i PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI MADRASAH IBTIDAIYAH HASANUDDIN BANDARHARJO SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Oleh RUKMINI NIM. 07111550 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO 2011
106
Embed
PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/129/jtptiain-gdl... · penting dan strategisnya peranan guru dalam dunia pendidikan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIFSISWA KELAS TINGGI MADRASAH IBTIDAIYAH
HASANUDDIN BANDARHARJO SEMARANG UTARAKOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat gunaMemperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
OlehRUKMINI
NIM. 07111550
FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2011
ii
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang
50185
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan:
Judul : Profil Guru Ideal dalam Perspektif Siswa Kelas Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Semarang Utara Kota Semarang Tahun Pelajaran2010/2011
Nama : RukminiNIM : 073111550Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama IslamTelah diajukan sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo dan diterima sebagaimana salah satu syarat memperoleh gelarsarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Dan dapat diterima guna memeperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) tahunakademik 2010/2011.
M. ERFAN SOEBAHAR H. Prof. DR. M.Ag. AMIN FARIH M.AgNIP. 19560624 198703 1 002 NIP. 19710614 200003 1 002
Pembimbing
HAMDANI MU’IN H. DR, M.Ag NIP. 19691203 198503 1 002
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBINGSemarang, Maret 2011
KepadaYth. Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongodi Semarang
Assalamu alaikum wr. Wb.Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dankoreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Profil guru Ideal dalam Perspektif Siswa KelasTinggi Madrasah Ibtidaiyah HasanuddinBandarhaharjo Semarang Utara Kota SemarangTahun Pelajaran 2010/2011
Nama : RukminiNIM : 073111550Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudak dapat diajukan kepadaFakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Pembimbing,
Dr. H. Hamdani Mu’in, M.Ag NIP. 19691203 198503 1 002
iv
MOTTO
.
):(
“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhakmenerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusiasupaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah telah memberikanpengajaran yang sebaik-baik-Nya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah MahaMendengar lagi Maha Melihat” 1
(QS. An Nisa’, 58)
11 Depag RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya ( Semarang : As-Syifa’, 2008), hlm69.
v
PERSEMBAHAN
Karya ini oleh penulis persembahkan buat:
1. Kedua orang tua penulis Bapak Karso Suwito dan Ibu Samilah yang
selalu merawat dan membimbing sejak kecil hingga dewasa.
2. Dekan dan Ketua Program Kualifikasi dan para dosen S1 IAIN
Walisongo Semarang yang terhormat.
3. Suami Guripno dan kedua anak yang cantik-cantik Fauzia Ulfa Vania
dan Yumna Nur Mahmudah yang memberi semangat hingga selesai
studi.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain
atau plagiat yang telah diterbitkan. Demikian juga skripsi tidak berisi
jiplakan kasil karya orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi sebagai bahan rujukan.
Semarang, 15 Pebruari 2011
Deklarator,
R u k m i n i NIM 073111550
vii
ABSTRAKSI
Rukmini, 2011. Profil Guru Ideal dalam Perspektif Siswa Kelas Tinggi MadrasahIbtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara KotaSemarang Tahun Pelajaran 2010/2011
Skripsi. Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Kualifikasi S1IAIN Walisongo Semarang. Pembimbing DR. H. Hamdani Mu’in, M.Ag
Profil guru ideal madrasah ibtidaiyah dalam perspektif siswa kelas tinggi,adalah sosok seseorang yang menunjukkan kemampuan dalam melaksanakantugasnya sesuai dengan 4 (empat) kompetensi, yaitu kompeteni paedagogik,kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Tugasdan fungsi guru mengajar, mendidik, membina, mampu memberi bimbinganterhadap orang lain seperti siswa, dan mampu memberi suri tauladan kepada siswa,orang tua siswa dan masyarakat. Guru merupakan ujung tombak untukmeningkatkan mutu dalam ketakwaan terhadap Allah dan pendidikan baikakademis maupun non akademis. Kelas tinggi yang dimaksud pada penelitian ini adalah siswa yang pada tahunpelajaran 2010/2011 duduk di bangku kelas IV, V dan VI MI HasanuddinBandarharjo Semarang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria tinggi, sedang ataurendah profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi MadrasahIbtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.Selain itu tujuan yang lain untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruhantara profil guru ideal terhadap peningkatan prestasi siswa di MadrasahIbtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara.
Responden sebagai sampel dalam penelitian ini adalah Siswa kelas tinggi MIHasanuddin Bandarharjo Semarang sejumlah 42 siswa dari populasi sebanyak 105siswa. Untuk memperoleh data penelitian menggunakan teknik angket. Data yangterkumpul dianalisa secara statistik diskriptif dengan persentasi dikorelasikan kekreteria rendah, sedang dan tinggi.
Hasil penelitian berdasarkan perhitungan dari angket siswa kelas tinggi dari 42responden terhadap profil guru ideal persentasinya adalah 85,38 % dengan kriteriatinggi. Maka kesimpulannya adalah profil guru ideal dalam perspektif siswa kelastinggi MI Hasanuddin Bandarharjo Semarang tahun pelajaran 2010/2011Cenderung Tinggi.
Selanjutnya peneliti menyarankan terhadap guru MI Hasanuddin BandarharjoSemarang, meskipun secara persentasi hasil penelitian ini cenderung tinggi sebagaiguru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi, tetap dipertahankan dan ditingkatkanserta selalu mengembangkan perilaku sebagai guru ideal seperti kemapuanpaedagogik, kemampuan profesional, kemampuan sosial dan kemampuan personal.
viii
Hasil penelitian semoga dapat menambah wawasan dan khasanah bagipeneiliti khususnya, para pembaca dan para guru pada umumnya, sehingga dengansemakin banyak guru ideal prestasi belajar siswa dan muaranya akan mengangkatperkembangan dan kemajuan pada dunia pendidikan, ilmu pengetahuan danteknologi di masa globalisasi ini
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Ya Robbi, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
akademik melalui karya ilmiah dan pelaksanaan penelitian hingga penyusunan
skripsi ini. Shalawat, salam penulis haturkan kepada manusia pilihan Allah, Nabi
Muhammad SAW yang senantiasa menginginkan kebahagiaan umatnya di dunia
dan akhirat.
Terwujudnya skripsi ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan studi program
kualifikasi S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Sebagai penulis
pemula, tentu kesalahan dan kekurangan tidak bisa dihindari dari penulisan skripsi
ini. Oleh karena itu penulis mempersembahkan skripsi yang berjudul Profil Guru
Ideal dalam Perspektif Siswa Kelas Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat pengetahuan dan
pertimbangan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini tersusun. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:
1. Dr. Sujai, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
beserta segenap stafnya.
2. Dr. Hamdani Mu’in, M.Ag, selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia
meluangkan waktu dan curahan pikirannya tanpa pamrih dan tak kenal lelah.
3. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas IAIN Walisongo Semarang, yang
telah memberi bekal ilmu dan tauladan sehingga penulis dapat menyimpulkan
salah satu disiplin keilmuan sebagaimana tertuang dalam skripsi ini.
4. Bapak Amin Soleh, SH, Kepala RA/MI Hasanuddin Bandarharjo Semarang
yang telah memberikan ijin kepada penulis baik masa perkuliahan berlangsung
maupun pemberian ijin penelitian hingga penyusunan skripsi selesai.
x
5. Seluruh guru dan karyawan yang telah memberi bantuan baik moril serta
motivasi demi suksesnya studi penulis.
6. Bapak dan Ibu terhormat yang jauh di sana, dengan penuh kesabaran dan
doanya yang selalu ditujukan kepada penulis dan keluarga.
7. Suami dan kedua anak penulis yang selalu memberi motivasi dan dukungan
moril materiil sehingga sukses dalam studi ini.
8. Sahabat, dan sanak saudara yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.
Harapan dan doa penulis, semoga dari skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara khususnya, dan pendidikan di kota
Semarang pada umumnya, amiiin.
Penulis
xi
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................... ii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. v
HALAMAN DEKLARATOR ............................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................... ix
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................... 5
C. Hipotesis Penelitian .................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................
E. Pegasan Istilah ........................................................... 8
F. Kajian Pustaka ........................................................... 9
G. Sistematika Penelitian ............................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................... 14
a. Profil Guru Ideal Madrasah Ibtidaiyah ....................... 17
1. Kompetensi Personal .......................................... 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............. 42
A. Gambaran Umum ......................................... 42
B. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Penelitian ......... 48
C. Hasil Uji Coba Instrumen atau Angket Penelitian 48
D. Pelaksanaan Penelitian ........................................... 50
E. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Data ...... 51
F. Penyajian Data dan Pembahasan .......................... 52
G. Pembahasan Hasai Penelitian ................................ 52
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP .................... 66
A. Kesimpulan ........................................... 66
B. Saran-saran ........................................... 68
C. Penutup ........................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum disusun dengan maksud untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa yang
banyak dipengaruhi oleh lingkungan, kebutuhan pembanguna nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan
jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.1
Salah satu komponen yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut adalah guru. Adapun yang dimaksud dengan guru adalah
seseorang yang memiliki tugas mengajar, mendidik, membimbing,
memotivasi terhadap siswa untuk belajar serta membina para siswa baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan peranan guru yang dimaksud
antara lain guru sebagai model seperti penceramah, nara sumber, fasilitator,
konselor, tutor, manajer, pembina laboratorium, serta masih banyak peranan
guru lainnya. Selain hal itu guru juga mempunyai tugas pokok yang diemban
oleh guru seperti tugas personal, tugas profesional dan tugas sosial
kemasyarakatan.2
Akhir-akhir ini citra guru di hadapan masyarakat sangat
memprihatinkan, baik yang datang dari lingkungan masyarakat itu sendiri,
dari orang tua siswa sendiri maupun berasal dari kalangan pemakai lulusan,
terutama kaum bisnis seperti perusahaan-perusahaan. Mereka memprotes para
guru karena beranggapan bahwa lulusan kurang memuaskan3. Kemampuan
para siswa lulusannya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh para
pemakai. Bahkan bukan permasalahn itu saja masyarakat menilai pendidikan
1 Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Di Indonesia, (Jakarta:Ardadirya Jaya,1990), hlm 312 Sahertian, Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali 1992) hal 343 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Rosdakarya, 2000), hlm 1
1
2
dari sisi negatifnya saja. Bahkan dari pihak siswa sendiri, utamanya
lulusan sekolah menengah di kota-kota pada umumnya dinilai cenderung
menghormati gurunya hanya karena mengharapkan dapat nilai kelas yang
lebih tinggi atau ingin lulus dengan tanpa melalui kerja keras.
Tentu saja semua tuduhan tersebut serta protes dari para berbagai
kalangan lambat laun akan merongrong wibawa guru. Bahkan cepat atau
lambat akan menurunkan harkat dan martabat para guru. Sikap dan perilaku
masyarakat tersebut memang bukan semata tanpa alasan atau argumentasi,
karena memang ada sebagian kecil oknum guru yang kurang bermutu.
Profil guru ideal baik di sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah
merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai suatu keberhasilan
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini terbiasa terjadi karena
sesuai dengan perkembangan fisik, emosi, mental intelektual dan sosial para
siswa. Begitu pula perkembangan kepribadian siswa masih banyak
memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang dewasa termasuk guru dan
orang tua. Selain hal tersebut setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya
dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari
upaya pendidikan selalu bersumber dari guru. Hal ini menunjukkan betapa
penting dan strategisnya peranan guru dalam dunia pendidikan.
Guru selain mempunyai tugas mengajar dan mendidik siswa juga memiliki
beberapa peran seperti yang dijelaskan Dr. RJ. Kizlik, dalam artikel berjudul
“Tips on Becoming a Teacher”
Make no mistake; teaching is like no other profession. As a teacher,you will wear many hats. You will, to name but of a few of the rolesteachers assume in carrying out their duties, be a communicator, adisciplinarian, a conveyor of information, an evaluator, a classroommanager, a counselor, a member of many teams and groups, a decision-maker, a role-model, and a surrogate parent. Each of these rolesrequires practice and skills that are often nottaught in teacherpreparation programs. Not all who want to be teachers should invest thetime and resources in teacher training or teacher preparation programs ifthey do not have the appropriate temperament, kills, and personality.
3
Teaching has a very high attrition rate. Depending on whose statisticsyou trust, around forty percent of new teachers leave teaching within thefirst five years. It is obviously not what they thought it would be. Onething for sure, it's about more than loving kids.4
Pengajar atau guru adalah suatu profesi. Sebagai guru, akan memerlukan
banyak orang. Guru memiliki peran dalam kehidupan sehari-hari , yaitu
sebagai komunikator yang teguh disiplin, menyampaikan informasi, penilai,
seorang pimpinan kelas, penasihat, suatu anggota kelompok masyarakat,
pengambil keputusan, suatu role-model, dan sebagai orangtua pengganti di
sekolah. Peran ini tidak memerlukan praktek dan keterampilan yang sering
diajar sesuai program persiapan guru. Tidak semua para guru menyediakan
waktu dan memiliki keahlian khusus, maka perlu adanya pelatihan atau
pendidikan guru agar memiliki keterampilan, dan kepribadian.
