PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Judul Program HANACARAKA ANGKRING N’ COFFE: INOVASI NUANSA SAJIAN LESEHAN MALAM BERTEMAKAN AKSARA JAWA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DALAM BIDANG PANGAN Bidang Kegiatan PKMK Diusulkan oleh: Fredy Sulistyawan (C0210025) 2010 Mochammad Syafii Efendi (C0210041) 2010 Fuad Khoiruddin (C0511017) 2011 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
22
Embed
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAeprints.uns.ac.id/26861/1/C0210025_001027_Hanacaraka_Angkring_… · elemen dalam penyajiannya misalnya, gelas ber-press Aksara Jawa, Gerobak Unik berstiker
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
LESEHAN MALAM BERTEMAKAN AKSARA JAWA SEBAGAI UPAYA
PELESTARIAN BUDAYA DALAM BIDANG PANGAN
Bidang Kegiatan
PKMK
Diusulkan oleh:
Fredy Sulistyawan (C0210025) 2010
Mochammad Syafii Efendi (C0210041) 2010
Fuad Khoiruddin (C0511017) 2011
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ______________________________________ i
HALAMAN PENGESAHAN _________________________________ ii
DAFTAR ISI ______________________________________________ iii
RINGKASAN _____________________________________________ iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang _______________________________ 1
1.2. Perumusan Masalah ___________________________ 1
1.3. Tujuan Kegiatan ______________________________ 2
1.4. Luaran Yang Diharapkan _______________________ 2
1.5. Kegunaan ___________________________________ 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Prospek Usaha “Hanacaraka Angkring n’ Coffe”
____________________________________________ 3
2.2. Keunggulan Usaha “Hanacaraka Angkring n’ Coffe”
____________________________________________ 3
2.3. Pesaing dan Peluang Pasar ______________________ 5
2.4. Analisis Kelayakan Usaha ______________________ 5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1. Tahap Persiapan ______________________________ 7
3.2. Tahap Pemasaran dan Pelaksanaan _______________ 7
3.3. Tahap Evaluasi ______________________________ 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Jadwal Kegiatan ______________________________ 9
4.2. Rancangan Biaya _____________________________ 9
4.3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan
Pembagian Tugas _____________________________ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
iv
RINGKASAN
Budaya adalah segala sesuatu yang tercipta di masa lalu kemudian
diulang sebagai sebuah tradisi oleh generasi sekarang. Aksara Jawa atau yang lebih dikenal dengan nama Hanacaraka merupakan salah satu warisan budaya peninggalan leluhur bangsa Indonesia. Dewasa ini, aksara Jawa seolah
menjadi salah satu warisan budaya yang terlupakan. Anak muda jaman sekarang cenderung lebih antusias untuk mengikuti perkembangan kehidupan
budaya luar negeri. Maka perlulah adanya kemasan pelestarian yang menarik dan unik dari budaya itu agar anak muda kembali tertarik dengan budayanya.
Sudah banyak pelestarian akan Aksara Jawa misalnya dengan dibuat
bentuk kaligrafi, ataupun dilestarikan dalam sebuah lukisan tiga dimensi dan kesemuanya memang dikemas dengan sesuatu yang menarik.
Berkaitan dengan hal tersebut, Tim Pengusul mencoba merintis usaha sebuah inovasi sajian malam berupa angkringan dan coffe shop dengan nuansa aksara Jawa kental di dalamnya. Ini tak lain sebagai pelestarian
Aksara Jawa dalam sebuah konsep usaha kuliner malam yang berbeda dari yang lainnya. Adapun metode yang digunakan dalam menarik konsumen
adalah dengan menggunakan dasar konsep Aksara Jawa melingkupi beberapa elemen dalam penyajiannya misalnya, gelas ber-press Aksara Jawa, Gerobak Unik berstiker Aksara Jawa, ataupun dalam penamaan menu makanan serta
kesemuanya dilengkapi dengan cara membacanya dalam huruf latin sehingga orang awam (khususnya anak muda) semakin tahu dan paham bagaimana
bentuk-bentuk Aksara Jawa itu. Dengan kata lain, sambil menikmati santapan malam, konsumen itupun bisa belajar dan tentunya turut melestarikan budaya. Kata kunci: Aksara Jawa, Hanacaraka, Angkring, Coffe
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Budaya adalah segala sesuatu yang tercipta atau dilakukan oleh
sekumpulan individu disuatu tempat tertentu di masa lalu dan kemudian
melalui waktu hingga sampai di masa selanjutnya. Pemberian itu kemudian
diulang sebagai sebuah tradisi yang sebagian berasal dari warisan masa lalu
oleh generasi sekarang. Jadi artinya budaya akan terus menjadi sebuah
warisan jika masyarakat terus menggunakannya sebagai bagian dari
kehidupan antar mereka.
Aksara Jawa atau yang lebih dikenal dengan nama Hanacaraka
merupakan salah satu dari sekian warisan budaya leluhur bangsa Indonesia.
