Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 1 . Adapun Visi Dinas Kesehatan Kota Langsa dirumuskan berdasarkan potensi sumber daya yang ada, tantangan yang dihadapi serta hasil yang diharapkan pada masa yang akan datang yaitu ” Terciptanya Masyarakat Kota Langsa Yang Sehat Mandiri dan Berkualitas ”. Untuk mencapai rumusan visi di atas, maka misi Dinas Kesehatan Kota Langsa adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pelayanan yang optimal untuk membantu masyarakat Kota Langsa hidup sehat, mandiri dan berkualitas. 2. Meningkatkan kepedulian masyarakat Kota Langsa terhadap pencegahan penyakit melalui PHBS. 3. Meningkatkan upaya pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin untuk pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui surveilans, monitoring lingkungan dan menggalang pemberdayaan masyarakat. 5. Meningkatkan pelayanan kesehatan prima di Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya melalui peran serta masyarakat. 6. Meningkatkan profesionalisme SDM kesehatan yang islami. 7. Membangun sistem pembiayaan kesehatan yang riil, berhasi guna dan akuntabel. 8. Meningkatkan sistem monitoring, evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan. BAB I PENDAHULUAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 1
.
Adapun Visi Dinas Kesehatan Kota Langsa dirumuskan berdasarkan potensi sumber
daya yang ada, tantangan yang dihadapi serta hasil yang diharapkan pada masa yang akan
datang yaitu ” Terciptanya Masyarakat Kota Langsa Yang Sehat Mandiri dan Berkualitas ”.
Untuk mencapai rumusan visi di atas, maka misi Dinas Kesehatan Kota Langsa
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang optimal untuk membantu masyarakat Kota Langsa hidup
sehat, mandiri dan berkualitas.
2. Meningkatkan kepedulian masyarakat Kota Langsa terhadap pencegahan penyakit
melalui PHBS.
3. Meningkatkan upaya pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin untuk
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular melalui surveilans, monitoring lingkungan dan menggalang pemberdayaan
masyarakat.
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan prima di Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya
melalui peran serta masyarakat.
6. Meningkatkan profesionalisme SDM kesehatan yang islami.
7. Membangun sistem pembiayaan kesehatan yang riil, berhasi guna dan akuntabel.
8. Meningkatkan sistem monitoring, evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja pelayanan
kesehatan di berbagai tingkatan.
BAB I
PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 2
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.00.SJ.SK.VI.1997 tentang Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
ditetapkan bahwa data dan informasi kesehatan itu perlu dikemas dalam bentuk Profil
Kesehatan, baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.Profil Kesehatan
merupakan salah satu pendukung Sistem Informasi untuk Daerah (SIKDA) yang berisi data-
data hasil kegiatan pembangunan Kesehatan di wilayah Kab/Kota selama satu tahun.
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota berisi data-data serta informasi tentang pelaksanaan
pembangunan yang dinilai dengan indikator Indonesia Sehat 2010 dan Indikator Kinerja dari
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Indikator Indonesia Sehat yang ditetapkan
dalam Keputusan Menteri tersebut diatas dapat digolongkan kedalam : (1) Indikator derajat
kesehatan sebagai Hasil Akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas,
morbiditas, dan status gizi; (2) Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator- indikator
untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3)
Indikator Proses dan Masukan, yang terdiri atas indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber
daya kesehatan, manajemen kesehatan, dan kontribusi sektor terkait. Sedangkan Indikator
Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten/Kota terdiri atas 47 indikator
kinerja dari 26 pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota, serta
indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada Kabupaten/Kota tertentu.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 ini merupakan suatu wadah integrasi
berbagai data yang telah dikumpulkan melalui berbagai sistem pencatatan dan pelaporan
yang ada yang berisikan data-data kesehatan, yang meliputi data tentang derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Disamping itu, Profil Kesehatan ini juga
menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan, seperti data umum
tentang geografis Kota Langsa, kependudukan, data sosial ekonomi, lingkungan, keluarga
berencana dan data-data lain. Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel
dan grafik serta naratif.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 3
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum diterbitkannya profil ini adalah untuk memberikan gambaran kesehatan
yang menyeluruh di setiap tingkat administrasi di Kota Langsa dalam rangka
meningkatkan kemampuan Manajemen Kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna
dan untuk menciptakan SDM yang berkualitas serta mengembangkan sistem informasi
kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
1. Diperolehnya data/informasi tentang keadaan umum Kota Langsa tahun 2009 yang
meliputi situasi kependudukan, sosial ekonomi, lingkungan, status kesehatan
masyarakat, upaya-upaya kesehatan, dan data/ informasi lain yang berhubungan
dengan kesehatan.
