BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di
Indonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun
pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum mempunyai
alat pantau yang dapat memberikan data yang cepat sehingga pimpinan
dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah
kerjanya. PWS dimulai dengan program Imunisasi yang dalam
perjalanannya, berkembang menjadi PWS-PWS lain seperti
PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS Gizi.
Pelaksaanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan
tercapainya Universal Child Immunization (UCI) di Indonesia pada
tahun 1990, dengan dicapainya cakupan program iminisasi, terjadi
penuruna AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan PWS dengan
indicator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun
cakupan pelayanan KIA meningkat, karena adanya factor-faktor lain
sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi, pendidikan, social budaya,
dsb). Dengan demikian maka PWS KIA perlu dikembangkan dengan
memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran data.
Tingkat kesehatan seseorang pada hakekatnya dipengaruhi oleh
status/keadaan gizi terutama awal masa kehidupan yang dikenal
sebagai masa balita. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan salah
satu kegiatan program perbaikan gizi yang berupaya pada pencegahan
gangguan gizi dan peningkatan keadaan gizi anak balita. Upaya
pemantauan pertumbuhan balita dapat dilakukan di puskesmas dan
posyandu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tenaga
pelaksana dan sarana dalam pemantauan pertumbuhan balita di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Penelitian
ini dilakukan terhadap 50 orang kader di Posyandu wilayah kerja
Puskesmas Taman Bacaan Palembang. jenis penelitian ini adalah
survey deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan
kuesioner dan observasi check list.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader melakukan pemantauan
pertumbuhan balita di posyandu dengan kurang baik dan sebagian
besar kader tersebut berumur 40 tahun, berpendidikan sedang yaitu
tamat SMP dan SMA, pengetahuan kurang, menjadi kader kurang dari 5
tahun, belum pernah mengikuti pelatihan, dan memanfaatkan sarana
yang ada di posyandu dengan kurang baik. Petugas puskesmas perlu
melakukan pelatihan yang berkala bagi kader terutama kader yang
baru, pembinaan secara rutin dan evaluasi kinerja kader posyandu
guna menjaga mutu pelayanan posyandu. 1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum penyusunan profil puskesmas taman bacaan tahun 2012
bertujuan untuk memberikan gambaran status kesehatan masyarakat dan
lingkungan di wilayah kecamatan SU II, dengan sudut pandang
program-program yang dilaksanakan di puskesmas taman bacaan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.Mengetahui gambaran puskesmas taman bacaan secara umum.
2. Mengetahui hasil program yang telah dicapai.
3. Mengetahui kekurangan dan kelemahan puskesmas taman bacaan
sehingga dapat dianalisis dan dicarikan pemecahannya.
4. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai
pelayanan kesehatan yang prima.
1.3 MANFAAT
Penyusunan program puskesmastaman bacaan tahun 2012 ini
diharapkan akan menjadi bahan masukan bagi puskesmas taman bacaan
itu sendiri dalam penyusunan rencana kerja di tahun yang akan
datang. Profil puskesmas taman bacaan ini juga diharapkan dapat
menjadi bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang dalam
penyusunan rencana strategis yang akan datang dan dasar pembinaan
puskesmas taman bacaan dan puskesmas lainnya. Disamping itu
penyusunan profil puskesmas taman bacaan ini diharapkan akan
memberikan informasi kesehatan bagi intansi lain yang membutuhkan,
baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas.BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG3.1 Gambaran Umum
Puskesmas Taman Bacaan
1. Sejarah puskesmas taman bacaan.Puskesmas Taman Bacaan
terletak di Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di kelurahan Tangga
Takat. Puskesmas ini terletak di pinggir Sungai Musi sehingga
masyarakat yang memerlukannya mudah untuk menjangkaunya. Puskesmas
Taman Bacaan dahulunya adalah sebuah Puskesmas Pembantu yang
merupakan cabang Puskesmas Ld. Plaju, Puskesmas ini cukup ramai
dikunjungi oleh masyarakat yang membutuhkannya. Dengan semakin
ramainya pengunjung dan semakin luasnya kebutuhan kesehatan
masyarakat sekitar Puskesmas maka Puskesmas ini dikembangkan
menjadi sebuah Puskesmas induk yang dikelola oleh Dinas Kesehatan
Kota Palembang, Sehingga semenjak tanggal 2 Mei 1987, Puskesmas
Pembantu16 Ulu cabang Puskesmas Ld Plaju ini diserahkan
pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Kota Palembang yang
pelaksanaannya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Palembang
yang diberi nama Puskesmas 16 Ulu. Oleh karenanya sejak saat itu
dalam pelaksanaan kegiatannya Puskesmas selalu dalam pengawasan
Dinas Kesehatan Kota Palembang.Berdasarkan SK Walikota Palembang
tertanggal 1 April 1997, nama Puskesmas 16 Ulu diganti menjadi
PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG dengan wilayah kerja meliputi
kelurahan Tangga Takat, 16 Ulu dan Sentosa .Kecamatan Seberang Ulu
II Kota Palembang Puskesmas .
