Top Banner
AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA DALAM KEHIDUPAN PERSPEKTIF JEMAAT GEREJA KATHOLIK SANTO NIKODEMUS DAN PURA MERTA SARI CIPUTAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun Oleh: Muhammad Soleh NIM :11150321000063 PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M
155

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jun 25, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA DALAM

KEHIDUPAN PERSPEKTIF JEMAAT GEREJA KATHOLIK SANTO

NIKODEMUS DAN PURA MERTA SARI CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun Oleh:

Muhammad Soleh

NIM :11150321000063

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Soleh

NIM : 11150321000069

Fakultas : Ushuluddin

Jurusan/prodi : Studi Agama-Agama

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Ajaran

Ketuhanan Dan Makna Fungsionalnya Dalam Kehidupan Perspektif

Jemaat Gereja Katholik Santo Nikodemus Dan Pura Merta Sari Ciputat”,

adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan plagiat dalam

penyusunannya. Adapun kutipan dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses

yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika

ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan akan merupakan plagiat dari

karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan dengan semestinya.

Page 3: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA DALAM

KEHIDUPAN PERSPEKTIF JEMAAT GEREJA KATHOLIK SANTO

NIKODEMUS DAN PURA MERTA SARI CIPUTAT

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

MUHAMMAD SOLEH

NIM : 11150321000069

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 4: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul, “Ajaran Ketuhanan dan Makna Fungsionalnya Dalam

Kehidupan Perspektif Jemaat Gereja Katholik Santo Nikodemus dan Pura

Merta Sari Ciputat”, telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas

Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Januari 2020. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama

(S.Ag) pada program Studi Agama-Agama.

Jakarta, 29 Januari 2020

Sidang Munaqosyah

Page 5: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

v

ABSTRAK

Muhammad Soleh, 2020. Skripsi ini berjudul : Ajaran Ketuhanan dan Makna

Fungsionalnya Dalam Kehidupan Perspektif Jemaat Gereja Katholik Santo

Nikodemus dan Pura Merta Sari Ciputat. Prodi Studi Agama-Agama,

Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sejak dulu hingga kini keingintahuan manusia tentang Tuhan tidak pernah

berhenti. Tuhan masih menjadi misteri terbesar dalam kehidupan manusia yang

belum pernah terpecahkan, sehingga konsep ketuhanan merupakan bagian paling

penting dalam setiap agama, termasuk ajaran ketuhanan dalam agama Katolik dan

Hindu yang penulis angkat menjadi skripsi ini.

Dalam agama Katolik Trinitas berarti kesatuan dari tiga, yakni Tuhan Allah,

Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu. Tuhan Bapak

sebagai pencipta, anak (Yesus Kristus) sebagai juru selamat, yang berinkarnasi

kedalam tubuh manusia dan Ruhul Kudus atau roh suci. Sedangkan dalam agama

Hindu Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi) yang terdiri

dari tiga Tuhan yaitu Brahma yang berfungsi sebagai pencipta, Wisnu yaitu sebagai

pemelihara dan Siwa adalah sebagai pelebur.

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian dengan jenis penelitian

lapangan yang didukung oleh studi kepustakaan dengan pendekatan Sosiologis.

Dalam mengumpulkan data data, penulis menggunakan beberapa tehnik

pengumpulan data, seperti, studi pustaka, wawancara, dan observasi, dimana data

yang di dapat tersebut diamati secara deskriptif kualitatif.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap tujuh responden dari

umat Hindu dan tujuh responden dari jemaat Katolik di Pura Mertasari dan Gereja

Santo Nikodemus Ciputat, akhirnya diketahuilah bahwa dari masing-masing

konsep ketuhanan yang ada dalam agama Katolik dan Hindu memiliki konsep

ajaran ketuhanan dan makna fungsional dengan ciri masing-masing dan memiliki

ajaran tentang keyakinan tehadap Tuhan Yang Maha Esa yang berbeda-beda dalam

ajaran dan pemahaman pengikut agamanya dalam kehidupan bermasyarakat.

Kata Kunci: Trinitas, Trimurti, Ketuhanan.

Page 6: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas

segala rahmat dan ridha-Nya yang telah memberikan ketabahan, kekuatan dan

kemudahan berfikir dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Ajaran

Ketuhanan dan Makna Fungsionalnya Dalam Kehidupan Perspektif Jemaat

Gereja Katholik Santo Nikodemus dan Pura Merta Sari Ciputat”, dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar

Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tidak lupa Shalawat beriring salam pun semoga senantiasa tercurah kepada

Nabi Agung Muhammad SAW yang telah dianugerahkan agama rahmatan li-al-

‘alamin ini. Sebagai penutup para nabi dan sebagai penyempurna semua ajaran

yang ada di muka bumi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini memerlukan

perjuangan yang panjang dan mengalami banyak kendala dan hambatan, namum

berkat bantuan, motivasi serta bimbingan berbagai pihak, maka kesulitan maupun

hambatan tersebut dapat dilewati. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala

keikhlasan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesarbesarnya kepada:

1. Kedua orangtua penulis yaitu Ibunda Sumiyati dan Ayahanda Sholihin serta

kaka penulis abangda Rahmat Baidowi dan adik adik penulis Masnun,

Emput, dan Laras yang selalu mendoakan penulis, yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan, yang selalu mendampingi penulis dengan rasa

ketulusan dan kesabaran, kasih dan penulisng yang tiada pernah berujung,

Page 7: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

vii

doa yang setiap hari mereka panjatkan, dukungan moral dan material yang

tak pernah putus memberikan semangat ketika penulis putus asa, sehingga

penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Semoga gusti Allah selalu

memberikan kesehatan, kebahagiaan baik di dunia ataupun di akhirat.

2. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Yusuf Rahman, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Syaiful Azmi, S.Ag, MA., selaku Ketua Jurusan Studi Agama-agama,

Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Lisfa Sentosa Aisyah, MA., selaku Sekretaris Jurusan Studi Agama-agama,

Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus dosen pembimbing skripsi.

6. Dra. Halimah SM, M.Ag., selaku dosen penasehat akademik penulis selama

ini.

7. Drs. Moh. Nuh HS., M.Ag., selauku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

memberikan kontribusi yang besar dalam penyempurnaan Skripsi penulis,

dengan arahan, kritik dan saran, terutama kesediaan waktunya dalam

membimbing, sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh dosen diprogram Studi Agama-agama yang telah mendidik penulis

dan mencurahkan segala ilmunya, penulis doakan semoga selalu diberikan

kesehatan. Aaaminn

Page 8: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

viii

9. Seluruh Staf Akademik Fakultas Ushuluddin, Para karyawan/karyawati

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Para

karyawan/karyawati Perpustakaan Fakultas Ushuluddin yang telah

memberikan fasilitas dalam rangka penulisan skripsi ini.

10. Seluruh Narasumber di pura Mertasari yang sangat baik dan meluangkan

waktunya sebagai narasumber penulis: Bapak Wayan Pinda Asmara selaku

Pemangku Pura Mertasari, bapak I Made Seroja Yudhantara selaku ketua

Pasraman Pura Mertasari, bapak Gede Sidarta selaku ketua Banjar

Mertasari, bapak Gede Supindra selaku Kreatif Design Pura Mertasari,

bapak Putu Caniyasa selaku pasraman pura Mertas Sari, bapak Komang

Hartana selaku Pecalang Pura Mertasari, Ibu Heny dan seluruh umat Hindu

yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

11. Seluruh Narasumber di Gereja Santo Nikodemus yang sangat baik dan

meluangkan waktunya sebagai narasumber penulis: Bapak Reynaldo

Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja Santo Nikodemus, bapak Heru

selaku katekis di Gereja Santo Nikodemus, saudara Vestra Iswari selaku

katekis di Gereja Santo Nikodemus, Saudara Hieronimus Kia Suban selaku

katekis di Gereja Santo Nikodemus, Saudara Marcellinus Dibya, saudara

kevin Chrisvalliando, saudari Nadya Kirana dan seluruh umat Hindu yang

tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

12. Terimakasih juga kepada keluarga besar PRAMUKA Racana UIN Jakarta

yang sudah memberikan pengalaman yang luar biasa dan rasa kekeluargaan

yang tinggi, terutama ankatan ASEM sebagai temen satu perjuangan yang

Page 9: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

ix

memberikan pengalaman yang sangat berharga sebagai kenangan terindah

di masa depan kelak, semoga kita sukses dunia akhirat.Aamiin.

13. Terimakasih kepada seluruh keluarga Prodi Studi Agama-Agama angkatan

2015, wabil khusus Ima Salamah, Nurotun Aini, Ani Fatun Fatimah,

Ikhwatun Muamalah dan Novi yang telah membantu, berjuang dan saling

mendukung serta mendoakan untuk selalu semangat menyelesaikan skripsi

ini.

14. Terimakasih kepada teman-teman komunitas pencinta Gunung dan pendaki

Indonesia, wabil khusus Komunitas Secoli Adventure Nadia, Robik, Mulya,

Ikhsan, dan Mega yang telah memberikan pengalaman dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

15. Terimakasih kepada seluruh keluarga Himpunan Mahasiswa Islam Cabang

Ciputat.

16. Terimakasih kepada seluruh keluarga Himpunan Silaturahmi Mahasiswa

Sumatra Selatan.

17. Terimakasih kepada seluruh keluarga Teman-teman di kelompok Kuliah

Kerja Nyata (KKN) SAVAGE 2018 yang sudah memberikan pengalaman

yang luar biasa dan rasa kekeluargaan yang tinggi selama hidup

bermasyarakat di Desa Cariu.

18. Terimakasih kepada Bapak H. Effendi, Bapak H.Busro, dan Bapak Rahmat

yang telah memberi pelayanan tempat tinggal selama penulis kuliah. Dan

Mushola Daarul Falah yang telah menerima penulis tinggal di tempat

selama penulis kuliah.

Page 10: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

x

19. Terimakasih juga kepada orang-orang baik yang pernah membantu penulis

baik moril maupun materil, Om Jiman, Asmawati, Ardi Wijaya, Alm. Mbah

Sukarmin, Mbak Dian, Mbak Fina, wak Siti, Bibik Solikha, Uwok Parman,

mbah Jum, Pak Ngabid, Ibu Eka Zwesthy Pembina Pramuka, pa’de Masrur

Al Kadiri, dan saudara penulis Dery Giwang Febrianto, semoga bermanfaat

untuk penulis.

20. Terimakasih juga kepada Guru-guru penulis di SD N 3 Way Tuba, SMP N

3 Way Tuba, SMK Tunas Wiyata Way Tuba, Guru Ngaji sewaktu penulis

kecil dulu Pade Maun, Mbah Jum, sehingga penulis mampu sampai titik

yang di cita citakan kuliah di UIN Jakarta, mudah mudahan ilmu yang

diberikan bisa bermanfaat untuk penulis. Aaamminn

21. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Jakarta, 15 Januari 2020

Muhammad Soleh

NIM : 11150321000069

Page 11: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan .................................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian .................................................................................. 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 15

BAB II AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA

DALAM JEMAAT GEREJA KATOLIK SANTO NIKODEMUS ................ 16

A. Gereja Katolik Santo Nikodemus............................................................... 16

B. Dogma Ketuhanan dalam agama Katolik .................................................. 23

C. Pemahaman Jemaat Katholik Tentang Dogma Ketuhanan ........................ 41

D. Makna Fungsional Ketuhanan Khatolik Menurut Jemaat Gereja .............. 45

Page 12: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

xii

BAB III AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA

DALAM UMAT HINDU DI PURA MERTASARI .......................................... 53

A. Pura Mertasari ............................................................................................ 53

B. Dogma Ketuhanan Dalam Agama Hindu .................................................. 58

C. Pemahaman Umat Hindu Tentang Dogma Ketuhanan .............................. 75

D. Makna Fungsional Ketuhanan Menurut Umat Hindu ................................ 80

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN ............................................................. 87

A. Ajaran dogma Ketuhanan ........................................................................... 87

B. Pemahaman Ketuhanan .............................................................................. 91

C. Makna Fungsional Tuhan Dalam Kehidupan ............................................ 94

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 97

A. Kesimpulan ................................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 105

Page 13: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama adalah suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan yang dianut

oleh sekelompok manusia yang selalu mengadakan interaksi dengan

Tuhan. Inti semua agama berpangkal dari keyakinan adanya Tuhan atau

yang diyakini sebagai Tuhan, yaitu zat yang supranatural, paling tinggi,

yang agung, yang suci, yang menciptakan dan menghidupi manusia,

tempat bergantung, yang dikagumi sekaligus ditakuti, dan sebagainya.

Setiap ajaran agama pasti memiliki ajaran tentang keyakinan

tehadap Tuhan Yang Maha Esa, namun ajaran agama-agama tentang

keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa memiliki konsep yang

berbeda-beda.

Konsep ketuhanan setiap agama mempunyai ciri masing-masing

mengenai ketuhanan dan memiliki banyak persamaan dalam memandang

Tuhan. Tuhan adalah sesuatu yang tidak terbatas dan manusia merupakan

makhluk ciptaan Tuhan yang memilik batasan, jadi sulit untuk memikirkan

sesuatu yang tidak terbatas dengan daya akal manusia yang terbatas, maka

dari itu pandangan mengenai konsep ketuhanan selalu berubah-ubah.

Umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang

dinubuatkan dalam Perjanjian Lama atau Taurat kitab suci Yahudi. Agama

Kristen percaya akan adanya tiga pribadi Tuhan yang tunggal atau yang

disebut dengan Tritunggal atau Trinitas yang terdiri dari: Allah Bapa,

Page 14: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

2

Allah Putra (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. Trinitas dipertegas

pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325 M) oleh Kaisar Romawi

Konstantin 1.1

Alkitab (Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru) tidak secara

eksplisit menuliskan istilah “Allah Tritunggal” tetapi keberadaan Bapa

Putra dan Roh Kudus tersirat dalam banyak ayat, baik secara terpisah

maupun bersama-sama. Ucapan Yesus: “Aku di dalam Bapa dan Bapa

dalam Aku” dianggap sebagai dasar dari konsep Trinitas.

Sebagian kalangan berpendapat konsep Trinitas sebenarnya sudah

terjerat dalam teologi Yahudi. Menurut Zohar, Kitab mistik Yahudi, suatu

hari Rabbi Simeon ben Jochai sedang mengajar putranya Rabbi Eliezer

mengenai misteri hakikat ketritunggalan Allah. Ia berkata: “Datang dan

lihat misteri kata YHWH (Yahweh) yang ada tiga tingkatan, masing-

masing ada sendiri-sendiri, namun mereka adalah satu, dan begitu

menjadi satu yg tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.”. dalam

agama Yahudi, selain disebut dengan nama Yahweh (tunggal), Tuhan juga

disebut dengan nama Elohim yang mengandung arti jamak.

Umat Kristen sendiri seringkali menjelaskan Trinitas dalam sebuah

analogi sederhana tentang api yang digambarkan memiliki tiga unsur,

yaitu: Panas, Cahaya, Dan Daya Bakar. (Konsep Trimurti juga ada dalam

agama Hindu dengan Tuhan bermanifestasi sebagai: Sang Pencipta, Sang

1Mohammad Zazuli, “Sejarah Agama Manusia”, (Yogyakarta: Narasi, 2018), h.126

Page 15: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

3

Pemelihara, Dan Sang Penghancur)2. Tuhan dalam agama Kristen

digambarkan memiliki 3 pribadi namun hakikatnya adalah satu dimana

Allah Bapa sebagai Tuhan yang memerintah di surga, Allah Putra sebagai

Tuhan yang menjelma sebagai manusia dan Allah Roh Kudus memberi

inspirasi dan pengertian rohani.3

Dalam agama Hindu Trimurti adalah gabungan dari Tuhan

Brahma, Wisnu dan Siwa. Tuhan dalam Hinduisme adalah Sang Pencipta,

namun, Dia menciptakan segenap alam semesta dan dunia ini bukan dari

ketiadaan yang tak logis, tetapi berasal dari Diri-Nya sendiri setelah

menciptakan, Dia memelihara, memusnahkan dan melebur kembali

kepada yang asal. Trimurti inilah yang menjadi awal dari timbulnya

konsep Dewa-Dewi Hindu. Konsep Dewa-dewi Hindu merupakan hasil

dari pengembangan konsep Trimurti, dan jika ditelusuri semua Dewa-dewi

ini mempunyai hubungan dengan tiga Dewa utama ini (Trimurti).4

Menurut penafsiran di dalam agama Hindu itu bahwa itu adalah

wujud Azali dalam keadaan diam (unmoving). Pada saat kodratnya

bergerak menciptakan alam semesta maka Brahman itu menjelma dalam

wujud Brahma. Kodratnya yang memelihara dan memperkembang alam

semesta itu menyebabkannya menjelma dalam wujud Visnhu. Kodratnya

2Dalam Theologi agama hindu Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang

Widhi) dalam menciptakan, memelihara, melebur alam beserta isinya, yang terdiri dari tiga Tuhan

yaitu Brahma yang berfungsi sebagai pencipta /utpathi, Wisnu yaitu sebagai pemelihara/sthiti dan

dewa Siwa adalah sebagai pelebur/praline. 3Mohammad Zazuli, “Sejarah Agama Manusia”, h.148-149 4Wawancara langsung dengan Bapak Komang Hartana selaku pecalang di banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Page 16: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

4

yang mengembalikan setiap sesuatunya di dalam alam semesta itu kepada

asalnya yang semula, melalui pembinasaan dan pemusnahan,

menyebabkannya menjelma dalam wujud Shiva. Itulah tiga oknum dari

Brahman itu yaitu Brahma, Vishnu dan Shiva dan itulah yang disebut

dengan ajaran Trimurti. 5

Dalam bukunya Brahma Sutra / Pengetahuan tentang Ketuhanan,

Batasan mengenai Brahman adalah Janmadyasya Yatah. Brahman adalah

Yang Maha Tahu dan penyebab Yang Maha Kuasa dari mana munculnya,

asal mula dan lain-lain, yaitu : Pemeliharaan dan Peleburan dari dunia ini.

Brahman bisa berwujud dan tidak berwujud. Yang berwujud disebut

dengan Saguna atau Sakara, bisa juga disebut Personal God. Sedangkan

Brahman tanpa wujud (abstrak,kekal abadi) kita kenal dengan nama

Nirguna atau Nirkara.6

Karena itu Upanisad mengajarkan: Tat twam asi yang berarti: Itu

(Brahman) adalah kamu (atman), artinya bahwa tuhan manifestasi dalam

jiwa setiap individu. Oleh karena atman setiap orang adalah sama-sama

5Saguna artinya memiliki atribut sehingga Saguna Brahman adalah Tuhan yang

mempunyai nama, bentuk dan atribut lainnya. Sedangkan Nirguna artinya tanpa atribut

sehingga Nirguna Brahman adalah Tuhan merupakan jiwa suci yang tidak mempunyai bentuk,

tidak punya nama, ataupun atribut lainnya. Untuk lebih mudahnya, seseorang yang memuja Tuhan

sebagai Saguna Brahman akan cenderung untuk melakukan pemujaan kepada Dewa-Dewi dan

memusatkan pikiran pada pribadi Dewa yang disembah. Sedangkan seseorang yang memuja

Tuhan sebagai Nirguna Brahman tidak akan mempersonifikasikan lagi pribadi Beliau karena sudah

mencapai tahap pencerahan tertinggi untuk bisa mamahami dan merasakan kehadiran Brahman.

Lihat Joesoef Sou’yb, Agama-agama Besar Di Dunia, (Jakarta : Al Husna Zikra, 1996),

h.50 6Harun hadiwijono, Agama Hindu dan budha, (Jakarta: BPK Gunung mulia, 1987), h.25

Page 17: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

5

merupakan percikan-percikan kecil dari Brahman, maka Tat Twam Asi

dapat diartikan : saya adalah kamu. 7

Memang dalam memahami ketuhanan agama Hindu itu agak sulit

untuk mengetahui secara pastinya apakah ia percaya akan Monoteisme

atau Politeisme dan sebagainya. Ini harus menggunakan pengkajian

langgsung terhadap orang Hindu itu sendiri supaya kita mendapatkan

informasi yang lebih jelas.

Harus disadari bahwa aspek personal dari kenyataan dalam agama

Hindu, seperti yang ditulis dalam nama Sanskerta, adalah konsep yang

sama dengan konsep Tuhan dalam agama Kristen terkecuali pada satu

perbedaan yang dapat dilihat: Tuhan dalam agama Hindu bukanlah

pencipta dari jiwa manusia (Atman). Atman adalah suci dan abadi. Dalam

agama Kristen, Tuhan adalah pencipta dari jiwa manusia.8

Maka dari itu peneliti tertarik untuk untuk melakukan penelitian,

melalui Skripsi yang berjudul, “Ajaran Ketuhanan dan Makna

Fungsionalnya Dalam Kehidupan Perspektif Jemaat Gereja Katholik

Santo Nikodemus dan Pura Merta Sari Ciputat”

7Ardhana Suparta, Sejarah perkembangan AGAMA HINDU di Indonesia, (Surabaya:

Paramita, 2002), h. 15 8Bansi Pandit, “Pemikiran Hindu”, (Surabaya:Paramita, 2003), h. 41

Page 18: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan kepada latar belakang ini, dapat penulis merumuskan

beberapa masalah :

1. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama Hindu dan agama

Khatolik?

2. Bagaimana pemahaman dan makna fungsionnal umat Hindu dan

jemaat Khatolik tentang ketuhanannya ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

telah di uraikan di atas, dapat diketahui manfaat penulisan.

Adapun manfaat dari penulisan ini antara lain adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis dalam agama Hindu tentang Ajaran dan makna ketuhanan

terhadap umat Hindu dan Katolik dalam menjalankan kehidupan

bermasyarakat, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai

sumbangan pemikiran bagi dunia akademis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam studi agama-

agama yang khususnya berkaitan dengan agama Hindu dan

Khatolik tentang Ajaran ketuhanan dan makna fungsional

ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 19: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

7

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan

kualitas sumber keilmuan yang ada, termasuk untuk para

pelajar dan pendidik yang ada didalamnya.

3. Manfaat Akdemis

Dengan manfaat akademis ini, yaitu sebagai prasyarat

untuk meraih gelar sarjana strata satu (S1) atau sarjana agama

(S.Ag) di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Tujuan adanya tinjauan pustaka yaitu untuk membuktikan

orisinalitas penelitian dan menguraikan penelitian sebelumnya yang

memiliki objek penelitian dan kajian yang relevan dengan penelitian ini.

Sebagaimana telah disebutkan dalam pokok permasalahan bahwa

penelitian ini menitik beratkan kajiannya pada penafsiran Tuhan dalam

Kristen dan dalam Hindu dalam sudut pandang Gereja dan Pura yang ada

di Ciputat. Sepengetahuan penulis belum ada yang menelitinya.

Adapun karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini, di

antaranya yaitu sebagai berikut:

Prof. Dr. Ahmad Shalaby9, dalam bukunya yang berjudul

Perbandingan Agama Kristen mengatakan bahwa kepercayaan kepada tiga

ketuhanan itu sebagai kelompok yang muncul pertama kali di kalangan

9Ahmad Syalaby, Perbandingan Agama-agama Kristen, (Bandung: PT.Alma’ Arif,

2000), h .76

Page 20: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

8

orang Kristen yang diambil mereka dari kebudayaan-kebudayaan yang ada

di sekeliling mereka. Kebudayaan-kebudayaan itu mempengaruhi agama

Kristen dan beralih sebagai akan dijelaskan nanti menjadi ibadat

penyembahan tiga yang suci. Maka, hakikat yang demikian diterima, dan

tujuan umum, terutama sekali di antara orang banyak, ialah keimanan

kepada tiga yang suci mendekati i’tikad kepada tiga Tuhan yang menjadi

kepercayaan mereka sebelum memasuki agama Kristen.

Gede Pudja, MA SH10, dalam bukunya yang berjudul Theologi

Hindu (Brahma Widya) menyatakan bahwa Brahma dalam hubungan

pengertian ini yaitu Tuhan sebagai unsur SABDA atau AKSARA (Yang

Maha Kuasa). Widya atau jnana, kedu-duanya artinya sama yaitu ilmu,

sedangkan kata tattwa berarti hakekat tentang TAT (itu, yaitu Tuhan

dalam bentuk Nirguna Brahman). Penggunaan kata TAT sebagai kata yang

artinya TUHAN, adalah untuk menunjuk kepada Tuhan yang ada jauh dari

manusia.

Ahmad Fauzi, dalam skripsinya yang berjudul : Peran Pemangku

Umat Hindu Dalam Kehidupan Bermasyarakat: Studi Kasus Pura

Mertasari Rengas Tangerang Selatan, Perbedaan dengan penelitian ini

terletak pada jenis pembahasannya yaitu Peran Pemangku, yaitu penelitan

ini hanya membahas peran Pemangku dalam hal keagamaan, sedangkan

penulis akan membahas peran Tuhan dalam agama, terutama peran dalam

kehidupan bermasyarakat.

