-
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO)
KODE MATA KULIAH: ISI 128
PROMOSI
YANTO BALI LOMBOK (YBL)
TOURS AND TRAVELS
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Oleh:
KEMALA TAUFIQ
0210205005
JURUSAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA
DENPASAR
2011
-
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO)
KODE MATA KULIAH: ISI 128
PROMOSI
YANTO BALI LOMBOK (YBL)
TOURS AND TRAVELS
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh
Gelar Sarjana Seni (S1)
Oleh:
KEMALA TAUFIQ
0210205005
JURUSAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA
DENPASAR
2011
-
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pengantar Karya Tugas Akhir dengan judul :
PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Telah diperbaiki dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam
menempuh ujian
tingkat akhir guna memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas
Seni Rupa dan
Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, yang diujikan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 8 Juni 2011
Menyetujui:
Pembimbing I
Prof. Dr. Drs. I Nym Artayasa, M.Kes NIP. 196403241990031002
Pembimbing II
Ida Bagus Kt Trinawindu, S.Sn, M.Erg NIP. 197604012003121002
-
ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA
Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh:
Nama : Kemala Taufiq
NIM : 0210205005 Jurusan : Desain Program Studi : Desain
Komunikasi Visual
Judul :
PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana
Fakultas Seni Rupa
dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 8 Juni
2011, sebagai
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan
sah.
Dewan Penguji :
Ketua Sidang : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes
NIP.196403241990031002 ..............................
Sekretaris : Ida Bagus Ketut Trinawindu, S.Sn, M.Erg NIP.
197604012003121002 ..............................
Penguji Utama : Drs. I Wayan Swandi, M.Si NIP.
195912311992031112 ..............................
Anggota : Drs. Cok Gde Raka Swendra, M.Si NIP.
195805041990031001 ..............................
Anggota : I Nyoman Larry Julianto, S.Sn, M.Ds NIP.
198307142006041003 ..............................
Mengesahkan Mengetahui,
Denpasar, Ketua Jurusan Desain Dekan Fakultas Seni Rupa dan
Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia
Denpasar Institut Seni Rupa Denpasar
Dra. Ni Made Rinu, M.Si Prof.Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes
NIP.195702241986012002 NIP. 196403241990031002
-
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang
bertanda tangan di
bawah ini, saya:
Nama : Kemala Taufiq, mahasiswa Institut Seni Indonesia
Denpasar
NIM : 0210205005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk
memberikan
kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bebas Royalti
Non-Eksklusif (Non-
Eksklusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul Promosi
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours And Travels Melalui Desain
Komunikasi
Visual beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak
Bebas Royalti
Non Eksklusif ini.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan,
mengalihkan
media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database)
mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di
Internet/media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari
saya.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan
pihak
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan
hukum yang diambil
atas pelanggaran hak dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Denpasar
Pada Tanggal : 2 Juni 2011
Yang menyatakan
Kemala Taufiq NIM. 0210205005
-
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas
rahmat-Nya maka Tugas Akhir berjudul Promosi Yanto Bali Lombok
(YBL) Tours
and Travels Melalui Desain Komunikasi Visual dapat diselesaikan.
Tugas akhir ini
sebagai salah satu persyaratan akademis untuk meraih Gelar
Sarjana Seni (S1) pada
Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan
Desain Institut
Seni Indonesia Denpasar.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima
kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Wayan Rai S, MA selaku Rektor Institut Seni
Indonesia
Denpasar atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk
mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Seni Indonesia
Denpasar.
2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan Fakultas Seni Rupa
dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar atas kesempatan yang diberikan
kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa pada Jurusan Desain Program
Studi Desain
Komunikasi Visual.
3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua
Jurusan Desain
Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan Pembimbing I yang dengan
penuh
perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan
saran selama
menyusun tugas akhir ini..
4. Bapak Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program
Studi Desain
Komunikasi Visual.
5. Bapak Ida Bagus Ketut Trinawindu, S.Sn, M.Erg selaku
Pembimbing II yang
dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan
dan saran
kepada penulis.
6. Para penguji tugas akhir yang telah memberikan masukan,
saran, dan koreksi
sehingga tugas akhir ini bisa terwujud seperti ini.
7. Pihak Manajemen Yanto Bali Lombok Tours and Travels yang
telah
memberikan perhatian dan kesabaran serta bantuan selama penulis
melakukan
observasi.
-
v
8. Keluarga penulis yang penuh pengorbanan memberikan kesempatan
dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Sahabat dan teman-teman yang telah banyak membantu
memberikan
perhatian, dorongan dan semangat menyelesaikan tugas akhir
ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha
Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan
dan penyelesaian tugas akhir ini.
Denpasar, 2 Juni 2011
Kemala Taufiq
-
vi
ABSTRAK
Nama : Kemala Taufiq
Judul : Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
Melalui Desain
Komunikasi Visual
Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal di
dunia. Banyaknya wisatawan baik domestik maupun mancanegara
memberikan peluang bisnis yang
besar bagi perusahaan-perusahaan penyedia produk dan jasa
pariwisata seperti agen perjalanan, hotel. restoran dan sebagainya.
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah salah satu agen
perjalanan
yang berada di Bali. Dalam usianya yang masih terbilang baru,
agen perjalanan ini memiliki potensi yang sangat besar kedepannya
dikarenakan kerjasamanya yang
luas dan manajemennya yang berpengalaman. Usianya yang masih
baru menjadi kendala tersendiri dalam promosi yang dilakukan oleh
agen perjalanan ini. Media promosi yang digunakan masih
terbilang
sedikit dan sangat sederhana, untuk itu diperlukan rancangan
media komunikasi visual dengan konsep yang lebih menarik dan
komunikatif yang disesuaikan
dengan konsep perusahaan ini yaitu ceria (cheerful) Penentuan
konsep dan media komunikasi visual yang tepat didapatkan
berdasarkan analisis data aktual dan faktual serta analisis
wawancara yang kemudian dapat
ditarik kesimpulan konsep desain yang digunakan sebagai dasar
rancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Yanto Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels. Media promosi yang digunakan dalam
promosi Yanto Bali Lombok
(YBL) Tours and Travels adalah iklan majalah, brosur, kartu
nama, guide card, banner ad, website, agenda, voucher, sales kit,
dan katalog.
Kata Kunci : Promosi, Desain komunikasi visual, Tours and
travel.
-
vii
ABSTRACT
Name : Kemala Taufiq
Title : Promotion of Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
Through Visual Communication Design
Bali is one of famous tourism destination in the world. The
large numbers of domestic and foreign tourists who visited this
island has brought good opportunities for tourism business such as
travel agent, hotel, restaurant, etc.
Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels is one of the travel
agency who located at Bali. This company has just established, but
it has a good opportunity
because of its wide partnerships with other tourism companies
and its experienced staffs. Due to its youth, this travel agency
just had few and very simple promotion media,
so it need to redesign their promotion media with more
attractive and communicative design. Based on the company purpose
the concept that will suits to
it is cheerful. The suitable design concept and promotion media
of Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels will be decide based
on analysis of research result (actual data,
factual data and interview with the company management). Media
promotion that will be use for Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and
Travels are magazine commercial adv, brochure, name card, guide
card, banner ad, website, schedule
planner, voucher, sales kit and catalogue.
Keyword: Promotion, Visual communication design, Tours and
travels
-
viii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan
Halaman Judul
Lembar Persetujuan Pembimbing
......................................................................
i
Halaman Pengesahan Ujian Dan Lembaga
........................................................ ii
Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah
Untuk Kepentingan Akademis
...........................................................................
iii
Kata Pengantar
...................................................................................................
iv
Abstrak
...............................................................................................................
vi
Daftar Isi
............................................................................................................
viii
Daftar Tabel
.......................................................................................................
xi
Daftar
Gambar....................................................................................................
xii
Daftar Lampiran
.................................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
...........................................................................
1
1.1.1 Faktor
Obyektif.............................................................................
2
1.1.2 Faktor Subyektif
...........................................................................
3
1.2 Pengertian Judul
.......................................................................................
4
1.3 Rumusan Masalah
....................................................................................
5
1.4 Batasan Masalah
.......................................................................................
5
1.5 Tujuan Perancangan
.................................................................................
5
1.5.1 Tujuan Khusus
..............................................................................
5
1.5.2 Tujuan Umum
...............................................................................
6
1.6 Manfaat Perancangan
...............................................................................
6
1.7 Metode Perancangan
................................................................................
6
1.7.1 Lokasi dan Obyek
.........................................................................
6
1.7.2 Sumber Data yang Dimanfaatkan
................................................. 6
1.7.3 Metode Pengumpulan
Data...........................................................
7
1.7.4 Metode Analisis Data
...................................................................
8
1.7.5. Indikator Serta Model Penilaian Desain
....................................... 9
1.8 Sistematika Penulisan
...............................................................................
12
-
ix
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1. Data
Teoritis/Aktual..................................................................................
14
2.1.1. Pengertian
Objek/Kasus................................................................
14
2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual
.................................... 17
2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual
............................................... 46
2.1.4. Aspek Teknis Perwujudan
............................................................ 49
2.1.5. Teori Sosial Yang Mendukung Kasus
.......................................... 51
2.2. Data Lapangan/Faktual
............................................................................
56
2.2.1. Nama Obyek
.................................................................................
56
2.2.2.
