perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERANCANGAN ULANG GEROBAK SAMPAH YANG ERGONOMIS (Studi Kasus: UPTD Kecamatan Delanggu) Skripsi \ Oleh : Ferdy Nugroho I1306039 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2011
59
Embed
PERANCANGAN ULANG GEROBAK SAMPAH YANG ERGONOMIS …eprints.uns.ac.id/5846/1/214731711201104301.pdf · 2013-07-18 · tentang sampah ada 4 pekerja dan memiliki 4 gerobak sampah. Distribusi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERANCANGAN ULANG GEROBAK SAMPAH YANG ERGONOMIS (Studi Kasus: UPTD Kecamatan Delanggu)
Skripsi
\
Oleh :
Ferdy Nugroho
I1306039
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah berdasarkan sifatnya ada sampah organik dan anorganik.
Jenis-jenis sampah tersebut ada yang bisa diuraikan kembali dan ada juga yang
tidak bisa terurai yang menjadi ancaman serius terhadap lingkungan. Sebagian
sampah yang tidak dapat teruraikan masih bisa diolah atau didaur ulang karena
memiliki nilai jual misalnya saja plastik, kertas dan pakaian. Tempat pembuangan
akhir sampah sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk. Penyumbang sampah
terbesar adalah dari sampah perumahan misalnya sisa-sisa bahan dan bungkus
makanan. Dengan adanya sampah-sampah ini tentunya kita membutuhkan orang-
orang yang mau membersihkan supaya lingkungan kita menjadi nyaman.
Salah satu lembaga lembaga pemerintah yang mengurusi tentang sampah
adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD). Dengan adanya UPTD ini
diharapkan bisa membuat lingkungan menjadi bersih, tetapi sebenarnya
masyarakat juga dapat membantu UPTD dengan kesadaran kita untuk membuang
sampah pada tempatnya. UPTD ini mempunyai 16 pekerja, yang mengurusi
tentang sampah ada 4 pekerja dan memiliki 4 gerobak sampah.
Distribusi sampah di Kecamatan Delanggu pada tingkat paling rendah yaitu
pada perumahan, yang dilakukan dengan cara mengambil sampah pada setiap tong
sampah rumah yang kemudian di distribusikan ke depo sampah yang telah
tersedia dengan menggunakan gerobak sampah. Aktivitas operator gerobak
sampah ini mulai melakukan pekerjaannya yaitu tahap awal operator
mengumpulkan sampah dari tong-tong sampah yang kecil yang berada di
perumahan di masukkan ke dalam gerobak. Setelah itu pekerja berjalan menuju ke
tempat pembuangan sampah (TPS) untuk menyetorkan sampah tersebut. Setelah
sampai di tempat pembuangan sampah (TPS) sampah yang berada didalam
gerobak sampah diturunkan ke dalam bak sampah yang besar. Jarak yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user I-2
ditempuh operator gerobak sampah sekitar satu kilometer dalam aktivitas ini
membutuhkan waktu 2 jam. Jam kerja operator sampah adalah dua kali dalam
sehari yaitu pada jam 07.00 dan 16.00.
Dengan desain gerobak sampah yang tidak ergonomis terutama di bagian
pegangan gerobak sampah menyebabkan operator gerobak sampah tidak nyaman
dalam bekerja. Pada saat operator menjalankan gerobak sampah posisi operator
membungkuk, karena pegangan gerobak tidak disesuaikan dengan posisi kerja
operator. Dalam posisi kerja yang tidak nyaman tersebut operator merasa sakit di
segmen tubuh bagian punggung, pinggang, lengan, telapak tangan dan kaki.
Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dirancang ulang gerobak sampah
dengan menggunakan pendekatan anthropometri pada dimensi tubuh pengguna.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
pokok permasalahan dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang ulang gerobak
sampah yang ergonomis untuk membantu kenyamanan operator gerobak sampah
dalam bekerja.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu menghasilkan
rancangan gerobak sampah yang ergonomis untuk membantu kenyamanan
operator gerobak sampah dalam bekerja.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Memudahkan operator gerobak sampah dalam melakukan aktivitas
pengangkutan sampah menggunakan gerobak sampah hasil rancangan.