10Gede Pudja,Theologi Hindu (Brahma Widya), (Jakarta: Yayasan Dharma Sarathi,

1992), h.8

Page 21: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

9

Mochammad Agus Khoerul Ikhsan, dalam skripsinya yang

berjudul : Perbandingan Konsep Ketuhanan Kristen Dengan Ketuhanan

Sapta Darma, skripsi ini membahas konsep Tuhan dalam agama Kristen

dalam memberikan kontribusi dan kegiatannya untuk membentuk perilaku

umat, yang tidak hanya menyangkut aspek keimanan, dan ritual yang

diatur secara khusus, melainkan menyangkut aspek sosial-ekonomi seperti

memberikan sedekah dengan bakti sosial, dan aspek kemanusiaan seperti

membantu dan membahagiakan orang lain. Perbedaan dengan penelitian

ini yaitu perbandingan konsep ketuhanan dengan sapta dharma, sedangkan

penulis membahas makna fungsional Tuhan dalam agama Hindu dan

agama Kristen.

Abas Sambas, dalam skripsinya yang berjudul “Konsepsi Wahyu

dalam Ajaran Sapta Darma” dan Rolly Rahman, yang berjudul “Konsepsi

Sujud dalam Ajaran Sapta Dharma”. Dari skripsi tersebut, penulis dapat

mengambil beberapa hasil dari penelitian yang mereka lakukan dan

mengolahnya kembali, serta lebih memfokuskan pembahasan kepada

konsep dan makna ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari beberapa penelitian diatas walaupun judulnya mendekati

kesamaan atau berkaitan tetapi menjadi objek kajian utamanya berbeda.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan yang bersifat

Kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh Bog dan Taylor yang

Page 22: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

10

berpendapat bahwa metode kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari prilaku seseorang yang di amati.11

Penelitian ini juga mengarahkan pada gejala-gejala yang terjadi

pada masyarakat Katolik dan Hindu. Sumber data utama adalah

observasi dan wawancara langsung ke Gereja dan Pura di Ciputat yang

berkaitan dengan skripsi ini. Sedangkan data pendukung adalah data

yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh seorang atau

instansi diluar dari peneliti sendiri. Data ini diperoleh dari instansi-

instansi dan perpustakaan. Seperti: Buku-buku yang terkait, skripsi,

dokumentasi, jurmal, majalah, dan laporan-laporan lainnya.

Sehingga hasil dari penelitian ini, penulis dapat menggambarkan,

menjelaskan, menginterpretasi, dan dapat memperdalam pengertian

secara kualitatif melalui realitas sosial masyarakat yang ditelti.

2. Sumber Data

Data diproleh melalui Data Primer dan Data Sekunder.

a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau

seseorang atau suatu organisasi langsung dari objeknya.12 Data

primer diambil dengan melakukan wawancara langsung dengan

beberapa pemangku pura serta beberapa umat Hindu dan pendeta

gereja serta beberapa jemaat gereja yang ada di Ciputat.

11Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1990), h.3 12Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara, 1999), h.65

Page 23: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

11

b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari hasil penelitian

orang lain yang sudah diolah menjadi data. Dalam penelitian ini

yang menjadi data sekunder adalah artikel jurnal, Buku-buku yang

terkait, skripsi, dokumentasi, serta situs internet yang berkenaan

dengan penelitian yang dilakukan.13

3. Teknik Pengumpulan Data

Agar dapat memperoleh data yang diharapkan, maka diperlukan

metode-metode yang relevan. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah :

a. Studi Kepustakaan

Data ini diperoleh dari instansi-instansi dan perpustakaan.

Seperti: Buku-buku yang terkait, skripsi, dokumentasi, jurmal,

majalah, dan laporan-laporan lainnya

b. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan yang khusus dan

pencatatan yang sistematis ditujukan pada satu atau beberapa fase

masalah dalam rangka penelitian, dengan maksud mendapatkan

data yang diperlukan untuk pemecahan persoalan yang dihadapi.14

Observasi ini dilakukan ketika proposal telah diterima

hingga selesai melakukan penelitian agar data yang didapat sesuai

dengan data yang ada dilapangan yang menjadi pembahasan yaitu

13Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 225 14Sapari Imam Asyari, Metodologi Penelitian Sosial Suatu Ptunjuk Ringkas, (Surabaya:

Usaha Nasional, 1981), h. 82

Page 24: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

12

data penelitian masyarakat Hindu dan Kristen di Ciputat yang

terkait dengan objek peneliti.

c. Wawancara

Disamping observasi lapangan, langkah yang ditempuh

oleh peneliti untuk mengumpulkan data, juga menggunakan

metode wawancara. Menurut Esterbeg, wawancara adalah

pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.15

Wawancara ini akan dilakukan dengan beberapa umat

Hindu dan Katolik dari beberapa gereja dan pura di Ciputat. Point

terpenting dalam wawancara ini adalah untuk mengetahui validitas

dan kebenaran dari hasil observasi.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya

metode ini adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis sehingga dengan demikian pada penelitian, dokumentasi

memegang peranan penting.16

Disamping itu, dokumentasi ini digunakan juga untuk

menambah data peneliti dan bertujuan untuk membuktikan bahwa

15Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABET, 2005), h. 72 16Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2007), h. 121

Page 25: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

13

data yang diambil mempunyai fakta yang benar-benar ada dan

terjadi.

4. Pendekatan Penelitian

Dalam penulisan ini peneliti akan menggunakan pendekatan

Sosiologis.

Pendekatan Sosiologis adalah pendekatan yang diangkat dari

expresiensi atau pengalaman konkrit sekitar agama yang dikumpulkan

dari sana-sini, baik sejarah (masa lampau) maupun dari kejadian-

kejadian sekarang.17

Demikian pendapat ini digunakan penulis karena berdasarkan

penelitian yang dikaji yaitu berhubungan langsung atau berinteraksi

sosial dengan tokoh umat Hindu dan jemaat Khatolik di Ciputat.

Dengan menggunkan 2 variabel hubungan paradigma sosial ini,

peneliti di dalam penelitiannya lebih memusatkan pada tindakan,

interaksi, dan konstruksi dari realitas kehidupan. Peneliti juga berusaha

memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa

dalam situasi tertentu.18

5. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

deskriptif (gambaran) secara jelas mengenai subjek penelitian

berdasarkan data yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti

17Adeng Muchtar Ghazali, “Ilmu Perbandingan Agama: Pengantar Awal Metodologi

Studi Agama-Agama”, (Bandung: pustaka Setia, 2000), h.49-50 18Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet 13, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000), h. 4-8

Page 26: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

14

dan telah dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. Metode ini

bertujuan untuk memberikan deskripsi lapangan. Metode ini juga

bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan suatu peristiwa yang

ada.

Analisis data ini adalah data yang diperoleh oleh peneliti yang

dilakukan sejak awal penelitian, yaitu sejak peneliti mulai melakukan

pertanyaan-pertanyaan dan catatan lapangan. Analisis data ini

dilakukan dalam dua tahap, yaitu selama proses pengumpulan data dan

pada akhir pengumpulan data.19

Dalam mengolah data, penulis menggunakan metode analisa

deskriptif kualitatif. Metode ini dijalankan dengan mengklarifkasi data

yang telah terkumpul, dirangkai, dijelaskan dan digambarkan dengan

kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk

mendapatkan kesimpulan. Adapun tujuan dari metode ini adalah untuk

melukiskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-

faktor, sifat serta hubungan atas fenomena yang diselidiki.20

Maka langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini

berlangsung menurut pola pengumpulan data, analisis data, penafsiran

data, dan pengambilan kesimpulan. Adapun data yang telah terkumpul

akan dianalisis dengan mempergunakan metode deskriptif Komperatif

analitis yakni menggambarkan tentang penafsiran Tuhan dalam

19Fauzan Al-Manshur, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),

h.247 20Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000). h. 20

Page 27: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

15

Kristen dan Tuhan dalam Hindu dalam sudut pandang beberapa Gereja

dan Pura di Ciputat.

F. Sistematika Penulisan

Dalam memudahkan penguraian untuk penulisan skripsi ini maka

skripsi ini disusun secara sistematis dalam bab-bab yang semunya terbagi

menjadi Lima bab. Adapun lima bab yang dimaksud adalah sebagai

berikut

BAB I: Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II: Menjelaskan tentang gambaran umum Gereja Santo

Nikodemus, Dogma ketuhanan dalam Gereja Katolik, Pemahaman jemaat

gereja tentang dogma ketuhanannya, dan Makna fungsional ketuhanan

menurut jemaat gereja dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III: Menjelaskan tentang gambaran umum Pura Mertasari,

Dogma ketuhanan dalam Agama Hindu, Pemahaman umat Hindu tentang

dogma ketuhanannya, dan Makna fungsional ketuhanan menurut umat

Hindu dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IV: Analisis perbandingan dan persamaan dari sumber data

penelitian yang dilakukan dari Gereja Santo Nikodemus dan Pura

Mertasari Rempoa Ciputat.

BAB V: Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah berhasil

peneliti lakukan

Page 28: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

16

BAB II

AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA DALAM

JEMAAT GEREJA KATOLIK SANTO NIKODEMUS

A. Gereja Katolik Santo Nikodemus

1. Sejarah

Paroki Ciputat pada awalnya merupakan bagian dari rencana

pemekaran dari Paroki Cilandak, Santo Stefanus. Paroki Cilandak

pada saat itu meliputi Cilandak, Pondok Pinang, Cinere dan Ciputat.

Karena daerah-daerah tersebut merupakan area pemukiman baru di

Jakarta Selatan dan sekitarnya, maka umat Katolik berkembang pesat.

Pada tahun 1987 umat sudah mencapai 13.000 orang sehingga

pelayanan terhadap umat dan daya tampung gereja telah melampaui

batas kemampuan. Sejak saat itu dimulai wacana untuk memekarkan

Paroki Cilandak.1

‘Gagasan’ pendirian Paroki Ciputat sudah mulai tercetus sejak

tahun 1987. Tim pelaksana mulai dibentuk sebagai perintis persiapan

pendirian Paroki Ciputat. Sebagai perwujudan dari wacana pemekaran

Paroki Cilandak, maka pada tanggal 16 April 1989 mulai diadakan

Perayaan Ekaristi di Wisma Kompas dan Perayaan Ekaristi secara

berkala setiap bulan sekali. Tetapi kegiatan peribadatan ini tidak

berlangsung lama karena adanya masalah politis pada saat itu sehingga

sejak tahun 1992 peribadatan dialihkan ke SD Mater Dei, Pamulang.

1Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 29: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

17

Pupus sudah dambaan umat Ciputat untuk memiliki Paroki sendiri.

Walaupun Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah menyiapkan

sebidang tanah di dekat Wisma Kompas tetapi sampai saat ini tidak

dapat dibangun sebagai tempat peribadatan.

Beruntung bagi umat Ciputat yang berdiam di sekitar Rempoa,

telah tersedia sebuah Kapel Santo Ignatius Loyola, yang sejak tahun

1982 telah dibangun oleh umat Katolik Kompleks MABAD, Rempoa.

Kegiatan peribadatan dilayani oleh Pusrohkat TNI-AD sebulan sekali

pada hari Minggu akhir bulan. Sejak tahun 1992 peribadatan

dilakukan dua kali sebulan. Selang setahun dengan bertambahnya

pastor yang melayani pelayanan ibadat dapat dilakukan pada setiap

hari Minggu pukul 07.00. Kapel lambat laun beralih fungsi menjadi

Stasi.

Pada tanggal 17 Juli 1993 Paroki Pamulang - Rasul Barnabas,

diresmikan oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Sukoto, SJ (alm).

Impian pendirian Paroki Ciputat menjadi tertunda sampai batas waktu

yang tidak dapat ditentukan. Sebagai pelipur lara paroki baru tersebut

ditetapkan sebagai “Paroki Pamulang - Ciputat”. Sempat timbul

keraguan apakah ‘gagasan’ mendirikan Paroki akan pupus? Namun

sejak pendirian Paroki, Dewan Paroki telah menyatakan gagasan

persiapan pendirian Paroki Ciputat.

Umat Ciputat memulai upaya kembali untuk merintis pendirian

Paroki Ciputat. Teguhnya iman dan kuatnya hasrat tidak memudarkan

Page 30: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

18

semangat. Dalam pertemuan tanggal 9 Maret 1997, wakil-wakil umat

Ciputat mulai merencanakan pendirian Stasi Ciputat dan menetapkan

Kapel Santo Ignatius Loyola di Komplek MABAD Rempoa sebagai

Stasi Ciputat, Paroki Rasul Barnabas Pamulang.

Sebagai tanggapan atas keinginan perkembangan umat di stasi

Ciputat, pada tanggal 2 Agustus 1999, Julius Kardinal Darmaatmadja

SJ Uskup Agung Jakarta mengangkat RD Alexius Widianto sebagai

gembala umat di Stasi Ciputat dengan tugas utama mempersiapkan

umat dalam mendirikan Paroki Ciputat. Dengan hadirnya gembala

umat itu, cita-cita pendirian Paroki Ciputat semakin mendekati

kenyataan.

Langkah persiapan pun dilakukan, mulai dengan pembentukan

Organisasi dan Susunan Pengurus Dewan Stasi dilanjutkan dengan

penyusunan job description, pembuatan peta teritorial Paroki,

pendataan umat dan penetapan Nama Pelindung Paroki. Nama

pelindung Paroki yang dipilih adalah Santo Nikodemus. Paroki yang

dilahirkan kembali dan juga sebagai tanda kemenangan umat Ciputat

(Nike = menang dan Demos = rakyat atau umat). Santo Nikodemus

diperingati setiap tanggal 27 Maret.

Pelayanan umat telah berlangsung sejak September 1999

namun pembaptisan pertama baru dilakukan tanggal 2 Januari 2000

terhadap 21 bayi. Perlahan tapi pasti pelayanan dari dan untuk umat

mulai mewarnai stasi, termasuk gerakan persekutuan umat Ciputat

Page 31: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

19

untuk ‘pulang kandang’ dan juga mempersiapkan fasilitas penunjang

paroki dan Pastoran.

Masa penantian selama 16 tahun berakhir sudah. Setelah

melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya peresmian

Pendirian Paroki Ciputat, Santo Nikodemus dilaksanakan tanggal 26

April 2003 oleh Bapak Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ

menjadi Paroki ke 55 di KAJ.

Setelah melalui babak perjuangan yang panjang kini umat

memasuki babak baru perjalanan sejarah paroki. Dengan

meningkatnya jumlah umat, maka dinamika pembangunan iman umat

pun semakin memerlukan perhatian. Dalam kaitan itulah maka pada

bulan Januari 2005 Bapak Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ

mengangkat RD Alphonsus Setya Gunawan sebagai gembala umat

Paroki Ciputat, Santo Nikodemus.

Pembangunan rohani umat dan pembangunan fisik gereja terus

berkembang, secara berkesinambungan saling mengisi. Hal pertama

yang dirasa perlu adalah kesadaran bahwa Kapel Santo Ignatius

Loyola sebagai gedung gereja Paroki berdiri di atas tanah yang bukan

milik Keuskupan Agung Jakarta. Sehingga Paroki perlu memperluas

lahan untuk dapat memfasilitasi pelayanan umat. Secara bertahap

upaya pengurus dan umat paroki terus membuahkan hasil, pada

Desember 2010 Paroki Ciputat telah memiliki tanah seluas 6.200 m2.

Page 32: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

20

Satu-persatu fasilitas Paroki mulai dilengkapi seperti pengadaan

tempat parkir, Taman Doa, dan Lapangan Futsal bagi OMK.

Paroki Ciputat baru saja merayakan lustrum yang kedua.

Berbagai pengalaman dari penziarahan umat paroki telah membuat

umat memiliki kesadaran baru. Dengan jumlah umat yang telah

mencapai lebih dari 4.000 jiwa, mulai dirasakan kebutuhan baik untuk

beribadat maupun untuk melakukan interaksi sosial serta

melaksanakan berbagai kegiatan. Selain pembenahan Ruang

Peribadatan yang memadai juga perlu dilengkapi sarana dan gedung

untuk Penunjang Kegiatan. RD Aloysius Yus Noron diangkat Bapak

Uskup, Mgr Ignatius Suharyo pada tahun 2013 untuk menjadi gembala

dan melanjutkan penziarahan umat Paroki Ciputat. Membangun

Paroki untuk dapat memberikan pelayanan terhadap seluruh umatnya,

dengan mengembangkan karya gereja terutama dalam usaha

pemberdayaan komunitas basis.2

2. Letak Geografis

Gereja Santo Nikodemus terletak di kompleks Markas Besar

Angkatan Darat, Jl. Wijayakusuma II/V.388, RT.1/RW.11, Kompleks

(MABAD), kelurahan Rempoa, Ciputat Timur. Awalnya merupakan

Kapel Santo Ignatius Loyola yang diperuntukkan untuk umat Katolik

yang berasal dari keluarga Angkatan Darat dan wilayah sekitarnya.3

2Sumber artikel dari Romo Aldo selaku pastor di Gereja Santo Nikodemus Ciputat,

diakses Via Email pada tanggal 23 November 2019 3Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 33: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

21

Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur terbentuk

berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Tangerang No.05 Tgl. 19

September 2005 tentang perubahan 77 Desa menjadi kelurahan.

Kemudian berdasarkan UU No. 51 Tahun 2008 tgl. 26 November 2008

tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten,

Kelurahan Rempoa dengan luas wilayah 219.50 ha, yang teridiri dari

73 RT, 12 RW dan 4 Dusun.

Kelurahan Rempoa adalah bagian dari kecamatan Ciputat

Timur dan berada 15 Km dari pusat Kota Tangerang Selatan dan

berjarak 2 Km dari pusat kecamatan dan 100 Km dari pusat

pemerintahan Provinsi Banten.

• Jarak dengan Ibu Kota Kecamatan : ± 2 KM

• Jarak dengan Ibu Kota Tangerang Selatan : ± 15 KM

• Jarak dengan Desa Terdekat : ± 1 KM

• Waktu tempuh ke Ibu Kota Kecamatan : ± 10 Menit

• Waktu tempuh ke Ibu Kota Tangerang Selatan : ± 30 Menit.

• Waktu tempuh ke Desa – desa terdekat : ± 5 Menit.

• Waktu tempuh ke Pusat Fasilitas terdekat : ± 30 Menit

Kelurahan Rempoa berada di Kecamatan Ciputat Timur,

Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Republik Indonesia.

Kelurahan ini secara administrasi berbatasan dengan :

Page 34: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

22

• Utara : Kelurahan Bintaro (DKI Jakarta)

• Timur : Kelurahan Cirendeu

• Selatan : Kelurahan CempakaPutih

• Barat : Kelurahan Rengas4

3. Populasi jemaat gereja

Gereja Paroki St. Nikodemus tetap bernama Santo Ignatius

Loyola. Semula paroki ini akan diberi nama Ignatius Loyola, tetapi

berhubung di KAJ sudah ada paroki Ignatius Loyola di Jl. Malang,

maka diputuskan, gedung gereja bernama Ignatius Loyola, Parokinya

bernama Santo Nikodemus. Pastor Paroki saat itu : Alexius Widianto

pr dan Aloysius Hadi Nugroho pr. Paroki Nikodemus saat itu memiliki

22 lingkungan yang tergabung dalam 7 wilayah dengan jumlah umat

sekitar 4000 jiwa.

Sementara untuk saat ini kebanyakan umat di parokinya adalah

anggota militer yang sudah pensiun. Sementara anak-anak mereka

rata-rata sudah berkeluarga dan pindah keluar kompleks. Jumlah

Kepala Keluarga (KK) di kompleks militer ini kurang dari 20 KK.

Mereka cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan lingkungan. Ada yang

menjadi ketua lingkungan, warakawuri, ketua seksi PSE, dan bidang

keimanan.5

4http://kel-rempoa.blogspot.com/2014/11/profil-singkat-kelurahan-rempoa.html,

tentang Monografi Kelurahan Rempoa tahun 2013, diakses pada tanggal 13 januari 2020 5Wawancara langsung dengan bapak Vestra Iswari selaku Katekis di Gereja Santo

Nikodemus pada tanggal 7 Januari 2020

Page 35: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

23

B. Dogma Ketuhanan dalam agama Katolik

1. Definisi Katolik

Katolik berasal dari kata sifat yunani yaitu Katolikhos yang

berarti umum, menyeluruh, atau universal. Istilah itu pertama kali

digunakan oleh Ignatius dari Antiokhia sekitar tahun satu ratus lima

belas. Ignatius dari Antiokhia menyatakan: "dimana uskup berada,

disana umat harus berada, seperti dimana yesus berada, disana gereja

Katolik berada".6

Selain itu di dalam buku Drs. Mudjahid Abdul Manaf,

menyatakan Katolik berasal dari bahasa yunani kathalikos yang berarti

ajaran yang terbesar keseluruh dunia atau dapat diterima diseluruh

dunia. Bisa juga berarti nama dari ajaran-ajaran yang benar atau

kepercayaan ortodoks sebagai lawan dari ajaran-ajaran bidat (bid’ah).

Bila dikaitkan dengan gereja bisa berarti am maksudnya,

perkembangan gereja itu merupakan petanda kebenaran ajaran para

rasul selain bahawa gereja bersifat universal.7

2. Dogma Tuhan dalam Katolik

Ajaran Kristen mainstream meyakini Tritunggal secara

dogmatis. Dogma Tritunggal mengimani ketuhanan Allah, Yesus

Kristus, dan Roh Kudus sekaligus sebagaimana tercantum dalam

6Jacobus Tarigan,Pr. Religiositas Agama & Gereja Katolik. (Jakarta: Pt. Gramedia

Wisiasarana Indonesia, 2007), h.81 7Drs.Mudjahid Abdul Manaf. Sejarah Agama-Agama. (Jakarta: Manajemen Pt.

Raja Grafindo Persada, 1996), h. 95.

Page 36: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

24

kredo iman rasuli. Ketiga pribadi itu adalah pribadi Allah dan ketiga

pribadi tersebut adalah Allah. Allah adalah Tuhan, Yesus adalah

Tuhan, dan Roh Kudus juga Tuhan.

Adapun kedua belas kepercayaan Kristen Katolik yang disebut

credo dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Aku percaya akan Allah,Bapa yang mahakuasa,pencipta langit

dan bumi.

2. Dan akan Yesus Kristus,Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

3. yang dikandung dari Roh Kudus,dilahirkan oleh Perawan

Maria.

4. Yang menderita sengsaradalam pemerintahan Pontius

Pilatus,disalibkan, wafat dan dimakamkan,

5. Yang turun ke tempat penantian,pada hari ketiga bangkitdari

antara orang mati,

6. Yang naik ke surga,duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang

mahakuasa,

7. Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang

mati.

8. Aku percaya akan Roh Kudus,

9. Gereja Katolik yang kudus,Persekutuan para kudus,

10. Pengampunan dosa,

11. Kebangkitan badan

12. Kehidupan kekal. Amin

Page 37: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

25

Dalam beberapa literatur dikatakan bahwa Kristen memiliki

ajaran monoteistik yang bermula dari pengajaran Yesus Kristus

sebagai tokoh utamanya serta pusat keimanannya.8 Keyakinan akan

kemonoteisan agama Kristen adalah mutlak bagi para pengikutnya.

Terbukti dari ucapan pertama yang harus dilontarkan seorang Kristiani

dalam pertaubatan adalah mengakui serta mengimani bahwa Tuhan itu

satu.9 Namun, mendiskusikan konsep monoteisme dalam agama

Kristen itu sendiri akan tidak valid tanpa merujuk kepada pernyataan

langsung dari dalam kitab sucinya. Salah satu pendapat yang

mengindikasikan adanya keyakinan monoteisme Kristen yaitu

ungkapan; “The Lord our God, the Lord is one” (Deut. 6:4)

sebagaimana terkutip dalam ensiklopedia Kristen.10 Dari ungkapan

inilah umat Kristiani menganggap agama mereka adalah agama

monoteis.