Pengelola.......................................................................................
56
2.2.3. Lokasi
...........................................................................................
57
2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang ada
........................................... 57
2.2.5. Potensi Kasus
................................................................................
60
2.2.6 Strategi
Pemasaran........................................................................
61
2.3. Analisis dan Sintesis
.................................................................................
62
2.3.1 Analisis
.........................................................................................
62
2.3.2
Sintesa............................................................................................
69
BAB III KONSEP DESAIN
3.1. Konsep Dasar Perancangan
......................................................................
72
3.2. Pola Pikir
..................................................................................................
73
3.3. Skema Proses Perancangan
......................................................................
74
3.4 Strategi Media
..........................................................................................
76
3.4.1 Khalayak Sasaran/Segmentasi
...................................................... 77
3.4.2. Panduan Media
.............................................................................
78
3.5 Strategi Promosi
.......................................................................................
82
3.6 Program Tayangan Media
........................................................................
83
3.6.1. Kapan
...........................................................................................
83
3.6.2.
Dimana..........................................................................................
85
3.6.3.
Frekuensi.......................................................................................
86
3.7 Strategi Kreatif
.........................................................................................
87
3.7.1 Isi Pesan
........................................................................................
87
3.7.2. Bentuk Pesan
................................................................................
88
-
x
3.7.3. Strategi Visual
..............................................................................
88
3.7.4. Gaya Visual
..................................................................................
88
3.7.5. Material
.........................................................................................
89
BAB IV VISUALISASI DESAIN
4.1 Aplikasi Konsep Pada Desain Secara
Umum........................................... 90
4.1.1 Ilustrasi
.........................................................................................
90
4.1.2
Warna............................................................................................
92
4.1.3 Tipografi
.......................................................................................
93
4.2 Visualisasi Desain
....................................................................................
93
4.2.1 Iklan Majalah Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
..... 93
4.2.2 Voucher Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and
Travels.............. 97
4.2.3 Banner Ad Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
.......... 100
4.2.4 Brosur Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
................ 103
4.2.5 Guide Card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
......... 107
4.2.6 Kartu Nama Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and
Travels........ 111
4.2.7 Website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
.............. 113
4.2.8 Agenda (Schedule Planner) Yanto Bali Lombok (YBL)
Tours and Travels
.........................................................................
117
4.2.9 Sales Kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
............. 119
4.2.10 Katalog Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and
Travels............... 125
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
...................................................................................................
126
5.2 Saran
.........................................................................................................
127
Daftar Pustaka
....................................................................................................
128
Lampiran
-
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Klasifikasi Nilai
...............................................................................
11
Tabel 1.2 Contoh Penilaian
..............................................................................
12
Tabel 4.1 Biaya Kreatif dan Pemasangan Iklan Majalah
................................. 97
Tabel 4.2 Biaya Kreatif dan Produksi Voucher
............................................... 99
Tabel 4.3 Biaya Kreatif dan Produksi Banner Ad
........................................... 103
Tabel 4.4 Biaya Kreatif dan Produksi Brosur
.................................................. 107
Tabel 4.5 Biaya Kreatif dan Produksi Guide Card
.......................................... 110
Tabel 4.6 Biaya Kreatif dan Produksi Kartu Nama
......................................... 113
Tabel 4.7 Biaya Kreatif dan Produksi Website
................................................ 117
Tabel 4.8 Biaya Kreatif dan Produksi
Agenda................................................. 119
Tabel 4.9 Biaya Kreatif dan Produksi Sales Kit
............................................. 123
Tabel 4.10 Biaya Kreatif dan Produksi Katalog
................................................ 125
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi Manual
.............................................................................
19
Gambar 2.2 Ilustrasi Digital
..............................................................................
20
Gambar 2.3 Ilustrasi Kombinasi Manual Dan Digital
...................................... 21
Gambar 2.4 Ilustrasi Realis
...............................................................................
21
Gambar 2.5 Ilustrasi
Dekoratif..........................................................................
22
Gambar 2.6 Ilustrasi Kartunal
...........................................................................
22
Gambar 2.7 Ilustrasi
Ekspresionis.....................................................................
23
Gambar 2.8 Ilustrasi Surealis
............................................................................
23
Gambar 2.9 Ilustrasi Absurd
.............................................................................
24
Gambar 2.10 Contoh Fotografi Dalam Iklan
...................................................... 25
Gambar 2.11 Contoh Huruf Sans Serif
...............................................................
26
Gambar 2.12 Contoh Huruf Script
......................................................................
27
Gambar 2.13 Contoh Huruf Miscelleanous
........................................................ 27
Gambar 2.14 Kendala Legibility Pada Tipografi
................................................ 28
Gambar 2.15 Kendala Readbility Pada Tipografi
............................................... 29
Gambar 2.16 Kendala Visibility Pada
Tipografi................................................. 30
Gambar 2.17 Kendala Clarity Pada
Desain.........................................................
30
Gambar 2.18 Rumus Mengukur Tingi
Huruf...................................................... 31
Gambar 2.19 Sistem Pengukuran Huruf
.............................................................
32
Gambar 2.20 Aplikasi Simbol Dalam Desain
..................................................... 33
Gambar 2.21 Contoh
Logo..................................................................................
34
Gambar 2.22 Warna Sebagai Simbol
..................................................................
36
Gambar 2.23 Warna Sebagai Petunjuk Praktis
................................................... 37
Gambar 2.24 Warna Berdasarkan Terjadinya Dan Hasil Perpaduannya
............ 38
Gambar 2.25 Iklan Dengan Model Layout
Axial................................................ 42
Gambar 2.26 Iklan Dengan Model Layout Group
.............................................. 43
Gambar 2.27 Iklan Dengan Model Layout Band
................................................ 43
Gambar 2.28 Iklan Dengan Model Layout T
...................................................... 44
Gambar 2.29 Iklan Dengan Model Layout Grid
................................................. 44
Gambar 2.30 Bagan Mesin Ceetak
Datar............................................................
50
-
xiii
Gambar 2.31 Mesin Cetak Digital
....................................................................
52
Gambar 2.32 Struktur Manajemen YBL Tour and Travels
.............................. 57
Gambar 2.33 Denah Lokasi YBL Tours and Travels
....................................... 57
Gambar 2.34 Kartu Nama YBL Tours and Travels
.......................................... 58
Gambar 2.35 Nota Itienary Merangkap Voucher YBL Tours and
Travels....... 59
Gambar 2.36 Nota Receipt YBL Tours and Travels
......................................... 59
Gambar 2.37 Website YBL Tours and
Travels................................................. 60
Gambar 3.1 Skema Pola Pikir
.........................................................................
73
Gambar 3.2 Skema Proses Perancangan
......................................................... 76
Gambar 4.1 Visualisasi Maskot
......................................................................
91
Gambar 4.2 Variasi Bentuk Maskot
................................................................
92
Gambar 4.3 Iklan
Majalah...............................................................................
94
Gambar 4.4 Voucher
.......................................................................................
97
Gambar 4.5 Banner Ad
...................................................................................
100
Gambar 4.6 Brosur
..........................................................................................
104
Gambar 4.7 Guide Card
..................................................................................
107
Gambar 4.8 Kartu Nama
.................................................................................
110
Gambar 4.9
website.........................................................................................
114
Gambar 4.10 Agenda (Schedule Planner)
......................................................... 117
Gambar 4.11 Sales Kit
......................................................................................
120
Gambar 4.12 Katalog
........................................................................................
123
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Proses Kreatif Desain Iklan Majalah
Lampiran 2 Proses Kreatif Desain Voucher
Lampiran 3 Proses Kreatif Desain Banner Ad
Lampiran 4 Proses Kreatif Desain Brosur
Lampiran 5 Proses Kreatif Desain Guide card
Lampiran 6 Proses Kreatif Desain Kartu Nama
Lampiran 7 Proses Kreatif Desain Website
Lampiran 8 Proses Kreatif Desain Agenda
Lampiran 9 Proses Kreatif Desain Sales Kit
Lampiran 10 Proses Kreatif Desain Katalog
Lampiran 11 Kartu Kegiatan Bimbingan TA
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bali merupakan salah satu tujuan wisata dengan keindahan alam
dan
keunikan budaya Bali menjadi daya tarik utama datangnya
wisatawan-wisatawan,
baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kesuksesan
pariwisata Bali ini
tidak dapat dilepaskan dari promosi Bali sebagai tempat tujuan
wisata yang
dilakukan oleh perusahaan perkapalan Belanda bernama KPM
(Koninklijke
Paketvaart Maatschappij atau Royal Packet Navigation Co),
Official Tourist
Bureau dan Gregor Krause yang melakukan promosi pariwisata
pertama Bali.
Perusahaan KPM dan Official Tourist Bureau memulai promosinya
tentang
Bali pada tahun 1914, dengan menggunakan brosur pariwisata
sebagai media
promosi (Vikers, 1989 : 91, Picard, 2006 : 32). Gregor Krause
juga memainkan
peran penting dalam promosi pariwisata Bali dengan buku kumpulan
fotonya
yang terbit pada tahun 1920 (Picard, 2006 : 36). Promosi-promosi
tersebut
memperkenalkan Bali kepada dunia internasional dan terus
berkembang hingga
menjadi seperti saat ini, bahkan citra pertama yang dibuat
tentang Bali sebagai
surga (eden) tetap bertahan hingga masa kini. Seiring dengan
perkembangan
jaman, promosi-promosi Bali makin meningkat pesat hingga pulau
ini menjadi
salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di dunia
internasional.
