PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA SMP KELAS IX Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah problematika pendidikan matematika Dosen Pengampu : Dr. Budi Usodo, M.Pd. Disusun oleh: Zuhdha Basofi Nugroho S851308062 Kelas reguler IA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
18
Embed
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
MATERI STATISTIKA SMP KELAS IX
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah problematika pendidikan matematika
Dosen Pengampu : Dr. Budi Usodo, M.Pd.
Disusun oleh:
Zuhdha Basofi Nugroho
S851308062
Kelas reguler IA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah salah satu kebutuhan dasar manusia, karena pada dasarnya pendidikan merupakan suatu
proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan dibidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang
1
sangat baik dalam pengembangan SDM. Kaitannya dengan proses pendidikan di sekolah, matematika merupakan salah satu mata
pelajaran utama di sekolah yang merupakan mata pelajaran ujian nasional.
Matematika adalah mata pelajaran yang membekali siswanya untuk memiliki kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama. Dari beberapa hasil pengamatan, dijumpai masih banyaknya siswa yang takut,
kurang senang dan menemui kesulitan dalam menghadapi pelajaran matematika. Tidak jarang pula siswa yang mengeluhkan bahwa
mata pelajaran matematika khususnya pada materi atau bab tertentumasih sulit untuk dipahami dan banyak terjadi kesalahan misalnya
kurangnya ketelitian dalam menghitung maupun menggunakan rumus-rumus, meskipun dalam proses belajar mengajar sudah tercakup
adanya komponen-komponen seperti model, strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang dikembangkan untuk meningkatkan minat
siswa dalam belajarmatematika.
Dalam mempelajari matematika, banyak siswa yang hanya menerima begitu saja pelajaran tanpa mempertanyakan
mengapa dan untuk apa matematika diajarkan. Tidak jarang muncul pendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang hanya
memusingkan siswa, sehinga pembelajaran dikelas tidak menghasilkan aspek- aspek pembelajaran matematika. Aspek- aspek
pembelajaran matematika diantaranyapemahaman konsep, pembuktian, keterampilan, algoritma, penyelesaian soal, pemahaman ruang
apresiasi, dan keterampilan psikomotorik.
Statistika merupakan salah satu aspek dalam mata pelajaranmatematika yang harus diberikan kepada siswa pada satuan
pendidikanSMP/MTs sesuai dengan Standar Isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006.Materi statistika sendiri, sudah dipelajari siswa
sejak Sekolah Dasar di kelas tinggi (kelas 6) dan selanjutnya diperdalam lagi di SMP/MTs. Kendala yang masih banyakdirasakan oleh
para guru dalam mengajar bab statistika antara lain yang berkaitan dengan penyajian data dalam diagram lingkaran, mean (rata‐rata)
untuk pemecahanmasalah (problem solving) median dan modus, serta kendala bagi guru itu sendiri yaitu dalam hal
penyampaianmateri ini (Widyantini, 2008).Statistika merupakan salah satu pokok bahasan pada pelajaran matematika yang kurang
disukai dan dianggap sulit oleh siswa, karena dalam materi ini siswa bosan untuk menghitung data yang disajikan, dan sering dari
mereka melakukan kesalahan dalam perhitungan. Hal tersebut ditunjukkan dengan data daya serap materi di UN SMP tahun 2012
propinsi jawa tengah, yaitu hanya memiliki rerata 72.16 dimana rerata nasional adalah 77.91 dalam hal memahami konsep statistika,
serta menerapkannya dalam pemecahan masalah (www. litbang.kemdikbud.go.id).
Berdasarkan pengalaman penulis ketikamelakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)tahun 2012, juga ditemukan banyak
siswa yang kurang memahami konsep statistika,beberapa dari mereka kesulitan ketika menentukan rata-rata dan median, terkadang
juga salahnya persepsi akan modus. Hal yang sama juga ditemukan ketika peneliti melakukan bimbingan belajar, siswa mengalami
kesulitan ketika dihadapkan dengan soal-soal cerita.Mereka juga kurang teliti ketika melakukan proses perhitungan, mengingat
statistika selalu menampilkan data yang cukup banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa statistika menjadi salah satu materi yang
cukup sulit bagi siswa kelas IX SMP.