Bentuk monoteisme Kristen tergambar dari doktrin Trinitas

yang mereka ajukan. Trinitas merupakan salah satu dari tiga konsep

penting agama Kristen selain inkarnasi (incarnation), dan penebusan

dosa (atonement). Di mana terdapat keyakinan bahwa ada tiga unsur di

dalam konsep keimanan mereka, yaitu Tuhan Bapa (Father), Anak

(Son), dan Roh Kudus (Spirit). Ketiga unsur ini pada hakikatnya

8Michael Keene, Alkitab Sejarah Proses Terbentuknya dan Pengaruhnya, Terj. Y. Dwi

Kuranto, (Yogyakarta: Kanisius, Cet. V, 2010), h. 28 9Franz Dunzl, A Brief History of the Doctrine the Trinity in the Early Church, Terj. John

Bowden, (London: A Continuum Imprint, 2007), h. 1. 10Hasbi Arijal, “Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-Agama Semit”, jurnal

KALIMAH Vol. 13, No. 1, Maret 2015, h.112

Page 38: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

26

adalah satu. Konsep ini mengajarkan bahwa walaupun Tuhan itu Esa,

ia juga tiga. Atau secara umum menyebutnya sebagai Three in one or

one in three. Konsep Trinitas jugalah yang pada akhirnya membedakan

monoteisme Kristen dari dua agama monoteis lainnya.11

Bagi agama Kristen ini, paham trinitas yang ada di dalamnya

mempunyai dua aliran yaitu trinitas di dalam Katolik dan trinitas di

dalam Kristen Protestan. Walaupun dalam pernyataan teoretis, antara

Katolik dan Protestan tampak sama, namun sesungguhnya interpretasi,

perihal ketuhanan trinitas mengandung perbedaan yang menyolok

antara Katolik disatu pihak dengan Protestan sebagai pihak

reformasi.12

Katolik meyakini trinitas, kahidupan abadi (dari manusia),

penyucian dosa, kebangkitan kembali jasad, pemujaan kepada orang-

orang suci, dan pengankatan dara maria sebagai ibu Tuhan (Allah).

Namun aspek-aspek ajaran Katolik yang paling pokok terletak pada

doktrinya tentang gereja sebagai penguasa yang tidak mungkin berbuat

salah dan tentang system sakramennya yang merupakan sarana untuk

menyampaikan rahmat Tuhan kepada manusia.

Trinitas atau tritunggal, keesaan dari tiga bentuk ketuhanan

(Bapa, Putra, dan Roh Kudus ).13 Trinitas berarti kesatuan dari tiga.

11Huston Smith, Agama-agama Manusia, Terj. Saafroedin Bahar, (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, Cet. VIII, 2008), h. 389. 12Prof. Dr. H. Abdullah Ali, MA. MA. Agama dalam ilmu perbandingan,

(Jakarta: NUANSA AULIA, 2001), h. 217 13Tim Redaksi, Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Department Pendidikan

Agama, Jakarta 2008, h. 713.

Page 39: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

27

Trinitas dalam Kristen adalah Tiga Tuhan yakni Tuhan Allah, Tuhan

Yesus dan Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu.

Katolik (Katolik Roma) agama Kristen yang pimpinan

tertingginya ialah Paus, berkedudukan di Roma.14 istilah "Katolik" ini

berasal dari kata sifat (Yunani) yaitu Katolikhos yang berarti "umum",

"menyeluruh" atau "universal". Istilah itu pertama kali digunakan oleh

Ignatius dari Antiokhia sekitar tahun satu ratus lima belas.15

Katolik meyakini doktrin-doktrin trinitas, kahidupan abadi

(dari manusia), penyucian dosa, kebangkitan kembali jasad, pemujaan

kepada orang –orang suci, dan pengankatan dara Maria sebagai ibu

Tuhan (Allah). Namun aspek-aspek ajaran Katolik yang paling pokok

terletak pada doktrinya tentang gereja sebagai penguasa yang tidak

mungkin berbuat salah dan tetntang system sakramennya yang

merupakan sarana untuk menyampaikan rahmat Tuhan kepada

manusia.16

Di dalam Khatolik, dipahami trinitasnya dengan pemahaman

secara biologis, dimana Allah Bapak, Putra dan Roh Kudus, pada

hakikatnya satu tapi mempunyai tiga penyata diri, merupakan satu

kesatuan wujud tunggal. Yesus Kristus pada dasarnya adalah Allah

Bapak yang menjelma dalam wujud manusia, untuk membebaskan

dosa umat manusia dan sebagai Tuhan. Melalui santapan suci

14Ibid, h. 1749.

15Jacobus Tarigan,Pr. Religiositas Agama & Gereja Katolik. (Jakarta: Pt Gramedia

Wisiasarana Indonesia, 2007), h. 81

16Donald Eugene Smith, Agama Dan Modernisasi Politik Suatu Kajian Analitis.

(Jakarta : Penerbit Cv. Rajawali, 1985), h. 78.

Page 40: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

28

(sakramen ekaristi) terjadilah inkarnasi ketuhanan, dimana roti dan

anggur sebagai wujud perjamuan dianggap sebagai manifestasi dari

tubuh (daging dan darah yesus. Sehingga dengan demikian, umat

manuasia yang percaya berarti telah bersatu dengan Tuhan.17

Secara Etimologis, Trinitas berasal dari bahasa Yunani, yaitu

tres artinya tiga, yang diterjemahkan menjadi “three” dalam bahasa

Inggris. Dan unitas, artinya kesatuan yang dalam bahasa Inggris

menjadi “unity”. Jadi, apabila digabung ia bermakna tritunggal.

Sedangkan, dalam ajaran Katolik, untuk oknum ketiga, yaitu

Roh Kudus (the holy spirit). Mereka meyakini itu adalah jelmaan dari

Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus. Tidak heran kemudian di tradisi

Katolik Maria mendapat peran sentral dibandingkan dalam Kristen

Protestan.

Trinitas dalam Kristen disebut kata nama Allah yaitu

”keagungan”, berasal dari kata Latin, yang berarti kebesaran. Ketika

kita mengenakan istilah keagungan pada seseorang, berarti kita

mengakui kebesaran orang itu dan menyatakan rasa hormat. Dalam

bahasa Ibrani, frasa ”keagungan” melakukan tugas untuk ”Allah” dua

kali.

Mengingat latar belakang historisnya, paham trinitas ini tidak

bisa dipisahkan dari pengaruh ajaran paulus sebagai figure yang

banyak memberikan inspirasi bagi gereja dalam melahirkan dogma-

17Prof. Dr. H. Abdullah Ali, MA. Agama dalam ilmu perbandingan, (Jakarta: Nuansa

Aulia, 2001), h.219

Page 41: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

29

dogma ketuhanan. Ini dapat di kutip dari karangan Hasbullah Bakry,

1968:78 yang berbunyi: "Segala surat-surat paulus dan ayat-ayat dari

injil-injil paulinitas (yahya, Lukas, markus) yang sangat miring pada

ketuhanan nabi isa itu, merupakan bahan utama untuk ulama-ulama

patristik Kristen dalam pembahasan mereka hingga dirumuskannya

dengan resmi konsepsi trinitas pada tahun 381 masehi”.18

Dalam perjanjian lama pula rahasia satu Allah tiga diri secara

terselubung sudah diwahyukan penciptaannya di dalam sabda, hikmah

itu ada pada Allah, dalam roh diatas lautan kuno, nabi menerima

penglihatan penglihatan dalam roh. Sedangkan dalam perjanjian baru

Yesus berbicara pada dirinya sendiri, putra Allah adanya. Ia berbicara

pada bapak yang mengutusnya. Ia berbicara tentang roh penghibur,

Roh Kudus yang diutusnya ke kita setelah kembali kerumah bapak. Ini

dapat dibuktikan didalam alkitab:

“Tetapi penghibur, yaitu roh kudus, yang akan diutus oleh bapa

dalam nama-Ku dialah yang akan mengajarkan segala sesuatau

kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah ku

katakana kepadamu.”19

Yesus mengakui dirinya putra Allah. putra dan bapa adalah

satu dari selama-lamanya. Aku datang dari bapak, keluar dari dan pergi

ke tuhan. Barang siapa telah melihat aku, berarti ia telah melihat

bapak. Ini dapat di buktikan didalam alkitab:

18Prof. Dr. H. Abdullah Ali, MA. Agama dalam ilmu perbandingan, h.137 19Alkitab, yohanes 14:26, h. 153

Page 42: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

30

“ya bapa, aku mau supaya , diman pun aku berada, mereka juga

berada bersama-sama dengan aku, mereka yang telah engkau berikan

kepada-ku agar mereka memandang kemuliaan-ku yang telah engkau

berikan kepada-ku, sebab engkau telah mengasihi aku sebelum dunia

dijadikan”.20

Didalam kehidupan Yesus, ketiga pribadi ini telah pernah

tampil bersama. Ketika Yesus dibabtis disungai Yordan, Roh Kudus

turun keatasnya dan terdengar suara bapak, "engkaulah anak yang aku

kasihi. Kepadamulah aku berkenan".21

Kesamaan bapak, putra dan roh adalah kesamaan dalam adanya

dari kekal dan berkuasa bersama, tetapi dengan identitas sendiri-

sendiri. Bapa dan putra dan roh, tiga dari satu Allah. Tiga diri ilahi

memiliki satu ke-Allahan yang sama, bukan identitas yang sama. Tiap

diri memiliki kepribadiannya. Ke-Allahan yang sama dan ke-

peribadiaan tiga diri itu adalah dari kekal.22

a. Sejarah Kepercayaan Trinitas dalam Katolik

Agama Katolik bermula dari pengajaran Yesus Kristus

sebagai tokoh utama agama ini. Yesus lahir pada tahun sebelum

masehi di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-

8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim

seorang wanita perawan, Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus.

20Alkitab, yohanes 17:24, h. 157 21Alkitab, Markus 1:10-11, h. 48 22A.Bakker Svd. Dalam Bukunya Ajaran Iman Katolik 2 Untuk Mahasiswa. (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 1988), h.151

Page 43: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

31

Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah

dan berbuat mukjizat pada banyak orang, bersama kedua belas

rasulnya. Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang

Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus.

Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun dan bangkit dari kubur

pada hari yang ketiga setelah kematiannya. Setelah

kebangkitannya, Yesus masih tinggal di dunia sekitar empat puluh

hari lamanya, sebelum kemudian naik ke surga.23

Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga, rasul-rasul mulai

menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya,

jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis.

Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen

cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terusmenerus dikejar

dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu. Banyak bapa

Gereja yang menjadi korban kekejaman kekaisaran Romawi

dengan menjadi martir, yaitu rela disiksa maupun dihukum mati

demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah

Ignatius dari Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan

makanan singa.

Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah

paganisme, dimana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun

23Google web http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan. Diakses pada tanggal 5 September

2019.

Page 44: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

32

dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan

agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah

Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen.

Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama

Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah

Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu,

paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman sudah dipakai

sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku

penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi

dengan keberadaan agama Kristen. Maka, di masa-masa ini,

banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah

Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama

Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar

menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.

Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284),

mulai dari Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa

inilah orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan terhadap

konsep balas jasa langsung yang dianut di Paganisme, sehingga

agama Kristen pun semakin diminati. Hingga akhirnya pada tahun

313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama Kristen dan bahkan

minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar

Page 45: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

33

Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan

agama Kristen sebagai agama negara.24

Sebagai agama resmi negara Kekristenan menyebar dengan

sangat cepat. Namun Gereja juga mulai terpecah-pecah dengan

munculnya berbagai aliran (bidaah). Salah satu upaya untuk

menekan bidaah adalah dengan diadakannya Konsili Nicea yang

pertama pada tahun 325 M. pada masa ini jugalah doktrin

kepercayaan Katolik dirumuskan melalui kredo dari Konsili necea

yang berbunyi : “aku percaya kepada gereja yang suci, am

rasuli”.25

Konsili Nicea mencetuskan pengakuan iman umat Kristen

keseluruhan pertama kali, sebagai tanda persatuan Kristen

universal yang dibedakan dari umat-umat Kristen yang bidaah.

Salah satu contohnya adalah bidaah Arianisme, yang merupakan

salah satu krisis bidaah terbesar saat itu yang menjadi alasan utama

diadakannya Konsili Nicea yang pertama. Dari tahun 313 M,

gereja mengalami suatu peperangan hebat akibat tindakan kejam

dari Roma dan pada tahun 380 M, Katholik secara resmi menjadi

24Google web http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan. Diakses pada tanggal 5 September

2019. 25Kata “am” berarti "umum". Dalam Kredo Rasuli versi Inggris, kata yang dipakai adalah

“Khatolik” (catholic). Istilah “Katholik” dalam konteks ini tidak merujuk pada Gereja Roma

Katholik (sebagai pembeda dengan Gereja Protestan). Istilah “Katholik” sudah lama digunakan,

jauh sebelum terjadi reformasi gereja pada abad ke-16 yang membedakan Kristen Katholik dan

Kristen Protestan. Katholik berarti “am” atau “esa”.

Page 46: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

34

agama kekaisaran Roma. sampai tahun 1054 M, gereja tetap

merupakan “satu lembaga”.26

b. Kedudukan Oknum Trinitas dalam Katolik

Pertama-tama memang Katolik dan Protestan adalah sama,

dan disamping itu dalam hubungannya masing-masing akan saling

memperkuat, daripada mengingkarinya. Keduanya mempercayai

Allah yang sama, Pencipta alam semesta dan Penebus manusia,

yang sudah menyatakan Diri dan alam semesta dan Penebus

manusia, yang sudah menyatakan Diri dan kehendak Nya melalui

kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Keduanya

menekankan tanggungjawab manusia kepada Allah sebagai

jawaban atas tuntutan Nya untuk menciptakan sebuah hubungan

yang” trustful” dengan Nya, serta hubungan yang bertanggung jawab

dan murah hati dengan sesama manusia.27 Secara ringkas, sistem

kepercayaan umat Kristen tersebut akan diuraikan berikut ini:

1. Allah Bapa

Allah Bapa adalah Pencipta langit dan bumi serta segala

yang terdapat di dalamnya. Allah Bapa ada di dalam surga. Allah

adalah Mahakasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama kepada

manusia. Oleh karena itu Allah senantiasa menampakkan Diri Nya

26Drs.Mudjahid Abdul Manaf. Sejarah Agama-Agama. (Jakarta: Manajemen Pt

Rajagrafindo Persada,1996), h. 95 27Wawancara langsung dengan Bapak Heru selaku katekis di Paroki Santo Nikodemus,

pada tanggal 07 Januari 2020

Page 47: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

35

kepada manusia, sebagaimana pernah dilakukannya kepada Nabi

Musa ( Kel.3:1-3) :

a. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba

Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring

kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke

gunung Allah, yakni Gunung Horeb.

b. Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam

nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu Ia melihat, dan

tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak di makan api.

c. Musa berkata ” baiklah aku menyimpang ke sana untuk

memeriksa penglihatan yang hebat itu.28

Allah selalu bersabda kepada manusia sebagaimana

digambarkan dalam Perjanjian Lama, yaitu bahwa Allah bersabda

melalui bangsa-bangsa dan para nabi. Tujuan Allah menampakkan

Diri dan bersabda melalui para nabi itu adalah untuk menunjukkan

kepada manusia siapa Dia dan apa yang dilakukan-Nya. Namun

penampakan Allah dengan cara-cara seperti itu masih

memungkinkan manusia jatuh ke dalam kesalahan dalam

memandang Diri-Nya. Puncak penampakan Allah kepada manusia

itu ialah kedatangan-Nya ke dunia ini dalam diri Yesus Kristus

sebagai tanda Kasih Nya.29

28 Perjanjian Lama, Kel 3:1-3, h. 69 29Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 48: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

36

Allah Bapa adalah kekal adanya. Tiada berpemulaan dan

tidak berpenghabisan. Senantiasa ada dan akan selalu ada. Allah

tidak berubah seperti ciptaan–Nya. Allah Bapa juga selalu

memelihara umat manusia dan segala ciptaan lainnya. Allah tidak

menghendaki kesengsaraan bagi manusia dan tidak menginginkan

manusia terkena mati. Sengsara dan maut datang di dunia karena

dosa. Dosa manusia itulah yang mendatangkan sengsara bagi

dirinya sendiri dan bagi sesama manusia. Jika Tuhan

mendatangkan kesengsaraan kepada manusia maka itu adalah tidak

lain untuk keselamatannya sendiri. Sengsara dapat merupakan

hukuman yang bermanfaat di samping juga dapat merupakan cara

untuk memurnikan manusia.

Oleh karena itu Allah tidak saja berada di Surga tetapi juga

di dunia ini (immanent), bahkan jiwa manusia dapat menjadi

tempat kediaman-Nya. Demikianlah keadaannya sehingga Allah

mendengar doa manusia, melihat mata hati manusia dan

menangkap getaran jiwanya. Allah juga mengetahui pikiran dan

harapan manusia. Manusia tidak dapat mengenal dan memandang

Allah seandainya Dia tidak menampakkan dan mendekatkan Diri

kepada manusia. Tidak ada yang dapat mendekati Allah jika Allah

tidak mengangkat manusia ke arah Diri-Nya.30

30Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 49: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

37

2. Tuhan Anak (Yesus)

Dalam kredo disebutkan: ”Dan akan Yesus Kristus Putra-

Nya yang tunggal, Tuhan kita”. Umat Kristiani pada umumnya

yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang

dijanjikan dalam Perjanjian Lama.Tuhan yang mahakasih telah

berjanji akan mengutus seorang Penebus ke dunia. Penebus

tersebut tidak lain adalah Yesus Kristus yang di dalam Perjanjian

Lama dan Perjanjian Baru digambarkan lahir di Betlehem dari

seorang anak dara perawan, dan mampu memperbuat mukjizat. Ia

adalah Imam yang banyak menderita dan akan wafat demi

kecintaannya kepada manusia. Menurut Perjanjian Lama, Sang

Penebus itu akan diurapi sehingga di gelari dengan Messiah, al-

Masih atau Kristus.

Yesus Kristus diutus ke dunia untuk melawan kejahatan

dan untuk mendirikan kerajaan Allah. Sekalipun manusia telah

jatuh ke dalam dosa sehingga terbuang dari taman firdaus dan

tercampak di dunia, namun Allah yang Maha kasih datang ke dunia

untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dan

membebaskannya dari dosa asal.

3. Roh Kudus

Roh kudus keluar dari Allah Bapa dan Allah Putra. Roh

Kudus diutus oleh Yesus Kristus, dari Bapa, kepada manusia,

karena Yesus tidak menghendaki manusia itu sendirian. Roh kudus

Page 50: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

38

turun ke dunia, yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan

selanjutnya pada geraja di hari pantekosta, hari kelima puluh

sesudah Paskah atau pada hari kesepuluh sesudah kenaikan Yesus

ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang bekerja di dunia sekarang

ini adalah Roh Kudus. Mula pertama Roh Kudus turun kepada para

rasul dan murid-muridnya sehingga dalam seketika mereka

menjadi memiliki keberanian, menjadi orang-orang yang sabar dan

gembira dalam penderitaan hidup karena iman mereka. Roh Kudus

menjadi pendorong yang menyebabkan mereka giat bekerja karena

keimanan mereka terhadap apa yang pernah diberitakan oleh Yesus

Kristus.

Apabila seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, maka ia akan

memiliki apa yang dalam gereja Roma Katolik disebut dengan

”Kehidupan Berahmat”, yaitu sebagai orang yang termasuk suci

tanpa dosa-dosa kecil sekalipun. Orang tersebut telah memiliki

suatu kehidupan adikodrati karena Roh Kudus sudah ada dalam

dirinya, bahkan Bapa dan Putra pun ada dalam diri orang tersebut.

Inilah yang dimaksud oleh Paulus dengan perkataannya:

”Tidakkah kamu tahu bahwa kamu itu bait Allah dan bahwa Roh

Kudus tinggal di dalam hatimu”.

Adapun Roh Kudus sebagai bagian dari tri tunggal,

merupakan wujud rohani Allah bapa yang secara inkarnasi masuk

kedalam tubuh maria, untuk kemudian lahir menjadi manusia

Page 51: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

39

Yesus. Kelahiran Yesus dalam perawan maria, dimaksudkkan

untuk membawa misi pengampunan dosa dan keselamatan manusia

dengan pengorbanan putranya yang tunggal itu ditiang salib

sebagai penebus dosa. Atas dasar inilah maka sesungguhnya inti

iman Kristen Katolik ini terletak pada kepercayaannya terhadap

penyaliban diri Yesus, dimana setelah wafat, Yesus kemudian

bangkit dari kubur-NYA, dan kembali naik ke surga ketempat asal

mula dia datang, berada disinggahsana-Nya dengan posisi sebagai

Allah bapa.31

c. Keesaan Trinitas dalam Katolik

Keesaan Tuhan dalam Khatolik, hanya ada satu Allah yang

maha esa itu dapat dilihat dalam alkitab: "dengarlah hai orang

Israel: TUHAN itu Allah kita, Tuhan itu esa".32

Pertama-tama Allah yang wajib dilayani itu berdaulat atas

diri Nya dan semua pembicaraan manusia tentang Allah harus

bertitik tolak dari sudut bagaimana Allah sendiri ingin diketahui

Nya. Dalam kedaulatan Nya Dia menyatakan diri Nya sebagai tiga

Pribadi, Bapa, Anak dan Roh yang berbedabeda. ”Jika kita tidak

berpegang pada Yang Tiga itu, maka di dalam benak kita hanya

akan mengambang nama Allah yang hampa tidak berisi”. Memang

Calvin tidak puas dengan istilah ”Pribadi” itu, tetapi dia merasa

diri terikat pada Firman yang menyaksikan Allah yang Esa sambil

31Prof. Dr. H. Abdullah Ali, MA. Agama dalam ilmu perbandingan, (Jakarta: NUANSA

AULIA, 2001), h. 137 32Alkitab, Ulangan 6 Ayat 4, h. 231

Page 52: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

40

menyatakan betapa mulia dan kaya Keesaan itu. Calvin menulis

bahwa jangan sampai membayangkan ke tritunggal-an Pribadi–

pribadi yang sedemikian rupa, hingga pikiran terbagi serta

bimbang dan tidak segera dibawa kembali kepada kesatuan itu.

Bapa, Anak dan Roh kudus.

Allah yang satu dan esa itu memperkenalkan diri-NYA

sebagai Allah di atas umat (Allah bapa), sebagai Allah di tengah-

tengah umat (Yesus Kristus), dan sebagai Allah di dalam umat (roh

kudus) yang mana sesiapa yang menyakini ajaran kristen dan

trinitas ini adalah kerana didalam dirinya itu mengandungi roh

kudus.33

Ketiganya tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya,

namun dibeda-bedakan juga, bapa mengutus putra dan roh yang ku

utus dari bapak ini dapat dilihat dalam alkitab:

"jikalau penghibur yang akan kuutus dari bapak datang, yaitu

roh kebenaran yang keluar dari Bapa, ia akan bersaksi tentang

aku".34

Disisni dapat dijelaskan, Allah di atas umat (Allah bapa),

sebagai Allah di tengah-tengah umat (Yesus Kristus), dan sebagai

Allah di dalam umat (roh kudus) adalah menunjukkan ketiga-tiga

keadaan itu adalah datangnya dari allah yang esa dan disitu lah

33A.Bakker Svd. Dalam Bukunya Ajaran Iman Katolik 2 Untuk Mahasiswa. (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 1988), h. 151 34Alkitab, yohanes 15:26, h. 155.

Page 53: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

41

membawa tentang pengertian tritunggal itu sendiri mengikut

keyakinan yang dianuti oleh kristen katolik.

Selain itu, Gereja Katolik mengakui kepercayaannya akan

misteri tritunggal Maha kudus dalam kidung (prefasi) pada pesta

Allah tri tunggal. Bersama putra-Mu dan Roh Kudus engkaulah

Allah yang maha esa, bukan karena kepribadian esa melainkan

karena berhakikat esa dalam tritunggal Mahakudus. Putra dan Roh

Kudus sama-sama mulia dengan tidak bedanya. Engkaulah Allah

yang kekal dan benar, khusus dalam pribadi-pribadi, satu dalam

hakikat, sama dalam keagungan. Kesamaan bapak, putra dan roh

adalah kesamaan dalam adanya dari kekal dan berkuasa bersama,

tetapi dengan identitas sendiri-sendiri. Bapa dan putra dan roh, tiga

dari satu Allah. Tiga diri ilahi memiliki satu ke- Allahan yang

sama, bukan identitas yang sama. Tiap diri memiliki

kepribadiannya. Ke-Allahan yang sama dan ke-peribadiaan tiga

diri itu adalah dari kekal.35

C. Pemahaman Jemaat Gereja Tentang Dogma Ketuhanan

Bagi agama Kristen, paham trinitas yang ada di dalamnya

mempunyai dua aliran yaitu trinitas di dalam Khatolik dan trinitas di

dalam Kristen Protestan. Walaupun dalam pernyataan teoretis, antara

Katolik dan Protestan tampak sama, namun sesungguhnya interpretasi,

35A.Bakker Svd. Dalam Bukunya Ajaran Iman Katolik 2 Untuk Mahasiswa. (Yogyakarta:

Penerbit Kanisius, 1988, h. 151

Page 54: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

42

perihal ketuhanan trinitas mengandung perbedaan yang menyolok antara

Katolik disatu pihak dengan Protestan sebagai pihak reformasi.36

Menurut Romo Aldo di dalam Kristen Katolik, kami memahami

trinitas dengan pemahaman dimana Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus,

pada hakikatnya satu tapi mempunyai tiga pengatadiri, merupakan satu

kesatuan wujud tunggal. Yesus Kristus pada dasarnya adalah Allah Bapak

yang menjelma dalam wujud manusia, untuk membebaskan dosa umat

manusia dan sebagai Tuhan. Melalui santapan suci (sakramen ekaristi37)

terjadilah inkarnasi ketuhanan, dimana roti dan anggur sebagai wujud

perjamuan dianggap sebagai manifestasi dari tubuh (daging dan darah

yesus. Sehingga dengan demikian, umat manuasia yang percaya berarti

telah bersatu dengan Tuhan. 38

Katolik meyakini trinitas, kahidupan abadi (dari manusia),

penyucian dosa, kebangkitan kembali jasad, pemujaan kepada orang-orang

suci, dan pengankatan dara maria sebagai ibu Tuhan (Allah). Namun

aspek-aspek ajaran Katolik yang paling pokok terletak pada doktrinya

tentang gereja sebagai penguasa yang tidak mungkin berbuat salah dan

tetntang system sakramennya yang merupakan sarana untuk

menyampaikan rahmat Tuhan kepada manusia.