Bali sebagai daerah tujuan wisata memiliki beragam tempat
tujuan
perjalanan dan rekreasi, serta memiliki banyak prasarana
pariwisata yang
merupakan fasilitas yang memungkinkan proses kegiatan pariwisata
dapat
berjalan dengan lancar sehingga memudahkan setiap orang yang
terlibat dalam
kegiatan berwisata. Banyaknya tujuan dan prasarana yang tersedia
juga perlu
didukung oleh sarana yang memadai. Agen perjalanan (travel
agent) merupakan
salah satu unsur pariwisata yang cukup krusial. Agen perjalanan
(travel agent)
memberikan para wisatawan kemudahan-kemudahan dalam
mempersiapkan
perjalanan wisata mereka. Mulai dari lokasi tujuan wisata,
hotel, transportasi,
-
2
pemandu wisata (guide), restoran dan sebagainya. Pada dasarnya,
agen perjalanan
hanya memberikan jasa konsultasi, perencanaan dan pengaturan
perjalanan
wisata, mulai dari tempat menginap (hotel), transportasi,
pemandu wisata, hingga
lokasi- lokasi tujuan wisata. Banyaknya prasarana yang tersedia
dan banyaknya
jumlah wisatawan yang datang ke Bali menjadikan pulau ini
menjadi tempat yang
sangat ideal sebagai tempat mengembangkan usaha jasa agen
perjalanan.
Hal ini dilihat pula oleh seorang pengusaha jasa wisata bernama
Bapak
Suyanto sebagai salah satu peluang usaha yang memiliki potensi
besar. Sejak
tahun 2002 beliau mulai merintis usahanya bekerjasama dengan
beberapa agen
perjalanan yang telah cukup besar di Bali sebagai sub agen yang
menyediakan
jasa pemandu-pemandu berbahasa mandarin dan transportasi, hingga
pada
Oktober 2010 beliau mendirikan perusahaan agen perjalanan
sendiri bernama
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels yang menyediakan
jasa
perencanaan dan pengaturan perjalanan wisata dengan Bali sebagai
daerah tujuan
utama dan Lombok sebagai daerah tujuan pendukung, dengan
meluaskan
spesifikasi tidak hanya pada wisatawan berbahasa mandarin namun
mengglobal
termasuk juga wisatawan domestik.
Mengingat usia perusahaan yang masih baru maka diperlukan
media
promosi yang memadai dan efektif untuk meningkatkan eksistensi
Yanto Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels di mata konsumen, dimana desain
media
promosi tersebut diharapkan mampu menjadi solusi perkembangan
perusahaan ke
depannya agar mampu bersaing dengan perusahaan agen perjalanan
yang lain.
1.1.1 Faktor Obyektif
Jika dilihat dari sejarah perkembangan pariwisata Bali dapat
dilihat
tahapan-tahapan perkembangan promosi yang dilakukan oleh
Belanda.
Brosur pariwisata Bali yang dikeluarkan oleh KPM pada tahun
1914
disertai foto pemandangan hutan, pohon-pohon palm dan
persawahan, dan
dilengkapi teks Bali. You leave this island with a sigh of
regret and as long
as you live you can never forget this Garden of Eden (Vikers,
1989 : 91),
namun pada tahun yang sama Official Tourist Bureau
mengeluarkan
-
3
Illustrated Tourist Guide to East Java, Bali and Lombok, yang
dibuat
sangat sederhana. Tidak ada informasi apapun tentang sejarah
Bali atau
masyarakat saat itu, ataupun curahan hati keindahan pulau
atau
penduduknya, seperti media-media promosi saat ini. Sebaliknya
para
pelancong diberitahu tentang ketidaknyamanan dan
kesulitan-kesulitan yang
akan ditemui selama perjalanan, dan memperingatkan beberapa
daerah
tertentu tidak ramah dan kurang menarik. Baru setelah sebuah
brosur
bernama Short Guide to Bali yang terbit pada tahun 1923,
wisatawan-
wisatawan memperoleh informasi yang lebih berbobot
melingkupi
pemberitaan tentang tujuan-tujuan wisata yang dianjurkan,
didahului
pengantar singkat tentang masyarakat Bali, sejarahnya, tradisi
agamanya
serta keseniannya. Mulai tahun 1927 terbit majalah bulanan yang
berjudul
Tourism, A Monthly Bulletin of Information Relative to Travel in
the Ducth
East Indies dimana beberapa edisi majalah tersebut sepenuhnya
membahas
tentang Bali (Picard, 2006 : 32).
Buku kumpulan foto Gregor Krause yang terbit tahun 1920
memainkan peran penting dalam promosi pariwisata Bali. Buku yang
berisi
hampir 400 foto ini menarik perhatian pelukis sekaligus musikus
Jerman,
Walter Spies untuk datang ke Bali pada tahun 1923 dan kemudian
menetap
di Bali pada tahun 1927. Kolaborasi daya tarik buku Gregor
Krause dan
keberadaan Walter Spies di Bali membawa promosi-promosi baru
tentang
Bali dari sisi yang berbeda, mulai dari buku Island of Bali
(1937) yang di
tulis Miguel Covarrubias dan novel A Tale from Bali (1937)
karangan Vicki
Baum hingga film Goona-Goona dari Andre Roosevelt dan Insel
der
Damoen dari Victor von Plessen (Picard, 2006 : 39, 43-44).
Perkembangan promosi-promosi Bali yang dilakukan memberikan
dampak pada jumlah wisatawan yang datang. Data-data pertama
yang
dikeluarkan oleh Official Tourist Bureau mencatat 213 pengunjung
pada
tahun 1924, yang kemudian meningkat mencapai 1.428 pengunjung
pada
tahun 1929, dan mulai naik lagi pada tahun 1934 hingga mencapai
jumlah
rata-rata 3000 per tahun pada akhir dasawarsanya (Picard, 2006 :
31, 33).
-
4
Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan promosi ditentukan dari
pemilihan media dan strategi yang tepat. Oleh karena itu dalam
promosi
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, agar perusahaan ini
nantinya
dapat dikenal dan berhasil bersaing dengan perusahaan-perusahaan
sejenis
lainnya diperlukan pemilihan media dan strategi promosi yang
tepat.
1.1.2 Faktor Subyektif
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels walaupun baru
berdiri
namun memiliki potensi besar mulai dari staf-staf berpengalaman,
hingga
kerjasama dengan cukup banyak tour operator. Namun dalam
promosi
perusahaan agen perjalanan ini hanya mengandalkan pada
koneksi-koneksi
lama yang telah mereka miliki, hingga perlu promosi-promosi lain
yang
mampu menaikkan eksistensi dan membuka akses langsung baik pada
tour
operator lain maupun konsumen (wisatawan).
Di sisi lain unsur subjektif (kenalnya penulis dengan
pemilik
perusahaan) memberikan kemudahan dalam pengumpulan data
serta
membentuk strategi-strategi promosi yang sesuai dengan
kemampuan
perusahaan.
1.2 Pengertian Judul
Judul dari tema yang diangkat yaitu " Promosi Yanto Bali Lombok
Tours
And Travels Melalui Desain Komunikasi Visual. Berikut pengertian
judul
diambil dari masing-masing kata yang membentuk kalimat dari
judul yang
diangkat :
Promosi :
Usaha untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat
(Badudu-Zain,
1996:1091).
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours And Travels :
Mengacu pada sebuah agen perjalanan yang menyediakan jasa
pelayanan dan
perencanaan perjalanan wisata.
-
5
Melalui :
Melewati, menggunakan (Badudu-Zain, 1996 :759).
Desain :
Perencanaan, rancangan bentuk (Badudu-Zain, 1996 :335).
Komunikasi :
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami ; hubungan kontak,
perhubungan (Badudu
JS, 1991 : 454).
Visual :
Dapat dilihat dengan indra pengelihatan (Poerwadarminta, 1991 ;
1120).
Berdasarkan arti dari masing-masing kata yang membentuk kalimat
judul
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud dari judul
yang diangkat
adalah perencanaan untuk menyusun suatu sarana penyampaian
informasi kepada
masyarakat dalam upaya memperkenalkan Yanto Bali Lombok (YBL)
Tours dan
Travels.
1.3 Rumusan Masalah
Permasalahan yang ditemui adalah :
a. Bagaimanakah merancang suatu media komunikasi visual yang
efektif dan menarik dalam mendukung promosi Yanto Bali
Lombok
(YBL) Tours and Travels?
b. Media promosi apa sajakah yang mampu mendukung promosi
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels?
1.4 Batasan Masalah
Agar nantinya pembahasan tidak terlalu luas, maka permasalahan
yang
diangkat akan dibatasi hanya pada perancangan media komunikasi
visual untuk
mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
mulai dari
proses perancangan sampai dengan tahap akhir berupa
perwujudan
-
6
1.5 Tujuan Perancangan
1.5.1 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui media promosi yang mampu mendukung
promosi agen pariwisata..
b. Untuk dapat mengetahui proses perancangan media
komunikasi
visual yang efektif dalam mendukung promosi Yanto Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels.