1.5 BATASAN MASALAH
Agar penelitan ini tidak terlalu luas topik pembahasannya maka
diperlukan adanya pembatasan masalah, adapun batasan masalah dari penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user I-3
ini data anthropometri yang digunakan adalah dimensi tubuh karyawan UPTD di
Kecamatan Delanggu yang berjumlah 4 orang.
1.6 ASUMSI – ASUMSI
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas
volume gerobak sampah 1.5 m³ dengan berat sampah 150 kg.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang
diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.
Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab, seperti
dijelaskan pada halaman selanjutnya.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan
sistematika penulisan.
BAB II : STUDI PUSTAKA
Berisi mengenai landasan teori yang mendukung dan terkait langsung
dengan penelitian yang akan dilakukan dari buku, jurnal penelitian,
sumber literatur lain, dan studi terhadap penelitian terdahulu.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang uraian langkah-langkah penelitian yang dilakukan,
selain juga merupakan gambaran kerangka berpikir penulis dalam
melakukan penelitian dari awal sampai penelitian selesai.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang data-data/informasi yang diperlukan dalam
menganalisis permasalahan yang ada serta pengolahan data dengan
menggunakan metode yang telah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user I-4
BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Analisis berisi penjelasan dari output yang didapatkan pada tahapan
pengumpulan dan pengolahan data; interpretasi hasil merupakan
ringkasan singkat dari hasil penelitian.
BAB VI : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pengolahan data dan
analisis yang telah dilakukan serta rekomendasi yang diberikan untuk
perbaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam
penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta
menganalisa permasalahan yang ada.
2.1 Gambaran Umum UPTD Cabang Kecamatan Delanggu
UPTD cabang kecamatan delanggu merupakan badan milik pemerintah
dalam bidang pekerjaan umum yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi masyarakat. Upaya peningkatan kesejahteraan tersebut berupa peningkatan
kebersihan perkotaan dan infrastruktur jalan. Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor KEP/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis
Kelayakan Transportasi dan Kebersihan Jalan Dalam Penyelenggaraan Pelayanan
Publik. UPTD cabang kecamatan delanggu beralamatkan di Gatak Delanggu
Klaten.
2.1.1 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi UPTD ini adalah :
a. Visi
Terwujudnya sarana dan prasarana kota dan lingkungan permukiman yang
berkualitas untuk pertumbuhan dan perkembangan kota yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
b. Misi
• Meningkatkan kualitas perencanan teknis di bidang permukiman dan
prasarana wilayah kualitas perencanaan dan pengawasan teknis dalam
Pada saat mengambil pegangan gerobak sampah operator kurang nyaman, karena jarak antar pegangan gerobak terlalu lebar dan posisinya yang rendah mengakibatkan rasa sakit pada segmen tubuh bagian lengan, punggung, pinggang dan kaki.
2
2
Pada saat mengambil posisi berdiri, operator kurang nyaman terhadap genggaman gerobak sampah, karena diameter genggaman yang besar mengakibatkan sakit pada segmen tubuh bagian telapak tangan.
3
3
Pada saat menuangkan tong ke dalam bak, operator kesulitan karena tinggi gerobak sampah terlalu tinggi mengakibatkan sakit pada segmen tubuh bagian lengan.
3
4
Pada saat melakukan proses aktivitas jalan, operator kurang nyaman terhadap pegangan gerobak sampah yang terlalu rendah mengakibatkan sakit pada segmen tubuh bagian punggung, pinggang, lengan dan kaki.
4
Tabel 4.2 menunjukkan hasil rekapitulasi data keluhan yang dialami
operator gerobak sampah ketika melakukan aktivitas jalan, dimana diperoleh hasil
tingkat keluhan terbesar pada segmen tubuh bagian punggung, pinggang, lengan
dan kaki terjadi ketika proses aktivitas jalan berlangsung karena operator harus
menyesuikan dengan dimensi pegangan gerobak sampah yang terlalu rendah,
sehingga menyebabkan kondisi tubuh tidak stabil. Selain itu wawancara juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-6
dilakukan untuk mengetahui keinginan operator gerobak sampah tentang adanya
perancangan gerobak sampah yang baru. Hasil wawancara mengenai keinginan
untuk perancangan gerobak sampah yang baru dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut
4 Tinggi Bahu Berdiri tbb 134.25 2.98 129.33 134.25 139.16
4.3 Perancangan Gerobak Sampah
Perancangan gerobak sampah yang baru ditentukan berdasarkan data
anthropometri operator gerobak sampah dan perhitungan persentil yang telah
dilakukan. Pada tahap ini dilakukan penentuan ukuran gerobak sampah yang baru.