36Prof. Dr. H. Abdullah Ali, MA. MA. Agama dalam ilmu perbandingan,

(Jakarta: NUANSA AULIA, 2001), h. 217.

37Ekaristi dalam Gereja Katolik adalah perayaan Misa, liturgi ekaristis.

Istilah Ekaristi juga digunakan untuk menyebut roti dan anggur

setelah ditransubstansiasikan (substansinya telah diubah), berdasarkan ajaran Katolik,

menjadi tubuh dan darah Yesus Kristus. Menurut Katekismus Gereja Katolik, "Pada Perjamuan

Terakhir, pada malam waktu Ia diserahkan, Penyelamat kita menetapkan kurban Ekaristi Tubuh

dan Darah-Nya. 38Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 55: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

43

Selain itu, umat Khatolikini juga begitu yakin terhadap bonda

Maria yang mana mereka mengangkat kedudukan Maria bahkan setara

dengan tuhan Yesus. Dari jajaran orang-orang suci, ibu yesus menepati

kedudukan yang paling utama bahkan sentral. Semula ibadat mengenai

maria timbul dari penghormatan sebagai ibu yesus yang melahirkan yesus,

tetapi berkembang ajaran-ajaran yang makin meluas yang tidak dijumpai

datanya dari alkitab, tetapi dari tradisi.

Berikut ini adalah Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus menurut

Katekismus Gereja Katolik, yang telah berakar dari jaman jemaat awal:

1. Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-

Allahan seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka

adalah sepenuhnya dan seluruhnya. Bapa adalah yang sama seperti

Putera, Putera yang sama seperti Bapa, dan Bapa dan Putera adalah

yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat yang

sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa seluruhnya ada di dalam Putera,

seluruhnya ada dalam Roh Kudus, Putera seluruhnya ada di dalam

Bapa, dan seluruhnya ada dalam Roh Kudus, Roh Kudus ada

seluruhnya di dalam Bapa, dan seluruhnya di dalam Putera.

2. Ketiga Pribadi ini berbeda secara real satu sama lain, yaitu di dalam

hal hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’, Allah

Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.

3. Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan

dalam hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah

Page 56: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

44

menunjukkan hubungan timbal balik antar Pribadi Allah tersebut. Bapa

dihubungkan dengan Putera, Putera dengan Bapa, dan Roh Kudus

dihubungkan dengan keduanya. Hakekat mereka adalah satu, yaitu

Allah.

Pengenalan tentang Allah Trinitas bukanlah pengenalan rasional

tetapi pengenalan iman yang lahir kebenaran Alkitab. Penalaran manusia

tidak dapat memahami Trinitas dengan tuntas, demikian pula logika tidak

dapat menjelaskannya dengan tuntas. Tetapi karena Alkitab

menyatakannya maka kita menerimanya. Allah yang hanya mau dikenal

dan disembah sebagai Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah memang esa,

tetapi mengenak keesaanNya saja tidaklah menyelamatkan.

Seluruh rencana keselamatan Allah hanya daat dipahami dan

diimani dalam hubungan dengan keunikan diri Allah, penyingkapan diri-

Nya yang progresif, rencana dan cara kerja-Nya. Allah ingin kita

mempercayai dan mengimani Dia bukan hanya sebagai Allah yang esa,

yang mengingatkan dan mengajarkan jalan keselamatan dan kehidupan

yang diperkenan-Nya, tetapi ia menginginkan kita mengenal-Nya

sebagaimana Dia ada, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus dengan keunikan-

Nya masing-masing. 39

39Wawancara langsung dengan Vestra iswari di gereja Paroki Santo Nikodemus, pada

tanggal 07 Januari 2020

Page 57: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

45

D. Makna Fungsional Ketuhanan Khatolik Menurut Jemaat Gereja

Dari data yang sudah dikumpulkan, maka penulis sampaikan

mengenai makna fungsional ketuhanan menurut jemaat Gereja di Paroki

Santo Nikodemus secara garis besar, yaitu:

1. Makna Fungsional Dalam Kehidupan Pribadi

Dalam kehidupan jemaat Katolik, kehidupan dikaitkan dengan

Tuhan. Artinya bahwa Tuhanlah yang memanggil manusia agar

manusia hidup sesuai kehendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius

maupun awam senantiasa menuntun seseorang untuk hidup secara

bertanggungjawab. Dengan kata lain, bertujuan untuk membangun

kehidupan beriman kristiani. Artinya, membangun kesetiaan pada Injil

Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal terwujudnya

Kerajaan Allah dalam hidup manusia. Kerajaan Allah merupakan

situasi dan peristiwa penyelamatan, yaitu situasi dan perjuangan untuk

perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang

dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.40

Tujuan utama atau tujuan puncak manusia diciptakan Tuhan

adalah untuk menikmati Tuhan, untuk dirinya bersekutu dengan

Tuhan, dan menikmati-Nya. Semua ciptaan, diciptakan Tuhan melalui

perkataan-Nya, tapi hanya satu ciptaan yang diciptakan dengan tangan

Tuhan yaitu manusia. Alkitab mencatat hal itu untuk menunjukkan

betapa khususnya manusia, sehingga Tuhan perlu mendisainnya

40Wawancara langsung dengan Bapak Heru selaku katekis di Paroki Santo Nikodemus,

pada tanggal 07 Januari 2020

Page 58: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

46

dengan tanganNya sendiri dan Tuhan yang menghembuskan nafas

kehidupan ke dalam manusia itulah yang menghidupkan manusia.

Sehingga dengan ini manusia akan sadar bahwa tanpa Tuhan tidaklah

aka nada dirinya dan alam semesta ini. 41

Mampu menginternalisasi nilai-nilai iman dan moral Katolik

dalam membangun hidupnya sebagai seorang Katolik yang dewasa

dengan berpolakan Pribadi Yesus Kristus sehingga jemaat kelak

menjadi jemaat Katolik yang mencintai Tuhannya, agar kita juga dapat

meresapkan makna kebahagiaan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus,

dengan demikian dapat menemukan makna kehidupan kita yang

sesungguhnya di dunia ini. Bahwa sebenarnya, Tuhan menghendaki

agar kita hidup bahagia, dan jalan untuk hidup bahagia itu sebenarnya

diajarkan-Nya melalui Sabda-Nya, yang dijelaskan dengan setia oleh

Gereja yang didirikan-Nya, yaitu Gereja Katolik.42

Tuhan dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk

mengajarkan hal hal yang baik yang dapat menuntun sesuai dengan

perintah atau larangan Tuhan Allah yang harus dijalankan dan

dipatuhi, agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan

selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan

kepercayaan masing masing. Selain itu berfungsi sebagai jalan teebaik

bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya agar dapat memohon

41Wawancara langsung dengan Saudara Kevin Chrisvalliando selaku mahasiswa di jemaat

gereja Paroki Santo Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020 42Wawancara langsung dengan Saudara Nadya Kirana di gereja Paroki Santo Nikodemus,

pada tanggal 07 Januari 2020

Page 59: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

47

dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun

yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat

dosa dosa dimasa lalu, serta memiliki untuk tempat berdoa,

mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselamatan dunia akhirat,

dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang dan mendekatkan diri

kepada sang pencipta merupakan cara agar hati tenang.

Oleh sebab itu seseorang yang tidak mempunyai kepercayaan

kepada sang tuhan apapun maka kehidupannya akan dipenuhi dengan

keraguan, cenderung suka dengan jalan kemaksiatan dan perbuatan

perbuatan yang merugikan orang lain. tanpa agama seseorang tidak

akan mempunyai sesuatu yang selalu mengajaknya untuk berdoa,

bersyukur, menyesali perbuatan dan memohon pengampunan pada

tuhan yang diyakininya dapat menolongnya merubah jalannya menjadi

lebih baik.43

Memiliki agama berarti memiliki kebangaan karena

mempunyai tuhan tempat kita berserah diri, memohon bantuan dan

sarana untuk beribadah agar menjadi manusia bisa lebih dekat dengan

yang maha kuasa dan menjadi pribadi yang lebih baik. agama sebagai

kebanggaan diri secara pribadi tetapi bukan untuk dipertunjukan dalam

bentuk keangkuhan, pamer atau kesombongan. karena keangkuhan

hanya akan membuat jarak kita dengan orang lain menjadi menpunyai

dinding batas untuk saling berinteraksi. hal ini disebabkan pada

43Wawancara langsung dengan Saudara Marcellinus Dibya di gereja Paroki Santo

Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020

Page 60: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

48

dasarnya manusia tidak menyukai seseorang yang pamer dan bangga

dengan tujuan untuk menyombongkan diri.44

2. Makna Fungsional Dalam Kehidupan Keluarga

Memahami makna Tuhan didalam keluarga, sebenarnya

mempunyai fungsi untuk membangun keluarga yang ideal atau yang

dicita-citaka, membina cinta dalam keluarga, membina kehidupan

yang lebih harmonis, membina keluarga yang saling mengasihi.45

Harus diakui bahwa tuhan Yesus memliki pengaruh konstruktif

bagi Keluarga Katolik sebagai paguyuban-paguyuban terkecil dalam

Gereja. Dengan mengikuti perintahnya, mengiternalisir dan

merealisasikannya dalam hidup berkeluarga, keluarga akan semakin

kukuh dan bersamaan dengan itu Gereja akan menjadi semakin

tangguh. Keluarga yang kukuh adalah keluarga yang berlaku dan

bertindak sesuai dengan pesan-pesan injil. Ciri-ciri keluarga yang

selalu berlaku dan bertindak sesuai dengan pesan injil adalah sebagai

berikut. Pertama, saling tunduk, yaitu saling berlaku dengan cara

menerima pertanggung-jawaban penuh atas peran mereka yang

berbeda. Selalu bersikap rendah hati dalam membangun mahligai

perkawinan. Kedua, saling membangun dalam iman Kristus. Ketiga,

mengajar anak-anak mereka dan orang lain yang tinggal di rumah agar

mereka dapat mengenal Kristus. Keempat, memelihara kelakuan di

44Wawancara langsung dengan Vestra iswari di gereja Paroki Santo Nikodemus, pada

tanggal 07 Januari 2020 45Wawancara langsung dengan Saudara Kevin Chrisvalliando selaku mahasiswa di jemaat

gereja Paroki Santo Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020

Page 61: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

49

rumah tangga yang sesuai dengan kesalehan dan ukuran yang diterima

pada umumnya.46

3. Makna Fungsional Dalam Kehidupan Sosial

Dalam keyakinan jemaat khatolik, setiap manusia yang percaya

dengan Tuhan Yesus, maka kehidupan akan dibantu dan dibimbing

untuk semakin mampu memperteguh iman terhadap Tuhan sesuai

ajaran agama Katolik dengan tetap memperhatikan dan mengusahakan

penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain. Hal ini

dimaksudkan untuk menciptakan hubungan antarumat beragama yang

harmonis masyarakat Indonesia yang plural demi terwujudnya

persatuan nasional. 47

Dalam kehidupan masyarakat kita menemukan banyak praktek

ketidakadilan, entah dari segi ekonomi, politik, hukum, sosial dan

budaya. Semua tindakan ini menunjukkan bahwa masyarakat kita,

sadar atau tidak sadar, sering tidak menghormati hak milik orang lain.

Sebagai orang Kristen, kita yakin bahwa Allah adalah penguasa

tertinggi dan pemilik segala sesuatu. Ia menganugerahkan kepada

manusia hak milik. Apa yang diperoleh atau dicapai dengan usahanya

sendiri dapat juga ia gunakan bagi kepentingan pribadi. Sehingga lebih

cerdas dan lebih tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah

masalah sosial di masyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan,

46Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019 47Wawancara langsung dengan Saudara Marcellinus Dibya di gereja Paroki Santo

Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020

Page 62: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

50

kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang aktifitas

yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan

dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya

dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh

dosa.48

Jemaat akan semakin mengenal dirinya sebagai Citra Allah

sehingga kepekaan dan kepeduliaan terhadap sesama dan

lingkungannya semakin bertumbuh. Mampu mengintegrasikan nilai-

nilai iman dan moral Katolik sesuai dengan profesinya dalam

kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, semakin menyadari diri

sebagai anggota Gereja dan terlibat aktif dalam kehidupan menggereja

dan memasyarakat. Kepekaan tersebut dapat merangsang dan

menyemangati orang orang agar tidak hanya berdiam diri saja

menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan

ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau

tentang kezoliman yang berkembang pada sistem kehidupan

dimasyarakat.49

Pada dasarnya ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua

agama apapun di dunia. Agama mengajarkan manusia untuk saling

bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain (agama

Lain). Semua ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan

48Wawancara langsung dengan Saudara Hieronimus Kia Suban selaku katekis di gereja

Paroki Santo Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020 49Wawancara langsung dengan Saudara Nadya Kirana di gereja Paroki Santo Nikodemus,

pada tanggal 07 Januari 2020

Page 63: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

51

segala bentuk usaha yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus

agamawi selama usaha yang dilakukan tidak bertentangan dengan

ajaran agama dan sesuai dengan norma norma yang ada dalam

masyarakat.50

Dalam kehidupan bermasyarakat Tuhan mempunyai peranan

sosial sebagai faktor integratif bagi masyarakat, yang berarti factor

peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara

anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-

kewajiban sosial yang membantu mempersatukan masyarakat. Hal ini

dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial

didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga

agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.51

4. Makna Fungsional Dalam Dunia Pendidikan

Makna yang dimaksudkan dalam jemaat gereja adalah untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan

potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan

moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi

spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-

nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif

masyarakat. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya

50Wawancara langsung dengan Bapak Vestra iswari selaku katekis di Paroki Santo

Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020 51Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 64: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

52

bertujuan untuk optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia

yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai

makhluk Tuhan.52

Dalam pendidikan Agama Katolik diarahkan untuk

memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memerhatikan

penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan

antarumat beragama untuk mewujudkan persatuan nasional. Selain itu

fungsi lain yakni memilik Pengetahuan dan pemahaman akan ajaran

Agama Katolik yang semakin meningkat sehingga keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan semakin bertumbuh. Jemaat akan semakin

motivasinya sebagai umat beragama dan mampu berdialog dan

bekerjasama dengan agama-agama non-Kristiani. Dapat membentuk

jiwa yang ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan

tuhan-Nya maupun lingkungannya. Semua agama sudah sangat

sempurna dengan ilmu pengetahuannya, dikarnakan dapat menuntun

umat-Nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan

cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidak

pahaman tujuan daripada agama-nya. 53

52Wawancara langsung dengan Bapak Vestra iswari selaku katekis di Paroki Santo

Nikodemus, pada tanggal 07 Januari 2020 53Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di Gereja

Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Page 65: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

53

BAB III

AJARAN KETUHANAN DAN MAKNA FUNGSIONALNYA DALAM

UMAT HINDU DI PURA MERTASARI

A. Pura Mertasari

1. Sejarah

Tidak sembarangan tempat dapat dijadikan kawasan untuk

membangun Pura, dalam tradisi Bali (termuat dalam beberapa Lontar)

menyatakan tanah yang layak dipakai adalah tanah yang berbau harum,

yang “gingsih” dan tidak berbau busuk, sedangkan tempat-tempat

yang ideal untuk membangun Pura adalah seperti disebutkan pada

kutipan dari Bhavisya Purana dan Brhat Samhita, yang secara

sederhana disebut sebagai “Hyang-Hyangning Sagara Giri” atau

“Sagara-Giri Adumukha”, tempatnya tentu sangat indah di samping

vibrasi kesucian memancarkan pada lokasi yang ideal tersebut.1

Adapaun awal sejarahnya, Pura yang terletak di Jl. Teratai

Putih, Rempoa Permai, RT 4 RW 11, Rengas Ciputat Timur,

Tangerang Selatan Banten ini dirintis sejak tahun 1983 atas dasar surat

perintah dari satuan Batalyon ini bahwa Batalyon menginginkan

Kompleks ini menjadi Kompleks Pancasila sehingga dalam kawasan

ini terdapat Pura, Gereja, Vihara, Serta Masjid. Dan memang jika

dilihat sekarang ini, di area wilayah Komplek betul-betul dianggap

menjadi Kompleks Pancasila.

1I Made Titib, Theologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu, (Surabaya : Paramitha,

2009), h.91

Page 66: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

54

Jika sore kita dapat melihat umat Hindu datang ke Pura terlebih

pada hari minggu di Pura Mertasari sangat ramai di penuhi para

pemeluk umat Hindu yang berkumpul untuk melakukan ibadah, untuk

belajar agama Hindu dan berkumpul dalam kegiatan lainya, masjid

ramai dengan orang yang ingin menunaikan shalat, warga sangat

rukun, ini menjadi pemandangan yang positif bagi kerukunan

beragama, sangat luar biasa. maka atas dasar itulah Batalyon ini

mengeluarkan surat perintah pada tahun 1984 yang silam agar bisa

berdiri Pura.

Dan berdirilah Pura Mertasari ini pada bulan Agustus tepatnya

pada tahun 1984 baru bisa peletakkan batu pertama untuk

pembangunan Pura, yang ketika itu umat Hindu baru berjumlah 40

KK. Lambat laun seiring bertambahnya pengikut Hindu di daerah ini

yang datang dari daerah lain, maka ada keinginan pengurus untuk

memperluas sarana peribadatan. Maka disepakatilah renovasi sebagai

jalan yang paling mungkin untuk dilakukan.

Pura ini sudah mengalami 3 (tiga) kali renovasi. Alasan

renovasi ini muncul karena ketika itu di wilayah ini sudah terdapat

lebih dari 40 KK, dan akhirnya pada tahun 1986 di lakukanlah

renovasi karena umat Hindu sudah banyak yang pindah dari berbagai

daerah seperti, Depok, dan daerah sekitar Ciputat. Maka semakin

banyaklah umat Hindu yang pindah ke daerah ini. Bahkan dalam

beberapa tahun yang lalu Pura Mertasari berencana membangun lebih

Page 67: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

55

besar lagi ke atas karena sudah tidak memungkinkan untuk

memperlebar maka harus membangun ke atas tetapi ada masalah

perijinan yang pada akhirnya menghalangi pembangunan Pura

Mertasari. Pada awal berdiri Pura Mertasari hanya satu lantai,

sekarang kita dapat melihat Pura yang dua lantai, yang lantai atas

digunakan khusus untuk kegiatan pasraman (sekolah agama Hindu),

munkin jika telat mendapat ijin Pura ini sekarang menjadi tiga atau

empat lantai ke atas.2

Pada tahun 1982 mulai banyak penganut agama hindu yang

berkumpul di Jakarta, mereka berasal dari bali dan jawa pada

umumnya, dan mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah pura

sebagai sarana tempat beribadah umat hindu, akhirnya membeli tanah

dan mendirikan pura di lalu pada tanggal 13 Januari 1982 dilaksanakan

upacara Nganteg Linggih (semacam upacara peresmian Pura) yang

dipimpin Pedande Istri Wayan Sidemen, upacara Nganteg Linggih

pada Umumnya dilakukan oleh setiap pura pada tiga puluh tahun

sekali, tetapi dengan alasan peresmian dan pelengkapan administrasi di

pura mertasari ini upacara Nganteg Linggih dilakukan sebelium tiga

puluh tahun dan akhirnya pada tanggal 15 Juni 2014 dilaksanakan

upacara Nganteg Linggih yang ke-2 yang di pimpin oleh Ide Pedande

2Wawancara pribadi dengan Bapak Warsad selaku Sekretaris RT 06 pada 20 November

2019

Page 68: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

56

Made Putra Sidemen sekaligus diresmikan kembali oleh ibu Hj. Airin

Rachmi Diany, SH, MH selaku Walikota Tangerang Selatan.3

2. Letak geografis

Pura Mertasari sebagai tempat peribadatan umat Hindu teletak

di Jalan Teratai Putih, Rempoa Permai, RT 4 RW 11, Kelurahan

Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ditengah kepadatan

penduduk Rengas yang sebagian besar adalah umat muslim.

Kelurahan Rengas adalah daerah kelurahan yang terletak di

Kecamatan Ciputat Timur, berjarak 2 Km dari pusat pemerintahan

kecamatan, dan 8 Km dari pusat pemerintahan Kota, serta berjarak 86

Km dari pusat pemerintahan Provinsi. Kelurahan Rengas berada di

Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,

Republik Indonesia. Kelurahan ini secara administrasi berbatasan

dengan,

1. Utara: Kecamatan Pondok Aren dan DKI Jakarta.

2. Selatan: Kelurahan Cempaka Putih.

3. Barat: Kelurahan Pondok Ranji.

4. Timur: Kelurahan Rempoa dan DKI Jakarta.

Di Ciputat Timur hanya kelurahan Rengas yang memiliki

bangunan tempat ibadah umat Hindu, bangunan Pura ini dibangun

berdasarkan kesepakatan umat Hindu yang ternyata sudah cukup

3Wawancara pribadi dengan Bapak Made Seroja selaku kepala pasraman pura mertasari

pada 17 November 2019

Page 69: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

57

banyak tinggal di daerah Rengas dan sekitarnya, bangunan Pura juga

sudah memiliki izin yang resmi dari pemerintah dan warga sekitar.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 24.046 jiwa yang terdiri

dari laki-laki 12.205 jiwa, perempuan 11.841 jiwa, yang tersebar

dalam 11 RW dan 75 RT, dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah

penduduk kelurahan rengas laki-laki lebih banyak daripda jumlah

penduduk perempuan.

3. Populasi Umat Hindu di Pura Mertasari

Rengas adalah sebuah Kelurahan yang ada di Ciputat Timur

dimana mayoritas masyarakatnya beragama Islam, terbukti dengan

banyaknya tempat ibadah umat Islam yang ada di daerah Rengas,

terdata ada 23 mushola dan 6 masjid.4 Namun demikian terdapat

masyarakat penganut agama Hindu ditengah-tengah padatnya pemeluk

agama Islam, dengan adanya satu bangunan yang beridiri tegak

sebagai tempat peibadatan umat Hindu.

Sementara untuk saat ini kebanyakan umat di banjar Mertasari

adalah anggota karyawan swasta dan profesi lainnya. Jumlah Kepala

Keluarga (KK) yang tercatat di sebagai umat pura di mertasari sampai

saat ini kurang lebih 250 KK. Mereka cukup aktif dalam kegiatan-

kegiatan lingkungan. Ada yang menjadi ketua lingkungan, ketua Rt,

dan sekretaris di wilayah setempat.5

4Buku data Monografi Kelurahan Rengas Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang

Selatan provinsi Banten tahun 2016, h.3 5Wawancara langsung dengan bapak Putu Caniyasa selaku pasraman di Putra Mertasari,

pada tanggal 09 Januari 2020

Page 70: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

58

B. Dogma Ketuhanan Dalam Agama Hindu

Secara umum dalam agama Hindu bahwa konsep Tuhan, dapat

dipahami sebagai Tuhan yang Transenden dan Tuhan yang Imanen, yang

secara jelas kita temukan dalam pemikiran Advaita dari Sankara. Sankara

mengatakan bahwa ada dua Brahman, yaitu Nirguna Brahman (Tuhan

yang Transenden) dan Saguna Brahman (Tuhan yang Imanen). Menurut

Sankara Tuhan yang Transenden adalah Tuhan yang tanpa sifat, sehingga

Tuhan terbebas dari perbedaan-perbedaan, sehingga tidak dapat dibedakan

oleh manusia yang pada dasarnya memiliki pemikiran yang terbatas.