Agar guru di dalam kelas dapat mengajar dengan efektif, guru tersebut
hendaknya memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada para siswa
untuk belajar dan meningkatkan mutu pengajaran, yaitu di antaranya dengan
cara (a) banyak melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, (b) guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebaiknya dilaksanakan secara tepat
waktu, (c) guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
hendaknya menunjukkan keseriusan atau kesungguhan. Melalui cara ini
kemungkinan besar siswa mendapat kesempatan untuk belajar lebih banyak
dan optimal. Hal demikian akan meningkatkan minat dan motivasi siswa
untuk belajar lebih banyak.
Proses belajar mengajar agar siswa banyak diberi kesemapatan dan
keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar, semakin siswa diberi kesempatan
keaktifannya, semakin tinggi prestasi belajar dicapai siswa lebih meningkat
dan optimal. Sedangkan untuk meningkatkan mutu dalam mengajar, guru
harus mampu merencanakan program pengajaran dan mampu melakukan atau
4 Dr. RJ. Kizlik, 2011, “Tips on Becoming A Teacher. diunduhhttp://www.adiprima.com/tipson..ht” . 10 Januari 2010
menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk interaksi belajar mengajar
dengan baik.
Kenyataan dan pengalaman pahit yang diterima bagi guru. Wibawa
merosot, pada akhir-akhir ini karena rendahnya kualitas pendidikan semakin
menurun, tidak mampu dijual di lingkungan masyarakat. Maka guru
kompetensi personal, kompetensi professional, kompetensi sosial
kemasyarakatan lebih-lebih kompetensi paedagogik perlu ditingkatkan
kualitasnya.
Selain hal tersebut, untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap
profesionalisme guru, maka guru sangat perlu tampil di setiap kesempatan,
baik sebagai pendidik, pengajar, pelatih, innovator, maupun sebagai
dinamisator pembangunan dan pencerdasan masyarakat Indonesia yang
bermoral Pancasila.
Sedangkan profil guru ideal adalah sosok guru yang mempunyai
kompetensi peronal, kompetensi profesional, kompetensi sosial
kemasyarakatan dan kompetensi paedagogik. Untuk mengembangkan diri,
guru hendaknya peka terhadap perubahan-perubahan sosial serta tanggap
terhadap pembaharuan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
Berdasarkan asumsi dari penulis, bahwa keadaan profil guru ideal di
lingkungan Madrasah Ibtidaiyyah Hasanudin Bandarharjo Semarang Utara
Kota Semarang, sebagian besar para guru masih jauh dari profil guru ideal
dalam perspektif siswa kelas tinggi. Hal ini dapat dibuktikan antara lain: (a)
Hubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan guru dengan
guru belum menunjukkan keharmonisan, (b) sebagian besar siswa ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas
perhatiannya kurang terpusat pada materi pelajaran, (c) para guru di
5
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota
Semarang, ketika mengajar sudah menggunakan alat peraga atau media
pembelajaran, tetapi belum optimal, sehingga tujuan pembelajaran belum
tercapai secara optimal. (d) Kesadaran dalam membuat perencanaan
pembelajaran masih rendah sehingga tujuan pembelajaran kurang jelas. (e)
Pelayanan guru terhadap masyarakat atau orang tua siswa belum
menunjukkan sikap yang kurang baik. Selain itu masih banyak kesenjangan-
kesenjangan lain yang tidak sesuai dengan harapan siswa terutama siswa
terutama kelas kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Semarang Utara Kota semarang, hal itu berakibat kewibawaan profil guru
yang ideal di sekolah tersebut semakin merosot dan semakin rendah di
hadapan siswa maupun masyarakat di sekitarnya.
Kesenjangan-kesenjangan di atas dapat terjadi karena masih rendahnya
wawasan dan pengetahuan para guru di sekolah tersebut tentang makna
keempat kompetensi, tugas dan wewenang, serta peranan sebagai guru.
Dari uraian di atas dan beberapa alasan yang telah dikemukakan, terdapat
kesenjangan dari profil guru ideal dalam persepsi siswa kelas tinggi Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang. Maka
peneliti akan mengangkat permasalahan tersebut dalam penelitian yang
berjudul PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS
TINGGI MADRASAH IBTIDAIYAH HASANUDDIN BANDARHARJO
SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2010/2011.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas,
profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah
6
Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang, nantinya dapat
dijadikan sebagai pedoman bagi para guru madrasah lainnya, baik dalam hal
berperilaku, bertutur kata maupun bersikap baik di dalam kelas maupun di
luar kelas akan menjadi suri teladan bagi para siswa maupun teman
sejawat. Dengan demikian yang muaranya tidak ada kesenjangan antara
harapan siswa dengan tugas, wewenang dan peranan guru sebagai pendidik,
pengajar, pelatih, inovator maupun peranan-peranan penting guru lainnya.
Berdasarkan permasalahan yang muncul di atas, maka peneliti akan
mengangkat menjadi judul penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang
akan diangkat pada penelitian adalah:
1. Bagaimana profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang
tahun pelajaran 2010/2011 ?
2. Apakah ada pengaruhnya profil guru ideal terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang?
C. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini diperlukan hipotesis dengan tujuan untuk penelaahan
secara mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan kebenaran
suatu teori. Adapun hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini adalah:
Profil guru ideal di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin, jika sesuai dengan
perspektif siswa terutama kelas tinggi, maka sikap dan perilaku guru akan
menjadi suri tauladan para siswanya.. Profil guru ideal dalam perspektif
siswa kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Semarang Utara akan
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
7
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
mengetahui berapa persen profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas
tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara
Kota Semarang dan untuk mengetahui besar prosentasi pengaruh antara
profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang terhadap
peningkatan prestasi siswa ?
2. Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan penelitian ini setidaknya akan mendapat 2 (dua)
manfaat, yaitu manfaat secara praktis dan manfaat secara teoritis. Adapun
uraian tentang manfaat penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:
a. Manfaat Penelitian Secara Praktis
Dalam penelitian ini manfaat secara praktisnya adalah bagi guru di
Madrasah Ibtidaiyah Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota
Semarang diharapkan mampu bersikap dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang menjadi perspektif
profil guru ideal siswa pada kelas tinggi di madrasah tersebut.
b. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
Sedangkan manfaat penelitian seacara teoritis pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Peneliti, adalah dapat dipergunakan untuk
meningkatkan prestasi pembelajaran dan dapat dimanfaatkan untuk
memberikan informasi hasil penelitian terhadap teman sejawat.
8
2. Manfaat bagi Guru dan Madasah Ibtidaiyah Hasanuddin,
penelitian ini akan dapat menambah khasanah terutama ilmu
pengetahuan sehingga mampu untuk mengembangkan dan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Manfaat institusi, utamanya bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin, adalah siswa akan meningkat prestasi belajarnya dan
meneladani sikap dan perilaku guru sesuai dengan profil guru ideal
dalam perspektif oleh siswa tersebut.
E. Penegasan Istilah
1. Pofil Guru Ideal
Pengertian dari kata profil adalah penampilan dalam melaksanakan
tugas, yang memenuhi persyaratan di dalam melaksanakan tugas tersebut5.
Sedangkan pengertian dari guru adalah semua orang yang mempunyai
wewenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak
didik, baik secara individu maupun klasikal, yang diselenggarakan di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.6
Sehingga dapat disimpulkan pengertian profil guru ideal adalah sosok
seseorang yang mempunyai tugas pokok mengajar, mendidik, membina,
membimbing orang lain termasuk anak didik yang secara sadar untuk
menjadi lebih dewasa.
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota
Semarang Jumlah guru kelas tinggi 5 orang yang terdiri dari 3 guru kelas
dan 2 orang guru mata pelajaran.
5Sahartian dkk, Menuju Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2000), hlm 20.6 Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi, (Jakarta: Rineka, 2000), hal 32
9
2. Siswa Kelas Tinggi
Istilah kelas tinggi yang dimaksud adalah siswa yang telah menduduki
bangku kelas IV, V dan VI di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang pada tahun pelajaran
2010/2011, jumlah siswa kelas tinggi adalah 105 siswa.
3. Perspektif
Kata perspektif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai
pengertian sebagai berikut: (1) cara melukiskan suatu benda dan lain-
lain pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh
mata dengan tiga dimensi, (2) Sudut pandang atau pandang. Maka
pengertian perspektif siswa, dalam hal ini adalah bagaimana cara
memandang atau anggapan siswa terhadap sosok guru yang ideal
dalam melaksanakan tugas dan peranannya.7
F. Kajian Pustaka
Agar tidak terjadi pengulangan hasil penelitian yang dilakukan seseorang
dalam bentuk karya ilmiah membahas persoalan yang sama, maka sebagai
bahan pertimbangan dalam penelitian yang memiliki spesifikasi pembehasan
berbeda perlu menampilkan sebagaimana hasil penelitian di bawah ini:
1. Aisatun Mahmudah (2002) dengan penelitian berjudul Pengaruh
Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Madrasah
Tsanawiyah 01 Al Ishlah Kecamatan Gandrung Mangu Kabupaten
Cilacap Tahun Pelajaran 2000/2001. Hasil penelitiannya adalah sangat
signifikan pengaruh positif profesionalisme guru terhadap peningkatana
prestasi belajar siswa berbanding lurus satu dengan lainnya. Artinya
7 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,cet.3, 1990 ), hal 675
10
bahwa profesionalisme guru pengaruhnya sangat tinggi terhadap
peningkatan prestasi siswa8.
2. Shohib (2003), mengadakan penelitian dengan judul, Nilai-Nilai Rabbani
dalam Al Qur’an dan Pengembangannya Terhadap Peningkatan
Profesionalisme Guru (Studi Atas Surat Ali Imron Ayat 79. Inti dari
tulisan tersebut menggambarkan secara lugas terfokus pada konsep dan
aplikasi nilai-nilai Rabbani dalam Surat Al Imron ayat 79 terhadap
peningkatan profesionalisme guru9.
3. Hasil penulisan skripsi saudara Abdul Syukur (2007) dalam skripsi yang
berjudul Prinsip Profesionalitas Menurut Undang-Undang Guru dan
Dosen dalam Perspektif Pendidikan Islam. Kesimpulan dari hasil
penelitian tersebut bahwa prinsip profesionalitas yang terdapat dalam
Undang-Undang Guru dan Dosen sangat berpaduan untuk bisa diterima
dalam kemajuan pendidikan Islam10.
4. Skripsi dari Munsorif (2007) dengan judul Studi Kebijakan Pemerintah
tentang Standar Pendidikan serta Relevansinya Terhadap Peningkatan
Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam (Telaah PP RI Nomor 19
Tahun 2005 Bab VI). Hasil kesimpulannya adalah pemenuhan standar
minimal seorang guru atau pendidik bagi profesionalitas guru Pendidikan
Agama Islam sesuai yang diharapkan pemerintah.11
8 Skripsi Aisatun Mahmudah, Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar SiswaMadrasah Tsanawiyah 01 Al Ishlah Kecamatan Gandrung Mangu Kabupaten Cilacap TahunPelajaran 2000/2001, (Semarang, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2002), hlm. 52.9 Skripsi Shohib, Nilai-Nilai Rabbani dalam Al Qur’an dan Pengembangannya TerhadapPeningkatan Profesionalisme Guru (Studi Atas Surat Ali Imron Ayat 79 (Semarang, FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2003), hlm. 56.10 Skripsi Abdul Syukur, Prinsip ProfesionalitasMenurut Undang-Undang Guru dan Dosen dalamPerspektif Pendidikan Islam, (Semarang, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007),hlm. 63.11 Studi Kebijakan Pemerintah tentang Standar Pendidikan serta Relevansinya TerhadapPeningkatan Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam (Telaah PP RI Nomor 19 Tahun 2005Bab VI), (Semarang, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. 54.
11
Dari beberapa peneliti di atas terdapat kesamaan pembahasan tentang
profesionalisme guru atau guru yang ideal dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa. Tetapi ada perbedaan dengan skripsi ini yaitu terdapat
perbedaan pada permasalahan dan tujuan penelitian, yaitu profil guru
ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi pada Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Yang dimaksud
guru ideal pada penelitian ini adalah guru yang profesionalime.
G. Sistematika Penelitian
Untuk memperoleh gambaran secara garis besar mengenai penelitian ini
maka peneliti membuat sistematikanya yaitu sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan
Bab ini membahas tentang judul penelitian, latar belakang, rumusan
masalah, hipotesis,penegasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini menguraikan tinjauan pustaka tentang profil guru dan perspektif
siswa terhadap profil guru.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini membahas metode diskriptif eksploratif sebagai metode
penelitian ini, validitas dan reliabilitas instrument, hasil
penelitian,populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.
Bab IV: Hasil Penelitian dan pembahasan
Menguraikan hasil penelitian dan memiliki di lapangan dan
pembahasannya.
Bab V: Penutup
Membahas tentang kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan bagian
yang terakhir dari kegiatan penelitian.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep tentang guru madrasah ibtidaiyah mudah untuk dipahami, yaitu sosok
seseorang yang mempunyai tugas pokok mengajar dan mendidik para siswa untuk
menuju ke arah kedewasaan. Sedangkan pelaksanaan dapat berlangsung di dalam kelas
maupun di luar kelas. Selain itu sosok guru juga memberikan bimbingan, pembinaan dan
memberikan motivasi untuk meningkatkan prestesi belajar siswa. Guru yang dimaksud
dalam hal ini adalah guru yang telah mendapat surat tugas dari pejabat yang berwenang
yaitu pemerintah yang berupa Surat Keputusan (SK) maupun yang belum memperoleh
mendapat Surat Keputusan (SK) dari Kepala Sekolah maupun lembaga yayasan.