1
2
Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan, peneliti bermaksud untuk menganalisis secara mendalam kesulitan apa
yang dialami siswa pada pokok bahasan statistika khususnya yang berkaitan dengan penyajian datadalam diagram lingkaran, mean
(rata‐rata) untuk pemecahanmasalah (problem solving) median dan modus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang dialami siswapadamateri statistika khususnya khususnya yang berkaitan dengan penyajian
data dalam diagram lingkaran, mean (rata‐rata) untuk pemecahanmasalah (problem solving) median dan modus?
2. Bagaimana solusi dari kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada materi statistika?
C. MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Bagi guru
Gurudapat mengetahui penyebab kesulitan siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal pada materi statistika,
serta dapat menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, diharapkan guru dapat memilih
strategi ataupun model pembelajaran yang tepat pada materi staistika.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat menemukan cara agar lebih mudah memahami dan menyelesaikan soal pada materi statistika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dugaan Kesulitan Siswa
Materi statistikasebenarnya telah diajarkan di SD, namun pada materi statistika SMP pokok bahasan yang diajarkan lebih
kompleks dan luas jika dibandingkan pokok bahasan yang diajarkan di SD. Akan tetapi, penulis menduga masih terdapat kesulitan
yang dialami oleh beberapa siswa.Dalam makalah ini, penulis mencoba untuk menampilkan dugaan kesulitan-kesulitan yang dialami
dan menawarkan solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi tersebut. Adapun dugaan kesulitan dalam materi statistika
siswa SMP kelas IX, antara lain:
1. Kesulitan yang berhubungan dengan pemahaman konsep
3
Pemahaman tentang suatu konsep merupakankemampuan atau penguasaan seseorang terhadap ide abstrak tertentu
untuk dapat mengelompokkan atau pengklasifikasian suatu objek, sehingga siwa sapat mebedakan sesuatu itu merupakan
contoh, atau bukan. Penguasaan konsep yang terkait diagram lingkaran, mean, median, dan modus adalah sebagai berikut.
a. Kesulitan yang berkaitan dengan pemahaman konsep pada penyajian data dalam diagram lingkaran
Dugaan kesulitan siswa yang berkaitan dengan konsep disini adalah diduga siswa kesulitan dalam
memahami unsur-unsur lingkaran dan aplikasi rumus untuk menghitung persentase jumlah data, sehingga siswa akan
mengalami kesulitan jika dihadapkan pada soal.
Contoh soal:
1) Yayasan Pendidikan PELITA HARAPAN mengelola sekolah denganjumlah murid sebagai berikut.
SD : 500 siswa
SMP : 600 siswa
SMA : 400 siswa
Gambarlah diagram lingkaran dari data tersebut!
2) Perhatikan diagram lingkaran berikut.
Diagramlingkarantersebutmenunjukanbanyaknyahasil pertanian (dalam ton) di suatu daerah. Jikahasil pertanian di
daerah tersebut 40 ton, tentukanjumlah hasil panen gandum.
Dugaan jawaban siswa:
1) Total siswa : 500 + 600 + 400 = 1500 siswa
Juring sudut data SD = 5001500
x180⁰
= 600
Persentase data SD = 5001500
x …?
2) Gandum = 200
Hasil panen gandum = 20⁰180⁰
x40
Pada siswa yang belum memahami tentang konsep lingkaran seperti jumlah sudut satu lingkaran penuh,
juring sudut data, persentase satu lingkaran penuh, dan nilai bagian suatu lingkaran, maka diduga siswa akan
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal nomor (1) dan (2) tersebut. Selain itu, siswa juga diduga mengalami
kesulitan dalam mengingat ataupun menerapkan rumus tentang juring sudut data untuk mengubah data menjadi
4
4
diagram lingkaran. Siswa juga diduga mengalami kesulitan dalam mengingat rumus untuk mengubah data dalam
bentuk presentase.
b. Kesulitan yang berkaitan dengan pemahaman konsep mean, median, modus.
Dugaan kesulitan siswa yang berkaitan dengan konsep mean, median, dan modus disini adalah tentang
makna dan kegunaan dari mean, median, dan modus itu sendiri. Diduga siswa mengalami kesulitan untuk membedakan
kegunaan dari ketiganya, apalagi jika dikaitkan dengan penerapan rumus ketiganya yang berbeda-beda. Selain itu,
dalam menentukan mean misalnya, diduga siswa masih kesulitan dalam membedakan jumlah data dan banyak data.
Sedangkan dalam menentukan median, diduga siswa terkadang lupa bahwa menentukan median sekumpulan data harus
diurutkan terlebih dahulu. Dalam menentukan modus, diduga siswa juga mengalami kesulitan jika dalam data tidak
ditemukan modus atau bahkan modus lebih dari satu.