Upanisad menyatakan bahwa Brahman itu Neti-Neti, artinya bukan

ini dan bukan itu (Madrasuta, 2002:78). Tidak seorangpun manusia

mampu memikirkan dan mengenalinya. Namun Brahman yang Saguna,

yang Imanen adalah Tuhan dengan segala atributnya yang dapat didekati

dan dikenal oleh manusia. Oleh karena kemampuan manusia mengenalnya

dengan tingkat serta kapasitas yang berbeda beda dan atribut Tuhan yang

tak terbatas maka Saguna Brahman (Tuhan) dikenal dengan tingkat

keragaman yang tinggi, oleh karena kemampuan pengenalan manusia yang

satu, berbeda dengan pengenalan manusia yang lainnya. Dengan demikian

sangat mudah kita yang awam akan menarik kesimpulan bahwa seolah

olah ada banyak Tuhan dalam Hindu, atau Hindu adalah Agama yang

Politeistis. Tentu saja pernyataan seperti ini keliru, Tuhan yang

Transenden (Nirguna Brahman) dan Imanen (Saguna Brahman) adalah

satu (Advaita), dalam Chandogya-Upanisad, IV.2.1 disebutkan “Ekam Eva

Page 71: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

59

Adityam Brahman”, yang artinya Tuhan hanya satu, tidak ada yang kedua.

Namun Tuhan yang Imanen (Saguna), oleh orang-orang bijaksana

menyebutNya dengan banyak nama, “Ekam Sat Wipra Bahuda Wadanti”

(Rg. Weda. 1.164.46.). Sekaligus dalam hal ini terkandung konsep tentang

Istadewata, yaitu pemahaman dan penghayatan tentang Tuhan dan

manifestasinya, yang memungkinkan manusia untuk memiliki konsep

tentang Tuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya

dan kebebasan pada setiap manusia untuk untuk memuliakan

Istadewatanya masing-masing dengan perbedaan-perbedaan yang ada,

tanpa harus dipertentangkan satu dengan yang lainnya.

Dalam Filsafat Nyaya meyakini kebenaran weda, maka dalam

Nyaya ada kepercayaan tentang adanya Tuhan.6 Dalam Weda, Tuhan itu

ada, maha kuasa, esa dan segalanya. Tuhan adalah penyebab tertinggi

penciptaan, segala pencipta, pemelihara dan sebagai pelebur alam semesta.

Tuhan adalah sumber awal dan akhir dari segala yang ada.7

Menurut agama Hindu, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam

semesta atas cinta kasih-Nya yang disebut Yajna. Nama ini erat sekali

hubungannya dengan fungsi atau tugas. Demikian pula Tuhan atau Sang

Hyang Widhi Wasa. Beliau disebut Brahma pada waktu menciptakan alam

semesta dengan segala isinya. Beliau juga disebut Wisnu pada waktu

memelihara semua ciptaannya dengan penuh cinta kasih. Beliau disebut

6I Gede Rudia Adiputra dkk, Tattwa Darsana, (Jakarta: Yayasan Dharma Sarathi,

1990), h.26 7Drs. Anak Agung Gde. Oka Netra, Tuntunan Dasar Agama Hindu, (Jakarta: Hanuman

Sakti, 1994), h. 20.

Page 72: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

60

Siwa pada waktu mengembalikan ciptaannya ke asalnya. Begitulah Tuhan,

bila diumpamakan bagaikan matahari. Sinar-sinarnya adalah dewa.8

1. Sejarah dan Kepercayaan Trimurti dalam Hindu

Agama Hindu dalam Bahasa Sansekerta disebut Sanatana Dharma

yang artinya kebenaran abadi, dan Vaidika Dharma yang artinya

pengetahuan kebenaran (Agama Weda). Dengan ungkapan ini dinyatakan,

bahwa Kitab Weda menjadi kitab dasar agama Hindu. Agama ini berasal

dari anak benua India dari agama Weda yang merupakan kepercayaan

bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini merupakan agama tertua dan terbesar

ketiga di dunia setelah Agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat

terbanyak. Sebenarnya agama Hindu bukanlah agama dalam arti biasa.

Agama Hindu adalah suatu bidang keagamaan dan kebudayaan yang

meliputi zaman kira-kira 1500 SM hingga zaman sekarang.

Perkembangan agama Hindu dapat di ketahui dari kitab-kitab suci

agama Hindu yang terhimpun dan Veda Sruti, Veda Smrti, Itihasa,

Upanisad dan sebagainya. Zaman Upanisad terjadi di antara tahun 600 dan

300 sebelum Masehi. Istilah Upanishad berasal dari tiga kata yaitu upa, ni,

dan shad: upa= dekat, ni= dibawah, dan shad= duduk. Dengan demikian

kata Upanishad berarti “duduk di bawah dekat” (dengan Dang Acarya).9

Namun pada dasarnya dari keseluruan atau inti sari kepercayaan

agama Hindu ialah meng-Esa-kan Tuhan-Nya yang dimana mereka itu

8Ketut Wiana, Bagaimana Umat Hindu Menghayati Tuhan, (Jakarta : Pustaka Manikgeni,

1993), h. 1 9I Gede Rudia Adiputra, Tattwa Darsana, (Jakarta: Yayasan Dharma Sarathi, 1990), h. 1

Page 73: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

61

berkeyakinan bahwa Tuhan itu hanya satu tidak ada yang lain. Akan tetapi

mereka menamakannya berbeda beda. Memang kita mengenal bahwa

orang hindu itu memiliki tiga tuhan atau yang di sebut dengan Trimurti

yaitu Dewa Brahman, Dewa Wisnu, Dewa Siwa.

Kemudian pada zaman Trethyuga, Dharmasastra lah yang menjadi

pegangan utama. Kitab-kitab yang tergolong dalam agama ini memuat

banyak aturan yang mencakup sistem atau cara pemujaan Tuhan, tentang

falsafah agama dan tuntunan tentang penggunaan mantra. Rasa dekat

dengan Tuhan, merupakan kebutuhan manusia yang sangat mutlak untuk

mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Satya, Dharma, Santi,

Primadan Ahimsa (kejujuran, kebenaran, perdamaian, kasih sayang dan

kemanusiaan) hanya akan dapat terwujud apabila setiap manusia selalu

merasa dekat dengan Tuhan. Demikianlah untuk menghayati Sang Hyang

Widhi di samping meyakini kemahakuasaan Nya, juga meyakini

kebenaran ajaran yang diturunkan berupa Weda.10

Secara historis, kelahiran agama Hindu dilatarbelakangi oleh

akulturasi kebudayaan antara suku Arya dan suku Dravida. Suku Arya

sebagai bangsa pendatang dari Iran sedangkan suku Dravida sebagai

penduduk asli India. Bangsa Arya masuk ke India kira-kira 1500 SM.

Dengan segala kepercayaan dan kebudayaan yang bersifat vedawi. Telah

menjadi thesa disatu pihak dan kepercayaan bangsa Dravida yang animist

10Ketut Wiana, Bagaimana Umat Hindu Menghayati Tuhan, (Jakarta : Pustaka

Manikgeni, 1993), h. 37

Page 74: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

62

telah menjadi antitesa di lain pihak, dari sinkritisme antara keduanya.

Maka lahir agama Hindu (Hinduisme) sebagai synthesa.11

Pada waktu bangsa Arya menyerbu ke India, di sana tinggal

penduduk India yang asli. Termasuk bangsa Dravida. Bangsa ini berbadan

kecil kulitnya kehitam-hitaman bahkan ada juga yang hitam hidungnya

pipih dan rambutnya ikal. Mula-mula bangsa asli tersebut tersebar

diseluruh India Selatan saja, bangsa Dravida itu tinggal di kota-kota.

Bercocok tanam dan pandai berlayar menyusuri pantai. Bangsa Arya yang

menduduki India itu berasal dari Utara. Tempat kediaman mereka yang

asli ialah di daerah laut Kaspia. Kira-kira tahun 2000 SM .mereka

meninggalkan tempat mereka yang asli. Gelombang yang satu lagi menuju

ke arah Barat Eropa. Gelombang yang satu menuju ke arah Tenggara yaitu

ke Persia dan India. Kira-kira 1500 SM berakhirlah penyerbuan bangsa

Arya ke India itu. Sifat bangsa Arya berlainan dengan bangsa Dravida.

Mereka menggunakan bahasa Sansekerta.

2. Kedudukan dan Manifestasi Trimurti

a. Brahma

Dalam agama Hindu, Dewa Brahma dianggap sebagai

manifestasi tuhan dalam hal penciptaan semesta. Dewa Brahma sering

disebut-sebut dalam kitab Upanishad dan Bhagawadgita. Kata Brahma

memiliki arti: yang tumbuh, berkembang, berevolusi, yang bertambah

besar, yang meluap dari dirinya.

11Abdullah Ali, Agama dalam ilmu Perbandingan, (Bandung : Nuansa Aulia, 2007), h.

159

Page 75: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

63

Dengan demikian Brahma merupakan sumber, benih dari

semua yang ada. Seperti yang dinyatakan oleh namanya, Dia

merupakan ketakterhinggaan tanpa batas, sebagai sumber dari ruang,

waktu dan penyebab, yang memunculkan nama dan wujud. Secara

filosofis, Dia merupakan tahap pertama dari manifestasi tentang

pernyataan keberadaan individual (ahankara). Secara theologis, Dia

adalah pencipta yang tak terciptakan (svayambhu), pribadi awal yang

ada dengan sendirinya dan melambangkan sifat rajas.12

Dia memiliki beberapa julukan yang merupakan petunjuk akan

keberadaannya yang menarik. Dari titik pandang kosmologi, Dia

adalah Janin keemasan (hiranyagarbha), bola api, sebagai sumber asal

mulanya alam semesta raya ini. Karena segala mahluk yang tercipta ini

adalah keturunannya, maka Dia disebut Prajapati, penguasa anak

keturunan atau juga disebut Pitamaha, sang kakek moyang. Dia juga

disebut Visvakarma, arsitek alam semesta. Literatur mithologi Hindu

melukiskan Brahma dari kembang Padma yang berasal dari pusar

Wisnu, sehingga Dia juga disebut sebagai Nabhija (yang lahir dari

pusar), Kanja (yang lahir dari air) dan lain sebagainya. Cukup aneh

juga bahwasanya nama Narayana (yang bertempat tinggal di dalam air

penyebab’ atau ’ tempat tinggal manusia’) telah dikenakan kepada Nya

dan baru kemudian dikenakan kepada Wisnu. Brahma sang pencipta

dan Sarasvati, sebagai pendampingnya merupakan pokok dari

12Yakni kemampuan keberadaan yang berasal dari pertemuan yang saling berlawanan

antara Siwa dan Wisnu.

Page 76: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

64

beberapa cerita dalam literatur mithologi kita, yang secara singkat

dapat di ringkas sebagai berikut:

1. Brahma lahir dari telur keemasan yang berasal dari air penyebab

tanpa batas. Pendampingnya, yaitu Vac atau Sarasvati diwujudkan

dari padanya. Dari penyatuannya lahirlah segenap mahluk-mahluk

di dunia ini.

2. Brahma menyatakan kitab-kitab Veda dan Sarasvati sebagai roh

dan artinya. Oleh karena itu, seluruh ilmu pengetahuan, baik yang

sakral maupun sekuler, berasal dari padanya.

3. Dahulu Brahma menjadi seekor babi hutan jantan dan mengangkat

bumi dari arah bawah air dan menciptakan dunia, para bijak dan

prajapati. (cerita ini kemudian dialihkan kepada Wisnu).

4. Wujud kura-kura (penyu) dan ikan (kemudian dianggap sebagai

avatara Wisnu), juga telah dikenakan kepada Brahma.

5. Orang-orang bijak agung seperti Marici, Atri, Angira dan yang

lain-lainnya merupakan anak-anak yang ”lahir dari pikirannya”.

Manu, sebagai Adam dari bangsa Arya, merupakan kakek

moyangnya.

6. Dia sangat mudah disenangkan dengan ostiriti (tapah) dan

memberi anugerah kepada para pemohon, baik itu para deva,

Raksasa maupun manusia.

7. Dia merupakan penemu seni panggung dan musik, tari-tarian dan

seni panggung diperlihatkan olehnya.

Page 77: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

65

Dia merupakan pendeta utama yang melaksanakan upacara

pernikahan Siwa dengan Parvati. Walaupun dalam kenyataanya

Brahma merupakan Tuhan Tertinggi dalam aspek kreatif dan

merupakan anggota yang sama-sama pentingnya dalam Trimurti,

anehnya tak ada kuil yang khusus diperuntukkan baginya, kecuali satu

di Puskar. Meskipun alasan mentah diberikan dalam beberapa kitab

Purana tentang lenyapnya prestise Brahma, beberapa orang sarjana

berpendapat bahwa kepercayaan Brahma telah mendominasi dalam

Hinduisme sebelum Weda dan selanjutnya digantikan dan tersisih oleh

kepercayaan Siva – Wisnu.

Dalam kenyataannya, evolusi dari konsep Sakti – masing-

masing devata memiliki Sakti atau kekuasaan sebagai pendampingnya

dan penjelasan bahwa penciptaan berasal dari kombinasi (penyatuan)

para deva dengan Sakti Nya telah membuat Brahma menjadi

berlebihan. Gambaran Brahma memiliki empat kepala yang

menghadap empat penjuru (arah), yang menyatakan empat Weda,

empat Yuga (siklus waktu), dan empat Varna (pembagian masyarakat

yang didasarkan pada sifat, kecenderungan dan ketrampilan).

Biasanya, wajahnya memiliki janggut dan mata tertutup dalam

meditasi. Keempat lengannya memegang benda-benda berbeda dalam

sikap yang berbeda pula. Lengan itu menyatakan empat arah. Benda

yang dipegangnya biasanya berupa: Aksamala (tasbih), Kurca (kwas

dari rumput kusa), Sruk (sendok besar), Sruva (sendok biasa),

Page 78: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

66

Kamandalu (kendi) dan Pustaka (buku). Kombinasi dan susunannya

beragam dari gambaran yang satu dengan yang lainnya. Tasbih

menyatakan waktu, dan kendi sebagai air penyebab, sumber segala

penciptaan.

Dengan demikian, Brahma mengendalikan waktu dan juga

prinsip penciptaan. Rumput kusa, sendok besar dan sendok biasa

sebagai pelengkap upacara kurban, menyatakan sistem kurban yang

maksudnya dipergunakan oleh berbagai mahluk untuk saling

memelihara. Buku menyatakan pengetahuan suci dan sekuler. Dia

adalah penganugerah pengetahuan, seni ilmiah dan kebijaksanaan.

Sikap tangan (mudra) adalah Abhaya (memberikan perlindungan) dan

Varada (memberikan berkah). Gambarannya mungkin dalam sikap

berdiri (pada kembang Padma) atau dalam sikap duduk (pada atau

mengendarai angsa). Hamsa atau angsa disini menyatakan kemampuan

membedakan dan kebijaksanaan. Kadang-kadang Brahma tampak

mengendarai sebuah kereta yang ditarik oleh tujuh ekor angsa, yang

menyatakan tujuh dunia.13

b. Wisnu

Dewa tertinggi dalam agama Hindu selanjutnya adalah Dewa

Wisnu. Dewa Wisnu dianggap sebagai dewa pemelihara semesta dan

segala ciptaan Dewa Brahma. Dewa Wisnu akan turun ke dunia bila

kejahatan merajarela. Dewa Wisnu adalah dewa berkulit hitam-

13Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, (Surabaya: Penerbit Pāramita, 2007), h. 21

Page 79: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

67

kebiruan, mempunyai sakti Dewi Sri, beraksara Ung, bersenjatakan

Cakra dan berwahanakan Burung Garuda.

Wisnu yang juga dikenal sebagai Mahavisnu, merupakan

devata kedua dari trimurti Hindu, yang menyatakan sattvaguna,14 dan

merupakan kekuatan (gaya) sentripetal yang bertanggungjawab

terhadap pemeliharaan, perlindungan dan merawat alam semesta yang

diciptakan ini.15

Pengertian ethimologis, kata ”Wisnu” berarti yang meliputi,

atau yang menyusupi segalanya. Oleh karena itu, Dia merupakan

realitas alam semesta yang melampaui dan juga immanen. Dia

merupakan penyebab dan kekuatan bathin yang menimbulkan

keberadaan ini. Nama lain Wisnu yang sangat umum dan terkenal

adalah Narayana yang berikut :

a. Yang membuat air penyebab sebagai tempat tinggalnya

b. Yang merupakan tempat kediaman seluruh mahluk manusia

c. Yang membuat hati manusia sebagai tempat kedudukannya

d. Yang merupakan tujuan akhir segenap mahluk manusia

Penafsiran pertama telah memunculkan uraian tentang

Narayana yang umum dan terkenal sebagai berikut:

Setelah peleburan alam semesta dari siklus sebelumnya dan

sebelum penciptaan berikutnya, Narayana Tuhan Tertinggi, jatuh

tertidur pada alas tidur ular Śesa (yang juga disebut Ananta), yang

14Yakni sebagai daya keberadaan dan pemeliharaan 15Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, (Surabaya: Penerbit Pāramita, 2007), h. 23

Page 80: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

68

mengapung pada air lautan Ksirasamudra (lautan susu). Salah satu

kaki Nya berada dipangkuan Devi Laksmi, pendamping Nya yang

dengan lembut memijati Nya. Ketika Dia bermimpi akan

penciptaan berikutnya, sekuntum kembang Padma muncul dari

pusarnya bersama-sama dengan deva Brahma yang duduk disana.

Setelah bangun, Dia menyuruh Brahma untuk mulai dengan

kegiatan penciptaan. Ini merupakan gambaran yang sangat

alegoris, dimana lautan menyatakan air penyebab sebagai sumber

segala kehidupan yang tampaknya juga merupakan konsep yang

tidak umum dijumpai dalam agama lainnya. Atau, karena itu

merupakan Ksirasamudra lautan susu menyatakan wujud Prakrti

atau alam yang paling murni dalam keadaannya yang tak

terbedakan, dimana putihnya itu menandakan kemurnian. Dari

beberapa kesamaan kata Apas (air), adalah kata Amrta (nektar,

yang juga menyatakan kebahagiaan).16

Wisnu senantiasa dilukiskan sebagai Nilameghasyama,

warna biru gelap bagaikan awan yang mengandung air hujan.

Karena ruang kosong takterbatas itu tampak sebagai berwarna biru

gelap, maka wajarlah apabila Wisnu sebagai kekuatan kosmis yang

meliputi segalanya itu dilukiskan berwarna biru. Wujud gambaran

Wisnu yang paling umum memiliki satu wajah, empat lengan yang

memegang Sankha (kulit kerang), Cakra (jenter), Gada

16Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, h. 24

Page 81: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

69

(pentungan), Padma (kembang seroja) dan mengenakan kalung

dengan permata terkenal Kaustubha yang berayun-ayun pada

gelung rambut Srivatsa pada dada kiri. Dia juga mengenakan

rangkaian bunga atau permata yang bernama Vaijayanti.

Empat lengan menyatakan empat arah mata angin, sehingga

merupakan kekuasaan mutlak Nya pada segala arah. Sankha

menyatakan lima unsur dasar, Cakra menyatakan pikiran kosmis,

Gada menyatakan kecerdasan kosmis dan kembang padma

menyatakan dunia yang berkembang ini. Seperti halnya kembang

teratai yang muncul dari dalam air dan kuncup perlahan-lahan

mengembang dalam segala kemegahannya, demikian juga dunia ini

berasal dari air penyebab dan secara bertahap berkembang dalam

segala kesemarakannya. Dengan demikian, kembang Padma disini

melambangkan dunia yang berkembang ini. Dunia hanya dapat

tercipta melalui kombinasi lima unsur, pikiran dan kecerdasan.

Karena itu makna keseluruhan dari perlambang ini akan menjadi

bahwa Wisnu merupakan pencipta dan penguasa dunia ini.

Gelung rambut, Srivatsa menyatakan segala obyek

kenikmatan, sebagai hasil dari alam. Permata Kausthubha yang

bertengger di sana menyatakan si penikmat. Dengan demikian,

dunia dualitas ini terdiri dari si penikmat dan yang dinikmati,

seperti perhiasan yang dikenakan Wisnu. Rangkaian bunga

Vaijayanti melambangkan unsur-unsur halus (bhuta-tanmatra).

Page 82: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

70

Kadang-kadang dua buah senjata lagi, yaitu pedang Nandaka (yang

menyatakan kebijaksanaan) dan busur Śarnga (yang menyatakan

indraindra kosmis) ditambahkan pada kasanah persenjataan

Wisnu.17

c. Siwa

Siwa adalah devata terakhir dari Trimurti ini, yang

bertanggung jawab terhadap penyerapan alam semesta. Ia merupakan

perwujudan dari sifat Tamas,18 kelembaman sentrifugal,

kecenderungan menuju pembubaran dan pelenyapan. Arti sebenarnya

dari Siwa adalah pada siapa Alam semesta ini ”tertidur” setelah

pemusnahan dan sebelum siklus penciptaan berikutnya. Semua yang

lahir harus mati. Segala yang dihasilkan harus dipisahkan dan

dihancurkan. Ini merupakan hukum yang tak dapat dilanggar. Prinsip

yang menyebabkan keterpisahan ini, daya dibalik penghancuran ini

adalah Siwa.

Siwa jauh lebih banyak daripada itu. Keterpisahan alam

semesta berakhir pada pengurangan tertinggi, menjadi kekosongan

tanpa batas. Kekosongan tanpa batas, substratum dari segala

keberadaan, dari mana berulang-ulang muncul alam semesta yang

tampaknya tanpa batas ini, adalah Siwa. Dengan demikian, walaupun

Siwa dilukiskan sebagai yang bertanggungjawab terhadap

penghancuran, dia juga bertanggungjawab terhadap penciptaan dan

17Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, h. 26 18Yakni sebagai daya penyerapan

Page 83: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

71

pemeliharaan keberadaan ini. Dalam pengertian ini, Brahma dan wisnu

juga adalah Siwa.19

Walaupun Siwa sering disebut Rudra, khususnya dalam

aspeknya yang mengerikan, apakah keduanya sama atau tidak, telah

menjadi masalah perdebatan dan bahkan pertentangan. Banyak sarjana

cenderung berpikir bahwa Rudra dari kitab-kitab Weda dan Siwa dari

kitab-kitab Purana dan Agama merupakan dua devata berbeda yang

dilebur jadi satu pada periode berikutnya sebagai penyatuan budaya

dari dua ras yang menerimanya secara lebih maju. Menurut para

sarjana ini, Siwa devata tentram merupakan dewa non-Aryan, ”lebih

kuno ketimbang” Rudra weda. Walaupun ”para penakluk Arya”

memandang rendah dan mengejek para pemuja Siwa dan Siwa sendiri

(tampak dari beberapa ritual dan perlaksanaan misteriusnya), karena

kedua ras bangsa tersebut harus hidup berdampingan, maka saling

pendekatan dan akibat rekonsiliasi budaya menjadi tak terhindarkan.

Siwa adalah penguasa agung tari-tarian. Segala macam tarian

yang berjumlah 108, yang dikenal pada risalah mengenai tari-tarian

berasal darinya. Dikatakan bahwa ia menari setiap malam untuk

mengurangi penderitaan mahluk-mahluk dan memelihara para deva

yang berkumpul Kailasa dalam kekuatan penuh. (karena itu ia disebut

Sabhapati, ketua Devan).20

19Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, h. 32 20 Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, h. 36

Page 84: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

72

3. Keesaan Trimurti

Trimurti yaitu sistem ketuhanan Hindu mendekati paham

materialisme yang bersifat naturalis, karena disandarkan pada

peristiwa dan kejadian alam, sehingga hampir segala gejala dan gerak

alamiah merupakan manifestasi dari lambang kekuatan.21 Trimurti

adalah tiga perwujudan daru Tuhan Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa.22

Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi)

(sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara,

melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari tiga Tuhan yaitu

Brahma yang berfungsi sebagai pencipta /utpathi yang memegang

simbol sebagai ” A”, Wisnu yaitu sebagai pemelihara/sthiti yang

bersimbol ”U” dan dewa Siwa adalah sebagai pelebur/pralina dan

bersimbol ”M”. Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan,

maka akan menjadi AUM yang dibaca "OM" (ॐ) yang merupakan

simbol suci agama Hindu.

Secara luas, Hindu dapat dikatakan dibagi menjadi tiga

kelompok besar, yaitu: Kelompok Siwa atau mereka yang memuja

Siwa, kelompok Sakta atau mereka yang memuja Sakti (pendamping

Śiwa ) dan Vaisnava atau mereka yang memuja Wisnu. Namun,

theologi Hindu popular yang berakar dalam kitab suci kuno,

21Abdullah Ali, Agama dalam ilmu Perbandingan, (Bandung : Nuansa Aulia, 2007), h.