1.5.2 Tujuan Umum
a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Seni
(S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni
Indonesia
Denpasar
1.6 Manfaat Perancangan
Adapun manfaat yang ingin diperoleh adalah :
a. Menambah wawasan mahasiswa dalam proses perancangan media
komunikasi visual yang sesuai dengan secara akademis.
b. Menambah kepustakaan akademis dalam perancangan media
komunikasi visual.
c. Masyarakat dapat memahami betapa pentingnya media
komunikasi
visual sebagai sarana pendukung promosi suatu perusahaan
d. Sebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.
1.7 Metode Perancangan
1.7.1 Lokasi dan Obyek
Lokasi perancangan beralamatkan di Jl. Pulau Saelus II gg
Kenanga No.3 Denpasar Bali. Obyek perancangan bernama Yanto
Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels, merupakan perusahaan yang
bergerak di
bidang agen perjalanan. Kasus perancangan yang diangkat adalah
riil,
sehingga pijakan perancangan jelas dan dapat dipercaya
-
7
1.7.2 Sumber Data yang Dimanfaatkan
Sumber data yang dimanfaatkan berdasarkan konsep teoritis
yang
bersumber pada pusat-pusat data seperti buku-buku yang
berhubungan
dengan Desain Komunikasi Visual, Travel Agency, Kamus Bahasa
Indonesia, Majalah pariwisata, Majalah Concept. Serta informasi
yang
didapat dari informan seperti owner, manajer, pegawai, dan
pengguna jasa
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, dan data-data yang
didapat
dari internet
1.7.3 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data Primer :
a. Metode Observasi :
Metode observasi adalah melihat objek kajian secara langsung
akan berguna dalam pengumpulan data dan perumusan
masalah. (Nadzir, 1988 : 48 )
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. (Bungin,
2008 : 115)
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung
terhadap data yang diperlukan oleh penulis untuk perancangan
media komunikasi yang dibuat oleh penulis.
b. Metode Wawancara :
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang di wawancarai. (Bungin,
2008 : 108)
Pengumpulan data dengan teknik wawancara secara terbuka
dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Dengan demikian,
wawancara tersebut akan berguna untuk memperoleh data
sebagai data non fisik. ( Nadzir, 1988 : 48).
-
8
Pada metode ini penulis melakukan wawancara dengan pihak-
pihak yang bersangkutan seperti : pemilik Yanto Bali Lombok
(YBL) Tours and Travels.
Metode Pengumpulan Data Sekunder
a. Metode Dokumentasi :
Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
metodologi penelitian sosial. (Bungin, 2008 : 121)
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dokumentasi adalah
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-
keterangan (seperti kutipan-kutipan dari surat kabar,
gambar-
gambar dan sebagainya) (Poerwadarminta 1985 : 256 ).
Dalam metode ini penulis melakukan pengambilan data
seperti, literatur, gambar-gambar dari website, surat kabar.
b. Studi Kepustakaan :
Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data dan
mempelajari data dari buku-buku, internet maupun majalah
yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan perusahaan,
hal ini dimaksudkan untuk mencari pendekatan dalam
pemecahan masalah yang berhubungan dengan cara
penampilan isi pesan (Nawawi, 1998 : 263)
Metode ini meliputi pengidentifikasian secara sistematis,
penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat
informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
(Consuelo, 1993 : 37)
Dalam metode ini penulis mempelajari buku-buku literatur
hasil penelitian dan data-data internet, yang berkaitan dan
menunjang dengan permasalahan penulisan Tugas Akhir ini.
-
9
1.7.4 Metode Analisis Data
Adapun metode analisa data yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif yaitu : Metode penelitian yang digunakan
untuk
menggambarkan/ meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi
atau
berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang
menjadi
obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan
sebagai
suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang
kondisi,
situasi, ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2008 ; 68), yang
kemudian
dikombinasikan dengan metode komparatif, yaitu : melakukan
perbandingan
(membandingkan) antara data dan fakta, atau sebab dan akibat
untuk
memperoleh suatu kesimpulan (Stokes 2006 : 89)
Dalam metode ini penulis memaparkan hasil riset (pengumpulan
data) yang diperoleh untuk kemudian dianalisa dengan
membandingkan
antara hasil riset tersebut dengan data-data teoritis.
1.7.5. Indikator Serta Model Penilaian Desain
Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi
visual ini, untuk menentukan desain terpilih dengan melakukan
pengukuran
atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan skala
likert (skala
yang menunjukan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan
setelah
dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam
penilaian
dilakukan dengan memberikan tanda plus (+) bila ada kesesuaian
antara
desain yang dibuat dengan prinsip desain dan tanda minus (-)
bila tidak ada
kesesuaian dengan prinsip desain. (Nasir, 2003 :338 )
Adapun beberapa kriteria desain yang dimaksudkan adalah :
a. Komunikatif
Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang
memadai
sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan (Poerwadarminta,
1985 :
518).
-
10
b. Fungsional
Desain yang dibuat dapat digunakan semaksimal mungkin dan
berfungsi
sebagaimana mestinya (Poerwadarminta, 1985 : 283).
c. Informatif
Desain yang dibuat pesannya mudah dimengerti dan mampu
memberikan
keterangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
(Poerwadarminta,
1985 : 380).
d. Surprise
Dalam bahasa Indonesia berarti mengherankan, mengejutkan
(Poerwadarminta, 1985 ; 571).
Desain yang dibuat mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi
para
penikmatnya.
e. Ergonomis
Desain yang dibuat secara keseluruhan baik dalam bentuk, fungsi,
ukuran
dan bentuk visualnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang
yang
memakai ataupun yang melihatnya (Poerwadarminta, 2000 :
267).
Untuk menunjang sisi ergonomis diperlukan kesederhanaan
dimana
desain terlihat wajar, sederhana namun dapat menarik
perhatian
(Poerwadarminta, 1985 : 883).
f. Etis
Desain tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di
masyarakat
(Poerwadarminta, 1985 : 278 ).
g. Estetis
Desain mampu menampilkan nilai-nilai keindahan
(Poerwadarminta,
2000 : 265).
i. Kreatif
Usaha dalam menyampaikan ide atau gagasan yang lebih baru
dan
inovatif sehingga penampilan sedikit berbeda (Poerwadarminta,
2000 ;
890).
-
11
Model perancangan berdasar pada unsur-unsur desain
komunikasi
visual yang dikomposisikan agar menarik dan tetap mampu
menarik
perhatian masyarakat.
Indikator atau alat ukur perancangan media menggunakan
kaidah-
kaidah desain komunikasi visual yang dinilai berdasarkan sistem
poin dalam
angka
1 s.d 5 dengan poin :
a. 1 adalah kurang sekali
b. 2 adalah kurang
c. 3 adalah cukup
d. 4 adalah baik
e. 5 adalah baik sekali
Untuk menentukan pilihan masing-masing karya yang akan
dipilih
menjadi karya terbaik dapat diambil melalui pemberian nilai
masing-masing
indikator dan unsur-unsur desain dengan perhitungan nilai
pembagi (N) =
nilai skor tertinggi dikali jumlah indikator. Sedangkan untuk
penilaian
desain melalui rumus (R) = jumlah rata-rata sekor nilai
tertinggi dibagi 3
unsur desain dikali 100%.
Dalam mengelompokan kriteria dari desain tersebut, maka akan
di
buat sebuah klasifikasi, mulai dari kurang sekali sampai dengan
baik sekali.
Yang akan diuraikan sebagai berikut :
Tabel 1.1 Klasifikasi Nilai
Kriteria Nilai Klasifikasi Nilai
Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
Kurang sekali
80 100%
60 80%
40 60%
20 40%
0 20%
-
12
Contoh :
Tabel 1.2 Contoh Penilaian
Jadi N = Nilai skor tertinggi x Jumlah indikator N = 5 x 9
N = 45
Untuk R = Jumlah rata-rata skor keseluruhan x 100% N
R = ( 4+3,7+3+3+3,3+4+2,6+2,6+3,7) x 100%
45 R = 66.4%
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran umum tentang pengantar karya ini,
maka
dirasakan perlu sistematika yang akan dipaparkan sebagai berikut
:
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang menyangkut
hal-hal atau dasar-
dasar yang diterapkan pada ide atau gagasan yang nantinya
menjadi acuan dalam
pembuatan desain, pengertian judul, masalah yang ada, serta
rumusan masalah,
batasan masalah yang merupakan gambaran umum dari sisi secara
keseluhan
materi pengantar karya atau metode penelitian yang digunakan
untuk mengolah
data untuk menghasilkan analisis dan sintesis
-
13
Bab II Identifikasi dan Analisis Data
Menjelaskan tentang tinjauan akan berbagai data yang akan
diperoleh sebagai
bahan masukan bagi perancangan, baik itu secara aktual maupun
faktual yang ada
di lapangan, analisis dan sintesis dari olahan data yang
diperoleh.
Bab III Konsep Perancangan
Menjelaskan tentang konsep dasar perancangan sebagai hasil dari
proses
pengolahan data, sehingga nantinya diharapkan lahir konsep dan
gagasan sebagai
patokan akan adanya desain-desain yang baru. Strategi pemasaran
dan konsep
kreatif desain yang akan dibuat.