2. Letak Geografis dan Luas Wilayah Puskesmas Taman Bacaan
Puskesmas Taman Bacaan terletak di Jl. KHA. Azhari Kelurahan
Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II. Letak Puskesmas ini
tepatnya dilorong Taman Bacaan dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Wilayah kerjanya meliputi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Tangga Takat,
16 Ulu dan Kelurahan Sentosa, dengan luas wilayah kerjanya 987
Ha.
Tabel 3.1.Luas Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan Tahun
2012No.Nama KelurahanLuas Wilayah
1Kelurahan Tangga takat275 Ha
2Kelurahan 16 Ulu475 Ha
3Kelurahan Sentosa237 Ha
Total 987 Ha
Sumber: Data Dasar Pelayanan Kesehatan Dasar
di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012
Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan ini berbatasan dengan:
Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Musi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan 8 Ulu
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan 14 Ulu
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Plaju Ulu
Kondisi geografi wilayah kerjanya terdiri dari dataran rendah
dan rawa-rawa.
3. Wilayah Administrasi Puskesmas Taman Bacaan
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera
Selatan nomor: 783/SK/III/1995 tanggal 2 Okteber 1995 tentang
Pemekaran Kelurahan dalam Kota Palembang dan berdasarkan Peraturan
Daerah No. 20 Tahun 2007 yang di Undangkan tanggal 23 Juli 2007
dalam Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2007 tentang pemekaran
atau pemecahan Kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota
Palembang.
Tabel 3.2.Jumlah Kelurahan, RW, dan RT Menurut Kelurahan
di Wilayah Kerja Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012
No KelurahanRWRT
123TANGGA TAKAT
16 ULU
SENTOSA101512386646
Jumlah3 Kelurahan37 RW150 RT
Sumber: Data Dasar Pelayanan Kesehatan Dasar
di Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012
4. Keadaan Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan meliputi Kelurahan Tangga
Takat, 16 Ulu, dan Kelurahan sentosa dengan jumlah penduduk 53.416
jiwa.Tabel 2. Peta Demografi di Wilayah Kerja Taman
BacaanNOJumlahKelurahanjumlah
Tangga takat16 ulusentosa
1Jumlah Penduduk15.97823.02814.41053.416
2Jumlah KK2.15319.3623.27824.793
3Jumlah KK Gakin1.6321.9361.3444.912
4Jumlah ibu hamil3555113201.286
5Jumlah ibu bersalin3404883061.134
6Jumlah ibu menyusui3404883061.134
7Jumlah Bayi3054372741.016
8Jumlah Balita238341213792
9Jumlah Lansia1.1821.7051.0673.954
10Jumlah RT/RW38/1066/1546/12150/37
11Jumlah Rumah2.15319.3623.27824.793
12Jumlah Posyandu139527
13Jumlah posyandu lansia3418
14Jumlah kader664022128
15Jumlah SD/MI4/15/24/113/4
16Jumlah SMP/MTS0/05/00/05/0
17Jumlah SMU/MA0/04/00/04/0
18Jumlah Akademi1--1
19Jumlah TTu363934109
20Jumlah TPM31211466
21Jumlah Tps3216
3.2 Visi, Misi, Motto, dan Nilai Puskesmas Taman Bacaan
VISI
Tercapainya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan
sehat yang optimal dengan bertumpu pada pelayanan yang prima dan
pemberdayaan masyarakat
MISI Meningkatkan kemitraan pada semua pihak.
Meningkatkan profesionalitas, provider dan pemberdayaan
masyarakat
Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang bermutu
prima.
Meningkatkan standar pelayanan kesehatan.