Penentuan dimensi ukuran dilakukan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-10
1. Tinggi pegangan gerobak sampah
Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan tinggi gerobak
sampah adalah tinggi siku berdiri (tsb) dengan persentil ke-95. Penggunaan
persentil 95 dimaksudkan agar tinggi pegangan gerobak sampah tersebut dapat
mengakomodasi operator yang memiliki tinggi siku yang lebih tinggi.
Perhitungan tinggi alat bantu yang baru, sebagai berikut:
Tinggi pegangan gerobak sampah = tsb (P95)
= 108.16 cm
dengan;
tsb = tinggi siku berdiri
P95 = persentil 95
Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh tinggi pegangan
gerobak sampah hasil rancangan sebesar 108.16 cm ~ 108 cm.
2. Lebar pegangan gerobak sampah
Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan lebar pegangan
gerobak sampah adalah lebar bahu (lb) dengan persentil ke-95. Penggunaan
persentil 95 dimaksudkan agar operator yang memiliki lebar bahu lebih besar
memiliki ruang yang cukup ketika memegang pegangan gerobak sampah.
Perhitungan lebar pegangan gerobak sampah, sebagai berikut:
lebar pegangan gerobak sampah = lb (P95)
= 50 cm
dengan;
lb = lebar bahu
P95 = persentil 95
Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh lebar pegangan
gerobak sampah hasil rancangan sebesar 50 cm.
3. Diameter pegangan gerobak sampah
Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan diameter
pegangan gerobak sampah adalah diameter lingkar genggam (dlg) dengan
persentil ke-95. Penggunaan persentil 95 dimaksudkan agar operator bisa
memaksimalkan tekanan jari-jari dalam menggenggam pegangan gerobak
tersebut, karena semakin besar diameter lingkar genggam maka semakin tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-11
kekuatan tekanan jari-jari operator. Perhitungan diameter pegangan gerobak
sampah, sebagai berikut:
Diameter pegangan gerobak sampah = dlg (P95)
= 4.58 cm
dengan;
dlg = diameter lingkar genggam
P95 = persentil 95
Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh diameter pegangan
gerobak sampah hasil rancangan sebesar 4.58 cm ~ 4.5cm.
4. Tinggi bak gerobak sampah
Data anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan tinggi bak
gerobak sampah adalah tinggi bahu berdiri (tbb) dengan persentil ke-5.
Penggunaan persentil 5 dimaksudkan agar operator yang bertubuh pendek bisa
menuangkan sampah ke dalam bak gerobak sampah dengan nyaman.
Perhitungan tinggi bak gerobak sampah, sebagai berikut:
lebar pegangan gerobak sampah = tbb (P5)
= 129.33 cm
dengan;
tbb = tinggi bahu berdiri
P5 = persentil 5
Setelah pembulatan hasil perhitungan di atas, diperoleh tinggi bak gerobak
sampah hasil rancangan sebesar 129.33 cm ~ 129cm.
Gambar rancangan detail gerobak sampah, dapat dijelaskan melalui
gambar berikut.
Gambar 4.3 Tampak samping gerobak sampah (2d)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-12
Gambar 4.4 Tampak atas rangka gerobak sampah (2d)
Gambar 4.5 Tampak samping roda gerobak sampah (2d)
Gambar 4.6 Tampak depan roda gerobak sampah (2d)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-13
Gambar 4.7 Tutup gerobak sampah (2d)
Ukuran rancangan gerobak sampah ditentukan dengan pertimbangan
beberapa faktor, seperti data anthropometri pekerja serta persentil yang
digunakan. Gambar rancangan hasil perhitungan dijelaskan melalui gambar 4.8
sebagai berikut.
