Profil Penderita Fibrosarkoma Di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008 – 2012 Penulis : Joko S. Lukito, T. Kemala Intan, Causa Trisna Institusi : Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran , Universitas Sumatera Utara. Alamat : Jl. Universitas No 1, Lt II Gedung Abdul Hakim , Medan 20155 Fax : (061) 8211746 Universitas Sumatera Utara
20
Embed
Profil Penderita Fibrosarkoma Di Laboratorium Patologi ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Profil Penderita Fibrosarkoma Di Laboratorium Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun
2008 – 2012
Penulis : Joko S. Lukito, T. Kemala Intan, Causa Trisna
Institusi : Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran , Universitas Sumatera
Utara.
Alamat : Jl. Universitas No 1, Lt II Gedung Abdul Hakim , Medan 20155
Fax : (061) 8211746
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
PROFIL PENDERITA FIBROSARKOMA DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN USU DAN RSUP HAJI
ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2008 – 2012
Joko S. Lukito, T. Kemala Intan, Causa Trisna Mariedina Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Latar belakang: Fibrosarkoma adalah tumor ganas mesenkim, yang terdiri dari sel-sel fibroblas ganas dengan latar belakang kolagen, ditandai dengan fibroblas immatur yang proliferatif atau sel spindel anaplastik yang tidak berdifferensiasi. Tumor ini berasal dari jaringan ikat fibrosa dan dapat terjadi sebagai massa jaringan lunak atau sebagai tumor tulang. Angka kejadiannya sekitar 10 % dari seluruh sarkoma muskuloskeletal, 1% dari seluruh sarkoma dewasa, 3,6 % dari seluruh sarkoma soft tissue dan kurang dari 5% dari seluruh tumor tulang primer. Tumor ini lebih sering dijumpai pada laki – laki dan biasanya dialami pada usia antara 30 - 60 tahun dengan predileksi tersering adalah ekstremitas bawah. Berdasarkan tingkat keganasannya (grading histopatologi), fibrosarkoma dibagi dalam Low Grade Fibrosarcoma , dan High Grade Fibrosarcoma.
Penentuan grading histopatologi sangat penting dalam menentukan pilihan terapi.
Tujuan: Untuk mengetahui profil penderita fibrosarkoma di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2008-2012. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Dilakukan pengumpulan data penderita fibrosarkoma tahun 2008 – 2012 dari rekam medik Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan, kemudian dipilih data yang lengkap (tercantum jenis kelamin, usia, dan lokasi massa tumor) dan slaid pemeriksaan yang adekuat. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lokasi massa tumor, sedangkan slaid yang diperoleh dievaluasi ulang secara double blind oleh peneliti dibantu oleh dua orang ahli Patologi Anatomi yang ditunjuk, kemudian ditentukan grading histopatologinya. Kata kunci : fibrosarkoma, keganasan sel mesenkim, tumor ganas jaringan lunak.
Universitas Sumatera Utara
Abstract Background : Fibrosarcoma is malignant mesenchymal tumor, consist of malignant fibroblastic cells with collagen background, characterized by proliferative immature fibroblast or undifferentiated anaplastic spindle cells. This tumor derived from fibrous connective tissue and can occur as a soft tissue mass or as a bone tumor. The number of occurrence about 10 % of all musculoskeletal sarcoma, 1% of adult sarcoma, 3.6% of all soft tissue sarcoma and less than 5% of all primary bone tumors. This tumor is more frequently encountered in males and usually experienced at the age between 30 to 60 years old with the most frequent predilection is lower extremities. Based of the level of malignancy (histopathological grading), fibrosarcoma divided into Low Grade and High Grade Fibrosarcoma. Determination of this histopathological grading is very important in determining the choice of therapy. Objective : To know the profile of patients with fibrosarcoma in Anatomical Pathology Laboratory of USU Medical Faculty and H. Adam Malik Medan Hospital in 2008 -2012. Methode : This research is descriptive research and sampling method using consecutive sampling. Data of patients with fibrosarcoma in 2008 – 2012 was carried out from medical record of Anatomical Pathology Laboratory of USU Medical Faculty and H. Adam Malik Medan Hospital, then choose complete data (include gender, age, and location of tumor masses) and the adequate examination slide. The acquired data is grouped by gender, age, and location of tumor masses, while slide obtained reevaluated in double blind by researcher assist by two person of Anatomical Pathologist which is appointed, then determined its histopathological grading. Keyword : fibrosarcoma, malignant mesenchymal cells, malignant soft tissue tumor
Universitas Sumatera Utara
Pendahuluan
Fibrosarkoma atau fibroblastic sarcoma 1,2,3 atau malignant mesenchymal tumor 1,4
adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkim, yang terdiri dari sel-sel fibroblas ganas
dengan latar belakang kolagen, ditandai dengan fibroblas immatur yang proliferatif atau sel
spindel anaplastik yang tidak berdifferensiasi.1,2,5,6,7,8,9,10 Tumor ini berasal dari jaringan ikat
fibrosa 1,7,9 dan dapat terjadi sebagai massa jaringan lunak atau sebagai tumor tulang primer
atau sekunder.