Pada bab II pasal 2 dan pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan sebagai berikut: pasal 2
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan pada pasal 3 dijelaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Guru ideal adalah sosok guru yang profesional, seseorang yang mampu menjadi orang
yang bisa digugu dan ditiru oleh peserta didik maupun masyarakat luas. Kita sadari
bahwa guru ideal harus peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan, pembaharuan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan zaman. Guru diwajibkan untuk mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kualitas pendidikan sehingga guru tidak
terkesan ketinggalan zaman.
12
1 ....., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,(Jakarta: PT. Kloang Klede Putra Timur bekerjasama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Depdagri, 2003)hlm. 6.
13
Ciri guru ideal di era globalisasi ini, guru tampil sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
inovator dan dinamisator serta sebagai integral dalam mencerdaskan peserta didik. Guru
ideal diharapkan mampu membekali pesrta didik sebagai penerus bangsa, memiliki
kemampuan intelektual dan menghargai kebenaran, keadilan, kesejahteraan, perdamaian.
Dan memiliki sikap penuh tanggung jawab.2
Sampai saat ini guru madrasah ibtidaiyah mengajar penuh di dalam kelas, sehingga
dikenal sebagai guru kelas satu, guru kelas dua, guru kelas tiga dan seterusnya. Kecuali
guru mata pelajaran tertentu seperti guru penjasorkes, guru bahasa Inggris. Kedua mata
pelajaran tersebut diampu oleh guru tertentu sesuai dengan bidangnya. Maka pengertian
dari guru madrasah ibtidaiyah adalah seseorang yang mengajar, mendidik, dan
membimbing siswa di madrasah ibtidaiyah.
Tugas guru yang ideal dan profesional di dalam kelas mempunyai 3 (tiga) tugas
pokok antara lain bertugas di bidang profesi yang meliputi mendidik, mengajar dan
melatih anak didik, guru bertugas di bidang lain guru sebagai orang tua kedua di
madrasah, sebagai idola para siswa dan memberikan motivasi untuk belajar, tugas guru
yang ketiga di bidang kemasyarakatan antara lain mengajar masyarakat agar menjadi
manusia yang bermoral dan berkualitas dan mencerdaskan bangsa Indonesia3
Fungsi dan peran guru sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di
sekolah. Dalam konteksnya guru sebagai pendidik hendaknya memiliki kestabilan
emosi, bersikap realistik, jujur dan terbuka, peka terhadap perkembangan, terutama
inovasi pendidikan. Fungsi dan peran guru yang dimaksud adalah sebagai berikut guru
sebagai: (1) pengajar dan pendidik, (2) anggota masyarakat, (3) pemimpin, (4) pelaksana
administrasi dan, (5) pengelola proses belajar mengajar.4
Undang-Undang tentang guru dan dosen yang diamanahkan pada Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2005 pada bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat (1) guru adalah
2 Ahmad Makki Hasan, Ciri Guru Ideal Era Globalisasi dalam Pendidikan Karakter Di Zaman Keblinger(Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidikan Karakter. (Jakarta: PT Grasindo, Cet.I2009), hlm. 1553 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ( Bandung : Rosda Karya, 2000 ), hlm. 68.4 Darmuin dan Abdul Wahid, Profesionalisme Guru dan Tuntutan Modernitas. (Semarang: Need’s Press, 2008)hlm. 20-21
14
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada
pasal ayat (4) disebutkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi5.
Dilanjutkan pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 pada pasal 39 ayat (1)
disebutkan bahwa pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi,
dan/atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam
pelaksanaan tugas, ayat (2) perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja.6
Menurut Marion Ednan (dalam Suhertian) dijelaskan bahwa guru mempunyai 3 (tiga)
tugas. Pertama tugas sebagai profesional antara lain penguasaan pengetahuan, menguasai
psikologi anak, membina kedisiplinan, sebagai penilai/konselor, pengemban kurikulum,
penghubung sekolah dengan masyarakat, penghubung orang tua siswa, dan sebagai
information. Kedua Guru bertugas sebagai personal, artinya guru sebagai makhluk
individu yang tentunya akan memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun kebutuhan
keluarga, meningkatkan karier kerja dan menambah pengetahuan serta ketrampilan.
Ketiga Tugas sosial, guru merupakan salah satu anggota masyarakat, yang komitmen,
konsen dan berpartisipasi aktif terhadap berlangsungnya pendidikan di masyarakat,
sehingga menjadi warga Indonesia yang berpancasila.7
Ciri-ciri guru yang profesional adalah sebagai berikut : (a) memanusiakan manusia
bukan hanya sekedar mencari nafkah, (b) seorang guru mempunyai kualifikasi
kompetensi yang ditunjukkan oleh ijasah bahwa ia diperkenankan memiliki profesi
mengajar, (c) dalam mengajar diisyaratkan pemahaman dan ketrampilan yang tepat, (d)
guru memiliki publikasi prefosional agar mutu mengajarnya optimal, (e) Guru perlu
meningkatkan dirinya pada setiap saat untuk selalu bertumbuh dalam jabatannya, (f)
5 ............., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. (Jakarta:bp.Pustaka Candra, 2006) hlm. 2-3.6 Ibid hlm. 257 Sahertian, Supervisi Pendidikan ( Jakarta : Rajawali, 1992 ). hlm. 23-39.
15
mengajar adalah pelayanan terhormat sebagai suatu karier hidup, (g) guru harus memiliki
standar dan petunjuk kode jabatan8
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tantang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Maka peraturan ini berkaitan erat dengan
dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 di atas secara keseluruhan mencakup:
(1) kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, (2) beban belajar bagi peserta didik, (3)
kurikulum satuan penbdidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari
standar isi, dan (4) kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.9
Tanggung jawab seorang guru tidak lepas dari tugas-tugas pokok yang diemban di
antaranya mengajar mendidik, mendidik, membina dan melatih siswa di sekolah.
Kenyataan dalam pelaksanaan, tanggung jawab guru hanya menekankan pada tugas
guru dalam mengajar di sekolah saja. Sedang mendidik, membimbing kepribadian siswa
tentang kedisiplinan, rasa tanggung jawab, kemandirian siswa kurang mendapat
perhatian yang serius dari guru.
Seorang guru harus mampu menunjukkan kepribadian yang mantap dan mandiri.
Sehingga guru akan menonjol dilihat dari kemampuannya di lingkungan masyarakat di
banding dengan profesi lainnya.
Maksudnya seorang guru harus memiliki rasa asah, asih dan asuh terdapat
siswanya. Ketiga hal tersebut merupakan rohnya seorang guru, bila hal tersebut
ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari, sama halnya guru tersebut telah mati, artinya
guru tidak mempunyai roh.
8 Depdikbud, Peningkatan Profesi Mengajar. (Malang:PPGP IPS dan PMP 1984) hlm. 2-39 Depdiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tentang Standar Isi, Nomor 23 TentangStandar Kompetensi Lulusan dan Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Pereturan Mendiknas Nomor 22dan 23. (Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, 2008) hlm.3-4.
16
Namun lebih lanjut diungkapkan sebelum mengasah, mengasuh dan mengasihi
orang lain, sebaiknya terlebih dahulu seorang guru untuk mengasah, mengasuh dan
mengasihi diri sendiri.
Menurut Imam Ghazali menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang tanpa
ada batasan waktu maupun ruang, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum.
Selain itu mencari ilmu merupakan perbuatan yang luhur. Allah menerangkan dalam
Alqur’an Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmut.
Sedangkan cara menutut ilmu hendaknya memilih guru atau kiai yang alim, patuh dan
taat kepada Allah (wara’) dan lebih tua.10
Guru yang alim dan patuh serta taat kepada Allah identik dengan profil guru ideal
pada jaman modern ini. Konsep guru ideal adalah sosok seseorang yang mempunyai
tugas pokok mengajar dan mendidik para siswa untuk menuju ke arah kedewasaan.
Sedang pelaksanaan mengajar dan mendidik dapat dilakukan di dalam kelas maupun
di luar kelas. Yang dimaksud guru dalam hal ini adalah guru yang telah mendapat surat
keputusan (SK) dan surat tugas dari pemerintah atau pejabat yang berwenang
maupun dari yayasan bahkan dapat juga guru yang sama sekali tidak mendapat baik surat
tugas maupun surat keputusan.
Guru ideal dalam hal ini, memiliki 4 (empat) kompetentesi yang harus
dilaksanakan oleh setiap guru, antara lain: (1) kompetensi paedagogis, yaitu kemampuan
untuk mengelola pembelajaran yang efektif; (2) kompetensi sosial, yaitu kemapuan guru
untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat; (3) kompetensi professional, yaitu
Guru ideal guru yang menguasai ilmunya dengan baik, mampu menjelaskan dengan
baik apa yang diajarkan kepada peserta didik. Guru harus mau belajar dari peserta didik
dan memiliki hati nurani. Guru ideal memahami benar akan profesinya, kehadiran guru
selalu dirindukan oleh peserta didik, mampu memberikan keteladanan hidup, selalu
berkata yang benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan mamiliki kecerdasan,
seperti kecerdasan intelektual, moral, sosial, emosional dan kecerdasan motorik.
kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan mendalam
untuk mentransformasikan ke peserta didik dan (4) kompetensi kepribadian, yaitu kondisi
guru sebagai individu yang berkepribadian mantap, dewasa, berwibawa dan penuh
keteladanan11
Undang-Undang Guru dan Dosen yang ditetapkan pada Nomor 14 Tahun 2005 bagian
penjelas disebutkan bahwa di dalam kegiatannya baik di dalam kelas maupun di luar kelas
mempunyai tugas yang cukup berat. Guru yang ideal memiliki 3 (tiga) tugas utama yang
harus dilaksanakan, antara lain: (1) tugas di bidang profesi, meliputi sebagai
pendidik, pengajar dan pelatih; (2) Tugas di bidang kemanusiaan, antara lain menjadi
orang tua kedua di sekolah, sebagai idola para siswa lebih-lebih siswa Madrasah
Ibtidaiyah dan memberi motivasi bagi para siswa untuk belajar; dan (3) Tugas guru di
bidang kemasyarakatan yaitu mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga
Negara Indonesia yang bermoral Pancasila, mencerdaskan bangsa Indonesia.12
Penjelasan tentang kewajiban guru dari Nabi SAW kepada Abi Dzarrin
.
“Hai Abaa Dzarrin, sungguh engkau pergi lalu mengajarkan satu bab darikitaabullahi ta’aalaa / Al Qur’an, itu lebih baik bagimu dari pada engkau sholatseratus reka’at” dan sungguh engkau pergi lalu mengajarkan satu bab dari ilmu,diamalkan atau tidak, itu lebih baik bagimu dari pada engkau shalat seribureka’at”.13
“Barang siapa mempelajari satu bab dari ilmu, dengan maksud akanmengajarkannya kepada orang, maka diberikan kepadanya pahalanya tujuh puluhnabi”. 14
Pandangan Al-Ghazali tentang guru, bahwa pekerjaan seorang guru sangat mulia
karena mengolah manusia yang dianggap makhluk paling mulia dari seluruh makhluk
Allah. Guru lebih mulia lagi kerena mengolah bagian anggota manusia yang mulia, yaitu
menyempurnakan akal, jiwa dan memurnikannya untuk mendekat kepada Allah.
Menurut beliau perbuatan mendidik atau mengajar merupakan perintah yang wajib
dilaksanakan, barang siapa mengelak dari kewajiban tersebut diancam dengan siksa
kekangan api neraka. Namun apabila dilaksanakan kewajiban tersebut Allah akan
memberikan pahala, sebagai amal jariyah dan amal kebajikan yang mendatangkan
maghrifah dari Allah15
Perintah untuk mendidik atau mengajar terdapat dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron:
187 yang bunyinya
) :(
Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telahdiberi Kitab (Yaitu) : “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepadamanusia dan janganlah kamu menyebunyikan,” lalu mereka melemparkanjanji itu, ke belakang punggung mereka menukarnya dengan harga yangsedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima. (QS.Ali Imran: 187)16
Ciri-ciri guru yang professional menurut Richey (dalam Peningkatan Profesi
Mengajar) adalah sebagai berikut: (a) Guru bertugas memanusiakan manusia lebih dari
14 Ibid..15 Nur Uhbiyati, Dra. Hj. dan Abu Ahmadi, Drs.H. Ilmu Pendidikan Islam I, (Bandung: CV. Pustaka Setia,1997) hlm. 75-7716 Usman Alkhaibawi, Op. Cit. hlm. 56-57
19
sekedar mencari nafkah pribadi; (b) mempunyai kualifikasi sebagai guru yang profesi
mengajar; (c) memiliki pemahaman dan ketrampilan yang tepat; (d) memiliki
publikasi professional agar mutu mengajarnya optimal; (e) selalu ingin meningkatkan
dirinya setiap saat dalam jabatannya dan (f) memiliki standar dan petunjuk kode etik
jabatan17
Selain tugas pokok guru juga mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap
lingkungan teruma untuk mendidik, membina dan melatih siswanya. Mendidik dan
membimbing siswa tentang kedisiplinan, memiliki rasa tanggung jawab, kemandirian
dan memiliki tenggang rasa yang kuat perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Seorang guru harus memiliki rasa asah, asih dan asuh. Maksudnya dari ketiga hal
tersebut merupakan roh profesi guru. Bila seorang guru meninggalkan ketiga hal tersebut
dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya guru tersebut sudah mati, tidak mempunyai
roh lagi.
a. Profil Guru Ideal Madrasah Ibtidayah
Pengertian tentang profil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pandangan
dari samping, (tentang wajah seseorang), raut muka atau tampang, penampang (tanah,
gunung dsb), pengertian ini yang dimaksud dengan profil adalah tampang atau wajah,
sosok seseorang atau suatu penampilan seseorang dalam bertidak, berbuat dan
bertingkah laku.