Gambar 4.8 Rancangan gerobak sampah (3d)
Bagian gerobak sampah dibuat dengan spesifikasi ukuran sebagai berikut:
Tinggi pegangan 108 cm.
Jarak pegangan dengan bak 80 cm.
Diameter genggaman tangan 45 mm.
Lebar pegangan 50 cm.
Panjang bak 150 cm.
Lebar bak 100 cm.
Tinggi bak gerobak 129 cm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-14
4.3.1 Bill of Material Rancangan Gerobak Sampah
Material penyusun produk gerobak sampah (bill of material) terdapat
beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut dirangkai menjadi satu
sehingga menjadi sebuah alat yang dapat dioperasikan. Gambar bill of material
rancangan gerobak sampah adalah sebagai berikut.
Gambar 4.9 Bill of material rancangan gerobak sampah
Berdasarkan gambar 4.9 dapat dijelaskan dari masing-masing komponen
penyusun produk beserta fungsinya, yaitu:
1. Gerobak sampah, merupakan gabungan dari beberapa komponen penyusun
yang berfungsi untuk membantu pekerjaan operator dalam melakukan
aktivitas.
2. Rangka dasar, merupakan gabungan rangka besi dengan proses pengelasan
yang berfungsi sebagai penyangga.
3. Bak gerobak, berfungsi sebagai tempat penampungan sampah. Terdiri dari
plat besi sebagai alas dan kawat strimin sebagai dinding gerobak sampah.
4. Sistem penggerak, berfungsi untuk menjalankan gerobak sampah. Dimana
terdiri dari as dan roda gerobak sampah.
4.3.2 Perhitungan Teknik
Perhitungan teknik gerobak sampah tersebut diperlukan untuk mengetahui
beban pada gerobak sebagai verifikasi desain.
1. Mencari beban yang bertumpu pada gerobak sampah
Gerobak Sampah
BakRangka Sistem Gerak
Besi Las Plat Besi Kawat Strimin Roda As
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-15
Bagian tempat yang bersentuhan langsung dengan beban adalah bagian as
roda dan bagian tengah kerangka utama. Bagian as roda adalah tempat
bertumpunya beban gerobak sampah dan permukaan alas ban yang dalam
perhitungan disebut beban gerobak sampah (Ftk) dan beban pada bak gerobak
sampah (Fls) . Bagian tengah kerangka utama adalah tempat bertumpunya beban
gerobak sampah (Fls).
Beban-beban yang bersentuhan langsung dengan gerobak sampah diukur
dengan menggunakan perhitungan volume bak gerobak sampah. Dari perhitungan
itu didapatkan berat gerobak sampah maksimum adalah 150 kg. Hasil persentase
beban dapat dilihat pada tabel 4.10
Gambar 4.10 Kondisi pembebanan pada rancangan gerobak sampah a. Berat gerobak = berat maksimum gerobak
= 150 kg
Ftk = massa x g
= 150 kg x 9.81 m/s2 = 1471.5 N
b. Berat tumpuan = berat tumpuan maksimum x g 2
Fls = 150 kg x 9.81 m/s2
2 = 735.75 N
2. Gaya pada tumpuan
Bagian as kedua roda gerobak sampah merupakan tumpuan dari beban
gerobak (Ftk). Dan gaya ke atas pada saat operator mengangkat gerobak adalah FA.
Penggambaran beban secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.11
FIS
Ft
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-16
Gambar 4.11 Kondisi pengangkatan pada rancangan gerobak sampah
Gaya-gaya reaksi tumpuan gerobak smpah saat diangkat dapat dihitung dengan
menerapkan persamaan kesetimbangan ∑ M= 0, dan O = FA x l2 + m x g x l1
• ∑ M = 0
O = FA x l2 + m x g x l1
l1 = 500 x sm α
= 500 x 2/5 = 200 N l2 = 750 + 800 cos α = 1550 cos α = 775 N • FA = -m x g x 200
775 = -210 kg x 9.81 m/s2 x 200 N 775 N = 531.09 N • O = 531.09 x 775 N + 210 kg x 9.81 m/s2 x 200 N
= 412.01 N 4.4 Penentuan Spesifikasi
Spesifikasi produk ditentukan berdasarkan komponen-komponen yang
digunakan dalam perancangan gerobak sampah. Komponen ditentukan
berdasarkan pengetahuan peneliti tentang material ataupun peralatan, komponen,
selain itu juga melakukan konsultasi dengan pakar dalam penentuan komponen
tersebut. Komponen yang digunakan dalam penentuan perancangan gerobak
sampah meliputi:
FA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-17
1. Pipa Besi
Pipa besi dipilih karena selain mampu menahan beban gerobak sampah
juga ringan dalam penggunaannya. Untuk itulah pipa besi dijadikan
sebagai rangka dalam pembuatan pegangan gerobak sampah tersebut.