Fibrosarkoma diperkenalkan pertama sekali oleh Rokitansky (1842) sebagai tumor
dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory (1908) yang
memperkenalkan fibroblas dengan produksi serabut ekstraselularnya. Pada tahun 1936,
Warren dan Sommer menyatakan bahwa sekitar 53% kasus fibrosarkoma berasal dari
neurogenik oleh karena dijumpai pola interlacing dan herringbone.
5
Lalu Stout pada Cancer vol 1
(1948) menyatakan bahwa fibrosarkoma merupakan tumor yang terdiri dari fibroblas
berbentuk spindel dan serabut jaringan ikat yang membungkus seluruh sel membentuk long
wires.
Fibrosarkoma merupakan sarkoma yang jarang dijumpai.
11
7,12,13 Angka kejadiannya kira-
kira 10% dari seluruh sarkoma muskuloskeletal, 1% dari seluruh sarkoma pada dewasa, 3,6 %
dari seluruh sarkoma pada soft tissue dan sekitar 5% dari seluruh sarkoma tulang
primer.5,14,15,16,17 Menurut data yang diperoleh dari National Cancer Institue (NCI) melalui SEER
database, dijumpai 1 kasus fibrosarkoma pada tulang untuk tiap 2 juta populasi.14 Sedangkan
menurut International Agency for Research on Cancer, kasus fibrosarkoma pada anak dijumpai
1-2 kasus per 1 juta populasi.18 Fibrosarkoma pada soft tissue dilaporkan 500 kasus baru tiap
Universitas Sumatera Utara
tahunnya dan fibrosarkoma pada tulang sekitar 0,2% dari seluruh kasus kanker baru setiap
tahunnya.19 Di Indonesia sendiri, data mengenai fibrosarkoma masih sangat minim. Cahyani
melaporkan kasus fibrosarkoma di RSU dr. Saiful Anwar Malang merupakan tumor ganas
jaringan lunak yang terbanyak pada tahun 2008 – 2010, yakni sebanyak 22 kasus dari 711 kasus
tumor jaringan lunak (23,91%).
Fibrosarkoma lebih sering dijumpai pada laki-laki.
20
1,5 Namun, pada beberapa literatur
angka kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah sama. Kasus fibrosarkoma pada kulit hitam
lebih sering dijumpai dibandingkan dengan kulit putih pada kedua jenis kelamin.18 Insidensi
tertinggi terjadi pada usia pertengahan, yakni antara 30 - 60 tahun.1,4,5,8,10,12,16,17,21,23,24
Fibrosarkoma dapat dijumpai di seluruh tubuh,
2,4,5,25,26 namun lokasi tersering adalah
ekstremitas bawah, terutama paha, lutut dan tibia (46%).1,4,5,16,17,21,22,26 Pada lokasi lain juga
dapat dijumpai fibrosarkoma, seperti batang tubuh (19%), ekstremitas atas (13%), kepala dan
leher (9%), dan payudara (0,5%).6 Fibrosarkoma muncul sebagai massa yang tumbuh lambat,
tidak nyeri, dan tidak berbatas tegas.4,14,26,28,29
Fibrosarkoma kini semakin jarang didiagnosis.