Pengertian tentang guru adalah orang yang pekerjaannya atau profesinya
mengajar, mendidik, membimbing serta memberikan motivasi terhadap siswa baik
yang dilaksanakan di sekolah maupun di lingkungan masyarakat18.
Pengertian tentang madrasah ibtidaiyah adalah jenjang pendidikan yang paling
rendah sederajat dengan sekolah dasar yang langsung di bawah naungan
Kememterian Agama. Madrasah ibtidaiyah merupakan pondasi atau landasan bagi
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan demikian pengertian profil guru ideal madrasah ibtidaiyyah dapat
disimpulkan adalah seseorang yang mempunyai tugas pokok mengajar, mendidik,
membimbing serta memberikan motivasi semangat belajar siswa, baik di lingkungan
17 Depdibud, Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Dasar,1997, (Jakarta), hlm. 2-318 Depdikbud, Op. Cit. Hlm. 228,
20
sekolah maupun di lingkungan masyarakat yang berlatar belakang pendidikan agama
Islam atau pendidikan keagamaan lebih diutamakan selain pendidikan umum lainnya.
Profil guru ideal madrasah ibtidaiyah dalam perspektif siswa kelas tinggi, adalah
sosok seseorang yang menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan 4 (empat) kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian seperti telah diuraikan di atas. Sesuai
dengan perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Semarang Semarang Utara Kota Semarang. Sedangkan yang dimaksud dengan
kompetensi adalah kewenangan atau kemampuan atau suatu kecakapan seseorang
untuk menentukan atau memutuskan suatu masalah19.
Standar Nasional Pendidikan (SNP) menjelaskan bahwa guru memiliki 3
kompetensi yang harus terpenuhi baik standar kompetensi guru sekolah dasar
maupun sekolah menengah pertama di antaranya adalah (1) komponen kompetensi
pengelolaan pembelajaran dan wawasan kependidikan, (2) komponen kompetensi
akademik/vokasional, dan (3) komponen kompetensi pengembangan profesi. Dari
ketiga komponen kompetensi tersebut yang akan digunakan oleh peneliti sebagai
pedoman melaksanakan penelitian ini, atau sebagai istrumen data ke responden20.
Merujuk tentang pengertian kompetensi menurut Charles E. Johnson yang
dilangsir dalam buku Uzer Usman kompetensi adalah merupakan gambaran hakikat
kualitatif dari perilaku guru yang tampak yang sangat berarti. Pendapat tersebut
memperoleh dukungan dari MC. Leod 1989, kompetensi perilaku yang rasional untuk
mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi yang diharapkan21.
Jadi yang dimaksud dengan kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya secara bertanggung jawab, serta
mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara tepat dan akurat.
Jenis-jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai
berikut:
19 Purwodarminto WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: 1984) hlm. 699.20 Soewondo,DRS, MS, MM, Msi, Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Pertama .hlm. 5421 Uzer Usman, Op. Cit, hlm. 16
21
1. Kompetensi Personal
Kompetesi personal disebut juga kompetensi pribadi, yaitu seorang guru yang
mampu dan mau bercermin pada dirinya sendiri (self concept.). Kopetensi
personal meliputi (a) mampu mengembangkan kepribadian, (b) mampu
berinteraksi dan berkomunikasi, (c) mampu melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan (d) mampu melaksanakan dan membuat administrasi sekolah dan
(e) mampu melaksanakan penelitian sederhana22.
2. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional (professional concept) menjadi seorang guru memiliki
sarana penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada era pembangunan
ini. Kompetensi profesional meliputi (a) mampu menguasai landasan
pendidikan, (b) menguasai materi pelajaran, (c) mampu menyusun program
pengajaran, (d) mampu melaksanakan program pengajaran dan (e) mampu menilai
proses dan hasil kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan23.
Selain kompetensi profesional seorang guru harus memiliki mampu 10
(sepuluh) kompetensi dasar antara lain (1) mampu menguasai bahan
pelajaran yang disajikan, (2) mampu mengelola kelas, (3) mampu mengelola
program belajar mengajar, (4) mampu menggunakan media atau sumber belajar,
(5) mampu menguasai landasan kependidikan, (6) mampu mengelola interaksi
belajar mengajar, (7) mampu menilai prestasi siswa untuk kependidikan
pengajaran, (8) mampu mengenal fungsi program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan, (9) mampu mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
dan (10) mampu memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian
Kompetensi sosial (social concept) yang harus dimiliki bagi seorang guru
adalah (a) mampu berpartisipasi terhadap lembaga dan organisasi di masyarakat,
(b) mampu melayani dan membantu memecahkan masalah yang muncul di
masyarakat, (c) mampu menghormati dan menyesuaikan diri dengan adat
kebiasaan di lingkungan masyarakat, (d) mampu menerima dan melaksanakan
peraturan negara dengan sifat korektif dan membangun, (e) mampu menjunjung
tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan (f)
mampu mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara
Indonesia yang bermoral pancasila25.
Selain yang telah disebutkan di atas Sahertian menambahkan bahwa profil guru
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu melalui konteks sejarah, kontek
budaya dan konteks profesional. Melihat konteks sejarah guru merupakan
pendidik yang mengandung makna pelayan yang luhur. Fungsinya melayani siswa
keiatan pembelajaran di kelas.
Ditijau dari sudut konteks budaya masyarakat beranggapan guru merupakan
orang yang paling banyak tahu tentang berbagai hal, partisipasi terhadap
masyarakat sangat tinggi, sehingga disegani dan dihormati masyarakat.
Bagaimana guru memberikan pembelajaran kepada siswa untuk meningkatkan
proses belajar dan mampu mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut.
Dari sumber lain, disebutkan dalam buku Muliticultural Education dari
kutipannya adalah sebagai berikut:
“When educatores are given the responsibilities of classroom theyneed the knowledge and skills for working effectvely in culturallydivers society. An educational concept that addresses cultural diversityand equality in school is multicultural education. This concept is basedon the follawing fundamintal beliefsand assumption: (1) culturaldifferences have strength and value; (2) school should be models forthe expression of human rights and respect for cultural difference; (3)social justice and equality for all people should be of paramountimportence in the deseign and delivery of currula; (4) attitudes veluesnecessary; for the continuation of democratic society and can bepromoted in schools; (5) schooling can provide the knowlegde,disposition and skill for the redistribution of power and income among
25 Depdikbud, Penyelenggaraan Pendidikand di Sekolah Dasar. (Jakarta: Balai Pustaka: 1997) hlm. 20.
23
cultural groups; and (6) educators working with families andcumunities can createa an environment that is supportive ofmulticulturalisme”26
Kapan pendidik diberi tanggung jawab kelas, pendidik memerlukanketrampilan dan pengetahuan untuk bekerja efektif di dalam kelasterdapat beberapa budaya masyarakat. Suatu konsep bidangpendidikan yang menunjukan persamaan dan keaneka ragaman budayadi dalam sekolah adalah multicultural pendidikan. Konsep inididasarkan pada kepercayaan pokok yang berasumsikan sebagaiberikut: ( 1) perbedaan budaya mempunyai kekuatan dan salingmenghargai; ( 2) sekolah sebagai model untuk menghargai hak azasimanusia dan menghormati perbedaan budaya; ( 3) keadilan danpersamaan untuk semua orang harus diutamakan dalam perencanaandan pelaksanaan; ( 4) sikap dan perilaku diutamakan untuk contohmasyarakat yang demokratis dan dapat dipromosikan sekolah; ( 5)pendidikan yang diterima di sekolah adalah pengetahuan, nilai dansikap serta ketrampilan tenaga dan pendapatan antar kelompokbudaya; dan ( 6) pendidik bekerjasama antara keluarga, masyarakatsuatu lingkungan untuk mendukung multiculturalisme"
4. Kompetensi Paedagogik
Kemampuan guru dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di
luar kelas, memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa (Paikem).
Pembelajaran yang efektif tentu saja guru harus pandai dan tepat dalam
memilih pendekatan dan metode pembelajaran. Proses pembelajaran menuntut
guru untuk mengembangkan atau merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi. Pendekatan pebelajaran yang digunakan harus berorientasi kepada
siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke
“bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”.
Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh melakukan mengeksplorasi lingkungan
dengan cara berinteraksi aktif dengan teman, lingkungan dan nara sumber lain27.
26 Donna M. Gollnik and Philip C. Chinn, Multicultural Education in a Pluralistic Society, (Washingthon DC.1994) hlm. 27-2827 Sumiati, Dra dan Asra, M.Ed, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima: 2008), hal 8
24
Guru yang ideal dalam pembelajaran memiliki variasi, sehingga siswa tidak
bosan, selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran
adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.28
b. Perspektif Siswa Kelas Tinggi Terhadap Guru Madrasah Ibtidaiyah
Kata perspektif maksudnya adalah cara memandang suatu benda atau sosok orang
dari berbagai sudut, dapat pula diartikan cara memandang sesuatu berdasarkan logika.
Maka pengertian perspektif siswa kelas tinggi terhadap profil guru dalam hal ini
adalah bagaimana cara memandang atau anggapan siswa terhadap sosok guru yang
ideal dalam melaksanakan tugas dan peranannya29.
Menelusuri tentang masalah perspektif, kita dihadapkan pada materi unsur-
unsur kepribadian pokok yang menyangkut aneka macam kebutuhan. Dengan adanya
kebutuhan manusia, maka akan muncul masalah baru yaitu suatu pandangan.
Perspektif siswa terhadap guru, tentunya mempunyai harapan yang dapat memenuhi
kebutuhan. Adapun perspektif siswa terhadap guru di madrasah ibtidaiyah adalah
profil guru madrasah ibtidaiyah yang ideal, sehingga tujuan pembelajaran jelas
dan dapat tercapai.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perspektif siswa terhadap profil guru di
antaranya faktor pengalaman kerja dari guru tersebut. Semua orang termasuk siswa
dan guru mempunyai kebutuhan, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebelum
dilakukan suatu usaha, seseorang terlebih dahulu mempunyai harapan-harapan
tertentu. Masing-masing orang mempunyai kebutuhan yang sama, namun harapannya
selalu mengalami perbedaan. Hal ini bisa terjadi perbedaan harapan karena pribadi
setiap manusia itu sangat unik. Selain itu berbeda pula tentang pengalaman kerja serta
perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh terhadap harapan seseorang.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu yang membedakan
antara guru senior dengan guru yunior adalah tergantung dari masa kerja guru
28 DR. E. Mulyasa, M.Pd., Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-6, 2007) hlm. 78.29 Depdikbud, Op. Cit , hlm. 78-79.
25
tersebut. Sedang yang dimaksid dengan masa kerja adalah pengalaman kerja dalam
mengajar yang ditandai dengan lamanya seorang guru melaksanakan tugasnya sebagai
pengajar. Dengan demikian guru yang pengalaman kerjanya semakin banyak
kemungkinan untuk memenuhi harapan atau keinginan terhadap siswa semakin
tinggi. Pengalaman kerja yang banyak terhadap pengabdian diri dalam menjalankan
perofesinya sebagi guru di sekolah, bererti guru tersebut akan selalu beriteraksi
dengan lingkungannya, sehingga dapat berpengaruh dalam kehidupan individu, dapat
memperluas wawasan dan nuansa berpikir yang ideal dan berprestasi.ini bisa terjadi
perbedaan harapan karena pribadi setiap manusia itu sangat unik. Selain itu berbeda
pula tentang pengalaman kerja serta perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh
terhadap harapan seseorang.
Berdasarkan pengalaman kerja guru dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam
yaitu guru senior dan guru yunior. Guru senior adalah guru yang selalu merealisasikan
dan memanfaatkan pengalaman serta pengetahuannya dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, sehingga selalu relevan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya di bidang pendidikan dan pengajaran 30.
Sedangkan yang dimaksud dengan guru yunior adalah guru yang baru diangkat
menjadi guru sejak lulus dari sekolah guru, serta guru yang masih sedikit pengalaman
menjadi guru.31
Prestasi siswa agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, ada 6 (enam) hal atau
kunci yang harus diperhatikan. Hal ini diungkapkan pada artikel internasional di
bawah ini
Top 6 Keys to Being a Successful Teacher By Melissa Kelly, About.com Guide.See More About: (1). Sense of Humor; (2). A Positive Attitutude positif; (3)High Expectatins (4) Consistency; (5) Fairness, dan (6) Flexibility Bullying &Teasing Wide Range of Bullying Posters for Primary & Secondary Schools.32
30 Handari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. (Jakarta: Gunung Agung, 1982) hal 12631 Hariwung, Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Dep. P dan K 1989) hal 16332 By Mellissa. 2010. Bullying & teasing Wide Range of Bullying Posters for Primary & SecondarySchools.http://www.mentone-educational.com.au. December, 24, 2010
• Menulis karya ilmiah hasilpenelitian / pengkajian / survai/ evaluasi di bidang pendidikan
• Menulis karya tulis berupatinjauan atau ulasan ilmiahhasil gagasan sendiri di bidangpendidikan / sekolah.
