Top Banner

of 22

proposal analitik

Jul 05, 2018

Download

Documents

AndiniListyani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/15/2019 proposal analitik

    1/22

    Hubungan antara kebisingan dengan stress kerja pada pekerja bagian x

    di PT x

    BAB I

    Pendahuluan

    a. Latar Belakang

    Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor 

    yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Kesehatan dan

    keselamatan bagi masyarakat pekerja terbukti memiliki korelasi langsung dan

    nyata terhadap kesejahteraan tenaga kerja. Pekerja yang sehat memungkinkan

    tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang

    terganggu kesehatannya. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu

    kesehatan beserta praktiknya yang bertujuan agar masyarakat atau pekerja

    memperoleh derajat kesehatan setinggi tingginya, baik fisik maupun mental, sosial

    dengan usaha preentif dan kuratif, terhadap penyakit atau gangguan kesehatan

    yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum

    (!.". #ugeng $udiono, dkk., %&&'*)"enurut Tar+aka, dkk., (%&&''), industrialisasi akan selalu diikuti oleh

     penerapan teknologi tinggi, namun penggunaan bahan peralatan yang beraneka

    ragam dan kompleks tersebut sering tidak diikuti oleh kesiapan #-".

    Keterbatasan manusia sering menjadi faktor penentu terjadinya musibah seperti

    kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan timbulnya

     penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan

    oleh pekerjaan, alat, bahan, dan proses yang terjadi di tempat kerja (!niar,

    %&&/&*).

    -i tempat kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

    lingkungan kerja seperti faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor 

     psikologis. #emua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana

    kerja dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (Tar+aka, dkk.,

    %&&'').

    "enurut peraturan "enakertans 01 2o per3&45"625/7 pasal / ayat

    tentang sistem menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pekerja adalah tiap

    orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan

    kerja guna menghasilkan jasa atau barang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

  • 8/15/2019 proposal analitik

    2/22

    $ertitik tolak dari hal tersebut, lingkungan kerja merupakan salah satu sumber 

    utama bahaya potensial kesehatan kerja. #alah satu dari faktor yang terdapat

    dalam lingkungan kerja adalah kebisingan.

    Kebisingan di tempat kerja seringkali merupakan problem tersendiri bagi

    tenaga kerja, umumnya berasal dari mesin kerja. #ayangnya, banyak tenaga kerja

    yang telah terbiasa dengan kebisingan tersebut, meskipun tidak mengeluh

    gangguan kesehatan tetap terjadi, sedangkan efek kebisingan terhadap kesehatan

    tergantung pada intensitasnya (!nies, %&&4/).

    Pekerjaan yang menimbulkan bising dengan intensitas tinggi umumnya

    terdapat di pabrik tekstil, genarator pabrik yang digunakan sebagai pembangkit

    tenaga listrik, pekerjaan pemotongan plat baja, pekerjaan bubut, gurinda,

     pengamplasan bahan logam dan sebagainya (!.". #ugeng $udiono, dkk,

    %&&''').

    Pada umumnya, kebisingan yang bernada tinggi sangat mengganggu,

    terlebih jika kebisingan tersebut berjenis terputus3putus atau yang datang

    hilangnya secara tiba3tiba dan tidak terduga dapat menimbulkan gangguan berupa

    tekanan darah, peningkatan nadi, kontruksi pembuluh darah perifer terutama pada

    tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. Pengaruh

    kebisingan sangat terasa, apabila tidak diketahui apa dan dimana tempat

    sumbernya

    (#uma8mur P.K., %&&/%4).

    b. Rumusan Masalah

    !dakah hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja

     bagian x di PT x 9

    c. Tujuan Penelitian

    :ntuk mengetahui hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada

     pekerja bagian x di PT x

    d. Manfaat Penelitian

    /. :ntuk Peneliti

    -apat menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam menyelesaikan

    dan menganalisa masalah mengenai intensitas kebisingan dan dampak 

    yang diakibatkan.

    %. :ntuk Perusahaan-apat menjadi gambaran dan bahan masukan bagi perusahaan tentang

     bahaya pemaparan kebisingan terhadap pekerja khususnya terhadap

    dampak stres kerja, sehingga perusahaan diharapkan dapat melakukan

  • 8/15/2019 proposal analitik

    3/22

    upaya pengendalian kebisingan terhadap tenaga kerja untuk mengurangi

    risiko.