Gambar 4.12 Pipa Besi
2. Besi Siku
Besi siku dipilih untuk pembuatan rangka pada bak gerobak sampah.
Bahan ini lebih cocok dan praktis digunakan dalam pembuatan model-
model persegi dan lebih irit dalam pengelasannya.
Gambar 4.13 Besi Siku
3. Roda Gerobak
Pada penopang gerobak sampah ini memilih roda dengan jeruji banyak,
supaya tahan terhadap beban berat. Dan diameter roda tersebut 54 cm
supaya pada saat berjalan roda bisa sesuai dengan keseimbangan bak
gerobak sampah.
Gambar 4.14 Roda Gerobak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-18
4. Kawat Strimin
Kawat strimin ini mempunyai diameter 20 mm. pada bagian dinding bak
gerobak sampah digunakan kawat ini supaya air yang menempel pada
sampah bisa keluar melalui celah-celah kecil tersebut.
Gambar 4.15 Kawat Strimin
5. Plat Besi
Plat besi ini dipilih sebagai lantai dasar bak gerobak sampah. Karena plat
ini sangat kuat menahan beban dan tahan lama tidak cepat rusak.
Gambar 4.16 Plat besi
4.6 Penentuan Estimasi Biaya Gerobak Sampah
Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk perancangan gerobak sampah tersebut.
Tabel 4.6 Estimasi Biaya Material
No Bahan Ukuran Kebutuhan Satuan Biaya (Rp)
1 Pipa besi Ө 4.5 mm P 3 m 1 lonjor 160000
2 Besi siku P 6 m 5 lonjor 370000
3 Plat besi P 2 m l 2 m 1 lembar 350000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-19
Tabel 4.6 Estimasi Biaya Material (lanjutan)
Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian material adalah sebesar Rp 1.270.000,00
Biaya non material terdiri dari biaya tenaga kerja (termasuk biaya proses
permesinan) dan biaya ide, dan transportasi. Besarnya biaya non material yang
dikeluarkan adalah sebagi berikut.
Tabel 4.7 Estimasi Biaya Non Material
NO. Biaya non material Pengeluaran biaya (Rp) 1 Biaya tenaga kerja 3750002 Biaya ide & design 500003 Biaya transportasi 20000
TOTAL BIAYA 445000 Berdasarkan estimasi biaya yang dilakukan terhadap pembuatan gerobak
sampah, dilakukan perhitungan tenaga kerja sebagai berikut:
1. Upah pekerja per hari = Rp 25.000,00
2. Lama proses kerja per gerobak = 5 hari
3. Jumlah pekerja per gerobak = 3 pekerja
4. Perhitungan:
Biaya tenaga kerja = upah tenaga kerja per hari x jumlah pekerja x lama
pengerjaan
= Rp 25000,00 x 3 x 5
= Rp 375.000,00
Besarnya biaya non material yang diperlukan dalam pembuatan gerobak
sampah hasil rancangan adalah sebesar Rp 445.000,00. Jadi total biaya
keseluruhan yang dikeluarkan untuk membuat gerobak sampah adalah sebesar Rp
1.715.000,00.
No Bahan Ukuran Kebutuhan Satuan Biaya (Rp)
4 Kawat srimin Ө 20 mm 1 x 1 m 5 lembar 110000
5 Roda komplit Ө 54 cm 2 buah 250000 6 Cat 1 kaleng 30000
Total 1270000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-1
BAB V
ANALISIS
Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap hasil penelitian yang telah
dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis tersebut akan diuraikan
dalam sub bab di bawah ini.