Disiplin
MOTTO
Bersikaplah ramah tamah dan tersenyum pada semua pelangganNilai
Puskesmas Taman Bacaan
BARI PRIMA3.3 Ketenagaan Puskesmas Taman BacaanUntuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan sehari-harinya, Puskesmas Taman Bacaan
dipimpin oleh seorang Pimpinan Puskesmas yang sejak 2009 dijabat
oleh drg. Erminda yang dibantu oleh 1 orang dokter umum, 2 orang
perawat ahli madya, 3 orang perawat, 2 orang perawat gigi, 7 orang
bidan, 1 orang asisten apoteker, 1 orang sanitarian, 1 orang
petugas gizi, 1orang analis kesehatan, 1 orang honorer, dan 1 orang
pekarya, 1 orang penjaga malam, dan 1 orang CSO.
Sesuai dengan komitmen yang telah disepakati bersama antara
pimpinan dan seluruh staf Puskesmas Taman Bacaan maka diadakan
jadwal pembelajaran dan pelatihan baik di dalam maupun di luar
Puskesmas Taman Bacaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan keterampilan sumber daya manusia yang ada di Puskesmas
Taman Bacaan.Tabel 3.5.
Daftar Pegawai Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012
No.N a m aN I PJ a b a t a n
1drg. Erminda196312091992032003Pimpinan Puskesmas
2Hj. Nurachmi, AmKeb195711221978112001Bidan Pustu Mega
Mendung
3Hj. Sri Astuti, AmKeb195808241988122001Bidan Pustu Tl
Banten
4dr. Ria Damai Yanti198301032009032007Dokter Umum
5Rusdah, B.Sc195903261983032003Perawat Kes
6Roniuli Yosephin, SKM196703131989012003Perawat Kes
7Rita Arina Siregar, SKM196802221988032007Perawat Kes
8Darmila, AmKep198404072006042009Perawat Kes
9Nita Artati,SKM196712291991022001Perawat Kes
10Susni Usman196307301983032010Perawat Gigi
11Maidi Syafran196805241990011001Perawat Gigi
12Suri Ayu, SKM196409211986032007Bidan
13Rosani196612081988032004Bidan
14Hj. Laita Diana195710171986012002Bidan
15Muhammad Ishak196601291992031005Ass Apoteker
16Moriskha, AMAK198707112010012003Analis
17Heni Yusnita, AMG198104202006042008Gizi
18Rosita196509241989012001Sanitarian
19Rahmawati196612181989032002Pekarya
20Cik Mina198911202010012004CSO
Sumber: Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2012
3.4 Fungsi dan Tata Kerja Puskesmas Taman Bacaan
1. Fungsi Puskesmas Puskesmas Taman Bacaan
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan dan
mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu, puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.b. Pusat
Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya
social budaya masyarakat setempat.3.5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Taman Bacaan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Taman
Bacaan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6 upaya
kesehatan wajib beserta 3 Program upaya kesehatan pengembangan yang
ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat
setempat serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Upaya kesehatan
yang dilakukan ini meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. 6 (Enam) Program Pokok Puskesmas tersebut
adalah:
1) Promosi Kesehatan (Promkes)
2) Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
3) KIA/KB
4) Gizi
5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
6) Pengobatan
Terdapat tiga (3) Program Spesifik yang dilaksanakan di
Puskesmas Taman Bacaan adalah:
1) Klinik Gilingan Mas
2) Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
3) Klinik Reproduksi
Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi
dengan adanya ruang dan peralatan yang memadai, program kerja,
sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan kemampuannya dan
protap-protap sebagai standar pelayanannya. Fasilitas yang
disediakan di Puskesmas Taman Bacaan ini adalah sebagai berikut:1.
Klinik Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA/ KB)
Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan
kebidanan terhadap Ibu Hamil (Bumil), Ibu Bersalin (Bulin), Ibu
yang telah bersalin (Bufas), dan Ibu menyusui (Busui).
Untuk kegiatan KB, Puskesmas Taman Bacaan melayani kebutuhan
masyarakat dalam hal KB berupa IUD, Implant, Pil, Suntikan, dan
Kondom. Klinik ini dalam pelaksanaannya dilayani oleh tiga orang
bidan terlatih.