161 22I mede Surada Widya Dharma, Kamus Sansskerta Indonesia,( Denpasar, 2007), h. 151

Page 85: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

73

menambahkan devata penting lainnya, yaitu Brahma. Ketiganya ini

Brahma, Wisnu dan Siwa bersama-sama membentuk Trimurti Hindu.

Brahma menciptakan dunia, Wisnu memeliharanya dan Siwa

memusnahkannya. Proses penciptaan (srsti), pemeliharaan (sthiti) dan

pemusnahan (pralaya) selamanya berlanjut dalam aturan siklus. Bila

dunia merupakan suatu mithos seperti pernyataan dari beberapa bentuk

ekstrim dari filsafat Advaita Vedanta, maka tak akan ada theologi

sehingga masalah theologis juga tidak akan ada. Tetapi, dunia ini

menjadi suatu kenyataan pengalaman sehari-hari kita, yang tak dapat

dijelaskan ataupun diabaikan begitu saja. Sekali kita menerimanya

sebagai nyata, betapa pun derajat realitas yang kita nyatakan

tentangnya pertanyaan theologis tentang penciptaan dan sang

penciptanya akan senantiasa harus dihadapi dan dijawab dengan jujur.

Inilah yang telah diusahakan oleh berbagai kitab suci Hindu selama

ini.

Tiga macam kecenderungan atau karakteristik tampaknya

tumbuh pada setiap obyek ciptaan. Tiga devata trimurti berhubungan

dengan tiga guna dalam permainan kosmis penciptaan, pemeliharaan

dan pemusnahan. Wisnu melambangkan sattvaguna, sebagai daya

keberadaan dan pemeliharaan. Śiwa melambangkan sifat tamas,

sebagai daya penyerapan. Brahma berdiri di antara keduanya ini dan

Page 86: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

74

melambangkan sifat rajas. Ia melambangkan kemampuan keberadaan

yang berasal dari pertemuan yang saling berlawanan tadi.23

Tuhan Yang Maha Esa adalah Brahman merupakan asal dari

segala yang ada, yang pernah ada dan yang akan ada, baik yang

bersifat nyata (sekala) maupun yang tidak nyata (niskala). Alam

semesta jagad raya ini adalah ciptaan Tuhan, sebagai wujud nyata akan

kemaha beradaan Tuhan. Alam semesta jagad raya ini sangat luas

bahkan tiada ujung akhir dan pangkalnya, namun ada didalam Tuhan.

Sejauh-jauh kita memandang, sejauh apapun kita menghayalkan

tentang luasnya alam semesta ini, masih tetap tak terbayangkan. Di

langit kita melihat bintang dengan gugusannya, diatas bintang masih

ada langit dengan gugusan bintang-bintangnya. Alam semesta yang

penuh rahasia dengan luas yang tiada batasnya ini mengandung rahasia

Ilahi yang tak terjangkau oleh alam pikir manusia, walau dibantu

dengan teknologi secanggih apapun. Demikian maha agung dan maha

luasnya alam semesta jagad raya ini sebagai wujud nyata adanya Sang

Pencipta Yang Maha Agung yang menciptakan segala yang ada di

alam semesta ini.

Tat atau Sat adalah nama lain untuk menyebutkan istilah

Brahman atau Sang Hyang Widhi dalam weda. Beliau adalah Tuhan

Yang Maha Agung, Maha Besar, dan beliau diwujudkan sebagai

sumber kekuasaan atau sumber energi. Alam semesta beserta dengan

23Svami Harshananda, Deva Devi Hindu, h. 16

Page 87: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

75

segala isinya bersumber pada beliau. Beliau meresap di dalam segala

bentuk yang ada dan beliau merupakan sumber kebahagiaan. Sang

Hyang Widhi Maha Tahu. Ia adalah Maha Suci. Kepada Nya lah

manusia melakukan persembahan dan segala puji-pujian. Segala

persembahan yang ditujukan kepada Nya beliau tetap menerima

dengan penuh kasih sayang. Sehingga setiap persembahan yang

ditujukan kepada nya dapat dilakukan dimana saja karena beliau selalu

berada di mana-mana. Sang Hyang Widhi adalah Tuhan setiap

manusia dan setiap manusia dapat datang ke dalam diri Nya dan dapat

menyentuh kesucian yang dimiliki Nya.

C. Pemahaman Umat Hindu Tentang Dogma Ketuhanan

Menurut keyakinan ketuhanan umat Hindu dalam ketuhanan

terdapat konsep Dewa yaitu sebagai perwujudan keesaan Sang Hyang

Widhi. Mereka itu bukan tuhan akan tetapi reprensentasi dari Tuhan.

Maksudnya, umat Hindu itu percaya akan Tuhan Yang Maha Esa yang

dimana ia itu tidak bisa digambarkan, dinamai, dikasih jenis kelamin dan

lain sebagainya akan tetapi manusia juga harus mengenalnya dengan dekat

akan tuhan tersebut maka diambilah beberapa kekuatan yang dimiliki oleh

Tuhan tersebut misal Sang Pencipta, Sang Pemelihara dan Sang Pelebur.24

Umat Hindu memahami konsep Tuhan dan Dewa dapat

dianalogikan seperti Matahari dan Sinarnya. Matahari hanya ada satu tapi

dia memberikan banyak sinar dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti

24Wawancara langsung dengan Bapak Komang Hartana selaku Pecalang di Banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Page 88: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

76

itulah Tuhan yang menciptakan banyak sinar (Para Dewa) yang memiliki

fungsi berbeda-beda atau yang mempunyai tugas berbeda-beda. Itulah

mengapa dikatakan para Dewa adalah manifestasi dari Tuhan dan

bukanlah Tuhan, dalam artian para Dewa tidak setingkat dengan

Tuhan. Dalam kitab-kitab Weda dijelaskan bahwa para Dewa tidak dapat

bergerak bebas tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa juga tidak dapat

menganugerahkan sesuatu tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa, sama

seperti makhluk hidup yang lainnya, bergantung kepada kehendak

Tuhan.25

Dalam agama Hindu pada umumnya, konsep yang dipakai adalah

monoteisme. Konsep tersebut dikenal sebagai filsafat Adwaita Wedanta

yang berarti "tak ada duanya". Selayaknya konsep ketuhanan dalam agama

monoteistik lainnya, Adwaita Wedanta menganggap bahwa Tuhan

merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta, dan dalam agama

Hindu, Tuhan dikenal dengan sebutan Brahman.

Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman merupakan sesuatu yang

tidak berawal namun juga tidak berakhir. Brahman merupakan pencipta

sekaligus pelebur alam semesta. Brahman berada di mana-mana dan

mengisi seluruh alam semesta. Brahman merupakan asal mula dari segala

sesuatu yang ada di dunia. Segala sesuatu yang ada di alam semesta

tunduk kepada Brahman tanpa kecuali. Dalam konsep tersebut, posisi para

dewa disetarakan dengan malaikat dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan

25Wawancara langsung dengan Bapak Made Seroja selaku ketua Pasraman, pada tanggal

20 November 2020

Page 89: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

77

tersendiri, melainkan dipuji atas jasa-jasanya sebagai perantara Tuhan

kepada umatnya. Filsafat Adwaita Wedanta menganggap tidak ada yang

setara dengan Brahman, Sang pencipta alam semesta.

Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman hanya ada satu, tidak ada

duanya, namun orang-orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai

nama sesuai dengan sifatnya yang maha kuasa. Nama-nama kebesaran

Tuhan kemudian diwujudkan ke dalam beragam bentuk Dewa-Dewi,

seperti misalnya: Wisnu, Brahma, Siwa, Laksmi, Parwati, Saraswati, dan

lain-lain. Dalam Agama Hindu Dharma 112 (khususnya di Bali), konsep

Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan suatu bentuk monoteisme asli

orang Bali.

Umat agama Hindu sering juga melakukan pemujaan kepada Sang

Hyang Widhi Wasa dengan sebuah wujud patung, karena Patung

merupakan lambang eksternal Tuhan untuk dipuja dan itu merupakan

bantuan pencarian dalam cara ibadah spiritualnya. Tidak mungkin bagi

semua orang untuk memusatkan pikirannya pada yang mutlak. Suatu

bentuk konkrit sangat diperlukan bagi kebanyakan orang untuk

melakukan konsentrasi. Sangat sulit bagi orang-orang biasa untuk melihat

Tuhan ada di mana-mana dan belajar merasakan kehadiran Nya. Pemujaan

patung merupakan cara pemujaan termudah bagi orang-orang modern.

Oleh karena itu, meditasi atau konsentrasi tidak mungkin dilakukan tanpa

bantuan simbol itu.

Page 90: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

78

Dalam teologi agama Hindu juga dikenal banyak aliran, seperti

halnya dalam agama-agama lain, termasuk agama Islam. Dari mazhab

sangat konservatif sampai kepada mazhab yang sangat rasional, bahkan

ada mazhab yang dalam Islam sudah disebut kafir, tetapi masih

diakomodasi sebagai bagian dari kepercayaan agama Hindu. Misalnya

mazhab atau aliran Samkhya dan Mimamsa yang menyatakan keberadaan

Tuhan (Iswara) tidak dapat dibuktikan, sehingga keberadaan-Nya tidak

bisa diakui. Dalam doktrin Samkhya ditegaskan Tuhan yang abadi tidak

mungkin jadi sumber bagi alam dan dunia yang selalu berubah. 26

Tuhan merupakan prima causa yang adanya bersifat mutlak karena

harus ada sebagai asal atau sumber atas semua yang ada. Tanpa ada Tuhan

tidak ada ciptaan ini. Kita ini juga mencakup pengertian materi dan non

materi. Kata Jānmādhi juga diartikan asal sebagai sumber yang

memelihara dan memralaya (melebur kembali) pada saatnya. Karena itu

kata itu berarti penciptaan. Kata melebur juga diartikan sama dengan

penciptaan karena melebur berarti menciptakan yang baru. Kata Yatah

berarti dari mana.

JANMADHYASYA YATAH

Tuhan ialah dari mana mula ( asal ) semua ini.27

26Wawancara langsung dengan Bapak Gede Supindra selaku kreatif design Pura

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

27Svami Viresvarananda, Brahma sūtra 1.1.2 (Surabaya : Pāramita 2009), h. 71

Page 91: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

79

Semacam definisi yang kita jumpai adalah adagium yang kita

jumpai di dalam kitab Suci mengemukakan bahwa sifat sebenarnya dari

pada Tuhan adalah ”SATYA” pengetahuan, Tidak Terbatas.28

Sistem ketuhanan Hindu mendekati paham materialisme karena

disandarkan pada peristiwa dan kejadian alam, sehingga hampir segala

gejala dan gerak alamiah merupakan manifestasi dari lambang kekuatan.

Tidaklah mengherankan apabila kepercayaan terhadap kekuatan yang

majemuk itu, menggiring Ketuhanan Hindu ke arah Tuhan yang Esa

walaupun memuja banyak dewa. Di antara sekian banyak dewa yang

dipuji sebagai sumber segala kekuatan, hakikatnya terkoordinasi dalam

Ketuhanan Trimurti.

Dalam keyakinan penganut agama Hindu, manusia tidak mungkin

melukis sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa, karena Ia merupakan

perwujudan sepi, suci murni, kekal abadi, dan tanpa aktivitas. Apapun

yang terlintas di dalam pikiran tentang Tuhan pasti itu bukan Tuhan.

Untuk memahami Keesaan Tuhan dalam agama Hindu, tak ada jalan lain

kecuali terus mendalami ajaran agama dan memohon penjelasan para guru

yang ahli di bidangnya yang mampu merealisasikan ajaran ketuhanan

dalam kehidupan pribadinya. Mereka disarankan untuk mendalami

sejumlah buku-buku agama Hindu, seperti kitab Veda, dengan bagian-

bagiannya seperti kitab Vedanta (Upanisad), yang keduanya menjadi

28G.Pudja, Pengantar Agama Hindu II Sraddha, (Jakarta :Pen Mayasari 1984), h.18

Page 92: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

80

sumber paling otoritatif dalam mendalami kedalaman ajaran agama

Hindu.29

D. Makna Fungsional Ketuhanan Menurut Umat Hindu

Dari data yang sudah dikumpulkan, maka penulis sampaikan

mengenai makna fungsional ketuhanan menurut umat Hindu secara garis

besar, yaitu :

1. Makna Fungsional Dalam Kehidupan Pribadi

Secara individu, manusia sesungguhnya tidak hanya sekedar

dilahirkan begitu saja seperti kura-kura atau buaya, dan kemudian

harus mempertaruhkan hidupnya hanya berdasarkan instingnya saja.

Tetapi manusia lahir dan berkembang dengan dinamis. Seiring dengan

pengalaman hidupnya berkembang pula sikap mental dan penyesuaian

dirinya, baik pedoman atau tuntuntunan memaknai hidup di dunia ini.

Dalam pribadi manusia itu sendiri merupakan proses dari sifat yang

buruk ke sifat baik dengan agama yang dianutnya, sehingga Tuhan

dapat bermakna sebagai tempat Umat Hindu untuk menghubungkan

diri dan atau memuliakan serta memuja kebesaran Ida Sanghyang

Whidi. 30

Tiap agama tentunya membawa pengaruh yang amat besar pada

kehidupan manusia. Keterikatan manusia dan mulainya manusia

memilih agama adalah karena manusia mempunyai keinginan yang

29 Wawancara langsung dengan Bapak Putu Caniyasa selaku anggota pasraman banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019 30 Wawancara langsung dengan Bapak Gede Sidarta selaku ketua banjar Mertasari, pada

tanggal 20 November 2019

Page 93: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

81

menyebabkan mereka mampu menentukan sikap hidupnya. Di dalam

menentukan sikap hidup itu, manusia menetukan apa yang menjadi

pilihan hidupnya. Penentuan tersebut didasarkan pada nilai-nilai

keesaan Tuhan tentang apa yang menjadi tujuan hidup mereka.

Pertimbangan tata nilai yang ikut menentukan sikapnya terutama

dilihat dari segi baik atau buruk, bermanfaat atau tidak, benar atau

salah, patut atau tidak, etis atau tidak, berguna atau tidak, dan

sebagainya. Semua ini menjadi salah satu fungsi Tuhan untuk

membatasi prilaku manusia tersebut.31

Kita sudah seyogyanya bahwa kita ini harus percaya dengan

Tuhan, karena tanpa Tuhan kita tidak ada, karna itu sejatinya

keyanikan terhadap Tuhan itu sendiri adalah keyakinan dalam diri

sendiri. Oleh sebab itu ajaran suci yang diturunkan oleh Sang Hyang

Widhi, Tuhan Yang Maha Esa merupakan pegangan hidup dalam

kehidupan umat manusia sebagai alat ukur untuk menentukan baik dan

buruk. Seseorang yang memiliki keyakinan terhadap keesaan

Tuhannya dan pegangan yang kuat terhadap ajarannya, tidak akan

khawatir dalam meniti kehidupan. Karena mereka akan yakin Tuhan

akan membimbing manusia bagaimana seharusnya hidup, bagaimana

meniti hidup, apa tujuan hidup kita, bagaimana merealisasikannya dan

31Wawancara langsung dengan Bapak Gede Supindra selaku kreatif design banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Page 94: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

82

berbagai bimbingan yang mengarahkan umat manusia menuju

kesempurnaan hidup.32

2. Makna Fungsional Dalam Kehidupan Keluarga

Secara umum fungsi Tuhan dalam kehidupan keluarga adalah

menciptakan keluarga yang harmonis, dapat saling menghargai

pendapat yang berbeda, dapat sebagai alat ukur rasa syukur dalam

rezeki keluarga, dapat menjadi pedoman utama memecahkan masalah

dalam keluarga.33

Dalam ajaran Weda, yaitu "Moksartham Jagathitaya Ca Iti

Dharma", artinya bahwa agama atau dharma itu bertujuan membina

kehidupan yang sejahtera dan bahagia, atau bahagia secara lahir dan

bathin. Dalam hubungan ini, ajaran agama tidak cukup hanya diketahui

dan dipahami saja, akan tetapi harus diamalkan oleh setiap anggota

keluarga, sehingga kehidupan dalam keluarga benar-benar dapat

mencerminkan suatu kehidupan yang penuh dengan ketentraman,

keamanan dan kedamaian, yang dijiwai oleh ajaran dan tuntunan

agama.

Tuhan juga akan menciptakan rasa yang aman di dalam keluarga.

Rasa aman itu akan timbul dengan sendirinya jika kita selalu

mengingat Tuhan. Apabila sudah merasa nyaman dan tenang, maka

kebahagiaan akan keharmonisan suatu keluarga akan tercapai. Intinya

32Wawancara langsung dengan Bapak Komang Hartana selaku Pecalang banjar Mertasari,

pada tanggal 20 November 2019 33Wawancara langsung dengan Bapak Komang Hartana selaku pecalang di banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Page 95: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

83

seberapa besar masalahnya, semua akan kembali kepada Tuhan Sang

Hyang Widhi, dapat membangun keluarga atas dasar cinta dan kasih

sayang, menumbuhkan Rasa empati antar keluarga.34

3. Makna Fungsional Dalam Kehidupan Sosial

Menurut Emile Durkheim sebagai sosiolog besar telah memberikan

gambaran tentang fungsi agama dalam masyarakat. Dia berkesimpulan

bahwa sarana-sarana keaga- maan adalah lambang-lambang

masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan

berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap anggotanya,

dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa

solidaritas dan kewajiban sosial.35

Dalam meyakini adanya Tuhan, agama juga dapat membimbing

umat beragama agar semakin meningkat keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Sang Hyang Widhi dalam suasana rukun, baik intern

maupun antar umat beragama. Dalam hal ini kesadaran umat

beragama akan didorong untuk lebih menghayati esensi ajaran setiap

agama, yakni: pertama, agama tidak diturunkan untuk menganjurkan

kekerasan bagi pemeluk agama lainnya. kedua, esensi setiap agama

diturunkan kedunia adalah untuk memberi manfaat dan kebaikan

sebesar-besarnya bagi kehidupan sosial bersama umat manusia.36

34Wawancara langsung dengan Bapak Gede Supindra selaku kreatif design banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019 35JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014 (diakses

pada tanggal 09 Januari 2020) 36Wawancara langsung dengan Bapak Ibu Henny di pasraman banjar Mertasari, pada

tanggal 20 November 2019

Page 96: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

84

Secara sosial manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih

tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial

dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan

rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang aktifitas yang berjalan

pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar

prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi

menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.

Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang

agar tidak hanya berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik

antara lain tentang ketidakadilan ditengah masyarakat, tentang prilaku

menyimpang atau tentang kezoliman yang berkembang pada sistem

kehidupan dimasyarakat. masyarakat yang memiliki agama (walaupun

berbeda beda) maka akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas

untuk menolak semua peristiwa yang berbau ketidakadilan tersebut.37

Jadi Setiap umat atau kelompok yang benar- benar hidup sesuai

dengan ajaran keyakinan Tuhannya masing-masing, maka dengan

sendirinya akan terwujud kerukunan, persaudaraan, kedamaian dan

kenyamanan dalam kehidupan bermayarakat. Karena agama telah

mengajarkan kebenaran dan kebaikan dan menjauhkan dari segala

keburukan, pertikaian, diskriminasi dan lain sebagainya. Karena

keyakinan bahwa Tuhan akan mengasihi setiap manusia dan seluruh

umat manusia tanpa diskriminasi, maka dia pun wajib dan tak punya

37Wawancara langsung dengan Bapak Putu Caniyasa selaku pasraman banjar Mertasari,

pada tanggal 20 November 2019

Page 97: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

85

pilihan lain, selain mengasihi sesamanya tanpa adanya dis- kriminasi,

baik berdasarkan agama, budaya, etnik, profesi, atau kepentingan

tertentu yang berbeda. Seseorang yang tulus dalam beragama, akan

menghormati, menghargai dan bahkan mengasihi dan merahmati

sesamanya.38

4. Makna Fungsional Dalam Dunia Pendidikan

Fungsi Tuhan dalam dunia pendidikan agama Hindu memiliki

fungsi sebagai motivator dan dinamisator yang dapat mendorong

kreativitas umat yang lain untuk berbuat baik dan benar dalam

mencapai tujuan hidup, sebagaimana dirumuskan di dalam kita Veda

yaitu “moksartham jagadhitaya ca iti dharma”, yang artinya bahwa

dengan memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Hindu,

maka tujuan hidup yaitu sejahtera lahir dan batin, dunia dan akhirat

akan tercapai. Karena dengan demikian maka esensi dan urgensi peran

pendidikan agama Hindu di dunia pendidikan dapat dikatakan bahwa

betapa besar fungsi agama Hindu ini dalam membangun karakter anak

bangsa, terutama dari segi etika, moral dan spiritualnya, yang

dikembangkan dalam sikap hidup kesehariannya, sehingga tujuan

hidupnya tercapai. Pembelajaran pendidikan dalam agama Hindu juga

perlu didorong untuk selalu meningkatkan pemahaman, penghayatan,

dan pengamalan ajaran agamanya, sehingga mereka mampu

38Wawancara langsung dengan Bapak Gede Sidarta selaku ketua banjar Mertasari, pada

tanggal 20 November 2019

Page 98: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

86

mewujudkan tujuan hidupnya, yaitu hidup sejahtera, rukun, damai dan

bahagia.39

Dalam agama Hindu, jika umat percaya akan adanya Tuhan dalam

proses belajar pasti ia akan terbentuk karakter sebagai umat yang

berperadaban, menuju sumber daya manusia yang memiliki

kepribadian berkualitas dan berdaya saing yang unggul. Pembentukan

karakter ke arah itu menuju ke arah kepribadian yang kerja keras,

berani memikul resiko, berdisiplin, berhati lembut, berinisiatif,

berpikir matang, berwawasan jauh ke depan. Tuhan juga dapat

berfungsi sebagai sarana untuk berdoa memohon agar semua yang

dipelajari baik ilmu yang di dapat dari sekolah atau banjar dapat

bermanfaat dengan baik, selain itu adanya Tuhan juga dapat membantu

melatih konsentrasi dalam proses belajar mengajar.40

Pendidikan menurut ajaran suci Weda tidak hanya mengajarkan

anak gemar membaca buku-buku pengetahuan, tetapi mendorong

secara simultan anak-anak belajar tentang pandangan hidup spiritual,

bersamaan dengan ajaran yang tercakup dalam kitab-kitab suci Weda

dan susastra Hindu.41

39PENDIDIKAN AGAMA HINDU untuk Perguruan Tinggi, Cetakan ke-1: 2016, diakses pada

tanggal 16 Desember 2019 40Wawancara langsung dengan Bapak Made Seroja selaku ketua pasraman banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019 41Wawancara langsung dengan Bapak Gede Supindra di banjar Mertasari, pada tanggal

20 November 2019

Page 99: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

87

BAB IV

ANALISA PERBANDINGAN

A. Ajaran Ketuhanan

Sebagaimana penulis mengkaji dengan teliti, dalam sumber yang

berkaitan dengan agama tersebut seperti wawancara, kitab, dan buku-buku

yang berkaitan, terdapat perbedaan dan persamaan tentang ajaran ketuhanan

antar penganut agama Khatolik dan agama Hindu, yaitu :

1. Analisa Perbedaan

a. Dalam kepercayaan Trimurti bagi Agama Hindu, Wisnu dikenali

sebagai tuhan yang baik, dan Siwa adalah tuhan perusak. Kemudian

kedua sekte yang menyembah Tuhan yang berbeda ini mencoba

mengidentifikasikan tuhan masing-masing dengan Tuhan yang

absolut1, yang disebut Brahma. Dan kemudian berkembang menjadi

Brahma sebagai sang pencipta, Wisnu sang pemelihara, dan Siwa

sang perusak. Sedangkan dalam konsep Trinitas dalam Katolik,

dimana Allah Bapa adalah pencipta, Allah Putera adalah penebus,

dan penyatuan Allah Bapa dan Allah Putera adalah pengudusan.

Perbedaan ini dilihat, bahwa ketiga pribadi dari Trinitas, namun

penciptaan, penebusan dan pengudusan dilakukan bersama-sama

oleh ketiga pribadi Trinitas. Lebih lanjut di dalam Trinitas tidak ada

elemen Shiwa atau perusak, namun sebaliknya pengudusan, yaitu

Roh Kudus.

1Absolut bermaksud tidak terbatas, mutlak. Sumber : https://kbbi.web.id/absolut, di akses

pada tanggal 14 Januari 2020

Page 100: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

88

b. Trimurti merupakan dari buatan manusia, yang mendukung teori

siklus penciptaan, Dia menyerap segenap tatanan dunia kedalam

Diri Nya. Kitab suci Hindu demikian lancar dalam melukiskan sifat-

sifat Tuhan. Bagi istilah Tuhan yang lain dan nama apapun yang

diberikan menurut agama lain atau daerah tertentu adalah simbol

atau lambang untuk menamai bentuk pikiran karena abstraknya.

