8/15/2019 proposal analitik
1/22
Hubungan antara kebisingan dengan stress kerja pada pekerja bagian x
di PT x
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor
yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Kesehatan dan
keselamatan bagi masyarakat pekerja terbukti memiliki korelasi langsung dan
nyata terhadap kesejahteraan tenaga kerja. Pekerja yang sehat memungkinkan
tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang
terganggu kesehatannya. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu
kesehatan beserta praktiknya yang bertujuan agar masyarakat atau pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi tingginya, baik fisik maupun mental, sosial
dengan usaha preentif dan kuratif, terhadap penyakit atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum
(!.". #ugeng $udiono, dkk., %&&'*)"enurut Tar+aka, dkk., (%&&''), industrialisasi akan selalu diikuti oleh
penerapan teknologi tinggi, namun penggunaan bahan peralatan yang beraneka
ragam dan kompleks tersebut sering tidak diikuti oleh kesiapan #-".
Keterbatasan manusia sering menjadi faktor penentu terjadinya musibah seperti
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan timbulnya
penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan, alat, bahan, dan proses yang terjadi di tempat kerja (!niar,
%&&/&*).
-i tempat kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
lingkungan kerja seperti faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor
psikologis. #emua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana
kerja dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (Tar+aka, dkk.,
%&&'').
"enurut peraturan "enakertans 01 2o per3&45"625/7 pasal / ayat
tentang sistem menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pekerja adalah tiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan
kerja guna menghasilkan jasa atau barang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
8/15/2019 proposal analitik
2/22
$ertitik tolak dari hal tersebut, lingkungan kerja merupakan salah satu sumber
utama bahaya potensial kesehatan kerja. #alah satu dari faktor yang terdapat
dalam lingkungan kerja adalah kebisingan.
Kebisingan di tempat kerja seringkali merupakan problem tersendiri bagi
tenaga kerja, umumnya berasal dari mesin kerja. #ayangnya, banyak tenaga kerja
yang telah terbiasa dengan kebisingan tersebut, meskipun tidak mengeluh
gangguan kesehatan tetap terjadi, sedangkan efek kebisingan terhadap kesehatan
tergantung pada intensitasnya (!nies, %&&4/).
Pekerjaan yang menimbulkan bising dengan intensitas tinggi umumnya
terdapat di pabrik tekstil, genarator pabrik yang digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik, pekerjaan pemotongan plat baja, pekerjaan bubut, gurinda,
pengamplasan bahan logam dan sebagainya (!.". #ugeng $udiono, dkk,
%&&''').
Pada umumnya, kebisingan yang bernada tinggi sangat mengganggu,
terlebih jika kebisingan tersebut berjenis terputus3putus atau yang datang
hilangnya secara tiba3tiba dan tidak terduga dapat menimbulkan gangguan berupa
tekanan darah, peningkatan nadi, kontruksi pembuluh darah perifer terutama pada
tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. Pengaruh
kebisingan sangat terasa, apabila tidak diketahui apa dan dimana tempat
sumbernya
(#uma8mur P.K., %&&/%4).
b. Rumusan Masalah
!dakah hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja
bagian x di PT x 9
c. Tujuan Penelitian
:ntuk mengetahui hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada
pekerja bagian x di PT x
d. Manfaat Penelitian
/. :ntuk Peneliti
-apat menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam menyelesaikan
dan menganalisa masalah mengenai intensitas kebisingan dan dampak
yang diakibatkan.
%. :ntuk Perusahaan-apat menjadi gambaran dan bahan masukan bagi perusahaan tentang
bahaya pemaparan kebisingan terhadap pekerja khususnya terhadap
dampak stres kerja, sehingga perusahaan diharapkan dapat melakukan
8/15/2019 proposal analitik
3/22
upaya pengendalian kebisingan terhadap tenaga kerja untuk mengurangi
risiko.