2. Klinik Pelayanan Kesehatan Umum (BP Umum)
Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien dewasa, yaitu
pasien usia lebih dari 6 tahun. Pengobatan dilakukan terhadap
pasien umum, askes maupun pasien gakin (jamkesmas). Disamping itu,
klinik BP ini juga melayani rujukan pasien dari unit-unit
fungsional lainnya yang tidak dapat ditangani di puskesmas maupun
terhadap pasien-pasien dengan kasus penyakit kronik yang sudah
berobat rutin di rumah sakit. Namun, sebelum dilakukan rujukan,
klinik BP dewasa juga akan melakukan perbaikan keadaan umum pasien,
baik kasus gawat darurat umum maupun kebidanan. Selayaknya
pelayanan kegawatdaruratan (UGD) dilaksanakan di tempat terpisah
dengan pelayanan BP dewasa (poliklinik). Namun karena keterbatasan
ruangan di Puskesmas, ruang BP dewasa dan UGD dijadikan satu.Klinik
pelayanan kesehatan umum (BP dewasa) juga melayani pembuatan keur
(surat keterangan sehat). Di klinik ini dilayani pula pengobatan
terhadap penderita TB Paru dan Kusta selain penyakit lainnya. Pada
prinsipnya, pelayanan kesehatan yang dilakukan di BP umum ini
terintegrasi dengan program-program yang ada di puskesmas, yaitu
program pencegahan, pengobatan dan pengendalian penyakit menular
(Ispa, diare, Tb Paru), program penyakit tidak menular (PTM),
program p2kelamin, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran.
Pada pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang dokter
umum, yang dibantu oleh perawat terlatih.
3. Klinik Pelayanan Kesehatan Anak (Klinik MTBS)Klinik MTBS ini
melayani pasien anak, yaitu usia 0-5 tahun. Pada pelaksanaannya
klinik ini dilayani oleh seorang Dokter Umum yang dibantu oleh para
perawat terlatih. Pada klinik ini mulai dikembangkan sistem
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk anak usia 2 bulan
sampai 5 tahun dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk anak
usia 0-2 bulan . Dengan sistem MTBS dan MTBM ini, penatalaksanaan
terhadap anak sakit dilakukan secara komprehensif, tidak hanya
terfokus pada keluhan sakit anak, namun juga dilakukan pemantauan
terhadap status gizi, riwayat kelahiran, riwayat/pola makan dan
riwayat imunisasinya. Dengan demikian, apabila pada anak sakit ini
terdapat permasalahan gizi dan atau imunisasi, atau penyakitnya
berbasis lingkungan, maka akan dilakukan rujukan ke klinik
gilinganmas, disamping pengobatan (kuratif). Disamping itu, pada
klinik MTBS ini juga akan senantiasa dilakukan penyuluhan sesuai
dengan permasalahan anak.
Disamping pengobatan, klinik MTBS juga melakukan pemantauan
terhadap tumbuh kembang anak usia 0-60 bulan melalui upaya
Stimulasi, Intervensi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Pada kegiatan ini, dilakukan deteksi dini, stimulasi terhadap kasus
dengan gangguan tumbuh kembang. Kemudian juga dilakukan intervensi
dengan kasus gangguan tumbuh kembang dan rujukan kasus dengan
gangguan tumbuh kembang tersebut.
4. Klinik Pelayanan Kesehatan Gigi (BP Gigi)
Klinik ini melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh
lapisan masyarakat yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar
seperti pencabutan dan penambalan gigi. Dalam pelaksanaannya klinik
ini dilayani oleh seorang Dokter Gigi dan dibantu oleh para perawat
gigi yang berpengalaman dan terlatih. Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan menuju Visi Sehat Optimal tahun 2008, Puskesmas
Taman Bacaan melaksanakan kegiatan UKGS bagi anak sekolah di
sekolah-sekolah dan UKGMD bagi masyarakat umum terutama balita dan
ibu hamil di posyandu-posyandu. UKGS dan UKGMD dilaksanakan 3 kali
setahun.5. Gilinganmas (Gizi, Lingkungan dan Imunisasi)
Klinik ini melayani:
a. Konsultasi Gizi
Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi Perorangan, baik di
dalam maupun di luar gedung. Dilaksanakan oleh seorang Petugas
Gizi, setiap hari.
b. Imunisasi
Melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT
Bumil/Caten. Dilaksanakan setiap hari Senin oleh bidan
terlatih.
c. Konsultasi Kesehatan Lingkungan (Sanitasi)
Memberikan konsultasi mengenai kesehatan dan kebersihan
lingkungan Rumah Sehat, Jamban Sehat, Sarana Air Bersih,
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dilaksanakan oleh Sanitarian,
setiap hari, baik di dalam maupun di luar gedung.