5.1 Analisis Hasil Penelitian
Analisis hasil penelitian yang dilakukan adalah analisis terhadap rancangan
alat, analisis kekuatan rangka dan biaya, analisis kondisi gerobak sampah hasil
rancangan, serta analisis aktivitas penggunaan gerobak sampah hasil rancangan.
Analisis secara lebih jelas dijelaskan, sebagai berikut:
5.1.1 Analisis Rancangan Alat
Dalam proses pembuatan produk, terjadi beberapa perubahan spesifikasi
bahan dan ukuran dari produk sebelumnya. Produk yang sudah ada sebelumnya
yaitu gerobak sampah yang ada sebelumnya terbuat dari bahan kayu, yang
memiliki ukuran tinggi gerobak sampah 142 cm, tinggi pegangan 55 cm, lebar
pegangan 100 cm dan diameter lingkar genggam 7,5 cm.
Perubahan yang terjadi pada gerobak sampah yang ada sebelumnya
menjadi gerobak sampah hasil rancangan yang baru adalah pada pegangan
gerobak sampah terbuat dari pipa besi yang memiliki tinggi 108 cm, lebar 50 cm
dan diameter 4.5 cm dengan ketebalan 1,2 mm. Pada bak gerobak sampah terdiri
dari tiga bahan yaitu besi siku sebagai rangka yang mempunyai ukuran 4 x 4 cm
dengan ketebalan 2 mm, kawat strimin sebagai dinding mempunyai ukuran
diameter 2 mm, plat besi sebagai alas bak gerobak mempunyai ukuran 100 x 150
cm dengan ketebalan 2 mm dan tinggi bak gerobak sampah 129 cm. pada ban
gerobak sampah mempunyai ukuran diameter ban 54 cm dan tebal felek 8 cm.
Hasil produk rancangan gerobak sampah yang baru ini memiliki beberapa
kelebihan diantaranya:
a. Pengguna nyaman memakai,Desain yang ada disesuaikan dengan ukuran
data anthropometri operator gerobak sampah yang ada di UPTD delanggu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-2
sehingga memberi rasa nyaman operator gerobak sampah saat
menggunakannya.
b. Mengurangi keluhan dan resiko pada pemakai,
Desain yang ada dibuat untuk mengurangi keluhan dan resiko yang ada
sebelumnya. Keluhan yang timbul ialah adanya rasa kurang nyaman
terhadap gerobak sampah yang ada sebelumnya pada saat operator
melakukan aktivitas beresiko bagian punggung, pinggang, lengandan kaki,
karena pegangan gerobak sampah terlalu randah.
5.1.2 Analisis Perhitungan Kekuatan Rangka dan Penentuan Biaya
Rangka utama gerobak sampah yang baru ini terbuat dari pipa besi, besi
siku dan plat besi, yang mempunyai ukuran pipa besi diameter 4,5 cm tebal 1,2
mm, besi siku 4 x 4 cm tebal 2 mm, dan plat besi 100 x 150 cm tebal 2 mm. Untuk
mengetahui apakah rangka besi yang di pakai dalam perancangan gerobak sampah
tersebut aman untuk menahan beban yang di terima gerobak, dilakukan
perhitungan terhadap beban yang bertumpu pada gerobak sampah. Berdasarkan
perhitungan pada bab sebelumnya diperoleh hasil bahwa beban tumpuan
maksimum yang ditopang oleh gerobak sampah tersebut untuk keseluruhan
sebesar 200 N, gaya yang bekerja pada saat mengankat gerobak mempunyai nilai
sebesar 412,01 N, gaya yang bekerja pada saat gerobak berjalan maju mempunyai
nilai sebesar 531,09 N, gaya yang bekerja pada rangka sama dengan gaya yang
diterima oleh gaya grafitasi bumi yang di terima gerobak sebesar 1143 N, maka
kerangka produk dianggap aman.