Bab IV Visualisasi Karya
Menjelaskan tentang berbagai alternatif media yang akan dibuat
oleh perusahaan,
dari mulai berbagai elemen dasar visual baik itu ilustrasi,
teks, warna, dan
typografi. Desain yang terpilih sebagai alternatif desain
terbaik yang akan
dipergunakan perusahaan untuk mempromosikan nama perusahaan
tersebut.
Bab V Penutup
Menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur-unsur yang berpengaruh
dalam proses
perancangan sehingga diketahui hal-hal yang menjadi alasan dalam
menjadikan
media promosi tersebut perlu untuk ditampilkan. Sedangkan
saran-saran
merupakan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait.
-
14
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1. Data Teoritis/Aktual
2.1.1. Pengertian Objek/Kasus
2.1.1.1. Sejarah Agen Perjalanan
Perusahaan Inggris Cox & Kings seringkali disebutkan
sebagai agen perjalanan tertua (pertama) di dunia, namun
pada
dasarnya perusahaan ini merupakan sebuah bank yang berdiri
pada
tahun 1758 yang menyediakan jasa pengaturan perjalanan bagi
klien-
kliennya. Beberapa perusahaan Inggris yang juga disebutkan
sebagai
perintis agen perjalanan adalah Dean & Dawson, The
Polytechnic
Touring Association serta The Co-operative Wholesale Society
(Wikipedia, 2004 : wiki/Travel_agency).
Seorang Australia yang tinggal di Leicester (Inggris)
bernama Thomas Cook disebutkan sebagai tokoh pendiri agen
perjalanan moderen. Pada tahun 1841 Thomas Cook bekerja sama
dengan Midland Railway mengatur paket perjalanan dengan kereta
api
untuk 570 orang dari Leicester Campbell Street menuju
Loughborough, dengan biaya satu shilling per orang untuk tiket
kereta
dan makanan (konsumsi). Ini merupakan penyewaan kereta api
pertama untuk perjalanan wisata yang dipromosikan kepada
publik
(Ingle, 1991 : 14).
Untuk Indonesia. Langkah awal pariwisata nusantara
dimulai pada tahun 1908 dengan didirikan suatu asosiasi yang
mengatur lalu lintas pariwisata di Hindia Belanda yang
meliputi
perwakilan berbagai bank, perusahaan asuransi, perkeretaapian,
serta
maskapai pelayaran. Asosiasi ini di bentuk dan berpusat di
Batavia
(Jakarta sekarang), bernama Vereeniging Toeristenwerkeer in
Netherlandsch Indie. Asosiasi yang disubsidi oleh pemerintah
kolonial
-
15
tersebut pada tahun itu juga membuka suatu Official Tourist
Bureau,
yang bertugas merintis kerjasama dengan biro perjalanan
terbesar
pada jaman itu dan membuka kantor perwakilan di seluruh jawa
dan
luar negeri (Picard, 2006 : 30).
Perusahaan perkapalan Belanda bernama KPM
(Koninklijke Paketvaart Maatschappij atau Royal Packet
Navigation
Co.) dapat dikatakan sebagai agen perjalanan wisata pertama di
Bali
dengan menyediakan akomodasi mulai dari transportasi menuju
Bali
hingga membangun hotel pertama di pulau ini untu
mengakomodir
kebutuhan wisatawan (Picard, 2006 : 31).
Kesemarakan pariwisata Bali pernah terhenti karena
meletusnya Perang Dunia I tahun 19391941 dan Perang Dunia II
tahun 19421945 dan dilanjutkan dengan Perang Kemerdekaan RI
tahun 19451949. Baru pada tahun 1956 kepariwisataan Bali
dirintis
kembali. Kepariwisataan di Bali dilaksanakan secara lebih
intensif,
teratur, dan terencana ketika mulai dicanangkan Pelita I pada
tanggal
1 April 1969 (Wisnawa, 2010 : sejarah-perkembangan-
pariwisata.html).
2.1.1.2. Pengertian Agen Perjalanan
Agen perjalanan adalah badan usaha yang
menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai
perantara
dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.
Ruang lingkup agen perjalanan :
1. Menjadi perantara pemesanan pemesanan tiket
2. Mengurus dokumen perjalanan
3. Menjadi perantara pemesanan akomodasi, restaurant, sarana
wisata dan sebagainya
4. Menjual paket wisata yang di buat oleh biro perjalanan
umum
-
16
Fungsi Agen Perjalanan :
1. Sebagai Perantara
a. Di daerah asal wisatawan
1) Melengkapai informasi bagi wisatawan
2) Memberikan saran bagi calon wisatawan
3) Menyediakan tiket
b. Di daerah tujuan
1) Memberi informasi bagi wisatawan.
2) Membantu reservasi
3) Menyediakan transportasi
4) Mengatur perencanaan
5) Menjual dan memesan tiket
2. Sebagai organisator.
Karena travel agent sebagai perantara, maka ia berada di
tengah-tengah industri pariwisata,oleh karena itu diperlukan
adanya kontrak yang dibuat terlebih dulu. Selain itu itu harus
ada
perjanjian khusus yangmengatur hubungan kerja sehingga jelas
tugas, kewajiban dan hak masing-masing pihak.
Sehingga bagi wisatawan agen perjalanan (travel agent)
merupakan tempat mendapatkan informasi tentang tujuan daerah
wisata, meminta bantuan mengurus dokumen, memesan tiket,
hotel, angkutan wisata dll, dan meminta bantuan tentang
segala
sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan
Pada umumnya agen perjalanan beroperasi dengan berbasis
pada komisi dari tour operator, penerbangan, hotel,
restoran,
penyewaan kendaraan dan sebagainya.
-
17
2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual
2.1.2.1. Definisi Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual jika ditinjau dari asal kata
(etimologi), istilah ini terdiri dari tiga kata :
1. Desain
Desain diambil dari kata designo (Itali) yang artinya
gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari
bahasa
Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang.
Desain berarti suatu elemen visual yang dikembangkan
dengan tujuan tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan
pengiklanan atau pengemasan. Desain bisa juga berarti usaha
deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan
tata
letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu
benda
(Nurudin, 1996 : 52).
2. Komunikasi
Secara definitif, komunikasi adalah suatu proses interaksi
dimana seseorang atau suatu lembaga menyampaikan amanat
(pesan) kepada pihak lain, supaya pihak lain itu dapat
menangkap
maksud yang dikehendaki penyampai (Sutaryo. 2005:23).
Komunikasi kemudian dianggap sebagai proses
menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan
pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima
(komunikan ).
3. Visual
Visual berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat
yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.
Visual berarti dapat dilihat oleh indra pengelihatan
(Poerwadarminta, 1991 : 1120).
-
18
Desain komunikasi visual adalah seni menyampaikan pesan
(arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa
(visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang
bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah
perilaku
target audiens sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan.
2.1.2.2. Elemen-Elemen Penunjang Desain Komunikasi Visual
Menurut Dra. Artini Kusmiati R (1999), visualisasi adalah
cara atau sarana yang paling tepat untuk membuat sesuatu
yang
abstrak menjadi lebih jelas. Penampilan secara visual selalu
mampu
menarik emosi pembaca dan dapat menolong seseorang untuk
menganalisa, merencanakan dan memutuskan suatu problema,
kemudian mengkhayalkannya untuk kepentingan naskah yang
disertainya (Kusmiati,1999 : 85-86).
Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer
menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut.
Elemen-elemen yang digunakan dalam desain komunikasi visual
antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan
fotografi.
Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga
digabungkan.
1. Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi
dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera
atau
fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan
kata
lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang
dihasilkan secara manual (Wijanarko, 2010 : elemen-elemen-
dalam-desain-komunikasi-visual.html).
Ilustrasi sendiri artinya adalah sebuah gambar yang
dikerjakan khusus untuk menyertai teks tercetak, seperti yang
ada
pada buku dan iklan, agar dapat memperkuat arti atau
menambah
efek dari suatu kalimat (Mayer, 1967: 191).
-
19
Berdasarkan proses pembuatannya ilustrasi terbagi menjadi :
a. Manual (Gambar Tangan/Hand Drawing)
Ilustrasi manual atau gambar tangan dibuat secara
keseluruhan menggunakan tangan, dengan memberikan
ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media
komunikasi grafis yang dibuat seperti iklan, poster, baliho,
dan sebagainya (Pujiriyanto, 2005 : 42).
Gambar 2.1 Ilustrasi Manual
(http://
http://3.bp.blogspot.com/_tGPOUPoyIGo/S-4zuMe-YRI/AAAAAAAAAJk/tZxs_uaH-nU/s400/jadul3.jpg)
b. Digital
Ilustrasi komputer atau ilustrasi digital adalah penggunaan
perangkat digital untuk menghasilkan gambar di bawah
manipulasi langsung dari seniman, biasanya melalui
perangkat bantuan seperti tablet atau mouse . Hal ini
dibedakan dari seni yang dihasilkan oleh komputer dengan
menggunakan model matematis yang diciptakan oleh
seniman. Hal ini juga berbeda dari manipulasi digital foto,
-
20
dalam hal ini adalah sebuah konstruksi asli dari awal.
(Elemen
Fotografi mungkin dimasukkan ke dalam karya-karya
tersebut, tetapi mereka tidak dasar utama atau sumber untuk
mereka.)( Wikipedia, 2004 : wiki/Digital_illustration).