5. Laboratorium
Melayani pemeriksaan laboratorium sederhana seperti test
kehamilan, HB, golongan darah dan BTA sputum. Khusus untuk
pemeriksaan BTA sputum, di Puskesmas Taman Bacaan petugas hanya
membuat preparatnya saja, sedangkan pembacaan hasilnya dilakukan
oleh puskesmas lain yang telah ditunjuk. Pelayanan dilakukan setiap
hari bagi pasien yang membutuhkan.
6. Penyuluhan Kesehatan
Dilakukan pada perorangan ataupun perkelompok, baik dilaksanakan
di Puskesmas, sekolah ataupun di tempat lain yang membutuhkan.
Pelayanan ini akan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga penyuluh yang
menguasai materi yang dibahas. Kegiatan penyuluhan meliputi
kegiatan di dalam gedung dan kegiatan luar gedung.
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Puskesmas Taman Bacaan khusus melayani pelayanan kesehatan
terhadap pasien lansia, yaitu pasien usia lebih dari 45
tahun-keataas. Puskesmas Santun Usia Lanjut ini merupakan program
Puskesmas Taman Bacaan yang baru dilaksanakan tahun ini. Pelayanan
kesehatan ini dilakukan dengan mengutamakan pasien lansia, baik di
loket pendaftaran, tempat pemeriksaan kesehatan yang terpisah,
maupun pelayanan di apotek. Hal ini bertujuan agar pasien lansia
tidak lama menunggu/mengantri, mengingat keterbatasan fisik dan
psikis pasien-pasien tersebut.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap pasien lansia adalah
pemeriksaan antropometri (BB, TB, Lingkar pinggang), tekanan darah,
Hb, gula darah, reduksi protein, disamping pemeriksaan terhadap
keluhannya (penyakit). Setiap pasien akan mendapat Kartu Menuju
Sehat Usia Lanjut (KMS lansia). KMS ini bertujuan untuk memantau
kesehatan pasien lansia secara berkesinambungan. Disamping itu,
juga selalu dilakukan penyuluhan terhadap permasalahan kesehatan
lansia maupun penyakitnya.
Pada pelaksanaannya, pelayanan kesehatan lansia ini dilakukan
oleh seorang Bidam yang telah mendapat pelatihan khusus kesehatan
lansia. Namun, apabila terdapat kasus yang tidak dapat ditangani,
maka pasien tersebut akan dikonsulkan dengan dokter.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanannya, puskesmas santun usia
lanjut juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap
pasien lansia melalui posyandu lansia. Pada saat ini Puskesmas
Taman Bacaan telah memiliki 6 posyandu lansia, yang terdapat di
masing-masing kelurahan. Kegiatan Posyandu Lansia yang dilaksanakan
sebulan sekali ini meliputi pemeriksaan kesehatan berkala,
pengobatan, arisan lansia, pengajian, penyuluhan kesehatan dan
senam lansia. Kegiatan di posyandu lansia ini dilakukan oleh kader
dan petugas dari puskesmas.
8. Klinik Kesehatan Reproduksi (KESPRO)
Merupakan salah satu program Puskesmas Taman Bacaan uyang khusus
memberikan perhatian terhadap permaslahan kesehatn reprodukasi di
wilayah kerja puskesmas Taman Bacaan kegiatan ini di lakukan oleh
seorang tenaga dokter umun perawat dan bidan.
Pelayanan kesehatan reproduksi dilksanakan didalam maupun di
luar gedung puskesmas taman bacaan kegiatan ini di dalam gedung
meliputi pemeriksaan dan pengopbatan terhadap pasien dengan
permasalahan reproduksinya. Baik terhadap kespro remaja,WUS,dan
pasien lansia, setelah itu akan di lakukan pencatatan secara
terpisah terhadap pasien kespro sehingga dapat di ketahui pola
kesakitan atau permasalahan kespro di setiap kelompok usia.
Pelayanan kesehatan reproduksi didalam gedung di lakukan di unit
BP Umum,KIA. Disamping itu juga akan dilakukan penyuluhan terhadap
pasien tersebut khusus terhadap pasien kespro WUS dilakukan
konseling/penyuluhan terhadap pasangannya, sedangkan kegiatan
kespro yang diluar gedung meliputi penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja di sekolah yang biasanya bersamaan dengan penyuluhan NAPZA,
screaning permasalahan kespro remaja di sekolah.
9. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Program PKPR ini di tujukan untuk memberikan pelayanan yang
koferensif terhadap remaja yaitu masyarakat yang berusia 10-19
tahun program ini dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung.