2. Tersedianya acuan untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program- program
kesehatan di tingkat Kota Langsa.
3. Tersedianya data/informasi yang dibutuhkan dalam mewujudkan ‘Kota Sehat’ sebagai
salah satu indikator visi ‘Indonesia Sehat 2010’.
4. Tersedianya data/informasi yang dibutuhkan penentu kebijakan dalam pengambilan
keputusan berdasarkan fakta yang ada (evidence based decision making).
5. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan
kesehatan dalam rangka mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Kota.
6. Tersedianya bahan untuk menyusun Profil Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Nasional.
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 4
B. Ruang Lingkup
1. Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
adalah:
a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.
b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan dan data
status gizi.
c. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfatan Rumah Sakit,
pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data
pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data penanggulangan
KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya.
d. Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat, meliputi
data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum, dan data perilaku
hidup sehat.
e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan, data tenaga
kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan
kesehatan.
f. Data lainnya.
2. Sumber Data
Data untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kota Langsa diperoleh dari:
a. Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar
gedung.
b. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kota Langsa.
c. Catatan Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota
Langsa.
d. Dokumen Kantor Statistik Kota Langsa.
3. Periode Data dan Jadwal Penyusunan
Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Langsa adalah periode
Januari sampai dengan Desember tahun Profil. Dengan demikian Profil Kesehatan
Kota Langsa Tahun 2009 berisi data/informasi tahun 2009.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 5
Periode penyusunan Profil Kesehatan Kota dibagi dalam dua tahap yaitu tahap
pertama berupa tabel lampiran (draf awal : Mei) dan tahap kedua berupa narasi dan
tabel (finalisasi : Juli).
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 6
A. PENGUMPULAN DATA
Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kota Langsa ini dikumpulkan dengan dua
macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya petugas pengelola
data di Dinas Kesehatan Kota Langsa menunggu laporan yang berasal dari Puskesmas,
dari seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kota Langsa yang merupakan laporan hasil kegiatan
Program dan dari Rumah Sakit serta UPT di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota
Langsa. Sedangkan pengumpulan data secara aktif berarti petugas pengelola data di
Dinas Kesehatan Kota Langsa berupaya aktif mengumpulkan data ke Puskesmas, ke
Rumah Sakit, ke Instansi Dinas Kota Langsa terkait.
Ditinjau dari metode pengumpulan data, Profil Kesehatan Kota Langsa menggunakan
metode rutin. Pengumpulan data metode rutin dilakukan secara terus menerus yang
merupakan kegiatan pengelolaan data harian. Data ini dikumpulkan dari catatan kegiatan
harian atau rekam medik pasien baik yang berkunjung ke Puskesmas maupun Rumah
Sakit serta catatan kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung Puskesmas.
Pengumpulan data metode rutin dilakukan oleh petugas unit kesehatan dan kader
kesehatan yang melakukan pencatatan kegiatan di Posyandu atau lainnya.
Pada tahun 2009, wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Langsa mengalami perubahan
secara administratif, disebabkan adanya pengembangan wilayah kota Langsa dari 4
Kecamatan menjadi 5 kecamatan
B. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Data yang telah dikumpulkan tersebut, kemudian dientri ke dalam format tabel profil
yang telah disediakan, sebagaimana tercantum pada lampiran pedoman ini.