Contoh soal:
Suatu kumpulan data berupa nilai Matematika sekelompok siswa adalah 7, 3, 5, 6, 8, 7, 3, 4, 6 dan 8. Tentukan mean.
median, dan modus dari kumpulan data tersebut?
Jawab:
Mean = jumlah databanyak data
= 1057
= 0,57
Median : 7, 3, 5, 6, 8, 7, 3, 4, 6, 8
Jadi median datanya adalah (8+7)/2 = 6,5 .
Modus : 7.
Pada siswa yang mengalami kesulitan dalam membedakan fungsi dari mean, median, dan modus
diduga siswa akan kesulitan dalam menjawab soal tersebut, karena ketiganya mempunyai kegunaan dan rumus yang
berbeda-beda. Pada siswa yang belum mengetahuai tentang konsep median juga diduga akan mengalami kesulitan
karena data diatas belum diurutkan dan banyaknya data genap. Dalam menentukan modus siswa yang belum paham
tentang konsep modus diduga akan mengalami kesulitan, hal ini dikarenakan pada data diatas, ditemukan empat modus
yaitu 3, 6, 7 dan 8.
2. Kesulitan yang berkaitan dengan penerapan rumus dan penyelesaian soal
Kesulitan penerapan rumus yang dimaksud di sini adalah kemampuan siswa untuk mengingat rumus dan
menerapkannya untuk menyelesaikan soal. sedangkan kesulitan penyelesaian soal yang dimaksud adalah kesulitan yang
berkenaan dengaan penyelesaian berbagai variasi soal yang berkaitan dengan materi tertentu.
a. Penerapan rumus dan penyelesaian soal yang berkaitan dengan diagram lingkaran
5
Diduga siswa masih kesulitan dalam mengingat dan menerapkan rumus untuk mencari juring sudut data
dan persentase data. Hal ini karena diduga siswa yang mengalami kesulitan, dan masih belum memahami konsep serta
rumus-rumus lingkaran yang telah dipelajari di kelas VIII, sehingga dalam penyelesaian soal yang berkaitan dengan
diagram lingkaran siswa akan mengalami kesulitan. Adapun rumus untuk mencari juring sudut data dan persentase data
adalah sebagai berikut.
b. Penerapan rumus dan penyelesaian soal yang berkaitan dengan mean, median, dan modus.
Diduga siswa akan kesulitan untuk mengingat ataupun menghafal rumus dari mean, median, dan modus.
Hal ini dikarenakan mean, median, dan modus memiliki rumus yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran, tentu terdapat
bergai macam variasi bentuk soal tentang mean, median dan modus, diantaranya permasalahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita, dan dalam bentuk tabel. Diduga dalam penyelesaian berbagi macam variasi bentuk soal tentang
mean, median, dan modus tersebut siswa masih menghadapi kesulitan.
Contoh soal:
1) Tentukan mean, median dan modus dari sekelompok data di bawah ini
Nilai 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 8 6 4 12 6 3 1
2) Rata‐rata tinggi dari 15 anak adalah 162 cm. Setelah ditambah 5 anak,rata‐rata tinggi menjadi 166 cm.
Berapakah rata‐rata tinggi 5 anaktersebut?
Dugaan jawaban siswa:
1) Mean: jumlahdatabanyak d ata
= 4940
= 1,225
Median : 7
Modus : 12
2) 15 siswa ---- > 162
20 siswa ---- > 166
Mean = (15 x 162 )+(20 x 166)35
= 164,28
Pada soal nomor (1) tersebut siswa diduga mengalami kesulitan untuk mengerjakannya, apalagi bagi
siswa yang belum hafal atau mengerti tentang rumus mean, median dan modus. Kesulitan siswa untuk memahami dan
menghafal rumus diduga karena ketiganya memiliki rumus yang berbeda-beda sehingga siswa terkadang malas untuk
memahami ataupun menghafal rumus-rumus tersebut. Selain itu, diduga siswa mengalami kesulitan dalam
6
menyelesaikan soal karena data tersaji dalam bentuk tabel. Dari bentuk tersebut juga terdapat frekuensi yang
menyatakan banyaknya data, sehingga untuk mencari nilai rata-rata frekuensi harus dikalikan dengan nilai terlebih
dahulu untuk mengetahui jumlah data. Dalam menentukan median, dan modus juga diduga mengalami kesulitan karena
penyajian data dalam bentuk tabel sehingga akan membingungkan mereka. Pada penentuan modus, dapat dilihat dari
frekuensi kemunculan data yang paling banyak. Diduga dalam penyelesaian soal siswa siswa akan cenderung
menuliskan banyaknya frekuensi sebagai modus, padahal yang dimaksud modus adalah data yang paling sering muncul.