    '. :ntuk Pekerja

    -apat memahami tentang efek kebisingan terhadap kesehatan

    khususnya mengenai masalah stres kerja, sehingga pekerja menjadi tahu

    tentang hal tersebut.

    e. Batasan Masalah

    Penelitian ini membatasi pembahasan hanya pada hubungan antara

     bising dengan stress kerja pada pekerja di bagian x pt x sebagai bagian dari

     penelitian kuantitatif

    BAB II

    TINJAUAN PUTA!A

    a. umber Bising

    $unyi adalah rangsangan yang diterima oleh telinga karena getaran media

    elastis. #ifat bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. ;rekuensi bunyi

    adalah jumlah gelombang bunyi yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap

    detik (!niar, %&&/44).

    $ising (noise) adalah bunyi yang ditimbulkan oleh gelombang suara

    dengan intensitas dan frekuensi yang tidak menentu. -i sektor industri, bising

     berarti bunyi yang sangat mengganggu dan membuang energi (0id+an Harrianto,

    %&/&/'&).

    #umber bising dapat diidentifikasikan jenis dan bentuknya. Kebisingan

    yang berasal dari berbagai peralatan memiliki tingkat kebisingan yang berbeda3

     beda dari suatu model ke model lain. Proses pemotongan seperti proses

     penggergajian kayu merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara alat kerja

    dan benda kerja yang menimbulkan kebisingan. Penggunaan gergaji bundar dapat

    menimbulkan tingkat kebisingan antara

  • 8/15/2019 proposal analitik

    4/22

    dari dalam maupun dari luar perusahaan seperti (/) generator> mesin diesel untuk 

     pembangkit listrik> (%) mesin produksi> (') mesin potong, gergaji, serut di

  • 8/15/2019 proposal analitik

    5/22

     perusahaan kayu> () ketel uap atau boiler untuk pemanas air> (4) alat yang

    menimbulkan suara dan getaran seperti alat pertukangan> (7) kendaraan bermotor 

    dari lalu lintas dll.

    b. !ebisingan

    #uara ditempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya

    kerja(occupational hazard ) saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak 

    diinginkan secara fisik (menyakitkan pada telinga pekerja) dan psikis

    (mengganggu konsentrasi dan kelancaran komunikasi) yang akan menjadi polutan

     bagi lingkungan, sehingga kebisinbgan didefinisikan sebagai polusi lingkungan

    yang disebabkan oleh suara (#ihar Tigor $.T., %&&47).

    Pengertian kebisingan menurut #artilo ?ira+an #ar+ono

    (/4%), kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang sifatnya subjektif 

    dan psikologik. #ubjektif karena bergantung pada orang yang bersangkutan.

    #ecara psikologik bising adalah penimbul stres karena sifatnya yang mengganggu.

    /. @enis Kebisingan

    -i tempat kerja, kebisingan diklasifikasikan ke dalam dua jenis golongan

     besar, yaitu kebisingan tetap dan kebisingan tidak tetap (#ihar Tigor $.T.,

    %&&4*).

    /./ Kebisingan tetap

    Kebisingan tetap dapat dipisah menjadi dua jenis yaitu

    1.1.1 Kebisingan dengan frekuensi terputus

    Kebisingan ini berupa nada murni pada frekuensi yang

     beragam, contohnya, suara kipas, suara mesin

  • 8/15/2019 proposal analitik

    6/22

    1.1.2 Broad band noise

    Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band noise

    sama3sama digolongkan sebagai kebisingan tetap ( steady

    noise). Perbedaannya adalah broad  band noise terjadi pada

    frekuensi yang lebih berariasi (bukan nada murni),

    misalnya gergaji sirkuler, katub gas, dan lain3lain.

    /.% Kebisingan tidak tetap dibagi menjadi

    1.2.1 Kebisingan fluktuatif ( fluctuating noise)

    Kebisingan yang selalu berubah3ubah selama rentang +aktu

    tertentu, misalnya mesin tempa di perusahaan.

    1.2.2 Intermittent noise

     Intermittent noise adalah kebisingan yang terputus3putus dan

     besarnya  dapat berubah3ubah, contohnya kebisingan pada mesindiperusahaan.

  • 8/15/2019 proposal analitik

    7/22

    1.2.3 Impulsie noise

    Kebisingan impulsif dihasilkan oleh suara berintensitas tinggi

    (memekakan telinga) dalam +aktu relatif singkat, misalnya suara

    ledakan senjata api dan alat sejenisnya.