7,27 Dulu, hingga tahun 1960, seluruh
sarkoma dengan gambaran fibroblas didiagnosa sebagai fibrosarkoma, sehingga jumlah kasus
fibrosarkoma hampir dua pertiga dari seluruh sarkoma.11,27 Pada tahun 1936, Meyerdig et al.
melaporkan bahwa 65% dari seluruh soft tissue sarcoma merupakan fibrosarkoma. Kemudian
angka ini menurun pada tahun 1974, di mana Pitchard melaporkan 12% kasus, dan angka yang
lebih kecil lagi dilaporkan oleh Stout et al. pada tahun 1989.30 Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknik dalam hal pemeriksaan jaringan, kini fibrosarkoma menjadi diagnosa
eksklusi setelah dikenal subtipe sarkoma lainnya.11 Tumor yang dulu disangka fibrosarkoma,
Universitas Sumatera Utara
kini dikenal sebagai MFH (Malignant Fibrous Histiocytoma),5,7,11,12,21,22,25,27,31,32 desmoid tumor,
5,7,22,32 MPNST (Malignant Perineural Sheet Tumor atau Malignant Schwannoma),5,7 dan
osteosarkoma.5,7,12 Fibroblas pada fibrosarkoma membentuk pola
herringbone,1,2,3,5,6,7,10,13,21,25,32 yakni sel-sel spindel tersusun dalam fasikula pendek yang
bertumpang tindih satu sama lain membentuk struktur tulang ikan herring.
Berdasarkan tingkat keganasannya (grading histopatologi), fibrosarkoma dibagi dalam
low grade fibrosarcoma, dan high grade fibrosarcoma.
1,4
1,2,25 Menurut French Federation of
Cancer System, grading fibrosarkoma ditentukan berdasarkan differensiasi sel tumor, indeks
mitosis, dan nekrosis sel tumor.29 Differensiasi sel tumor tergantung pada kemiripan sel tumor
dengan fibroblas matur (spindel).2 Low grade fibrosarcoma ditandai dengan gambaran fibroblas
yang homogen dengan inti oval,21 sedikit pleomorfik,6,21,25 kolagen yang melimpah,25 mitosis
jarang dijumpai, dan pola herringbone yang sangat jelas.21 Sedangkan high grade fibrosarcoma
biasanya sangat selular,6,21,25 dijumpai sel-sel yang atipik 1,2,32 dan pleomorfik,1,2,13,21,25 dengan
inti hiperkromatik,21 kolagen yang sedikit,1,2,13,21,32 dan mitosis atipik yang mudah
dijumpai,1,2,6,21,25 kadang-kadang dijumpai multinucleated giant cell,1,2,32 pembuluh darah
immatur yang tidak memiliki endotel, 1,2 dan area nekrosis.6
Penentuan grading histopatologi sangat penting dalam menentukan pilihan terapi dan
prognosis penderita. Low grade fibrosarcoma biasanya diterapi dengan pembedahan radikal
(eksisi luas) dengan margin yang adekuat
4,5,12,22,26,27 mengingat seringnya terjadi kekambuhan
lokal (33%) 10 dilanjutkan dengan radioterapi adjuvant, terutama untuk massa yang berukuran
lebih dari 5 cm dan lokasinya lebih dalam, sedangkan pada high grade fibrosarcoma kemoterapi
perlu dipertimbangkan mengingat kecenderungan metastasis.4,8,22,26,27 Tindakan amputasi
Universitas Sumatera Utara
dilakukan pada hampir 90% kasus.26 Untuk prognosis, low grade fibrosarcoma memiliki angka
ketahanan hidup 5 tahun sebesar lebih kurang 60%, sedangkan high grade fibrosarcoma
memiliki angka ketahanan hidup 5 tahun hanya 30%.
40
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adaalh untuk mengetahui profil penderita fibrosarkoma di
Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan
tahun 2008-2012.
Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi berupa rekam medik
pasien yang didiagnosa secara histopatologi sebagai fibrosarkoma, baik yang berasal dari
sediaan biopsi eksisi jaringan ataupun pasca operasi di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2012. Sampel berupa semua
data pasien yang didiagnosa secara histopatologi sebagai fibrosarkoma sebanyak 34 orang.
Hasil penelitian
Selama periode 1 Januari 2008 – sampai 31 Desember 2012 , dari data rekam medik
penderita yang didiagnosa sebagai fibrosarkoma secara histopatologi, diperoleh 34 pasien
dengan karakteristik sebagai berikut :
Usia Jumlah (n) Persentase (%)
< 40 tahun 16 47
Universitas Sumatera Utara
≥ 40 tahun 18 53
Jumlah 34 100
Tabel 1. Distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan usia penderita, menunjukkan jumlah
penderita fibrosarkoma terbanyak dijumpai pada usia ≥ 40 tahun, yakni sebanyak 18 orang
penderita (53%), dan selebihnya dijumpai pada usia < 40 tahun, yakni sebanyak 16 orang
penderita (47%).
Jenis kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
Laki - laki Perempuan
17 17
50 50
Jumlah 34 100
Tabel 2. Distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan jenis kelamin penderita,
menunjukkan jumlah penderita fibrosarkoma terjadi pada laki– laki dan perempuan dengan
perbandingan yang sama, yakni sebanyak masing–masing 17 orang penderita (50%).
Lokasi massa tumor Jumlah (n) Persentase (%)
Kepala & leher Batang tubuh
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
4 19 2 9
12 56 6
26
Jumlah 34 100
Tabel 3. Distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan lokasi massa tumor menunjukkan
jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak dijumpai pada batang tubuh, yakni sebanyak 19
Universitas Sumatera Utara
orang penderita (56%), dan paling sedikit dijumpai pada lokasi ekstremitas superior, yakni
sebanyak 2 orang penderita (6%). Selebihnya dijumpai pada kepala sebanyak 4 orang
penderita (12%), dan ekstremitas inferior sebanyak 9 orang penderita (26%).
Grading Jumlah (n) Persentase (%)
Low grade High grade
15 19
44 56
Jumlah 34 100
Tabel .4. Distribusi penderita fibrosarkoma berdasarkan grading histopatologi, menunjukkan
jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak dijumpai dengan kasus high grade, yakni sebanyak 19
orang penderita (56%), dan selebihnya dijumpai dengan kasus low grade, yakni sebanyak 15
orang penderita (44%).
Usia
Grading histopatologi
Jumlah Low grade High grade
n % n %
< 40 tahun ≥ 40 tahun
7 8
44 44
9 10
56 56
16 18
Jumlah 15 19 34
Tabel 5. Distribusi grading histopatologi fibrosarkoma berdasarkan usia penderita,
menunjukkan bahwa pada penderita fibrosarkoma dengan usia < 40 tahun, dijumpai 7 orang
Universitas Sumatera Utara
penderita (44%) dengan kasus low grade, dan 9 orang penderita (56%) dengan kasus high
grade. Sedangkan pada penderita dengan usia ≥ 40 tahun, dijumpai 8 orang penderita (44%)
dengan kasus low grade, dan 10 orang penderita (56%) dengan kasus high grade. Dari seluruh
jumlah kasus low grade, terbanyak dijumpai pada penderita dengan usia ≥ 40 tahun, yakni
sebanyak 8 orang penderita. Sedangkan dari seluruh kasus high grade, terbanyak juga dijumpai
pada penderita dengan usia ≥ 40 tahun, yakni sebanyak 10 orang penderita.