Pada soal nomor (2) diduga siswa mengalami kesulitan untuk mengkonstruksi kedalam kalimat
matematika dan menyelesaikannya.Siswa cenderung menghafalkan urutan pengerjaan soal yang dijelaskan oleh guru di
kelas. Hal ini menyebabkan mereka lemah dalam pemahaman pemecahan soal, jika mereka hanya menghafalkan maka
ketika dihadapakan dengan soal yang sedikit berbeda mereka akan kesulitan dalam pmecahannya.
B. Alternatif Solusi Kesulitan Siswa
Setelah mengggali dan menganalisis permasalahan pada materi statistika kelas IX SMP secara rasional, maka ditawarkan
beberapa solusi alternatif untuk pemecahan masalah atau kesulitan siswa antara lain:
1. Solusi kesulitan yang berhubungan dengan pemahaman konsep
a. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan konsep penyajian data dalam diagram lingkaran
Untuk mengatasi dugaan kesulitan siswa tentang pemahaman konsep yang berkaitan dengan diagram
lingkaran, sebaiknya guru mengajak siswa untuk berfikir sistematis.Berfikir sistematis merupakan kemampuan berpikir
siswa untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-langkah dalam suatu
kerangka. Guru hendaknya mengingatkan kembali bahwa satu putaran penuh itu adalah 3600 dan dalam satuan persen
satu lingkaran penuh itu besarnya 100%, kemudian siswa diajak untuk menganalisis apa yang ingin dicari apakah
persentase, besar sudut yang belum diketahui, atau yang lain baru kemudian siswa menuangkannya ke dalam rumus
untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan soal. Selain itu, siswa juga harus sering berlatih soal yang bervariasi
karena dengan memperbanyak latihan soal akan lebih menguatkan ingatan siswa akan materi dan konsep diagram
lingkaran.
b. Penyelesaian yang berkaitan dengan pemahaman konsep mean, median, modus
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep mean, median, dan modus, ditawarkan sebuah metode
pembelajaran yaitu menggunakan metode pembelajaran card short.Card Sort disebut juga dengan sortir kartu yaitu
pemilahan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam metode ini
dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. Secara umum, langkah-langkah metode chard short ini
antara lain.
7
1. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan
berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi konsep mean, median, dan modus.
2. Siswa diminta mencari anggota kelompok dengan caramencocokkan kartu yang dipegangnya apakah memiliki
kesamaan definisi atau kategori tertentu.
3. Siswa diminta membuat peta konsep, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
4. Guru melakukan refleksi dan kesimpulan.
Selain itu, untuk mempermudah dalam membedakan tentang makna atau kegunaan dari mean, median, dan
modus, hendaknya guru memberi penjelasan yang jelas bukan hanya secara abstrak saja melainkan dengan melibatkan
siswa langsung(active learning). Misalnya dalam menjelaskan mean, median,dan modus data soal diambilkan dari
tinggi badan, berat badan, atau ukuran sepatu beberapa siswa, kemudian secara jelas guru membedakan apa itu mean
(rata-rata), median (nilai tengah), dan modus (nilai yang sering muncul). Sehingga, dengan cara tersebut dapat
memudahkan siswa dalam mengingat konsep mean, median, dan modus karena keterlibatan mereka secara langsung.
Dalam mencari mean dijelaskan pula apa itu banyaknya data dan apa itu jumlah data, sehingga siswa akan
mudah dalam menyelesaikan soal, tentunya dengan melibatkan siswa langsung. Misalnya, dengan menanyakan berat
badan beberapa siswa, didapatkan data sebagai berikut.
Dari data yang diperoleh tersebut, guru menjelaskan bagaimana cara untuk menentukan rata-ratanya,yang
pertama guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan jumlah data. Jumlah data yaitu hasil jumlah dari data, maka dari
pengumpulan data tadi jumlah datanya adalah 50 + 39 + 45 + 60 + 39 + 40 = 273. Yang kedua guru menjelaskan apa
yang dimaksud dengan banyaknya data, dari pengumpulan data tadi kita mengambil data berat badan enam siswa, jadi
banyaknya data ada enam.