Berdasarkan data yang ada pada tabel-tabel kemudian dilakukan analisis. Terdapat empat
jenis analisis data Profil Kesehatan Kota Langsa, yaitu:
1. Analisis Deskriptif adalah upaya menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat
dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata,
BAB III
MEKANISME KERJA PENGELOLAAN DATA
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 7
angka minimum dan maksimum. Misalnya nilai rata-rata cakupan imunisasi bayi,
kisaran cakupan imunisasi bayi.
2. Analisis Komparatif adalah upaya menjelaskan data dengan membandingkan
karakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah lainnya atau perbandingan data
antar waktu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur. Misalnya perbandingan
cakupan K4 antara Puskesmas A dengan Puskesmas B.
3. Analisis Kecenderungan adalah upaya untuk menjelaskan data dengan
membandingkan data antar waktu dalam periode yang relatif panjang. Misalnya
kecenderungan jumlah penderita DBD selama lima tahun terakhir.
4. Analisis Hubungan adalah upaya untuk menjelaskan hubungan/keterkaitan antara
variabel yang satu dengan variabel lainnya, misalnya cakupan K4 dengan pemberian
90 tablet Fe.
Kegiatan analisis data tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengemasan informasi. Profil
Kesehatan Kota Langsa dikemas dalam berbagai macam bentuk sajian informasi, antara
lain dalam bentuk teks, tabel, grafik atau kombinasinya.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 8
A. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 dapat diuraikan
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang latar belakang penerbitan Profil Kesehatan Kota Langsa
Tahun 2009. Bab II Tujuan dan Ruang Lingkup Bagian ini berisikan tentang tujuan umum dan tujuan khusus penyusunan Profil
Kesehatan Kota Langsa serta ruang lingkup Profil Kesehatan Kota Langsa, yang
meliputi jenis data, sumber data dan periode data serta jadwal penyusunan.
Bab III Mekanisme Kerja Pengelolaan Data
Bab ini berisikan tentang cara dan metode pengumpulan data Profil Kesehatan Kota
Langsa serta pengolahan dan analisis data. Bab IV Sistematika dan Distribusi Bab ini berisikan tentang sistematika penyajian dan distribusi Profil Kesehatan Kota
Langsa.
Bab V Indikator Kesehatan pada Profil Kesehatan Kota Langsa Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Langsa. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya yang berpengaruh
terhadap kesehatan misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan
lingkungan. Bab ini juga menguraikan indikator- indikator yang mempengaruhi
derajat kesehatan, status gizi masyarakat Kota Langsa, upaya kesehatan dan sumber
daya kesehatan Kota Langsa.
BAB IV
SISTEMATIKA DAN DISTRIBUSI
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 9
Lampiran
Sebagai lampiran adalah seluruh tabel induk yang telah diisi dan digunakan sebagai
sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 ini.
B. Distribusi Profil Kesehatan
Distribusi Profil Kesehatan Kota Langsa adalah sebagai berikut :
o Walikota Langsa
o Bappeda Kota Langsa
o Puskesmas
o Rumah Sakit Pemerintah
o Dinas Kesehatan Provinsi NAD
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 10
A. GAMBARAN UMUM
1. GEOGRAFI
Kota Langsa merupakan bagian dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Terletak
pada 04˚24’35,68” - 04˚33’47,03” Lintang Utara dan 97˚53’14,59” - 98˚04’42,16”
Bujur Timur. Luas Wilayah keseluruhan 262,41 Km2, panjang garis pantai 16 km
dengan Batasan Wilayah Kota Langsa sbb :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyak Payed Kab. Aceh Tamiang,
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kab. Aceh Timur
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kab. Aceh Timur.