Jenis Kelamin
Grading histopatologi Jumlah Low grade High grade
n % n %
Laki-laki Perempuan
6 9
35 53
11 8
65 47
17 17
Jumlah 15 19 34
Tabel 6. Distribusi grading histopatologi fibrosarkoma berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan bahwa pada penderita fibrosarkoma dengan jenis kelamin laki - laki, dijumpai 6
orang penderita (35%) dengan kasus low grade, dan 11 orang penderita (65%) dengan kasus
high grade. Sedangkan pada penderita dengan jenis kelamin perempuan, dijumpai 9 orang
penderita (53%) dengan kasus low grade, dan 8 orang penderita (47%) dengan kasus high
grade. Dari seluruh jumlah kasus low grade, terbanyak dijumpai pada penderita dengan jenis
kelamin perempuan, yakni sebanyak 9 orang penderita. Sedangkan dari seluruh kasus high
grade, terbanyak dijumpai pada penderita dengan jenis kelamin laki - laki, yakni sebanyak 11
orang penderita.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi Massa Tumor
Grading histopatologi
Jumlah Low grade High grade
n % n %
Kepala & leher Batang tubuh
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
1 9 2 3
25 47
100 33
3 10 0 6
75 53 0
67
4 19 2 9
Jumlah 15 19 34
Tabel 7. Distribusi grading histopatologi fibrosarkoma berdasarkan lokasi tumor,
menunjukkan bahwa pada penderita fibrosarkoma dengan lokasi massa tumor di kepala,
dijumpai 1 orang penderita (25%) dengan kasus low grade, dan 3 orang penderita (75%) dengan
kasus high grade. Pada penderita dengan lokasi massa tumor di batang tubuh, dijumpai 9 orang
penderita (47%) dengan kasus low grade, dan 10 orang penderita (53%) dengan kasus high
grade. Pada penderita dengan lokasi massa tumor di ekstremitas superior, seluruhnya dijumpai
dengan kasus low grade, yakni sebanyak 2 orang penderita (100%). Sedangkan pada penderita
dengan lokasi massa tumor di ekstremitas inferior, dijumpai 3 orang penderita (33%) dengan
kasus low grade, dan 6 orang penderita (67%) dengan kasus high grade. Dari seluruh jumlah
kasus low grade, terbanyak dijumpai pada penderita dengan lokasi massa tumor di batang
tubuh, yakni sebanyak 9 orang penderita. Demikian pula dari seluruh kasus high grade,
terbanyak juga dijumpai pada penderita dengan lokasi massa tumor di batang tubuh, yakni
sebanyak 10 orang penderita.
Diskusi
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian yang dilakukan dari tahun 2008 – 2012 di Laboratorium Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan ini, diperoleh 34 orang
penderita yang digunakan sebagai sampel penelitian.
Pada Tabel 1. diketahui bahwa jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak dijumpai pada
usia ≥ 40 tahun, yakni sebanyak 18 orang penderita (53%), dan selebihnya dijumpai pada usia <
40 tahun, yakni sebanyak 16 orang penderita (47%). Pemilihan usia 40 tahun sebagai kategori
usia pada penelitian ini, diambil berdasarkan pernyataan dari beberapa literatur yang
menyebutkan bahwa angka kejadian fibrosarkoma lebih sering dijumpai pada dekade keempat
kehidupan.1,5,7,17,21,22,23,27,37,39,40 Meskipun beberapa literatur yang lain juga menyebutkan
bahwa fibrosarkoma dapat dijumpai pada segala usia, termasuk pada bayi dan anak.
Pada Tabel 2. diketahui bahwa jumlah penderita fibrosarkoma terjadi pada laki– laki
dan perempuan dengan perbandingan yang sama, yakni sebanyak masing–masing 17 orang
penderita (50%). Hal ini sesuai dengan pernyataan dari beberapa literatur yang menyebutkan
bahwa angka kejadian fibrosarkoma pada laki – laki sama dengan perempuan.
5,7,9,38,40,43,44
10,11,12,14,17,19,21,22
Meskipun beberapa literatur yang lain juga menyebutkan bahwa fibrosarkoma lebih sering
dijumpai pada laki – laki.