Biaya pembuatan rancangan gerobak sampah yang baru terdiri dari biaya
material dan biaya non material. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian material adalah sebesar Rp 1.270.000,00 dengan rincian yang disajikan
pada tabel 4.6. Biaya tersebut belum termasuk biaya non material yang terdiri dari
biaya tenaga kerja (termasuk biaya proses permesinan), biaya ide, dan biaya
transportasi. Besarnya biaya non material yang dikeluarkan adalah sebesar Rp
445.000,00. Jadi total biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk membuat
gerobak sampah sebesar Rp 1.715.000,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-3
5.1.3 Analisis Kondisi Dan Hasil Rancangan Gerobak Sampah
Dari hasil perancangan ulang yang diwujudkan dalam bentuk gambar,
desain rancangan tersebut akan didapatkan kondisi gerobak sampah hasil
rancangan. Tabel 5.1 menggambarkan analisis kondisi gerobak sampah setelah
dilakukan perancangan.
Tabel 5.1 Analisis Kondisi Gerobak Sampah Hasil Rancangan
Keterangan Gambar gerobak sampah Posisi pegangan gerobak sampah
tingginya sejajar dengan tinggi siku
berdiri operator sehingga memudahkan
operator dalam mendorong gerobak
sampah dengan nyaman
Pada bak gerobak sampah terdiri dari tiga
bahan yaitu besi siku sebagai rangka yang
mempunyai ukuran 4 x 4 cm dengan
ketebalan 2 mm, kawat strimin sebagai
dinding mempunyai ukuran diameter 2
mm dan plat besi sebagai alas bak gerobak
mempunyai ukuran 100 x 150 cm dengan
ketebalan 2 mm
Pegangan gerobak terbuat dari pipa besi memiliki tinggi sesuai
dengan tinggi siku operator
Bahan terbuat dari plat besi, besi siku dan kawat
strimin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-4
Tabel 5.1 Analisis Kondisi Gerobak Sampah Hasil Rancangan (lanjutan)
Keterangan Gambar gerobak sampah Tinggi bak gerobak sampah sesuai dengan
tinggi bahu operator supaya operator
merasa nyaman saat menuangkan sampah
ke dalam gerobak sampah tersebut
5.1.4 Analisis Proses Penggunaan Gerobak Sampah Hasil Rancangan
Proses penggunaan gerobak sampah hasil rancangan yang memberi
kenyamanannya dalam aktifitas penagnkutan sampah mengunakan gerobak
sampah hasil rancangan dibandingkan dengan gerobak sampah awal, karena pada
gerobak sampah hasil rancangan sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh
operator gerobak sampah. Analisa penggunaan gerobak sampah hasil rancangan
ditujunkkan pada tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5.2 Proses Penggunaan Gerobak Sampah Hasil Rancangan
No. Proses Penggunaan Gambar Proses Penggunaan
1
Proses pengambilan gerobak sampah ANALISA Dengan proses seperti ini operator tidak perlu membungkuk saat mengambil gerobak sampah.
2
Proses berdiri memegang gerobak sampah ANALISA Dengan proses seperti maka operator merasa nyaman memegang pegangan gerobak sampah yang berdiameter 4,5 cm
Tinggi bak gerobak sesuai dengan tinggi
bahu operator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-5
Tabel 5.2 Proses Penggunaan Gerobak Sampah Hasil Rancangan
(lanjutan)
No. Proses Penggunaan Gambar Proses Penggunaan
3
Proses berjalan mendorong gerobak sampah ANALISA Dari gambar terlihat bahwa operator mendorong dengan nyaman karena posisi tangan yang sesuai dengan tinggi pegangan gerobak sampah, sehingga operator tidak membungkuk
4
Proses membuka tutup gerobak sampah ANALISA Dengan proses seperti ini operator membuka tutup gerobak sampah dengan menarik ke atas
5
Proses penumpahan sampah dari gerobak sampah ANALISA Dengan proses seperti ini operator menjungkitkan gerobak sampah ke belakang dengan posisi tubuh tidak membungkuk
6
Proses penuangan sampah sampah ke dalam gerobak ANALISA Dari gambar terlihat bahwa operator menuangkan sampah dengan nyaman karena tinggi bak sesuai dengan tinggi bahu operator
5.2 Analisis Posisi Kerja Awal
Postur tubuh kerja awal yang dilakukan oleh operator gerobak sampah saat
melakukan aktivitas melibatkan posisi segmen tubuh yang kurang baik. Pada saat
mengambil gerobak sampah sikap kerja pada segmen tubuh bagian kaki menekuk,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-6
lengan ke bawah, telapak tangan menggenggam dan punggung membungkuk. Hal ini
mengakibatkan keluhan pada segmen tubuh bagian kaki, lengan, pergelangan tangan,
pingang dan punggung.