2. KEPENDUDUKAN
a. Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di Kota Langsa tahun 2007 untuk masing-masing kecamatan
tidak merata. Kecamatan Langsa Baro memiliki penduduk terbanyak yaitu
sebanyak 37.975 jiwa sementara kecamatan yang paling sedikit dihuni oleh
penduduk adalah Kecamatan Langsa Barat yaitu 28.915 jiwa.
b. Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data hasil olahan sensus, kepadatan penduduk di Kota Langsa tahun
2008 tidak merata seperti halnya persebaran penduduk. Kepadatan penduduk di
Kota Langsa tahun 2006 yaitu 530 jiwa/km2 sedangkan pada tahun 2007
kepadatan penduduk sebesar 534 jiwa/km2 ,ini artinya terjadi peningkatan yang
disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk akibat terjadinya perpindahan
penduduk masuk ke dalam wilayah Kota Langsa dan akibat pertumbuhan
penduduk Kota Langsa sendiri. Jika di rinci menurut kecamatan kepadatan
terbesar di Kecamatan Langsa Kota sebesar 858 jiwa/km2 dan terendah adalah
BAB V
INDIKATOR KESEHATAN PADA PROFIL KESEHATAN KOTA LANGSA
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 11
Kecamatan Langsa Timur yaitu 310 jiwa/km2. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel V.1 berikut : Tabel V.1
Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan Kota Langsa
LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/ RUMAH PENDUDUK NO KECAMATAN
1 Langsa Timur Langsa Timur 8,183 8,083 98.8 5,553 68.7
2 Langsa Barat Seuriget 3188 3,188 100 2,435 76.4
3 Langsa Kota Langsa Kota 14,198 14,198 100 11,309 79.7
4 Langsa Baro Langsa Barat 5,714 5,003 87.6 4,112 82.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 31,283 30,472 97.4 23,409 76.8
Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kota Langsa
Tabel tersebut di atas memberi informasi bahwa 4 (empat) kecamatan rata-rata
telah mewujudkan cakupan hidup sehat di atas 75% dan tertinggi adalah kecamatan
Langsa Barat. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan
pentingnya pola hidup bersih dan sehat telah meningkat.
2. Akses Terhadap Air Minum
Sumber air minum yang digunakan rumah tangga di kategorikan menjadi 2 (dua)
kelompok besar yaitu sumber air terlindung dan tidak terlindung. Sumber air
terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa dan sumur terlindung sedangkan
sumber air tidak terlindung terdiri dari sumur tidak terlindung, mata air tak
terlindung, air sungai dan lainnya.
Air merupakan kebutuhan utama yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Oleh
sebab itu bagaimana usaha kita dalam menjaga kualitas air agar air yang kita
konsumsi sehari-hari dapat memberikan perlindungan dan bukan menjadi
bumerang. Air yang sehat adalah air yang memenuhi syarat fisik, biologis dan
kimia. Syarat fisik artinya bahwa air yang sehat harus bebas dari rasa, bau, dan
warna. Sedangkan syarat biologis artinya bahwa air yang sehat harus bebas dari
bakteri, dan syarat kimia artinya air bebas dari zat radioaktif.
Pada tahun 2008 jumlah keluarga yang mengakses air minum adalah sumur pompa
tangan sebesar 44,31%, sumur gali sebesar 33,18%, ledeng sebesar 17,17%,
lainnya sebesar 5,31% dan penampungan air hujan sebesar 0,03%. Persentase (%)
jumlah keluarga terhadap akses air minum dapat dilihat pada grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 37
Grafik V.6 Persentase Keluarga Memiliki Air Bersih Tahun 2009
17.17
44.3133.18
0.0305.31
LEDENGSPTSGLPAHKEMASANLAINNYA
Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kota Langsa
3. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih,
kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga.
Hasil pendataan dari Subdin Kesling menggambarkan ketersediaan jamban sehat
keluarga 76,8%, ketersediaan tempat sampah 30% dan tempat pengelolaan air
limbah keluarga 28,1%. Hal ini berarti kepemilikan tempat sampah dan PAL masih
rendah sedangkan target nasional adalah 80%.
4. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM)
Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa
kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal dari tempat pengolahan
makanan (TPM) khususnya jasa boga, rumah makan dan makanan jajanan yang
pengolahannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan.
Sehingga upaya pengawasan terhadap TUPM amat penting. Hasil pengawasan
TUPM pada tahun 2008 menunjukkan hampir semua fasilitas tempat-tempat umum
dan pengolahan makanan yang diperiksa telah memenuhi syarat kesehatan.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 38
Grafik V.7 Jumlah Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM)
Yang Telah Diperiksa dan Memenuhi Syarat Tahun 2009
HOTEL3
RESTORAN84
PASAR1
TUPM LAINNYA 133
0
20
40
60
80
100
120
140
D. SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting dalam meningkatkan pembangunan
kesehatan secara menyeluruh. Sumber daya kesehatan terdiri dari tenaga, sarana dan
dana yang tersedia untuk pembangunan kesehatan.
1. Tenaga Kesehatan
Penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan serta
pembangunan kesehatan memerlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki
kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yakni yang
lebih mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta
pencegahan penyakit. Peningkatan kualitas harus menjadi prioritas utama mengingat
tenaga kesehatan saat ini belum sepenuhnya berpendidikan D-III serta S-1 sedangkan
yang berpendidikan SPK serta sederajatnya minim terhadap pelatihan tehnis. Hal ini
agar dapat perhatian serius dari semua pihak terutama Dinas Kesehatan Kota Langsa
mengingat semakin besar tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 39
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang
mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan
pengembangan tenaga melalui pelatihan tenaga oleh Pemerintah maupun masyarakat.
Secara rasio tenaga kesehatan dinilai atas kecukupan tenaga kesehatan terhadap
jumlah penduduk yang dilayani. Jumlah tenaga kesehatan saat ini terdiri dari tenaga
kesehatan yang langsung melayani masyarakat dan tenaga kesehatan yang berada
pada pelayanan administrasi. Pelayanan langsung adalah Rumah Sakit, Puskesmas,
Pustu, dan Polindes sedangkan pelayanan administrasi adalah Kantor Dinas
Kesehatan dan Gudang Farmasi.Untuk tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel V.17
Jenis Tenaga Berdasarkan Ratio di Kota Langsa Tahun 2009
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Rasio/100000 Pddk
1 Tenaga Medis 65 46,43 2 Tenaga Kefarmasian 38 27,14 3 Tenaga Gizi 11 7,86 4 Tenaga Keperawatan 488 348,56 5 Tenaga Kebidanan 145 103,57 6 Tenaga Kesmas 31 22,14 7 Tenaga Sanitasi 12 8,57 8 Tenaga Teknisi Medis 16 11,43 Total 806
Sumber : Bag. Kepegawaian Dinkes Kota Langsa
Dari data di atas menunjukkan bahwa tenaga kesehatan keperawatan saat ini masih
dominan dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan kesehatan Kota Langsa mengalami peningkatan.
2. Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan yang cukup secara jumlah/kuantitas dan kualitas
bangunan merupakan salah satu komponen lain di dalam sumber daya kesehatan.
Pembangunan sarana kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan medis, peralatan
non medis, peralatan laboratorium beserta reagensia, alat pengolah data kesehatan,
peralatan komunikasi, kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 40
Di dalam kesehatan unit pelayanan kesehatan di bagi atas beberapa kategori yaitu
Pondok Bersalin Desa (Polindes), Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis lainnya.
Setiap unit-unit pelayanan yang ada harus dapat memenuhi keterjangkauan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Pembangunan unit tersebut harus
berpedoman terhadap populasi penduduk yang akan dilayani sehingga fungsi unit
pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai target yang diharapkan.