    /.' Pengukuran Kebisingan

    Pengukuran ada yang hanya bertujuan untuk pengendalian terhadap

    lingkungan kerja namun ada juga pengukuran yang bertujuan untuk 

    mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja yang bersangkutan

    (!niar, %&&/7*).

    $unyi diukur dengan satuan yang disebut desibel, dalam hal ini

    mengukur besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh gelombang

     bunyi. #atuan desibel diukur dari & sampai /&, atau bunyi terlemah yangmasih dapat didengar oleh manusia sampai tingkat bunyi yang dapat

    mengakibatkan kerusakan permanen pada telinga manusia. -esibel biasa

    disingkat d$ dan mempunyai skala !, $, =. #kala yang terdekat dengan

     pendengaran manusia adalah skala ! atau d$! (!nies, %&&4').Pada

     pengukuran ini dapat digunakan alat A!ound "eel #eter B

    !lat tersebut dapat mengukur intensitas kebisingan antara &3/'&

    d$(!) pada frekuensi antara %&3%&.&&& H. #ebelum dilakukan

     pengukuran harus dilakukan countour map  lokasi sumber suara dan

    sekitarnya. #elanjutnya pada +aktu pengukuran A!ound "eer #eter B di

     pasang pada ketinggian C (/&3/4& m) atau setinggi telinga (Tar+aka,

    dkk., %&&').

  • 8/15/2019 proposal analitik

    8/22

    "enurut #uma8mur P.K (%&/&//

  • 8/15/2019 proposal analitik

    9/22

    /.'. "asa Kerja

    #emakin lama berada dalam lingkungan bising, semakin berbahaya

    untuk kesehatan, misalnya stres kerja.

    /.'.4 #ifat $ising

    $ising yang didengarkan secara terus menerus lebih

     berbahaya dibandingkan bising terputus3putus.

    /.'.7 :sia

    Drang yang berusia lebih dari & tahun akan lebih mudah stres

    akibat terpapar bising ditempat kerja.

    /. 6fek Kebisingan

    "enurut -epkes 01 (%&&''7), kebisingan di tempat kerja

    menimbulkan gangguan. Eangguan tersebut dapat dikelompokkan secara

     bertingkat sebagai berikut

    /../ Eangguan fisiologis

    Eangguan fisiologis yaitu gangguan yang mula3mula timbul

    akibat bising, dengan kata lain fungsi pendengaran secara fisiologis

    dapat terganggu. Pembicaraan atau insruksi dalam pekerjaan tidak 

    dapat didengar secara jelas sehingga dapat menimbulkan ganguan

    lain misalnya kecelakaan, pembicaraan terpaksa berteriak, selain

    memerlukan ekstra tenaga juga dapat menambah kebisingan.

    /..% #tres

    Eangguan fisiologis semakin lama bisa menimbulkan stres.

    #uara yang tidak dikehendaki juga dapat menimbulkan gangguan

     ji+a, sulit konsentrasi, dan lain sebagainya.

    /..' Eangguan patologis organis

    Eangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruh

    terhadap pendengaran atau telinga yang dapat menimbulkanketulian yang bersifat sementara hingga permanen.

    /.. Hubungan Kebisingan dengan Kesehatan

    Hubungan utama dari kebisingan terhadap kesehatan adalah

    kerusakan pada indera pendengar yang menyebabkan ketulian

     progresif. "ula3mula kebisingan pada pendengaran adalah

    sementara dan pemulihan terjadi secara cepat sesudah dihentikan

    kerja di tempat bising ( #uma8mur P.K, /77/).

    "enurut !." #ugeng $udiono (%&&'/&&), hubungan

    kebisingan terhadap kesehatan pekerja adalah, (/) stres> (%) tekanan

  • 8/15/2019 proposal analitik

    10/22

    darah naik> (') pusing> () denyut jantung bertambah> (4)

    menggaggu konsentrasi.

    /..4 2ilai !mbang $atas Kebisingan

    "enurut #uma8mur P.K, %&&/%, 2ilai !mbang $atas

    (2!$) kebisingan sebagai faktor bahaya di tempat kerja adalah

    standar sebagai pedoman pengendalian agar tenaga kerja masih

    dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau

    gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari3hari untuk +aktu tidak 

    melebihi < jam sehari dan 4 (lima) hari kerja seminggu atau & jam

    seminggu. 2!$ kebisingan adalah

  • 8/15/2019 proposal analitik

    11/22

    /.4././  #enetapkan peraturan tentang rotasi peker$aan

    "erupakan salah satu pengendalian administratif untuk 

    mengurangi akumulasi dampak kebisingan pada pekerja.