Pada Tabel 3. diketahui bahwa jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak dijumpai pada
batang tubuh, yakni sebanyak 19 orang penderita (56%), dan paling sedikit dijumpai pada
lokasi ekstremitas superior, yakni sebanyak 2 orang penderita (6%). Pemilihan lokasi kepala
dan leher, batang tubuh, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior sebagai kategori lokasi
massa tumor pada penelitian ini, diambil berdasarkan pernyataan dari beberapa literatur yang
menyatakan bahwa predileksi fibrosarkoma dikelompokkan menjadi kepala dan leher, batang
1,15,23,40
Universitas Sumatera Utara
tubuh, ekstremitas atas, dan ekstremitas bawah.11,15,28,30,39,40 Meskipun beberapa literatur yang
lain juga menyebutkan bahwa fibrosarkoma dapat dijumpai di mana saja pada tubuh, seperti
pada sistem saraf pusat, maksila, mandibula, sinus nasal, nasofaring, tiroid, jantung, liver,
payudara, vertebra, organ visera, dan retroperitoneum.4,5,6,7,11,25,30,35 Pada penelitian ini, lokasi
fibrosarkoma terbanyak adalah pada batang tubuh. Sementara menurut literatur, lokasi
tersering fibrosarkoma adalah pada ekstremitas bawah, terutama pada distal femur dan
proksimal tibia atau daerah sekitar lutut.
Pada Tabel 4. diketahui bahwa jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak dijumpai
dengan kasus high grade, yakni sebanyak 19 orang penderita (56%), dan selebihnya dijumpai
dengan kasus low grade, yakni sebanyak 15 orang penderita (44%). Belum ditemukan literatur
yang menyebutkan angka kejadian pada masing – masing grade ini, sehingga peneliti tidak
dapat membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur.
1,5,14,17,21,22,25,30,40
Pada Tabel 5. diketahui jumlah kasus low grade terbanyak dijumpai pada penderita
dengan usia ≥ 40 tahun, yakni sebanyak 8 orang penderita, sedangkan kasus high grade
terbanyak juga dijumpai pada penderita dengan usia ≥ 40 tahun, yakni sebanyak 10 orang
penderita. Belum ditemukan literatur yang menyebutkan angka kejadian pada masing – masing
grade ini terhadap usia, sehingga peneliti tidak dapat membandingkan hasil penelitian ini
dengan literatur.
Pada Tabel 6. diketahui bahwa jumlah kasus low grade terbanyak dijumpai pada
perempuan, yakni sebanyak 9 orang penderita, sedangkan kasus high grade terbanyak dijumpai
pada laki - laki, yakni sebanyak 11 orang penderita. Belum ditemukan literatur yang
Universitas Sumatera Utara
menyebutkan angka kejadian pada masing – masing grade ini terhadap jenis kelamin, sehingga
peneliti tidak dapat membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur.
Pada Tabel 7 diketahui bahwa jumlah kasus low grade terbanyak dijumpai pada batang
tubuh, yakni sebanyak 9 orang penderita, sedangkan kasus high grade terbanyak juga dijumpai
pada batang tubuh, yakni sebanyak 10 orang penderita. Menurut literatur, kasus high grade
mayoritas dijumpai pada tumor – tumor tulang.8
Namun pada penelitian ini, sebagian besar
kasus high grade merupakan lesi jaringan lunak, seperti pada payudara, abdomen, punggung,
musculus pectoralis, dan gluteus; selebihnya tidak dapat ditentukan apakah massa tumor
berasal dari jaringan lunak atau tulang.
Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap penderita fibrosarkoma di Laboratorium Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2008 – 2012,
dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan usia, jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak
dijumpai pada usia ≥ 40 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penderita fibrosarkoma
pada laki – laki sama dengan perempuan. Berdasarkan lokasi massa tumor, jumlah penderita
fibrosarkoma terbanyak dijumpai pada batang tubuh. Berdasarkan grading histopatologi,
jumlah penderita fibrosarkoma terbanyak adalah dengan kasus high grade. Berdasarkan
grading histopatologi, kasus low grade dan high grade terbanyak dijumpai pada usia ≥ 40
tahun. Berdasarkan grading histopatologi, kasus low grade terbanyak dijumpai pada
perempuan dan kasus high grade terbanyak dijumpai pada laki – laki. Berdasarkan grading
Universitas Sumatera Utara
histopatologi, kasus low grade dan high grade terbanyak dijumpai dengan lokasi massa tumor