'. :ntuk Pekerja
-apat memahami tentang efek kebisingan terhadap kesehatan
khususnya mengenai masalah stres kerja, sehingga pekerja menjadi tahu
tentang hal tersebut.
e. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi pembahasan hanya pada hubungan antara
bising dengan stress kerja pada pekerja di bagian x pt x sebagai bagian dari
penelitian kuantitatif
BAB II
TINJAUAN PUTA!A
a. umber Bising
$unyi adalah rangsangan yang diterima oleh telinga karena getaran media
elastis. #ifat bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. ;rekuensi bunyi
adalah jumlah gelombang bunyi yang lengkap yang diterima oleh telinga setiap
detik (!niar, %&&/44).
$ising (noise) adalah bunyi yang ditimbulkan oleh gelombang suara
dengan intensitas dan frekuensi yang tidak menentu. -i sektor industri, bising
berarti bunyi yang sangat mengganggu dan membuang energi (0id+an Harrianto,
%&/&/'&).
#umber bising dapat diidentifikasikan jenis dan bentuknya. Kebisingan
yang berasal dari berbagai peralatan memiliki tingkat kebisingan yang berbeda3
beda dari suatu model ke model lain. Proses pemotongan seperti proses
penggergajian kayu merupakan sebagian contoh bentuk benturan antara alat kerja
dan benda kerja yang menimbulkan kebisingan. Penggunaan gergaji bundar dapat
menimbulkan tingkat kebisingan antara
8/15/2019 proposal analitik
4/22
dari dalam maupun dari luar perusahaan seperti (/) generator> mesin diesel untuk
pembangkit listrik> (%) mesin produksi> (') mesin potong, gergaji, serut di
8/15/2019 proposal analitik
5/22
perusahaan kayu> () ketel uap atau boiler untuk pemanas air> (4) alat yang
menimbulkan suara dan getaran seperti alat pertukangan> (7) kendaraan bermotor
dari lalu lintas dll.
b. !ebisingan
#uara ditempat kerja berubah menjadi salah satu bahaya
kerja(occupational hazard ) saat keberadaannya dirasakan mengganggu atau tidak
diinginkan secara fisik (menyakitkan pada telinga pekerja) dan psikis
(mengganggu konsentrasi dan kelancaran komunikasi) yang akan menjadi polutan
bagi lingkungan, sehingga kebisinbgan didefinisikan sebagai polusi lingkungan
yang disebabkan oleh suara (#ihar Tigor $.T., %&&47).
Pengertian kebisingan menurut #artilo ?ira+an #ar+ono
(/4%), kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang sifatnya subjektif
dan psikologik. #ubjektif karena bergantung pada orang yang bersangkutan.
#ecara psikologik bising adalah penimbul stres karena sifatnya yang mengganggu.
/. @enis Kebisingan
-i tempat kerja, kebisingan diklasifikasikan ke dalam dua jenis golongan
besar, yaitu kebisingan tetap dan kebisingan tidak tetap (#ihar Tigor $.T.,
%&&4*).
/./ Kebisingan tetap
Kebisingan tetap dapat dipisah menjadi dua jenis yaitu
1.1.1 Kebisingan dengan frekuensi terputus
Kebisingan ini berupa nada murni pada frekuensi yang
beragam, contohnya, suara kipas, suara mesin
8/15/2019 proposal analitik
6/22
1.1.2 Broad band noise
Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band noise
sama3sama digolongkan sebagai kebisingan tetap ( steady
noise). Perbedaannya adalah broad band noise terjadi pada
frekuensi yang lebih berariasi (bukan nada murni),
misalnya gergaji sirkuler, katub gas, dan lain3lain.
/.% Kebisingan tidak tetap dibagi menjadi
1.2.1 Kebisingan fluktuatif ( fluctuating noise)
Kebisingan yang selalu berubah3ubah selama rentang +aktu
tertentu, misalnya mesin tempa di perusahaan.
1.2.2 Intermittent noise
Intermittent noise adalah kebisingan yang terputus3putus dan
besarnya dapat berubah3ubah, contohnya kebisingan pada mesindiperusahaan.
8/15/2019 proposal analitik
7/22
1.2.3 Impulsie noise
Kebisingan impulsif dihasilkan oleh suara berintensitas tinggi
(memekakan telinga) dalam +aktu relatif singkat, misalnya suara
ledakan senjata api dan alat sejenisnya.