Ekspresi yang muncul adalah berdasarkan dari perasaan cinta.

Sedangkan Trinitas atau satu Allah dalam tiga pribadi adalah

merupakan wahyu Allah, yang gambarannya dapat dilihat di dalam

Perjanjian Lama, dan mencapai puncaknya dengan Inkarnasi,

dimana pribadi ke dua (Allah Putera) masuk ke dalam sejarah

manusia, yaitu Yesus Kristus.

c. Umat Hindu, meyakini Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam

semesta atas cinta kasih-Nya yang disebut Yajna. Nama ini erat

sekali hubungannya dengan fungsi atau tugas. Demikian pula Tuhan

atau Sang Hyang Widhi Wasa. Beliau disebut Brahma pada waktu

menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Beliau juga disebut

Wisnu pada waktu memelihara semua ciptaannya dengan penuh

cinta kasih. Beliau disebut Siwa pada waktu mengembalikan

ciptaannya ke asalnya. Begitulah Tuhan, bila diumpamakan

bagaikan matahari. Sinar-sinarnya adalah dewa. Sedangkan Katolik

meyakini trinitas, kahidupan abadi (dari manusia), penyucian dosa,

kebangkitan kembali jasad, pemujaan kepada orang-orang suci, dan

pengankatan dara maria sebagai ibu Tuhan (Allah). Namun aspek-

Page 101: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

89

aspek ajaran Katolik yang paling pokok terletak pada doktrinya

tentang gereja sebagai penguasa yang tidak mungkin berbuat salah

dan tetntang system sakramennya yang merupakan sarana untuk

menyampaikan rahmat Tuhan kepada manusia.

d. Dalam ajaran Katolik, untuk oknum ketiga, yaitu Roh Kudus (the

holy spirit). Mereka meyakini itu adalah jelmaan dari Bunda Maria,

ibu dari Yesus Kristus. Sedangkan dalam agama Hindu tidak ada

ajaran yang menggambarkan oknum ketiga sebagai Bunda (Ibu)

Sang Hyang Widhi.

e. Di dalam Khatolik, di pahami trinitasnya dengan pemahaman secara

biologis, dimana Allah Bapak , Putra dan Roh Kudus, di gambarkan

sebagai perwujudan yang ada dalam diri seorang manusia yaitu

Yesus. Sedangkan dalam agama Hindu mereka hanya memahami

Tri Murti sebagai konsep yaitu Brahman, Siwa, dan Hindu

merupakan perwujudan dari seorang manusia.

f. Dalam agama Hindu dikenal istilah Trimurti yang berarti 3 dewa

tertinggi agama Hindu yang memegang kendali terhadap kehidupan

semesta, sedangkan dalam agama Budha, konsep ke-dewa-an lebih

dipinggirkan. Sedangkan penganut agama Katolik mengakui Yesus

adalah jelmaan dari 3 pribadi Tuhan yang dapat membimbing

mereka pada kesempurnaan. Dalam agama Hindu, dikenal pula

Sistem Kasta bagi para pemeluknya. Sedangkan dalam agama

Katolik sistem ekskulivitas masyarakat pemeluknya tidak berlaku.

Page 102: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

90

Ajaran agama Katolik menganggap jika semua manusia

berkedudukan dan memiliki hak kewajiban yang sama.

2. Analisa Persamaan

a. Agama Hindu dengan penyembahan patung anak sapinya, Kristen

dengan penyembahan manusianya (Yessus). Dan kedua agama ini

sama sama lahir atas peran kaum Yahudi.

b. Bagi Agama Hindu, walaupun kelihatan Tuhan Politeisme Nya

jelas, tetapi masih merupakan dan bergantung pada Tuhan yang

Maha Esa. Ada tiga aspek Trimurti yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa

yang digambarkan mempunyai peran masing-masing dari

manifestasi tersebut, namun dari segi metafisika menunjukkan

bahwa Brahman (pencipta) sebagai yang mutlak dan merupakan

Tuhan yang tertinggi dan Maha Esa. Sedangkan agama Khatolik

mengakui bahwa Allah itu esa, namun ditambahkan bahwa keesaan

Tuhan itu mempunyai tiga oknum, yang Disebut juga dengan

pengata diri, cara berada dan pribadi. Ketiga oknum itu disebut

Trinitas yaitu tiga dalam satu, Allah Bapa, Allah Anak dan Roh

kudus. Allah Bapa adalah Tuhan, Anak Allah adalah Tuhan dan Roh

Kudus adalah juga Tuhan namun ketiga Nya adalah hakikat dan satu

zat. Dari sudut persamaan bahwa agama Hindu dan Katolik

mempunyai ajaran berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa

(monoteisme) murni, walaupun kedua agama ini mengambarkan

tentang ”Tri” yaitu tiga, namun hakikatnya ia adalah satu. Satu

dalam tiga dan tiga dalam satu.

Page 103: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

91

c. Dalam Agama Hindu, dari sekian banyak dewa yang dipuji sebagai

sumber segala kekuatan, hakikatnya terkoordinasi dalam Ketuhanan

Trimurti sebagaimana mengikut Tuhan Brahmana yang berfungsi

sebagai pencipta alam, yang telah mewujudkan alam ini dengan

segala isinya.Wisnu adalah sebagai pemeliharaan alam dengan

kekuasaan mendamaikan, mententeramkan manusia, memelihara

ketertiban serta mewujudkan kedamaian. Tuhan Siwa adalah

sebagai dewa perusak atau pelebur alam berhubungan dengan

kejahatan manusia tetapi akhirnya ia akan bersatu kembali dengan

alam. Sedangkan Trinitas dalam Khatolik sebagai dogma yaitu

Allah Bapa dalam fungsinya sebagai Tuhan pencipta dan

pemelihara, Putra dalam fungsinya sebagai Tuhan yang menjadi

manusia Yesus Kristus, Roh Kudus dalam fungsinya sebagai Tuhan

penghubung antara Bapa dengan Putra, berada dalam diri manusia.

B. Pemahaman Ketuhanan

Sebagaimana penulis mengkaji dengan teliti, dalam sumber yang

berkaitan dengan agama tersebut seperti wawancara, kitab, dan buku-buku

yang berkaitan, terdapat perbedaan dan persamaan tentang pemahaman

ketuhanan antar penganut agama Khatolik dan agama Hindu, yaitu :

1. Analisa Perbedaan

a. Dalam pemahaman penganut agama Hindu, sebenarnya lebih mirip

dengan ajaran Pantheism, dimana umat Hindu mempercayai bahwa

semua ciptaan adalah mempunyai percikan Ilahi. Kita juga melihat

bahwa ada begitu banyak dewa-dewi lain yang disembah selain

Page 104: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

92

Trimurti di dalam Hindu. Sedangkan menurut penganut Khatolik,

tidak menganggap manusia sebagai percikan Ilahi, namun

berpartisipasi dalam Allah. Dan tidak ada dewa-dewi yang

disembah, kecuali Allah Trinitas. Dan dari prinsip dasar ini

sebenarnya telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara

pemahaman umat Hindu dan Khatolik.

b. Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman merupakan sesuatu yang

tidak berawal namun juga tidak berakhir. Brahman merupakan

pencipta sekaligus pelebur alam semesta. Brahman berada di mana-

mana dan mengisi seluruh alam semesta. Brahman merupakan asal

mula dari segala sesuatu yang ada di dunia. Segala sesuatu yang ada

di alam semesta tunduk kepada Brahman tanpa kecuali. Dalam

konsep tersebut, posisi para dewa disetarakan dengan malaikat dan

enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri, melainkan dipuji atas

jasa-jasanya sebagai perantara Tuhan kepada umatnya. Sedangkan

dalam keyakinan umat Khatolik, Yesus merupakan Anak yang

tunggal Ia adalah Allah, ia sudah ada sejak dahulu kala dan akan

tetap ada sampai selama-lamanya. Pekerjaan-Nya ialah pekerjaan

ilahi, wajib berbakti kepadanya bagi kaum-Nya karena Ia adalah

Allah.

c. Menurut keyakinan ketuhanan umat Hindu dalam ketuhanan

terdapat konsep Dewa yaitu sebagai perwujudan keesaan Sang

Hyang Widhi. Mereka itu bukan tuhan akan tetapi reprensentasi dari

Tuhan. Maksudnya, umat Hindu itu percaya akan Tuhan Yang Maha

Page 105: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

93

Esa yang dimana ia itu tidak bisa digambarkan, dinamai, dikasih

jenis kelamin. Sedangkan dalam pemahaman jemaat Katolik Tuhan

Yang Maha Esa yang dimana Ia itu bisa digambarkan, dinamai,

dikasih jenis kelamin yaitu Tuhan Yesus.

2. Analisa Persamaan

a. Kedua agama ini juga punya kesamaan lain, juru selamat. jika umat

Hindu percaya akan juru selamat bernama Krisna yg merupakan

penjelmaan dewa wisnu, begitu pula umat kristen yang percaya pada

yesus yg merupakan penjelmaan allah bapa sbg juru selamat.

b. Dalam kepercayaan Hindu mereka menyembah banyak Dewa.

Mereka percaya bahwa Krishna dilahirkan sulung sebagai dewa

Wisnu yang tidak berpangkal permulaan dan tidak berujung

kesudahan, telah rindu untuk membebaskan bumi dari beban yang

dipikulnya. Dia datang dan menampilkan dirinya sebagai korban

penyembelihan penebus manusia. Digambarkan olehnya, disalib

dengan dilobangi kedua tangan dan kakinya. Mereka menyifatkan

Krishna sebagai seorang pahlawan yang tenang, yang penuh

perasaan ketuhanan karena ia menampilkan dirinya sebagai korban

penyembelihan. Sedangkan dalam agama Khatolik, Tuhan itu

jelaslah bahwa asas dan pendahuluannya yang lazim, yaitu bahwa

Roh kudus adalah roh Tuhan, Roh Kudus itu diciptakan oleh Allah

dan diambil untuk dijadikan rasul antara Dia dengan siapa yang

dikehendaki Nya di antara mahluk Nya untuk menyampaikan wahyu

dari satu keadaan alam. Dia (Roh) dengan Bapak dan Anak

Page 106: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

94

disembah dan dimuliakan. Ditegaskan bahwa Bapak, Anak, dan Roh

kudus adalah tiga oknum, tiga muka dan tiga tujuan, tunggal dalam

tiga, tiga dalam tunggal, wujudnya satu dalam tiga oknum, Tuhan

Yang Esa, jauharnya satu, dan tabiat Nya satu. Demikian pula fikiran

penyaliban untuk menebus dosa tidaklah dari agama Kristen. Soal

itu muncul dalam agama Kristen sebagai pengaruh dari

kepercayaan-kepercayaan lain.

C. Makna Fungsional Tuhan Dalam Kehidupan

Sebagaimana penulis mengkaji dengan teliti, dalam sumber yang

berkaitan dengan agama tersebut seperti wawancara, terdapat perbedaan dan

persamaan makna fungsional ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari

menurut penganut agama Khatolik dan agama Hindu, yaitu :

1. Perbedaan

a. Dalam agama Hindu secara individu, manusia sesungguhnya tidak

hanya sekedar dilahirkan begitu saja seperti kura-kura atau buaya,

dan kemudian harus mempertaruhkan hidupnya hanya berdasarkan

instingnya saja. Tetapi manusia lahir dan berkembang dengan

dinamis. Seiring dengan pengalaman hidupnya berkembang pula

sikap mental dan penyesuaian dirinya, baik pedoman atau

tuntuntunan memaknai hidup di dunia ini. Sedangkan jemaat

Katolik, kehidupan dikaitkan dengan Tuhan. Artinya bahwa

Tuhanlah yang memanggil manusia agar manusia hidup sesuai

kehendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius maupun awam

senantiasa menuntun seseorang untuk hidup secara

Page 107: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

95

bertanggungjawab. Dengan kata lain, bertujuan untuk membangun

kehidupan beriman kristiani. Artinya, membangun kesetiaan pada

Injil Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal terwujudnya

Kerajaan Allah dalam hidup manusia.

2. Persamaan

a. Dalam fungsi social umat Hindu dengan meyakini adanya Tuhan,

dapat membimbing umat beragama agar semakin meningkat

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Sang Hyang Widhi dalam

suasana rukun, baik intern maupun antar umat beragama. Dalam hal

ini kesadaran umat beragama akan didorong untuk lebih menghayati

esensi ajaran setiap agama, yakni: pertama, agama tidak diturunkan

untuk menganjurkan kekerasan bagi pemeluk agama lainnya.

kedua, esensi setiap agama diturunkan kedunia adalah untuk

memberi manfaat dan kebaikan sebesar-besarnya bagi kehidupan

sosial bersama umat manusia. Sedangkan umat Hindu dalam

kehidupan bermasyarakat Tuhan mempunyai peranan sosial sebagai

faktor integratif bagi masyarakat, yang berarti factor peran agama

dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-

anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban

sosial yang membantu mempersatukan masyarakat. Hal ini

dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban

sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan

sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.

Page 108: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

96

b. Dalam fungsi dunia Pendidikan dalam agama Hindu, jika umat

percaya akan adanya Tuhan dalam proses belajar pasti ia akan

terbentuk karakter sebagai umat yang berperadaban, menuju sumber

daya manusia yang memiliki kepribadian berkualitas dan berdaya

saing yang unggul. Pembentukan karakter ke arah itu menuju ke arah

kepribadian yang kerja keras, berani memikul resiko, berdisiplin,

berhati lembut, berinisiatif, berpikir matang, berwawasan jauh ke

depan. Tuhan juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk berdoa

memohon agar semua yang dipelajari baik ilmu yang di dapat dari

sekolah atau banjar dapat bermanfaat dengan baik, selain itu adanya

Tuhan juga dapat membantu melatih konsentrasi dalam proses

belajar mengajar. Sedangkan agama Katolik yang memiliki

persamaan bahwa Makna yang dimaksudkan dalam jemaat gereja

adalah untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak

mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup

etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan

agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan,

pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam

kehidupan individual ataupun kolektif masyarakat. Peningkatan

potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan untuk optimalisasi

berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Page 109: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

97

BAB V

KESIMPULAN

1. Ajaran Dogma Ketuhanan

Dalam keyakinan umat Khatolik, Yesus merupakan Anak yang

tunggal Ia adalah Allah, ia sudah ada sejak dahulu kala dan akan tetap

ada sampai selama-lamanya. Pekerjaan-Nya ialah pekerjaan ilahi, wajib

berbakti kepadanya bagi kaum-Nya karena Ia adalah Allah.

Istilah Trinitas dalam Khatolik (Tritunggal) dipakai dalam

konsep ketuhanan dalam Kristen, bahwasanya Tuhan Bapa adalah

Tuhan yang mutlak dan Maha Esa walaupun ketiga-tiga oknum itu

dibedakan dengan mengikut fungsi dan peran masing-masing dalam

kitab suci. Tuhan Kristen yang Maha Esa menjadi ketuhanan Tritunggal,

kedudukan Yesus sebagai rasul untuk bani Israel dirubah menjadi Tuhan

Yesus yang datang ke Dunia untuk menebus dosa manusia dengan

penyaliban karena dosa waris yang telah dilakukan Adam dan Hawa di

dalam surga. Dengan ini, gerakan yang dibawa oleh Martin Lutherin

mendapat simpatisan yang luar biasa, yang pada akhirnya semakin

berkembang dan pengikut yang banyak.

Secara umum dalam pemikiran Hindu bahwa konsep Tuhan,

dapat dipahami sebagai Tuhan yang Transenden dan Tuhan yang

Imanen, yang secara jelas kita temukan dalam pemikiran Advaita dari

Sankara. Sankara mengatakan bahwa ada dua Brahman, yaitu Nirguna

Brahman (Tuhan yang Transenden) dan Saguna Brahman (Tuhan yang

Page 110: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

98

Imanen). Menurut Sankara Tuhan yang Transenden adalah Tuhan yang

tanpa sifat, sehingga Tuhan terbebas dari perbedaan-perbedaan,

sehingga tidak dapat dibedakan oleh manusia yang pada dasarnya

memiliki pemikiran yang terbatas. Trimurti sendiri merupakan tiga

perwujudan dari Tuhan Brahma, Wisnu, dan Siwa. Selain itu juga, ada

yang memberi arti Trimurti adalah tiga wujud Tuhan Sang Hyang

Widhi.

Upanisad menyatakan bahwa Brahman itu Neti-Neti, artinya

bukan ini dan bukan itu (Madrasuta, 2002:78). Tidak seorangpun

manusia mampu memikirkan dan mengenalinya. Namun Brahman yang

Saguna, yang Imanen adalah Tuhan dengan segala atributnya yang dapat

didekati dan dikenal oleh manusia. Oleh karena kemampuan manusia

mengenalnya dengan tingkat serta kapasitas yang berbeda beda dan

atribut Tuhan yang tak terbatas maka Saguna Brahman (Tuhan) dikenal

dengan tingkat keragaman yang tinggi, oleh karena kemampuan

pengenalan manusia yang satu, berbeda dengan pengenalan manusia

yang lainnya. Dengan demikian sangat mudah kita yang awam akan

menarik kesimpulan bahwa seolah olah ada banyak Tuhan dalam Hindu,

atau Hindu adalah Agama yang Politeistis. Tentu saja pernyataan seperti

ini keliru, Tuhan yang Transenden (Nirguna Brahman) dan Imanen

(Saguna Brahman) adalah satu (Advaita), dalam Chandogya-Upanisad,

IV.2.1 disebutkan “Ekam Eva Adityam Brahman”, yang artinya Tuhan

hanya satu, tidak ada yang kedua. Namun Tuhan yang Imanen (Saguna),

Page 111: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

99

oleh orang-orang bijaksana menyebutNya dengan banyak nama, “Ekam

Sat Wipra Bahuda Wadanti” (Rg. Weda. 1.164.46.). Sekaligus dalam

hal ini terkandung konsep tentang Istadewata, yaitu pemahaman dan

penghayatan tentang Tuhan dan manifestasinya, yang memungkinkan

manusia untuk memiliki konsep tentang Tuhan yang berbeda-beda

sesuai dengan kemampuannya dan kebebasan pada setiap manusia

untuk untuk memuliakan Istadewatanya masing-masing dengan

perbedaan-perbedaan yang ada, tanpa harus dipertentangkan satu

dengan yang lainnya.

2. Pemahaman Ketuhanan

Dalam pemahaman penganut agama Hindu, sebenarnya lebih

mirip dengan ajaran Pantheism, dimana umat Hindu mempercayai

bahwa semua ciptaan adalah mempunyai percikan Ilahi. Kita juga

melihat bahwa ada begitu banyak dewa-dewi lain yang disembah selain

Trimurti di dalam Hindu. Dewa Brahman merupakan sesuatu yang tidak

berawal namun juga tidak berakhir. Brahman merupakan pencipta

sekaligus pelebur alam semesta. Brahman berada di mana-mana dan

mengisi seluruh alam semesta. Brahman merupakan asal mula dari

segala sesuatu yang ada di dunia. Segala sesuatu yang ada di alam

semesta tunduk kepada Brahman tanpa kecuali. Dalam konsep tersebut,

posisi para dewa disetarakan dengan malaikat dan enggan untuk dipuja

sebagai Tuhan tersendiri, melainkan dipuji atas jasa-jasanya sebagai

perantara Tuhan kepada umatnya.

Page 112: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

100

Umat Khatolik tidak menganggap manusia sebagai percikan

Ilahi, namun berpartisipasi dalam Allah. Dan tidak ada dewa-dewi yang

disembah, kecuali Allah Trinitas. Dan dari prinsip dasar ini sebenarnya

telah membuktikan bahwa tidak ada kemiripan antara Agama Hindu dan

Khatolik. Namun dalam keyakinan umat khatolik Yesus merupakan

Anak yang tunggal Ia adalah Allah, ia sudah ada sejak dahulu kala dan

akan tetap ada sampai selama-lamanya. Pekerjaan-Nya ialah pekerjaan

ilahi, wajib berbakti kepadanya bagi kaum-Nya karena Ia adalah Allah.

“tidak seorang pun yang pernah melihat Allah, tetapi anak tunggal

Allah, yang ada dipangkuan bapa, dialah yang menyatukannya”.

3. Makna Fungsional Tuhan Dalam Kehidupan

Namun dengan meyakini adanya Tuhan, umat Hindu dan Jemaat

Katolik merasakan bahwa Tuhan dapat membimbing umat beragama

agar semakin meningkat keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang

maha esa dalam suasana rukun, baik intern maupun antar umat

beragama. Dalam hal ini kesadaran umat beragama akan didorong

untuk lebih menghayati esensi ajaran setiap agama, yakni: pertama,

agama tidak diturunkan untuk menganjurkan kekerasan bagi pemeluk

agama lainnya. kedua, esensi setiap agama diturunkan kedunia adalah

untuk memberi manfaat dan kebaikan sebesar-besarnya bagi kehidupan

sosial bersama umat manusia.

Page 113: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

101

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU :

Abdul Manaf, Mudjahid. Sejarah Agama-Agama. Jakarta : Manajemen Pt. Raja

Grafindo Persada, 1996

A.Bakker Svd. Dalam Bukunya Ajaran Iman Katolik 2 Untuk Mahasiswa.

Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1988

Ali, Abdullah.H, Agama Dalam Ilmu Perbandingan, Bandung: Penerbit Nuansa

Aulia, 2007

Al-Manshur, Fauzan, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2012

Al-Kitab, Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru, Jakarta: Lembaga Al-Kitab

Indonesia, 1986

Al Kitab Perjanjian Baru, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2008

Bhagawad Gita, Surabaya: Penerbit Paramita, 2005

Buku data Monografi Kelurahan Rengas Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang

Selatan Provinsi Banten tahun 2016

Burhan, Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Grup, 2007

Connol, Peter, Aneka Pendekatan Studi Agama. Penerjemah Imam Khoiri,

Jogjakarta: LKiS, 2002

Dharma, I mede Surada Widya, Kamus Sansskerta Indonesia, Denpasar, 2007

Eugene Smith, Donald, Agama Dan Modernisasi Politik Suatu Kajian Analitis.

Jakarta : Penerbit Cv. Rajawali, 1985

Hadiwijono, Harun, Agama Hindu dan budha, Jakarta: BPK Gunung mulia, 1987

Imam Asyari, Sapari, Metodologi Penelitian Sosial Suatu Ptunjuk Ringkas,

Surabaya Usaha Nasional, 1981

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara, 1999

Page 114: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

102

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000

Keene, Michael, Alkitab Sejarah Proses Terbentuknya dan Pengaruhnya, Terj. Y.

