Laporan Kasus Polip Cavum Nasi Pembimbing : dr. H.Farid Wajdi, Sp.THT-KL dr. Rangga R.Syarif, Sp.THT-KL., M.Kes Oleh : MUHYIDIN 0931 0142 KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) SMF ILMU THT-KL RSUD DR.SOEKARJO KOTA TASIKMALAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan KasusPolip Cavum Nasi
Pembimbing :
dr. H.Farid Wajdi, Sp.THT-KL
dr. Rangga R.Syarif, Sp.THT-KL., M.Kes
Oleh :
MUHYIDIN
0931 0142KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) SMF ILMU THT-KL RSUD
DR.SOEKARJO
KOTA TASIKMALAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2014
Identitas Pasien
Nama : Bapak Iyn Usia : 43 Tahun Alamat : Kp. Neglasari Citamba,
Ciawi Kab. Tasikmalaya Jenis Kelamin : Laki - laki Status : Menikah Pekerjaan : Wiraswasta Tanggal Pemeriksaan : 21 Januari 2014
Anamnesa
• Keluhan utama :
Hidung tersumbat• RPS :
Pasien datang ke Poli THT dengan keluhan hidung terasa tersumbat sejak 3 bulan yang lalu, Pasien sebelumnya sering merasakan batuk, pilek yang disertai bersin – bersin, rasa nyeri pada hidung. Dan Pasien merasa batuk, pilek selama 1-2 bulanan dan pasien merasa seperti ada cairan yang menetes dari hidung ke tenggorokannya serta tidak sembuh kemudian pasien memeriksakan diri ke Puskesmas di dekat rumahnya. Pasien sering merasakan sakit kepala yang hebat dan berputar – putar apabila melihat benda – benda dan lingkungan sekitarnya yang terlihat oleh Pasien.
Pasien juga mengeluh adanya yang, keluar cairan dari telinga (+), demam (-).
RPD : Pasien sering merasakan batuk, pilek yang lama sebelumnya 1 – 2 bulan jika batuk pilek kepala terasa pusing berputar
RPK : Tidak ada
Riwayat Pengobatan : Sebelum ke Poli THT, Pasien sempat berobat ke Puskesmas terdekat namun tidak sembuh.
Riwayat Alergi : Tidak ada
Hasil Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
• Kesadaran :
Compos Mentis • Tekanan darah :
120/80 mmHg• Nadi : 85 x/mnt • Respirasi : 20 x/mnt • Suhu : 36,5º C
Tidak Ada Kelainan
Tidak Ada Kelainan
Tidak Ada Kelainan
Tidak Ada Kelainan
Tidak Ada Kelainan
Status Lokalis Telinga
Pre Auricula = Tidak ada kelainan
Auricula = Tidak ada kelainan
Canalis Acusticus Externus = Tidak ada kelainan
Retro auricula= Tidak ada kelainan
Membran Timpani Membran Timpani Dextra Sinistra
Warna Putih mutiara (-)
Intak Intak, tidak ada perforasi membran timpani
Ditemukan perforasi membran timpani central
Refleks Cahaya (+) jam 5 (-)
Pemeriksaan Hidung
kanan kiri
Keadaan Luar DBN Normal
Rhinoskopi Anterior
MukosaSekret Krusta
Chonca InferiorSeptum
Polip/ TumorPasase Udara
LividMukus
-Normal
TAK-
simetris
LividMukus
+UdemTAK
Ditemukan Polip Cavum nasi
simetris
Rhinoskopi Posterior
Mukosa KoanaSekret
Torus Tubarius Fossa Rosenmuller
Adenoid
LividTAK
MukusTAKTAKTAK
Pemeriksaan Mulut
Bagian Hasil Temuan Dextra Sinistra
Mulut Mukosa MulutLidah
Palatum MolleGigi geligi
Uvula Halitosis
LividNormal
TAKTAK
ditengah-
Tonsil Mukosa BesarKripta
DetritusPerlengketan
LividT1
Tidak melebar--
LividT1
Tidak melebar--
Faring Mukosa Livid
GranulasiPost nasal drip
-(+)
-(+)
Pemeriksaan Laring
Epiglotis Tidak ada kelainan
Kartilago aritenoid Tidak ada kelainan
Plica ariepiglotika Tidak ada kelainan
Plica vestibularis Tidak ada kelainan
Plika vokalis Tidak ada kelainan
Rima glottis Tidak ada kelainan
trakea Tidak ada kelainan
ResumeAnamnesa :
hidung tersumbat (+) ± 3 bulan
bersin (+) : terutama pada saat cuaca dingin, terpapar debu
Rinore (+)
Vertigo (+)
Otore (+) Auris Sinistra Perforasi Membrana timpani central
febris (-)
batuk pilek (+)
Status lokalis :• ADS : DBN• CN :
Rhinoskopi anterior : ditemukan Polip pada Cavum nasi sinistra,livid pada mukosa dan conca inferior disertai sekret (+) Rhinoskopi posterior : sekret (+)• NPOP : post nasal drip (+)
Definisi :Polip cavum nasi adalah massa lunak yang mengandung banyak cairan didalam rongga hidung, berwarna putih keabu – abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukusa.
Patofisiologi Polip Cavum Nasi
• Menurut teori Bernstein, terjadi perubahan mukosa hidung akibat peradangan atau aliran udara yang berturbulensi, terutama di daerah sempit di kompleks ostiomeatal.
Next…
• Terjadi prolaps submukosa yang diikuti oleh reepitelisasi dan pembentukan kelenjar baru. Juga terjadi peningkatan penyerapan natrium oleh permukaan sel epitel yang berakibat retensi air sehingga terbentuk polip
Klasifikasi
Berdasarkan Jenis Sel Perdangannya, Polip dikelompokkan menjadi 2, yaitu Polip Tipe :
Polip Tipe Eusinofilik Polip Tipe Neutrofilik
Sel – selnya terdiri dari limfosit, sel plasma, eusinofil yang meningkat jumlahnya lebih tinggi dari neutrofil dan makrofag
Sel – selnya terdiri dari limfosit, sel plasma, neutrofil yang meningkat jumlahnya lebih tinggi dari eusinofilik dan makrofag
Gejala klinis
• Hidung terasa tersumbat• Rinore Mukus• Nyeri/ rasa tertekan pada daerah wajah • Sekret dari hidung terasa turun ke tenggorokan • Batuk dan pilek• Anosmia/hiposmia• Serangan mengi (wheezing) yang meningkat pada
penderita ASMA• Halitosis
Pemeriksaan Fisik
• Rhinoskopi anterior : tampak adanya mukosa edema,basah,berwarna pucat(livid) disertai adanya secret encer yang banyak.
• Rhinoskopi posterior : tampak adanya sekret purulen di nasofaring (post nasal drip +)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa Polip cavum nasi meliputi :
1. CT- SCAN
2. Foto Rontgen Sinus Paranasal (Foto Waters)
Penatalaksanaan
• Terapi yang paling ideal adalah menghindari kontak dengan alergen penyebabnya.