/.' Pengukuran Kebisingan
Pengukuran ada yang hanya bertujuan untuk pengendalian terhadap
lingkungan kerja namun ada juga pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja yang bersangkutan
(!niar, %&&/7*).
$unyi diukur dengan satuan yang disebut desibel, dalam hal ini
mengukur besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh gelombang
bunyi. #atuan desibel diukur dari & sampai /&, atau bunyi terlemah yangmasih dapat didengar oleh manusia sampai tingkat bunyi yang dapat
mengakibatkan kerusakan permanen pada telinga manusia. -esibel biasa
disingkat d$ dan mempunyai skala !, $, =. #kala yang terdekat dengan
pendengaran manusia adalah skala ! atau d$! (!nies, %&&4').Pada
pengukuran ini dapat digunakan alat A!ound "eel #eter B
!lat tersebut dapat mengukur intensitas kebisingan antara &3/'&
d$(!) pada frekuensi antara %&3%&.&&& H. #ebelum dilakukan
pengukuran harus dilakukan countour map lokasi sumber suara dan
sekitarnya. #elanjutnya pada +aktu pengukuran A!ound "eer #eter B di
pasang pada ketinggian C (/&3/4& m) atau setinggi telinga (Tar+aka,
dkk., %&&').
8/15/2019 proposal analitik
8/22
"enurut #uma8mur P.K (%&/&//
8/15/2019 proposal analitik
9/22
/.'. "asa Kerja
#emakin lama berada dalam lingkungan bising, semakin berbahaya
untuk kesehatan, misalnya stres kerja.
/.'.4 #ifat $ising
$ising yang didengarkan secara terus menerus lebih
berbahaya dibandingkan bising terputus3putus.
/.'.7 :sia
Drang yang berusia lebih dari & tahun akan lebih mudah stres
akibat terpapar bising ditempat kerja.
/. 6fek Kebisingan
"enurut -epkes 01 (%&&''7), kebisingan di tempat kerja
menimbulkan gangguan. Eangguan tersebut dapat dikelompokkan secara
bertingkat sebagai berikut
/../ Eangguan fisiologis
Eangguan fisiologis yaitu gangguan yang mula3mula timbul
akibat bising, dengan kata lain fungsi pendengaran secara fisiologis
dapat terganggu. Pembicaraan atau insruksi dalam pekerjaan tidak
dapat didengar secara jelas sehingga dapat menimbulkan ganguan
lain misalnya kecelakaan, pembicaraan terpaksa berteriak, selain
memerlukan ekstra tenaga juga dapat menambah kebisingan.
/..% #tres
Eangguan fisiologis semakin lama bisa menimbulkan stres.
#uara yang tidak dikehendaki juga dapat menimbulkan gangguan
ji+a, sulit konsentrasi, dan lain sebagainya.
/..' Eangguan patologis organis
Eangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruh
terhadap pendengaran atau telinga yang dapat menimbulkanketulian yang bersifat sementara hingga permanen.
/.. Hubungan Kebisingan dengan Kesehatan
Hubungan utama dari kebisingan terhadap kesehatan adalah
kerusakan pada indera pendengar yang menyebabkan ketulian
progresif. "ula3mula kebisingan pada pendengaran adalah
sementara dan pemulihan terjadi secara cepat sesudah dihentikan
kerja di tempat bising ( #uma8mur P.K, /77/).
"enurut !." #ugeng $udiono (%&&'/&&), hubungan
kebisingan terhadap kesehatan pekerja adalah, (/) stres> (%) tekanan
8/15/2019 proposal analitik
10/22
darah naik> (') pusing> () denyut jantung bertambah> (4)
menggaggu konsentrasi.
/..4 2ilai !mbang $atas Kebisingan
"enurut #uma8mur P.K, %&&/%, 2ilai !mbang $atas
(2!$) kebisingan sebagai faktor bahaya di tempat kerja adalah
standar sebagai pedoman pengendalian agar tenaga kerja masih
dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari3hari untuk +aktu tidak
melebihi < jam sehari dan 4 (lima) hari kerja seminggu atau & jam
seminggu. 2!$ kebisingan adalah
8/15/2019 proposal analitik
11/22
/.4././ #enetapkan peraturan tentang rotasi peker$aan
"erupakan salah satu pengendalian administratif untuk
mengurangi akumulasi dampak kebisingan pada pekerja.