• Menulis karya ilmiah hasilpenelitian / pengkajian / survai/ evaluasi di bidang pendidikan
• Menulis tulisan ilmiah populerdi bidang pendidikan sekolahpada media masa.
• Menulis karya tulis berupatinjauan atau ulasan ilmiahhasil gagasan sendiri di bidangpendidikan / sekolah.
• Menulis buku pelajaran /modul / diktat
• Membuat alat peraga atau alatbimbingan
1
1
1
1
1
1
1
1
53
54
55
56
57
58
59
60
Jumlah 60
40
Sedangkan penskoran digunakan rentang nilai atau skore sebagai berikut: skore 1
kurang baik; skore 2 baik dan skore 3 sangat baik
Penyusunan pertanyaan di atas, tiap-tiap item pertanyaan diberi 3 (tiga)
option atau alternatif jawaban yang berupa kolom 1, kolom 2 dan kolom 3.
6. Validitas, Reliabilitas Instrumen Dan Analisis Data
Sebagai alat pengumpul data diperlukan adanya penentuan validitas dan
reliabilitas instrumen.Suatu alat ukur seperti angket yang baik harus
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas seperti diuraikan di bawah ini.
1. Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesakihan atau kebenaran suatu instrumen dalam tingkat tinggi. Sebuah
instrumen dikatakan valid atau sahih apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat dan memliki validitas yang tinggi. Tinggi rendah validitas
instrumen dapat menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang akan diteliti.
Sedangkan instrument yang kurang valid berarti instrument tersebut
memiliki validitas yang rendah 7
Jenis-jenis validitas yang sering digunakan untuk melakukan
penelitian terdiri dari:
(a) Force Validity, alat pengukur yang benar-benar akurat sesuai apa yang
diukur. Hal ini mungkin menjadi problema pengukuran apabila
pengukuran dilakukan terhadap manusia.
(b) Logical Validity, konsep validitas logic bertitik dari konstruksi
terhadap faktor-faktor yang akan diukur dengan suatu alat pengukur.
7 Ibid, hlm. 158.
41
(c) Factorial Validity, penilaian alat pengukurnya harus ditinjau dari segi
dapakah instrumen yang dimaksud mengukur faktor tetentu telah
benar-benar memenuhi fungsinya sebagai pengukur faktor-faktor yang
dimaksud.
(d) Content Validity, untuk mengukur isi terhadap kemajuan belajar
(achievements)
(e) Empirical Validity, yaitu jika mungkin validitas empiric perlu kriteria
pengukur, validitas empiris selalu menggunakan derajat kesesuaian
antara apa yang dinyatakan oleh hasil pengukuran dengan keadaan
yang sebenarnya. 8
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas Logical
Validity, karena konsep validitas bertitik tolak dari suatu konstruksi
teoritik tentang variabel, sub variabel dan indikator yang digunakan
pangkal kerja dan untuk menentukan validitas alat tersebut.
Berdasarkan jenis validitas tersebut penyusunan angket berpedoman
pada kisi-kisi yang telah dicantumkan di bagian atas. Ada (2) dua validitas
yang sesuai dengan cara pengujinya, antara lain:
a. Validitas eksternal, yaitu instrument yang akan dicapai apabila data
yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau
informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
b. Validitas internal, yaitu apabila setiap bagian instrumen mendukung
instrumen secara keseluruhan dan mampu mengungkap data dari
variabel yang dimaksud. Dalam hal ini adalah abagian instrumen yang
berupa butir-butir pertanyaan dari angket atau butir-butir soal tes.
8 Sutrisno Hadi, Op. Cit, hlm 111
42
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas
internal, yang dilakukan dengan analisis butir soal tes, dengan
mengkorelasikan antara skore tiap-tiap butir pertanyaan dengan skore
yang satu aspek.
Untuk pengujian validitas suatu instrumen, dalam penelitian ini
mennganakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar dari
Karl Pearson dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
N = jumlah reso[ponden
rxy = koefisien antar variable x dan y
X = jumlah skore item
Y = jumlah skore total
X² = jumlah kuadrat
Y² = jumlah kuadrat dari skore total dengan skore item
2. Reliabilitas
Reliliabitas adalah untuk menguji bahwa instrumen dapat dipercaya
kebenarannya, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan instrumen yang baik
tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya. Data tersebut
43
memang benar sesuai dengan kenyataan di lapangan9. Selain itu instrumen
tersebut dapat mengungkapkan data yang dapat dipercaya.
Teknik pengukuran atau pengujian reliabilitas suatu instrumen dalam
penelitian ini ada 3 (tiga) macam, yaitu:
a. Teknik Ulangan
Teknik ulangan yang dimaksud adalah suatu perangkat tes yang dibuat
oleh peneliti kemudian diujicobakan pada suatu kelompok responden
sebanyak 2 (dua) kali, kemudian hasilnya dikorelasikan.
b. Teknik Bentuk Parale
Teknik bentuk paralel, dua buah alat tes yang dibuat peneliti diujicobakan
pada sekelompok responden yang hasilnya dikorelasikan (double test and
double trial)
c. Teknik Belah Dua
Sedangkan untuk teknik belah dua, dalam menghitung reliabilitas,
peneliti harus melalui langkah dengan membuat tabel analisis butir soal.
Menganalisa skore-skore dari hasil ujicoba dengan cara mengkorelasikan
antara skore-skore item bernomor genap dengan skore pada item soal
bernomor ganjil atau skore bagian awal dengan skore bagian akhir yang
kemudian dijumlahkan.
Dari uraian di atas, maka peneliti dalam menguji reliabilitas instrumen
menggunakan teknik belah dua genap dan ganjil, dengan alasan peneliti
mengujicobakan instrumen hanya satu kali saja sudah dapat menemukan indeks
reliabilitas. Dengan mengelompokkan skore butir bernomor genap dengan
bernomor ganjil. Melalui teknik ini akan dapat memperoleh harga korelasi atau
hubungan yang utuh dari suatu instrumen
9 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hlm. 168-169
44
Untuk memperoleh indeks relibilitas butir soal menggunakan rumus Alpha:10
Keterangan:
= reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
3. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang sudah terhimpun, peneliti menggunakan
analisis diskripsi eksploratif. Caranya data yang bersifat kuantitatif dari
hasil angket dianalisa dengan statistik persentasi. Rumus :
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
Hasil kuntitatif dari persentasi tersebut, ditafsirkan dengan kalimat yang
bersifat kualitatif. Profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi
yang berupa persentasi nilai, ditafsirkan secara kualitatif dalam 3 (tiga)
kriteria, seperti di bawah ini:
Kriteria Normatif tertinggi (KNT) = 3 x 60 = 180
10 Ibid, hlm. 171.
45
Bab ini menguraikan tinjauan teoritis tentang profil guru dan harapan siswa
terhadap profil guru Kriteria Normatif Terendah (KNR)= 1 x 60 = 60
Jarak atau range ( R ) = KNT – KNR
= 180 - 60
= 120
Jumlah kelas (interval) = 3
Interval kelas (i) dihitung dengan rumus:11
7. Sistematika Penelitian
Untuk memperoleh gambaran secara garis besar mengenai penelitian
ini maka peneliti membuat sistematikanya yaitu sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan,
Pada bab ini membahas tentang judul penelitian, latar belakang, rumusan
masalah, hipotesis,penegasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
Bab II: Landasan Teori,
Bab ini menguraikan tinjuan pustaka tentang profil guru ideal dan
perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
11 Mohammad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung: Angkasa 1989)hlm 184.
46
Bab III: Metode Penelitian,
Dalam bab ini membahas tentang metode diskriptif eksploratif sebagai
metode penelitian ini, validitas dan reliabilitas instrument, hasil
penelitian,populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.
Bab IV: Hasil Penelitian dan pembahasan:
Menguraikan hasil penelitian di lapangan dan pembahasannya.
Bab V: Penutup
Membahas tentang kesimpulan / saran dan bab ini merupakan bagian yang
terakhir dari kegiatan penelitian.
47
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini, akan diuraikan tentang:
A. Gambaran Umum Secara Geografis tentang Lokasi Penelitian
Letak Madrasah Ibtidaiyahi di tengah-tengah lingkungan
perkampungan yang kategori kumuh, sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian nelayan. Perkampungan tersebut berdiri sebuah
lembaga kemasyarakatan yang benama Yayasan Majelis Ta’lim Al
Muttaqim. Yayasan tersebut bergerak di bidang pendidikan dan
peribadatan, antara lain RA Hasanuddin, Madrasah Hasanuddin dan
Masjid Jami’ Al Muttaqin. Madrasah Ibtidaiyah letaknya dekat dengan
masjid Jami’ yang dimaksud di atas, sehingga dapat membantu kegiatan
proses belajar mengajar utamanya dalam hal praktik sholat. Bangunan
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo menempati laus tanah ±
1.500 m², status tanah adalah tanah wakaf dengan surat resmi.
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo ini,
berawal dari berdirinya masjid Jami’ Al Muttaqin. Penduduk setempat
waktu itu sekitar tahun 1968 banyak yang tidak memiliki ijasah setingkat
sekolah dasar formal, sehingga pengurus yayasan Al Muttaqin bermaksud
akan membangun madrasah ibtidaiyah di sekitar kampung tersebut yang
merupakan salah satu wilayah Kelurahan Bandarharjo Kecamatan
Semarang Utara, atas usulan dari masyarakat madrasah tersebut diberi
nama Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin.
Madrasah Ibtidaiyah sampai sekarang ini di bawah naungan
Kementerian Agama dan dalam pelaksanaan pendidikannya di bawah
pembinaan Pimpinan Cabang Lembaga Ma’arif Kota Semarang dan
Yayasan Al Muttaqin Bandarhajo Semarang Utara Kota Semarang.
Adapun monografi MI Hasanuddin Bandarharjo adalah sebagai berikut:
48
1. Keadaan Guru dan Karyawan
Pada tahun pelajaran 2010/211 ini berdasarkan statistik Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Kecamatan Semarang Utara baik Kepala
Madrasah, Ustad/Ustadzah dan karyawan berjumlah 11 orang.
Tabel 3: Statistik Keadaan Ustad/Ustadzah Kelas Tinggi MadrasahIbtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Tahun Pelajaran2010/2011
No Nama / NIP Jabatan
Ijasah Gol/Ruang
Mengajar Keterangan
1 Anita Nur A.198104172005012002 Gr.
Kelas
Sarjana2009 II/B V PNS
2 Sri Mulyani,S.PdI Gr.Kelas
Sarjana2008
--- VI GTY
3 Ginarwati Ama Gr.Kelas
DII2005 --- IV GTY
4 Nur Hamdani,S.PdI Gr.Mapel
Sarjana2010 --- Gr Bhs.
ArabGTY
5 Nur Sangid AMa Gr.Mapel
D II2005 --- Olahraga GTY
(Sumber: Dokumen MI Hasanuddin Bandarharjo Tahun 2010)
Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa tenaga Pendidik
dan kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Semarang memiliki sumber daya manusia yang tergolong cukup baik
dan handal sesuai dengan bidang yang memadai
2. Keadaan Siswa Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Semarang
Jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Semarang pada Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
49
Tabel 4: Statistik Keadaan Siswa Kelas tinggi Madrasah IbtidaiyahHasanuddin Bandarharjo Semarang Utara TahunPelajaran 2010/2011
JENIS KELAMIN
NO KELAS LAKI-
LAKI
PEREMPUAN JUMLAH
1 IV 15 20 35
2 V 19 18 37
3 VI 15 18 33
Jumlah 49 56 105
(Sumber: Dokumen MI Hasanuddin Bandarharjo Tahun 2010)
B. Pelaksanan Uji Coba Instrumen atau Angket Peneltian
Setelah selesai penyusunan kisi-kisi dalam penyusunan angket
penelitian, selanjutnya dilakukan tes uji coba instrumen sebanyak 20
responden. Sedangkan pelaksanaan uji coba instrument ini dilaksanakan di
tempat lain yaitu terhadap siswa kelas IV, V dan VI di Madrasah
Ibtidaiyah Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang masih
dalam satu wilayah kecamatan. Adapun rincian respondennya adalah
sebagai berikut siswa kelas VI sebanyak 7 anak, kelas V sebanyak 7 anak
dan siswa kelas IV sebanyak 6 anak. Alasan pengambilan uji coba pada
sekolah tersebut agar hasil uji coba angket dapat optimal, sehingga
instrumen tersebut dapat dipercaya kevalidannya dan keriabilitasannya.
Pelaksanaan uji coba instrumen ini, dilaksanakan serentak selama 1
(satu) hari yaitu Sabtu, 18 Desember 2010. Hasil uji coba instrumen
ditabulasikan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan pada bab
III. Sedangkan naskah uji coba instrumen telah terlampir pada bagian
lampiran.
50
C. Hasil Uji Coba Instrumen atau Angket Penelitian
1. Hasil Uji Coba Validitas Instrumen
Setelah selesai menyusun kisi-kisi angket dan pembimbing telah
menyetujui untuk melakukan uji coba instrument. Sesuai keterangan di
atas uji coba angket dilaksanakan terhadap 20 responden, pada siswa
kelas tinggi atau kelas IV, V dan VI Madrasah Ibtidaiyah Bandarharjo
Semarang Utara.