Dengan seiring perkembangan zaman, Aksara Jawa seolah menjadi salah satu
warisan budaya yang terlupakan. Contohnya saja anak muda jaman sekarang,
mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti
perkembangan kehidupan budaya luar negeri.
Ada kalanya perlu adanya sebentuk usaha pelestarian warisan nenek
moyang tersebut, khususnya Aksara Jawa. Selama ini sudah banyak
pelestarian akan Aksara Jawa misalnya dibuat bentuk kaligrafi, ataupun
dilestarikan dalam sebuah lukisan tiga dimensi dan kesemuanya memang
dikemas dengan sesuatu yang menarik dan unik guna menarik minat kaum
muda.
Atas dasar hal tersebut, melalui program kreativitas mahasiswa inilah
Tim Pengusul mencoba merintis usaha pelestarian Aksara Jawa dengan unik
dan kreatif yaitu, sebuah inovasi sajian malam berupa angkringan dan coffe
shop yang mana dalam konsep usaha tersebut bertemakan aksara Jawa. Ini tak
lain sebagai pelestarian Aksara Jawa dalam sebuah konsep usaha kuliner
malam yang berbeda dari yang lainnya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam program kreativitas
mahasiswa ini adalah:
2
1. Sejauh mana keuntungan bila mengangkat sebuah konsep usaha yang
demikian?
2. Bagaimana peluang usaha kuliner “Hanacaraka Angkring n’ Coffe”
sebagai pelestari Aksara Jawa tersebut di pasaran?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan pembuatan
usaha kuliner malam “Hanacaraka Angkring n’ Coffe” adalah “Menum-
buhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa sendiri sebagai pelaku kegiatan
tersebut serta diharapkan dapat melestarikan budaya Jawa khususnya Aksara
Jawa dalam sebuah konsep usaha yang dikemas dengan nuansa unik dan
kreatif sedemikian rupa.
1.4. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dengan PKM-K ini adalah meraup keuntungan
sebesar-sebesarnya melalui konsep usaha kuliner “Hanacaraka Angkring n’
Coffe” sebagai usaha kreatif mahasiswa dan diharapkan juga luaran dari
kegiatan ini adalah lestarinya budaya Jawa, terkhusus kepada Aksara jawa.
1.5. Kegunaan
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan:
a. Bagi Tim Pelaksana
Suatu kesempatan dan wadah penyalur kreativitas Tim Pengusul
dalam bidang kewirausahaan serta menambah pengetahuan, pengalaman
dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
b. Bagi Masyarakat\
Memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat umum tentunya karena
usaha makanan merupakan sesuatu yang dibutuhkan setiap hari bagi
masyarakat, serta bagi kawula muda sendiri mengenalkan bentuk-bentuk
Aksara Jawa sehingga lebih menyukainya.
3
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Prospek Usaha “Hanacaraka Angkring n’ Coffe”
Angkringan saat ini memang telah menjadi kafe kedua sebagai tempat
nongkrong bebagai komunitas maupun bagi kebanyakan anak muda di daerah
Surakarta. Selain itu, Angkringan biasanya dijadikan ajang tempat berkumpul
bagi anak-anak muda baik dari kalangan mahasiswa maupun orang dewasa
yang sudah bekerja.
Selama ini angkringan terbatas hanya kepada konsep yang biasa-biasa
saja. Konsep terbatas hanya kepada gerobak, tenda, meja dan kursi serta
peralatan penunjang usaha tersebut. Disini Tim Pelaksana mencoba
mengkreasikan inovasi dari sebuah angkringan dengan menggunakan pene-
rapan budaya “Aksara Jawa” dalam konsep usaha. Usaha ini kita namakan
dengan “Hanacaraka Angkring n’ Coffe”. Melalui inovasi yang demikian
kiranya usaha ini mampu mengundang khalayak masyarakat serta dapat
meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.
Berkaitan dengan konsumen, sasaran dari kegiatan perencanaan usaha
ini adalah masyarakat kampus. Adapun menu yang dijual dalam usaha ini
unik dan kreatif, keunikan bisa dilihat dalam kelebihan usaha “Hanacaraka
Angkring n’ Coffe” di bawah ini.