Gambar 2.2 Ilustrasi Digital
(http://www.lhasa-travel.com/wp-content/uploads/2010/10/Lhasa-travel-Inquiry.jpg)
Ada dua macam gambar dapat dihasilkan proses digital, yaitu
gambar vektor dan gambar bitmap.
Gambar vektor adalah gambar yang tidak tergantung pada
resolusi. Gambar jenis ini tidak akan mengalami perubahan
pada saat dibesarkan atau dikecilkan. Gambar vektor
merupakan hasil garis, kurva dan bidang. Setiap unsur
memiliki fill dan stroke yang dapat diedit sesuai kreasi.
Program komputer yang menghasilkan biasanya program
Corel Draw, Adobe Illustrator dan Macromedia Freehand.
Gambar bitmap adalah gambar yang dibentuk oleh
sekumpulan titik yang disebut pixel (picture element). Titik
titik akan terlihat sebagai sebuah gambar utuh bila kita
melihatnya dari jauh. Bila kita melihat gambar tersebut atau
membesarkannya maka akan muncul sederetan kotak yang
berhimpitan. Banyaknya titik akan berpengaruh pada tingkat
kejelasan gambar yang sering disebut dengan resolusi
(Artesti,
2010 : fotografi).
-
21
c. Kombinasi Manual dan Digital
Ilustrasi kombinasi adalah ilustrasi yang dibuat dengan
menggabungkan teknik manual dan digital, biasanya
dilakukan dengan bantuan scanner.
Gambar 2.3 Ilustrasi Kombinasi Manual dan Digital (Sumber :
http://www.newmexico.org/newsletters/imgs/Balloon-fiesta-Poster.jpg)
Sedangkan corak atau bentuk ilustrasi terbagi atas 6 macam :
1) Corak ilustrasi realistis, yaitu corak ilustrasi yang
menggambarkan secara nyata wujud obyek yang ditangkap
oleh indra penglihatan, serta menggambarkan secara nyata
cerita isi suatu naskah yang disertainya.
-
22
Gambar 2.4 Ilustrasi Realis (sumber :
http://cdn3.iofferphoto.com/img/item/204/673/106/KuIw.jpg)
2) Corak ilustrasi dekoratif, yaitu ilustrasi yang
bentuk-bentuk
visualnya terletak pada permainan unsur-unsur garis, bidang,
warna dan komposisi yang dalam hasil keseluruhannya tetap
bersifat datar (flat).
Gambar 2.5 Ilustrasi Dekoratif
(sumber :
http://fc06.deviantart.net/fs13/f/2007/115/0/d/Tourism_Malaysia_Poster_
by_iamem.jpg)
3) Corak ilustrasi kartunal, adalah ilustrasi yang
menggunakan
bentuk-bentuk jenaka atau bentuk-bentuk realis yang
mengalami perubahan atau distorsi.
-
23
Gambar 2.6 Ilustrasi Kartunal (sumber
:http://www.home-communications.co.uk/bits/Coop-travel-1.jpg)
4) Corak ilustrasi ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi
yang
mengutamakankebebasan berekspresi dalam membuat karya
ilustrasi, dari sifat bebas tersebut menimbulkan obyek-obyek
yang bebas pula.
Gambar 2.7 Ilustrasi Ekspresionis (sumber :
http://h-oo-k.me.uk/wp-content/uploads/2009/01/coke/coke_01.jpg)
5) Corak ilustrasi surealistis, yaitu corak ilustrasi yang
menggambarkan khayalan atau mimpi, tidak jelas batas
antara kenyataan dengan angan-angan.
-
24
Gambar 2.8 Ilustrasi Surealistis (sumber
:http://kenjoudrey.com/images/advertising_05.jpg)
6) Corak ilustrasi absurd, yaitu corak ilustrasi yang
menggambarkan wujud-wujud yang tidak masuk akal atau
aneh
Gambar 2.9 Ilustrasi Absurd (Sumber :
http://svealien.files.wordpress.com/2010/01/mtv_medusa.jpg)
Perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and
Travels akan menggunakan teknik gabungan manual dan digital
dengan corak kartunal.
-
25
2. Fotografi
Foto dibuat berdasarkan suatu konsep desain untuk
mencapai suatu tujuan sesuai dengankeinginan desainer atau
pengguna. Biasanya, dibuat untuk keperluan suatu iklan
(suatu
pesan mengenai suatu produk/jasa yang disampaikan melalui
suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, dan
ditujukan kepada sebagian atau keseluruhan masyarakat). Foto
harus produktif (dalam arti membangkitkan minat),
komunikatif,
dan menghasilkan respon melalui daya tarik visualnya dalam
mendukung suatu iklan.
Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam
penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan
kemampuan
untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca;
sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan
tersebut (Cotton, 1990:117)
Gambar 2.10 Contoh Fotografi Dalam Iklan
(Sumber :
http://theinspirationroom.com/daily/print/2007/2/queensland-mostly-fine.jpg).
-
26
Teknik fotografi pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours
and Travels digunakan untuk mendukung teks/informasi agar
lebih komunikatif.
3. Tipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat
dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi
digunakan
sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke
dalam
bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah
untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala
bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu
lintas,
poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan
seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari
semua
aspek kehidupan sehari-hari (Wijanarko, 2010 :
elemen-elemen-
dalam-desain-komunikasi-visual.html).
Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya
bisa dipersepsikan berbeda. Seperti yang diungkapkan Danton
Sihombing (2001), tipografi merupakan konsep yang abstrak,
seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita
dapat merangkum karakteristik, kesan, dan suasana hati,
seperti
perasaan gembira, sedih, optimisme, tenteram ataupun
romantis
(Sihombing, 2001 : 4).
Disaat sekarang ini ada banyak tipe huruf, guna mempermudah
dalam pemilihan dari sekian jenis huruf tersebut, sebagai
patokan
huruf-huruf tersebut dapat digolongkan yaitu :
1. Tanpa Kait (sans serif)
Jenis huruf sans serif adalah jenis huruf yang tidak
memiliki
garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti
ini
lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh
font yang digolongkan kepada sans serif adalah : Helvetica
(1957), Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans,
-
27
Century Gothic dan lain sebagainya (Wijanarko, 2009 :
makna-dari- fontjenis-huruf-tipografi.html) .
Contoh :
Gambar 2.11 Contoh Huruf SanS Serif (sumber :
http://www.powerful-sample-resume-formats.com/images/sans_serif_fonts.gif)
2. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan
dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke
kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan
akrab (Wijanarko, 2009 : makna-dari- fontjenis-huruf-
tipografi.html).
Contoh :
Gambar 1.12 Contoh Huruf Script
3. Miscellaneous (Aneka Ragam)
-
28
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk
yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-
garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan
ornamental (Wijanarko, 2009 : makna-dari- fontjenis-huruf-
tipografi.html).
Contoh :
Gambar 2.13 Contoh Huruf Miscellaneous
Hasil karya desain menjadi menarik, komunikatif,
harmonis, dan attraktif ketika menggunakan tipografi yang
tepat.
Contoh pada koran dan majalah seringkali menggunakan font
yang ramping dan jelas seperti Times New Roman, Helvetica
dan
sejenisnya. Untuk huruf header dan judul artikel biasanya
menggunakan Impact, Arial Black, dan Bold Times New Roman
yang tegas. Itu semua berkaitan dengan legibility atau
kejelasan
keterbacaan (Wijanarko, 2009 : tipografi.html).
Ada empat prinsip pokok tipografi yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu
Legibility, Readibility, Visibility, Clarity (Sihombing, 2001 :
58-
64, Suharyono, 2008:empat-pokok-prinsip-tipografi).
a. Legibility
Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf
tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat
terjadi
cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat
menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf.
-
29
Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus
mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf
dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai
karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan
kata tersebut tidak terbaca dengan tepat, seperti contoh di
bawah ini (gambar 2.14):
Gambar 2.14 Kendala Legibility Pada Tipografi (Sumber :
Typographic Design: Form and Communication)
Huruf 'f', 't', 'j', mempunyai karakteristik yang sama
sehingga
ada kemungkinan terbaca dengan kurang tepat. Apabila
menggunakan copping, bagian atas daripada huruf lebih
dapat terbaca daripada bagian atasnya.
b. Readbility
Readbility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan
hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas.
Hal ini tidak dapat terlepas dari jenis huruf/font, ukuran,
pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning (jarak
antar huruf), perataan (alignment), dan sebagainya, serta,
kontras warna terhadap latar belakang.
Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible,
tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat
membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut
dapat dikatakan tidak readible. Pada contoh di bawah ini
(gambar 2.15), dekorasi yang terlalu berlebihan kurang tepat
pada logo, sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam
membaca teks. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan
-
30
bahwa karya desain komunikasi visual tersebut gagal karena
kurang komunikatif.
Gambar 2.15 Kendala Readbility Dalam Tipografi (Sumber :
http://farm3.static.flickr.com/2430/3962703092_749b1cdf4f.jpg)
c. Visibility
Visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat
dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca
dalam jarak baca tertentu.
Fonts yang kita gunakan untuk headline dalam brosur
tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan
iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar
sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap
karya
desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf
yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca
dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat
berkomunikasi dengan baik. Dibawah ini (gambar 2.16)
merupakan contoh kesalahan pemilihan ukuran huruf pada
iklan sehingga terkendala pada visibility-nya.