Situasi sarana kesehatan dasar di Kota Langsa pada tahun 2008 sesuai dengan tabel
berikut :
Tabel V.18 Jumlah Puskesmas, Pustu, Desa Siaga, Poskesdes, Polindes dan Posyandu per
kecamatan di Kota Langsa Tahun 2009
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS PUSTU DESA
SIAGA POSKESDES POLINDES POSYANDU
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Langsa Timur Langsa Timur 4 7 7 24 38 2 Langsa Barat Seuriget 1 6 6 7 20 3 Langsa Kota Langsa Kota 1 5 5 13 37 4 Langsa Baro Langsa Barat 1 3 3 7 18 5 Langsa Lama Langsa Lama 1 8
JUMLAH (KAB/KOTA)
8 21 21 59 113
Sumber : PKM Kota Langsa
3. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama di dalam
peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk belanja modal maupun belanja barang.
Pengelolaan pembiayaan diarahkan untuk mencapai tingkat efisiensi teknis baik di
tingkat program, wilayah maupun institusi. Kemampuan Dinas Kesehatan Daerah
dalam advokasi kepada pemerintah daerah akan pentingnya pembangunan kesehatan
wilayah akan terus ditingkatkan. Selain itu penyelenggaran pemerintah yang baik
(good governance) merupakan suatu pra kondisi untuk dapat terciptanya sistem
pembiayaan sistem pembiayaan yang baik.
Pembiayaan kesehatan dapat bersumber dari dana Pusat (APBN) dan daerah (APBD).
Untuk alokasi anggaran pembangunan di Dinas Kesehatan Kota Langsa yang
bersumber dari APBN dan APBD dapat dilihat pada tabel 60 Lampiran.
Profil Kesehatan Kota Langsa Tahun 2009 41
00
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 262 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 58 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 177512 Jiwa Tabel 14 Kepadatan Penduduk /Km2 676.46812 Jiwa/Km2 Tabel 15 Jumlah Penduduk Laki-laki 77,099 Jiwa Tabel 26 Jumlah Penduduk Perempuan 91,394 Jiwa Tabel 27 Rasio Beban Tanggungan 67.127568 Tabel 28 Rasio Jenis Kelamin 84.358929 Tabel 29 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 43.154355 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian12 Jumlah Lahir Hidup 2555 Bayi Tabel 613 Jumlah Bayi Mati 24 Bayi Tabel 614 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 9.3933464 Tabel 615 Jumlah Balita Mati 2 Balita Tabel 616 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.7827789 Tabel 617 Jumlah Kematian Ibu Maternal 5 Ibu Tabel 718 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 195.69472 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan19 AFP Rate < 15 th - Tabel 920 TB Paru Sembuh 89.89 % Tabel 921 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 922 HIV/AIDS ditangani 0 % Tabel 1023 Infeksi Menular Seksual ditangani 0 % Tabel 1024 Angka Kesakitan DBD 13.52 Tabel 1025 DBD ditangani 100.00 % Tabel 1026 Angka Kesakitan Diare 16.962234 Tabel 1027 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 1028 Angka Kesakitan Malaria 3.35 Tabel 1129 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 100 % Tabel 1230 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) 100 % Tabel 1231 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 0 % Tabel 1332 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 1433 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 1434 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 1435 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 1436 Jumlah Kasus Campak 53 Kasus Tabel 1437 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14
RESUME PROFIL KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. LampiranANGKA/NILAI38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 82.394551 % Tabel 1748 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 70.37 % Tabel 1749 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 77.09 % Tabel 1750 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 1.69 % Tabel 1851 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 1.48 % Tabel 1852 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU - % Tabel 1853 Peserta KB Baru 7.10 % Tabel 1954 Peserta KB Aktif 51.61 % Tabel 1955 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 1998207.9 % Tabel 2056 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 2157 Desa/Kelurahan UCI 38.888889 % Tabel 2258 Cakupan Imunisasi Campak Bayi #DIV/0! % Tabel 2359 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 4 % Tabel 2360 MP-ASI Bayi BGM 68.796992 % Tabel 2461 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 51.94 % Tabel 2462 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan - % Tabel 2463 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 65.20 % Tabel 2564 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 57.89 % Tabel 2565 WUS dg imunisasi TT5 0.19 % Tabel 2666 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 2767 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 2768 Bumil Risti/Komplikasi 228.42521 % Tabel 2869 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 148.6419 % Tabel 2870 Neonatal Risti dirujuk 239.76 % Tabel 2871 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 97.73 % Tabel 2872 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 100.00 % Tabel 2973 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 3074 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 17.00 % Tabel 3275 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 3,142.86 % Tabel 3376 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.62 % Tabel 3477 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 6.50 % Tabel 3478 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 80.68 % Tabel 3479 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 41.66 % Tabel 3680 Penduduk Miskin dicakup JPKM 57.21864 % Tabel 3781 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 51.225901 % Tabel 3782 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 18.59 % Tabel 37
NO INDIKATOR No. LampiranANGKA/NILAI83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 31.28 % Tabel 3984 WUS yang diberi Kapsul Yodium - % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan85 Sarkes yang memiliki Labkes 100.00 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat86 Rumah Tangga ber-PHBS 48.51 % Tabel 4587 Posyandu Aktif 29.36 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 67.47 % Tabel 4789 Rumah Sehat 61.32 % Tabel 4790 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 51.41 % Tabel 4891 Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel 4892 KK memiliki Jamban 44.472824 % Tabel 4993 KK memiliki Jamban Sehat 95.669653 % Tabel 4994 KK memiliki Tempat Sampah 48.76 % Tabel 4995 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 87.46 % Tabel 4996 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 19007.61 % Tabel 4997 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 61.74 % Tabel 4998 TUPM Sehat 64.15 % Tabel 5099 Institusi dibina Keslingnya 35.61 % Tabel 51
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Tenaga Kesehatan102 Jumlah Tenaga Medis 44 Orang Tabel 53103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 382 Orang Tabel 53104 Jumlah Tenaga Farmasi 28 Orang Tabel 53105 Jumlah Tenaga Gizi 12 Orang Tabel 53106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 43 Orang Tabel 53107 Jumlah Tenaga Sanitasi 4 Orang Tabel 53108 Jumlah Tenaga Kesmas 38 Orang Tabel 53109 Jumlah Tenaga Kesehatan 551 Orang Tabel 53110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 29 Orang Tabel 55111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 42 Orang Tabel 55112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 13 Orang Tabel 55
JUMLAH (KAB/KOTA) 262.41 52 6 58 177,512 19,941 8.9 676
Sumber: Bidan Desa Pkm Seuriget Th 2009
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATANDIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUFDIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
TAHUN 2009
TABEL 6
LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI
LAHIR MATI1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Langsa Barat Seuriget 310 6 316 1.90 6 2,257 02 Langsa Baro Langsa baro 914 5 919 0.54 5 6,842 03 Langsa Timur Langsa Timur 303 12 315 3.81 12 4,116 14 Langsa Kota Langsa Kota 1,028 10 1,038 0.96 1 6,434 1
5 Langsa Lama Langsa Lama 0 0 0 0.00 0 - 0JUMLAH (KAB/KOTA) 2,555 33 2,588 1.28 24 19,649 2
9.4 0.8
Sumber: Pengelola Program KIA PKM Th 2009
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
JUMLAH BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
JUMLAH
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATANDIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
TAHUN 2009
JUMLAH BALITA MATINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI
MATILAHIR HIDUP LAHIR MATI
TABEL 7JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNALKEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAHIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 81 Langsa Barat Seuriget 310 0 0 0 02 Langsa Baro Langsa baro 914 2 1 0 33 Langsa Timur Langsa Timur 303 0 0 1 14 Langsa Kota Langsa Kota 1,028 0 1 0 1
02,555 2 2 1 5
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 195.6947162
Sumber: Pengelola Program KIA PKM Th 2009Keterangan:
- Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH LAHIR HIDUP
DIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSATAHUN 2009
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUKDIRINCI MENURUT KECAMATAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SEURIGET
* Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASARDIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
TAHUN 2009
NO JENIS OBAT* KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 61 Langsa Barat Seuriget 3,197 2,790 87.27 2 Langsa Baro Langsa baro #DIV/0!3 Langsa Timur Langsa Timur #DIV/0!4 Langsa Kota Langsa Kota 6,797 2,058 30.28 5 Langsa Lama Langsa lama
JUMLAH (KAB/KOTA) b 4,848 #VALUE!