    /.4./.% #enetapkan peraturan bagi peker$a tentang keharusan untuk 

    beristirahat dan makanPeraturan ini menetapkan pekerja untuk beristirahat dan makan

    ditempat khusus yang tenang dan tidak bising. !pabila tempat

    istirahat tersebut masih terdapat dalam lokasi kebisingan, maka

    untuk tempat tersebut perlu dilakukan penanganan lebih dalam

    (pengurangan kebisingan).

    /.4./.'  #elakukan pemasangan tulisan bahaya

    Tindakan ini dilakukan sebagai suatu perhatian pada titik 

    yang mempunyai potensi kebisingan, misalnya dituliskan padamesin produksi yang mempunyai kebisingan yang tinggi.

    /.4./.  #enetapkan peraturan tentang sanksi

    #anksi diberikan karena tindakan indisipliner bagi seorang

     pekerja yang melanggar ketetapan perusahaan yang berkaitan

    dengan masalah pengendalian bahaya kebisingan (#ihar Tigor $.T.,

    %&&4*).

    /.4.% Pengendalian Teknik 

    "ekanisme pengendalian bising dapat dilaksanakan melalui tiga

    arah, yaitu sumber bising, transmisi bising, dan penerima bising.

    Pengendalian ini dilakukan dengan cara (0id+an Harrianto, %&/&/4).

  • 8/15/2019 proposal analitik

    12/22

  • 8/15/2019 proposal analitik

    13/22

  • 8/15/2019 proposal analitik

    14/22

    Fingkungan fisik yang berhubungan dengan stres yaitu

    /././  Kebisingan&

    $ising merupakan gelombang suara yang dirasakan

    sebagai gangguan, karena sifatnya yang mengganggu secara

     psikologik bising adalah penimbul stres (stresor). Tidak 

    adanya kendali pada kebisingan akan menimbulkan stres jika

     berlangsung lama.

    /./.% 'erload  ($eban Kerja)

    'erload dapat dibedakan menjadi kuantitatif dan

    kualitatif. -ikatakan  oerload secara kuantitatif, bila target

    kerja melebihi kemampuan pekerja yang   bersangkutan,

    akibatnya mudah lelah dan berada dalam ketegangan tinggi.

    'erload kualitatif, bila pekerjaan memiliki tingkat

    kesulitan atau kerumitan yang tinggi."enurut Tar+aka, dkk.,

    (%&&4), faktor yang berhubungan dengan beban kerja

    adalah

    1.1.2.1 aktor %ksternal 

    ;aktor eksternal beban kerja adalah beban

    kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja. !spek 

     beban kerja eksternal sering disebut sebagai  stressor .

    Gang termasuk beban kerja eksternal adalah

    Pertama, tugas3tugas (tasks). Tugas ada yang

     bersifat fisik seperti, tata ruang kerja, stasiun kerja,

    alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja dan

    alat bantu kerja. Tugas juga ada yang bersifat mental

    seperti, kompleksitas pekerjaan dan tanggung ja+ab

    terhadap pekerja

  • 8/15/2019 proposal analitik

    15/22

    Kedua, organisasi kerja. Drganisasi kerja

    yang mempengaruhi beban kerja misalnya,

    lamanya +aktu kerja, +aktu istirahat, kerja

     bergilir, sistem pengupahan, kerja malam, musik 

    kerja, tugas dan +e+enang.

    Ketiga, lingkungan kerja. Fingkungan kerja

    yang dapat mempengaruhi beban kerja adalah yang

    termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan

    kerja. "isalnya saja lingkungan kerja fisik 

    (kebisingan, penerangan, getaran), lingkungan kerja

    kimia+i (debu, gas pencemaran udara), lingkungan

    kerja biologis (bakteri, irus dan parasit) dan

    lingkungan kerja psikologis (penempatan tenaga

    kerja).

    /./.%.%  aktor Internal 

    ;aktor internal beban kerja adalah faktor 

    yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagai

    akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal.

    0eaksi tersebut dikenal dengan strain. #ecara

    ringkas faktor internal meliputi

    /. ;aktor somatis, yaitu jenis kelamin, usia,

    kondisi kesehatan.