Kegiatan di dalam gedung meliputi: pemeriksaan kesehatan dengan
menggunakan ststus khusus remaja, yang bertujuan untuk memberikan
pelayanna kesehatan yang konferhensif bukan hanya terfokus pada
penyakitnya, namun juga pada riwayat pubertas, perkembangan mental,
riwayat merokok,memakai NAPZA, dsb. Setelah itu remaja tersebut
akan di berikan koseling sesuai dengan penyakit dan permasalah
kesehatan lainnya.
Kegiatan PKPR di luar gedung tentang penyuluhan Reproduksi
remaja dan merokok di sampimg itu di adakan survey permasalahan
perilaku remaja.untuk meningkatkan peran remaja dalam bidang
kesehatan maka di setiap sekolah dilakukan pelatihan kader
kesehatan remaja (PEER KONSELOR) dimana diharapkan siswa mampu
pempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat ditatanan sekolah dan
mampu memberikan pertolongan pertama terhadap permasalahan
kesehatan yang terjadi di sekolahnya.
10. Lain-Lain
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya,
Puskesmas Taman Bacaan melakukan kegiatan-kegiatan secara jemput
bola. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah Posyandu Balita
di 27 Posyandu, Posyandu Lansia di 8 Posyandu, UKS/UKGS di 17 SD/MI
dan 4 Posyandu di SMP, UKGMD di 10 Posyandu serta melakukan
kunjungan ke rumah pasien bagi pasien-pasien yang
membutuhkannya.
2.6 Alur Pelayanan PasienUntuk kelancaran dan kemudahan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang diinginkannya, maka
puskesmas Taman Bacaan memiliki Alur Pelayanan Pasien dan alur
pelayanan lansia
`
Sumber: Puskesmas Taman Bacaan Tahun 20123.2 KIA/KB (KESEHATAN
IBU DAN ANAK/ KELUARGA BERANCANA)
Tujuan dari KIA ini adalah meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal pada ibid an anak, menurunkan angka kesakitan dan kematian
pada bayi, neonatal, bumil dan bulin, dapat memonitor, mendeteksi
secara dini risiko pada kehamilan.
Kegiatan yang dilakukan yaitu :
Menyiapkandan mensterilkan alat.
Memanggil pasie sesuai nomor urut.
Mengadakan anamnesis secara lengkap.
Melakukan pengukuran BB, TB, TD, LILA.
Pemeriksaan dan tindakan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas.
Melakukan konsul pada dokter bila ada kelainan.
Mengukur HB ke laboratorium.
Meberikan penyuluhan kesehtan.
Merujuk pasien ke RS jika ada kelainan.
Member resep obat.
Mencatat pada buku pencatatan.Table. 4 Cakupan PWS KIA di KIA/KB
Puskesmas Taman BacaanTahun
2009201020112012
K195.6%95.5%100%98.5%
K495.4%95.5%99%98.5%
Neonatus90.9%90.5%94.5%95.8%
Persalinan90.9%90.5%94.5%95.8%
TT 195.6%90.5%95.5%96.3%
TT II92.5%89.5%92.2%93.3%
Deteksi Resti0.1%0.6%0.5%0.4%
Table 5. Pencapaian Akseptor KB di Puskesmas Taman Bacaan
Jenis KBTahun
2009201020112012
IUD0000
PIL2.8053.3981.9891.789
Suntikan3.5955.8942.6544.905
Implan0420
Kondom46916
Jumlah6.4049.3024.6546.710
Grafik 1. Cakupan PWS KIA/KB
Di Puskesmas Taman Bacaan
Tahun 2012
3.3 KOHORT3.3.1 Definisi Kohort Ibu
Register Kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil
dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang
diorganisir sedemikian rupa yang pengkoleksiannya melibatkan kader
dan dukun bayi diwilayah setiap bulan yang mana informasi pada saat
ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa
adanaya duplikasi informasi.
1.Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu yang terdeteksi di
rumah tangga yang teridentifikasi dari data bidan.
2.Cara pengisian kohort ibu
Kolom
1.Diisi nomer urut
2.Diisi nomer indeks dari famili folder
3.Diisi nama ibu hamil
4.Diisi nama suami ibu hamil
5.Diisi alamat ibu hamil
6.Diisi umur ibu hamil
7.Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam
minggu/tanggal HPL
8.Faktor resiko : diisi v (rumput) untuk umur ibu kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun
9.Paritas diisi Gravidanya
10.Diisi bila jarak kehamilan