauan dari Ibu ota abupaten !anggarai yaitu Ruteng X D: kmV. 0ntuk 

    keterangan dari pada "aringan Irigasi Wae !antar II dapat dilihat pada peta

    ecamatan Satar !ese abupaten !anggarai berikut ini7

    37

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    38/41

    2ambar.:.'. Hokasi $enelitian

    Sumber@ $engairan 0mum abupaten !anggarai

    3.2. #kema "arngan

    38

     em!at Pe"a#sanaan

    Kegiatan Pene"itian

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    39/41

    2ambar.:.4. Skema "aringan Irigasi Wae !antar II

    Sumber@ 8alai Sungai Nusa Tenggara II NTT

    3.3. #um-er Data

    '. #ata $rimer #ata $rimer, yaitu data yang diperoleh dari hasil obser?asi lapangan dan

    wawancara langsung dengan kelompok tani $:%, meliputi 7 kondisi jaringan

    irigasi yang ada, pola operasi dan pemeliharaan yang dilaksanakan.

    4. #ata Sekunder 

    #ata Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait yaitu #inas

    $ekerjaan 0mum Sub 8idang Sumber #aya %ir abupaten !anggarai dalam

    hal ini, data sekunder meliputi data>data yang berhubungan dengan penelitian,

    antara lain 7 peta lokasi, peta daerah irigasi, skema jaringan dan dokumen

    kontrak.

    3.!. Met4'e Pengum/ulan Data

    '. !etode Studi epustakaan

    Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti

    untuk menghimpun informasi yang rele?an dengan topik atau masalah yang

    akan atau sedang diteliti. !etode ini bertujuan mendapatkan data tentang

    kondisi daerah berdasarkan studi C studi yang pernah dilakukan.4. !etode Studi Hapangan

    39

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    40/41

    Studi Hapangan & 'ield Research+ adalah pengumpulan data dengan

    tujuan memperoleh gambaran dari data yang berhubungan dengan kondisi fisik 

    dari objek penelitian. !aksud dari metode ini yaitu untuk mendapatkan data

    kondisi e/sisting saluran atau data primer.

    :. !etode Inte?iew) Wawancara

    Wawancara, yaitu mengadakan akti?itas tanya jawab secara langsung kepada

     pihak C pihak yang terkait dengan tempat penelitian.

    3.. Peng4lahan Data

    $engolah data dalam penulisan ini dilakukan dengan analisis kuantitatif melalui

    tahapan pengumpulan data $rimer dan data Sekunder serta pembahasan berdasarkan

    metode yang dipaparkan dalam landasan teori.

    -asil dari penelitian selanjutnya akan dibahas dalam pembahasan denganmasalah yang diajukan mengenai identifikasi kerusakan saluran sekunder dalam

     jaringan irigasi, penyebab kerusakan saluran jaringan irigasi dan penanganan yang

    alternatif, hal ini dapat dilihat dari bagan alir kegiatan dalam penelitian.

    3.0. Bagan Alran $egatan I'ent,kas

    40

    Mula

  • 8/17/2019 Proposal BAB I-III Revisi

    41/41

     $engumpulan #ata

    Tinjauan Hapangan'. #imensi

    saluran

     

    #ata $rimer   #ata sekunder 

    '. Skema "aringan4. $eta #aerah

    Tingkat kerusakan

    olume kerusakan

    #ampak erusakan

    Rencana %nggaran8iaya &R%8+

    $enanganan erusakan "aringan Irigasi

    #elesa

    esimpulan dan Saran