    %. ;aktor psikis, yaitu persepsi, kepercayaan,

    keinginan, kepuasan, dll.

    1.1.2.3 )epriational stre

    1stilah depriational stres diperkenalkan oleh

    Eeorge 6ery dan -aniel Eirdano, yaitu pekerjaan

    yang tidak lagi menantang atau menarik bagi

     pekerja. !kibatnya, timbul berbagai keluhan seperti

    kebosanan, ketidakpuasan dan sebagainya.

    /./.%. Pekerjaan

    !da pekerjaan yang berisiko tinggi dan

     berbahaya bagi keselamatan, misalnya pekerja di

     pertambangan, di lepas pantai, pekerja cleaning 

     serice pada

  • 8/15/2019 proposal analitik

    16/22

    gedung pencakar langit dan sebagainya. #emua

     pekerjaan tersebut berpotensi menimbulkan stres.

    %. ;aktor yang $erhubungan dengan #tres Kerja

    #etiap aspek di pekerjaan dapat menjadi pembangkit stres. Pekerja

    yang menentukan sejauh mana situasi yang dihadapi merupakan situasi

    stres atau tidak. "enurut #tephen P. 0obbins, (%&&%,'/), stres dapat

    dikategorikan menjadi ' faktor yaitu

    %./ ;aktor Fingkungan Kerja

    Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur 

    suatu organisasi juga mempengaruhi tingkat stres dalam suatu organisasi.

    ;aktor lingkungan penyebab stres dikelompokkan menjadi % yaitu

    %.% Fingkungan kerja fisik !spek3aspek lingkungan kerja fisik antara lain (/) 0ancangan

    ruang kerja> (%) 0ancangan pekerjaan> (') $ising ditempat kerja> ()

    entilasi yang kurang.

    %.' Fingkungan kerja psikis

    $eberapa lingkungan kerja psikis yang dapat menyebabkan stres

    antara lain (/) beban kerja fisik yang berlebihan> (%) ?aktu yang terbatas

    dalam menyelesaikan tugas> (') ketidakjelasan peran> () perselisihan antar 

     pribadi maupun kelompok.

    %. ;aktor 1ndiidual

    "encakup faktor3faktor kehidupan pribadi pekerja terutama

    adalah isu keluarga, masalah ekonomi, dan karakteristik kepribadian

    yang intern. !da beberapa faktor indiidual antara lain

  • 8/15/2019 proposal analitik

    17/22

    2.*.1 +sia

    "enurut -epkes 01 (%&&'/4), menyebutkan bah+a usia produktif 

    adalah antara /

  • 8/15/2019 proposal analitik

    18/22

    sakit kepala, nyeri punggung dan leher, karena seseorang yang

    sedang menderita sakit akan mudah terpengaruh oleh efek lingkungan

    (#artono, %&&%%').

    '. Eejala #tres

    !da beberapa gejala stres dapat dilihat dari berbagai faktor yang

    menunjukkan adanya perubahan baik secara fisiologis, psikologis, dan

    sikap (#utarto ?ijono, %&/&/%%)

    './ Perubahan fisiologis

    -itandai oleh adanya gejala seperti lelah, kehabisan tenaga, pusing,

    gangguan pencernaan, mulut dan kerongkongan kering, tangan dan kaki

    dingin berkeringat, otot sekitar leher tegang .

    '.% Perubahan psikologis-itandai oleh adanya kecemasan berlarut3larut, sulit tidur, napas

    tersengal3sengal.

    '.' Perubahan sikap

    -itandai perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah, tidak 

     puas terhadap apa yang dicapai, $ingung, gelisah, sedih, jengkel, salah

     paham, tak berdaya, hilang semangat.

    "enurut Pandji !noraga (%&&7//&), gejala berat akibat stres sudah tentu

    kematian, gila dan hilangnya kontak sama sekali dengan lingkungan

    sosaial. Eejala ringan sampai sedang meliputi

    '.'./ ,e$ala Badan

    Eejala badan meliputi sakit kepala, mudah kaget, keluar keringat

    dingin, lesu, letih, gangguan pada tidur, kaku leher belakang sampai

     punggung, dada rasa

  • 8/15/2019 proposal analitik

    19/22

     panas atau nyeri, nafsu makan turun, mual, muntah, kejang, pingsan,

    dan sejumlah gejala lain.