Guna memudahkan siswa mencari median data, digunakan metode pencoretan yaitu setelah mengurutkan
data dari kecil ke besar, dengan bantuan mencoret nilai data yangterletak di sebelah kiri dan kanan sehingga diperoleh
nilai datayang terletak di tengah.Untuk banyak data ganjil dengan metode ini median langsung ditemukan, namun jika
banyaknya data genap perlu membagi kedua data terakhir untuk menemukan median.Contoh :
1. Diketahui data 6, 5, 3, 7, 8. Tentukn median data tersebut.
2. Suatu kumpulan data berupa nilai Matematika sekelompok siswa adalah 7, 3, 5, 6, 8, 7, 3, 4, 6 dan 8. Tentukan
mediandari kumpulan data tersebut?
SISWA A B C D E F
BERATBADAN 50 39 45 60 39 40
8
Jawab:
1) Data diurutkan: 3, 5, 6, 7, 8
Karena banyaknya data ganjil, maka dengan metode pencoretan dapat diketahui langsung nilai mediannya.
3, 5, 6, 7, 8
Jadi nilai median adalah 6.
2) Data diurutkan: 3, 3, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8.
Karena banyaknya data genap maka kita gunakan metode pencoretan terlebih dahulu.
3, 3, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8
Nilai median 6+62
=6.
Dalam menjelaskan tentang modus, guru hendaknya lebih memperjelas definisi tentang modus yaitu nilai
data yang sering muncul, bukan nilai frekuensinya yang sebagai modus. Guru juga harus menjelaskan bahwa dalam
sekumpulan data dimungkinkan tidak memiliki modus, memiliki nilai modus tunggal, dan memiliki nilai modus lebih
dari satu.
2. Solusi kesulitan yang berkaitan dengan penerapan rumus dan penyelesaian soal
a. Penerapan rumus dan penyelesaian soal yang berkaitan dengan diagram lingkaran
Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kesulitan penerapan rumus yaitu dengan cara, guru hendaknnya
memberi penjelasan tentang bagaimana rumus tersebut didapatkan, bukan hanya sekedar menghafal, sehingga dalam
penerapannya siswa akan mudah untuk mengingat rumus tentang diagram lingkaran tersebut. Misalnya dalam mencari
juring sudut data dapat menggunakan rumus
Dalam mendapatkan rumus tersebut hendaknya guru memberikan ilustrasi, misalkan dengan menggambar
lingkaran dan membagi menjadi beberapa bagian, kemudian menghitung besar sudut bagian tersebut, tentunya dengan
partisipasi siswa.
Sementara dalam solusi dalam pemecahan atau penyelesaian soal, hendaknya siswa lebih sering berlatih
mengerjakan soal tentang diagram lingkaran.
b. Penerapan rumus dan penyelesaian soal mean, median, dan modus.
Solusi dalam penerapan rumus mean, median, dan modus, hendaknya guru tidak langsung memberi rumus
tanpa melibatkan siswa dalam mengkonstruksi rumus mean, median dan modus. Dalam mengkonstruksi rumus
hendaknya disediakan data terlebih dahulu, dimana data tersebut didapat dari data siswa langsung misalnya ukuran
sepatu. Setelah itu, siswa diajak untuk menemukan rumus mean, median, dan modus yang berawal dari pengertian awal
9
masing-masing, baru kemudian dituangkan dengan simbol-simbol tertentu. Dengan cara tersebut diharapkan siswa
lebih mudah mengingat konsep dan rumus mean, median, dan modus tanpa harus menghafal , karena mereka dilibatkan
langsung dalam mengkonstruksi rumus.
Seperti yang kita ketahui, banyak variasi soal tentang mean, median, dan modus seperti dalam bentuk soal
cerita, dalam bentuk tabel, ataupun aplikasi penggunaan rumus. Untuk mengatasi hal tersebut, ditawarkan sebuah
metode pembelajaran yaitu problem solving. Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi
pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya antara lain:
1. Merumuskan masalah
Siswa diberi soal cerita tentang mean, median, dan modus. Dalam merumuskan masalah, kemampuan yang
diperlukan adalah kemampuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah.
2. Menelaah masalah
Pada langkah ini, siswa menganalisis dan merinci masalah yang diteliti dalam soal, misalnya dengan membaca
soal dengan seksama, jika perlu menggaris bawahi hal yang dianggap penting.