Uji coba instrument setelah selesai dikerjakan oleh responden.
Kemudian hasil pekerjaan responden dimasukkan ke tabulasi yang
sudah dipersiapkan. Diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus
di atas pada bab III. Hasil uji coba instrumen yang telah dikerjakan
oleh responden diperoleh sebagai berikut:
Jumlah pernyataan uji coba instrumen 60 item, sesuai dengan kisi-
kisinya. Dalam kenyataannya hasil uji coba tersebut 8 (delapan) atau
13,33 % dari jumlah pernyataan seluruhnya dinyatakan tidak valid,
sehingga pernyataan sebanyak 52 item atau 86,67% dapat digunakan
untuk penelitian di MI Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara,
sedangkan pernyataan pada angket yang tidak valid dibuang tidak
digunakan untuk penelitian.
Adapun pernyataan dalam angket yang hasilnya tidak valid di
antaranya adalah soal nomor 21, 26, 40, 41, 45, 46, 52, dan 56.
Berdasarkan hasil perhitungan dari 8 item pernyataan diperoleh
dari: x = 5% dengan N = 20, maka diperoleh r tabel adalah 0,444.
Pernyataan dalam angket yang terbuang atau dinyatakan tidak
valid seperti di atas karena hasil r tabelnya kurang dari 0,444
atau rxy < r tabel.
Sehingga instrument atau angket yang akan digunakan untuk
penelitian adalah sebanyak 52 item. Sedangkan responden yang akan
diteliti adalah 42 siswa kelas tinggi di MI Hasanuddin Bandarharjo
Semarang Utara
51
2. Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
Untuk mencari reliabilitas instrumen yang dihubungkan dengan
variabel dengan banyak pertanyaan yang diajukan oleh peneliti pemula
yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai 0 – 10 atau
0 – 100 atau yang tebentuk skala 1 – 3 atau 1 – 5 atau 1 – 7 dan
seterusnya. Pada uji coba instrumen untuk mencari reliabilitas
menggunakan rumus Alpha.
Uji coba reliabilitas instrumen dilaksanakan bersaman dengan uji
coba validitas instrumen ini. Adapun hasil uji reliabilitas instrumen
adalah jumlah pernyataan dalam angket sama dengan banyaknya uji
validitas, yaitu 60 item. Setiap item terdapat 3 (tiga) option.
Banyaknya responden juga sama, yaitu 20 siswa.
Untuk memperoleh indeks reliabilitas butir soal dengan
menggunakan rumus Alpha. Jumlah soal (k) 60 item, jumlah varians
butir ( yang diperoleh dari uji coba ini adalah 31,2025, jumlah
varians total ( 369,5272. Maka dengan rumus ini akan diperoleh
reliabilitas instrumen atau harga adalah 0,931.
Langkah berikutnya, setelah atau reliabilitas instrumen yaitu
0,931 dikorelasikan dengan tabel, hasilnya adalah: untuk x = 5 %,
dengan jumlah responden (N) =20 siswa diperoleh r tabel = 0,4444.
Karena hasil uji coba instrumen > r tabel, maka instrumen
penelitian ini riliabel.
D. Pelaksanaan Penelitian
Berdasarkan hasil uji coba instrumen di atas, langkah berikutnya
menyebarkan instrumen angket untuk pengambilan data yang sebenarnya
kepada para siswa kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Responden yang akan diteliti
berdasarkan hasil perhitungan prosentasi 40 % dari 105 jumlah siswa kelas
tinggi, yaitu 42 responden.
52
Waktu pelaksanaan penelitian disesuaikan jadwal yang telah
disetujui Kepala Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo dan guru
yang kelasnya digunakan untuk penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar
tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar. Hasil kesepakatan
antara Kepala Madrasah, guru kelas dan peneliti bahwa penyebaran angket
terhadap 42 siswa sebagai responden dilaksanakan 3 hari dengan rincian
pelaksanaan sebagai berikut:
1. Hari ke-1, Rabu, 19 Januari 2011 dilaksanakan di kelas IV, jumlah
siswa dikelas ini sebanyak laki-laki 15 siswa dan perempuan 20 siswa,
maka siswa laki-laki berbanding siswa perempuan 3 berbanding 4 atau
(3 : 4), ini adalah laki-laki 8 siswa dan perempuan 6 siswa. Jadi
jumlah siswa kelas IV yang mendapat instrumen angket sebanyak 14
siswa.
2. Hari ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Januari 2011 dilaksanakan
di kelas V dengan banyak siswa 37 rinciannya adalah 19 siswa laki-
laki dan 18 siswa perempuan. Karena jumlah siswa laki-laki dan
perempuan berimbang maka pada penelitian ini diambil jumlah yang
sama, yaitu 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Jumlah
responden di kelas ini 14 siswa
3. Pelaksanaan pada hari ke-3, dilaksanakan pada hari Jum’at, 21 Januari
2011 dilaksanakan di kelas VI dengan jumlah siswa laki-laki 15 siswa,
perempuan 18 siswa, jumlah 33 siswa. Dari sejumlah tersebut sebagai
responden laki-laki 4 siswa, perempuan 10 siswa, jumlah sebanyak 14
siswa.
Dari data di atas sebagai responden penelitian jumlah seluruhnya
adalah 20 siswa laki-laki, 22 siswa perempuan dan jumlah responden
42 siswa.
Pada hari berikutnya, Senin, 24 Januari 2011 instrumen yang telah
dikerjakan siswa, peneliti menabulasikan dan menganalisa data hasil
angket tersebut. Sedangkan hasilnya angket dari siswa terlampir.
53
E. Prosedur Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Prosedur Pengolahan Data
Prosedur pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menabulasi hasil angket dengan menjumlahkan skore yang
diperoleh pada tiap-tiap item menjadi skore total atau keseluruhan.
b. Setelah dimasukkan ke dalam daftar table kerja, kemudian
menghitung dengan statistik persentasi sesuai dengan rumus yang
telah ditentukan dan diuraikan pada bab III.
c. Langkah berikutnya, membuat tabel hasil persentasi sub variabel
profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi.
2. Prosedur Analisa Data
Dalam menganalisa data mulai membuat perhitungan untuk
mencari kualitas profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas
tinggi dalam bentuk kuantitatif
prosentasi, hasilnya dikonsultasikan dengan tabel presentasi kriteria
seperti yang diuraikan pembahasan hasil penelitian berikut ini.
Sedangkan untuk mengetahui hasil dari penelitian ini selain dengan
perhitungan presentasi skore, untuk memperkuat data maka hasilnya
diperhitungkandengan persentasi sub variabel item profil guru ideal
dalam perspektif siswa kelas tinggi.
F. Penyajian Data dan Pembahasan
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan oleh peneliti, maka hasil
angket atau instrumen penelitian disebarkan kepada 42 responden yaitu
dari 40% dari 105 jumlah siswa kelas tinggi. Profil guru ideal dalam
perspektif siswa kelasa tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Kecamatan Semarang utara pada tahun pelajaran 2010/2011.
Instrumen yang diajukan pada penelitian ini sebanyak 52 item dari
instrumen yang dinyatakan valid pertanyaan sekitar guru ideal. Sebagai
responden adalah siswa kelas IV, V dan VI Madrasah hansanuddin
Bandarharjo Kecamatan semarang Utara Kota Semarang tahun pelajaran
54
2010/2011 masing-masing kelas 14 siswa. Adapun hasil perhitungan
berdasarkan angket yang telah dikerjakan oleh responden terdapat pada
lampiran berikut.
Dengan berdasarkan hasil penskoran di atas, yang diperoleh dari hasil
angket responden dapat diketahui bahwa:
n = 5601
N = 6552
Dengan pengertian sebagai berikut:
n = jumlah skore yang diperoleh dari pengisian angket dari
responden sebanyak 42 siswa.
N = jumlah seluruh nilai yang diharapkan dari seluruh
responden, yaitu (42 siswa x 52 butir pertanyaan x 3
option)
Data hasil penelitian ini dianalisa dengan menggunakan analisis
diskriptif eksploratif yang bersifat kuantitatif dari hasil angket dengan
statistik prosentasi.rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
n % = ------- x 100 % N
Dengan menggunakan rumus di atas, maka akan diketahui besarnya
kreteria profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif adalah 85,49 %, hasil
tersebut selanjutnya diaplikasikan ke tabel persentase kriteria profil guru
ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara tahun pelajaran 2010/2011. Hasil
kuantitatif 85,49 % berada pada posisi antara 81 % - 100 %, dengan
kriteria tinggi.
55
Di bawah ini disajikan tabel data hasil penelitian dengan
menggunakan angket, tentang profil guru ideal dalam perspektif siswa
kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan
Semarang Utara tahun pelajaran 2010/2011.
Tabel 8: Hasil Penelitian Profil Guru Ideal dalam Perspektif SiswaKelas Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Bandarharjo KecamatanSemarang Utara Tahun Pelajaran 2010/2011
NoKomponenKompetensi Perspektif Siswa Kelas tinggi
dan lain- lainnya, masih banyak administrasi lainnya. Diharapkan dengan
mengerjakan administrasi ini, guru tidak banyak melakukan kesalahan-
kesalahan. Dari hasil pengamatan dan menyebar angket ke responden
menunjukkan hasil yang cenderung tinggi. Maksudnya bahwa guru di
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo sebagian besar mengerjakan
administrrasi sekolah, dan bila dipersentasi jawaban pada angket mencapai
skore 87,04 %
5. Melaksanakan penelitian sederhana, sebagai guru setidaknya mengetahui
kelebihan dan kekurangan siswanya, sifat, watak dan karakter setiap
siswa. Dengan melalui penelitian sedehana seperti penelitian tindakan
kelas, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dapat
menemukan kebaikan dan kekurangan dari suatu metode pembelajaran,
alat peraga apa yang akan digunakan, dengan pendekatan apa yang harus
dilaksanakan dapat membantu perkembangan psikis siswa secara
matang dan sebagainya. Hasil angket yang diajukan ke responden
ternyata para guru di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo telah
melakukan penelitian sederhana, tetapi belum didokumentasikan dan
tidak secara sistematis. Hasil angket yang diperoleh adalah 83,33 %
tergolong tinggi.
62
6. Menguasai landasan pendidikan, sebagai guru yang ideal tujuan
pendidikan harus dikuasai dan mampu untuk menjabarkan tujuan tersebut
di dalam kurikulum pembelajaran. Perspektif siswa terhadap guru ideal
adalah guru yang mampu mengaplikasikan tujuan pendidikan nasional
pada setiap pembelajaran berlangsung, mampu mencerdaskan siswa,
mampu meningkatkan ketrampilan dan dapat menerapkan ilmu dan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Guru mampu menggunakan
alat dan media pendidikan, mengubah siswa ke arah pendewasaan. Pada
angket ini siswa yang menjawab kategori tinggi, yaitu sebanyak 84,92 %.
7. Menguasai bahan pengajaran. Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran
secara aktif, kreatif inovatif dan juga menyenangkan bagi para siswa
sehingga tidak jenuh dan tegang, maka setiap guru harus menguasai
kurikulum madrasah Ibtidaiyah, sehingga pada saat pembelajaran
berlangsung tidak banyak melakukan kesalahan. Berdasarkan hasil angket
tentang penguasaan bahan pengajaran guru di Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharja mencapai 86,51 %, hal ini membuktikan bahwa
kriteria yang diperoleh adalah tinggi.
8. Penguasai program pengajaran, guru tugas utama adalah mengajar dan
mendidik siswa. Sebelum tugas tersebut dilaksanakan terlebih dahulu
membuat persiapan dengan menetapkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dan
menentukan baik sumber belajar, media pembelajaran maupun metode
yang akan digunakan secara efektif, relevan dan efisien dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Dalam penelitian ini hasil yang
diperoleh dari responden ternyata menunjukkan bahwa guru di Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo menunjukkan hasil yang positif
terbukti hasil persentasinya mencapai 82,97 %, bila dikorelasikan dengan
kriteria cenderung tinggi. Sedangkan sebagian kecil yaitu 17,03 % siswa
kelas tinggi beranggapan cenderung sedang dan rendah.
63
9. Melaksanakan program pengajaran. Guru yang ideal mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan siswa, dan mengatur suasana
belajar yang aman dan nyaman. Guru perlu menjaga hubungan baik antara
guru dengan siswa dan guru dengan teman sejawat secara harmonis. Hasil
temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat pelaksanaan program pengajaran cenderung tinggi
sesuai dengan persiapan yang telah dipersiapkan oleh guru. Hal dapat
dibuktikan persentasi mencapai angka 84, 04 %, dan dinyatakan kriteria
tinggi.
10. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru.
Berdasarkan pendapat siswa kelas tinggi bahwa guru di Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo mampu mendorong motivasi siswa
untuk lebih giat belajar. Guru tidak segan memberikan pujian dan
memberi nilai secara kuntitatif terhadap hasil karya siswa, sehingga siswa
pun mau dan ingin berbuat baik lebih banyak lagi. Hasil angket ke
responden menunjukkan angka persentasi 83,04 %, bila dirujuk ke kriteria
angka tersebut cenderung tinggi.