*) DO lihat ……
TABEL 45
NO KECAMATAN
Sumber Pengelola Program Kesling PKM Seuriget Th 2008
DIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSATAHUN 2009
RUMAH TANGGAPUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT
TABEL 46
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN
JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 Langsa Barat Seuriget 13 2 15 0.00 86.67 13.33 0.00 100.00 13.332 Langsa Baro Langsa baro 3 30 33 0.00 9.09 90.91 0.00 100.00 90.913 Langsa Timur Langsa Timur 18 2 20 90.00 10.00 0.00 0.00 100.00 0.004 Langsa Kota Langsa Kota 41 41 0.00 100.00 0.00 0.00 100.00 0.005 Langsa Lama Langsa lama
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta
LOS TOI GDR
DIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA LANGSATAHUN 2009
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT
NOMA RUMAH SAKJUMLAH PASIENJUMLAH
TEMPAT TIDUR
JUMLAH HARI
PERAWATANNDRBOR
TABEL 64
DI WILAYAH KERJA DINKES KOTA LANGSATAHUN 2009
1 2 3 41 Ispa 160212 Penyakit Kelainan Pada Lambung 25713 Penyakit Pada Sistem Jaringan Otot & Jaringan 2471
Pengikat ( Peny.Tulang Belulang,radang Sendi )4 Diare ( termasuk tersangka kolera ) 20775 Common Cold 22706 Hypertensi 26937 Tukak Lambung 26028 Penyakit kulit Alergi 10579 Penyakit kulit Infeksi 1757
10 Penyakit Peny.Pulpa &Jar. Periapikal 97011 Penyakit Mata Lainnya 56912 Hypotensi 76713 Penyakit Kulit Karena Jamur 89614 Penyakit Periodental 179715 Vertigo 31816 Kecelakaan dan Ruda Paksa 79217 Penyakit Kelenjar Ludah ,Rahang, Rongga 70718 Diabetes Militus 85219 Malaria Klinis 12920 Gangguan Gigidan Jaringan Penyangga Lain 115
Sumber: Pengelola Program SP2TP Dinkes Kota Langsa Th 2009
1 2 3 41 Ispa 6,284 2 Penyakit Pada Sistem Jaringan Otot & Jaringan 3,676 3 Penyakit Kelainan Pada Lambung 2,571
Pengikat ( Peny.Tulang Belulang,radang Sendi )4 Hypertensi 1,107 5 Tukak Lambung 2,602 6 Common Cold 2,270 7 Diare ( termasuk tersangka kolera ) 2,077 8 Penyakit Periodental 1,797 9 Penyakit kulit Infeksi 1,757 10 Penyakit kulit Alergi 1,057 11 Penyakit Peny.Pulpa &Jar. Periapikal 970 12 Penyakit Kulit Karena Jamur 896 13 Diabetes Militus 852 14 Kecelakaan dan Ruda Paksa 792 15 Hypotensi 333 16 Penyakit Kelenjar Ludah ,Rahang, Rongga 707 17 Penyakit Mata Lainnya 569 18 Vertigo 318 19 Malaria Klinis 129 20 Gangguan Gigidan Jaringan Penyangga Lain 115