/.4./.% #enetapkan peraturan bagi peker$a tentang keharusan untuk
beristirahat dan makanPeraturan ini menetapkan pekerja untuk beristirahat dan makan
ditempat khusus yang tenang dan tidak bising. !pabila tempat
istirahat tersebut masih terdapat dalam lokasi kebisingan, maka
untuk tempat tersebut perlu dilakukan penanganan lebih dalam
(pengurangan kebisingan).
/.4./.' #elakukan pemasangan tulisan bahaya
Tindakan ini dilakukan sebagai suatu perhatian pada titik
yang mempunyai potensi kebisingan, misalnya dituliskan padamesin produksi yang mempunyai kebisingan yang tinggi.
/.4./. #enetapkan peraturan tentang sanksi
#anksi diberikan karena tindakan indisipliner bagi seorang
pekerja yang melanggar ketetapan perusahaan yang berkaitan
dengan masalah pengendalian bahaya kebisingan (#ihar Tigor $.T.,
%&&4*).
/.4.% Pengendalian Teknik
"ekanisme pengendalian bising dapat dilaksanakan melalui tiga
arah, yaitu sumber bising, transmisi bising, dan penerima bising.
Pengendalian ini dilakukan dengan cara (0id+an Harrianto, %&/&/4).
8/15/2019 proposal analitik
12/22
8/15/2019 proposal analitik
13/22
8/15/2019 proposal analitik
14/22
Fingkungan fisik yang berhubungan dengan stres yaitu
/././ Kebisingan&
$ising merupakan gelombang suara yang dirasakan
sebagai gangguan, karena sifatnya yang mengganggu secara
psikologik bising adalah penimbul stres (stresor). Tidak
adanya kendali pada kebisingan akan menimbulkan stres jika
berlangsung lama.
/./.% 'erload ($eban Kerja)
'erload dapat dibedakan menjadi kuantitatif dan
kualitatif. -ikatakan oerload secara kuantitatif, bila target
kerja melebihi kemampuan pekerja yang bersangkutan,
akibatnya mudah lelah dan berada dalam ketegangan tinggi.
'erload kualitatif, bila pekerjaan memiliki tingkat
kesulitan atau kerumitan yang tinggi."enurut Tar+aka, dkk.,
(%&&4), faktor yang berhubungan dengan beban kerja
adalah
1.1.2.1 aktor %ksternal
;aktor eksternal beban kerja adalah beban
kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja. !spek
beban kerja eksternal sering disebut sebagai stressor .
Gang termasuk beban kerja eksternal adalah
Pertama, tugas3tugas (tasks). Tugas ada yang
bersifat fisik seperti, tata ruang kerja, stasiun kerja,
alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja dan
alat bantu kerja. Tugas juga ada yang bersifat mental
seperti, kompleksitas pekerjaan dan tanggung ja+ab
terhadap pekerja
8/15/2019 proposal analitik
15/22
Kedua, organisasi kerja. Drganisasi kerja
yang mempengaruhi beban kerja misalnya,
lamanya +aktu kerja, +aktu istirahat, kerja
bergilir, sistem pengupahan, kerja malam, musik
kerja, tugas dan +e+enang.
Ketiga, lingkungan kerja. Fingkungan kerja
yang dapat mempengaruhi beban kerja adalah yang
termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan
kerja. "isalnya saja lingkungan kerja fisik
(kebisingan, penerangan, getaran), lingkungan kerja
kimia+i (debu, gas pencemaran udara), lingkungan
kerja biologis (bakteri, irus dan parasit) dan
lingkungan kerja psikologis (penempatan tenaga
kerja).
/./.%.% aktor Internal
;aktor internal beban kerja adalah faktor
yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagai
akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal.
0eaksi tersebut dikenal dengan strain. #ecara
ringkas faktor internal meliputi
/. ;aktor somatis, yaitu jenis kelamin, usia,
kondisi kesehatan.
%. ;aktor psikis, yaitu persepsi, kepercayaan,
keinginan, kepuasan, dll.