Dwi Kuranto, Yogyakarta: Kanisius, Cet. V, 2010

Muchtar Ghazali, Adeng, Ilmu Perbandingan Agama: Pengantar Awal Metodologi

Studi Agama-Agama”, Bandung: Pustaka Setia, 2000

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet 13, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000

Pudja, gede, Theologi Hindu (Brahma Widya), Jakarta: Penerbit Yayasan Dharma

Sarathi, 1992

Pandit, Bansi, “Pemikiran Hindu”, Surabaya:Paramita, 2003

Rudia Adiputra, I Gede, Tattwa Darsana, Jakarta: Yayasan Dharma Sarathi, 1990

Shadily, Hassan, Ensiklopedi Umum, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1973

Suparta, Ardhana, Sejarah perkembangan AGAMA HINDU di Indonesia,

Surabaya: Paramita, 2002

Syalaby, Ahmad, Perbandingan Agama-Agama Kristen, Bandung, Penerbit Al

Ma’arif, 2000

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2010

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABET, 2005

Smith, Huston, Agama-agama Manusia, Terj. Saafroedin Bahar, Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, Cet. VIII, 2008

Pudja, gede, Theologi Hindu (Brahma Widya), Jakarta: Penerbit Yayasan Dharma

Sarathi, 1992

Tim Redaksi, Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Department Pendidikan

Agama, Jakarta 2008

Tarigan,Pr Jacobus. Religiositas Agama & Gereja Katolik. Jakarta: Pt. Gramedia

Wisiasarana Indonesia, 2007

Titib, I Made, Theologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu, Surabaya :

Paramitha, 2009

Page 115: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

103

Viresvarananda, svami, Brahma Sutra, Surabaya: penerbit Paramita, 2004

Wiana, Ketut, Bagaimana Umat Hindu Menghayati Tuhan, Jakarta: Penerbit

Pustaka Manikgeni, 1993

Zazuli, Mohammad, “Sejarah Agama Manusia”, Yogyakarta: Narasi, 2018

SUMBER JURNAL :

Hasbi Arijal, “Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-Agama Semit”,

jurnal KALIMAH Vol. 13, No. 1, Maret 2015

JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 23, No. 2, Edisi Desember 2014

SUMBER INTERNET :

Google web http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan. Diakses pada tanggal 5

September 2019.

http://kel-rempoa.blogspot.com/2014/11/profil-singkat-kelurahan-rempoa.html,

tentang Monografi Kelurahan Rempoa tahun 2013, diakses pada tanggal 13 januari

2020

PENDIDIKAN AGAMA HINDU untuk Perguruan Tinggi, Cetakan ke-1: 2016,

diakses pada tanggal 16 Desember 2019

SUMBER WAWANCARA :

Wawancara langsung dengan Bapak Gede Sidarta selaku ketua banjar Mertasari,

pada tanggal 20 November 2019

Wawancara langsung dengan Bapak Made Seroja selaku ketua pasraman banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Wawancara langsung dengan Bapak Gede Supindra di banjar Mertasari, pada

tanggal 20 November 2019

Page 116: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

104

Wawancara langsung dengan Bapak Komang Hartana selaku Pecalang di Banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Wawancara langsung dengan Bapak Putu Caniyasa selaku anggota pasraman banjar

Mertasari, pada tanggal 20 November 2019

Wawancara langsung dengan Ibu Henny di Mertasari, pada tanggal 20 November

2019

Wawancara pribadi dengan Bapak Warsad selaku Sekretaris RT 06 pada 20

November 2019

Wawancara langsung dengan bapak Reynaldo Antoni Haryanto selaku Romo di

Gereja Santo Nikodemus pada tanggal 20 November 2019

Wawancara langsung dengan bapak Vestra Iswari selaku Katekis di Gereja Santo

Nikodemus pada tanggal 7 Januari 2020

Wawancara langsung dengan bapak Heru selaku Katekis di Gereja Santo

Nikodemus pada tanggal 7 Januari 2020

Wawancara langsung dengan saudara Hieronimus Kia Suban selaku Katekis di

Gereja Santo Nikodemus pada tanggal 7 Januari 2020

Wawancara langsung dengan saudara Marcellinus Dibya di Gereja Santo

Nikodemus pada tanggal 7 Januari 2020

Wawancara langsung dengan saudara Kevin Chrisvalliando di Gereja Santo

Nikodemus pada tanggal 7 Januari 2020

Wawancara langsung dengan saudara Nadya Kirana di Gereja Santo Nikodemus

pada tanggal 7 Januari 2020

Page 117: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

105

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I

Surat Izin Penelitian Skripsi

Page 118: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

106

Lampiran II

Surat Pernyataan Wawancara Jemaat Khatolik

Page 119: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

107

Page 120: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

108

Page 121: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

109

Page 122: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

110

Page 123: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

111

Page 124: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

112

Page 125: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

113

Lampiran III

Surat Pernyataan Wawancara Umat Hindu

Page 126: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

114

Page 127: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

115

Page 128: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

116

Page 129: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

117

Page 130: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

118

Page 131: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

119

Page 132: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

120

Lampiran IV

Pedoman Wawancara

Pedoman Pertanyaan Untuk Wawancara Skripsi

Jemaat Katolik di Gereja Santo Nikodemus Rempoa

1. Apakah anda aktif di sebuah organisasi di gereja ataupun di lingkungan

masyarakat?

2. Bagaimana latar belakang sejarah dan perkembangan Gereja Santo

Nikodemus ini?

3. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama katholik?

4. Bagaimana pemahaman trinitas menurut bapak ?

5. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan pribadi bpk ?

6. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan keluarga bpk ?

7. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan sosial bpk ?

8. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan pendidikan bpk ?

Page 133: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

121

Pedoman Pertanyaan Untuk Wawancara Skripsi

Umat Hindu di Pura Mertasari Rengas

1. Apakah anda aktif di sebuah organisasi di gereja ataupun di lingkungan

masyarakat?

2. Bagaimana latar belakang sejarah dan perkembangan pura mertasari ?

3. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama Hindu?

4. Bagaimana pemahaman Trimurti menurut bapak ?

5. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan pribadi bpk ?

6. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan keluarga bpk ?

7. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan sosial bpk ?

8. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan pendidikan bpk ?

Page 134: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

122

Hasil Wawancara responden dengan Jemaat Khatolik di Gereja Santo

Nikodemus Ciputat :

a. Responden I

Nama : Reynaldo Antoni Haryanto

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Romo/pastur Umat Khatolik

1. Apakah anda aktif di sebuah organisasi di gereja ataupun di

lingkungan masyarakat?

Jawaban : iya saat ini saya aktif dalam sebuah organisasi di Gereja. Dalam

lingkumgan masyarakat pun saya sering sekali berjumpa dengan tokoh

masyarakat yang di sekitar gereja. Bahkan gereja pun sering kita gunakan

sebagai tempat bertemu para tokoh masyarakat yang ada di lingkungan

kompleks mabad ini.

2. Bagaimana latar belakang sejarah dan perkembangan Gereja Santo

Nikodemus ini?

Jawaban : Paroki Ciputat pada awalnya merupakan bagian dari rencana

pemekaran dari Paroki Cilandak, Santo Stefanus. Paroki Cilandak pada saat

itu meliputi Cilandak, Pondok Pinang, Cinere dan Ciputat. Karena daerah-

daerah tersebut merupakan area pemukiman baru di Jakarta Selatan dan

sekitarnya, maka umat Katolik berkembang pesat. Pada tahun 1987 umat

sudah mencapai 13.000 orang sehingga pelayanan terhadap umat dan daya

tampung gereja telah melampaui batas kemampuan. Sejak saat itu dimulai

wacana untuk memekarkan Paroki Cilandak. Gereja Santo Nikodemus

Page 135: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

123

berdiri di kompleks Markas Besar Angkatan Darat, Kompleks (MABAD),

Rempoa, Ciputat. Awalnya merupakan Kapel Santo Ignatius Loyola yang

diperuntukkan untuk umat Katolik yang berasal dari keluarga Angkatan

Darat dan wilayah sekitarnya.

3. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama katholik?

Jawaban : Gereja Katolik senantiasa memiliki kepercayaan bahwa Roh

Kudus adalah sungguh-sungguh Allah. Pandangan ini tentunya berangkat

juga dari keyakinan bahwa Roh Kudus adalah salah satu dari ketiga Pribadi

dalam Tritunggal Mahakudus. Dengan kata lain, Roh Kudus itu sendiri

memiliki kodrat yang sama dengan Bapa dan Putera. Roh Kudus itu sendiri

adalah Tuhan.

4. Bagaimana pemahaman trinitas menurut bapak ?

Jawaban : kami memahami trinitas dengan pemahaman dimana Allah Bapak

, Putra dan Roh Kudus, pada hakikatnya satu tapi mempunyai tiga penyata

diri, merupakan satu kesatuan wujud tunggal. Yesus Kristus pada dasarnya

adalah Allah Bapak yang menjelma dalam wujud manusia, untuk

membebaskan dosa umat manusia dan sebagai Tuhan. Melalui santapan suci

(sakramen ekaristi1) terjadilah inkarnasi ketuhanan, dimana roti dan anggur

sebagai wujud perjamuan dianggap sebagai manifestasi dari tubuh (daging

dan darah yesus. Sehingga dengan demikian, umat manuasia yang percaya

berarti telah bersatu dengan Tuhan.

Page 136: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

124

5. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan pribadi bpk ?

Jawaban : Memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka,

maupun di kala duka. Disinilah letak fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu

membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari

kejahatan atau kemungkaran.

6. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan keluarga bpk ?

Jawaban : Harus diakui bahwa tuhan Yesus memliki pengaruh konstruktif

bagi Keluarga Katolik sebagai paguyuban-paguyuban terkecil dalam

Gereja. Dengan mengikuti perintahnya, mengiternalisir dan

merealisasikannya dalam hidup berkeluarga, keluarga akan semakin kukuh

dan bersamaan dengan itu Gereja akan menjadi semakin tangguh. Keluarga

yang kukuh adalah keluarga yang berlaku dan bertindak sesuai dengan

pesan-pesan injil.

7. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan sosial bpk ?

Jawaban : Dalam kehidupan bermasyarakat Tuhan mempunyai peranan

sosial sebagai faktor integratif bagi masyarakat, yang berarti factor peran

agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-

anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial

yang membantu mempersatukan masyarakat. Hal ini dikarenakan nilai-nilai

yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh

kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya

konsensus dalam masyarakat.

Page 137: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

125

8. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan pendidikan bpk ?

Jawaban : Dalam pendidikan Agama Katolik diarahkan untuk memperteguh

iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran

Gereja Katolik, dengan tetap memerhatikan penghormatan terhadap agama

lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama untuk mewujudkan

persatuan nasional. Selain itu fungsi lain yakni memilik Pengetahuan dan

pemahaman akan ajaran Agama Katolik yang semakin meningkat sehingga

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan semakin bertumbuh. Jemaat akan

semakin motivasinya sebagai umat beragama dan mampu berdialog dan

bekerjasama dengan agama-agama non-Kristiani.Dapat membentuk jiwa

yang ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-Nya

maupun lingkungannya. Semua agama sudah sangat sempurna dengan ilmu

pengetahuannya, dikarnakan dapat menuntun umat-Nya bersikap dengan

baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian

si pemeluk agama dikarnakan ketidak pahaman tujuan daripada agama-nya.

b. Responden 2

Nama :Vestra Iswari

Umur : 25 tahun

Pekerjaan : katekis

1. Apakah anda aktif di sebuah organisasi di gereja ataupun di

lingkungan masyarakat?

Jawaban : iya saya aktif di organisasi kepumadaan yang di dalam gereja.

Page 138: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

126

2. Bagaimana pemahaman trinitas menurut bapak ?

Jawaban : Pengenalan tentang Allah Trinitas bukanlah pengenalan

rasional tetapi pengenalan iman yang lahir kebenaran Alkitab. Penalaran

manusia tidak dapat memahami Trinitas dengan tuntas, demikian pula

logika tidak dapat menjelaskannya dengan tuntas. Tetapi karena Alkitab

menyatakannya maka kita menerimanya. Allah yang hanya mau dikenal

dan disembah sebagai Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah memang esa,

tetapi mengenak keesaanNya saja tidaklah menyelamatkan. Seluruh

rencana keselamatan Allah hanya daat dipahami dan diimani dalam

hubungan dengan keunikan diri Allah, penyingkapan diriNya yang

progresif, rencana dan cara kerjaNya. Allah ingin kita mempercayai dan

mengimani Dia bukan hanya sebagai Allah yang esa, yang

mengingatkan dan mengajarkan jalan keselamatan dan kehidupan yang

diperkenanNya, tetapi ia menginginkan kita mengenalNya sebagaimana

Dia ada, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus dengan keunikanNya masing-

masing.

3. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan pribadi

bpk ?

Jawaban : Dalam kehidupan jemaat Katolik, kehidupan dikaitkan

dengan Tuhan. Artinya bahwa Tuhanlah yang memanggil manusia agar

manusia hidup sesuai kehendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius

maupun awam senantiasa menuntun seseorang untuk hidup secara

bertanggungjawab. Dengan kata lain, bertujuan untuk membangun

kehidupan beriman kristiani. Artinya, membangun kesetiaan pada Injil

Page 139: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

127

Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal terwujudnya

Kerajaan Allah dalam hidup manusia. Kerajaan Allah merupakan situasi

dan peristiwa penyelamatan, yaitu situasi dan perjuangan untuk

perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang

dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan

4. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan sosial bpk

?

Jawaban : Pada dasarnya ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua

agama apapun di dunia. Agama mengajarkan manusia untuk saling

bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain (agama Lain). Semua

ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan segala bentuk usaha

yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus agamawi selama usaha

yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama dan sesuai

dengan norma norma yang ada dalam masyarakat

5. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan

pendidikan bpk ?

Jawaban : Makna yang dimaksudkan dalam jemaat gereja adalah untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan

potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi

spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai

keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif masyarakat.

Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan untuk

Page 140: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

128

optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya

mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

c. Responden 3

Nama : Heru

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Katekis

1. Apakah anda aktif di sebuah organisasi di gereja ataupun di

lingkungan masyarakat?

Jawaban : saya aktif di organisasi keamanan di lingkungan masyarakat.

2. Bagaimana pemahaman trinitas menurut bapak ?

Jawaban : Pertama-tama memang Katolik dan Protestan adalah sama

dalam memahami trinitas, dan disamping itu dalam hubungannya

masing-masing akan saling memperkuat, daripada mengingkarinya.

Keduanya mempercayai Allah yang sama, Pencipta alam semesta dan

Penebus manusia, yang sudah menyatakan Diri dan alam semesta dan

Penebus manusia, yang sudah menyatakan Diri dan kehendak Nya

melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus

3. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan pribadi

bpk ?

Jawaban : Dalam kehidupan jemaat Katolik, kehidupan dikaitkan

dengan Tuhan. Artinya bahwa Tuhanlah yang memanggil manusia agar

manusia hidup sesuai kehendak-Nya. Panggilan hidup, baik religius

maupun awam senantiasa menuntun seseorang untuk hidup secara

bertanggungjawab. Dengan kata lain, bertujuan untuk membangun

Page 141: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

129

kehidupan beriman kristiani. Artinya, membangun kesetiaan pada Injil

Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal terwujudnya

Kerajaan Allah dalam hidup manusia. Kerajaan Allah merupakan situasi

dan peristiwa penyelamatan, yaitu situasi dan perjuangan untuk

perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang

dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.

d. Responden 4

Nama : Kevin

Umur : 21 tahun

1. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan pribadi

saudara ?

Jawaban : Tujuan utama atau tujuan puncak manusia diciptakan Tuhan

adalah untuk menikmati Tuhan, untuk dirinya bersekutu dengan Tuhan,

dan menikmati-Nya. Semua ciptaan, diciptakan Tuhan melalui

perkataan-Nya, tapi hanya satu ciptaan yang diciptakan dengan tangan

Tuhan yaitu manusia. Alkitab mencatat hal itu untuk menunjukkan

betapa khususnya manusia, sehingga Tuhan perlu mendisainnya dengan

tanganNya sendiri dan Tuhan yang menghembuskan nafas kehidupan ke

dalam manusia itulah yang menghidupkan manusia. Sehingga dengan

ini manusia akan sadar bahwa tanpa Tuhan tidaklah aka nada dirinya

dan alam semesta ini.

Page 142: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

130

2. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan keluarga

saudara ?

Jawaban : Memahami makna Tuhan didalam keluarga, sebenarnya

mempunyai fungsi untuk membangun keluarga yang ideal atau yang

dicita-citaka, membina cinta dalam keluarga, membina kehidupan yang

lebih harmonis, membina keluarga yang saling mengasihi.

Hasil Wawancara responden dengan Umat Hindu di Pura Mertasari

Ciputat :

a. Responden 1

Nama : Komang Hartana

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Pecalang banjar Mertasari

1. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama Hindu?

Jawaban : Menurut keyakinan ketuhanan umat Hindu dalam ketuhanan

terdapat konsep Dewa yaitu sebagai perwujudan keesaan Sang Hyang

Widhi. Mereka itu bukan tuhan akan tetapi reprensentasi dari Tuhan.

Maksudnya, umat Hindu itu percaya akan Tuhan Yang Maha Esa yang

dimana ia itu tidak bisa digambarkan, dinamai, dikasih jenis kelamin

dan lain sebagainya akan tetapi manusia juga harus mengenalnya

dengan dekat akan tuhan tersebut maka diambilah beberapa kekuatan

yang dimiliki oleh Tuhan tersebut misal Sang Pencipta, Sang

Pemelihara dan Sang Pelebur.

Page 143: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

131

2. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan pribadi bpk ?

Jawaban : Kita sudah seyogyanya bahwa kita ini harus percaya dengan

Tuhan, karena tanpa Tuhan kita tidak ada, karna itu sejatinya keyanikan

terhadap Tuhan itu sendiri adalah keyakinan dalam diri sendiri. Oleh

sebab itu ajaran suci yang diturunkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan

Yang Maha Esa merupakan pegangan hidup dalam kehidupan umat

manusia sebagai alat ukur untuk menentukan baik dan buruk. Seseorang

yang memiliki keyakinan terhadap keesaan Tuhannya dan pegangan

yang kuat terhadap ajarannya, tidak akan khawatir dalam meniti

kehidupan. Karena mereka akan yakin Tuhan akan membimbing

manusia bagaimana seharusnya hidup, bagaimana meniti hidup, apa

tujuan hidup kita, bagaimana merealisasikannya dan berbagai

bimbingan yang mengarahkan umat manusia menuju kesempurnaan

hidup

3. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan keluarga bpk ?

Jawaban : Secara umum fungsi Tuhan dalam kehidupan keluarga adalah

menciptakan keluarga yang harmonis, dapat saling menghargai

pendapat yang berbeda, dapat sebagai alat ukur rasa syukur dalam rezeki

keluarga, dapat menjadi pedoman utama memecahkan masalah dalam

keluarga.

Page 144: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

132

b. Responden 2

Nama : warsad

Umur : 42 tahun

Pekerjaan : Ketua RT

1. Bagaimana latar belakang sejarah dan perkembangan pura

mertasari ?

Jawaban : Pura ini sudah mengalami 3 (tiga) kali renovasi. Alasan

renovasi ini muncul karena ketika itu di wilayah ini sudah terdapat lebih

dari 40 KK, dan akhirnya pada tahun 1986 di lakukanlah renovasi

karena umat Hindu sudah banyak yang pindah dari berbagai daerah

seperti, Depok, dan daerah sekitar Ciputat. Maka semakin banyaklah

umat Hindu yang pindah ke daerah ini. Bahkan dalam beberapa tahun

yang lalu Pura Mertasari berencana membangun lebih besar lagi ke atas

karena sudah tidak memungkinkan untuk memperlebar maka harus

membangun ke atas tetapi ada masalah perijinan yang pada akhirnya

menghalangi pembangunan Pura Mertasari. Pada awal berdiri Pura

Mertasari hanya satu lantai, sekarang kita dapat melihat Pura yang dua

lantai, yang lantai atas digunakan khusus untuk kegiatan pasraman

(sekolah agama Hindu), munkin jika telat mendapat ijin Pura ini

sekarang menjadi tiga atau empat lantai ke atas.

Page 145: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

133

c. Responden 3

Nama : Made Seroja

Umur : 51 Tahun

Pekerjaan : Ketua Pasraman

1. Bagaimana latar belakang sejarah dan perkembangan pura

mertasari ?

Jawaban : Pada tahun 1982 mulai banyak penganut agama hindu yang

berkumpul di Jakarta, mereka berasal dari bali dan jawa pada umumnya, dan

mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah pura sebagai sarana tempat

beribadah umat hindu, akhirnya membeli tanah dan mendirikan pura di lalu

pada tanggal 13 Januari 1982 dilaksanakan upacara Nganteg Linggih

(semacam upacara peresmian Pura) yang dipimpin Pedande Istri Wayan

Sidemen, upacara Nganteg Linggih pada Umumnya dilakukan oleh setiap pura

pada tiga puluh tahun sekali, tetapi dengan alasan peresmian dan pelengkapan

administrasi di pura mertasari ini upacara Nganteg Linggih dilakukan sebelium

tiga puluh tahun dan akhirnya pada tanggal 15 Juni 2014 dilaksanakan upacara

Nganteg Linggih yang ke-2 yang di pimpin oleh Ide Pedande Made Putra

Sidemen sekaligus diresmikan kembali oleh ibu Hj. Airin Rachmi Diany, SH,

MH selaku Walikota Tangerang Selatan

2. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama Hindu?

Jawaban : Umat Hindu memahami konsep Tuhan dan Dewa dapat

dianalogikan seperti Matahari dan Sinarnya. Matahari hanya ada satu

tapi dia memberikan banyak sinar dengan fungsi yang berbeda-beda.

Seperti itulah Tuhan yang menciptakan banyak sinar (Para Dewa) yang

memiliki fungsi berbeda-beda atau yang mempunyai tugas berbeda-

Page 146: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

134

beda. Itulah mengapa dikatakan para Dewa adalah manifestasi dari

Tuhan dan bukanlah Tuhan, dalam artian para Dewa tidak setingkat

dengan Tuhan. Dalam kitab-kitab Weda dijelaskan bahwa para Dewa

tidak dapat bergerak bebas tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa juga tidak

dapat menganugerahkan sesuatu tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa,

sama seperti makhluk hidup yang lainnya, bergantung kepada kehendak

Tuhan.

3. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan

pendidikan bpk ?

Jawaban : Dalam agama Hindu, jika umat percaya akan adanya Tuhan

dalam proses belajar pasti ia akan terbentuk karakter sebagai umat yang

berperadaban, menuju sumber daya manusia yang memiliki kepribadian

berkualitas dan berdaya saing yang unggul. Pembentukan karakter ke

arah itu menuju ke arah kepribadian yang kerja keras, berani memikul

resiko, berdisiplin, berhati lembut, berinisiatif, berpikir matang,

berwawasan jauh ke depan. Tuhan juga dapat berfungsi sebagai sarana

untuk berdoa memohon agar semua yang dipelajari baik ilmu yang di

dapat dari sekolah atau banjar dapat bermanfaat dengan baik, selain itu

adanya Tuhan juga dapat membantu melatih konsentrasi dalam proses

belajar mengajar.

Page 147: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

135

d. Responden 4

Nama : Gede Supindra

Umur : 50 tahun

1. Bagaimana dogma ketuhanan menurut agama Hindu?

Jawaban : Dalam teologi agama Hindu juga dikenal banyak aliran,

seperti halnya dalam agama-agama lain, termasuk agama Islam. Dari

mazhab sangat konservatif sampai kepada mazhab yang sangat rasional,

bahkan ada mazhab yang dalam Islam sudah disebut kafir, tetapi masih

diakomodasi sebagai bagian dari kepercayaan agama Hindu. Misalnya

mazhab atau aliran Samkhya dan Mimamsa yang menyatakan

keberadaan Tuhan (Iswara) tidak dapat dibuktikan, sehingga

keberadaan-Nya tidak bisa diakui. Dalam doktrin Samkhya ditegaskan

Tuhan yang abadi tidak mungkin jadi sumber bagi alam dan dunia yang

selalu berubah

2. Apa makna fungsional ketuhanan bagi kehidupan keluarga bpk ?

Jawaban : Tuhan juga akan menciptakan rasa yang aman di dalam

keluarga. Rasa aman itu akan timbul dengan sendirinya jika kita selalu

mengingat Tuhan. Apabila sudah merasa nyaman dan tenang, maka

kebahagiaan akan keharmonisan suatu keluarga akan tercapai. Intinya

seberapa besar masalahnya, semua akan kembali kepada Tuhan Sang

Hyang Widhi, dapat membangun keluarga atas dasar cinta dan kasih

sayang, menumbuhkan Rasa empati antar keluarga.

Page 148: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

136

3. Apa makna fungsional ketuhanan gereja bagi kehidupan

pendidikan bpk ?

Jawaban : Pendidikan menurut ajaran suci Weda tidak hanya

mengajarkan anak gemar membaca buku-buku pengetahuan, tetapi

mendorong secara simultan anak-anak belajar tentang pandangan hidup

spiritual, bersamaan dengan ajaran yang tercakup dalam kitab-kitab suci

Weda dan susastra Hindu

Page 149: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

137

Lampiran V

a. Lampiran Dokumentasi di Gereja Santo Nikodemus

(Gambar I: Halaman Parkir Gereja)

(Gambar II: Ruang Kebaktian)

Page 150: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

138

(Gambar III: Patung Bunda Maria Di Dalam Gua Maria)

(Gambar IV : Foto Bersama Romo Aldo dan Katekis Vestra)

Page 151: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

139

(Gambar V : Romo Aldo)

(Gambar VI : Narasumber wawancara dengan Romo Aldo)

Page 152: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

140

(Gambar VII : Foto Bersama Narasumber)

b. Lampiran Dokumentasi di Gereja Santo Nikodemus

(Gambar I : Bersama Narasumber Bapak Gede Supindra)

Page 153: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

141

(Gambar II : Bersama Narasumber Bapak Komang Hartana selaku Pecalang)

(Gambar III : Pelataran tempat sembahyang di malam hari )

Page 154: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

142

(Gambar IV : Temple Kesucian di banjar Mertasari)

(Gambar V : pemakaian kain wastra yang bermakna kesejahteraan dan

kebahagiaan Dunia)

Page 155: PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50261... · 2020-02-13 · Sarjana S-1 Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

143

(Gambar VI : Aula Tepat berkumpulnya umat Hindu)

(Gambar VI : foto Bersama dengan semua Narasumber)