    3.3.2 ,e$ala %mosional

    Eejala emosional meliputi pelupa, sukar konsentrasi, sukar ambil

    keputusan, cemas, mudah marah atau jengkel, mudah menangis,

    gelisah dan pandangan putus asa.

    3.3.3 ,e$ala !osial

    Eejala sosial meliputi makin banyak merokok atau minum dan makan,

    menarik diri dari pergaulan sosial, mudah bertengkar.

    . Terjadinya #tres Kerja

    #trestimbul setiap kali karena adanya perubahan dalam

    keseimbangan sebuah kompleksitas antara manusia, mesin dan

    lingkungan. Kompleksitas merupakan suatu sistem interaktif, maka stres

    yang dihasilkan tersebut ada diantara beberapa komponen sistem.

    -emikian, stres terjadi dalam komponen3komponen fisik, salah satunya

     pekerjaan atau lingkungan yang bising dapat mengakibatkan ketegangan

     pada manusia, sehingga stres akan muncul dan banyak kondisi

     penghambat lain mempunyai kemungkinan yang tak terelakan sebagai

     penyebab stres di lingkungan kerja (Pandji !noraga, %&&7//%)../ 6fek #tres terhadap Pekerja

    #tres kerja dapat berakibatkan hal3hal sebagai berikut (#artilo

    ?ira+an #ar+ono, /47).

    /. Penyakit fisik yang diinduksi oleh stres yaitu penyakit jantung,

    hipertensi, mual, muntah.

  • 8/15/2019 proposal analitik

    20/22

    %. !bsen pega+ai yang sulit menyelesaikan pekerjaan sebab tidak hadir 

    karena pilek, sakit kepala.

    '. Fesu pega+ai kehilangan motiasi kerja.

    . Eangguan ji+a seperti mudah gugup, tegang, mudah tersinggung,

     perubahan perilaku mudah bertengkar, kurang berpartisipasi terhadap

     pekerjaan.

    .% "engatasi #tres

    %. "enurut !nies (%&&4/), dalam menghadapi stres (to

     fight ), mencakup tiga macam strategi yang mestinya dilakukan yaitu

    /. "engubah lingkungan kerja, jika perlu dengan memanipulasi

    sedemikian rupa, sehingga nyaman bagi tenaga kerja.

    %. "engubah lingkungan kerja melalui persepsi tenaga kerja, misalnya

    dengan meyakinkan diri bah+a ancaman itu tidak ada.

    '. "eningkatkan daya tahan mental tenaga kerja terhadap stres.

    '. "enurut #arafino (dalam 6unike 0. 0ustiana, %&&47')

    metode untuk mengatasi stres meliputi

    .%./ !ksi langsung

    . Tindakan aksi langsung coping  yang terpusat

     pada masalah, misalnya negoisasi, minta nasehat, hukum

    seseorang.

    .%.% Pelimpahan pada orang lain

    4. "isalnya seseorang mencari bantuan,

    ketentraman, dan penghiburan dari keluarga atau teman.

    .%.' Pelepasan emosional

    7. =ara dimana seseorang mengekspresikan

     perasaannya ketika stres. "isalnya berteriak saat marah,

    menangis, melucu biar tidak tegang.

    .%. -ukungan sosial ditingkatkan

    *. $ergabung dalam masyarakat, kelompok 

    keagamaan, kelompok remaja.

  • 8/15/2019 proposal analitik

    21/22

    %&.

    %/.

    %%.

    %'.

    %.

    %4.%7.

    %*.

    %

  • 8/15/2019 proposal analitik

    22/22

    kondisi kesehatan. -alam penelitian ini ariabel pengganggu dikendalikan

    dengan kriteria inklusi.

    4.

    c. 3i'&tesis

    44. Hipotesis adalah ja+aban sementara dari suatu

     penelitian (#oekidjo 2otoatmodjo, %&&4*%). Hipotesis dalam penelitian

    ini adalah A!da hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada

     pekerja bagian x di PT.xB.

    47.

    d. Jenis dan Rancangan Penelitian

    4*. @enis penelitian ini adalah penelitian dengan metode

    analitik obserasional dengan cara pendekatan cross sectional   yaitu

     penelitian untuk mencari hubungan mantar ariabel. Pendekatan cross

     sectional   adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

    antara faktor risiko dengan cara pendekatan, obserasi atau

     pengumpulan data di ukur atau dikumpulkan dalam +aktu bersamaan atau

    sekaligus pada suatu +aktu (#oekidjo 2otoatmodjo, %&&4/4).

    58.