-
31
Gambar 2.16 Kendala Visibility Pada Tipografi (Sumber :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/John_Nettles_Jersey_
tourism_advertisement.jpg/200px-John_Nettles_Jersey_tourism_advertisement.jpg)
d. Clarity
Clarity adalah kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam
suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target
pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat
berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang
disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang
dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi
clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan tipe, dan
lain- lain. Pada gambar di bawah ini (gambar 2.17),
tipografi
yang digunakan salah secara prinsip clarity, dan hanya
berfungsi sebagai dekorasi, bukan sumber informasi.
Gambar 2.17 Kendala Clarity pada Desain (sumber :
http://belajardesain.files.wordpress.com/2009/07/study_of_typography1.jpg?w=450&h=180)
-
32
Dalam memenuhi keempat prinsip pokok tipografi tersebut,
maka
perlu untuk mengetahui bagaimana cara mengukur tinggi huruf
(gambar 2.18) dan sistem pengukuran huruf (gambar 2.19).
Gambar 2.18 Rumus Mengukur Tinggi Huruf (sumber : koleksi
pribadi, dibuat berdasarkan buku Penerapan Teknologi Tepat Guna
Di
Pedesaan, Pusat Pengabdian pada Masyarakat. Nala:1992)
-
33
Gambar 2.19 Sistem Pengukuran Huruf (sumber : koleksi pribadi
dibuat berdasarkan :
http://www.ahlidesain.com/type-measurement-atau-
pengukuran-huruf-pada-tipografi.html)
Keempat prinsip pokok tipografi ini menjadi dasar utama
dalam
pemilihan jenis huruf (font) yang akan digunakan dalam
proses
perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and
Travels.
-
34
4. Simbolisme
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi
untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan,
contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat
perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon
umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain- lain
digunakan
simbol (Wijanarko, 2010 : elemen-elemen-dalam-desain-
komunikasi-visual.html).
Gambar 2.20 Aplikasi Simbol Dalam Desain (Sumber :
http://www.dpeck.info/pictures/cities/besancon15.jpg)
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo
adalah identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu
logo
mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan
perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang
-
35
perusahaan itu, tujuan dan objektifnya, jenis perusahaan dan
image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain
itu
logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh
pengamat yang dituju.
Gambar 2.21 Contoh Logo (sumber
:http://4.bp.blogspot.com/_-MIkvM9w3Y8/SE4FeXW2xMI/AAAAAAAAAFw/P-
lV51yvdhI/S870-R/visit-indonesia-year-2008.gif)
Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
simbolisme digunakan sebagai subtitusi teks dalam memberikan
informasi.
Keempat elemen desain komunikasi visual tidak dapat
dilepaskan
dari :
a. Warna
Warna merupakan fenomena dari perbedaan panjang gelombang
dalam cahaya yang memberikan efek yang berbeda saat mengenai
suatu benda sehingga warna yang tertangkap oleh mata kita
sangat tergantung pada cahaya dan gelombang dari cahaya yang
terserap dan terpantulkan oleh benda. (Sanyoto, 2005 : 9).
Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa berdiri
sendiri. Penampilan suatu warna selalu dipengaruhi dan
ditentukan oleh warna lain yang ada di sekitarnya. Warna
juga
merupakan tampilan fisik pertama yang sampai ke mata kita
yang
membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Baik itu benda
-
36
mati atau benda hidup. Warna bisa kita lihat karena ada
interaksi
atau karena ada saling mempengaruhi antar warna itu sendiri.
Warna bisa mewakili emosi dari karya grafis desain atau
desain grafis tersebut sehingga pesan dari karya tersebut
bisa
lebih mudah diterima oleh audiens. Sebagai bagian dari
elemen
tata rupa desain grafis, warna sangatlah penting memegang
peranannya sebagai sarana untuk lebih mempertegas,
memperkuat
kesan/tujuan dari sebuah karya desain grafis. Menggunakan
warna dasar terlalu banyak akan membuat harmoni tidak
tercapai,
maksimal adalah lima warna untuk medium dan tiga untuk
simple
(Wijanarko, 2009 : trik-memilih-warna-untuk-karya-desain-
grafis.html).
Ada beberapa fungsi warna yaitu :
1) Warna Sebagai Simbolik
Ada warna-warna tertentu yang bisa mewakili perasaan kita.
Fungsi warna sebagai simbolik tidak dapat terlepas dari
kejiwaan (psikologis). Warna cerah adalah wakil dari
perasaan yang cerah atau gembira. Warna-warna matahari
seperti kuning, merah, jingga dan yang satu nada dengannya
bisa menimbulkan rasa hangat. Warna-warna muda seperti
kuning muda, hijau muda, merah jambu, biru cerah dan coklat
cerah memberi kesan ceria yang berjiwa muda. (Wijanarko,
2010 : kontribusi-warna-bagi-kehidupan-dan-karya-desain-
komunikasi-visual.html).
Beberapa warna juga sudah menjadi simbol identik dengan
beberapa hal, seperti hijau sudah identik dengan daun, alam
(nature) dan penghijauan.
-
37
Gambar 2.22 Warna Sebagai Simbol (sumber :
http://fahrurozi.files.wordpress.com/2009/01/color_harmony_pic1.jpg?w=500&h=532)
Faktor latar belakang budaya dalam simbolisasi warna juga
tidak boleh diabaikan. Contohnya bila di budaya barat jika
sedang berduka atau menengok orang berduka, menggunakan
pakaian warna hitam, karena hitam dikiaskan sebagai
kematian atau keburukan, namun menurut kepercayaan orang-
orang Batak hitam berarti kekuatan dan keteguhan.
2) Warna Sebagai Penunjuk Praktis
Warna juga erat kaitannya dengan pola tingkah laku
masyarakat. Seperti memberi petunjuk ke suatu jurusan,
memberi instruksi dan memberi peringatan. Lampu lalu lintas
yang memberi isyarat berhenti diinstruksikan dengan warna
merah. Hati-hati dengan warna kuning dan jalan dengan
warna hijau. Tanda silang merah berarti palang merah.
Kendaraan truk pengangkut bahan bakar minyak selalu
berwarna merah menyala. Ambulans kendaraan pengangkut
orang sakit selalu berwarna putih. Warna kotak surat yang
-
38
dulu sering kita temui di jalan selalu berwarna jingga.
Telepon
umum selalu berwarna biru.
Dari beberapa warna yang telah diterapkan tersebut dapatlah
ditinjau aspek-aspek warna dengan sifat penampakannya.
Warna merah, jingga dan kuning bersifat panas
berpenampilan lebih menonjol dan merangsang. Makna dari
peringatan warna tersebut adalah bahaya dan hati-hati.
Sedangkan warna hijau, biru dan ungu bersifat dingin
berpenampilan pasif yaitu teduh dan diam. Makna dari
peringatan yang dimaksud adalah keadaan yang aman
(Wijanarko, 2010 : kontribusi-warna-bagi-kehidupan-dan-
karya-desain-komunikasi-visual.html).
Gambar 2.23 Warna sebagai Petunjuk Praktis
Atribut warna meliputi :
a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama
dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
b) Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya
warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga
hitam.
c) Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma,
adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau
suramnya warna.
-
39
Selain fungsi dan karakter warna dalam desain, salah satu
hal
utama yang harus diperhatikan adalah proses pembentukkan
warna. Warna menurut proses terjadinya terbagi menjadi 2
yaitu
warna yang terdapat dari cahaya (additive) yaitu merah, hijau
dan
biru yang biasa kita kenal dengan model RGB, dan warna yang
berasal dari pigmen yaitu cyan, magenta, yellow, black (biru
muda, merah, kuning, dan hitam). Perpaduan dari warna-warna
utama ini akan menghasilkan warna lain yang kita sebut warna
sekunder dipadukan lagi akan memunculkan warna tersier dan
seterusnya.
Gambar 2.24 Warna Berdasarkan Terjad inya dan Hasil Perpaduannya
(sumber :
http://joyhomework.files.wordpress.com/2009/12/color_theory_by_thomasdian.jpg)
Warna menurut proses terjadinya menjadi penting karena akan
berpengaruh pada proses perwujudan media. Pada media yang
dicetak akan menggunakan tipe warna yang berasal dari pigmen
(subtractive colour/CMYK) seperti iklan majalah, brosur dan
sebagainya. Sedangkan untuk media yang tidak dicetak
(menggunakan media elektronik seperti monitor, tv,
dansebagainya) menggunakan tipe warna dari cahaya (additive
colour/RGB), seperti website dan banner ad.
-
40
Sesuai dengan fungsinya, pada promosi Yanto Bali Lombok
(YBL) Tours and Travels warna yang akan digunakan merupakan
warna-warna yang mampu menunjukkan keceriaan yang menjadi
ciri khas perjalanan wisata dengan jenis format warna yang
menyesuaikan dengan teknik perwujudan media yang akan
digunakan.
b. Teks
Teks dalam pengertian umum adalah dunia semesta ini, bukan
hanya teks tertulis atau teks lisan. Adat istiadat, kebudayaan
film
drama secara umum adalah teks.
Dalam desain komunikasi visual, teks adalah sederetan kata
atau
kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan
tertentu. Bahasa yang digunakan penyusunan teks pada iklan
hendaknya sederhana, jelas, singkat, dan tepat serta
memiliki
daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978 : 63).