3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-
lain sebagai bahan pembuktian hipotesis. Dalam kasus penyelesaian soal cerita, langkah ini dapat dilakukan
dengan mengkonstruksi kalimat cerita menjadi kalimat matematika.
4. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan
Dalam langkah terakhir ini, siswa dapat menyusun rencana penyelesaian soal, misalkan dengan rumus.
Kaitannya dalam penyelesaian soal cerita mean, median, dan modus, siswa dapat menyiapkan rumus sesuai
yang ditanyakan kemudian menghitung atau menyelesaikannya.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, diharapkan siswa akan lebih sistematis atau runtut dalam tahapan pemecahan
masalah.
Selain itu, dalam menentukan mean (soal bentuk tabel) solusi yang ditawarkan adalah hendaknya guru
memberi penjelasan terlebih dahulu apa itu pengertian frekuensi, setelah itu guru mengajak siswa menghitung mean
dengan konsep yang benar. Untuk mempermudah siswa, jika konsep telah dikuasai dengan baik maka dapat
menggunakan rumus mean untuk mempercepat pengerjaan soal.
Dalam menentukan median (soal bentuk tabel), solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat frekuensi
komulatif untuk menentukan letak median data, sehingga jika pada soal dengan jumlah data yang banyak akan mudah
menetukan median. Untuk menentukan median data genap dapat mengaplikasikanrumus
10
median=12 ( x n
2
+ xn2+1), sedangkan untuk data ganjil mengaplikasikan rumus median=x n+1
2
.
Untuk mempermudah mencari modus data,akan mudah jika sudah menguasai konsep modus yakni data yang sering
muncul, dimana dalam data modus bisa lebih dari satu ataupun tidak memiliki modus.
Guna mencapai hasil yang maksimal, hendaknya siswa juga aktif mengerjakan soal-soal latihan yang
bervariasi, melakukan diskusi dengan teman, atau menanyakan kepada gurumengenai hal yang belum dipahami,
sehingga dengan ini diharapkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal akan lebih baik atau meningkat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada 3 dugaan kesulitan yang dialami siswa pada materi statistika, adalah
sebagai berikut:
1. Diduga siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep tentang diagram lingkaran, mean, median, dan modus.
2. Diduga siswa masih mengalami kesulitan dalam penerapan rumus yang berkaitan dengan diagram lingkaran, mean, median, dan
modus.
3. Diduga siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal mean, median, dan modus jika data disajikan dalam bentuk
soal cerita dan dalam bentuk tabel.
Dari dugaan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tersebut, ditawarkan solusi-solusi sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi dugaan kesulitan tentang konsep diagram lingkaran, secara sistematis atau runtut hendaknya guru
menjelaskan atau mengulas kembali tentang lingkaran. Sedangkan untuk mengatasi kesulitan pemahaman siswa tentang
konsep mean, median, dan modus hendaknya guru menjelaskan definisi dan kegunaan dari ketiganya serta melibatkan siswa
dalam mengkonstruksi rumus. Selain itu guru juga dapat menggunakan metode chard short dalam menjelaskan konsep mean,
median, dan modus.
2. Untuk mengatasi dugaan kesulitan siswa dalam penerapan rumus diagram lingkaran, mean, median, dan modus adalah
denganmenanamkan konsep dan melibatkan siswa dalam menyusun rumus, sehingga siswa tidak sekedar menghafal rumus.
11
3. Untuk mengatasi dugaan kesulitan siswa dalam penyelesaian soal tentang mean, median, dan modus dalam bentuk tabel adalah
dengan membuat tabel lanjutan, yaitu frekuensi dikali data (f.x) dan frekuensi komulatif untuk mempermudah mencari mean,
dan median. Selain itu, guru dapat menggunakan metode problem solving dalam proses pembelajaran.
B. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan antara lain :
1. Dalam menyampaikan materi bab statistika khususnya mean, median, dan modus hendaknya guru menekankan betul tentang
konsep ketiganya dan melibatkan siswa dalam mengkonstruksi rumus, sehingga siswa tidak hanya menghafal rumus.
2. Siswa hendaknya membiasakan diri dengan berlatih soal-soal yang bervariasi tentang mean, median, dan modus sehingga akan
mengurangi kesalahan dalam menghitung dan menambah penagalaman dalam mengerjakan soal.
3. Guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi ataupun model pembelajaran yang tepat pada materi staistika,