1.1.2.3 )epriational stre
1stilah depriational stres diperkenalkan oleh
Eeorge 6ery dan -aniel Eirdano, yaitu pekerjaan
yang tidak lagi menantang atau menarik bagi
pekerja. !kibatnya, timbul berbagai keluhan seperti
kebosanan, ketidakpuasan dan sebagainya.
/./.%. Pekerjaan
!da pekerjaan yang berisiko tinggi dan
berbahaya bagi keselamatan, misalnya pekerja di
pertambangan, di lepas pantai, pekerja cleaning
serice pada
8/15/2019 proposal analitik
16/22
gedung pencakar langit dan sebagainya. #emua
pekerjaan tersebut berpotensi menimbulkan stres.
%. ;aktor yang $erhubungan dengan #tres Kerja
#etiap aspek di pekerjaan dapat menjadi pembangkit stres. Pekerja
yang menentukan sejauh mana situasi yang dihadapi merupakan situasi
stres atau tidak. "enurut #tephen P. 0obbins, (%&&%,'/), stres dapat
dikategorikan menjadi ' faktor yaitu
%./ ;aktor Fingkungan Kerja
Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur
suatu organisasi juga mempengaruhi tingkat stres dalam suatu organisasi.
;aktor lingkungan penyebab stres dikelompokkan menjadi % yaitu
%.% Fingkungan kerja fisik !spek3aspek lingkungan kerja fisik antara lain (/) 0ancangan
ruang kerja> (%) 0ancangan pekerjaan> (') $ising ditempat kerja> ()
entilasi yang kurang.
%.' Fingkungan kerja psikis
$eberapa lingkungan kerja psikis yang dapat menyebabkan stres
antara lain (/) beban kerja fisik yang berlebihan> (%) ?aktu yang terbatas
dalam menyelesaikan tugas> (') ketidakjelasan peran> () perselisihan antar
pribadi maupun kelompok.
%. ;aktor 1ndiidual
"encakup faktor3faktor kehidupan pribadi pekerja terutama
adalah isu keluarga, masalah ekonomi, dan karakteristik kepribadian
yang intern. !da beberapa faktor indiidual antara lain
8/15/2019 proposal analitik
17/22
2.*.1 +sia
"enurut -epkes 01 (%&&'/4), menyebutkan bah+a usia produktif
adalah antara /
8/15/2019 proposal analitik
18/22
sakit kepala, nyeri punggung dan leher, karena seseorang yang
sedang menderita sakit akan mudah terpengaruh oleh efek lingkungan
(#artono, %&&%%').
'. Eejala #tres
!da beberapa gejala stres dapat dilihat dari berbagai faktor yang
menunjukkan adanya perubahan baik secara fisiologis, psikologis, dan
sikap (#utarto ?ijono, %&/&/%%)
'./ Perubahan fisiologis
-itandai oleh adanya gejala seperti lelah, kehabisan tenaga, pusing,
gangguan pencernaan, mulut dan kerongkongan kering, tangan dan kaki
dingin berkeringat, otot sekitar leher tegang .
'.% Perubahan psikologis-itandai oleh adanya kecemasan berlarut3larut, sulit tidur, napas
tersengal3sengal.
'.' Perubahan sikap
-itandai perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah, tidak
puas terhadap apa yang dicapai, $ingung, gelisah, sedih, jengkel, salah
paham, tak berdaya, hilang semangat.
"enurut Pandji !noraga (%&&7//&), gejala berat akibat stres sudah tentu
kematian, gila dan hilangnya kontak sama sekali dengan lingkungan
sosaial. Eejala ringan sampai sedang meliputi
'.'./ ,e$ala Badan
Eejala badan meliputi sakit kepala, mudah kaget, keluar keringat
dingin, lesu, letih, gangguan pada tidur, kaku leher belakang sampai
punggung, dada rasa
8/15/2019 proposal analitik
19/22
panas atau nyeri, nafsu makan turun, mual, muntah, kejang, pingsan,
dan sejumlah gejala lain.