11. Kegiatan di lembaga masyarakat. Guru memiliki peran ganda selain
sebagai pengajar dan pendidik masih ada lagi peran yang sangat penting di
lingkungan masyarakat, ikut serta memajukan dan mengembangkan
budaya serta pembangunan baik fisik, sosial maupun spiritual masyarakat
di sekitar. Taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di masyarakat,
bangsa dan negara. Memberikan suri tauladan terhadap anggota
masyarakat lainnya. Berdasarkan pendapat dan pengamatan siswa bahwa
para guru di tempat responden bersekolah sebagian besar beranggapan
baik dan persentasinya mencapai 86,24 % dan cenderung tinggi, dan
sisanya 13,76 % mempunyai anggapan sedang dan rendah.
Dari keseluruhan sub variabel dalam penelitian ini secara umum para
responden beranggapan bahwa profil guru ideal dalam perspektif siswa
64
kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Kecamatan Semarang Utara tahun pelajaran 2010/2011 cenderung kriteria
tinggi, yaitu dapat digambarkan pada hasil rata-rata mencapai peresentasi
85,38 %.
Peneliti mengamati dari hasil kegiatan penelitian ini, bahwa dalam
kenyataannya terjadi perbedaan pendapat atau perbedaan anggapan
responden terhadap profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan semarang Utara,
perbedaan ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh faktor, antara lain:
1. Adanya perbedaan ciri khas responden baik perbedaan fisik maupun
dinamika psikis dari masing-masing responden, seperti rasa takut,
perasaan keraguan dalam menjawab dan lain sebagainya.
2. Adanya keterbatasan ilmu pengetahuan kedalaman wawasan
responden terhadap pertanyaan pada angket yang dikerjakan.
3. Adanya perbedaan latar belakang responden pada tingkat kelas,
sehingga daya pikir dan daya nalar responden masih rendah dan labil.
Meskipun demikian apapun hasil temuan pada penelitian ini
responden sudah menjawab, memberikan masukan maupun
pendapatnya pada kriteria tinggi yang bila dipersentasikan rata-rata
sebesar 85,38 %. Maka perlu diperhatikan bahwa profil guru tentang
sikap maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan
sekolah, di lingkungan tempat tinggal maupun di masyarakat luas akan
diteladani oleh siswa, orang tua siswa maupun masyarakat. Sehingga
profil guru ideal sesuai perspektif siswa kelas tinggi di Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara perlu
dipertahankan dan ditingkatkan.
65
65
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Profil guru ideal yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sosok guru
yang memiliki kemampuan untuk mengelola pembelajaran secara efektif dan
mampu meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat mewujudkan
tujuan yang akan dicapai.
Guru ideal setidaknya memiliki 4 (kemampuan dalam mengembangkan
pembelajaran dan pendidikan antara lain memiliki kemampuan paedagogik,
kemampuan profesional, kemampuan personal atau pribadi dan kemampuan
sosial. Berdasarkan hasil penelitian perspektif siswa kelas tinggi Madrasah
Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang tahun
pelajaran 2010/2011, bahwa guru 85,38 %, kemudian dikorelasikan ke
kreteria 85,38 % cenderung tinggi, artinya berdasarkan perspektif siswa kelas
tinggi melalui penelitian ini, para guru di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo secara persentasinya 85,38 % telak melaksanakan sebagai guru
idel, sedangkan sisanya 14,62 % cenderung kriteria rendah dan krfiteria
sedang, sehingga masih perlu meneladani dan banyak belajar tentang
keempat kemampuan atau kompetensi guru sebagai sosok guru ideal.
Sesuai tujuan pada penelitian ini yaitu, untuk membuktikan bahwa profil
guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun
pelaran 2010/2011, terhadap peningkatan prestasi dan untuk mengetahui ada
atau tidak adanya pengaruh antara profil guru ideal dalam perspektif siswa
kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan
Semarang Utara Kota Semarang terhadap peningkatan prestasi siswa.
66
Untuk memudahkan berapa persen profil guru ideal di Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo dan cenderung pada kriteria rendah, sedang atau
tinggi pada tahun pelajaran 2010/2011.
Maka berdasarkan tujuan pada penelitian ini di atas, untuk mengetahui
profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang dan
untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh antara profil guru ideal
dalam perspektif siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang terhadap
peningkatan prestasi siswa. Untuk memudahkan seberapa persen dan
cenderung kriteria rendah, sedang atau tinggi profil guru ideal di madrasah
tersebut dimilikinya, maka analisa statistik persentasi dengan menggunakan
rumus:
% = x 100%
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo dengan judul Profil Guru Ideal dalam Perspektif Siswa Kelas
Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011adalah:
1. Guru yang mampu memberikan keteladanan terhadap siswa, orang tua
siswa dan masyarakat dalam berperilaku dan bersikap sehari-hari serta
guru yang mampu meningkatkan, ,mengembangkan, memberikan motivasi
semangat belajar kepada siswanya, guru disiplin, menguasai materi dan
tujuan pembelajaran.
2. Guru yang dapat meningkatkan, mengembangkan, memberi dorongan
semangat belajar kepada siswa, yang disiplin, menguasai materi dan
tujuan pembelajaran ternyata berpengaruh pada peningkatan prestasi
belajar siswa.
68
67
Demikian pula profil guru ideal, keteladanan dan keprofesionalan guru di
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang perlu ditingkatkan
dan dipertahankan, sehingga guru di mana dan kapan saja akan dijadikan
panutan bagi siswa, orang tua siswa dan masyarakat.
B. Saran-Saran
Setelah diadakan penelitian,di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo selain menemukan hal-hal yang positif ditemukan beberapa hal
yang bersifat negatif. Maka berdasrkan temuan hal-hal yang negatif agar
menjadi lebih baik perlu adanya saran-saran sebagai berikut:
1) Sikap guru sebagai teladan hendaknya selalu dipertahankan dalam
kehidupan sehari, jangan sekali-kali mengecewakan siswa, orang tua
siswa maupun masyarakat.
2) Kemampuan profesional guru setiap saat hendaknya ditingkatkan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Guru sebelum melaksanakan tugas sebagai pengajar hendaknya selalu
dipersipkan agar tidak banyak terjadi kesalahan-kesalahan.
4) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan memahami
perkembangan siswa maka guru hendaknya melakukan penelitian
walaupun bersifat sederhana
C. Penutup
Demikian penelitian yang kamu lakukan di Madrasah Ibtidaiyah
Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang tahun pelajaran
2010/2011 guna untuk penulisan skripsi dengan judul Profil Guru Ideal dalam
Perspektif Siswa Kelas Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Semarang Utara Kota Semarang Tahun Pelajaran 2010/201.1
Terlaksananya penelitian ini sebagai penulis pemula, tentu banyak
banyak kesalahan dan kekurangan tidak bisa dihindari secara tidak sadar.
Sehingg penulis berharap untuk memberikan saran maupun kritik
membangun agar penulisan ini lebih mendekati sempurna Oleh karena itu
68
penulis mempersembahkan skripsi yang berjudul Profil Guru Ideal Dalam
Perspektif Siswa Kelas Tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo
Kecamatan Semarang Utara Semarang Tahun Pelajaran 2010/201, semoga
yang penulis lakukan penelitian ini berguna bagi semua pihak yang terkait.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Makki Hasan, Makki,Ahmad, “ Ciri Guru Ideal Era Globalisasidalam Pendidikan Karakter Di Zaman Keblinger(Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan danPendidikan Karakter”. Jakarta: PT Grasindo, Cet.I 2009
Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo, 1983.
........................., Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung:Angkasa, 1989.
Atmodiwirio, Subagi, Manajemen Pendidikan di Indonesia, Jakarta:Adadirya Jaya, 1990, Jilid 1-3.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1997,Cet. V.
Az-Zarnuji, Syaikh, Terjemah Ta’lim Mta’allim, Surabaya: Mutiara Ilmu2009, Cet. I.
Bahri, Jamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi. Jakarta: Rineka,2000.
Depdikbud, Peningkatan Profesi Guru. Malang: Pusat PengembanganGuru Penataran (PPGP) IPS dan PMP. 1984.
Depdiknas, Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar dan SekolahMenengah Pertama. Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2005.
Depag RI, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya. Semarang : As-Syifa’, 2008.
.................., Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun2006 Standar Isi, Nomor 23 Tahun 2006 Standar KompetensiLulusan dan Nomor 24 Tahun 2006 Pelaksanaan PeraturanMendikmas Nomor 22 dan 23. Jakarta: Dirjen ManajemenDikdasmen, 2008.
66
...................., 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka,1990, Cet. II.
..................., 1997. Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Gollnick. M. Donna dan Chinn. C. Philip, Multicultural Education in aPluralistic Society. Washington DC: Merrill, an Imprint ofPrentice Hall. 1994.
Hariwung, A.J. 1989. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen P dan K,1989.
Hadi Sutrisno. 1992. Metodologi Reseach Jilid 2. Yogjakarta: A ndiOffset, 1992.
................., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan nasional, Bandung: PT. Kloang KledePutra Timur Bekerjasama dengan Koperasi Primer Praja Mukti IDepdagri, 2003
................., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen, bp. Pustaka Candra, 2006
68
RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : R U K M I N I
Tempat/Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 26 Agustus 1968
Alamat Rumah : Jl. Karonsih Selatan VII/613-614 RT 04 RW VI
Kelurahan Ngaliyan Semarang 50181
Pendidikan : ~ SD N Banyubening 03 Wonosari, Gunung Kidul 1981
~ SMP N Bejiharjo Wonosari, Gunung Kidul Tahun 1984
~ MAN Wonosari, Gunung Kidul Tahun 1987
~ Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana perlunya.
Semarang, 25 April 2011
Yang membuat
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN: 1
RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : R U K M I N I
Tempat/Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 26 Agustus 1968
Alamat Rumah : Jl. Karonsih Selatan VII/613-614 RT 04 RW VI
Kelurahan Ngaliyan Semarang 50181
Pendidikan : ~ SD N Banyubening 03 Wonosari, Gunung Kidul 1981
~ SMP N Bejiharjo Wonosari, Gunung Kidul Tahun 1984
~ MAN Wonosari, Gunung Kidul Tahun 1987
~ Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana perlunya.
Semarang, 25 April 2011
Yang membuat
LAPIRAN 2
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/J.1/PP.00.9/816/ 2010 Semarang, 19 Maret 2010Lamp : -Perihal : Penunjukan Pembimbing Skripsi
Kepada Yth. : Sdr. Dr. H. Hamdani Mu in, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb. Berdasarkan hasil pembahasan usulan judul penelitian di Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI), maka Fakultas Tarbiyah menyetujui judul skripsi mahasiswa: Saudara : R U K M I N I
NIM : 073111550Judul : PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI MI
HASANUDDIN BANDARHARJO SEMARANG UTARA KOTA SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dan menunjuk Saudara sebagai pembimbing mahasiswa yang dimaksud.Demikian atas kerjasam yang diberikan diucapkan terima kasih.Wassalamu alaikum Wr.Wb.
An. Dekan. Ketua Program
Ahmad Muthohar, M.Ag NIP. 19691107 199503 1 001
Tembusan disampaikan kepada yth:1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo2. Mahasiswa yang bersangkutan
LAMPIRAN 3 KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOFAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D1/TL.00/197/2011 Semarang, 10 Januari 2011Lamp : 1 (satu) ProposalPerihal : Mohon Izin Riset
A.n. : R U K M I N I NIM : 073111550 Kepada Yth. : Kepala MI Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang Di Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa bernama RUKMINI NIM : 073111550.
Sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul: PROFIL
GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI MI HASANUDDIN
BANDARHARJO SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2010/2011. Di bawah bimbingan Saudara Dr. H. Hamdani Mu in, M. Ag.
Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di
MI Hasanuddin Bandarharjo selama 7 (tujuh) hari.
Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr. Wb. An. Dekan, Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, MA NIP. 19680424 199303 1 001
Tembusan :Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
LAPIRAN 4
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/J.1/PP.00.9/816/ 2010 Semarang, 19 Maret 2010
Lamp : -
Perihal : Penunjukan Pembimbing Skripsi
Kepada Yth. : Sdr. Dr. H. Hamdani Mu in, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Berdasarkan hasil pembahasan usulan judul pene;itian di Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI), maka Fakultas Tarbiyah menyetujui judul skripsi mahasiswa:
Saudara : R U K M I N I
NIM : 073111550
Judul : PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI
MI HASANUDDIN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG
UTARA KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dan menunjuk Saudara sebagai pembimbing mahasiswa yang dimaksud.
Demikian atas kerjasam yang diberikan diucapkan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr.Wb.
An. Dekan.
Ketua Program
Ahmad Muthohar, M.Ag
NIP: 19691107 199503 1 001
Tembusan disampaikan kepada yth:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
2. Mahasiswa yang bersangkutan
LAMPIRAN 5
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D1/TL.00/197/2011 Semarang, 10 Januari 2011Lamp : 1 (satu) ProposalPerihal : Mohon Izin Riset
A.n. : R U K M I N I NIM : 073111550 Kepada Yth. : Kepala MI Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang Di Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami bernama RUKMINI NIM :
073111550. Sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang
berjudul: PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI MI
HASANUDDIN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Di bawah bimbingan Saudara
Dr. H. Hamdani Mu in, M. Ag.
Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan
penelitian di MI Hasanuddin Bandarharjo selama 7 (tujuh) hari.
Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
An. Dekan,
Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, MA
NIP: 19680424 199303 1 001
Tembusan :
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
LAMPIRAN 6
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL MUTTAQIN Akte Notaris No. 25 Tgl. 24 Oktober 1984
MADRASAH IBTIDAIYYAH HASANUDDIN Jl. Lodan Raya RT 3 RW 2 Bandarharjo Semarang Utara Telp. (024) 91085618
KOTA SEMARANG
SURAT KETERANGAN Nomor: 421 / 002 / 2011
Asalamu alaikum wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala MI Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan
Semarang Utara Kota Semarang, menerangkan bahwa:
Nama : R U K M I N I
NIM : 073111550
Pendidikan :Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Yang bersangkutan benar-benar telah mengadakan Uji Coba Instrumen atau
angket terhadap 20 siswa, yang terdiri dari siswa kelas IV, V dan VI MI
Hasanuddin Bandarharjo pada hari Sabtu tanggal 18 Desember 2010, dengan
judul “PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI
MADRASAH IBTIDAIYAH HASANUDDIN BANDARHARJO KECAMATAN
SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk padat dipergunakan seperlunya.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Semarang, 4 Januari 2011
Kepala Madrasah
Amin Soleh, SH NIP: -
LAMPIRAN 7
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL MUTTAQIN Akte Notaris No. 25 Tgl. 24 Oktober 1984
MADRASAH IBTIDAIYYAH HASANUDDIN Jl. Lodan Raya RT 3 RW 2 Bandarharjo Semarang Utara Telp. (024) 91085618
KOTA SEMARANG
SURAT KETERANGAN Nomor: 421 / 003 / 2011
Asalamu alaikum wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala MI Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan
Semarang Utara Kota Semarang, menerangkan bahwa:
Nama : R U K M I N I
NIM : 073111550
Pendidikan :Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Yang bersangkutan benar-benar telah melakukan Penelitian terhadap 42
siswa, yang terdiri dari siswa kelas IV, V dan VI MI Hasanuddin Bandarharjo
pada hari Rabu 19 s.d. Jum’at 21 Januari 2011 dengan judul “PROFIL GURU
IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA KELAS TINGGI MADRASAH IBTIDAIYAH
HASANUDDIN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk padat dipergunakan seperlunya.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Semarang, 25 Januari 2011
Kepala Madrasah
Amin Soleh, SH NIP: --
LAMPIRAN 8
UJI COBA ANGKET PENELITIAN TERHADAP SISWA KELAS TINGGI
MADRASAH IBTIDAIYAH HASANUDDIN BANDARHARJO SEMARANG UTARA
KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
I. Identitas Responden
a. Nama : ………………………………………..
b. Kelas : ……………………………………….
c. Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Semarang Utara Kota
Semarang
II. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini terdapat 60 (enam puluh) item pertanyaan, pilihlah dengan cara memberikan
tanda cheklis (v) pada kolom 1, kolom 2 atau kolom 3 di sebelah kanan sesuai dengan situasi
dan perspektif siswa masing-masing terhadap guru Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
~ Kolom 1 apabila guru anda dalam pembelajaran tidak melaksanakan, kriteria kurang baik
~ Kolom 2 apabilaguru anda dalam pembelajaran kadang-kadang melaksanakan, kriteria baik,
~ Kolom 3 apabila guru anda dalam pembelajaran selalu melaksanakan, kriteria sangat baik.
Dalam hal ini berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar. Dimohon dijawab
dengan kejujuran hati nurani masing-masing siswa dan kehati-hatian dalam menjawab sangat
diperlukan karena akan membantu kami dalam kegiatan penelitian ini.
Angket ini tidak mempengaruhi kredibilitas guru, Karena hanya digunakan sebagai data
kelengkapan dalam penyusunan skripsi kami.
III. Pernyataan dalam Angket
KolomNo Pernyataan Responden1 2 3
1 Setiap awal pertemuan dalam pembelajaran guru anda menjelaskankepada tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2 Pembelajaran yang disampaikan oleh guru sesuai dengan materipada buku peserta didik
3 Dalam menyajikan pembelajaran guru anda, diurutkan sesuaidengan buku sumber peserta didik.
4 Guru anda, setiap pembelajaran berlangsung waktu yangdipergunakan melebihi waktu yang telah ditetapkan.
5 Guru anda, dalam mengajar dapat menarik perhatian peserta didikdan menyenangkan.
6 Guru anda, dalam pembelajaran dimulai dari pelajaran yang mudahdulu kemudian ke yang sulit.
7 Setiap guru anda mengajar atau menyampaikan materi pelajaranmenggunakan alat peraga yang sesuai,
8 Kalau menemui kesulitan dalam pemebelajaran, sikap guru andamenunda jawaban yang benar lain hari.
9 Setiap awal pelajaran guru anda biasanya menyapaikan penjelasankepada peserta tentang nilai minimal yang dicapai siswa.
10 Sebelum pelajaran dimulai, guru anda membuat situasi yangmenarik perhatian peserta didik.
11 Materi pelajaran yang disajikan ke peserta didik sedikit berbedakarena lebih luas.
12 Materi pelajaran yang disampaikan guru anda, lebih mudah diterimamenarik perhatian dan menyenangkan
13 Dalam pembelajaran berlangsung, guru anda selalu memberikanbantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
14 Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran oleh guru andaadalah hasil buatan sendiri.
15 Selain materi pelajaran yang disampaikan ke peserta didik lebih luasdaripada materi dalam buku pelajaran.
16 Guru anda, selalu memberi perhatian terutama bagi peserta didikyang mengalami kesulitan belajar.
17 Bahasa yang digunakan oleh guru anda dalam menyampaikanmateri pelajaran mudah dipahami oleh peserta didik
KolomNo Pernyataan Responden1 2 3
18 Setiap pembelajaran berlangsung, guru anda selalu mengadakantanya jawab materi pelajaran yang dibahas.
19 Apabila materi pelajaran belum selesai, waktu yang tersedia sudahhabis, materi pelajaran dilanjutkan hari berikutnya.
20 Setiap ulangan akhir kompetensi, guru anda mempersiapkan lembarsoal untuk peserta didik.
21 Setiap akhir pembelajaran, guru anda mengadakan ulangan untukpenjajagan sampai di mana siswa memahami materinya.
22 Guru selalu melaksanakan koreksi hasil ulangan siswa selesaimateri pembelajaran.
23 Guru memberi nilai hasil ulangan pesereta didik setelahpembelajaran selesai.
24 Setelah selesai membaeri nilai dan dianalisis hasilnya gurumengumumkan hasilnya dan sudah diranking.
25 Hasil ulangan peserta didik dilaporkan ke orang tua siswa dengancara minta tanda tangan pada bagian yang sudah disediakan.
26 Peserta didik yang hasil ulangan mendapat nilai kurang dari nilaiminimal yang telah ditentukan diberi tugas remedi atau perbaikan.
27 Materi ulangan pada waktu remedi diperlakukan sama ketikaulangan yang utama terhadap siswa
28 Peserta didik yang mengikuti remedi jumlahnya sama denganjumlah anak yang mengalami nilai kurang dari standar nilaiminimal.
29 Penyusunan soal ulangan remidi sama dengan soal pada waktu saolulangan utama.
30 Peserta didik yang mengikuti ulangan remidi tidak sama denganbanyaknya siswa ketika ulangan utama.
31 Setelah selesai ulangan remidi guru melakukan mengoreksiterhadap hasil pekerjaan peserta didik.
32 Guru menganalisa hasil ulangan dan menentukan nilai yangdiperoleh peserta didik ketika ulangan remidi.
33 Guru sangat perlu menjelaskan tujuan pendidikan nasional yangakan dicapai oleh setiap peserta didik.
34 Guru sangat perlu menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuanpembelajaran yang ingin dicapai setelah selesai pembelajaran.
35 Sumber materi pelajaran selain dari buku siswa, gurumengembangkan dengan menggunakan sumber bukuibuku lainyang relevan.
KolomNo Pernyataan Responden1 2 3
36 Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang beban pelajaranyang harus dilaksanakan dalam pembelajaran.
37 Guru menjelaskan visi dan misi yang harus dicapai oleh setiappeserta didik dalam satu tahun pelajaran.
38 Tujuan pembelajaran di sekolah, setiap peserta didik harusmemahani dan dilaksanakan.
39 Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang kompetensi dasarminimal yang harus dimilikinya.
40 Guru memberi pengarahan kepada peserta didik tentang kompetensidasar yang akan dicapai setelah selasai pembelajaran.
41 Tempat belajar siswa tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi pesertadidik perlu di bawa ke alam bebas.
42 Guru memperhatikan perkembangan siswa, agar pembelajaran dapattercapai dengan optimal.
43 Materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik hendaknyasesuai perkembangan baik fisik maupun psikis peserta didik.
44 Guru mengelompokkan peserta didik berdasarkan usia, agarpemelajaran dapat tercapai optimal
45 Guru menjelaskan kepada peserta didik cara belajar yang lebihefektif dan efisien.
46 Guru telah menetapkan srtategi pembelajaran yang lebih efisien danlebih efektif.
47 Guru dalam menyampaikan pembelajaran selalu menggunakanmetode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan pesertadidik secara optimal.
48 Siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, peserta didikdengan menggunakan diskusi kelompok.
49 Guru membiasakan kepada peserta didik dalam menyelesaikanpekerjaan dengan mengutamakan kerjasama dengan teman.
50 Agar pengetahuan dan ketrampilan peserta didik lebih luas, makaperlu adanya pelatihan komputer dan intrnet.
51 Menurut pengamatan anda, peserta didik sebagian besar sudahmampu mengoperasikan komputer utamanya microsoft wordmaupun excel
52 Di madrasah anda, diadakan program pembelajaran Bahasa Inggrisuntuk pengembangan wawasan pengetahuan peserta didik.
KolomNo Pernyataan Responden1 2 3
53 Berdasarkan pengamatan anda, dalam pelaksanaan pembelajarandi kelas maupun di luar kelas guru anda menguasai materi pelajaran.
54 Menurut anda, guru dalam menyampaikan materi pembelajarandengan berbagai cara metode yang digunakan.
55 Berdasarkan pengamatan anda, guru selalu melakukan terusmenerus mengembangkan teknik pembelajaran.
56 Menurut pengamatan anda, dalam pembelajaran guru mengadakanpenelitian sedderhana di kelasnya.
57 Berdasarkan pengamatan peserta didik, guru selain mengajar jugamenulis karya-karya yang dimuat pada media cetak.
58 Guru anda selalu mengembangkan gagasan tentang kemajuanpendidikan di sekolahnya.
59 Para peserta didik di madrasah anda pernah mendapat bukuringkasan yang disusun oleh guru.
60 Dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, guru andamenggunakan alat peraga yang dibuat guru sendiri.
LAMPIRAN 9
DATA SISWA KELAS TINGGI DI MADRASAH IBTIDAIYAH HASANUDDIN
BANDARHARJO SEMARANG UTARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Jenis KelaminNo Nama Responden KelasLaki-laki
Perempuan
1 Azi Ikwan Rusman M 4 L
2 Anggun Kurnia 4 P
3 Lutfiaturrohman 4 L
4 Bahriyatul Ulumiyah 4 P
5 Christina Salsabila 4 P
6 Defia Fristiana Cahyani 4 P
7 Ashihatul Amaliyah 4 P
8 Nur Salam 4 L
9 Micky Fiola Arma 4 P
10 Miftakhurrohman 4 L
11 Muhammad Usman 4 L
12 Muhammad Deni Ardi 4 L
13 Nicolas Rama Aryadhana 4 L
14 Nova Suryadana 4 L
15 Nurul Rika Aprilia 5 P
16 Prida Sena Agustina 5 P
17 Rekanul Atfa 5 P
18 Wahyu Aji Pangestu 5 L
19 Ratih Oktaviana 5 P
20 Tri Aji Wicaksana 5 L
21 Ade Syarif Rahman 5 L
22 Adib Liswar Irkhami 5 L
23 Ahmad Syaiful 5 L
Jenis KelaminNo Nama Responden KelasLaki-laki
Perempuan
24 Alfiyatus Soleha 5 P
25 Amaliyah Nur Rejeki 5 P
26 Argi Endai Ravliandy 5 L
27 Andini Bela Santika 5 P
28 Muhammad Lutfianto 5 L
29 M. Haris Sodiqin 6 L
30 Siti Alfiatur Rahmania 6 P
31 Eni Mulyaningsih 6 P
32 Rizki Febri Aditia 6 P
33 Lukman Arif 6 L
34 M. Zidan Chodir Ali 6 L
35 Sholeh Seftian 6 L
36 Miftachur Roifah 6 P
37 Nailih Hidayah 6 P
38 Yustika Aryanti 6 P
39 Andini Bela Santika 6 P
40 Dewi Cahyani 6 P
41 Diana Yumiati 6 P
42 Diana Yumiati 6 P
Jumlah 42 19 23
LAMPIRAN 10
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABITAS
Perhitungan validitas soal nomor 2
Validitas
Rumus yang digunakan
Karl Pearson dengan menggunakan rumus :
N = 20X = 45Y = 2937X² = 111Y² = 438689XY = 6765
Sehingga :
Untuk = 5 %, dengan N = 20 diperoleh r tabel = 0,444Karena rxy > r tabel maka soal nomor 2 tersebut validUntuk soal selanjutnya dihitung dengan cara yang sama.
Reliabilitas tes
Rumus yang digunakan:
Untuk memperoleh indeks relibilitas butir soal menggunakan rumus Alpha:
Dari uji instrumen diperoleh = reliabilitas instrument
k = 60 = 31,2025
= 369,5275
Untuk = 5 % dengan N = 20 diperoleh r tabel = 0,444Karena r11 > r tabel maka perangkat tes tersebut reliabel.