2.2. Keunggulan Usaha “Hanacaraka Angkring n’ Coffe”
Secara umum, menu standart dari angkringan antara lain adalah :
1. Nasi kucing (nasi oseng-oseng, tempe atau nasi sambel teri)
2. Aneka Gorengan (tahu, tempe, pisang, ubi dsb)
3. Sate (sate usus, sate ati, sate daging)
4. Aneka Minuman (teh, kopi, susu, jeruk)
5. Snack (kerupuk, keripik, kacang, dsb)
Sebagai perbedaan, nilai jual pada sajian makanan ataupun minuman
dibanding angkringan lainnya, produk yang ditawarkan kepada konsumen
harus memiliki ciri khas tersendiri pada akhirnya dapat menarik minat para
4
konsumen untuk membeli. Keunggulan produk yang akan kami tawarkan
selain menghidangkan aneka gorengan, beraneka macam sate tusuk, dan
snack adalah inovasi unik dengan membuat penamaan menu makanan utama
dengan memakai variasi menggunakan tambahan kosa-kata aksara inti di
dalam aksara Jawa. Contohnya:
1. Nasi Sambel (Teri/Bandeng) Datasawala
2. Nasi Goreng Padajayanya
3. Mie Rebus/Goreng Magabathanga, dsb
Sementara, minuman yang akan dijual pun beraneka macam serta
menyediakan menu favorit yaitu menggunakan penamaan dalam sandhangan
aksara Jawa sebagai menu utama minuman. Sedangkan minuman lainnya
bersifat penamaan biasa. Misalkan:
1. Es Teh/Teh Wignyan
2. Jeruk/Es Jeruk Taling Tarung
3. Kopi Hitam Pepet, dsb
4. Jahe Wangi Wulu Cakra
Inovasi lain yang akan kami lakukan adalah dari sisi gerobak usaha.
Gerobak yang akan kami gunakan dalam usaha “Hanacaraka Angkring n’
Coffe” ini adalah gerobak angkringan seperti biasanya, hanya inovasi kreatif
yang membedakan adalah dengan desain pengecatan cantik gerobak
menggunakan gambar-gambar kosa-kata dalam aksara Jawa beserta artinya
dalam huruf latin sehingga orang akan terasa mampir disitu sekedar minum
atau makan tetapi dapat membaca dan belajar Aksara Jawa. Hal ini sesuai
dengan tujuan utama dari pembuatan usaha kreatif ini tidak lain adalah
sebagai usaha kreatif dengan tetap melestarikan budaya guna mencerdaskan
bangsa melalui nilai-nilai luhur dalam kebudayaan.
Berikutnya, dari segi penyajian konsep usaha ini menggunakan nuansa
konsep lesehan malam beralaskan tikar dan tentu membedakan dari
angkringan lainnya di daerah Surakarta yang mana hanya menggunakan
bangku dan meja yang menyatu dengan gerobak. Selanjutnya, penyajian
makanan disajikan dengan piring bambu notabene bahwa di angkringan lain
5
dalam penyajiannya hanya dibungkus dengan kertas Koran. Ini akan
menambah daya tarik tersendiri bagi konsumen.
2.3. Pesaing dan Peluang Pasar
Seperti halnya dengan usaha angkringan pada umumnya yang banyak
dijumpai, Hanacaraka Angkring n’ Coffe mempunyai kelebihan dibanding
dengan angkringan lainnya yang ada di wilayah Surakarta karena angkringan
ini memiliki menu yang berbeda dengan angkringan pada umumnya yaitu
penamaan menu dan minuman yang unik, serta ditambah dengan gerobak
usaha yang tak kalah uniknya lain daripada yang lain. Sehingga ini akan
menjadi daya dongkrak penjualan bagi usaha ini bilamana telah mulai masa
pemasaran nantinya.
Berikutnya, peluang usaha “Hanacaraka Angkring n Coffe” sasarannya
adalah para teman sendiri dan mahasiswa lainnya di lingkungan kampus
Universitas Sebelas Maret Surakarta karena mengingat lokasi usaha ini
direncanakan berada di dekat kampus. Tidak hanya itu, bahkan sasaran pun
tertuju juga kepada para masyarakat lainnya entah SD, SMP, SMA ataupun
orang tua sekalipun.
2.4. Analisis Kelayakan Usaha
Pada saat akan memulai usaha baru, hal yang perlu diperhatikan adalah
biaya. Disini biaya dibagi menjadi dua jenis yaitu biaya investasi dan biaya
variabel. Biaya investasi yaitu biaya pertama yang harus dikeluarkan hingga
usaha siap untuk dijalankan. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang
harus dikeluarkan secara rutin setiap periode selama usaha tersebut memiliki
nilai ekonomis.
Skema sederhana penghitungan:
Perhitungan Omzet Penjualan:
Pengunjung harian : 30 orang
Rata-rata belanja per orang : Rp. 10.000,-
Omzet harian makan ditempat : Rp. 300.000 A
6
Omzet penjualan take away (bungkus )
30% dari omzet makan ditempat : Rp. 90.000,- B
Omzet brutto harian (A+B) : Rp. 390.000,-
____________
Omzet bulanan (A+B) x 30 hari : Rp. 11.700.000,-
Pengeluaran bulanan :
Biaya untuk masak & makanan
@200.000 x 30 hari : Rp. 6.000.000,- A
Gaji 2 partner : Rp. 1.200.000,- B
Listrik + uang keamanan : Rp. 350.000,- C
Sewa lokasi : Rp. 300.000,- D
Sewa parkir gerobak : Rp. 60.000,- E
Biaya promosi : Rp. 200.000,- F
___________
Total pengeluaran bulanan (A+B+C+D+E+F) : Rp. 8.110.000,-