3.3.2 ,e$ala %mosional
Eejala emosional meliputi pelupa, sukar konsentrasi, sukar ambil
keputusan, cemas, mudah marah atau jengkel, mudah menangis,
gelisah dan pandangan putus asa.
3.3.3 ,e$ala !osial
Eejala sosial meliputi makin banyak merokok atau minum dan makan,
menarik diri dari pergaulan sosial, mudah bertengkar.
. Terjadinya #tres Kerja
#trestimbul setiap kali karena adanya perubahan dalam
keseimbangan sebuah kompleksitas antara manusia, mesin dan
lingkungan. Kompleksitas merupakan suatu sistem interaktif, maka stres
yang dihasilkan tersebut ada diantara beberapa komponen sistem.
-emikian, stres terjadi dalam komponen3komponen fisik, salah satunya
pekerjaan atau lingkungan yang bising dapat mengakibatkan ketegangan
pada manusia, sehingga stres akan muncul dan banyak kondisi
penghambat lain mempunyai kemungkinan yang tak terelakan sebagai
penyebab stres di lingkungan kerja (Pandji !noraga, %&&7//%)../ 6fek #tres terhadap Pekerja
#tres kerja dapat berakibatkan hal3hal sebagai berikut (#artilo
?ira+an #ar+ono, /47).
/. Penyakit fisik yang diinduksi oleh stres yaitu penyakit jantung,
hipertensi, mual, muntah.
8/15/2019 proposal analitik
20/22
%. !bsen pega+ai yang sulit menyelesaikan pekerjaan sebab tidak hadir
karena pilek, sakit kepala.
'. Fesu pega+ai kehilangan motiasi kerja.
. Eangguan ji+a seperti mudah gugup, tegang, mudah tersinggung,
perubahan perilaku mudah bertengkar, kurang berpartisipasi terhadap
pekerjaan.
.% "engatasi #tres
%. "enurut !nies (%&&4/), dalam menghadapi stres (to
fight ), mencakup tiga macam strategi yang mestinya dilakukan yaitu
/. "engubah lingkungan kerja, jika perlu dengan memanipulasi
sedemikian rupa, sehingga nyaman bagi tenaga kerja.
%. "engubah lingkungan kerja melalui persepsi tenaga kerja, misalnya
dengan meyakinkan diri bah+a ancaman itu tidak ada.
'. "eningkatkan daya tahan mental tenaga kerja terhadap stres.
'. "enurut #arafino (dalam 6unike 0. 0ustiana, %&&47')
metode untuk mengatasi stres meliputi
.%./ !ksi langsung
. Tindakan aksi langsung coping yang terpusat
pada masalah, misalnya negoisasi, minta nasehat, hukum
seseorang.
.%.% Pelimpahan pada orang lain
4. "isalnya seseorang mencari bantuan,
ketentraman, dan penghiburan dari keluarga atau teman.
.%.' Pelepasan emosional
7. =ara dimana seseorang mengekspresikan
perasaannya ketika stres. "isalnya berteriak saat marah,
menangis, melucu biar tidak tegang.
.%. -ukungan sosial ditingkatkan
*. $ergabung dalam masyarakat, kelompok
keagamaan, kelompok remaja.
8/15/2019 proposal analitik
21/22
%&.
%/.
%%.
%'.
%.
%4.%7.
%*.
%
8/15/2019 proposal analitik
22/22
kondisi kesehatan. -alam penelitian ini ariabel pengganggu dikendalikan
dengan kriteria inklusi.
4.
c. 3i'&tesis
44. Hipotesis adalah ja+aban sementara dari suatu
penelitian (#oekidjo 2otoatmodjo, %&&4*%). Hipotesis dalam penelitian
ini adalah A!da hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada
pekerja bagian x di PT.xB.
47.
d. Jenis dan Rancangan Penelitian
4*. @enis penelitian ini adalah penelitian dengan metode
analitik obserasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu
penelitian untuk mencari hubungan mantar ariabel. Pendekatan cross
sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor risiko dengan cara pendekatan, obserasi atau
pengumpulan data di ukur atau dikumpulkan dalam +aktu bersamaan atau
sekaligus pada suatu +aktu (#oekidjo 2otoatmodjo, %&&4/4).
58.