Pada saat operator mengambil gerobak dalam posisi berdiri sikap kerja pada
segmen tubuh bagian punggung membungkuk , telapak tangan menggenggam dan lengan
merenggang. Ketidaknyamanan pada segmen tubuh bagian punggung, pergelangan
tangan dan lengan mengakibatkan kedua tangan tidak stabil dalam menahan beban
gerobak sampah tersebut.
Pada saat operator menjalankan gerobak sampah sikap kerja pada segmen tubuh
bagian kepala merunduk, punggung membungkuk, lengan menahan beban dan kaki
menekuk berjalan maju. Hal ini mengakibatkan keluhan pada segmen tubuh bagian
kepala, leher, punggung, pinggang lengan dan kaki.
5.3 Analisis Posisi Kerja Baru
Analisis posisi postur tubuh operator baru yaitu analisis posisi postur
tubuh kerja saat operator melakukan aktivitas menggunakan gerobak sampah
yang baru. Posisi postur tubuh operator pada saat menggunakan gerobak sampah
rancangan dapat disesuaikan dengan kenyamanan operator karena sifat alat
diposisikan sesuai kebutuhan. Analisis posisi postur tubuh operator pada
penggunaan gerobak sampah yang baru dilakukan dengan mengaplikasikan alat
baru terlebih dahulu kemudian membagi pekerjaan yang dilakukan operator.
Gerakan yang dihasilkan oleh aktivitas dengan menggunakan alat baru
dikelompokan menjadi 3 fase gerakan yakni fase gerakan pengambilan gerobak
sampah, posisi berdiri dan proses mendorong gerobak sampah.
Berdasarkan analisis yang dihasilkan diperoleh hasil bahwa posisi postur
tubuh pekerja operator saat melakukan aktivitas dengan menggunakan gerobak
sampah yang dirancang dapat mengurangi resiko keluhan rasa nyeri dibeberapa
segmen tubuh karena rancangan alat merubah posisi postur tubuh pekerja yang
semula membungkuk menjadi tegak berdiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-7
Tabel 5.3 Perbandingan Posisi Tubuh Awal dan Baru
No Posisi postur tubuh kerja awal Posisi postur tubuh kerja baru
1
2
3
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-1
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan berdasarkan analisis yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya serta saran pengembangan penelitian selanjutnya.
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Gerobak sampah yang digunakan di UPTD Delanggu masih menimbulkan
keluhan ketidaknyamanan dalam bekerja antara lain, jarak antar pegangan
gerobak sampah yang lebar, diameter genggaman gerobak sampah yang
terlalu besar, tinggi pegangan gerobak sampah yang terlalu tinggi dan tinggi
bak gerobak sampah yang tidak sesuai dengan postur tubuh operator.
2. Berdasarkan data anthropometri, dimensi pegangan gerobak sampah hasil
rancangan terbuat dari pipa besi yang memiliki tinggi 108 cm, lebar 50 cm dan
diameter 4.5 cm dengan ketebalan 1,2 mm. Bak gerobak sampah hasil
rancangan terdiri dari tiga bahan yaitu besi siku sebagai rangka yang
mempunyai ukuran 4 x 4 cm dengan ketebalan 2 mm, kawat strimin sebagai
dinding mempunyai ukuran diameter 2 mm, plat besi sebagai alas bak gerobak
mempunyai ukuran 100 x 150 cm dengan ketebalan 2 mm dan tinggi bak
gerobak sampah 129 cm. pada ban gerobak sampah mempunyai ukuran
diameter ban 54 cm dan tebal felek 8 cm.
6.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk langkah pengembangan atau penelitian
selanjutnya yaitu:
1. Perancangan gerobak sampah untuk penelitian selanjutnya disarankan
dirancang dengan menggunakan mesin kendaraan bermotor untuk
meringankan beban pekerja.
2. Perlu dilakukan pengambilan sample pekerja yang lebih banyak agar data