Teks dibagi dalam beberapa sistem penamaan dan masing-
masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:
1) Judul (Headline/Heading)
Adalah teks yang letaknya paling atas pada sebuah iklan,
dengan ukuran huruf paling besar antara yang lainnya dan
biasanya untuk menyampaikan pesan yang paling penting
(Santosa, 2002 : 54).
Judul hendaknya ekspresif, mempertegas kata-katanya yang
singkat dan berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah
tulisan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain
judul, yaitu:
a) Bentuk huruf mendukung judul dan memancarkan watak
tulisan
-
41
b) Judul kontras dengan teks lainnya baik dari segi warna,
ukuran dan bentuknya
c) Ditempatkan dalam frame atau bingkai
d) Kata tidak terlalu panjang dan mudah dibaca
e) Judul sebaiknya diposisikankan di tengah-tengah.
f) Hindari judul dengan pemakaian huruf kapital semua
g) Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama dengan
isi dan maksud (Pujiriyanto, 2005 : 38).
2) Sub Judul (Sub Headline)
Sub judul berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas
pengertian headline dan untuk membagi serta sebagai
penyela teks berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil
daripada judul dengan warna yang berbeda pula. Sub judul
dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarah
pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body
copy). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sub
judul, yaitu:
a) Sub judul serasi dan saling mendukung dengan judulnya.
b) Hindari penempatan di bawah kolom.
c) Jangan berlebih menggunakan materi visual, sesuaikan
jenis huruf dengan judul dan teks isinya.
d) Gunakan tipe huruf yang kontras, misalnya tipe huruf
Sans Serif.
e) Gaya dan ukuran huruf pada artikel dapat dideformasi
dengan memiringkan atau memperbesar 1-3 kali.
f) Sub judul dapat ditulis dengan lekukan atau indent
dengan posisi sebelah kiri.
g) Gunakan garis bawah atau di atas sub judul untuk
kejelasan atau buatkan frame.
h) Gunakan warna berbeda dengan warna artikel.
-
42
i) Tempatkan di kolom terpisah di samping atas, jangan di
bawah artikel.
j) Susun unsur-unsur dengan posisi, proporsi, irama, latar
belakang, pilihan tipografi dalam kesatuan yang artistik.
(Pujiriyanto, 2005 : 39).
3) Teks Isi (Body Copy)
Digunakan untuk menerangkan produk atau maksud secara
detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan
menjelaskan
kandungan dalam produk. Isi pesan yang ingin disampaikan
berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil
sikap, berfikir dan bertindak lebih lanjut. Naskah yang
kreatif
dapat menampilkan fakta-fakta, bagan, daya tarik dari hal
yang menyenangkan atau menggelisahkan (isu-isu strategis).
Penting sekali untuk menyusun naskah yang menarik,
bersahabat dan meyakinkan. Secara kreatif bentuk naskah
atau body copy dapat dikombinasikan dengan berbagai
bentuk gambar (Pujiriyanto, 2005 : 39).
4) Slogan (Semboyan)
Kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh
sebuah mempunyai pengertian pengungkapan suatu konsep
dalam bentuk kalimat singkat padat sehingga mudah
ditangkap dan dimengerti oleh khalayak sasaran. Sering
keberhasilan suatu semboyan decapai dengan pengulangan
(Nuradi, 1996 : 163).
5) Kata Penutup (Closing Word)
Closing Word adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,
jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan
pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 41).
-
43
Pada perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours
and Travels teks yang digunakan terdiri dari beberapa bagian
seperti. Head line, Body text dan Tagline, yang berisi
informasi
dan promosi mengenai tujuan wisata dan aktifitas-aktifitas
yang
dapat dilalukan selama perjalanan wisata.
c. Tata Letak
Menata layout halaman cetak adalah satu bagian dari kegiatan
desain grafis. Bidang halaman yang ditata tak ubahnya kanvas
yang harus diisi dengan elemen-elemen grafis pengisi halaman
itu
(Kusrianto, 2007 : 268).
Susunan layout sangat menentukan. Sebuah ide, copywrite,
ataupun elemen-elemen iklan yang bagus akan gagal bila
disusun
dan disajikan dengan layout yang kurang tepat (Kusrianto, 2007
:
307).
Beberapa contoh tipikal metode layout iklan adalah sebagai
berikut:
1) Axial
Elemen-elemen iklan diletakan berdasarkan
sebuah sumbu yang diletakan pada posisi
tertentu di halaman iklan. Pada metode ini
akan banyak ditampakan bidang kosong.
Gambar 2.25 Iklan dengan ModelLayout Axial (sumber :
http://theinspirationroom.com/daily/print/2008/10/tourism_australia_canberra.jpg)
-
44
2) Group
Menggunakan sejumlah elemen berupa foto
yang diletakan berkelompok dalam suatu titik
konsentrasi pandang di halaman iklan, Tujuan
adalah untuk memberikan satu pusat
perhatian.
Gambar 2.26 Iklan dengan Model Layout Group (sumber :
http://www.brochuremonster.com/blog/wp-content/uploads/2011/02/Travel-
and-Tourism-Banner.jpg)
3) Band
Elemen iklan dipasang membentang seperti
sabuk, tetapi letaknya membujur secara
vertikal. Tipikal tersebut memberikan
blocking materi setinggi halaman iklan.
Gambar 2.27 Iklan dengan Model Layout Band (sumber :
http://item.slide.com/r/1/318/i/CRTvE4_m7j_LGu9t5uHJsd9GoYxWHvXB/)
-
45
4) T
Walaupun ini termasuk model lama yang
sudah kuno tetapi ternyata model itu masih
banyak yang menggunakan karena dirasa
masih efektif.
Gambar 2.28 Iklan dengan Model Layout T (sumber :
http://h-oo-k.me.uk/wp-content/uploads/2009/01/coke/coke_01.jpg)
5) Grid/Sistem Kolom
Model ini mirip dengan Axial, tetapi ukuran
dan letak elemen lebih memenuhi bidang
iklan sehingga tidak banyak bidang kosong.
Gambar 2.29 Iklan dengan Model Layout Grid (sumber :
http://www.sethlinder.com/copywriting/assets/tourism2_lrg.jpg)
Layout yang digunakan pada perancangan media komunikasi
visual Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah tipe
group,axial, band, dan tipe T, dan dikombinasikan dengan
tipe
-
46
yang lain jika dibutuhkan untuk mendukung estetis media yang
akan dibuat.
d. Media
Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan
untuk menjangkau massa, kapasitas informasi yang dapat
diemban media
Didalam periklanan, media penyampaian dapat dibagi menjadi
dua pengertian :
1) Media Lini Atas (Above The Line Media)
Media lini atas adalah kelompok media promosi yang
memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi massa.
Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang
(iklan majalah).
2) Media Lini Bawah (Below The Line Media )
media lini bawah adalah kelompok media promosi yang tidak
memerlukan media luar ruang, artinya tidak melibatkan
pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan
komisi kepada perusahaan iklan. ( kartu nama, shopping bag,
stiker, katalog, brosur, t-shirt, kalender, gantungan kunci
dan
topi ). Media di bawah ini sering dijadikan pilihan kegiatan
berpromosi yang memerlukan gerak cepat dengan anggaran
terbatas terutama dalam menaikan angka penjualan (direct
selling) secara dramatis, kelebihannva adalah :
a) Efektifitas waktu dan kecepatan penyampaian
informasi kepada khalayak sasaran
b) Penguatan citra yang relatif tanggap di benak
konsumen
c) Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis.
d) Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran cukup
menjanjikan
-
47
e) Tenggang waktu pemanfaatan media ini sangat
fleksibel
(Kusmiati, 1999:23 )
Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk
antara lain:
1) Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan,
seperti: selebaran, brosur, folder dan media lainnya.
2) Berdasarkan lokasi penempatannya, seperti:
a) Diluar ruangan (outdoor), seperti: poster, baliho, papan
nama, spanduk, dll.
b) Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.
3) Berdasarkan bentuk media yang digunakan:
a) Media langsung, seperti: katalog, selebaran, folder,
kartu
nama, dll.
b) Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar,
televisi, radio (Ananda, 1978 : 50).
Media yang digunakan pada perancangan media komunikasi
visual Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels terdiri
dari
jenis media yaitu media lini atas seperti iklan majalah, banner
ad,
voucher, dan website. Sedangkan pada media lini bawah
terdiri
dari brosur, kartu nama, guide card, schedule planner, sales
kit
dan katalog.
2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual
Prinsip desain digunakan sebagai pedoman dalam
mengorganisasikan
elemen-elemen grafis untuk dapat menghasilkan desain yang
berkualitas.
Prinsip-prinsip desain tersebut antara lain:
a. Kesatuan
Kesatuan atau unity menekankan pada keselarasan dari
unsur-unsur
yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide
yang
-
48
melandasinya. Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis
yang
mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan
adanya
kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung
sehingga
diperoleh fokus yang dituju. (Kusrianto, 2007 : 35).
b. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar
penempatan
elemen pada suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat
dua
macam keseimbangan dalam prinsip desain yaitu keseimbangan
formal yang digunakan untuk menata letak elemen-elemen grafis
agar
terkesan rapi dan formal, dan keseimbanga